Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Kesehatan Prima

http://jkp.poltekkes-mataram.ac.id/index.php/home/index
p-ISSN: 1978-1334 (Print); e-ISSN: 2460-8661 (Online

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU POSTPARTUM DENGAN PRODUKSI


AIR SUSU IBU

Ns. Ni Ketut Citrawati,S.Kep.,


1
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali Denpasar

@gmail.com, Tlp:

Received: 22 September 2019/Accepted:10 February 2020/Published Online: 17 August 2020


© This Journal is an open-access under the CC-BY-SA License

Abstract
Masa nifas disebut juga masa post partum atau puerperium adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan
dan plasenta keluar lepas dari rahim, sampai enam minggu berikutnya yang disertai dengan pulihnya kembali
organ yang berkaitan dengan kandungan yang mengalami perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya
berkaitan saat melahirkan. Menurut World Health Organization pemberian air susu ibu (ASI) dapat menekan
Angka Kematian Bayi (AKB) dan menegaskan pemberian ASI Esklusif dapat mencegah kematian bayi sekitar
13% . Cakupan ASI eksklusif di seluruh dunia hanya sekitar 36%, sedangkan pencapaian ASI Eksklusif di
Indonesia sebesar 54,0% . WHO dan UNICEF merekomendasikan sebaiknya anak hanya diberi air susu ibu
(ASI) selama paling sedikit 6 bulan dan pemberian ASI dilanjutkan sampai anak berumur 2 tahun. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Postpartum Dengan Produksi Air Susu Ibu. Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analitik kuantitatif. Penelitian akan
dilakukan di RSU Bintang Klungkung pada bulan Desember 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
ibu postpartum RSU Bintang Klungkung dengan jumlah populasi dalam 3 bulan dari bulan Oktober sampai
Desember yaitu 30 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan Kuesioer Tingkat kecemasan dan Kuesioner
Produksi ASI. Analisa data menggunakan uji chi-square. Berdasarkan hasil yang didapat dilihat bahwa dari 30, 2
(6.7%) responden tidak memiliki tingkat kecematan dengan produksi asi lancar, 23 (76.6%) responde memiliki
tingkat kecemasan ringan dengan produksi asi lancar, 1 (3.3%) responde memiliki tingkat kecemasan sedang
denan produksi asi cukup lancar sedangkan 2 ( 6.7%) responden memiliki tingkat kecemasan sedang dengan
produksi asi kurang lancar serta 2 (6.7%) responden memiliki tingakta kecemasan berat dengan produksi asi
kurang lancar. Berdasarkan hasil uji statistik uji statistik Chi-Square pada tabel correlations koefisien diperoleh
hasil p value : 0,000 < α : 0,05 , sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan tingkat kecemasan
ibu postpartum dengan produksi air susu ibu ( ASI ).

Kata Kunci : Produksi Air Susu Ibu, Ibu Postpartum, Tingkat Kecemasan

DOI: 10.32.807/jkp.v14i2.2xx Jurnal Kesehatan Prima, Volume xx Issue. x, August 2020 |1


Abstract

The postpartum period, also known as the post partum or puerperium period, is the period or time from
when the baby is born and the placenta comes out of the uterus, up to the following six weeks, accompanied by
the recovery of organs related to the uterus that have undergone changes such as injuries and so on related to
childbirth. According to the World Health Organization, breastfeeding (ASI) can reduce the Infant Mortality
Rate (IMR) and emphasizes that exclusive breastfeeding can prevent infant mortality by around 13%. The
coverage of exclusive breastfeeding worldwide is only around 36%, while the achievement of exclusive
breastfeeding in Indonesia is 54.0%. WHO and UNICEF recommend that children should only be given breast
milk (ASI) for at least 6 months and continued breastfeeding until the child is 2 years old. This study aims to
determine the relationship between the anxiety level of postpartum mothers and the production of breast milk.
The type of research used in this study uses quantitative analytical methods. The research will be conducted at
Bintang Klungkung Hospital in December 2022. The population in this study were all postpartum mothers at
Bintang Klungkung Hospital with a total population in 3 months from October to December, namely 30 people.
Data was collected using the Anxiety Level Questionnaire and Breast Milk Production Questionnaire. Data
analysis used the chi-square test. Based on the results obtained, it can be seen that of the 30, 2 (6.7%)
respondents did not have an anxiety level with smooth milk production, 23 (76.6%) respondents had a mild level
of anxiety with smooth milk production, 1 (3.3%) respondent had moderate anxiety levels with breast milk
production was quite smooth, while 2 (6.7%) respondents had a moderate level of anxiety with substandard milk
production and 2 (6.7%) respondents had severe levels of anxiety with substandard milk production. Based on
the results of the statistical test of the Chi-Square statistical test on the coefficient correlations table, the results
obtained were p value: 0.000 <α: 0.05, so it can be concluded that there is a relationship between the anxiety
level of postpartum mothers and breast milk production (ASI).

