Template Jurnal Kesehatan Prima Ibu Citra Benar
Template Jurnal Kesehatan Prima Ibu Citra Benar
http://jkp.poltekkes-mataram.ac.id/index.php/home/index
p-ISSN: 1978-1334 (Print); e-ISSN: 2460-8661 (Online
Abstract
Masa nifas disebut juga masa post partum atau puerperium adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan
dan plasenta keluar lepas dari rahim, sampai enam minggu berikutnya yang disertai dengan pulihnya kembali
organ yang berkaitan dengan kandungan yang mengalami perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya
berkaitan saat melahirkan. Menurut World Health Organization pemberian air susu ibu (ASI) dapat menekan
Angka Kematian Bayi (AKB) dan menegaskan pemberian ASI Esklusif dapat mencegah kematian bayi sekitar
13% . Cakupan ASI eksklusif di seluruh dunia hanya sekitar 36%, sedangkan pencapaian ASI Eksklusif di
Indonesia sebesar 54,0% . WHO dan UNICEF merekomendasikan sebaiknya anak hanya diberi air susu ibu
(ASI) selama paling sedikit 6 bulan dan pemberian ASI dilanjutkan sampai anak berumur 2 tahun. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Postpartum Dengan Produksi Air Susu Ibu. Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analitik kuantitatif. Penelitian akan
dilakukan di RSU Bintang Klungkung pada bulan Desember 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
ibu postpartum RSU Bintang Klungkung dengan jumlah populasi dalam 3 bulan dari bulan Oktober sampai
Desember yaitu 30 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan Kuesioer Tingkat kecemasan dan Kuesioner
Produksi ASI. Analisa data menggunakan uji chi-square. Berdasarkan hasil yang didapat dilihat bahwa dari 30, 2
(6.7%) responden tidak memiliki tingkat kecematan dengan produksi asi lancar, 23 (76.6%) responde memiliki
tingkat kecemasan ringan dengan produksi asi lancar, 1 (3.3%) responde memiliki tingkat kecemasan sedang
denan produksi asi cukup lancar sedangkan 2 ( 6.7%) responden memiliki tingkat kecemasan sedang dengan
produksi asi kurang lancar serta 2 (6.7%) responden memiliki tingakta kecemasan berat dengan produksi asi
kurang lancar. Berdasarkan hasil uji statistik uji statistik Chi-Square pada tabel correlations koefisien diperoleh
hasil p value : 0,000 < α : 0,05 , sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan tingkat kecemasan
ibu postpartum dengan produksi air susu ibu ( ASI ).
Kata Kunci : Produksi Air Susu Ibu, Ibu Postpartum, Tingkat Kecemasan
The postpartum period, also known as the post partum or puerperium period, is the period or time from
when the baby is born and the placenta comes out of the uterus, up to the following six weeks, accompanied by
the recovery of organs related to the uterus that have undergone changes such as injuries and so on related to
childbirth. According to the World Health Organization, breastfeeding (ASI) can reduce the Infant Mortality
Rate (IMR) and emphasizes that exclusive breastfeeding can prevent infant mortality by around 13%. The
coverage of exclusive breastfeeding worldwide is only around 36%, while the achievement of exclusive
breastfeeding in Indonesia is 54.0%. WHO and UNICEF recommend that children should only be given breast
milk (ASI) for at least 6 months and continued breastfeeding until the child is 2 years old. This study aims to
determine the relationship between the anxiety level of postpartum mothers and the production of breast milk.
The type of research used in this study uses quantitative analytical methods. The research will be conducted at
Bintang Klungkung Hospital in December 2022. The population in this study were all postpartum mothers at
Bintang Klungkung Hospital with a total population in 3 months from October to December, namely 30 people.
Data was collected using the Anxiety Level Questionnaire and Breast Milk Production Questionnaire. Data
analysis used the chi-square test. Based on the results obtained, it can be seen that of the 30, 2 (6.7%)
respondents did not have an anxiety level with smooth milk production, 23 (76.6%) respondents had a mild level
of anxiety with smooth milk production, 1 (3.3%) respondent had moderate anxiety levels with breast milk
production was quite smooth, while 2 (6.7%) respondents had a moderate level of anxiety with substandard milk
production and 2 (6.7%) respondents had severe levels of anxiety with substandard milk production. Based on
the results of the statistical test of the Chi-Square statistical test on the coefficient correlations table, the results
obtained were p value: 0.000 <α: 0.05, so it can be concluded that there is a relationship between the anxiety
level of postpartum mothers and breast milk production (ASI).
Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa,
Pendidikan 30 responden 2 (6,7%) responden tidak memiliki
tingkat kecemasan, 23 (76.7%) responden memiliki
Pendidikan Frekuensi Persentase
tingkat kecemasan ringan, 3 (10.0%) responden
SMP 4 13.3
memiliki tingkat kecemasan sedang dan 2 ( 6.7%)
SMA 21 70.0
Perguruan Tinggi 5 16.7 responden memiliki tingkat kecemasan berat.
