Anda di halaman 1dari 11

SOAL TUTORIAL LEMAK DAN METABOLISME LEMAK

ACHMAD ADHIL MACHMUR


H031211016
KELOMPOK 2 KIMIA A

1. a. Jelaskan secara lengkap tentang lemak disertai dengan contoh!


b. Jelaskan apa itu asam lemak? Tuliskan contoh asam lemak jenuh dan asam
lemak tak jenuh masing-masing 4 sertakan struktur kimianya!
Jawaban:
a. Lemak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu
senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam pelarut organik non-polar. Contoh lemak yaitu keju, susu, daging, kuning
telur, daging sapi, kelapa, kemiri, kacang-kacangan dan lain-lain.
b. Asam lemak adalah asam karboksilat dengan rantai alifatik panjang, baik jenuh
maupun tak jenuh dan mempunyai rumus umum RCOOH. Berdasarkan
kejenuhan ikatannya, asam lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan
asam lemak tak jenuh. Contoh asam lemak jenuh:
1. Asam butirat (C3H7COOH)

2. Asam kaproat (C5H7COOH)

3. Asam palmitat (C15H31COOH)


4. Asam stearat (C17H35COOH)

Contoh asam lemak tak jenuh:


1. Asam oleat (C17H33COOH)

2. Asam linoleat (C17H31COOH)

3. Asam linolenat (C17H19COOH)

4. Asam arakidonat (C19H39COOH)


2. a. Jika tripaltamin dihidrolisis dengan enzim lipase akan menghasilkan ... + ...
b. Jika tripaltamin dihidrolisis dengan menggunakan NaOH akan menghasilkan
... + ...
c. Tuliskan reaksi antara asam butirat dengan gliserol!
Jawaban:
a. Tripalmatin dihidrolisis dengan enzim lipase akan menghasilkan asam palmitat
+ gliserol

Lipase
+

Tripalmatin Asam Palmitat Gliserol

b. Tripalmatin dihidrolisis dengan menggunakan NaOH menghasilkan natrium


palmitat dan gliserol

c. Reaksi antara asam butirat dengan gliserol

3 + + 3H2O

Asam butirat Gliserol Gliseril tributirat Air


3. a. Tuliskan dan jelaskan 4 perbedaan antara lemak dan minyak!
b.Jelaskan secara lengkap tentang pencernaan dan absorpsi lemak!
Jawaban:
a. Perbedaan minyak dan lemak
1. Lemak berasal dari hewan sedangkan minyak berasal dari tumbuhan
2. Lemak berwujud padat pada suhu kamar sedangkan minyak berwujud cair
pada suhu kamar
3. Lemak memiliki sedikit ikatan rangkap sedangkan minyak memiliki banyak
ikatan rangkap
4. Lemak biasanya kurang reaktif sehingga tidak mudah tengik sedangkan
minyak lebih reaktif dan menyebabkan mudah tengik
b. Proses pencernaan adalah proses mengubah ukuran makanan dari semula yang
berbentuk besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus. Makanan akan
melewati kerongkongan menuju lambung, tempat penyerapan lemak
berlangsung. Di sini, 10-20% lemak dari makanan dipecah. Lemak tersebut
akan memasuki usus kecil, di mana tetes-tetes lemak besar diuraikan lebih lanjut
oleh kontraksi usus (peristaltik) dan emulsifier (asam empedu dan lesitin)
menjadi tetesan lemak yang lebih kecil. Sebagian besar lemak pada makanan
berbentuk trigliserida. Trigliserida terdiri dari rangka struktur gliserol dengan
tiga asam lemak yang menempel dan menjadi bentuk molekuler seperti huruf
besar E. Enzim lipase gastrointestinal memecah trigliserida yang terdapat di
tetesan lemak kecil menjadi asam lemak bebas dan monogliserida, yang cukup
kecil untuk memasuki sel-sel mukosa dinding usus. Untuk itu, molekul-molekul
ini harus dapat larut dalam air.
Asam empedu membungkus asam lemak bebas, monogliserida, vitamin
yang larut dalam lemak, lesitin dan kolesterol untuk membentuk tetesan
mikroskopik larut air yang disebut misel. Misel kemudian menuju dinding sel
dinding usus, di mana asam lemak bebas dan monogliserida melewati membran
dan memasuki sel. Misel sendiri tidak melewati membran. Setelah memasuki
sel mukosa, asam lemak dan monogliserida bergabung lagi menjadi trigliserida.
Proses pencernaan selesai dan lemak dapat diedarkan melalui sistem limfatik
menuju sistem peredaran darah lalu ke seluruh tubuh untuk digunakan sebagai
energi atau disimpan di sel lemak yang disebut dengan adiposit.

4. a. Berapa jumlah ATP yang diperlukan untuk pengaktifan asam lemak sebelum
mengalami proses β-oksidasi lemak, dan dimanakah terjadi proses pengaktifan
asam lemak?
b.Tuliskan secara lengkap langkah-langkah (tahap-2) reaksi pada proses
β-oksidasi lemak, dan tahap yang mana menghasilkan energi!
Jawaban:
a. Jumlah ATP yang diperlukan dalam pengaktifan asam lemak adalah sebanyak
2 ATP dan berlangsung di dalam sitoplasma, dengan reaksi sebagai berikut:

b. Langkah Langkah pada proses β-oksidasi lemak


1. Dehidrogenasi I
Pada reaksi ini terjadi reaksi oksidasi dari –CH2 – CH2 – menjadi – CH=CH,
yaitu reaksi dehidrogenasi secara enzimatis oleh asil KoA dehidrogenase pada atom
C-alfa dan C-beta membentuk enoil KoA.

Pada reaksi di atas dikatalisis oleh asil KoA dehidrogenase dengan melibatkan
gugus prostetis FAD menjadi FADH2 sebagai koenzim pemindah hidrogen
2. Hidrasi
Hidrasi terjadi pada ikatan rangkap dua dari enoli KoA dan menghasilkan
alkohol sekunder yaitu 3-hidroksiasil-KoA atau beta-hidroksiasil KoA. Reaksi ini
melibatkan suatu enzim hidratase yaitu enoil KoA hydratase.
3. Dehidrogenasi II
Pada tahap ini terjadi oksidasi pada gugus hidroksil CH-OH menjadi C=O
dari β-hidroksiasil KoA. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim hidroksiasil KoA
dehidrogenase dengan bantuan koenzim NAD sebagai koenzim pemindah hidrogen,
dalam oksidasi yang kedua ini.

4. Reaksi Pemecahan
Pada tahap ini terjadi pemecahan ikatan pada atom C-alfa dan C-beta
sehingga dihasilkan suatu asetil koenzim A dan suatu asil KoA yang diperpendek.
Pada reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim tiolase yang mereaksikan
HSKoA dengan molekul–ketoasil KoA.
Tahapan reaksi pada proses β-oksidasi lemak yang menghasilkan energi terjadi pada
proses dehidrogenasi, baik itu pada dehidrogenasi I maupun pada dehidrogenasi II,
dengan jumalh energi yang dihasilkan adalah: FAD FADH 2 (Tahap
dehidrogenasi I) menghasilkan 2 ATP
NAD NADH2 (Tahap dehidrogenasi II) menghasilkan 3 ATP

5. Jika 1 molekul asam stearat (18 jumlah C) mengalami


β-oksidasi, berapa jumlah ATP dihasilkan serta berapa
kali mengalami β-oksidasi sehingga asam lemak
tersebut secara keseluruhan menjadi asetil-Ko-A?
Jawaban:
Dari rangkaian beta-oksidasi, X atom C akan terjadi (½X - 1) kali proses
beta-oksidasi, dan jumlah molekul asetil koenzim A yang terbentuk ½X. Jadi
apabila 1 mol asam stearat (18 atom C) maka energi yang terbentuk adalah:
Untuk asam stearat ada (½.18 – 1) = 8 kali beta-oksidasi = 8 x 5 = 40 ATP.

6. Jika 1 molekul tristearin dihidrolisis menggunakan


enzim lipase, maka menghasilkan 3 molekul asam
stearat dan 1 molekul gliserol. Semua asam stearat
mengalami β-oksidasi dan semua asetil-Ko-A yang
dihasilkan masuk dalam siklus sitrat. Berapa ATP
yang dihasilkan?
Jawaban:
Setiap 1 molekul asam stearat akan menghasilkan 40 ATP dalam proses
β-oksidasi sehingga apabila terdapat 3 molekul asam stearat, maka ATP yang
dihasilkan adalah sebesar 3 x 40 = 120 ATP. Dari oksidasi 1 mol asetil KoA lewat
daur siklus sitrat menghasilkan 12 ATP, sedang jumlah mol asetil koenzim A yang
terbentuk adalah ½ x 18 = 9 mol. Jadi ada 9 x 12 = 108 ATP. Dan karena ada 3 mol
asetil KoA, maka 108 x 3 = 324 ATP. Untuk aktifasi dibutuhkan 2 ATP sehingga
jumlah ATP yang dihasilkan jika seluruhnya masuk dalam siklus sitrat adalah
Beta-oksidasi = 120 ATP
444 ATP
Siklus sitrat = 324 ATP
Aktifasi = 2 ATP (dikurangi)
= 442 ATP
Sehingga ATP yang dihasilkan jika seluruhnya masuk dalam siklus sitrat adalah 442
ATP.

7. a. Tuliskan dan jelaskan faktor yang menyebabkan


terjadinya benda keton dalam tubuh (keton bodies)!
b.Gambarkan dan jelaskan metabolisme asetil KoA pada pembentukan keton
bodies!
Jawaban:
a. Faktor yang menyebabkan terjadinya benda keton dalam tubuh (keton bodies)
antara lain:
1. Kelaparan. Pada waktu lapar terjadi pengurangan cadangan karbohidrat dan
peningkatan metabolisme lemak di dalam hati, sehingga terjadi peningkatan
asetoasetil Koenzim A serta hasil-hasilnya sehingga akan menuju ke
pembentukan keton bodies yang meningkat.
2. Diabetes. Pada penyakit diabetes ini glukosa dalam darah tidak dapat bekerja
sebagai bahan bakar atau dengan kata lain tidak masuk dalam metabolisme yang
normal. Dengan demikian maka sel mengerahkan metabolisme lemak yang
berlebihan, akibatnya terjadi asetoasetil KoA pada tingkat yang tinggi pula.
3. Diet abnormal. Dengan pengurangan total karbohidrat dari diet mengakibatkan
metabolisme lemak menjadi lebih besar, sehingga terbentuk keton bodies yang
banyak dalam urin.
4. Perubahan kimia dalam lemak dan minyak. Pada umumnya penguraian
lemak dan minyak menghasilkan zatzat yang tidak dapat dimakan. Kerusakan
lemak dan minyak menurunkan nilai gizi serta menyebabkan penyimpangan
rasa dan bau pada lemak yang bersangkutan. Setiap jenis kerusakan lemak pada
pokoknya disebabkan oleh suatu perubahan kimia tertentu yang dipercepat oleh
faktor-faktor lain.

b. Metabolisme asetil KoA pada pembentukan keton bodies


Pada metabolisme asetil KoA, mula-mula akan menghasilkan senyawa hasil
antara yaitu asetoasetil KoA yang terbentuk dari dua molekul asetil Koa yang
dikatalisis oleh ketotiolase, yang dengan suatu koenzim A lain akan membentuk
βhidroksi β-metilgluteril KoA. Secara enzimatis senyawa tersebut akan pecah
menjadi asetoasetat bebas dan asetil KoA. Selanjutnya asetoasetat mengalami
reduksi menjadi β-hidroksibutirat oleh enzim β-hidroksibutirat dehidrogenase.
Selain itu juga dapat mengalami dekarboksilasi membentuk aseton. Di sisi lain
dapat kita lihat β-hirdoksi β-metilglutaril KoA dapat merupakan prekursor dalam
pembentukan kolasterol melalui asam mevalonat.

