Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ETIKA DAN MORAL DALAM BERMEDIA SOSIAL


DOSEN PENGAMPUH : FITRAH AL ANSHORI,S.Pd,M.Pd

NAMA : ISDAHLIA

NIM : 2101414212

JUR/SEM : PGSD/IE

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrah

Syukur Allhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah “etika dan moral ,
dengan judul “Etika dan Moral Dalam Bermedia Sosial.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa , saran,dan kritikan
sehingga makalah ini dapat terselesaikan .

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurnah di karenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki
. Oleh karena itu , kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukanyang
membangun dari berbagai pihak . Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan.

Palopo, 15 Maret 2022

Isdahlia

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar isi

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Media sosial saat ini telah menjadi trend dalam komunikasi
pemasaran.Media sosial adalah sebuah media online, dengan para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan memberikan
informasi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, dan forum. Blog, jejaring sosial,
dan wiki merupakan bentuk mediasosial yang paling umum digunakan oleh
masyarakat di seluruh dunia. Media sosial tidak hanya digunakan untuk
berkomunikasi satu sama lain, tetapi dalam perkembangannya media sosial
juga digunakan dalam pemasaran produk.Pemasaran produk menggunakan
media sosial mampu membantu pemasar dalam menjangkau target pasar
yang lebih luas, sehingga dapat meningkatkan penjualan produk.
Walau sosial media terlihat memiliki banyak manfaat dan memudahkan
semua orang dalam mencari informasi. Tapi tidak semua hal hanya memiliki
sisi positif, tentu ada sisi negatifnya termasuk media sosial ini. Realitanya,
media sosial banyak digunakan bertentangan dengan moral dan etika.
Kebanyakan perilaku tidak bermoral dan beretikaini di dominasi oleh kalangan
remajah. Etika merupakan aturan yang membantu manusia untuk
menentukan mana yang benar dan mana yang salah. Oleh karena itu, setiap
individu harus mempunyai “kesadaran” dalam bersosial media dan mampu
membedakan dengan realitas sosial. Setiap individu harus bisa mengontrol
aktivitasnya dimedia sosia .
Kebanyakan pelaku pelanggaran etika di sosial media adalah para
remaja yang belum bisa mengontrol perilaku mereka di media sosial. Dengan
adanya penelitian inidiharapkan generasi milenial dapat denganbijak
menggunakan media sosial mereka agar tidak mengakibatkan sesuatu yang
tidak diinginkan.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian media sosial?
2. Apa saja etika dalam bermedia sosial?
3. Mengapa dalam menggunakan media sosial diperlukan etika?
4. Bagaimana cara beretika berkomunikasi dalam kehidupan sehari hari dan
secara online?
5. Apa saja yang harus kita lakukan dalam menggunakan media sosial?
6. Bagaimana beretika yang baik?
1.3 TUJUAN PENULISAN MAKALAH
1. Menjelaskan etika dalam bermedia sosial .
2. Menjelaskan cara beretika berkomunikasi dalam kehidupan sehari hari dan
secara online.
3. Menjelaskan pentingnya media sosial diperlukan etika.
4. Menjelaskan Apa saja yang harus kita lakukan dalam menggunakan media
social
5. Menjelaskan cara beretika yang baik?

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Media Sosial
Media sosial (sering disalahtuliskan sebagai sosial media) adalah sebuah
media daring yang digunakan satu sama lain yang para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berkomunikasi, berbagi, dan menciptakan
berbagai konten tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.Selain memiliki fungsi
yang dapat memudahkan berbagai urusan media sosial juga tidak terlepas
dari hal-hal negatif yang dapat memengaruhi pola pikir dan juga pola hidup si
pengguna media sosial.Contoh dampak pengggunaan media sosial yang
berlebihan yaitu seperti berkurangnya waktu tidur akibat terlalu lama
menghabiskan waktu dengan bermain media sosial,lebih suka bermain media
sosial daripada menghabiskan waktu bersama teman maupun keluarga,kurang
pergaulan akibat terlalu sibuk dengan dunia Maya dan hal itu dapat
memengaruhi pola hidup si pengguna media sosial.Pada penelitian kali ini
saya akan menganalisis dampak apa saja yang diperoleh dari penggunaan
media sosial baik positif maupun negatif.
B. Etika Dalam Bermedia Sosial
Media Sosial telah menjadi teman kehidupan bagi banyak orang. Dalam
sehari, selalu ada aktifitas yang diluangkan untuk membuka media sosial,
entah untuk sekedar refreshing atau memang mencari kebutuhan informasi.
Namun dari kondisi saat ini, maraknya penggunaan media sosial juga sering
memicu munculnya penyimpangan yang diakibatkan oleh minimnya etika
bersosial media dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Sebaran informasi tidak jelas kebenaran atau sumbernya (informasi


hoax) kerap beredar, beredarnya gambar/foto/video mengandung SARA,
Pornografi dan kekerasan yang tidak layak tonton juga silih berganti muncul
dalam trending. Hal-hal semacam inilah yang akhirnya mengakibatkan media
sosial menjadi wadah atau platform yang kurang berguna. Padahal, jika
seseorang dapat bijak dan beretika disaat menggunakan media sosial, maka
akan banyak manfaat yang dirasa dari media sosial tersebut.

3
Apasaja etika bermedia sosial ? berikut ulasannya :
1. Penggunaan Komunikasi yang Baik
Penggunaan komunikasi yang baik sangat diwajibkan apabila kita menjadi
pengguna media sosial, tidak hanya untuk yang memberikan informasi saja
melainkan juga bagi yang menerima informasi. Pemilihan kata dan bahasa
yang tepat menjadikan informasi tersebut nyaman ketika diberikan kepada
khalayak umum. Termasuk juga bagi seseorang penikmat media sosial,
apabila hendak memberikan tanggapan terhadap sebuah postingan
disarankan berkomunikasi dengan sopan dan santun.
2. Tidak Mengandung Aksi Kekerasan, Pornografi dan SARA
Beragam informasi yang akan diunggah di media sosial, sebaiknya
menghindari penyebaran yang mengandung aksi kekerasan, pornografi
ataupun SARA (Suku, Agama dan Ras). Kadangkala, maksut hati ingin
memberikan informasi yang real life atau peristiwa di tempat kejadian,
seseorang mengupload foto dari korban kecelakaan, kekerasan dan
sebagainya. Alangkah baiknya, informasi yang diberikan bersifat informatif
dan edukatif.
3. Berita yang Diinformasikan adalah Benar
Kebeneran atau kepastian dari sebuah berita adalah hal utama yang perlu
ditekankan. Bagi pengguna jejaring sosial, kita harus cerdas untuk menyaring
beragam informasi yang disajikan. Apakah berita tersebut pasti? Sumber
beritanya jelas ? hal ini menghindari kita mengkonsumsi informasi yang hoax.
Sedangkan bagi pemberi berita, juga dituntut cerdas memberikan berita,
memastikan isian benar berdasarkan hasil dari pengecekan.
4. Menghargai Karya Orang Lain
Setiap orang memiliki hak untuk bekarya, termasuk mengunggah hasil karya
mereka pada jejaring sosial yang dimilikinya. Entah karya mereka berupa foto,
video atau sekedar tulisan, alangkah baiknya jika kita ingin menggunakan
karya tersebut maka perlu mencantumkan sumbernya. Hal ini sebagai bentuk
penghargaan kita terhadap karyanya, sekaligus rasa terimakasih kita karena
bisa menggunakan karyanya.

4
Bentuk menghargai karya orang lain juga bisa dilakukan dengan tidak
mengejek karyanya dengan umpatan yang kotor, atau menghinanya didepan
umum. Apabila hendak memberikan tanggapan, saran dan masukan, kita bisa
berkomunikasi secara personal terhadap pemiliki karya. Pastinya dengan
menggunakan kalimat yang baik dan tidak menyinggung perasaan.
5. Memberikan Informasi Pribadi Sewajarnya
Bagi sebagian orang, media sosial digunakan sebagai wadah mengeksplore
diri. Beragam konten dimuat dijejaring sosial, mulai dari gaya hidup, aktifitas
sehari-hari, prestasi serta capaian hidup. Hal ini memang menjadi hak setiap
insan atas akun media sosial yang dimiliki, namun alangkah baiknya jika kita
tetap perlu waspada atau berhati-hati dalam memberikan sajian informasi.
Penyebaran terkait data diri bisa diberikan sewajarnya saja. Karena, resiko
penyalahgunaan informasi pribadi juga seringkali terjadi. Banyak oknum yang
tidak bertanggung jawab menggunakan informasi pribadi orang lain untuk
kepentingannya sendiri, misalnya untuk melakukan penipuan dan sebagainya.
Adanya etika bermedia sosial yang perlu ditanamkan pada diri
manusia, diharapkan timbul rasa bertanggung jawab dan bijak dalam
menggunakan jejaring sosial. Selain itu, apabila seseorang menggunakan
sosial medianya dengan penerapan etika yang baik, maka beragam informasi
yang disajikannya juga akan bernilai baik. Hal ini akan berpengaruh pada
track record penggunaan media sosial.
C. Pentingnya Media Sosial Diperlukan Etika
Media sosial bisa memberikan dampak positif dan negatif. Oleh karena
itu, bagi pengguna media sosial harus paham dengan etika bermedia sosial
agar tidak menyalahgunakan platform tersebut.
Media sosial merupakan wadah untuk berjejaringan secara online. Akan
tetapi, banyak juga yang salah dalam memanfaatkannya, seperti
menyebarkan hate speeches dan berita palsu. Dampak negatif ini tidak hanya
dirasakan di media online saja. Bahkan keributan tersebut bisa juga terseret
ke dunia nyata.Banyak kasus yang berujung pada hukum yang awal
penyebabnya datang dari perilaku di media sosial.

5
Berikut beberapa hal penting mengenai etika bermedia sosial yang perlu
diterapkan oleh para netizen, yaitu:
1. Etika dalam Berkomunikasi
Pada saat melakukan komunikasi dengan memanfaatkan media sosial,
biasanya banyak yang cenderung melupakan etika dalam berkomunikasi.
Hal ini di buktikan dengan banyaknya kata-kata kasar yang kerap kali muncul
pada saat melakukan percakapan melalui jejaring sosial, baik yang sengaja
dan tidak sengaja.
Alangkah baiknya apabila sedang melakukan komunikasi pada jaringan
internet menggunakan Bahasa yang sopan dan layak.
Biasakanlah untuk menggunakan Bahasa yang tepat dengan siapapun pada
saat kita berinteraksi, termasuk saat berinteraksi melalui media sosial.
2. Hindari Penyebaran SARA, Pornografi dan Aksi Kekerasan
Alangkah baiknya apabila kita tidak menyebarkan informasi yang mengandung
unsur SARA (Suku, Agama dan Ras) serta pornografi pada jejaring sosial.
Biasakan untuk menyebarkan hal-hal yang berguna dan tidak menimbulkan
konflik antar sesama.
Hindari juga meng-upload foto kekerasan seperti foto korban kekerasan, foto
kecelakaan lalu lintas maupun foto kekerasan dalam bentuk lainnya.
Jangan menambah kesedihan para keluarga korban dengan menyebarluaskan
foto kekerasan karena mungkin saja salah satu dari keluarganya berada di
dalam foto yang Anda share.
Jangan mengajarkan generasi muda mengenai hal kekerasan melalui foto
kekerasan yang di upload secara terang-terangan pada media sosial.
3. Kroscek Kebenaran Berita
Saat ini tentu tidak jarang kalau kita menemukan berita yang menjelekkan
salah satu pihak di media sosial.
Hal inilah yang terkadang bertujuan demi menjatuhkan nama pesaing dengan
menyebarkan berita yang hasil rekayasa.
Maka dari itu, pengguna media sosial dituntut agar lebih cerdas lagi saat
menangkap sebuah informasi.

6
Apabila Anda ingin menyebarkan informasi tersebut, alangkah bijaknya jika
Anda melakukan kroscek terlebih dahulu atas kebenaran informasi tersebut.
4. Menghargai Hasil Karya Orang Lain
Pada saat menyebarkan informasi baik dalam bentuk foto, tulisan maupun
video milik orang lain maka biasakan untuk mencantumkan sumber informasi
sebagai salah satu bentuk penghargaan atas hasil karya seseorang.
Jangan membiasakan diri untuk serta merta meng-copy paste tanpa
mencantumkan sumber informasi tersebut.
5. Jangan Terlalu Mengumbar Informasi Pribadi
Ada baiknya Anda harus bersikap bijak dalam menyebarkan informasi
mengenai kehidupan pribadi (privasi) Anda saat sedang menggunakan media
sosial.
Janganlah terlalu mengumbar informasi pribadi Anda terlebih lagi informasi
mengenai nomor telepon atau alamat rumah Anda.

Hal tersebut bisa saja membuat kontak lain dalam daftar Anda juga akan
menjadi informasi bagi mereka yang ingin melakukan tindak kejahatan kepada
diri Anda.
D. Etika Komunikasi Online di Media Sosial
Etika komunikasi sangat penting untuk diketahui dan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Demikian juga saat kita berinteraksi melalui media
sosial, etika komunikasi online merupakan peraturan tidak tertulis yang bisa
menjaga kenyamanan bersama.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita diajarkan untuk sopan dan santun
dalam berbicara atau berkomunikasi. Hal ini sangat penting agar tidak terjadi
salah paham maupun ketersinggungan yang dapat menjadikan hubungan
yang tidak baik.
Ironisnya, sopan santun serta nilai-nilai luhur dalam komunikasi di
tatap muka ini banyak yang ditinggalkan ketika berkomunikasi di dunia maya.
Banyak orang dengan mudahnya berkata-kata kasar dan merundung orang
lain di media sosial. Etika komunikasi penting untuk diterapkan, baik dalam
percakapan sehari-hari maupun ketika berinteraksi di dunia maya.

7
Berikut ini 7 etika komunikasi di media sosial dan etika diskusi online yang
perlu diterapkan.
1. Baca dan Patuhi Peraturan dalam Setiap Grup Diskusi
Setiap grup diskusi memiliki peraturan masing-masing yang bisa jadi berbeda
antara satu grup dengan grup lainnya. Pastikan kamu memahami dan
mematuhi peraturan tersebut. Baik itu peraturan yang berlaku umum seperti
dilarang berkata kasar, menyebarkan hoax, memancing keributan, dan
sebagainya. Maupun peraturan yang spesifik misalnya hanya diperbolehkan
promosi di hari jumat, tidak boleh share link, dan peraturan khusus lainnya.
Membaca dan mematuhi peraturan setiap grup diskusi yang diikuti merupakan
etika diskusi online yang perlu diterapkan. Jangan sampai kamu melanggar
peraturan grup dan beralasan bahwa kamu anggota baru yang belum
mengetahui peraturan tersebut. Padahal seharusnya kamu sudah membaca
peraturan grup sejak awal kamu bergabung di grup tersebut.
2. Hati-hati dalam Berkomentar
Etika komunikasi di media sosial selanjutnya adalah hati-hati dalam
berkomentar. Dalam kehidupan sehari-hari kita telah diajarkan etika
komunikasi tatap muka untuk selalu sopan santun tata krama. Kebiasaan baik
dalam berkomunikasi dengan orang ini juga perlu kita bawa dalam diskusi
online.
Banyak orang merasa bebas menuliskan komentar di media sosial karena
tidak bertemu langsung dengan lawan bicara. Padahal, lawan bicara ini juga
seorang manusia, bukan mesin. Jangan sampai komentar yang dilontarkan
dapat menjadi bola salju yang memancing orang lain berkomentar lebih buruk
juga. Sehingga akhirnya ada pihak-pihak yang dirugikan karena komentar kita
tersebut.
3. Hargai Pendapat Orang Lain
Media sosial dan grup-grup percakapan online berisi banyak orang dengan
latar belakang, pemikiran, dan pendidikan yang berbeda. Tentu saja kamu
akan menjumpai pendapat-pendapat orang lain yang mungkin menurutmu
aneh, tidak relevan, bahkan cenderung bodoh.

8
Berusahalah untuk tetap menghargai pendapat orang lain. Cobalah berpikir
dari beberapa sudut pandang yang berbeda. Bisa jadi pendapat yang
dianggap aneh tersebut hanya karena sudut pandang kita yang terbatas.
Utarakan pendapatmu secara sopan sehingga tidak menyinggung orang lain.
4. Lakukan Klarifikasi dan Konfirmasi
Bahasa tulisan bisa jadi berbeda dengan bahasa tatap muka. Kadang-kadang
apa yang dituliskan orang lain serta maksud orang tersebut berbeda dengan
apa yang kita pahami. Jika kamu menemukan sesuatu yang janggal atau ada
laporan dari pihak lain tentang suatu masalah, sebaiknya kamu meminta
5. klarifikasi langsung dengan pihak yang terkait.
Budaya konfirmasi ini menjagamu dari penghakiman satu pihak saja. Dalam
setiap permasalahan, tentu ada beberapa pihak dengan sudut pandang yang
berbeda. Hindari mengambil kesimpulan hanya dengan mengetahui informasi
dari salah stu pihak saja.
6. Tetap Fokus pada Tema Diskusi Utama
Tentu kamu pernah mengalami saat sedang berdiskusi tatap muka namun
topik pembicaraan melebar kemana-mana. Demikian juga yang sering terjadi
dalam diskusi online. Sering kali pembahasan akan melenceng dari tema
utama.
Sebaiknya kamu tetap fokus pada tema diskusi utama sebagai bagian dari
etika komunikasi di media sosial. Misalnya pada grup tentang bisnis, maka
topik obrolan sebaiknya hanya seputar bisnis saja. Kadang-kadang tema
pembahasan juga telah ditentukan bersama, misalnya di grup warga
perumahan, setiap senin bahas masalah kebersihan, selasa pengajian, rabu
promosi, dan seterusnya.
Jangan Terobsesi Menjadi Terkenal dengan Komentar yang Sensasional
Pada era digital ini, bisa dibilang sangat mudah untuk menjadi viral dan
terkenal. Jika kamu ingin terkenal, pastikan kamu terkenal karena hal yang
baik. Jangan tergoda untuk menggunakan cara instant untuk terkenal seperti
mengeluarkan komentar yang sensasional semata.

9
Ingatlah bahwa jejak digital tidak dapat dihapus. Walaupun kamu sudah
berusaha menghapusnya, akan ada saja pihak lain yang bisa menemukan
jejak tersebut. Oleh karena itu, tidak perlu terobsesi menjadi terkenal dengan
komentar dan perbuatan yang sensasional.
7. Patuhi Aturan Umum dalam Komunikasi Tertulis
Ketika melakukan komunikasi secara online dengan bahasa tulisan, kamu
perlu memahami beberapa peraturan yang berlaku secara umum. Misalnya
hindari penggunaan banyak tanda seru karena terkesan marah atau
memerintah. Sebaiknya kamu juga tidak menggunakan kalimat dengan huruf
kapital semua jika tidak dibutuhkan, karena terkesan sedang marah-marah.
Selama masa pandemi COVID-19, banyak koordinasi dilakukan secara online.
Diskusi, rapat, belajar, dan mengerjakan tugas dibahas melalui grup-grup
percakapan online. Banyak yang masih gagap karena belum terbiasa
menggunakan teknologi digital untuk berkomunikasi.

10
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

11
DAFTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai