Anda di halaman 1dari 19

KEPALA DESA GUNUNGSARI

KECAMATAN KARANGGAYAM
KABUPATEN KEBUMEN

PERATURAN DESA GUNUNGSARI


NOMOR 3 TAHUN 2021
TENTANG
PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA GUNUNGSARI
KECAMATAN KARANGGAYAM KABUPATEN KEBUMEN KEPALA
DESA GUNUNGSARI

Menimbang : a. bahwa Lembaga Kemasyarakatan Desa atau yang disebut


dengan nama lain adalah lembaga yang dibentuk oleh
masyarakat desa sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra
Pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakatperlu diatur
dengan Peraturan Desa;
b. bahwa Lembaga Kemasyarakatan di desa sebagaimana
dimaksud pada butir a di atas, perlu ditetapkan dengan
Peraturan Desa.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234)
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara tahun Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
(LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6573);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
11Tahun 2019 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6321);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2018 Tentang
Kecamatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 73, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6206);
8. Peraturan Bupati Kebumen Nomor 19 Tahun 2021
tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan
Desa, dan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (Berita
Daerah kabupaten Kebumen Tahun 2021 Nomor 19);

Dengan Persetujuan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA GUNUNGSARI
dan
KEPALA DESA GUNUNGSARI
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA GUNUNGSARI KECAMATAN


KARANGGAYAM KABUPATEN KEBUMEN TENTANG
PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

BAB I KETENTUAN
UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
1. Desa adalah Desa Gunungsari Kecamatan Karanggayam Kabupaten
Kebumen;
2. Kepala Desa adalah Kepala Desa Gunungsari Kecamatan Karanggayam
Kabupaten Kebumen;
3. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah
lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Desa sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Desa.
4. Lembaga Kemasyarakatan Desa atau yang disebut dengan nama lain
adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat desa sesuai dengan
kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah Desa dalam memberdayakan
masyarakat Desa.
5. Pembangunan adalah upaya untuk melakukan proses perubahan sosial ke
arah yang lebih baik bagi kepentingan masyarakat disegala bidang di Desa
6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintah oleh
Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat yang diakui dan dihormati
dalam sistim Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Pemerintah Desa atau yang disebut nama lain adalah Kepala Desa dan
Perangkat Desa sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Desa.
8. Perangkat Desa adalah unsur Pembantu Kepala Desa yang bertugas
membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya
yang jumlah dan sebutannya disesuaikan dengan kondisi sosial budaya
masyarakat setempat.
9. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh
BPD bersama Kepala Desa.
10. Dusun adalah bagian wilayah dalam desa yang merupakan lingkungan
kerja pelaksanaan Pemerintah Desa.
11. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang selanjutnya disingkat LPMD
adalah wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra
Pemerintah Desa dan Kelurahan dalam menampung dan
mewujudkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat dibidang
pembangunan;
12. Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Desa untuk
selanjutnya disebut TP PKK Desa adalah Lembaga Kemasyarakatan
sebagai mitra kerja pemerintah dan organisasi kemasyarakatan lainya,
yang berfungsi sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan
penggerak pada masing-masing jenjang pemerintahan untuk
terlaksananya program PKK.
13. Karang Taruna adalah Lembaga Kemasyarakatan yang merupakan wadah
pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar
kesadaran dan rasa tanggungjawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat
terutama generasi muda di wilayah desa terutama bergerak dibidang
usaha kesejahteraan sosial , yang secara fungsional dibina dan
dikembangkan oleh Departemen Sosial.
14. Rukun Warga selanjutnya disingkat (RW) atau sebutan lain adalah
lembaga yang dibentuk melalui musyawarah, wilayah kerjanya ditetapkan
oleh Desa.
15. Rukun Tetangga yang selanjutnya disingkat RT atau sebutan lain adalah
Lembaga Kemasyarakatan yang diakui dan dibina oleh Pemerintah untuk
memelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan bermasyarakat yang
berdasarkan kegotongroyongan dan kekeluargaan serta untuk membantu
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan desa.
16. Pos Pelayanan Terpadu Posyandu yang selanjutnya disingkat Posyandu
adalah Lembaga Kemasyarakatan yang merupakan wadah wadah
pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat
yang dibimbing petugas terkait.
17. Kader Pemberdayaan Masyarakat desa yang selanjutnya disingkat KPMD
adalah anggota masyarakat desa yang memiliki pengetahuan, kemauan
dan kemampuan untuk menggerakkan masyarakat berpartisipasi dalam
pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif.
18. Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum yang selanjutnya
disingkat KP SPAM kelembagaan pengelolaan irigasi yang menjadi wadah
petani pemakai air dalam suatu daerah pelayanan irigasi yang dibentuk oleh
petani pemakai air sendiri secara demokratis, termasuk lembaga lokal
pengelola irigasi
19. Kelompok Tani yang selanjutnya disingkat Poktan Adalah kumpulan
petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan
kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya)
dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota
20. Gabungan Kelompok tani yang selanjutnya disingkat Gapoktan Adalah
kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerjasama
untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.
21. Satuan Perlindungan Masyarakat yang selanjutnya disingkat Satlinmas
adalah warga masyarakat yang disiapkan dan dibekali pengetahuan serta
keterampilan untuk melaksanakan kegiatan penanganan bencana guna
mengurangi dan memperkecil akibat bencana, serta ikut memelihara
keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat, kegiatan sosial
kemasyarakatan
22. Kelompok Sadar Wisata yang selanjutnya disingkat Pokdarwis adalah
lembaga yang didirikan warga desa yang anggotanya terdiri dari para
pelaku kepariwisataan yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab serta
berperan sebagai penggerak untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi
berkembangnya kepariwisataan di wilayah desa mereka serta mewujudkan
Sapta Pesona
23. Perkumpulan Petani Pemakai Air yang selanjutnya disingkat P3A adalah
kelembagaan pengelolaan irigasi yang menjadi wadah petani pemakai air
dalam suatu daerah pelayanan irigasi yang dibentuk oleh petani pemakai air
sendiri secara demokratis, termasuk lembaga lokal pengelola irigasi
24. Lembaga Masyarakat Desa Hutan yang selanjutnya disingkat LMDH adalah
lembaga yang dibentuk oleh masyarakat desa yang berada didalam atau
disekitar hutan untuk mengatur dan memenuhi kebutuhannya melalui
interaksi terhadap hutan dalam konteks sosial, ekonomi, politik dan budaya.
25. Kelopmok Pembudidaya yang selanjutnya disingkat Pokdakan adalah
badan usaha yang dibentuk oleh Pembudidaya-Ikan Kecil berdasarkan
hasil kesepakatan atau musyawarah seluruh anggota yang dilandasi oleh
keinginan bersama untuk berusaha bersama dan dipertanggungjawabkan
secara bersama guna meningkatkan pendapatan anggota.

BAB II
PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

Pasal 2
(1) Di Desa dapat dibentuk Lembaga Kemasyarakatan disesuaikan dengan
kebutuhan;
(2) Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan atas prakarsa masyarakat melalui musyawarah dan mufakat.
Pasal 3
Lembaga Kemasyarakatan Desa sebagaimana dimaksud pada pasal 2 adalah
sebagai berikut :
a. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa ( LPMD );
b. Tim Penggerak PKK Desa;
c. Karang Taruna;
d. RT/RW;
e. Posyandu;
f. Pengelola Pasar Desa;
g. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD);
h. Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum (BP SPAM);
i. Kelompok Tani;
j. Gabungan Kelompok Tani;
k. Satuan Perlindungan Mayarakat;
l. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis);
m. Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
n. Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH;
o. Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan)

Pasal 4
Lembaga Pemberdayan Masyarakat Desa (LPMD), sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 huruf a mempunyai tugas menyusun rencana pembangunan secara
partisipatif, menggunakan swadaya gotong-royong masyarakat, melaksanakan dan
mengendalikan pembangunan.

Pasal 5
Lembaga Pemberdayan Masyarakat Desa (LPMD) dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 mempunyai fungsi :
a. Penampungan aspirasi dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam
pembangunan;
b. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat
dalam rangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c. Peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada
masyarakat;
d. Penyusunan rencana, pelaksanaan, pelestarian dan pengembangan hasil
pembangunan secara partisipatif;
e. Penumbuh-kembangan dan penggerak prakarsa, partisipatif, serta swadaya
gotong-royong masyarakat;
f. Penggali, pendayagunaan dan pengembangan potensi sumber daya alam
serta keserasian lingkungan hidup.
Pasal 6
(1) Tim Penggerak PKK Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b
mempunyai tugas membantu Pemerintah Desa dan merupakan mitra dalam
pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga.
(2) Tugas Tim Penggerak PKK Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi:
a. Menyusun rencana kerja PKK Desa sesuai dengan hasil Rakerda
Kabupaten.
b. Melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang disepakati.
c. Melaksanakan penyuluhan,dan menggerakkan kelompok-kelompok PKK
Dusun, RW, RT dan Dasa Wisma agar dapat mewujudkan kegiatan-
kegiatan yang telah disusun dan disepakati.
d. Menggali, menggerakan dan pengembangan potensi masyarakat
khususnya keluarga untuk meningkatkan kesejahreraan keluarga sesuai
dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
e. Melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada keluarga yang mencakup
kegiatan bimbingan dan motivasi dalam upaya mencapai keluarga
sejahtera.
f. Mengadakan pembinaan dan bimbingan mengenai pelaksanaan program
kerja.
g. Berpartisifasi dalam pelaksanaan program instansi yang berkaitan
dengan kesejahteraan keluarga desa.
h. Membuat laporan hasil kegiatan kepada Tim Penggerak PKK Kecamatan
dengan tembusan kepada Ketua Penyantun Tim Penggerak PKK setempat.
i. Mengadakan konsultasi dengan Ketua Dewan Penyantun Tim Penggerak
PKK setempat.

Pasal 7
Tim Penggerak PKK Desa dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam pasal 6 mempunyai fungsi :
a. Penyuluh, motivator dan penggerak masyarakat agar mau dan mampu
melaksanakan program PKK.
b. Fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali, Pembina dan pembimbing
Gerakan PKK..

Pasal 8
RT/RW sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf c mempunyai tugas
membantu Pemerintah Desa dalam penyelenggaraaan urusan pemerintahan.
Pasal 9
RT/RW dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 8,
mempunyai fungsi:
a. Pendataan kependudukan dan pelayanan adimistrasi pemerintahan lainnya.
b. Pemeliharaan keamanan, ketertiban dan kerukunan hidup antar warga.
c. Pembentukan gagasan dalam pelaksanaan pembangunan dengan
mengembangkan aspirasi dan swadaya murni masyarakat dan
d. Penggerak swadaya gotong royong dan partisipasi masyarakat di
wilayahnya.

Pasal 10
Karang Taruna dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 Huruf d mempunyai tugas menangulangi berbagai masalah kesejahteraan
sosial terutama yang dihadapi generasi muda, baik bersifat preventif, rehabilitatif
maupun pengembangan potensi generasi muda di lingkungannya.

Pasal 11
Karang Taruna dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal
10, mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan usaha kesejahteraan sosial
b. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat.
c. Penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat terutama generasi muda di
lingkungannya secara komprehensif, terpadu dan terarah serta
berkesinambungan.
d. Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa kewirausahaan bagi generasi
muda di lingkungannya.
e. Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan kesadaran
tanggungjawab sosial generasi muda.
f. Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan, jiwa kekeluargaan,
kesetiakawanan sosial dan memperkuat nilai-nilai kearifan dalam bingkai
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
g. Pemupukan kualitas generasi muda untuk dapat mengembangkan
tangungjawab sosial yang bersifat rekreatif , kreatif, ekonomis produktif dan
kegiatan praktis lainnya dengan mendayagunakan segala sumber dan potensi
kesejahteraan sosial di lingkunganya secara swadaya.
h. Penyelenggara rujukan, pendampingan dan advokasi sosial bagi penyandang
masalah kesejahteraan sosial.
i. Penguatan sistim jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan kemitraan
dengan berbagai sektor lainnya.
j. Penyelenggara usaha-usaha pencegahan permasalahan sosial yang aktual.
k. Pengembangan kreatifitas remaja, pencegahan kenakalan,penyalahgunaan
masalah-masalah sosial, baik secara preventif, rehabilitatif dalam rangka
pencegahan kenakalan remaja.

