THE PKN Fira
THE PKN Fira
Dibawah ini adalah hasil telaah dan identifikasi ruang lingkup Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn) di Sekolah Dasar (SD) berdasarkan setiap jenjang kelas, dan kesimpulan ruang
lingkup PKn di SD secara keseluruhan:
Kelas I:
Kelas II:
Kelas III:
Kelas IV:
Kelas V:
Kelas VI:
Dari hasil telaah Simpulan ruang lingkup PKn di SD secara keseluruhan adalah sebagai
berikut:
PKn di SD memiliki fokus utama dalam membentuk warga negara yang memahami dan
mampu melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Materi PKn di
setiap jenjang kelas dirancang untuk mengembangkan pemahaman dan sikap positif
terhadap hidup rukun dalam perbedaan, gotong royong, cinta lingkungan, dan nilai-nilai
demokratis.
Selain itu, PKn juga bertujuan untuk membekali siswa dengan pengetahuan tentang sistem
pemerintahan di tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi, serta sistem
pemerintahan tingkat pusat. Pendidikan Kewarganegaraan juga mengajarkan pentingnya
keutuhan NKRI, pemahaman terhadap peraturan perundang-undangan, kebebasan
berorganisasi, serta penghargaan terhadap keputusan bersama. Di jenjang kelas yang lebih
tinggi, PKn juga memperluas cakupan dengan mempelajari nilai juang dalam proses
perumusan Pancasila, peran Indonesia dalam ASEAN, dan peran politik luar negeri
Indonesia dalam era globalisasi.
1. Konsep:
Konsep yang terkandung dalam standar kompetensi ini adalah sikap cinta lingkungan.
Konsep ini mengacu pada pemahaman dan penghargaan terhadap alam dan lingkungan di
sekitar kita.
Hal ini mencakup kepedulian terhadap keberlanjutan alam, perlindungan dan pelestarian
sumber daya alam, serta kesadaran akan dampak dari perilaku individu terhadap lingkungan.
b) Tanggung jawab: Mengakui bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab untuk
melindungi dan menjaga lingkungan.
c) Kerjasama: Mengembangkan sikap kooperatif dan kerjasama dengan orang lain untuk
menjaga lingkungan bersama-sama.
b) Kejujuran: Bertindak jujur dalam menjaga lingkungan dan menghindari perbuatan yang
merusak.
Ketika siswa belajar dan menampilkan sikap cinta lingkungan, mereka juga membentuk
hubungan yang harmonis dengan sesama warga negara.
Melalui kolaborasi, tanggung jawab bersama, dan penghargaan terhadap lingkungan yang
sama, individu dapat berkontribusi pada lingkungan sosial yang lebih baik dan memberikan
dampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan.
Dengan demikian, sikap cinta lingkungan menjadi landasan untuk membangun kesadaran
kewarganegaraan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan di dalam masyarakat.
3. Karakteristik PKn yang menonjol tergambar dari praktik pembelajaran yang dilakukan oleh
Pak Satrio adalah:
1. Partisipasi Aktif Siswa: Siswa diberi kebebasan untuk mengajukan calon ketua kelas, memilih
kelompok pendukung, dan ikut serta dalam pemilihan langsung. Mereka juga diajak untuk
berdiskusi tentang praktik demokrasi di sekolah, rumah, dan lingkungan sekitar.
2. Penghargaan terhadap Perbedaan Pendapat: Pak Satrio menekankan pentingnya menghargai
pendapat siswa lainnya. Siswa diajarkan bahwa perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dan
mereka harus belajar menerima hasil keputusan yang demokratis.
3. Pembelajaran Nilai-nilai Demokrasi: Melalui praktik demokrasi di kelas, siswa diajarkan nilai-
nilai seperti kebebasan berpendapat, saling menghormati, kerja sama, dan penerimaan terhadap
hasil keputusan bersama.
Karakteristik utama PKn yang membedakannya dengan IPS serta mata pelajaran lainnya di SD
adalah:
1. Fokus pada Pendidikan dan Praktik Demokrasi: PKn secara khusus mengajarkan tentang
sistem pemerintahan, hak asasi manusia, kebebasan berpendapat, pemilihan umum, serta nilai-
nilai dan praktik demokrasi.
2. Pembentukan Karakter Siswa: PKn bertujuan untuk membentuk karakter siswa yang
demokratis, bertanggung jawab, dan mampu berpartisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat.
3. Peningkatan Kesadaran Sosial: PKn membantu siswa untuk lebih memahami hak dan
kewajiban sebagai warga negara, serta memberikan pemahaman tentang peran individu dalam
masyarakat dan pentingnya berkontribusi dalam pembangunan sosial.
Sementara itu, IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) berfokus pada pemahaman tentang lingkungan
sosial, geografi, sejarah, dan budaya. IPS lebih luas dalam cakupan materi dan tidak secara
khusus menekankan nilai-nilai demokrasi atau praktik demokrasi.
PKn juga memiliki perbedaan dengan mata pelajaran lainnya di SD dalam hal penekanan pada
nilai-nilai, norma sosial, dan perilaku yang diharapkan dalam kehidupan bermasyarakat,
sedangkan mata pelajaran lain seperti Matematika, Bahasa Indonesia, atau IPA lebih fokus pada
aspek pengetahuan dan keterampilan akademik dalam bidang masing-masing.