Anda di halaman 1dari 13

KEPALA DESA ABCDE

KABUPATEN SUMEDANG

PERATURAN DESA ABCDE

NOMOR … TAHUN 2018/2019

TENTANG

LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA ABCDE,

Menimbang : a. bahwa peran serta masyarakat dalam pembangunan di Desa


perlu didukung dengan adanya lembaga kemasyarakatan
Desa untuk merencanakan, melaksanakan, dan
menggerakkan pastisipasi masyarakat dalam pembangunan;
b. bahwa sesuai Pasal 3 Peraturan Menteri Dalam Negeri 18
Tahun 2018 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa dan
Lembaga Adat Desa, Pemerintah Desa dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan, dapat membentuk Lembaga
Kemasyarakatan Desa atas prakarsa masyarakat sesuai
dengan kebutuhan yang diatur dengan peraturan Desa;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Desa tentang Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa
ABCDE.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan
Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan
Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan
Mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan
Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2851);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539) sebagimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5717);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2018
tentang Lembaga Kemasyarakatan dan Lembaga Adat Desa
(Lembaran Negara (berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 569);
6. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 14 Tahun
2007 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga
Kemasyarakatan Di Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Sumedang Tahun 2007 Nomor 14 Seri D);
7. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor XX Tahun
XXXX tentang Pembentukan Desa masing-masing (posisi
Perda ini tergantung nomor dan tahun, jika sebelum tahun
2007 posisi diatas jadi nomor 6, jika sesudah nomor 14
tahun 2007 posisi nomor 7);
8. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 10 Tahun
2015 tentang Organisasi Pemerintah Desa (Lembaran
Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2015 Nomor 10);
9. Peraturan Bupati Sumedang Nomor 2 Tahun 2016 tentang
Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun
2015 tentang Organisasi Pemerintah Desa (Berita Daerah
Kabupaten Sumedang Tahun 2016 Nomor 2).
Dengan Kesepakatan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ABCDE
dan
KEPALA DESA ABCDE

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
1. Desa adalah Desa ABCDE.
2. Kepala Desa adalah Kepala Desa ABCDE.
3. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
4. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya
disingkat BPD adalah lembaga yang melaksanakan
fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan
wakil penduduk desa berdasarkan keterwakilan wilayah
dan ditetapkan secara demokratis.
5. Pemerintah Desa adalah kepala desa dibantu perangkat
desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.
6. Kepala Desa adalah pejabat Pemerintah Desa yang
mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban untuk
menyelenggarakan rumah tangga desanya dan
melaksanakan tugas dari pemerintah dan pemerintah
daerah.
7. Perangkat Desa adalah unsur staf yang membantu
Kepala Desa dalam penyusunan kebijakan dan
koordinasi yang diwadahi dalam Sekretariat Desa, dan
unsur pendukung tugas Kepala Desa dalam pelaksanaan
kebijakan yang diwadahi dalam bentuk pelaksana teknis
dan unsur kewilayahan.

8. Lembaga Kemasyarakatan Desa adalah organisasi


kemasyarakatan yang ada di desa yang dibentuk oleh
Pemerintahan Desa atas prakarsa masyarakat dalam upaya
memberdayakan masyarakat yang merupakan mitra
pemerintah desa dalam aspek perencanaan pelaksanaan dan
pengendalian pembangunan yang bertumpu pada
masyarakat.
9. Rukun Warga, untuk selanjutnya disingkat RW atau
sebutan lainnya adalah bagian dari kerja Kepala Desa dan
merupakan lembaga yang dibentuk melalui musyawarah
pengurus RT di wilayah kerjanya yang ditetapkan oleh
Kepala Desa.
10. Rukun Tetangga, untuk selanjutnya disingkat RT atau
sebutan lainnya adalah lembaga yang dibentuk melalui
musyawarah masyarakat setempat dalam rangka pelayanan
pemerintahan dan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh
Kepala Desa.
11. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang selanjutnya
disingkat LPM adalah wadah yang dibentuk atas prakarsa
masyarakat sebagai mitra Pemerintah Desa dan Kelurahan
dalam menampung dan mewujudkan aspirasi dan
kebutuhan masyarakat dibidang pembangunan.

BAB II
PEMBENTUKAN

Pasal 2
(1) Dengan Peraturan Desa ini dibentuk Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Desa ABCDE.
(2) LPM sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini meneruskan
lembaga yang sudah dibentuk sebelumnya dan melakukan
penyesuaian dari yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan
dan sosial budaya masyarakat Desa.

BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA SUSUNAN
ORGANISASI DAN TATA KERJA

Pasal 3
(1) Kedudukan LPM merupakan Lembaga Kemasyarakatan
Desa yang bersifat nirlaba (tidak komersial) dan secara
organisasi berdiri sendiri dan berkedudukan di desa;
(2) LPM mempunyai tugas membantu Kepala Desa dalam
menyerap aspirasi masyarakat terkait perencanaan
pembangunan desa dan menggerakkan masyarakat dalam
pelaksanaan pembangunan desa dengan swadaya gotong-
royong.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (2)
pasal ini LPM mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam
merencanakan dan melaksanakan pembangunan;
b. Menanamkan pengertian dan kesadaran akan
penghayatan dan pengamalan Pancasila;
c. Menggali, memanfaatkan potensi dan menggerakan
swadaya gotong royong masyarakat untuk membangun;
d. Sebagai sarana komunikasi antara Pemerintah Desa dan
masyarakat serta antar warga masyarakat itu sendiri;
e. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
masyarakat;
f. Membina dan menggerakkan potensi pemuda dalam
pembangunan;
g. Membina kerjasama antar lembaga yang ada dalam
masyarakat untuk pembangunan;
h. Pelaksanaan tugas-tugas lain dalam rangka membantu
Pemerintah Desa untuk menciptakan ketahanan yang
mantap.

Pasal 4
Susunan Organisasi LPM adalah sebagai berikut :
1. Ketua sebagai Pimpinan dan Penaggungjawab;
2. Sekretaris sebagai pembantu pimpinan dan Penyelenggara
Administrasi;
3. Bendahara sebagai Penyelenggara Adminitrasi Keuangan;
4. Seksi sebagai pembantu pimpinan dan pelaksana.

Pasal 5
(1) Susunan Pengurus LPM terdiri dari :
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Seksi-seksi sesuai kebutuhan
(2) Setiap seksi diketuai oleh seorang ketua seksi.

Pasal 6
Anggota Pengurus LPM terdiri dari Masyarakat yang ada di Desa
dengan syarat-syarat sebagai berikut:
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar
1945;
3. Berkelakuan baik dan penuh pengabdian terhadap
masyarakat;
4. Sebagai penduduk dan bertempat tinggal tetap di Desa
ABCDE;
5. Berkemampuan dan berkemauan untuk bekerja dan
membanguan desa.

Pasal 7
(1) Calon anggota pengurus diajukan oleh masing-masing
Dusun atas dasar kesepakatan dengan pengurus RT dan
pengurus RW;
(2) Pemilihan anggota pengurus dilakukan secara musyawarah
dalam rapat yang diselenggarakan khusus untuk itu;
(3) Nama-nama anggota pengurus terpilih ditetapkan oleh Surat
Keputusan Kepala Desa setelah mendapat persetujuan dari
BPD;
(4) Masa bakti pengurus LPM ditetapkan 5 (lima) tahun dan
dapat dipilih kembali setelah habis masa baktinya;
(5) Kepala Desa dan Perangkat Desa tidak boleh merangkap
menjadi pengurus LPM.

Pasal 8
(1) Anggota pengurus berhenti/diberhentikan bilamana :
a. Meninggal dunia;
b. Mengundurkan diri;
c. Pindah tempat tinggal dan menjadi penduduk Desa lain;
d. Berakhirnya masa baktinya;
e. Tidak memenuhi lagi syarat-syarat sebagai anggota
pengurus;
f. Terkena peraturan perundang-undangan dan ketentuan
yang berlaku.
(2) Anggota pengurus yang berhenti antar waktu sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, tempatnya diisi oleh
calon yang diusulkan berdasarkan pasal 7 Peraturan Desa
ini.
(3) Anggota pengurus pengganti antar waktu sebagaimana
dimaksud ayat (2) pasal ini menyelesaikan masa tugas
anggota pengurus yang digantikannya.

Pasal 9
(1) Ketua LPM mempunyai tugas sebagai pimpinan dan
penanggungjawab LPM dan mempunyai fungsi :
a. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan LPM;
b. Melaksanakan koordinasi terhadap Seksi-seksi;
c. Membina Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa sebagai
tenaga penggerak pembangunan yang dinamis;
(2) Sekretaris mempunyai tugas membantu pimpinan dalam
menyelenggarakan administrasi dan pelayanan;
(3) Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretaris mempunyai
fungsi :
a. Menyelenggarakan administrasi surat-menyurat,
kearsipan, pendataan dan penyusunan laporan;
b. Melaksanakan tugas-tugas tertentu yang diberikan oleh
Ketua;
c. Melaksanakan tugas dan fungsi Ketua apabila
berhalangan.
(4) Bendahara mempunyai tugas menyelenggarakan
administrasi keuangan termasuk benda-benda bergerak
atau tidak bergerak dan penyimpanan uang;
(5) Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bendahara
mempunyai fungsi :
a. Menyelenggarakan pembukuan, penyusunan laporan
keuangan dan penyimpanan uang;
b. Mengadakan pencatatan swadaya gotong royong
masyarakat dalam pembangunan yang dinilai dengan
uang.
(6) Ketua Seksi mempunyai tugas memimpin dan
mengendalikan seksinya.
(7) Untuk melaksanakan tugas tersebut Ketua Seksi
mempunyai fungsi :
a. Menyusun rencana pembangunan sesuai seksinya;
b. Menyelenggarakan kegiatan pembangunan sesuai
dengan rencana;
c. Melakukan koordinasi dengan bidang lain untuk
terwujudnya keserasian pelaksanaan pembangunan;
d. Mengendalikan kelompok-kelompok kerja yang dibentuk
berdasarkan wilayah dan jenis kegiatan;
e. Mengadakan pengawasan terhadap kegiatan seksi
masing-masing;
f. Mengikuti perkembangan dan mencatat segala kegiatan
dalam seksinya;
g. Mengadakan evaluasi terhadap kegiatan yang telah
dilaksanakan;
h. Menyusun laporan secara berkala;
i. Memberikan saran dan pendapat kepada Ketua;
j. Menyelenggarakan tugas-tugas tertentu yang diberikan
oleh Ketua;

Pasal 10
(1) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat berdasarkan
pembagian wilayah dan jenis-jenis kegiatan dapat
membentuk kelompok kerja;
(2) Pada setiap wilayah sesuai keperluan dapat dibentuk
beberapa kelompok kerja;
(3) Setiap kelompok kerja hanya melaksanakan jenis kegiatan
seksi yang bersangkutan;

Pasal 11
(1) Dalam melaksanakan tugasnya para anggota pengurus LPM
mengutamakan azas musyawarah untuk mufakat dengan
mengutamakan prisnsip keterpaduan;
(2) Dalam melaksanakan tugasnya tersebut dalam ayat (1) pasal
ini :
a. Ketua bertanggungjawab kepada Kepala Desa;
b. Sekretaris, Bendahara dan Seksi-seksi
bertanggungjawab kepada Ketua.
BAB IV
HUBUNGAN KERJA

Pasal 12
Hubungan LPM dengan Kepala Desa :
1. LPM membantu Kepala Desa dalam menyusun rencana
pembangunan dan melaksanakan pembangunan
berdasarkan rencana yang telah mendapat persetujuan BPD;
2. Kepala Desa menggunakan LPM untuk membantu dalam
menggerakkan serta meningkatkan prakarsa dan partisipasi
masyarakat untuk melaksanakan pembangunan dan
menumbuhkan kondisi dinamis serta kemampuan
masyarakat dalam rangka meningkatkan dan memantapkan
ketahanan desa.

Pasal 13
Hubungan LPM dengan lembaga kemasyarakatan desa lainnya :
1. Bersifat saling mengisi dan saling melengkapi;
2. Segala kegiatan lembaga kemasyarakatan yang ada di desa
terpadu perencanaannya dalam LPM yang meliputi sasaran
dan lokasinya yang dalam pelaksanaan dan
penyelenggaraannya dilakukan secara terkoordinasi.

BAB V
SUMBER DANA

Pasal 14
Dana kegiatan LPM dapat bersumber dari:
a. swadaya masyarakat;
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;
c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten dan
Anggaran Pendapatan dan
d. Belanja Daerah Provinsi;
e. bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah
Kabupaten;
f. bantuan lain yang sah dan tidak mengikat

BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 15
Lembaga Kemasyarakatan di Desa ABCDE yang sudah ada pada
saat berlakunya Peraturan Desa ini disesuaikan dengan
ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Desa ini.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 16
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini sepanjang
mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Kepala Desa.

Pasal 17
Dengan berlakunya Peraturan Desa ini, semua ketentuan yang
mengatur dan bertentangan dengan Peraturan Desa ini
dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 18
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Desa ABCDE.

Ditetapkan di …
pada tanggal …
KEPALA DESA ABCDE,

tanda tangan

NAMA

Diundangkan di …
pada tanggal …
SEKRETARIS DESA ABCDE,

tanda tangan

NAMA

LEMBARAN DESA ABCDE TAHUN … NOMOR …

BERITA ACARA
PERSETUJUAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) ABCDE
KECAMATAN VWXYZ KABUPATEN SUMEDANG

TERHADAP PERATURAN DESA


TENTANG
LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Pada hari ini …….. tanggal ……. bulan ………….. tahun Dua Ribu ……… Belas,
bertempat di Kantor Kepala Desa ABCDE Kecamatan VWXYZ Kabupaten Sumedang,
kami Badan Permusyawaratan Desa (BPD) ABCDE telah mengadakan musyawarah
untuk membahas Rancangan Peraturan Desa tentang Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM) Desa ABCDE.
Setelah membaca dan mempelajari Rancangan Peraturan Desa dimaksud serta
mendengar dan menampung aspirasi dari para pengurus lembaga kemasyarakatan dan
para tokoh/unsur masyarakat Desa ABCDE tentang Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM) Desa ABCDE, kami sepakat bahwa pada prinsipnya menyetujui
Rancangan Peraturan Desa tentang Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa
ABCDE untuk ditetapkan menjadi Peraturan Desa, sepanjang memenuhi ketentuan
perundang-undangan.
Demikian Berita Acara Persetujuan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) ABCDE
ini dibuat berdasarkan musyawarah mufakat Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
ABCDE untuk dijadikan bahan lebih lanjut.

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ABCDE

Ttd dan cap

1. ……………………….. Ketua ………………………..

Ttd

2. ……………………….. Wakil Ketua ………………………..

KEPUTUSAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) ABCDE


KECAMATAN VWXYZ KABUPATEN SUMEDANG
NOMOR … TAHUN 2016/2017

TENTANG
PERSETUJUAN PERATURAN DESA ABCDE TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ABCDE

Menimbang : a. bahwa peran serta masyarakat dalam pembangunan di


Desa perlu didukung dengan adanya lembaga
kemasyarakatan Desa untuk merencanakan,
melaksanakan, dan menggerakkan pastisipasi masyarakat
dalam pembangunan;
b. bahwa sesuai Pasal 3 Peraturan Menteri Dalam Negeri 18
Tahun 2018 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa dan
Lembaga Adat Desa, Pemerintah Desa dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan, dapat membentuk Lembaga
Kemasyarakatan Desa atas prakarsa masyarakat sesuai
dengan kebutuhan yang diatur dengan peraturan Desa;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Desa tentang Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa
ABCDE.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan
Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan
Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan
Mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan
Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2851);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539) sebagimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5717);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2018
tentang Lembaga Kemasyarakatan dan Lembaga Adat Desa
(Lembaran Negara (berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 569);
6. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 14 Tahun
2007 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga
Kemasyarakatan Di Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Sumedang Tahun 2007 Nomor 14 Seri D);
7. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor XX Tahun
XXXX tentang Pembentukan Desa masing-masing (posisi
Perda ini tergantung nomor dan tahun, jika sebelum tahun
2007 posisi diatas jadi nomor 6, jika sesudah nomor 14
tahun 2007 posisi nomor 7);
8. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 10 Tahun
2015 tentang Organisasi Pemerintah Desa (Lembaran
Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2015 Nomor 10);
9. Peraturan Bupati Sumedang Nomor 2 Tahun 2016 tentang
Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun
2015 tentang Organisasi Pemerintah Desa (Berita Daerah
Kabupaten Sumedang Tahun 2016 Nomor 2).

Memperhatika : Hasil Musyawarah Badan Permusyawaratan Desa (BPD) ABCDE


n dengan Pemerintah Desa ABCDE pada tanggal ……………….

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERSETUJUAN PERATURAN DESA ABCDE TENTANG


LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Kesatu : Menyetujui Peraturan Desa ABCDE Kecamatan VWXYZ


Kabupaten Sumedang tentang Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat
Kedua : Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini
sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur dalam
Peraturan Kepala Desa.

Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.


Ditetapkan di …
pada tanggal …

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ABCDE

Ttd dan cap

1. ………………………. Ketua ………………………..


.

Ttd

2. ………………………. Wakil Ketua ………………………..


.

Anda mungkin juga menyukai