Anda di halaman 1dari 11

SALINAN

KEPALA DESA SUKAMUKTI


KECAMATAN BANYURESMI KABUPATEN GARUT

PERATURAN DESA SUKAMUKTI


NOMOR 3 TAHUN 2022

TENTANG

LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN LEMBAGA ADAT DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA DESA SUKAMUKTI,

Menimbang : a. bahwa Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga


Adat Desa dibentuk atas prakarsa Pemerintah Desa dan
masyarakat yang merupakan wadah partisipasi
masyarakat Desa sebagai mitra pemerintah Desa
dalam membantu pelaksanaan fungsi pemerintahan
Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat
Desa;
b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2
Peraturan Bupati Garut Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Lembaga Kemasyarakatan Desa, perlu mengatur
tentang Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan
Peraturan Desa tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa
dan Lembaga Adat Desa.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5539) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 41);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60
Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5558) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 57);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2094);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 110 Tahun 2016 tentang Badan
Permusyawaratan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 89);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2018
tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga
Adat Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 569);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018
tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 611);
8. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 6 Tahun
2008 tentang Lembaga Kemasyarakatan di Desa dan
Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun
2008 Nomor 6);
9. Peraturan Bupati Garut Nomor 55 Tahun 2020 tentang
Daftar Kewengangan Desa Berdasarkan Hak Asal-usul
dan Kewenangan Berskala Lokal Desa (Berita Daerah
Kabupaten Garut Tahun 2020 Nomor 55);
10. Peraturan Desa Sukamukti Nomor 5 Tahun 2021
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJMDesa) Sukamukti Tahun 2021-2027 (Lembaran
Desa Sukamukti Tahun 2021 Nomor 5);
11. Peraturan Desa Sukamukti Nomor 9 Tahun 2021
Tentang Daftar Kewengangan Desa Berdasarkan Hak
Asal-usul dan Kewenangan Berskala Lokal Desa
(Lembaran Desa Sukamukti Tahun 2021 Nomor 9).

Dengan Kesepakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA SUKAMUKTI
dan
KEPALA DESA SUKAMUKTI

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN


DESA DAN LEMBAGA ADAT DESA

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud :
1. Desa adalah Desa Sukamukti Kecamatan Banyuresmi
Kabupaten Garut;
2. Perdesaan adalah kawasan kerja sama antar Desa untuk
pengembangan usaha, kegiatan kemasyarakatan,
pelayanan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat,
keamanan, dan ketertiban.
3. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas
hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran masyarakat Desa.
4. Pembangunan Perdesaan adalah pembangunan yang
dilaksanakan antar Desa dalam bidang pengembangan
usaha, kegiatan kemasyarakatan, pelayanan,
pembangunan, pemberdayaan masyarakat, keamanan, dan
ketertiban.
5. Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya
mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan
masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap,
keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta
memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan,
program, kegiatan dan pendampingan yang sesuai dengan
esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa.
6. Kewenangan Desa adalah kewenangan yang dimiliki Desa
meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan
pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa,
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak
asal usul, dan adat istiadat Desa.
7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam
sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
8. Pemerintah Desa adalah kepala Desa atau yang disebut
dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Desa.
9. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat
BPD atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga
yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya
merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan
keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
10. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain
adalah musyawarah antara BPD, Pemerintah Desa, dan
unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh BPD untuk
menyepakati hal yang bersifat strategis.
11. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan
yang ditetapkan oleh kepala Desa setelah dibahas dan
disepakati bersama BPD.
12. Lembaga Kemasyarakatan Desa adalah lembaga yang
dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan
merupakan mitra pemerintah Desa dalam memberdayakan
masyarakat.
13. Dusun adalah bagian wilayah dalam desa yang merupakan
lingkungan kerja pelaksanaan pemerintahan Desa.
14. Rukun Warga yang selanjutnya disingkat RW adalah
lembaga kemasyarakatan yang dibentuk dari beberapa
Rukun Tetangga dalam rangka mengkoordinasikan kegiatan
Rukun Tetangga.
15. Rukun Tetangga, yang selanjutnya disingkat RT adalah
lembaga kemasyarakatan yang dibentuk melalui
musyawarah masyarakat setempat untuk memelihara dan
melestaikan nilai-nilai kehidupan yang berdasarkan
kegotongroyongan dan kekeluargaan, membantu
meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di
desa, dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pembangunan.
16. Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
Desa, yang selanjutnya disebut TP PKK Desa adalah
fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak
pada masing-masing tingkat pemerintahan untuk
terlaksananya program PKK yang merupakan mitra kerja
pemerintah, dan organisasi kemasyarakatan/lembaga
kemasyarakatan lainnya.
17. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa, yang selanjutnya
disingkat LPMD adalah lembaga kemasyarakatan yang
dibentuk oleh pemerintah Desa bersama warga desa
Sukamukti untuk membantu Pemerintah Desa dalam
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta
menumbuhkembangkan swadaya masyarakat dalam
pembangunan.
18. Karang Taruna adalah organisasi sosial Kemasyarakatan
sebagai wadah dan sarana pengembangan setiap anggota
masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar
kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk
masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa
Sukamukti terutama bergerak di bidang penyelenggaraan
kesejahteraan sosial.
19. Pos Pelayanan Terpadu yang selanjutnya disingkat
Posyandu adalah salah satu bentuk Upaya Peningkatan
kesehatan bersumber Daya Masyarakat yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk
mempercepat penurunan angka kematian Ibu dan Bayi.
20. Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Pos Pelayanan
Terpadu yang selanjutnya disebut Pokjanal Posyandu
adalah Kelompok kerja yang tugas dan fungsinya
mempunyai keterkaitan dalam pembinaan
penyelenggaraan/ pengelolaan Posyandu yang
berkedudukan di Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan
Kecamatan dan Desa.
21. Kelompok Kerja Posyandu yang selanjutnya disebut Pokja
Posyandu adalah kelompok kerja yang tugas dan fungsinya
mempunyai keterkaitan dalam pembinaan
penyelenggaraan/ pengelolaan Posyandu yang
berkedudukan di Desa.
22. Desa Siaga Adalah forum penduduk Desa yang
masyarakatnya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan
mengatasi masalah kesehatan, Bencana dan
kegawatdaruratan.
23. Bina Keluarga Balita yang selanjutnya disingkat BKB
adalah upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan
dan kesadaran ibu serta anggota keluarga lain dalam
membina tumbuh kembang balitanya melalui rangsangan
fisik, motorik, kecerdasan, sosial, emosional serta moral
yang berlangsung dalam proses interaksi antara
ibu/anggota keluarga lainnya dengan anak balita.
24. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah anggota
masyarakat Desa yang memiliki prakarsa dan/atau yang
dipilih oleh Desa untuk menumbuhkan, mengembangkan,
dan menggerakkan prakarsa, partisipasi, swadaya, dan
gotong royong di kalangan masyarakat Desa.
25. Pembinaan adalah pemberian pedoman, standar
pelaksanaan, perencanaan, penelitian, pengembangan,
bimbingan, pendidikan dan pelatihan, konsultasi,
supervisi, monitoring, pengawasan umum, dan evaluasi
pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan Desa.
26. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas
hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya
kesejahteraan masyarakat Desa.
27. Swadaya Masyarakat adalah kemampuan dari warga
masyarakat dengan kesadaran maupun inisiatif sendiri,
guna mengadakan usaha untuk pemenuhan kebutuhan
bidang pembangunan, pemerintahan dan
kemasyarakatan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
28. Gotong Royong adalah kegiatan dalam bentuk kerjasama
yang spontan dan sudah melembaga serta mengandung
unsur timbal balik yang bersifat sukarela antar warga
masyarakat guna memenuhi kebutuhan yang dilakukan
secara berkesinambungan dalam rangka meningkatkan
pembangunan di Desa.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2
1. Di Desa dapat dibentuk Lembaga Kemasyarakatan Desa
disesuaikan dengan kebutuhan;
2. Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan atas prakarsa masyarakat
melalui musyawarah dan mufakat.

Pasal 3
Lembaga Kemasyarakatan Desa sebagaimana dimaksud pada
pasal 2 dibentuk dengan maksud membantu kelancaran
pelaksanaan tugas Pemerintah Desa guna mendukung
percepatan atau akselerasi pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat desa.

Pasal 4
Kegiatan Lembaga Kemasyarakatan Desa sebagaimana
dimaksud Pasal 2 ayat (1) ditujukan untuk mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui :
1. Peningkatan pelayanan masyarakat;
2. Peningkatan peran serta masyarakata dalam pembangunan
dan pemberdayaan;
3. Pengembangan kemitraan;
4. Pengembangan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi sosial budaya masyarakat Desa Sukamukti.

BAB III
TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 5
1. Lembaga Kemasyarakatan Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1), mempunyai tugas membantu
Pemerintah Desa dan merupakan mitra dalam
memberdayakan masyarakat desa.
2. Tugas Lembaga Kemasyarakatan Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. Menyusun rencana pembangunan secara partisipatif;
b. Melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan dan
memelihara pembangunan secara partisipatif;
c. Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong-
royong dan swadaya masyarakat;
d. Menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat
dalam rangka pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat.

Pasal 6
Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) mempunyai
fungsi :
1. Penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam
pembangunan dan pemberdayaan;
2. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan
masyarakat dalam rangka memperkokoh Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
3. Peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah
kepada masyarakat;
4. Penyusunan rencana, pelaksana, dan pengelola
pembangunan serta pemanfaat, pelestarian dan
pemgembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif;
5. Penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa dan
partisipasi serta swadaya gotong royong masyarakat;
6. Penggali, pendayagunaan dan pengembangan potensi sumber
daya serta keserasian/ kelsestarian lingkungan hidup;
7. Pengembangan kreativitas potensi remaja dan masyarakat
dalam penngembangan seni budaya dan kearifan lokal;
8. Pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga;
9. Pemberdayaan dan perlindungan hak politik masyarakat dan
pendukung media komunikasi, informasi serta sosialisasi
antara pemerintah desa dengan masyarakat.

Pasal 7
Lembaga Kemasyarakatan dalam melaksanakan tugas dan
fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6
dibantu Kader Pemberdayaan Masyarakat.

BAB IV
JENIS LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

Pasal 8
Jenis Lembaga Kemasyarakatan Desa terdiri dari :
a. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa;
b. Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW);
c. Tim Penggerak PKK Desa;
d. Karang Taruna;
e. Majelis Ulama Indonesia tingkat Desa; dan
f. Lembaga kemasyarakatan lainnya.

Pasal 9
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 huruf a mempunyai tugas menyusun
rencana pembangunan secara partisipatif, menggerakkan
swadaya, gotong royong masyarakat, melaksanakan dan
mengendalikan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
desa.

Pasal 10
1. RT/RW sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 huruf (b)
mempunyai tugas membantu Pemerintah Desa dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan;
2. Pembentukan RT dilakukan di lingkungan penduduk
setempat paling sedikit terdiri dari 30 (tiga puluh) Kepala
Keluarga;
3. Pembentukan RW dilakukan di lingkungan penduduk
setempat paling sedikit terdiri dari 2 (dua) RT;

Pasal 11
RT/RW dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 mempunyai fungsi :
a. Pendataan kependudukan dan pelayanan administrasi
pemerintahan lainnya;
b. Pemeliharaan keamanan, ketertiban dan kerukunan hidup
antara warga masyarakat di lingkungan setempat;
c. Pembuatan atau pengusulan gagasan dalam pelaksanaan
pembangunan dengan mengembangkan aspirasi dan swadaya
murni masyarakat; dan
d. Penggerak swadaya gotong royong dan partisipasi masyarakat
di wilayahnya.

Pasal 12
1. Tim Penggerak PKK Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal
8 huruf c mempunyai tugas membantu Pemerintah
Desa/Lurah dan merupakan mitra dalam pemberdayaan dan
peningkatan kesejahteraan keluarga.
2. Tugas Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. Menyusun rencana kerja PKK desa/kelurahan sesuai
dengan hasil rakerda kabupaten;
b. Melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang disepakati;
c. Melaksanakan penyuluhan dan menggerakkan kelompok-
kelompok PKK dusun/lingkungan, RW, RT dan dasa
wisma agar dapat mewujudkan kegiatan-kegiatan yang
telah disusun dan disepakati;
d. Menggali, menggerakkan dan mengembangkan potensi
masyarakat, khususnya keluarga untuk meningkatkan
kesejahteraan keluarga sesuai dengan kebijaksanaan yang
telah ditetapkan;
e. Melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada keluarga-
keluarga yang mencakup kegiatan bimbingan dan motivasi
dalam upaya mencapai keluarga sejahtera ;
f. Mengadakan pembinaan dan bimbingan mengenai
pelaksanaan program kerja;
g. Berpartisipasi dalam pelaksanaan program instansi yang
berkaitan dengan kesejahteraan keluarga di desa;
h. Membuat laporan hasil kegiatan kepada Tim Penggerak
PKK Kecamatan dengan tembusan kepada Ketua Dewan
Penyantun Tim Penggerak PKK setempat;
i. Melaksanakan tertib administrasi; dan
j. Mengadakan konsultasi dengan Ketua Dewan Penyantun
Tim Penggerak PKK setempat.

Pasal 13
Tim Penggerak PKK Desa dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 mempunyai fungsi :
a. Penyuluh, motivator dan penggerak masyarakat agar mau
dan mampu melaksanakan program PKK; dan
b. Fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali, pembina
dan pembimbing gerakan PKK.

Pasal 14
Karang Taruna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf d
mempunyai tugas menanggulangi berbagai masalah
kesejahteraan sosial terutama yang dihadapi generasi muda,
baik yang bersifat preventif, rehabilitatif maupun
pengembangan potensi generasi muda di lingkungannya.

Pasal 15
Karang Taruna dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 mempunyai fungsi :
a. Penyelenggara pemberdayaan masyarakat terutama
generasi muda di lingkungannya secara komprehensif,
terpadu dan terarah serta berkesinambungan;
b. Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa wirausaha
bagi generasi muda di lingkungannya;
c. Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan
kesadaran tanggung jawab sosial generasi muda;
d. Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan,
jiwa kekeluargaan, kesetiakawanan sosial dan
memperkuat nilai-nilai kearifan dalam bingkai Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
e. Pemupukan kreativitas generasi muda untuk dapat
mengembangkan tanggung jawab sosial yang bersifat
rekreatif, kreatif, edukatif, ekonomis produktif dan
kegiatan praktis lainnya dengan mendayagunakan segala
sumber dan potensi kesejahteraan sosial di lingkungan
secara swadaya;
f. Penguatan sistem jaringan komunikasi, kerjasama,
informasi, dan kemitraan dengan berbagai sektor lainnya;
g. Pengembangan kreativitas remaja, pencegahan kenakalan,
penyalahgunaan obat terlarang (narkoba) bagi remaja.

Pasal 16
Majelis Ulama Indonesia tingkat Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 huruf e mempunyai tugas sebagai tempat para
ulama, zu'ama, dan cendikiawan Islam untuk membimbing,
membina dan mengayomi kaum muslimin. Selain itu, tugas
MUI Desa Sukamukti merumuskan kebijakan dakwah Islam,
memberikan nasehat dan fatwa, merumuskan pola hubungan
keumatan, dan menjadi penghubung antara ulama dan
umara dengan masyarakat Desa Sukamukti.

Pasal 17
Majelis Ulama Indonesia tingkat Desa dalam melaksanakan
tugasnya sebagaimana dalam Pasal 16 mempunyai fungsi :
a. Melaksanakan bimbingan dan pembinaan dakwah;
b. Bimbingan dan pembinaan ukhuwwah dan kerukunan;
c. Bimbingan dan pembinaan masalah keagamaan dalam
Bentuk Kajian Hukum sesuai syariat Fiqh, Tauhid dan
Tasawuf untuk kemaslahatan ummat.

BAB V
KEPENGURUSAN DAN KEANGGOTAAN

Bagian Pertama
Kepengurusan

Pasal 18
1. Susunan Lembaga Kemasyarakatan Desa terdiri dari :
a. Ketua;
b. Sekretaris;
c. Bendahara; dan
d. Bidang-bidang sesuai kebutuhan
2. Susunan dan jumlah pengurus Lembaga Kemasyarakatan
Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1)
disesuaikan dengan kebutuhan.

Pasal 19
1. Pembentukan pengurus Lembaga Kemasyarakatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1)
dilaksanakan melalui musyawarah untuk mencapai
mufakat.
2. Pembentukan pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa
dapat dilaksanakan melalui pemilihan secara langsung
dalam hal musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tidak dapat menghasilkan keputusan.
3. Peserta musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah wakil-wakil masyarakat yang terdiri dari :
a. Pengurus Lembaga Kemasyarakatan yang ada di desa;
b. Tokoh masyarakat yang jumlahnya proporsional
dengan jumlah kepala keluarga.

Pasal 20
Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) ditetapkan melalui
Keputusan Kepala Desa.

Pasal 21
Masa bakti pengurus Lembaga Kemasyarakatan di desa
selama 5 (lima) tahun terhitung sejak pengangkatan dan
dapat dipilih kembali untuk periode berikutnya.

Pasal 22
Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa Sukamukti
memenuhi persyaratan :
a. Warga negara Republik Indonesia;
b. Penduduk setempat dibuktikan dengan KTP atau Kartu
Keluarga Desa Sukamukti;
c. Mempunyai kemauan, kemampuan dan kepedulian; dan
d. Dipilih secara musyawarah dan mufakat.

Pasal 23
Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa dilarang :
a. Merangkap jabatan sebagai perangkat desa, anggota BPD
atau pengurus Lembaga Kemasyarakatan lainnya serta
kepengurusan Badan Usaha Milik Desa;
b. Menyalahgunakan wewenang dan jabatannya; dan
c. Bersikap diskriminatif atau berlaku tidak adil terhadap
kelompok masyarakat tertentu.

Bagian Kedua
Keanggotaan

Pasal 24
1. Anggota Lembaga Kemasyarakatan Desa adalah
penduduk Desa Sukamukti dibuktikan dengan KTP atau
Kartu Keluarga Desa Sukamukti;
2. Keanggotaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disesuaikan dengan Bidang Lembaga Kemasyarakatan.

Pasal 25
Anggota Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 24 ayat (1) harus memenuhi syarat :
a. Paling rendah usia 17 (tujuh belas) tahun;
b. Berkelakuan baik dan dapat dijadikan teladan di
lingkungannya serta dikenal dan diterima masyarakat
setempat;
c. Sehat jasmani dan rohani;
d. Memiliki komitmen untuk memajukan Lembaga
Kemasyarakatan Desa; dan
e. Berdomisili secara tetap di wilayah Desa Sukamukti.

BAB VI
HUBUNGAN KERJA

Pasal 26
1. Hubungan kerja Lembaga Kemasyarakatan Desa dengan
pemerintahan desa bersifat kemitraan, konsultatif dan
koordinatif;
2. Hubungan kerja Lembaga Kemasyarakatan Desa dengan
Lembaga Kemasyarakatan lainnya di desa bersifat
koordinatif dan konsultatif;
3. Hubungan kerja Lembaga Kemasyarakatan Desa dengan
pihak ketiga di desa bersifat kemitraan.

BAB VII
PEMBINAAN

Pasal 27
Pemerintah Desa Sukamukti wajib membina dan mengawasi
Lembaga Kemasyarakatan Desa sesuai dengan kemampuan
Pemerintah Desa Sukamukti.

BAB VIII
PENDANAAN

Pasal 28
Pendanaan Lembaga Kemasyarakatan Desa dapat bersumber
dari :
a. Swadaya masyarakat;
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;
c. Bantuan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten; dan
d. Bantuan lainnya yang sah dan tidak mengikat.

BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 29
Lembaga Kemasyarakatan di Desa yang telah ada, tumbuh
dan berkembang di masyarakat seperti LKMD dan PKK atau
yang disebut dengan nama lainnya yang sudah ada, pada
saat berlakunya Peraturan Desa ini, dinyatakan tetap ada
dan disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan dalam
Peraturan Desa ini.

BAB X
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 30
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Desa ini,
sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur
lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Desa.

Pasal 31
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan


pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Desa Sukamukti.

Ditetapkan di : Desa Sukamukti


Pada tanggal : 7 Februari 2022
KEPALA DESA SUKAMUKTI

DADAN HAMDANI

Diundangkan di : Desa Sukamukti


Pada tanggal : 7 Februari 2022
SEKRETARIS DESA SUKAMUKTI

GUPRON ANSORI

LEMBARAN DESA SUKAMUKTI TAHUN 2022 NOMOR 3

Anda mungkin juga menyukai