Anda di halaman 1dari 15

1

BAB 3
TINJAUAN KASUS

Tanggal : 18-11-2019, Pukul 13.00 WIB.


Tempat :Ruang Bersalin RSAU Efram Harsana
3.1 Pengkajian Data
3.1.1 Subyektif
Istri Suami
Nama : Ny. “R” Tn. “P”
Umur : 26 tahun 28 tahun
Agama : Islam Islam
Suku bangsa : Jawa-Indonesia Jawa-Indonesia
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Swasta Swasta
Penghasilan : ± Rp. 1.500.000.-/bln Rp. 2.000.000,-/bln
Status Maritas : Menikah pertama Menikah pertama
Usia menikah : 25 tahun 27 tahun
Lama/Berapa kali : 1 tahun/ 1x 1 tahun/ 1x
Alamat : Karangrejo, Maospati, Magetan
Anak Ke :1
 Ibu merasakan mulas-mulas semakin lama semakin sering dari tanggal 17
November 2019 pukul 22.00 WIB, datang ke rumah sakit tanggal 18
November 2019 pukul 13.00 WIB dan dilakukan pemeriksaan di poliklinik.
 Ibu, suami dan keluarga sehat, tidak pernah dan tidak sedang menderita
penyakit hipertensi, DM (gula darah yang tinggi), asma, jantung, hemofilia
(perdarahan berlebih akibat cedera atau kerusakan), anemia, malaria, TBC
(batuk disertai darah, demam, serta penurunan berat badan), hepatitis,
Penyakit Menular Seksual, HIV/AIDS, tidak ada riwayat keturunan kembar
maupun penyakit cacat bawaan maupun kelainan mental.

1
2

 Ibu menarche usia 14 tahun, lama haid 6-7 hari, ganti pembalut 4x/hari pada
hari 1-2, tidak disminore. HPHT: 16-02-2019 , HPL: 23-11-2019.
 Sekarang hamil pertama, sehat, usia kehamilan 9 bulan, sudah mengikuti
program ANC terpadu lengkap, hasil normal. Sudah periksa sebanyak 13 kali.
10 kali di bidan dan 3 kali di dokter. Tidak ada keluhan selama hamil, status
imunisasi TT lengkap (T5). Melakukan ANC terpadu lengkap pada trimester
II dengan hasil hamil normal. Mendapat multivitamin zat besi, vitamin C,
kalcium lactate, diminum rutin sesuai anjuran. Ibu sudah mendapatkan
penyuluhan tentang perawatan payudara, persiapan persalinan (P4K) dan
teknik pernafasan untuk persiapan persalinan. Periksa hamil terakhir tanggal
06-11-2019.
 Ibu belum pernah menggunakan KB, setelah melahirkan ibu belum
mempunyai pilihan KB.
 Nutrisi normal, makan 3x/hari dengan porsi sedang nasi, sayur, ikan goring
dan tempe, minum air putih 10‒12 gelas/hari. Tablet Fe diminum rutin, sisa Fe
3 tablet. Ibu makan terakhir tanggal 18-11-2019 pukul 07.00 WIB (nasi, sayur,
tempe), minum terakhir tanggal 18-11-2019 pukul 11.00 WIB (air putih 1
gelas).
 BAB 1x/hari normal, BAK 10-12x/sehari.
 Ibu tidur malam ±7jam, pukul 21.00–04.00 WIB, dan ibu tidur siang ±1jam
pukul 13.00-14.00 WIB.
 Ibu melakukan pekerjaan rumah tangga dibantu suami. Selama beraktivitas di
rumah ibu merasa lelah, jika kelelahan digunakan untuk istirahat.
 Mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, keramas 2–3 hari sekali, ganti baju dan
celana dalam 2x/hari setelah mandi, cebok dari arah depan ke belakang setiap
selesai BAK/BAB. Ibu membersihkan payudara tiap mandi dengan sabun. Ibu
terakhir BAB tanggal 18-11-2019 pukul 04.30 WIB, BAK terakhir tanggal
18-11-2019 pukul 12.00 WIB.
 Selama hamil ibu jarang melakukan hubungan seksual, ibu merasa kurang
nyaman saat berhubungan seksual karena perut yang membesar.
3

 Ibu maupun suami tidak mempunyai kebiasaan minum-minuman beralkohol,


minum jamu, mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Suami tidak merokok.
 Ibu tidak pijat perut ke dukun, tidak minum jamu atau obat-obatan, dan tidak
ada pantangan makanan.
3.1.2 Obyektif
 KU baik, keadaan komposmentis.
 TD: 120/70 mmHg, S: 36,4 ºC, N: 80 x/menit, R : 20x/ menit.
 TB: 156 cm, LILA: 24 cm, BB sebelum hamil: 49 kg, IMT : 20,1 (normal),
BB sekarang (18-11-2019): 60,3 kg, IMT : 24,8 (normal). Kenaikan BB
selama hamil 11,3 kg.
 Muka tidak sembab, tidak pucat, tidak oedema.
 Sklera putih, konjungtiva palpebrae merah muda, kelopak mata tidak oedema.
 Bibir tidak pucat, tidak ada stomatitis, lidah bersih, tidak terdapat karies gigi.
 Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe, tidak ada bendungan
vena jugularis.
 Bunyi jantung normal, payudara tidak ada benjolan abnormal, kedua puting
menonjol, kolostrum sudah keluar, pada aksila tidak ada pembesaran kelenjar
limfe.
 Abdomen arah pembesaran membujur, pembesaran sesuai dengan usia
kehamilan dan terlihat pergerakan janin.
 Genetalia bersih, tidak terdapat condiloma matalata dan akuminata.
 Anus tidak hemoroid.
 TFU Mc Donald : 34 cm, TBJ: 3565 gram
 Palpasi
1) Leopold I : Pertengahan px dan pusat, pada fundus teraba bagian
lunak, kurang bundar, dan tidak melenting (bokong)
2) Leopold 2 : Pada perut sebelah kanan teraba bagian yang keras
memanjang seperti papan, dan bagian perut sebelah kiri teraba bagian
kecil tubuh seperti tangan dan kaki.
4

3) Leopold 3 : pada perut bagian bawah teraba bagian yang bulat, keras
dan tidak dapat digoyangkan (kepala).
4) Leopold 4 : bagian terendah janin sudah masuk PAP (konvergen).
 Penurunan kepala 4/5 bagian
 DJJ (+) 138x/menit, kuat, teratur, punctum maksimum 3 jari kanan bawah
pusat. HIS 2x dalam 10 menit, kuat teratur lama 30 detik.
 Pemeriksaan dalam pukul 13.00 WIB.
 v/v taa, pembukaan 2 cm, eff 25%, ketuban (+), preskep, Hodge I, UUK
kadep, tidak teraba bagian kecil disamping kepala janin, kesan jalan lahir
normal.
3.1.3 Assesment
G1P00000, usia kehamilan 39-40 minggu, janin tunggal, hidup, intra uterine, situs
bujur, habitus fleksi, posisi puka, presentasi kepala, kepala sudah masuk PAP,
kesan jalan lahir normal, inpartu kala 1 fase laten, KU ibu dan janin baik.
Prognosa baik.
3.1.4 Penatalaksanaan
a. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga. Ibu mengerti.
b. Menganjurkan keluarga mendampingi ibu. Ibu didampingi suami.
c. Menganjurkan ibu untuk melakukan distraksi dan relaksasi dengan
pernafasan saat ada his. Ibu menarik nafas panjang.
d. Menganjurkan ibu untuk tidur miring kiri. Ibu tidur miring kiri.
e. Memberikan makan dan minum pada ibu diantara his. Ibu makan nasi, dan
minum the manis hangat 1 gelas.
f. Menganjurkan untuk tidak menahan BAB dan BAK. Ibu tidak BAB dan
BAK.
g. Rencana tindakan
1) Siapkan alat, dan perlengkapan persalinan
2) Observasi his, DJJ, nadi tiap 30 menit, suhu dan tekanan darah tiap 2 jam.
3) VT 4 jam lagi pada pukul 17.00 WIB, atau bila perineum sudah menonjol,
dan vulva membuka.
4) Lakukan asuhan persalinan kala II
5

Tanggal : 18-11-2019 Pukul : 17.00 WIB


Tempat : Ruang Bersalin RSAU Efram Harsana
1. Subyektif
a. Mulas-mulas semakin sering dan sakit.
b. Ibu makan roti sedikit demi sedikit dan minum air beberapa teguk.
2. Obyektif
a. KU baik, kesadaran komposmentis.
b. Kandung kemih penuh, ibu BAK di atas tempat tidur dengan menggunakan
pispot.
c. HIS 3 kali dalam 10 menit lama 45-50 detik
DJJ (+) 142 x/menit kuat teratur, punctum maksimum 3 jari kanan atas
simpisis.
d. Perlimaan 3/5
e. v/v taa, pembukaan 4 cm, eff 50%, ketuban (-), preskep, Hodge II, UUK
kadep, tidak teraba bagian kecil disamping kepala janin, kesan jalan lahir
normal.
3. Assesment
G1P00000, usia kehamilan 39-40 minggu, inpartu kala 1 fase aktif akselerasi, KU
ibu dan janin baik. Prognosa baik.
4. Penatalaksanaan
a. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan mencegah ibu untuk tidak
boleh mengejan ketika ada his. Ibu tidak mengejan saat ada his.
b. Menganjurkan ibu makan minum di sela-sela his. Ibu minum setengah
gelas air putih.
c. Menganjurkan ibu tidur miring ke kiri. Ibu bersedia.
d. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAB dan BAK. Ibu tidak
menahan BAB dan BAK.
e. Mengobservasi his, djj, dan nadi tiap 30 menit, produksi urine dan suhu
tiap 2 jam, tekanan darah tiap 4 jam dan melakukan pemeriksaan dalam 4
jam lagi pukul 21.00 WIB atau bila ada tanda gejala kala II.
6

Tanggal : 18-11-2019 Pukul : 21.00 WIB


Tempat : Ruang Bersalin RSAU Efram Harsana
1. Subyektif
c. Mulas-mulas semakin sering dan keluar lendir bercampur darah.
d. Ibu makan roti atau nasi dan minum air beberapa teguk.
2. Obyektif
a. KU baik, kesadaran komposmentis.
b. Kandung kemih kosong.
c. HIS 4 kali dalam 10 menit lama 45-50 detik
DJJ (+) 144 x/menit kuat teratur, punctum maksimum 3 jari kanan atas
simpisis.
d. Perlimaan 2/5
e. v/v taa, pembukaan 8 cm, eff 75%, ketuban (-), preskep, Hodge III, UUK
kadep, tidak teraba bagian kecil disamping kepala janin, kesan jalan lahir
normal.
3. Assesment
G1P00000, usia kehamilan 39-40 minggu, inpartu kala 1 fase aktif dilatasi
maksimal, KU ibu dan janin baik. Prognosa baik.
4. Penatalaksanaan
f. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan mencegah ibu untuk tidak
boleh mengejan ketika ada his. Ibu tidak mengejan saat ada his.
g. Menganjurkan ibu makan minum di sela-sela his. Ibu minum setengah
gelas air putih.
h. Menganjurkan ibu tidur miring ke kiri. Ibu bersedia.
i. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAB dan BAK. Ibu tidak
menahan BAB dan BAK.
j. Mengobservasi his, djj, dan nadi tiap 30 menit, produksi urine dan suhu
tiap 2 jam, tekanan darah tiap 4 jam dan melakukan pemeriksaan dalam 4
jam lagi pukul 01.00 WIB atau bila ada tanda gejala kala II.
7

Tanggal : 18-11-2019 Pukul : 23.00 WIB


Tempat : Ruang Bersalin RSAU Efram Harsana
1. Data subyektif
Ibu merasa mulas – mulas semakin lama semakin sering. Terdapat dorongan
untuk mengejan seperti ingin BAB yang tidak bisa ditahan lagi, ibu merasa
lelah, tidak nafsu makan dan minum. Ibu terakhir makan pada pukul 22.30
WIB, minum terakhir pukul 22.55 WIB.
2. Data obyektif
a Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis
b Ibu tampak kelelah dan berkeringat, mukosa bibir tampak kering, blood
slym bertambah banyak, terdapat tekanan pada anus, perineum menonjol,
vulva vagina membuka, ketuban menonjol.
c Perlimaan 0/5.
d His : 5 kali/10 menit, lama 50 detik.
e DJJ terdengar jelas, (12-12-12) 144 x/menit, kuat teratur, puntum
maxsimum 2 jari di atas sympisis.
f Hasil VT pukul 23.00 WIB : v/v taa, ᴓ10 cm, eff 100%, ketuban (-),
preskep, HIV, UUK bawah sympisis, tulang kepala janin terpisah, sutura
dengan mudah dapat dipalpasi, tidak ada bagian kecil janin di samping
kepala janin, kesan jalan lahir normal.
3. Assessment
G1P00000, usia kehamilan 39-40 minggu, inpartu kala II. Keadaan umum ibu
dan janin baik. Prognosa baik.
4. Penatalaksanaan
1) Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa pembukaan sudah

