Anda di halaman 1dari 16

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PATEBON I
Jl. Laut Desa Pidodokulon RT.01 RW 01 Patebon Kendal Kodepos
51351
Telp : (0294) 36181240 E-mail puskpatebon01@gmail.com

PROGRAM KERJA
TIM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PUSKESMAS PATEBON I
TAHUN 2022

1. Pendahuluan
Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar
hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk
yang diakibatkan oleh pekerjaan. Untuk itu, pengelola tempat kerja wajib
melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui upaya pencegahan
penyakit, peningkatan kesehatan, penanganan penyakit, dan pemulihan
kesehatan pada pekerja.

Fasyankes sebagai institusi pelayanan kesehatan merupakan salah


satu tempat kerja yang memiliki risiko terhadap keselamatan dan kesehatan
kerja baik pada SDM Fasyankes, pasien, pendamping pasien, pengunjung,
maupun masyarakat di sekitar lingkungan Fasyankes. Potensi bahaya
keselamatan dan kesehatan kerja di Fasyankes meliputi bahaya fisik, kimia,
biologi, ergonomi, psikososial, dan bahaya kecelakaan kerja. Potensi bahaya
biologi penularan penyakit seperti virus, bakteri, jamur, protozoa, parasit
merupakan risiko kesehatan kerja yang paling tinggi pada Fasyankes yang
dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. Selain itu adanya penggunaan
berbagai alat kesehatan dan teknologi di Fasyankes serta kondisi sarana dan
prasarana yang tidak memenuhi standar keselamatan akan menimbulkan
risiko kecelakaan kerja dari yang ringan hingga fatal.

2. Latar Belakang
WHO pada tahun 2000 mencatat kasus infeksi akibat tertusuk
jarum suntik yang terkontaminasi virus diperkirakan mengakibatkan Hepatitis
B sebesar 32%, Hepatitis C sebesar 40%, dan HIV sebesar 5% dari seluruh
infeksi baru. Panamerican Health Organization tahun 2017 memperkirakan
8-12% SDM Fasyankes sensitif terhadap sarung tangan latex.

Di Indonesia berdasarkan data Direktorat Pencegahan dan


Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan tahun
1987-2016 terdapat 178 petugas medis yang terkena HIV AIDS. Penelitian
yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan pada tahun 1998 menunjukkan bahwa 85% suntikan
imunisasi yang dilakukan oleh petugas kesehatan ternyata tidak aman (satu
jarum dipakai berulang) dan 95% petugas kesehatan mencoba ketajaman
jarum dengan ujung jari. Selain itu dari hasil penelitian Start dengan Quick
Investigation of Quality yang melibatkan 136 Fasyankes dan
108 diantaranya adalah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas),
menunjukkan bahwa hampir semua petugas Puskesmas belum memahami
dan mengetahui tentang kewaspadaan standar.

Hasil penelitian lain di wilayah Jakarta Timur yang dilakukan oleh


Sri Hudoyo (2004) menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan petugas
menerapkan setiap prosedur tahapan kewasdapaan standar dengan benar
hanya 18.3%, dengan status vaksinasi Hepatitis B pada petugas Puskesmas
masih rendah yaitu 12,5%, dan riwayat pernah tertusuk jarum bekas yaitu
84,2%.
Kasus terjadinya kecelakaan kerja yang fatal pada Fasyankes pernah
beberapa kali terjadi seperti kasus tersengat listrik, kebakaran, terjadinya
banjir, bangunan runtuh akibat gempa bumi dan kematian petugas kesehatan
karena keracunan gas CO di Fasyankes.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, perlu dilakukan peningkatan


upaya keselamatan dan kesehatan kerja di Fasyankes. Selain itu
berdasarkan peraturan perundang-undangan terdapat hak bagi setiap orang
untuk mendapatkan perlindungan atas risiko terjadinya kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja, demikian juga bagi SDM Fasyankes, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun masyarakat di sekitar lingkungan
Fasyankes.
3. Tujuan

a. Tujuan Umum

Terlaksananya peningkatan mutu pelayanan Puskesmas secara


berkelanjutan dan berkesinambungan guna mendukung pelaksanaan
program puskesmas dalam hal keselamatan dan Kesehatan kerja (K3).

b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan mutu pelayanan K3 melalui penyusunan program dan
kegiatan kerja.
2) Menyusun dan merencanakan anggaran K3 melalui penyusunan
program kerja dan kegiatan.
3) Memberikan kewenangan dan tanggung jawab Tim K3 melalui
pelaksanaan dan pengunaan anggaran.
4) Menciptakan Fasyankes yang sehat, aman, dan nyaman bagi SDM
Fasyankes, pasien, pengunjung, maupun lingkungan Fasyankes
melalui penyelenggaraan K3 secara optimal, efektif, efisien dan
berkesinambungan, sehingga proses pelayanan berjalan baik dan
lancar.

4. Program Kerja

a. Kegiatan Pokok
1) Pengelolaan Kesehatan kerja pegawai
2) Manajemen keselamatan dan keamanan
3) Manajemen iventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan
B3
4) Manajemen tanggap darurat bencana
5) Pengelolaan sistem utilitas
6) Pengelolan ketersediaan alat Kesehatan
7) Pencegahan dan penangulangan kebakaran
8) Pendidikan dan pelatihan

b. Rincian Kegiatan
1) Pengelolaan Kesehatan kerja pegawai
a) Identifikasi risiko paparan infeksi
b) Pemeriksaan Kesehatan berkala
c) Perlindungan kekerasan
d) Pelaporan kecelakaan dan penyakit akibat kerja

2) Manajemen keselamatan dan keamanan


a) Melakukan assessment risiko secara komprehensif & proaktif untuk
mengindentifikasi bangunan, ruangan/area,peralatan, perabotan &
fasilitas lainnya yang berpotensi menimbulkan cedera
b) Melakukan pemeriksaan fasilitas secara berkala & terdokumentasi
c) Menyediakan anggaran untuk melakukan perbaikan
d) Melakukan assessment risiko pra konstruksi (Pra Construction Risk
Asessment/PCRA) setiap ada konstruksi, renovasi atau
penghancuran bangunan/demolisasi.
e) Merencanakan dan menyediakan fasilitas pendukung yang aman,
untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan cedera, mengurangi
bahaya dan risiko serta mempertahankan kondisi aman bagi pasien,
keluarga,staff dan pengunjung.
f) Penggunaan kartu identitas seluruh staff puskesmas dan semua
individu yang bekerja di puskesmas pada pasien rawat inap,
penunggu pasien, pengunjung (termasuk tamu) yang memasuki area
terbatas (restricted area) sehingga menciptakan lingkungan yang
aman.
g) Melindungi dari kejahatan perorangan, kehilangan, kerusakan, atau
pengrusakan barang milik pribadi.
h) Menyediakan fasilitas yang aman sesuai dengan perundang-
undangan
i) Melakukan monitoring pada daerah yang berisiko keselamatan dan
keamanan
3) Manajemen iventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan
penggunaan B3
a) Penetapan jenis dan area/lokasi penyimpanan B3 sesuai ketentuan
perundang-undangan
b) Pengelolaan penyimpanan dan penggunaan B3 sesuai ketentuan
peraturan Perundang-undangan
c) Sistem pelabelan B3 sesuai ketentuan perundang-undangan
d) Ssitem pendokumentasian dan perijinan B3 sesuai peraturan dan
perundang-undangan
e) Penangganan tumpahan dan paparan B3 sesuai dengan ketentuan
peraturan dan perundangan-undangan
f) Ssitem pelaporan dan investigasi jika terjadi tumpahan dan atau
paparan sesuai ketentuan atau peraturan perundang-undangan
g) Pembuangan limbah B3 yang memadai sesuai peraturan
perundang-undangan
h) Penggunaan APD sesuai peraturan perundang-undangan
4) Manajemen tanggap darurat bencana
a) Identifikasi risiko bencana internal & eksternal
b) Penyusunan Hazard Vulnelerality Asessment (HVA)
c) Pembentukan Tim tanggap/penanggulangan bencana
d) Penyusunan dokumen disasterplan
e) Edukasi & simulasi penanggulangan bencana
5) Pengelolaan sistem utilitas
a) Identifikasi sistem utilitas utama dan penting lainnya beserta
komponen penting
b) Identifikasi area berisiko kegagalan listrik & air
c) Pemeriksaan kualitas air
d) Pemeliharaan sistem utilitas
6) Pengelolan ketersediaan alat Kesehatan
a) Iventarisasi alat Kesehatan melalui ASPAK
b) Inspeksi dan pengujian terhadap alat kesehatan secara periodic
c) Pemeliharaan dan kalibrasi alat Kesehatan secara periodik
7) Pencegahan dan penangulangan kebakaran
a) Identifikasi risiko kebakaran
b) Inspeksi, pegujian, pemeliharaan sistem proteksi & penanggulangan
kebakaran
c) Penyediaan sarana & prasarana jalur evakuasi
d) Edukasi & simulasi proteksi & evakuasi
e) Kebijakan larangan merokok
8) Pendidikan dan pelatihan
a) Penyusunan program diklat K3
b) Pelaksanaan program diklat K3
c) Evaluasi dan tindaklanjut perbaikan program diklat bagi petugas.

5. Cara Melaksanakan Kegiatan


Dalam menjalankan kegiatan kita lakukan dengan cara pengajuan program
kegiatan melalui :
1. TUMAN (TOR, Undangan, Materi, Absensi, Notulen,Sertifikat)
Kegiatan yang sifatnya pelatihan dan simulasi dilaksankaan dengan
pembuatan surat permohonan yang dilengkapi dengan TOR (Term Of
Referens) kepada pihak manajemen dengan menyertakan anggaran kerja
yang ada, dimana dapat kita lakukan secara mandiri atau bersama unit
kerja yang bertanggung jawab dalam tugas pokok dan fungsinya dalam
kelembagaan maupun melalui pihak eksternal yang lebih kompeten dalam
menjalankan kegiatan yang diajukan.
2. UMAN (Undangan,Materi,Absensi, dan Notulensi)
Kegiatan yang sifatnya pelaporan atau evaluasi dengan cara pertemuan
bersama dalam pembahasan sesuatu yang dituangkan dalam sebuah
kesepakatan untuk direkomendasikan kepada pihak manejemen sebagai
rencana tindaklanjut.
3. INSPEKSI/TINJAUAN LAPANGAN
Kegiatan yang sifatnya untuk membandingkan atau melihat kondisi
dilapangan dengan cara melaksanakan kegiatan melalui survey atau
pengamatan dilapangan serta wawancara dengan staf menggunakan
instrumen yang ada, kemudian kita dokumentasikan untuk dilaporkan
kepada pihak manajemen sebagai bahan rekomendasi untuk perbaikan.
4. WAWANCARA
Suatu bentuk komunikasi lisan yang dilakukan secara terstruktur oleh dua
orang atau lebih, baik secara langsung maupun secara tidak langsung atau
wawancara jarak jauh, guna menilai kemapuan dan pemahaman staff
dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja.
5. SIMULASI
Proses perancangan model dari sistem nyata yang dilanjutkan dengan
pelaksanaan eksperimen terhadap model untuk mempelajari perilaku
system atau evaluasi strategi pada seluruh staff untuk melihat kemampuan
dan pemahaman peran mereka dalam suatu keadaan / kondisi tertentu
terkait keselamatan dan kesehatan kerja.

6. PELATIHAN
Kegiatan belajar dan praktik untuk sesuatu tujuan baik, dilakukan secara
berulang-ulang dan terus-menerus untuk meningkatkan kemampuan
(continuously and never end) manusia, dan fitrahnya untuk memberikan
tambahan pengetahuan kepada seluruh staff rumah sakit dalam
keselamatan dan kesehatan kerja.
7. UJI COBA
Percobaan untuk mengetahui mutu sesuatu (ketulenan, kecakapan,
ketahanan, dan sebagainya) suatu mesin atau isntalasi guna dalam jangka
waktu tertentu secara periodik.

6. Sasaran Kegiatan
1) Pengelolaan Kesehatan kerja pegawai

No Indikator Kinerja Target


1 Identifikasi risiko paparan infeksi 100 %
2 Pemeriksaan Kesehatan berkala 80 %
3 Pemberian Imunisasi bagi petugas 100 %
4 Perlindungan kekerasan 100 %
5 Pelaporan kecelakaan dan penyakit akibat kerja 100 %

2) Manajemen keselamatan dan keamanan


No Indikator Kinerja Target
1 Tersusunya daftar risiko keamanan dan keselamatan 100 %
2 Tersusunnya ceklist pemeriksaan fasilitas 100 %
3 Terlaksananya inspeksi fasilitas Puskesmas melalui ceklist 100 %
secara berkala 3 bulanan.
4 Inspeksi kepatuhan penggunaan kartu identitas pada staff, 100 %
pengunjung, penunggu dan pihak ketiga.
5 Tersusunnya laporan kepatuhan penggunaan kartu identitas 100 %
bagi seluruh penghuni puskesmas.

3) Manajemen iventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan B3


No Indikator Kinerja Target
1 Tersusunnya data iventaris,jumlah dan lokasi bahan dan limbah 100 %
di Puskesmas sesuai peraturan
2 Tersusunnya logbook daftar bahan, MSDS, dan tatacara 100 %
penyimpanannya pada setiap unit yang mengelola bahan B3.
3 Terlaksananya inspeksi pengelolaan bahan dan limbah dengan 100 %
ceklist 3 bulanan
4 Pelabelan B3 100 %
5 Simulasi prosedur dan peralatan penangganan 100 %
tumpahan/paparan B3
6 Penyediaan APD 100 %
7 Tersusunnya laporan hasil simulasi dan inspeksi B3 serta 100 %
kejadian paparan/Tumpahan.
8 Pendokumentasian perijinan pengelolaan limbah 100%

4) Manajemen tanggap darurat bencana

No Indikator Kinerja Target


1 Melakukan penyusunan jenis, kemungkinan terjadi & 100 %
konsekuensi bahaya, ancaman dan kejadian menggunakan
metode HVA

2 Pembentukan Tim tanggap darurat bencana 100 %

3 Penyusunan dokumen tanggap darurat bencana 100 %


4 Sosialisasi pedoman manajemen bencana 100 %

5 Penyediaan peralatan disaster 75 %

6 Melaksanakan Simulasi bencana 100%

7 Pemasangan Sign/rambu dan peta area berisiko bencana 100%

5) Pengelolaan sistem utilitas

No Indikator Kinerja Target


1 Tersusunnya daftar iventaris sistem utilitas dan lokasinya 100 %

2 Terwujudnya peta lokasi sistem utilitas 100 %

3 Tersusunnya laporan hasil pemeriksaan, uji dan pemeliharaan 100 %


sistem utility

4 Pemasangan label pada tuas-tuas sistem utility 100 %

5 Tersusunnya program sistem utility 100 %

6 Pemeriksaan laborat air dan limbah secara berkala 100 %

7 Pengujian beban listrik dan air secara berkala 5-6 bulan sekali 100 %

6) Pengelolan ketersediaan alat Kesehatan

No Indikator Kinerja Target


1 Tersusunnya up date daftar iventaris peralatan medik dalam 100 %
ASPAK
2 Tersusunnya daftar resiko peralatan medik, lokasi dan upaya 100 %
pengendaliannya
3 Pelaksanaan inspeksi dan pengujian peralatan medik 100 %
4 Terlaksanya inspeksi peralatan medik menggunakan ceklist 100 %
5 Pelaksanaan kalibrasi minimal 1 tahun sekali 100 %
6 Tersusunnya pelaporan insiden peralatan medik 100 %

7) Pencegahan dan penangulangan kebakaran


No Indikator Kinerja Target
1 Menyusun program penanggulangan kebakaran 100 %
2 Pelaksanaan asesmen risiko kebakaran/fire safety risk 100 %
assessment (FSRA)
3 Inspeksi peralatan proteksi kebakaran 100 %
4 Telusur lapangan fasilitas jalur evakuasi dgn ceklist 100 %
5 Pemantauan dan evaluasi kemampuan staff dalam 100%
penanggulangan kebakaran menggunkan daftar tilik
6 Tersusunnya daftar peralatan proteksi kebakaran 100 %
7 Inspeksi kebijakan larangan merokok 100 %
8 Tersusunnya laporan evaluasi kebijakan larangan merokok 100 %

8) Pendidikan dan pelatihan

No Indikator Kinerja Target


1 Edukasi dan pelatihan kepada staff, pengunjung, suplier, pekerja 100 %
kontrak dan lain-lain dalam mengidentifikasi dan mengurangi
risiko serta melindungi orang lain dan diri mereka sendiri untuk
menjamin fasilitas yang aman dan terlindung setahun sekali

2 Pelatihan prosedur pelaporan tentang risiko potensial, pelaporan 100 %


insiden dan kecelakaan setahun sekali.
3 Pelatihan menjalankan atau memelihara peralatan medis 100 %

4 Pelatihan prosedur penanganan B3, paparan & tumpahan B3 100 %


setahun sekali

5 Pelatihan pananggulangan kebakaran 100 %

6 Pelatihan pemeliharaan sistem utilitas 100 %

7 Simulasi kebakaran 100 %

8 Simulasi tanggap darurat bencana 100 %

9 Pelaksanaan pertemuan dan pelaporan hasil pelatihan 100 %

7. jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Waktu pelaksanaan kegiatan terlampir dalam program ini.
Biaya yang timbul dari program Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3)
ditanggung oleh anggaran biaya dan belanja yang tertuang dalam RKA
tahunan bersama unit kerja terkait atau mandiri.
No Kegiatan Jadwal Anggaran
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1 Identifikasi risiko paparan infeksi √ M.Resiko
2 Pemeriksaan Kesehatan berkala √ √ Ada
3 Perlindungan kekerasan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Ada

4 Pelaporan kecelakaan dan penyakit √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Belum


akibat kerja ada

5 Tersusunya daftar risiko keamanan √ M.Resiko


dan keselamatan

6 Tersusunnya ceklist pemeriksaan √ Belum


fasilitas ada

7 Terlaksananya inspeksi fasilitas √ √ √ √ Belum


Puskesmas melalui ceklist secara ada
berkala 3 bulanan.

8 Inspeksi kepatuhan penggunaan kartu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Belum


identitas pada staff. ada
9 Tersusunnya laporan kepatuhan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Belum
penggunaan kartu identitas bagi ada
seluruh penghuni puskesmas.
11 Tersusunnya data iventaris, jumlah Sesuai
dan lokasi bahan dan limbah di Mou
puskesmas sesuai peraturan
12 Tersusunnya logbook daftar bahan, Sesuai
MSDS, dan tatacara penyimpanannya Mou
pada setiap unit yang mengelola
bahan B3.
13 Terlaksananya inspeksi pengelolaan Sesuai
bahan dan limbah dengan ceklist 3 Mou
bulanan
14 Pelabelan B3 √ Ada
15 Simulasi prosedur dan peralatan √ Ada
penangganan tumpahan/paparan B3
16 Penyediaan APD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Admen

17 Tersusunnya laporan hasil simulasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Ada


dan inspeksi B3 serta kejadian
paparan/Tumpahan.
18 Pendokumentasian perijinan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Ada
pengelolaan limbah
20 Pembentukan Tim tanggap darurat √
bencana
21
22 Sosialisasi pedoman manajemen √ Belum
bencana ada
23 Penyediaan peralatan disaster Ada
24 Melaksanakan Simulasi bencana √ Ada
25 Pemasangan Sign/rambu dan peta Ada
area berisiko bencana
26 Tersusunnya daftar iventaris sistem Ada
utilitas dan lokasinya

27 Terwujudnya peta lokasi sistem


utilitas
28 Tersusunnya laporan hasil
pemeriksaan, uji dan pemeliharaan
sistem utility
29 Pemasangan label pada tuas-tuas
sistem utility
30 Tersusunnya program sistem utility

31 Pemeriksaan laborat air dan limbah Ada


secara berkala

32 Pengujian beban listrik dan air secara Belum


berkala 5-6 bulan sekali ada

33 Tersusunnya up date daftar iventaris Ada


peralatan medik dalam ASPAK 3 bulan
sekali
34 Tersusunnya daftar resiko peralatan ada
medik, lokasi dan upaya
pengendaliannya

35 Pelaksanaan inspeksi dan pengujian ada


peralatan medik

36 Terlaksanya inspeksi peralatan medik ada


menggunakan ceklist
37 Pelaksanaan kalibrasi minimal 1 Ada
tahun sekali Oleh
dinas
38 Tersusunnya pelaporan insiden
peralatan medik
39 Pelaksanaan asesmen risiko
kebakaran/fire safety risk assessment
(FSRA)
40 Inspeksi peralatan proteksi kebakaran V V ada
41 Telusur lapangan fasilitas jalur ada
evakuasi dgn ceklist
42 Pemantauan dan evaluasi ada
kemampuan staff dalam
penanggulangan kebakaran
menggunkan daftar tilik
43 Tersusunnya daftar peralatan proteksi ada
kebakaran

44 Inspeksi kebijakan larangan merokok Ada

45 Tersusunnya laporan evaluasi Ada


kebijakan larangan merokok Admen

46 Edukasi dan pelatihan kepada staff, √ M resiko


pengunjung, suplier, pekerja kontrak
dan lain-lain dalam mengidentifikasi
dan mengurangi risiko serta
melindungi orang lain dan diri mereka
sendiri untuk menjamin fasilitas yang
aman dan terlindung setahun sekali

47 Pelatihan prosedur pelaporan tentang √ Belum


risiko potensial, pelaporan insiden
dan kecelakaan setahun sekali. ada

48 Pelatihan menjalankan atau


memelihara peralatan medis

49 Pelatihan prosedur penanganan B3,


paparan & tumpahan B3 setahun
sekali

50 Pelatihan pananggulangan kebakaran v ada

51 Pelatihan pemeliharaan sistem utilitas

52 Simulasi kebakaran ada

53 Simulasi tanggap darurat bencana

54 Pelaksanaan pertemuan dan


pelaporan hasil pelatihan
8. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya kita lakukan setiap kali kita
ajukan suatu program kegiatan melalui permohonan atau TOR (Term Of Refrens)
kepada pihak manajemen sebagai wujud pertanggung jawaban pelaksanaan
kegiatan yang telah dilakukan yang meliputi jumlah peserta, target atau harapan
yang ingin dicapai, keuangan, dan waktu pelaksanaan serta kendala dihadapi.

9. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


a. Pencatatan dilakukan setiap habis pelaksanaan kegiatan dan direkap setiap
bulannya.
b. Pembuatan laporan kerja dan capaian program kerja ke manajemen setiap tiga
bulan dan tahunan.
c. Pembuatan rekomendasi atau rencana perbaikan program kerja tim MFK dan
K3.
d. Pelaporan kerja pada pertemuan rapat kerja manajemen serta penyusunan
anggaran kerja tahunan.

10. Penutup
Demikian Program kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja Puskesmas yang dapat
kami sampaikan, semoga dapat meningkatkan program keselamatan bagi pekerja,
pasien dan pengunjung, guna meningkatkan kualitas layanan yang aman dan prima.

PATEBON I, 4 Maret 2022

Mengetahui,
Kepala Puskesmas PATEBON I Disusun oleh,

dr. Istiawati Yunita Pramartiningrum A.Md Keb


NIP. 197207122006042032 NIP. 19770317 2007012008

Anda mungkin juga menyukai