Pasal 12
Posyandu dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf
e mempunyai tugas melaksanakan program Kesehatan Ibu dan Balita.

Pasal 13
Posyandu dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 12,
mempunyai fungsi:
a. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan
ketrampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat
dalam rangka mempercepat penurunan AKI dan AKB.
b. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama
berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.

Pasal 14
Pengelola Pasar Desa dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13 huruf f mempunyai tugas Merencanakan operasional, mengelola,
mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan
Pengelolaan Pasar
Pasal 15
Pengelola Pasar Desa dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
pasal 14, mempunyai fungsi:
a. perencanaan operasional kegiatan Pengelolaan Pasar;
b. pengelolaan kegiatan Pengelolaan Pasar;
c. pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan Pengelolaan Pasar; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai bidang tugas
dan fungsinya.

Pasal 16
Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf g mempunyai tugas memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan merata dalam
penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan, dan pembangunan
Pasal 17
Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud dalam pasal 16, mempunyai fungsi:
a. Pengidentifikasian masalah, kebutuhan dan sumber daya pembangunan
b. Penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat
c. Penyusunan rencana pembangunan dan fasiltasi musyawarah perencanaan
pembangunan
d. Pemberian motivasi, penggerakkan dan pembimbingan masyarakat
e. Penumbuhkembangan prakarsa, swadaya dan gotong royong masyarakat
f. Pendampingan kegiatan pemberdayaan dan pembangunan
partisipatif sampai kepada hasil
g. Penumbuhkembangan dinamika lembaga kemasyarakatan dan kelompok-
kelompok masyarakat
h. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan
i. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat
dalam NKRI

Pasal 18
Kelompok Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KP SPAM dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf m mempunyai
tugas Mengelola dan Menyediakan kebutuhan bersih bagi warga masyarakat
desa.

Pasal 19
Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum (KP SPAM) dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 18, mempunyai fungsi:
a. Mendorong peningkatan kinerja pelayanan penyelenggaraan SPAM
b. Memberikan masukan dalam penyusunan kebijakan dan strategi
c. Mengembangkan sistem pembiayaan dan pola investasi pengembangan
SPAM
d. Mendorong percepatan penyediaan SPAM yang dibutuhkan masyarakat
e. Mendorong pelaksanaan penyediaan SPAM yang bertanggung jawab

Pasal 20
Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf i, dan j mempunyai tugas
Merencanakan operasional, mengelola, mengkoordinasikan, mengendalikan,
mengevaluasi dan melaporkan kegiatan kelompok tani yang ada di di desa dan
atau di wialayah kerjanya

Pasal 21
Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud dalam pasal 20, mempunyai fungsi:
a. perencanaan operasional kegiatan Kelompok Tani atau Gapoktan;
b. pengelolaan kegiatan kelompok;
c. pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan kelompok; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai bidang tugas
dan fungsinya.

Pasal 22
Satuan Perlindungan Masyarakat dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 huruf k mempunyai tugas:
a. Mengumpulkan dan menganalisa data dan informasi satuan perlindungan;
b. Masyarakat serta pengamanan swakarsa;
c. Menyusun prosedur tetap, petunjuk teknis dan pelaksanaan satuan
perlindungan masyarakat serta pengamanan swakarsa;
d. Mengidentifikasi dan menyusun usulan sarana prasarana satuan
perlindungan masyarakat dan pengamanan swakarsa;
e. Menyusun kebutuhan satuan perlindungan masyarakat yang bertugas di
TPS dan teknis pelaksanaan pembekalan pada pemilu;
f. Menyiapkan satuan perlindungan masyarakat dalam rangka mendukung
pengamanan penyelenggaraan pemilu;
g. Menyiapkan dan melakukan kesiapsiagaan satuan perlindungan
masyarakat untuk penugasan, pencarian, pertolongan dan penyelamatan
korban bencana;
h. Mengkoordinasikan dan bekerjasama dengan instansi terkait dalam
pengembangan satuan perlindungan masyarakat;
i. Membuka pos pantau bencana sebagai media informasi satuan
perlindungan masyarakat;
j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang.

Pasal 23
Satuan Perlindungan Masyarakat dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud dalam pasal 22, mempunyai fungsi:
a. Mengumpulkan dan menganalisa data dan informasi satuan perlindungan.
b. Masyarakat serta pengamanan swakarsa;
c. Menyusun prosedur tetap, petunjuk teknis dan pelaksanaan satuan
perlindungan masyarakat serta pengamanan swakarsa;
d. Mengidentifikasi dan menyusun usulan sarana prasarana satuan;
perlindungan masyarakat dan pengamanan swakarsa;
e. Menyusun kebutuhan satuan perlindungan masyarakat yang bertugas di
TPS dan teknis pelaksanaan pembekalan pada pemilu.

Pasal 24
Kelompok Sadar Wisata dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 huruf l mempunyai tugas Merencanakan operasional, mengelola,
mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan
kelompok sadar wisata

Pasal 25
Kelompok Sadar Wisata dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
pasal 24, mempunyai fungsi:
a. perencanaan operasional kegiatan Kelompok Sadar Wisata;
b. pengelolaan kegiatan Kelompok Sadar Wisata;
c. pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan Kelompok Sadar Wisata; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai bidang tugas
dan fungsinya.

Pasal 26
Perkumpulan Petani Pemakai Air dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 huruf l mempunyai tugas Merencanakan operasional,
mengelola, mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan
kegiatan Petani Pemakai Air

Pasal 27
Perkumpulan Petani Pemakai Air dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud dalam pasal 26, mempunyai fungsi:
a. Menyusun perencanaan dan kesepakatan pengelolaan irigasi sesuai dengan
pelayanan yang dibutuhkan P3A, pada wilayah kerja yang menjadi tanggung
jawabnya;
b. Melaksanakan pengelolaan irigasi pada wilayah kerja yang menjadi
tanggung jawabnya, termasuk pengelolaan air bawah tanah dan air
permukaan secara terpadu;
c. Melakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan pengelolaan irigasi pada
wilayah kerja yang menjadi tanggung jawabnya; dan
d. Mengelola dana pengelolaan irigasi untuk keberlanjutan sistem irigasi.

Pasal 28
Lembaga Masyarakat Desa Hutan dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 huruf n mempunyai tugas Merencanakan operasional,
mengelola, mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan
kegiatan Lembaganya

Pasal 29
Kelompok Sadar Wisata dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
pasal 28, mempunyai fungsi:
a. perencanaan operasional kegiatan Lembaga Masyarakat Desa Hutan;
b. pengelolaan kegiatan Lembaga Masyarakat Desa Hutan;
c. pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan Lembaga Masyarakat Desa
Hutan; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai bidang tugas
dan fungsinya.

Pasal 30
Kelompok Pembudidaya Ikan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 huruf n mempunyai tugas Merencanakan operasional, mengelola,
mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan
kelompoknya

Pasal 31
Kelompok Pembudidaya Ikan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam pasal 28, mempunyai fungsi:
a. perencanaan operasional kegiatan Kelompok Pembudidaya Ikan ;
b. pengelolaan kegiatan Kelompok Pembudidaya Ikan ;
c. pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan Kelompok Pembudidaya Ikan
; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai bidang tugas
dan fungsinya.
BAB III MAKSUD DAN
TUJUAN

Pasal 32
Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa sebagaimana tersebut pada pasal
2 mempunyai maksud untuk mewadahi partisifasi masyarakat, membantu
Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

Pasal 33
Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa sebagaimana tersebut pada pasal
2 mempunyai tujuan untuk mewujudkan transparansi demokrasi dan
pembangunan pada tingkat masyarakat serta mendorong, memotivasi,
menciptakan akses agar masyarakat lebih berperan aktif dalam kegiatan
pembangunan.

BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

Bagian Kesatu
Susunan Organisasi

Pasal 34
(1) Susunan Organisasi Lembaga Kemasyarakatan Desa adalah sebagai berikut :
a. Ketua;
b. Sekretaris;
c. Bendahara;
d. Bidang-bidang atau anggota sesuai kebutuhan.
(2) Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tidak boleh merangkap jabatan pada Lembaga lainnya.

Bagian Kedua
Kepengurusan dan Keanggotaan

Pasal 35
(1) Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa dipilih secara musyawarah dari
anggota masyarakat yang mempunyai kemauan, kemampuan dan
kepedulian dalam pemberdayaan masyarakat
(2) Susunan dan Jumlah Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kebutuhan.

Pasal 36
Anggota Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa terdiri dari pemuka- pemuka
masyarakat antara lain pemuka adat, agama, pendidik, cendikiawan, pemuda
dan wanita serta unsur lain di dalam masyarakat dengan syarat-syarat sebagai
berikut:
a. Warga Negara Republik Indonesia;
b. Penduduk setempat yang berdomisili minimal satu tahun;
c. Mempunyai kemauan, kemampuan dan kepedulian dan dipilih secara
musyawarah dan mufakat;

Bagian Ketiga
Tata Cara Pembentukan Pengurus

Pasal 37
(1) Calon anggota Pengurus diajukan berdasarkan hasil musyawarah oleh dan
dari masing-masing anggota masyarakat.
(2) Pemilihan Anggota Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa dilakukan
secara musyawarah dalam rapat.
(3) Nama-nama calon terpilih dalam rapat desa ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Desa dan tembusannya disampaikan kepada BPD.

Bagian Keempat
Masa Bhakti Pengurus

Pasal 38
(1) Masa bhakti Pengurus LPMD adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak
pengangkatan dan dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya.
(2) Masa bhakti Pengurus TP. PKK adalah 5 (lima) tahun terhitung sejak
pengangkatan dan dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya.
(3) Masa bhakti Pengurus Karang Taruna adalah 5 (lima) tahun terhitung
sejak pengangkatan dan dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya.
(4) Masa bhakti Pengurus RT/RW adalah 5 (lima) tahun terhitung sejak
pengangkatan dan dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya.
(5) Masa bhakti Pengurus Posyandu adalah 5 (lima) tahun terhitung sejak
pengangkatan dan dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya.
(6) Masa bhakti Pengurus Pengelola Pasar Desa adalah 3 (tiga) tahun terhitung
sejak pengangkatan dan dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya.
(7) Masa bhakti Pengurus KPMD adalah 1 (satu) tahun terhitung sejak
pengangkatan dan dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya.
(8) Masa bhakti Pengurus KP SPAMS adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak
pengangkatan dan dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya.
(9) Masa bhakti Pengurus Poktan adalah 5 (lima) tahun terhitung sejak
pengangkatan dan dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya.
(10) Masa bhakti Pengurus Gapoktan adalah 5 (lima) tahun terhitung sejak
pengangkatan dan dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya.
(11) Masa bhakti Pengurus Satlinmas adalah sampai dengan umur 60 Tahun.
(12) Masa bhakti Pengurus Pokdarwisadalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak
pengangkatan dan dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya.
(13) Masa bhakti Pengurus P3A adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak
pengangkatan dan dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya.
(14) Masa bhakti Pengurus LMDH adalah 5 (lima) tahun terhitung sejak
pengangkatan dan dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya.
(15) Masa bhakti Pengurus Pokdakan adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak
pengangkatan dan dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya.

BAB V
TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 39
(1) Lembaga Kemasyarakatan Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 2,
mempunyai tugas membantu Pemerintah Desa dan merupakan mitra dalam
memberdayakan masyarakat Desa.
(2) Tugas Lembaga Kemasyarakatan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
meliputi :
a. Menyusun rencana pembangunan secara partisipatif;
b. Melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan
mengembangkan pembangunan secara partisipatif;
c. Menggerakan dan mengembangkan partisipasi, gotong-royong dan
swadaya masyarakat;
b. Menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka
pemberdayaan masyarakat.
Pasal 40
Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud dalam pasal 2 mempunyai fungsi :
a. Penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam pembangunan.
b. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat
dalam rangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c. Peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada
masyarakat
d. Penyusunan rencana, pelaksanaan, dan pengelola pembangunan serta
pemanfaatan, pelestarian dan pengembangan hasil-hasil pembangunan
secara partisipatif.
e. Penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa dan partisifasi, serta
swadaya gotong-royong masyarakat.
f. Pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga
g. Pemberdayaan hak politik masyarakat.

Pasal 41
Kegiatan Lembaga Kemasyarakatan Desa ditujukan untuk mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui :
a. Peningkatan pelayanan masyarakat
b. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan.
c. Pengembangan kemitraan.
d. Pemberdayaan masyarakat.
e. Pengembangan kegiatan lain sesuai demgan kebutuhan dan kondisi
masyarakat setempat.

Pasal 42
Lembaga Kemasyarakatan Desa mempunyai kewajiban :
a. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan UUD RI
Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan NKRI.
b. Menajlin hubungan kemitraan dengan berbagai pihak yang terkait.
c. Menjamin seluruh peraturan perundang-undangan.
d. Menjalin etika dan norma dalam kehidupan bernasyarakat.
e. Membantu dalam pelaksanaan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan.
BAB VI
HUBUNGAN KERJA

Pasal 43
(1) Hubungan Kerja Lembaga Kemasyarakatan Desa dengan Pemerintah Desa
bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif.
(2) Hubungan kerja Lembaga Kemasyarakatan Desa dengan Lembaga
Kemasyarakatan Lainnya di Desa bersifat koordinatif dan konsultatif.
(3) Hubungan Kerja Lembaga Kemasyarakatan Desa dengan pihak ketiga di Desa
bersifat kemitraan.

BAB VII
PEMBINAAN

Pasal 44
Pemerintah Desa memberikan pembinaan dan pengawasan meliputi :
a. Memfasilitasi pelaksanaan tugas, fungsi dan kewajiban Lembaga
Kemasyarakatan Desa;
b. Memfasilitasi penyusunan perencanaan pembangunan partisifatif;
c. Memfasilitasi pelaksanaan pemberdayaan masyarakat desa;
d. Memfasilitasi kerjasama antar lembaga kemasyarakatan dan kerjasama
antar lembaga kemasyarakatan dengan pihak ketiga;
e. Mempasilitasi koordinasi unit kerja pemerintahan dalam pengembangan
Lembaga Kemasyarakatan .

BAB VIII
PENDANAAN

Pasal 45
Sumber Pendanaan Lembaga Kemasyarakatan Desa dapat diperoleh dari :
a. Swadaya masyarakat
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
c. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten.
d. Bantuan lain yang sah dan tidak mengikat.
BAB IX
PENUTUP

Pasal 46
(1) Peraturan Desa tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa yang bertentangan
atau tidak sesuai dengan Peraturan Desa ini diganti atau diubah dan
dinyatakan tidak berlaku lagi.
(2) Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam Peraturan Desa ini sepanjang
mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Kepala Desa dan/atau Keputusan Kepala Desa.

Pasal 35
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang
mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Desa Gunungsari Kecamatan Karanggayam
Kabupaten Kebumen.

Ditetapkan di Gunungsari
Pada tanggal 31 Desember 2021

KEPALA DESAGUNUNGSARI

SUKARJO
Diundangkan di Gunungsari
Pada tanggal 31 Desember 2021

SEKRETARIS DESA
DESA GUNUNGSARI

PURNOMO

LEMBARAN DESA GUNUNGSARI TAHUN 2021 NOMOR 3

Anda mungkin juga menyukai