Translate Jurnal Sungai Bedog
Translate Jurnal Sungai Bedog
DOI: http://doi.org/10.22146/jpkm.77924
Kata kunci: Abstrak Karena semakin intensifnya interaksi antara manusia dan sungai,
Sungai Bedog maka program konservasi vegetasi riparian dilaksanakan untuk menjaga
Masyarakat pendidikan kelestarian Sungai Bedog. Program ini bertujuan untuk memberikan kesadaran
Nurul Islam dan pemahaman yang baik mengenai keseimbangan dinamis antara
Pelestarian dan perlindungan kehidupan manusia dan lingkungan sungai, khususnya konservasi vegetasi
Tumbuhan sungai riparian sebagai sistem kunci sungai yang dapat dilakukan. Untuk mencapai
tujuan tersebut, dilakukan tiga pendekatan, yaitu: 1) pemberdayaan SMPIT
Alam Nurul Islam Yogyakarta sebagai pionir kepedulian warga sekolah dalam
konservasi vegetasi riparian dengan membentuk “kelas riparian” yang
dilengkapi dengan modul pembelajaran untuk praktik identifikasi tumbuhan
dan penelitian analisis profil vegetasi, 2) sosialisasi konsep konservasi
vegetasi riparian melalui pengenalan metode bio-monitoring sungai kepada
siswa dan kegiatan kelompok dengan membersihkan sampah saat melakukan
outbond di Sungai Bedog, dan 3) keterlibatan semua pihak dalam konservasi
vegetasi tepi sungai dengan mengadakan beberapa diskusi kelompok terfokus
dengan guru dan masyarakat sekitar Sungai Bedog. Hasilnya, pembelajaran
berbasis ESD tentang konservasi vegetasi sempadan sungai dimasukkan
dalam Mata Pelajaran Biologi SMPIT Alam Nurul Islam Yogyakarta khususnya
pada kerja praktek. Kemudian, setiap diadakan kegiatan outbond sekolah di
Kali Bedog selalu dibarengi dengan kegiatan bersih-bersih sampah. Selain
itu, ada upaya pemanfaatan lahan ulayat di sebelah sekolah sebagai hutan
pendidikan serta lahan konservasi vegetasi sempadan sungai.
1. PERKENALAN
Akibat semakin meningkatnya interaksi antara manusia dan populasi, komunitas, bahkan ekosistem dan aliran sungai yang
sungai, pemanfaatan sungai dan bantaran sungai melebihi daya pada akhirnya akan sangat merugikan kehidupan manusia.
dukung lingkungan (Zuriyani, 2017). Sungai hampir tidak dapat Salah satu kunci program pelestarian ekosistem sungai
lagi menjalankan fungsinya karena hampir seluruh komponen adalah pemahaman yang utuh tentang ekosistem sungai dengan
ekosistem sungai tidak dapat berfungsi dengan baik. Berkurangnya vegetasi sempadan sungai sebagai komponen utamanya.
jumlah dan jenis vegetasi tepi sungai merupakan kondisi yang Vegetasi riparian adalah tumbuhan yang hidup di daerah aliran
paling umum terjadi, terutama disebabkan oleh perubahan besar- sungai (zona riparian) sebagai komponen ekosistem sungai.
besaran pada lahan untuk budidaya dan kawasan pemukiman. Selain menyediakan unsur hara dan oksigen serta menyerap
Selain itu, meningkatnya sampah yang disalurkan dan ditimbun karbondioksida, vegetasi riparian juga menyerap aliran air
secara berlebihan juga mempercepat rusaknya kawasan riparian, permukaan, mempertahankan bentuk tanggul dan badan sungai
termasuk vegetasi riparian. serta mencegah erosi tebing sungai. Berbagai organisme lain
Jika kondisi ini terus berlanjut, maka akan terjadi kerusakan pada juga memanfaatkan tumbuhan sebagai tempat tinggalnya. Sistem percabangan
Batang dan daun yang menyusun kanopi digunakan oleh kurikulum pendidikan. Sejalan dengan itu, lokasi sekolah ini
beberapa jenis fauna sebagai sarang, dahan dan ranting juga tepat berada di tepian Sungai Bedog, dengan penataan
sebagai tempat hidup flora dan fauna udara. Sebaliknya akar lingkungan dan bangunan yang baik tanpa merusak keberadaan
sebagai tempat hidup flora dan fauna sub-aerial, termasuk tanaman di tepian sungai tersebut.
sebagian akar yang masuk ke badan air akan dijadikan sarang These two conditions of SMPIT Alam Nurul Islam facilitate the
oleh ikan, udang atau serangga air lainnya ( Lyon & Gross, implementation of this ESD-based community service program
2005; Riis et al., 2020 ; Tabacchi dkk., 1998). (SMPIT Alam Nurul Islam Yogyakarta, 2023).