Total 30 100.0 Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan
Produksi ASI.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa,
30 responden 4 (13.3%) responden dengan tingkat Produksi ASI Frekuensi Persentase
Lancar 25 83.3
Cukup Lancar 1 3.3
DOI: 10.32.807/jkp.v14i2.2xx Jurnal Kesehatan Prima, Volume xx Issue. x, August 2020 |5
Kurang Lancar 4 13.3
Total 30 100
tingkat kecemasan sedang dan 2 ( 6.7%) responden
memiliki tingkat kecemasan berat.
Kecemasan adalah gangguan alam prasaan yang
ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran
yang mendalam dan tidak jelas sebabnya. Gejala yang
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa, 30 dikeluhkan didominasi oleh faktor psikis, tetapi dapat
responden 25 (83.3%) responden memiliki produksi pula oleh faktor fisik. Seseorang akan mengalami
asi lancar, 1 (3.3%) responden memiliki produksi asi gangguan cemas manakala yang bersangkutan tidak
cukup lancar serta 4 (13.3%) responden memiliki mampu mengatasi stressor psikososial (Hawari, 2011).
produksi asi kurang lancar. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa, 30
Tabel 6. Anlisa Tingkat Kecemasan Dengan responden 4 (13.3%) responden dengan tingkat
Produksi ASI pendidikan terakhir SMP, 21 (70.0% responden
No Tingkat Produksi ASI memiliki tingkat Pendidikan SMA sedangkan 5
kecemasan
Lancar Cukup Kurang Jumlah (16.7%) reponden memiliki tingkat pendidikan
P Value
lancar lancar
terakhir Perguruan Tinggi. Semakin tinggi pendidikan
F % F % F % F %
seseorang maka pengetahuan yang dimilikinya
1 Tidak ada 2 6.7 0 0.0 0 0.0 2 6.7 ,000
semakin tinggi berhubungan dengan kemampuan
2 Ringan 23 76.6 0 0.0 0 0.0 23 76.6
memahami informasi yang diterima (Notoadmojo,
3 Sedang 0 0.0 1 3.3 2 6.7 3 10.0
2010).
4 Berat 0 0.0 0 0.0 2 6.7 2 6.7
Pendidikan ibu menjadi faktor yang penting
Total 25 90.0 1 3.3 4 13.4 30 100.0
dalam pemberian ASI pada bayi, tingkat pendidikan
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari rendah terkadang sulit menerima penjelasan tentang
30, 2 (6.7%) responden tidak memiliki tingkat pemberian ASI dan tingkat pendidikan yang baik akan
kecematan dengan produksi asi lancar, 23 (76.6%) mudah dalam menerima informasi terutama tentang
responde memiliki tingkat kecemasan ringan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi anak sehingga
produksi asi lancar, 1 (3.3%) responde memiliki kecukupan gizi anak bisa terjamin. Pada umumnya ibu
tingkat kecemasan sedang denan produksi asi cukup yang berpendidikan sedang sampai tinggi dapat
lancar sedangkan 2 ( 6.7%) responden memiliki menerima hal-hal yang baru dan dapat menerima
tingkat kecemasan sedang dengan produksi asi kurang perubahan untuk memelihara kesehatan khususnya
lancar serta 2 (6.7%) responden memiliki tingakta tentang pemberian ASI. Mereka bisa terdorong untuk
kecemasan berat dengan produksi asi kurang lancar. mencari tahu, mencari pengalaman sehingga informasi
yang diperoleh akan menjadi pengetahuan dan
DISCUSSION
diterapkan pada kehidupannya (Hartini, 2014).
1. Tingkat Kecemasan Pada Ibu Postpartum Di
Faktor usia menentukan kondisi maternal dan
Ruang Nifas RSU Bintang Klungkung
berkaitan dengan kondisi masa kehamilan, persalinan
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa, 30
dan menyusui. Usia ibu sangat mempengaruhi cara ibu
responden 2 (6,7%) responden tidak memiliki tingkat
mengambil keputusan dalam menjaga kesehatan
kecemasan, 23 (76.7%) responden memiliki tingkat
dirinya dimana usia semakin bertambah maka
kecemasan ringan, 3 (10.0%) responden memiliki
proses persalinan merupakan salah satu faktor yang Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
menghambat produksi dan pengeluaran ASI. maka dapat disimpulkan sebagai berikut
Kecemasan merupakan hal yang yang sering dialami 1. Pada tingkat kecemasan ibu post partum
oleh ibu postpartum, gejala yang nampak di dominasi didapatkan hasil, dari 30 responden 2 (6,7%)
oleh faktor psikis dan faktor fisik. Perasaan cemas responden tidak memiliki tingkat kecemasan, 23
diekspresikan secara langsung melalui perubahan (76.7%) responden memiliki tingkat kecemasan
fisiologis serta perilaku, dapat pula diekspresikan ringan, 3 (10.0%) responden memiliki tingkat
secara tidak langsung melalui timbulnya gejala serta kecemasan sedang dan 2 ( 6.7%) responden
mekanisme koping sebagai upaya melawan kecemasan memiliki tingkat kecemasan berat.
Dalam proses menyusui terdapat dua proses 30 responden 25 (83.3%) responden memiliki
penting yaitu proses pembentukan air susu (the milk produksi asi lancar, 1 (3.3%) responden memiliki