Kasus 3 IPE
Kasus 3 IPE
OLEH :
KELOMPOK 3
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan LAPORAN KASUS
3” tepat pada waktunya.
Terimakasih juga penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam
pembuatan laporan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Terutama
kepada Ibu/Bapak dosen pembimbing :
1. Dr I Made Darmadi, MPH
2. Dr.Apt. I Gusti Ayu Rai Widowati, s.Si.,M.Kes
3. Suhartono, ST.,MARS
4. Putu Ayu Laksmini, S.Gz.,M.Kes
5. Ni Made Irene Novianti, A.S.Psi.,M.Psi.,psikolog
6. I Putu Prisa Jaya,Spd.,M.Fis
7. Ni Putu Widayant, S.Si.,M.Si
8. Ns. Ni Luh Gede Aris Mayta Dewi Negara, S.Kep., M.Erg
9. Ns Ni Nyoman Dwi Sutrisnawati, S.Kep.,Mars
10. A.A. Ngurah Bagus Aristayudha, S.E., M.M
11. Kadek Riyan C, S.E., M.M
Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat
kekurangan-kekurangan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari berbagai pihak atau pembaca. Semoga laporan ini
bermanfaat untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan, umumnya bagi
semua pihak dan khususnya bagi penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................3
BAB II ANALISIS PRIORITAS MASALAH.....................................................4
2.1 Kasus............................................................................................................4
2.2 Analisis Prioritas Masalah...........................................................................4
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Kasus
JAKARTA, KOMPAS.com - Konflik internal antara dewan direksi rumah
sakit dan beberapa karyawan menjadi polemik panjang manajemen di RS Sumber
Waras. Kondisi dimulai sejak Desember Tahun 2012, yang diawali dengan niat
sekelompok karyawan yang berkeinginan membentuk serikat pekerja, selain
serikat pekerja tingkat perusahaan. Keinginan sekelompok karyawan itu kemudian
ditolak oleh perusahaan. Sejak saat itu, terjadi ketidakharmonisan antara karyawan
dengan manajemen RS.
Karyawan pun meminta menaikkan upah minimum pekerja (UMP) 2013. Namun,
pihak RS tidak mampu memenuhi tuntutan tersebut. Menurut pengakuan
Abraham Tedjanegara, Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia Rumah Sakit
Sumber Waras, pada saat itu, situasi finansial RS dalam keadaan defisit. Pasien
kelas 3 hanya berjumlah 40 orang, sedangkan jumlah seluruh karyawan ada 650
orang. Selain harus menggaji karyawan, manajemen juga harus membayar listrik
setiap bulannya sekitar Rp 200 juta.
Pada akhirnya, pihak manajemen RS memenuhi UMP 2013 karena mengikuti
peraturan UU yang berlaku. Namun, pihak karyawan justru meminta upah
tambahan.
Pihak RS merasa tidak mampu memenuhi permintaan tersebut. Kemudian,
dilakukan koordinasi dengan Depnaker dan ditemukan solusi mengenai masalah
upah tambahan tersebut sesuai kebijakan perusahaan. Pada 27 Maret 2013, terjadi
demo dari sekelompok karyawan, yang disertai pengusiran terhadap direktur
umum pada saat berlangsung rapat dengan direktur utama.
Sekelompok karyawan tersebut kemudian diberikan SP3 pada 23 September 2013.
Surat peringatan teryata tidak dihiraukan, hingga berujung PHK kepada delapan
orang pada 1 Oktober 2013. Delapan orang karyawan tersebut adalah pencetus
serikat buruh di RS Sumber Waras. Mereka terdiri dari dua orang apoteker, yaitu
Rusdi dan Elsina, seorang petugas sekuriti bernama Sri Rahayu, seorang petugas
administrasi bernama Darotin, seorang perawat pelaksana bernama Kandace
Napitupulu, serta tiga orang perawat bernama Putri, Indah, dan Rosna.
Berdasarkan surat pemecatan yang ditandatangani oleh Direktur RS Jan Djukardi,
kedelapan karyawan tersebut dinilai telah melakukan beberapa pelanggaran,
seperti mogok kerja yang tidak sah, masuk kerja terlambat, dan pulang sebelum
waktunya.
Buntut dari PHK tersebut, pada 2 Oktober 2013, 70 karyawan RS melakukan
unjuk rasa menuntut pihak rumah sakit mencabut surat PHK terhadap delapan
rekan mereka yang di PHK.
Penulis : Dian Fath Risalah El Anshari
Nama RS tidak diganti karena sumber berita konflik sudah terpublikasi di surat-
surat kabar
Bagaimana Anda melihat kasus ini dalam prespektif Anda sebagai tenaga
kesehatan dan non kesehatan?
2.2 Analisis Prioritas Masalah
2.2.1 Analisis prioritas masalah dalam bidang Psikologi
Psikologi secara singkat merupakan sebuah ilmu yang mempelajari
mengenai tingkahlaku manusia dan hubungan-hubungan antar
manusia, salah satu cabang ilmu psikologi adalah psikologi industry
dan organisasi, seperti namanya cabang ilmu ini menitikberatkan pada
pengaplikasian psiikologi di tempat kerja yang tidak akan terlepas dari
organisasi sehingga dapat disimpulkan bahwa Psikologi Industri dan
Organisasi (PIO) merupakan cabang ilmu psikologi yang membahas
mengenai organisasi, mulai dari design organisasi, teori organisasi,
budaya organisasi, perubahan dan pengembangan organisasi serta
perilaku organisasi khususnya pada individu yang terlibat di dalam
nya.
Dalam kasus ini, apabila di pandang dari sudut pandang PIO, ada yang
di sebut “Hubungan Industrial” yaitu hubungan yang di jalin atau
terjalin antara pihak pekerja, pihak yang memperkerjakan dan
pemerintah, dalam hal ini HRD khususnya, berperan besar dalam hal
menjembatani antara keinginan karyawan/pekerja dengan kemampuan
dari perusahaan agar tidak menimbulkan konflik antara karyawan dan
atasan.
Seperti yang terjadi di kasus ini, terdapat 3 masalah utama konflik
yang terjadi yaitu :
- Penolakan pembentukan serikat pekerja oleh perusahaan
- Penolakan kenaikan upah karywan
- Pemberian PHK terhadap 8 Orang
Catatan bimbingan :