Vegetasi riparian telah mengalami proses adaptasi dan
mampu tumbuh dan berasosiasi dengan baik di zona riparian
sehingga membentuk ekosistem yang stabil namun dinamis.
Umumnya vegetasi yang ditanam masyarakat di zona riparian
yang diperoleh dari habitat lain pada umumnya tidak cocok
untuk ditanam. Bahkan akan mengganggu kestabilan ekosistem
sungai. Oleh karena itu, baik program konservasi maupun
pemanfaatan vegetasi sempadan sungai harus didasarkan
pada upaya pemberdayaan masyarakat yang bersentuhan
langsung dengan areal tumbuh vegetasi sempadan sungai
(Prasetyo, 2019). Sebagai langkah strategis, upaya
pemberdayaan ini dilakukan bagi warga sekolah yang mampu
menyerap dan mempraktekkan konsep-konsep konservasi
secara lebih sempurna, serta menjadi penentu kebijakan ke
depan (Büssing et al., 2018; Saragih et al. , 2021).
(kepala desa) serta para guru dan siswa dari sekolah lain di sekitar Program pemberdayaan komunitas sekolah untuk konservasi
Sungai Bedog untuk mengikuti diskusi ilmiah dan aksi peduli vegetasi sempadan sungai di sekitar sungai Bedog dilaksanakan
Sungai Bedog melalui kegiatan bio-monitoring dan pembersihan dalam tiga tahap, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.
sampah.
Langkah pertama adalah inisiasi program pemberdayaan SMPIT dan SDIT Alam Nurul Islam di tepi Sungai Bedog yang
masyarakat sekolah dengan mengadakan beberapa tutorial berdekatan dengan lokasi sekolah. Ke depannya, setiap kegiatan
pengenalan vegetasi sempadan sungai di kelompok belajar IPA outbond sekolah di Kali Bedog selalu dibarengi dengan kegiatan
SMPIT Alam Nurul Islam. Para siswa diperkenalkan dengan teknik bersih-bersih sampah.
identifikasi dan pembuatan herbarium serta analisis profil vegetasi
melalui kerja kelompok di kelas dan lapangan di sekitar Sungai 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bedog. Untuk intensifikasi program, langkah kedua adalah
Luaran dari program pemberdayaan masyarakat sekolah ini
penyampaian materi pembelajaran tentang vegetasi tepi sungai
disajikan pada Gambar 3, Gambar 4, Gambar 5, Gambar 6, dan
sebagai bagian dari mata pelajaran Biologi. Pembelajaran diberikan
Gambar 7.
kepada siswa kelas 8 baik melalui pendampingan di kelas maupun
Pengenalan pengetahuan dan keterampilan mengenal vegetasi
di kawasan bantaran sungai Bedog dan Progo untuk mempelajari
tepi sungai menggunakan teknik identifikasi, herbarium, dan analisis
perbedaan komposisi spesies antara kedua sungai tersebut.
profil vegetasi di SMPIT Alam Nurul Islam dapat disampaikan
Langkah ketiga adalah pengembangan jaringan dengan melibatkan
kepada siswa. Proses pembelajarannya menekankan pada cara
beberapa guru SDIT Alam Nurul Islam, SMPN 3 Gamping dan MAN
mengidentifikasi tanaman riparian melalui teknik herbarium dan
1 Godean serta masyarakat sekitar Sungai Bedog di kawasan
pencarian kunci identifikasi dikotomis. Pembelajaran diberikan baik
Godean Sleman seperti Desa Pundung dan Perumahan Griya
di kelas maupun di lapangan. Setiap siswa membuat laporan hasil
Indah. Melalui focus group diskusi, para peserta yaitu para guru
identifikasi tumbuhan. Selanjutnya siswa secara berkelompok
dan tokoh masyarakat diarahkan untuk peduli terhadap sungai dan
melakukan mini riset analisis profil vegetasi sempadan sungai
vegetasi sempadan sungai Bedog melalui aksi nyata membersihkan
dengan bimbingan Tim Hibah ESD di bantaran Sungai Bedog
sampah. Siswa SMPIT Alam Nurul Islam yang telah didampingi
sekitar SMPIT Alam Nurul Islam. Sebagai luaran dari program
pada kegiatan sebelumnya juga diperkaya dengan pengenalan
tersebut, telah dibentuk kelompok belajar sains sebagai kelompok
metode biomonitoring sungai serta kegiatan outbond menyusuri
minat bagi mahasiswa yang mempelajari upaya konservasi vegetasi
Sungai Bedog. Usai pemberian materi metode biomonitoring
riparian dan rumah kaca sebagai wadah untuk mengidentifikasi
sungai, kegiatan outbond dan bersih-bersih sungai dilakukan oleh
berbagai jenis vegetasi riparian. Selanjutnya output di intensifikasi
mahasiswa
tahapannya adalah pencantuman pengetahuan dan keterampilan dalam komponen vegetasi tepi sungai. Keberlangsungan program dijamin
mengidentifikasi dan mengklasifikasikan vegetasi tepi sungai sebagai dengan memasukkan materi program dalam Pekerjaan Laboratorium
materi pembelajaran Mata Pelajaran Biologi Kelas 7 SMPIT Alam Nurul Islam.
Biologi untuk kelas 7.
Proses pembelajaran siswa diharapkan lebih terfokus pada sistem berpikir Untuk pengembangan jaringan, dilakukan kegiatan peduli sungai
kritis, kreatif dan strategis, sehingga mampu memecahkan permasalahan, dengan melibatkan beberapa sekolah lain sebagai bentuk program
termasuk permasalahan vegetasi riparian di bantaran sungai (Saragih et konservasi vegetasi riparian Sungai Bedog di Godean Sleman (Büssing
al., 2021). et al., 2018). Program pemberdayaan ini rencananya akan
Langkah kerja yang dilakukan adalah program inisiasi dan intensifikasi mengembangkan jaringan program peduli Sungai Bedog di Godean,
yang dibentuk bagi siswa SMPIT Alam Nurul Islam yang diharapkan Kabupaten Sleman, bagi warga sekolah. Kegiatan dilaksanakan secara
menjadi kelompok siswa yang paham dan mampu mempengaruhi berurutan mulai dari FGD, pelatihan pengenalan biomonitoring sungai,
masyarakat terpelajar di sekitar Sungai Bedog untuk peduli terhadap dan perawatan sungai dengan outbound dan sampah bersih. Focus
vegetasi riparian. Warga sekolah merupakan generasi penerus yang Group Discussion dilaksanakan di halaman sekolah SMPIT Alam Nurul
akan sangat baik jika dibekali pemahaman yang utuh akan nilai penting Islam dan dihadiri oleh para guru dan tokoh masyarakat di sekitar Sungai
pelestarian vegetasi sempadan sungai sebagai penyusun utama Bedog wilayah Godean Sleman. Forum ini membahas upaya-upaya yang
ekosistem sungai. dapat dilakukan untuk melestarikan sungai khususnya dengan
Gambar 4 . Intensifikasi program: (a) indoor kelas Riparian dan (b) Gambar 6 . Pengembangan jaringan: lokakarya bio-
outdoor kelas Riparian monitoring sungai untuk siswa
PENGAKUAN
Dampak selanjutnya diharapkan dapat menumbuhkan rasa
Program ini didukung oleh Hibah Pendidikan untuk Pembangunan
kepedulian dan kesadaran bersama terhadap sungai sebagai suatu
Berkelanjutan Nomor 680/DIT.PM/2019 yang diberikan oleh DPKM
sistem dengan berbagai komponen penyusun ekosistem sungai
UGM. Terima kasih khusus kepada Rury Eprilurahman, Ardyan
seperti vegetasi, satwa, dan mikroorganisme baik yang hidup di
Pramudya Kurniawan, Tiara Suryani, Mokhamad Nur Zaman dan
arus utama maupun di kawasan sempadan sungai di antara
tim WaterForum Kalijogo yang sangat mendukung pelaksanaan
masyarakat. masyarakat di Sleman dan DI Yogyakarta pada
program ini. Ucapan terima kasih dan penghargaan juga kami
umumnya. Stakeholder yang terlibat dalam program pemberdayaan
sampaikan kepada para guru dan pengelola sekolah SALYO serta
masyarakat sekolah ini berperan dalam semua kegiatan di bawah
masyarakat sekolah dan masyarakat di sekitar Sungai Bedog
naungan Fakultas Biologi UGM (Gambar 8).
Godean, Sleman.
Pemberdayaan komunitas sekolah berdasarkan konsep
pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan sangat strategis,
selain sebagai pembelajaran individu juga sebagai pembelajaran
komunitas dan institusi (Sancayaningsih et al., 2016).
KONFLIK KEPENTINGAN
Ke depan, keterkaitan Kami menyatakan bahwa tidak ada konflik kepentingan dengan
peran masing-masing yang dikembangkan dapat terus berlanjut hubungan finansial, pribadi, atau lainnya dengan orang atau
sesuai dengan pola awal yang digagas oleh program pemberdayaan organisasi lain terkait dengan materi yang dibahas dalam naskah.
masyarakat sekolah ini. Sekolah Kami juga menyatakan bahwa semua nama yang terdaftar adalah
berhak menjadi penulis, dan semua telah menyepakati bentuk Riis, T, Kelly-Quinn, M, Aguiar, FC, Manolaki, P, Bruno, D,
akhir naskah yang diserahkan. Bejarano, MD, Clerici, N, Fernandes, M.
R., Franco, JC, Pettit, N., Portela, AP, Tammeorg, O.,
REFERENSI Tammeorg, P., Rodríguez-González, PM, & Dufour, S.
(2020). Tinjauan global jasa ekosistem yang disediakan
Bussing, A., Schleper, M., & Menzel, S. (2018). Apakah guru
oleh vegetasi riparian. Biosains, 70(6), 501–514. ht tps://
pra-jabatan menari dengan serigala? Pengembangan
doi.org/10.1093/biosci/biaa041
keprofesian guru mata pelajaran tertentu dalam isu
konservasi keanekaragaman hayati baru-baru ini. Sancayaningsih, R. P., Suryanto, E., Reza, A., & Wiryawan, I.
Keberlanjutan, 11(1), 47. https://doi.org/10.3390/su11010047 F. (2016). Community empowerment program in Pinogu
Subdistrict, Bone Bolango Regency, Gorontalo Province,
Filho, WL, Castro, PML, Bacelar-Nicolau, P., Azul, AM, &
Indonesia: Concerning to the unique biodiversity
Azeiteiro, UM (2016). Keanekaragaman Hayati dan
conservation. Indonesian Journal of Community Engagement,
Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (ESD):
1(2), 183–193.
Kecenderungan dan perspektif. Dalam eBuku Springer (hal.
1–10). Alam Pegas. https://doi.org/10.100 Saragih, L., Riandi, & Solihat, R. (2021). Penerapan ESD ke
7/978-3-319-32318-3_1 dalam pembelajaran biologi untuk membekali siswa dengan
kompetensi ESD berpikir sistemis dan pemecahan masalah.
Kecil, AW, & Hijau, A. (2009). Globalisasi yang sukses,
Jurnal Fisika: Seri Konferensi, 1806(1), 012158. https : //
pendidikan dan pembangunan berkelanjutan. Jurnal
doi.org/10.1088/1742-6596/1806/1/012158
Internasional Perkembangan Pendidikan, 29(2), 166–174.
https://doi.org/10.1016/J.IJEDUDEV.2008. 09.011
SMPIT Alam Nurul Islam Yogyakarta.(2020). Profile. http s://
sekolahalamyogya.com/profil/
Lyon, J., & Kotor, NM (2005). Pola keanekaragaman tumbuhan
dan hubungan tumbuhan-lingkungan di tiga koridor tepi Tabacchi, E., Correll, DL, Hauer, R., Pinay, G., Planty
sungai. Ekologi dan Pengelolaan Hutan, 204(2–3), 267–278. Tabacchi, A., & Wissmar, RC (1998). Pengembangan,
https://doi.org/10.1016/J. pemeliharaan dan peran vegetasi riparian di lanskap sungai.
FORECO.2004.09.019 Biologi Air Tawar, 40(3), 497–516.
Prasetyo, I. (2019). Pengelolaan lahan bantaran sungai Bedog Zuriyani, E. (2017). Dinamika kehidupan manusia dan kondisi
berbasis komunitas Karang Taruna guna mendukung sumberdaya alam daerah aliran sungai. Jurnal Spasial:
pembangunan berkelanjutan. Ecotrophic, 13(1), 1–10. Penelitian, Terapan Ilmu Geografi, Dan Pendidikan Geografi,
6(2), 131312.