Mata Pelajaran:
1. RPP Bahasa Indonesia Kelas 7, 8, dan 9
2. RPP Bahasa Inggris Kelas 7, 8, dan 9
3. RPP Matematika Kelas 7, 8, dan 9
4. RPP IPA Kelas 7, 8, dan 9
5. RPP IPS Kelas 7, 8, dan 9
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran :
Melalui diskusi, peserta didik dapat menyimpulkan ciri bahasa surat pribadi dan
surat dinas (C5)
Melalui diskusi, peserta didik dapat membedakan struktur surat pribadi dan surat
dinas (C2)
Melalui diskusi, peserta didik dapat memetakan isi surat pribadi dan surat dinas
Melalui diskusi, peserta didik dapat menjelaskan perincian unsur dan struktur surat
pribadi dan surat dinasi (C4)
Melalui diskusi, peserta didik dapat menyimpulkan prinsip penggunaan kata/
kalimat/ paragraf pada surat pribadi dan surat dinas (C5)
Melalui diskusi, peserta didik dapat melengkapi surat pribadi dan surat dinas sesuai
struktur dan kaidah bahasa (C5)
Melalui diskusi, peserta didik dapat menentukan dan memperbaiki kesalahan
penggunaan kata, kalimat, ejaan dan tanda baca (C5)
Melalui diskusi, peserta didik dapat membangun surat pribadi sesuai tujuan
penulisan (C6)
Melalui diskusi, peserta didik dapat membangun surat dinas sesuai dengan
sistematika dan bahasa surat dinas (C6)
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Reguler
a. Struktur surat pribadi dan dinas
b. Kebahasaan surat pribadi dan dinas
c. Kaidah penulisan surat pribadi dan dinas
2. Materi Remedial
a. Menulis surat pribadi kepada guru yang isinya berterima kasih atas jasanya
3. Materi Pengayaan
a. Kebermanfaatan penulisan surat pribadi dan dinas
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran :Discovery learning dan Project Based Learning
F. Media Pembelajaran
1. Media : contoh surat pribadi dan dinas
G. Bahan dan Sumber Belajar
1. LCD Proyektor dan Komputer serta tayangan slide power point (ppt) yang telah
disiapkan
2. Harsiati, Titik dkk. 2017. Bahasa Indonesia/ Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.--. Edisi Revisi. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
halaman 254 – 274.
3. Buku Bahasa Indonesia lain yang relevan
4. Internet
5. Lingkungan sekitar dan sumber lain yang relevan
H. Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: ( 3 JP )
a. Kegiatan Pendahuluan ( 20 menit )
1) Guru menyampaikan salam dan mengajak siswa untuk bersyukur, bagi yang
dikaruniai kesehatan serta mendoakan bagi siswa yang berhalangan/sakit.
2) Peserta didik bersama guru mengondisikan kelas.
3) Guru memberi motivasi kepada peserta didik dengan pemutaran video Profil
Pelajar Pancasila (Kemendikbud)
4) Guru menanyakan tentang materi pembelajaran berkaitan dengan surat
pribadi dan dinas
5) Peserta didik menerima informasi tentang tema, tujuan pembelajaran dan
jenis tagihan penilaian dari guru.
b. Kegiatan Inti ( 90 menit )
Mengamati
Surat Pribadi
Di Bandung
Salam kangen,
Ibu Rahma Anita, tujuan saya menyampaikan surat ini karena ada
kabar bahagia yang harus Ibu ketahui. Pertama, saya lulus seleksi
perguruan tinggi negeri yang saya inginkan. Iya Bu, saya lulus seleksi
di Universitas Indonesia, Jakarta. Semua ini tidak akan terjadi tanpa
bimbingan dan dukungan Ibu.
Kabar baik kedua, saya memperoleh beasiswa Bidik Misi. Jadi, saya
tetap bisa kuliah tanpa membebani orang tua, Bu. Terima kasih karena
dulu Ibu memberikan saya saran dan membimbing proses pendaftaran
dari awal hingga akhir.
Ketiga, dalam jangka waktu dekat ini. Saya dan teman-teman berniat
mengunjungi ibu di rumah. Kami berniat untuk tetap menjalin
silaturahmi, walaupun sudah lulus dari SMA Negeri 14 Bandung.
Walau saat ini saya dan teman-teman belum bisa membalas kebaikan
Ibu. Sebagai gantinya ada sedikit hadiah dari saya dan teman-teman.
Tidak mahal Bu, tapi kami tulus memberikannya sebagai apresiasi
perjuangan dalam mendidik kita selama ini.
Murid tersayang,
Maria
Surat Dinas
a) Peserta didik mengamati contoh surat pribadi dan dinas
b) Peserta didik membaca dari berbagai sumber seperti buku teks dan
internet tentang surat pribadi dan dinas
c) Peserta didik mengisi lembar aktivitas kelompok yang ada pada buku
siswa.
Menanya
a) Peserta didik diminta membentuk kelompok dengan anggota 3 - 4 siswa.
b) Peserta didik mendiskusikan dalam kelompok untuk merumuskan
pertanyaan berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui dari hasil
pengamatan sebelumnya, misalnya struktur dan kebahasaan surat pribadi
dan dinas.
c) Salah satu di antara peserta didik dari wakil kelompok diminta
menuliskan rumusan pertanyaan di papan tulis.
Mengumpulkan informasi
a) Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan informasi/data
untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dari berbagai
sumber, seperti: membaca Buku Siswa, serta referensi lain yang
relevan, termasuk internet.
c. Kegiatan Penutup ( 10 menit )
1) Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum
dipahami.
2) Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh peserta
didik.
3) Peserta didik diminta menyelesaikan di rumah mencari informasi atas
pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan sebelumnya.
4) Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
2. Pertemuan Kedua: ( 3 JP )
a. Kegiatan Pendahuluan ( 20 menit )
1) Guru menyampaikan salam dan mengajak siswa untuk bersyukur, bagi yang
dikaruniai kesehatan serta mendoakan bagi siswa yang berhalangan/sakit.
2) Peserta didik bersama guru mengondisikan kelas.
3) Guru memberi motivasi kepada peserta didik dengan pemutaran video Profil
Pelajar Pancasila (Kemendikbud)
4) Guru menanyakan tentang materi pembelajaran berkaitan dengan surat
pribadi dan dinas
5) Peserta didik menerima informasi tentang tema, tujuan pembelajaran dan
jenis tagihan penilaian dari guru.
b. Kegiatan Inti ( 90 menit )
b. Mengasosiasi
a).Peserta didik melakukan analisis terhadap jawaban-jawaban atas pertanyaan
yang sudah dicari jawabannya sebagai tugas individu dalam kelompok.
b) Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang
menjadi tugas kelompok.
c. Mengomunikasikan
a) Peserta didik menyampaikan hasil pengolahan dan asosiasi datanya di depan
kelompok lainnya.
b) Kelompok lain diminta memberi tanggapan atas hasil simpulan kelompok
yang dipresentasikan
c) Peserta didik bersama guru mengambil simpulan atas materi yang telah
dipelajari hari ini
c. Kegiatan Penutup ( 10 menit )
1) Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum
dipahami.
2) Peserta didik dan guru menyimpulkan tentang materi struktur dan kaidah
kebahasaan surat pribadi dan dinas.
3) Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
4) Peserta diingatkan untuk menyempurnakan laporan hasil diskusi kelompok
tentang jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan untuk dikumpulkan
kepada guru.
5) Peserta didik diingatkan untuk membaca materi pada sub bab berikutnya
yaitu kaidah kepenulisan surat pribadi dan dinas
3. Pertemuan Ketiga: (3 JP )
a. Kegiatan Pendahuluan ( 20 menit )
1) Guru menyampaikan salam dan mengajak siswa untuk bersyukur, bagi yang
dikaruniai kesehatan serta mendoakan bagi siswa yang berhalangan/sakit.
2) Peserta didik bersama guru mengondisikan kelas.
3) Guru memberi motivasi kepada peserta didik dengan pemutaran video Profil
Pelajar Pancasila (Kemendikbud)
4) Guru menanyakan tentang materi pembelajaran berkaitan dengan surat
pribadi dan dinas
5) Peserta didik menerima informasi tentang tema, tujuan pembelajaran dan
jenis tagihan penilaian dari guru.
b. Kegiatan Inti ( 90 menit )
Penentuan Pertanyaan Mendasar
a. Peserta didik menggali bagaimana membuat surat pribadi dan dinas
b. Peserta didik mencermati kerangka surat pribadi dan dinas
Mendesain Perencanaan Proyek
a. Peserta didik merencanakan surat pribadi dan dinas sesuai arahan
Menyusun Jadwal
a. Peserta didik menyusun jadwal (time line) dan batas waktu penyelesaian
tugas
c. Kegiatan Penutup ( 10 menit )
1) Peserta didik dengan kritis menyimpulkan dan merefleksi pembelajaran
dengan menuliskannya di buku tulis.
2) Peserta didik dengan kritis mencermati informasi rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya yang disampaikan oleh guru
3) Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
4. Pertemuan Keempat: ( 3 JP )
a. Kegiatan Pendahuluan ( 20 menit )
1) Guru menyampaikan salam dan mengajak siswa untuk bersyukur, bagi yang
dikaruniai kesehatan serta mendoakan bagi siswa yang berhalangan/sakit.
2) Peserta didik bersama guru mengondisikan kelas.
3) Guru memberi motivasi kepada peserta didik dengan pemutaran video Profil
Pelajar Pancasila (Kemendikbud)
4) Guru menanyakan tentang materi pembelajaran berkaitan dengan surat
pribadi dan dinas
5) Peserta didik menerima informasi tentang tema, tujuan pembelajaran dan
jenis tagihan penilaian dari guru.
b. Kegiatan Inti ( 90 menit )
Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
a. Peserta didik berdiskusi mengenai surat pribadi dan dinas yang telah
mereka buat via WAG
b. Peserta didik memperbaiki proyek seperti arahan guru sebagai pembimbing
Menguji Hasil
Peserta didik mengirimkan proyek final melalui lin yang telah disediakan
Penilaian PENGETAHUAN
Tes URAIAN
Tujuan:
Untuk mengukur kompetensi peserta didik dalam materi globalisasi
Soal Uraian
Kunci Jawaban
(1) alamat dan tanggal surat, (2) salam pembuka, (3) kalimat pembuka paragraf, (4) isi
surat, (5) penutup surat, (6) salam akhir, dan (7) nama dan tanda tangan.
(1) Kepala surat (diisi dengan nama lembaga), (2) Nomor dan tanggal Jumlah
lampiran Berisi inti atau tujuan surat, (3) Alamat, (4) Salam pembuka, (5) paragraf
pembuka, (6) Inti surat, (7) Paragraf penutup, (8) Salam penutup, (9) Mengetahui
pejabat , Nama dan tanda tangan pengirim
3. Ciri-ciri Kebahasaan Surat Pribadi (5)
Ciri penggunaan Bahasa pada Surat Pribadi adalah (1) pilihan kata sapaan bersifat
pribadi (kata emotif dan ekspresif ), (2) bahasa surat pribadi tidak formal tetapi
santun, (3) pilihan ragam bahasa tergantung siapa penerima surat, (4) menggunakan
sapaan (seperti orang bercakap), (4) menggunakan kata ganti orang pertama (untuk
pengirim) dan kata ganti orang kedua untuk penerima
4. Ciri-ciri Kebahasaan Surat Dinas (5)
Ciri penggunaan Bahasa pada Surat Dinas adalah: (1) pilihan kata sapaan bersifat
formal dan (2) bahasa ragam baku
Pedoman Penskoran
Penilaian KETRAMPILAN
a. Ketrampilan PRODUK
Tujuan:
Untuk mengukur kompetensi dan ketrampilan peserta didik tentang kaidah penulisan
surat pribadi.
Kisi-Kisi Tugas
Nama Sekolah : SMPN 2 Ngemplak
Kelas / Semester : VII / 2
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Teknik
No Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
1 2 3 4 5
1 4. 12 Menulis surat Kaidah Peserta didik dapat Penugasan
(pribadi dan dinas) kepenulisan menciptakan/membuat
untuk kepentingan surat pribadi dan surat pribadi dan dinas
resmi dengan dinas sesuai dengan kaidah
memperhatikan
struktur teks,
kebahasaan, dan isi.
Tugas :
1. Tulislah surat kepada ibumu untuk mengucapkan terima kasih. Simpanlah dan
berikan pada Hari Ibu.
2. Rencanakanlah sebuah surat dinas yang akan kamu tujukan kepada wakil kepala
sekolah bagian kesiswaan dengan maksud meminta penambahan ekstrakurikuler
sesuai dengan hobi kalian, kalian sebagai OSIS!
Lembar penilaian :
Aspek yang dinilai Jumlah
No Nama peserta didik Nilai
1 2 3 4 5 6 skor
1.
2.
3.
Pedoman Penskoran
No Aspek yang Dinilai Skor
1 Selaras dengan tema 5-25
2 Keruntutan penyampaian 5-25
3 Ketepatan Struktur 5-25
4 Ketepatan Ejaan 5-25
Jumlah skor maksimum 100
b. Ketrampilan PRODUK
Tujuan:
Untuk mengukur kompetensi dan ketrampilan peserta didik tentang kaidah penulisan
surat dinas.
Kisi-Kisi Tugas
Nama Sekolah : SMPN 2 Ngemplak
Kelas / Semester : VII / 2
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Teknik
No Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
1 2 3 4 5
1 4. 12 Menulis surat Kaidah Peserta didik dapat Penugasan
(pribadi dan dinas) kepenulisan menciptakan/membuat
untuk kepentingan surat pribadi dan surat pribadi dan dinas
resmi dengan dinas sesuai dengan kaidah
memperhatikan
struktur teks,
kebahasaan, dan isi.
Tugas :
3. Tulislah surat kepada ibumu untuk mengucapkan terima kasih. Simpanlah dan
berikan pada Hari Ibu.
4. Rencanakanlah sebuah surat dinas yang akan kamu tujukan kepada wakil kepala
sekolah bagian kesiswaan dengan maksud meminta penambahan ekstrakurikuler
sesuai dengan hobi kalian, kalian sebagai OSIS!
Lembar penilaian :
Aspek yang dinilai Jumlah
No Nama peserta didik Nilai
1 2 3 4 5 6 skor
1.
2.
3.
Pedoman Penskoran
Tingkat Capaian Kerja
No. Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
4. Ketepatan kata
5. Ketepatan kalimat
Skor
Nilai Skor/3 x 10
a. Penilaian KINERJA
Tujuan:
Untuk mengukur ketrampilan kinerja peserta didik dalam materi struktur dan
kebahasaan surat pribadi dan dinas
Kisi-kisi Penilaian Kinerja
Nama Sekolah : SMPN 2 Ngemplak
Kelas/Semester : VII/II
Tahun pelajaran : 2021 / 2022
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Teknik
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
1. 3.12 Menelaah unsur- Unsur Siswa dapat Kinerja
unsur dan kebahasaan dan mempresentasikan
dari surat pribadi dan kebahasa hasil diskusi
surat dinas yang an surat
dibaca dan didengar pribadi
dan dinas
Lembar Penilaian
Kriteria Penilaian
Nilai 1 jika peserta didik tidak aktif tetapi hadir
Nilai 2 jika peserta didik ikut terlibat dalam kegiatan tetapi sedikit
Nilai 3 jika peserta didik terlibat dalam kegiatan ( frekwensi cukup)
Nilai 4 jika peserta didik aktif terlibat dalam kegiatan
Nilai 5 jika peserta didik mendominasi dalam kegiatan
Pedoman Penskoran
Penilaian SIKAP
Sikap Tanggungjawab
Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….
Petunjuk : Berilah tanda centang (v) pada kolom “Ya” atau “Tidak”
sesuai dengan keadaan kalian yang sebenarnya.
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Melaksanakan tugas individu dengan baik
2 Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan
3 Tidak menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat
4 Mengembalikan barang yang dipinjam
5 Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
Jumlah Skor
Keterangan
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Pedoman Penskoran :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 100 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Dengan Hormat,
Dalam rangka upaya untuk lebih mengenal lingkungan pantai dan
membantu pelestarian lingkungan, Pramuka SMP Mutiara Harapan 1
akan mengadakan perkemahaman Sabtu dan Minggu pada tanggal 5
s.d. 6 Desember 2015 di kawasan pantai Kelapa, Tuban. Oleh sebab itu,
kami memohon kepada Bapak/Ibu untuk mengizinkan putra putrinya
mengikuti kegiatan Persami tersebut. Sebagai bahan pertimbangan
kami lampirkan jadwal kegiatan.
Terima kasih atas perhatian dan izin Bapak dan Ibu.
A. Kompetensi Inti
KI 1 dan 2
Sikap Spiritual, yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun
rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
KI 3 KI 4
Memahami pengetahuan (faktual, Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah
konseptual, dan prosedural) berdasarkan konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
rasa ingin tahunya tentang ilmu memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
pengetahuan, teknologi, seni, budaya (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
terkait fenomena dan kejadian tampak mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
mata. dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
Fokus penguatan karakter: Tanggung jawab, Jujur, Percaya Diri, Disiplin, Cermat
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama:
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat menemukan, menentukan dan
menjelaskan gagasan pokok, fakta, dan pola pengembangan untuk menemukan informasi dalam
teks eksposisi dengan tepat, cermat, jujur, percaya diri, dan tanggung jawab.
Pertemuan Kedua:
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat menemukan, menentukan,
menejelaskan, dan menguraikan jenis paragraf, gagasan pokok, dan gagasan penjelas untuk
menyimpulkan isi teks eksposisi dengan tepat, cermat, jujur, disiplin, dan tanggung jawab.
D. Materi Pembelajaran
G. Sumber Belajar
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Peserta didik Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Kosasih, E dkk. 2016. Bahasa Indonesia Kelas VIII. Jakarta: Kemdikbud
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama (PJJ)
Kegiatan Sintak Deskripsi kegiatan Alokasi
Pembelajaran Waktu
1. Pendahuluan 1. Guru menyampaikan salam, mengajak 5’
berdoa dan mengecek kesiapan siswa
melalui grup WA kelas.
2. Guru meminta siswa melakukan presensi
dengan menggunakan google-forms yang
telah disiapkan.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan materi melalui tayangan power point
yang disiapkan pada grup WA kelas.
4. Guru mengajak berdiskusi melalui grup
WA tentang gagasan pokok, fakta dan pola
pengembangan teks eksposisi
2. Inti 1. Peserta didik membaca dan mencermati 50’
(literasi) Power Point yang sudah dibagikan
pada grup WA.
2. Peserta didik mencatat hal-hal penting
berkenaan dengan gagasan pokok, fakta dan
pola pengembangan teks eksposisi.
3. Peserta didik melaporkan hasil kegiatannya
kepada guru melalui Google Classroom
3. Penutup 1. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran 5’
dengan menyampaikan ringkasan materi
yang penting.
2. Guru menyampaikan rencana belajar
pertemuan selanjutnya.
3. Guru menutup pembelajaran melalui grup
WA.
b. Sikap Sosial
No Teknik Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Observasi Jurnal Lihat lampiran 1 Saat pembelajaran
berlangsung
c. Pengetahuan
Bentuk Contoh Butir Waktu
No Teknik Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Tertulis Uraian Lihat lampiran 1 Saat proses
pembelajaran
d. Keterampilan
2. Pembelajaran Remedial
Pada KD 4.5 dengan pemanfaatan belajar kelompok peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan belajar menyimpulkan isi teks ekposisi berdasarkan (gagasan utama dan
gagasan penjelas) yang berupa artikel ilmiah popular dari surat kabar atau majalah yang ada
di perpustakaan.
3. Pembelajaran Pengayaan
Pada KD 3.5 peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan
pengayaan mengidentifikasi isi teks ekposisi yang ada di surat kabar dan majalah
minimal dua topik teks eksposisi
Pada KD 4.5 peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan
pengayaan menyimpulkan isi teks eksposisi yang bersumber dari surat kabar atau
majalah dan minimal 2 topik teks eksposisi.
Lampiran 1 Penilaian
1. Penilaian Sikap Spiritual
Jurnal Penilaian Sikap Spiritual
Nama Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Ngemplak
Tahun pelajaran : 2021/2022
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Positif/
No Waktu Nama Kejadian/Perilaku Butir Sikap Tindak Lanjut
Negatif
1
Positif/
No Waktu Nama Kejadian/Perilaku Butir Sikap Tindak Lanjut
Negatif
1
5
3. Pengetahuan
a. Kisi-kisi Penilaian Pengetahuan
Bentuk Nomor Level
Kompetensi Dasar Indikator Soal
Soal Soal Kognisi
3.5 Mengidentifikasi Disajikan teks eksposisi, peserta Uraian 1 LOTS
informasi teks didik dapat menemukan gagasan
eksposisi pokok, fakta, dan pola
berupa artikel pengembangan teks.
ilmiah populer Disajikan teks eksposisi, peserta 2 MOTS
dari didik dapat menentukan gagasan
koran/majalah) pokok, fakta, dan pola
yang didengar pengembangan teks., struktur, dan
dan dibaca. kaidah kebahasaan.
Disajikan teks eksposisi, peserta 3 MOTS
didik dapat menjelaskan gagasan
. pokok, fakta, dan pola
pengembangan teks.
Skor Maksimal 50
Jumlah skor
Nilai akhir : Skor maksimal
x 100
3. Keterampilan
a. Kisi-kisi Penilaian Keterampilan
Bentuk Nomor Level
Kompetensi Dasar Indikator Soal
Soal Soal Kognisi
4.5 Menyimpulkan Disajikan teks eksposisi, peserta Praktik 1 MOTS
isi teks eksposisi didik dapat menentukan pokok-
(artikel ilmiah pokok isi berdasarkan jenis paragraf,
populer dari gagasan pokok, dan gagasan
koran dan penjelas pada teks eksposisi yang
majalah) yang didengar dan dibaca.
didengar dan Disajikan teks eksposisi, peserta 2 HOTS
dibaca. didik dapat menguraikan pokok-
pokok isi berdasarkan jeis pargraf,
gagasan pokok, dan gagasan pada
teks eksposisi yang didengar dan
dibaca.
Disajikan teks eksposisi, peserta 3 HOTS
didik dapat menyusun simpulan isi
sesuai gagasan-gagasan pokok
dalam teks eksposisi yang didengar
dan dibaca.
b. Penilaian Keterampilan
No Aspek Bobot Skor Kriteria Penilaian
Soal
1 Jika peserta 3 1-5 5 Sangat tepat: Peserta didik dapat
didik dapat menentukan keseluruhan pokok-pokok isi
menentukan berdasarkan jenis paragraf, gagasan pokok,
pokok-pokok isi dan gagasan penjelas pada teks eksposisi
berdasarkan dengan tepat.
jenis paragraf, 4 Tepat: Peserta didik dapat menentukan
gagasan pokok, sebgaian besar pokok-pokok isi berdasarkan
dan gagasan jenis paragraf, gagasan pokok, dan gagasan
penjelas pada penjelas pada teks eksposisi dengan tepat
teks eksposisi 3 Cukup tepat: Peserta didik dapat
yang didengar menentukan pokok-pokok isi berdasarkan
dan dibaca. jenis paragraf, gagasan pokok, dan gagasan
penjelas pada teks eksposisi dengan tepat
2 Kurang tepat: Peserta didik dapat
menentukan pokok-pokok isi berdasarkan
jenis paragraf, gagasan pokok, dan gagasan
penjelas pada teks eksposisi dengan tepat.
1 Tidak tepat: Peserta didik tidak dapat
menentukan pokok-pokok isi berdasarkan
jenis paragraf, gagasan pokok, dan gagasan
penjelas pada teks eksposisi dengan tepat.
2 Jika peserta 3 1-5 5 Sangat tepat: Peserta didik dapat
didik dapat menguraikan pokok-pokok isi berdasarkan
menguraikan jenis paragraf, gagasan pokok, dan gagasan
pokok-pokok isi penjelas pada teks eksposisi dengan tepat
berdasarkan dan hampir tidak ada kesalahan.
jenis paragraf, 4 Tepat: Peserta didik dapat menguraikan
gagasan pokok, pokok-pokok isi berdasarkan jenis paragraf,
dan gagasan gagasan pokok, dan gagasan penjelas pada
penjelas pada teks eksposisi dengan sedikit kesalahan.
teks eksposisi 3 Cukup tepat: Peserta didik dapat
yang didengar menguraikan pokok-pokok isi berdasarkan
dan dibaca.dan jenis paragraf, gagasan pokok, dan gagasan
didengar. penjelas pada teks eksposisi dengan
perbandingan jawaban benar dan jawaban
salah sama.
2 Kurang tepat: Peserta didik dapat
menguraikan pokok-pokok isi berdasarkan
jenis paragraf, gagasan pokok, dan gagasan
penjelas pada teks eksposisi dengan sedikit
kebenaran.
1 Tidak tepat: Peserta didik dapat
menguraikan menguraikan pokok-pokok isi
berdasarkan jenis paragraf, gagasan pokok,
dan gagasan penjelas pada teks eksposisi
dengan tidak ada unsur kebenaran.
3 Jika peserta 4 1-5 5 Sangat tepat: Dapat menyusun kesimpulan
didik dapat menyusun simpulan isi sesuai gagasan-gagasan
dapat menyusun pokok dalam teks eksposisi tepat dan lengkap
simpulan isi hamper tidak ada kesalahan.
sesuai gagasan- 4 Tepat: Dapat menyusun kesimpulan menyusun
simpulan isi sesuai gagasan-gagasan pokok
gagasan pokok
dalam teks eksposisi dengan sedikit kesalahan.
dalam teks Cukup tepat: Dapat menyusun kesimpulan
eksposisi yang 3 menyusun simpulan isi sesuai gagasan-gagasan
didengar dan pokok dalam teks eksposisi dengan
dibaca. perbandingan benar dan salah seimbang.
2 Kurang tepat: Dapat menyusun kesimpulan
menyusun simpulan isi sesuai gagasan-gagasan
pokok dalam teks eksposisi dengan sedikit
kebenaran.
1 Tidak tepat: Tidak dapat menyusun kesimpulan
menyusun simpulan isi sesuai gagasan-gagasan
pokok dalam teks eksposisi.
Skor Maksimal 50
Jumlah skor
Nilai akhir : Skor maksimal
x 100
Lampiran 2
MATERI
1. Pengertian Teks Eksposisi
Eksposisi adalah uraian (paparan) tentang maksud dan tujuan (KBBI, 2011). Teks
eksposisi adalah teks yang mengemukakan sejumlah pendapat disertai fakta. Teks
eksposisi memuat penilaian, dorongan, atau ajakan-ajakan tertentu kepada khalayak.
Bentuk teks eksposisi, terutama di dalam media massa dapat berupa esai, tajuk rencana
(editorial), ataupun tanggapan kritis.
Dalam pengembangannya, teks eksposisi dapat menggunakan fakta, contoh-contoh,
gagasan-gagasan penulisnya, ataupun pendapat-pendapat para ahli. Bahkan, teks itu dapat
dilengkapi dengan media-media visual, seperti tabel, grafik, peta, dan yang lainnya. Teks
eksposisi mengemukakan suatu persoalan tertentu berdasarkan sudut pandang penulisnya.
Hal tersebut menyebabkan bahasan teks eksposisi cenderung subjektif.
Teks eksposisi dibentuk oleh dua unsur utama, yaitu gagasan dan fakta. Gagasan
disebut juga ide ataupun pendapat. Isinya berupa pernyataan yang mungkin berupa
komentar, penilaian, saran, dorongan, dan bujukan. Sedangkan fakta adalah (keadaan,
peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Dalam
teks eksposisi, fakta berfungsi untuk memperkuat gagasan sehingga diharapkan lebih
meyakinkan khalayak.
Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Sumatera menjadi daerah yang paling rawan terjadi
kekeringan akibat kemarau panjang tahun ini. Akibat dari kemarau selain kekeringan adalah
bahaya kebakaran lahan akan berdampak banyak hal terutama dalam hal sosial dan ekonomi.
Kita tak dapat menutup mata pada peristiwa yang sudah terjadi. Kebakaran hutan dan lahan
di lereng Gunung Sindoro di wilayah Temanggung dan Wonosobo Jawa Tengah akhir pekan ini.
Dikabarkan hingga Minggu (9/9), kebakaran justru semakin meluas, menghanguskan 25 hektare
hutan dan lahan. Tak hanya lereng Sindoro, sekitar 5 hektare lereng Gunung Lawu di
Karanganyar juga dilalap api. Sebelumnya, hutan lahan di Gunung Bromo, Jawa Timur juga
terbakar.
Begitulah peristiwa alam yang selalu menyertakan tanda-tanda sangat alamiah. Kemarau
panjang, risiko kebakaran meningkat. Hujan yang panjang, risiko tanah longsor dan banjir. Peran
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sangat diharapkan untuk memberikan
informasi akurat tentang situasi dan kondisi terbaru. Tentu saja diharapkan informasi tersebut
menjadi dasar masyarakat untuk bertindak dalam pemahaman preventif terhadap segala
kemungkinan buruk.
Satu ‘patokan’ dasar, kita harus mencatat dan memahami apa yang dirilis oleh BMKG
diperkirakan awal musim hujan mundur hingga Oktober di sebagian besar wilayah Indonesia.
Artinya, kemarau lebih lama. Pernyataan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, hujan tidak akan
turun serentak terjadi. Sehingga diperlukan tingkat siap-siaga yang lebih ekstra. Ada yang tetap
kemarau, namun ada yang mungkin telah mendapat hujan lebat berikut semua akibatnya.
Sebagai makhluk Tuhan yang paling mulia, karena dikaruniai akal dan kecerdasan lengkap
dengan etika dan estetika manusia wajib menjaga dan menjalankan amanah tersebut. Menjadi
makhluk yang lebih utama menjaga keselamatan bumi beserta makhluk lain. Keselamatan
kehidupan dan kelestarian aneka flora dan fauna/satwa adalah tanggung jawab manusia.
Sehingga kitalah yang harus memiliki kepekaan afeksi dan kognisi menjadi motor penyelamat
dan pelestari lingkungan.
Tanpa kerja sama yang baik dengan masyarakat, apa yang disajikan BMKG tidak akan
menghasilkan manfaat maksimal. Peran serta masyarakat baik secara personal maupun
kelompok, akhirnya menjadi sangat penting untuk menjaga lahan dan kehidupan manusia, flora
dan fauna. Cerdas membaca dan bersahabat dengan alam, harus menjadi bagian dari gaya hidup
saat ini. Sebab di zaman milenial yang serba virtual, bukan mustahil menghilangkan pola pikir
anak zaman ini, bahwa alam raya ini nyata dan perlu dirawat dan dilestarikan. Alam raya bukan
virtual yang antara ada dan tiada.
Nama :
No :
Kelas :
Nama :
No :
Kelas :
1. Tentukanlah gagasan pokok, fakta, dan pola pengembangan teks eksposisi (artikel ilmiah
populer) yang dibaca berjudul “Cerdas Membaca Gejala Alam”!
Jawaban:
Pola
Paragraf Gasasan Pokok Fakta Pengembangan
Teks
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab,peduli (toleransi, gotong royong),
santun, dan percaya diri, peduli, dan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret ( menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak(menulis, membaca,
menghitung, menggambar,dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Nilai Karakter yang dikembangkan: kejujuran, santun, disiplin, percaya diri, dan tanggung
jawab, peduli lingkungan, antikorupsi
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. Melalui kegiatan pembelajaran cerpen, peserta didik dapat menentukan tema dalam
cerpen yang dibaca atau didengar dengan tepat.
1
2. Melalui kegiatan pembelajaran cerpen, peserta didik dapat menentukan tokoh dan
perwatakan dalam cerpen yang dibaca atau didengar.
3. Melalui pembelajaran dengan model inqury, peserta didik dapat bersikap disiplin,
tanggung jawab, dan santun.
Pertemuan kedua
1. Melalui kegiatan pembelajaran cerpen, peserta didik dapat menentukan sudut
pandang/teknik penceritaan dalam cerpen yang dibaca atau didengar.
2. Melalui kegiatan pembelajaran cerpen, peserta didik dapat menentukan amanat dalam
cerpen yang dibaca atau didengar.
3. Melalui kegiatan pembelajaran cerpen, peserta didik dapat menentukan latar tempat, latar
waktu, dan latar suasana dalam cerpen yang dibaca atau didengar.
4. Melalui kegiatan pembelajaran cerpen, peserta didik dapat menentukan alur dalam
cerpen yang dibaca atau didengar.
5. Melalui pembelajaran dengan model inqury, peserta didik dapat bersikap disiplin,
tanggung jawab, dan santun.
Pertemuan ketiga
1. Melalui kegiatan pembelajaran cerpen, peserta didik dapat menentukan unsur-unsur
pembangun teks cerita pendek dengan tepat.
2. Melalui kegiatan pembelajaran cerpen, peserta didik dapat menguraikan unsur-unsur
pembangun teks cerita pendek dengan bukti yang mendukung dengan tepat.
Pertemuan keempat
1. Melalui kegiatan pembelajaran cerpen, peserta didik dapat menyusun simpulan unsur-
unsur pembangun teks cerita pendek dengan bukti yang mendukung serta menjunjung
nilai kejujuran, percaya diri, dan tanggung jawab.
B. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
Faktual
a. Teks Cerpen 1 tugas mandiri (Lisan)
Konseptual
a. Pengertian cerpen
b. Unsur-unsur pembangun cerpen
Prosedural
Cara menentukan unsur-unsur pembangun cerpen
Metakognitif
Nilai moral dalam kehidupan cerpen dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
C. Metode Pembelajaran
Metode : Demonstrasi, Tanya jawab, Diskusi, Penugasan
Model : Inquiry
Pendekatan: Saintifik
2. Bahan
a. Contoh teks cerita pendek
b. Video Sinemanisasi Cerpen
c. Teks-teks cerita pendek, antara lain:
1. “Nyanyian Lautan” karya Yanusa Nugroho
2. “Blarak” karya Yanusa Nugroho
3. “Susi yang Sunyi” karya Gus tf Sakai
d. PowerPoint berisi Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan
E. Sumber Belajar
Trianto, Agus.2018. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas IX SMP/MTs Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Hlm. 51 – 86.
Sawali, M.Pd., Wahono, M.Pd., Drs. Mafrukhi, M.Pd. Mahir Berbahasa Indonesia Kelas IX
SMP/MTs. Jakarta : Erlangga. Hlm. 65 – 103.
F. Langkah-langkah pembelajaran
Pertemuan Pertama (3 JP)
No. Kegiatan Pesesrta Didik Waktu
1. Pendahuluan 10 menit
1. Guru membimbing dan mengawali kegiatan dengan berdoa
dan menanyakan kehadiran peserta didik.
2. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti pembelajaran.
3. Guru memberi motivasi belajar siswa sesuai dengan manfaat
dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari.
4. Guru menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang
akan dipelajari.
5. Guru menyampaikan informasi tujuan kegiatan
pembelajaran yang akan ditempuh atau kompetensi dasar
yang akan dicapai.
6. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
7. Guru menyampaikan lingkup penilaian terkait kompetensi
dasar.
8. Guru membuat kesepakatan dengan peserta didik mengenai
kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran
3 Penutup 10 menit
1. Guru memfasilitasi peserta didik membuat butir-butir
simpulan mengenai tema, tokoh, perwatakan dalam teks
cerpen.
2. Guru bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi
kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran tentang
mengidentifikasi tema, tokoh, perwatakan, dalam teks
cerpen berdasar yang dibaca dan didengar.
3. Guru memberi umpan balik peserta didik dalam proses dan
hasil pembelajaran dengan cara memberi kesempatan
peserta didik untuk menyampaikan kembali tentang tema,
tokoh, perwatakan dalam cerpen.
4. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mencermati dan mencocokkan prediksi yang telah ditulis
dengan pengetahuan yang telah diperoleh.
5. Guru menyampaikan kegiatan belajar yang dikerjakan
sebagai PR yaitu berupa membaca teks cerpen “Malu” karya
Aqil Aziz pada buku Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia
Halaman 39-41.
6. Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan
dikerjakan pada pertemuan berikutnya, yaitu menentukan
latar (waktu, tempat, suasana),alur, amanat, dan sudut
pandang dalam cerpen yang dibaca atau didengar.
7. Guru memberikan penilaian pengetahuan tentang unsur
instrinsik dalam teks cerpen.
8. Peserta didik menutup salam penutup dengan mengucapkan
Assalamualaikum wr.wb.
4
Pertemuan kedua (3 JP)
No. Kegiatan Pesesrta Didik Waktu
1. Pendahuluan 10 menit
1. Guru membimbing dan mengawali kegiatan dengan berdoa
dan menanyakan kehadiran peserta didik.
2. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti pembelajaran.
3. Guru memberi motivasi belajar siswa sesuai dengan manfaat
dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari.
4. Guru menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang
akan dipelajari.
5. Guru menyampaikan informasi tujuan kegiatan
pembelajaran yang akan ditempuh atau kompetensi dasar
yang akan dicapai.
6. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
7. Guru menyampaikan lingkup penilaian terkait kompetensi
dasar.
8. Guru membuat kesepakatan dengan peserta didik mengenai
kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran
3 Penutup 10 menit
1. Guru memfasilitasi peserta didik membuat butir-butir
simpulan mengenai alur, latar, amanat, dan sudut
pandang/teknik penceritaan dalam teks cerpen.
5
2. Guru bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi
kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran tentang
mengidentifikasi alur,latar, amanat, dan sudut pandang
teknik penceritaan dalam teks cerpen berdasar yang dibaca
dan didengar.
3. Guru memberi umpan balik peserta didik dalam proses dan
hasil pembelajaran dengan cara memberi kesempatan
peserta didik untuk menyampaikan kembali tentang alur,
latar, amanat, dan sudut pandang/teknik penceritaan dalam
cerpen.
4. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mencermati dan mencocokkan prediksi yang telah ditulis
dengan pengetahuan yang telah diperoleh.
5. Guru menyampaikan kegiatan belajar yang dikerjakan
sebagai PR yaitu berupa membaca teks cerpen “Malu” karya
Aqil Aziz pada buku Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia
Halaman 39-41.
6. Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan
dikerjakan pada pertemuan berikutnya, yaitu menyimpulkan
latar (waktu, tempat, suasana), tokoh, dan perwatakan,alur,
sudut pandang dalam cerpen yang dibaca atau didengar.
7. Guru memberikan penilaian pengetahuan tentang unsur
instrinsik dalam teks cerpen.
8. Peserta didik menutup salam penutup dengan mengucapkan
Assalamualaikum wr.wb.
6
2. Kegiatan Inti 100
1. Peserta didik membaca teks cerita pendek berjudul
“Blarak” karya Yanusa Nugroho yang diberikan guru.
(cermat) (literasi)
2. Peserta didik mencermati uraian unsur-unsur pembangun
teks cerita pendek dengan bukti yang mendukung melalui
media. (cermat) (literasi)
3. Peserta didik mengajukan pertanyaan mengenai simpulan
unsur-unsur pembangun dalam cerita pendek. (santun)
(berpikir kritis)
4. Peserta didik mengumpulkan berbagai informasi tentang
simpulan unsur-unsur pembangun teks cerita pendek
berjudul “Blarak” karya Yanusa Nugroho dengan bukti
yang mendukung. (bertanggung jawab) (kolaboratif)
5. Peserta didik menyimpulkan unsur-unsur pembangun teks
cerita pendek berjudul “Blarak” karya Yanusa Nugroho
dengan bukti yang mendukung. (bertanggung jawab)
(kolaboratif)
3. Penutup 10
1. Peserta didik bersama guru merefleksi hasil pembelajaran
mengenai unsur-unsur pembangun teks cerita pendek.
2. Peserta didik bersama guru menyimpulkan unsur-unsur
pembangun teks cerita pendek.
3. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi yang
akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
4. Peserta didik bersama guru menutup kegiatan pembelajaran
dengan doa bersama dan salam.
G. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Sikap Spiritual
No Teknik Bentuk Waktu Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
Observasi Jurnal Pembelajaran Penilaian untuk
berlangsung dan
pencapaian
pembelajaran.
a. Sikap Sosial
Bentuk Contoh Butir
No. Teknik WaktuPelaksanaan Keterangan
Instrumen Instrumen
1. observasi Lembar terlampir saat pembelajaran penilaian
observasi berlangsung untuk dan
(catatanjurnal pencapaian
) pembelajaran
2. Penilaian Diri Lembar terlampir saat pembelajaran penilaian
observasi selesai sebagai
(catatan pembelajaran
jurnal)
3. Penilaian Antar Lembar terlampir setelah penilaian
Teman observasi(cata pembelajaran sebagai
tan jurnal) selesai pembelajaran
b. Pengetahuan
Bentuk Waktu
No Teknik Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
1. Lisan Pertanyaan Saat Penilaian untuk
(lisan) dengan pembelajaran pembelajaran
jawaban berlangsung
8
terbuka
2. Tertulis Pilihan ganda Setelah Penilaian
pembelajaran pencapaian
selesai pembelajaran
d. Keterampilan
Bentuk Waktu
No Teknik Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
1 Praktik Lembar Saat Penilaian
Observasi dan pembelajaran untuk, sebagai,
rubrik penilaian berlangsung dan/atau
praktik dan/atau pencapaian
setelah selesai pembelajaran
4. Instrumen
1. Instrumen Penilaian Pengetahuan
2. Teknik Penilaian : tes tertulis
3. Bentuk Tes : Pilihan Ganda
4. Kisi-kisi Penilaian :
Pertemuan pertama dan kedua
9
SOAL PENGETAHUAN
Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. Bacalah teks berikut ini!
Peristiwa pembakaran kampung bagi warsinah adalah barang baru, suatu kejadian yang
belum pernah dialami. Oleh karena itu, ketika mendengar bahwa kampungnya akan dibakar ia
tak percaya. “Masa, ada manusia sekejam itu,” katanya.
Sesuai dengan kutipan di atas, tokoh aku mengalami suasana jiwa yang diliputi …
A. Kesedihan
B. Penyesalan
C. Keresahan
D. Keragu-raguan
10
5. Bacalah kutipan cerpen berikut!
Kami tiba di terminal. “ Lebih baik, Om naik Indah Murni saja, “ kataku. “ Bis ini lewat
jalan tol, paling-paling Cuma setengah jam ke Cililitan.”
Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam kutipan cerpen tersebut adalah ….
A. Orang pertama
B. Orang kedua
C. Orang ketiga
D. Orang pertama dan ketiga
Kunci Jawaban
Pedoman Penskoran
Nomor Soal Skor
1. 1
2. 1
3. 1
4. 1
5. 1
6. 1
7. 1
8. 1
9. 1
10. 1
KD 4.5
Pertemuan 1 dan 2
A. Bacalah cerita pendek yang berjudul “Nyanyi Lautan” karya Yanusa Nugroho!
B. Berdasarkan pembacaan cerita pendek tersebut, jawablah soal-soal berikut!
1. Identifikasi unsur-unsur pembangun teks cerita pendek tersebut!
2. Uraikan unsur-unsur pembangun teks cerita pendek tersebut dengan disertai bukti!
3. Simpulkan unsur-unsur pembangun teks cerita pendek tersebut dengan disertai bukti!
No. Unsur-Unsur Pembangun Uraian Bukti
Cerita Pendek
1 Judul
14
Judul terlihat dari kalimat paling atas teks
Nyanyi Lautan cerita pendek.
17
5. Materi Pembelajaran Reguler
Faktual
Perhatikan tayangan video cerpen “ Hadiah Terakhir Untuk Ibu” karya Novita Tree
Putri Hastomi.
Meskipun bergelimang harta Tiyas tidaklah menyombongkan diri. Tidak kalah dengan
Tiyas, Orang tua Tiyas juga merupakan orang yang baik dan ramah, Tidak berpatokan
pada harta dalam bergaul dan tidak membeda-bedakan orang di sekelilingnya. Kawan-
kawan Tiyas sangat suka dan betah berlama-lama di rumah Tiyas karena mereka selalu
disambut ramah dan diperlakukan seperti keluarga sendiri oleh keluarga Tiyas.
Tiyas memiliki seorang sahabat yang sangat setia menemaninya dalam menghadapi lika
liku kehidupan. Tidak jauh dari rumahnya Dwi sahabat Tiyas tinggal di kampung dekat
rumah Tiyas, hanya saja dipisahkan oleh RT saja. Namun sudah hampir dua minggu
Dwi tidak mengunjungi Tiyas di rumahnya. “Hmmm Dwi ke mana ya Mah, biasanya
hampir setiap hari Dwi main ke sini. Tapi ini sudah hampir lewat dua minggu Dwi tidak
datang lagi.” Ujar Tiyas. “Mungkin Dwi sedang sakit!” jawab Mama Tiyas. “Ih, iya
juga ya Mah, siapa tahu memang Dwi lagi sakit. Kalo begitu nanti sore Tiyas mau
menengoknya” katanya dengan penuh semangat.
Sudah lima kali Tiyas mengetuk pintu rumah Dwi. Karena menunggu lama tidak
kunjung dibuka akhirnya Tiyas memberanikan diri untuk bertanya kepada tetangga
tentang menghilangnya Dwi. Benar saja, Ternyata sudah dua minggu Dwi ikut orang
tuanya pulang ke desa. Sebab ayahnya habis kena PHK. Akhirnya keluarga Dwi
memutuskan untuk kembali ke desa dan memilih menjadi petani. “Oh, kasihan sekali
Dwi,” ujarnya di dalam hati, Di rumahnya, Tiyas tampak melamun sambil memikirkan
nasib sahabat setianya itu.
“Ada apa Yas? Kok kamu nggak seperti biasanya, malah tampak lesu dan kurang
semangat.” Papa bertanya sambil menegur. “Dwi, Pa.” Jawab Tiyas
“Memangnya ada apa dengan Dwi sehingga membuatmu muram, Apa dia sedang
sakit?” Tiyas menggeleng kepada ayah.
18
“Lantas kenapa?” Papa menjadi penasaran.
“Sekarang Dwi sudah pindah rumah. Kata tetangga sebelah rumahnya Dwi ikut orang
tuanya pulang ke desa. Kabarnya bapaknya habis di PHK dan memilih untuk menjadi
petani”. Sambil menatap Tiyas, Papa termenung memikirkan ucapan Tiyas dengan rasa
setengah tidak percaya.
“Kalau Papa tidak langsung percaya, Coba tanya deh, sama Pak RT atau ke tetangga
lain” ujarnya.
“Lalu apa rencana kamu?”
“Aku harap Papa bisa menolong Dwi!”
“Maksudmu?”
“Aku pengen Dwi bisa di sini lagi” Tyas memohon dengan agak mendesak.
“Baik kalau itu bisa bikin kamu seneng. Tapi, kamu harus bisa mencari alamat rumah
Dwi yang di desa” kata Papa.
Berkat bantuan pemilik kontrakan bekas rumah Dwi akhirnya tiga hari kemudian Tiyas
berhasil memperoleh alamat rumah Dwi yang berada di desa. Ia merasa sangat senang.
Kemudian Papa bersama dengan Tiyas datang ke rumah Dwi di sebuah desa terpencil
dan lokasi rumahnya masih masuk ke dalam lagi. Bisa di tempuh dengan jalan kaki dua
kilometer. Kedatangan kami disambut orang tua Dwi dan Dwi sendiri. Betapa gembira
hati Dwi ketika bertemu dengan Tiyas. Mereka berpelukan cukup lama untuk melepas
rasa rindu. pada awalnya Dwi sangat kaget dengan kedatangan Tiyas secara tiba-tiba.
“Maaf ya Yas. Aku tak sempat memberi kabar ke kamu kalau aku mau pindah”
“Ah, tidak apa-apa. Yang penting aku sudah ketemu kamu dan merasa senang.”
Setelah berbincang cukup lama, Papa menjelaskan tujuan kedatangan mereka kepada
orang tua Dwi. Ternyata orang tua Dwi tidak keberatan, mereka menyerahkan segala
keputusan kepada Dwi sendiri.
“Begini, Wik, kedatangan kami kemari, ingin mengajak kamu untuk ikut kami ke
Surabaya. Kami menganggap kamu itu sudah seperti keluarga kami sendiri. Gimana
Wi, apakah kamu bersedia ikut?” Tanya Papa.
“Soal sekolahmu,” lanjut Papa, “kamu nggak usah khawatir. Seluruh biaya
pendidikanmu biar Papa yang menanggung.”
“Baiklah kalau memang Bapak dan Tiyas menghendaki saya ikut, saya mau pak. Saya
juga mengucapkan banyak terima kasih atas kebaikan Bapak yang mau membantu saya
dan keluarga saya.”
Kemudian Tiyas bangkit dari tempat duduk laKulu mendekat memeluk Dwi. Tampak
mata Tiyas berkaca kaca tidak kuat menahan kebahagiaan. Kini Dwi tinggal di rumah
Tiyas. Sementara orang tuanya tetap tinggal di desa. Selain untuk mengerjakan sawah,
mereka juga merawat nenek Dwi yang sudah semakin tua.
Dari contoh cerpen singkat tentang persahabatan ini dapat kita ambil hikmah bahwa kita
harus mensyukuri nikmat yang telah kita miliki dan selalu merasa berkecukupan seperti
halnya Dwi yang selalu bersyukur sekalipun hidup serba kekurangan. Cerpen singkat
tema sahabat ini juga mengajarkan pada kita untuk menjunjung tinggi nilai solidaritas
anatar sesama, dan menghargai sebuah nilai persahabatan yang terjalin.
19
Konseptual
1. Pengertian cerpen
Cerpen adalah suatu karya sastra pendek yang menceritakan kisah cerita dari suatu tokoh
yang di dalamnya terdapat permasalahan serta solusi dari masalah tersebut.
Cerpen merupakan singkatan dari cerita pendek. Maksud dari cerita pendek disini adalah
ceritanya kurang dari 10.000 (sepuluh ribu) kata atau kurang dari 10 (sepuluh) halaman.
Cerpen biasanya hanya memberikan kesan tunggal yang demikian dan memusatkan diri pada
satu tokoh dan satu situasi saja. Cerpen adalah jenis karya sastra yang memaparkan kisah
ataupun cerita tentang kehidupan manusia lewat tulisan pendek. cerpen juga bisa disebut
sebagai karangan fiktif yang berisikan tentang sebagian kehidupan seseorang atau juga
kehidupan yang diceritakan secara ringkas yang berfokus pada suatu tokoh saja.
Dalam membuat alur atau plot penulis harus memperhatikan karakter tokoh yang akan
di ceritakan. Biasanya semakin baik karakter tokoh maka semakin besar konflik yang
akan timbul.
e. Penokohan (perwatakan)
Penokohan adalah pemberian karakter pada setiap tokoh dalam cerita. karakter yang
telah ditentukan akan tercermin pada pikiran, tindakan, ucapan, serta pandangan
tokoh terhadap peristiwa yang terjadi. Metode yang digunakan untuk menetukan
karakter suatu tokoh ada 2 (dua) macam yaitu:
Metode analitik
Metode analitik adalah metode yang digunakan untuk menetukan karakter tokoh
dengan cara memaparkan ataupun menyebutkan sifat tokoh secara langsung.
Contoh : penyayang, lemah lembut, pemberani, tegas, pemalu, egois, ringan
tangan, ramah, ceria, lugu, kreatif, dll.
Metode dramatik
Metode dramatik adalah suatu metode yang digunakan untuk menetukan karakter
tokoh dengan cara tidak langsung menggambarkan sifat tokoh. Penggambaran
tokoh dilakukan melalui percakapan yang dilakukan oleh tokoh lain. Metode ini
dapat juga disebut sebagai metode reaksi tokoh lain (berupa pandangan,
pendapat, sikap, dsb).
21
2. Unsur Ekstrinsik Cerpen
Unsur ekstrinsik cerpen adalah unsur yang terdapat di luar cerpen. Unsur ekstrinsik dari
cerpen merupakan usur yang menjadi faktor pengarang membuat cerpen tersebut. Unsur
ini sangat mempengaruhi penyajian amanat dan latar belakang dari cerpen. Unsur
eksterinsik cerpen dibagi menjadi 2 yakni :
- Biografi, yakni riwayat hidup pengarang cerita, yang ditulis secara keseluruhan.
Mulai dari jenjang pendidikan yang paling rendah hinga jenjang terahir yang
telah ditamatkan.
- Aliran Sastra, seorang penulis pastinya mengikuti aliran sastra tertentu. Hal
tersebut dapat memberikan pengaruh yang besar pada gaya penulisan yang
dipakai oleh penulis dalam menciptakan sebuah karya sastra.
22
LAMPIRAN 1
----------------------------------- ---------------------------------
NIP. ---------------------------- NIP. ----------------------------
LAMPIRAN 2
23
Mengetahui, Ngemplak, Desember 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
-------------------------------- ----------------------------------
NIP. ------------------------- NIP. --------------------------------
LAMPIRAN 3
Instrumen:
LEMBAR PENILAIAN DIRI
PETUNJUK
Lakukan penilaian terhadap dirimu sendiri tentang sikap atau perilakumu selama
proses pembelajaran
-------------------------------- ----------------------------------
NIP. ------------------------- NIP. --------------------------------
24
LAMPIRAN 4
1. Pengertian Cerpen
Cerpen adalah suatu karya sastra pendek yang menceritakan kisah cerita dari suatu tokoh
yang di dalamnya terdapat permasalahan serta solusi dari masalah tersebut.
2. Ciri-Ciri Cerpen
Sama halnya seperti karya tulis lainnya. cerpen juga memiliki ciri-ciri khusus yang
berfungsi sebagai pembeda antara teks yang lainnya.
1. Ceritanya jauh lebih pendek dibanding dengan novel.
2. Memiliki jumlah kata kurang dari 10.000 kata atau tidak lebih dari 10 halaman.
3. Cerita yang diceritakan biasanya bersumber dari kehidupan sehari-hari .
4. Dalam cerpen hanya menceritakan inti sari dari cerita tersebut bukan kisah detail para
tokohnya
5. Dalam cerpen tokoh akan dihadapkan pada suatu permasalahan atau konflik yang pada
akhirnya akan menemukan penyelesaian dari konflik tersebut.
6. Pemakaian kata yang sederhana sehingga mudah dikenal pembaca.
7. Pembaca dapat ikut merasakan langsung kisah yang diceritakan karena kesan yang
ditinggalkan cerpen sangat mendalam.
8. Mempunyai alur cerita lurus dan tunggal.
9. Pendalam tokohnya sangat sederhana.
10. Biasanya hanya menceritakan 1 kejadian atau peristiwa saja.
25
4. Sudut Pandang Cerpen
Adalah cara pandang yang digambarkan oleh pengarang dalam sebuah peristiwa atau
kejadian yang terjadi dalam cerita pendek.
Ada 4 sudut pandang dalam cerpen adalah sebagai berikut :
a. Sudut pandang orang pertama pelaku utama
Dalam sudut pandang ini tokoh “aku” menjadi pusat perhatian dan tokoh utama yang
menceritakan tentang peristiwa yang dialaminya dalam cerpen.
b. Sudut pandang orang pertama pelaku sampingan
Dalam bagian ini tokoh “aku” muncul sebagai pelaku tambahan atau saksi saja. Biasanya
tokoh “aku” muncul hanya muncul dalam pengantar dan penutup cerita.
c. Sudut pandang orang ketiga serba tahu.
Sudut pandang ini menceritakan melalui sudut pandang “dia”, tapi pengarang atau
narator mengetahui segala hal yang berhubungan dengan tokoh “dia”. Pengarang cerpen
mengetahui segalanya.
d. Sudut pandang orang ketiga pengamat.
Dalam sudut pandang ini pengarang hanya menggambarkan apa yang dirasakan, dialami,
dilihat, dan dipikir oleh seorang tokoh.
5. Amanat cerpen
Amanat merupakan sebuah pesan moral yang disisipkan pengarang didalam cerpen agar
pembacanya dapat menyerap pelajaran yang dapat dipetik dalam karangan cerpen tersebut,
serta dapat bertindak atau melakukan sesuatu terhadap suatu hal atau permasalahan.
6. Unsur Ekstrinsik Cerpen
Unsur ekstrinsik merupakan sebuah unsur cerpen yang membentuk cerpen itu sendiri dari
luar. Berikut ini merupakan unsur ekstrinsik yang cerpen:
a.Latar Belakang Masyarakat
Latar belakang masyarakat adalah pangaruh kondisi latar belakang yang terdapat di
masyarakat yang dapat mempengaruhi terbentuknya jalan cerita dalam cerpen, Pengaruh
kondisi tersebut seperti kondisi politik, ideologi, sosial masyarakat, dan kondisi ekonomi
masyarakat.
27
LAMPIRAN 5
Betapa menyenangkannya menjadi orang kaya. Hidup serba berkecukupan. Apapun yang
diinginkan akan terpenuhi. Karena semua sudah tersedia. Seperti halnya Tiyas. Seorang anak
orang kaya yang menjadi banyak sorotan, Berangkan dan pulang selalu diantar oleh supir pribadi
dan mobil mewahnya.
Meskipun bergelimang harta tiyas tidaklah menyombongkan diri. Tidak kalah dengan Tiyas,
Orang tua Tiyas juga merupakan orang yang baik dan ramah, Tidak berpatokan pada harta dalam
bergaul dan tidak membeda-bedakan orang disekelilingnya. Kawan-kawan Tiyas sangat suka
dan betah berlama-lama di rumah Tiyas karena mereka selalu disambut ramah dan diperlakukan
seperti keluarga sendiri oleh keluarga Tiyas.
Tiyas memiliki seorang sahabat yang sangat setia menemaninya dalam menghadapi lika liku
kehidupan. Tidak jauh dari rumahnya Dwi sahabat tiyas tinggal di kampung dekat rumah Tiyas,
hanya saja dipisahkan oleh RT saja. Namun sudah hampir dua minggu Dwi tidak mengunjungi
Tiyas di rumahnya. “Hmmm Dwi kemana ya mah, Biasanya hampir setiap hari Dwi main kesini.
Tapi ini sudah hampir lewat dua minggu Dwi tidak datang lagi.” Ujar Tiyas. “Mungkin Dwi
sedang sakit!” jawab Mama Tiyas. “Ih, iya juga ya mah, siapa tahu memang Dwi lagi sakit. Kalo
begitu nanti sore Tiyas mau menengoknya” katanya dengan penuh semangat.
Sudah lima kali Tiyas mengetuk pintu rumah Dwi. Karena menunggu lama tidak kunjung dibuka
akhirnya Tiyas memberanikan diri untuk bertanya kepada tetangga tentang menghilangnya Dwi.
Benar saja, Ternyata sudah dua minggu Dwi ikut orang tuanya pulang ke desa. Sebab ayahnya
habis kena PHK. Akhirnya keluarga Dwi memutuskan untuk kembali ke desa dan memilih
menjadi petani.
“Oh, kasihan sekali Dwi,” ujarnya didalam hati,
Di rumahnya, Tyas tampak melamun sambil memikirkan nasib sahabat setianya itu.
“Ada apa Yas? Kok kamu nggak seperti biasanya, malah tampak lesu dan kurang semangat.”
Papa bertanya sambil menegur.
“Dwi, Pa.” Jawab Tiyas
“Memangnya ada apa dengan Dwi sehingga membuatmu muram, Apa dia sedang sakit?” Tyas
menggeleng kepada ayah.
“Lantas kenapa?” Papa menjadi penasaran.
“Sekarang Dwi sudah pindah rumah. Kata tetangga sebelah rumahnya Dwi ikut orang tuanya
pulang ke desa. Kabarnya bapaknya habis di PHK dan memilih untuk menjadi petani”.
Sambil menatap Tiyas papa termenung memikirkan ucapan tiyas dengan rasa setengah tidak
percaya.
“Kalau Papa tidak langsung percaya, Coba tanya deh, sama Pak RT atau ke tetangga lain”
ujarnya.
“Lalu apa rencana kamu?”
“Aku harap Papa bisa menolong Dwi!”
“Maksudmu?”
28
“Aku pengen Dwi bisa disini lagi” Tyas memohon dengan agak mendesak.
“Baik kalau itu bisa biki kamu seneng. Tapi, kamu harus bisa mencari alamat rumah Dwi yang
di desa” kata Papa.
Berkat bantuan pemilik kontrakan bekas rumah Dwi akhirnya tiga hari kemudian Tiyas berhasil
memperoleh alamat rumah Dwi yang berada di desa. Ia merasa sangat senang. Kemudian Papa
bersama dengan Tiyas datang ke rumah Dwi di sebuah desa terpencil dan lokasi rumahnya masih
masuk ke dalam lagi. Bisa di tempuh dengan jalan kaki dua kilometer. Kedatangan kami
disambut orang tua Dwi dan Dwi sendiri. Betapa gembira hati Dwi ketika bertemu dengan Tiyas.
Mereka berpelukan cukup lama untuk melepas rasa rindu. pada awalnya Dwi sangat kaget
dengan kedatangan Tiyas secara tiba-tiba.
“Maaf ya Yas. Aku tak sempat memberi kabar ke kamu kalo aku mau pindah”
“Ah, tidak apa-apa. Yang penting aku sudah ketemu kamu dan merasa senang.”
Setelah berbincang cukup lama, Papa menjelaskan tujuan kedatangan mereka kepada orang tua
Dwi. Ternyata orang tua Dwi tidak keberatan, mereka menyerahkan segala keputusan kepada
Dwi sendiri.
“Begini, Wik, kedatangan kami kemari, ingin mengajak kamu untuk ikut kami ke Surabaya.
Kami menganggap kamu itu sudah seperti keluarga kami sendiri. Gimana Wi, apakah kamu
bersedia ikut?” Tanya Papa.
“Soal sekolahmu,” lanjut Papa, “kamu nggak usah khawatir. Sseluruh biaya pendidikanmu biar
papa yang menanggung.”
“Baiklah kalau memang Bapak dan Tiyas menghendaki saya ikut, saya mau pak. Saya juga
mengucapkan banyak terima kasih atas kebaikan Bapak yang mau membantu saya dan keluarga
saya.”
Kemudian Tiyas bangkit dari tempat duduk lalu mendekat memeluk Dwi. Tampak mata Tyas
berkaca kaca tidak kuat menahan kebahagiaan. Kini Dwi tinggal di rumah Tiyas. Sementara
orang tuanya tetap tinggal di desa. Selain untuk mengerjakan sawah, mereka juga merawat
nenek Dwi yang sudah semakin tua.
