Anda di halaman 1dari 8

1.

Pembentukan himpunan fuzzy


Pada penelitian ini, dalam menentukan nilai kalori pada balita dibagi menjadi
2 variabel yaitu variabel input dan variabel output. Variabel input dibagi menjadi 3
yaitu: umur (bulan), berat badan (kg) dan tinggi badan (cm). Sedangkan variabel
output hanya 1, yaitu nilai kalori.
Penentuan variabel yang digunakan dalam penelitian ini seperti yang terlihat pada
tabel berikut:

Fungsi Nama Variabel Semesta


Pembicaraan
Umur (bulan) [0,24]
Input Berat Badan (kg) [0,13]
Tinggi Badan (cm) [0,92]
Output Nilai Kalori [550,1350]

Dari variabel yang sudah ditentukan, kemudian dibuat domain himpunan


fuzzy. Domain himpunan fuzzy meliputi keseluruhan nilai yang nantinya akan
dioperasikan pada sebuah himpunan fuzzy. Kemudian domain yang telah dibuat akan
ditentukan fungsi keanggotaanya. Berikut rancangan himpunan fuzzy dalam
penentuan nilai kalori pada balita.

Variabel Himpunan Domain Fungsi Keanggotaan Parameter


Umur Tahap 1 [0,12] Bahu kiri [0,6,12]
(bulan) Tahap 2 [6,24] Segitiga [6,12,24]
Berat Ringan [0,10] Bahu kiri [0,7,10]
Badan Normal [7,13] Segitiga [7,10,13]
(kg) Berat [10,15] Bahu kanan [10,13,15]
Tinggi Pendek [0,78] Bahu kiri [0,65,78]
Badan Normal [65,92] Segitiga [65,78,92]
(cm) Tinggi [78,95] Bahu kanan [78,92,95]
Nilai Sedikit [0,950] Bahu kiri [0,550,950]
Kalori Sedang [550,1350] Segitiga [550,950,1350]
Banyak [950,1400] Bahu kanan [950,1350,1400]

a. Himpunan Fuzzy Variabel Umur


1

0 6 12 24

Sumbu horizontal pada kurva diatas menggambarkan nilai input dari variabel usia,
sedangkan sumbu vertikal menggambarkan tingkat keanggotaan dari variabel
yang diinput. Fungsi keanggotaan dari variabel usia adalah sebagai berikut:
1;𝑥 ≤ 6
12−𝑥
𝜇 tahap 1 = { 6
; 6 ≤ 𝑥 ≤ 12
0 ; 𝑥 ≥ 12

0 ; 𝑥 ≤ 6 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≤ 24
𝑥−6
; 𝑥 ≤ 6 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≤ 12
µ tahap 2 = 6
24−𝑥
; 12 ≤ 𝑥 ≤ 24
12
{ 1 ; 𝑥 ≥ 12
Penjelasan:
Seorang balita dianggap pada usia tahap 1 ketika balita usianya antara 0-12
bulan. Seorang balita dianggap pada usia tahap 2 ketika usianya antara 6-24 bulan.

b. Himpunan Fuzzy Variabel Berat Badan

0 7 10 13 15

1 ;𝑥 ≤ 7
10−𝑥
𝜇 Ringan ={ 3
; 7 ≤ 𝑥 ≤ 10
0 ; 𝑥 ≥ 10

0 ;𝑥 ≤ 7
𝑥−7
; 7 ≤ 𝑥 ≤ 10
µ Normal = 13−𝑥
3
; 10 ≤ 𝑥 ≤ 13
3
{ 1 ; 𝑥 ≥ 10

1 ; 𝑥 ≤ 10
𝑥−10
𝜇 Berat ={ 3
; 10 ≤ 𝑥 ≤ 13
0 ; 𝑥 ≥ 13
c. Himpunan Fuzzy Variabel Tinggi Badan
1

0 65 78 92 95
55

1 ; 𝑥 ≤ 65
78−𝑥
𝜇 Pendek ={ 13
; 65 ≤ 𝑥 ≤ 78
0 ; 𝑥 ≥ 78

0 ; 𝑥 ≤ 65
𝑥−65
; 65 ≤ 𝑥 ≤ 78
µ Normal = 13
92−𝑥
; 78 ≤ 𝑥 ≤ 92
13
{ 1 ; 𝑥 ≥ 78

0 ; 𝑥 ≤ 78
𝑥−78
𝜇 Tinggi ={ 14
; 78 ≤ 𝑥 ≤ 92
1 ; 𝑥 ≥ 92

d. Himpunan Fuzzy Varaibel Nilai Kalori


1

0 550 950 1350 1400


55

1 ; 𝑥 ≤ 550
950−𝑥
𝜇 Sedikit ={ 250
; 550 ≤ 𝑥 ≤ 950
0 ; 𝑥 ≥ 950
0 ; 𝑥 ≤ 550
𝑥−550
; 550 ≤ 𝑥 ≤ 950
µ Sedang = 400
1350−𝑥
; 950 ≤ 𝑥 ≤ 1350
400
{ 1 ; 𝑥 ≥ 950