8. a. Tuliskan dan jelaskan secara lengkap tentang biosintesis lemak!


b.Jelaskan cara biosintesis senyawa sfingomelin dan senyawa sfingosin!
Jawaban:
a. Biosintesis asam lemak adalah proses dimana tubuh mengubah asetil-CoA dan
malonil-CoA menjadi asam lemak. Proses ini terjadi di luar mitokondria dalam
sitosol sel atau sitoplasma. Akibatnya, proses ini kebalikan dari degradasi asam
lemak. Biosintesa asam lemak atau lipogenesis adalah kebalikan dari
β-oksidasi. Lipogenesis terjadi dalam sitoplasma dengan menggunakan asetil
KoA sebagai materi awal. Lipogenesis dan β-oksidasi terjadi pada tempat yang
terpisah. Dalam sintesa asam lemak dibutuhkan pula CO 2 yang bukan
merupakan reaktan maupun produk dari β-oksidasi, sehingga sintesa asam
lemak bukan kebalikan dari β-oksidasi secara keseluruhan, tetapi ada suatu
tahap penentu yaitu pada pembentukan malonil KoA sebagai senyawa penting
dalam pembentukan asam lemak. Apabila suatu satuan malonil KoA
ditambahkan ke pada suatu asam lemak yang sedang bertumbuh, maka CO 2
akan dilepaskan.

b. Cara biosintesis senyawa sfingomelin dan senyawa sfingosin


Sfingomielin adalah fosfolipida yang mengandung asam lemak, asam fosfat,
kolin, dan kompleks amino alkohol, sfingol (sfingosin). Tidak ditemukan
gliserol. Sintesis sfingosin telah diselidiki dalam mikroson.
Biosintesis sfingosin

Setelah aktivasi oleh penggabungan dengan piridoksal fosfat asam amino


serin bergabung dengan palmitil-KoA untuk membentuk 3-ketodihidrosfingosin
setelah kehilangan CO2. Sfingosin sendiri dibentuk setelah 2 langkah reduksi, satu
di antaranya dikenal mempergunakan NADPH sebagai donor H dan lainnya
menyertakan enzim flavoprotein, analog dengan langkah asil KoA dengan
hidrogenase pada β-oksidasi. In vivo, sfingomielin disintesis dari sfingosin
fosforikolin. Ini dibentuk oleh reaksi sfingosin dengan CDP-kolin. Sfingosin
fosforilkolin mengalami asilasi pada gugus amino oleh asil-KoA asam lemak rantai
panjang untuk membentuk sfingomielin.
Cara lain adalah, sfingomielin dapat disintesis dari sfingosin melalui
pembentukan seramida (N-asil sfingosin), yang bereaksi dengan CDP-kolin,
menghasilkan CMP dan sfingomielin.

9. Tuliskan 4 perbedaan antara β-oksidasi lemak dan biosintesis lemak!


Jawaban:
Perbedaan antara β-oksidasi lemak dan biosintesis lemak adalah:
Perbedaan β-oksidasi Lemak Biosintesis Lemak

Lokasi Matriks mitokondria Sitosol


Sistem pembawa -Co-A ACP (Acyl Carrier
Protein)
Unit (Pemanjangan atau Asetil-Co-A Malonil-Co-A
Pemutusan Rantai
Koenzim NAD+ dan FAD NADPH

Anda mungkin juga menyukai