Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN MODUL 4 SESI 11

UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN & PERLAKUAN SALAH PADA ANAK

Anak memiliki hak-hak yang seharusnya dipenuhi oleh orangtua atau orang yang
bertanggungjawab terhadap kehidupannya, termasuk tidak memperoleh kekerasan dari
siapapun.

Sesi pembelajaran ini dibuat untuk menyampaikan pembelajaran kepada para


orangtua tentang bagaimana melakukan pencegahan kekerasan terhadap anak, sehingga
ia akan tumbuh dan berkembang secara wajar, serta mampu hidup layak seperti  anak-
anak lain.

Masa kanak-kanak atau usia 5 tahun pertama kehidupan sering disebut dengan periode 
emas atau  "Golden Age" . Pada masa itu anak mengalami tumbuh kembang secara
pesat, baik intelektual, sikap dan perilakunya. Agar anak-anak kita dapat tumbuh dan
berkembang secara baik dan wajar, maka peran orangtua/orang yang bertanggung jawab
tersebut, sangat penting dalam memberikan pemenuhan kebutuhan dasarnya seperti:
makan, pakaian, tempat tinggal kasih sayang, rasa aman, dan lain-lainnya, termasuk
menghindarkan anak dari kekerasan.

Setelah mengikuti pembelajaran pada sesi ini, diharapkan peserta mampu:


1. Menjelaskkan tentang pengertian anak dan hak-hak anak.
2. Menjelaskan pengertian kekerasan dan perlakuan salah terhadap anak.
3. Menjelaskan jenis, contoh dan akibat kekerasan dan perlakuan salah terhadap anak.
4. Menjelaskan cara deteksi dini kekerasan seksual.
5. Mempraktekkan pencegahan kekerasan dan perlakuan salah terhadap anak dan anak
istimewa.

Sesi 11 ini terdiri dari 8 langkah dan dalam setiap langkah memiliki durasi yang
berbeda, secara keseluruhan sesi ini dilaksanakan selama 140 menit dengan rangkaian
kegiatan sebagai berikut:
SUSUNAN KEGIATAN
Langkah Pada akhir kegiatan, Peserta dapat Metode Waktu
1. Pembukaan o Mengingat kembali materi pembelajarn sebelumnya Pemberian informasi, 10 Menit
permainan, flipchart 1
o Memahami tujuan sesi hari ini

2. Pengertian Hak-hak o Memahami pengertian hak-hak anak Pemberian informasi, 15 Menit


Anak flipchart 2, LK 11.1,
permainan gambar hak
anak, Flipchart 3 & 4
3. Pengertian Kekerasan o Memahami pengertian kekerasan dan perlakuan salah Pemberian informasi, 20 Menit
dan Perlakuan Salah Permainan kartu gambar
jempol, LK 11.2, flipchart 5
4. Jenis dan Contoh o Memahami jenis kekerasan dan perlakuan salah Flipchart bodymaping, 25 Menit
Kekerasan dan pemberian informasi,
Perlakuan Salah o Memahami contoh kekerasan dan perlakuan salah flipchart 6 & 7, LK 11.3

o Memahami akibat kekerasan dan perlakuan salah

5. Deteksi Dini o Memahami cara mendeteksi dini kekerasan seksual LK 11.4, pemberian 30 Menit
Kekerasan Seksual informasi, flipchart 8-13

6. Cara Pencegahan o Memahami cara pencegahan kekerasan dan perlakuan salah baik Pemberian informasi, LK 15 Menit
Kekerasan dan di lingkungan keluarga maupun di masyarakat 11.5, film 11.1 & 11.2,
Perlakuan Salah di flipchat 15-16
Lingkungan Kelurga
dan Masyarakat

7. Pencegahan Kekerasan o Memhami pengertian anak istimewa Pemberian informasi, 20 Menit


Pada Anak Istimewa flipchart 17, film 11.3,
flipchart 21
o Memahami cara pencegahan kekerasan dan perlakuan salah
pada anak istimewa

8. Penutup o Mengingat pesan-pesan penting dalam sesi hari ini Pemberian informasi, 5 Menit
flipchart 3.8
o Berkeinginan menerapkan informasi & keterampilan yang
dipelajari
Modul 4 sesi 11 ini terdiri dari 8 langkah, yaitu:

1. Langkah 1: Pembukaan
Dalam langkah 1 terdiri lima tahap kegiatan yang dilakukan selama 10 menit. Dalam
Langkah ini berisi tentang ucapan selamat datang dan doa, serta kegiatan untuk
membangkitkan motivasi dan minat peserta melalui permainan (ice breacking).
Dalam langkah ini juga dilakukan review materi sebelumnya dan dihubungkan
dengan materi yang akan dibahas sekarang.
2. Langkah 2: Pengertian Anak dan Hak-hak Anak
Dalam langkah 2 terdiri dari tujuh tahap kegiatan yang dilakukan selama 15 menit,
dalam langkah ini pendamping memberikan penjelasan tentang pengertian anak
dan hak-hak anak dengan menggunakan flipchart 2, dan menggunakan flipchart 3 &
4 pendamping menjelaskan bahwa setiap anak mempunyai hak-hak yang harus
dipenuhi oleh orangtuanya. Dalam pembelajaran ini menggunakan teknik bermain
(kartu gambar “Hak Anak”) dan Lembar kerja 11.1 untuk mengelompokkan klaster
hak-hak anak.
3. Langkah 3: Pengertian Kekerasan dan Perlakuan Salah
Dalam langkah 3 terdiri dari enam tahap kegiatan yang dilakukan selama 20 menit.
Dalam langkah ini pendamping menjelaskan tentang pengertian kekerasan dan
perlakuan salah pada anak, menggunakan kartu gambar perilaku baik dan perilaku
tidak baik yang ditempatkan pada lembar kerja 11.2 matrik gambar jempol ke bawah
dan jempol keatas. Peserta diskusi kelompok mengelompokkan gambar perilaku
baik dan gambar perilaku tidak baik. Menggunakan flipchart 5, pendamping
menegaskan pengertian kekerasan dan perlakuan salah terhadap anak.
4. Langkah 4: Jenis dan Contoh Kekerasan dan Perlakuan Salah
Dalam langkah 4 ini terdiri dari tujuh tahap kegiatan yang dilakukan selama 25
menit. Dalam langkah ini pendamping menjelaskan materi tentang jenis, contoh
kekerasan yang dirasakan pada anak, dengan menggunakan alat bantu” body
maping”, dan dengan menggunakan flipchart 6 & 7, pendamping menyimpulkan
bahwa semua bagian tubuh anak dapat menjadi sasaran kekerasan baik fisik maupun
non fisik dilanjutkan pembahasannya menggunakan matrik lembar kerja 11.3
tentang contoh kekerasan, penyebabnya, dan pelaku kekerasan tersebut.
5. Langkah 5: Deteksi Dini Kekerasan Seksual
Dalam langkah 5 terdiri dari tujuh tahap kegiatan yang dilakukan selama 30 menit.
Dalam langkah ini langkah ini, dengan menggunakan alat bantu lembar kerja 11.4
deteksi dini kekerasan seksual pendamping menjelaskan gejala-gejala anak
yang mengalami kekerasan seksual. Dilanjutkan dengan menggunkan alat
bantu flipchart 8-11 pendamping menyimpulkan cara-cara deteksi dini terhadap
kekerasan khususnya kekerasan seksual pada anak maupun remaja, dan jika terjadi
tanda kekerasan tersebut, dengan menggunakan flipchart 12 & 13 pendamping
menjelaskan bagaimana cara mengatasinya.
6. Langkah 6: Cara Pencegahan Kekerasan di Keluarga dan di Masyarakat
Dalam langkah 6 terdiri dari tujuh tahap kegiatan yang dilakukan selama 15 menit.
Dalam langkah ini pendamping menjelaskan tentang cara-cara pencegahan
kekerasan terhadap anak dilingkungan keluarga dan masyarakat, dengan
menggunakan teknik pembelajaran pemecahan kasus “Nina” dibantu dengan lembar
kerja 11.5 cerita Anak tidak mau sekolah, dan meminta peserta memberiak
tanggapan terhadap cerita tersebut. Dan dilanjukan dengan pemutaran film si “Aska”
dan si “Geni”, pendamping meminta peserta memberikan tanggapan terhadap film
tersebut. Setelah itu pendamping memberikan kesimpulan tentang “Upaya
pencegahan kekerasan di keluarga dan masyarakat” dengan menggunakan alat bantu
flipchat 15 & 16.
7. Langkah 7: Pencegahan Kekerasan pada Anak Istimewa
Dalam langkah 7 terdiri dari sebelas tahap kegiatan yang dilakukan selama 20
menit.
Dalam langkah ini, dengan menggunakan flipchart 17 pendamping menggali
pemahaman peserta tentang anak istimewa, dilanjutkan dengan pemutaran film
Getun dan meminta peserta memberikan tanggapan terhadap film tersebut.
Selanjutnya, dengan menggunakan flipchart 18 & 19, pendamping menjelaskan
siapa saja yang termasuk anak istimewa. Dan dengan menggunakan flipchart 19,
pendamping menjelaskan cara pencegahan kekerasan terhadap anak istimewa. dan
jika terjadi tanda kekerasan terhadap anak istimewa, dengan menggunakan flipchart
21 pendamping menyampaikan lembaga-lembaga layanan yang dapat mengatasinya.
8. Langkah 8: Penutup
Dalam langkah 8 terdiri dari empat tahap kegiatan yang dilakukan selama 5 menit
yang bertujuan untuk mendapatkan pesan penting dan kesimpulan dari sesi 11 ini,
serta apresiasi pendamping dengan ucapan terimakasih terhadap semua peserta yang
sudah mengikuti kegiatan pembelajaran di sesi ini.

Kesimpulan

1. Undang-undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak pasal 1


menyatakan bahwa “Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas)
tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan”. Masa kanak-kanak sering
disebut dengan “golden age periode”. Menurut ahli, pada masa itu pertumbuhan
intelektual terjadi 40 % pada anak usia 0-4 tahun, meningkat menjadi 80 % pada
usia anak 8 tahun, dan selanjutnya menjadi 100 % pada usia 18 tahun. Pada
rentang usia tersebut, khususnya 0-8 tahun, orangtua hendaknya berhati-hati
memperlakukan anaknya, jangan sampai terjadi goresan-goresan yang melukai anak
baik fisik maupun psikisnya yang berdampak terhadap tumbuh kembang anak.
2. Hak anak adalah sebagai hak azasi, artinya hak tersebut melekat pada diri anak
dimana orang lain tidak boleh melanggarnya, dan setiap orangtua yang memiliki
anak/ orang yang bertanggung jawab terhadap anak maka hukumnya wajib untuk
memenuhi haknya tersebut. oleh karena hak anak sama dengan kewajiban orangtua
atau siapapun bertanggung jawab memberikan perlindungan dengan cara memenuhi
seluruh kebutuhan dasarnya agar anak hidup sehat jasmani, rohani dan sosialnya
tanpa memperoleh kekerasan dan perlakuan salah serta penelantaran dan eksploitasi.
Untuk mewujudkan perlindungan tersebut, maka hak-hak anak dikelompokkan
menjadi 5 klaster (Konvensi Hak Anak) antara lain:
o Hak sipil dan kebebasan yakni hak untuk memiliki akte kelahiran, kebebasan
memeluk agama dan kepercayaan serta beribadat menurut keyakinan masing-
masing.
o Hak keluarga dan pengasuhan alternatif, yakni ketahanan keluarga kita di
tengah arus informasi dan ancaman-ancaman bagi anak serta ketidakpahaman
orangtua/wali
o kesehatan dan kesejahteraan sosial yakni untuk anak-anak telantar dan yang
memerlukan perlindungan khusus
o Pendidikan, waktu luang dan kegiatan budaya
o Perlindungan khusus terutama bagi anak-anak berkebutuhan khusus,
berhadapan masalah hukum, korban kekerasan, korban bencana
3. Setiap sikap dan perilaku yang membuat anak menderita, baik fisik, psikis dan sosial
terhadap anak adalah bentuk kekerasan dan perlakuan salah. Jenis-jenis Kekerasan
dan perlakuan salah dibagi ke dalam empat (4) bentuk kekerasan yaitu:
o Kekerasan fisik yaitu penggunaan hukuman fisik (memukul, mencubit,
menampar, menyabet, membanting, menyundut, menendang menusuk, dan lain-
lain)
o kekerasan emosional/psikis yaitu penggunaan ungkapan untuk mengecilkan
arti atau citra diri anak (mengatakan anak “bodoh”, “tuli”, “tidak tahu diri”,
“berandal”, “anak pungut”, memelototi, menghardik dll. Hal ini membuat
anak sangat tidak nyaman dengan dirinya dan membuat dia sedih).
o kekerasan sosial yaitu ketika anak tidak diperlakukan sama dengan anak lain
baik karena keadaan fisiknya, latar belakang keluarganya (politik, agama, ras,
suku, kepercayaan) atau kemiskinan keluarganya – sehingga anak terasing dan
merasa rendah diri.
o kekerasan seksual yaitu perlakuan meraba sampai dengan penetrasi terhadap
organ-organ tubuh yang bersifat pribadi, terutama organ seksual anak.
4. Pencegahan kekerasan dan perlakuan salah dilakukan melalui, antara lain
mendeteksi dini gejala-gelalanya, membawa anak ke tempat yang aman, melaporkan
ke RT/RW/Polisi setempat.
5. Menghubungi layanan setempat seperti:
o TEPSA 1500771
o P2TP2A, PPA atau Holine Polisi: 110
o KPAI 021 (31901556) dan 021 (31901446)
o Pengaduan KPP & PA 09212575123

Saran
1. Hendaknya Pendamping melakukan pembinaan secara rutin dengan melaksanakan
Pertemuan Peningkatan Kelompok P2K2, dan melaksanakan P2K2 secara runtut
sehingga bisa mengubah pola fikir KPM agar tujuan dari pembelajaran sesi ini
benar-benar tercapai.
2. Melalui Pertemuan Kelompok P2K2, untuk modul 4 khusunya sesi 11 ini, dapat
dijadikan salah satu upaya untuk membantu Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
dalam membangun kesadaran untuk melindungi anak dari segala bentuk kekerasan
dan perlakuan salah dan jika terjadi kekerasan terhadap anaknya baik fisik, psikis,
ataupun seksual mengetahui dan mengatasi masalah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai