EKSEPSI NUNUK S 01MGL2017 Jadi
EKSEPSI NUNUK S 01MGL2017 Jadi
EKSEPSI
ATAS SURAT DAKWAAN JAKSAAN PENUNTUT UMUM
NOMOR REG. PERKARA : PDM- 01/MGL/EP.2/01/2017
TANGGAL 16 JANUARI 2017
DALAM PERKARA PIDANA NOMOR : 8 /PID.B/2017/PN. MGG
DIDAKWA
Kesatu : Melanggar Pasal 378 KUHP atau Pasal 372 KUHP
Dan
Kedua : Melanggar Pasal 266 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke 1
KUHP.
A. PENDAHULUAN
ini, kita semua sepakat untuk menegakkan sendi-sendi hukum dalam upaya kita
mengokohkan supremasi hukum yang telah diatur dalam kaedah-kaedah hukum
di dalam KUHAP.
Bahwa dakwaan Jaksa Penuntut Umum kabur, tidak jelas dan mengada-
ada, hal ini terlihat dan terbukti dalam menerapkan pasal 378 KUHP dan
pasal 372 KUHP, yang sesungguhnya saudara Jaksa Penuntut Umum
sebagai aparat penegak hukum yang menjunjung tinggi keadilan tentu
paham betul tentang hukum.
penipuan dalam keluarga) dan Pasal 372 KUHP, Pasal 376 KUHP, dan
Pasal 367 KUHP (untuk penggelapan dalam keluarga). Seharusnya
Jaksa Penuntut Umum menerapkan pasal 394 KUHP jo pasal 367 KUHP
dan pasal 376 KUHP jo pasal 367 KUHP (penipuan dalam keluarga dan
penggelapan dalam keluarga).
Berikut ini kami kutip apa yang dimaksud dengan “cermat, jelas dan
lengkap” dari Pedoman pembuatan Surat Dakwaan yang diterbitkan oleh
Kejaksaan Agung RI halaman 12, menyebutkan :
ketentuan pidana Pasal 378 KUHP atau Pasal 372 KUHP adalah
dakwaan yang kabur, tidak cermat. Tindak pidana penipuan
dalam keluarga diatur dalam Pasal 378, Pasal 394 dan Pasal 367
KUHP. Sedang tindak pidana penggelapan dalam keluarga diatur
dalam Pasal 372, Pasal 376. dan Pasal 367 KUHP.
C. KESIMPULAN.
Atas perhatian serta terkabulnya eksepsi yang kami ajukan ini kami
ucapkan terimakasih dan apabila ada kekurangan atau kesalahan didalam
eksepsi ini kami mohon maaf, atas keterbatasan selaku manusia .
3. Kuncoro, S.H.
PNS III/D NIP 196104161985031008
14
DAFTAR PERTANYAAN
1. Bahwa antara Terdakwa dengan saksi korban atau pihak yang merasa dirugikan
(alm. Marjani Setiwati, Joko Singgih Sugiharto dan Elsiana) ada hubungan
keluarga :
Jaksa Penuntut Umum mendakwa terdakwa dengan pasal 378 KUHP atau
pasal 372 KUHP
Pertanyaanya
Jika dalam kasus ini terbukti antara Terdakwa dengan saksi korban ada
hubungan keluarga.
Apakah tindak pidana yang didakwakan JPU seharusnya masuk dalam
klasifikasi tindak pidana dalam keluarga, yaitu penipuan dalam keluarga atau
penggelapan dalam keluarga.
4. Jika perjalanan perkara ini diawali karena adanya laporan dari Swanly Hartono
(anak Alm. Marjani Setiwati), bukan karena adanya pengaduan.
Apa akibat hukumnya terhadap BAP penyidik dan surat dakwaan JPU ?
5. Siapa yang berhak mengadu ke kepolisian, jika ada tindak pidana penipuan
dalam keluarga atau penggelapan dalam keluarga?
7. Jika dalam penipuan dalam keluarga atau penggelapan dalam keluarga, pihak
yang menjadi korban ada 3 (tiga) orang.
Apakah untuk mengadu ke kepolisian, masing-masing harus mengadukan untuk
dirinya sendiri atau cukup yang mengadu 1 (satu) orang saja, sekaligus
mewakili kepentingan 2 (dua) orang lainnya.
“ Pengaduan hanya boleh dimasukkan dalam tempo enam bulan sesudah orang
yang berhak mengadu mengetahui perbuatan yang dilakukan itu, kalau ia
berdiam di Negara Indonesia, dalam tempo sembilan bulan sesudah ia
mengetahui itu, kalau ia berdiam diluar Negara Indonesia “.