lengkap dan waktunya untuk mengejan. Ibu mengerti dan paham.

2) Memimpin ibu untuk meneran.

3) Mengobservasi DJJ di antara his. (12-12-11) 140 x/menit kuat, teratur,

punctum maximum 2 jari bawah sympisis.


8

4) Menganjurkan keluarga untuk memberikan makan dan minum pada ibu di

antara his. Ibu bersedia minum air putih.

5) Saat perineum terlihat kaku, pucat, maka dilakukan tindakan episiotomy

pada fase acme.

6) Pada saat kepala crowning 5-6 cm, melindungi perineum dan mencegah

kepala defleksi tiba-tiba, setelah sub oksiput di bawah simpisis anjurkan

ibu nafas pendek-pendek, memeriksa kemungkinan ada lilitan tali pusat,

tidak ada lilitan tali pusat, tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi

luar, melahirkan bahu dengan cara memegang kepala secara biparietalis,

melahirkan badan sampai tungkai dengan sangga susur. Bayi lahir pukul

23.20 WIB.

7) Menilai gerak dan tangis dalam waktu 0 detik, cukup bulan, bayi langsung
menangis, dan gerak aktif

Tanggal : 18 November 2019 Pukul : 23.20 WIB


Tempat : Ruang Bersalin RSAU Efram Harsana
1. Subyektif
Ibu lega bayi lahir sehat dan selamat.
2. Obyektif
Bayi lahir spontan belakang kepala, menangis kuat, gerak aktif, warna kulit
kemerahan, jenis kelamin laki-laki.
3. Assesment
Bayi baru lahir normal, KU baik, prognosa baik.
4. Penatalaksanaan
a. Meletakkan bayi di atas perut ibu

b. Mengeringkan bayi, mengganti handuk bersih dengan handuk kering


9

c. Menjepit tali pusat, memotong tali pusat dan mengikat tali pusat

d. Mengganti handuk basah dengan handuk yang kering

e. Melakukan IMD selama 1 jam. IMD tidak berhasil, bayi mampu melewati

tahap IMD hingga mengeluarkan liur dari mulutnya.

f. Merencanakan

1) Setelah 1 jam bayi lahir, memberi salep mata tetrasiklin, injeksi vit K

dengan dosis 1 mg secara IM pada anterolateral paha kiri dan

melakukan pengukuran antropometri, melakukan pemeriksaan fisik

2) Setelah 1 jam injeksi vit K, memberikan imunisasi Hb-0 dengan dosis

0,5ml IM di anterolateral paha kanan

3) Jaga bayi dalam keadaan hangat, bayi diselimuti.

4) Memandikan bayi minimal 6 jam setelah lahir

Tanggal : 18-11-2019 Pukul : 23.25 WIB


Tempat : Ruang Bersalin RSAU Efram Harsana
1. Subyektif
Ibu mengeluh perutnya mules.
2. Obyektif
a. KU baik, komposmentis
b. TFU setinggi pusat, kontraksi uterus bundar dan keras, tali pusat nampak di
depan vulva, perdarahan 50 cc, kandung kemih kosong.
3. Assesment
Inpartu kala III , KU ibu baik. Prognosa baik.
4. Penatalaksanaan
a. Memeriksa uterus untuk memastikan bayi tunggal.

b. Menyuntikkan oksitosin 10 IU secara IM pada 1 menit peratama


10

c. Ketika ada his melakukan PTT searah sumbu jalan lahir, merasakan tidak

ada tahanan, tali pusat bertambah panjang dan keluar semburan darah ± 100

cc, tangan kiri melakukan dorso kranial.

d. Saat plasenta berada di depan vulva, tangkap dengan kedua tangan dan putar

searah jarum jam. Plasenta lahir pukul 23.30 WIB.

e. Masase fundus uteri hingga kontraksi uterus baik. Kontaksi uterus keras dan

bundar.

f. Memeriksa kelengkapan plasenta, kontaksi uterus, kandung kemih,

perdarahan dan laserasi jalan lahir.

Tanggal : 18-11-2019 Pukul : 23.35 WIB


Tempat : Ruang Bersalin RSAU Efram Harsana
1. Subyektif
Ibu lega plasenta telah lahir
2. Obyektif
a. KU ibu baik, komposmentis
b. Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar, TFU 2 jari bawah pusat,
kandung kemih kosong, perkiraan perdarahan selama persalinan 150 cc,
terdapat laserasi derajat 2 pada mukosa vagina, kulit perineum dan otot
perineum.
3. Assesment
Inpartu kala IV, KU ibu baik. Prognosa baik.
4. Penatalaksanaan
a. Memastikan bahwa uterus berkontraksi.

b. Menyuntikkan Lidokain 1 % non epineprint di perineum


11

c. Menjahit luka laserasi derajad II dengan teknik jelujur dan subkutis

menggunakan benang catgut.

d. Memandikan atau menyibin ibu.

e. Mengganti pakaian kotor ibu dengan pakaian yang nyaman.

f. Mendekontaminasi alat dan tempat bersalin.

g. Melakukan observasi tekanan darah, nadi TFU, kontrkasi uterus dan

perdarahan setiap 15 menit selama 1 jam pertama dan 30 menit pada jam

kedua pasca persalinan , suhu tiap 1 jam selama 2 jam. Hasil terlampir

pada patograf.

h. Dokumentasi dan melengkapi partograf

i. Menjadwalkan kunjungan ulang nifas pertama 6 jam sampai 3 hari masa

nifas untuk memastikan involusi, laktasi, lochea normal dan mencegah,

mendeteksi serta menangani terjadinya perdarahan, KIE kebutuhan dasar

ibu nifas.

Tanggal : 18-11-2019, pukul 01.35 WIB


Tempat : Ruang Bersalin RSAU Efram Harsana
1. S :
a. Ibu merasa saat ini dalam keadaan baik, tidak mengalami perdarahan.
b. Ibu sudah meneteki bayinya, bayi bisa menghisap dengan kuat.
c. Ibu telah melakukan mobilisasi miring kanan dan kiri.
2. O :
a. KU ibu baik, kesadaran composmentis
b. TTV : TD: 110/70 mmHg, N : 82x/menit, RR : 22x/menit, S : 36,3C
c. Kandung kemih kosong.
d. TFU 2 jari bawah pusat,uterus teraba bundar dan keras.
12

e. Tidak ada perdarahan abnormal.


f. Ku bayi baik, tangis kuat.
1) S : 36,7C, RR : 24x/menit
2) Warna kulit merah muda
3) Gerak aktif, menetek kuat
4) Pemeriksaan fisik normal
5) Tali pusat bersih, dibungkus kasa kering dan steril, tidak ada
perdarahan.
6) BB lahir 3300 gram, PB lahir 48 cm, LK 33 cm, LD 36 cm LILA 10
cm.
7) Bayi IMD 20 menit karena ibu merasa kesakitan saat dilakukan hecting,
bayi sampai pada tahap bayi bergerak ke arah payudara.
8) Bayi telah mendapatkan vitamin K1 dan salep mata tetrasiklin 1%
segera setelah lahir yaitu pukul 32. 30 WIB, injeksi Hb0 scara IM pada
paha kanan pukul 24.30 WIB
9) Bayi sudah BAB pukul 01.10 WIB dan belum BAK.
3. A :
P10001 2 jam post partum, laktasi lancar, involusi baik, lochea rubra,
Keadaan ibu dan bayi baik, Prognosa baik.
4. P :
1) Mengobservasi KU dan TTV ibu dan bayi setiap 4 jam.
2) Memindahkan ibu keruang nifas
3) Memberikan terapi asam mefenamat 500 mg 3x1, amoxicillin 500 mg
3x1, Fe 1x1.
4) Menganjurkan ibu kontrol ulang 1 minggu lagi pada tanggal 25
November 2019 untuk pemberian vitamin A, pemeriksaan tanda-tanda
vital, TFU, lokhea, laktasi dan involusi.

Bidan

Lailul Mahbubah
13

BAB IV
KESIMPULAN

Asuhan kebidanan komprehensif pada masa persalinan, merupakan


asuhan yang menyeluruh diberikan kepada klien oleh bidan mulai dari data
subyektif obyektif, menegakan diagnosa dan penatalksaan sesuai
kebutuhan dengan tujuan untuk mencegah kematian ibu dan bayi dengan
deteksi dini adanya komplikasi.
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada
masa persalinan, Ny. R umur 26 tahun G1P00000 di RSAU Efram Harsana dapat
di tarik kesimpulan
1. Pada asuhan kebidanan persalinan yang diberikan kepada Ny. R sesuai
standar pelayanan kebidanan
2. Pada asuhan kebidanan persalinan yang diberikan kepada Ny. R sesuai
dengan standar pelayanan kebidanan. Dan tidak di temukan kasus patholigis
sehingga tindakan sesuai kebutuhan dasar ibu bersalin.
14

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, B. (2014). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT.


Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Ambarwati, E. R. (2010). Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendekia
Press.
Anggraini, Y. (2010). Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka
Rihama.
Anwar, M. (2011). Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. Jakarta: PT Bina Pustaka
Prawirohardjo.
Bahiyatun. (2009). Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC.
Chapman, V. (2013). Asuhan Kebidanan Persalinan & Kelahiran. Jakarta: EGC.
Cunningham, F. G. (2013). Obstetri William. Jakarta: EGC.
Doenges, M. E., & Nary, F. M. (2001). Rencana Perawatan Maternal/Bayi:
Pedoman untuk Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien Edisi 2,
Cetakan I,alih bahasa: Monica Ester. Jakarta: EGC.
Fitriani, R. (2014). Panduan Lengkap Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal.
Yogyakarta: Deepublish.
Fraser, D. M., & Cooper, M. A. (2009). Myles Buku Ajar Bidan Edisi 14, alih
bahasa: Sri Rahayu. Jakarta: EGC.
Handajani, S. D. (2010). Manajemen Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.
Hartanto, H. (2010). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: PUSTAKA
SINAR HARAPAN.
Hidayat, A., & Weni, K. (2010). Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Hurlock, E. B. (2008). Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan Kehidupan. Jakarta:
Erlan.
IBI. (2016). Buku Acuan Midwifery Update 2016. Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan
Bidan Indonesia.Indrayani, & Moudy, E. U. (2013). Asuhan Persalinan
dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: CV. Trans Info Media.
Irianto, K. (2014). Pelayanan Keluarga Berencana. Bandung: Alfabeta.
15

Jane, C. (2006). Anatomi dan Fisiologi untuk Bidan. Jakarta: EGC.


Kemenkes, R. (2010). Pedoman Pelayan Antenatal Terpadu. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Direktorat Bina Kesehatan Ibu.
Kemenkes, R. (2011). Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
938/Menkes/SK/VIII/2007 Tentang Asuhan Kebidanan. Jakarta: Kemenkes
RI.
Kemenkes, R. (2013). Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas
Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta: Kemenkes RI.
Kemenkes, R. (2016). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kemenkes RI.
Kemenkes, R. (2016). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi
Dini Tumbuh Kembang Anak di tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.
Jakarta: Kemenkes RI.
Mansjoer, A. (2009). Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta: Media
Aesculapius.
Manuaba. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Manuaba. (2012). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB Edisi 2. Jakarta:
EGC.
Marmi. (2011). Asuhan Kebidanan pada Masa Antenatal. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Marmi. (2014). Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Marmi. (2015). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Muslihatun, W. N. (2010). Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak. Yogyakarta:
Fitramaya.
Rochmah. (2012). Asuhan Neonatus,Bayi dan Balita. Jakarta: EGC.
Romauli, S. (2011). Buku Ajar Askeb I: Konsep Dasar Auhan Kehamilan.
Yogyakarta: Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai