Anda di halaman 1dari 3

HIPERTENSI ESENSIAL

No. : SOP/UKP/BIH/
Dokumen 000
SOP No. Revisi :
HJ. OMBAH
Tgl. Terbit : 02 Januari 2019 HANIPAH, SKM
Halaman : 1/3

KLINIK PRATAMA
BINA INSANI
HUSADA

1. Pengertian Kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik


≥140 mmHg dan atau diastolik ≥90 mmHg.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi tenaga klinis klinik dalam
penatalaksanaan hipertensi esensial.
3. Kebijakan SK Kepala Klinik Nomor

4. Referensi 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004


tentang Praktik Kedokteran.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama.
5. Prosedur 1. Petugas Medis / dokter mempersilahkan pasien masuk
ruang periksa.
2. Petugas Medis / dokter menanyakan apakah nama dan
alamat sesuai dengan yang tertera di buku rekam medis
dan kertas resep.
3. Petugas Medis / dokter melakukan allo/auto anamnesis :
a. Menanyakan Keluhan Utama dan Riwayat Penyakit
Sekarang : Mulai dari tidak bergejala sampai dengan
bergejala seperti sakit/nyeri kepala, gelisah, jantung
berdebar-debar, pusing, leher kaku, penglihatan kabur,
dan rasa sakit di dada.
b. Faktor Risiko :
Tidak dapat dimodifikasi : umur, jenis kelamin, riwayat
hipertensi dan penyakit kardiovaskular dalam keluarga.
Dapat dimodifikasi : Kebiasaan merokok, obesitas,
dislipidemia, psikososial dan stres, diabetus melitus.
4. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan fisik:
a. Pemeriksaan tanda vital: Tekanan darah, Nadi.

Hal. 1|3
b. Pemeriksaan jantung:
- Inspeksi: ictus cordis terlihat normal
- Palpasi: kuat angkat pada daerah ictus cordis positif
- Perkusi: dapat normal atau batas jantung melebar
- Auskultasi: mendengarkan bunyi jantung pertama dan
kedua, adakah suara jantung tambahan
c. Pemeriksaan JPV.
5. Petugas Medis / dokter menegakan diagnosis berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik.
6. Petugas kesehatan memberikan penatalaksanaan dan
terapi
a. Konseling dan edukasi : Penurunan berat badan,
Aktivitas fisik aerobik, Dietary Approaches to Stop
Hypertension (DASH).
b. Farmakologis:
1) Hipertensi stage 1 : diuretik (HCT 12.5-50 mg/hari,
furosemid 2x20-80 mg/hari) atau ACE-inhibitor
(captopril 2x25-100 mg/hari), Calcium chanel blocker
(amlodipin 1x2,5-10 mg/hari).
2) Hipertensi stage 2 : diberikan kombinasi 2 obat anti
hipertensi.
7. Petugas Medis / dokter menulis pada rekam medik, resep
obat dan buku register pasien.
8. Petugas Medis / dokter menyerahkan resep kepada pasien.
6. Bagan Alir (bila diperlukan)

7. Hal-hal yang Petugas Medis / dokter dapat merujuk pasien ke RS bila


Perlu pasien memerlukan penanganan lebih lanjut, atau keluhan
diperhatikan tidak berkurang setelah tatalaksana.
8. Unit Terkait Unit Pelayanan Umum

9. Dokumen Rekam Medis, Resep Obat, Buku Register Pasien


Terkait
10. Rekaman
Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan Diberlakukan

Hal. 2|3
Hal. 3|3

Anda mungkin juga menyukai