Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAHAN KABUPATEN SUKOHARJO

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BULU
Jl. Yos Sudarso No. 2 Bulu, Kode Pos 57563 Telp. (0271) 7881001

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYEDIAAN LAYANAN KESEHATAN UNTUK UKM DAN UKP RUJUKAN
TINGKAT DAERAH KABUPATEN/KOTA SUB KEGIATAN PENGELOLAAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA
DAN OLAHRAGA ,PELAKSANAAN GERMAS AKTIVITAS FISIK,PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DAN
EDUKASI GIZI SEIMBANG DI TINGKAT KECAMATAN/WILAYAH PUSKESMAS SUB KEGIATAN AKTIVITAS
FISIK (SENAM RUTIN,SENAM HAMIL,KELOMPOK KOMORBID DLL) DI DESA KUNDEN

PADA TANGGAL 5 SEPTEMBER 2022

I. PENDAHULUAN

Kesehatan adalah hak asasi manusia dan merupakan karunia T uhan, oleh karena itu
perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya. Promosi kesehatan sangat efektif untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan tersebut, Promosi Kesehatan adalah proses pemberdayaan
masyarakat agar dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Promosi kesehatan
mencakup pendidikan.kesehatan yang penekanannya pada peruabahan atau perbaikan perilaku
melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan.
Perubahan perilaku dan gaya hidup masyarakat telah mengakibatkan terjadinya transisi
epidemiologi dimana masalah kesehatan utama mulai bergeser dari penyakit menular menjadi
penyakit tidak menular. Kondisi ini terjadi karena perilaku masyarakat yang cendrung tidak sehat
seperti: merokok kurang kosumsi sayur dan buah, pola makan yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik
dan kosumsi minuman beralkohol.Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah suatu tindakan yang
sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa
dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas
hidup.

II. LATAR BELAKANG


Sesuai dengan Instruksi Presiden Repubik Indonesia (INPRES RI) Nomor 1 Tahun 2017
Tentang GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) menetapkan bahwa untuk mewujudkan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dapat dilakukan melalui peningkatan aktivitas fisik, peningkatan
perilaku hidup sehat, penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi, peningkatan
pencegahan dan deteksi dini penyakit, peningkatan kualitas lingkungan, dan peningkatan edukasi
hidup sehat.
Tujuan diadakanya program GERMAS adalah untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat
serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat Gaya hidup sehat akan
memberi banyak manfaat, mulai dari peningkatan kualitas kesehatan hingga peningkatan
produktivitas seseorang (Promkes Kemenkes RI, 2017).
Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai GERMAS tentang aktivitas fisik dapat
digambarkan melalui tingginya prevalensi aktivitas fisik kurang. Data Riskesdas tahun: 2018
menunjukan bahwa proporsi aktivitas fisik kurang pada penduduk umur 2 10 tahun menurut
provinsi adalah 26,1% pada tahun 2013 meningkat menjadi 33,5% pada tahun 2018. (Riskesdas,
2018).Aktivitas fisik yang tidak memadai merupakan satu dari sepuluh faktor risiko utama kematian
global. Orang yang kurang aktif secara fisik memiliki 20%-30% peningkatan faktor risiko penyebab
kematian dibandingkan dengan mereka yang setidaknya melakukan aktivitas fisik selama 150 menit
per minggu, atau setara seperti yang direkomendasikan WHOI
Aktivitas fisik sangat penting untuk pertumbuhan perkembangan secara keseluruhan pada
anak.Mengoptimalkan penguasaan keterampilan dan sikap yang dapat menyebabkan perilaku yang
lebih sehat dalam hidup, dan juga memfasilitasi perkembangan kognitif dan sosial.Penelitian
tentang kejadian aktivitas fisik kalangan anak-anak menunjukkan asumsi bahwa, sebagai anak-anak,
mereka menciptakan gerak mereka sendiri. Demikian juga, orang tua dan pengasuh tampaknya
berasumsi bahwa aktivitas fisik disediakan melalui kegiatan bermain diberbagai tempat, sebagai
perkembangan motorik kasar dan halus anak, serta aktivitas tersebut memberi stimulus
pertumbuhan besaran-otot anak, sebagai kesiapan usia remaja (Burhaein, 2017).
Aktivitas fisik pada masyarakat membawa banyak manfaat di samping mengurangi risiko
obesitas, penyakit pembuluh darah, dan keganasan di kemudian hari.Pertumbuhan tulang dan otot
dapat berlangsung dengan baik.Keterampilan gerak, interaksi sosial, dan perkembangan otak juga
terasah saat bermain. Masyarakat yang aktif akan belajar dengan lebih efektif, baik di dalam
maupun di luar lingkungan masyarakat. warga akan merasa gembira dan percaya diri, serta
memiliki pola tidur yang baik. Aktivitas fisik yang dilakukan sejak dini akan membentuk masyarakat
menjadi seorang sehat bugar produktif (IDAI, 2016).
III. DASAR HUKUM
1. Undang – undang Nomor 3 tahun 2005 tentang sistem Keolahragaan Nasional
2. Undang Undang No 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
3. Intruksi Presiden RI No. 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
4. Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas
5. Peraturan Menteri Kesehatan No.64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tatalaksana Kementerian Kesehatan .
6. Peraturan Menteri Kesehatan No 43 Th 2016 Tentang Standar Pelayanan
Minimum bidang Kesehatan
IV. TUJUAN
a. Tujuan umum
Mewujudkan masyarakat yang sehat, bugar dan produktif melalui aktivitas fisik dan
pembudayaan fisik, latihan fisik serta olahraga yang baik, benar dan teraturdisekolah.

b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan kesadaran siswa siswi dalam melakukan aktivitas fisik.
2) Meningkatkan  ketahanan fisik, kesehatan dan kebugaran siswa.

V. JUMLAH SASARAN
- Aktivitas fisik sejumlah 30 orang

VI. PELAKSANAAN KEGIATAN


Metode Pelaksanaan kegiatan aktivitas fisik dilakukan melalui senam aerobik dengan
instruktur senam kemudian  peserta mengikutinya dan diskusi
VII. TEMPAT DAN TANGGAL PELAKSANAAN
- Aktivitas fisik melalui senam akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Senin,5 September 2022
Jam : 07.00 s/d 10.00
Tempat : Halaman Balai desa Kunden.
VIII. JADWAL PELAKSANAAN
N MATERI FASILITATOR
0 WAKTU
1. 07.00 -07.15 WIB Registrasi Peserta Petugas

2. 07.15– 07.30 WIB Pembukaaan Fasilitator

3. 07.30 – 09.30 WIB Senam bersama Intruktur

5. 09.15 – 09.30 Diskusi dan kesepakatan Petugas kesor


6. 10.00 Penutup Fasilitator

IX. ANGGARAN

DAK Non Fisik / BOK Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2022 pelaksanaan germas
aktivitas fisik,pemeriksaan kesehatan berkala dan edukasi gizi seimbang di tingkat kecamatan/wilayah
puskesmas,aktivitas fisik (senam rutin,senam hamil,kelompok komorbid dll)

Jumlah anggaran : Makan minuman 30 Orang x Rp 35.000,- = Rp 1050.000,-

X. PENUTUP

Demikian kerangka acuan ini kami buat sebagai acuan pelaksanaan germas aktivitas
fisik,pemeriksaan kesehatan berkala dan edukasi gizi seimbang di tingkat kecamatan/wilayah
puskesmas,aktivitas fisik (senam rutin,senam hamil,kelompok komorbid dll)

Bulu, 3 September 2022

KEPALA PUSKESMAS BULU

Dr Sugeng Triyono
NIP.197807052014061001
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKOHARJO

UPTD PUSKESMAS BULU


Jl. Laksamana Yos Sudarso Telp. (0271) 7881001

3 September 2022

Nomor : 445/ ......... /IX/2022 Kepada : BP/IBU Warga

Lampiran :- Di Kunden

Perihal : Undangan senam

Dengan hormat,

Berdasarkan rencana usulan kegiatan kesehatan olahraga dengan dana BOK 2022
tentang aktifitas fisik untuk masyarakat,Maka kami mohon bapak,ibu masyarakat desa kunden
Kec bulu hadir pada acara tersebut besuk pada :

Hari : Senin

Tanggal : 5 September 2022

Waktu : 07.00 WIB – 10.00 WIB

Tempat : Halaman Balai Desa Kunden

Demikian undangan yang kami buat atas kerjasamanya kami mengucapkan banyak terima
kasih.

Kepala Puskesmas Bulu

Dr Sugeng Triyono
NIP. 19780705 201406 1 001
PEMERINTAHAN KABUPATEN SUKOHARJO
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BULU
Jl. Yos Sudarso No. 2 Bulu, Kode Pos 57563 Telp. (0271) 7881001
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYEDIAAN LAYANAN KESEHATAN UNTUK UKM DAN UKP RUJUKAN
TINGKAT DAERAH KABUPATEN/KOTA SUB KEGIATAN PENGELOLAAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA
DAN OLAHRAGA ,PELAKSANAAN GERMAS AKTIVITAS FISIK,PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DAN
EDUKASI GIZI SEIMBANG DI TINGKAT KECAMATAN/WILAYAH PUSKESMAS SUB KEGIATAN AKTIVITAS
FISIK (SENAM RUTIN,SENAM HAMIL,KELOMPOK KOMORBID DLL)

DI DESA KUNDEN

PADA TANGGAL 5 SEPTEMBER 2022

I. PENDAHULUAN
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan merupakan karunia Tuhan, oleh karena itu perlu
dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya. Promosi kesehatan sangat efektif untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan tersebut, Promosi Kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat
agar dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Promosi kesehatan mencakup
pendidikan.kesehatan yang penekanannya pada peruabahan atau perbaikan perilaku melalui
peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan.
Perubahan perilaku dan gaya hidup masyarakat telah mengakibatkan terjadinya transisi
epidemiologi dimana masalah kesehatan utama mulai bergeser dari penyakit menular menjadi
penyakit tidak menular. Kondisi ini terjadi karena perilaku masyarakat yang cendrung tidak sehat
seperti: merokok kurang kosumsi sayur dan buah, pola makan yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik
dan kosumsi minuman beralkohol.Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah suatu tindakan yang
sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa
dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas
hidup.

II. LATAR BELAKANG


Sesuai dengan Instruksi Presiden Repubik Indonesia (INPRES RI) Nomor 1 Tahun 2017
Tentang GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) menetapkan bahwa untuk mewujudkan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dapat dilakukan melalui peningkatan aktivitas fisik, peningkatan
perilaku hidup sehat, penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi, peningkatan
pencegahan dan deteksi dini penyakit, peningkatan kualitas lingkungan, dan peningkatan edukasi
hidup sehat.
Tujuan diadakanya program GERMAS adalah untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat
serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat Gaya hidup sehat akan
memberi banyak manfaat, mulai dari peningkatan kualitas kesehatan hingga peningkatan
produktivitas seseorang (Promkes Kemenkes RI, 2017).
Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai GERMAS tentang aktivitas fisik dapat
digambarkan melalui tingginya prevalensi aktivitas fisik kurang. Data Riskesdas tahun: 2018
menunjukan bahwa proporsi aktivitas fisik kurang pada penduduk umur 2 10 tahun menurut
provinsi adalah 26,1% pada tahun 2013 meningkat menjadi 33,5% pada tahun 2018. (Riskesdas,
2018).Aktivitas fisik yang tidak memadai merupakan satu dari sepuluh faktor risiko utama kematian
global. Orang yang kurang aktif secara fisik memiliki 20%-30% peningkatan faktor risiko penyebab
kematian dibandingkan dengan mereka yang setidaknya melakukan aktivitas fisik selama 150 menit
per minggu, atau setara seperti yang direkomendasikan WHOI
Aktivitas fisik sangat penting untuk pertumbuhan perkembangan secara keseluruhan pada
anak.Mengoptimalkan penguasaan keterampilan dan sikap yang dapat menyebabkan perilaku yang
lebih sehat dalam hidup, dan juga memfasilitasi perkembangan kognitif dan sosial.Penelitian
tentang kejadian aktivitas fisik kalangan anak-anak menunjukkan asumsi bahwa, sebagai anak-anak,
mereka menciptakan gerak mereka sendiri. Demikian juga, orang tua dan pengasuh tampaknya
berasumsi bahwa aktivitas fisik disediakan melalui kegiatan bermain diberbagai tempat, sebagai
perkembangan motorik kasar dan halus anak, serta aktivitas tersebut memberi stimulus
pertumbuhan besaran-otot anak, sebagai kesiapan usia remaja (Burhaein, 2017).
Aktivitas fisik pada masyarakat membawa banyak manfaat di samping mengurangi risiko
obesitas, penyakit pembuluh darah, dan keganasan di kemudian hari.Pertumbuhan tulang dan otot
dapat berlangsung dengan baik.Keterampilan gerak, interaksi sosial, dan perkembangan otak juga
terasah saat bermain. Masyarakat yang aktif akan belajar dengan lebih efektif, baik di dalam
maupun di luar lingkungan masyarakat. warga akan merasa gembira dan percaya diri, serta
memiliki pola tidur yang baik. Aktivitas fisik yang dilakukan sejak dini akan membentuk masyarakat
menjadi seorang sehat bugar produktif (IDAI, 2016).
III. DASAR HUKUM
1. Undang – undang Nomor 3 tahun 2005 tentang sistem Keolahragaan Nasional
2. Undang Undang No 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
3. Intruksi Presiden RI No. 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
4. Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas
5. Peraturan Menteri Kesehatan No.64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tatalaksana Kementerian Kesehatan .
6. Peraturan Menteri Kesehatan No 43 Th 2016 Tentang Standar Pelayanan
Minimum bidang Kesehatan

IV. TUJUAN

a. Tujuan umum
Mewujudkan masyarakat yang sehat, bugar dan produktif melalui aktivitas fisik dan
pembudayaan fisik, latihan fisik serta olahraga yang baik, benar dan teratur disekolah.

b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan kesadaran siswa siswi dalam melakukan aktivitas fisik.
2) Meningkatkan  ketahanan fisik, kesehatan dan kebugaran siswa.

V. JUMLAH SASARAN
- Aktivitas fisik melalui senam sejumlah 30 orang kader kesehatan

VI. PELAKSANAAN KEGIATAN


Metode Pelaksanaan kegiatan aktivitas fisik dilakukan melalui senam aerobik dengan
instruktur senam kemudian  peserta mengikutinya dan diskusi.
VII. TEMPAT DAN TANGGAL PELAKSANAAN
- Aktivitas fisik melalui senam akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Senin,5 September 2022
Jam : 07.00 s/d 10.00
Tempat : Halaman Balai desa Kunden.
VIII. JADWAL PELAKSANAAN
N MATERI FASILITATOR
0 WAKTU
1. 07.00 -07.15 WIB Registrasi Peserta Petugas

2. 07.15 – 07.30 WIB Pembukaaan Fasilitator

3. 07.30 – 09.30 WIB Senam bersama Intruktur

5. 09.15 – 09.30 Diskusi dan kesepakatan Petugas kesor


6. 10.00 Penutup Fasilitator

IX. Proses Kegiatan


1. Pembukaan ; Acara di mulai dengan bacaan Bismilahirrohmanirohim
Sambutan oleh Kepala Puskesmas Bulu dan kegiatan ini diwakili petugas kesor ibu Lisa
Kusumawati,dalam Sambutan beliau menghimbau untuk masyarakat utk selalu
melakukan aktivitas fisik agar sehat bugar berproduktif ,tubuh sehat bugar
menghasilkan masyarakat yang kuat sehingga bangsa juga kuat,semanggat
dan sehat dan produktif dan ekonomi pulih kembali
2. Senam bersama
Dengan instruktur senam ibu rini guru olahraga di halaman balai desa kunden Bulu
3. Kesepakatan rencana tindak lanjut oleh ibu haryani
4. Hasil kesepakatan Tindak Lanjut ; masyarakat sanggup utk melakukan aktivitas fisik
setiap hari dengan durasi min 30 menit
5. Penutup
Acara ditutup dengan bacaan Hamdalah
X. ANGGARAN
DAK Non Fisik / BOK Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2022 pelaksanaan germas
aktivitas fisik,pemeriksaan kesehatan berkala dan edukasi gizi seimbang di tingkat
kecamatan/wilayah puskesmas,aktivitas fisik (senam rutin,senam hamil,kelompok komorbid dll)
Jumlah anggaran : Makan minuman 30 Orang x Rp 35.000,- = Rp 1050.000,-
XI. PENUTUP

Demikian laporan hasil pelaksanaan germas aktivitas fisik,pemeriksaan kesehatan berkala dan
edukasi gizi seimbang di tingkat kecamatan/wilayah puskesmas,aktivitas fisik (senam
rutin,senam hamil,kelompok komorbid dll)di halaman  balai desa kunden ini kami buat.

Bulu, 5 September 2022

KEPALA PUSKESMAS BULU

Dr Sugeng Triyono
NIP.197807052014061001

Anda mungkin juga menyukai