Dari contoh cerpen singkat tentang persahabatan ini dapat kita ambil hikmah bahwa kita harus
mensyukuri nikmat yang telah kita miliki dan selalu merasa berkecukupan seperti halnya Dwi
yang selalu bersyukur sekalipun hidup serba kekurangan. Cerpen singkat tema sahabat ini juga
mengajarkan pada kita untuk menjunjung tinggi nilai solidaritas anatar sesama, dan menghargai
sebuah nilai persahabatan yang terjalin.
29
Lampiran 3: Materi
MATERI PEMBELAJARAN
30
cerita, ada seorang pelaku utama yang jalan ceritanya padat dan harus tercipta suatu efek atau
kesan yang mendalam pada pembaca (Rampan, 2009: 2).
Dari beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa cerpen adalah karya
sastra yang disebut fiksi dengan alur cerita sederhana atau pendek, dibaca sekali duduk dengan
kisaran waktu antara setengah jam sampai dua jam, dan ceritanya dapat membangkitkan efek
tertentu dalam diri pembaca.
2. Unsur pembangun cerpen
Stanton (dalam Wiyatmi, 2009: 30) menyebutkan bahwa unsur pembangun cerita fiksi
atau cerpen terbagi menjadi tujuh unsur, yaitu tokoh, alur, latar, judul, sudut pandang, gaya
bahasa, serta tema. Lebih lanjut, Rampan (2009: 3-9) berpendapat bahwa unsur pembangun
cerpen terdiri dari tema, plot, perwatakan, sudut pandangan, latar, gaya, alinea awal alinea akhir.
Nurgiyantoro (2013: 14) mengatakan bahwa unsur-unsur pembangun cerpen dan novel sama,
seperti plot, tema, penokohan, dan latar. Unsur-unsur yang telah disebutkan oleh para ahli
tersebut berkaitan satu sama lain untuk membentuk cerpen secara utuh. Berikut penjelasan
unsur pembangun cerpen yang dilihat dari judul, tema, penokohan, gaya bahasa, sudut pandang,
alur; dan latar.
a. Judul
Wiyatmi (2009: 40) menyatakan bahwa judul merupakan unsur pembangun cerpen yang
paling mudah dikenal oleh pembaca. Hal ini dikarenakan judul selalu tercantum pada karya
sastra. Judul yang ada pada karya sastra sering mengacu pada tokoh, latar, tema, dan kombinasi
dari beberapa unsur pembangun cerpen yang lain. Seorang pengarang umumnya memilih judul
dengan alasan kemenarikan agar pembaca tertarik atau penasaran dengan isi cerpen.
Judul suatu karya bertalian erat dengan elemen-elemen yang membangun fiksi dari
dalam, mungkin sekali sebuah judul mengacu pada tema, latar, konflik, tokoh, simbol cerita,
atmosfer dan mengacu pada akhir cerita. Namun tidak dipungkiri pembaca sering tidak
menemukan kaitan langsung antara judul dan isi cerita, bahkan pembaca sering kecewa. Dalam
konteks ini, sesungguhnya bukan masalah judul itu cocok, relevan, dan pas dengan isi ceritanya,
melainkan kaitannya tampak jelas atau tidak. Kaitan judul dan isi mungkin saja sangat jauh, dan
hal itu memang disengaja oleh pengarang untuk menimbulkan semacam ketegangan dalam diri
pembaca.
Judul-judul yang sering “melanggar atau mengecewakan horison harapan” pembaca
biasanya terdapat dalam karya-karya inkonvensional. Akan tetapi, walaupun sering
mengecewakan pembaca, judul semacam itu bukan berarti tidak memiliki nilai tertentu. Dalam
hubungan ini berlaku estetika oposisi: suatu karya literer dianggap bernilai jika karya itu
31
sanggup melanggar cakrawala harapan pembaca. Semakin jauh kesenjangan yang tercipta, karya
yang bersangkutan dianggap semakin bernilai seni (Sayuti, 2000: 148).
b. Tema
Tema merupakan gagasan dasar yang menopang sebuah karya sastra dan yang
terkandung di dalam teks sebagai struktur semantis dan yang menyangkut persamaan-persamaan
atau perbedaan-perbedaan. Tema disaring dari motif-motif yang terdapat dalam dalam karya
yang bersangkutan yang menetukan hadirnya peristiwa-peristiwa, konflik, dan situasi tertentu
(Nurgiyantoro, 2013: 68). Nurgiyantoro juga mengungkapkan bahwa tema merupakan motif
pengikat keseluruhan cerita yang umumnya tidak ditunjukkan secara gamblang oleh pengarang.
Pembaca harus memahami dan menafsirkan cerita sehingga pembaca mampu mengetahui tema
dari cerita tersebut.
Sayuti (2000: 187-190) menyatakan tema merupakan makna cerita, gagasan sentral, atau
dasar cerita. Wujud tema dalam fiksi, biasanya berpangkal pada alasan tindak atau motif tokoh.
Selain itu, tema juga merupakan sejenis komentar terhadap subjek atau pokok masalah, baik
secara eksplisit maupun implisit. Jadi, dalam tema terkandung sikap pengarang terhadap subjek
atau pokok cerita.
Jakob Sumardjo (dalam Rampan, 2013: 3) berpendapat bahwa tema adalah ide sebuah
cerita. Pengarang dalam menulis cerita bukan sekedar bercerita, tetapi mengatakan atau
mengungkapkan sesuatu pada pembacanya. Sesuatu yang dimaksud adalah suatu yang berasal
dari masalah kehidupan, pandangan hidup tentang kehidupan, atau komentar terhadap
kehidupan.
Fungsi tema adalah menyatukan unsur-unsur lainnya. Tema juga berfungsi untuk
melayani visi atau responsi pengarang terhadap pengalaman dan hubungan totalnya dengan jagat
raya. Artinya, pengarang menciptakan dunia fiksional yang relevan dengan kehidupan pembaca
(Sayuti, 2000: 192-193).
Dalam upaya menemukan dan menafsirkan tema karya fiksi, Sayuti (2000: 195-196)
menyatakan bahwa terdapat sejumlah kriteria yang sifatnya tentatif. Pertama, penafsiran
hendaknya mempertimbangkan tiap detil cerita yang dikedepankan (foregrounded). Kedua,
penafsiran tema hendaknya tidak memiliki sifat bertentangan dengan tiap detil cerita. Ketiga,
penafsiran tema hendaknya tidak mendasarkan diri pada bukti-bukti yang tidak dinyatakan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Terakhir, penafsiran tema harus mendasarkan diri pada
bukti yang secara langsung ada atau yang diisyaratkan dalam cerita.
Nurgiyantoro (2013: 77) menjelaskan bahwa tema dapat digolongkan ke dalam beberapa
kategori yang berbeda tergantung dari segi mana penggolongan itu dilakukan. Pengkategorian
tema yang akan dikemukakan berikut dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang, yaitu
32
penggolongan dikhotomis yang bersifat tradisional dan nontradisional, dan penggolongan dari
tingkat keutamaannya. (Materi Pengayaan)
1) Tema tradisional dan nontradisional
Tema tradisional dimaksudkan sebagai tema yang menunjuk pada tema yang hanya “itu-
itu” saja, dalam arti ia telah lama dipergunakan dan dapat ditemukan dalam berbagai cerita,
termasuk cerita lama. Pernyataan-pernyataan tema yang dapat dipandang sebagai bersifat
tradisional itu, misalnya, berbunyi: (i) kebenaran dan keadilan mengalahkan kejahatan, (ii)
tindak kejahatan walau ditutup-tutupi akan terbongkar juga, (iii) tindak kebenaran atau
kejahatan masing-masing akan memetik hasilnya (Jawa: becik ketitik ala ketara), (iv) cinta yang
sejati menuntut pengorbanan, (v) kawan sejati adalah kawan di masa duka, (vi) setelah
menderita, orang baru teringat Tuhan, (vii) atau (seperti pepatah-pantun) berakit-rakit ke hulu,
berenang-renang ke tepian, dan sebagainya.
2) Tema utama dan tema tambahan
Menentukan tema pokok sebuah cerita pada hakikatnya merupakan aktivitas memilih,
mempertimbangkan, dan menilai, di antara sejumlah makna yang ditafsirkan ada di kandung
oleh karya yang bersangkutan. Makna pokok cerita disebut dengan tema pokok atau tema utama
atau tema mayor. Makna pokok cerita tersirat dalam sebagian besar, untuk tidak dikatakan dalam
keseluruhan, cerita, bukan makna yang hanya terdapat pada bagian-bagian tertentu cerita saja.
Makna yang hanya terdapat pada bagian-bagian tertentu cerita dapat diiedentifikasi sebagai
makna bagian, makna tambahan. Makna tambahan inilah yang dapat disebut sebagai tema-tema
tambahan, atau tema minor. Makna-makna tambahan bukan merupakan sesuatu yang berdiri
sendiri, terpisah dari makna pokok cerita yang bersangkutan berhubung sebuah novel yang
menjadi satu kesatuan.
Sayuti (2000: 193) mengemukakan bahwa tema fiksi umumnya diklasifikasikan menjadi
lima jenis yakni tema physical ‘jasmaniah’, organic ‘moral’, social ‘sosial’, egoic ‘egoik’, dan
divine ‘ketuhanan’. Tema jasmaniah merupakan tema yang cenderung berkaitan dengan keadaan
jasmani seorang manusia sebagai molekul, zat dan jasad. Aoaleh karena itu, tema penceritaan
termasuk ke dalam kelompok tema ini. Tema organik diterjemahkan sebagai tema tentang
‘moral’ karena kelompok tema ini mencakup hal-hal yang berhubungan dengan moral manusia
yang wujudnya tentang hubungan antarmanusia, antarpria-wanita. Tmea sosial meliputi hal-hal
yang berada di luat masalah pribadi, misalnya masalah politik, pendidikan, dan propaganda.
Tema egoik merupakan tema yang menyangkut reaksi-reaksi pribadi yang pada umumnya
menentang pengaruh sosial. Tema ketuhanan merupakan tema yang berkaitan dengan kondisi
dan situasi manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
33
c. Tokoh
Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam sebuah fiksi. Tokoh dalam fiksi
merupakan ciptaan pengarang, meskipun dapat juga merupakan gambaran dari orang-orang yang
hidup di alam nyata (Wiyatmi, 2009: 30). Oleh karena itu, Sayuti (2000:68) menyatakan dalam
sebuah fiksi, tokoh hendaknya dihadirkan secara alamiah. Tokoh harus memiliki “kehidupan”
dan berciri “hidup”, atau memiliki derajat lifelikeness (kesepertihidupan).
Hampir sama seperti manusia nyata, tokoh dalam novel pun memiliki watak. Penokohan
atau perwatakan termasuk unsur pembangun cerpen yang sangat penting. Penokohan merupakan
teknik atau cara pengarang memperkenalkan tokoh ceritanya kepada pembaca atau teknik yang
digunakan untuk memunculkan tokoh cerita.
Ada dua cara menggambarkan watak tokoh, yaitu secara langsung (telling, analitik) dan
tidak langsung (showing, dramatik). Secara tidak langsung, watak tokoh digambarkan melalui
beberapa cara, yakni: (1) penamaan tokoh (naming), (2) cakapan, (3) penggambaran pikiran
tokoh, (4) arus kesadaran (steam of consciousness), (5) pelukisan perasaan tokoh, (6) perbuatan
tokoh, (7) sikap tokoh, (8) pandangan seorang atau banyak tokoh terhadap tokoh tertentu, (9)
pelukisan fisik, dan (10) pelukisan latar (Sayuti, 2000: 91-93).
Jakob Sumardjo (dalam Rampan, 2009: 5) menyebutkan bahwa cara penggambaran
watak dapat dilakukan dengan lima hal, yakni dilihat dari perbuatan atau tindakan tokoh, ucapan
tokoh, penggambaran fisik tokoh, pikiran tokoh, dan penerangan langsung. Cara penggambaran
watak juga menjadi ciri khas dari seorang pengarang.
Sayuti (2000: 74) membedakan tokoh menjadi dua, yaitu tokoh sentral/tokoh utama dan
tokoh periferal/tokoh tambahan/bawahan. Tokoh sentral merupakan tokoh yang mengambil
bagian besar dalam peristiwa dalam cerita. Tokoh utama/sentral suatu fiksi dapat ditentukan,
paling tidak dengan tiga cara, pertama, tokoh itu paling terlibat dengan makna atau tema. Kedua,
tokoh itu yang paling banyak berhubungan dengan tokoh lain, dan ketiiga, tokoh itu yang paling
banyak memerlukan waktu penceritaan.
Secara garis besar teknik penulisan tokoh dalam suatu karya—atau lengkapnya:
pelukisan sifat, sikap, watak, tingkah laku, dan berbagai hal lain yang berhubungan dengan jati
diri tokoh—dapat dibedakan ke dalam dua cara atau teknik, yaitu teknik ekspositori dan teknik
dramatik. Teknik yang pertama—juga pada yang kedua, walau terdapat perbedaan istilah, namun
secara esensial tidak berbeda—menyaran pada pelukisan secara langsung, sedangkan teknik
yang kedua pada pelukisan secara tidak langsung. Kedua teknik tersebut masing-masing
memiliki kelebihan dan kelemahan, dan penggunaannya dalam karya fiksi tergantung pada
selera pengarang dan kebutuhan penceritaan. Teknik langsung lebih banyak dipergunakan
34
pengarang pada masa awal pertumbuhan dan perkembangan novel Indonesia modern, sedangkan
teknik tak langsung terlihat lebih diminati oleh pengarang saat ini. (Materi Pengayaan)
Teknik ekspositori atau disebut sebagai teknik analitis, pelukisan tokoh cerita dilakukan
dengan memberikan deskripsi, uraian, atau penjelasan secara langsung. Tokoh cerita hadir dan
dihadirkan oleh pengarang ke hadapan pembaca secara tidak berbelit-belit, melainkan begitu saja
dan langsung disertai deskripsi kediriannya, yang mungkin berupa sikap, sifat, watak, tingkah
laku, atau bahkan juga ciri fisiknya. Teknik dramatik penampilan tokohnya mirip dengan yang
ditampilkan pada drama, dilakukan secara tak langsung. Artinya, pengarang tidak
mendeskripsikan secara eksplisit sifat dan sikap serta tingkah laku tokoh. Pengarang
membiarkan para tokoh cerita untuk menunjukkan kediriannya sendiri melalui berbagai aktivitas
yang dilakukan, baik secara verbal lewat kata maupun nonverbal lewat tindakan atau tingkah
laku, dan juga melalui peristiwa yang terjadi. Wujud penggambaran teknik dramatik dapat
dilakukan dengan sejumlah teknik. Dalam sebuah karya fiksi, biasanya pengarang
mempergunakan berbagai teknik itu secara bergantian dan saling mengisi, walau ada perbedaan
frekuensi penggunaan masing-masing teknik. Mungkin sekali ada satu-dua teknik yang lebih
sering dipergunakan daripada teknik-teknik yang lain tergantung pada selera atau kesukaan
masing-masing pengarang. Berbagai teknik yang dimaksud sebagian di antaranya akan
dikemukakan di bawah ini. (Materi Pengayaan)
1) Teknik Cakapan
Percakapan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh cerita biasanya juga dimaksudkan untuk
menggambarkan sifat-sifat tokoh yang bersangkutan.
2) Teknik Tingkah Laku
Jika teknik cakapan dimaksudkan untuk menunjuk tingkah laku verbal yang berwujud
kata-kata para tokoh, teknik tingkah laku menyaran pada tindakan yang bersifat nonverbal, fisik.
3) Teknik Pikiran dan Perasaan
Bagaimana keadaan dan jalan pikiran serta perasaan, apa yang melintas di dalam pikiran
dan perasaan, serta apa yang dipikir dan dirasakan oleh tokoh, dalam banyak hal akan
mencerminkan sifat-sifat kediriannya juga. Perbuatan dan kata-kata merupakan perwujudan
konkret tingkah laku pikiran dan perasaan.
4) Teknik Arus Kesadaran
Teknik arus kesadaran berkaitan erat dengan teknik pikiran dan perasaan. Keduanya
d=tak dapat dibedakan secara pilah, bahkan mungkin dianggap sama karena memang smaa-sama
35
menggambarkan tingkah laku batin tokoh. Arus kesadaran merupakan sebuah teknik narasi yang
berusaha menangkap pandangan dan aliran proses mental tokoh, di mana tanggapan indera
bercampur dengan kesadaran dan ketidaksadaran pikiran, perasaan, ingatan, harapan, dam
asosiasi-asosiasi acak (Abrams, dalam Nurgiyantoro, 2012: 206).
Aliran kesadaran berusaha menangkap dan mengungkapkan proses kehidupan batin, yang
memang hanya terjadi di batin, baik yang berada di ambang kesadaran maupun ketidaksadaran,
termasuk kehidupan bawah sadar. Arus kesadaran sering disamakan dengan monolog batin.
Monolog batin adalah percakapan yang hanya terjadi dalam diri sendiri, yang pada umumnya
ditampilkan dengan gaya “aku” berusaha mengungkapkan kehidupan batin, urutan suasana
kehidupan batin, pikiran, perasaan, emosi, tanggapam kenangan, dan sebagainya. Penggunaan
teknik arus kesadaran, monolog batin itu, dalam penokohan dapat dinggap sebagai usaha untuk
mengungkapkan informasi yang “sebenarnya” tentang kedirian tokoh karena tidak sekadar
menunjukkan tingkah laku yang dapat diindera saja.
5) Teknik Reaksi Tokoh
Teknik reaksi tokoh dimaksudkan sebagai reaksi tokoh terhadap suatu kejadian, masalah,
keadaan, keadaan, kata, dan sikap-tingkah-laku orang lain, dan sebagainya yang berupa
“rangsang” dari luar diri tokoh yang bersangkutan.
6) Teknik Reaksi Tokoh Lain
Reaksi tokoh-tokoh lain dimaksudkan sebagai reaksi yang dierikan oleh tokoh lain
terhadap tokoh utama, atau tokoh yang dipelajari kediriannya, yang berupa pandangan,
pendapat, sikap, komentar, dan lain-lain.Reaksi tokoh juga merupakan teknik penokohan untuk
menginformasikan kedirian tokoh kepada pembaca. Tokoh-tokoh lain itu pada hakikatnya
melakukan penilaian atas tokoh utama untuk pembaca.
d. Latar
Latar merupakan unsur fiksi yang menunjukkan kepada pembaca dimana dan kapan
kejadian-kejadian dalam cerita berlangsung. Latar dalam fiksi dapat dikategorikan dalam tiga
bagian yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat adalah hal yang berkaitan
dengan masalah geografis. Latar waktu berkaitan dengan masalah historis, waktu, hari, maupun
jam. Latar sosial berkaitan dengan kehidupan masyarakat (Sayuti, 2000: 126-127).
Latar atau setting disebut juga sebagai landas tumpu. Hal ini berhubungan pada
pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa
yang diceritakan (Nurgiyantoro, 2013: 216). Selain latar tempat, waktu, dan sosial, masih
terdapat pula pembagian mengenai macam-macam latar, yakni latar fisik (lokasi tempat
terjadinya peristiwa); latar spiritual (berwujud tata cara, adat istiadat, dan kepercayaan); latar
netral (hanya sekadar nama sebuah tempat di mana peristiwa itu terjadi); dan latar fungsional
yang menonjolkan sifat khas latar tertentu (Nurgiyantoro, 2013: 304).
36
Latar memiliki fungsi untuk memberi konteks cerita. Oleh karena itu, dapat dikatakan
bahwa sebuah cerita terjadi dan dialami oleh tokoh di suatu tempat tententu, pada suatu masa,
dan lingkungan masyarakat tertentu (Wiyatmi, 2009: 40).
e. Alur
Alur atau plot merupakan unsur fiksi yang penting, bahkan dianggap sebagai yang
terpenting di antara unsur fiksi yang lain. Nurgiyantoro (2013: 168) menjelaskan bahwa plot
dapat dipahami sebagai berbagai peristiwa yang diseleksi dan diurutkan berdasarkan hubungan
sebab akibat untuk mencapai efek tertentu dan sekaligus membangkitkan suspense dan surprise
pada pembaca.
Alur atau plot yaitu rangkaian peristiwa yang disusun berdasakan hubungan kausalitas
(Wiyatmi, 2009: 36). Secara garis besar, alur dibagi dalam tiga bagian, yaitu awal, tengah, dan
akhir. Bagian awal berisi eksposisi yang mengandung instabilitas dan konfiks. Bagian tengah
mengandung klimaks yang merupakan puncak konflik. Bagian akhir mengandung denoument
(penyelesaian atau pemecahan masalah) atau hasil ceritanya (Sayuti, 2000: 45). Sayuti
menambahkan bahwa plot memiliki sejumlah kaidah, yaitu plausibilitas (kemasukakalan),
surprise (kejutan), suspense (ketidak tentuan harapan terhadap hasil suatu cerita), dan unity
(keutuhan).
Alur dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Sesuai dengan penyusunan peristiwa,
dikenal plot kronologis atau progresif dan plot regresif atau flashback. Dilihat dari akhir cerita
dikenal plot terbuka dan plot tertutup. Dilihat dari kuantitasnya, terdapat plot tunggal dan plot
jamak. Sementara apabila dilihat dari kualitasnya, dikenal plot rapat dan plot longgar (Sayuti,
2000: 57—59).
Sayuti (2000: 59) menjelaskan bahwa alur atau plot memiliki tiga struktur, yaitu awal, tengah,
dan akhir.
1) Awal
a) Bagian awal atau tepatnya alinea pertama sebuah fiksi boleh jadi merupakan pilihan
terakhir yang dilakukan oleh pengarang
b) Peristiwa awal boleh jadi merupakan peristiwa di luar karakter tokoh utama, tetapi
peristiwa itu merupakan mata rantai pertama bagi peristiwa0peristiwa yang berkausalitas
c) Peritiwa awal merupan penggambarab khusus tentang konflil yang akan berbuntut pada
peristiwa berikutnya dan hal itu diletakkan dalam latar tertentu
d) Bagian awal berupa sebuah peristiwa besar dalam latar tertentu dan ia mengandung
konflik tertentu pula
37
e) Bagian awal merupakan suatu peristiwa kecil yang ebrguna untuk melukiskan watak
tokoj dan unutk menginformasikan sesuatu kepada pembaca dalam rangka memahami
bagian awal itu dan memahami novel secara keseluruhan
e) Bagian awal merupakan introduksi tokoh utama atau tokoh yang dipandang penting
dalam keseluruhan cerita, baik dengan teknik analitik maupun dramatik, baik secara
telling maupun showing
f) Bagian awal merupakan hal yang mengarahkan pembaca pada teknik yang dipakai, baik
teknik diaan, akuan, atau campuran antara keduanya
g) Bagian awal merupakan deskripsi dan narasai tertentu
h) Bagian awal merupakan informasi tempat, waktu, dan sosial budaya tertentu
i) Bagian awal merupakan kompilasi yang akan mengarahkan atau membangkitkan minat
tertentu pada diri pembaca
2) Tengah
Bagian tengah dalam plot terdapat konflik, kompilasi, dan klimaks. Konflik dalam cerita
biasanya dibedakan menjadi tiga jenis:
a) Konflik dalam diri seseorang (tokoh)
Konflik jenis ini sering disebut “konflik kejiwaan”, yang biasanya berupa perjuangan
seorang tokoh dalam melawan dirinya sendiri, sehingga dapat mengatasi dan menentukan
apa yang akan dilakukannya
b) Konflik antara oraang-orang atau seseorang dan masyarakat
Konflik jenis ini sering disebut “konflik sosial”, yang biasanya berupa konflik tokoh,
dalam kaitanya dengan permasalahan-permasalahan sosial. Konflik ini timbul dari sikap
individu terhadap lingkungan sosial mengenai berbagai masalah, misalnya pertentangan
ideologi dll.
c) Konflik antara manusia dan alam.
Konflik jenis ini sering disebut sebagai “konflik alamiah”, yang biasanya muncul tatkal
tokoh tidak dapat menguasai dan atau memanfaatkan serta membudayakan alam sekitar
sebagaimana mestinya.
3) Akhir
Pada bagian akhir plot terdiri atas segala sesuatu yang ebrasal dari klimaks menuju ke hasil
ceritanya.
f. Sudut Pandang
Sudut pandang atau point of view memasalahkan siapa yang bercerita. Sudut pandang
dipergunakan untuk menentukan arah pandang pengarang terhadap peristiwa-peristiwa di dalam
cerita sehingga tercipta suatu kesatuan cerita yang utuh (Sayuti, 2000: 158). Nurgiyantoro (2013:
38
338) mendefinisikan sudut pandang sebagai strategi, teknik, siasat, yang secara sengaja dipilih
pengarang untuk mengemukakan gagasan dan cerita. Segala sesuatu yang dikemukakan dalam
cerita fiksi memang milik pengarang, yang antara lain berupa pandangan hidup dan tafsirannya
terhadap kehidupan. Akan tetapi, dalam cerita fiksi, semuanya itu disalurkan lewat sudut
pandang tokoh atau kacamata tokoh cerita yang sengaja dikreasikan.
Sudut pandang yang umum dipergunakan oleh para pengarang dibagi menjadi empat
jenis yakni: (1) sudut pandang first person-central atau akuan sertaan, (2) sudut pandang first-
person-peripheral atau akuan tak sertaan, (3) sudut pandang third-person-omniscient atau diaan
maha tahu, (4) sudut pandang third-person-limited atau diaan terbatas (Sayuti, 2000: 159).
Daftar Pustaka
Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
_______. 2013. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Rampan, Korrie Layun. 2009. Apresiasi Cerpen Indonesia Mutakhir. Jakarta: Bukupop.
Sayuti, Suminto A. 2000. Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta: Gama Media.
Sumardjo, Jakob. 2007. Catatan Kecil tentang Menulis Cerpen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
39
Lampiran 5 : Teks Cerpen
Pertemuan 3
Blarak
Karya Yanusa Nugroho
40
Maka sampailah aku di sini. Dua hari yang lalu, dengan ojek, kemudian jalan kaki, kami sampai
di rumah ini. Sepi, waktu itu, karena si pemilik rumah tak ada di tempat. Sunyi. Hanya angin
gunung membawa wangi asap kayu yang terbakar, samar-samar entah dari mana. Grace duduk di
dipan bambu depan rumah. Dia tersenyum—dan baru kusadari—itulah senyum pertamanya sejak
’vonis’ itu diberikan. Hampir saja air mataku menetes menyaksikan senyum Grace yang mekar
seperti mawar segar.
.......
Pertemuan 4
Nyanyi Lautan
Karya Yanusa Nugroho
Sebaiknya aku tidak pulang saja. Biar saja begitu. Aku sendiri tak percaya mereka akan
mencariku. Jangan-jangan, mereka bahkan bergembira karena piring nasi yang seharusnya
disediakan, berkurang satu.
Aku tidak mungkin pulang dengan nilai ulangan “5” seperti ini. Apalagi, ini pelajaran wajib dan
sebetulnya sangat mudah. Aku tidak mungkin pulang dan menyerahkan diri ditempelengi bapak
atau dicubiti ibu. Tidak. Kali ini lebih baik aku tidur di pantai. Mungkin lebih baik berendam di
gua pasir. Tapi, makan apa? Ah, kepiting saja bisa makan, mengapa aku tidak bisa…
Sebetulnya, aku benci pelajaran Bahasa Indonesia. Aku tidak suka, karena menurutku aneh.
Coba simak, “Anto dan Anti selalu memberi salam kepada orang tua mereka, setiap pagi dan sore.
Anto dan Anti adalah anak titik-titik. Lalu disediakan jawaban: a. Baik. b. Nakal. c. Tidak Sopan.
Terus terang semuanya tidak pernah kualami. Mungkin buat Anto dan Anti — anak mana
sebetulnya mereka—apa yang mereka lakukan adalah baik. Tetapi bagiku, bagaimana mungkin?
Sebelum ayam-ayam tetangga bangun, ayah-ibuku sudah tidak di rumah. Lalu, setelah lewat
Isya, ketika perutku sudah terlalu lapar, sehingga sebaiknya tidur, mereka baru datang. Kalau
mereka baik hati, ada sebungkus nasi dan telur asin di meja kami satu-satunya dan itu artinya untuk
aku. Tetapi kalau tidak, aku hanya akan mengalah dan tidur dimana pun kepalaku tersandar. Aku
tidak bisa mengucapkan salam, tidak mungkin itu. Rumahku hanya berisi kesunyian. Dan aku
hanya sering bicara pada sepatu karet bututku sendiri, yang sudah setahun ini tak pernah kucuci
(untuk apa pula, kan selalu kotor?)
Pernah aku mengucapkan salam, dan kuucapkan dengan segala keraguanku, kepada mereka.
Dan tahukah kau jawaban mereka: “Habis makan apa, dia?”
***
Karena aku tidak suka, maka aku tidak memilih jawaban yang disediakan. Untuk apa? Aku
tidak tahu apakah aku akan dianggap anak baik atau anak jahat, ketika aku harus mengucapkan
salam kepada orang tuaku. Aku benci Anto dan Anti. Mereka seenaknya saja memberi contoh
kepadaku, seolah mereka lebih pintar dariku. Dan percayalah masih banyak lagi yang seperti itu.
Jadinya, aku memilih tidak menjawab jika ada soal-soal semacam itu. Akibatnya, nilaiku tak pernah
lebih dari “5”.
Karena nilaiku banyak yang “merah” maka bapak selalu memberiku tempelengan dan makian.
Ibu dengan jarinya yang kuat itu menjewer telingaku, terkadang rambut di depan telingaku. Aku
bahkan tak berani menangis. Aku tidak tahu mengapa mereka marah karena raporku selalu banyak
merahnya. Aku tak mengerti mengapa mereka jengkel dengan nilai-nilai ulanganku yang
kebanyakan “4 dan 5” ini?
***
“Utaaaa…”
Aku menoleh. Itu teriakan Nini, kawan sekelasku. Mau apa anak itu. Ah, bintang kelas yang
cantik, tapi tak punya otak.
41
“Utaaa, tunggu.”
“Mau apa, sih?” jawabku dengan pertanyaan jengkel.
“Bareng kamu, pulang.”
“Aku tidak pulang, kok.”
“Kenapa?”
“Ya, nggak pulang, aja”.
“Nanti dimarahi orang tuamu…”
“Mereka nggak di rumah, mana mungkin bisa marah?”
Nini terdiam, dia pasti tak punya jawaban apa-apa, karena dia memang tak tahu apa-apa.
Mungkin dia kuberi nama “Anti” saja; anak “baik” itu.
...
42
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PERTEMUAN 9 UNIT 2
A. Kompetensi Inti
1. Kompetensi Sikap Spiritual Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Kompetensi Sikap Sosial Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
B. Kompetensi dasar
3.4 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional lisan dan
tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait jati diri, pendek dan sederhana,
sesuai dengan konteks penggunaannya.{Perhatikan unsur kebahasaan dan kosa kata terkait hubungan
keluarga; pronoun (subjective, objective, possessive)
4.3 Menyusun teks interaksi transaksional lisan dan tulis sangat pendek dan sederhana yang melibatkan
tindakan memberi dan meminta informasi terkait jati diri,pendek dan sederhana, dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
C. Tujuan Pembelajaran
Dengan menerapkan pendekatan saintifik, peserta didik mampu
4.2.2.1 Melengkapi teks interaksi transaksional tulis yang melibatkan tindakan tindakan memberi dan
meminta informasi terkait jati diri dan keluarga
4.2.2.2 Menyusun teks interaksi transaksional tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta
informasi terkait jati diri dan keluarga
D. Langkah-langkah Pembelajaran
Menanya (15’)
Dengan bimbingan dan arahan guru, siswa menanyakan dan mempertanyakan antara lain
tentang anggota keluarga dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Guru memberikan beberapa kalimat dan mencontohkan pengucapan kalimat yang berkaitan
dengan family tree.
