Anda di halaman 1dari 2

TERM OF REFERENCE

A. LATAR BELAKANG
 
Program penanggulangan HIV - AIDS di Indonesia mempunyai 4 pilar, yang semuanya
menuju pada paradigma Zero new infection, Zero AIDS-related death, dan Zero Discrimination
di Tahun 2030. Empat pilar tersebut adalah : 1. Pencegahan (prevention); 2. Perawatan,
dukungan dan pengobatan (PDP); 3. Mitigasi Dampak. 4. Penciptaan Lingkungan yang
Kondusif. Oleh karena itu, seluruh komponen tersebut perlu dilakukan secara terintegrasi,
paripurna, dan berkesinambungan, sehingga mencapai hasil yang optimal. Kegiatan layanan
HIV untuk pencegahan yang perlu dilakukan salah satunya yaitu meliputi upaya dalam
menemukan pasien HIV secara dini dengan melakukan skrining tes dan konseling HIV pada
seluruh populasi berisiko seperti Ibu Hamil, Pasien TBC, Pasien IMS, WPS, LSL, Waria,
Penasun, serta populasi rentan seperti calon pengantin dan pasien dengan keluhan klinis
yang datang ke fasyankes agar segera mendapatkan tata laksana penanganan pengobatan
adekuat, selain itu dilakukan upaya pencegahan berupa pertemuan, koordinasi dan kolaborasi
bersama dengan LSM, tenaga kesehatan, petugas pendamping HIV untuk peningkatan
kapasitas sumber daya manusia yang mumpuni dalam pengendalian HIV di Kota Surabaya.
Pemerintah Kota Surabaya saat ini mempunyai 10 Rumah Sakit dan 13 Puskesmas Rujukan
pengobatan HIV. Dalam memenuhi keberlangsungan hidup ODHIV, dibutuhkan peran seorang
pendamping dalam melakukan pendampingan untuk monitoring kepatuhan minum obat,
dampak pengobatan dan keberhasilan pengobatan ARV. Disamping itu peran pendamping
diharapkan juga mampu menelusuri ODHIV yang lolos follow up dan melakukan
penjangkauan terhadap kelompok-kelompok yang berisiko tertular HIV agar dapat melakukan
testing HIV di layanan kesehatan Kota Surabaya.

B. TUJUAN
 
TUJUAN 1. Mendapatkan jumlah sasaran populasi beresiko yang melakukan
pemeriksaan testing HIV sesuai standar 2. Mendapatkan langkah dan strategi dalam upaya
pencegahan dan pengendalian HIV 3. Terlaksananya pendampingan ODHIV yang
komprehensif

C. OUTPUT YANG INGIN DICAPAI


 
Tercapainya Kegiatan Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Risiko Terinfeksi
HIV (ODHIV) selama Tahun 2023 sesuai target.

D. RINCIAN KEGIATAN
 
a. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Perencanaan Kegiatan Perencanaan kegiatan meliputi
: 1. Kebutuhan reagen R0 HIV Syphilis berdasarkan pemeriksaan testing HIV tahun 2022 2.
Analisa situasi HIV di Kota Surabaya 3. Data orang terinfeksi HIV yang ditemukan tahun 2022
b. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Resiko
Terinfeksi HIV (ODHIV) dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota sesuai perencanaan
kegiatan. c. Pelaporan Kegiatan Pelaporan Kegiatan Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Orang
Dengan Resiko Terinfeksi HIV (ODHIV) di monitoring dan evaluasi oleh Petugas dari Seksi P2
Dinas Kesehatan Kota Surabaya

3. TEMPAT DAN WAKTU


 
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
4. PESERTA
 
Layanan Kesehatan, Petugas Kesehatan, Petugas Pendamping, dan LSM di Kota
Surabaya.

5. ANGGARAN
 
Rp. 1.111.726.499,-

6. JADWAL ACARA
 
a. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Resiko
Terinfeksi HIV (ODHIV) dilaksanakan mulai bulan Januari Tahun 2023. b. Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan Dilaksanakan setiap bulan di Tahun 2023

7. PENUTUP
 
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat sebagai Panduan dalam pelaksanaan
sub kegiatan Orang Dengan Resiko Terinfeksi HIV (ODHIV) di Kota Surabaya Tahun Anggaran
2023.

Anda mungkin juga menyukai