190117-Tugas Makalahinteraksi Obat
190117-Tugas Makalahinteraksi Obat
Disusun oleh :
NIM : 1904117
Kelas : C
PRODI S1 FARMASI
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyanyang. Saya panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan
makalah ini.
Makalah ini sudah disusun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
saya menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, saya sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenanya saya dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat
maupun inspirasi untuk pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................3
3.1 Kesimpulan....................................................................................................16
3.2 Saran..............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
Interaksi obat adalah situasi dimana suatu zat memengaruhi aktivitas obat,
yaitu meningkatkan atau menurunkan efeknya atau menghasilkan efek baru yang
tidak diinginkan atau direncanakan. Interaksi obat terjadi jika efek suatu obat
(index drug) berubah akibat adanya obat lain (precipitant drug), makanan, atau
minuman. Interaksi obat dapat menghasilkan efek yang memang dikehendaki
(Desirable Drug Interaction), atau efek yang tidak dikehendaki
(Undesirable/Adverse Drug Interactions = ADIs) yang lazimnya menyebabkan
efek samping obat dan/atau toksisitas karena meningkatnya kadar obat di dalam
plasma, atau sebaliknya menurunnya kadar obat dalam plasma yang menyebabkan
hasil terapi menjadi tidak optimal. Sejumlah besar obat baru yang dilepas di
pasaran setiap tahunnya menyebabkan munculnya interaksi baru antar obat akan
semakin sering terjadi.
Beberapa laporan studi menyebutkan proporsi interaksi obat dengan obat lain
(antar obat) berkisar antara 2,2% sampai 30% terjadi pada pasien rawat-inap dan
9,2% sampai 70,3% terjadi pada pasien-pasien rawat jalan, walaupun kadang-
kadang evaluasi interaksi obat tersebut memasukkan pula interaksi secara teoretik
selain interaksi obat sesungguhnya yang ditemukan dan terdokumentasi.Di
Amerika Serikat, insidens interaksi obat yang mengakibatkan reaksi efek samping
sebanyak 7,3% terjadi di rumah sakit, lebih dari 88% terjadi pada pasien geriatrik
di rumah sakit, lebih dari 77% terjadi pada pasien HIV yang diobati dengan obat-
obat penghambat protease. Sedangkan di Indonesia, data yang pasti mengenai
insidens interaksi obat masih belum terdokumentasi antara lain juga karena belum
banyak studi epidemiologi dilakukan di Indonesia untuk hal tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA
Hubungan dan interaksi antara makanan, zat gizi yang terkandung dalam
makanan, dan obat sangat menarik perhatian masyarakat. Makanan dan zat gizi
yang terkandung dalam makanan jika dikonsumsi secara bersamaan dengan obat-
obat tertentu dapat mempengaruhi bioavailabilitas, farmakokinetika,
farmakodinamika dan efek terapi suatu obat secara keseluruhan. Nutrien tertentu
di dalam saluran pencernaan dan/ atau di dalam sistem fisiologi tubuh seperti di
dalam darah dapat meningkatkan atau mengganggu kecepatan absorpsi dan
metabolisme obat. Interaksi obat dengn makanan bisa terjadi karena obat resep
atau obat bebas dan obat bebas terbatas seperti antasida, vitamin dan zat besi.
Makanan yang mengandung zat-zat aktif yang berinteraksi dengan obat-obat
tertentu dapat menimbulkan efek buruk yang tidak diharapkan. Zat-zat gizi
termasuk makanan, minuman dan suplemen makanan bisa mengubah efek obat
yang digunakan pasien.
Karakteristik fisik dan kimia suatu obat adalah faktor yang sangat
menentukan potensi interaksinya dengan makanan. Obat yang berbeda di dalam
kelompok obat yang sama atau formulasi obat-obatan identik yang berbeda bisa
menunjukkan karakteristik kimia yang berbeda sehingga menghasilkan interaksi
obat dengan makanan yang benar-benar berbeda.
Tidak semua obat dipengaruhi makanan, namun banyak obat yang dapat
dipengaruhi oleh makanan dan waktu makan. Misalnya, minum obat bersamaan
dengan waktu makanan dapat mempengaruhi absorpsi obat. Makanan dapat
memperlambat dan menurunkan absorpsi obat. Itulah sebabnya obat-obatan ini
mesti diminum saat perut dalam keadaan kosong. Disisi lain, beberapa obat lebih
mudah ditoleransi ketika diminum pada waktu makan.sebaiknya ditanyakan ke
dokter atau apoteker apakah obat bisa digunakan bersamaan dengan snack atau
makanan utama, atau apakah obat mesti digunakan ketika perut dalam keadaan
kosong. Makanan dapat mempengaruhi absorpsi obat didalam traktus
gastrointestinalis dengan mengubah pH lambung, sekresi, dan motilitas saluran
pencernaan, serta waktu transit. Hal ini menyebabkan perubahan kecepatan
absorpsi atau tingkat absorpsi obat.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
termasuk didalamnya obat-obat yang diresepkan atau tidak, pemakaian herbal dan
penggunaan produk suplemen berupa vitamin dan mineral, sehingga terapi obat
3.2 Saran
Suardi Hijra Novia,dkk. Interaksi obat potensial pada pasien usia lanjut. Jurnal
Kedokteran Syiah Kuala, 21(1), 101-105. ). Diakses 5 Desember 2021, dari
Universitas Syiah Kuala.
BPOM. Pusat Informasi Obat Nasional [Internet]. 2015 [Accessed 5 desember 2021].
Available at: http://pionas.pom.go.id/ioni/lampiran-1-interaksi-obat-0
Hamzah DF. Analisis Penggunaan Obat Herbal Pasien DMT2 di Kota Langsa.
Jurnal JUMANTIK. 2019;4:168-177.
Kemenkes. Formularium Obat Herbal. 1st ed. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI;
2016.