Siswa mengikuti dan menirukan pengucapan kalimat dengan ucapan, tekanan kata, intonasi,
dan sikap yang benar.
Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang posisi serta status seseorang dalam
keluarga dan istilahnya dalam bahasa Inggris melalui family tree, dan dikaitkan dengan
jumlah anggota keluarga yang diharapkan dalam Keluarga Berencana (KB), diberi wacana
perencanaan menikah yg sesuai aturan (Triad Genre : No Nikah Dini).
Guru meminta peserta didik untuk mencocokkan anggota keluarga dalam bahasa Inggris
dengan anggota keluarga dalam bahasa Indonesia.
Mengasosiasi (15’)
Dengan contoh-contoh yang sudah didapat, peserta didik mengetahui anggota keluarga
dalam bahasa Inggris dengan baik dan benar.
Secara berpasangan guru meminta peserta didik untuk membuat kalimat sederhana
berdasarkan gambar yang telah guru sediakan.
Secara kelompok guru meminta siswa untuk menuliskan kalimat berdasarkan family
tree yang telah guru sediakan (roundtable technique).
Mengkomunikasikan (15’)
Guru meminta salah satu anggota kelompok untuk menyampaikan jawaban kelompok
didepan kelas.
Guru dan peserta didik lain memberikan pendapat kepada peserta didik yang presentasi.
3. Penutup (5’)
Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/kesimpulan tentang materi
yang telah dipelajari.
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
Guru memberitahukan materi yang akan dipelajari di pertemuan yang akan datang.
Guru memberikan pekerjaan rumah yang berkaitan dengan materi yang telah diajarkan
dengan membuat family tree sesuai dengan anggota keluarga masing-masing.
Guru mengucapkan salam penutup dan salam Genre.
E. Media, Alat/Bahan : Whatsapp grup, Google form, Google classroom
Sumber Belajar : Buku Guru dan Buku Siswa kelas VII Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Media Massa cetak maupun media online
Ngemplak, Januari 2022
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
KRITERIA D C B A
(1) (2) (3) (4)
Mengamati Tidak jelas Kegiatan Beberapa Semua
pelaksanaannya jelas namun kegiatan jelas kegiatan jelas
tidak rinci dan rinci dan rinci
Menanya Kalimat kurang Kalimat jelas Kalimat jelas Kalimat
bisa dipahami namun ada dengan dengan
beberapa struktur dan struktur
unsur bahasa unsur bahasa sesuai dan
yang belum yang unsur bahasa
tepat sederhana yang tepat
serta
pengucapan
lancar
Melakukan Membaca Sesekali Lancar dan Lancar
monolog script, kosa melihat teks, kosa kata dan mencapai
kata terbatas, kosa kata kalimat fungsi sosial,
dan tidak terbatas tapi berkembang, struktur
lancar lancar serta ada lengkap dan
transisi unsur
kebahasaan
sesuai.
Menyunting dan Penggunaan Fungsi sosial Fungsi sosial Fungsi sosial
menyusun kalimat kata, kalimat, tercapai, tercapai, tercapai,
tentang anggota dan struktur struktur tepat struktur dan struktur dan
keluarga. tidak sesuai dan unsur unsur unsur
kebahasaan kebahasaan kebahasaan
kurang tepat tepat tepat serta ada
modifikasi.
Presentasi Membacakan Membacakan Menggunakan Menggunakan
hasil tanpa hasil multimedia multimedia
media dan menggunakan tanpa tanpa
tidak lengkap multimedia membaca membaca dan
namun lancar
kurang lancar
Rubrik Penskoran
Penilaian Produk
Aspek
Jumlah
Kesesuaian Kejelasan dan
No Nama Siswa Kreativitas
materi kelengkapan isi
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
Pedoman Penskoran
- Skor akhir menggunakan skala 1 – 4
- Skala tersebut yaitu:
Sangat baik (4),
Baik (3),
Cukup (2),
Kurang (1)
- Perhitungan Skor Akhir
Penilaian Pengetahuan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Aktivitas Siswa 1
(Observe the video about family tree)
https://www.youtube.com/watch?v=Mv3qXSLQ-dw&t=288s
https://www.youtube.com/watch?v=QYBKu8YlUu0
https://www.youtube.com/watch?v=xugcI0_sUy8
https://www.youtube.com/watch?v=3xw2jVOnUoc
DAFTAR NILAI KLAS 9C MATERI Teks interaksi transaksional lisan tentang Jati Diri
24 REVALENA PUTRI 80 83
25 REZA ALFIANDIKA 78 81
29 SIXTA NURMALA 76 79
31 YUDHA IRIYAWAN 71 75
(RPP)
KD 3.11 Membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks
personal recount lisan dan tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait
pengalaman pribadi di waktu lampau, pendek dan sederhana, sesuai dengan konteks
penggunaannya
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
• Mengidentifikasi teks recount tentang pengalaman pribadi seseorang
• Mengklarifikasi kejadian, kegiatan yang dialami secara kronologis
• Menemukan ide pokok dalam paragraph.
• Menyimpulkan event dalam recount text
• Menjawab pertanyaan dengan benar dan jujur
• Membuat teks recount pengalaman pribadi
C. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi, Apersepsi, Motivasi, Pemberian Acuan
Kegiatan Inti ( 130 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada
pemberian topik materi dengan cara : Melihat, Mengamati, Membaca, Menulis Mendengar,
rangsangan) Menyimak materi Kalimat deklaratif dan interogatif dalam Simple Past tense dan
Adverbia dan frasa preposisional penujuk waktu: yesterday, last month, an hour
ago, dan sebagainya
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
(pertanyaan/ sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan
identifikasi akan dijawab melalui kegiatan belajar mengenai materi Kalimat deklaratif dan
masalah) interogatif dalam Simple Past tense dan Adverbia dan frasa preposisional
penujuk waktu: yesterday, last month, an hour ago, dan sebagainya
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan
(pengumpulan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan: Mengamati obyek/kejadian, Membaca
data) sumber lain selain buku teks, melakukan aktivitas menarik, Wawancara/ tanya
jawab dengan nara sumber tentang materi Kalimat deklaratif dan interogatif
dalam Simple Past tense dan Adverbia dan frasa preposisional penujuk waktu:
yesterday, last month, an hour ago, dan sebagainya
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk Mendiskusikan,
Mengumpulkan informasi, Mempresentasikan ulang, Saling tukar informasi
mengenai materi Kalimat deklaratif dan interogatif dalam Simple Past tense dan
Adverbia dan frasa preposisional penujuk waktu: yesterday, last month, an hour
ago, dan sebagainya
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan
Data) dengan cara : Berdiskusi, Mengolah informasi, mengerjakan soal tentang data
dari Materi Kalimat deklaratif dan interogatif dalam Simple Past tense dan
Adverbia dan frasa preposisional penujuk waktu: yesterday, last month, an hour
ago, dan sebagainya
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan
Pengolahan informasi materi Kalimat deklaratif dan interogatif dalam Simple
Past tense dan Adverbia dan frasa preposisional penujuk waktu: yesterday, last
month, an hour ago, dan sebagainya
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan Menyampaikan hasil diskusi,
kesimpulan) Mempresentasikan hasil diskusi, Mengemukakan pendapat, Bertanya atas
presentasi tentang materi Kalimat deklaratif dan interogatif dalam Simple Past
tense dan Adverbia dan frasa preposisional penujuk waktu: yesterday, last month,
an hour ago, dan sebagainya
CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara
tertuli, Menjawab pertanyaan, Bertanya tentang hal yang belum dipahami,
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Kalimat deklaratif dan interogatif
dalam Simple Past tense dan Adverbia dan frasa preposisional penujuk waktu:
yesterday, last month, an hour ago, dan sebagainya
Catatan : Selama pembelajaran Fungsi Sosial berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli
lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan
benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajarankepada kelompok yang memiliki kinerja
dan kerjasama yang baik.
D. Materi
Teks 1
When I was baby, when I could not do anythings, my parents and my elder brother took care
of me. My brother is five years older than me. I did not sleep with my mum. I slept in a baby
cot in my parent bedroom. My brother slept in hiw own room. My mum breastfed me for two
years.
Teks 2
When I cried, they calmed me down. When I was afraid of something, they comforted me.
My dad often carried me around in the morning sun. When I got older, they spoonfed me I
played with my brother. I was naughty, but he never got angry with me. He was very patient
with me.
(Sumber : Buku paket Bahasa Inggris Kelas VIII Hal 152 – 153 & 158)
E. Penilaian
Penialain Pengetahuan, Peneilaian Sikap, Penilaian Keterampilan
1. Penilaian pengetahuan: mengerjakan soal ulangan harian
2. Penilaian sikap: berdoa sebelum memulai pelajaran
3. Penilaian keterampilan: tugas mandiri membuat teks recount berdasarkan pengalaman
pribadi
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka
peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun
agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih
dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai,
kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan
format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih
dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut
1 serta mengusulkan 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
2 anggota mendapatkan 50
250 62,50 C
kesempatan untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam
3 membuat kesimpulan hasil 50
diskusi kelompok.
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 =
62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan
untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 =
90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
2. Penilaian Pengetahuan
Sangat memahami 5 4
Memahami 4 3
Tujuan Cukup memahami 3 2
1
Komunikatif Kurang
Hampir tidak 2 1
memahami
memahami
Tidak memahami 1
Struktur teks
yang
1
digunakan tidak
runtut
3. Penilaian Keterampilan
a. Penilaian Presentasi/Monolog
Nama peserta didik: ________ Kelas: _____
Kurang
No. Aspek yang Dinilai Baik
baik
4. Bahasa:
Ucapan
Tata bahasa
Perbendaharaan kata
Skor maksimum 10
Keterangan:
Baik mendapat skor 2
Kurang baik mendapat skor 1
KRITERIA
AKTIVITAS
TERBATAS MEMUASKAN MAHIR
Semua kegiatan
Melakukan Tidak jelas Beberapa kegiatan
jelas dan
Observasi pelaksanaannya jelas dan terperinci
terperinci
Lancar
mencapai fungsi
Lancar dan kosakata
Membaca script, sosial, struktur
dan kalimat
Role Play kosakata terbatas, lengkap dan
berkembang, serta
dan tidak lancar unsur
ada transisi
kebahasaan
sesuai
Fungsi social
Fungsi social tidak Fungsi social kurang
tercapai,
tercapai, ungkapan tercapai, ungkapan
ungkapan dan
Simulasi dan unsur dan unsure
unsure
kebahasaan tidak kebahasaan kurang
kebahasaan
tepat tepat
tepat
Lancar, topik jelas, Sangat lancar,
Tidak lancar, topik
dan menggunakan topic jelas,
kurang jelas, dan
Presentasi slide presentasi menggunakan
tidak menggunakan
tetapi kurang slide presentasi
slide presentasi
menarik yang menarik
Lancar
mencapai fungsi
Membaca teks, Kurang lancar,
sosial, struktur
fungsi social fungsi social
lengkap dan
kurang tercapai, tercapai, struktur dan
Melakukan unsur
ungkapan dan unsure kebahasaan
Monolog kebahasaan
unsur kebahasaan tepat dan kalimat
sesuai, kalimat
kurang tepat, serta berkembang, serta
berkembang,
tidak lancar ada transisi
serta ada
transisi
Keterangan:
MAHIR mendapat skor 3
MEMUASKAN mendapat skor 2
TERBATAS mendapat skor 1
c. Penilaian Portofolio
30/7
Menulis
1. karangan 10/8
deskriptif
.... dst
1/9
Membuat
2. Resensi 30/9
Buku
.... dst
Sangat original 5 4
Original 4 3
Keaslian Cukup original 3 2
1
Penulisan Kurang
Hampir tidak 2 1
memahami
original
Tidak original 1
Hampir sempurna 5 4
Banyak Hampir
kesalahan semua 2 1
dan mengganggu salah dan
makna mengganggu
kesalahan dan
1
mengganggu
makna
Hampir sempurna 5 4
Intonasi Banyak
2
(intonation) kesalahan
Hampir 2 1
dan mengganggu
semua
makna
salah dan
Terlalu banyak
mengganggu
kesalahan dan
makna 1
mengganggu
makna
Sangat lancar 5 4
Lancar 4 3
Kelancaran
3 Cukup lancar 3 2
(fluency)
Kurang lancar Sangat tidak 2 1
Sangat tepat 5 4
Tepat 4 3
Ketepatan
4 Makna Cukup tepat 3 2
(accuracy)
Kurang tepat Hampir 2 1
4. Kurang (D) ≤ 55
4. Pengayaan
Bagi peserta didik yang telah mencapai target pembelajaran sebelum waktu yang telah
dialokasikan berakhir, perlu diberikan kegiatan pengayaan.
5. Pengayaan
Bagi peserta didik yang belum mencapai target pembelajaran pada waktu yang telah
dialokasikan, perlu diberikan kegiatan remedial
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Text 1.
Sarah and her parents were returning home from their holiday trip. The road was crowded.
Today was the last day of the long holiday. All students should go to school tomorrow.
Sarah’s father drove the car carefully. Suddenly a bus moving at great speed over took him
and stopped in front of his car to pick up a passenger. He passed the brake immediately. The car
driver behind him did the same. Unfortunately there was a driver behind them who was less alert.
He crashed into the front rear of the car. His car was badly damaged. Knowing what had happened,
father and other drivers pulled over and gave some help. Luckily no one seriously injured. There
were just shocked. This accident disturbed the traffic for a while.
4. … a driver behind them was less alert, he crashed into the front rear of the car.
The appropriate word to complete the text is …
a. So
b. But
c. Since
d. Because of
Text 2.
Last holiday, my father bought an old motorcycle. I thought it was small light object and easy
to ride it. I persuaded my father to teach me to ride. Firstly, my father refused my request and
promised that he would teach me two or three years later, but I still whimpered. Finally, my father
surrendered and promised to teach me.
He began to teach me riding the motorcycle around a field in my village. My father was very
patient to give me some directions. I was very happy when I realized my ability to ride a
motorcycle. One day later, when I was alone at home, I intended to try my riding ability. So, I tried
bravely. All ran smoothly in the beginning, but when I was going back to my home and I must
pass through a narrow slippery street, I got nervous. I lost my control and I felt to the ditch.
After that, I told my father about the last accident. I imagined my father would be angry and
never let me ride again. But the reality was exactly on the contrary, my father wa very proud of
me. He said, “What a brave boy!” He just gave me some advices and since that accident, I got my
father’s permission to ride motorcycle. He also told me to always wear my helmet when riding the
motorcycle.
6. What happened after the writer told his father about the accident?
a. His father permitted him to ride motorcycle only if he was with him
b. His father was very proud of him and gave him some advices
c. His father got nervous and told him to always wear helmet
d. His father was angry and forbade him to ride motorcycle
a. 1 and 2
b. 2 and 3
c. 1, 2, and 3
d. 2, 3, and 4
8. The writer’s father was proud of the writer … he had the accident in riding the motorcycle.
a. Although
b. Because
c. Since
d. For
Text 3.
Rina went to a cooking festival in the morning to join the cooking competition. She wanted to
cook fried rice. She arrived at eight and directly prepared for the competition. At first, she told she
had brought everything, but suddenly, she realized that she had left the rice in the kitchen at her
house. She could not cook fried rice and lost the competition. She felt very disappointed.
9. What was the first thing Rina did when she arrived the cooking festival?
a. Preparing for the competition
b. Starting the competition
c. Losing the competition
d. Leaving the rice
Lampiran 2.
Membuat teks recount berdasarkan pengalaman pribadi
Kunci Jawaban:
1. A
2. B
3. C
4. C
5. C
6. B
7. B
8. A
9. A
10. D
PEDOMAN PENILAIAN
Nilai = Jml. Jawaban Benar X 10
Lampiran Hasil Pekerjaan Siswa
Bab I
No Nama Bentuk
Kinerja Proyek Produk Portofolio lain
1 ALI FURQON NUR ROHMAN 84
2 ARDHANA SATYA PUTRA 78
AREFA PUTRI DEWI KHUSNUL
3 KHOTIMAH 80
4 ARFI NUR FAUZAH 74
5 ARUM DWI SARASWATI 76
6 AULIA PUTRI AGUSTINA 84
7 CHRISTINA JANE WATTIMENA 84
8 DAMAR REIHAN SAPUTRA 78
9 DANISH TATA SAFITRI 84
10 DEVINTA NUR ANGGRAENI 78
11 DIAN RAHMAT SAPUTRA 72
12 DINAR WAHYU SATRIA 78
13 ELIZABETH RISTA DWI RAHAYU 84
14 FAZIL MALIK ALFARAJ 78
15 FIRMAN KHOIRUDDIN 78
16 INTAN NUR AUFA 84
17 LENI RAMADHANI 80
18 MARGARETHA INDRIA WIWITAMA 84
19 MIKAEL DEWA NDARU 76
20 MUHAMAD IRSAN OKTA FITRIANTO 76
21 MUHAMMAD FAIZ FADHILANSYAH 76
22 MUHAMMAD HAFIDZ SYAKURI 78
23 PRELLA INDA LISTIANA 76
24 REGITA JULIA ANJANI 72
25 RIANGGA AKHSAN MAULANA 76
26 RINO SATRIA PUTRA 72
27 SYAFA'AH HASNA AZZAHRA 78
TRIANI RUWAKHIRYANI
28 SEPTIANINGRUM 82
29 WISNU HERMAWAN 76
30 YOSEF DAFA EKO SETIAWAN 72
31 ZAHRATUSSITA NUR ALIFA 80
32 ZALFA RACHMADINA AZAHRA 82
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan membaca teks prosedur terkait resep makanan/minuman dan manual,
peserta didik dapat menemukan struktur teks Procedure Text dengan tepat.
2. Melalui kegiatan mengurutkan kata, frasa, dan kalimat acak sesuai dengan struktur teks,
peserta didik dapat menyusun teks prosedur terkait resep makanan/minuman dan
manual dengan urutan yang benar.
3. Melalui kegiatan pembiasaan menyelesaikan tugas individu dengan tidak mencontoh
pekerjaan teman, peserta didik dapat menunjukkan sikap jujur.
4. Melalui kegiatan pembiasaan menyelesaikan tugas tepat waktu, peserta didik dapat
menunjukkan sikap disiplin.
1
C. Materi Pembelajaran
b. Pengetahuan konseptual
Fungsi Sosial Teks, yaitu mendapatkan hasil terbaik secara efektif dan efisien,
menghindari kerusakan, kecelakaan, dan pemborosan.
Unsur Kebahasaan:
a) Tata bahasa
b) Kosa kata khusus terkait produk
c) Frasa nominal untuk menyebut benda
d) Kata sambung first, next, then, finally
e) Ordinal numbers (bilangan urutan) first, second, third, etc.
f) Ucapan, intonasi, ejaan,tanda baca, penggunaan huruf besar dan huruf kecil
c. Pengetahuan prosedural
Struktur teks
a) Aim/goal/title
(nama makanan, minuman, peralatan)
b) Ingredients, tool/equipment
(bahan, alat, mesin, aparatus yang diperlukan)
c) Steps/methods/instructions/directions
(cara memasak/membuat sesuatu, menggunakan suatu alat dalam bentuk
langkah-langkah kerja secara berurutan)
d. Pengetahuan metakognitif
Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan menggunakannya
dalam mempelajari pengetahuan teknis dan spesifik tingkat sederhana berkenaan
dengan teks prosedur lisan dan tulis terkait penggunaannya.
D. Metode
Pendekatan : Genre Based Approach
Model Pembelajaran : 4 tahap pembelajaran
Metode : Ceramah, tanya jawab, Diskusi dan Penugasan
2
E. Media dan Bahan
1) Media :
Buku Paket, gadget
2) Bahan
Teks tulis, LKPD
F. Sumber Belajar
Siti Wachidah, dkk. 2018. Bahasa Inggris Think Globally Act Locally
SMP/MTs Kelas IX. PusKurBuk, Balitbang, Kemendikbud.
Nur Zaida. 2018. Practice Your English Competence. Jakarta: Erlangga.
Nur Zaida. 2018. Bright An English for SMP/MTs Grade IX. Jakarta: Erlangga.
Nur Zaida. 2019. X-PRESS UN SMP/MTs. Jakarta: Erlangga.
Dwi N dkk. 2019. SPARKLING English SMP/MTs.Kendal: Meda Sejati.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
1) Guru memberi salam (greeting).
2) Peserta didik mengucapkan salam.
3) Guru mengajak peserta didik memulai kegiatan pembelajaran dengan berdoa
bersama.
4) Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
5) Guru m erevi ew kom petensi yang sudah dipelajari pada pert em uan
sebelum nya.
6) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, yaitu m engidentifikasi
struktur teks dan menyusun teks prosedur.
7) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan.
8) Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek
ketrampilan dan aspek sikap.
Kegiatan Inti
Building Kowledge Of The Field (BKOF)
1) Peserta didik difasilitasi guru mengumpulkan informasi terkait teks prosedur.
2) Peserta didik melakukan tanya jawab terkait teks prosedur.
3
menjadi teks prosedur dalam bentuk resep makanan/minuman.
4) Peserta didik memfoto pekerjaannya.
5) Peserta didik mengumpulkan pekerjaannya sesuai batas waktu yang disediakan.
6) Peserta didik membacakan hasil kerjanya/pekerjaan temannya.
Kegiatan Penutup
1) Guru memfasilitasi peserta didik membuat butir-butir simpulan mengenai
pengetahuan tentang topik, yaitu teks prosedur terkait resep makanan/minuman.
2) Guru bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi kelebihan dan
kekurangan kegiatan pembelajaran.
3) Guru memberi umpan balik peserta didik dalam proses dan hasil pembelajaran
dengan cara menunjukkan hal-hal positif tentang peserta didik selama
proses pembelajaran dan pemahaman mereka tentang topik yang dibahas.
4) Guru memberi tugas pada peserta didik untuk mencermati pekerjaanya (dari foto),
membetulkan yang salah dan menuliskannya kembali dengan benar.
5) Peserta didik berdoa untuk mengakhiri pembelajaran.
6) Peserta didik merespon salam yang disampaikan guru.
7) Penilaian
1. Sikap jujur dan disiplin
a. Teknik : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Rubrik pengamatan
c. Instrumen : Lampiran 2a
2. Pengetahuan
a. Teknik : Penilaian proses
b. Bentuk instrument : LKPD
c. Instrumen : Lampiran 2b
3. Keterampilan (menulis)
a. Teknik : Praktik
b. Bentuk Instrumen : Penugasan
c. Instrumen : Lampiran 2c
4
Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial diberikan kepada siswa yang belum mencapai KKM berupa
penugasan terkait unsur kebahasaan (tatabahasa dan kosakata).
Pembelajaran Pengayaan
Pembelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah mencapai KKM berupa
penugasan untuk mencari teks prosedur yang ada di kemasan makanan/minuman dan
peralatan rumah tangga.
5
Lampiran 1a
Berikut ini resep makanan dan minuman yang dibuat acak dan peserta didik harus menyusunnya menjadi
teks prosedur dengan urutan yang benar.
Text 1
INGREDIENTS:
1 kg of medium-sized shrimps 5 onions
2 spoonfuls of sweet soy sauce 1 lime
A dash of salt and pepper
EQUIPMENTS:
Pan Knive
Skewers Barbecue
DIRECTIONS:
First, boil the shrimps. When they are done, take them out out of the pan and let them cool.
Second, peel the skin and remove the head, leg, and tail.
Third, peel and slice the onions.
Fourth, mix the onions, soy sauce, and lime juice with the shrimps.
Fifth, add salt and pepper.
Sixth, put shrimps on skewers and barbecue for a little while.
The last, serve hot.
Text 2
INGREDIENTS:
shaved ice 3 tbsp of chocolate milk powder
1 tbsp of cocoa powder 2 tbsp of condensed-chocolate milk
3 tbsp of hot water 2 tbsp of fresh milk
ground peanuts
TOOLS:
Mixer
Big bowl
Small bowl
STEPS:
First, prepare the chocolate souce by mixing the chocolate milk powder, cocoa powder, and condensed-
chocolate milk. Add the hot water and fresh milk.
Second, stir the mixture until there are no lumps.
Third, put shaved ice into a small bowl.
Fourth, pour the chocolate sauce on the shaved ice.
Finally, garnish it with ground peanuts.
Text 3
6
LET’S MAKE BANANA BREAD
INGREDIENTS:
3 or 4 ripe bananas, mashed 1/3 cup melted butter
1 cup sugar 1 egg, beaten
1 teaspoon baking soda a pinch of vanilla
a pinch of salt 1 ½ cups of all-purpose flour
EQUIPMENTS:
Oven
Wooden spoon
Large bowl
Pan
Knive
METHOD:
First, preheat the oven to 350*F (175*C).
Second, with a wooden spoon, mix butter with the mashed bananas in a large mixing bowl, add sugar, egg
and vanilla.
Third, sprinkle the baking soda and salt over the mixture and mix them. Next, add the flour then mix it.
Fourth, pour mixture into a buttered 4x8 inch loaf pan, bake for 1 hour.
Fifth, cool on rack then remove it from pan.
The end, slice to serve.
Text 4
INGREDIENTS:
an egg
5 spoonfuls of cooking oil
a pinch of salt
some grated cheese
TOOLS:
Frying pan
Plate
INSTRUCTION:
First, pour the oil into the frying pan and hit it.
Second, break the egg into the frying pan.
Third, cook the egg for 3 to 4 minutes.
Fourth, put some salt on the egg.
Fifth, take out the egg and put it on a plate.
The last, springkle the fried egg with grated cheese.
7
YUMMY SHRIMP SATAY EQUIPMENTS:
INGREDIENTS: DIRECTIONS:
Pan
2 spoonfuls of sweet soy sauce Knive
5 onions Skewers
1 lime Barbecue
First, boil the shrimps. When they are done, take them out out of
the pan and let them cool.
Second, peel the skin and remove the head, leg, and tail.
Fourth, mix the onions, soy sauce, and lime juice with the shrimps.
INGREDIENTS: STEPS:
9
LET’S MAKE BANANA BREAD EQUIPMENTS:
INGREDIENTS: METHOD:
Third, sprinkle the baking soda and salt over the mixture and mix
them. Next, add the flour then mix it.
Fourth, pour mixture into a buttered 4x8 inch loaf pan, bake for 1
hour.
10
HOW TO MAKE CHEESY FRIED EGG TOOLS:
INGREDIENTS: INSTRUCTION:
First, pour the oil into the frying pan and hit it.
11
The last, springkle the fried egg with grated cheese.
Lampiran 1b
Petunjuk untuk mengerjakan LKPD:
1. Kelompokkanlah terlebih dahulu kata, frasa, dan kalimat acak (yang ada di dalam
amplop) sesuai dengan “bagian-bagian dari struktur Procedure Text” (judul, bahan,
alat, dan langkah-langkah).
2. Susunlah menjadi teks berupa resep makanan/minuman dengan urutan yang
benar.
3. Apabila sudah yakin, tempelkan pada lembar kerja yang sudah disediakan.
4. Tulislah hari dan tanggal PTM serta identitasmu di pojok kanan atas.
5. Fotolah terlebih dahulu pekerjaanmu sebelum dikumpulkan.
12
LKPD
(Lembar Kerja Peserta Didik)
Lampiran 2a
Penilaian Sikap
13
A (Amat baik) : Peserta didik menyelesaikan LKPD sendiri tanpa melihat
catatan.
B (Baik) : Peserta didik menyelesaikan LKPD sendiri masih melihat
catatan.
K (Kurang) : Peserta didik bertanya pada teman dalam menyelesaikan LKPD.
Penilaian Sikap
Kelas ____
Lampiran 2b
Penilaian Pengetahuan
Soal (LKPD ) : Susunlah kata, frasa, kalimat acak menjadi teks prosedur berupa
resep
makanan / minuman dengan urutan yang benar.
Jumlah soal :1
Nilai : jumlah skor x 5
Nilai maksimal : 20 x 5 = 100
Rubrik Penilaian :
1. Komponen Procedure Text
14
Skor 4 > lengkap/4 komponen
Skor 3 > 3 komponen
Skor 2 > 2 komponen
Skor 1 > 1 komponen
2. Struktur Teks
Skor 4 > urutan benar
Skor 2 > ada 1 urutan salah
Skor 1 > lebih dari 1 urutan salah
Penilaian Pengetahuan
Kelas ____
No Nama Komponen Struktur Bahan Alat Urutan Skor Nilai
Peserta Didik langkah (Jml skor x 5)
Lampiran 2c
Penilaian Keterampilan (menulis)
Soal (Penugasan) : Periksalah kembali pekerjaanmu dan betulkanlah yang masih salah.
Selanjutnya tulislah resep makanan/minuman tersebut di
buku tulismu dengan memperhatikan tata penulisan yang benar.
Jumlah soal :1
Nilai : jumlah skor x 10
Nilai maksimal : 10 x 10 = 100
Rubrik Penilaian :
15
No Aspek yang dinilai Kriteria Skor
1 Tulisan Tulisan rapi, mudah dibaca 3 (skor maks)
Tulisan tidak rapi, mudah dibaca 2
Tulisan tidak rapi, tidak bisa dibaca 1
2 Kaidah penulisan Benar dalam menggunakan huruf besar dan 3 (skor maks)
tanda baca
Ada beberapa kesalahan dalam menggunakan 2
huruf besar dan tanda baca
Ada banyak kesalahan dalam menggunakan 1
huruf besar dan tanda baca
16
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Inti
KI-1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santu, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI-3:
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
KI-4:
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
4.12 Menyajikan dan menafsirkan data 4.12.1 Menyajikan data dalam bentuk table,
dalam bentuk tabel, diagram garis, diagram garis , diagram batang dan
diagram batang, dan diagram diagram lingkaran
lingkaran
4.12.2 Menafsirkan diagram garis, diagram
batang dan diagram lingkaran
C. Tujuan Pembelajaran
1) Dengan mengamati (membaca ) power poin yang disajikan guru , peserta didik dapat
mengenal suatu data dan mengolah data dalam tabel dengan baik.
2) Melalui kegiatan diskusi kelompok yang berpedoman LKPD, peserta didik dapat
menyajikan data kebentuk diagram garis , diagram batang dan diagram lingkaran dengan
baik.
3) Setelah selesai melakukan kegiatan membaca dan diskusi, peserta didik dapat
menafsirkan diagram garis, diagram batang dan diagram lingkaran.
1
Fokus nilai sikap:
Nilai sikap sosial: peduli lingkungan, disiplin, kerjasama, dan komunikatif.
D. Materi Pembelajaran
Materi Pembelajaran Reguler
Materi Faktual
a. Mengenal data dalam kehidupan sehari - hari
b. Memahami cara pengumpulan data
c. Memahami mengolah data
Materi Prosedural
a. Penyelesaian masalah kontekstual berkaitan dengan penyajian data dalam diagram
garis
b. Penyelesaian masalah kontekstual berkaitan dengan penyajian data dalam diagram
batang
c. Penyelesaian masalah kontekstual yang berkaitan dengan penyajian data dalm
diagram lingkaran.
Materi Pembelajaran Remidial
Penyajian data:
a. Tabel
b. Diagram garis
c. Diagram batang
d. Diagram lingkaran
Penyelesaian masalah dalam menafsirkan diagram garis, diagram batang dan diagram
lingkaran
E. Metode
Pendekatan Pembelajaran: Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran : Saintifik
Metode: observasi, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, presentasi, ceramah.
F. Media Pembelajaran
1. Media Pembelajaran
Lingkungan sekitar, LCD,
G. Sumber Belajar
As’ari Rahman Abdur, dkk. 2016.Matematika Alam SMP/MTs Kelas VII Semester 2 Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (hal: 299 – 327 ).
H. Langkah-langkah Pembelajaran
I PENDAHULUAN 10’
- Peserta didik merespon salam genre dan menjawab
pertanyaan guru dalam rangka mengecek kehadiran,
serta kesiapannya untuk mengikuti pembelajaran.
- Peserta didik menerima informasi tentang
2
keterkaitan masalah kehidupan sehari hari dengan
materi yang akan dipelajari ini sebagai motivasi
belajarnya.
- Peserta didik menerima informasi tentang tujuan
yang akan dicapai dan materi yang akan dipelajari
dalam pembelajaran (dengan bantuan tayangan
LCD).
- Peserta didik memahami jenis tagihan pembelajaran
serta penilaian yang akan dilakukan oleh guru
II INTI
Mengamati: 10’ Eksplorasi
- Peserta didik mengamati (membaca) power poin
yang disajikan oleh guru (Literasi), (C4 Kritis)
Menanya:
- Peserta didik diberi kesempatan oleh guru untuk
memikirkan hal-hal yang ingin mereka ketahui
tentang data dan penyajiannya.
- Peserta didik dengan arahan guru merumuskan
pertanyaan tentang cara mengolah data.. (C4 Kritis
dan kreatif)
Mengumpulkan informasi:
- Peserta didik duduk berkelompok dengan arahan
guru (tiap kelompok 4-5 orang)
- Peserta didik memahami LKPD yang dibagikan guru
dan melakukan kegiatan dengan panduan LKPD.
Mengolah Informasi:
- Masing-masing kelompok mendiskusikan tentang 30’ Elaborasi
menyajiakn data yang ada di LKPD . (C4
Kolaboratif dan kreatif )
Mengkomunikasikan:
- Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
kegiatannya di depan kelas. (C4 Komunikatif)
- Peserta didik mengumpulkan laporan/ portofolio
hasil kegiatan kelompok kepada guru
Konfirmasi:
- Peserta didik mengikuti klarifikasi hasil kegiatan
oleh guru
- Peserta didik bersama dengan guru melakukan
refleksi tentang pengalaman belajar yang telah
diperolehnya
- Peserta didik menerima penguatan terhadap
keberhasilan proses belajar dari guru
- Peserta didik menerima motivasi agar yang belum 10’
aktif menjadi lebih aktif Konfirmasi
- Peserta didik memahami informasi guru agar
bereksplorasi lebih jauh.
3
III PENUTUP
- Peserta didik membuat kesimpulan/ rangkuman hasil 20’
belajar dengan bimbingan guru.
- Peserta didik mengerjakan soal latihan
- Peserta didik menerima tugas guru (TMT): mendata
dan menyajikan data kesalah satu diagram boleh
diagram batang, boleh diagram garis atau diagram
lingkaran tentang banyak anak yang sekolah di TK,
SD, SMP ,SLTA dan Kuliah yang ada di kampung
peserta didik masing – masing. ( data pendidikan di
wilayah sekitar merupakan materi kependudukan
skala lokal )
- Peserta didik menerima informasi tentang materi
pembelajaran yang akan datang
Pembelajaran Remedial
Tulis kegiatan pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk:
• pembelajaran ulang
• bimbingan perorangan
• pemanfaatan tutor sebaya
Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan/ pendalaman materi. Kegiatan
berupa tugas mencari dan meyelesaikan masalah yang berhubungan data dan penyajiannya.
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,
4
Lampiran 1)
A. PETUNJUK UMUM:
1. Amati Lembar Kerja ini dengan seksama
2. Baca dan diskusikan dengan teman kelompokmu dan tanyakan kepada guru jika ada hal
yang kurang dipahami
3. Setiap kelompok akan berdiskusi dan mengerjakan permasalahan yang berkaitan
dengan:
a. Mengolah data dalam tabel
b. Menyaikan data dalam diagram batang
c. Menyajikan data dalam diagram garis
d. Menyajikan data dalam diagram lingkaran
e. Membaca diagram batang
B. TUGAS/PERMASALAHAN:
1. Diketahui sebaran data tentang nilai ulangan matematika dari 20 siswa sebagai
berikut : 70 , 50, 70, 60, 80, 100 ,50, 60 , 90 , 80 , 70 , 60, 100, 60 ,70 ,60,60 ,80 , 90,100,
NILAI 50 60 70 80 90 100
FREKFENSI . . . . .... . . .. . .. . .. . .. .. . ..
(JUMLAH)
......
5
c. Dari data diatas gambar juga diagram garisnya
0
PNS TANI PEDAGANG SWASTA
6
Lampiran 2:
Lembar Observasi
Sikap Komunikatif
Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam hal komunikatif.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap toleransi yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut:
4 = apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = apabila sering melakukan
2 = apabila kadang-kadang melakukan (sering tidak melakukan)
1 = apabila tidak pernah melakukan
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Berani mengemukakan pendapat/ Ide
2 Berani menjawab pertanyaan
3 Berani menyampaikan kritik
4 Berani memberikan saran/ masukan
Jumlah Skor
Petunjuk Penilaian:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.
Skor Diperoleh x 4
Skor Maksimal
Skor Maksimal = 16
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013, predikat nilai peserta didik yang diperoleh adalah:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
7
Lampiran 3:
Lembar Observasi
Sikap Disiplin
Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kedisiplinan.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut:
Ya = apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan
Tidak = apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan.
Melakukan
No Sikap yang diamati
Ya Tidak
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
6 Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran
7 Membawa buku teks mata pelajaran
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran:
Jawaban YA diberi skor 1 dan jawaban TIDAK diberi skor 0.
Skor Perolehan x 4
Skor Tertinggi
Contoh:
Jawaban YA sebanyak 6, maka diperoleh skor 6, dan skor tertinggi 7 maka skor akhir adalah:
6 x 4 = 3,43
7
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013, predikat nilai peserta didik yang diperoleh adalah:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
8
Lampiran 4:
SOAL PENGETAHUAN
A. Kisi-kisi Soal
Kompetensi Dasar:
3.12 Menganalisis hubungan antara data dengan cara penyajiannya (tabel, diagram
garis,diagram batang dan diagram lingkaran.
4.12 Menyajikan dan menafsirkan data dalam bentuk tabel, diagram garis, diagram batang,
dan diagram lingkaran
B. Soal evaluasi
Kerjakan soal berikut dengan benar !
Coba perhatikan data di bawah ini yang menunjukkan hubungan antara banyak orang dan
jenis pekerjaan di suatu wilayah
9
C. KUNCI JAWABAN SOAL :
Jenis Pekerjaan
14
12
10
0
PNS Swasta TNI/POLRI BUMN Pettani Nelayan Pedagang Lain-lain
Jenis Pekerjaan
14
12
10
0
PNS Swasta TNI/POLRI BUMN Pettani Nelayan Pedagang Lain-lain
10
c. Diagram Lingkaran Scor 30
Sales
4
2
12
2
10
6
6 8
D. PETUNJUK PENILAIAN:
11
Lampiran 5:
Lembar Penilaian Ketrampilan Membuat Laporan/ Portofolio
Soal ; Mendata dan menyajikan data kebentuk diagram batang tentang jumlah anak yang
bersekolah tingkat TK,SD, SMP, SLTA dan PT (Perguruan Tinggi) di kampung peserta didik
masing-masing.
Penyekoran =
Ada data scor maksimal 2
Diagram batang yang tepat Scor maksimal 6
Kerapian /kebersihan Scor maksimal 1
Keterbacaan tulisan Scor maksimal1
12
Lampiran 6:
Lembar Penilaian Diri
Sikap Kerjasama (Gotong Royong)
Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh peserta didik dalam hal kemauan kerjasama.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap kerjasama yang kalian miliki, dengan kriteria
sebagai berikut:
4 = apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = apabila tidak pernah melakukan
Petunjuk Penilaian:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.
Skor Diperoleh x 4
Skor Maksimal
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013, predikat nilai peserta didik yang diperoleh adalah:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
13
Lampiran 7:
JURNAL PENILAIAN SIKAP SOSIAL
Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :
Guru :
14
Lampiran 8
Sikap Peduli Lingkungan
Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh peserta didik dalam hal peduli lingkungan
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap peduli lingkungan dengan kriteria sebagai
berikut:
4 = apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = apabila tidak pernah melakukan
Petunjuk Penilaian:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.
Skor Diperoleh x 4
Skor Maksimal
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013, predikat nilai peserta didik yang diperoleh adalah:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
15
LAMPIRAN HASIL PEKERJAAN SISWA
16
Contoh
17
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargaidanmenghayatiajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotongroyong),
santun, percayadiri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, danmembuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
No Kompetensi Dasar Indikator pencapaian kompetensi
1 1.1 Menghargai dan menghayati ajaran 1.1.1Merasa bersyukur terhadap karunia Tuhan
agama yang dianutnya atas kesempatan mempelajari kegunaan
matematika dalam kehidupan sehari-hari
melalui menyajikan data dalam bentuk
diagram batang
2 2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis, 2.1.1Menunjukkan sikap bertanggungjawab
analitik, konsisten, dan teliti, dalam menyelesaikan tugas dari guru
bertanggung jawab, responsif, dan 2.1.2Menunjukkan sikap gigih (tidak mudah
tidak mudah menyerah dalam menyerah) dalam memecahkan masalah
memecahkan masalah; yang berkaitan dengan kubus dan balok
3 2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya 2.2.1Menunjukkan sikap ingin tahu yang
diri, dan ketertarikan matematika ditandai dengan bertanya kepada siswa
serta memiliki rasa percaya pada lain dan atau guru
daya dan kegunaan matematika, 2.2.2 Menunjukkan sikap percaya diri dalam
yang terbentuk melalui pengalaman mengkomunikasikan hasil-hasil tugas
belajar
4 3.8 Memahami teknik penyajian data dua 3.8.1 Menyajikan data dalam bentuk diagram
variable menggunakan table, grafik batang
batang, diagram lingkaran, dan
grafik garis dengan computer serta
menganalisis hubungan antar
variabel
5 4.8 Mengumpulkan, mengolah , 4.8.1Menyelesaikan masalah yang berkaitan
menginterpretasi, dan menampilkan dengan menyajikan data dalam bentuk
data hasil pengamatan dalam bentuk diagram batang
table, diagram, dan grafik dari dua
variable serta mengidentifikasi
hubungan antar variable
1
C. Tujuan Pembelajaran
Tahapan-tahapan yang dilalui dalam mempelajari tentang menyajikan data dalam bentuk diagram
batang, adalah:
1.diberikan sedikit informasi tentang cara membuat diagram batang dengan menggunakan Microsoft
office excel , yang dapat dibaca dari buku guru halaman 192-193 dan buku siswa halaman 164-165
2. mengolah data hasil pengamatan dalam bentuk table dan diagram batang
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab , diskusi kelompok
2
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
3
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
H. Penilaian
Penilaian Proses :
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1 Sikap ingin tahu Pengamatan Kegiatan inti nomor 1,3,5, dan 8
2 Sikap tanggung jawab dalam Pengamatan Kegiatan inti nomor 2, 4,5,6,
kelompok dan 8
3 Pengetahuan Mengerjakan latihan, Kegiatan inti,awal pertemuan
tes tertulis berikutnya
Penilaian Hasil :
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
Menyajikan data dalam Tes Tes Suatu kecamatan terdiri dari beberapa desa dengan
bentuk diagram batang tertulis jumlah penduduknya sebagai berikut :
desa Sidomulyo : laki-laki 1250 orang,perempuan
1550 orang ; desa Sumberagung : 2050 orang laki-
laki dan 2400 orang permpuan ; desa Tambakrejo
: 1500 orang laki-laki dan 1650 orang perempuan ;
desa Sukasari : 1350 orang laki-laki dan 1500
orang perempuan ; desa Sidomakmur : 1700 orang
laki-laki dan 1950 orang perempuan.
4
1. Buatlah diagram batang dari data tersebut.
Menyelesaikan Tes Tes 2. Dari data tersebut, apa kesimpulan tentang
masalah yang berkaitan tertulis banyaknya penduduk laki-laki dan perempuan
dengan menyajikan dari setiap desa ?
data dalam bentuk
diagram batang
Pedoman penskoran :
2.
5
3.
34
Ngemplak,
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 2 Ngemplak Guru Mata Pelajaran
6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santu, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan membaca buku paket halaman 43-45 , peserta didik dapat mengidentifikasi bangun –
bangun yang sebangun
2. Melalui kegiatan diskusi kelompok yang berpedoman LKPD, peserta didik dapat
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
3. Setelah selesai melakukan kegiatan pengamatan dan diskusi, peserta didik dapat menggunakan
kesebangunan untuk menyelesaikan masalah sehari-hari
4. Melalui penugasan, peserta didik dapat mengukur tinggi pohon atau benda yang ada
dilingkungan ( halaman sekolah)
1
D. Materi Pembelajaran
Materi Reguler.
Contoh :
Pada gambar dibawah ini, tongkat dan pohon berturut-turut mempunyai panjang bayangan 5 meter
dan 20 meter. Jika tinggi tongkat adalah 4 meter , hitunglah tinggi pohon ( t ) !
.
Tongkat t
4m
Jawab :
4 5 5m 20 m
= 20
𝑡
5 × 𝑡 = 4 × 20
5𝑡 = 80
80
𝑡= 5
𝑡 = 16
Materi Pengayaan
Materi pengayaan seperti materi reguler dengan diberikan soal –soal yang bervariasi.
Materi Remedial
Menyelesaikan masalah berkaitan dengan kesebangunan
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : saintifik
Model Pembelajaran :saintifik
Metode : diskusi, presentasi ,penugasan
G. Sumber Belajar
a. Subhan, Winarni, dkk. 2015, Matematika SMP/MTs Kelas IX yang diterbitkan oleh Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
b. Buku pendukung yang sesuai.
c. Lingkungan Sekolah
H. Langkah – langkah Pembelajaran
Langkah Waktu
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Pendahuluan Guru memberikan salam pembuka 10’
Guru menyampaikan salam, salam Genre (Sehat,
Cerdas, Ceria) dan memberi penjelasan tentang salam
2
Genre tsb dengan kondisi kesehatan dan pembelajaran
hari ini. Dan mengajak siswa untuk bersyukur, bagi
yang dikaruniai kesehatan serta mendoakan bagi siswa
yang berhalangan/sakit.
Guru mengecek kehadiran peserta didik dan mengecek
kesiapan belajarnya.
Guru memberi motivasi kepada peserta didik terkait
slogan Genre Indonesia “Saatnya yang muda yang
berencana”
Guru mengemukakan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai
Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
Guru menyampaikan jenis tagihan pembelajaaran dan
lingkup penilaian sikap, pengetahuan, dan ketrampilan
yang akan dilakukannya
Menanya
Peserta didik diberi kesempatan oleh guru untuk
memikirkan hal-hal yang ingin mereka ketahui
mengenai cara penyelesaian masalah dengan
menggunakan kesebangunan
Peserta didik dengan arahan guru merumuskan
pertanyaan tentang berkaitan dengan kesebangunan
Mengumpulkan Informasi
Peserta didik duduk berkelompok dengan arahan guru
(tiap kelompok 4-5 orang)
Peserta didik memahami LKPD yang dibagikan guru
Peserta didik melakukan kegiatan dengan panduan
LKPD yang dibagikan guru dan memasukkan data
hasil pengamatan ke dalam tabel
Menalar
Peserta didik mengamati pohon yang ada lingkungan
sekolah
Masing-masing kelompok mendiskusikan tentang
pohon /bangun mana yang kan diukur tingginya dan
bagaimana cara mengukurnya
Mengomunikasikan
Masing-masing kelompok mendiskusikan cara
mengukur tinggi pohon / benda yang sudah ditentukan
dengan menggunakan kesebangunan
Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
kegiatannya di depan kelas
Peserta didik mengumpulkan laporan/ portofolio hasil
kegiatan kelompok kepada guru
3
Penutup Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat
kesimpulan
Peserta didik mengerjakan soal secara mandiri
Guru memberikan PR 20’
Guru memyampaikan materi yang akan disampaikan
pada pertemuan berikutnya
Guru menyampaika salam penitup
b. Sikap Sosial
No Teknik Bentuk Contoh Waktu Keterangan
Instrumen Butir Pelaksanaan
Instrumen
1 Observasi Lembar terlampir Waktu Disiplin, Kerjasama
observasi pembelajaran
c. Pengetahuan
No Teknik Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Tes Uraian terlampir Waktu Mengetahui
tertulis pembelajaran penguasaan
pengetahuan siswa
untuk perbaikan proses
pembelajaran dan/atau
pengambilan nilai
d. Penilaian Ketrampilan
N Teknik Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan
o Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Praktik Rubrik Terlampir Waktu ………………………
Penilaian pembelajaran …….
Praktik
(Proses)…
…………
2. Pembelajaran Remedial
Peserta didik yang mendapatkan nilai kurang dari KKM diberikan tugas untuk mengerjakan soal
Tehnik yang digunakan dalam bentuk:
Pembimbingan perorangan
Pemanfaatan tutor sebaya
4
3. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan/ pendalaman materi. Kegiatan berupa
tugas mengerjakan soal.
5
Lampiran 1:
KISI-KISI SOAL, SOAL URAIAN, KUNCI JAWABAN DAN PETUNJUK PENILAIAN
A. Kisi-kisi Soal
Kompetensi Dasar:
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kesebangunan dan kekongruenan antar bangun
datar
B. Soal Uraian
1. Seorang anak yang tingginya 150 cm mempunyai bayangan 2 m. Bila pada saat yang sama
panjang bayangan sebuah pohon 4m .
a. Sektsalah keadaan tersebut !
b. Tentukan tinggi tiang bendera !
2. Panjang banyangan seorang anak adalah 48 cm sedangkan tinggi anak tersebut 160 cm. Pada
saat sama tentukan bayangan sebuah gedung yang tinggi 15 m.
3. Perhatikan gambar! Ali ingin mengetahui lebar sungai. Untuk itu dia
menancapkan tongkat di A, B, C dan D dengan ukuran seperti pada
gambar. Tentukan lebar sungai dari tongkat D ke pohon E !
6
C. KUNCI JAWABAN :
1.
a. Sketsa
Skor
t 2
150 cm
2m 4m
150 200 2
b.
t 400
200.t 150 400 2
150 400
t 2
200
t 300cm
t 3m
2
Jumlah skor 10
48 160
2. = 2
𝑥 1500
160𝑥 = 48 × 1500 1
48×1500
𝑥 = 160 1
X=450 cm 1
X=4,5 m
Jumlah skor 5
𝐷𝐸 𝐵𝐷
3. = 1
𝐴𝐶 𝐴𝐵
𝐷𝐸 8
=4 1
6
4𝐷𝐸 = 6 × 8 1
48
𝐷𝐸 = 4 1
𝐷𝐸 = 12 1
Jumlah skor 5
7
D. PETUNJUK PENILAIAN:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = ( ) × 10
2
Lampiran 2 :
Lembar Observasi Kedisiplinan
Petunjuk: Berilah tanda (√) pada peserta didik yang menunjukkan perilaku disiplin selama kegiatan
tatap muka di kelas!
Kelas: ......................
No Nama Peserta Indikator Disiplin/ Pertemuan Rubrik
didik Kehadiran Pakaian Pengump.
Tugas
1 2 3 1 2 3 1 2 3 Kehadiran:
1 Skor 3 bila tepat
2 waktu
3 Skor 2 bila terlambat
1-5 menit
4
5 Skor 1 bila terlambat
> 5 menit
6
7
8
9
10
11
12 Pakaian:
13 Skor 3 bila seragam
14 sesuai, baju
15 dimasukkan, rapi
16 Skor 2 bila hanya
17 muncul 2 item
18 Skor 1 bila hanya
19 muncul 1 item
20
21
22
23 Pengumpulan Tugas:
24 Skor 3 bila tepat
25 waktu
26 Skor 2 bila terlambat
27 1 hari
28 Skor 1 bila terlambat
29 > 1 hari
30
31
32
Penilaian:
Jumlah Skor maksimum = 9
Petunjuk:
Secara jujur nilailah dirimu sendiri dengan diketahui oleh teman lain satu kelompok, berkaitan
dengan kemauanmu bekerjasama! Nilai berkisar antara 1 – 10.
9
Lampiran 4:
Petunjuk: Berilah tanda (√) pada peserta didik yang menunjukkan perilaku spiritual selama kegiatan
tatap muka di kelas!
Kelas: ......................
N Nama Peserta Didik Indikator sikap spiritual Rubrik
o Berdoa Menjawab
salam
B C B C Berdoa
1 sebelum/
2 sesudah
3 pelajaran B
4 Tidak berdoa
5 sebelum/
6 sesudah
7 pelajaran C
8
9
10
11
12
13
14
15
16 Menjawab
17 salam
18 sebelum/
19 sesudah
20 pelajaran B
21 Tidak
22 menjawab
23 salam
24 sebelum/
25 sesudah
26 pelajaran C
27
28
29
30
31
32
10
Lampiran 5:
Lembar Penilaian Diri
Sikap Sosial (Peduli lingkungan)
Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh peserta didik dalam hal kemauan kerjasama.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap kerjasama yang kalian miliki, dengan kriteria
sebagai berikut:
4 = apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = apabila tidak pernah melakukan
Petunjuk Penilaian:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.
Skor Diperoleh x 4
Skor Maksimal
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013, predikat nilai peserta didik yang diperoleh adalah:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
11
Penilaian Praktek ( keterampilan )
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
( LKPD )
KD :
4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kesebangunan dan kekongruenan antar
bangun datar
Indikator:
4.6.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kesebangunan dan kekongruenan antar
bangun datar
Jawab :
Untuk menghitung tinggi pohon gunakan rumus dibawah ini :
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛
=
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑝𝑜ℎ𝑜𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑜ℎ𝑜𝑛
12
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Kompetensi Inti
C. Tujuan Pembelajaran
1) Melalui tahapan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat menumbuh kembangkan
karakter disiplin, kerjasama, komunikatif, dan peduli lingkungan
2) Melalui literasi peserta didik dapat menjelaskan pengertian sistem pencernaan pada
manusia dengan benar
3) Melalui pengamatan macam-macam makanan sehat dan tidak sehat yang ada di sekitar
sekolah dan lingkungan rumah, peserta didik dapat menjelaskan akibat dari
mengkonsumsi makanan yang tidak sehat terhadap tubuh dengan benar
4) Melalui kerjasama kelompok, peserta didik dapat menyimpulkan keterkaitan organ
pencernaan dan fungsinya serta dapat membuat laporan kegiatan dengan baik
Materi Pembelajaran
Materi Reguler
Konseptual:
- Kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh
- Pengertian sistem pencernaan pada manusia
1
Faktual:
- Makanan memiliki fungsi penting yaitu sebagai sumber energi dan asupan nutrisi untuk
pertumbuhan
- Sistem pencernaan manusia berfungsi untuk mencerna makanan yang terdiri atas organ-
organ pencernaan dan dapat mengetahui gangguan pada system pencernaan
Procedural:
- Berdasarkan komposisi kimia yang terkandung di dalam makanan, zat yang terdiri atas
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Setiap makanan yang kita makan akan
mengalami proses pencernaan
- Di dalam rongga mulut, terdapat gigi, lidah, dan kelenjar air liur (saliva). Air liur
mengandung mukosa (lendir), senyawa anti bakteri dan enzim amilase. Pencernaan
makanan di rongga mulut terjadi secara mekanisdan kimiawi.
Metakognitif:
- Makanan dan fungsinya
- Organ-orgna pencernaan
- Gangguan pada sistem pencernaan
Makanan yang dikonsumsi manusia digunakan untuk mencukupi kebutuhan energi yang
dimanfaatkan dalam melakukan berbagai aktivitas.
Makanan yang dikonsumsi setiap hari harus mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh
tubuh berupa karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.
Fungsi makanan bagi manusia adalah sebagai penghasil energi, memasok bahan yang
diperlukan untuk membangun sel, dan menjaga agar metabolisme di dalam tubuh
berlangsung normal.
Organ pencernaan antara lain:
- Mulut berlangsung proses pencernaan secara mekanis dan kimiawi
- Kerongkongan berlangsung proses pencernaan secara mekanis
- Lambung berlangsung proses pencernaan secara mekanis dan kimiawi
- Usus halus berlangsung proses pencernaan secara mekanis dan kimiawi
- Usus besar berlangsung proses pencernaan secara mekanis dan kimiawi
- Anus berlangsung proses pencernaan secara mekanis
organ pencernaan tambahan
- hati sebagai penyimpan zat-zat makanan, seperti vitamin, lemak, dan glukogen
- kantung empedu berfungsi mengemulsikan zat lemak dan memengaruhi penyerapan
vitamin K oleh usus
- penkreas
gangguan pada system pencernaan
- obesitas
- karies gigi
- gastritis
- hepatitis
- diare
- konstipasi
- gejala kekuarangan vitamin
- gejala kekurangan mineral
Materi Pengayaan
Nutrisi yang ada dalam makanan
Organ-organ pencernaan beserta fungsinya
Penyakit/ gangguan dalam system pencernaan
Materi Remedial
Organ pencernaan beserta fungsinya
D. Metode Pembelajaran
Pendekatan: Saintifik
Model Pembelajaran:Saintifik
2
E. Media dan Bahan
Media:
- Realia: makanan di sekitar kantin sekolah
- Charta organ pencernaan manusia
- Power poin organ-organ pencernaan pada manusia dan penyakitnya
- LCD
Bahan :
Makanan: makanan ringan yang ada di kantin sekolah, dan di rumah
F. Sumber Belajar
Buku:
Saeful Karim, dkk. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar Kelas VIII.
Jakarta: Pusat Perbukuan. (hal 39-53)
Internet:
Anonim. 2017. Sistem Pencernaan Manusia. Diakses pada 25 Oktober 2019 dari
https://pendidikan.id/main/forum/diskusi-pendidikan/mata-pelajaran/7445-belajar-ipa-
kelas-viii-sistem-pencernaan-manusia
Kantin sekolah Bima Widya
Langkah Waktu
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Pendahuluan Guru memberi salam pembuka kepada peserta didik. 10’
Guru menyapa peserta didik dengan salam genre
beserta yel-yelnya:
Guru: “Salam Genre…”
Menanya
Peserta didik menyampaikan rasa ingin tahunya
dalam bentuk pertanyaan. Misalnya:
“kandungan apa saja yang ada di dalam bahan
makanan tersebut?”
“ bagaimana makanan yang besar bias dicerna oleh
lambung?
“ apa yang menyebabkan makanan bias sampai ke
lambung”?
Mengumpulkan Informasi
Peserta didik membaca dan memahami LKPD yang
dibagikan guru
Peserta didik mengamati beberapa macam
makanan yang tertunjuk yang ada di sekolah dan di
lingkungan rumah 25’
Peserta didik berdiskusi/ studi literatur untuk
mengidentifikasi kandungan makanan yang
tertunjuk
Menalar
Peserta didik berdiskusi kelompok dalam rangka
mengidentifikasi macam kandungan makanan yang
diamatinya
Peserta didik menjawab beberapa pertanyaan
dalam LKPD melalui studi literature dan diskusi
dengan kelompoknya.
Mengomunikasikan
Peserta didik mengumpulkan laporan kegiatan
Peserta didik mengkomunikasikan hasil
kegiatannya melalui presentasi di depan kelas dan
ditanggapi oleh kelompok lain
Peserta didik mengikuti klarifikasi hasil kegiatan
oleh guru
Peserta didik menerima penguatan terhadap 25’
keberhasilan proses belajar dari guru
Peserta didik menerima motivasi dari agar yang
belum aktif menjadi lebih aktif
Peserta didik memahami informasi guru agar
bereksplorasi lebih jauh.
Penutup Peserta didik membuat kesimpulan organ
pencernaan dan fungsinya dari hasil kegiatan
dengan bimbingan guru
Guru mengajak peserta untuk merefleksi hasil
belajar yang diperoleh melalui pembelajaran hari ini
Peserta didik mengerjakan soal evaluasi (kuis)
Peserta didik menerima tugas projek guru untuk 10’
membuat poster tentang usaha menjaga kesehatan
system pencernaan manusia
Guru menginformasikan tentang pembelajaran
berikutnya yaitu organ-organ pencernaan pada
manusia dan meminta peserta didik untuk
membaca materi tersebut di rumah
F. PENILAIAN
4
Macam Teknik Instrumen Cakupan
Penilaian
Sikap Observasi Lembar Menghargai dan menghayati
Spiritual Observasi ajaran agama yang dianut
Pembelajaran Remedial
Kegiatan Pembelajaran remedial diperuntukkan bagi peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian. Materi pembelajaran yang
disampaikan merupakan bagian dari materi reguler yang belum dikuasi peserta didik
(secara klasikal belum tuntas). Instrumen penilaian yang digunakan sesuai instrumen
penilaian reguler yang secara klasikal belum tuntas.
Tehnik yang digunakan dalam bentuk:
- Pembelajaran ulang apabila ketuntasan klasikal ≤ 50%
- Pemanfaatan tutor sebaya apabila ketuntasan klasikal > 50%
Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan/ pendalaman materi. Kegiatan
berupa tugas mencari dan membaca buku/ referensi/ artikel tentang system pencernaan
Ngemplak, 2022
Mengetahui
Kepala SMP N 2 Ngemplak Guru Mata Pelajaran
5
Lampiran 1:
Butir Soal
II.
IV
Dari keempat makanan tersebut, makanan yang paling banyak mengandung karbohidrat
adalah….
a. I c. III
b. II d. IV
2. Perhatikan tabel berikut!
NO Nama Makanan Kandungan
1 Daging Karbohodrat
2 Sayuran Serat
6
3 Kacang- Lemak
kacangan
4 Telur Protein
Pasangan yang tepat ditunjukkan oleh nomor ….
a. 1 dan 2
b. 2 dan 4
c. 3 dan 4
d. 4 dan 1
3. Perhatikan beberapa data nama tumbuhan berikut!
1) Jeruk
2) Susu
3) Telur
4) Daging
5) Sayur
7
Lampiran 2:
Petunjuk:
Berikan penilaian terhadap kemauan kerjasama peserta didik dengan cara memberikan skor
4 (amat baik) apabila: peserta didik selalu berada dalam kelompoknya, mau membantu teman
yang kesulitan, mau melaksanakan tugas yang diberikan kelompok, dan
menghargai pendapat orang lain/ teman!
3 (baik) apabila : muncul 3 item indikator
2 (cukup) apabila : muncul 2 iindikator
1 (kurang) apabila : muncul 1 indikator
Petunjuk:
Berikan penilaian terhadap sikap komunikatif peserta didik dengan cara memberikan skor
4 (A) apabila : peserta didik berani menyampaikan pendapat melalui bertanya/ menjawab
pertanyaan, menyampaikan kritik, memberikan masukan/ saran
3 (B) apabila : muncul 2 item indikator
2 (C) apabila : muncul 1 iindikator
1 (K) apabila : tidak ada indikator yang muncul
8
Lampiran 3:
JURNAL PENILAIAN SIKAP
Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII / Gasal
Tahun Pelajaran : 2021/2022
9
Lampiran 4:
Dengan jujur nilailah kemauanmu bekerjasama dengan teman lain, dengan cara memberi skor
pada tiap item penilaian di bawah ini!
Berikan Skor 4: bila selalu dilakukan
Skor 3: bila sering dilakukan
Skor 2: bila jarang dilakukan
Skor 1: bila tidak pernah dilakukan
10
Lampiran 5:
Ngemplak,
Rubrik: .........................
Observer
Skor 4 bila: amat bagus/ amat sesuai
Skor 3 bila: bagus/ sesuai
Skor 2 bila: cukup bagus/ cukup sesuai
Skor 1 bila: kurang bagus/ kurang sesuai
............................................
Nilai = Jml. Skor Dicapai X 100
Skor Maksimal
Skor Maksimal = 20
11
Lampiran 6: LKPD
A. Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan yang
berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan sistem
pencernaan
B. Indikator
1. Mengetahui kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh
2. Mengidentifikasi jenis-jenis bahan makanan serta kandungan bahan makanan dalam
kehidupan sehari-hari
C. Dasar Teori
Setiap makanan yang kita makan akan mengalami proses pencernaan, yaitu suatu
proses pengubahan makanan dari yang berukuran besar menjadi halus dengan
bantuan alat-alat pencernaan. Setiap mahluk hidup memerlukan makanan untuk
mendukung dalam berbagai proses kehidupan.
Makanan memiliki berbagai fungsi penting yaitu, asupan nutrisi untuk pertumbuhan,
sebagai sumber energi dalam beraktivitas, mengganti sel-sel rusak atau mati, untuk
pertahanan tubuh dari berbagai hal
Berdasarakan atas komposisi kimia yang terkandung di dalam makanan, zat makanan
terdiri atas: karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air, dan serat.
D. Alat dan Bahan:
12
Kesimpulan:
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Kelas :
Kelompok :
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
13
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran ilmu agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, toleransi, gotong
royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
social dan alam dalam jangkauanpergaulan dan keberadaaannya.
3. Memakai pengetahuan (factual, konseptual, dan procedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, menguasai,
memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang atau teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6. Menjelaskan berbagai zat aditif dalam 3.6.1 Menyebutkan macam – macam Zat
makanan dan minuman, Zat Adiktif serta Adiktif.
dampaknya terhadap kesehatan
3.6.2 Menjelaskan arti narkoba.
4.6. Membuat karya tulis tentang dampak 4.6.1 Menyajikan hasil karya (poster) tentang
penyalahgunaan Zat Aditif dan Zat Adiktif cara penanggulangan/menghindari
bagi Kesehatan Napza di kalangan remaja.
C. Tujuan Pembelajraran
1. Melalui kegiatan pengamatan peserta didik dapat menyebutkan macam-macam zat
adiktif dengan benar
2. Melalui kegiatan literasi/studi pustaka pada buku paket hal 227 s/d 242 pesrta didik
dapat menjelaskan arti Narkoba dengan benar.
3. Melalui suatu tugas individu peserta didik dapat menghasilkan produk poster
tentang cara penanggulangan/menghindari NAPZA.
4. Melalui kegiatan observasi, peserta didik dapat membuat laporan tentang jumlah
remaja perokok di lingkungan RT.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Saintifik
Metode : Observasi, Diskusi dan Penugasan
2. Media/Bahan
Media : Power Point contoh-contoh Zat Adiktif
Alat dan Bahan : Alat tulis.
F. Sumber Bahan
1. Buku Siswa : Siti Zubaidah,dkk 2017. Ilmu Pengetahuan Alam.
Jakarta Pusat Balitbang Kemendikbud. Hal 227-242
2. LKS Sembada, Internet, Buku lain yang relevan, Koran
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Langkah-Langkah Waktu
Pendahuluan 1. Guru member salam pembuka 15 menit
2. Guru menanyakan kabar siswa, barangkali ada
yang tidak hadir
3. Guru memberikan “Salam Genre” yaitu Sehat,
Cerdas, Ceria dengan sedikit ulasan maksud dari
Salam Genre tersebut.
Sehat : Alhamdulillah kita yang ada disini pantas
bersyukur karena telah dikaruniai
kesehatan.dan semoga yang sakit segera
diberikan kesembuhan dari Covid-19
Cerdas : Kalian semua harus belajar giat agar menjadi
orang pintar, dan dengan
kepintaran/kecerdasan kalian tentu dapat
membedakan hal yang baik dan hal yang buruk
dalam lingkungan baik sekolah maupun
masyarakat. Dan kalian kelak besok jika
menjadi pegawai harus jujur (anti korupsi)
Ceria : Jadilah generasi yang memiliki percaya diri yang
handal, selalu positif dalam berpikir, termasuk
dalam penganlan untuk tidak terjerumus dalam
NAPZA/Narkoba (SSK)
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan
materi dan jenis tagihan yang harus dilaksanakan
Kegiatan inti Pada kegiatan inti peserta didik dapat duduk 50 menit
berkelompok sesuai yang sudah ditentukan oleh guru.
1. Mengamati (M1)
Peserta didik mengamati macam-macam Zat Adiktif
yang ditayangkan oleh guru melalui Power Point.
(SSK)
2. Menanya (M2)
Peserta didik menyampaikan rasa ingin tahunya
melalui bentuk pertanyaan termasuk jenis Zat
Adiktif apakah rokok itu? (SSK)
3. Mengumpulkan Informasi (M3)
Peserta didik membaca LKPD yang diberikan guru
dan mendiskusikan secara kelompok
4. Menalar (M4), Mengkomunikasikan jenis-jenis Zat
Adiktif sesuai golongannya. (SSK)
5. Mengkomunikasikan (M5)
Peserta didik melakukan presentasi dari hasil
diskusi dengan dan kelompok lain menanggapinya.
Penutup Peserta didik dengan bimbingan guru membuat
suatu kesimpulan.
Peserta didik bersama guru mengadakan refleksi
pembelajaran hari ini baik yang sudah berhasil
maupun yang belum.
Guru membagikan soal untuk penilaian
pengetahuan
Guru menyampaikan pesan untuk membaca materi
berikutnya untuk pertemuan selanjutnya.
Guru berpesan kepada peserta didik untuk :
1. Selalu menjaga protokol kesehatan
2. Selalu menjauhi NAPZA dan Narkoba
3. Menjaga diri dalam pergaulan remaja untuk
melakukan
Genre : No Pernikahan Dini, No Sex bebas, No
NAPZA (SSK)
Bentuk :
1. Pilihan Ganda
2. Pilihan Ganda komplek
3. Menjodohkan
1. Zat Adiktif yang jika dikonsumsi dapat merangsang kerja system syaraf adalah…
A. Nikotin C. Mortim
B. Heroin D. Ganja
2. Pilihan ganda komplek !
Berikut ini merupakan dampak penyalahgunaan psikotropika terhadap psikis pengguna.
Berilah tanda (v) pada jawaban yang benar !
o Mual
o Kecemasan
o Diare
o Depresi
3. Berikut ini merupakan cara-cara untuk menghindarkan diri dari Narkoba. Berilah tanda (v) pada
pernyataan yang menurut anda benar!
o Memperkuat keimanan pada TUhan
o Mencari infromasi cara transaksi Narkoba
o Menjauhi diri dari pergaulan tidak sehat
o Memahami pengaruh negative dari narkoba
4. Berikut yang bukan merupakan dampak negative dari kebiasaan mengkonsumsi alcohol …
A. Kerusakan hati C. rajin belajar
B. Kemandulan D. impotensi
5. Menjodohkan !
Pasangkan kelompok Narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (Napza) berikut dengan pengaruh
yang ditimbulkan di sebelah kanan !
2 ===skor 2
3 ===skor 3
4 ===skor 1
5 ===skor 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui tahapan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat menumbuhkembangkan
karakter disiplin, kerjasama, komunikatif dan peduli lingkungan
2. Melalui literasi peserta didik dapat menjelaskan pengertian bioteknologi pada
tumbuhan dengan benar
3. Melalui pengamatan macam-macam makanan dan minuman produk bioteknologi,
peserta didik dapat mengidentifikasi macam macam jenis makanan dan minuman produk
bioteknologi dengan benar
4. Melalui pengamatan macam-macam makanan dan minuman produk bioteknologi,
peserta didik dapat menjelaskan prinsip dasar bioteknologi dengan benar
5. Melali pengamatan dan diskusi yang berpedoman pada LKPD peserta didi dapat
menyebutkan 5 contoh produk bioteknologi konvensional
6. Melalui pengamatan dan diskusi yang berpedoman pada LKPD peserta didik dapat
menyebutkan 3 contoh produk bioteknologi modern
7. Peserta didik dapat mengkreasikan prinsip bioteknologi dalam pembuatan salah satu
produk bioteknologi
1
8. Melalui kerjasama kelompok, peserta didik dapat membuat laporan kegiatan dengan
baik
D. Materi Pembelajaran
Materi Reguler
Konseptual:
- Pengertian bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata bio dan teknologi. Bioteknologi merupakan pemanfaatan
makhluk hidup untuk membantu pekerjaan atau menghasilkan suatu produk yang bermanfat
bagi manusia
Faktual:
- Contoh makanan dan minuman produk bioteknologi
Procedural:
- Tehnik pengelompokan makanan dan minuman produk bioteknologi
Metakognitif:
- Perbedaan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern
- Bioteknologi dapat dikelompokan menjadi dua yaitu bioteknologi konvensional dan
bioteknologi moder
- Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme
sebagai alat untuk menghasilkan produk dan jasa .
Contoh, penggunaan jamur dan bakteri yang menghasilkan enzim enzim tertentu untuk
melakukan metabolisme tubuh sehingga diperoleh produk yang diinginkan. Contoh produk
bioteknologi konvensional adalah tapai, tempe, yoghurt, nata de coco, keju dan kecap
Bioteknologi modern dalam produksi pangan dilakukan dengan menerapkan teknik
rekayasa genetika. Rekayasa genetika adalah kegiatan manipulasi gen untuk
mendapatkan produk baru dengan cara membuat DNA baru. Manipulasi materi genetik
dilakukan dengan dengan cara menambah atau menghilangkan gen tertentu. Contoh
produk bioteknologi modern adalan organisme transgenik dan Protein Sel Tunggal (PST)
Materi Pengayaan
Manfaat bioteknologi pada manusia
Materi Remedial
Sama dengan materi reguler.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan: Saintifik
Model Pembelajaran: Saintifik
Metode: Observasi, diskusi, presentasi, ceramah
G. Sumber Belajar
Buku:
- Siti Zubaedah, dkk. 2018. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas IX.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 138-146)
- Siti Zubaedah, dkk. 2018. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas IX . Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 53-63)
Internet:
- Anonim. 2007. Kultur Jaringan. Diakses pada 23 Oktober 2019 dari http://www.bbpp-
lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/569-tentang-kultur-jaringan
Langkah Waktu
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Pendahuluan - Guru menyampaikan salam, salam Genre (Sehat, 5’
Cerdas, Ceria) dan memberi penjelasan tentang salam
Genre tsb dengan kondisi kesehatan dan pembelajaran
hari ini. Dan mengajak siswa untuk bersyukur, bagi yang
dikaruniai kesehatan serta mendoakan bagi siswa yang
berhalangan/sakit.
Menanya 5’
Guru membimbing peserta didik untuk merumuskan
pertanyaan: (4C: kritis, komunikatif)
misalnya:
“ Apakah bahan baku tempe dan tapai?
“ Mengapa terjadi perubahan bentuk dan rasa dari kedua
bahan makanan itu”?
“ Bagaimana proses yang terjadi sampai terbentuk
makanan berupa tempe dan tapai?”
3
15’
Mengumpulkan Informasi
Peserta didik membaca dan memahami LKPD yang
dibagikan guru.
Peserta didik mengamati beberapa macam jenis
makanan dan minuman yang ada di sekolah
Peserta didik berdiskusi/ studi literatur untuk
mengidentifikasi nama masing-masing tumbuhan
tertunjuk (4C: kolaboratif, kritis)
15’
Menalar
Peserta didik berdiskusi kelompok dalam rangka
mengidentifikasi macam macam jenis makanan dan
minuman yang diamatinya Peserta didik menjawab
beberapa pertanyaan dalam LKPD melalui diskusi
dengan kelompoknya.
20’
Mengomunikasikan
Peserta didik mengumpulkan laporan kegiatan
Peserta didik mengkomunikasikan hasil kegiatannya
melalui presentasi di depan kelas dan ditanggapi oleh
kelompok lain (4C: komunikatif)
Peserta didik mengikuti klarifikasi hasil kegiatan oleh
guru
Peserta didik menerima penguatan terhadap
keberhasilan proses belajar dari guru
Peserta didik menerima motivasi dari agar yang belum
aktif menjadi lebih aktif
Peserta didik memahami informasi guru agar
bereksplorasi lebih jauh (4C: kreatif)
Penutup Peserta didik membuat kesimpulan hasil kegiatan
dengan bimbingan guru
Guru mengajak peserta untuk merefleksi hasil belajar
yang diperoleh melalui pembelajaran hari ini
Peserta didik mengerjakan soal evaluasi (kuis)
Guru memberikan tugas projek kelompok: untuk
15’
membuat tapai. (4C: kreatif, kolaboratif)
Guru menginformasikan tentang pembelajaran
berikutnya yaitu tentang penerapan bioteknologi dalam
mendukung kelangsungan hidup manusia dan meminta
peserta didik untuk membaca materi tersebut di rumah.
Peserta didik dan guru bersyukur atas kelancaran KBM
F. PENILAIAN
1. Tehnik
a. Sikap Sosial
No Teknik Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1 Observasi Jurnal Lihat Saat Penilaian untuk dan
Lampiran Pembelajaran pencapaian pembelajaran
Berlangsung (assessment for and of
learning)
4
b. Pengetahuan
No Teknik Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1 Tes Soal Kuis Lihat Akhir KBM Penilaian untuk dan
Tertulis Benar- Lampiran pencapaian pembelajaran
Salah (assessment for and of
learning)
2 Tes Soal Lihat Akhir KD Bagian dari ulangan akhir
Tertulis Pilihan Lampiran KD (Bab II)
Ganda
c. Penilaian Ketrampilan
No Teknik Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1 Laporan Lembar Lihat Setelah Penilaian untuk penulisan
Kegiatan Observasi Lampiran Pembelajaran deskripsi pencapaian
Laporan Selesai keterampilan
Kegiatan
2. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan/ pendalaman materi. Kegiatan
berupa tugas mencari dan membaca buku/ referensi/ artikel tentang bioteknologi: Rekayasa
genetika.
5
Lampiran 1:
A. TUJUAN PENGAMATAN
Mengidentifikasi dan mengelompokkan jenis makanan produk teknologi
B. ALAT DAN BAHAN
1. Gambar dan literasi buku paket
2. Kertas dan alat tulis
C . LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1. Amati charta ( gambar )
D . HASIL PENGAMATAN
6
N Jenis makanan Bahan yang digunakan Mikro organisme yang
o berperan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
E . KESIMPULAN
1. Contoh bahan makanan produk tehnologi ?
2. Contoh produk biotek konvensional dengan agen jamur ?.
3. Contoh produk biotek konvensional dengan agen bakteri ?
7
Lampiran 2:
9
Butir Soal
2. Hubungan antara organisme, bahan baku dan produk yang dihasilkan dalam
biotehnologi konvensional adalah.......
Organisme Bahan Produk
baku yang
dihasilkan
3. Berikut ini jenis makanan yang dapat diolah dengan bioteknologi berbahan dasar susu,
kecuali ....
a. keju c. Yoghurt
b. mentega d. nata de coco
4. Mengembangnya roti akibat fermentasi, karena khamir menghasilkan ....
a. glukosa c. air
b. gas karbondioksida d. gas oksigen
5. Pernyataan yang benar terkait rekayasa genetis adalah .......
a. Fermentasi pada bahan pangan oleh jamur dan bakteri
b. Dilakukan secara konvensional dan tehnologi persilangan
c. Melalui proses perubahan genetis suatu individu
d. Didahuhui pemberian ragi dan pemeraman
6. Contohpemanfaatan bioteknologi dalam bidang peternakan adalah....
a. Pemberian vaksin dan hormon
b. Penyisipan gen untuk menagkal hama
c. Penggunaan bakteri Thiobacillus ferooxidans
d. Pemberian jamur untuk fermentasi
7. Melalui biotehnologi dapat dioroduksi insulin dari bakteri E Coli yang berfungsi untuk
mengobati .......
a. Thalasemia
b. Demam berdarah
c. Diabetes melitus
d. Anemia
8. Kelebihan tempe dibandingkan dengan kedelei adalah.....
a. Kadar lebih protein tinggi
b. Lebih mudah dicerna tubuh
10
c. harganya lebih murah
d. Lebih banyak menghasilkan energi
9. Produk bioteknologi modern antara lain....
a. tempe, tape, kecap, dan asam amino
b. asam amino, kecap, vaksin, dan enzim
c. enzim, vaksin, asam amino, dan antibiotika
d. tempe, asam amino, antibiotika, dan cuka
10. Melalui biotehnologi modern dapat meningkatkan kualitas organisme dengan tehnik ......
a. Rekayasa genetik
b. Penguasaan ilmu tertentu
c. Biaya yang mahal
d. Sumber daya manusia
11
Lampiran 3:
Petunjuk:
Berikan penilaian terhadap kemauan kerjasama peserta didik dengan cara memberikan skor
4 (amat baik) apabila: peserta didik selalu berada dalam kelompoknya, mau membantu teman
yang kesulitan, mau melaksanakan tugas yang diberikan kelompok, dan
menghargai pendapat orang lain/ teman!
3 (baik) apabila : muncul 3 item indikator
2 (cukup) apabila : muncul 2 iindikator
1 (kurang) apabila : muncul 1 indikator
Petunjuk:
Berikan penilaian terhadap sikap komunikatif peserta didik dengan cara memberikan skor
4 (A) apabila : peserta didik berani menyampaikan pendapat melalui bertanya/ menjawab
pertanyaan, menyampaikan kritik, memberikan masukan/ saran
3 (B) apabila : muncul 2 item indikator
2 (C) apabila : muncul 1 iindikator
1 (K) apabila : tidak ada indikator yang muncul
12
Lampiran 4:
JURNAL PENILAIAN SIKAP
Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IX …/ Genap
Tahun Pelajaran : 2021/2022
13
Lampiran 5:
Dengan jujur nilailah kemauanmu bekerjasama dengan teman lain, dengan cara memberi skor
pada tiap item penilaian di bawah ini!
Berikan Skor 4: bila selalu dilakukan
Skor 3: bila sering dilakukan
Skor 2: bila jarang dilakukan
Skor 1: bila tidak pernah dilakukan
14
Lampiran 6:
Ngemplak,
Rubrik: .........................
Observer
Skor 4 bila: amat bagus/ amat sesuai
Skor 3 bila: bagus/ sesuai
Skor 2 bila: cukup bagus/ cukup sesuai
Skor 1 bila: kurang bagus/ kurang sesuai
............................................
Nilai = Jml. Skor Dicapai X 100
Skor Maksimal
Skor Maksimal = 20
15
Lampiran 6A: Tes Keterampilan (Penilaian Produk)
Penilaian Digunakan untuk produk tape yang dibuat oleh peserta didik
Produk:
Lembar Kerja :
1. Siapkan ketela pohon yang sudah dikupas, dipotong dan dicuci bersih.
2. Siapkan dandang yang sudah diisi air, letakkan angsangan dandang dan panaskan
hingga air mendidih.
3. Masukkan ketela diatas angsangan dandang, kukus hingga matang!
4. Keluarkan ketela yang sudah matang, letakkan dalam nampan biarkan hingga dingin
5. Taburkan ragi diatas ketela sambung sedikit diaduk hingga tercampur
6. Masukkan dalam toples atau plastik selama 2 hari
7. Amati tape yang terbentuk dari tekstur dan rasa tapai
16
LAMPIRAN 6B
(LEMBAR OBSERVASI)
A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian keterampilan ini berupa Lembar Observasi.
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.
B. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah keterampilan setiap
peserta didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan
ketentuan sebagai berikut:
4 = apabila MEMENUHI indikator 4
3 = apabila MEMENUHI indikator 3
2 = apabila MEMENUHI indikator 2
1 = apabila MEMENUHI indikator 1
No. Butir Nilai Indikator Skor
3. Agak manis. 3
4. Manis 4
17
C. Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI
Kelas :…
Semester :…
Tahun Pelajaran : ...
Periode Pengamatan : Tanggal … s.d. ...
Butir Nilai : 1. Tekstur Tape
2. Rasa Tape
1.
2.
3.
4.
5.
dst
LAMPIRAN 4C
18
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Negeri 2 Ngemplak
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : VII/1
Materi Pembelajaran : Dinamika Kependudukan Indonesia
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)
A. Kompetensi Inti
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi, peserta didik mampu menjelaskan konsep dinamika kependudukan.
2. Melalui diskusi, peserta didik mampu menjelaskan kondisi persebaran penduduk
Indonesia.
3. Melalui diskusi, peserta didik mampu mengidentifikasi komposisi penduduk.
4. Melalui diskusi, peserta didik mampu menganalisis pertumbuhan dan kualitas
penduduk Indonesia.
5. Melalui diskusi, peserta didik mampu menganalisis dampak pertumbuhan penduduk
pada usia muda di Indonesia.
6. Melalui diskusi, peserta didik mampu menjelaskan bentuk-bentuk piramida penduduk.
7. Melalui diskusi, peserta didik mampu membuat infografis tentang piramida penduduk
suatu wilayah.
8. Melalui diskusi, peserta didik mampu mengkomunikasikan piramida penduduk dalam
bentuk infografis dalam kegiatan presentasi.
Fokus karakter yang dikembangkan: Disiplin, tanggung jawab, kerjasama, peduli lingkungan,
berpikir kritis, percaya diri dan keberanian.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran regular
Pengertian dinamika penduduk
Jumlah penduduk
Persebaran penduduk
Komposisi penduduk
Pertumbuhan dan kualitas penduduk
Pernikahan dini
Bentuk piramida penduduk.
2. Materi Pembelajaran Remidial
Pertumbuhan dan kualitas penduduk
Bentuk piramida penduduk.
3. Materi Pembelajaran Pengayaan
Pernikahan dini
Paramida penduduk.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific learning
2. Model Pembelajaran : Inquiry based learning
3. Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, penugasan.
F. Media Pembelajaran
1. LCD dan proyektor
2. Laptop
3. Aplikasi pendukung pembuatan Infografis
G. Bahan dan Sumber Belajar
1. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Mata Pelajaran IPS
Kelas VII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. PPT tentang dinamika kependudukan
3. LKPD dinamika kependudukan
4. Internet
5. Video tentang populasi penduduk dengan penduduk paling banyak
https://youtu.be/aq80LvqjqC4 .
6. www.bps.go.id
7. Lingkungan sekitar dan sumber lain yang relevan.
Kegiatan Pendahuluan 10
Guru menyampaikan salam pembuka, menyapa dan memberikan salam genre menit
dengan salam remaja genre beserta dengan yel-yelnya kepada peserta didik.
Salam Remaja Genre…sehat…cerdas…ceria dan memberi penjelasan tentang
salam genre tersebut terutama dalam hal kesehatan, guru mengajak peserta didik
untuk selalu menjaga kondisi kesehatan dan selalu bersyukur atas nikmat sehat
yang diberikan tuhan.
Guru memimpin yel-yel Genre Indonesia, peserta didik mejawab “Saatnya yang
muda yang berencana”.
Guru menujuk salah satu peserta didik untuk memimpin doa bersama-sama.
Guru mengecek kehadiran siswa dengan menanyakan kepada peserta didik.
Guru menayangan video negara-negara dengan populasi penduduk terbanyak
sebagai apersepsi dan meminta peserta didik untuk memberikan argumen tetang
video tesebut.
Guru meminta salah satu peserta didik memberikan argumen tentang fenomena
dinamika penduduk tersebut. Kemudian guru memberikan motivasi dari
kepadatan penduduk yang memberikan dampak negatif dan memberikan nasihat
pada peserta didik untuk merencanakan kehidupannya dengan sebaik mungkin
dan mengupayakan untuk tidak andil dalam penyumbang kepadatan penduduk
melalui pernikahan dini (triad genre: no nikah dini).
Guru menyampaikan tema, tujuan pembelajaran dan jenis tagihan penilaian pada
pertemuan ini.
Kegiatan Inti 60
a. Mengamati menit
Peserta didik mengamati gambar yang berkaitan tentang data kependudukan
Indonesia yang ditayangkan melalui ppt.
Peserta didik diminta untuk memberikan pendapatnya tentang gambar
tersebut.
Peserta didik menerima penyampaian materi dinamika kependudukan
Indonesia secara singkat oleh guru.
b. Menanya
Peserta didik dibagi kedalam kelompok-kelompok yang beranggotakan 4-5
siswa.
Peserta didik mendiskusikan dalam kelompok untuk merumuskan
pertanyaan terkait hal-hal yang ingin diketahui dari pengamatan dan
penyampaian materi secara singkat.
Peserta didik memperoleh lembar kerja peserta didik dalam tiap kelompok
yang dibagi oleh guru.
c. Mengumpulkan Informasi
Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan informasi/data
untuk menjawab berbagai pertanyaan yang sudah dirumuskan dari berbagai
sumber: buku siswa, artikel, referensi lain yang relevan.
d. Mengasosiasi
Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk melakukan analisis terhadap
jawaban-jawaban dari pertanyaan yang sudah dicari dan dirumuskan.
Peserta didik menyusun jawaban pada LKPD yang sudah disediakan oleh
guru.
Peserta didik menyajikan jawaban pada kertas asturo yang sudah disiapkan.
e. Mengkomunikasikan
Peserta didik secara acak menyampaikan hasil diskusi dari kelompok
masing-masing.
Kelompok lain diminta untuk memberikan tanggapan baik saran, tambahan
maupun pertanyaan atas hasil simpulan kelompok yang mempresentasikan.
Peserta didik bersama guru mengambil simpulan dari materi tentang
dinamika kependudukan pada pertemuan ini.
Kegiatan Penutup 10
Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas menit
tentang materi pertemuan ini.
Guru memberikan review tentang materi dan memberikan penjelasan atas
pertanyaan yang disampaikan peserta didik.
Peserta didik diberi pesan moral bahwa sebagai kita sebagai penduduk Indonesia
harus berusaha menjadi penduduk yang berkualitas dari berbagai sisi dan mampu
merencanakan kehidupan yang baik.
Peserta didik diberikan tugas individu berupa proyek membuat infografis tentang
paramida penduduk di setiap wilayahnya.
Peserta didik diminta untuk mempelajari materi pertemuan selanjutnya yaitu
keragaman etnik dan budaya.
Guru menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan
masing-masing (religius) dan mengucapkan salam penutup.
Ngemplak,
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Soal Uraian
1. Apa yang dimaksud dengan dinamika penduduk?
2. Bagaimana persebaran penduduk yang terdapat di wilayah Indonesia, berikan
alasannya? apa yang menjadi penyebab tidak meratanya persebaran penduduk?
3. Bagaimana komposisi penduduk di Indonesia dilihat dari usia dan jenis kelamin?
4. Berikan analisis anda terkait pertumbuhan dan kualitas penduduk yang terjadi di
Indonesia!
5. Pada struktur penduduk, Indonesia memiliki lebih banyak penduduk dengan usia
muda, hal ini disebabkan oleh masih tingginya tingkat kelahiran. Dengan hal
tersebut dapat dikatakan bahwa usia muda dapat menjadi penyumbang kelahiran
yang tinggi sehingga menyebabkan semakin meningkatnya jumlah penduduk. Jika
melihat fenomena saat ini mulai banyak penduduk yang menikah diusia muda.
Menurut kalian bagaimana tanggapan terkait perlukah menikah diusia muda?
Berikan juga dampak yang mungkin terjadi akibat dari menikah diusia muda?
6. Sebut dan jelaskan bentuk-bentuk paramida penduduk!
Kunci Jawaban
1. Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk pada suatu wilayah yang
disebabkan oleh 3 faktor yaitu kelahiran, kematian dan perpindahan. (skor 5)
2. Persebaran penduduk di Indonesia belum merata, hal ini dibuktikan dengan dengan
adanya suatu wilayah yang penduduknya sangat padat, padat bahkan ada pula yang
masih sedikit penduduknya.
Tidak meratanya persebaran penduduk dapat disebabkan oleh sumber daya yang
dimiliki oleh suatu wilayah baik sumber daya fisik maupun manusianya,
pembangunan yang belum merata, sarana dan prasarana yang terdapat dalam suatu
wilayah. (skor 5)
3. Jumlah usia di bawah 15 tahun lebih besar dibandingkan dengan usia produktif (15-65
th) sehingga menyebabkan penduduk usia produktif menangung hidup seluruh
penduduk usia nonproduktif.
Semetara jumlah penduduk laki-laki di Indonesia sedikit lebih besar daripada
perempuan, perbandingan ini dapat digunakan untuk memperkiraan bentuk
pemberdayaan penduduk. (skor 5)
5. Menikah diusia muda memang tidak dilarang asalkan usia sudah mencukupi aturan
minimal usia diperbolehkan menikah bagi perempuan maupun laki-laki. Namun
alangkah lebih baik jika menikah diusia yang sudah matang dan sudah memiliki
mental, finansial, psikis yang sudah matang dan cukup sehingga diharapkan
kehidupan setelah menikah dapat memiliki kualitas yang baik.
Dampak menikah di usia yang muda dari segi fisik, mental, psikis dan finansial masih
labil; jika memiliki anak diusia muda dapat menyumbang kepadatan dan jumlah
penduduk, secara kesehatan melahirkan di usia muda juga kurang bagus. (skor 10)
6. Bentuk piramida
- Piramida ekspansif
Bentuk piramida penduduk menyerupai kerucut dimana penduduk muda lebih
banyak daripada penduduk usia tua.
- Piramida stationer
Bentuk piramida penduduk yang menyerupai bentuk nisan dimana perbandingan
penduduk usia muda dan dewasa jumlahnya relative seimbang.
- Piramida konstruktif
Merupakan bentuk piramida yang menyerupai guci terbalik dimana jumlah usia
muda dan usia tua relative lebih kecil dan banyak usia dewasa. (Skor 5)
Pedoman Penskoran
NILAI = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor maksimal
Lampiran 2
PENILAIAN KETERAMPILAN
Penilaian Proyek
Tujuan
Untuk mengukur kompetensi dan keterampilan peserta didik tentang dinamika
kependudukan Indonesia yaitu mengenai bentuk piramida kependudukan.
Kisi-kisi Tugas
Nama Sekolah : SMPN 2 Ngemplak
Kelas / Semester : VII / 1
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Mata Pelajaran : IPS
Tugas
1. Apa yang dimaksud piramida penduduk?
2. Sebut dan jelaskan bentuk-bentuk piramida penduduk!
3. Gambarlah piramida berdasarkan data kependudukan yang sudah didapat oleh
masing-masing kelompok, kemudian analisislah gambar piramida tersebut masuk
kedalam bentuk paramida apa!
(Data dari wilayah DIY, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Barat, Kalimantan
Timur, Sulawesi Utara, NTB, Papua) pembagian sesuai kelompok yang diperoleh.
Lembar penilaian
8 Dst.
Pedoman Penskoran
- Skor akhir menggunakan skala 1 – 4
- Skala tersebut yaitu: Sangat baik (4), Baik (3), Cukup (2), Kurang (1)
- Perhitungan Skor Akhir
Lembar Penilaian
Aspek
Ketrampilan Kejelasan dalam Jumlah
No Nama Kelompok Kerjasama
berbicara menjelaskan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 Kelompok 1
2 Kelompok 2
3 Kelompok 3
4 Kelompok 4
5 Kelompok 5
6 Kelompok 6
7 Kelompok 7
8 Kelompok 8
Pedoman Penskoran
- Skor akhir menggunakan skala 1 – 4
- Skala tersebut yaitu: Sangat baik (4), Baik (3), Cukup (2), Kurang (1)
- Perhitungan Skor Akhir
Pedoman Penskoran
- Skor akhir menggunakan skala 1 – 4
- Skala tersebut yaitu : Selalu (4), Sering (3), Kadang-kadang (2), Tidak pernah (1)
- Perhitungan Skor Akhir
TUJUAN PEMBELAJARAN
1) Peserta didik mampu menjelaskan konsep dinamika kependudukan.
2) Peserta didik mampu menjelaskan jumlah penduduk di Indonesia.
3) Peserta didik mampu menjelaskan kondisi persebaran penduduk Indonesia.
4) Peserta didik mampu mengidentifikasi komposisi penduduk.
5) Peserta didik mampu menganalisis pertumbuhan dan kualitas penduduk di
Indonesia
6) Peserta didik mampu menjelaskan bentuk-bentuk piramida penduduk.
7) Peserta didik mampu Membuat infografis tentang piramida penduduk suatu
wilayah.
PETUNJUK PENGERJAAN
1) Kerjakan pertanyaan dibawah secara kelompok menggunakan berbagai referensi
dari buku paket, atau sumber lain yang relevan.
2) Tuliskan jawaban kalian pada kertas yang sudah disediakan.
3) Jangan lupa diberi identitas kelompok.
PERTANYAAN
A. Jawablah pertanyaan – pertanyan di bawah ini dengan jelas dan tepat, kerjakan
pada kertas HVS secara kelompok!
1. Apa yang dimaksud dengan dinamika penduduk?
3. Bagaimana komposisi penduduk di Indonesia dilihat dari usia dan jenis kelamin?
4. Berdasarkan data dibawah, berikan analisis anda terkait pertumbuhan dan kualitas
penduduk yang terjadi di Indonesia!
5. Pada struktur penduduk, Indonesia memiliki lebih banyak penduduk dengan usia
muda, hal ini disebabkan oleh masih tingginya tingkat kelahiran. Dengan hal
tersebut dapat dikatakan bahwa usia muda dapat menjadi penyumbang kelahiran
yang tinggi sehingga menyebabkan semakin meningkatnya jumlah penduduk. Jika
melihat fenomena saat ini mulai banyak penduduk yang menikah diusia muda.
Menurut kalian bagaimana tanggapan terkait perlukah menikah diusia muda?
Berikan juga dampak yang mungkin terjadi akibat dari menikah diusia muda?
Selamat Mengerjakan
Materi Pembelajaran
Dinamika Kependudukan Indonesia
Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk pada suatu wilayah yang
disebabkan oleh tiga faktor yaitu, kelahiran (nartalitas), kematian (mortalitas), dan
perpindahan (migrasi).
A. Jumlah penduduk
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. Berdasarkan Data
Kependudukan Dunia tahun 2015, jumlah penduduk Indonesia menempati urutan
keempat di dunia setelah Cina (1.372 juta jiwa), India (1.314 juta jiwa), dan Amerika
Serikat (321 juta jiwa). Jumlah penduduk Indonesia mencapai 256 juta jiwa.
Jumlah penduduk yang besar ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi bisa menjadi
keuntungan bagi Indonesia dengan jumlah penduduk usia produktif yang berlimpah.
Namun di sisi lain bisa menjadi kerugian bila jumlah penduduk yang besar itu memiliki
kualitas yang rendah, dilihat dari pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan.
B. Persebaran penduduk
Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu
wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Persebaran
penduduk dapat dikenali dari kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk merupakan
indikator adanya perbedaan sumber daya yang dimiliki suatu wilayah. Wilayah yang
memiliki sumber daya yang lebih baik, baik sumber daya fisik maupun manusianya,
akan cenderung dipadati penduduk. Kepadatan penduduk juga memberikan informasi
kepada pemerintah tentang pemerataan pembangunan. Wilayah yang penduduknya
jarang menunjukkan pembangunan belum merata ke berbagai wilayah.
Beberapa daerah di Indonesia penduduknya masih sangat sedikit, atau masih
kekurangan jumlah penduduk (under population). Contohnya di Papua, kepadatan
penduduk rata-rata hanya 4 jiwa per kilometer persegi. Sementara pulau Jawa
kepadatan penduduknya mencapai 945 jiwa per kilometer persegi. Pulau Jawa dan
Madura dengan luas 132 ribu km² berpenduduk 137 juta jiwa pada tahun 2010. Pulau-
pulau lain di Indonesia, dengan luas berkali lipat dari pulau Jawa jika seluruh
penduduknya dijumlahkan tidak dapat mencapai jumlah penduduk yang tinggal di
Pulau Jawa.
Kondisi persebaran penduduk yang tidak merata merupakan sebuah permasalahan
tersendiri bagi pelaksanaan pembangunan. Karena itu perlu dilakukan upaya
pemerataan penduduk yang seimbang, sehingga seluruh potensi bangsa Indonesia dapat
dikembangkan optimal. Salah satu cara untuk memeratakan jumlah penduduk di
Indonesia adalah dengan melalui perpindahan penduduk dari daerah yang padat ke
daerah yang jarang penduduknya. Perpindahan penduduk tersebut tentu dapat dilakukan
dengan keinginan sendiri maupun diprogramkan oleh pemerintah.
C. Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan usia/ umur,
jenis kelamin, mata pencaharian, agama, bahasa, pendidikan, tempat tinggal, jenis
pekerjaan, dan lain-lain. Komposisi penduduk diperlukan dalam suatu negara karena
dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan ataupun penentuan kebijaksanaan dalam
pelaksanaan pembangunan. Komposisi penduduk dapat dikategorikan berdasarkan:
a. Komposisi penduduk berdasarkan usia
Komposisi penduduk berdasarkan usia/umur dapat dibuat dalam bentuk usia
tunggal, seperti 0, 1, 2, 3, 4, sampai 60 tahun atau lebih. Komposisi penduduk dapat
juga dibuat berdasarkan interval usia tertentu, seperti 0–5 tahun (usia balita), 6–12
tahun (usia SD), 13–15 tahun (usia SMP), tahun 16–18 (usia SMA), 19–24 tahun
(usia Perguruan Tinggi), 25–60 tahun (usia dewasa), dan >60 tahun (usia lanjut).
Selain itu, komposisi penduduk juga dapat dibuat berdasarkan usia produktif dan
usia nonproduktif, misalnya: usia 0–14 (usia belum produktif), 15–64 (usia
produktif), dan usia >65 (tidak produktif).
Permasalahan dalam komposisi penduduk lainnya adalah apabila jumlah
penduduk dengan usia di bawah 15 tahun dan usia di atas 65 tahun jumlahnya lebih
besar dibandingkan usia produktif (15-65 th). Hal tersebut dapat menyebabkan
penduduk usia produktif menanggung hidup seluruh penduduk usia nonproduktif.
Sebaliknya, jika semakin kecil angka ketergantungan, akan semakin kecil beban
dalam menopang kehidupan penduduk usia nonproduktif.
b. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin
Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin juga penting untuk diketahui,
karena dapat digunakan dalam menghitung angka perbandingan jenis kelamin (sex
ratio). Perbandingan tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan bentuk
pemberdayaan penduduk sebagai sumber daya manusia sesuai dengan
karakteristiknya. Misalnya, berkenaan dengan pekerjaan, tanggung jawab, serta
bentuk pengembangan pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan potensi dan
kemampuan penduduk.
D. Pertumbuhan dan Kualitas Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan dinamis antara kekuatan yang
menambah dan kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang
memengaruhi pertumbuhan penduduk, yakni kelahiran, kematian, dan migrasi.
Kelahiran dan kematian disebut faktor alami, sedangkan migrasi disebut faktor
nonalami. Kelahiran bersifat menambah, sedangkan kematian bersifat mengurangi
jumlah penduduk. Migrasi yang bersifat menambah disebut migrasi masuk (imigrasi),
sedangkan migrasi yang bersifat mengurangi disebut migrasi keluar (emigrasi).
Tingkat pertumbuhan penduduk di negara kita termasuk kategori sedang. Pada
periode 2010-2014, angka pertumbuhannya mencapai 1,40% per tahun. Untuk
menurunkan tingkat pertumbuhan yang tinggi ini, pemerintah Indonesia melaksanakan
program Keluarga Berencana. Dengan program Keluarga Berencana, penduduk
Indonesia telah mengalami penurunan dari yang awalnya 2,31% pada periode 1971-
1980 menjadi 1,49% pada periode 1990-2000.
Struktur penduduk Indonesia lebih banyak pada penduduk usia muda, hal ini
sebagai akibat dari masih tingginya tingkat kelahiran. Persentase penduduk 0 - 14 tahun
pada tahun 1980 mencapai 40,3% dan pada tahun 1985 sedikit turun menjadi 39,%.
Penduduk usia muda ini pada tahun 2000 diperkirakan turun lagi menjadi 37,7% dan
34,%.
Pertumbuhan penduduk sangat banyak, yaitu nomor empat di dunia setelah Cina,
India, dan Amerika Serikat. Pertumbuhan penduduk yang cepat menyebabkan beberapa
hal berikut ini:
a. Pertumbuhan penduduk usia muda yang cepat menyebabkan tingginya angka
pengangguran.
b. Persebaran penduduk tidak merata.
c. Komposisi penduduk kurang menguntungkan karena banyaknya penduduk usia
muda yang belum produktif sehingga beban ketergantungan tinggi.
d. Arus urbanisasi tinggi, sebab kota lebih banyak menyediakan lapangan kerja.
e. Menurunnya kualitas dan tingkat kesejahteraan penduduk
Masalah dalam hal kualitas pendidikan di Indonesia yang dapat dididentifikasi
adalah sebagai berikut:
1) Masalah sumber daya manusia.
2) Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Indonesia.
3) Rendahnya pendapatan per kapita dalan setiap kepala keluarga.
4) Tingkat mutu dan kualitas kesehatan bagi masyaralat Indonesia.
E. Bentuk Piramida penduduk
Belgia
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Kompetensi Inti
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menunjukkan perilaku jujur, displin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong, sopan santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan.
KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang atau teori.
(Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung/indirect teaching, yaitu keteladanan, pembiasaaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.)
C. Tujuan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning yang dipadukan dengan
metode diskusi dan pendekatan saintifik yang menuntun peserta didik untuk mengamati
1
(membaca) permasalahan, menuliskan penyelesaian, dan mempresentasikan hasilnya di depan
kelas. Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Melalui diskusi, peserta didik dapat mendeskripsikan kronologi kedatangan bangsa barat ke
Indonesia secara benar.
2. Melalui diskusi, peserta didik dapat menjelaskan rute kedatangan bangsa barat ke Indoensia
secara jelas.
3. Melalui diskusi, peserta didik dapat mengidentifikasi tokoh-tokoh yang berperan dalam
pelayaran menuju Indonesia secara benar.
4. Melalui diskusi, peserta didik dapat menyimpulkan periode waktu kedatangan bangsa barat
ke Indonesia secara kronologis.
5. Melalui praktek, peserta didik dapat menggambar peta rute kedatangan bangsa barat ke
Indonesia secara benar.
E. Materi Pembelajaran
Materi Reguler
1. Kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia
2. Kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia
3. Kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia.
4. Kedatangan bangsa Spanyol ke Indonesia.
Materi Pengayaan
Mendeskripsikan peta rute kedatangan bangsa barat ke Indonesia.
Materi Remedial
Menganalisis faktor keberhasilan bangsa barat sampai di Indonesia.
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan: Saintifik
Model Pembelajaran: Discovery Learning
Metode: Diskusi
H. Sumber Belajar
1) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas VII.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
2) Kurnia, A & Suryana, Moh. 2007. Sejarah 2. Jakarta: Ghalia Indonesia.
2
I. Langkah – langkah Pembelajaran
3
Kegiatan Inti Mengamati 60’
Guru menayangkan beberapa gambar tentang
pelayaran bangsa barat ke Indonesia dengan PPT.
Menanya
Peserta didik diberikan kesempatan untuk
merumuskan pertanyaan yang terkait dengan
gambar tersebut.
Peserta didik menyampaikan pertanyaan yang
berkaitan dengan materi.
Guru melakukan klarifikasi jawaban sesuai dengan
pertanyaan peserta didik.
Guru menyampaikan materi melalui infografis
secara singkat tentang kedatangan bangsa Barat ke
Indonesia.
Mengumpulkan Informasi
Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok
yang beranggotakan 4-5 orang.
Peserta didik diminta untuk menuliskan rute
kedatangan bangsa Barat ke Indonesia. Masing-
masing kelompok menuliskan 4 rute negara yaitu:
a. Rute Portugis ke Indonesia
b. Rute Spanyol ke Indonesia.
c. Rute Inggris ke Indonesia.
d. Rute Belanda ke Indonesia.
4
Peserta didik mencari informasi melalui sumber-
sumber lain yang relevan sepeti materi di buku
paket, infografis, ensiklopedia, atau internet.
Mengasosiasi
Peserta didik menuliskan rute pada kertas yang
sudah disiapkan oleh guru sebagai modal untuk
menggambarkan peta rute kedatangan bangsa barat.
Mengkomunikasikan
Peserta didik menyampaikan hasil pengolahan dan
analisis rute kedatangan bangsa barat secara
bergantian di depan kelas.
Kelompok lain diminta untuk memberikan
tanggapan hasil simpulan yang dipresentasikan
berupa pertanyaan, sanggahan atau masukan.
Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi
yang dipelajari pada pertemuan ini.
Kegiatan Penutup a. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas tentang
materi ini.
b. Guru melakukan review dengan kuis singkat tentang
pembelajaran pertemuan ini.
c. Guru memberitahukan kepada siswa bahwa pertemuan
selanjutnya adalah menggambar peta rute kedatangan
bangsa barat ke Indonesia.
d. Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan
agama dan keyakinan masing-masing (religius).
Pertemuan 2
Kegiatan a. Guru memberikan salam pembuka kepada peserta didik. 10’
Pendahuluan b. Peserta didik dan guru berdoa untuk memulai
pembelajaran.
c. Guru mengkondisikan peserta didik dengan mengecek
kehadiran.
d. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik, bahwa
setiap masa selalu ada peristiwa. Hal ini dialami oleh
bangsa Indonesia yang memiliki banyak sekali peristiwa
sejarah hingga mampu mengembangkan negara atas
kuasa sendiri.
e. Guru menyampaikan tema, tujuan pembelajaran dan
tagihan penilaian pada pertemuan ini.
Kegiatan Inti Mengamati 60’
Guru menayangkan atau memperlihatkan gambar peta
rute kedatangan bangsa barat ke Indonesia.
5
Peserta didik mengamati kedua gambar tersebut
sebagai modal untuk menggambar peta kedatangan
bangsa barat ke Indonesia.
Menanya
Peserta didik diberikan kesempatan untuk
merumuskan pertanyaan yang terkait dengan gambar
tersebut.
Peserta didik menyampaikan pertanyaan yang
berkaitan dengan materi.
Guru melakukan klarifikasi jawaban sesuai dengan
pertanyaan peserta didik.
Guru menyampaikan rute atau jalur perjalanan bangsa
Barat ke Indonesia melalui peta yang telah
ditayangkan.
Mengumpulkan Informasi
Guru memberikan instruksi dan petunjuk menggambar
peta rute kedatangan bangsa barat ke Indonesia. Guru
membagikan contoh peta yang akan digunakan acuan
menggambar peta tersebut.
Peserta didik juga boleh mencari gambar peta rute
kedatangan bangsa barat yang relevan dan sesuai
dengan ketentuan yang disepakati bersama melalui
internet, atlas atau sumber lain yang relevan.
6
Mengasosiasi
Peserta didik secara individu menggambar peta rute
kedatangan bangsa barat ke Indonesia di kertas gambar
ukuran A3 sesuai dengan contoh yang diberikan oleh
guru. Atau mencari referensi lain yang sejenis dan
relevan dengan rute yang ditentukan.
Kegiatan Penutup a. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik 10’
untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas tentang
materi ini.
b. Guru melakukan review dengan kuis singkat tentang
pembelajaran pertemuan ini.
c. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan
instruksi penyelesaian menggambar peta di rumah
masing-masing untuk dipresentasikan minggu depan.
d. Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama
dan keyakinan masing-masing (religius).
Pertemuan 3
Kegiatan a. Guru memberikan salam pembuka kepada peserta didik. 10’
Pendahuluan b. Peserta didik dan guru berdoa untuk memulai
pembelajaran.
c. Guru mengkondisikan peserta didik dengan mengecek
kehadiran.
d. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik, bahwa
setiap masa selalu ada peristiwa. Hal ini dialami oleh
bangsa Indonesia yang memiliki banyak sekali peristiwa
sejarah hingga mampu mengembangkan negara atas
kuasa sendiri.
e. Guru mengkonfirmasi penugasan pada pertemuan
sebelumnya dan mengkondisikan peserta didik untuk
melakukan presentasi.
Kegiatan Inti Mengasosiasi 60’
Peserta didik dibagi ke dalam kelompok yang terdiri 4
orang setiap kelompok.
Masing – masing kelompok mendiskusikan materi
untuk mempresentasikan peta kedatangan bangsa barat
ke Indonesia.
Mengkomunikasikan
Peserta didik secara bergiliran mempresentasikan peta
rute kedatangan bangsa barat ke Indonesia yang telah
di gambar.
Peserta didik dari kelompok lain boleh memberikan
tanggapan berupa saran, masukan dan pertanyaan
untuk kelompok yang presentasi.
Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang
dipelajari pada pertemuan ini.
Kegiatan Penutup a. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik 10’
untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas tentang
materi ini.
7
b. Guru memberikan tindak lanjut kepada peserta didik
untuk membaca materi selanjutnya yaitu kebijakan
monopoli perdagangan.
c. Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama
dan keyakinan masing-masing (religius).
F. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a) Penilaian Kompetensi Sikap Spiritual
No. Teknik Bentuk Butir Waktu Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Penilaian Jurnal Terlampir Saat Penilaian untuk dan
diri pembelajaran pencapaian
usai pembelajaran
(assessment for and
as learning)
2. Penilaian Jurnal Terlampir Saat Penilaian untuk dan
antar pembelajaran pencapaian
teman usai pembelajaran
(assessment for and
as learning)
c) Penilaian Pengetahuan
No. Teknik Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Penugasan Penugasan Terlampir Saat Penilaian
kelompok. pembelajaran sebagai
berlangsung pembelajaran
(assessment as
learning)
d) Penilaian Keterampilan
No. Teknik Bentuk Instrumen Contoh Butir Waktu Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
1. Pratik Presentasi Terlampir Saat penilaian
pembelajaran sebagai
berlangsung. pencapaian
pemberlajaran
8
assessment of
learning
2. Produk Tugas Terlampir Saat penilaian
(keterampilan pembelajaran sebagai
berlangsung pencapaian
pemberlajaran
assessment of
learning
b. Pembelajaran pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
Teknik penilaian
Non tes
Bentuk instrument
Penugasan
Instrumen
Peserta didik dapat menuliskan kronologi kedatangan bangsa barat ke Indonesia.
9
LAMPIRAN 1
PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN
Instrumen penilaian
Bentuk Test : Kuis (Isian singkat)
Soal
No Soal
1. Bangsa Barat yang datang pertama kali ke Indonesia adalah ….
2. Tujuan utama bangsa Portugis datang ke Indonesia adalah…
3. Tempat di Indonesia sebagai pendaratan bangsa Portugis di Indonesia…
4. Inggris datang ke Indonesia pada tahun ….
5. Tempat-tempat yang dijadikan Inggris sebagai untuk membeli rempah- rempah di
Indonesia adalah ….
6. Kongsi dagang yang didirikan oleh Inggris di India adalah ….
7. Pelayaran bangsa Belanda berhasil mencapai ke Indonesia dibawah pimpinan ….
8. Wilayah pendaratan Belanda di Indonesia adalah ….
9. Yang dimaksud dengan monopoli perdagangan adalah …
10. Tujuan dibentuknya VOC adalah ….
Petunjuk Penilaian
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Skor Akhir = X 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
11
PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN
Instrumen penilaian
Bentuk Test : Kuis Benar Salah
12
PENUGASAN LKPD
Nama :
Kelas :
No :
...………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. Kedatangan bangsa barat ke Indonesia tidak hanya dengan tangan terbuka. Mereka
memiliki tujuan tertentu hingga dapat menemukan Indonesia. Tuliskan faktor- faktor yang
melatarbelakangi kedatangan bangsa Barat ke Indonesia!
...………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
..………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
..………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
..………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
..………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
13
Kunci Jawaban
No Kunci Jawaban Skor
1. Negara yang melakukan penjelajahan samudera ke Indonesia yaitu 5
- Portugis
Tokoh: Alfonso de Al Buquerque, Bartolomeus Diaz, Vasco da Gama,
Fransisco Serrao dan Antonio de Abbreu.
- Spanyol
Tokoh : Colombus, Magelhaens, dan Sebastian del Cano
- Inggris
Tokoh: Sir Francis Drake, Sir James Lancester, Sir Henry Middleton
- Belanda
Tokoh: Cornelis de Houtman
b. Motivasi 3G
Gold : Mencari kekayaan
Glory : mencari kejayaan
Gospel : menyebarkan agama nasrani yang dianut oleh Portugis dan
Spanyol.
c. Revolusi Industri
Revolusi industry terjadi tahun 1750-1850. Revolusi industri adalah
pergantian atau perubahan secara besar-besaran dalam memproduksi
barang dari sebelumnya menggunankan tenaga manusia atau hewan
menjadi tenaga mesin. Sehingga menjadikan produksi lebih efisien,
ongkos produksi yang dapat ditekan serta barang yang diproduksi lebih
banyak
3. Rute kedatangan bangsa Portugis 5
Bartholomeus Diaz memimpin pelayaran pada tahun 1486 menyusuri pantai Afrika
Barat menuju Tanjung Harapan dilanjutkan oleh Alfonso de Alburburque menuju
India dan mencapai Selat Malaka pada tahun 1511 berhasil menjalin kerja sama
dagang dengan Maluku perjalanan dilanjutkan oleh Fransisco Serrao dan
14
5. Rute Kedatangan bangsa Inggris 5
Pelayaran Inggris dimulai dari Inggris menyusuri Pantai Afrika Barat
melewati Tanjung Harapan dan mendarat di India. Inggris mencapai Indonesia pada
tahun 1579, yang sebelumnya hanya membeli rempah- rempah kemudian kembali
ke Inggris.
Total 30
Petunjuk Penilaian
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Skor Akhir = X 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
15
Lampiran 2
PENILAIAN KETERAMPILAN
a) Keterampilan Produk
K.D 4.3a. Menyajikan analisis hasil penjajahan
Indikator Pencapaian: Menggambarkan peta rute kedatangan bangsa barat ke Indonesia.
Kisi-Kisi Tugas
Nama Sekolah : SMPN 2 Ngemplak
Kelas / Semester : VIII/ 2
Tahun Pelajaran : 2021/ 2022
Mata Pelajaran : IPS
TUGAS KETERAMPILAN
1. Bacalah materi di buku paket pada halaman 201-203 atau membuka materi Infografis
Kedatangan Bangsa-bangsa barat ke Indonesia yang sudah di unggah di google
classroom!
2. Perhatikan gambar peta berikut!
3. Gambarlah peta dengan judul Peta Rute Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
(Belanda, Inggris, Portugis)!
4. Gambarlah peta tersebut pada kertas gambar dengan ukuran A3!
5. Tunjukkan masing-masing rute kedatangan bangsa barat ke Indonesia dengan
warna yang berbeda pada setiap negara!
6. Tuliskan keterangan rute yang dilalui dari masing-masing negara (Belanda, Inggris,
Portugis) di kertas!
Contoh: Inggris berlayar menuju Tanjung Harapan (ujung selatan Afrika) kemudian
melanjutkan penjelajahan hingga sampailah di India.
7. Warnailah peta sesuai dengan kreativitas kaliang masing-masing!
16
No Nama Peserta Kesesuaian Kesesuain rute Kreativitas Jumlah Nilai
Didik peta Skor Akhir
(1-4) (1-4) (1-4)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
17
Indikator nilai kreativitas
1. Kurang baik jika peta yang digambar tidak diberi warna dan keterangan.
2. Cukup jika peta diberi warna, namun keterangan tidak lengkap.
3. Baik jika peta yang digambar diberi warna.
4. Sangat baik jika peta yang digamabr diwarnai kemudian penulisan keterangan juga benar dan
lengkap.
Kriteria Nilai
Skor perolehan A = 86 – 100 : Baik Sekali
Nilai = ------------------- x 100 B = 71– 85 : Baik
Skor maksimal C = 56 – 70 : Cukup
D = ≤ 55 : Kurang
b) Keterampilan Kinerja
K.D 4.2 Menyajikan analisis hasil penjajahan
Indikator Pencapaian: Mempresentasikan lembar kerja peserta didik secara berkelompok atas
peta dan rute yang telah digambarkan.
Lembar Penilaian
Kriteria Penilaian
Nilai 1 jika peserta didik tidak aktif tetapi hadir
Nilai 2 jika peserta didik ikut terlibat dalam kegiatan tetapi sedikit
Nilai 3 jika peserta didik terlibat dalam kegiatan (frekwensi cukup)
Nilai 4 jika peserta didik aktif terlibat dalam kegiatan
Nilai 5 jika peserta didik mendominasi dalam kegiatan
Pedoman Penskoran
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Skor Akhir = X 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
18
Lampiran 3
PENILAIAN SIKAP
Dst
Dst
19
LAMPIRAN 4 MATERI AJAR
20
21
LAMPIRAN 5. HASIL PEKERJAAN SISWA
No Nama Nilai Nilai Penugasan
Pengetahuan PETA
1. AJI NUR SETIAWAN 80 84
2. ALIFAH ALFI NABILAH 70 83
3. ANGGITA INTANIA RAHMAWATI 80 84
4. ARNI WAHYUNINGSIH 80 85
5. ATHALAH FAHRI MAULANA 80 86
6. AZ ZAHRA EFENDI PUTRI 83
BHAYANGKARA 70
7. BAGAS EKA NUGROHO 80 80
8. CAHAYA LIFIA DAMAI BUMI 70 85
9. CAMEO KALANGI ZAHRAN 80 84
10. DAFFA RAFY PUTRA ALAMSYAH 80 80
11. DAMIAN NUR ARKANA PRAMADITA 100 82
12. DIMAS PRAMUJIONO PRASETYO 100 82
13. DYARRA AURA KUSUMA BUMI 70 81
14. ELSAFIARANI PUTRI ANDINI 80 83
15. FAHRIAH AMANDA RAMADHANI 80 84
16. FAIZ ADYATMA SUTAN NAWAWI 90 87
17. FAJRI RIFKI ALKAFI 80 81
18. FERDY HERDYAN SETIAWAN 80 80
19. HAURA NURI CALLISTA 70 82
20. INDRA DWI SAPUTRA 90 80
21. MAHFUD FATHONI 80 78
22. MEILIANA KUSUMANINGTYAS 90 83
23. MUHAMMAD SIROJUL UMAM 90 87
24. NABILA NUR ASIFA 70 75
25. NATASYA DWI KARTIKASARI 80 85
26. NAURA ARIIJ NADHIFAH 80 83
27. NOVITA GADIS EKA BUDIARTHA 70 84
28. PUSPITA ARUM UTAMI 70 81
29. RAYSHA PUTRI INAYAH 90 80
30. RYO WAHYU PRATAMA 80 80
31. SAVIRA DESIANTI 70 82
32. SHELY DESTIKA ELMEDA 70 82
33. SYAFINA NURUL LATIFAH 70 81
22
Contoh karya siswa
23
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP ke 5)
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran :
Melalui diskusi, peserta didik dapat mendeskripsikan pengertian globalisasi dengan
benar.
Melalui diskusi, peserta didik dapat mendeskripsikan bentuk-bentuk globalisasi
dengan benar.
Melalui diskusi, peserta didik dapat menganalisis dampak positif globalisasi
dengan benar
Melalui diskusi, peserta didik dapat menganalisis dampak negatif globalisasi
terutama westernisasi dan kenakalan remaja dengan benar
Melalui diskusi, peserta didik dapat menganalisis dampak globalisasi terhadap
perilaku masyarakat dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan, mencegah
pencemaran, dan kerusakan lingkungan hidup.
Melalui diskusi, peserta didik dapat merencanakan upaya menghadapi dampak
globalisasi
Peserta didik dapat membuat/menciptakan slogan atau poster tentang pencegahan
dampak globalisasi yaitu westernisasi, kenakalan remaja dan kerusakan lingkungan.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Reguler
Pengertian globalisasi
Bentuk-bentuk globalisasi
Dampak positif globalisasi
Dampak negative globalisasi terutama westernisasi dan kenakalan remaja
Dampak globalisasi terhadap perilaku masyarakat dalam mendukung upaya
pelestarian lingkungan, mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan
hidup
Upaya menghadapi globalisasi
2. Materi Remedial
Upaya menghadapi globalisasi
3. Materi Pengayaan
Dampak negative globalisasi terutama westernisasi dan kenakalan remaja
Dampak globalisasi terhadap perilaku masyarakat dalam mendukung upaya
pelestarian lingkungan, mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan
hidup
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran :Discovery learning
F. Media Pembelajaran
1. Media : gambar-gambar globalisasi
1. Pertemuan Pertama: ( 2 JP )
2. Pertemuan Kedua: ( 2 JP )
3. Pertemuan Ketiga: ( 2 JP )
Mengumpulkan informasi
a) Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan informasi/data
untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dari berbagai
sumber, seperti: membaca Buku Siswa, serta referensi lain yang
relevan, termasuk internet.
c. Kegiatan Penutup ( 10 menit )
1) Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum
dipahami.
2) Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh peserta
didik.
3) Peserta didik diminta menyelesaikan di rumah mencari informasi atas
pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan sebelumnya.
4) Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
4. Pertemuan Keempat: ( 2 JP )
Pembelajaran Pengayaan
1. Teknik penilaian
Non tes
2. Bentuk instrumen
Penugasan
3. Instrumen
Peserta didik mencari solusi upaya mengatasi agar tidak terjebak dalam
kenakalan remaja terutama karena pergaulan sekitar.