Key Words : Mother's Milk Production, Postpartum Mother, Anxiety Level

DOI: 10.32.807/jkp.v14i2.2xx Jurnal Kesehatan Prima, Volume xx Issue. x, August 2020 |2


DOI: 10.32.807/jkp.v14i2.2xx Jurnal Kesehatan Prima, Volume xx Issue. x, August 2020 |3
INTRODUCTION ASI Esklusif dapat mencegah kematian bayi sekitar
Masa nifas disebut juga masa post partum 13% . Cakupan ASI eksklusif di seluruh dunia hanya
atau puerperium adalah masa atau waktu sejak bayi sekitar 36%, sedangkan pencapaian ASI Eksklusif di
dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim, Indonesia sebesar 54,0% . WHO dan UNICEF
sampai enam minggu berikutnya yang disertai dengan merekomendasikan sebaiknya anak hanya diberi air
pulihnya kembali organorgan yang berkaitan dengan susu ibu (ASI) selama paling sedikit 6 bulan dan
kandungan yang mengalami perubahan seperti pemberian ASI dilanjutkan sampai anak berumur 2
perlukaan dan lain sebagainya berkaitan saat tahun (WHO, 2018).
melahirkan (Suherni, 2013). Kelancaran Pengeluaran ASI merupakan saat
ASI mengandung kolostrum yang kaya akan asi keluar yang ditandai dengan keluarnya colostrum
antibodi karena mengandung protein untuk daya tahan dari sejak masa kehamilan maupun pasca persalinan.
tubuh dan pembunuh kuman dalam jumlah tinggi Permasalahan pengeluaran asi yang tidak lancar akan
sehingga pemberian ASI dapat mengurangi resiko memberikan dampak buruk untuk kehidupan bayi.
kematian pada bayi Kemenkes RI (2016). Padahal justru nilai gizi ASI tertinggi ada dihari-hari
Produksi ASI dipengaruhi oleh beberapa pertama kehidupan bayi, yakni kolostrum. Apabila,
factor antara lain :Makanan, penggunaan alat pengeluaran ASI tidak lancar, kebanyakan ibu akan
kontrasepsi, perawatan payudara, anatomis payudara, beralih ke susu formula yang dianggap sebagai
fisiologi hormon, istirahat , hisapan anak, obat-obatan alternatif pengganti ASI (Hardiani, 2017).
yang paling berpengaruh adalah ketenangan jiwa dan Kelancaran pengeluaran ASI sangat
fikiran (Ambarwati dkk, 2010). dipengaruhi oleh faktor psikologi yang perlu
Ibu yang selalu dalam keadaan tertekan, diperhatikan seperti kecemasan, dimana proses
sedih, cemas, dan mengalami berbagai bentuk adaptasi yang kurang baik pada periode post natal
ketegangan akan mengakibatkan kerja system dapat menyebabkan stress atau kecemasan sehingga
hormone prolaktin dan oksitosin terhambat, yang menghambat hormone oksitosin yang dapat
mana kedua hormone tersebut sangat berpengaruh dan mempengaruhi pengeluaran ASI (Hardiani, 2017).
berperan penting terhadap proses sekresi ASI. Saat ibu (Diantini, 2021). Menjelaskan bahwa
cemas maka perintah dari kedua hormone tersebut prevalensi kecemasan pada post partum masih relative
tidak akan diteruskan pada sel alveoli dan sel tinggi, diantaranya hongkong sekitar 54 %, Pakistan
mioepitelium sehingga duktulus atau sel-sel yang 79 %. Data mengenai kecemasan pada ibu postpartum
menghasilkan air susu dan yang berfungsi memeras primipara di Indonesia yaitu mencapai 83,4%
susu keluar kerjanya akan terhambat. Oleh karena itu kecemasan berat, 16,6% mengalami kecemasan
perasaan cemas, tertekan, kurang percaya diri, sedih sedang. Studi Pendahuluan yang dilakukan
dan segala bentuk ketegangan emosional akan didapatkan hasil bahwa dari 5 postpartum yang
menurunkan volume ASI bahkan tidak akan terjadi melahirkan normal, didapatkan hasil bahwa 3 ibu
produksi ASI. mengatakan masih mengalami kesulitan dalam
Menurut World Health Organization menyusui bahkan ada yg tidak keluar asinya.
pemberian air susu ibu (ASI) dapat menekan Angka Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka
Kematian Bayi (AKB) dan menegaskan pemberian peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

DOI: 10.32.807/jkp.v14i2.2xx Jurnal Kesehatan Prima, Volume xx Issue. x, August 2020 |4


judul “Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Postpartum pendidikan terakhir SMP, 21 (70.0% responden
Dengan Produksi Air Susu Ibu”. memiliki tingkat Pendidikan SMA sedangkan 5
(16.7%) reponden memiliki tingkat pendidikan
METHOD terakhir Perguruan Tinggi.
Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan metode analitik
kuantitatif,yaitu suatu penelitian yang bertujuan
untuk mencari hubungan antar variabel dengan Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan
menggunakan pendekatan cross sectional dimana Pekerjaan
objek penelitian dan waktu diamati pada waktu Pekerjaan Frekuensi Persentase
yang sama (Soekidjo, 2010). Penelitian akan IRT 17 56.7
dilakukan di RSU Bintang Klungkung pada bulan Petani 2 6.7
Desember 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah Swasta 8 26.7
semua ibu postpartum RSU Bintang Klungkung Wiraswasta 1 3.3

dengan jumlah populasi dalam 3 bulan dari bulan PNS 2 6.7

Oktober sampai Desember yaitu 30 orang. Data Total 30 100.0

dikumpulkan dengan menggunakan Kuesioer Tingkat


Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa, 30
kecemasan dan Kuesioner Produksi ASI. Analisa data
responden 17 (56.7%) responden sebagai IRT, 2
menggunakan uji chi-square.
(6.7%) responden sebagai Petani, 8 (26.7%) responden
RESULT
sebagai Swasta, 1 (3.3%) responden sebagai
Table 1. Karakteristik Responden Berdasarkan
Wiraswasta dan 2 (6.7%) responden dengan PNS.
Usia
Usia Frekuensi Persentase Tabel. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan

17-20 tahun 3 10.0 Tingkat Kecemasan


21-28 tahun 12 40.0
Tingkat Kecemasan Frekuensi Persentase
> 29 tahun 15 50.0
Tidak ada 2 6.7
Total 30 100.0
Ringan 23 76.7
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa, dari Sedang 3 10.0
30 responden 3 (10.0%) responden berusia 17-20 Berat 2 6.7
tahun, 12 (40.0%) responden berusia 21-28 tahun dan
Total 30 100
15 (50.0%) responden berusia > 29 tahun.

Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa,
Pendidikan 30 responden 2 (6,7%) responden tidak memiliki
tingkat kecemasan, 23 (76.7%) responden memiliki
Pendidikan Frekuensi Persentase
tingkat kecemasan ringan, 3 (10.0%) responden
SMP 4 13.3
memiliki tingkat kecemasan sedang dan 2 ( 6.7%)
SMA 21 70.0
Perguruan Tinggi 5 16.7 responden memiliki tingkat kecemasan berat.
Total 30 100.0 Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan
Produksi ASI.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa,
30 responden 4 (13.3%) responden dengan tingkat Produksi ASI Frekuensi Persentase
Lancar 25 83.3
Cukup Lancar 1 3.3
DOI: 10.32.807/jkp.v14i2.2xx Jurnal Kesehatan Prima, Volume xx Issue. x, August 2020 |5
Kurang Lancar 4 13.3
Total 30 100
tingkat kecemasan sedang dan 2 ( 6.7%) responden
memiliki tingkat kecemasan berat.
Kecemasan adalah gangguan alam prasaan yang
ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran
yang mendalam dan tidak jelas sebabnya. Gejala yang
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa, 30 dikeluhkan didominasi oleh faktor psikis, tetapi dapat
responden 25 (83.3%) responden memiliki produksi pula oleh faktor fisik. Seseorang akan mengalami
asi lancar, 1 (3.3%) responden memiliki produksi asi gangguan cemas manakala yang bersangkutan tidak
cukup lancar serta 4 (13.3%) responden memiliki mampu mengatasi stressor psikososial (Hawari, 2011).
produksi asi kurang lancar. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa, 30
Tabel 6. Anlisa Tingkat Kecemasan Dengan responden 4 (13.3%) responden dengan tingkat
Produksi ASI pendidikan terakhir SMP, 21 (70.0% responden
No Tingkat Produksi ASI memiliki tingkat Pendidikan SMA sedangkan 5
kecemasan
Lancar Cukup Kurang Jumlah (16.7%) reponden memiliki tingkat pendidikan
P Value
lancar lancar
terakhir Perguruan Tinggi. Semakin tinggi pendidikan
F % F % F % F %
seseorang maka pengetahuan yang dimilikinya
1 Tidak ada 2 6.7 0 0.0 0 0.0 2 6.7 ,000
semakin tinggi berhubungan dengan kemampuan
2 Ringan 23 76.6 0 0.0 0 0.0 23 76.6
memahami informasi yang diterima (Notoadmojo,
3 Sedang 0 0.0 1 3.3 2 6.7 3 10.0
2010).
4 Berat 0 0.0 0 0.0 2 6.7 2 6.7
Pendidikan ibu menjadi faktor yang penting
Total 25 90.0 1 3.3 4 13.4 30 100.0
dalam pemberian ASI pada bayi, tingkat pendidikan

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari rendah terkadang sulit menerima penjelasan tentang

30, 2 (6.7%) responden tidak memiliki tingkat pemberian ASI dan tingkat pendidikan yang baik akan

kecematan dengan produksi asi lancar, 23 (76.6%) mudah dalam menerima informasi terutama tentang

responde memiliki tingkat kecemasan ringan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi anak sehingga

produksi asi lancar, 1 (3.3%) responde memiliki kecukupan gizi anak bisa terjamin. Pada umumnya ibu

tingkat kecemasan sedang denan produksi asi cukup yang berpendidikan sedang sampai tinggi dapat

lancar sedangkan 2 ( 6.7%) responden memiliki menerima hal-hal yang baru dan dapat menerima

tingkat kecemasan sedang dengan produksi asi kurang perubahan untuk memelihara kesehatan khususnya

lancar serta 2 (6.7%) responden memiliki tingakta tentang pemberian ASI. Mereka bisa terdorong untuk

kecemasan berat dengan produksi asi kurang lancar. mencari tahu, mencari pengalaman sehingga informasi
yang diperoleh akan menjadi pengetahuan dan
DISCUSSION
diterapkan pada kehidupannya (Hartini, 2014).
1. Tingkat Kecemasan Pada Ibu Postpartum Di
Faktor usia menentukan kondisi maternal dan
Ruang Nifas RSU Bintang Klungkung
berkaitan dengan kondisi masa kehamilan, persalinan
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa, 30
dan menyusui. Usia ibu sangat mempengaruhi cara ibu
responden 2 (6,7%) responden tidak memiliki tingkat
mengambil keputusan dalam menjaga kesehatan
kecemasan, 23 (76.7%) responden memiliki tingkat
dirinya dimana usia semakin bertambah maka
kecemasan ringan, 3 (10.0%) responden memiliki

DOI: 10.32.807/jkp.v14i2.2xx Jurnal Kesehatan Prima, Volume xx Issue. x, August 2020 |6


pengetahuan dan pengalaman ibu akan semakin maupun spontan pervaginam, kebanyakan ibu merasa
bertambah (Zulfikar, 2019). takut untuk mobilisasi, sehingga ibu merasa malas
Menurut penelitian (Zulfikar, 2019). menyusui bayinya dan pada akhirnya ibu memilih
Menunjukan bahwa dari 68 responden didapatkan untuk memberikan susu formula pada bayinya
sebagian responden mengalami kecemasan ringan (Amalia, 2016).
berjumlah 24 responden (35,3%). Rasa cemas dapat Menurut penelitian (Melyana, 2022).
menimbulkan berbagai masalah, termasuk salah Menunjukkan bahwa dari 38 responden ibu
satunya depresi post partum pada ibu, dimana keadaan Postpartum diperoleh data terdapat 13 (34,2%) ibu
psikosis ibu terganggu. Adapun depresi post partum dengan produksi ASI cepat, dan 25 (65,8%) ibu
merupakan suatu keadaan psikosis mendadak. Psikosis dengan produksi ASI lambat.
adalah suatu kondisi gangguan jiwa yang ditandai Menurut (Suprayitno, 2019). Hormon endokrin
dengan adanya ketidakmampuan membedakan realita bekerja dengan memberikan perintah terhadap
dan khayalan. beberapa kelenjar khususnya kelenjar hipofisi yang
Ibu pasca persalinan harus mempersiapkan diri letaknya berada pada dasar tengkorak. Pada hipofisis
untuk menyusui bayinya, tetapi sebagian ibu terdapat 2 lobus yaitu lobus anterior dan posterior,
mengalami kecemasan sehingga mempengaruhi yang dimana untuk pengeluaran hormone oksitosin
kelancaran ASI. Ibu menyusui harus berpikir positif disekresikan pada lobus posterior. Produksi hormon
dan rileks agar tidak mengalami kecemasan dan oksitosin yang akan mempengaruhi kontraksi pada sel
kondisi psikologis ibu menjadi baik, kondisi alveoli, sehingga hormone oksitosin inilah yang
psikologis yang baik dapat memicu kerja hormon yang berfungsi dalam merangsang pengeluaran air susu
memproduksi ASI. Sesuai dengan hasil penelitian sewaktu menyusui.
yang dilakukan oleh (Kamariyah, 2014) bahwa Menurut (Hawari, 2011). Pada hari-hari
terdapat hubungan antara kondisi psikologis ibu pertama setelah melahirkan, ASI masih sedikit keluar
dengan kelancaran produksi ASI, keadaan psikologis sehingga dengan adanya penambahan kecemasan
ibu yang baik akan memotifasi untuk menyusui pandemi yang dialami oleh Ibu Postpartum, maka
bayinya sehingga hormon yang berperan pada akan sangat berpengaruh terhadap proses
produksi ASI akan meningkat karena produksi ASI pembentukan dan pengeluaran ASI yaitu the milk
dimulai dari proses menyusui dan akan merangsang production refleks dan let down refleks yang kedua
produksi ASI. proses tersebut berkaitan erat dengan hormon yang
2. Produksi Air Susu Ibu Di Ruang Nifas RSU diatur oleh hipotalamus. Hormon yang diatur oleh
Bintang Klungkung hipotalamus bekerja sejalan dengan perintah otak dan
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa, 30 sesuai emosi ibu. Semakin tinggi tingkat kecemasan
responden 25 (83.3%) responden memiliki produksi pada ibu maka akan semakin menghambat
asi lancar, 1 (3.3%) responden memiliki produksi asi pengeluaran ASI pada Ibu Postpartum atau bahkan
cukup lancar serta 4 (13.3%) responden memiliki ASI tidak diproduksi sama sekali.
produksi asi kurang lancar. 3. Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu
Ibu yang ASInya tidak lancar disebabkan oleh Postpartum Dengan Produksi Air Susu Ibu di
beberapa faktor diantaranya ibu yang mengalami ruang nifas RSU Bintang Klungkung
kelelahan setelah persalinan baik Sectio Caesarea

DOI: 10.32.807/jkp.v14i2.2xx Jurnal Kesehatan Prima, Volume xx Issue. x, August 2020 |7


Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari down reflex) yang keduanya dipengaruhi oleh
30, 2 (6.7%) responden tidak memiliki tingkat hormone yang diatur oleh hypothalamus (Badriah,
kecematan dengan produksi asi lancar, 23 (76.6%) 2011). Sebagaimana pengaturan hormon yang lain,
responde memiliki tingkat kecemasan ringan dengan hypothalamus akan bekerja sesuai dengan perintah
produksi asi lancar, 1 (3.3%) responde memiliki otak dan bekerja sesuai emosi ibu (Aprilia, 2011).
tingkat kecemasan sedang denan produksi asi cukup Kondisi kejiwaan dan emosi ibu yang tenang sangat
lancar sedangkan 2 ( 6.7%) responden memiliki mempengaruhi produksi ASI. Jika ibu mengalami
tingkat kecemasan sedang dengan produksi asi kurang stres, fikiran tertekan, tidak tenang, cemas, sedih, dan
lancar serta 2 (6.7%) responden memiliki tingakta tegang, produksi ASI akan berpengaruh secara
kecemasan berat dengan produksi asi kurang lancar. signifikan (Riksani, 2012).
Berdasarkan hasil uji statistik uji statistik Chi- Bila terdapan kecemasan dan stres pada ibu
Square pada tabel correlations koefisien diperoleh menyusui maka terjadi suatu blokade dari refleks
hasil p value : 0,000 < α : 0,05 , sehingga dapat pengeluaran hormon oksitosin/ refleks let down.
diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan tingkat Apabila refleks let down tidak sempurna, maka bayi
kecemasan ibu postpartum dengan produksi air susu yang haus jadi tidak puas. Ketidakpuasan bayinya
ibu ( ASI ). merupakan tambahan kecemasan bagi ibunya,
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang sehingga ibu memberikan tambahan susu formula
dilakukan Rusmawati Tambaru tahun 2020 dengan (Badriah, 2011). Hal tersebut sejalan dengan hasil
hasil penelitian yaitu terdapat pengaruh antara penelitian yang dilakukan oleh peneliti dimana
kecemasan pandemi Covid-19 terhadap pengeluaran kecemasan dapat mempengaruhi produksi ASI yang
ASI ibu postpartum (Tambaru, 2020). Sedangkan menyebabkan volume ASI berkurang dan
menurut penelitian yang dilakukan oleh (Mardjun, menyebabkan bayi tidak puas dalam menyusui maka
2019), dengan hasil yaitu menunjukkan adanya bayi dapat haus jadi tidak puas jika hanya diberikan
hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan ASI.
kelancaran pengeluaran ASI (Korompis, 2019). CONCLUSION
Kecemasan pada ibu terjadi selama dan setelah 1. Simpulan

proses persalinan merupakan salah satu faktor yang Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,

menghambat produksi dan pengeluaran ASI. maka dapat disimpulkan sebagai berikut

Kecemasan merupakan hal yang yang sering dialami 1. Pada tingkat kecemasan ibu post partum

oleh ibu postpartum, gejala yang nampak di dominasi didapatkan hasil, dari 30 responden 2 (6,7%)

oleh faktor psikis dan faktor fisik. Perasaan cemas responden tidak memiliki tingkat kecemasan, 23

diekspresikan secara langsung melalui perubahan (76.7%) responden memiliki tingkat kecemasan

fisiologis serta perilaku, dapat pula diekspresikan ringan, 3 (10.0%) responden memiliki tingkat

secara tidak langsung melalui timbulnya gejala serta kecemasan sedang dan 2 ( 6.7%) responden

mekanisme koping sebagai upaya melawan kecemasan memiliki tingkat kecemasan berat.

(Doengoes, 2015). 2. Pada Produksi ASI didapatkan hasil bahwa dari

Dalam proses menyusui terdapat dua proses 30 responden 25 (83.3%) responden memiliki

penting yaitu proses pembentukan air susu (the milk produksi asi lancar, 1 (3.3%) responden memiliki

production reflex) dan proses pengeluar air susu (let

DOI: 10.32.807/jkp.v14i2.2xx Jurnal Kesehatan Prima, Volume xx Issue. x, August 2020 |8


produksi asi cukup lancar serta 4 (13.3%) Aprilia, Y. (2011). Hipnostetri. Rileks Nyaman dan
responden memiliki produksi asi kurang lancar. Aman saat Hamil dan Melahirkan. Jakarta:
Gagas Media
3. Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square pada
tabel correlations koefisien diperoleh hasil p value Ambarwati, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas.
Yogyakarta :NuhaMedika.
: 0,000 < α : 0,05, sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa terdapat hubungan tingkat Badriah, D. L. (2011). Gizi dalam Kesehatan
kecemasan ibu postpartum dengan produksi air Reproduksi. Bandung: PT Refika Aditama.

susu ibu ( ASI ). Doengoes M. E, D. (2015). Rencana Asuhan


2. Saran Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan
Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien.
1. Bagi Responden Hasil
EGC
Penelitian ini diharapkan seorang ibu dapat
mempersiapkan dirinya dalam menghadapi proses Hardiani, Ratna Sari (2017). Status Paritas dan
Pekerjaan Ibu Terhadap Pengeluaran ASI pada
kehamilan, persalinan, nifas serta menyusui. Ibu Menyusui 0-6 bulan. NurseLine Journal
Sehingga dapat melakukan antisipasi jika terjadi Vol. 2 No. 1, ISSN: 2540-7937.
masalah-masalah selama dalam proses tersebut
Hartini, S. (2014). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu
teritama masa nifas, menyusui sehingga dapat Dengan Keberhasila ASI Eksklusif Pada Bayi
mengurangi tingkat kecemasan pada ibu. Umur 6-12 Bulan di Puskesmas Kasihan II
Yogyakarata. Diakses pada 27 November
2. Bagi Tenaga Kesehata
2018
Perlu adanya peningkatan upaya pemberian
pendidikan kesehatan bagi ibu sejak awal Hawari D. (2016). Pendekatan Holistik pada
Gangguan Jiwa, Skizofrenia. FKUI.
kehamilan sampai dengan 40 hari setelah
persalinan berhubungan dengan keberhasilan Heryani, R. (2012). Asuhan Kebidanan Ibu Nifas dan
Menyusui. Jakarta: Trans info media.
menyusui dan cara menyusu dengan benar,
sehingga dapat mengurangi tingkat kecemasan Kemenkes RI. 2019. Profil Kesehatan Indonesia
pada ibu. Tahun 2019. HYPERLINK
"https://kemkes.go.id/downloads/resources/do
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
wnload/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/
Diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah Profil-Kesehatan-Indonesia-2019.pdf" Profil-
referensi dan kepustakaan dalam memberikan Kesehatan-Indonesia-2019.pdf (kemkes.go.id)
. Diakses tanggal 4 Agustus 2022
informasi, serta dapat menggali lagi faktor-faktor
yang mempengaruhi pemberian ASI yang akan Melyana Malik. 2022. Tingkat Kecemasan Ibu
Postpartum Berhubungan Dengan
berguna dikemudian hari.
Keterlambatan Pengeluaran Asi Pada Masa
Pandemi Covid-19. Jurnal kebidanan Malakbi.
REFERENCES
Notoatmodjo, S. (2010). metode penelitian kesehatan.
Jakarta : Rineka Cipta.
Amalia, R. (2016). Hubungan Stres Dengan
Kelancaran ASI Pada Ibu Menyusui Pasca Purwanti E. (2018). Asuhan Kebidanan Untuk Ibu
Persalinan di RSI A.Yani Surabaya. Diakses Nifas. Yogyakarta: Cakrawala Ilmu.
pada 27 November 2018. Diakses pada 28
Riksani, R. (2012). Keajaiban ASI (Air Susu Ibu).
November 2018
Jakarta Timur: Dunia Sehat

DOI: 10.32.807/jkp.v14i2.2xx Jurnal Kesehatan Prima, Volume xx Issue. x, August 2020 |9


Rukiyah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan III Nifas.
Jakarta: Trans Info Media.

Soekidjo, N. (2010). Metodologi Penelitian


Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Tambaru, R., Hilda, & Imelda, F. (2020). Pengaruh


Kecemasan Pandemi Covid-19 Terhadap
Pengeluaran ASI Ibu Post Partum di Bidan
Praktek Mandiri Hj. Rusmawati Muara Badak.
Jurnal Kesehatan, 4(2), 123. http://repository.
poltekkes-kaltim.ac.id/ 1045/2/Revisi

Zulfikar Mardjun, dkk.2019. Hubungan Kecemasan


Dengan Kelancaran Pengeluaran Asi Pada Ibu
Post Partum Selama Dirawat Di Rumah Sakit
Ibu Dan Anak Kasih Ibu Manado. E-Journal
Keperawatan (E-Kp) Volume 7 Nomor 1.

Kamariyah, N. (2014). Kondisi Psikologis


Mempengaruhi Produksi ASI Ibu Menyusui
Di BPS Aski Pakis Sido Kumpul Surabaya
Diakses pada 27 November 2018.

Korompis, G. (2019). Hubungan Kecemasan Dengan


Kelancaran Pengeluaran Asi Pada Ibu Post
Partum Selama Dirawat Di Rumah Sakit Ibu
Dan Anak Kasih Ibu Manado. Jurnal
Keperawatan, 7(1).

DOI: 10.32.807/jkp.v14i2.2xx Jurnal Kesehatan Prima, Volume xx Issue. x, August 2020 | 10

Anda mungkin juga menyukai