Oklusi 1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

Oklusi

Pengertian Oklusi
Oklusi didefinisikan sebagai kontak interkuspal antara gigi rahang atas dan rahang bawah
dalam segala posisi dan pergerakan mandibula
Oklusi normal menurut angle adalah ketika gigi molar rahang atas & rahang bawah
berada dalam suatu hubungan, puncak cusp mesiobukal molar RA berada pada groove bukal
molar RB, serta gigi tersusun rapi dan teratur mengikuti garis kurva oklusi.

Klasifikasi Oklusi
 Oklusi Statis
 Oklusi statis adalah hubungan antara rahang atas dan rahang bawah saat
tertutup atau tidak berfungsi. Oklusi statis berarti kontak gigi tanpa
pergerakan mandibula.
 Pada saat oklusi statis mandibula berada pada 2 posisi yaitu posisi kontak
retrusi atau relasi sentrik (ujung mandibular berada dalam posisi paling
retrusif) dan posisi intercups atau oklusi sentrik (posisi yang memungkinkan
terjadinya kontak maksimum ketika gigi beroklusi).
 Oklusi statis ketika kedua lengkung berkontak, seperti pada penutupan
mandibula, hubungan oklusal gigi terbentuk.
 Lebar lengkung rahang bawah sedikit kurang dari lengkung rahang atas;
dengan demikian ketika lengkung tertutup, setiap gigi rahang atas lebih
diposisikan secara fasial daripada gigi mandibula. Karena gigi maksila lebih
diposisikan secara fasial, hubungan oklusal normal dari gigi posterior
memungkinkan cucp bukal rahang bawah mandibula untuk berkontak di
sepanjang area fossa sentral dari gigi rahang atas.
Demikian pula cusp lingual maksila berkontak di sepanjang fossa sentral gigi
mandibula (Gambar 3-12).

 Hubungan buccolingual yang normal membantu memaksimalkan efisiensi


otot-otot sambil meminimalkan trauma pada jaringan lunak (dari menggigit
pipi atau lidah). Kadang-kadang, karena perbedaan dalam ukuran lengkung
tulang atau pola erupsi, gigi berkontak sedemikian rupa sehingga buccal
cusps maxillary bersinggungan di daerah fossa pusat gigi mandibula.
Hubungan ini disebut sebagai cross bite (Gambar 3-13).

 Oklusi Dinamis
 Oklusi dinamis adalah hubungan antara rahang atas dan rahang bawah saat
mandibular bergerak ke lateral (samping), kedepan (anteroposterior) 
 Istilah eksentrik telah digunakan untuk menggambarkan setiap pergerakan
mandibula dari posisi intercuspal yang menghasilkan kontak gigi. Tiga
gerakan eksentrik dasar dibahas: protrusif, laterotrusif, dan retrusif.
Skema Oklusi
 Oklusi statis

a. Hubungan Gigi Posterior


Molar pertama rahang bawah biasanya terletak sedikit mesial dari molar pertama
rahang atas (Gbr. 3.23). Namun, pada beberapa pasien, molar mandibula mungkin
terletak distal dari posisi ini, sementara pada pasien lain mungkin mesial dari posisi ini.

Class I ditandai dengan:


 Cusp mesiobukal molar pertama mandibula
beroklusi pada area embrasure antara premolar
kedua rahang atas dan molar pertama.
 Cusp mesiobukal molar pertama rahang atas sejajar
langsung di atas alur bukal molar pertama rahang
bawah.
 Cusp mesio lingual dari molar pertama rahang atas
terletak di daerah fossa sentral dari molar pertama
rahang bawah
Class II  Cusp distobukal molar pertama mandibula terletak
di dalam celah antara premolar kedua rahang atas
dan molar pertama.
 Cusp mesiobukal molar pertama rahang atas
terletak di atas embrasure antara molar pertama dan
kedua rahang bawah.
 Cusp mesio lingual dari molar pertama rahang atas
terletak di lubang mesial molar kedua rahang
bawah
Class III  Cusp distobukal molar pertama mandibula terletak
di dalam celah antara premolar kedua rahang atas
dan molar pertama.
 Cusp mesiobukal molar pertama rahang atas
terletak di atas embrasure antara molar pertama dan
kedua rahang bawah.
 Cusp mesio lingual dari molar pertama rahang atas
terletak di lubang mesial molar kedua rahang
bawah

b. Hubungan Gigi Anterior


Gigi anterior rahang atas biasanya diposisikan labial terhadap gigi anterior
rahang bawah. Anterior rahang atas dan rahang bawah cenderung ke labial,
berkisar 12 hingga 28 derajat dari garis referensi vertikal. Hubungan normal akan
menemukan tepi insisal gigi insisivus rahang bawah berkontak dengan permukaan
lingual gigi insisivus rahang atas.

Class I Tepi insisivus bawah beroklusi dengan atau terletak


tepat di bawah dataran tinggi cingulum insisivus
sentralis atas
Class II Div 1 Ketika seseorang memiliki rahang bawah yang
kurang berkembang adalah (hubungan molar Kelas
II), deep-bite (deep overbite) dimana gigi anterior
rahang bawah sering berkontak pada sepertiga
gingiva dari permukaan lingual gigi rahang atas.
Dianggap divisi 1 jika pada hubungan Kelas II
anterior, sentral dan lateral rahang atas berada pada
inklinasi labial normal.
Class II Div 2 Ketika gigi insisivus rahang atas miring ke lingual,
hubungan anterior, deep bite yang ekstrim dapat
mengakibatkan kontak dengan jaringan gingiva
palatal ke gigi insisivus rahang atas.
Class III Molar Pada orang lain, di mana mungkin terdapat
pertumbuhan mandibula yang menonjol, gigi anterior
rahang bawah sering diposisikan ke depan dan
berkontak dengan tepi insisal gigi anterior rahang
atas disebut hubungan end to end (atau edge to edge).
Class III Dalam kasus ekstrim, gigi anterior mandibula dapat
diposisikan terlalu jauh ke depan sehingga tidak
terjadi kontak pada posisi interkuspal.
 Oklusi dinamis

Oklusi dinamis merupakan kontak oklusal yang dihasilkan ketika mandibula


bergerak secara relatif terhadap maksila.

a. Protrusive Mandibular Movement


Sebuah gerakan mandibula protrusif terjadi ketika mandibula bergerak maju dari
posisi interkuspal. Setiap area gigi yang berkontak dengan gigi lawannya selama gerakan
protrusif dianggap sebagai kontak protrusif.

Hubungan Oklusal Normal


 kontak protrusif yang dominan
terjadi pada gigi anterior, antara tepi
insisal dan labial gigi insisivus
mandibula terhadap daerah fossa
lingual dan tepi insisal gigi insisivus
rahang atas. Ini dianggap sebagai
pemandu inklinasi gigi anterior
(Gambar 3.30). 
 Pada gigi posterior, gerakan protrusif
menyebabkan cusp sentris mandibula
(bukal) melewati permukaan oklusal
gigi rahang atas ke anterior.Gambar
3.31).
 Kontak protrusif posterior terjadi
antara inklinasi distal dari cusp

lingual maksila dan inklinasi mesial
dari fossa yang berlawanan dan ridge
marginal. Kontak protrusif posterior
juga dapat terjadi antara inklinasi
mesial dari cusp bukal mandibula
dan inklinasi distal dari fossa yang
berlawanan dan tepi marginal.

b. Laterotrusive Mandibular Movement

Working contact Kontak laterotrusif : pada gigi posterior di sisi kiri


selama gerakan lateral kiri mengungkapkan bahwa
kontak dapat terjadi pada dua bidang miring. Salah
satunya adalah antara inklinasi dalam dari cusp bukal
rahang atas dan inklinasi luar dari cusp bukal mandibula.
Dan antara inklinasi luar dari cusp lingual rahang atas
dan incline bagian dalam dari cusp lingual mandibular
(lingual to-lingual laterotrusive kontak)
Non working Kontak mediotrusif, , kontak laterotrusif (bekerja) pada
contact/balancing contact gigi posterior terjadi pada inklinasi dalam dari cusp
bukal rahang atas yang berlawanan dengan inklinasi luar
dari cusp bukal mandibula dan inklinasi luar dari cusp
lingual rahang atas yang berlawanan dengan inklinasi
dalam dari cusp lingual mandibula. . Kontak mediotrusif
(tidak bekerja) terjadi pada inklinasi bagian dalam dari
cusp lingual rahang atas yang berlawanan dengan
inklinasi bagian dalam dari cusp bukal mandibula.

Oklusi lateral terbagi menjadi 2:

Canine guidence Selama lateral movements, hanya working side


kaninus yang berkontak dengan kaninus yang lain.
Hal ini menyebabkan disoklusi semua gigi posterior,
yaitu pada working dan balancing side. Ini karena
mandibula bergerak menjauh dari oklusi sentrik.
Oklusi canine guidance biasanya terlihat pada
individu muda dengan gigi yang belum aus. Dalam
oklusi canine guidance, ujung cusp kaninus
mandibula bergerak dari titik kontak sentris di tepi
marginal mesial menuju ujung cusp kaninus RA.
Group function Didefinisikan sebagai hubungan kontak multiple
antara gigi rahang atas dan rahang bawah dalam
lateral movement pada working side. Gigi-gigi yang
berkontak adalah gigi kaninus, premolar dan molar,
namun jika kontak terjadi hanya pada gigi kaninus
dan premolar atau pada gigi molar juga dikategorikan
ke dalam group function.

c. Retrusive Mandibular Movement


Gerakan retrusif terjadi ketika mandibula bergerak ke posterior dari posisi
interkuspal. Dibandingkan dengan gerakan lainnya, gerakan retrusif cukup kecil (1 atau 2
mm). Gerakan retrusif dibatasi oleh struktur ligamen. Selama gerakan retrusif, cusp bukal
mandibula bergerak ke distal melintasi permukaan oklusal gigi rahang atas yang
berlawanan. Area kontak potensialnya terjadi antara inklinasi distal dari cusp bukal
mandibula (sentris) dan inklinasi mesial dari fossa yang berlawanan dan ridge marginal.
Pada lengkung rahang atas, kontak retrusif terjadi antara inklinasi mesial dari fossa
sentral yang berlawanan dan ridge marginal. Kontak retrusif terjadi pada kemiringan
kebalikan dari kontak protrusif karena gerakannya persis berlawanan.

Okeson JP. Management of Temporomandibular Disorders and Occlusion 8th Ed. Missouri: Elesevier
Mosby, 2020. Page 51-61
Veeraiyan, DN. Textbook of Prosthodontics. New Delhi: Jaypee Brothers. Page : 110-113
Shillingburg HT, Hobo S, Whitsett LD. 1997. Fundamental of fixed prosthodontics 3rd Ed.
Quintessence Publishing. Page 15-23

Anda mungkin juga menyukai