Peserta didik mencari dampak globalisasi terhadap perilaku masyarakat dalam
mendukung upaya pelestarian lingkungan, mencegah pencemaran dan
kerusakan lingkungan hidup
Penilaian PENGETAHUAN
Tes URAIAN
Tujuan:
Untuk mengukur kompetensi peserta didik dalam materi globalisasi
Kunci Jawaban
1. globalisasi adalah ( 2 )
suatu proses sosial yang di dalamnya kendala geografi terhadap pengaturan sosial
dan budaya menjadi surut dan manusia menjadi semakin sadar bahwa pengaturan
tersebut menjadi semakin surut.
2. Bentuk globalisasi : ( 5 )
a. Globalisasi budaya
Globalisasi dalam bidang budaya memberikan manfaat misalnya memperkaya
budaya bangsa. Namun di sisi lain memberikan ancaman terhadap keberadaan
budaya lokal bangsa.
Budaya global akan masuk ke negara mana saja yang mengikuti arus globalisasi.
Dengan globalisasi budaya semacam ini pelan-pelan budaya lokal dapat tergeser.
Namun saat ini banyak yang sudah mulai menggabungkan budaya lokal dan
budaya global yang mereka sebut glokal.
b. Globalisasi komunikasi
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi dari satu pihak
ke pihak lain.Globalisasi dalam bidang komunikasi dapat dilihat dari kemajuan
teknologi komunikasi. Awalnya masyarakat Indonesia berkomunikasi dengan cara
tradisional. Kemudian mulai mengalami perkembangan dalam teknologi telepon,
handphone, internet serta media sosial yang ada sekarang ini.
Perkembangan teknologi komunikasi mampu mendekatkan yang jauh.Interaksi
antara satu orang dengan orang lain saat ini tidak harus dilakukan secara tatap
muka karena banyak media yang dapat digunakan untuk berkomunikasi. Selain
untuk berkomunikasi media-media tersebut juga dapat digunakan untuk
mengakses informasi dengan cepat dan mudah, sehingga dianggap lebih efektif
dan efisien.
c. Globalisasi ekonomi
Globalisasi di bidang ekonomi merupakan suatu aktivitas ekonomi dan
perdagangan secara global dan terbuka. Dalam globalisasi ekonomi berbagai
negara di dunia menjadi pasar yang satu dan semakin terintegrasi tanpa mengenal
batasan teritorial atau kewilayahan antarnegara . Globalisasi ekonomi memang
berkaitan erat dengan perdagangan bebas (free trade). Perdagangan bebas
adalah system perdagangan yang makin luas dan menghilangkan hambatan-
hambatan tidak lancarnya perdagangan internasional. Perdagangan bebas secara
lebih lanjut
Tekanan dalam globalisasi ekonomi adalah terletak pada pernyataan bahwa
perekonomian nasional suatu negara menjadi bagian dari perekonomian global.
Hal ini ditandai dengan adanya kekuatan pasar dunia. Globalisasi dalam bidang
ekonomi merupakan tanda utama dari gejala proses terjadinya globalisasi.
Perdagangan dan kegiatan ekonomi yang menandai globalisasidalam bidang ini
diantaranya terlihat pada aspek produktif, pembiayaan,tenaga kerja, jaringan
informasi, dan perdagangan.
d. Globalisasi IPTEK
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong semakin
cepatnya globalisasi.Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (iptek) merupakan kekuatan
utama dalam meningkatkan kesejahteraan yang berkelanjutan dan
peradaban suatu bangsa. Ilmu pengetahuan merupakan upaya mencari
pengetahuan yang dapat diuji dan diandalkan serta dilakukan secara sistematis
menurut tahapan yang teratur dan berdasarkan prinsip serta prosedur tertentu.
Sementara teknologi merupakan seluruh perangkat, ide, metode, teknik, atau
benda-benda material yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pada
dasarnya ilmu pengetahuan merupakan teori-teori yang dirumuskan secara tetap
sementara teknologi adalah praktek atau ilmu terapan dari teori yang berasal dari
ilmu pengetahuan.
Perkembangan iptek tidak bisa dihindarkan oleh sebagian besar lapisan
masyarakat dunia. Penggunaan teknologi komputer, faksimile, handphone, siaran
televisi, serta satelit telah mempercepat aliran informasi menembus batas dunia.
Tujuan utama perkembangan globalisasi iptek adalah perubahan kehidupan masa
depan manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat, dan aman. Dengan
teknologi yang berkembang kita dapat melakukan segala sesuatu dalam waktu
yang singkat secara cepat. Globalisasi iptek sendiri membawa pengaruh besar
dalam berbagai bidang kehidupan.
e. Globalisasi transportasi
beragamnya alat transportasi yang dapat digunakan. Kemajuan teknologi
Perkembangan alat transportasi merupakan salah satu ukuran dari globalisasi.
Transportasi adalah pemindahan barang, atau manusia dari tempat satu ke tempat
yang lain. Peranan transportasi sangatlah penting dalam suatu negara. Produsen,
distributor ataupun konsumen membutuhkan transportasi dalam melakukan
aktivitasnya.Setelah berlangsungnya industrialisasi, bermunculan berbagai
penemuan baru, inovasi, dan pembaharuan terhadap berbagai alat transportasi.
Batas-batas wilayah dunia semakin tidak tampak lagi dengan kecanggihan
alat transportasi. Beberapa faktor membuat globalisasi di bidang ini menjadi
semakin berkembang, antara lain adalah sebagai berikut.
1) Manusia menginginkan perubahan karena mereka menuntut hidup yang lebih
mudah dan praktis.
2) Perkembangan teknologi yang ditandai semakin majunya pendidikan
3) Perkembangan di bidang telekomunikasi yang membuat perkembangan
alat transportasi diberitakan dengan cepat ke seluruh penjuru dunia.
3. Dampak positif : ( 2 )
1). Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
2). Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi
3). Perekonomian Suatu Negara Semakin Meningkat
4). Meningkatnya Taraf Hidup Masyarakat
5). Komunikasi Semakin Cepat dan Mudah
6). Berkembangnya Dunia Pariwisata
7). Perkembangan Alat Komunikasi dan Keterbukaan Informasi
6. Westernisasi (2)
Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan nasionalisme
dengan meniru atau melakukan aktivitas kebarat-baratan. Westernisasi dilakukan di
antaranya dengan cara meniru gaya hidup bangsa Barat seperti bangsa Eropa dan
Amerika. Mereka dianggap
sebagai bangsa yang lebih modern sehingga banyak anggapan bahwa meniru mereka
akan disebut modern. Padahal, kalau kita cermati, gaya hidup dan perilaku bangsa Barat
belum tentu sesuai dengan budaya kita. Westernisasi dapat dilihat dari cara berpakaian,
cara mengisi waktu luang, dan sebagainya. Gaya hidup yang bermewah-mewahan, gaya
rambut kepirang-pirangan, pergi ke klub malam, dugem adalah beberapa diantara
contoh perilaku westernisasi.
Faktor penyebab terjadinya westernisasi antara lain sebagai berikut!
(1) Kurang penguasaan dan berkembangnya iptek.
(2) Masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap barang-barang luar negeri.
(3) Maraknya budaya Barat dan akulturasi (percampuran) budaya.
(4) Kurangnya kesadaran masyarakat memilah budaya yang baik atau buruk.
(5) Munculnya keinginan untuk mencari kebebasan, seperti negaranegara Barat
(6) Meniru gaya berbusana, rambut, serta gaya hidup ke barat-baratan.
Dampak Negatif Westernisasi:
(1) Lunturnya jiwa nasionalis dan jati diri bangsa.
(2) Melunturkan semangat cinta akan bangsa dan budaya sendiri.
(3) Gaya hidup yang bersifat konsumtif.
(4) Mencari segala sesuatu yang instan.
(5) Budaya Barat yang dikenal dengan konsep liberalisme, yang
mengakibatkan munculnya pornografi, pergaulan bebas, dan sebagainya.
Pedoman Penskoran
Tujuan:
Untuk mengukur kompetensi peserta didik dalam materi globalisasi
Waktu :
Dilaksanakan saat proses pembelajaran
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD 1 )
Perintah tugas:
Selamat belajar !
Penilaian KETRAMPILAN
a. Ketrampilan PRODUK
Tujuan:
Untuk mengukur kompetensi dan ketrampilan peserta didik tentang dampak negative
globalisasi yaitu westernisasi dan kenakalan remaja, terkait materi kependudukan:
Bina remaja dan Triad genre, juga tentang upaya mengatasi masalah kependudukan
yaitu kerusakan lingkungan.
Kisi-Kisi Tugas
Nama Sekolah : SMPN 2 Ngemplak
Kelas / Semester : IX / 1
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Mata Pelajaran : IPS
Tugas :
Buatlah poster tentang stop dampak globalisasi yaitu dampak negative westernisasi,
kenakalan remaja, serta upaya pencegahan kerusakan lingkungan.
Lembar penilaian :
Aspek yang dinilai Jumlah
No Nama peserta didik Nilai
1 2 3 4 5 6 skor
1.
2.
3.
Keterangan aspek yang dinilai Skor maksimum
1. Gambar / slogan / kalimat mengandung ajakan 5
2. Komposisi tempat, huruf seimbang 5
3. Penampilan / pewarnaan 5
4. Kebenaran materi bisa dipertanggungjawabkan 5
Pedoman Penskoran
Nilai = skor perolehan x 5
b. Penilaian KINERJA
Tujuan:
Untuk mengukur ketrampilan kinerja peserta didik dalam materi Globalisasi
Kisi-kisi Penilaian Kinerja
Nama Sekolah : SMPN 2 Ngemplak
Kelas/Semester : IX/Semester I
Tahun pelajaran : 2021 / 2022
Mata Pelajaran : IPS
Teknik
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
1. 4.2. hasil analisis tentang Siswa dapat Kinerja
perubahan kehidupan sosial Globalisa mempresentasikan
budaya bangsa Indonesia si hasil diskusi
dalam menghadapi arus
globalisasi untuk
memperkokoh kehidupan
kebangsaan
Lembar Penilaian
3
Kriteria Penilaian
Nilai 1 jika peserta didik tidak aktif tetapi hadir
Nilai 2 jika peserta didik ikut terlibat dalam kegiatan tetapi sedikit
Nilai 3 jika peserta didik terlibat dalam kegiatan ( frekwensi cukup)
Nilai 4 jika peserta didik aktif terlibat dalam kegiatan
Nilai 5 jika peserta didik mendominasi dalam kegiatan
Pedoman Penskoran
Tujuan:
Untuk mengukur kompetensi dan ketrampilan peserta didik tentang dampak negative
globalisasi yaitu kenakalan remaja, terkait materi kependudukan: Bina remaja dan
Triad genre.
Kisi-Kisi Tugas
Nama Sekolah : SMPN 2 Ngemplak
Kelas / Semester : IX / 1
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Mata Pelajaran : IPS
Tugas :
Lakukanlah observasi tentang kenakalan remaja yang ada di lingkungan sekitarmu,
dengan cara mewawancarai tokoh masyarakat. Buatlah laporan dan dikumpulkan minggu
depan.
Lembar penilaian :
Aspek yang dinilai Jumlah
No Nama peserta didik Nilai
1 2 3 4 skor
1.
2.
3.
Pedoman Penskoran
Nilai = skor perolehan x 5
TUGAS KETRAMPILAN
DAMPAK GLOBALISASI: KENAKALAN REMAJA
Kompetensi Dasar :
4.2. hasil analisis tentang perubahan kehidupan sosial budaya
bangsa Indonesia dalam menghadapi arus globalisasi
untuk memperkokoh kehidupan kebangsaan
Perintah Tugas :
Lakukanlah observasi tentang kenakalan remaja yang ada
di lingkungan sekitarmu, dengan cara mewawancarai
tokoh masyarakat. Buatlah laporan dan dikumpulkan
minggu depan.
Langkah Kerja :
1. Siapkan alat tulis
2. Lakukan wawancara dengan tokoh masyarakat
setempat meliputi: apa saja kenakalan remaja yang
terjadi di lingkungan sekitar, penyebabnya dan upaya
mengatasinya.
3. Catat semua data selama wawancara, dan jangan lupa
ambil foto
4. Analisislah data-data yang diperoleh, buatlah
kesimpulan.
5. Laporan siap dikumpulkan ,jangan lupa beri nama ,
nomor, kelas.
Penilaian KETRAMPILAN (Ketrampilan PRODUK)
Tujuan:
Untuk mengukur kompetensi dan ketrampilan peserta didik tentang dampak negative
globalisasi yaitu kerusakan lingkungan, yg juga merupakan materi kependudukan..
Kisi-Kisi Tugas
Nama Sekolah : SMPN 2 Ngemplak
Kelas / Semester : IX / 1
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Mata Pelajaran : IPS
Tugas :
Lakukanlah observasi tentang kerusakan lingkungan yang ada di lingkungan sekitarmu,
dengan cara mewawancarai tokoh masyarakat. Buatlah laporan dan dikumpulkan minggu
depan.
Lembar penilaian :
Aspek yang dinilai Jumlah
No Nama peserta didik Nilai
1 2 3 4 5 6 skor
1.
2.
3.
Pedoman Penskoran
Nilai = skor perolehan x 5
TUGAS KETRAMPILAN
DAMPAK GLOBALISASI: KERUSAKAN LINGKUNGAN
Kompetensi Dasar :
4.2. hasil analisis tentang perubahan kehidupan sosial budaya
bangsa Indonesia dalam menghadapi arus globalisasi
untuk memperkokoh kehidupan kebangsaan
Perintah Tugas :
Lakukanlah observasi tentang kerusakan lingkungan yang
ada di lingkungan sekitarmu, dengan cara mewawancarai
tokoh masyarakat. Buatlah laporan dan dikumpulkan
minggu depan.
Langkah Kerja :
1.Siapkan alat tulis
2. Lakukan wawancara dengan tokoh masyarakat
setempat meliputi: apa saja kerusakan lingkungan yang
ada di lingkungan sekitar, bagaimana kondisi saat
mengalami kerusakan, apa penyebabnya dan upaya
mengatasinya.
3. Catat semua data selama wawancara, dan jangan lupa
ambil foto.
4.Analisislah data-data yang diperoleh, buatlah
kesimpulan.
5.Laporan siap dikumpulkan ,jangan lupa beri nama ,
nomor, kelas.
Lampiran 3
Penilaian SIKAP
Sikap Tanggungjawab
Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….
Petunjuk : Berilah tanda centang (v) pada kolom “Ya” atau “Tidak”
sesuai dengan keadaan kalian yang sebenarnya.
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Melaksanakan tugas individu dengan baik
2 Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan
3 Tidak menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat
4 Mengembalikan barang yang dipinjam
5 Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
Jumlah Skor
Keterangan
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Pedoman Penskoran :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 100 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
GLOBALISASI
Globalisasi diambil dari kata global (universal). Orang yang pertama kali
menggunakan istilah globalisasi adalah Theodore Levitte pada tahun 1985.
Menurut Waters dalam Kamanto Sunarto (2004), globalisasi adalah suatu proses sosial
yang di dalamnya kendala geografi terhadap pengaturan sosial dan budaya menjadi surut dan
manusia menjadi semakin sadar bahwa pengaturan tersebut menjadi semakin surut.
Globalisasi menjadikan seluruh bangsa dan negara di dunia semakin terkait, mewujudkan
satu tatanan kehidupan baru dengan meniadakan batas geografis, ekonomi, sosial, dan
budaya. Selain itu, globalisasi mengubah dunia menjadi satu kesatuan yang terwujud dalam
bentuk keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia. Keterkaitan itu dapat melalui berbagai
macam kontak seperti perdagangan, komunikasi, investasi, perjalanan, dan budaya.
1. Bentuk Globalisasi
Globalisasi telah melanda berbagai bidang kehidupan. Globalisasi ditandai dengan persamaan
dalam berbagai bidang kehidupan di semua negara di dunia.
Adapun bentuk-bentuk globalisasi terjadi dalam bidang-bidang berikut!
a. Globalisasi budaya
Globalisasi dalam bidang budaya memberikan manfaat misalnya memperkaya budaya
bangsa. Namun di sisi lain memberikan ancaman terhadap keberadaan budaya lokal
bangsa. Budaya global akan masuk ke negara mana saja yang mengikuti arus globalisasi.
Dengan globalisasi budaya semacam ini pelan-pelan budaya lokal dapat tergeser. Namun
saat ini banyak yang sudah mulai menggabungkan budaya lokal dan budaya global yang
mereka sebut glokal.
b. Globalisasi komunikasi
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi dari satu pihak ke pihak
lain.Globalisasi dalam bidang komunikasi dapat dilihat dari kemajuan teknologi
komunikasi. Awalnya masyarakat Indonesia berkomunikasi dengan cara
tradisional. Kemudian mulai mengalami perkembangan dalam teknologi telepon,
handphone, internet serta media sosial yang ada sekarang ini.
Perkembangan teknologi komunikasi mampu mendekatkan yang jauh.Interaksi antara satu
orang dengan orang lain saat ini tidak harus dilakukan secara tatap muka karena banyak
media yang dapat digunakan untuk berkomunikasi. Selain untuk berkomunikasi media-
media tersebut juga dapat digunakan untuk mengakses informasi dengan cepat dan mudah,
sehingga dianggap lebih efektif dan efisien.
c. Globalisasi ekonomi
Globalisasi di bidang ekonomi merupakan suatu aktivitas ekonomi dan perdagangan
secara global dan terbuka. Dalam globalisasi ekonomi berbagai negara di dunia menjadi
pasar yang satu dan semakin terintegrasi tanpa mengenal batasan teritorial atau
kewilayahan antarnegara . Globalisasi ekonomi memang berkaitan erat dengan
perdagangan bebas (free trade). Perdagangan bebas adalah system perdagangan yang
makin luas dan menghilangkan hambatan-hambatan tidak lancarnya perdagangan
internasional. Perdagangan bebas secara lebih lanjut
Tekanan dalam globalisasi ekonomi adalah terletak pada pernyataan bahwa perekonomian
nasional suatu negara menjadi bagian dari perekonomian global. Hal ini ditandai dengan
adanya kekuatan pasar dunia. Globalisasi dalam bidang ekonomi merupakan tanda utama
dari gejala proses terjadinya globalisasi. Perdagangan dan kegiatan ekonomi yang
menandai globalisasidalam bidang ini diantaranya terlihat pada aspek produktif,
pembiayaan,tenaga kerja, jaringan informasi, dan perdagangan.
d. Globalisasi IPTEK
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong semakin cepatnya
globalisasi.Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (iptek) merupakan kekuatan utama dalam
meningkatkan kesejahteraan yang berkelanjutan dan peradaban suatu bangsa.
Ilmu pengetahuan merupakan upaya mencari pengetahuan yang dapat diuji dan
diandalkan serta dilakukan secara sistematis menurut tahapan yang teratur dan
berdasarkan prinsip serta prosedur tertentu. Sementara teknologi merupakan seluruh
perangkat, ide, metode, teknik, atau benda-benda material yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Pada dasarnya ilmu pengetahuan merupakan teori-teori
yang dirumuskan secara tetap sementara teknologi adalah praktek atau ilmu terapan dari
teori yang berasal dari ilmu pengetahuan.
Perkembangan iptek tidak bisa dihindarkan oleh sebagian besar lapisan masyarakat
dunia. Penggunaan teknologi komputer, faksimile, handphone, siaran televisi, serta
satelit telah mempercepat aliran informasi menembus batas dunia.
Tujuan utama perkembangan globalisasi iptek adalah perubahan kehidupan masa depan
manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat, dan aman. Dengan teknologi yang
berkembang kita dapat melakukan segala sesuatu dalam waktu yang singkat secara cepat.
Globalisasi iptek sendiri membawa pengaruh besar dalam berbagai bidang kehidupan.
e. Globalisasi transportasi
Kemajuan teknologi perkembangan alat transportasi merupakan salah satu ukuran dari
globalisasi. Transportasi adalah pemindahan barang, atau manusia dari tempat satu ke
tempat yang lain. Peranan transportasi sangatlah penting dalam suatu negara. Produsen,
distributor ataupun konsumen membutuhkan transportasi dalam melakukan
aktivitasnya.Setelah berlangsungnya industrialisasi, bermunculan berbagai penemuan
baru, inovasi, dan pembaharuan terhadap berbagai alat transportasi. Batas-batas wilayah
dunia semakin tidak tampak lagi dengan kecanggihan alat transportasi. Beberapa
faktor membuat globalisasi di bidang ini menjadi semakin berkembang, antara lain adalah
sebagai berikut.
1) Manusia menginginkan perubahan karena mereka menuntut hidup yang lebih mudah
dan praktis.
2) Perkembangan teknologi yang ditandai semakin majunya pendidikan
3) Perkembangan di bidang telekomunikasi yang membuat perkembangan
alat transportasi diberitakan dengan cepat ke seluruh penjuru dunia.
2. Dampak Globalisasi
Globalisasi mempunyai banyak manfaat dan pengaruh bagi masyarakat di dunia. Namun di
sisi lain, globalisasi juga membawa pengaruh atau dampak negatif.
a. Dampak Positif Globalisasi
1). Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan yang cepat membawa perubahan yang cepat pula
dalam bidang teknologi. Globalisasi membawa masyarakat melakukan penyesuaian
terhadap perubahan sosial budaya. Hal ini dapat dilihat dari minat masyarakat terhadap
ilmu pengetahuan yang semakin besar. Pemanfaatan teknologi ini membawa banyak
keuntungan bagi masyarakat sepertikemudahan dalam melakukan berbagai kegiatan,
hasil produksi menjadi lebih banyak, dan sebagainya. Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi di berbagai bidang kehidupan membawa pengaruh positif dalam
masyarakat. Dalam bidang pertanian misalnya, perkembangan teknologi yang
diterapkan mampu meningkatkan hasil produksi pertanian. Selain keuntungan terhadap
hasil produksi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mampu
meningkatkan efektivitas sehingga terjadi efisiensi
2). Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi
Efektivitas dan efisiensi adalah kata kunci untuk menjelaskan pengaruh positif
globalisasi. Efektivitas dapat diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam
pencapaian tujuan yang telah diinginkan. Efektif adalah melakukan tugas yang benar
sedangkan efisien adalah melakukan tugas dengan tepat.
Berdasarkan pembahasan di atas diketahui bahwa globalisasi memberikan manfaat yang
sangat besar dalam kehidupan manusia. Diantaranya adalah terjadi efektivitas dalam
penggunaan pikiran, tenaga, ataupun waktu.
3). Perekonomian Suatu Negara Semakin Meningkat
Waters dalam Kamanto Sunarto (2004) berpandangan bahwa globalisasi berlangsung salah
satunya pada bidang perekonomian. Globalisasi ekonomi tampak antara lain di bidang
perdagangan, produksi, investasi, ideology organisasi, pasar modal, dan pasar kerja.
Globalisasi perekonomian ini mampu membawa banyak manfaat positif. Salah satu
dampak positif kehadiran globalisasi ekonomi adalah semakin berkembang dan
menggeliatnya perekonomian sebuah negara. Hal ini salah satunya karena semakin
banyak modal yang masuk ke sebuah negara. Indonesia juga menjadi salah satu sasaran
dunia internasional sebagai tempat terbaik untuk berinvestasi, terutama untuk sektor
pertambangan, pertanian dan industri.
4). Meningkatnya Taraf Hidup Masyarakat
Pengaruh positif dari globalisasi yang sebelumnya dibahas adalah meningkatkan
perekonomian sebuah negara. Meningkatnya perekonomian suatu negara pada akhirnya
dapat membuat peningkatan taraf hidup masyarakat. Keadaan seperti ini akan membuat
negara semakin aman,damai, dan tentram karena bisa menurunkan tingkat kriminalitas di
Negara tersebut seperti pencurian, pembunuhan, korupsi, dan lainnya. Dunia yang tanpa
batas saat ini memungkinkan seseorang untuk berusaha meningkatkan taraf hidup dan
keluarganya. Tidak sedikit warga negara kita yang bekerja di luar negeri untuk membiayai
kebutuhan keluarganya di dalam negeri.
5). Komunikasi Semakin Cepat dan Mudah
Dahulu, mungkin orang tua kita membutuhkan waktu lama untuk berkomunikasi dengan
kerabat atau sahabat yang berada di wilayah atau di negara lain. Media yang digunakan
berkomunikasi saat itu melalui media surat-menyurat. Tetapi saat ini komonukasi sudah
bergeser diantaranya dengan surat elektronik (e-mail), internet, telepon, media jejaring
sosial, dan sebagainya. Saat ini media komunikasi tersebut lebih disukai masyarakat
karena dianggap lebih cepat dan murah. Dalam hitungan detik pesan kita sudah
tersampaikan.
6). Berkembangnya Dunia Pariwisata
Globalisasi berdampak positif bagi perkembangan dunia pariwisata di suatu negara, tak
terkecuali di Indonesia. Tempat-tempat wisata di Indonesia semakin dikenal masyarakat
dunia lewat berbagai teknologi seperti internet dan media sosial lainnya. Kesenjangan
jarak tidak lagi menjadi masalah karena didukung dengan kemudahan sesama transportasi.
Selain itu penyebaran informasi melalui media internet atau aplikasi smartphone
menjadikan tempat-tempat wisata yang dikunjungi oleh wisatawan dengan mudah
diketahui orang lain. Sehingga mereka kemudian tertarik untuk berkunjung pula di tempat
tersebut.
7). Perkembangan Alat Komunikasi dan Keterbukaan Informasi
Apakah kamu pernah menyaksikan berita di televisi, membaca artikel koransecara online
atau mengunduh berbagai informasi, gambar, video dari media internet? Tentunya kamu
dimudahkan oleh media internet. Selain itu kamu juga mendapatkan informasi lebih bebas,
terbuka, dan mudah. Keterbuka andan kebebasan informasi sangatlah penting terutama di
masa globalisasi seperti sekarang. Saat ini informasi beredar secara global dan cepat.
Berita, kejadian, atau hal-hal yang ada di belahan dunia mana pun, dalam hitungan detik.
1). Westernisasi
Makin cepatnya arus informasi yang diperoleh di era globalisasi menyebabkan berbagai
macam pengaruh muncul dalam perubahan sosial-budaya. Arus informasi yang berkembang
cukup cepat menyebabkan interaksi masyarakat dengan masyarakat lain makin intensif.
Interaksi dengan dunia luar yang tidak disaring ataupun tidak terkendali dapat
mempengaruhi perilaku masyarakat. Salah satunya adalah westernisasi. Apakah kamu
pernah mendengar istilah westernisasi? Westernisasi adalah suatu perbuatanseseorang yang
mulai kehilangan nasionalisme dengan meniru atau melakukanaktivitas kebarat-baratan.
Westernisasi dilakukan di antaranya dengan cara meniru gaya hidup bangsa Barat seperti
bangsa Eropa dan Amerika. Mengapa yang ditiru adalah Eropa dan Amerika? Bangsa Eropa
dan Amerika dianggap sebagai bangsa yang lebih modern sehingga banyak anggapan bahwa
meniru mereka akan disebut modern. Padahal, kalau kita cermati, gaya hidup dan perilaku
bangsa Barat belum tentu sesuai dengan budaya kita. Westernisasidapat dilihat dari cara
berpakaian, cara mengisi waktu luang, dan sebagainya. Gaya hidup yang bermewah-
mewahan, gaya rambut kepirang-pirangan, pergi ke klub malam, dugem adalah beberapa
diantara contoh perilaku westernisasi.
Westernisasi dapat terjadi karena masyarakat seringkali menyalahartikan antara westernisasi
dan modernisasi. Padahal antara westernisasi, globalisasi dan modernisasi adalah hal yang
berbeda. Globalisasi sebagai media penyebaran berbagai hal di dunia ini tidak hanya
penyebaran hal-hal yang berasal dari barat, tetapi juga penyebaran unsur-unsur lain yang
bersifat universal.
4). Kriminalitas
Kriminalitas yang semakin merajalela adalah dampak lanjutan dari segala macam masalah
sosial yang muncul di masyarakat. Dari hari ke hari, media massa baik cetak, media online
ataupun media elektronik di dominasi oleh berita kriminal mulai dari pembunuhan,
mutilasi, pembuangan bayi, penculikan, penipuan, korupsi, dan sebagainya.
Globalisasi ternyata juga dapat menciptakan kejahatan atau kriminalitas lintas negara.
Kejahatan lintas negara dipandang sebagai salah satu ancaman serius dalam keamanan
global. Selain kejahatan lintas negara, kriminalitas juga terjadi sebagai akibat dari
kehidupan di era globalisasi. Apakah yang dimaksud dengan kriminalitas? Kriminalitas
dapat disebut juga sebagai segala bentuk tindakan yang melanggar norma hukum.
Tindakan kriminal yang dilakukan makin bervariasi. Mulai dari cara sederhana sampai
menggunakan teknologi canggih dapat kita temukan. Kriminalitas yang dilakukan saat ini
seolah ikut memanfaatkan arus globalisasi. Bahkan, perkembangan media hiburan, media
massa atau media sosial lain turut berperan dalam memicu terjadinya tindakan kriminal di
kalangan masyarakat. Lalu apakah yang menyebabkan terjadinya kriminalitas? Faktor
penyebab terjadinya kriminalitas adalah:
(a) pertentangan dan persaingan,
(b) perbedaan ideologi politik,
(c) kepadatan dan komposisi penduduk,
(d) perbedaan kekayaan dan pendapatan, dan
(e) mentalitas yang labil.
Banyaknya kriminalitas yang terjadi mengakibatkan dampak yang tidak sedikit. Adapun
akibat dari kriminalitas di antaranya adalah:
(a) merugikan pihak lain baik material maupun imaterial,
(b) merugikan masyarakat secara keseluruhan,
(c) merugikan negara, dan
(d) mengganggu stabilitas keamanan masyarakat.
Kriminalitas yang makin banyak terjadi di masyarakat mengharuskan berbagai pihak
berpikir mencari cara pemecahan yang dianggap efektif.
Adapun solusi yang dapat dilakukan adalah seperti berikut.
(a) Menegakkan sanksi hukum yang tegas dan tanpa pandang bulu.
(b) Mengaktifkan peran orang tua dan lembaga pendidikan dalam mendidik anak.
(c) Selektif terhadap budaya asing yang masuk agar tidak merusak nilai budaya bangsa.
(d) Menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai dan norma dalam masyarakat.
Oleh karena itu, banyak pihak berusaha untuk mencari solusi atau pencegahan upaya
mengurangi tingkat kenakalan dari remaja-remaja tersebut pencegahan yang dapat dilakukan
untuk mengatasi masalah kenakalan remaja harus dilakukan oleh berbagai pihak terkait,
termasuk dari keluarga, pemerintah, sekolah, dan masyarakat.
Adapun upaya mengatasi kenakalan remaja tersebut di antaranya adalah:
(a) Menguatkan sikap mental remaja agar mampu menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
(b) Memberikan pendidikan tidak hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan,
tetapi juga pendidikan mental, pribadi, agama dan budi pekerti.
(c) Menyediakan sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi
yang wajar.
(d) Menyelenggarakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan
pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif.
(e) Mendirikan tempat latihan untuk menyalurkan kreativitas para remaja delikuensi dan
nondelikuen.
Sehat…Cerdas…Ceria…
LAMPIRAN 5. HASIL PEKERJAAN SISWA