0 ; 𝑥 ≤ 950
𝑥−1350
𝜇 Banyak = { 400
; 950 ≤ 𝑥 ≤ 1350
1 ; 𝑥 ≥ 1350

2. Pembentukan Aturan Fuzzy


Setelah himpunan fuzzy dibentuk, langkah berikutnya yaitu membuat aturan
fuzzy. Aturan-aturan tersebut dibuat untuk menyatakan relasi yang akan terbentuk
antara variabel input dan output. Tiap aturan yang terbentuk merupakan satuan
implikasi. Operator yang digunakan untuk menghubungkan beberapa input adalah
AND, dan memetakan antara input-output adalah IF-THEN. Proposisi yang mengikuti
IF disebut antesden, sedangkan yang mengikutiTHEN disebut konsekuen. Berikut
aturan-aturan yang dibentuk:

a. Aturan tahap 1

Berat Badan
Ringan Normal Berat
Pendek Sedikit Sedang Sedang
Tahap Tinggi
Normal Sedikit Sedang Sedang
1 Badan
Tinggi Sedikit Sedang Banyak

Berdasarkan tabel diatas, maka aturan fuzzy yang terbentuk pada tahap 1
adalah sebagai berikut:
[R1] : JIKA berat badan adalah ringan DAN tinggi badan adalah pendek MAKA
nilai kalori yang dibutuhkan adalah sedikit.
[R2] : JIKA berat badan adalah ringan DAN tinggi badan adalah normal MAKA
nilai kalori yang dibutuhkan adalah sedikit.
[R3] : JIKA berat badan adalah ringan DAN tinggi badan adalah tinggi MAKA
nilai kalori yang dibutuhkan adalah sedikit.
[R4] : JIKA berat badan adalah normal DAN tinggi badan adalah pendek MAKA
nilai kalori yang dibutuhkan adalah sedang.
[R5] : JIKA berat badan adalah normal DAN tinggi badan adalah normal MAKA
nilai kalori yang dibutuhkan adalah sedang.
[R6] : JIKA berat badan adalah normal DAN tinggi badan adalah tinggi MAKA
nilai kalori yang dibutuhkan adalah sedang.
[R7] : JIKA berat badan adalah berat DAN tinggi badan adalah pendek MAKA
nilai kalori yang dibutuhkan adalah sedang.
[R8] : JIKA berat badan adalah berat DAN tinggi badan adalah normal MAKA
nilai kalori yang dibutuhkan adalah sedang.
[R9] : JIKA berat badan adalah berat DAN tinggi badan adalah tinggi MAKA
nilai kalori yang dibutuhkan adalah banyak.

b. Aturan tahap 2
Berat Badan
Ringan Normal Berat
Pendek Sedikit Banyak Banyak
Tahap Tinggi Normal Sedang Banyak Banyak
1 Badan Tinggi Sedang Banyak Sangat
Banyak

Berdasarkan tabel diatas, maka aturan fuzzy yang terbentuk pada tahap 1
adalah sebagai berikut:
[R10] : JIKA berat badan adalah Ringan DAN tinggi badan adalah pendek
MAKA nilai kalori yang dibutuhkan adalah sedikit.
[R11] : JIKA berat badan adalah Ringan DAN tinggi badan adalah normal
MAKA nilai kalori yang dibutuhkan adalah sedang.
[R12] : JIKA berat badan adalah Ringan DAN tinggi badan adalah tinggi
MAKA nilai kalori yang dibutuhkan adalah sedang.
[R13] : JIKA berat badan adalah normal DAN tinggi badan adalah pendek
MAKA nilai kalori yang dibutuhkan adalah banyak.
[R14] : JIKA berat badan adalah normal DAN tinggi badan adalah normal
MAKA nilai kalori yang dibutuhkan adalah banyak.
[R15] : JIKA berat badan adalah normal DAN tinggi badan adalah tinggi
MAKA nilai kalori yang dibutuhkan adalah banyak.
[R16] : JIKA berat badan adalah berat DAN tinggi badan adalah pendek
MAKA nilai kalori yang dibutuhkan adalah banyak.
[R17] : JIKA berat badan adalah berat DAN tinggi badan adalah normal
MAKA nilai kalori yang dibutuhkan adalah banyak.
[R16] : JIKA berat badan adalah berat DAN tinggi badan adalah tinggi
MAKA nilai kalori yang dibutuhkan adalah sangat banyak.

3. Implementasi algoritma
Misalkan ada balita dengan data sebagai berikut:
Usia : 22 bulan
Bobot ` : 10 kg
Panjang : 80 cm

a. Proses fuzzyfikasi
1. Umur 22 bulan termasuk fase 2
24 − 22
= 0,16666
12

2. Variabel berat badan termasuk normal


X=1
3. Variabel tinggi badan termasuk normal dan tinggi

92 − 80 12
a. µ normal = = 0,9230
13 13

92 − 80 12
b. µ tinggi = = 0,8571
14 14

b. Proses Fuzyfikasi
• Fase 2 (0,1666)
• Bobot Normal (1)
• Tinggi Badan Normal (0,9230)
• Tinggi Badan Tinggi (0,8571)

Berdasarkan hasil diatas selanjutnya mencari aturan yang sesuai pada tahap 2.
Aturan yang didapat yaitu sebagai berikut:
[R5] : JIKA berat badan adalah normal DAN tinggi badan adalah normal MAKA
nilai kalori yang dibutuhkan adalah banyak.
[R6] : JIKA berat badan adalah normal DAN tinggi badan adalah tinggi MAKA
nilai kalori yang dibutuhkan adalah banyak.

Rule Nilai Kalori Alpha Min z(nilai kalori) Alpha*z


R5 Banyak 0,16666 1000 166,6
R6 Banyak 0,16666 1000 166,6
0,33326 332,2
Total
999,81

Maka hasil akhir yang diperoleh adalah 332,2/0,33326 = 99,81.


Jadi dengan menggunakan metode fuzzy tsukamoto, seorang balita berumur 22
bulan dengan berat 10kg dan tinggi 80cm memiliki kebutuhan kalori sebanyak
999,81 kl.
4. Penyusunan resep makanan
No Nama Resep Bahan Nilai gizi per porsi
1 Pure labu 50gr Labu Energi (106 kkal), protein (3,6gr),
Kuning Kuning lemak (4,4gr), karbohidrat (44gr)
50gr Brokoli
100ml ASI
Cara membuat: kukus labu bersama dengan brokoli. Setelah itu campur dan
blender. Selanjutnya tuangkan ASI dan aduk hingga rata.
2 Pure kentang 1 buah kentang Energi (149 kkal), protein (3,1gr),
sedang lemak (4,2gr), karbohidrat (25gr)
50gr wortel
potong dadu
100ml ASI
Cara membuat: kukus kentang & wortel. Haluskan menggunakan blender.
Setelah itu tuangkan asi dan aduk hingga rata.
3 Pure jagung ½ jagung manis Energi (151,5 kkal), protein
manis & bayam pipil (5,5gr), lemak (5,8gr), karbohidrat
merah 20gr bayam (20,3gr)
merah iris tipis
100ml air
100ml ASI
Cara membuat: rebus jagung dengan 100 ml air. Menjelang matang masukkan
bayam. Haluskan semua bahan bersama air sisa rebusan. Tambahkan ASI
secukupnya dan siap sajikan.
4 Bubur sum-sum 3sdm tepung Energi (180,8 kkal), protein
hati ayam beras (7,8gr), lemak (5,8gr), karbohidrat
200ml ASI (25gr)
50gr wortel
1 potong hati
ayam
Air secukupnya
Cara membuat: larutkan tepung beras dengan ASI dan masak hingga
mengental. Rebus hati ayam & wortel kemudian haluskan kemudian
campurkan dengan bubur.
5 Bubur kentang 1sdm ayam Energi (183 kkal), protein (8,9gr),
ayam suwir lemak (9gr), karbohidrat (17,8gr)
30gr bayam
hijau
50gr kentang
120ml air
ASI secukupnya
Cara membuat: Rebus ayam suwir dengan air. Menjelang matang masukkan
bayam dan saring. Sisa air rebusan untuk merebus kentang. Haluskan kentang,
ayam dan bayam. Kemudian tambahkan ASI secukupnya.
6 Bubur saring 25gr beras putih, Energi (245 kkal), protein (18,7gr),
ayam dan tahu rendam lemak (12gr), karbohidrat (15,3
semalaman gr)
50gr ayam
cincang
1/2 potong tahu
Secukupnya air

Anda mungkin juga menyukai