Anda di halaman 1dari 274

KUMPULAN RPP

Tahun Pelajaran 2021/2022

Mata Pelajaran:
1. RPP Bahasa Indonesia Kelas 7, 8, dan 9
2. RPP Bahasa Inggris Kelas 7, 8, dan 9
3. RPP Matematika Kelas 7, 8, dan 9
4. RPP IPA Kelas 7, 8, dan 9
5. RPP IPS Kelas 7, 8, dan 9

SMP Negeri 2 Ngemplak


Tahun 2022
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP Negeri 2 Ngemplak

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas/Semester : VII/ 2
Materi Pokok : Surat Dinas dan Pribadi
Alokasi waktu : (12 x 40 menit) 4 kali pertemuan

A. Kompetensi Inti (KI)

K.I. 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


K.I. 2. Menghargai dan menghayati perilakujujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
K.I. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
K.I. 4. Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang /teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KD Indikator Pencapaian Kompetensi

3.12 Menelaah unsur-unsur dan 3.11.1 Menemukan ciri bahasa surat


kebahasaan dari surat pribadi dan pribadi dan surat dinas. (C3)
surat dinas yang dibaca dan didengar 3.11.2 Membedakan struktur dan kaidah
bahasa surat pribadi dan surat dinas.
(C2)
3.11.3 Merinci isi surat pribadi dan surat
dinas. (C4)
3.11.4 Membedakan struktur dan kaidah
bahasa surat pribadi dan surat dinas.
(C2)
3.11.5 Merinci struktur dan kaidah bahasa
surat pribadi dan surat dinas. (C4)
3.11.6 Menemukan struktur dan kaidah
bahasa surat pribadi dan surat dinas
sesuai. (C3)
3.11.7 Mengevaluasi dan membenarkan
kesalahan penggunaan kata, kalimat,
ejaan dan tanda baca. (C5)
4. 12 Menulis surat (pribadi dan dinas) 4.11.1 Menyunting (membenarkan) surat
untuk kepentingan resmi dengan pribadi dan surat dinas dari segi isi,
memperhatikan struktur teks, struktur, dan bahasa. (C5)
kebahasaan, dan isi. 4.11.2 Membangun surat pribadi dan surat
dinas dengan memperhatikan pilihan
kata, kelengkapan struktur, dan
kaidah penggunaan kata
kalimat/tanda baca/ejaan. (C6)

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran :
 Melalui diskusi, peserta didik dapat menyimpulkan ciri bahasa surat pribadi dan
surat dinas (C5)
 Melalui diskusi, peserta didik dapat membedakan struktur surat pribadi dan surat
dinas (C2)
 Melalui diskusi, peserta didik dapat memetakan isi surat pribadi dan surat dinas
 Melalui diskusi, peserta didik dapat menjelaskan perincian unsur dan struktur surat
pribadi dan surat dinasi (C4)
 Melalui diskusi, peserta didik dapat menyimpulkan prinsip penggunaan kata/
kalimat/ paragraf pada surat pribadi dan surat dinas (C5)
 Melalui diskusi, peserta didik dapat melengkapi surat pribadi dan surat dinas sesuai
struktur dan kaidah bahasa (C5)
 Melalui diskusi, peserta didik dapat menentukan dan memperbaiki kesalahan
penggunaan kata, kalimat, ejaan dan tanda baca (C5)
 Melalui diskusi, peserta didik dapat membangun surat pribadi sesuai tujuan
penulisan (C6)
 Melalui diskusi, peserta didik dapat membangun surat dinas sesuai dengan
sistematika dan bahasa surat dinas (C6)

Fokus karakter yang dikembangkan : disiplin, tanggungjawab, kerjasama, dan


keberanian

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Reguler
a. Struktur surat pribadi dan dinas
b. Kebahasaan surat pribadi dan dinas
c. Kaidah penulisan surat pribadi dan dinas
2. Materi Remedial
a. Menulis surat pribadi kepada guru yang isinya berterima kasih atas jasanya
3. Materi Pengayaan
a. Kebermanfaatan penulisan surat pribadi dan dinas
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran :Discovery learning dan Project Based Learning
F. Media Pembelajaran
1. Media : contoh surat pribadi dan dinas
G. Bahan dan Sumber Belajar
1. LCD Proyektor dan Komputer serta tayangan slide power point (ppt) yang telah
disiapkan
2. Harsiati, Titik dkk. 2017. Bahasa Indonesia/ Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.--. Edisi Revisi. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
halaman 254 – 274.
3. Buku Bahasa Indonesia lain yang relevan
4. Internet
5. Lingkungan sekitar dan sumber lain yang relevan
H. Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: ( 3 JP )
a. Kegiatan Pendahuluan ( 20 menit )
1) Guru menyampaikan salam dan mengajak siswa untuk bersyukur, bagi yang
dikaruniai kesehatan serta mendoakan bagi siswa yang berhalangan/sakit.
2) Peserta didik bersama guru mengondisikan kelas.
3) Guru memberi motivasi kepada peserta didik dengan pemutaran video Profil
Pelajar Pancasila (Kemendikbud)
4) Guru menanyakan tentang materi pembelajaran berkaitan dengan surat
pribadi dan dinas
5) Peserta didik menerima informasi tentang tema, tujuan pembelajaran dan
jenis tagihan penilaian dari guru.
b. Kegiatan Inti ( 90 menit )
 Mengamati
Surat Pribadi

Bandung, 1 Juli 2022

Teruntuk Guruku tersayang,

Ibu Andriani S.Pd.

Di Bandung

Salam kangen,

Ibu Andirani guruku tersayang, bagaimana kabar ibu? Saya berharap


semoga ibu sekeluarga diberikan rahmat oleh Yang Maha Kuasa,
dilancarkan segala urusannya dan sehat selalu sampai saya bisa sukses
dan membahagiakan Ibu.

Ibu Rahma Anita, tujuan saya menyampaikan surat ini karena ada
kabar bahagia yang harus Ibu ketahui. Pertama, saya lulus seleksi
perguruan tinggi negeri yang saya inginkan. Iya Bu, saya lulus seleksi
di Universitas Indonesia, Jakarta. Semua ini tidak akan terjadi tanpa
bimbingan dan dukungan Ibu.

Kabar baik kedua, saya memperoleh beasiswa Bidik Misi. Jadi, saya
tetap bisa kuliah tanpa membebani orang tua, Bu. Terima kasih karena
dulu Ibu memberikan saya saran dan membimbing proses pendaftaran
dari awal hingga akhir.

Ketiga, dalam jangka waktu dekat ini. Saya dan teman-teman berniat
mengunjungi ibu di rumah. Kami berniat untuk tetap menjalin
silaturahmi, walaupun sudah lulus dari SMA Negeri 14 Bandung.

Ibu, sekali lagi terima kasih yang sebanyak-banyaknya karena telah


membimbing dan mengantarkan kami pada pintu gerbang kesuksesan.

Walau saat ini saya dan teman-teman belum bisa membalas kebaikan
Ibu. Sebagai gantinya ada sedikit hadiah dari saya dan teman-teman.
Tidak mahal Bu, tapi kami tulus memberikannya sebagai apresiasi
perjuangan dalam mendidik kita selama ini.

Sekian dari saya bu, salam kangen.

Murid tersayang,

Maria

Surat Dinas
a) Peserta didik mengamati contoh surat pribadi dan dinas
b) Peserta didik membaca dari berbagai sumber seperti buku teks dan
internet tentang surat pribadi dan dinas
c) Peserta didik mengisi lembar aktivitas kelompok yang ada pada buku
siswa.
 Menanya
a) Peserta didik diminta membentuk kelompok dengan anggota 3 - 4 siswa.
b) Peserta didik mendiskusikan dalam kelompok untuk merumuskan
pertanyaan berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui dari hasil
pengamatan sebelumnya, misalnya struktur dan kebahasaan surat pribadi
dan dinas.
c) Salah satu di antara peserta didik dari wakil kelompok diminta
menuliskan rumusan pertanyaan di papan tulis.
 Mengumpulkan informasi
a) Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan informasi/data
untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dari berbagai
sumber, seperti: membaca Buku Siswa, serta referensi lain yang
relevan, termasuk internet.
c. Kegiatan Penutup ( 10 menit )
1) Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum
dipahami.
2) Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh peserta
didik.
3) Peserta didik diminta menyelesaikan di rumah mencari informasi atas
pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan sebelumnya.
4) Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
2. Pertemuan Kedua: ( 3 JP )
a. Kegiatan Pendahuluan ( 20 menit )
1) Guru menyampaikan salam dan mengajak siswa untuk bersyukur, bagi yang
dikaruniai kesehatan serta mendoakan bagi siswa yang berhalangan/sakit.
2) Peserta didik bersama guru mengondisikan kelas.
3) Guru memberi motivasi kepada peserta didik dengan pemutaran video Profil
Pelajar Pancasila (Kemendikbud)
4) Guru menanyakan tentang materi pembelajaran berkaitan dengan surat
pribadi dan dinas
5) Peserta didik menerima informasi tentang tema, tujuan pembelajaran dan
jenis tagihan penilaian dari guru.
b. Kegiatan Inti ( 90 menit )
b. Mengasosiasi
a).Peserta didik melakukan analisis terhadap jawaban-jawaban atas pertanyaan
yang sudah dicari jawabannya sebagai tugas individu dalam kelompok.
b) Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang
menjadi tugas kelompok.
c. Mengomunikasikan
a) Peserta didik menyampaikan hasil pengolahan dan asosiasi datanya di depan
kelompok lainnya.
b) Kelompok lain diminta memberi tanggapan atas hasil simpulan kelompok
yang dipresentasikan
c) Peserta didik bersama guru mengambil simpulan atas materi yang telah
dipelajari hari ini
c. Kegiatan Penutup ( 10 menit )
1) Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum
dipahami.
2) Peserta didik dan guru menyimpulkan tentang materi struktur dan kaidah
kebahasaan surat pribadi dan dinas.
3) Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
4) Peserta diingatkan untuk menyempurnakan laporan hasil diskusi kelompok
tentang jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan untuk dikumpulkan
kepada guru.
5) Peserta didik diingatkan untuk membaca materi pada sub bab berikutnya
yaitu kaidah kepenulisan surat pribadi dan dinas
3. Pertemuan Ketiga: (3 JP )
a. Kegiatan Pendahuluan ( 20 menit )
1) Guru menyampaikan salam dan mengajak siswa untuk bersyukur, bagi yang
dikaruniai kesehatan serta mendoakan bagi siswa yang berhalangan/sakit.
2) Peserta didik bersama guru mengondisikan kelas.
3) Guru memberi motivasi kepada peserta didik dengan pemutaran video Profil
Pelajar Pancasila (Kemendikbud)
4) Guru menanyakan tentang materi pembelajaran berkaitan dengan surat
pribadi dan dinas
5) Peserta didik menerima informasi tentang tema, tujuan pembelajaran dan
jenis tagihan penilaian dari guru.
b. Kegiatan Inti ( 90 menit )
 Penentuan Pertanyaan Mendasar
a. Peserta didik menggali bagaimana membuat surat pribadi dan dinas
b. Peserta didik mencermati kerangka surat pribadi dan dinas
 Mendesain Perencanaan Proyek
a. Peserta didik merencanakan surat pribadi dan dinas sesuai arahan
 Menyusun Jadwal
a. Peserta didik menyusun jadwal (time line) dan batas waktu penyelesaian
tugas
c. Kegiatan Penutup ( 10 menit )
1) Peserta didik dengan kritis menyimpulkan dan merefleksi pembelajaran
dengan menuliskannya di buku tulis.
2) Peserta didik dengan kritis mencermati informasi rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya yang disampaikan oleh guru
3) Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
4. Pertemuan Keempat: ( 3 JP )
a. Kegiatan Pendahuluan ( 20 menit )
1) Guru menyampaikan salam dan mengajak siswa untuk bersyukur, bagi yang
dikaruniai kesehatan serta mendoakan bagi siswa yang berhalangan/sakit.
2) Peserta didik bersama guru mengondisikan kelas.
3) Guru memberi motivasi kepada peserta didik dengan pemutaran video Profil
Pelajar Pancasila (Kemendikbud)
4) Guru menanyakan tentang materi pembelajaran berkaitan dengan surat
pribadi dan dinas
5) Peserta didik menerima informasi tentang tema, tujuan pembelajaran dan
jenis tagihan penilaian dari guru.
b. Kegiatan Inti ( 90 menit )
 Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek
a. Peserta didik berdiskusi mengenai surat pribadi dan dinas yang telah
mereka buat via WAG
b. Peserta didik memperbaiki proyek seperti arahan guru sebagai pembimbing
 Menguji Hasil
 Peserta didik mengirimkan proyek final melalui lin yang telah disediakan

c. Kegiatan Penutup ( 10 menit )


1) Peserta didik dengan kritis menyimpulkan dan merefleksi pembelajaran
dengan menuliskannya di buku tulis.
2) Peserta didik dengan kritis mencermati informasi rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya yang disampaikan oleh guru
3) Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
I. Penilaian, Pembelajaran Remedial, dan Pengayaan
 Penilaian
1. Teknik penilaian
a.Tes tulis
b.Tes kinerja
2. Bentuk penilaian
a. Penilaian Pengetahuan :
Tes uraian / LKPD
b. Penilaian Ketrampilan :
Membuat produk : Surat pribadi dan dinas
c. Penilaian Sikap :
Jurnal
3. Instrumen penilaian
terlampir
 Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
 Pembelajaran Remedial
1. Teknik penilaian
 Non tes
2. Bentuk instrumen
 Penugasan
3. Instrumen
 Melalui pembelajaran tutor sebaya, peserta didik yang remedial mempelajari
cara membuat surat pribadi dan dinas.
 Pembelajaran Pengayaan
1. Teknik penilaian
 Non tes
2. Bentuk instrumen
 Penugasan
3. Instrumen
 Peserta didik mencari kebermanfaatan penulisan surat pribadi dan dinas

Ngemplak, 16 Februari 2022


Mengetahui,
Kepala SMP N 2 Ngemplak Guru Mata Pelajaran,

Endang Wahyuti Ningsih, S.Pd Muhammad Septian Sujatmiko, S. Pd.


NIP.19650403 198703 2 021 NIP
Lampiran 1

 Penilaian PENGETAHUAN

Tes URAIAN

 Tujuan:
Untuk mengukur kompetensi peserta didik dalam materi globalisasi

 Kisi-kisi Soal Uraian


Bahan N0
kelas/ Kompetensi soal
No Kompetensi Inti Materi Indikator
sem Dasar
1 2 3 4 5 6 7
1 K.I. 3. Memahami VII/1I 3.6 Menelaah Unsur Peserta didik dapat 1
pengetahuan unsur-unsur pembangun mendeskripsikan unsur
(faktual, konseptual, dan surat pribadi pembangun surat
dan prosedural) kebahasaan pribadi
2 berdasarkan rasa dari surat Unsur Peserta didik dapat 2
ingin tahunya pribadi dan pembangun mendeskripsikan unsur
tentang ilmu surat dinas surat dinas pembangun surat dinas
3 pengetahuan, yang dibaca Ciri-ciri Peserta didik dapat 3
teknologi, seni, dan didengar penggunaan mendeskripsikan
budaya terkait bahasa surat kebahasaan surat
fenomena dan pribadi pribadi
4 kejadian tampak Ciri-ciri Peserta didik dapat 4
mata. penggunaan mendeskripsikan
bahasa surat kebahasaan surat dinas
pribadi

 Soal Uraian

1. Jelaskan unsur pembangun surat pribadi!


2. Jelaskan unsur pembangun surat dinas!
3. Jelaskan ciri-ciri kebahasaan surat pribadi!
4. Jelaskan ciri-ciri kebahasaan surat dinas!

 Kunci Jawaban

1. Unsur Pembangun Surat Pribadi (5)

(1) alamat dan tanggal surat, (2) salam pembuka, (3) kalimat pembuka paragraf, (4) isi
surat, (5) penutup surat, (6) salam akhir, dan (7) nama dan tanda tangan.

2. Unsur Pembangun Surat Dinas (5)

(1) Kepala surat (diisi dengan nama lembaga), (2) Nomor dan tanggal Jumlah
lampiran Berisi inti atau tujuan surat, (3) Alamat, (4) Salam pembuka, (5) paragraf
pembuka, (6) Inti surat, (7) Paragraf penutup, (8) Salam penutup, (9) Mengetahui
pejabat , Nama dan tanda tangan pengirim
3. Ciri-ciri Kebahasaan Surat Pribadi (5)

Ciri penggunaan Bahasa pada Surat Pribadi adalah (1) pilihan kata sapaan bersifat
pribadi (kata emotif dan ekspresif ), (2) bahasa surat pribadi tidak formal tetapi
santun, (3) pilihan ragam bahasa tergantung siapa penerima surat, (4) menggunakan
sapaan (seperti orang bercakap), (4) menggunakan kata ganti orang pertama (untuk
pengirim) dan kata ganti orang kedua untuk penerima
4. Ciri-ciri Kebahasaan Surat Dinas (5)

Ciri penggunaan Bahasa pada Surat Dinas adalah: (1) pilihan kata sapaan bersifat
formal dan (2) bahasa ragam baku

 Pedoman Penskoran

Nilai = nilai perolehan x 5


Lampiran 2

 Penilaian KETRAMPILAN

a. Ketrampilan PRODUK

 Tujuan:
Untuk mengukur kompetensi dan ketrampilan peserta didik tentang kaidah penulisan
surat pribadi.

 Kisi-Kisi Tugas
Nama Sekolah : SMPN 2 Ngemplak
Kelas / Semester : VII / 2
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Teknik
No Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
1 2 3 4 5
1 4. 12 Menulis surat Kaidah Peserta didik dapat Penugasan
(pribadi dan dinas) kepenulisan menciptakan/membuat
untuk kepentingan surat pribadi dan surat pribadi dan dinas
resmi dengan dinas sesuai dengan kaidah
memperhatikan
struktur teks,
kebahasaan, dan isi.

 Tugas :
1. Tulislah surat kepada ibumu untuk mengucapkan terima kasih. Simpanlah dan
berikan pada Hari Ibu.
2. Rencanakanlah sebuah surat dinas yang akan kamu tujukan kepada wakil kepala
sekolah bagian kesiswaan dengan maksud meminta penambahan ekstrakurikuler
sesuai dengan hobi kalian, kalian sebagai OSIS!

 Lembar penilaian :
Aspek yang dinilai Jumlah
No Nama peserta didik Nilai
1 2 3 4 5 6 skor
1.
2.
3.

 Pedoman Penskoran
No Aspek yang Dinilai Skor
1 Selaras dengan tema 5-25
2 Keruntutan penyampaian 5-25
3 Ketepatan Struktur 5-25
4 Ketepatan Ejaan 5-25
Jumlah skor maksimum 100
b. Ketrampilan PRODUK
 Tujuan:
Untuk mengukur kompetensi dan ketrampilan peserta didik tentang kaidah penulisan
surat dinas.

 Kisi-Kisi Tugas
Nama Sekolah : SMPN 2 Ngemplak
Kelas / Semester : VII / 2
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Teknik
No Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
1 2 3 4 5
1 4. 12 Menulis surat Kaidah Peserta didik dapat Penugasan
(pribadi dan dinas) kepenulisan menciptakan/membuat
untuk kepentingan surat pribadi dan surat pribadi dan dinas
resmi dengan dinas sesuai dengan kaidah
memperhatikan
struktur teks,
kebahasaan, dan isi.

 Tugas :
3. Tulislah surat kepada ibumu untuk mengucapkan terima kasih. Simpanlah dan
berikan pada Hari Ibu.
4. Rencanakanlah sebuah surat dinas yang akan kamu tujukan kepada wakil kepala
sekolah bagian kesiswaan dengan maksud meminta penambahan ekstrakurikuler
sesuai dengan hobi kalian, kalian sebagai OSIS!

 Lembar penilaian :
Aspek yang dinilai Jumlah
No Nama peserta didik Nilai
1 2 3 4 5 6 skor
1.
2.
3.

 Pedoman Penskoran
Tingkat Capaian Kerja
No. Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5

1. Ketepatan isi surat

2. Kelengkapan unsur surat

3. Kepantasan format surat

4. Ketepatan kata
5. Ketepatan kalimat

6. Ejaan dan tata tulis

Skor

Nilai Skor/3 x 10
a. Penilaian KINERJA
 Tujuan:
Untuk mengukur ketrampilan kinerja peserta didik dalam materi struktur dan
kebahasaan surat pribadi dan dinas
 Kisi-kisi Penilaian Kinerja
Nama Sekolah : SMPN 2 Ngemplak
Kelas/Semester : VII/II
Tahun pelajaran : 2021 / 2022
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Teknik
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
1. 3.12 Menelaah unsur- Unsur Siswa dapat Kinerja
unsur dan kebahasaan dan mempresentasikan
dari surat pribadi dan kebahasa hasil diskusi
surat dinas yang an surat
dibaca dan didengar pribadi
dan dinas

 Lembar Penilaian

No Nama Mempresentasikan Menjelaskan Memvisualisasikan Merespon Jumlah


skor
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
20

 Kriteria Penilaian
Nilai 1 jika peserta didik tidak aktif tetapi hadir
Nilai 2 jika peserta didik ikut terlibat dalam kegiatan tetapi sedikit
Nilai 3 jika peserta didik terlibat dalam kegiatan ( frekwensi cukup)
Nilai 4 jika peserta didik aktif terlibat dalam kegiatan
Nilai 5 jika peserta didik mendominasi dalam kegiatan

 Pedoman Penskoran

Nilai = jumlah perolehan x 5


= 20 X 5 = 100
Lampiran 3

 Penilaian SIKAP

 Sikap Tanggungjawab
Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….
Petunjuk : Berilah tanda centang (v) pada kolom “Ya” atau “Tidak”
sesuai dengan keadaan kalian yang sebenarnya.
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Melaksanakan tugas individu dengan baik
2 Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan
3 Tidak menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat
4 Mengembalikan barang yang dipinjam
5 Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
Jumlah Skor

Keterangan
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Pedoman Penskoran :

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 100 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Sangat Baik (A) : 86 -100


Baik (B) : 71 - 85
Cukup (C) : 56 - 70
Kurang (K) : < 55

 Jurnal Penilaian (Perkembangan) Sikap


Nama Sekolah : SMP N 2 Ngemplak
Kelas / Semester : VII/II
Tahun Pelajaran : 2021 / 2022

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap Ket


Lampiran 4. materi

Mengenal Ciri Surat Pribadi dan Surat Dinas


Surat Pribadi
Surat pribadi adalah bentuk komunikasi tulis (surat-menyurat) yang dilakukan oleh seseorang
kepada orang lain sebagai pribadi bukan sebagai wakil atau urusan yang berkaitan dengan
kelembagaan/ kedinasan/ resmi.
Jayapura, 12 November 2015
Salam sayang untuk Bunda
Bunda, Edo merindukan Bunda.
Sudah seminggu Edo di Bandung untuk mengikuti jambore UKS. Di sini Edo tinggal di
asrama bersama teman-teman dari seluruh Indonesia. Edo senang belajar dan berteman
dengan mereka. Bapak dan ibu instruktur sangat ramah dan baik. Edo mendapatkan banyak
ilmu dari mereka.
Meskipun Edo bahagia di sini, Edo tetap merindukan Bunda. Rindu masakan Bunda. Apalagi
ada kabar pelatihan UKS diperpanjang hingga tiga hari. Tetapi Bunda tidak usah khawatir.
Edo akan baik-baik saja di sini.
Terimakasih sudah mengizinkan Edo mengikuti pelatihan ini. Edo akan segera pulang.
Buah hati Bunda
Edo
Ciri surat pribadi
1. Surat pribadi adalah bentuk komunikasi interaktif antara orang pertama (pengirim)
dan orang kedua (penerima)
2. Surat pribadi berisi unsur tanggal surat, alamat surat, pembuka surat, pendahulua, isi,
dan penutup surat, serta nama pengirim surat atau juga tanda tangan.
3. Isi surat pribadi berkaitan dengan masalah pribadi menanyakan kabar, keperluan
pribadi, dan tujuan komunikasi pribadi yang lain
Penggunaan bahasa
1. Pilihan kata sapaan bersifat pribadi (kata emotif dan ekspresif )
2. Bahasa surat pribadi tidak formal tetapi santun
3. Pilihan ragam bahasa tergantung siapa penerima surat
4. Menggunakan sapaan (seperti orang bercakap)
5. Menggunakan kata ganti orang pertama (untuk pengirim) dan kata ganti orang kedua
untuk penerima
Surat Dinas
Surat dinas adalah surat yang ditulis dalam situasi formal dan untuk kepentingan formal.
Surat dinas ini dapat ditulis oleh pribadi atau atas nama suatu lembaga pemerintahan,
perusahaan, atau organisasi yang ditujukan kepada lembaga. Isi dalam surat dinas bersifat
resmi. Bahasanya singkat dan jelas, serta berpola tetap.
Ciri penggunaan Bahasa pada Surat Dinas
• Pilihan kata sapaan bersifat formal
• Bahasa ragam baku

PANITIA KEGIATAN PERKEMAHAMAN SABTU DAN MINGGU


(Persami)
PRAMUKA SMP MUTIARA HARAPAN 1
No : 08/K/UKS TUBAN 23 November 2015
Lamp : 1 berkas
Hal : Permohonan izin
Yth. Wali Murid Sofia Nazila
Di Tuban

Dengan Hormat,
Dalam rangka upaya untuk lebih mengenal lingkungan pantai dan
membantu pelestarian lingkungan, Pramuka SMP Mutiara Harapan 1
akan mengadakan perkemahaman Sabtu dan Minggu pada tanggal 5
s.d. 6 Desember 2015 di kawasan pantai Kelapa, Tuban. Oleh sebab itu,
kami memohon kepada Bapak/Ibu untuk mengizinkan putra putrinya
mengikuti kegiatan Persami tersebut. Sebagai bahan pertimbangan
kami lampirkan jadwal kegiatan.
Terima kasih atas perhatian dan izin Bapak dan Ibu.

Mengetahui, Hormat kami,


Kepala Sekolah Ketua Panitia
Ttd Ttd
Imam Mustaqim, M.Pd Rozik Ahmad Zaini
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 2 Ngemplak


Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII (delapan) / 1 (Satu)
Materi Pokok/Tema : Teks Eksposisi
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran x 30 menit (2
pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI 1 dan 2
Sikap Spiritual, yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun
rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.
KI 3 KI 4
Memahami pengetahuan (faktual, Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah
konseptual, dan prosedural) berdasarkan konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
rasa ingin tahunya tentang ilmu memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
pengetahuan, teknologi, seni, budaya (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
terkait fenomena dan kejadian tampak mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
mata. dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.5Mengidentifikasi 3.5.1 Menemukan gagasan pokok dan fakta yang teks
informasi teks eksposisi yang didengar dan dibaca.
eksposisi berupa 3.5.2 Menentukan gagasan pokok, fakta, dan pola
pengembangan teks eksposisi yang didengar dan
artikel ilmiah
dibaca.
populer dari 3.5.3 Menjelaskan gagasan pokok, fakta, dan pola
koran/majalah) yang pengembangan teks eksposisi yang didengar dan
didengar dan dibaca dibaca.
4.5 Menyimpulkan isi 4.5.1 Menentukan pokok-pokok isi berdasarkan gagasan
teks eksposisi pokok dan gagasan penjelas pada teks eksposisi yang
(artikel ilmiah didengar dan dibaca.
populer dari koran 4.5.2 Menguraikan pokok-pokok isi berdasarkan gagasan
dan majalah) yang pokok dan gagasan pada teks eksposisi yang didengar
didengar dan dan dibaca.
dibaca 4.5.3 Menyusun simpulan isi sesuai gagasan-gagasan
pokok dalam teks eksposisi yang didengar dan dibaca.

Fokus penguatan karakter: Tanggung jawab, Jujur, Percaya Diri, Disiplin, Cermat

C. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan Pertama:
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat menemukan, menentukan dan
menjelaskan gagasan pokok, fakta, dan pola pengembangan untuk menemukan informasi dalam
teks eksposisi dengan tepat, cermat, jujur, percaya diri, dan tanggung jawab.
Pertemuan Kedua:
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat menemukan, menentukan,
menejelaskan, dan menguraikan jenis paragraf, gagasan pokok, dan gagasan penjelas untuk
menyimpulkan isi teks eksposisi dengan tepat, cermat, jujur, disiplin, dan tanggung jawab.

D. Materi Pembelajaran

1. Materi pembelajaran regular


a. Pengertian Teks Eksposisi
b. Ciri-Ciri Teks Eksposisi
c. Jenis-jenis Teks Eksposisi
d. Gagasan dan Fakta
e. Informasi/Isi teks eksposisi
f. Menyimpulkan Teks Eksposisi
g. Pola Pengembangan Teks Eksposisi

2. Materi pembelajaran remedial


a. Menguraikan gagasan umum dan gagasan penjelas
b. Menyimpulkan isi teks ekposisi.

3. Materi pembelajaran pengayaan


a. Mengidentifikasi isi teks eksposisi.
b. Menyimpulkan isi teks eksposisi.

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaan


Pendekatan : Saintifik
Model : Saintifik
Metode : Diskusi, tanya jawab, presentasi

F. Media dan Alat Pembelajaran


1. Alat Pembelajaran:
Laptop, Proyektor LCD dan kertas HVS.
2. Media Pembelajaran:
Teks berjudul “Nasib Hutan Kita Semakin Suram”
Teks berjudul “Cerdas Membaca Gejala Alam”
Teks berjudul “Hikmah Kesuksesan Asian Games XVIII”
Lembar kerja peserta didik

G. Sumber Belajar
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Peserta didik Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Kosasih, E dkk. 2016. Bahasa Indonesia Kelas VIII. Jakarta: Kemdikbud

H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama (PJJ)
Kegiatan Sintak Deskripsi kegiatan Alokasi
Pembelajaran Waktu
1. Pendahuluan 1. Guru menyampaikan salam, mengajak 5’
berdoa dan mengecek kesiapan siswa
melalui grup WA kelas.
2. Guru meminta siswa melakukan presensi
dengan menggunakan google-forms yang
telah disiapkan.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan materi melalui tayangan power point
yang disiapkan pada grup WA kelas.
4. Guru mengajak berdiskusi melalui grup
WA tentang gagasan pokok, fakta dan pola
pengembangan teks eksposisi
2. Inti 1. Peserta didik membaca dan mencermati 50’
(literasi) Power Point yang sudah dibagikan
pada grup WA.
2. Peserta didik mencatat hal-hal penting
berkenaan dengan gagasan pokok, fakta dan
pola pengembangan teks eksposisi.
3. Peserta didik melaporkan hasil kegiatannya
kepada guru melalui Google Classroom
3. Penutup 1. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran 5’
dengan menyampaikan ringkasan materi
yang penting.
2. Guru menyampaikan rencana belajar
pertemuan selanjutnya.
3. Guru menutup pembelajaran melalui grup
WA.

Pertemuan kedua (PTM)


Kegiatan Sintak Deskripsi kegiatan Alokasi
Pembelajaran Waktu
1. Pendahuluan 1. Peserta didik menjawab salam pembuka, 5’
berdoa untuk memulai pembelajaran,
dicek kehadirannya oleh guru, dan
mengondisikan diri untuk siap belajar.
2. Peserta didik memerhatikan kompetensi
dasar dan indikator yang disampaikan
guru.
3. Peserta didik memerhatikan tujuan
pembelajaran yang disampaikan guru.
4. Peserta didik memerhatikan keterkaitan
materi yang akan dipelajari dengan
kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Sintak Deskripsi kegiatan Alokasi
Pembelajaran Waktu
5. Peserta didik memerhatikan cakupan
materi dan penilaian mengenai
mengidentifikasi aspek lisan teks eksposisi.
2. Inti Mengamati 1. Peserta didik membaca teks eksposisi 10’
berjudul “Nasib Hutan Kita Semakin
Suram” (Literasi)
2. Peserta didik secara individu
mencermati gagasan pokok teks
eksposisi yang dibaca.
3. Peserta didik mencermati fakta teks
eksposisi yang dibaca.
4. Peserta didik mencermati pola
pengembangan pada teks eksposisi
yang dibaca
Menanya 5. Peserta didik secara individu menyusun
pertanyaan terkait gagasan pokok,
fakta, dan pola pengembangan teks
eksposisi.
Mengeksplora 6. Peserta didik secara individu 40’
si mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber terkait gagasan pokok,
fakta, dan pola pengembangan teks
eksposisi.
7. Peserta didik bersama berdiskusi terkait
gagasan pokok, fakta, dan pola
pengembangan teks eksposisi.
8. Peserta didik bersama menyimpulkan
gagasan pokok, fakta, dan pola
pengembangan teks eksposisi.
Mengasosiasi 9. Peserta didik membaca teks eksposisi
berjudul “Cerdas Membaca Gejala
Alam”. (Literasi)
10. Peserta didik secara individu untuk
menemukan gagasan pokok, fakta, dan
pola pengembangan pada teks yang
dibaca.
11. Peserta didik secara individu
menentukan gagasan pokok, fakta, dan
pola pengembangan pada teks eksposisi
yang dibaca.
12. Peserta didik secara individu
menjelaskan gagasan pokok, fakta, dan
pola pengembangan pada teks eksposisi
yang dibaca.

Mengomunika 13. Peserta didik secara individu


sikan mempresentasikan hasil tentang
gagasan pokok, fakta, dan pola
pengembangan pada teks eksposisi
berjudul “Cerdas Membaca Gejala
Alam yang dibaca sedangkan peserta
didik lainnya memberikan tanggapan.
14. Peserta didik secara individu
memperbaiki hasil diskusi
berdasarakan komentar kelompok lain.
Kegiatan Sintak Deskripsi kegiatan Alokasi
Pembelajaran Waktu

3. Penutup 1. Peserta didik bersama guru merefleksi 5’


hasil pembelajaran mengenai gagasan
pokok, fakta dan pola pengembangan
teks eksposisi.
2. Peserta didik bersama guru
menyimpulkan gagasan pokok, fakta
dan pola pengembangan teks eksposisi.
3. Peserta didik menerima informasi
tentang kompetensi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
4. Peserta didik bersama guru menutup
kegiatan pembelajaran dengan doa dan
salam.

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Teknik Penilaian
a. Sikap Spiritual
No Teknik Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Observasi Jurnal Lihat lampiran 1 Saat pembelajaran
berlangsung

b. Sikap Sosial
No Teknik Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Observasi Jurnal Lihat lampiran 1 Saat pembelajaran
berlangsung

c. Pengetahuan
Bentuk Contoh Butir Waktu
No Teknik Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Tertulis Uraian Lihat lampiran 1 Saat proses
pembelajaran

d. Keterampilan

Bentuk Contoh Butir Waktu


No Teknik Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Praktik Unjuk Lihat lampiran 1 Saat proses
Kerja pembelajaran

2. Pembelajaran Remedial
Pada KD 4.5 dengan pemanfaatan belajar kelompok peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan belajar menyimpulkan isi teks ekposisi berdasarkan (gagasan utama dan
gagasan penjelas) yang berupa artikel ilmiah popular dari surat kabar atau majalah yang ada
di perpustakaan.
3. Pembelajaran Pengayaan

 Pada KD 3.5 peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan
pengayaan mengidentifikasi isi teks ekposisi yang ada di surat kabar dan majalah
minimal dua topik teks eksposisi
 Pada KD 4.5 peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan
pengayaan menyimpulkan isi teks eksposisi yang bersumber dari surat kabar atau
majalah dan minimal 2 topik teks eksposisi.

Ngemplak, 4 November 2021


Mengetahui,
Kepala SMP N 2 Ngemplak Guru Mata Pelajaran

Endang Wahyuti Ningsih, S.Pd. Qoirina Alvionita, S.Pd.


NIP. 19650403 198703 2 021 NIP.-
LAMPIRAN

Lampiran 1 Penilaian
1. Penilaian Sikap Spiritual
Jurnal Penilaian Sikap Spiritual
Nama Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Ngemplak
Tahun pelajaran : 2021/2022
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Positif/
No Waktu Nama Kejadian/Perilaku Butir Sikap Tindak Lanjut
Negatif
1

2. Penilaian Sikap Sosial

Jurnal Penilaian Sikap Sosial


Nama Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Ngemplak
Tahun pelajaran : 2021/2022
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Positif/
No Waktu Nama Kejadian/Perilaku Butir Sikap Tindak Lanjut
Negatif
1

5
3. Pengetahuan
a. Kisi-kisi Penilaian Pengetahuan
Bentuk Nomor Level
Kompetensi Dasar Indikator Soal
Soal Soal Kognisi
3.5 Mengidentifikasi Disajikan teks eksposisi, peserta Uraian 1 LOTS
informasi teks didik dapat menemukan gagasan
eksposisi pokok, fakta, dan pola
berupa artikel pengembangan teks.
ilmiah populer Disajikan teks eksposisi, peserta 2 MOTS
dari didik dapat menentukan gagasan
koran/majalah) pokok, fakta, dan pola
yang didengar pengembangan teks., struktur, dan
dan dibaca. kaidah kebahasaan.
Disajikan teks eksposisi, peserta 3 MOTS
didik dapat menjelaskan gagasan
. pokok, fakta, dan pola
pengembangan teks.

b.Pedoman Penilaian Pengetahuan


No Aspek Bobot Skor Kriteria Penilaian
Soal
1 Jika peserta 3 1-5 5 Sangat tepat: Peserta didik dapat
didik dapat menemukan keseluruhan gagasan pokok,
menemukan fakta, dan pola pengembangan teks eksposisi
gagasan pokok, dengan tepat.
fakta, dan pola 4 Tepat: Peserta didik dapat menemukan
pengembangan sebgaian besar gagasan pokok, fakta, dan
untuk pola pengembangan teks eksposisi dengan
menemukan tepat.
informasi teks 3 Cukup tepat: Peserta didik dapat
eksposisi yang menemukan separuh gagasan pokok, fakta,
dibaca dan dan pola pengembangan teks eksposisi
didengar dengan tepat.
2 Kurang tepat: Peserta didik dapat
menemukan sebagian kecil gagasan pokok,
fakta, dan pola pengembangan teks eksposisi
dengan tepat.
1 Tidak tepat: Peserta didik tidak dapat
menemukan gagasan pokok, fakta, dan pola
pengembangan teks eksposisi dengan tepat.
2 Jika peserta 3 1-5 5 Sangat tepat: Peserta didik dapat
didik dapat menentukan keseluruhan gagasan pokok dan
menentukan fakta teks eksposisi dengan tepat.
gagasan pokok 4 Tepat: Peserta didik dapat menentukan
dan fakta untuk sebgaian besar gagasan pokok dan fakta
menemukan teks eksposisi dengan tepat.
informasi teks 3 Cukup tepat: Peserta didik dapat
eksposisi yang menentukan separuh gagasan pokok dan
dibaca dan fakta teks eksposisi dengan tepat.
didengar. 2 Kurang tepat: Peserta didik dapat
menentukan sebagian kecil gagasan pokok
dan fakta teks eksposisi dengan tepat.
1 Tidak tepat: Peserta didik tidak dapat
menentukan gagasan pokok dan fakta teks
eksposisi dengan tepat.
3 Jika peserta 4 1-5 5 Sangat tepat: Peserta didik dapat
didik dapat menjelaskan gagasan pokok dan fakta untuk
menjelaskan menemukan informasi teks eksposisi dengan
gagasan pokok tepat dan hampir tidak ada kesalahan.
dan fakta untuk 4 Tepat: Peserta didik dapat menjelaskan
menemukan gagasan pokok dan fakta untuk menemukan
informasi teks informasi teks eksposisi dengan sedikit
eksposisi yang kesalahan.
dibaca dan 3 Cukup tepat: Peserta didik dapat
didengar. menjelaskan gagasan pokok dan fakta untuk
menemukan informasi teks eksposisi dengan
perbandingan jawaban benar dan jawaban
salah sama.
2 Kurang tepat: Peserta didik dapat
menjelaskan gagasan pokok dan fakta untuk
menemukan informasi teks eksposisi dengan
sedikit kebenaran.
1 Tidak tepat: Peserta didik dapat
menjelaskan gagasan pokok dan fakta untuk
menemukan informasi teks eksposisi dengan
tidak ada unsur kebenaran.

Skor Maksimal 50
Jumlah skor
Nilai akhir : Skor maksimal
x 100
3. Keterampilan
a. Kisi-kisi Penilaian Keterampilan
Bentuk Nomor Level
Kompetensi Dasar Indikator Soal
Soal Soal Kognisi
4.5 Menyimpulkan Disajikan teks eksposisi, peserta Praktik 1 MOTS
isi teks eksposisi didik dapat menentukan pokok-
(artikel ilmiah pokok isi berdasarkan jenis paragraf,
populer dari gagasan pokok, dan gagasan
koran dan penjelas pada teks eksposisi yang
majalah) yang didengar dan dibaca.
didengar dan Disajikan teks eksposisi, peserta 2 HOTS
dibaca. didik dapat menguraikan pokok-
pokok isi berdasarkan jeis pargraf,
gagasan pokok, dan gagasan pada
teks eksposisi yang didengar dan
dibaca.
Disajikan teks eksposisi, peserta 3 HOTS
didik dapat menyusun simpulan isi
sesuai gagasan-gagasan pokok
dalam teks eksposisi yang didengar
dan dibaca.

b. Penilaian Keterampilan
No Aspek Bobot Skor Kriteria Penilaian
Soal
1 Jika peserta 3 1-5 5 Sangat tepat: Peserta didik dapat
didik dapat menentukan keseluruhan pokok-pokok isi
menentukan berdasarkan jenis paragraf, gagasan pokok,
pokok-pokok isi dan gagasan penjelas pada teks eksposisi
berdasarkan dengan tepat.
jenis paragraf, 4 Tepat: Peserta didik dapat menentukan
gagasan pokok, sebgaian besar pokok-pokok isi berdasarkan
dan gagasan jenis paragraf, gagasan pokok, dan gagasan
penjelas pada penjelas pada teks eksposisi dengan tepat
teks eksposisi 3 Cukup tepat: Peserta didik dapat
yang didengar menentukan pokok-pokok isi berdasarkan
dan dibaca. jenis paragraf, gagasan pokok, dan gagasan
penjelas pada teks eksposisi dengan tepat
2 Kurang tepat: Peserta didik dapat
menentukan pokok-pokok isi berdasarkan
jenis paragraf, gagasan pokok, dan gagasan
penjelas pada teks eksposisi dengan tepat.
1 Tidak tepat: Peserta didik tidak dapat
menentukan pokok-pokok isi berdasarkan
jenis paragraf, gagasan pokok, dan gagasan
penjelas pada teks eksposisi dengan tepat.
2 Jika peserta 3 1-5 5 Sangat tepat: Peserta didik dapat
didik dapat menguraikan pokok-pokok isi berdasarkan
menguraikan jenis paragraf, gagasan pokok, dan gagasan
pokok-pokok isi penjelas pada teks eksposisi dengan tepat
berdasarkan dan hampir tidak ada kesalahan.
jenis paragraf, 4 Tepat: Peserta didik dapat menguraikan
gagasan pokok, pokok-pokok isi berdasarkan jenis paragraf,
dan gagasan gagasan pokok, dan gagasan penjelas pada
penjelas pada teks eksposisi dengan sedikit kesalahan.
teks eksposisi 3 Cukup tepat: Peserta didik dapat
yang didengar menguraikan pokok-pokok isi berdasarkan
dan dibaca.dan jenis paragraf, gagasan pokok, dan gagasan
didengar. penjelas pada teks eksposisi dengan
perbandingan jawaban benar dan jawaban
salah sama.
2 Kurang tepat: Peserta didik dapat
menguraikan pokok-pokok isi berdasarkan
jenis paragraf, gagasan pokok, dan gagasan
penjelas pada teks eksposisi dengan sedikit
kebenaran.
1 Tidak tepat: Peserta didik dapat
menguraikan menguraikan pokok-pokok isi
berdasarkan jenis paragraf, gagasan pokok,
dan gagasan penjelas pada teks eksposisi
dengan tidak ada unsur kebenaran.
3 Jika peserta 4 1-5 5 Sangat tepat: Dapat menyusun kesimpulan
didik dapat menyusun simpulan isi sesuai gagasan-gagasan
dapat menyusun pokok dalam teks eksposisi tepat dan lengkap
simpulan isi hamper tidak ada kesalahan.
sesuai gagasan- 4 Tepat: Dapat menyusun kesimpulan menyusun
simpulan isi sesuai gagasan-gagasan pokok
gagasan pokok
dalam teks eksposisi dengan sedikit kesalahan.
dalam teks Cukup tepat: Dapat menyusun kesimpulan
eksposisi yang 3 menyusun simpulan isi sesuai gagasan-gagasan
didengar dan pokok dalam teks eksposisi dengan
dibaca. perbandingan benar dan salah seimbang.
2 Kurang tepat: Dapat menyusun kesimpulan
menyusun simpulan isi sesuai gagasan-gagasan
pokok dalam teks eksposisi dengan sedikit
kebenaran.
1 Tidak tepat: Tidak dapat menyusun kesimpulan
menyusun simpulan isi sesuai gagasan-gagasan
pokok dalam teks eksposisi.
Skor Maksimal 50

Jumlah skor
Nilai akhir : Skor maksimal
x 100
Lampiran 2
MATERI
1. Pengertian Teks Eksposisi
Eksposisi adalah uraian (paparan) tentang maksud dan tujuan (KBBI, 2011). Teks
eksposisi adalah teks yang mengemukakan sejumlah pendapat disertai fakta. Teks
eksposisi memuat penilaian, dorongan, atau ajakan-ajakan tertentu kepada khalayak.
Bentuk teks eksposisi, terutama di dalam media massa dapat berupa esai, tajuk rencana
(editorial), ataupun tanggapan kritis.
Dalam pengembangannya, teks eksposisi dapat menggunakan fakta, contoh-contoh,
gagasan-gagasan penulisnya, ataupun pendapat-pendapat para ahli. Bahkan, teks itu dapat
dilengkapi dengan media-media visual, seperti tabel, grafik, peta, dan yang lainnya. Teks
eksposisi mengemukakan suatu persoalan tertentu berdasarkan sudut pandang penulisnya.
Hal tersebut menyebabkan bahasan teks eksposisi cenderung subjektif.
Teks eksposisi dibentuk oleh dua unsur utama, yaitu gagasan dan fakta. Gagasan
disebut juga ide ataupun pendapat. Isinya berupa pernyataan yang mungkin berupa
komentar, penilaian, saran, dorongan, dan bujukan. Sedangkan fakta adalah (keadaan,
peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Dalam
teks eksposisi, fakta berfungsi untuk memperkuat gagasan sehingga diharapkan lebih
meyakinkan khalayak.

2. Pengertian Artikel Ilmiah Populer


Karya ilmiah populer merupakan karya ilmiah yang bentuk, isi, dan bahasanya
menggunakan kaidah-kaidah keilmuan, serta disajikan dalam bahasa yang santai dan
mudah dipahami oleh masyarakat awam. Menurut Slamet Suseno (dalam Dalman, 2012:
156) mengemukakan bahwa karya ilmiah populer lebih banyak diciptakan dengan jalan
menyadur tulisan orang lain daripada dengan jalan menulis gagasan, pendapat, dan
pernyataannya sendiri. Karya ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi
pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai
hal-hal kehidupan sehari-hari.

3. Gagasan dan Fakta Teks Eksposisi


a. Gagasan disebut juga ide ataupun pendapat. Isinya berupa pernyataan yang
mungkin berupa komentar, penilaian, saran, dorongan, dan bujukan.
b. Fakta adalah (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang
benar-benar ada atau terjadi. Dalam teks eksposisi, fakta berfungsi untuk
memperkuat gagasan sehingga diharapkan lebih meyakinkan khalayak.
4. Isi Teks Eksposisi
a. Gagasan umum sebagai dasar penyimpulan isi teks
Gagasan umum, gagasan utama,atau ide pokok merupakan gagasan yang
menjadi dasar pengembangan suatu paragraf. Keberadaan gagasan umum suatu teks
atau paragraf dapat diketahui setelah membaca teks secara keseluruhan. Namun
demikian, tidak sedikit pula paragraf yang menempatkan gagasan umumnya pada
kalimat pertamanya.
Gagasan umum akan disertai gagasan-gagasan khusus atau dapat pula disebut
gagasan pendukung atau gagasan penjelas. Gagasan-gagasan pendukung
dikembangkan berdasarkan gagasan umum. Gagasan umum dijabarkan oleh lebih
dari satu gagasan khusus.
b. Gagasan penjelas
Gagasan adalah gagasan yang dikembangkan berdasarkan gagasan umum. Gagasan
penjelas berfungsi menjelaskan gagasan utama. Gagasan penjelas umumnya
dinyatakan oleh lebih dari satu kalimat.
c. Jenis-jenis paragraf berdasarkan letak gagasan umumnya
Berdasarkan letak gagasan utamanya, paragraf terbagi ke dalam beberapa jenis,
sebagai berikut.
1) Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan umumnya terletak diawal
paragraf. Gagasan umum atau gagasan utamanya dinyatakan dalam kalimat
pertama.
2) Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak diakhir
paragraf atau pada kalimat penutup paragraf.
3) Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan umumnya terletak pada
kalimat pertama dan kalimat terakhir. Dalam paragraf ini terdapat dua kalimat
utama. Kalimat terakhir paragraf ini merupakan penegasan dari pernyataan yang
dikemukakan dalam kalimat pertama.

3. Menyimpulkan Isi Teks Eksposisi


Fungsi ringkasan adalah untuk mengetahui dan memahami gagasan utama dan tujuan
penulis melalui tulisannya seperti buku, artikel, dan lain-lain secara keseluruhan dengan
cepat dan singkat. Dalam sebuah teks terdiri atas beberapa pikiran-pikiran dari seorang
penulis. Sebagian pembaca tidak akan membuang waktunya untuk membaca keseluruhan
isi dari tulisan tersebut, apalagi tulisan tersebut sangat panjang dan sulit untuk dipahami.
Oleh karena itu, cara yang digunakan untuk menangani masalah tersebut yaitu buatlah
ringkasan dari teks atau tulisan.
Langkah-langkah merangkum isi teks eksposisi:
1. Membaca teks eksposisi untuk mengetahui kesan umum dan maksud pengarang.
2. Mencatat gagasan pokok dalam setiap paragraf.
3. Menyusun gagasan pokok teks menjadi suatu paragraf atau lebih.

4. Pola Pengembangan Teks Eksposisi


Pola yang digunakan dalam pengembangan teks eksposisi.
a. Pola umum khusus
Ide pokok bagian teksnya ditempatkan pada awal paragraf yang kemudian diikuti
oleh ide-ide penjelas. Pola demikian dikenal sebagai paragraf deduktif. Ide-ide
penjelasnya merupakan perincian dari ide umum yang dikemukakan sebelumnya.
b. Pola khusus umum
Hal-hal yang bersifat khusus diikuti oleh uraian yang bersifat umum. Bagian
terakhir dalam bagian teks ini berfungsi sebagai simpulan atau rangkuman dari
pendapat-pendapat yang dikemukakan sebelumnya.
c. Pola ilustrasi
Sebuah gagasan yang terlalu umum memerlukan ilustrasi-ilustrasi konkret.
Ilustrasi-ilustrasi tersebut berfungsi untuk membuktikan suatu pendapat. Dalam hal ini
pengalaman-pengalaman pribadi merupakan bahan ilustrasi yang paling efektif dalam
meyakinkan kebenaran suatu gagasan.
d. Pola perbandingan
Untuk meyakinkan suatu pendapat, maka dapat melakukan suatu perbandingan.
Benda-benda, keadaan, atau yang lain ditentukan perbedaan ataupun kesamaannya
berdasarkan aspek tertentu. Dengan cara demikian, keyakinan pembaca atas gagasan
yang kita sampaikan akan lebih kuat.
Lampiran 3

Teks Ekposisi tertulis untuk stimulus (dibaca) KD 3.5

Nasib Hutan Kita Semakin Suram


Jika Pemerintah tidak cepat bertindak dalam sepuluh tahun mendatang, hutan Sumatra
akan musnah. Hilangnya hutan Sumatra akan diikuti oleh musnahnya hutan Kalimantan.
Pengelolaan hutan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda perbaikan dibandingkan tahun
sebelumnya. Sebaliknya, kecenderungannya justru semakin memburuk. Kebakaran hutan
masih terus terjadi dan penebangan liar semakin meningkat. Diperburuk lagi dengan rencana
pembukaan lahan hutan lindung bagi pertambangan. Keadaan tersebut jelas menambah suram
nasib hutan.
Keterpurukan sektor kehutanan bersumber dari sistem pengelolaan yang didominasi oleh
pemeritah pusat dan mengesampingkan keberadaan masyarakat lokal. Adanya konflik-konflik
seperti konflik antarmasyarakat lokal, masyarakat lokal dengan perusahaan, atau antara
masyarakat lokal dengan Pemerintah, semakin memperburuk kondisi kehutanan di Indonesia.
Selain itu, lemahnya penegakan hukum menyebabkan semakin parahnya kerusakan
hutan. Kerusakan hutan telah mencapai kurang lebih dua juta hektare per tahun. Hal ini berarti
setiap menitnya Indonesia kehilangan hutan seluas tiga hektare atau sama dengan enam kali
luas lapangan bola.
Namun, kenyataan di lapangan justru sebaliknya. Beberapa hal justru mempercepat laju
kerusakan hutan di Indonesia hampir dua kali lipat. Penyebabnya, antara lain, adanya tekanan
masyarakat akibat krisis ekonomi. Kondisi demikian mengakibatkan merajalelanya
penebangan liar.
Bersamaan dengan itu, eksploitasi sumber daya alam oleh Pemerintah juga semakin
meningkat sebagai konsekuensi dari kebutuhan Pemerintah untuk membayar utang negara.
Belum lagi adanya otonomi daerah, yang mendorong pemerintah lokal meningkatkan
pendapatan asli daerah (PAD)-nya dengan menebang hutan secara berlebihan.
Sebelum itu, kondisi hutan Indonesia benar-benar sudah memprihatinkan. Dalam kurun
waktu lima puluh tahun, hutan alam Indonesia mengalami penurunan luas sebesar 64 juta
hektare. Pembukaan hutan alam di dataran rendah di Sulawesi telah memusnahkan
keanekaragaman hayati. Berjuta-juta spesies flora dan fauna musnah dengan percuma.
Pembukaan lahan dengan cara membakar hutan menambah masalah kerusakan hutan.
Munculnya El Nino memperburuk kondisi hutan.
Selama bulan Januari–Oktober, 45 persen dari keseluruhan titik kebakaran terkonsentrasi
di Provinsi Riau. Kemudian, pada bulan Oktober terjadi kenaikan jumlah titik kebakaran yang
cukup signifkan di Provinsi Riau, Sumatra Barat, dan Jambi.
Di Pulau Sumatra berdasarkan titik kebakaran terjadi di hutan rawa gambut sebanyak
49%, alang-alang 13%, hutan dataran rendah 10%, permukiman/ pertanian masyarakat 10%,
perkebunan 8%, dan sisanya rawa (nongambut). Kebakaran hutan memberikan kerugian tidak
sedikit. Tahun 1997 diperkirakan kerugiannya sebesar $3–$4,4 miliar atau sekira Rp2–4
triliun.
Rupanya kedua masalah itu belum cukup. Pemerintah menambah masalah lagi dengan
rencana pembukaan kawasan hutan lindung untuk areal pertambangan. Kebijakan tersebut jelas
semakin menyempurnakan derita hutan Indonesia.

(Sumber: Spektrum Online dengan beberapa perubahan)

Teks Ekposisi tertulis untuk asisosiasi (dibaca) KD 3.5


Cerdas membaca Gejala Alam

Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Sumatera menjadi daerah yang paling rawan terjadi
kekeringan akibat kemarau panjang tahun ini. Akibat dari kemarau selain kekeringan adalah
bahaya kebakaran lahan akan berdampak banyak hal terutama dalam hal sosial dan ekonomi.
Kita tak dapat menutup mata pada peristiwa yang sudah terjadi. Kebakaran hutan dan lahan
di lereng Gunung Sindoro di wilayah Temanggung dan Wonosobo Jawa Tengah akhir pekan ini.
Dikabarkan hingga Minggu (9/9), kebakaran justru semakin meluas, menghanguskan 25 hektare
hutan dan lahan. Tak hanya lereng Sindoro, sekitar 5 hektare lereng Gunung Lawu di
Karanganyar juga dilalap api. Sebelumnya, hutan lahan di Gunung Bromo, Jawa Timur juga
terbakar.
Begitulah peristiwa alam yang selalu menyertakan tanda-tanda sangat alamiah. Kemarau
panjang, risiko kebakaran meningkat. Hujan yang panjang, risiko tanah longsor dan banjir. Peran
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sangat diharapkan untuk memberikan
informasi akurat tentang situasi dan kondisi terbaru. Tentu saja diharapkan informasi tersebut
menjadi dasar masyarakat untuk bertindak dalam pemahaman preventif terhadap segala
kemungkinan buruk.
Satu ‘patokan’ dasar, kita harus mencatat dan memahami apa yang dirilis oleh BMKG
diperkirakan awal musim hujan mundur hingga Oktober di sebagian besar wilayah Indonesia.
Artinya, kemarau lebih lama. Pernyataan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, hujan tidak akan
turun serentak terjadi. Sehingga diperlukan tingkat siap-siaga yang lebih ekstra. Ada yang tetap
kemarau, namun ada yang mungkin telah mendapat hujan lebat berikut semua akibatnya.
Sebagai makhluk Tuhan yang paling mulia, karena dikaruniai akal dan kecerdasan lengkap
dengan etika dan estetika manusia wajib menjaga dan menjalankan amanah tersebut. Menjadi
makhluk yang lebih utama menjaga keselamatan bumi beserta makhluk lain. Keselamatan
kehidupan dan kelestarian aneka flora dan fauna/satwa adalah tanggung jawab manusia.
Sehingga kitalah yang harus memiliki kepekaan afeksi dan kognisi menjadi motor penyelamat
dan pelestari lingkungan.
Tanpa kerja sama yang baik dengan masyarakat, apa yang disajikan BMKG tidak akan
menghasilkan manfaat maksimal. Peran serta masyarakat baik secara personal maupun
kelompok, akhirnya menjadi sangat penting untuk menjaga lahan dan kehidupan manusia, flora
dan fauna. Cerdas membaca dan bersahabat dengan alam, harus menjadi bagian dari gaya hidup
saat ini. Sebab di zaman milenial yang serba virtual, bukan mustahil menghilangkan pola pikir
anak zaman ini, bahwa alam raya ini nyata dan perlu dirawat dan dilestarikan. Alam raya bukan
virtual yang antara ada dan tiada.

(Sumber: KEDAULATAN RAKYAT HALAMAN 11, RABU KLIWON, 12 SEPTEMBER 2018)


Lampiran 4

Lembar Kerja Peserta Didik 1

Nama :
No :
Kelas :

1. Teks Eksposisi yang dibaca.


a. Bacalah teks eksposisi berikut ini!
b. Tentukanlah gagasan pokok, fakta, dan pola pengembangan teks eksposisi (artikel ilmiah
populer) yang dibaca berjudul “Cerdas Membaca Gejala Alam”!
Jawaban:
Pola
Paragraf Gasasan Pokok Fakta Pengembangan
Teks
Lampiran 5
Kunci Jawaban
Lembar Kerja Peserta Didik 1

Nama :
No :
Kelas :

1. Tentukanlah gagasan pokok, fakta, dan pola pengembangan teks eksposisi (artikel ilmiah
populer) yang dibaca berjudul “Cerdas Membaca Gejala Alam”!
Jawaban:

Pola
Paragraf Gasasan Pokok Fakta Pengembangan
Teks

Daerah yang paling Jawa, Bali, Nusa Tenggara Pola


rawan terjadi kekeringan dan Sumatera menjadi daerah Pengembang
akibat kemarau panjang. yang paling rawan terjadi an Khusus-
kekeringan akibat kemarau Umum
panjang tahun ini. Akibat dari (Pokok isi
Pertama kemarau selain kekeringan teks berada
adalah bahaya kebakaran di akhir
lahan akan berdampak teks)
banyak hal terutama dalam
hal sosial dan ekonomi.

Beberapa kejadian Kebakaran hutan dan lahan


kebakaran di wilayah di lereng Gunung Sindoro di
Jawa. wilayah Temanggung dan
Wonosobo Jawa Tengah
akhir pekan ini. Dikabarkan
hingga Minggu (9/9),
kebakaran justru semakin
Kedua meluas, menghanguskan 25
hektare hutan dan lahan.
Tak hanya lereng Sindoro,
sekitar 5 hektare lereng
Gunung Lawu di
Karanganyar juga dilalap
api. Sebelumnya, hutan
lahan di Gunung Bromo,
Jawa Timur juga terbakar.
Resiko dari peristiwa Kemarau panjang, risiko
alam. kebakaran meningkat.
Ketiga
Hujan yang panjang, risiko
tanah longsor dan banjir.
Saran untuk menghadapi Pernyataan Kepala BMKG,
Keempat peristiwa alam. Dwikorita Karnawati, hujan
tidak akan turun serentak
terjadi.
Peran manusia dalam Keselamatan kehidupan dan
Kelima menjaga alam. kelestarian aneka flora dan
fauna/satwa adalah tanggung
jawab manusia.
Peran manusia dalam Keselamatan kehidupan dan
Keenam menjaga alam. kelestarian aneka flora dan
fauna/satwa adalah tanggung
jawab manusia.
Lampiran 6
Daftar Nilai Ulangan Harian dan Tugas
No. NAMA NILAI UH NILAI TUGAS
(Pengetahuan) (Keterampilan)
1. ALI FURQON NUR ROHMAN 84 86
2. ARDHANA SATYA PUTRA 84 85
3. AREFA PUTRI DEWI KHUSNUL KHOTIMAH 80 84
4. ARFI NUR FAUZAH 84 83
5. ARUM DWI SARASWATI 84 82
6. AULIA PUTRI AGUSTINA 84 88
7. CHRISTINA JANE WATTIMENA 84 92
8. DAMAR REIHAN SAPUTRA 81 84
9. DANISH TATA SAFITRI 84 92
10. DEVINTA NUR ANGGRAENI 84 84
11. DIAN RAHMAT SAPUTRA 76 80
12. DINAR WAHYU SATRIA 84 88
13. FAZIL MALIK ALFARAJ 81 82
14. FIRMAN KHOIRUDDIN 83 82
15. INTAN NUR AUFA 84 84
16. LENI RAMADHANI 84 84
17. MARGARETHA INDRIA WIWITAMA 84 84
18. MIKAEL DEWA NDARU 82 80
19. MUHAMAD IRSAN OKTA FITRIANTO 80 78
20. MUHAMMAD FAIZ FADHILANSYAH 84 82
21. MUHAMMAD HAFIDZ SYAKURI 84 84
22. PRELLA INDA LISTIANA 83 81
23. REGITA JULIA ANJANI 80 78
24. RIANGGA AKHSAN MAULANA 82 83
25. RINO SATRIA PUTRA 76 78
26. RISTA DWI RAHAYU 83 82
27. SYAFA'AH HASNA AZZAHRA 84 84
28. TRIANI RUWAKHIRYANI SEPTIANINGRUM 84 85
29. WISNU HERMAWAN 80 84
30. YOSEF DAFA EKO SETIAWAN 83 83
31. ZAHRATUSSITA NUR ALIFA 84 88
32. ZALFA RACHMADINA AZAHRA 84 84
Lampiran 7
Hasil Tugas Peserta Didik
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri 2 Ngemplak


Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Teks Cerpen
Kelas/Semester : IX / 1
Alokasi Waktu : 12 x 40 menit ( 4 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab,peduli (toleransi, gotong royong),
santun, dan percaya diri, peduli, dan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret ( menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak(menulis, membaca,
menghitung, menggambar,dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator


3.5 Mengidentifikasi unsur pembangun 3.5.1. Menentukan tema dalam teks cerpen yang
karya sastra dalam teks cerita pendek dibaca atau didengar
yang dibaca atau didengar 3.5.2. Menentukan tokoh/ perwatakan dalam
cerpen yang dibaca atau didengar
3.5.3. Menentukan sudut pandang /teknik
penceritaan yang dibaca atau didengar
3.5.4. Menentukan amanat cerita
3.5.5. Menentukan latar tempat,latar waktu dan
latar suasana dalm teks cerpen
3.5.6. Menentukan alur dalam teks cerpen yang
dibaca
4.5 Menyimpulkan unsur-unsur 4.5.1 Mengidentifikasi unsur-unsur pembangun
pembangun karya sastra dengan bukti teks cerita pendek.
yang mendukung dari cerita pendek 4.5.2 Menguraikan unsur-unsur pembangun teks
yang dibaca atau didengar cerita pendek dengan bukti yang
mendukung
4.5.3 Menyusun simpulan unsur-unsur pembangun
teks cerita pendek dengan bukti yang
mendukung

Nilai Karakter yang dikembangkan: kejujuran, santun, disiplin, percaya diri, dan tanggung
jawab, peduli lingkungan, antikorupsi

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. Melalui kegiatan pembelajaran cerpen, peserta didik dapat menentukan tema dalam
cerpen yang dibaca atau didengar dengan tepat.

1
2. Melalui kegiatan pembelajaran cerpen, peserta didik dapat menentukan tokoh dan
perwatakan dalam cerpen yang dibaca atau didengar.
3. Melalui pembelajaran dengan model inqury, peserta didik dapat bersikap disiplin,
tanggung jawab, dan santun.

Pertemuan kedua
1. Melalui kegiatan pembelajaran cerpen, peserta didik dapat menentukan sudut
pandang/teknik penceritaan dalam cerpen yang dibaca atau didengar.
2. Melalui kegiatan pembelajaran cerpen, peserta didik dapat menentukan amanat dalam
cerpen yang dibaca atau didengar.
3. Melalui kegiatan pembelajaran cerpen, peserta didik dapat menentukan latar tempat, latar
waktu, dan latar suasana dalam cerpen yang dibaca atau didengar.
4. Melalui kegiatan pembelajaran cerpen, peserta didik dapat menentukan alur dalam
cerpen yang dibaca atau didengar.
5. Melalui pembelajaran dengan model inqury, peserta didik dapat bersikap disiplin,
tanggung jawab, dan santun.

Pertemuan ketiga
1. Melalui kegiatan pembelajaran cerpen, peserta didik dapat menentukan unsur-unsur
pembangun teks cerita pendek dengan tepat.
2. Melalui kegiatan pembelajaran cerpen, peserta didik dapat menguraikan unsur-unsur
pembangun teks cerita pendek dengan bukti yang mendukung dengan tepat.

Pertemuan keempat
1. Melalui kegiatan pembelajaran cerpen, peserta didik dapat menyusun simpulan unsur-
unsur pembangun teks cerita pendek dengan bukti yang mendukung serta menjunjung
nilai kejujuran, percaya diri, dan tanggung jawab.

B. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
Faktual
a. Teks Cerpen 1 tugas mandiri (Lisan)
Konseptual
a. Pengertian cerpen
b. Unsur-unsur pembangun cerpen
Prosedural
Cara menentukan unsur-unsur pembangun cerpen
Metakognitif
Nilai moral dalam kehidupan cerpen dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Materi Pembelajaran Pengayaan


Menganalisis unsur-unsur pembangun cerpen “Indahnya Sebuah Persahabatan”

3. Materi Pembelajaran Remedial


- Cara menentukan unsur-unsur pembangun cerpen”Indahnya Sebuah Persahabatan”.

C. Metode Pembelajaran
Metode : Demonstrasi, Tanya jawab, Diskusi, Penugasan
Model : Inquiry
Pendekatan: Saintifik

D. Media dan Bahan


1. Media
Laptop
2
LCD
Papan Tulis

2. Bahan
a. Contoh teks cerita pendek
b. Video Sinemanisasi Cerpen
c. Teks-teks cerita pendek, antara lain:
1. “Nyanyian Lautan” karya Yanusa Nugroho
2. “Blarak” karya Yanusa Nugroho
3. “Susi yang Sunyi” karya Gus tf Sakai
d. PowerPoint berisi Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan

E. Sumber Belajar
Trianto, Agus.2018. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas IX SMP/MTs Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Hlm. 51 – 86.

___________. 2018.Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas IX SMP/MTs Jakarta: Pusat


Kurikulum dan perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.Hlm.61 -68.

Sawali, M.Pd., Wahono, M.Pd., Drs. Mafrukhi, M.Pd. Mahir Berbahasa Indonesia Kelas IX
SMP/MTs. Jakarta : Erlangga. Hlm. 65 – 103.

F. Langkah-langkah pembelajaran
Pertemuan Pertama (3 JP)
No. Kegiatan Pesesrta Didik Waktu
1. Pendahuluan 10 menit
1. Guru membimbing dan mengawali kegiatan dengan berdoa
dan menanyakan kehadiran peserta didik.
2. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti pembelajaran.
3. Guru memberi motivasi belajar siswa sesuai dengan manfaat
dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari.
4. Guru menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang
akan dipelajari.
5. Guru menyampaikan informasi tujuan kegiatan
pembelajaran yang akan ditempuh atau kompetensi dasar
yang akan dicapai.
6. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
7. Guru menyampaikan lingkup penilaian terkait kompetensi
dasar.
8. Guru membuat kesepakatan dengan peserta didik mengenai
kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran

2. Kegiatan Inti 100 menit


1. Peserta didik mencermati contoh tayangan video cerpen
berjudul “Hadiah Terakhir Untuk Ibu “ karya Novita Tree
Putri Hastomi.
2. Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang unsur
instrinsik dalam teks cerita pendek yang didengar.
3. Peserta didik dapat menentukan unsur instrinsik dari
tayangan video cerpen yang didengar.
3
4. Peserta didik menjawab pertanyaan tentang unsur
insterinsik dari tayangan video secara lisan.
5. Peserta didik membentuk kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 4 siswa.
6. Guru memfasilitasi peserta didik dengan memberikan teks
cerpen berjudul “Indahnya Sebuah Persahabatan”.
7. Peserta didik bersama kelompoknya membaca cerpen yang
sudah dibagikan dalam kelompok.
8. Peserta didik berdiskusi mencari dan menemukan tema
dalam teks cerita pendek yang dibaca.
9. Peserta didik berdiskusi mencari dan menemukan tokoh
dan perwatakan dalam cerpen yang dibaca.
10. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya tentang
makna kata, tema, tokoh, dan perwatakan, dalam teks
cerita pendek dengan santun.
11. Peserta didik diberi kesempatan mencocokkan jawaban
kemudian menyempurnakan semua jawaban secara
bersama-sama.
12. Peserta didik memberikan tanggapan secara tulis atau
lisan tentang tema, tokoh dan perwatakan dalam teks cerita
pendek dengan santun.

3 Penutup 10 menit
1. Guru memfasilitasi peserta didik membuat butir-butir
simpulan mengenai tema, tokoh, perwatakan dalam teks
cerpen.
2. Guru bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi
kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran tentang
mengidentifikasi tema, tokoh, perwatakan, dalam teks
cerpen berdasar yang dibaca dan didengar.
3. Guru memberi umpan balik peserta didik dalam proses dan
hasil pembelajaran dengan cara memberi kesempatan
peserta didik untuk menyampaikan kembali tentang tema,
tokoh, perwatakan dalam cerpen.
4. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mencermati dan mencocokkan prediksi yang telah ditulis
dengan pengetahuan yang telah diperoleh.
5. Guru menyampaikan kegiatan belajar yang dikerjakan
sebagai PR yaitu berupa membaca teks cerpen “Malu” karya
Aqil Aziz pada buku Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia
Halaman 39-41.
6. Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan
dikerjakan pada pertemuan berikutnya, yaitu menentukan
latar (waktu, tempat, suasana),alur, amanat, dan sudut
pandang dalam cerpen yang dibaca atau didengar.
7. Guru memberikan penilaian pengetahuan tentang unsur
instrinsik dalam teks cerpen.
8. Peserta didik menutup salam penutup dengan mengucapkan
Assalamualaikum wr.wb.

4
Pertemuan kedua (3 JP)
No. Kegiatan Pesesrta Didik Waktu
1. Pendahuluan 10 menit
1. Guru membimbing dan mengawali kegiatan dengan berdoa
dan menanyakan kehadiran peserta didik.
2. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti pembelajaran.
3. Guru memberi motivasi belajar siswa sesuai dengan manfaat
dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari.
4. Guru menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang
akan dipelajari.
5. Guru menyampaikan informasi tujuan kegiatan
pembelajaran yang akan ditempuh atau kompetensi dasar
yang akan dicapai.
6. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
7. Guru menyampaikan lingkup penilaian terkait kompetensi
dasar.
8. Guru membuat kesepakatan dengan peserta didik mengenai
kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran

2. Kegiatan Inti 100 menit


1. Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang unsur instrinsik
dalam teks cerita pendek yang didengar.
2. Peserta didik membentuk kelompok, setiap kelompok terdiri
dari 4 siswa.
3. Guru memfasilitasi peserta didik dengan memberikan teks
cerpen berjudul “Indahnya Sebuah Persahabatan”.
4. Peserta didik bersama kelompoknya membaca cerpen yang
sudah dibagikan dalam kelompok.
5. Peserta didik berdiskusi mencari dan menemukan sudut
pandang atau teknik penceritaan dalam cerpen yang dibaca.
6. Peserta didik bersama kelompoknya menentukan alur dalam
teks cerpen yang dibaca.
7. Bersama kelompoknya peserta didik menentukan latar waktu,
latar tempat, dan latar suasana dalam teks cerpen yang
dibaca.
8. Melalui diskusi kelompok peserta didik menentukan amanat
yang didapat dalam teks cerpen yang dibaca.
9. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya tentang
latar, amanat, alur, dan teknik penceritaan dalam teks cerita
pendek dengan santun.
10. Peserta didik diberi kesempatan mencocokkan jawaban
kemudian menyempurnakan semua jawaban secara bersama-
sama.
11. Peserta didik memberikan tanggapan secara tulis atau
lisan tentang latar, amanat, sudut pandang, alur, dalam teks
cerita pendek dengan santun.

3 Penutup 10 menit
1. Guru memfasilitasi peserta didik membuat butir-butir
simpulan mengenai alur, latar, amanat, dan sudut
pandang/teknik penceritaan dalam teks cerpen.
5
2. Guru bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi
kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran tentang
mengidentifikasi alur,latar, amanat, dan sudut pandang
teknik penceritaan dalam teks cerpen berdasar yang dibaca
dan didengar.
3. Guru memberi umpan balik peserta didik dalam proses dan
hasil pembelajaran dengan cara memberi kesempatan
peserta didik untuk menyampaikan kembali tentang alur,
latar, amanat, dan sudut pandang/teknik penceritaan dalam
cerpen.
4. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mencermati dan mencocokkan prediksi yang telah ditulis
dengan pengetahuan yang telah diperoleh.
5. Guru menyampaikan kegiatan belajar yang dikerjakan
sebagai PR yaitu berupa membaca teks cerpen “Malu” karya
Aqil Aziz pada buku Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia
Halaman 39-41.
6. Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan
dikerjakan pada pertemuan berikutnya, yaitu menyimpulkan
latar (waktu, tempat, suasana), tokoh, dan perwatakan,alur,
sudut pandang dalam cerpen yang dibaca atau didengar.
7. Guru memberikan penilaian pengetahuan tentang unsur
instrinsik dalam teks cerpen.
8. Peserta didik menutup salam penutup dengan mengucapkan
Assalamualaikum wr.wb.

Pertemuan Ketiga (3 JP)


No Kegiatan Peserta Didik Alokasi
Waktu
(menit)
1. Pendahuluan
1. Peserta didik menjawab salam pembuka, berdoa untuk
memulai pembelajaran, dicek kehadirannya oleh guru, dan
mengondisikan diri untuk siap belajar.
2. Peserta didik bersama guru mengaitkan materi yang akan
dipelajari dengan pengalaman peserta didik saat
mempelajari materi pada pertemuan sebelumnya mengenai
identifikasi unsur-unsur teks cerita pendek.
3. Peserta didik memperhatikan kompetensi dasar dan
indikator yang disampaikan guru.
4. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru.
5. Peserta didik memperhatikan cakupan materi dan penilaian
mengenai simpulan unsur-unsur pembangun teks cerita
pendek.

6
2. Kegiatan Inti 100
1. Peserta didik membaca teks cerita pendek berjudul
“Blarak” karya Yanusa Nugroho yang diberikan guru.
(cermat) (literasi)
2. Peserta didik mencermati uraian unsur-unsur pembangun
teks cerita pendek dengan bukti yang mendukung melalui
media. (cermat) (literasi)
3. Peserta didik mengajukan pertanyaan mengenai simpulan
unsur-unsur pembangun dalam cerita pendek. (santun)
(berpikir kritis)
4. Peserta didik mengumpulkan berbagai informasi tentang
simpulan unsur-unsur pembangun teks cerita pendek
berjudul “Blarak” karya Yanusa Nugroho dengan bukti
yang mendukung. (bertanggung jawab) (kolaboratif)
5. Peserta didik menyimpulkan unsur-unsur pembangun teks
cerita pendek berjudul “Blarak” karya Yanusa Nugroho
dengan bukti yang mendukung. (bertanggung jawab)
(kolaboratif)
3. Penutup 10
1. Peserta didik bersama guru merefleksi hasil pembelajaran
mengenai unsur-unsur pembangun teks cerita pendek.
2. Peserta didik bersama guru menyimpulkan unsur-unsur
pembangun teks cerita pendek.
3. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi yang
akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
4. Peserta didik bersama guru menutup kegiatan pembelajaran
dengan doa bersama dan salam.

Pertemuan keempat (3 JP)

No. Kegiatan Peserta Didik Alokasi


Waktu
(menit)
1. Pendahuluan 10
1. Peserta didik menjawab salam pembuka, berdoa untuk
memulai pembelajaran, dicek kehadirannya oleh guru, dan
mengondisikan diri untuk siap belajar.
2. Peserta didik bersama guru mengaitkan materi yang akan
dipelajari dengan pengalaman peserta didik saat
mempelajari materi pada pertemuan sebelumnya mengenai
identifikasi unsur-unsur teks cerita pendek.
3. Peserta didik memperhatikan kompetensi dasar dan
indikator yang disampaikan guru.
4. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru.
5. Peserta didik memperhatikan cakupan materi dan penilaian
mengenai simpulan unsur-unsur pembangun teks cerita
pendek.
2. Kegiatan Inti 100
1. Peserta didik membaca teks cerita pendek berjudul “Nyanyi
Lautan” karya Yanusa Nugroho. (cermat) (literasi)
2. Peserta didik secara mandiri mengidentifikasi unsur-unsur
pembangun teks cerpen. (disiplin) (berpikir kritis dan
7
memecahkan masalah)
3. Peserta didik secara mandiri menguraikan unsur-unsur
pembangun teks cerpen dengan bukti yang mendukung
(disiplin) (berpikir kritis dan memecahkan masalah)
4. Peserta didik secara mandiri menyimpulkan unsur-unsur
pembangun teks cerpen dengan bukti yang mendukung
disiplin) (berpikir kritis)
5. Perwakilan peserta didik mempresentasikan simpulan
unsur-unsur pembangun teks cerpen dengan bukti yang
mendukung. (percaya diri dan santun) (komunikatif)
6. Peserta didik lain memberi komentar atau tanggapan.
(percaya diri dan santun) (komunikatif)
3. Penutup
1. Peserta didik bersama guru merefleksi hasil pembelajaran
mengenai unsur-unsur pembangun teks cerita pendek.
2. Peserta didik bersama guru menyimpulkan unsur-unsur
pembangun teks cerita pendek.
3. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi yang
akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
4. Peserta didik bersama guru menutup kegiatan pembelajaran
dengan doa bersama dan salam.

G. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Sikap Spiritual
No Teknik Bentuk Waktu Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
Observasi Jurnal Pembelajaran Penilaian untuk
berlangsung dan
pencapaian
pembelajaran.

a. Sikap Sosial
Bentuk Contoh Butir
No. Teknik WaktuPelaksanaan Keterangan
Instrumen Instrumen
1. observasi Lembar terlampir saat pembelajaran penilaian
observasi berlangsung untuk dan
(catatanjurnal pencapaian
) pembelajaran
2. Penilaian Diri Lembar terlampir saat pembelajaran penilaian
observasi selesai sebagai
(catatan pembelajaran
jurnal)
3. Penilaian Antar Lembar terlampir setelah penilaian
Teman observasi(cata pembelajaran sebagai
tan jurnal) selesai pembelajaran

b. Pengetahuan
Bentuk Waktu
No Teknik Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
1. Lisan Pertanyaan Saat Penilaian untuk
(lisan) dengan pembelajaran pembelajaran
jawaban berlangsung
8
terbuka
2. Tertulis Pilihan ganda Setelah Penilaian
pembelajaran pencapaian
selesai pembelajaran

d. Keterampilan
Bentuk Waktu
No Teknik Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
1 Praktik Lembar Saat Penilaian
Observasi dan pembelajaran untuk, sebagai,
rubrik penilaian berlangsung dan/atau
praktik dan/atau pencapaian
setelah selesai pembelajaran

4. Instrumen
1. Instrumen Penilaian Pengetahuan
2. Teknik Penilaian : tes tertulis
3. Bentuk Tes : Pilihan Ganda
4. Kisi-kisi Penilaian :
Pertemuan pertama dan kedua

No Kompetensi Materi Indikator Soal Level No. Bentuk


Dasar Kognitif Soal Soal
1. 3.5 1. Unsur Disajikan sebuah teks
Mengidentifi pembangun cerita pendek. Peserta Pilihan
kasi unsur teks cerita didik dapat: Ganda
pendek 1. Menentukan watak
pembangun C4 1
(tema, alur, tokoh Warsinah.
karya sastra latar, tokoh 2. Menentukan latar 2
dalam teks dan waktu.
cerita pendek penokohan, 3. Menentukan latar C4 3
yang dibaca sudut suasana.
atau didengar pandang, 4. Menentukan latar 4
amanat) tempat.
5. Menentukan latar
5
tempat.
6. Menentukan sudut 6
pandang.
7. Menentukan tema. 7
8.Menentukan amanat. 8
9.Menentukan tahapan 9
alur.
10.Menentukan watak
10
tokoh

9
SOAL PENGETAHUAN
Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. Bacalah teks berikut ini!
Peristiwa pembakaran kampung bagi warsinah adalah barang baru, suatu kejadian yang
belum pernah dialami. Oleh karena itu, ketika mendengar bahwa kampungnya akan dibakar ia
tak percaya. “Masa, ada manusia sekejam itu,” katanya.

Watak tokoh Warsinah adalah ….


A. Polos dan jujur
B. Mudah percaya pada orang lain
C. Tidak mudah dipengaruhi orang lain
D. Tidak mudah percaya perkataan orang lain

2. Bacalah teks berikut ini!


Matahari memancarkan cahaya tepat di atas kepala. Hawa panas yang berasal dari pantulan
aspal terasa gersang. Menyengat ke kulit badan, bias-bisa kulit ini gosong. Deretan mobil dan
motor saling menyalip menuju daerah C tempat lampu merah menyala menghentikan laju
kendaraan

Latar waktu yang dimaksud cuplikan tersebut adalah ….


A. Pagi hari
B. Siang hari
C. Sore hari
D. Dini hari

3. Bacalah teks berikut!


Setelah tiga bulan menjabat komndan peleton, malam-malam aku kerap susah tidur. Makin
hari makin banyak hal-hal yang harus kupecahkan. Kebencian padaku di antara anak buahku
bertambah menjengkelkan. Menyiksa benar kegentaran akan kemungkinan-kemungkinan
buruk. Tidak mustahil aku akan tertembak dari belakang. Siapa tahu di dada atau
dipunggungku akan bersarang pisau belati? Kadang-kadang, aku merasa putus asa.

Sesuai dengan kutipan di atas, tokoh aku mengalami suasana jiwa yang diliputi …
A. Kesedihan
B. Penyesalan
C. Keresahan
D. Keragu-raguan

4. Bacalah teks berikut!


Suatu ketika, guruku sedang menerangkan pelajaran. Temanku itu tidak mengerti pelajaran
yang diikutinya dan aku pun tidak memahaminya. Dia bertanya padaku dan aku menjawab
tidak tahu jawabannya karena memang aku tidak tahu. Akan tetapi, betapa terkejutnya diriku
karena begitu aku menjawab tidak tahu, kata-kata pedas mulai menyakiti diriku ini. Aku
dicaci maki. Aku sudah tidak tahan sikapnya.

Latar dalam cuplikan cerpen di atas adalah …


A. Kamar
B. Rumah
C. Ruang uala
D. Ruang kelas

10
5. Bacalah kutipan cerpen berikut!
Kami tiba di terminal. “ Lebih baik, Om naik Indah Murni saja, “ kataku. “ Bis ini lewat
jalan tol, paling-paling Cuma setengah jam ke Cililitan.”

Kutipan cerpen di atas menggambarkan latar tempat di …


A. Cililitan
B. Bus Indah Murni
C. Terminal
D. Jalan tol

6. Bacalah kutipan cerpen berikut!


(1) “ Sedekah, Pak,” ujar ibu di depanku, membuyarkan kegilaanku. (2) Aku
menggeleng. (3) Ibu itu kembali menoleh padaku, tetapi aku tetap menggeleng. (4) Aku
sadar atas kekurangan dan kemiskinan yang juga menjeratku. (5) Haruskah aku
menolong, padahal di saat ini aku juga sedang membutuhkan pertolongan? (6) Apa
salahnya aku memberi sedikit yang kumiliki.

Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam kutipan cerpen tersebut adalah ….
A. Orang pertama
B. Orang kedua
C. Orang ketiga
D. Orang pertama dan ketiga

7. Bacalah kutipan cerpen berikut!


Pada malam-malam sepi begitu, selagi Surya telah tidur nyenyak, sering keluar nasihat-
nasihat nenek tua kepada Bintang. Melayani pembeli yang begitu banyak, kau harus
sabra, Bintang. Masing-masing mereka ingin kau dahulukan. Jawab saja dengan
anggukan dan sedikit senyum. Mereka akan tahu sendiri bahwa yang duluan dating akan
didahulukan. Jangan sekali-kali kau bentak mereka.

Tema kutipan cerpen tersebut adalah …


A. Orang sabar lebih disukai orang
B. Setiap pembeli adalah raja
C. Kesabaran dalam berdagang
D. Petuah nenek supaya jualannya laris

8. Bacalah kutipan cerpen berikut!


Pada mulanya, keluarga Paman kukenal sebagai keluarga”abangan,” artinya mengaku
beragama Islam, tapi tidak menjalankan syariat-syariatnya, kecuali untuk keperluan
upacara pernikahan dan kematian. Tapi, sejak istrinya meninggal di awal tahun empat –
lima, dia jadi seorang Islam yang taat dan memasuki perkumpulan Muhammadiyah.
Putra-putranya yang pada waktu itu masih kecil-kecil, dididik pula taat pada agama,
sedangkan yang sudah dewasa dan sudah berumah tangga tetap pada keadaan semula, jadi
orang-orang “abangan.”

Amanat dari kutipan cerpen tersebut adalah ….


A. Orang abangan dapat menjadi taan beragama.
B. Jadilah muslim yang taat.
C. Jadilah keluarga abangan.
11
D. Rajinlah mengikuti kegiatan keagamaan.

9. Bacalah kutipan cerpen berikut!


Rumah Abah masih berdiri gagah. Rumah kayu, sederhana seakan melambangkan sikap
gagah dan tabah. Tetap berdiri, walau di samping kanan kiri telah berubah. Rumah tangga
yang berganti pemilik. Rumah itu juga indah, bagi yang bisa merasakannya. Di bagian
bawah masih ada kolam ikan yang cantik karena ada hiasan pohon teratai warna Padma,
memberi kesan manakala melihat air kolam yang kecokelatan. Sesekali ada riakan kecil dari
ikan-ikan peliharaan yang bias menjadi penyambung kehidupan ….

Penggalan cerita tersebut merupakan tahapan alur pada bagian ….


A. Pengantar
B. Penampilan masalah
C. Klimaks
D. Penyelesaian

10. Bacalah kutipan cerpen berikut!


Eyang datang menawarkan diri mengasuh Via di Salatiga. Via senang sekali. Ia tidak
akan kesepian karena banyak sepupunya yang tinggal tidak jauh dari rumah Eyang.
Sebetulnya Bunda keberatan. Akan tetapi, demi kebaikan Via, Bunda pun rela.

Tokoh yang memiliki watak dermawan adalah ….


A. sepupu
B. Via
C. Bunda
D. Eyang

Kunci Jawaban

Nomor Kunci Nomor Kunci


1. D 6. A
2. B 7. C
3. C 8. B
4. D 9. A
5. C 10. D

Pedoman Penskoran
Nomor Soal Skor
1. 1
2. 1
3. 1
4. 1
5. 1
6. 1
7. 1
8. 1
9. 1
10. 1

Nilai = (Skor perolehan : Skor maksimal) X 100


12
2. Instrumen Penilaian Keterampilan
Bentuk Penilaian : tertulis
Soal : Uraian
Teknik Penilaian : kinerja
Pertemuan ketiga dan keempat
a. Kisi-kisi Penilaian Keterampilan
Nama Satuan : SMP
Pendidikan : 2021/2022
Tahun pelajaran : IX/Gasal
Kelas/Semester : Bahasa Indonesia
Mata Pelajaran : Mengukur kompetensi peserta didik dalam menyimpulkan unsur-
Tujuan unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung
dari cerita pendek yang dibaca atau didengar

Indikator Soal Bentuk Level


Kompetensi Dasar
Soal Kognisi
4.5 Menyimpulkan 4.5.1 Disajikan teks cerita pendek, peserta Praktik 1
unsur-unsur didik mampu mengidentifikasi Tertulis (LOTS)
pembangun unsur-unsur pembangun teks cerita
karya sastra
pendek.
dengan bukti
yang 4.5.2 Disajikan teks cerita pendek, peserta 2
mendukung dari didik mampu menguraikan unsur- (MOTS)
cerita pendek unsur pembangun teks cerita pendek
yang dibaca atau dengan bukti yang mendukung.
didengar 4.5.3 Disajikan teks cerita pendek, peserta 3
didik mampu menyusun simpulan (HOTS)
unsur-unsur pembangun teks cerita
pendek dengan bukti yang
mendukung.

b. Pedoman Penilaian Keterampilan Tertulis


No Aspek Bobot Skor Kriteria Penilaian
Soal
1 Mengidentifikasi 3 1-5 5 Peserta didik mampu mengidentifikasi unsur-
unsur-unsur unsur pembangun teks cerita pendek dengan
pembangun teks sangat tepat dan lengkap (6 unsur)
cerita pendek 4 Peserta didik mampu mengidentifikasi unsur-
unsur pembangun teks cerita pendek dengan
tepat dan lengkap (6 unsur)
3 Peserta didik mampu mengidentifikasi unsur-
unsur pembangun teks cerita pendek dengan
cukup tepat dan cukup lengkap (4-5 dari 6
unsur)
2 Peserta didik mampu mengidentifikasi unsur-
unsur pembangun teks cerita pendek dengan
kurang tepat dan kurang lengkap (2-3 dari 6
unsur)
1 Peserta didik mampu mengidentifikasi unsur-
unsur pembangun teks cerita pendek dengan
tidak tepat dan tidak lengkap (1 dari 6 unsur)
13
2 Menguraikan 3 1-5 5 Peserta didik mampu menguraikan unsur-unsur
unsur-unsur pembangun teks cerita pendek dengan sangat
pembangun teks tepat dan lengkap disertai bukti (6 unsur)
cerita pendek 4 Peserta didik mampu menguraikan unsur-unsur
pembangun teks cerita pendek dengan tepat dan
lengkap disertai bukti (6 unsur)
3 Peserta didik mampu menguraikan unsur-unsur
pembangun teks cerita pendek dengan cukup
tepat dan cukup lengkap disertai bukti (4-5 dari
6 unsur)
2 Peserta didik mampu menguraikan unsur-unsur
pembangun teks cerita pendek dengan kurang
tepat dan kurang lengkap disertai bukti (2-3
dari 6 unsur)
1 Peserta didik mampu menguraikan unsur-unsur
pembangun teks cerita pendek dengan tidak
tepat dan tidak lengkap disertai bukti (1 dari 6
unsur)
3 Menyimpulkan 4 1-5 5 Peserta didik mampu menyimpulkan unsur-
unsur-unsur unsur pembangun teks cerita pendek dengan
pembangun teks sangat tepat dan lengkap disertai bukti (6 unsur)
cerita pendek 4 Peserta didik mampu menyimpulkan unsur-
unsur pembangun teks cerita pendek dengan
tepat dan lengkap disertai bukti (6 unsur)
3 Peserta didik mampu menyimpulkan unsur-
unsur pembangun teks cerita pendek dengan
cukup tepat dan cukup lengkap disertai bukti
(4-5 dari 6 unsur)
2 Peserta didik mampu menyimpulkan unsur-
unsur pembangun teks cerita pendek dengan
kurang tepat dan kurang lengkap disertai bukti
(2-3 dari 6 unsur)
1 Peserta didik mampu menyimpulkan unsur-
unsur pembangun teks cerita pendek dengan
tidak tepat dan tidak lengkap disertai bukti (1
dari 6 unsur)
Skor Maksimal 50

Nilai akhir : x 100

KD 4.5
Pertemuan 1 dan 2
A. Bacalah cerita pendek yang berjudul “Nyanyi Lautan” karya Yanusa Nugroho!
B. Berdasarkan pembacaan cerita pendek tersebut, jawablah soal-soal berikut!
1. Identifikasi unsur-unsur pembangun teks cerita pendek tersebut!
2. Uraikan unsur-unsur pembangun teks cerita pendek tersebut dengan disertai bukti!
3. Simpulkan unsur-unsur pembangun teks cerita pendek tersebut dengan disertai bukti!
No. Unsur-Unsur Pembangun Uraian Bukti
Cerita Pendek
1 Judul
14
Judul terlihat dari kalimat paling atas teks
Nyanyi Lautan cerita pendek.

2 Tema Uraian Bukti


Tema dapat disimpulkan dalam tahap
Pendidikan pemunculan konflik, yaitu pada saat tokoh
“aku” begitu sangat membenci pelajaraan
bahasa Indonesia.

3 Tokoh Karakter Uraian Bukti


Aku Tidak mau Terlihat pada paragraf ketiga dan keempat,
(Uta) berusaha, mudah tokoh “aku” begitu membenci pelajaran
putus asa bahasa Indonesia karena bagi tokoh “aku”
pelajaran tersebut aneh dan tidak
berdasarkan apa yang Ia alami.
Berikut kutipannya:
Sebetulnya, aku benci pelajaran Bahasa
Indonesia. Aku tidak suka, karena
menurutku aneh. Coba simak, “Anto dan
Anti selalu memberi salam kepada orang
tua mereka, setiap pagi dan sore. Anto
dan Anti adalah anak titik-titik. Lalu
disediakan jawaban : a. Baik. b. Nakal.
c. Tidak Sopan.
Terus terang semuanya tidak pernah
kualami. Mungkin buat Anto dan Anti —
anak mana sebetulnya mereka — apa yang
mereka lakukan adalah baik. Tetapi
bagiku, bagaimana mungkin? Sebelum
ayam-ayam tetangga bangun, ayah-ibuku
sudah tidak di rumah...

Terlihat pada paragraf kesepuluh, Nini


Nini Sombong memerkan nilai dan hadiah yang akan
diberikan orang tua Nini kepadanya.
“Ulanganmu tadi dapat berapa?”
“Bagus”.
“Berapa?”
“Pokoknya bagus”.
“Aku dapat sembilan. Cuma salah satu.
Aku kurang teliti, sih.. Uta, kalau dapat
bagus, kamu dapat hadiah nggak dari
ayah-ibumu?”
“Dapat”.
“Apa?”
“Apa saja”.
“Waw, asyik sekali. Aku — kalau nilaiku
bagus dapat hadiah player MP3…”
4 Latar Jenis Uraian Bukti
15
Pada paragraf ketujuh, dalam percakapan
antara Uta (tokoh aku) dan Nini. Nini
ingin mengajak Uta pulang bersama tetapi
Uta tidak ingin pulang.
Berikut kutipannya:
“Utaaaa…”
Aku menoleh. Itu teriakan Nini, kawan
sekelasku. Mau apa anak itu. Ah, bintang
kelas yang cantik, tapi tak punya otak.
“Utaaa… tunggu”.
“Mau apa, sih?” jawabku dengan
pertanyaan jengkel.
Tempat
Sekolah “Bareng kamu, pulang”.
“Aku tidak pulang, kok..”
“Kenapa?”
“Ya, nggak pulang, aja”.
“Nanti dimarahi orang tuamu…”
“Mereka nggak di rumah, mana mungkin
bisa marah?”
Nini terdiam, dia pasti tak punya jawaban
apa-apa, karena dia memang tak tahu apa-
apa. Mungkin dia kuberi nama “Anti”
saja; anak “baik” itu.

Pada paragraf ketujuh, dalam percakapan


antara Uta (tokoh aku) dan Nini. Nini
ingin mengajak Uta pulang bersama tetapi
Uta tidak ingin pulang. Jam pulang
Siang sekolah dapat diperkirakan siang hari
Waktu
hari karena tokoh “aku” masih duduk di
Sekolah Dasar. Hal tersebut tergambar dari
pelajaran bahasa Indonesianya masih
membahas mengenai hal-hal yang sangat
mendasar.
5 Alur Uraian Bukti
Cerita dimulai dari tahap awal, tengah, dan
akhir. Pada tahap awal, pengenalan dan
pemunculan konflik tokoh “aku”, yaitu
Maju dengan dikenalkannya tokoh “aku”
sebagai tokoh utama yang tidak menyukai
pelajaran bahasa Indonesia. Pada tahap
tengah, konflik meningkat dan sampai
pada klimaks yaitu dengan dimarahinya
tokoh “aku” oleh guru karena mengerjakan
tugas tidak sesuai perintah.
Pada tahap akhir, cerita sampai pada
penyelesaian yaitu dengan
bersembunyinya tokoh “aku” di gua pasir
untuk menikmati semuanya sendirian.
16
6 Sudut Pandang Uraian Bukti

Sudut pandang first person- Penggambaran tokoh menggunakan kata


central atau akuan sertaan “aku” sebagai tokoh utama.

Simpulan Unsur-Unsur Cerita Pendek


Teks cerita pendek berjudul “Nyanyi Lautan” karya Yanusa Nugroho memiliki unsur-
unsur yang lengkap, yaitu terdiri atas judul, tema, tokoh, latar, alur, dan sudut pandang.

11. Pembelajaran Remedial


Kegiatan pembelajaran remedial diperuntukkan bagi peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian.
Pembelajaran remedial yang direncanakan adalah sebagai berikut:
1) pembelajaran ulang,jika peserta didik yang tidak tuntas lebih dari 85%
2) bimbingan perorangan, jika yang belum tuntas kurang dari 25%
3) belajar kelompok, jika peserta didik yang belum tuntas 25- 50%
4) pemanfaatan tutor sebaya
Instrumen penilaian remedial akan disusun setelah dilaksanakan penilaian harian dan
analisis hasil penilaian.

12. Pembelajaran Pengayaan


Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman materi
(kompetensi) antara lain dalam bentuk tugasmengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan
lebih tinggi, meringkas buku-buku referensi dan mewawancarai narasumber.

Ngemplak, 18 Oktober 2021


Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Endang Wahyuti Ningsih, S.Pd. Dra. Harini Catur Utami, M.Pd.


NIP. 19650403 198703 2 021 NIP. 19650613 199512 2 001

17
5. Materi Pembelajaran Reguler
Faktual

a. Teks Cerpen 1 tugas mandiri (Lisan)

Perhatikan tayangan video cerpen “ Hadiah Terakhir Untuk Ibu” karya Novita Tree
Putri Hastomi.

Teks Cerpen 2 Tugas Kelompok

Indahnya Sebuah Persabatan

Betapa menyenangkannya menjadi orang kaya. Hidup serba berkecukupan. Apapun


yang diinginkan akan terpenuhi. Karena semua sudah tersedia. Seperti halnya Tiyas.
Seorang anak orang kaya yang menjadi banyak sorotan, Berangkat dan pulang selalu
diantar oleh supir pribadi dan mobil mewahnya.

Meskipun bergelimang harta Tiyas tidaklah menyombongkan diri. Tidak kalah dengan
Tiyas, Orang tua Tiyas juga merupakan orang yang baik dan ramah, Tidak berpatokan
pada harta dalam bergaul dan tidak membeda-bedakan orang di sekelilingnya. Kawan-
kawan Tiyas sangat suka dan betah berlama-lama di rumah Tiyas karena mereka selalu
disambut ramah dan diperlakukan seperti keluarga sendiri oleh keluarga Tiyas.

Tiyas memiliki seorang sahabat yang sangat setia menemaninya dalam menghadapi lika
liku kehidupan. Tidak jauh dari rumahnya Dwi sahabat Tiyas tinggal di kampung dekat
rumah Tiyas, hanya saja dipisahkan oleh RT saja. Namun sudah hampir dua minggu
Dwi tidak mengunjungi Tiyas di rumahnya. “Hmmm Dwi ke mana ya Mah, biasanya
hampir setiap hari Dwi main ke sini. Tapi ini sudah hampir lewat dua minggu Dwi tidak
datang lagi.” Ujar Tiyas. “Mungkin Dwi sedang sakit!” jawab Mama Tiyas. “Ih, iya
juga ya Mah, siapa tahu memang Dwi lagi sakit. Kalo begitu nanti sore Tiyas mau
menengoknya” katanya dengan penuh semangat.

Sudah lima kali Tiyas mengetuk pintu rumah Dwi. Karena menunggu lama tidak
kunjung dibuka akhirnya Tiyas memberanikan diri untuk bertanya kepada tetangga
tentang menghilangnya Dwi. Benar saja, Ternyata sudah dua minggu Dwi ikut orang
tuanya pulang ke desa. Sebab ayahnya habis kena PHK. Akhirnya keluarga Dwi
memutuskan untuk kembali ke desa dan memilih menjadi petani. “Oh, kasihan sekali
Dwi,” ujarnya di dalam hati, Di rumahnya, Tiyas tampak melamun sambil memikirkan
nasib sahabat setianya itu.
“Ada apa Yas? Kok kamu nggak seperti biasanya, malah tampak lesu dan kurang
semangat.” Papa bertanya sambil menegur. “Dwi, Pa.” Jawab Tiyas
“Memangnya ada apa dengan Dwi sehingga membuatmu muram, Apa dia sedang
sakit?” Tiyas menggeleng kepada ayah.
18
“Lantas kenapa?” Papa menjadi penasaran.
“Sekarang Dwi sudah pindah rumah. Kata tetangga sebelah rumahnya Dwi ikut orang
tuanya pulang ke desa. Kabarnya bapaknya habis di PHK dan memilih untuk menjadi
petani”. Sambil menatap Tiyas, Papa termenung memikirkan ucapan Tiyas dengan rasa
setengah tidak percaya.
“Kalau Papa tidak langsung percaya, Coba tanya deh, sama Pak RT atau ke tetangga
lain” ujarnya.
“Lalu apa rencana kamu?”
“Aku harap Papa bisa menolong Dwi!”
“Maksudmu?”

“Aku pengen Dwi bisa di sini lagi” Tyas memohon dengan agak mendesak.
“Baik kalau itu bisa bikin kamu seneng. Tapi, kamu harus bisa mencari alamat rumah
Dwi yang di desa” kata Papa.

Berkat bantuan pemilik kontrakan bekas rumah Dwi akhirnya tiga hari kemudian Tiyas
berhasil memperoleh alamat rumah Dwi yang berada di desa. Ia merasa sangat senang.
Kemudian Papa bersama dengan Tiyas datang ke rumah Dwi di sebuah desa terpencil
dan lokasi rumahnya masih masuk ke dalam lagi. Bisa di tempuh dengan jalan kaki dua
kilometer. Kedatangan kami disambut orang tua Dwi dan Dwi sendiri. Betapa gembira
hati Dwi ketika bertemu dengan Tiyas. Mereka berpelukan cukup lama untuk melepas
rasa rindu. pada awalnya Dwi sangat kaget dengan kedatangan Tiyas secara tiba-tiba.
“Maaf ya Yas. Aku tak sempat memberi kabar ke kamu kalau aku mau pindah”
“Ah, tidak apa-apa. Yang penting aku sudah ketemu kamu dan merasa senang.”
Setelah berbincang cukup lama, Papa menjelaskan tujuan kedatangan mereka kepada
orang tua Dwi. Ternyata orang tua Dwi tidak keberatan, mereka menyerahkan segala
keputusan kepada Dwi sendiri.
“Begini, Wik, kedatangan kami kemari, ingin mengajak kamu untuk ikut kami ke
Surabaya. Kami menganggap kamu itu sudah seperti keluarga kami sendiri. Gimana
Wi, apakah kamu bersedia ikut?” Tanya Papa.
“Soal sekolahmu,” lanjut Papa, “kamu nggak usah khawatir. Seluruh biaya
pendidikanmu biar Papa yang menanggung.”
“Baiklah kalau memang Bapak dan Tiyas menghendaki saya ikut, saya mau pak. Saya
juga mengucapkan banyak terima kasih atas kebaikan Bapak yang mau membantu saya
dan keluarga saya.”
Kemudian Tiyas bangkit dari tempat duduk laKulu mendekat memeluk Dwi. Tampak
mata Tiyas berkaca kaca tidak kuat menahan kebahagiaan. Kini Dwi tinggal di rumah
Tiyas. Sementara orang tuanya tetap tinggal di desa. Selain untuk mengerjakan sawah,
mereka juga merawat nenek Dwi yang sudah semakin tua.

Dari contoh cerpen singkat tentang persahabatan ini dapat kita ambil hikmah bahwa kita
harus mensyukuri nikmat yang telah kita miliki dan selalu merasa berkecukupan seperti
halnya Dwi yang selalu bersyukur sekalipun hidup serba kekurangan. Cerpen singkat
tema sahabat ini juga mengajarkan pada kita untuk menjunjung tinggi nilai solidaritas
anatar sesama, dan menghargai sebuah nilai persahabatan yang terjalin.

19
Konseptual
1. Pengertian cerpen
Cerpen adalah suatu karya sastra pendek yang menceritakan kisah cerita dari suatu tokoh
yang di dalamnya terdapat permasalahan serta solusi dari masalah tersebut.

Cerpen merupakan singkatan dari cerita pendek. Maksud dari cerita pendek disini adalah
ceritanya kurang dari 10.000 (sepuluh ribu) kata atau kurang dari 10 (sepuluh) halaman.
Cerpen biasanya hanya memberikan kesan tunggal yang demikian dan memusatkan diri pada
satu tokoh dan satu situasi saja. Cerpen adalah jenis karya sastra yang memaparkan kisah
ataupun cerita tentang kehidupan manusia lewat tulisan pendek. cerpen juga bisa disebut
sebagai karangan fiktif yang berisikan tentang sebagian kehidupan seseorang atau juga
kehidupan yang diceritakan secara ringkas yang berfokus pada suatu tokoh saja.

2. Unsur-unsur pembangun cerpen


1. Unsur Instrinsik Cerpen
Dalam sebuah cerpen terdapat unsur-unsur interinsik yang wajib kamu ketahui. Unsur-
unsur ini sangat penting dalam pebuatan sebuah cerpen. Unsur unsur tersebut antara lain
tema, alur/plot, seting/latar, tokoh/pelaku dan penokohan/perwatakan. Adapun uraian dari
unsur-unsur tersebut dapat kamu pahami sebagai berikut:
a. Tema
Tema merupakan gagasan pokok atau ide pokok sebuah cerita. Pada umumnya tema
dapat di bagi menjadi dua. Yakni tema yang dapat langsung terlihat jelas di dalam cerita
(tersurat) tanpa harus menghayati ceritanya dan tema yang tidak langsung terlihat jelas ,
yakni pembaca harus bisa menyimpulkan sendiri tema yang terkandung dalam cerita
tersebut (tersirat). Misalkan, tema tentang asmara, pendidikan, kesehatan,
kepahlawanan dll.
b. Alur (Plot)
Alur atau plot adalah jalan cerita sebuah karya sastra. Secara garis alur dalam sebuah
cerita dapat di gambarkan sebagi berikut:
 Perkenalan tokoh
 Muncul konflik atau permasalahan yang dihadapi tokoh
 Peningkatan konflik hingga puncak konflik atau klimaks
 Penurunan konflik
 Penyelesaian dari masalah

Dalam membuat alur atau plot penulis harus memperhatikan karakter tokoh yang akan
di ceritakan. Biasanya semakin baik karakter tokoh maka semakin besar konflik yang
akan timbul.

c. Setting atau latar


Setting atau latar merupakan hal-hal yang berkaitan dengan tempat, waktu, dan
suasana dalam cerita tersebut. Seting atau latar biasanya berhubungan eret dengan
tema cerpen misalnya jika cerpen bertemakan pendidikan maka setingnya berada di
sekolahan, jika cerpen bertemakan agama maka setingnya berada di tempat ibadah.

d. Tokoh Atau Pelaku


Tokoh merupakan pelaku pada sebuah cerita. Setiap tokoh biasanya mempunyai
karakter tersendiri mulai dari watak , sikap, sifat dan kondisi fisik. Karakter tokoh
dalam sebuah cerpen dapat pula disebut dengan perwatakan. Dalam sebuah cerita
kita dapat mengolongkan karakter tokoh dalam 3 jenis yaitu:
20
 Tokoh protagonis (tokoh utama dalam sebuah cerita atau tokoh yang memerankan
peran menjadi orang baik),
 tokoh antagonis (lawan dari tokoh utama atau tokoh yang memerankan peran
menjadi orang jahat)
 tokoh figuran (tokoh pendukung untuk cerita atau tokoh yang mendampingi tokoh
protagonis).

e. Penokohan (perwatakan)
Penokohan adalah pemberian karakter pada setiap tokoh dalam cerita. karakter yang
telah ditentukan akan tercermin pada pikiran, tindakan, ucapan, serta pandangan
tokoh terhadap peristiwa yang terjadi. Metode yang digunakan untuk menetukan
karakter suatu tokoh ada 2 (dua) macam yaitu:
 Metode analitik
Metode analitik adalah metode yang digunakan untuk menetukan karakter tokoh
dengan cara memaparkan ataupun menyebutkan sifat tokoh secara langsung.
Contoh : penyayang, lemah lembut, pemberani, tegas, pemalu, egois, ringan
tangan, ramah, ceria, lugu, kreatif, dll.
 Metode dramatik
Metode dramatik adalah suatu metode yang digunakan untuk menetukan karakter
tokoh dengan cara tidak langsung menggambarkan sifat tokoh. Penggambaran
tokoh dilakukan melalui percakapan yang dilakukan oleh tokoh lain. Metode ini
dapat juga disebut sebagai metode reaksi tokoh lain (berupa pandangan,
pendapat, sikap, dsb).

f. Sudut Pandang (Point of View)


Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam memandang suatu peristiwa di dalam
sebuah cerita. Ada beberapa macam sudut pandang, diantaranya yaitu:
 Sudut pandang orang pertama
Yakni pengarang memposisikan dirinya sebagai tokoh utama yang berbicara
dalam kisah tersebut. Sudut pandang orang pertama juga di sebut sebagai kata
ganti orang pertama (orang yang berbicara). Dimana jika dalam bentuk tunggal,
maka mengunakan kata “aku , saya” dll. Dan jika dalam bentuk jamak, maka
mengunakan kata “kami dan kita”.

 Sudut pandang orang kedua


Yakni pengarang memposisikan dirinya sebagai tokoh yang diajak bicara. Sudut
pandang orang kedua juga disebut sebagai kata ganti orang kedua (orang yang
diajak bicara). Di mana jika dalam bentuk tunggal, maka mengunakan kata
“kamu, engkau, saudara, anda” dll. Dan jika dalam bentuk jamak, maka
mengunakan kata “kalian”.
 Sudut pandang campuran.
Yakni pengarang memposisikan dirinya sebagai tokoh yang membicarakan tokoh
utama. Sudut pandang campuaran juga disebut sebagai kata ganti orang ketiga
(orang yang dibicarakan). Dimana jika dalam bentuk tunggal, maka menggunakan
kata “ia, dia, beliau” dll. Dan jika dalam bentuk jamak, maka mengunakan kata
“mereka”.

g. Amanat atau pesan


Yakni pesan yang ingin disampaikan oleh seorang pengarang melalui karya tulisnya
kepada pembaca atau pendengar. Pesan bisa berupa harapan, nasehat, dan
sebagainya. Pesan merupakan hal penting dalam sebuah cerpen, karena dengan pesan
yang baik pengarang dapat menyajikan cerita yang baik sehingga tokoh-tokoh dalam
ceritanyapun dapat diteladani.

21
2. Unsur Ekstrinsik Cerpen
Unsur ekstrinsik cerpen adalah unsur yang terdapat di luar cerpen. Unsur ekstrinsik dari
cerpen merupakan usur yang menjadi faktor pengarang membuat cerpen tersebut. Unsur
ini sangat mempengaruhi penyajian amanat dan latar belakang dari cerpen. Unsur
eksterinsik cerpen dibagi menjadi 2 yakni :

1. Latar belakang masyarakat

Kondisi latar belakang masyarakat seorang penulis sangatlah berpengaruh besar


terhadap terciptanya sebuah cerita. Kondisi itu bisa berupa pengkajian Ideologi
negara, kondisi politik negara, kondisi sosial masyarakat, kondisi lingkungan sekitar,
sampai dengan kondisi ekonomi masyarakat.

2. Latar belakang pengarang


Latar belakang pengarang meliputi pemahaman kita terhadap sejarah hidup dan
sejarah hasil karangan yang telah diciptakan. Semakin banyak karya sastra yang
pernah ditulis maka semakin baik pula karya sastra tersebut. Latar belakang pengarang
dapat dikelompokkan kedalam 3 faktor yakni:

- Biografi, yakni riwayat hidup pengarang cerita, yang ditulis secara keseluruhan.
Mulai dari jenjang pendidikan yang paling rendah hinga jenjang terahir yang
telah ditamatkan.

- Kondisi psikologis, yakni berisi mengenai pemahaman kondisi mood atau


keadaan saat seorang pengarang menulis sebuah cerita atau cerpen.

- Aliran Sastra, seorang penulis pastinya mengikuti aliran sastra tertentu. Hal
tersebut dapat memberikan pengaruh yang besar pada gaya penulisan yang
dipakai oleh penulis dalam menciptakan sebuah karya sastra.

22
LAMPIRAN 1

JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP

Nama Sekolah : SMP


Kelas/Semester : IX/Semester I
Tahun pelajaran :2021/2022

Catatan Butir Sikap Tanda Tindak lanjut


No Tanggal Nama Siswa
Perilaku (karakter) tangan

Mengetahui, Ngemplak, Desember 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

----------------------------------- ---------------------------------
NIP. ---------------------------- NIP. ----------------------------

LAMPIRAN 2

JURNAL PERKEMBANGAN SPIRITUAL

Nama Sekolah : SMP


Kelas/Semester : IX/Semester I
Tahun pelajaran :2021/2022

Catatan Butir Sikap Tanda Tindak lanjut


No Tanggal Nama Siswa
Perilaku (karakter) tangan

23
Mengetahui, Ngemplak, Desember 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

-------------------------------- ----------------------------------
NIP. ------------------------- NIP. --------------------------------

LAMPIRAN 3

Instrumen:
LEMBAR PENILAIAN DIRI
PETUNJUK

Lakukan penilaian terhadap dirimu sendiri tentang sikap atau perilakumu selama
proses pembelajaran

Selama proses pembelajaran, saya merasa ...


..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
......................................................................................................................
Sikap baik yang belum saya lakukan selama proses pembelajaran adalah ...
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
......................................................................................................................
Untuk pembelajaran berikutnya, saya akan ...
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
...........................................................................................................................

Mengetahui, Ngemplak, Desember 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

-------------------------------- ----------------------------------
NIP. ------------------------- NIP. --------------------------------

24
LAMPIRAN 4

Materi Pembelajaran Cerpen

1. Pengertian Cerpen
Cerpen adalah suatu karya sastra pendek yang menceritakan kisah cerita dari suatu tokoh
yang di dalamnya terdapat permasalahan serta solusi dari masalah tersebut.
2. Ciri-Ciri Cerpen
Sama halnya seperti karya tulis lainnya. cerpen juga memiliki ciri-ciri khusus yang
berfungsi sebagai pembeda antara teks yang lainnya.
1. Ceritanya jauh lebih pendek dibanding dengan novel.
2. Memiliki jumlah kata kurang dari 10.000 kata atau tidak lebih dari 10 halaman.
3. Cerita yang diceritakan biasanya bersumber dari kehidupan sehari-hari .
4. Dalam cerpen hanya menceritakan inti sari dari cerita tersebut bukan kisah detail para
tokohnya
5. Dalam cerpen tokoh akan dihadapkan pada suatu permasalahan atau konflik yang pada
akhirnya akan menemukan penyelesaian dari konflik tersebut.
6. Pemakaian kata yang sederhana sehingga mudah dikenal pembaca.
7. Pembaca dapat ikut merasakan langsung kisah yang diceritakan karena kesan yang
ditinggalkan cerpen sangat mendalam.
8. Mempunyai alur cerita lurus dan tunggal.
9. Pendalam tokohnya sangat sederhana.
10. Biasanya hanya menceritakan 1 kejadian atau peristiwa saja.

3. Unsur Intrinsik Cerpen


Setelah kita mengetahui ciri-ciri cerpen maka saatnya kita menuju unsur intrinsik cerpen:
1. Tema : Tema adalah gagasan utama yang menjadi dasar jalannya cerita dalam cerita
pendek.
2. Alur/Plot : Alur merupakan urutan tahapan jalannya sebuah cerita. Mulai dari perkenalan
lalu muncul sebuah konflik permasalahan lalu peningkatan konflik lalu Klimaks atau
puncak dari konflik yang dihadapai lalu penurunan konflik serta penyelesaian.
3. Setting Setting dalam cerita pendek meliputi tempat atau latar, waktu, suasana yang
tergambar dalam cerita pendek.
4. Tokoh : Tokoh merupakan seseorang yang menjadi pelaku atau yang terlibat dalam
jalannya cerita. Dalam sebuah cerita pendek biasanya setiap tokoh memiliki watak
karakter sendiri-sendiri.Di dalam sebuah cerita terdapat juga tokoh antagonis atau tokoh
yang memiliki karakter jahat , protagonis atau tokoh yang memiliki karakter baik serta
figuran yang hanya sebagai tokoh pendukung.
5. Penokohan :Penokohan adalah sifat dari tokoh yang tercermin dari sikap, perilaku,
ucapan, pikiran ,dan pandangannya terhadap suatu hal dalam cerita.
Ada 2 macam metode penokohan di dalam sebuah cerpen sebagai berikut:
a. Metode Analitik
Metode ini menggambarkan sifat tokoh yang ada dalam cerita secara langsung.
Seperti : penakut, pemalu, pembohong, dan lain-lain.
b. Metode Dramatik
Dalam metode ini adalah kebalikan dari metode analitik,pada metode ini
pengggambaran sifat tokoh digambarkan secara tidak langsung dengan
penggambaran fisik, percakapan, dan reaksi tokoh lain.

25
4. Sudut Pandang Cerpen
Adalah cara pandang yang digambarkan oleh pengarang dalam sebuah peristiwa atau
kejadian yang terjadi dalam cerita pendek.
Ada 4 sudut pandang dalam cerpen adalah sebagai berikut :
a. Sudut pandang orang pertama pelaku utama
Dalam sudut pandang ini tokoh “aku” menjadi pusat perhatian dan tokoh utama yang
menceritakan tentang peristiwa yang dialaminya dalam cerpen.
b. Sudut pandang orang pertama pelaku sampingan
Dalam bagian ini tokoh “aku” muncul sebagai pelaku tambahan atau saksi saja. Biasanya
tokoh “aku” muncul hanya muncul dalam pengantar dan penutup cerita.
c. Sudut pandang orang ketiga serba tahu.
Sudut pandang ini menceritakan melalui sudut pandang “dia”, tapi pengarang atau
narator mengetahui segala hal yang berhubungan dengan tokoh “dia”. Pengarang cerpen
mengetahui segalanya.
d. Sudut pandang orang ketiga pengamat.
Dalam sudut pandang ini pengarang hanya menggambarkan apa yang dirasakan, dialami,
dilihat, dan dipikir oleh seorang tokoh.
5. Amanat cerpen
Amanat merupakan sebuah pesan moral yang disisipkan pengarang didalam cerpen agar
pembacanya dapat menyerap pelajaran yang dapat dipetik dalam karangan cerpen tersebut,
serta dapat bertindak atau melakukan sesuatu terhadap suatu hal atau permasalahan.
6. Unsur Ekstrinsik Cerpen
Unsur ekstrinsik merupakan sebuah unsur cerpen yang membentuk cerpen itu sendiri dari
luar. Berikut ini merupakan unsur ekstrinsik yang cerpen:
a.Latar Belakang Masyarakat
Latar belakang masyarakat adalah pangaruh kondisi latar belakang yang terdapat di
masyarakat yang dapat mempengaruhi terbentuknya jalan cerita dalam cerpen, Pengaruh
kondisi tersebut seperti kondisi politik, ideologi, sosial masyarakat, dan kondisi ekonomi
masyarakat.

b.Latar Belakang Pengarang


Latar belakang pengarang mencakup tentang pemahaman, faktor-faktor, atau motivasi
pengarang untuk membuat sebuah cerpen. Latar Belakang Pengarang Meliputi Sebagai
Berikut:
1. Riwayat Hidup Pengarang : Pada bagian ini berisikan tentang biografi pengarang secara
menyeluruh. Faktor ini dapat mempengaruhi pengarang dalam mengarang cerpen
berdasarkan pengalaman pribadi dari pengarang itu sendiri.
2. Kondisi Psikologis : Kondisi Psikologis pengarang meliputi mood dan motivasi , kondisi
ini sangat mempengaruhi dengan apa yang akan ditulis dalam cerita.Contohnya seperti
jika pengarang sedang dalam keaadaan sedih , dia akan membuat sebuah cerpen yang
berceritakan sedih juga.
3. Aliran Sastra : Aliran Sastra berpengaruh dalam gaya penulisan bahasa yang digunakan
pengarang guna menceritakan sebuah cerita dalam cerpen.

7. Nilai Nilai Yang Terkandung Dalam Cerpen


Seperti halnya sebuah kisah tentunya cerpen mengandung nilai-nilai kehidupan yang dapat
kita ambil sebagai contoh, diantaaranya adalah.
1. Nilai agama : Berkaitan dengan pelajaran agama yang dapat dipetik dalam teks cerpen.
2. Nilai Sosial : Berkaitan dengan pelajaran yang dapat dipetik dari interaksi sosial antara
para tokoh dan lingkungan masyarakat dalam teks cerpen.
26
3. Nilai moral : Nilai ini berkaitan dengan nilai yang dianggap baik atau buruk dalam
masyarakat. Dalam cerpen nilai moral bisa berupa nilai moral negatif (buruk) atau nilai
moral positif (baik).
4. Nilai budaya : Nilai yang berkaitan erat dengan kebudayaan , kebiasaan, serta tradisi adat
istiadat.

27
LAMPIRAN 5

Indahnya sebuah persahabatan

Betapa menyenangkannya menjadi orang kaya. Hidup serba berkecukupan. Apapun yang
diinginkan akan terpenuhi. Karena semua sudah tersedia. Seperti halnya Tiyas. Seorang anak
orang kaya yang menjadi banyak sorotan, Berangkan dan pulang selalu diantar oleh supir pribadi
dan mobil mewahnya.

Meskipun bergelimang harta tiyas tidaklah menyombongkan diri. Tidak kalah dengan Tiyas,
Orang tua Tiyas juga merupakan orang yang baik dan ramah, Tidak berpatokan pada harta dalam
bergaul dan tidak membeda-bedakan orang disekelilingnya. Kawan-kawan Tiyas sangat suka
dan betah berlama-lama di rumah Tiyas karena mereka selalu disambut ramah dan diperlakukan
seperti keluarga sendiri oleh keluarga Tiyas.

Tiyas memiliki seorang sahabat yang sangat setia menemaninya dalam menghadapi lika liku
kehidupan. Tidak jauh dari rumahnya Dwi sahabat tiyas tinggal di kampung dekat rumah Tiyas,
hanya saja dipisahkan oleh RT saja. Namun sudah hampir dua minggu Dwi tidak mengunjungi
Tiyas di rumahnya. “Hmmm Dwi kemana ya mah, Biasanya hampir setiap hari Dwi main kesini.
Tapi ini sudah hampir lewat dua minggu Dwi tidak datang lagi.” Ujar Tiyas. “Mungkin Dwi
sedang sakit!” jawab Mama Tiyas. “Ih, iya juga ya mah, siapa tahu memang Dwi lagi sakit. Kalo
begitu nanti sore Tiyas mau menengoknya” katanya dengan penuh semangat.

Sudah lima kali Tiyas mengetuk pintu rumah Dwi. Karena menunggu lama tidak kunjung dibuka
akhirnya Tiyas memberanikan diri untuk bertanya kepada tetangga tentang menghilangnya Dwi.
Benar saja, Ternyata sudah dua minggu Dwi ikut orang tuanya pulang ke desa. Sebab ayahnya
habis kena PHK. Akhirnya keluarga Dwi memutuskan untuk kembali ke desa dan memilih
menjadi petani.
“Oh, kasihan sekali Dwi,” ujarnya didalam hati,
Di rumahnya, Tyas tampak melamun sambil memikirkan nasib sahabat setianya itu.
“Ada apa Yas? Kok kamu nggak seperti biasanya, malah tampak lesu dan kurang semangat.”
Papa bertanya sambil menegur.
“Dwi, Pa.” Jawab Tiyas
“Memangnya ada apa dengan Dwi sehingga membuatmu muram, Apa dia sedang sakit?” Tyas
menggeleng kepada ayah.
“Lantas kenapa?” Papa menjadi penasaran.
“Sekarang Dwi sudah pindah rumah. Kata tetangga sebelah rumahnya Dwi ikut orang tuanya
pulang ke desa. Kabarnya bapaknya habis di PHK dan memilih untuk menjadi petani”.
Sambil menatap Tiyas papa termenung memikirkan ucapan tiyas dengan rasa setengah tidak
percaya.
“Kalau Papa tidak langsung percaya, Coba tanya deh, sama Pak RT atau ke tetangga lain”
ujarnya.
“Lalu apa rencana kamu?”
“Aku harap Papa bisa menolong Dwi!”
“Maksudmu?”

28
“Aku pengen Dwi bisa disini lagi” Tyas memohon dengan agak mendesak.
“Baik kalau itu bisa biki kamu seneng. Tapi, kamu harus bisa mencari alamat rumah Dwi yang
di desa” kata Papa.

Berkat bantuan pemilik kontrakan bekas rumah Dwi akhirnya tiga hari kemudian Tiyas berhasil
memperoleh alamat rumah Dwi yang berada di desa. Ia merasa sangat senang. Kemudian Papa
bersama dengan Tiyas datang ke rumah Dwi di sebuah desa terpencil dan lokasi rumahnya masih
masuk ke dalam lagi. Bisa di tempuh dengan jalan kaki dua kilometer. Kedatangan kami
disambut orang tua Dwi dan Dwi sendiri. Betapa gembira hati Dwi ketika bertemu dengan Tiyas.
Mereka berpelukan cukup lama untuk melepas rasa rindu. pada awalnya Dwi sangat kaget
dengan kedatangan Tiyas secara tiba-tiba.
“Maaf ya Yas. Aku tak sempat memberi kabar ke kamu kalo aku mau pindah”
“Ah, tidak apa-apa. Yang penting aku sudah ketemu kamu dan merasa senang.”
Setelah berbincang cukup lama, Papa menjelaskan tujuan kedatangan mereka kepada orang tua
Dwi. Ternyata orang tua Dwi tidak keberatan, mereka menyerahkan segala keputusan kepada
Dwi sendiri.
“Begini, Wik, kedatangan kami kemari, ingin mengajak kamu untuk ikut kami ke Surabaya.
Kami menganggap kamu itu sudah seperti keluarga kami sendiri. Gimana Wi, apakah kamu
bersedia ikut?” Tanya Papa.
“Soal sekolahmu,” lanjut Papa, “kamu nggak usah khawatir. Sseluruh biaya pendidikanmu biar
papa yang menanggung.”
“Baiklah kalau memang Bapak dan Tiyas menghendaki saya ikut, saya mau pak. Saya juga
mengucapkan banyak terima kasih atas kebaikan Bapak yang mau membantu saya dan keluarga
saya.”
Kemudian Tiyas bangkit dari tempat duduk lalu mendekat memeluk Dwi. Tampak mata Tyas
berkaca kaca tidak kuat menahan kebahagiaan. Kini Dwi tinggal di rumah Tiyas. Sementara
orang tuanya tetap tinggal di desa. Selain untuk mengerjakan sawah, mereka juga merawat
nenek Dwi yang sudah semakin tua.

Dari contoh cerpen singkat tentang persahabatan ini dapat kita ambil hikmah bahwa kita harus
mensyukuri nikmat yang telah kita miliki dan selalu merasa berkecukupan seperti halnya Dwi
yang selalu bersyukur sekalipun hidup serba kekurangan. Cerpen singkat tema sahabat ini juga
mengajarkan pada kita untuk menjunjung tinggi nilai solidaritas anatar sesama, dan menghargai
sebuah nilai persahabatan yang terjalin.

Unsur Instrinsik Cerpen Singkat Persahabatan


Setelah kita membaca contoh cerpen tentang persahabatan diatas, kita dapat menentukan unsur
intrinsiknya yang terdiri dari:
1. Tema : Persahabatan.
2. Tokoh : Tiyas, Papa Tiyas, Mama Tyas dan Dwi.
3. Watak :Tiyas Suka Menolong, Dwi tidak suka membebani orang lain, Papa Tiyas Baik
hati dan ramah, Mama Tiyas : Peduli.
4. Alur : Maju.
5. Latar :Tempat - Rumah Tiyas, Rumah Dwi.
6. Waktu : Siang Hari.
7. Suasana : Mengharukan.
8. Sudut pandang : Orang ketiga.
9. Amanat : Sebagai makluk tuhan kita harus saling tolong menolong Dan Berbagi kepada
sesama.

29
Lampiran 3: Materi

MATERI PEMBELAJARAN

1. Pengertian Teks Cerita Pendek


Cerita pendek yang termasuk ke dalam jenis cerita naratif adalah semua teks-teks yang
tidak bersifat dialog dan isinya merupakan suatu kisah sejarah, sebuah deretan peristiwa, dan
bersamaan dengan kisah serta peristiwa tersebut hadir pula unsur cerita (Luxemburg dalam
Wiyatmi, 2009:28).
Cerita pendek (disingkat: cerpen; Inggris: short story) merupakan karya sastra yang
sekaligus disebut fiksi. Panjang cerpen sendiri bervariasi, misalnya cerpen pendek (short short
story), bahkan mungkin pendek sekali berkisar 500-an kata; cerpen yang panjangnya cukupan
(midle short story); serta cerpen yang panjang (long story), yang terdiri dari puluhan (atau
bahkan beberapa puluh) ribu kata (Nurgiyantoro, 2013: 10).
Cerpen termasuk salah satu karya sastra yang berjenis cerita narasi. Cerpen berisi cerita
yang menggambarkan pengalaman atau imajinasi pengarangnya. Sayuti berpendapat bahwa
cerpen adalah karya sastra berupa prosa fiksi yang dapat selesai dibaca dalam sekali duduk.
Cerita yang disajikan pengarang cukup dapat membangkitkan efek tertentu dalam diri pembaca
(Sayuti, 2000: 9).
Cerpen yang baik adalah cerpen yang merupakan suatu kesatuan bentuk, utuh,
manunggal, tidak ada bagian-bagian yang tidak perlu, tetapi juga tidak ada sesuatu yang terlalu
banyak, semuanya pas, integral dan mengandung suatu arti. Cerpen harus memberi gambaran
sesuatu yang tajam (Sumardjo, 2007: 99).
Nursisto (2000: 165) menjelaskan bahwa cerpen merupakan cerita pendek. Akan tetapi,
tidak setiap cerita pendek dapat digolongkan ke dalam cerpen. Cerpen adalah cerita yang pendek
dan di dalamnya terdapat pergolakan jiwa pada diri pelakunya sehingga secara keseluruhan
cerita pada cerpen tersebut bisa menyentuh perasaan pembaca. Hal tersebut dapat dikategorikan
sebagai buah sastra dari cerpen.
Sebuah cerpen haruslah mengandung unsur-unsur, antara lain: (1) Interpretasi pengarang
tentang konsepsinya mengenai penghidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung, (2)
Harus menimbulkan suatu hempasan dalam pikiran pembaca, (3) Harus menimbulkan perasaan
pada pembaca. Pembaca merasa terbawa jalan cerita, cerpen pertama-tama menarik perasaan dan
baru kemudian menarik pikiran, (4) Mengandung pikiran dan insiden-insiden yang dipilih secara
sengaja serta bisa menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dalam pikiran pembaca, sehingga dapat
disimpulkan bahwa syarat sebuah cerpen adalah terdapat sebuah insiden yang menguasai jalan

30
cerita, ada seorang pelaku utama yang jalan ceritanya padat dan harus tercipta suatu efek atau
kesan yang mendalam pada pembaca (Rampan, 2009: 2).
Dari beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa cerpen adalah karya
sastra yang disebut fiksi dengan alur cerita sederhana atau pendek, dibaca sekali duduk dengan
kisaran waktu antara setengah jam sampai dua jam, dan ceritanya dapat membangkitkan efek
tertentu dalam diri pembaca.
2. Unsur pembangun cerpen
Stanton (dalam Wiyatmi, 2009: 30) menyebutkan bahwa unsur pembangun cerita fiksi
atau cerpen terbagi menjadi tujuh unsur, yaitu tokoh, alur, latar, judul, sudut pandang, gaya
bahasa, serta tema. Lebih lanjut, Rampan (2009: 3-9) berpendapat bahwa unsur pembangun
cerpen terdiri dari tema, plot, perwatakan, sudut pandangan, latar, gaya, alinea awal alinea akhir.
Nurgiyantoro (2013: 14) mengatakan bahwa unsur-unsur pembangun cerpen dan novel sama,
seperti plot, tema, penokohan, dan latar. Unsur-unsur yang telah disebutkan oleh para ahli
tersebut berkaitan satu sama lain untuk membentuk cerpen secara utuh. Berikut penjelasan
unsur pembangun cerpen yang dilihat dari judul, tema, penokohan, gaya bahasa, sudut pandang,
alur; dan latar.
a. Judul
Wiyatmi (2009: 40) menyatakan bahwa judul merupakan unsur pembangun cerpen yang
paling mudah dikenal oleh pembaca. Hal ini dikarenakan judul selalu tercantum pada karya
sastra. Judul yang ada pada karya sastra sering mengacu pada tokoh, latar, tema, dan kombinasi
dari beberapa unsur pembangun cerpen yang lain. Seorang pengarang umumnya memilih judul
dengan alasan kemenarikan agar pembaca tertarik atau penasaran dengan isi cerpen.
Judul suatu karya bertalian erat dengan elemen-elemen yang membangun fiksi dari
dalam, mungkin sekali sebuah judul mengacu pada tema, latar, konflik, tokoh, simbol cerita,
atmosfer dan mengacu pada akhir cerita. Namun tidak dipungkiri pembaca sering tidak
menemukan kaitan langsung antara judul dan isi cerita, bahkan pembaca sering kecewa. Dalam
konteks ini, sesungguhnya bukan masalah judul itu cocok, relevan, dan pas dengan isi ceritanya,
melainkan kaitannya tampak jelas atau tidak. Kaitan judul dan isi mungkin saja sangat jauh, dan
hal itu memang disengaja oleh pengarang untuk menimbulkan semacam ketegangan dalam diri
pembaca.
Judul-judul yang sering “melanggar atau mengecewakan horison harapan” pembaca
biasanya terdapat dalam karya-karya inkonvensional. Akan tetapi, walaupun sering
mengecewakan pembaca, judul semacam itu bukan berarti tidak memiliki nilai tertentu. Dalam
hubungan ini berlaku estetika oposisi: suatu karya literer dianggap bernilai jika karya itu

31
sanggup melanggar cakrawala harapan pembaca. Semakin jauh kesenjangan yang tercipta, karya
yang bersangkutan dianggap semakin bernilai seni (Sayuti, 2000: 148).
b. Tema
Tema merupakan gagasan dasar yang menopang sebuah karya sastra dan yang
terkandung di dalam teks sebagai struktur semantis dan yang menyangkut persamaan-persamaan
atau perbedaan-perbedaan. Tema disaring dari motif-motif yang terdapat dalam dalam karya
yang bersangkutan yang menetukan hadirnya peristiwa-peristiwa, konflik, dan situasi tertentu
(Nurgiyantoro, 2013: 68). Nurgiyantoro juga mengungkapkan bahwa tema merupakan motif
pengikat keseluruhan cerita yang umumnya tidak ditunjukkan secara gamblang oleh pengarang.
Pembaca harus memahami dan menafsirkan cerita sehingga pembaca mampu mengetahui tema
dari cerita tersebut.
Sayuti (2000: 187-190) menyatakan tema merupakan makna cerita, gagasan sentral, atau
dasar cerita. Wujud tema dalam fiksi, biasanya berpangkal pada alasan tindak atau motif tokoh.
Selain itu, tema juga merupakan sejenis komentar terhadap subjek atau pokok masalah, baik
secara eksplisit maupun implisit. Jadi, dalam tema terkandung sikap pengarang terhadap subjek
atau pokok cerita.
Jakob Sumardjo (dalam Rampan, 2013: 3) berpendapat bahwa tema adalah ide sebuah
cerita. Pengarang dalam menulis cerita bukan sekedar bercerita, tetapi mengatakan atau
mengungkapkan sesuatu pada pembacanya. Sesuatu yang dimaksud adalah suatu yang berasal
dari masalah kehidupan, pandangan hidup tentang kehidupan, atau komentar terhadap
kehidupan.
Fungsi tema adalah menyatukan unsur-unsur lainnya. Tema juga berfungsi untuk
melayani visi atau responsi pengarang terhadap pengalaman dan hubungan totalnya dengan jagat
raya. Artinya, pengarang menciptakan dunia fiksional yang relevan dengan kehidupan pembaca
(Sayuti, 2000: 192-193).
Dalam upaya menemukan dan menafsirkan tema karya fiksi, Sayuti (2000: 195-196)
menyatakan bahwa terdapat sejumlah kriteria yang sifatnya tentatif. Pertama, penafsiran
hendaknya mempertimbangkan tiap detil cerita yang dikedepankan (foregrounded). Kedua,
penafsiran tema hendaknya tidak memiliki sifat bertentangan dengan tiap detil cerita. Ketiga,
penafsiran tema hendaknya tidak mendasarkan diri pada bukti-bukti yang tidak dinyatakan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Terakhir, penafsiran tema harus mendasarkan diri pada
bukti yang secara langsung ada atau yang diisyaratkan dalam cerita.
Nurgiyantoro (2013: 77) menjelaskan bahwa tema dapat digolongkan ke dalam beberapa
kategori yang berbeda tergantung dari segi mana penggolongan itu dilakukan. Pengkategorian
tema yang akan dikemukakan berikut dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang, yaitu

32
penggolongan dikhotomis yang bersifat tradisional dan nontradisional, dan penggolongan dari
tingkat keutamaannya. (Materi Pengayaan)
1) Tema tradisional dan nontradisional
Tema tradisional dimaksudkan sebagai tema yang menunjuk pada tema yang hanya “itu-
itu” saja, dalam arti ia telah lama dipergunakan dan dapat ditemukan dalam berbagai cerita,
termasuk cerita lama. Pernyataan-pernyataan tema yang dapat dipandang sebagai bersifat
tradisional itu, misalnya, berbunyi: (i) kebenaran dan keadilan mengalahkan kejahatan, (ii)
tindak kejahatan walau ditutup-tutupi akan terbongkar juga, (iii) tindak kebenaran atau
kejahatan masing-masing akan memetik hasilnya (Jawa: becik ketitik ala ketara), (iv) cinta yang
sejati menuntut pengorbanan, (v) kawan sejati adalah kawan di masa duka, (vi) setelah
menderita, orang baru teringat Tuhan, (vii) atau (seperti pepatah-pantun) berakit-rakit ke hulu,
berenang-renang ke tepian, dan sebagainya.
2) Tema utama dan tema tambahan
Menentukan tema pokok sebuah cerita pada hakikatnya merupakan aktivitas memilih,
mempertimbangkan, dan menilai, di antara sejumlah makna yang ditafsirkan ada di kandung
oleh karya yang bersangkutan. Makna pokok cerita disebut dengan tema pokok atau tema utama
atau tema mayor. Makna pokok cerita tersirat dalam sebagian besar, untuk tidak dikatakan dalam
keseluruhan, cerita, bukan makna yang hanya terdapat pada bagian-bagian tertentu cerita saja.
Makna yang hanya terdapat pada bagian-bagian tertentu cerita dapat diiedentifikasi sebagai
makna bagian, makna tambahan. Makna tambahan inilah yang dapat disebut sebagai tema-tema
tambahan, atau tema minor. Makna-makna tambahan bukan merupakan sesuatu yang berdiri
sendiri, terpisah dari makna pokok cerita yang bersangkutan berhubung sebuah novel yang
menjadi satu kesatuan.
Sayuti (2000: 193) mengemukakan bahwa tema fiksi umumnya diklasifikasikan menjadi
lima jenis yakni tema physical ‘jasmaniah’, organic ‘moral’, social ‘sosial’, egoic ‘egoik’, dan
divine ‘ketuhanan’. Tema jasmaniah merupakan tema yang cenderung berkaitan dengan keadaan
jasmani seorang manusia sebagai molekul, zat dan jasad. Aoaleh karena itu, tema penceritaan
termasuk ke dalam kelompok tema ini. Tema organik diterjemahkan sebagai tema tentang
‘moral’ karena kelompok tema ini mencakup hal-hal yang berhubungan dengan moral manusia
yang wujudnya tentang hubungan antarmanusia, antarpria-wanita. Tmea sosial meliputi hal-hal
yang berada di luat masalah pribadi, misalnya masalah politik, pendidikan, dan propaganda.
Tema egoik merupakan tema yang menyangkut reaksi-reaksi pribadi yang pada umumnya
menentang pengaruh sosial. Tema ketuhanan merupakan tema yang berkaitan dengan kondisi
dan situasi manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan.

33
c. Tokoh
Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam sebuah fiksi. Tokoh dalam fiksi
merupakan ciptaan pengarang, meskipun dapat juga merupakan gambaran dari orang-orang yang
hidup di alam nyata (Wiyatmi, 2009: 30). Oleh karena itu, Sayuti (2000:68) menyatakan dalam
sebuah fiksi, tokoh hendaknya dihadirkan secara alamiah. Tokoh harus memiliki “kehidupan”
dan berciri “hidup”, atau memiliki derajat lifelikeness (kesepertihidupan).
Hampir sama seperti manusia nyata, tokoh dalam novel pun memiliki watak. Penokohan
atau perwatakan termasuk unsur pembangun cerpen yang sangat penting. Penokohan merupakan
teknik atau cara pengarang memperkenalkan tokoh ceritanya kepada pembaca atau teknik yang
digunakan untuk memunculkan tokoh cerita.
Ada dua cara menggambarkan watak tokoh, yaitu secara langsung (telling, analitik) dan
tidak langsung (showing, dramatik). Secara tidak langsung, watak tokoh digambarkan melalui
beberapa cara, yakni: (1) penamaan tokoh (naming), (2) cakapan, (3) penggambaran pikiran
tokoh, (4) arus kesadaran (steam of consciousness), (5) pelukisan perasaan tokoh, (6) perbuatan
tokoh, (7) sikap tokoh, (8) pandangan seorang atau banyak tokoh terhadap tokoh tertentu, (9)
pelukisan fisik, dan (10) pelukisan latar (Sayuti, 2000: 91-93).
Jakob Sumardjo (dalam Rampan, 2009: 5) menyebutkan bahwa cara penggambaran
watak dapat dilakukan dengan lima hal, yakni dilihat dari perbuatan atau tindakan tokoh, ucapan
tokoh, penggambaran fisik tokoh, pikiran tokoh, dan penerangan langsung. Cara penggambaran
watak juga menjadi ciri khas dari seorang pengarang.
Sayuti (2000: 74) membedakan tokoh menjadi dua, yaitu tokoh sentral/tokoh utama dan
tokoh periferal/tokoh tambahan/bawahan. Tokoh sentral merupakan tokoh yang mengambil
bagian besar dalam peristiwa dalam cerita. Tokoh utama/sentral suatu fiksi dapat ditentukan,
paling tidak dengan tiga cara, pertama, tokoh itu paling terlibat dengan makna atau tema. Kedua,
tokoh itu yang paling banyak berhubungan dengan tokoh lain, dan ketiiga, tokoh itu yang paling
banyak memerlukan waktu penceritaan.
Secara garis besar teknik penulisan tokoh dalam suatu karya—atau lengkapnya:
pelukisan sifat, sikap, watak, tingkah laku, dan berbagai hal lain yang berhubungan dengan jati
diri tokoh—dapat dibedakan ke dalam dua cara atau teknik, yaitu teknik ekspositori dan teknik
dramatik. Teknik yang pertama—juga pada yang kedua, walau terdapat perbedaan istilah, namun
secara esensial tidak berbeda—menyaran pada pelukisan secara langsung, sedangkan teknik
yang kedua pada pelukisan secara tidak langsung. Kedua teknik tersebut masing-masing
memiliki kelebihan dan kelemahan, dan penggunaannya dalam karya fiksi tergantung pada
selera pengarang dan kebutuhan penceritaan. Teknik langsung lebih banyak dipergunakan

34
pengarang pada masa awal pertumbuhan dan perkembangan novel Indonesia modern, sedangkan
teknik tak langsung terlihat lebih diminati oleh pengarang saat ini. (Materi Pengayaan)
Teknik ekspositori atau disebut sebagai teknik analitis, pelukisan tokoh cerita dilakukan
dengan memberikan deskripsi, uraian, atau penjelasan secara langsung. Tokoh cerita hadir dan
dihadirkan oleh pengarang ke hadapan pembaca secara tidak berbelit-belit, melainkan begitu saja
dan langsung disertai deskripsi kediriannya, yang mungkin berupa sikap, sifat, watak, tingkah
laku, atau bahkan juga ciri fisiknya. Teknik dramatik penampilan tokohnya mirip dengan yang
ditampilkan pada drama, dilakukan secara tak langsung. Artinya, pengarang tidak
mendeskripsikan secara eksplisit sifat dan sikap serta tingkah laku tokoh. Pengarang
membiarkan para tokoh cerita untuk menunjukkan kediriannya sendiri melalui berbagai aktivitas
yang dilakukan, baik secara verbal lewat kata maupun nonverbal lewat tindakan atau tingkah
laku, dan juga melalui peristiwa yang terjadi. Wujud penggambaran teknik dramatik dapat
dilakukan dengan sejumlah teknik. Dalam sebuah karya fiksi, biasanya pengarang
mempergunakan berbagai teknik itu secara bergantian dan saling mengisi, walau ada perbedaan
frekuensi penggunaan masing-masing teknik. Mungkin sekali ada satu-dua teknik yang lebih
sering dipergunakan daripada teknik-teknik yang lain tergantung pada selera atau kesukaan
masing-masing pengarang. Berbagai teknik yang dimaksud sebagian di antaranya akan
dikemukakan di bawah ini. (Materi Pengayaan)
1) Teknik Cakapan
Percakapan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh cerita biasanya juga dimaksudkan untuk
menggambarkan sifat-sifat tokoh yang bersangkutan.
2) Teknik Tingkah Laku
Jika teknik cakapan dimaksudkan untuk menunjuk tingkah laku verbal yang berwujud
kata-kata para tokoh, teknik tingkah laku menyaran pada tindakan yang bersifat nonverbal, fisik.
3) Teknik Pikiran dan Perasaan

Bagaimana keadaan dan jalan pikiran serta perasaan, apa yang melintas di dalam pikiran
dan perasaan, serta apa yang dipikir dan dirasakan oleh tokoh, dalam banyak hal akan
mencerminkan sifat-sifat kediriannya juga. Perbuatan dan kata-kata merupakan perwujudan
konkret tingkah laku pikiran dan perasaan.
4) Teknik Arus Kesadaran
Teknik arus kesadaran berkaitan erat dengan teknik pikiran dan perasaan. Keduanya
d=tak dapat dibedakan secara pilah, bahkan mungkin dianggap sama karena memang smaa-sama

35
menggambarkan tingkah laku batin tokoh. Arus kesadaran merupakan sebuah teknik narasi yang
berusaha menangkap pandangan dan aliran proses mental tokoh, di mana tanggapan indera
bercampur dengan kesadaran dan ketidaksadaran pikiran, perasaan, ingatan, harapan, dam
asosiasi-asosiasi acak (Abrams, dalam Nurgiyantoro, 2012: 206).
Aliran kesadaran berusaha menangkap dan mengungkapkan proses kehidupan batin, yang
memang hanya terjadi di batin, baik yang berada di ambang kesadaran maupun ketidaksadaran,
termasuk kehidupan bawah sadar. Arus kesadaran sering disamakan dengan monolog batin.
Monolog batin adalah percakapan yang hanya terjadi dalam diri sendiri, yang pada umumnya
ditampilkan dengan gaya “aku” berusaha mengungkapkan kehidupan batin, urutan suasana
kehidupan batin, pikiran, perasaan, emosi, tanggapam kenangan, dan sebagainya. Penggunaan
teknik arus kesadaran, monolog batin itu, dalam penokohan dapat dinggap sebagai usaha untuk
mengungkapkan informasi yang “sebenarnya” tentang kedirian tokoh karena tidak sekadar
menunjukkan tingkah laku yang dapat diindera saja.
5) Teknik Reaksi Tokoh
Teknik reaksi tokoh dimaksudkan sebagai reaksi tokoh terhadap suatu kejadian, masalah,
keadaan, keadaan, kata, dan sikap-tingkah-laku orang lain, dan sebagainya yang berupa
“rangsang” dari luar diri tokoh yang bersangkutan.
6) Teknik Reaksi Tokoh Lain
Reaksi tokoh-tokoh lain dimaksudkan sebagai reaksi yang dierikan oleh tokoh lain
terhadap tokoh utama, atau tokoh yang dipelajari kediriannya, yang berupa pandangan,
pendapat, sikap, komentar, dan lain-lain.Reaksi tokoh juga merupakan teknik penokohan untuk
menginformasikan kedirian tokoh kepada pembaca. Tokoh-tokoh lain itu pada hakikatnya
melakukan penilaian atas tokoh utama untuk pembaca.
d. Latar
Latar merupakan unsur fiksi yang menunjukkan kepada pembaca dimana dan kapan
kejadian-kejadian dalam cerita berlangsung. Latar dalam fiksi dapat dikategorikan dalam tiga
bagian yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat adalah hal yang berkaitan
dengan masalah geografis. Latar waktu berkaitan dengan masalah historis, waktu, hari, maupun
jam. Latar sosial berkaitan dengan kehidupan masyarakat (Sayuti, 2000: 126-127).
Latar atau setting disebut juga sebagai landas tumpu. Hal ini berhubungan pada
pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa
yang diceritakan (Nurgiyantoro, 2013: 216). Selain latar tempat, waktu, dan sosial, masih
terdapat pula pembagian mengenai macam-macam latar, yakni latar fisik (lokasi tempat
terjadinya peristiwa); latar spiritual (berwujud tata cara, adat istiadat, dan kepercayaan); latar
netral (hanya sekadar nama sebuah tempat di mana peristiwa itu terjadi); dan latar fungsional
yang menonjolkan sifat khas latar tertentu (Nurgiyantoro, 2013: 304).

36
Latar memiliki fungsi untuk memberi konteks cerita. Oleh karena itu, dapat dikatakan
bahwa sebuah cerita terjadi dan dialami oleh tokoh di suatu tempat tententu, pada suatu masa,
dan lingkungan masyarakat tertentu (Wiyatmi, 2009: 40).
e. Alur
Alur atau plot merupakan unsur fiksi yang penting, bahkan dianggap sebagai yang
terpenting di antara unsur fiksi yang lain. Nurgiyantoro (2013: 168) menjelaskan bahwa plot
dapat dipahami sebagai berbagai peristiwa yang diseleksi dan diurutkan berdasarkan hubungan
sebab akibat untuk mencapai efek tertentu dan sekaligus membangkitkan suspense dan surprise
pada pembaca.
Alur atau plot yaitu rangkaian peristiwa yang disusun berdasakan hubungan kausalitas
(Wiyatmi, 2009: 36). Secara garis besar, alur dibagi dalam tiga bagian, yaitu awal, tengah, dan
akhir. Bagian awal berisi eksposisi yang mengandung instabilitas dan konfiks. Bagian tengah
mengandung klimaks yang merupakan puncak konflik. Bagian akhir mengandung denoument
(penyelesaian atau pemecahan masalah) atau hasil ceritanya (Sayuti, 2000: 45). Sayuti
menambahkan bahwa plot memiliki sejumlah kaidah, yaitu plausibilitas (kemasukakalan),
surprise (kejutan), suspense (ketidak tentuan harapan terhadap hasil suatu cerita), dan unity
(keutuhan).
Alur dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Sesuai dengan penyusunan peristiwa,
dikenal plot kronologis atau progresif dan plot regresif atau flashback. Dilihat dari akhir cerita
dikenal plot terbuka dan plot tertutup. Dilihat dari kuantitasnya, terdapat plot tunggal dan plot
jamak. Sementara apabila dilihat dari kualitasnya, dikenal plot rapat dan plot longgar (Sayuti,
2000: 57—59).
Sayuti (2000: 59) menjelaskan bahwa alur atau plot memiliki tiga struktur, yaitu awal, tengah,
dan akhir.
1) Awal
a) Bagian awal atau tepatnya alinea pertama sebuah fiksi boleh jadi merupakan pilihan
terakhir yang dilakukan oleh pengarang
b) Peristiwa awal boleh jadi merupakan peristiwa di luar karakter tokoh utama, tetapi
peristiwa itu merupakan mata rantai pertama bagi peristiwa0peristiwa yang berkausalitas
c) Peritiwa awal merupan penggambarab khusus tentang konflil yang akan berbuntut pada
peristiwa berikutnya dan hal itu diletakkan dalam latar tertentu
d) Bagian awal berupa sebuah peristiwa besar dalam latar tertentu dan ia mengandung
konflik tertentu pula

37
e) Bagian awal merupakan suatu peristiwa kecil yang ebrguna untuk melukiskan watak
tokoj dan unutk menginformasikan sesuatu kepada pembaca dalam rangka memahami
bagian awal itu dan memahami novel secara keseluruhan
e) Bagian awal merupakan introduksi tokoh utama atau tokoh yang dipandang penting
dalam keseluruhan cerita, baik dengan teknik analitik maupun dramatik, baik secara
telling maupun showing
f) Bagian awal merupakan hal yang mengarahkan pembaca pada teknik yang dipakai, baik
teknik diaan, akuan, atau campuran antara keduanya
g) Bagian awal merupakan deskripsi dan narasai tertentu
h) Bagian awal merupakan informasi tempat, waktu, dan sosial budaya tertentu
i) Bagian awal merupakan kompilasi yang akan mengarahkan atau membangkitkan minat
tertentu pada diri pembaca
2) Tengah
Bagian tengah dalam plot terdapat konflik, kompilasi, dan klimaks. Konflik dalam cerita
biasanya dibedakan menjadi tiga jenis:
a) Konflik dalam diri seseorang (tokoh)
Konflik jenis ini sering disebut “konflik kejiwaan”, yang biasanya berupa perjuangan
seorang tokoh dalam melawan dirinya sendiri, sehingga dapat mengatasi dan menentukan
apa yang akan dilakukannya
b) Konflik antara oraang-orang atau seseorang dan masyarakat
Konflik jenis ini sering disebut “konflik sosial”, yang biasanya berupa konflik tokoh,
dalam kaitanya dengan permasalahan-permasalahan sosial. Konflik ini timbul dari sikap
individu terhadap lingkungan sosial mengenai berbagai masalah, misalnya pertentangan
ideologi dll.
c) Konflik antara manusia dan alam.
Konflik jenis ini sering disebut sebagai “konflik alamiah”, yang biasanya muncul tatkal
tokoh tidak dapat menguasai dan atau memanfaatkan serta membudayakan alam sekitar
sebagaimana mestinya.
3) Akhir
Pada bagian akhir plot terdiri atas segala sesuatu yang ebrasal dari klimaks menuju ke hasil
ceritanya.
f. Sudut Pandang
Sudut pandang atau point of view memasalahkan siapa yang bercerita. Sudut pandang
dipergunakan untuk menentukan arah pandang pengarang terhadap peristiwa-peristiwa di dalam
cerita sehingga tercipta suatu kesatuan cerita yang utuh (Sayuti, 2000: 158). Nurgiyantoro (2013:
38
338) mendefinisikan sudut pandang sebagai strategi, teknik, siasat, yang secara sengaja dipilih
pengarang untuk mengemukakan gagasan dan cerita. Segala sesuatu yang dikemukakan dalam
cerita fiksi memang milik pengarang, yang antara lain berupa pandangan hidup dan tafsirannya
terhadap kehidupan. Akan tetapi, dalam cerita fiksi, semuanya itu disalurkan lewat sudut
pandang tokoh atau kacamata tokoh cerita yang sengaja dikreasikan.
Sudut pandang yang umum dipergunakan oleh para pengarang dibagi menjadi empat
jenis yakni: (1) sudut pandang first person-central atau akuan sertaan, (2) sudut pandang first-
person-peripheral atau akuan tak sertaan, (3) sudut pandang third-person-omniscient atau diaan
maha tahu, (4) sudut pandang third-person-limited atau diaan terbatas (Sayuti, 2000: 159).

Daftar Pustaka

Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.

_______. 2013. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nursisto. 2000. Ikhtisar Kesusastraan Indonesia. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Rampan, Korrie Layun. 2009. Apresiasi Cerpen Indonesia Mutakhir. Jakarta: Bukupop.

Sayuti, Suminto A. 2000. Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta: Gama Media.

Sumardjo, Jakob. 2007. Catatan Kecil tentang Menulis Cerpen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wiyatmi. 2009. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Book Publish

39
Lampiran 5 : Teks Cerpen
Pertemuan 3
Blarak
Karya Yanusa Nugroho

Aku terbangun karena daun jatuh.


Dengan agak tergeragap, kusingkirkan daun kering itu dari wajahku. Kulihat wajah Mbah Tuhu
cerah semringah memandangku.
“Hehehe… mari pulang, sudah sore…” ucapnya sambil beranjak dari tempat duduknya yang tak
jauh dariku berbaring. ”Dari tadi, sebetulnya saya mau membangunkan sampean, tapi… kok
kelihatannya pules bener, tidak tega, saya. Eh, malah daun yang membangunkan sampean…
heheheheh…”
Aku hanya tersenyum. Segar. Belum pernah aku terbangun dari tidur dengan perasaan seperti
ini. Tanpa banyak bicara, kami segera menyusuri tegalan. Sepi. Serangga mulai menyanyi. Bumi
mendingin dan sebentar lagi, kabut pasti turun.
”Nanti sekalian kita cari blarak untuk masak…” ujarnya beberapa saat kemudian.
Sudah dua hari aku berada di sini. Entah tempat apa ini namanya, aku tak begitu paham.
Sebelumnya, aku adalah makhluk yang lahir dan besar di ”hutan beton” bernama Jakarta. Mbah
Tuhu memang masih tergolong kerabatku, yang—ini anehnya—baru kuketahui beberapa hari
belakangan ini. Bayangkan, selama hidupku, kurang lebih 35 tahun, aku tak pernah tahu bahwa
punya kerabat berasal dari wilayah ini, tiba-tiba—sangat tidak masuk akal—nama itu muncul dan
membuatku ’terseret’ ke dusun kecil ini.
Berbulan lalu, kami—maksudku, aku dan istriku, mendapat kabar buruk dari dokter: istriku
terkena kanker di rahimnya. Kau pasti sudah tahu reaksi kami, terlebih istriku. Dan sejak berita itu
kami dengar, tubuhnya kian layu.
Di sela-sela perjalanan bisnis yang harus kulakukan, kuajak Grace ke pelbagai rumah sakit
internasional. Tetapi, tak satu pun yang bisa membuatku percaya bahwa kondisi Grace membaik.
Kolega, mitra bisnis, kenalan, siapa pun telah memberikan bantuan, entah itu jabat simpati atau
rujukan rumah sakit. Semua sia-sia. Sebulan terakhir, Grace pasrah. Aku tak bisa berbuat apa-apa,
bahkan bersedih pun aku tak mampu lagi.
Minggu pagi itu, ketika kutemani Grace nonton Dreams-nya Kurosawa, teleponku berdering.
Sesaat, masih sempat kulihat di layar kaca, tarian peri-peri pohon persik di hadapan seorang anak
kecil. Aku kemudian bergegas ke meja telepon sambil menggerutu.
”Haloo? Mas Yos?” dari seberang sana ada suara yang asing di telingaku. Tapi dia tahu namaku.
”Benar.. maaf dengan siapa, ya, Pak?”
Setelah kudengar gelak tawanya, kudengar dia menyebutkan namanya, kemudian apa
hubungannya denganku. Baru kusadari bahwa dia adalah salah seorang pamanku yang tinggal di
Cirebon. Entahlah, kapan terakhir aku berhubungan dengan dia, aku tak tahu.
”Betul, paman… ya, begitulah, kami sudah pasrah…” ucapku, ketika dia menanyakan kondisi
Grace. Diam-diam aku berterima kasih, entah kepada siapa harus kusampaikan, bahwa orang yang
bahkan tak pernah ada dalam ingatanku, memberikan rasa simpatinya kepadaku. Tiba-tiba saja ada
rasa sesal yang menyesakkan dadaku. Entah apalagi yang dia bicarakan, sebenarnya aku tak begitu
peduli, karena saat itu aku seperti ditarik ke dalam pusaran rasa sesal yang entah di mana ujungnya.
”Cobalah ke sana… barangkali saja…”
”Maaf, ke mana?”
”Mbah Tuhu. Dia masih kerabat kita…”

40
Maka sampailah aku di sini. Dua hari yang lalu, dengan ojek, kemudian jalan kaki, kami sampai
di rumah ini. Sepi, waktu itu, karena si pemilik rumah tak ada di tempat. Sunyi. Hanya angin
gunung membawa wangi asap kayu yang terbakar, samar-samar entah dari mana. Grace duduk di
dipan bambu depan rumah. Dia tersenyum—dan baru kusadari—itulah senyum pertamanya sejak
’vonis’ itu diberikan. Hampir saja air mataku menetes menyaksikan senyum Grace yang mekar
seperti mawar segar.
.......

Pertemuan 4
Nyanyi Lautan
Karya Yanusa Nugroho

Sebaiknya aku tidak pulang saja. Biar saja begitu. Aku sendiri tak percaya mereka akan
mencariku. Jangan-jangan, mereka bahkan bergembira karena piring nasi yang seharusnya
disediakan, berkurang satu.
Aku tidak mungkin pulang dengan nilai ulangan “5” seperti ini. Apalagi, ini pelajaran wajib dan
sebetulnya sangat mudah. Aku tidak mungkin pulang dan menyerahkan diri ditempelengi bapak
atau dicubiti ibu. Tidak. Kali ini lebih baik aku tidur di pantai. Mungkin lebih baik berendam di
gua pasir. Tapi, makan apa? Ah, kepiting saja bisa makan, mengapa aku tidak bisa…
Sebetulnya, aku benci pelajaran Bahasa Indonesia. Aku tidak suka, karena menurutku aneh.
Coba simak, “Anto dan Anti selalu memberi salam kepada orang tua mereka, setiap pagi dan sore.
Anto dan Anti adalah anak titik-titik. Lalu disediakan jawaban: a. Baik. b. Nakal. c. Tidak Sopan.
Terus terang semuanya tidak pernah kualami. Mungkin buat Anto dan Anti — anak mana
sebetulnya mereka—apa yang mereka lakukan adalah baik. Tetapi bagiku, bagaimana mungkin?
Sebelum ayam-ayam tetangga bangun, ayah-ibuku sudah tidak di rumah. Lalu, setelah lewat
Isya, ketika perutku sudah terlalu lapar, sehingga sebaiknya tidur, mereka baru datang. Kalau
mereka baik hati, ada sebungkus nasi dan telur asin di meja kami satu-satunya dan itu artinya untuk
aku. Tetapi kalau tidak, aku hanya akan mengalah dan tidur dimana pun kepalaku tersandar. Aku
tidak bisa mengucapkan salam, tidak mungkin itu. Rumahku hanya berisi kesunyian. Dan aku
hanya sering bicara pada sepatu karet bututku sendiri, yang sudah setahun ini tak pernah kucuci
(untuk apa pula, kan selalu kotor?)
Pernah aku mengucapkan salam, dan kuucapkan dengan segala keraguanku, kepada mereka.
Dan tahukah kau jawaban mereka: “Habis makan apa, dia?”
***
Karena aku tidak suka, maka aku tidak memilih jawaban yang disediakan. Untuk apa? Aku
tidak tahu apakah aku akan dianggap anak baik atau anak jahat, ketika aku harus mengucapkan
salam kepada orang tuaku. Aku benci Anto dan Anti. Mereka seenaknya saja memberi contoh
kepadaku, seolah mereka lebih pintar dariku. Dan percayalah masih banyak lagi yang seperti itu.
Jadinya, aku memilih tidak menjawab jika ada soal-soal semacam itu. Akibatnya, nilaiku tak pernah
lebih dari “5”.
Karena nilaiku banyak yang “merah” maka bapak selalu memberiku tempelengan dan makian.
Ibu dengan jarinya yang kuat itu menjewer telingaku, terkadang rambut di depan telingaku. Aku
bahkan tak berani menangis. Aku tidak tahu mengapa mereka marah karena raporku selalu banyak
merahnya. Aku tak mengerti mengapa mereka jengkel dengan nilai-nilai ulanganku yang
kebanyakan “4 dan 5” ini?
***
“Utaaaa…”
Aku menoleh. Itu teriakan Nini, kawan sekelasku. Mau apa anak itu. Ah, bintang kelas yang
cantik, tapi tak punya otak.

41
“Utaaa, tunggu.”
“Mau apa, sih?” jawabku dengan pertanyaan jengkel.
“Bareng kamu, pulang.”
“Aku tidak pulang, kok.”
“Kenapa?”
“Ya, nggak pulang, aja”.
“Nanti dimarahi orang tuamu…”
“Mereka nggak di rumah, mana mungkin bisa marah?”
Nini terdiam, dia pasti tak punya jawaban apa-apa, karena dia memang tak tahu apa-apa.
Mungkin dia kuberi nama “Anti” saja; anak “baik” itu.
...

42
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PERTEMUAN 9 UNIT 2

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Ngemplak


Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/Semester : VII / I
Tahun Pelajaran : 2021 / 2022
Materi Pokok : Teks interaksi transaksional lisan tentang Jati Diri
Alokasi waktu : 3 X 30 menit (3 jampel)

A. Kompetensi Inti
1. Kompetensi Sikap Spiritual Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Kompetensi Sikap Sosial Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya

3. Kompetensi Pengetahuan Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan


prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan,teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata

4. Kompetensi Keterampilan Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret


(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi dasar
3.4 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional lisan dan
tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait jati diri, pendek dan sederhana,
sesuai dengan konteks penggunaannya.{Perhatikan unsur kebahasaan dan kosa kata terkait hubungan
keluarga; pronoun (subjective, objective, possessive)
4.3 Menyusun teks interaksi transaksional lisan dan tulis sangat pendek dan sederhana yang melibatkan
tindakan memberi dan meminta informasi terkait jati diri,pendek dan sederhana, dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks

C. Tujuan Pembelajaran
Dengan menerapkan pendekatan saintifik, peserta didik mampu
4.2.2.1 Melengkapi teks interaksi transaksional tulis yang melibatkan tindakan tindakan memberi dan
meminta informasi terkait jati diri dan keluarga
4.2.2.2 Menyusun teks interaksi transaksional tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta
informasi terkait jati diri dan keluarga

D. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan (10’)


 Guru mengucapkan salam kepada peserta didik Genre “Sehat..Cerdas..Ceria”. Guru memberikan
motivasi bahwa “Sehat” adalah hal yang saat ini sangat diharapkan dalam menjaga diri dan lingkungan
dari Covid-19 dengan mematuhi prokes dan menjaga imunitas. Kalian sebagai generasi yang “Cerdas”
harus dapat memilah kegiatan yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-sehari terutama yang
mencerminkan bahwa kalian adalah pelajar seperti menjaga pergaulan dari ancaman dunia luar yang
semakin keras agar terhindar dari pengaruh NAPZA dan kenakalan remaja seperti klithih. Kalian sebagai
siswa harus “Ceria” untuk menggambarkan sikap senang hati dan bahagia atas apapun yang dikerjakan.
 Guru memulai dengan berdoa dan presensi melalui link google form.
 Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran pertemuan ini
 Guru bertanya tentang materi sebelumnya dan mereview.
 Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk membangkitkan pengetahuan awal yang
dimiliki siswa dengan materi yang akan dipelajari.
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai dan
menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
 Guru mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau materi
sebelumnya.
2. Kegiatan Inti (65’)
Mengamati (15’)
 Guru menampilkan video tentang family tree
 Siswa mendengarkan dan mengamati vocabulary apa saja yang ada didalam video family
tree.
 Guru meminta peserta didik untuk menuliskan vocabulary tentang family tree yang terdapat
dalam video.
 Siswa menyebutkan vocabulary tentang family tree secara lisan.

Menanya (15’)
 Dengan bimbingan dan arahan guru, siswa menanyakan dan mempertanyakan antara lain
tentang anggota keluarga dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.

Mengumpulkan Informasi (15’)


 Guru menampilkan gambar tentang family tree

 Guru memberikan beberapa kalimat dan mencontohkan pengucapan kalimat yang berkaitan
dengan family tree.

 Siswa mengikuti dan menirukan pengucapan kalimat dengan ucapan, tekanan kata, intonasi,
dan sikap yang benar.

 Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang posisi serta status seseorang dalam
keluarga dan istilahnya dalam bahasa Inggris melalui family tree, dan dikaitkan dengan
jumlah anggota keluarga yang diharapkan dalam Keluarga Berencana (KB), diberi wacana
perencanaan menikah yg sesuai aturan (Triad Genre : No Nikah Dini).

 Guru meminta peserta didik untuk mencocokkan anggota keluarga dalam bahasa Inggris
dengan anggota keluarga dalam bahasa Indonesia.
Mengasosiasi (15’)
 Dengan contoh-contoh yang sudah didapat, peserta didik mengetahui anggota keluarga
dalam bahasa Inggris dengan baik dan benar.
 Secara berpasangan guru meminta peserta didik untuk membuat kalimat sederhana
berdasarkan gambar yang telah guru sediakan.
 Secara kelompok guru meminta siswa untuk menuliskan kalimat berdasarkan family
tree yang telah guru sediakan (roundtable technique).

Mengkomunikasikan (15’)
 Guru meminta salah satu anggota kelompok untuk menyampaikan jawaban kelompok
didepan kelas.
 Guru dan peserta didik lain memberikan pendapat kepada peserta didik yang presentasi.

3. Penutup (5’)
 Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/kesimpulan tentang materi
yang telah dipelajari.
 Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
 Guru memberitahukan materi yang akan dipelajari di pertemuan yang akan datang.
 Guru memberikan pekerjaan rumah yang berkaitan dengan materi yang telah diajarkan
dengan membuat family tree sesuai dengan anggota keluarga masing-masing.
 Guru mengucapkan salam penutup dan salam Genre.
E. Media, Alat/Bahan : Whatsapp grup, Google form, Google classroom
Sumber Belajar : Buku Guru dan Buku Siswa kelas VII Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Media Massa cetak maupun media online
Ngemplak, Januari 2022
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Endang Wahyuti Ningsih, S.Pd Riki Sulistiawaty, S.Pd


NIP. 19650403 198703 2 021 NIP. -
Lampiran 1:

Tugas Ketrampilan Kinerja (praktek)


a. Melakukan monolog tentang anggota keluarga dengan kriteria ketepatan dan kesesuaian dalam
menggunakan struktur teks dan unsur kebahasaan.

b. Melaksanakan kegiatan saintific (5M)

Aspek Kegiatan PENGETAHUAN KETERAMPILAN


MENGAMATI Fungsi sosial, struktur teks, dan unsur Menemukan informasi dengan
kebahasaan dari teks lisan dan tulis menjawab pertanyaan terkait
untuk menyebutkan anggota keluarga. dengan materi seperti:
1. What is the meaning of
father?
2. What is the meaning of
mother?
3. What is the relation
between father and
mother?
etc.
MENANYA Fungsi sosial, struktur teks, dan unsur Keterampilan bertanya
kebahasaan dari teks lisan dan tulis berbagai informasi tentang
untuk menyebutkan anggota keluarga. fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan dari
teks lisan dan tulis untuk
menyebutkan anggota
keluarga.
MENGUMPULKAN Fungsi sosial, struktur teks, dan unsur  Menirukan contoh
DATA kebahasaan dari teks lisan dan tulis pengucapan kalimat
untuk menyebutkan anggota keluarga. berdasarkan family tree.
 Mencocokkan vocabulary
tentang anggota keluarga
dalam bahasa Inggris dan
bahasa Indonesia.

MENGASOSIASI Fungsi sosial, struktur teks, dan unsur  Menuliskan kalimat


kebahasaan dari teks lisan dan tulis sederhana berdasarkan
untuk menyebutkan anggota keluarga. gambar tentang anggota
keluarga.
 Menuliskan kalimat yang
berkaitan dengan family
tree yang telah tersedia
(roundtable technique).

MENGOMUNIKASIK Fungsi sosial, struktur teks, dan unsur  Mempresentasikan hasil


AN kebahasaan dari teks lisan dan tulis kelompok di depan kelas.
untuk menyebutkan anggota keluarga.

Rubrik untuk penilaian kinerja (performance)

KRITERIA D C B A
(1) (2) (3) (4)
Mengamati Tidak jelas Kegiatan Beberapa Semua
pelaksanaannya jelas namun kegiatan jelas kegiatan jelas
tidak rinci dan rinci dan rinci
Menanya Kalimat kurang Kalimat jelas Kalimat jelas Kalimat
bisa dipahami namun ada dengan dengan
beberapa struktur dan struktur
unsur bahasa unsur bahasa sesuai dan
yang belum yang unsur bahasa
tepat sederhana yang tepat
serta
pengucapan
lancar
Melakukan Membaca Sesekali Lancar dan Lancar
monolog script, kosa melihat teks, kosa kata dan mencapai
kata terbatas, kosa kata kalimat fungsi sosial,
dan tidak terbatas tapi berkembang, struktur
lancar lancar serta ada lengkap dan
transisi unsur
kebahasaan
sesuai.
Menyunting dan Penggunaan Fungsi sosial Fungsi sosial Fungsi sosial
menyusun kalimat kata, kalimat, tercapai, tercapai, tercapai,
tentang anggota dan struktur struktur tepat struktur dan struktur dan
keluarga. tidak sesuai dan unsur unsur unsur
kebahasaan kebahasaan kebahasaan
kurang tepat tepat tepat serta ada
modifikasi.
Presentasi Membacakan Membacakan Menggunakan Menggunakan
hasil tanpa hasil multimedia multimedia
media dan menggunakan tanpa tanpa
tidak lengkap multimedia membaca membaca dan
namun lancar
kurang lancar

Tugas Ketrampilan Produk


Homework:
1. Draw your own family tree and tell the relation
2. How about the relation of KB
3. You can use your imagination to make a good job.

Rubrik Penskoran
Penilaian Produk
Aspek
Jumlah
Kesesuaian Kejelasan dan
No Nama Siswa Kreativitas
materi kelengkapan isi

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Pedoman Penskoran
- Skor akhir menggunakan skala 1 – 4
- Skala tersebut yaitu:
Sangat baik (4),
Baik (3),
Cukup (2),
Kurang (1)
- Perhitungan Skor Akhir

Skor yang diperoleh


X 4 = Skor Akhir
Skor Maksimal
Lampiran 2:

Penilaian Pengetahuan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Aktivitas Siswa 1
(Observe the video about family tree)
https://www.youtube.com/watch?v=Mv3qXSLQ-dw&t=288s

https://www.youtube.com/watch?v=QYBKu8YlUu0

https://www.youtube.com/watch?v=xugcI0_sUy8

https://www.youtube.com/watch?v=3xw2jVOnUoc

Aktivitas Siswa 2 (Individu)


Match the words in English with the words on the right side.
a. Anak laki-laki
1. Father
2. Mother b. Ayah
3. Parents c. Orang tua
4. Wife d. Saudara laki-laki
5. Husband e. Suami
6. Daughter f. Ibu
7. Son g. Saudara perempuan
8. Brother h. Nenek
9. Sister i. Istri
10. Grandmother
j. Anak perempuan
Pedoman Penskoran:

Nilai = total jawaban benar X 10


= 10 X 10
= 100
LAMPIRAN 3: Hasil Pekerjaan Siswa

DAFTAR NILAI KLAS 9C MATERI Teks interaksi transaksional lisan tentang Jati Diri

No Nama Nilai ulangan Nilai Tugas


1 ABE ZIZOU ARDANI 82 89

2 ABI DWI KURNIAWAN 80 84

3 ADISTI MUTIARA KINANTI 75 80

4 AGISTA INDAH CAHYANINGTYAS 75 82

5 ALFONSUS FILLIPO ANGGERJUNO* 75 82

6 ANTONELA ICHA JULIANA* 71 78

7 ANTONIUS NICO BONANZA* 75 80

8 BISMA SAKTI ERLANGGA 75 78

9 CORNELIUS ADREAN DWI IRAWAN* 75 78

10 DAVIN HANAN PRIHASTOMO 80 83

11 DEBRINA ALIMAH PUSPITA 75 78

12 ELVI DUWI FATMAWATI 73 76

13 FAIRUZ PRADANA PUTRA EFFENDI 73 76

14 GALUH JANU ALFATH THORIQ 73 76

15 HABIB DZULKARNAIN AHMADI 73 76

16 HIZKIA CHRISTOVA HERMAWAN** 78 81

17 IBRAM GANENDRA AL LATIEF 82 85

18 LAURENSIUS ANGLING CAHYO LUKITO* 76 79

19 MARTA WIDDY RAHAYU* 81 84

20 MOCHAMMAD TORIQ IHSAN 78 81

21 NAUFAL FATHI SAVERO 75 78

22 NAURA AYUDYA KHAERANI 71 74

23 PUJI BASTIANA RAHAYU 73 76

24 REVALENA PUTRI 80 83

25 REZA ALFIANDIKA 78 81

26 SAFIAN HARIS MARGHANI 78 81

27 SAFIKA ANGGRAHITA PUJA*** 75 78

28 SHIFA AVENA NAZARA 75 78

29 SIXTA NURMALA 76 79

30 VIANCA PUTRI ALTRIAN 78 81

31 YUDHA IRIYAWAN 71 75

32 ZASKIA SAHDA FARHANAH 78 81


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 2 Ngemplak


Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/Semester : VIII/II
Materi Pokok : Teks Personal Recount; Memberi dan meminta informasi terkait
pengalaman pribadi di waktu lampau
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 4 Jam Pelajaran @40 Menit

KD 3.11 Membandingkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks
personal recount lisan dan tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait
pengalaman pribadi di waktu lampau, pendek dan sederhana, sesuai dengan konteks
penggunaannya

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
• Mengidentifikasi teks recount tentang pengalaman pribadi seseorang
• Mengklarifikasi kejadian, kegiatan yang dialami secara kronologis
• Menemukan ide pokok dalam paragraph.
• Menyimpulkan event dalam recount text
• Menjawab pertanyaan dengan benar dan jujur
• Membuat teks recount pengalaman pribadi

B. Media Pembelajaran Alat/Bahan & Sumber Belajar


 Media : Worksheet atau lembar kerja siswa, lembar penilaian
 Alat/Bahan : HP, Whatsapp, Fasilitas internet
 Sumber Belajar : Buku Penunjang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Inggris
“When English Rings The Bell” Kelas VIII, Kemendikbud Revisi
Tahun 2016

C. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi, Apersepsi, Motivasi, Pemberian Acuan
Kegiatan Inti ( 130 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada
pemberian topik materi dengan cara : Melihat, Mengamati, Membaca, Menulis Mendengar,
rangsangan) Menyimak materi Kalimat deklaratif dan interogatif dalam Simple Past tense dan
Adverbia dan frasa preposisional penujuk waktu: yesterday, last month, an hour
ago, dan sebagainya
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
(pertanyaan/ sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan
identifikasi akan dijawab melalui kegiatan belajar mengenai materi Kalimat deklaratif dan
masalah) interogatif dalam Simple Past tense dan Adverbia dan frasa preposisional
penujuk waktu: yesterday, last month, an hour ago, dan sebagainya
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan
(pengumpulan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan: Mengamati obyek/kejadian, Membaca
data) sumber lain selain buku teks, melakukan aktivitas menarik, Wawancara/ tanya
jawab dengan nara sumber tentang materi Kalimat deklaratif dan interogatif
dalam Simple Past tense dan Adverbia dan frasa preposisional penujuk waktu:
yesterday, last month, an hour ago, dan sebagainya
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk Mendiskusikan,
Mengumpulkan informasi, Mempresentasikan ulang, Saling tukar informasi
mengenai materi Kalimat deklaratif dan interogatif dalam Simple Past tense dan
Adverbia dan frasa preposisional penujuk waktu: yesterday, last month, an hour
ago, dan sebagainya
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan
Data) dengan cara : Berdiskusi, Mengolah informasi, mengerjakan soal tentang data
dari Materi Kalimat deklaratif dan interogatif dalam Simple Past tense dan
Adverbia dan frasa preposisional penujuk waktu: yesterday, last month, an hour
ago, dan sebagainya
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan
Pengolahan informasi materi Kalimat deklaratif dan interogatif dalam Simple
Past tense dan Adverbia dan frasa preposisional penujuk waktu: yesterday, last
month, an hour ago, dan sebagainya
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan Menyampaikan hasil diskusi,
kesimpulan) Mempresentasikan hasil diskusi, Mengemukakan pendapat, Bertanya atas
presentasi tentang materi Kalimat deklaratif dan interogatif dalam Simple Past
tense dan Adverbia dan frasa preposisional penujuk waktu: yesterday, last month,
an hour ago, dan sebagainya
CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara
tertuli, Menjawab pertanyaan, Bertanya tentang hal yang belum dipahami,
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Kalimat deklaratif dan interogatif
dalam Simple Past tense dan Adverbia dan frasa preposisional penujuk waktu:
yesterday, last month, an hour ago, dan sebagainya
Catatan : Selama pembelajaran Fungsi Sosial berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli
lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan
benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajarankepada kelompok yang memiliki kinerja
dan kerjasama yang baik.

D. Materi
Teks 1
When I was baby, when I could not do anythings, my parents and my elder brother took care
of me. My brother is five years older than me. I did not sleep with my mum. I slept in a baby
cot in my parent bedroom. My brother slept in hiw own room. My mum breastfed me for two
years.

Teks 2
When I cried, they calmed me down. When I was afraid of something, they comforted me.
My dad often carried me around in the morning sun. When I got older, they spoonfed me I
played with my brother. I was naughty, but he never got angry with me. He was very patient
with me.
(Sumber : Buku paket Bahasa Inggris Kelas VIII Hal 152 – 153 & 158)

E. Penilaian
Penialain Pengetahuan, Peneilaian Sikap, Penilaian Keterampilan
1. Penilaian pengetahuan: mengerjakan soal ulangan harian
2. Penilaian sikap: berdoa sebelum memulai pelajaran
3. Penilaian keterampilan: tugas mandiri membuat teks recount berdasarkan pengalaman
pribadi

Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Penilaian Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-
hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan
langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang
N Jumla Skor Kode
Nama Siswa Dinilai
o h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 … 75 75 50 75 275 68,75 C
2 … ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka
peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun
agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih
dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai,
kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan
format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih
dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut
1 serta mengusulkan 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
2 anggota mendapatkan 50
250 62,50 C
kesempatan untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam
3 membuat kesimpulan hasil 50
diskusi kelompok.
4 ... 100

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 =
62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri.
Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan
penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya.
Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Mau menerima pendapat
1 100
teman.
Memberikan solusi terhadap
2 100
permasalahan.
450 90,00 SB
Memaksakan pendapat sendiri
3 100
kepada anggota kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan
untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 =
90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

2. Penilaian Pengetahuan

Tabel Penilaian Aspek Pengetahuan


Aspek yang
No Kriteria Skor 1-5 Skor 1-4
Dinilai

Sangat memahami 5 4

Memahami 4 3
Tujuan Cukup memahami 3 2
1
Komunikatif Kurang
Hampir tidak 2 1
memahami
memahami
Tidak memahami 1

Struktur teks yang digunakan


sangat 5 4
Runtut
Keruntutan Struktur teks yang digunakan runtut 4 3
2
Teks Struktur teks yang digunakan cukup
3 2
runtut

Struktur teks Struktur teks


2 1
yang yang
digunakan digunakan
kurang hampir

runtut tidak runtut

Struktur teks
yang
1
digunakan tidak

runtut

Sangat variatif dan tepat 5 4

Variatif dan tepat 4 3

Cukup variatif dan tepat 3 2

Pilihan Kurang variatif


3 dan 2 1
Kosakata Hampir tidak
Tepat
variatif dan
Tidak variatif
tepat
dan 1
Tepat

Pilihan tata bahasa sangat tepat 5 4

Pilihan tata bahasa tepat 4 3

Pilihan tata bahasa cukup tepat 3 2

Pilihan Tata Pilihan tata


4 bahasa 2 1
Bahasa Pilihan tata
kurang tepat bahasa

Pilihan tata hampir tidak


bahasa tepat 1
tidak tepat

3. Penilaian Keterampilan

a. Penilaian Presentasi/Monolog
Nama peserta didik: ________ Kelas: _____

Kurang
No. Aspek yang Dinilai Baik
baik

1. Organisasi presentasi (pengantar, isi, kesimpulan)

2. Isi presentasi (kedalaman, logika)

3. Koherensi dan kelancaran berbahasa

4. Bahasa:

Ucapan

Tata bahasa

Perbendaharaan kata

5. Penyajian (tatapan, ekspresi wajah, bahasa tubuh)

Skor yang dicapai

Skor maksimum 10

Keterangan:
Baik mendapat skor 2
Kurang baik mendapat skor 1

b. Rubrik untuk Penilaian Unjuk Kerja

KRITERIA
AKTIVITAS
TERBATAS MEMUASKAN MAHIR

Semua kegiatan
Melakukan Tidak jelas Beberapa kegiatan
jelas dan
Observasi pelaksanaannya jelas dan terperinci
terperinci

Lancar
mencapai fungsi
Lancar dan kosakata
Membaca script, sosial, struktur
dan kalimat
Role Play kosakata terbatas, lengkap dan
berkembang, serta
dan tidak lancar unsur
ada transisi
kebahasaan
sesuai

Fungsi social
Fungsi social tidak Fungsi social kurang
tercapai,
tercapai, ungkapan tercapai, ungkapan
ungkapan dan
Simulasi dan unsur dan unsure
unsure
kebahasaan tidak kebahasaan kurang
kebahasaan
tepat tepat
tepat
Lancar, topik jelas, Sangat lancar,
Tidak lancar, topik
dan menggunakan topic jelas,
kurang jelas, dan
Presentasi slide presentasi menggunakan
tidak menggunakan
tetapi kurang slide presentasi
slide presentasi
menarik yang menarik

Lancar
mencapai fungsi
Membaca teks, Kurang lancar,
sosial, struktur
fungsi social fungsi social
lengkap dan
kurang tercapai, tercapai, struktur dan
Melakukan unsur
ungkapan dan unsure kebahasaan
Monolog kebahasaan
unsur kebahasaan tepat dan kalimat
sesuai, kalimat
kurang tepat, serta berkembang, serta
berkembang,
tidak lancar ada transisi
serta ada
transisi

Keterangan:
MAHIR mendapat skor 3
MEMUASKAN mendapat skor 2
TERBATAS mendapat skor 1

c. Penilaian Portofolio

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris


Alokasi Waktu : 1 Semester
Sampel yang Dikumpulkan : karangan

Nama Peserta didik : ______________ Kelas


:_________

Contoh aspek yang dinilai Catata


Kompete Perio Tata Kelengka n
No Perbendahar Sistemat
nsi Dasar de baha pan pendidi
aan kata ika k
sa gagasan

30/7
Menulis
1. karangan 10/8
deskriptif
.... dst

1/9
Membuat
2. Resensi 30/9
Buku
.... dst

d. Penilaian Kemampuan Menulis


Aspek
No yang Kriteria Skor 1-5 Skor 1-4
Dinilai

Sangat original 5 4

Original 4 3
Keaslian Cukup original 3 2
1
Penulisan Kurang
Hampir tidak 2 1
memahami
original
Tidak original 1

Isi sangat sesuai dengan judul 5 4

Isi sesuai dengan judul 4 3


Kesesuaian
Isi cukup sesuai dengan judul 3 2
2 isi dengan
Isi kurang sesuai
Isi hampir tidak 2 1
judul dengan judul
sesuai dengan
Isi tidak sesuai
judul 1
dengan judul

Keruntutan teks sangat tepat 5 4

Keruntutan teks tepat 4 3

Keruntutan teks cukup tepat 3 2


Keruntutan
3
Teks Keruntutan teks
Isi hampir tidak 2 1
kurang tepat
sesuai dengan
Keruntutan teks
judul 1
tidak tepat

Pilihan kosakata sangat tepat 5 4

Pilihan kosakata tepat 4 3

Pilihan Pilihan kosakata cukup tepat 3 2


4
Kosakata Pilihan kosakata Pilihan 2 1
kurang tepat kosakata
Pilihan kosakata hampir tidak
tepat 1
tidak tepat

Pilihan tata bahasa sangat tepat 5 4


Pilihan tata
5 Pilihan tata bahasa tepat 4 3
bahasa
Pilihan tata bahasa cukup tepat 3 2
Pilihan tata
bahasa kurang 2 1
tepat Pilihan tata
bahasa hamper
Pilihan tata tidak tepat
bahasa tidak 1
tepat

Penulisan kosakata sangat tepat 5 4

Penulisan kosakata tepat 4 3

Penulisan kosakata cukup tepat 3 2


Penulisan Penulisan
6
Kosakata kosakata kurang 2 1
Penulisan
tepat kosakata
Penulisan hampir tidak
kosakata tidak tepat 1
tepat

Tulisan rapi dan mudah terbaca 5 4

Tulisan tidak rapi tetapi mudah


4 3
terbaca

Tulisan tidak rapi dan tidak mudah


Kerapihan 3 2
7 terbaca
Tulisan
Tulisan tidak rapi
2 1
dan sulit terbaca Tulisan rapi
dan hamper
Tulisan tidak rapi tidak terbaca
1
dan tidak terbaca

e. Penilaian Kemampuan Berbicara (Speaking Skill)


Aspek yang
No Kriteria Skor 1-5 Skor 1-4
Dinilai

Hampir sempurna 5 4

Ada beberapa kesalahan, tetapi


tidak 4 3
mengganggu makna
Pengucapan
1 Ada beberapa kesalahan dan
(pronounciation) 3 2
mengganggu makna

Banyak Hampir
kesalahan semua 2 1
dan mengganggu salah dan
makna mengganggu

Terlalu banyak makna

kesalahan dan
1
mengganggu
makna

Hampir sempurna 5 4

Ada beberapa kesalahan, tetapi


tidak 4 3
mengganggu makna

Ada beberapa kesalahan dan


3 2
mengganggu makna

Intonasi Banyak
2
(intonation) kesalahan
Hampir 2 1
dan mengganggu
semua
makna
salah dan
Terlalu banyak
mengganggu
kesalahan dan
makna 1
mengganggu
makna

Sangat lancar 5 4

Lancar 4 3
Kelancaran
3 Cukup lancar 3 2
(fluency)
Kurang lancar Sangat tidak 2 1

Tidak lancar lancar 1

Sangat tepat 5 4

Tepat 4 3
Ketepatan
4 Makna Cukup tepat 3 2
(accuracy)
Kurang tepat Hampir 2 1

Tidak tepat tidak tepat 1


Skor Penilaian
No. Huruf Rentang angka

1. Sangat Baik (A) 86-100

2. Baik (B) 71-85

3. Cukup (C) 56-70

4. Kurang (D) ≤ 55

4. Pengayaan
Bagi peserta didik yang telah mencapai target pembelajaran sebelum waktu yang telah
dialokasikan berakhir, perlu diberikan kegiatan pengayaan.

5. Pengayaan
Bagi peserta didik yang belum mencapai target pembelajaran pada waktu yang telah
dialokasikan, perlu diberikan kegiatan remedial

Ngemplak, 03 Januari 2022

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Endang Wahyuti Ningsih, S.Pd. Sri Hartini, S.Pd.


NIP.19650403 198703 2 021 NIP. 19620922 198403 2 003
Lampiran I

Soal Ulangan Harian


Choose the right answer a, b, c, or d.

Text 1.
Sarah and her parents were returning home from their holiday trip. The road was crowded.
Today was the last day of the long holiday. All students should go to school tomorrow.
Sarah’s father drove the car carefully. Suddenly a bus moving at great speed over took him
and stopped in front of his car to pick up a passenger. He passed the brake immediately. The car
driver behind him did the same. Unfortunately there was a driver behind them who was less alert.
He crashed into the front rear of the car. His car was badly damaged. Knowing what had happened,
father and other drivers pulled over and gave some help. Luckily no one seriously injured. There
were just shocked. This accident disturbed the traffic for a while.

1. What is the main idea of the second paragraph?


a. Sarah and her father got a traffic accident
b. No one was seriously injured in the accident
c. A driver who was less alert crashed Sarah’s car
d. A bus over took them and stopped in front of their car

2. Which of the following events cause the traffic accident?


(1) There was a driver who was less alert
(2) Sarah’s father drove the car carefully
(3) A bus suddenly took over and stopped
(4) Sarah’s father and the other drivers pulled over the car
a. 1 and 3
b. 1 and 4
c. 1, 2, and 3
d. 2, 3, and 4

3. From the text we know that …


a. The bus driver was less alert
b. Sarah’s car was badly damaged
c. No one was seriously injured in the accident
d. The accident disturbed the traffic for a long time

4. … a driver behind them was less alert, he crashed into the front rear of the car.
The appropriate word to complete the text is …
a. So
b. But
c. Since
d. Because of
Text 2.
Last holiday, my father bought an old motorcycle. I thought it was small light object and easy
to ride it. I persuaded my father to teach me to ride. Firstly, my father refused my request and
promised that he would teach me two or three years later, but I still whimpered. Finally, my father
surrendered and promised to teach me.
He began to teach me riding the motorcycle around a field in my village. My father was very
patient to give me some directions. I was very happy when I realized my ability to ride a
motorcycle. One day later, when I was alone at home, I intended to try my riding ability. So, I tried
bravely. All ran smoothly in the beginning, but when I was going back to my home and I must
pass through a narrow slippery street, I got nervous. I lost my control and I felt to the ditch.
After that, I told my father about the last accident. I imagined my father would be angry and
never let me ride again. But the reality was exactly on the contrary, my father wa very proud of
me. He said, “What a brave boy!” He just gave me some advices and since that accident, I got my
father’s permission to ride motorcycle. He also told me to always wear my helmet when riding the
motorcycle.

5. What is the text about?


a. The writer and his/her father story in riding new motorbike.
b. The writer’s best experience in buying old motorbikes.
c. The writer’s experience in learning to ride motorbike.
d. The writer’s new collection of old motorcycle.

6. What happened after the writer told his father about the accident?
a. His father permitted him to ride motorcycle only if he was with him
b. His father was very proud of him and gave him some advices
c. His father got nervous and told him to always wear helmet
d. His father was angry and forbade him to ride motorcycle

7. What are the events you can find in the text?


(1) The writer’s father lost his control and felt to the ditch
(2) The writer’s father told the writer to ride the motorcycle
(3) The writer’s father let the writer to ride the motorcycle again
(4) The writer’s father got very angry at the writer for the accident

a. 1 and 2
b. 2 and 3
c. 1, 2, and 3
d. 2, 3, and 4

8. The writer’s father was proud of the writer … he had the accident in riding the motorcycle.
a. Although
b. Because
c. Since
d. For
Text 3.
Rina went to a cooking festival in the morning to join the cooking competition. She wanted to
cook fried rice. She arrived at eight and directly prepared for the competition. At first, she told she
had brought everything, but suddenly, she realized that she had left the rice in the kitchen at her
house. She could not cook fried rice and lost the competition. She felt very disappointed.

9. What was the first thing Rina did when she arrived the cooking festival?
a. Preparing for the competition
b. Starting the competition
c. Losing the competition
d. Leaving the rice

10. How did Rina feel?


a. Cheerful
b. Excited
c. Happy
d. Upset

Lampiran 2.
Membuat teks recount berdasarkan pengalaman pribadi
Kunci Jawaban:
1. A
2. B
3. C
4. C
5. C
6. B
7. B
8. A
9. A
10. D

PEDOMAN PENILAIAN
Nilai = Jml. Jawaban Benar X 10
Lampiran Hasil Pekerjaan Siswa

Daftar Nilai Keterampilan Membuat Teks Recount

Bab I
No Nama Bentuk
Kinerja Proyek Produk Portofolio lain
1 ALI FURQON NUR ROHMAN 84
2 ARDHANA SATYA PUTRA 78
AREFA PUTRI DEWI KHUSNUL
3 KHOTIMAH 80
4 ARFI NUR FAUZAH 74
5 ARUM DWI SARASWATI 76
6 AULIA PUTRI AGUSTINA 84
7 CHRISTINA JANE WATTIMENA 84
8 DAMAR REIHAN SAPUTRA 78
9 DANISH TATA SAFITRI 84
10 DEVINTA NUR ANGGRAENI 78
11 DIAN RAHMAT SAPUTRA 72
12 DINAR WAHYU SATRIA 78
13 ELIZABETH RISTA DWI RAHAYU 84
14 FAZIL MALIK ALFARAJ 78
15 FIRMAN KHOIRUDDIN 78
16 INTAN NUR AUFA 84
17 LENI RAMADHANI 80
18 MARGARETHA INDRIA WIWITAMA 84
19 MIKAEL DEWA NDARU 76
20 MUHAMAD IRSAN OKTA FITRIANTO 76
21 MUHAMMAD FAIZ FADHILANSYAH 76
22 MUHAMMAD HAFIDZ SYAKURI 78
23 PRELLA INDA LISTIANA 76
24 REGITA JULIA ANJANI 72
25 RIANGGA AKHSAN MAULANA 76
26 RINO SATRIA PUTRA 72
27 SYAFA'AH HASNA AZZAHRA 78
TRIANI RUWAKHIRYANI
28 SEPTIANINGRUM 82
29 WISNU HERMAWAN 76
30 YOSEF DAFA EKO SETIAWAN 72
31 ZAHRATUSSITA NUR ALIFA 80
32 ZALFA RACHMADINA AZAHRA 82
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Ngemplak


Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Kelas : IX
Materi Pokok : Procedure Text
Alokasi Waktu : 1 pertemuan (2x40 menit)

A. Kompetensi Inti
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2 Membandingkan fungsi sosial, 3.2.1 Mengidentifikasi struktur teks
struktur teks, dan unsur Procedure Text terkait resep
kebahasaan beberapa teks makanan/minuman dan
prosedur lisan dan tulis dengan manual.
memberi dan meminta informasi
terkait resep makanan/minuman 3.2.2 Menerapkan struktur teks
dan manual, pendek dan Procedure Text dalam
sederhana, sesuai dengan menyusun teks prosedur
konteks terkait resep
penggunaannya. makanan/minuman dan
manual.

Nilai Karakter yang ditanamkan/ditumbuhkan: kejujuran dan kedisiplinan.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan membaca teks prosedur terkait resep makanan/minuman dan manual,
peserta didik dapat menemukan struktur teks Procedure Text dengan tepat.
2. Melalui kegiatan mengurutkan kata, frasa, dan kalimat acak sesuai dengan struktur teks,
peserta didik dapat menyusun teks prosedur terkait resep makanan/minuman dan
manual dengan urutan yang benar.
3. Melalui kegiatan pembiasaan menyelesaikan tugas individu dengan tidak mencontoh
pekerjaan teman, peserta didik dapat menunjukkan sikap jujur.
4. Melalui kegiatan pembiasaan menyelesaikan tugas tepat waktu, peserta didik dapat
menunjukkan sikap disiplin.

1
C. Materi Pembelajaran

1) Materi Pembelajaran Reguler


a. Pengetahuan faktual
 Teks prosedur lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta
informasi terkait resep makanan/minuman dan manual.

b. Pengetahuan konseptual
 Fungsi Sosial Teks, yaitu mendapatkan hasil terbaik secara efektif dan efisien,
menghindari kerusakan, kecelakaan, dan pemborosan.
 Unsur Kebahasaan:
a) Tata bahasa
b) Kosa kata khusus terkait produk
c) Frasa nominal untuk menyebut benda
d) Kata sambung first, next, then, finally
e) Ordinal numbers (bilangan urutan) first, second, third, etc.
f) Ucapan, intonasi, ejaan,tanda baca, penggunaan huruf besar dan huruf kecil

c. Pengetahuan prosedural
 Struktur teks
a) Aim/goal/title
(nama makanan, minuman, peralatan)
b) Ingredients, tool/equipment
(bahan, alat, mesin, aparatus yang diperlukan)
c) Steps/methods/instructions/directions
(cara memasak/membuat sesuatu, menggunakan suatu alat dalam bentuk
langkah-langkah kerja secara berurutan)

d. Pengetahuan metakognitif
Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan menggunakannya
dalam mempelajari pengetahuan teknis dan spesifik tingkat sederhana berkenaan
dengan teks prosedur lisan dan tulis terkait penggunaannya.

2) Materi Pembelajaran Pengayaan


Teks prosedur tulis dan lisan yang melibatkan tindakan memberi dan meminta
informasi terkait resep makanan/minuman dan manual yang lebih kontekstual dan
biasa digunakan dalam budaya negara berbahasa Inggris.

3) Materi Pembelajaran Remedial


 Unsur kebahasaan teks terkait kosa kata
 Unsur kebahasaan teks terkait tata bahasa
 Struktur teks terkait Procedure Text

D. Metode
 Pendekatan : Genre Based Approach
 Model Pembelajaran : 4 tahap pembelajaran
 Metode : Ceramah, tanya jawab, Diskusi dan Penugasan

2
E. Media dan Bahan
1) Media :
Buku Paket, gadget

2) Bahan
Teks tulis, LKPD

F. Sumber Belajar
 Siti Wachidah, dkk. 2018. Bahasa Inggris Think Globally Act Locally
SMP/MTs Kelas IX. PusKurBuk, Balitbang, Kemendikbud.
 Nur Zaida. 2018. Practice Your English Competence. Jakarta: Erlangga.
 Nur Zaida. 2018. Bright An English for SMP/MTs Grade IX. Jakarta: Erlangga.
 Nur Zaida. 2019. X-PRESS UN SMP/MTs. Jakarta: Erlangga.
 Dwi N dkk. 2019. SPARKLING English SMP/MTs.Kendal: Meda Sejati.

G. Langkah-langkah Pembelajaran
 Kegiatan Pendahuluan
1) Guru memberi salam (greeting).
2) Peserta didik mengucapkan salam.
3) Guru mengajak peserta didik memulai kegiatan pembelajaran dengan berdoa
bersama.
4) Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
5) Guru m erevi ew kom petensi yang sudah dipelajari pada pert em uan
sebelum nya.
6) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, yaitu m engidentifikasi
struktur teks dan menyusun teks prosedur.
7) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan.
8) Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek
ketrampilan dan aspek sikap.

 Kegiatan Inti
Building Kowledge Of The Field (BKOF)
1) Peserta didik difasilitasi guru mengumpulkan informasi terkait teks prosedur.
2) Peserta didik melakukan tanya jawab terkait teks prosedur.

Modelling Of The Text (MOT)


1) Peserta didik membaca teks prosedur (dari buku Bright An English, page: 41-52)
yaitu resep makanan/minuman dan manual.
2) Peserta didik menganalisa/mengidentifikasi struktur teks dari resep
makanan/minuman dan manual yang telah dibaca.

Joint Construction Of The Text (JCOT)


(Tidak diterapkan: prokes covid’19)

Individual Construction Of The Text (ICOT)


1) Peserta didik menerima LKPD (lampiran 1b).
2) Peserta didik mengidentifikasi kata, frasa, kalimat acak yang diterimanya.
3) Peserta didik menyusun kata, frasa, kalimat acak yang sudah diidentifikasi

3
menjadi teks prosedur dalam bentuk resep makanan/minuman.
4) Peserta didik memfoto pekerjaannya.
5) Peserta didik mengumpulkan pekerjaannya sesuai batas waktu yang disediakan.
6) Peserta didik membacakan hasil kerjanya/pekerjaan temannya.

 Kegiatan Penutup
1) Guru memfasilitasi peserta didik membuat butir-butir simpulan mengenai
pengetahuan tentang topik, yaitu teks prosedur terkait resep makanan/minuman.
2) Guru bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi kelebihan dan
kekurangan kegiatan pembelajaran.
3) Guru memberi umpan balik peserta didik dalam proses dan hasil pembelajaran
dengan cara menunjukkan hal-hal positif tentang peserta didik selama
proses pembelajaran dan pemahaman mereka tentang topik yang dibahas.
4) Guru memberi tugas pada peserta didik untuk mencermati pekerjaanya (dari foto),
membetulkan yang salah dan menuliskannya kembali dengan benar.
5) Peserta didik berdoa untuk mengakhiri pembelajaran.
6) Peserta didik merespon salam yang disampaikan guru.

7) Penilaian
1. Sikap jujur dan disiplin
a. Teknik : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Rubrik pengamatan
c. Instrumen : Lampiran 2a

2. Pengetahuan
a. Teknik : Penilaian proses
b. Bentuk instrument : LKPD
c. Instrumen : Lampiran 2b

3. Keterampilan (menulis)
a. Teknik : Praktik
b. Bentuk Instrumen : Penugasan
c. Instrumen : Lampiran 2c

4
Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial diberikan kepada siswa yang belum mencapai KKM berupa
penugasan terkait unsur kebahasaan (tatabahasa dan kosakata).

Pembelajaran Pengayaan
Pembelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah mencapai KKM berupa
penugasan untuk mencari teks prosedur yang ada di kemasan makanan/minuman dan
peralatan rumah tangga.

Ngemplak, Januari 2022


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Endang Wahyuti Ningsih, S.Pd. Anik Restianik, S.Pd.


NIP 19650403 198703 2 021 NIP 19670413 199702 2 001

5
Lampiran 1a
Berikut ini resep makanan dan minuman yang dibuat acak dan peserta didik harus menyusunnya menjadi
teks prosedur dengan urutan yang benar.

Text 1

YUMMY SHRIMP SATAY

INGREDIENTS:
1 kg of medium-sized shrimps 5 onions
2 spoonfuls of sweet soy sauce 1 lime
A dash of salt and pepper

EQUIPMENTS:
Pan Knive
Skewers Barbecue

DIRECTIONS:
First, boil the shrimps. When they are done, take them out out of the pan and let them cool.
Second, peel the skin and remove the head, leg, and tail.
Third, peel and slice the onions.
Fourth, mix the onions, soy sauce, and lime juice with the shrimps.
Fifth, add salt and pepper.
Sixth, put shrimps on skewers and barbecue for a little while.
The last, serve hot.

Text 2

HOW TO MAKE ES KEPAL

INGREDIENTS:
shaved ice 3 tbsp of chocolate milk powder
1 tbsp of cocoa powder 2 tbsp of condensed-chocolate milk
3 tbsp of hot water 2 tbsp of fresh milk
ground peanuts

TOOLS:
Mixer
Big bowl
Small bowl

STEPS:
First, prepare the chocolate souce by mixing the chocolate milk powder, cocoa powder, and condensed-
chocolate milk. Add the hot water and fresh milk.
Second, stir the mixture until there are no lumps.
Third, put shaved ice into a small bowl.
Fourth, pour the chocolate sauce on the shaved ice.
Finally, garnish it with ground peanuts.
Text 3

6
LET’S MAKE BANANA BREAD

INGREDIENTS:
3 or 4 ripe bananas, mashed 1/3 cup melted butter
1 cup sugar 1 egg, beaten
1 teaspoon baking soda a pinch of vanilla
a pinch of salt 1 ½ cups of all-purpose flour

EQUIPMENTS:
Oven
Wooden spoon
Large bowl
Pan
Knive

METHOD:
First, preheat the oven to 350*F (175*C).
Second, with a wooden spoon, mix butter with the mashed bananas in a large mixing bowl, add sugar, egg
and vanilla.
Third, sprinkle the baking soda and salt over the mixture and mix them. Next, add the flour then mix it.
Fourth, pour mixture into a buttered 4x8 inch loaf pan, bake for 1 hour.
Fifth, cool on rack then remove it from pan.
The end, slice to serve.

Text 4

HOW TO MAKE CHEESY FRIED EGG

INGREDIENTS:
an egg
5 spoonfuls of cooking oil
a pinch of salt
some grated cheese

TOOLS:
Frying pan
Plate

INSTRUCTION:
First, pour the oil into the frying pan and hit it.
Second, break the egg into the frying pan.
Third, cook the egg for 3 to 4 minutes.
Fourth, put some salt on the egg.
Fifth, take out the egg and put it on a plate.
The last, springkle the fried egg with grated cheese.

7
YUMMY SHRIMP SATAY EQUIPMENTS:

INGREDIENTS: DIRECTIONS:

Pan
2 spoonfuls of sweet soy sauce Knive

5 onions Skewers
1 lime Barbecue

1 kg of medium-sized shrimps a dash of salt and pepper

First, boil the shrimps. When they are done, take them out out of
the pan and let them cool.

Second, peel the skin and remove the head, leg, and tail.

Third, peel and slice the onions.

Fourth, mix the onions, soy sauce, and lime juice with the shrimps.

Fifth, add salt and pepper.

Sixth, put shrimps on skewers and barbecue for a little while.

The last, serve hot.


8
HOW TO MAKE ES KEPAL TOOLS:

INGREDIENTS: STEPS:

2 tbsp of condensed-chocolate milk Small bowl

shaved ice Mixer


3 tbsp of chocolate milk powder Big bowl

1 tbsp of cocoa powder 2 tbsp of fresh milk


3 tbsp of hot water ground peanuts

First, prepare the chocolate souce by mixing the chocolate milk


powder, cocoa powder, and condensed-chocolate milk. Add the hot
water and fresh milk.

Second, stir the mixture until there are no lumps.

Third, put shaved ice into a small bowl.

Fourth, pour the chocolate sauce on the shaved ice.

Finally, garnish it with ground peanuts.

9
LET’S MAKE BANANA BREAD EQUIPMENTS:

INGREDIENTS: METHOD:

3 or 4 ripe bananas, mashed 1 cup sugar


1/3 cup melted butter 1 egg, beaten

1 teaspoon baking soda Oven


a pinch of vanilla Wooden spoon

a pinch of salt Large bowl


Pan
1 ½ cups of all-purpose flour Knive

First, preheat the oven to 350*F (175*C).

Second, with a wooden spoon, mix butter with the mashed


bananas in a large mixing bowl, add sugar, egg and vanilla.

Third, sprinkle the baking soda and salt over the mixture and mix
them. Next, add the flour then mix it.

Fourth, pour mixture into a buttered 4x8 inch loaf pan, bake for 1
hour.

Fifth, cool on rack then remove it from pan.

The end, slice to serve.

10
HOW TO MAKE CHEESY FRIED EGG TOOLS:

INGREDIENTS: INSTRUCTION:

some grated cheese an egg

5 spoonfuls of cooking oil Frying pan

a pinch of salt Plate

First, pour the oil into the frying pan and hit it.

Second, break the egg into the frying pan.

Third, cook the egg for 3 to 4 minutes.

Fourth, put some salt on the egg.

Fifth, take out the egg and put it on a plate.

11
The last, springkle the fried egg with grated cheese.

Lampiran 1b
Petunjuk untuk mengerjakan LKPD:

1. Kelompokkanlah terlebih dahulu kata, frasa, dan kalimat acak (yang ada di dalam
amplop) sesuai dengan “bagian-bagian dari struktur Procedure Text” (judul, bahan,
alat, dan langkah-langkah).
2. Susunlah menjadi teks berupa resep makanan/minuman dengan urutan yang
benar.
3. Apabila sudah yakin, tempelkan pada lembar kerja yang sudah disediakan.
4. Tulislah hari dan tanggal PTM serta identitasmu di pojok kanan atas.
5. Fotolah terlebih dahulu pekerjaanmu sebelum dikumpulkan.

12
LKPD
(Lembar Kerja Peserta Didik)

Lampiran 2a
Penilaian Sikap

Rubrik Pengamatan Sikap

a. Sikap sosial (disiplin)


A (Amat baik) : Peserta didik mengumpulkan LKPD lebih awal
B (Baik) : Peserta didik mengumpulkan LKPD tepat waktu
K (Kurang) : Peserta didik terlambat mengumpulkan LKPD

b. Sikap Sosial (jujur)

13
A (Amat baik) : Peserta didik menyelesaikan LKPD sendiri tanpa melihat
catatan.
B (Baik) : Peserta didik menyelesaikan LKPD sendiri masih melihat
catatan.
K (Kurang) : Peserta didik bertanya pada teman dalam menyelesaikan LKPD.

Penilaian Sikap
Kelas ____

No Nama Peserta Didik Kedisiplinan Kejujuran Catatan

Lampiran 2b
Penilaian Pengetahuan

Soal (LKPD ) : Susunlah kata, frasa, kalimat acak menjadi teks prosedur berupa
resep
makanan / minuman dengan urutan yang benar.
Jumlah soal :1
Nilai : jumlah skor x 5
Nilai maksimal : 20 x 5 = 100

Rubrik Penilaian :
1. Komponen Procedure Text

14
Skor 4 > lengkap/4 komponen
Skor 3 > 3 komponen
Skor 2 > 2 komponen
Skor 1 > 1 komponen

2. Struktur Teks
Skor 4 > urutan benar
Skor 2 > ada 1 urutan salah
Skor 1 > lebih dari 1 urutan salah

3. Macam bahan (ingredients)


Skor 4 > semua benar
Skor 3 > ada 1 atau 2 bahan salah
Skor 2 > ada 3 atau 4 bahan salah
Skor 1 > lebih dari 4 bahan salah

4. Macam alat (equipments/tools)


Skor 4 > semua benar
Skor 3 > ada 1 alat salah
Skor 2 > ada 2 alat salah
Skor 1 > lebih dari 2 alat salah

5. Urutan langkah (method/steps/isnstruction/direction)


Skor 4 > semua benar
Skor 3 > ada 1 langkah salah
Skor 2 > ada 2 langkah salah
Skor 1 > lebih dari 2 langkah salah.

Penilaian Pengetahuan
Kelas ____
No Nama Komponen Struktur Bahan Alat Urutan Skor Nilai
Peserta Didik langkah (Jml skor x 5)

Lampiran 2c
Penilaian Keterampilan (menulis)

Soal (Penugasan) : Periksalah kembali pekerjaanmu dan betulkanlah yang masih salah.
Selanjutnya tulislah resep makanan/minuman tersebut di
buku tulismu dengan memperhatikan tata penulisan yang benar.
Jumlah soal :1
Nilai : jumlah skor x 10
Nilai maksimal : 10 x 10 = 100

Rubrik Penilaian :

15
No Aspek yang dinilai Kriteria Skor
1 Tulisan Tulisan rapi, mudah dibaca 3 (skor maks)
Tulisan tidak rapi, mudah dibaca 2
Tulisan tidak rapi, tidak bisa dibaca 1

2 Kaidah penulisan Benar dalam menggunakan huruf besar dan 3 (skor maks)
tanda baca
Ada beberapa kesalahan dalam menggunakan 2
huruf besar dan tanda baca
Ada banyak kesalahan dalam menggunakan 1
huruf besar dan tanda baca

3 Pembetulan kesalahan Tidak perlu pembetulan 4 (skor maks)


Dibetulkan dan benar 3
Dibetulkan tetapi masih ada yang salah 2
Dibetulkan tetapi masih salah 1
Tidak ada upaya pembetulan 0

Penilaian Keterampilan (Menulis)


Kelas _____

No Nama Tulisan Kaidah Pembetulan Jumlah Nilai


Peserta Didik penulisan kesalahan skor (Jml skor x 10)

16
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMPN 2 Ngemplak


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Materi Pokok : Penyajian data
Sub materi :Diagram garis,batang dan lingkaran
Alokasi Waktu : 1 X Pertemuan ( 2 jp)

A. Kompetensi Inti
KI-1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI-2
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santu, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI-3:
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata

KI-4:
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.12 Menganalisis hubungan antara data 3.12.1 Mengenal data dalam kehidupan
dengan cara penyajiannya (tabel, sehari-hari
diagram garis, diagram batang, dan
diagram lingkaran) 3.12.2 Mengolah data kedalam table

4.12 Menyajikan dan menafsirkan data 4.12.1 Menyajikan data dalam bentuk table,
dalam bentuk tabel, diagram garis, diagram garis , diagram batang dan
diagram batang, dan diagram diagram lingkaran
lingkaran
4.12.2 Menafsirkan diagram garis, diagram
batang dan diagram lingkaran

C. Tujuan Pembelajaran
1) Dengan mengamati (membaca ) power poin yang disajikan guru , peserta didik dapat
mengenal suatu data dan mengolah data dalam tabel dengan baik.

2) Melalui kegiatan diskusi kelompok yang berpedoman LKPD, peserta didik dapat
menyajikan data kebentuk diagram garis , diagram batang dan diagram lingkaran dengan
baik.
3) Setelah selesai melakukan kegiatan membaca dan diskusi, peserta didik dapat
menafsirkan diagram garis, diagram batang dan diagram lingkaran.

1
Fokus nilai sikap:
Nilai sikap sosial: peduli lingkungan, disiplin, kerjasama, dan komunikatif.

D. Materi Pembelajaran
Materi Pembelajaran Reguler
Materi Faktual
a. Mengenal data dalam kehidupan sehari - hari
b. Memahami cara pengumpulan data
c. Memahami mengolah data

Materi Prosedural
a. Penyelesaian masalah kontekstual berkaitan dengan penyajian data dalam diagram
garis
b. Penyelesaian masalah kontekstual berkaitan dengan penyajian data dalam diagram
batang
c. Penyelesaian masalah kontekstual yang berkaitan dengan penyajian data dalm
diagram lingkaran.
Materi Pembelajaran Remidial
Penyajian data:
a. Tabel
b. Diagram garis
c. Diagram batang
d. Diagram lingkaran

1. Materi Pembelajaran Pengayaan

Penyelesaian masalah dalam menafsirkan diagram garis, diagram batang dan diagram
lingkaran
E. Metode
Pendekatan Pembelajaran: Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran : Saintifik
Metode: observasi, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, presentasi, ceramah.

F. Media Pembelajaran
1. Media Pembelajaran
Lingkungan sekitar, LCD,

2. Alat dan Bahan


a. LKPD Penyajian Data
b. Alat tulis menulis

G. Sumber Belajar
As’ari Rahman Abdur, dkk. 2016.Matematika Alam SMP/MTs Kelas VII Semester 2 Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (hal: 299 – 327 ).

H. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran Waktu Keterangan

I PENDAHULUAN 10’
- Peserta didik merespon salam genre dan menjawab
pertanyaan guru dalam rangka mengecek kehadiran,
serta kesiapannya untuk mengikuti pembelajaran.
- Peserta didik menerima informasi tentang

2
keterkaitan masalah kehidupan sehari hari dengan
materi yang akan dipelajari ini sebagai motivasi
belajarnya.
- Peserta didik menerima informasi tentang tujuan
yang akan dicapai dan materi yang akan dipelajari
dalam pembelajaran (dengan bantuan tayangan
LCD).
- Peserta didik memahami jenis tagihan pembelajaran
serta penilaian yang akan dilakukan oleh guru
II INTI
Mengamati: 10’ Eksplorasi
- Peserta didik mengamati (membaca) power poin
yang disajikan oleh guru (Literasi), (C4 Kritis)

Menanya:
- Peserta didik diberi kesempatan oleh guru untuk
memikirkan hal-hal yang ingin mereka ketahui
tentang data dan penyajiannya.
- Peserta didik dengan arahan guru merumuskan
pertanyaan tentang cara mengolah data.. (C4 Kritis
dan kreatif)

Mengumpulkan informasi:
- Peserta didik duduk berkelompok dengan arahan
guru (tiap kelompok 4-5 orang)
- Peserta didik memahami LKPD yang dibagikan guru
dan melakukan kegiatan dengan panduan LKPD.

Mengolah Informasi:
- Masing-masing kelompok mendiskusikan tentang 30’ Elaborasi
menyajiakn data yang ada di LKPD . (C4
Kolaboratif dan kreatif )
Mengkomunikasikan:
- Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
kegiatannya di depan kelas. (C4 Komunikatif)
- Peserta didik mengumpulkan laporan/ portofolio
hasil kegiatan kelompok kepada guru

Konfirmasi:
- Peserta didik mengikuti klarifikasi hasil kegiatan
oleh guru
- Peserta didik bersama dengan guru melakukan
refleksi tentang pengalaman belajar yang telah
diperolehnya
- Peserta didik menerima penguatan terhadap
keberhasilan proses belajar dari guru
- Peserta didik menerima motivasi agar yang belum 10’
aktif menjadi lebih aktif Konfirmasi
- Peserta didik memahami informasi guru agar
bereksplorasi lebih jauh.

3
III PENUTUP
- Peserta didik membuat kesimpulan/ rangkuman hasil 20’
belajar dengan bimbingan guru.
- Peserta didik mengerjakan soal latihan
- Peserta didik menerima tugas guru (TMT): mendata
dan menyajikan data kesalah satu diagram boleh
diagram batang, boleh diagram garis atau diagram
lingkaran tentang banyak anak yang sekolah di TK,
SD, SMP ,SLTA dan Kuliah yang ada di kampung
peserta didik masing – masing. ( data pendidikan di
wilayah sekitar merupakan materi kependudukan
skala lokal )
- Peserta didik menerima informasi tentang materi
pembelajaran yang akan datang

I. Penilaian Hasil Pembelajaran

No. Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Instrumen


1. Keterampilan Produk Lembar laporan
(Terlampir)
2. Pengetahuan Tes tertulis Tes essay
(Terlampir)
3. Sikap Observasi Jurnal Penilaian Sikap, (peduli
lingkungan, disiplin, komunikatif dan
kerjasama (Terlampir)

Penilaian Diri Lembar Penilaian Diri (Terlampir)

Pembelajaran Remedial
Tulis kegiatan pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk:
• pembelajaran ulang
• bimbingan perorangan
• pemanfaatan tutor sebaya

Pembelajaran Pengayaan

Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan/ pendalaman materi. Kegiatan
berupa tugas mencari dan meyelesaikan masalah yang berhubungan data dan penyajiannya.

Ngemplak, 15 Juli 2021

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

Endang Wahyuti Ningsih, S.Pd. Endang Sulastri,S.Pd


NIP. 19650403 198703 2 021 NIP. 19690323 199802 2 002

4
Lampiran 1)

LEMBAR KERJA(LK)4 SubMateriPokok : Data dan Penyajian


data
Nama Kelompok : .......................................... Kelas : VII ...
Anggota : 1 .......................................... 4 ................................
2 .......................................... 5 ................................
3 ..........................................

A. PETUNJUK UMUM:
1. Amati Lembar Kerja ini dengan seksama
2. Baca dan diskusikan dengan teman kelompokmu dan tanyakan kepada guru jika ada hal
yang kurang dipahami
3. Setiap kelompok akan berdiskusi dan mengerjakan permasalahan yang berkaitan
dengan:
a. Mengolah data dalam tabel
b. Menyaikan data dalam diagram batang
c. Menyajikan data dalam diagram garis
d. Menyajikan data dalam diagram lingkaran
e. Membaca diagram batang
B. TUGAS/PERMASALAHAN:
1. Diketahui sebaran data tentang nilai ulangan matematika dari 20 siswa sebagai
berikut : 70 , 50, 70, 60, 80, 100 ,50, 60 , 90 , 80 , 70 , 60, 100, 60 ,70 ,60,60 ,80 , 90,100,

a. Lengkapi table berikut !

NILAI 50 60 70 80 90 100
FREKFENSI . . . . .... . . .. . .. . .. . .. .. . ..
(JUMLAH)

b.Setelah table diatas di isi gambarkan ke diagram batang berikut

......

5
c. Dari data diatas gambar juga diagram garisnya

d. Dari data diatas gambar juga diagram lingkarannya.


12
JENIS PEKERJAAN
10

0
PNS TANI PEDAGANG SWASTA

Series 1 Series 2 Series 3

2 Dari diagram batang berikut tentukan


a. Berapa orang yang bekerja sebagai petani ?, Jawab . . . . .
b. Berapa orang yang bekerja sebagai PNS ?, Jawab . . . . . .
c. Diantara jenis pekerjaan tersebut yang paling banyak adalah pekerjaan . . .. .

6
Lampiran 2:

Lembar Observasi
Sikap Komunikatif

Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam hal komunikatif.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap toleransi yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut:
4 = apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = apabila sering melakukan
2 = apabila kadang-kadang melakukan (sering tidak melakukan)
1 = apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Berani mengemukakan pendapat/ Ide
2 Berani menjawab pertanyaan
3 Berani menyampaikan kritik
4 Berani memberikan saran/ masukan
Jumlah Skor

Petunjuk Penilaian:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.

Perhitungan nilai akhir menggunakan rumus:

Skor Diperoleh x 4
Skor Maksimal

Skor Maksimal = 16
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013, predikat nilai peserta didik yang diperoleh adalah:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33

7
Lampiran 3:
Lembar Observasi
Sikap Disiplin

Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kedisiplinan.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut:
Ya = apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan
Tidak = apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan.

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..

Melakukan
No Sikap yang diamati
Ya Tidak
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
6 Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran
7 Membawa buku teks mata pelajaran
Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran:
Jawaban YA diberi skor 1 dan jawaban TIDAK diberi skor 0.

Perhitungan nilai akhir menggunakan rumus:

Skor Perolehan x 4
Skor Tertinggi

Contoh:
Jawaban YA sebanyak 6, maka diperoleh skor 6, dan skor tertinggi 7 maka skor akhir adalah:
6 x 4 = 3,43
7

Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013, predikat nilai peserta didik yang diperoleh adalah:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33

8
Lampiran 4:
SOAL PENGETAHUAN

KISI-KISI SOAL, SOAL, KUNCI JAWABAN DAN PETUNJUK PENILAIAN

A. Kisi-kisi Soal
Kompetensi Dasar:
3.12 Menganalisis hubungan antara data dengan cara penyajiannya (tabel, diagram
garis,diagram batang dan diagram lingkaran.

4.12 Menyajikan dan menafsirkan data dalam bentuk tabel, diagram garis, diagram batang,
dan diagram lingkaran

Indikator Indikator Soal No. Ranah


Soal Kognitif
Disediakan data Peserta didik dapat menyajikan 1 C1
data ke diagram
a. Garis
b. Batang
c. Lingkaran

B. Soal evaluasi
Kerjakan soal berikut dengan benar !

Coba perhatikan data di bawah ini yang menunjukkan hubungan antara banyak orang dan
jenis pekerjaan di suatu wilayah

Dari data diatas gambarkan diagram :


a. Garis
b. Batang
c. Lingkaran

9
C. KUNCI JAWABAN SOAL :

a. Diagram garis Scor 30

Jenis Pekerjaan
14

12

10

0
PNS Swasta TNI/POLRI BUMN Pettani Nelayan Pedagang Lain-lain

Series 1 Series 2 Series 3

b. Diagram Batang Scor 30

Jenis Pekerjaan
14

12

10

0
PNS Swasta TNI/POLRI BUMN Pettani Nelayan Pedagang Lain-lain

Series 1 Series 2 Series 3

10
c. Diagram Lingkaran Scor 30

Sales

4
2
12
2

10
6

6 8

PNS SWASTA TNI/POLRI BUMN PETANI PEDAGANG NELAYAN LAIN-LAIN

D. PETUNJUK PENILAIAN:

Nilai = (Jumlah Skor yang didapat + 10

11
Lampiran 5:
Lembar Penilaian Ketrampilan Membuat Laporan/ Portofolio

Soal ; Mendata dan menyajikan data kebentuk diagram batang tentang jumlah anak yang
bersekolah tingkat TK,SD, SMP, SLTA dan PT (Perguruan Tinggi) di kampung peserta didik
masing-masing.

Penyekoran =
Ada data scor maksimal 2
Diagram batang yang tepat Scor maksimal 6
Kerapian /kebersihan Scor maksimal 1
Keterbacaan tulisan Scor maksimal1

Penilaian = Jumlah scor yang didapat kali 10

12
Lampiran 6:
Lembar Penilaian Diri
Sikap Kerjasama (Gotong Royong)

Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh peserta didik dalam hal kemauan kerjasama.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap kerjasama yang kalian miliki, dengan kriteria
sebagai berikut:
4 = apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = apabila tidak pernah melakukan

Tanggal Penilaian : …………………..


Materi Pokok : …………………..

Nama dan Skor


No Aspek Pengamatan
..... ..... ..... .....
1 Keberadaan saya dalam kelompok
2 Kemauan saya memberi bantuan pada teman satu
kelompok yang kesulitan
3 Kemauan saya melaksanakan tugas yang diberikan
kelompok
Jumlah Skor

Petunjuk Penilaian:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.

Perhitungan nilai akhir menggunakan rumus:

Skor Diperoleh x 4
Skor Maksimal

Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013, predikat nilai peserta didik yang diperoleh adalah:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33

13
Lampiran 7:
JURNAL PENILAIAN SIKAP SOSIAL

Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :
Guru :

Butir Sikap Tindak Lanjut


Nama (peduli lingkungan,
No Waktu Catatan Perilaku
Siswa kerjasama, disiplin,
komunikatif)

14
Lampiran 8
Sikap Peduli Lingkungan

Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh peserta didik dalam hal peduli lingkungan
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap peduli lingkungan dengan kriteria sebagai
berikut:
4 = apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = apabila tidak pernah melakukan

Tanggal Penilaian : …………………..


Materi Pokok : …………………..

Nama dan Skor


No Aspek Pengamatan
.....4 .....3 ....2. .....1
1 Saya melakukan piket harian setiap ada jadwal piket
2 Setiap piket harian saya menyiram bunga
3 Setiap piket harian saya menyapu lantai kelas
4 Setiap hari saya melaksanakan limas (lima menit ambil
sampah )
5 Saya membuang sampah pada tempatnya
Jumlah Skor

Petunjuk Penilaian:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.

Perhitungan nilai akhir menggunakan rumus:

Skor Diperoleh x 4
Skor Maksimal

Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013, predikat nilai peserta didik yang diperoleh adalah:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33

15
LAMPIRAN HASIL PEKERJAAN SISWA

16
Contoh

17
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 2 NGEMPLAK


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/2
Materi Pokok : 6.1 Menyajikan Data dalam Bentuk Diagram Batang
Pertemuan Ke- : 1 ( satu )
Alokasi Waktu : 3 jpl ( 3 x 40 menit )

A. Kompetensi Inti
1. Menghargaidanmenghayatiajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotongroyong),
santun, percayadiri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, danmembuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar
No Kompetensi Dasar Indikator pencapaian kompetensi
1 1.1 Menghargai dan menghayati ajaran 1.1.1Merasa bersyukur terhadap karunia Tuhan
agama yang dianutnya atas kesempatan mempelajari kegunaan
matematika dalam kehidupan sehari-hari
melalui menyajikan data dalam bentuk
diagram batang
2 2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis, 2.1.1Menunjukkan sikap bertanggungjawab
analitik, konsisten, dan teliti, dalam menyelesaikan tugas dari guru
bertanggung jawab, responsif, dan 2.1.2Menunjukkan sikap gigih (tidak mudah
tidak mudah menyerah dalam menyerah) dalam memecahkan masalah
memecahkan masalah; yang berkaitan dengan kubus dan balok
3 2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya 2.2.1Menunjukkan sikap ingin tahu yang
diri, dan ketertarikan matematika ditandai dengan bertanya kepada siswa
serta memiliki rasa percaya pada lain dan atau guru
daya dan kegunaan matematika, 2.2.2 Menunjukkan sikap percaya diri dalam
yang terbentuk melalui pengalaman mengkomunikasikan hasil-hasil tugas
belajar
4 3.8 Memahami teknik penyajian data dua 3.8.1 Menyajikan data dalam bentuk diagram
variable menggunakan table, grafik batang
batang, diagram lingkaran, dan
grafik garis dengan computer serta
menganalisis hubungan antar
variabel
5 4.8 Mengumpulkan, mengolah , 4.8.1Menyelesaikan masalah yang berkaitan
menginterpretasi, dan menampilkan dengan menyajikan data dalam bentuk
data hasil pengamatan dalam bentuk diagram batang
table, diagram, dan grafik dari dua
variable serta mengidentifikasi
hubungan antar variable

1
C. Tujuan Pembelajaran

Melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan


mengkomunikasikan hasil mengolah informasi dalam penugasan individu dan kelompok serta model
pembelajaran discovery learning, siswa dapat:
1. merasa bersyukur terhadap karunia Tuhan atas kesempatan mempelajari kegunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari melalui belajar tentang menyajikan data dalam bentuk diagram batang;
2. menunjukkan sikap Jujur yang ditandai dengan bertanya kepada siswa lain dan atau guru;
3. menunjukkan sikap Kerja sama dalam menyelesaiakan tugas dari guru;
4. menunjukkan sikap tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan menyajikan
data dalam bentuk diagram batang serta mengumpulkan informasi dari berbagai sumber belajar;
5. menyajikan data dalam bentuk diagram batang;
6. menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menyajikan data dalam bentuk diagram batang
D. Materi Pembelajaran

Tahapan-tahapan yang dilalui dalam mempelajari tentang menyajikan data dalam bentuk diagram
batang, adalah:
1.diberikan sedikit informasi tentang cara membuat diagram batang dengan menggunakan Microsoft
office excel , yang dapat dibaca dari buku guru halaman 192-193 dan buku siswa halaman 164-165
2. mengolah data hasil pengamatan dalam bentuk table dan diagram batang

Grafik Batang (bar chart)


Grafik batang umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan nilai suatu objek
penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukkan keterangan-keterangan dengan
batang-batang tegak atau mendatar dan sama lebar dengan batang-batang terpisah. Perhatikan contoh
berikut ini.
Grafik batang pada dasarnya sama fugsinya dengan grafik garis yaitu untuk menggambarkan data
berkala. Grafik batang juga terdiri dari grafik batang tunggal dan grafik batang ganda.

Contoh Grafik Batang (bar chart) :

Contoh Grafik Batang (bar chart)

E. Metode Pembelajaran

 Pendekatan : Saintifik
 Model : Discovery Learning
 Metode : Tanya jawab , diskusi kelompok

F. Media dan Sumber Belajar


 Media : Tayangan gambar,model diagram batang
 Sumber Belajar : Buku Guru Matematika,Kemendikbud hal.187 - 197
Buku Siswa Matematika , Kemendikbud hal.159 - 170

2
G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Penda- 1. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa 10


huluan 2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa,kemudian menit
diajak bernyanyi untuk menyemarakkan suasana .
3. Guru memotivasi siswa dengan bertanya: misal bagaimana dulu manusia
menyajikan data dan membuat diagram batang ? Sejak kapan siswa
menggunakannya?.
4. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang
diharapkan akan dicapai siswa;
5. Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh (pengamatan
disertai tanya jawab, diskusi kelompok, pembahasan latihan secara
klasikal, presentasi hasil diskusi)
Inti 1. Mengamati : Secara klasikal siswa mengamati dan mencermati contoh 10
permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan diagram batang dan menit
gambar diagram batang yang ditampilkan melalui layar LCD.Siswa
mengembangkan sikap bersyukur dan ingin tahu.
2. Menanya : Siswa diberi tugas untuk membuat pertanyaan yang
berkaitan dengan hal tersebut.Siswa mengembangkan sikap tanggung 10
jawab. menit
3. Mengumpulkan informasi : Siswa membentuk kelompok yang terdiri
dari 4-5 siswa. Secara berkelompok siswa mengumpulkan informasi 15
tentang cara membuat diagram batang dengan menggunakan Microsoft menit
office excel,seperti yang tertulis pada buku guru hal. 192-193 dan buku
siswa hal.164-165.
4. Mengolah informasi : Melalui diskusi dalam kelompok, siswa
menganalisis, menalar, menyimpulkan informasi yang telah diperoleh 15
dengan mengerjakan soal latihan 6.1 no.1 dari buku siswa hal. 170. Siswa menit
mengembangkan sikap bertanggung jawab.
5. Mengkomunikasikan : Siswa wakil dari kelompok
mengkomunikasikan hasil diskusinya , kelompok lain memberikan 20
tanggapan hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, menit
memberikan tambahan informasi, melengkapi informasi ataupun
tanggapan lainnya. Guru memberikan umpan balik dan penegasan
terhadap hal-hal yang dilakukan atau dikomunikasikan siswa.Siswa
mengembangkan sikap bertanggung jawab dan ingin tahu.
6. Mengamati, menanya, mengumpulkan dan mengolah informasi :
Secara individu siswa mengerjakan soal dari Buku Siswa halaman 170 10
lat 6.1 no.2. Siswa mengembangkan sikap tanggung jawab. menit

3
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

7. Mengkomunikasikan : Secara kelompok ,siswa saling


memeriksa,mengoreksi, berdiskusi membahas hasil latihan. Siswa 10
mengembangkan sikap bertanggung jawab dan ingin tahu. menit
8. Siswa wakil kelompok melaporkan hasil penyelesaian latihan, kelompok
lain didorong untuk bertanya dan menanggapi. Siswa mengembangkan 5
sikap bertanggung jawab dan ingin tahu. menit

Penutup 1. Siswa dibimbing untuk merangkum isi pembelajaran tentang 15


menyajikan data dalam bentuk diagram batang. menit
2. Siswa melakukan refleksi tentang hal-hal yang sudah dilakukan selama
KBM
3. Siswa diberi tugas PR yang berkaitan dengan menyajikan data dalam
bentuk diagram batang, dari buku siswa hal.170 latihan 6.1 no.3.
4. Siswa mencermati informas garis besar isi kegiatan pada pertemuan
berikutnya, yaitu menyajikan data dalam bentuk diagram garis.

H. Penilaian
Penilaian Proses :
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1 Sikap ingin tahu Pengamatan Kegiatan inti nomor 1,3,5, dan 8
2 Sikap tanggung jawab dalam Pengamatan Kegiatan inti nomor 2, 4,5,6,
kelompok dan 8
3 Pengetahuan Mengerjakan latihan, Kegiatan inti,awal pertemuan
tes tertulis berikutnya

Penilaian Hasil :
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
Menyajikan data dalam Tes Tes Suatu kecamatan terdiri dari beberapa desa dengan
bentuk diagram batang tertulis jumlah penduduknya sebagai berikut :
desa Sidomulyo : laki-laki 1250 orang,perempuan
1550 orang ; desa Sumberagung : 2050 orang laki-
laki dan 2400 orang permpuan ; desa Tambakrejo
: 1500 orang laki-laki dan 1650 orang perempuan ;
desa Sukasari : 1350 orang laki-laki dan 1500
orang perempuan ; desa Sidomakmur : 1700 orang
laki-laki dan 1950 orang perempuan.

4
1. Buatlah diagram batang dari data tersebut.
Menyelesaikan Tes Tes 2. Dari data tersebut, apa kesimpulan tentang
masalah yang berkaitan tertulis banyaknya penduduk laki-laki dan perempuan
dengan menyajikan dari setiap desa ?
data dalam bentuk
diagram batang

Pedoman penskoran :

No Aspek Penilaian Rubrik Penilaian Skor Skor maksimal


1 Jawaban Benar 5
Salah 2 5
Tidak dijawab 0
2 Jawaban Benar 5
Salah 2 5
Tidak dijawab 0
Perolehan Skor
Nilai = x Skor Ideal (100)
Total Skor Max

Aspek Pengamatan Sikap :


Sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran adalah rasa ingin tahu dan tanggung jawab dalam
kelompok.
Indikator : mengembangkan sikap Jujur
1. Kurang jika sama sekali tidak berusaha untuk mencoba atau bertanya atau acuh tak acuh (tidak mau
tahu) dalam proses pembelajaran
2. Cukup menunjukkan sudah ada sedikit sekali usaha untuk mencoba atau bertanya dalam proses
pembelajaran
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk mencoba atau bertanya dalam proses pembelajaran
tetapi masih belum konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha untuk mencoba atau bertanya dalam proses pembelajaran
secara terus menerus dan konsisten
Indikator : mengembangkan sikap Kerja sama (dalam kelompok)
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam melaksanakan tugas kelompok
2. Cukup baik jika menunjukkan sedikit sekali usaha ambil bagian dalam melaksanakan tugas-tugas
kelompok.
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam melaksanakan tugas-tugas kelompok
tetapi belum konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus
menerus dan konsisten
Jujur Kerja sama
NO Nama
SB B C K SB B C K
1.

2.

5
3.

34

SB = Sangat Baik = 80-100


B = Baik = 70-79
C = Cukup = 60-69
K = Kurang = ˂ 60

Ngemplak,
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 2 Ngemplak Guru Mata Pelajaran

Endang Wahyuti Ningsih, S.Pd. Heru Susianto, S.Pd


NIP. 19650403 198703 2 021 NIP. 19640602 199803 1 004

6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP Negeri 2 Ngemplak


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : 9 / Genap
Materi Pokok : Kesebangunan
Alokasi Waktu : 3 jam pelajaran ( 3 x 40 menit )

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santu, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3 3.6 Menjelaskan dan 3.6.4 Mengidentifikasi dua benda sebangun atau tidak.
menentukan kesebangunan
dan kekongruenan bantar
bangun datar
4 4.6 Menyelesaikan masalah 4.6.1 Mempresentasikan hasil diskusi
yang berkaitan dengan
kesebangunan dan 4.6.2 Menyelesaikan masalah sehari-hari berdasarkan
kekongruenan antar bangun hasil pengamatan yang terkait penerapan konsep
datar kekongruenan bangun datar segi banyak

C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan membaca buku paket halaman 43-45 , peserta didik dapat mengidentifikasi bangun –
bangun yang sebangun
2. Melalui kegiatan diskusi kelompok yang berpedoman LKPD, peserta didik dapat
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
3. Setelah selesai melakukan kegiatan pengamatan dan diskusi, peserta didik dapat menggunakan
kesebangunan untuk menyelesaikan masalah sehari-hari
4. Melalui penugasan, peserta didik dapat mengukur tinggi pohon atau benda yang ada
dilingkungan ( halaman sekolah)

Fokus karakter yang dikembangkan : disiplin, tanggungjawab dan keberanian (komponen


karakter anti korupsi), kerjasama, peduli lingkungan.

1
D. Materi Pembelajaran
Materi Reguler.

Contoh :

Pada gambar dibawah ini, tongkat dan pohon berturut-turut mempunyai panjang bayangan 5 meter
dan 20 meter. Jika tinggi tongkat adalah 4 meter , hitunglah tinggi pohon ( t ) !
.

Tongkat t
4m
Jawab :
4 5 5m 20 m
= 20
𝑡

5 × 𝑡 = 4 × 20

5𝑡 = 80
80
𝑡= 5

𝑡 = 16

Jadi tinggi pohon 16 meter

Materi Pengayaan
Materi pengayaan seperti materi reguler dengan diberikan soal –soal yang bervariasi.
Materi Remedial
Menyelesaikan masalah berkaitan dengan kesebangunan

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : saintifik
Model Pembelajaran :saintifik
Metode : diskusi, presentasi ,penugasan

F. Media dan Bahan


Media : Lingkungan sekolah
Alat : LKPD dan alat tulis

G. Sumber Belajar
a. Subhan, Winarni, dkk. 2015, Matematika SMP/MTs Kelas IX yang diterbitkan oleh Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
b. Buku pendukung yang sesuai.
c. Lingkungan Sekolah
H. Langkah – langkah Pembelajaran

Langkah Waktu
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Pendahuluan  Guru memberikan salam pembuka 10’
 Guru menyampaikan salam, salam Genre (Sehat,
Cerdas, Ceria) dan memberi penjelasan tentang salam

2
Genre tsb dengan kondisi kesehatan dan pembelajaran
hari ini. Dan mengajak siswa untuk bersyukur, bagi
yang dikaruniai kesehatan serta mendoakan bagi siswa
yang berhalangan/sakit.
 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan mengecek
kesiapan belajarnya.
 Guru memberi motivasi kepada peserta didik terkait
slogan Genre Indonesia “Saatnya yang muda yang
berencana”
 Guru mengemukakan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
 Guru menyampaikan jenis tagihan pembelajaaran dan
lingkup penilaian sikap, pengetahuan, dan ketrampilan
yang akan dilakukannya

Kegiatan Inti Mengamati 90’


 Peserta didik membaca buku paket halaman 43-45

Menanya
 Peserta didik diberi kesempatan oleh guru untuk
memikirkan hal-hal yang ingin mereka ketahui
mengenai cara penyelesaian masalah dengan
menggunakan kesebangunan
 Peserta didik dengan arahan guru merumuskan
pertanyaan tentang berkaitan dengan kesebangunan

Mengumpulkan Informasi
 Peserta didik duduk berkelompok dengan arahan guru
(tiap kelompok 4-5 orang)
 Peserta didik memahami LKPD yang dibagikan guru
 Peserta didik melakukan kegiatan dengan panduan
LKPD yang dibagikan guru dan memasukkan data
hasil pengamatan ke dalam tabel

Menalar
 Peserta didik mengamati pohon yang ada lingkungan
sekolah
 Masing-masing kelompok mendiskusikan tentang
pohon /bangun mana yang kan diukur tingginya dan
bagaimana cara mengukurnya

Mengomunikasikan
 Masing-masing kelompok mendiskusikan cara
mengukur tinggi pohon / benda yang sudah ditentukan
dengan menggunakan kesebangunan
 Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
kegiatannya di depan kelas
 Peserta didik mengumpulkan laporan/ portofolio hasil
kegiatan kelompok kepada guru

3
Penutup  Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat
kesimpulan
 Peserta didik mengerjakan soal secara mandiri
 Guru memberikan PR 20’
 Guru memyampaikan materi yang akan disampaikan
pada pertemuan berikutnya
 Guru menyampaika salam penitup

I. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMIDIAL, DAN PENGAYAAN


1. Tehnik
a. Sikap Spiritual
No Teknik Bentuk Contoh Waktu Keterangan
Instrumen Butir Pelaksanaan
Instrumen
1 Observasi Lembar terlampir Waktu Menghargai dan
observasi pembelajaran menghayati ajaran
agama yang dianut

b. Sikap Sosial
No Teknik Bentuk Contoh Waktu Keterangan
Instrumen Butir Pelaksanaan
Instrumen
1 Observasi Lembar terlampir Waktu Disiplin, Kerjasama
observasi pembelajaran

c. Pengetahuan
No Teknik Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Tes Uraian terlampir Waktu Mengetahui
tertulis pembelajaran penguasaan
pengetahuan siswa
untuk perbaikan proses
pembelajaran dan/atau
pengambilan nilai

d. Penilaian Ketrampilan
N Teknik Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan
o Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Praktik Rubrik Terlampir Waktu ………………………
Penilaian pembelajaran …….
Praktik
(Proses)…
…………

2. Pembelajaran Remedial
Peserta didik yang mendapatkan nilai kurang dari KKM diberikan tugas untuk mengerjakan soal
Tehnik yang digunakan dalam bentuk:

 Pembimbingan perorangan
 Pemanfaatan tutor sebaya

4

3. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan/ pendalaman materi. Kegiatan berupa
tugas mengerjakan soal.

Tehnik yang digunakan dalam bentuk:


 Perorangan

Ngemplak, 03 Januari 2022


Mengetahui
Kepala SMP N 2 Ngemplak Guru Mata Pelajaran

Dra.Sri Wahyuni Sulistyowati


Endang Wahyuti Ningsih,S.Pd
NIP. 19661212 199512 2 003
NIP. 19650403 198703 2 021

5
Lampiran 1:
KISI-KISI SOAL, SOAL URAIAN, KUNCI JAWABAN DAN PETUNJUK PENILAIAN

A. Kisi-kisi Soal
Kompetensi Dasar:
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kesebangunan dan kekongruenan antar bangun
datar

Indikator Indikator Soal No. Soal Ranah


Kognitif

Mengukur tinggi Peserta didik dapat menentukan 1 C2


pohon/benda yang tinggi pohon jika unsur
berada di pendukung diketahui
lingkungan sekolah
dengan
menggunakan
kesebangunan

Peserta didik dapat menentukan 2 C2


panjang bayangan pohon jika
unsur pendukung diketahui

Peserta didik dapat menentukan 3 C2


lebar sungai

B. Soal Uraian
1. Seorang anak yang tingginya 150 cm mempunyai bayangan 2 m. Bila pada saat yang sama
panjang bayangan sebuah pohon 4m .
a. Sektsalah keadaan tersebut !
b. Tentukan tinggi tiang bendera !

2. Panjang banyangan seorang anak adalah 48 cm sedangkan tinggi anak tersebut 160 cm. Pada
saat sama tentukan bayangan sebuah gedung yang tinggi 15 m.

3. Perhatikan gambar! Ali ingin mengetahui lebar sungai. Untuk itu dia
menancapkan tongkat di A, B, C dan D dengan ukuran seperti pada
gambar. Tentukan lebar sungai dari tongkat D ke pohon E !

6
C. KUNCI JAWABAN :
1.
a. Sketsa

Skor

t 2
150 cm

2m 4m

150 200 2
b. 
t 400
200.t  150  400 2

150  400
t 2
200
t  300cm
t  3m
2

Jadi tinggi pohon 3 m

Jumlah skor 10

48 160
2. = 2
𝑥 1500

160𝑥 = 48 × 1500 1
48×1500
𝑥 = 160 1
X=450 cm 1
X=4,5 m

Jumlah skor 5

𝐷𝐸 𝐵𝐷
3. = 1
𝐴𝐶 𝐴𝐵

𝐷𝐸 8
=4 1
6

4𝐷𝐸 = 6 × 8 1
48
𝐷𝐸 = 4 1
𝐷𝐸 = 12 1

Jadi lebar kali adalah 12 m

Jumlah skor 5

7
D. PETUNJUK PENILAIAN:

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = ( ) × 10
2

Lampiran 2 :
Lembar Observasi Kedisiplinan

Petunjuk: Berilah tanda (√) pada peserta didik yang menunjukkan perilaku disiplin selama kegiatan
tatap muka di kelas!
Kelas: ......................
No Nama Peserta Indikator Disiplin/ Pertemuan Rubrik
didik Kehadiran Pakaian Pengump.
Tugas
1 2 3 1 2 3 1 2 3 Kehadiran:
1  Skor 3 bila tepat
2 waktu
3  Skor 2 bila terlambat
1-5 menit
4
5  Skor 1 bila terlambat
> 5 menit
6
7
8
9
10
11
12 Pakaian:
13  Skor 3 bila seragam
14 sesuai, baju
15 dimasukkan, rapi
16  Skor 2 bila hanya
17 muncul 2 item
18  Skor 1 bila hanya
19 muncul 1 item
20
21
22
23 Pengumpulan Tugas:
24  Skor 3 bila tepat
25 waktu
26  Skor 2 bila terlambat
27 1 hari
28  Skor 1 bila terlambat
29 > 1 hari
30
31
32

Penilaian:
Jumlah Skor maksimum = 9

Nilai = (Jumlah Skor dicapai : Jumlah Skor Maksimum) X 100


8
Lampiran 3:

Lembar Evaluai Diri: Kemauan Kerjasama dalam Kelompok

Petunjuk:
Secara jujur nilailah dirimu sendiri dengan diketahui oleh teman lain satu kelompok, berkaitan
dengan kemauanmu bekerjasama! Nilai berkisar antara 1 – 10.

Nama Kelompok: .................


Kelas : .................

No Item Penilaian Nama Anggota dan Skornya


....... ....... ........ ....... ....... ........
1 Keberadaan saya dalam kelompok
2 Kemauan saya membantu teman yang
kesulitan
3 Kemauan saya melaksanakan tugas yang
diberikan kelompok
4 Penghargaan saya terhadap pendapat
teman
Jumlah
Total Skor

Nilai = Jumlah Total Skor Dicapai X 10


Jumlah anggota Kelompok

9
Lampiran 4:

Lembar Observasi Sikap Spiritual

Petunjuk: Berilah tanda (√) pada peserta didik yang menunjukkan perilaku spiritual selama kegiatan
tatap muka di kelas!
Kelas: ......................
N Nama Peserta Didik Indikator sikap spiritual Rubrik
o Berdoa Menjawab
salam
B C B C  Berdoa
1 sebelum/
2 sesudah
3 pelajaran B
4  Tidak berdoa
5 sebelum/
6 sesudah
7 pelajaran C
8
9
10
11
12
13
14
15
16  Menjawab
17 salam
18 sebelum/
19 sesudah
20 pelajaran B
21  Tidak
22 menjawab
23 salam
24 sebelum/
25 sesudah
26 pelajaran C
27
28
29
30
31
32

10
Lampiran 5:
Lembar Penilaian Diri
Sikap Sosial (Peduli lingkungan)

Petunjuk Pengisian:
Lembaran ini diisi oleh peserta didik dalam hal kemauan kerjasama.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap kerjasama yang kalian miliki, dengan kriteria
sebagai berikut:
4 = apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = apabila tidak pernah melakukan

Tanggal Penilaian : …………………..


Materi Pokok : …………………..

Nama dan Skor


No Aspek Pengamatan
..... ..... ..... .....
1 Saya turut menjaga kebersihan kelas
2 Saya membuang sampah sesuai pada tempatnya
3 Saya menjaga merawat tanaman yang berada di
lingkungan sekolah
Jumlah Skor

Petunjuk Penilaian:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.

Perhitungan nilai akhir menggunakan rumus:

Skor Diperoleh x 4
Skor Maksimal

Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013, predikat nilai peserta didik yang diperoleh adalah:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33

11
Penilaian Praktek ( keterampilan )
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
( LKPD )
KD :
4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kesebangunan dan kekongruenan antar
bangun datar
Indikator:
4.6.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kesebangunan dan kekongruenan antar
bangun datar

Kerjakan sesuai peritantah :


Ukurlah tinggi pohon yang ada disekitar lingkungan sekolah, dengan langkah- langkah sebagai
berikut :
1) Ukurlah tinggi badan salah satu teman dalam kelompok = .......cm
2) Ukurlah panjang bayangan dari teman yang di ukur tinggi badannya = .........cm
3) Pada waktu yang sama ukurlah panjang banyangan pohon ( yang akan diukur tingginya ) =
.........cm

Jawab :
Untuk menghitung tinggi pohon gunakan rumus dibawah ini :
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛
=
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑝𝑜ℎ𝑜𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑜ℎ𝑜𝑛

12
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP N 2 Ngemplak


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/semester : VIII/ 1
Materi Pokok : Sistem Pencernaan Manusia
Alokasi Waktu : 2 x 40’

A. Kompetensi Inti

KI 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1. 3.5 Menganalisis system pencernaan 3.5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis bahan
pada manusia dan memahami makanan serta kadnungan bahan
gangguan yang berhubungan dengan makanan dalam kerhidupan sehari-hari
sistem pencernaan, serta upaya 3.5.2 Memberikan contoh makanan
menjaga kesehatan sistem pencernaan sehat dan tidak sehat yang ada di
sekitar lingkungan sekolah sebagai
upaya menjaga kesehatan sistem
pencernaan
3.5.3 Menjelaskan pengertian sistem
pencernaan pada manusia
3.5.4 Menyimpulkan keterkaitan organ-
organ pencernaan dan fungsinya

3. 4.5 Menyajikan hasil penyelidikan 4.5.1 Menyajikan hasil penelusuran


tentang pencernaan mekanis dan informasi dari berbagai sumber terkait
kimiawi kesehatan dan upaya pencegahan
gangguan pada sistem pencernaan
dikaitkan dengan Genre "Sehat".

C. Tujuan Pembelajaran
1) Melalui tahapan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat menumbuh kembangkan
karakter disiplin, kerjasama, komunikatif, dan peduli lingkungan
2) Melalui literasi peserta didik dapat menjelaskan pengertian sistem pencernaan pada
manusia dengan benar
3) Melalui pengamatan macam-macam makanan sehat dan tidak sehat yang ada di sekitar
sekolah dan lingkungan rumah, peserta didik dapat menjelaskan akibat dari
mengkonsumsi makanan yang tidak sehat terhadap tubuh dengan benar
4) Melalui kerjasama kelompok, peserta didik dapat menyimpulkan keterkaitan organ
pencernaan dan fungsinya serta dapat membuat laporan kegiatan dengan baik

Fokus Penguatan Karakter:


Kedisiplinan, kerjasama, komunikatif, peduli lingkungan, anti korupsi

Materi Pembelajaran

Materi Reguler
Konseptual:
- Kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh
- Pengertian sistem pencernaan pada manusia

1
Faktual:
- Makanan memiliki fungsi penting yaitu sebagai sumber energi dan asupan nutrisi untuk
pertumbuhan
- Sistem pencernaan manusia berfungsi untuk mencerna makanan yang terdiri atas organ-
organ pencernaan dan dapat mengetahui gangguan pada system pencernaan

Procedural:
- Berdasarkan komposisi kimia yang terkandung di dalam makanan, zat yang terdiri atas
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Setiap makanan yang kita makan akan
mengalami proses pencernaan
- Di dalam rongga mulut, terdapat gigi, lidah, dan kelenjar air liur (saliva). Air liur
mengandung mukosa (lendir), senyawa anti bakteri dan enzim amilase. Pencernaan
makanan di rongga mulut terjadi secara mekanisdan kimiawi.

Metakognitif:
- Makanan dan fungsinya
- Organ-orgna pencernaan
- Gangguan pada sistem pencernaan

 Makanan yang dikonsumsi manusia digunakan untuk mencukupi kebutuhan energi yang
dimanfaatkan dalam melakukan berbagai aktivitas.
 Makanan yang dikonsumsi setiap hari harus mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh
tubuh berupa karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.
 Fungsi makanan bagi manusia adalah sebagai penghasil energi, memasok bahan yang
diperlukan untuk membangun sel, dan menjaga agar metabolisme di dalam tubuh
berlangsung normal.
 Organ pencernaan antara lain:
- Mulut berlangsung proses pencernaan secara mekanis dan kimiawi
- Kerongkongan berlangsung proses pencernaan secara mekanis
- Lambung berlangsung proses pencernaan secara mekanis dan kimiawi
- Usus halus berlangsung proses pencernaan secara mekanis dan kimiawi
- Usus besar berlangsung proses pencernaan secara mekanis dan kimiawi
- Anus berlangsung proses pencernaan secara mekanis
 organ pencernaan tambahan
- hati sebagai penyimpan zat-zat makanan, seperti vitamin, lemak, dan glukogen
- kantung empedu berfungsi mengemulsikan zat lemak dan memengaruhi penyerapan
vitamin K oleh usus
- penkreas
 gangguan pada system pencernaan
- obesitas
- karies gigi
- gastritis
- hepatitis
- diare
- konstipasi
- gejala kekuarangan vitamin
- gejala kekurangan mineral

Materi Pengayaan
 Nutrisi yang ada dalam makanan
 Organ-organ pencernaan beserta fungsinya
 Penyakit/ gangguan dalam system pencernaan

Materi Remedial
 Organ pencernaan beserta fungsinya

D. Metode Pembelajaran

Pendekatan: Saintifik

Model Pembelajaran:Saintifik

Metode: Observasi, diskusi, presentasi, ceramah

2
E. Media dan Bahan
Media:
- Realia: makanan di sekitar kantin sekolah
- Charta organ pencernaan manusia
- Power poin organ-organ pencernaan pada manusia dan penyakitnya
- LCD
Bahan :
Makanan: makanan ringan yang ada di kantin sekolah, dan di rumah

F. Sumber Belajar
Buku:
 Saeful Karim, dkk. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar Kelas VIII.
Jakarta: Pusat Perbukuan. (hal 39-53)
Internet:
 Anonim. 2017. Sistem Pencernaan Manusia. Diakses pada 25 Oktober 2019 dari
https://pendidikan.id/main/forum/diskusi-pendidikan/mata-pelajaran/7445-belajar-ipa-
kelas-viii-sistem-pencernaan-manusia
 Kantin sekolah Bima Widya

G. Langkah – langkah Pembelajaran

Langkah Waktu
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Pendahuluan  Guru memberi salam pembuka kepada peserta didik. 10’
 Guru menyapa peserta didik dengan salam genre
beserta yel-yelnya:
 Guru: “Salam Genre…”

 Peserta didik menjawab: “ salam…”

 Guru memimpin Yel-yel: “Remaja Genre …”


 Peserta didik menjawab:
“ Sehat…”
“ Cerdas… “
“ Ceria…”
 Guru memimpin yel-yel: “Genre Indonesia …”
 Pesdik menjawab: “Saatnya yang muda, yang
berencana..”

 Peserta didik dan guru berdoa untuk memulai


pelajaran.
 Guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan
kegiatan pembelajaran dengan materi BAB IV
(Sistem Pencernaan manusia), guru mengajak
peserta didik belajar tentang kandungan nutrisi
dalam makanan dan fungsi organ-organ pencernaan
manusia
 Peserta didik menerima motivasi bahwa dengan
mengkonsumsi makanan sehat dan menjaga
kesehatan organ pencernaan hal itu sangat
bermanfaat untuk kesehatan jangka panjang.
Sesuai dengan yel-yel Genre bahwa saatnya yang
muda yang berencana
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru membagi kelompok yang terdiri dari 4 – 5
orang peserta didik
 Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik beserta tehnik penilaiannya
Kegiatan Inti Mengamati 10’
 Peserta didik mengamati salah satu gambar
makanan “sehat” yang ada di sekitar sekolah dan
3
yang ada di rumah

Menanya
 Peserta didik menyampaikan rasa ingin tahunya
dalam bentuk pertanyaan. Misalnya:
“kandungan apa saja yang ada di dalam bahan
makanan tersebut?”
“ bagaimana makanan yang besar bias dicerna oleh
lambung?
“ apa yang menyebabkan makanan bias sampai ke
lambung”?

Mengumpulkan Informasi
 Peserta didik membaca dan memahami LKPD yang
dibagikan guru
 Peserta didik mengamati beberapa macam
makanan yang tertunjuk yang ada di sekolah dan di
lingkungan rumah 25’
 Peserta didik berdiskusi/ studi literatur untuk
mengidentifikasi kandungan makanan yang
tertunjuk

Menalar
 Peserta didik berdiskusi kelompok dalam rangka
mengidentifikasi macam kandungan makanan yang
diamatinya
 Peserta didik menjawab beberapa pertanyaan
dalam LKPD melalui studi literature dan diskusi
dengan kelompoknya.

Mengomunikasikan
 Peserta didik mengumpulkan laporan kegiatan
 Peserta didik mengkomunikasikan hasil
kegiatannya melalui presentasi di depan kelas dan
ditanggapi oleh kelompok lain
 Peserta didik mengikuti klarifikasi hasil kegiatan
oleh guru
 Peserta didik menerima penguatan terhadap 25’
keberhasilan proses belajar dari guru
 Peserta didik menerima motivasi dari agar yang
belum aktif menjadi lebih aktif
 Peserta didik memahami informasi guru agar
bereksplorasi lebih jauh.
Penutup  Peserta didik membuat kesimpulan organ
pencernaan dan fungsinya dari hasil kegiatan
dengan bimbingan guru
 Guru mengajak peserta untuk merefleksi hasil
belajar yang diperoleh melalui pembelajaran hari ini
 Peserta didik mengerjakan soal evaluasi (kuis)
 Peserta didik menerima tugas projek guru untuk 10’
membuat poster tentang usaha menjaga kesehatan
system pencernaan manusia
 Guru menginformasikan tentang pembelajaran
berikutnya yaitu organ-organ pencernaan pada
manusia dan meminta peserta didik untuk
membaca materi tersebut di rumah

F. PENILAIAN
4
Macam Teknik Instrumen Cakupan
Penilaian
Sikap  Observasi  Lembar Menghargai dan menghayati
Spiritual Observasi ajaran agama yang dianut

Sikap Sosial  Observasi  Lembar 1. kedisiplinan


Observasi 2. tanggung jawab
3. kerjasama
4. peduli lingkungan
5. antikorupsi

 Macam Teknik Penilaian Pengetahuan yang dapat digunakan beserta bentuk


instrumennya:
Teknik Bentuk Instrumen Tujuan
Tes Tertulis Soal pilihan ganda Mengetahui penguasaan
pengetahuan siswa untuk perbaikan
proses pembelajaran dan/atau
pengambilan nilai
Tes Lisan Tanya jawab Mengecek pemahaman siswa untuk
perbaikan proses pembelajaran
Penugasan Tugas yang dilakukan Memfasilitasi penguasaan
secara kelompok pengetahuan
Portofolio Sampel pekerjaan siswa Sebagai (sebagian) bahan guru
terbaik yang diperoleh dari mendeskripsikan capaian
penugasan dan tes tertulis pengetahuan di akhir semester

 Macam Teknik Penilaian Ketrampilan beserta Bentuk Instrumennya:


Teknik Bentuk Instrumen
Laporan kegiatan Lembar observasi laporan kegiatan
Produk Rubrik Penilaian Produk

Pembelajaran Remedial
Kegiatan Pembelajaran remedial diperuntukkan bagi peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian. Materi pembelajaran yang
disampaikan merupakan bagian dari materi reguler yang belum dikuasi peserta didik
(secara klasikal belum tuntas). Instrumen penilaian yang digunakan sesuai instrumen
penilaian reguler yang secara klasikal belum tuntas.
Tehnik yang digunakan dalam bentuk:
- Pembelajaran ulang apabila ketuntasan klasikal ≤ 50%
- Pemanfaatan tutor sebaya apabila ketuntasan klasikal > 50%

Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan/ pendalaman materi. Kegiatan
berupa tugas mencari dan membaca buku/ referensi/ artikel tentang system pencernaan

Ngemplak, 2022
Mengetahui
Kepala SMP N 2 Ngemplak Guru Mata Pelajaran

Endang Wahyuti Ningsih, S.Pd. Yuca Zahroti Rahmawati, S.Pd.


NIP. 19650403 198703 2 021 NIP.

5
Lampiran 1:

KISI-KISI DAN BUTIR SOAL (KOMPETENSI PENGETAHUAN)


Jumlah Soal: 5
Bentuk Soal: Pilihan ganda
Kisi-Kisi:
Kompetensi Materi Indikator Butir Soal Level dan Butir No.
yang Diuji Ranah Soal Soal
Kognitif
Menganalisis Makanan Disajikan gambar L1 Terlampir 1
sistem dan beberapa makanan (Memilih/ C2)
pencernaan Fungsiny peserta didik dapat
pada a memilih makanan yang
manusia dan termasuk mengandung
memahami karbohidrat
gangguan
yang Disajikan tabel nama L1 Terlampir 2
berhubungan makanan dan (Menentukan
dengan kandungannya, peserta / C2)
sistem didik dapat menyimpulkan
pencernaan, pasangan yang tepat
serta upaya
menjaga Disajikan data makanan, L1 Terlampir 3
kesehatan peserta didik dapat (Memilih/ C1)
sistem memilih makanan yang
pencernaan mengandung protein
Disajikan sebuah L1 Terlampir 4
persoalan kekurangan (Menganalisi
nutrisi, peserta didik dapat s/ C4)
menganalisis penyebab
kekurangan nutrisi yang
terjadi pada manusia
Disajikan sebuah L1 Terlampir 5
persoalan tumbuh (menentukan
kembang anak, perserta / C2)
didik dapat menentukan
makanan yang utama
dibutuhkan oleh anak

Butir Soal

1. Perhatikan gambar berikut!


I.
III.

II.
IV

Dari keempat makanan tersebut, makanan yang paling banyak mengandung karbohidrat
adalah….
a. I c. III
b. II d. IV
2. Perhatikan tabel berikut!
NO Nama Makanan Kandungan
1 Daging Karbohodrat
2 Sayuran Serat
6
3 Kacang- Lemak
kacangan
4 Telur Protein
Pasangan yang tepat ditunjukkan oleh nomor ….
a. 1 dan 2
b. 2 dan 4
c. 3 dan 4
d. 4 dan 1
3. Perhatikan beberapa data nama tumbuhan berikut!
1) Jeruk
2) Susu
3) Telur
4) Daging
5) Sayur

Makanan yang mengandung protein ditunjukkan oleh nomor ….


a. 1 dan 3
b. 2 dan 4
c. 1 dan 5
d. 3 dan 5
4. Bagas sudah beberapa hari tidak buang air besar. Setelah diteliti, ternyata belakangan ini
bagas hanya mengkonsumsi makanan yang berbahan daging. Dari kasus tersebut, yang
menyebabkan bagas susah untuk buang air besar yaitu kekurangan makanan yang
mengandung….
a. protein c. lemak
b. karbohidrat d. serat
5. Sekarang ini banyak tersedia makanan instan atau cepat saji yang pembuatannya mudah dan
praktis. Namun, dimasa pertumbuhan anak-anak harus banyak makan makanan, terutama
yang mengandung….
a. protein c. vitamin
b. lemak d. mineral

7
Lampiran 2:

Rubrik Pengamatan Sikap Sosial (Kemauan Kerjasama dalam Kelompok)

Petunjuk:
Berikan penilaian terhadap kemauan kerjasama peserta didik dengan cara memberikan skor
4 (amat baik) apabila: peserta didik selalu berada dalam kelompoknya, mau membantu teman
yang kesulitan, mau melaksanakan tugas yang diberikan kelompok, dan
menghargai pendapat orang lain/ teman!
3 (baik) apabila : muncul 3 item indikator
2 (cukup) apabila : muncul 2 iindikator
1 (kurang) apabila : muncul 1 indikator

Rubrik Pengamatan Sikap Sosial (Disiplin Peserta Didik)


Petunjuk:
Berikan penilaian terhadap kedisiplinan peserta didik dengan cara memberikan skor
4 (A) apabila : peserta didik datang di kelas tepat waktu, berpakaian seragam sesuai dengan
aturan, mengumpulkan tugas dengan tepat waktu, keluar/ masuk kelas dengan ijin
guru
3 (B) apabila : muncul 3 item indikator
2 (C) apabila : muncul 2 iindikator
1 (K) apabila : muncul 1 indikator

Rubrik Pengamatan Sikap Sosial (Komunikatif Peserta Didik)

Petunjuk:
Berikan penilaian terhadap sikap komunikatif peserta didik dengan cara memberikan skor
4 (A) apabila : peserta didik berani menyampaikan pendapat melalui bertanya/ menjawab
pertanyaan, menyampaikan kritik, memberikan masukan/ saran
3 (B) apabila : muncul 2 item indikator
2 (C) apabila : muncul 1 iindikator
1 (K) apabila : tidak ada indikator yang muncul

8
Lampiran 3:
JURNAL PENILAIAN SIKAP
Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII / Gasal
Tahun Pelajaran : 2021/2022

Butir Sikap Tanda Tindak


No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku
Tangan Lanjut

9
Lampiran 4:

Lembar Penilaian Diri Sikap Kerjasama

Dengan jujur nilailah kemauanmu bekerjasama dengan teman lain, dengan cara memberi skor
pada tiap item penilaian di bawah ini!
Berikan Skor 4: bila selalu dilakukan
Skor 3: bila sering dilakukan
Skor 2: bila jarang dilakukan
Skor 1: bila tidak pernah dilakukan

Nama Anggota dan Skornya


No Item Penilaian
................ ................ ................ ................ ................
1 Keberadaan dalam kelompok
2 Kemauan melaksanakan
tugas yg diberikan kelompok
3 Kemauan membantu teman yg
kesulitan
Jumlah Skor

10
Lampiran 5:

Lembar Observasi Ketrampilan Membuat Laporan (Portofolio)

No Item Penilaian Skor Tiap Kelompok


1 2 3 4 5 6
1 Keterbacaan Tulisan
2 Jawaban Pertanyaan
3 Ketepatan Penyimpulan
4 Kebersihan dan Kerapian Laporan
5 Ketepatan waktu pengumpulan
Jumlah

Ngemplak,
Rubrik: .........................
Observer
Skor 4 bila: amat bagus/ amat sesuai
Skor 3 bila: bagus/ sesuai
Skor 2 bila: cukup bagus/ cukup sesuai
Skor 1 bila: kurang bagus/ kurang sesuai
............................................
Nilai = Jml. Skor Dicapai X 100
Skor Maksimal

Skor Maksimal = 20

11
Lampiran 6: LKPD

Mengidentifikasi Bahan Makanan Pada Produk Kemasan

A. Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan yang
berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan sistem
pencernaan
B. Indikator
1. Mengetahui kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh
2. Mengidentifikasi jenis-jenis bahan makanan serta kandungan bahan makanan dalam
kehidupan sehari-hari
C. Dasar Teori
 Setiap makanan yang kita makan akan mengalami proses pencernaan, yaitu suatu
proses pengubahan makanan dari yang berukuran besar menjadi halus dengan
bantuan alat-alat pencernaan. Setiap mahluk hidup memerlukan makanan untuk
mendukung dalam berbagai proses kehidupan.
 Makanan memiliki berbagai fungsi penting yaitu, asupan nutrisi untuk pertumbuhan,
sebagai sumber energi dalam beraktivitas, mengganti sel-sel rusak atau mati, untuk
pertahanan tubuh dari berbagai hal
 Berdasarakan atas komposisi kimia yang terkandung di dalam makanan, zat makanan
terdiri atas: karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air, dan serat.
D. Alat dan Bahan:

1. Beberapa makanan ringan


E. Cara Kerja:
1. Amati beberapa makanan yang ada di sekitar sekolah dan lingkungan rumah berikut!
2. Identifikasilah nama masing-masing nutrisi pada makanan tersebut!
3. Diskusikan dengan temanmu satu kelompokmu makanan yang terkandung dalam
kemasan tersebut
4. Masukkan data hasil pengamatan dan diskusimu, ke dalam tabel yang tersedia!
5. Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatanmu!
6. Nilailah kemauan kerjasamamu dalam kelompok!
7. Presentasikan hasil kegiatanmu di depan kelas!
Tabel 1. Komposisi Pada Produk Makanan Kemasan

No. Nama Produk Bahan utama penyusun Kandungan Zat


Produk yang Tertera Pada Makanan
Kemasan

12
Kesimpulan:

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Kelas :

Kelompok :

Anggota Kelompok :

1.
2.
3.
4.

13
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMPN 2 Ngemplak


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII/Gasal
Materi Pokok : Zat Adiktif
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran ilmu agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, toleransi, gotong
royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
social dan alam dalam jangkauanpergaulan dan keberadaaannya.
3. Memakai pengetahuan (factual, konseptual, dan procedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, menguasai,
memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang atau teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6. Menjelaskan berbagai zat aditif dalam 3.6.1 Menyebutkan macam – macam Zat
makanan dan minuman, Zat Adiktif serta Adiktif.
dampaknya terhadap kesehatan
3.6.2 Menjelaskan arti narkoba.

4.6. Membuat karya tulis tentang dampak 4.6.1 Menyajikan hasil karya (poster) tentang
penyalahgunaan Zat Aditif dan Zat Adiktif cara penanggulangan/menghindari
bagi Kesehatan Napza di kalangan remaja.

4.6.2 Melaporkan hasil observasi tentang


jumlah remaja perokok di lingkungan RT.

C. Tujuan Pembelajraran
1. Melalui kegiatan pengamatan peserta didik dapat menyebutkan macam-macam zat
adiktif dengan benar
2. Melalui kegiatan literasi/studi pustaka pada buku paket hal 227 s/d 242 pesrta didik
dapat menjelaskan arti Narkoba dengan benar.
3. Melalui suatu tugas individu peserta didik dapat menghasilkan produk poster
tentang cara penanggulangan/menghindari NAPZA.
4. Melalui kegiatan observasi, peserta didik dapat membuat laporan tentang jumlah
remaja perokok di lingkungan RT.

Fokus Penguatan Karakter : kedisiplinan, kejujuran, kerjasama, komunikatif, Anti


Korupsi dan Peduli Lingkungan
D. Materi Pembelajaran terlampir bentuk Power Point.
1. Materi Reguler
 Definisi zat adiktif
 Jenis – jenis zat adiktif
 Cara kerja zat adiktif dalam tubuh
 Dampak penggunaan zat adiktif bagu kesehatan
 Upaya pencegahan penyalahgunaan zat adiktif
2. Materi Remidial
 Bagi peserta didik yang belum mencapai KKM dapat diberi remidial yaitu
mempelajari kembali materi yang belum dikuasai dengan bimbingan
guru.
 Pelaksanaan remedial dapat dilakukan dengan berbagai cara, apabila
peserta didik yang remidi jumlahnya kurang dari 50% maka remidi
dilaksanakan dengan bimbingan personal dari guru ke peserta didik
menggunakan aplikasi google meet atau chat whatsapp atau jika
memungkinkan dan atas ijin orangtua, peserta didik diundang untuk
datang ke sekolah dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.
 Apabila peserta didik yang remidi jumlahnya lebih dari 50% maka remidi
dapat dilaksanakan dengan melakukan langkah-langkah pra-remidial, di
antaranya analisis hasil diagnosis, menemukan penyebab kesulitan
belajar dan topik-topik yang belum dikuasai. Setelah itu dapat ditentukan
materi remedial.
3. Materi Pengayaan
Pengayaan dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya remedial yakni
pemberian materi jenis-jenis narkoba baru yang banyak disalahgunakan dan
Rehabilitasi Pecandu Narkoba untuk peserta didik yang telah memenuhi nilai
minimal KKM.

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Saintifik
Metode : Observasi, Diskusi dan Penugasan
2. Media/Bahan
Media : Power Point contoh-contoh Zat Adiktif
Alat dan Bahan : Alat tulis.

F. Sumber Bahan
1. Buku Siswa : Siti Zubaidah,dkk 2017. Ilmu Pengetahuan Alam.
Jakarta Pusat Balitbang Kemendikbud. Hal 227-242
2. LKS Sembada, Internet, Buku lain yang relevan, Koran

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Langkah-Langkah Waktu
Pendahuluan 1. Guru member salam pembuka 15 menit
2. Guru menanyakan kabar siswa, barangkali ada
yang tidak hadir
3. Guru memberikan “Salam Genre” yaitu Sehat,
Cerdas, Ceria dengan sedikit ulasan maksud dari
Salam Genre tersebut.
Sehat : Alhamdulillah kita yang ada disini pantas
bersyukur karena telah dikaruniai
kesehatan.dan semoga yang sakit segera
diberikan kesembuhan dari Covid-19
Cerdas : Kalian semua harus belajar giat agar menjadi
orang pintar, dan dengan
kepintaran/kecerdasan kalian tentu dapat
membedakan hal yang baik dan hal yang buruk
dalam lingkungan baik sekolah maupun
masyarakat. Dan kalian kelak besok jika
menjadi pegawai harus jujur (anti korupsi)
Ceria : Jadilah generasi yang memiliki percaya diri yang
handal, selalu positif dalam berpikir, termasuk
dalam penganlan untuk tidak terjerumus dalam
NAPZA/Narkoba (SSK)
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan
materi dan jenis tagihan yang harus dilaksanakan
Kegiatan inti Pada kegiatan inti peserta didik dapat duduk 50 menit
berkelompok sesuai yang sudah ditentukan oleh guru.
1. Mengamati (M1)
Peserta didik mengamati macam-macam Zat Adiktif
yang ditayangkan oleh guru melalui Power Point.
(SSK)
2. Menanya (M2)
Peserta didik menyampaikan rasa ingin tahunya
melalui bentuk pertanyaan termasuk jenis Zat
Adiktif apakah rokok itu? (SSK)
3. Mengumpulkan Informasi (M3)
Peserta didik membaca LKPD yang diberikan guru
dan mendiskusikan secara kelompok
4. Menalar (M4), Mengkomunikasikan jenis-jenis Zat
Adiktif sesuai golongannya. (SSK)
5. Mengkomunikasikan (M5)
Peserta didik melakukan presentasi dari hasil
diskusi dengan dan kelompok lain menanggapinya.
Penutup  Peserta didik dengan bimbingan guru membuat
suatu kesimpulan.
 Peserta didik bersama guru mengadakan refleksi
pembelajaran hari ini baik yang sudah berhasil
maupun yang belum.
 Guru membagikan soal untuk penilaian
pengetahuan
 Guru menyampaikan pesan untuk membaca materi
berikutnya untuk pertemuan selanjutnya.
 Guru berpesan kepada peserta didik untuk :
1. Selalu menjaga protokol kesehatan
2. Selalu menjauhi NAPZA dan Narkoba
3. Menjaga diri dalam pergaulan remaja untuk
melakukan
Genre : No Pernikahan Dini, No Sex bebas, No
NAPZA (SSK)

H. Penilaian Hasil Belajar


No KD Teknik Penilaian Bentuk
1. 3.6. Pengetahuan Tes Tertulis (Individu) Uraian
2. 4.6. Ketrampilan Tugas (Produk)/Individu Tugas Pembuatan Poster dan
laporan observasi
3. Sikap Pengamatan Journal

Mengetahui Ngemplak, 12 Juli 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra. Widi Hastuti,M.Pd. Sri Nurhayati,S.Pd.

NIP. 19640317 198403 2 002 NIP. 19650710 199003 2 005


Lampiran 1. Tes Pengetahuan

Bentuk :

1. Pilihan Ganda
2. Pilihan Ganda komplek
3. Menjodohkan

1. Zat Adiktif yang jika dikonsumsi dapat merangsang kerja system syaraf adalah…
A. Nikotin C. Mortim
B. Heroin D. Ganja
2. Pilihan ganda komplek !
Berikut ini merupakan dampak penyalahgunaan psikotropika terhadap psikis pengguna.
Berilah tanda (v) pada jawaban yang benar !
o Mual
o Kecemasan
o Diare
o Depresi
3. Berikut ini merupakan cara-cara untuk menghindarkan diri dari Narkoba. Berilah tanda (v) pada
pernyataan yang menurut anda benar!
o Memperkuat keimanan pada TUhan
o Mencari infromasi cara transaksi Narkoba
o Menjauhi diri dari pergaulan tidak sehat
o Memahami pengaruh negative dari narkoba
4. Berikut yang bukan merupakan dampak negative dari kebiasaan mengkonsumsi alcohol …
A. Kerusakan hati C. rajin belajar
B. Kemandulan D. impotensi
5. Menjodohkan !
Pasangkan kelompok Narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (Napza) berikut dengan pengaruh
yang ditimbulkan di sebelah kanan !

Awalnya bergairah, kemudian berlanjut sulit tidur, denyut jantung


Depresan meningkat dan agresif

Menurunnya kesadaran, berkurangnya gerak reflek, dan


Depresan
mengantuk

Depresan Menyebabkan halusinasi, merasa curiga, hilang kesadaran akan


ruang dan waktu
Skor Penilaian :

No 1 ===skor 1 Jumlah Nilai = Betul x 10 = 100

2 ===skor 2

3 ===skor 3

4 ===skor 1

5 ===skor 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri 2 Ngemplak


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/semester : IX / II
Materi Pokok : Bioteknologi
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan (3 X 40’)

A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1. 3.7 Menerapkan konsep bioteknologi  Menjelaskan prinsip dasar
dan perannya dalam kehidupan bioteknologi
manusia  Menjelaskn perbedaan bioteknologi
konvensional dengan bioteknologi
modern

3. 4.7 Membuat salah satu produk  Membuat salah satu produk


bioteknologi konvensional yang ada di bioteknologi konvensional yang ada di
lingkungan sekitar lingkungan sekitar
Menyajikan produk bioteknologi
konvensional yang telah dibuat

C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui tahapan kegiatan pembelajaran peserta didik dapat menumbuhkembangkan
karakter disiplin, kerjasama, komunikatif dan peduli lingkungan
2. Melalui literasi peserta didik dapat menjelaskan pengertian bioteknologi pada
tumbuhan dengan benar
3. Melalui pengamatan macam-macam makanan dan minuman produk bioteknologi,
peserta didik dapat mengidentifikasi macam macam jenis makanan dan minuman produk
bioteknologi dengan benar
4. Melalui pengamatan macam-macam makanan dan minuman produk bioteknologi,
peserta didik dapat menjelaskan prinsip dasar bioteknologi dengan benar
5. Melali pengamatan dan diskusi yang berpedoman pada LKPD peserta didi dapat
menyebutkan 5 contoh produk bioteknologi konvensional
6. Melalui pengamatan dan diskusi yang berpedoman pada LKPD peserta didik dapat
menyebutkan 3 contoh produk bioteknologi modern
7. Peserta didik dapat mengkreasikan prinsip bioteknologi dalam pembuatan salah satu
produk bioteknologi

1
8. Melalui kerjasama kelompok, peserta didik dapat membuat laporan kegiatan dengan
baik

Fokus Penguatan Karakter:


Religius, Kedisiplinan, kerjasama, kekomunikatifan dan peduli lingkungan

D. Materi Pembelajaran

Materi Reguler
Konseptual:
- Pengertian bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata bio dan teknologi. Bioteknologi merupakan pemanfaatan
makhluk hidup untuk membantu pekerjaan atau menghasilkan suatu produk yang bermanfat
bagi manusia

Faktual:
- Contoh makanan dan minuman produk bioteknologi

Procedural:
- Tehnik pengelompokan makanan dan minuman produk bioteknologi

Metakognitif:
- Perbedaan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern
- Bioteknologi dapat dikelompokan menjadi dua yaitu bioteknologi konvensional dan
bioteknologi moder
- Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme
sebagai alat untuk menghasilkan produk dan jasa .
Contoh, penggunaan jamur dan bakteri yang menghasilkan enzim enzim tertentu untuk
melakukan metabolisme tubuh sehingga diperoleh produk yang diinginkan. Contoh produk
bioteknologi konvensional adalah tapai, tempe, yoghurt, nata de coco, keju dan kecap
Bioteknologi modern dalam produksi pangan dilakukan dengan menerapkan teknik
rekayasa genetika. Rekayasa genetika adalah kegiatan manipulasi gen untuk
mendapatkan produk baru dengan cara membuat DNA baru. Manipulasi materi genetik
dilakukan dengan dengan cara menambah atau menghilangkan gen tertentu. Contoh
produk bioteknologi modern adalan organisme transgenik dan Protein Sel Tunggal (PST)

Materi Pengayaan
 Manfaat bioteknologi pada manusia

Materi Remedial
 Sama dengan materi reguler.

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan: Saintifik
Model Pembelajaran: Saintifik
Metode: Observasi, diskusi, presentasi, ceramah

F. Media dan Bahan


Media:
- Realia: macam macam jenis makanan dan minuman di sekitar sekolah
- Charta macam macam jenis makanan dan minuman
- Power point biotekknologi
- LCD
Bahan:
2
Nata de coco, Kecap, tempe, tapai, roti, yogurt.

G. Sumber Belajar
Buku:
- Siti Zubaedah, dkk. 2018. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas IX.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 138-146)
- Siti Zubaedah, dkk. 2018. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas IX . Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 53-63)
Internet:
- Anonim. 2007. Kultur Jaringan. Diakses pada 23 Oktober 2019 dari http://www.bbpp-
lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/569-tentang-kultur-jaringan

H. Langkah – langkah Pembelajaran

Langkah Waktu
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Pendahuluan - Guru menyampaikan salam, salam Genre (Sehat, 5’
Cerdas, Ceria) dan memberi penjelasan tentang salam
Genre tsb dengan kondisi kesehatan dan pembelajaran
hari ini. Dan mengajak siswa untuk bersyukur, bagi yang
dikaruniai kesehatan serta mendoakan bagi siswa yang
berhalangan/sakit.

- Peserta didik bersama guru mengondisikan kelas.

 - Guru memberi motivasi kepada peserta didik slogan


Genre Indonesia “Saatnya yang muda yang berencana”
dikaitkan dengan materi.
 Guru mengajak peserta didik berdoa untuk memulai
pelajaran.
 Guru mengajak peserta didik “Tepuk Sukses” untuk
memotivasi belajar mereka
 Guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan kegiatan
pembelajaran dengan materi BAB VI (Kemagnetan),
guru mengajak peserta didik belajar tentang bioteknologi
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru membagi kelompok yang terdiri dari 4 – 5 orang
peserta didik (4C: Kolaboratif)
 Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik beserta tehnik penilaiannya

Kegiatan Inti Mengamati 5’


 Peserta didik mengamati salah satu realia/ gambar
“produk bioteknologi , misalnya: tapai, tempe, nata de
coco dsb”

Menanya 5’
 Guru membimbing peserta didik untuk merumuskan
pertanyaan: (4C: kritis, komunikatif)
misalnya:
“ Apakah bahan baku tempe dan tapai?
“ Mengapa terjadi perubahan bentuk dan rasa dari kedua
bahan makanan itu”?
“ Bagaimana proses yang terjadi sampai terbentuk
makanan berupa tempe dan tapai?”
3
15’
Mengumpulkan Informasi
 Peserta didik membaca dan memahami LKPD yang
dibagikan guru.
 Peserta didik mengamati beberapa macam jenis
makanan dan minuman yang ada di sekolah
 Peserta didik berdiskusi/ studi literatur untuk
mengidentifikasi nama masing-masing tumbuhan
tertunjuk (4C: kolaboratif, kritis)
15’
Menalar
 Peserta didik berdiskusi kelompok dalam rangka
mengidentifikasi macam macam jenis makanan dan
minuman yang diamatinya Peserta didik menjawab
beberapa pertanyaan dalam LKPD melalui diskusi
dengan kelompoknya.
20’
Mengomunikasikan
 Peserta didik mengumpulkan laporan kegiatan
 Peserta didik mengkomunikasikan hasil kegiatannya
melalui presentasi di depan kelas dan ditanggapi oleh
kelompok lain (4C: komunikatif)
 Peserta didik mengikuti klarifikasi hasil kegiatan oleh
guru
 Peserta didik menerima penguatan terhadap
keberhasilan proses belajar dari guru
 Peserta didik menerima motivasi dari agar yang belum
aktif menjadi lebih aktif
 Peserta didik memahami informasi guru agar
bereksplorasi lebih jauh (4C: kreatif)
Penutup  Peserta didik membuat kesimpulan hasil kegiatan
dengan bimbingan guru
 Guru mengajak peserta untuk merefleksi hasil belajar
yang diperoleh melalui pembelajaran hari ini
 Peserta didik mengerjakan soal evaluasi (kuis)
 Guru memberikan tugas projek kelompok: untuk
15’
membuat tapai. (4C: kreatif, kolaboratif)
 Guru menginformasikan tentang pembelajaran
berikutnya yaitu tentang penerapan bioteknologi dalam
mendukung kelangsungan hidup manusia dan meminta
peserta didik untuk membaca materi tersebut di rumah.
 Peserta didik dan guru bersyukur atas kelancaran KBM

F. PENILAIAN
1. Tehnik

a. Sikap Sosial
No Teknik Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1 Observasi Jurnal Lihat Saat Penilaian untuk dan
Lampiran Pembelajaran pencapaian pembelajaran
Berlangsung (assessment for and of
learning)

4
b. Pengetahuan
No Teknik Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1 Tes Soal Kuis Lihat Akhir KBM Penilaian untuk dan
Tertulis Benar- Lampiran pencapaian pembelajaran
Salah (assessment for and of
learning)
2 Tes Soal Lihat Akhir KD Bagian dari ulangan akhir
Tertulis Pilihan Lampiran KD (Bab II)
Ganda

c. Penilaian Ketrampilan
No Teknik Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1 Laporan Lembar Lihat Setelah Penilaian untuk penulisan
Kegiatan Observasi Lampiran Pembelajaran deskripsi pencapaian
Laporan Selesai keterampilan
Kegiatan

Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Pembelajaran Remedial
Kegiatan Pembelajaran remedial diperuntukkan bagi peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian. Materi pembelajaran yang
disampaikan merupakan bagian dari materi reguler yang belum dikuasi peserta didik
(secara klasikal belum tuntas). Instrumen penilaian yang digunakan sesuai instrumen
penilaian reguler yang secara klasikal belum tuntas.
Tehnik yang digunakan dalam bentuk:
- Pembelajaran ulang apabila ketuntasan klasikal ≤ 50%
- Pemanfaatan tutor sebaya apabila ketuntasan klasikal > 50%

2. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan/ pendalaman materi. Kegiatan
berupa tugas mencari dan membaca buku/ referensi/ artikel tentang bioteknologi: Rekayasa
genetika.

Ngemplak, 2 Januari 2022


Mengetahui
Kepala SMP N 2 Ngemplak Guru Mata Pelajaran

Endang Wahyuti Ningsih, S.Pd. Wahyu Kismiyati, S.Pd.


NIP. 19650403 198703 2 021 NIP. 19670416 199001 2 001

5
Lampiran 1:

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

Satuan Pendidikan : Sekolah Menegah Pertama


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : Kelas IX / Semester 2
Topik : Bioteknologi
Sub Topik : Mengidentifikasi jenis makanan produk teknologi

A. TUJUAN PENGAMATAN
Mengidentifikasi dan mengelompokkan jenis makanan produk teknologi
B. ALAT DAN BAHAN
1. Gambar dan literasi buku paket
2. Kertas dan alat tulis

C . LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1. Amati charta ( gambar )

2. Baca buku paket halaman 52 _ 83


3. Catat jenis makanan, bahan yang digunakandan mikroorganisme yang berperan yang
kamu amati dan kamu baca dalam tabel pada lembar kerja siswa
4. Buatlah laporan kegiatan dan analisis data pada kertas .

D . HASIL PENGAMATAN

6
N Jenis makanan Bahan yang digunakan Mikro organisme yang
o berperan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

E . KESIMPULAN
1. Contoh bahan makanan produk tehnologi ?
2. Contoh produk biotek konvensional dengan agen jamur ?.
3. Contoh produk biotek konvensional dengan agen bakteri ?

Nama Kelompok/ Kelas: ............/ ............


Anggota:
1. ....................................................... ( ... )
2. ....................................................... ( ... )
3. ....................................................... ( ... )
4. ....................................................... ( ... )
5. ....................................................... ( ... )

7
Lampiran 2:

KISI-KISI DAN BUTIR SOAL KUIS (KOMPETENSI PENGETAHUAN)


Jumlah Soal: 10
Bentuk Soal: pilihan ganda

No Indikator Butir Soal Rumusan Butir Soal Ranah Kunci Skor


soal Kognitif
1 Peserta didik dapat Pengertian bioteknologi secara C1 C 1
menyebutkan sederhana.
pengertian
bioteknologi secara
sederhana
2 Peserta didik dapat 2. Berikut ini jenis makanan yang C1 B 1
mengidentifikasi dapat diolah dengan bioteknologi
makanan yang berbahan dasar susu,
berbahan susu

3 Peserta didik dapat 3.Produk berikut yang dibuat C1 D 1


menyebutkan jenis dengan bantuan bakeri
makanan yang dibuat
dengan bantuan
bakteri
4 Peserta didik data Jamur Aspergillus wentii C1 B 1
menyebutkan jenis Berperan dalam pembuatan......
makanan yang dibuat
dengan bantuan
aspergiluss wentii
5 Peserta didik data Mengembangnya roti akibat C1 C 1
menyebutkan gas fermentasi, karena khamir
yang dapat menghasilkan ....
mengembangkan roti
6 Peserta didik dapat Contoh pemanfaatan C2 A 1
memberi contoh bioteknologi dalam bidang
bioteknologi dalam peternakan
bidang peternakan
7 Peserta didik dapat Melalui biotehnologi dapat C2 C 1
mengidentifikasi jenis diporoduksi insulin dari bakteri E
penyakit yang yang Coli yang berfungsi untuk
bias diobati dengan mengobati
insulin
8 Peserta didik dapat Kelebihan tempe dibandingkan C1 B 1
memberi alas an dengan kedelei
kelebihan tempe
dibanding kedelei
9 Peserta didik dapat Produk bioteknologi modern C1 C 1
menyebutkan produk
bioteknologi modern
10 Peserta didik dapat Melalui biotehnologi modern C1 A 1
mengidentifikasi dapat meningkatkan kualitas
produk bioteknologi organisme dengan tehnik
modern
8
Nilai = Jumlah Skor Dicapai X10

9
Butir Soal

1. Pengertian biotehnologi secara sederhana adalah........


a. pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan bahan pangan
b. pemanfaatan organisme hidup untuk dijadikan sumber makanan baru bagi manusia
c. pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat
bagi manusia
d. pemanfaatan jamur dan ragi untuk menghasilkan produk makanan dan minuman
yang bermanfaat bagi manusia

2. Hubungan antara organisme, bahan baku dan produk yang dihasilkan dalam
biotehnologi konvensional adalah.......
Organisme Bahan Produk
baku yang
dihasilkan

a. Lactobacillus Air Nata de


bulgaris kelapa coco

b. Neurospora Bungkil oncom


crassa kacang

c. Aspergillus susu yoghurt

d. Saccharo- tape keju


myces

3. Berikut ini jenis makanan yang dapat diolah dengan bioteknologi berbahan dasar susu,
kecuali ....
a. keju c. Yoghurt
b. mentega d. nata de coco
4. Mengembangnya roti akibat fermentasi, karena khamir menghasilkan ....
a. glukosa c. air
b. gas karbondioksida d. gas oksigen
5. Pernyataan yang benar terkait rekayasa genetis adalah .......
a. Fermentasi pada bahan pangan oleh jamur dan bakteri
b. Dilakukan secara konvensional dan tehnologi persilangan
c. Melalui proses perubahan genetis suatu individu
d. Didahuhui pemberian ragi dan pemeraman
6. Contohpemanfaatan bioteknologi dalam bidang peternakan adalah....
a. Pemberian vaksin dan hormon
b. Penyisipan gen untuk menagkal hama
c. Penggunaan bakteri Thiobacillus ferooxidans
d. Pemberian jamur untuk fermentasi
7. Melalui biotehnologi dapat dioroduksi insulin dari bakteri E Coli yang berfungsi untuk
mengobati .......
a. Thalasemia
b. Demam berdarah
c. Diabetes melitus
d. Anemia
8. Kelebihan tempe dibandingkan dengan kedelei adalah.....
a. Kadar lebih protein tinggi
b. Lebih mudah dicerna tubuh
10
c. harganya lebih murah
d. Lebih banyak menghasilkan energi
9. Produk bioteknologi modern antara lain....
a. tempe, tape, kecap, dan asam amino
b. asam amino, kecap, vaksin, dan enzim
c. enzim, vaksin, asam amino, dan antibiotika
d. tempe, asam amino, antibiotika, dan cuka
10. Melalui biotehnologi modern dapat meningkatkan kualitas organisme dengan tehnik ......
a. Rekayasa genetik
b. Penguasaan ilmu tertentu
c. Biaya yang mahal
d. Sumber daya manusia

11
Lampiran 3:

Rubrik Pengamatan Sikap Sosial (Kemauan Kerjasama dalam Kelompok)

Petunjuk:
Berikan penilaian terhadap kemauan kerjasama peserta didik dengan cara memberikan skor
4 (amat baik) apabila: peserta didik selalu berada dalam kelompoknya, mau membantu teman
yang kesulitan, mau melaksanakan tugas yang diberikan kelompok, dan
menghargai pendapat orang lain/ teman!
3 (baik) apabila : muncul 3 item indikator
2 (cukup) apabila : muncul 2 iindikator
1 (kurang) apabila : muncul 1 indikator

Rubrik Pengamatan Sikap Sosial (Disiplin Peserta Didik)


Petunjuk:
Berikan penilaian terhadap kedisiplinan peserta didik dengan cara memberikan skor
4 (A) apabila : peserta didik datang di kelas tepat waktu, berpakaian seragam sesuai dengan
aturan, mengumpulkan tugas dengan tepat waktu, keluar/ masuk kelas dengan
ijin guru
3 (B) apabila : muncul 3 item indikator
2 (C) apabila : muncul 2 iindikator
1 (K) apabila : muncul 1 indikator

Rubrik Pengamatan Sikap Sosial (Komunikatif Peserta Didik)

Petunjuk:
Berikan penilaian terhadap sikap komunikatif peserta didik dengan cara memberikan skor
4 (A) apabila : peserta didik berani menyampaikan pendapat melalui bertanya/ menjawab
pertanyaan, menyampaikan kritik, memberikan masukan/ saran
3 (B) apabila : muncul 2 item indikator
2 (C) apabila : muncul 1 iindikator
1 (K) apabila : tidak ada indikator yang muncul

12
Lampiran 4:
JURNAL PENILAIAN SIKAP
Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IX …/ Genap
Tahun Pelajaran : 2021/2022

Butir Sikap Tanda Tindak


No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku
Tangan Lanjut

13
Lampiran 5:

Lembar Penilaian Diri Sikap Kerjasama

Dengan jujur nilailah kemauanmu bekerjasama dengan teman lain, dengan cara memberi skor
pada tiap item penilaian di bawah ini!
Berikan Skor 4: bila selalu dilakukan
Skor 3: bila sering dilakukan
Skor 2: bila jarang dilakukan
Skor 1: bila tidak pernah dilakukan

Nama Anggota dan Skornya


No Item Penilaian
................ ................ ................ ................ ................
1 Keberadaan dalam kelompok
2 Kemauan melaksanakan
tugas yg diberikan kelompok
3 Kemauan membantu teman
yg kesulitan
Jumlah Skor

14
Lampiran 6:

Lembar Observasi Ketrampilan Membuat Laporan (Portofolio)

No Item Penilaian Skor Tiap Kelompok


1 2 3 4 5 6
1 Keterbacaan Tulisan
2 Jawaban Pertanyaan
3 Ketepatan Penyimpulan
4 Kebersihan dan Kerapian Laporan
5 Ketepatan waktu pengumpulan
Jumlah

Ngemplak,
Rubrik: .........................
Observer
Skor 4 bila: amat bagus/ amat sesuai
Skor 3 bila: bagus/ sesuai
Skor 2 bila: cukup bagus/ cukup sesuai
Skor 1 bila: kurang bagus/ kurang sesuai
............................................
Nilai = Jml. Skor Dicapai X 100
Skor Maksimal

Skor Maksimal = 20

15
Lampiran 6A: Tes Keterampilan (Penilaian Produk)

Penilaian Digunakan untuk produk tape yang dibuat oleh peserta didik
Produk:

Lembar Kerja :

1. Siapkan ketela pohon yang sudah dikupas, dipotong dan dicuci bersih.
2. Siapkan dandang yang sudah diisi air, letakkan angsangan dandang dan panaskan
hingga air mendidih.
3. Masukkan ketela diatas angsangan dandang, kukus hingga matang!
4. Keluarkan ketela yang sudah matang, letakkan dalam nampan biarkan hingga dingin
5. Taburkan ragi diatas ketela sambung sedikit diaduk hingga tercampur
6. Masukkan dalam toples atau plastik selama 2 hari
7. Amati tape yang terbentuk dari tekstur dan rasa tapai

16
LAMPIRAN 6B

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

(LEMBAR OBSERVASI)

A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian keterampilan ini berupa Lembar Observasi.
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.

B. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah keterampilan setiap
peserta didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan
ketentuan sebagai berikut:
4 = apabila MEMENUHI indikator 4
3 = apabila MEMENUHI indikator 3
2 = apabila MEMENUHI indikator 2
1 = apabila MEMENUHI indikator 1
No. Butir Nilai Indikator Skor

1. Tekstur 1. Sangat keras terasa ketela 1


tape yang belum matang
2. Keras ketale sudah 2
matang

3. Agak keras, ketela matang. 3

4. Lunak dan terasa basah. 4

2. Rasa 1. Sangat masam 1


Tape
2. Masam 2

3. Agak manis. 3

4. Manis 4

17
C. Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI
Kelas :…
Semester :…
Tahun Pelajaran : ...
Periode Pengamatan : Tanggal … s.d. ...
Butir Nilai : 1. Tekstur Tape
2. Rasa Tape

No Nama Skor Produk (1-4) Jumlah Skor Akhir Tuntas/


Peserta Perolehan Tidak
Didik Tekstur Rasa Tape Tuntas
Tape Skor

1.
2.

3.

4.

5.

dst

LAMPIRAN 4C

PETUNJUK PENGHITUNGAN SKOR KETERAMPILAN

1. Rumus Penghitungan Skor Akhir

Jumlah Perolehan Skor


Skor Akhir = --------------------------------- x 100
Skor Maksimal

Skor Maksimal = Banyaknya Indikator x 4

18
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Negeri 2 Ngemplak
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : VII/1
Materi Pembelajaran : Dinamika Kependudukan Indonesia
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI.2 Menunjukkan perilaku jujur, displin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong, sopan santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan.
KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang atau teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1. Memahami konsep ruang (lokasi, 3.1.1. Menjelaskan konsep dinamika


distribusi, potensi, iklim, bentuk kependudukan.
muka bumi, geologis, flora, dan 3.1.2. Menjelaskan kondisi persebaran
fauna) dan interaksi antarruang di penduduk Indonesia.
Indonesia serta pengaruhnya 3.1.3. Mengidentifikasi komposisi penduduk.
terhadap kehidupan manusia dalam 3.1.4. Menganalisis pertumbuhan dan
aspek ekonomi, sosial, budaya, dan kualitas penduduk Indonesia.
pendidikan. 3.1.5. Menganalisis dampak pertumbuhan
penduduk pada usia muda di
Indonesia.
3.1.6. Menjelaskan bentuk-bentuk piramida
penduduk.
4.1. Menjelaskan konsep ruang (lokasi, 4.1.1. Membuat infografis tentang piramida
distribusi, potensi, iklim, bentuk penduduk suatu wilayah.
muka bumi, geologis, flora, dan 4.1.2. Mengkomunikasikan piramida
fauna) dan interaksi anatarruang di penduduk dalam bentuk infografis.
Indonesia serta pengaruhnya
terhadap kehidupannya manusia
Indonesia dalam aspek ekonomi,
social, budaya dan pendidikan.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi, peserta didik mampu menjelaskan konsep dinamika kependudukan.
2. Melalui diskusi, peserta didik mampu menjelaskan kondisi persebaran penduduk
Indonesia.
3. Melalui diskusi, peserta didik mampu mengidentifikasi komposisi penduduk.
4. Melalui diskusi, peserta didik mampu menganalisis pertumbuhan dan kualitas
penduduk Indonesia.
5. Melalui diskusi, peserta didik mampu menganalisis dampak pertumbuhan penduduk
pada usia muda di Indonesia.
6. Melalui diskusi, peserta didik mampu menjelaskan bentuk-bentuk piramida penduduk.
7. Melalui diskusi, peserta didik mampu membuat infografis tentang piramida penduduk
suatu wilayah.
8. Melalui diskusi, peserta didik mampu mengkomunikasikan piramida penduduk dalam
bentuk infografis dalam kegiatan presentasi.

Fokus karakter yang dikembangkan: Disiplin, tanggung jawab, kerjasama, peduli lingkungan,
berpikir kritis, percaya diri dan keberanian.

D. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran regular
 Pengertian dinamika penduduk
 Jumlah penduduk
 Persebaran penduduk
 Komposisi penduduk
 Pertumbuhan dan kualitas penduduk
 Pernikahan dini
 Bentuk piramida penduduk.
2. Materi Pembelajaran Remidial
 Pertumbuhan dan kualitas penduduk
 Bentuk piramida penduduk.
3. Materi Pembelajaran Pengayaan
 Pernikahan dini
 Paramida penduduk.

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific learning
2. Model Pembelajaran : Inquiry based learning
3. Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, penugasan.

F. Media Pembelajaran
1. LCD dan proyektor
2. Laptop
3. Aplikasi pendukung pembuatan Infografis
G. Bahan dan Sumber Belajar
1. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Mata Pelajaran IPS
Kelas VII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. PPT tentang dinamika kependudukan
3. LKPD dinamika kependudukan
4. Internet
5. Video tentang populasi penduduk dengan penduduk paling banyak
https://youtu.be/aq80LvqjqC4 .
6. www.bps.go.id
7. Lingkungan sekitar dan sumber lain yang relevan.

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan Pembelajaran Waktu

Kegiatan Pendahuluan 10
 Guru menyampaikan salam pembuka, menyapa dan memberikan salam genre menit
dengan salam remaja genre beserta dengan yel-yelnya kepada peserta didik.
Salam Remaja Genre…sehat…cerdas…ceria dan memberi penjelasan tentang
salam genre tersebut terutama dalam hal kesehatan, guru mengajak peserta didik
untuk selalu menjaga kondisi kesehatan dan selalu bersyukur atas nikmat sehat
yang diberikan tuhan.
Guru memimpin yel-yel Genre Indonesia, peserta didik mejawab “Saatnya yang
muda yang berencana”.
 Guru menujuk salah satu peserta didik untuk memimpin doa bersama-sama.
 Guru mengecek kehadiran siswa dengan menanyakan kepada peserta didik.
 Guru menayangan video negara-negara dengan populasi penduduk terbanyak
sebagai apersepsi dan meminta peserta didik untuk memberikan argumen tetang
video tesebut.
 Guru meminta salah satu peserta didik memberikan argumen tentang fenomena
dinamika penduduk tersebut. Kemudian guru memberikan motivasi dari
kepadatan penduduk yang memberikan dampak negatif dan memberikan nasihat
pada peserta didik untuk merencanakan kehidupannya dengan sebaik mungkin
dan mengupayakan untuk tidak andil dalam penyumbang kepadatan penduduk
melalui pernikahan dini (triad genre: no nikah dini).
 Guru menyampaikan tema, tujuan pembelajaran dan jenis tagihan penilaian pada
pertemuan ini.
Kegiatan Inti 60
a. Mengamati menit
 Peserta didik mengamati gambar yang berkaitan tentang data kependudukan
Indonesia yang ditayangkan melalui ppt.
 Peserta didik diminta untuk memberikan pendapatnya tentang gambar
tersebut.
 Peserta didik menerima penyampaian materi dinamika kependudukan
Indonesia secara singkat oleh guru.
b. Menanya
 Peserta didik dibagi kedalam kelompok-kelompok yang beranggotakan 4-5
siswa.
 Peserta didik mendiskusikan dalam kelompok untuk merumuskan
pertanyaan terkait hal-hal yang ingin diketahui dari pengamatan dan
penyampaian materi secara singkat.
 Peserta didik memperoleh lembar kerja peserta didik dalam tiap kelompok
yang dibagi oleh guru.
c. Mengumpulkan Informasi
 Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan informasi/data
untuk menjawab berbagai pertanyaan yang sudah dirumuskan dari berbagai
sumber: buku siswa, artikel, referensi lain yang relevan.
d. Mengasosiasi
 Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk melakukan analisis terhadap
jawaban-jawaban dari pertanyaan yang sudah dicari dan dirumuskan.
 Peserta didik menyusun jawaban pada LKPD yang sudah disediakan oleh
guru.
 Peserta didik menyajikan jawaban pada kertas asturo yang sudah disiapkan.
e. Mengkomunikasikan
 Peserta didik secara acak menyampaikan hasil diskusi dari kelompok
masing-masing.
 Kelompok lain diminta untuk memberikan tanggapan baik saran, tambahan
maupun pertanyaan atas hasil simpulan kelompok yang mempresentasikan.
 Peserta didik bersama guru mengambil simpulan dari materi tentang
dinamika kependudukan pada pertemuan ini.
Kegiatan Penutup 10
 Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas menit
tentang materi pertemuan ini.
 Guru memberikan review tentang materi dan memberikan penjelasan atas
pertanyaan yang disampaikan peserta didik.
 Peserta didik diberi pesan moral bahwa sebagai kita sebagai penduduk Indonesia
harus berusaha menjadi penduduk yang berkualitas dari berbagai sisi dan mampu
merencanakan kehidupan yang baik.
 Peserta didik diberikan tugas individu berupa proyek membuat infografis tentang
paramida penduduk di setiap wilayahnya.
 Peserta didik diminta untuk mempelajari materi pertemuan selanjutnya yaitu
keragaman etnik dan budaya.
 Guru menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan
masing-masing (religius) dan mengucapkan salam penutup.

I. Penilaian, Pembelajaran Remidial, dan Pengayaan


1. Penilaian
a. Teknik penilaian
- Test tulis
- Tes kinerja
b. Bentuk penilaian
- Penilaian Pengetahuan
Tes uraian/ LKPD
- Penilaian Keterampilan
Penilaian proyek: membuat infografis
Penilaian kinerja: mengkomunikasikan hasil diskusi
- Penilaian sikap
Jurnal
c. Instrumen penilaian
terlampir
2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
 Pembelajaran Remedial
a. Teknik penilaian
Non tes
b. Bentuk instrumen
Penugasan
c. Instrumen
Melalui pembelajaran tutor sebaya, peserta didik yang remedial mempelajari
pertumbuhan dan kualitas penduduk dan bentuk piramida penduduk.
 Pembelajaran Pengayaan
a. Teknik penilaian
Non tes
b. Bentuk instrumen
Penugasan
c. Instrumen
- Peserta didik mencari artikel terkait pernikahan dini kemudian diminta
menganalisis dampak dari adanya penikahan dini.
- Peserta didik membuat paramida penduduk dari data kependudukan
diwilayah tertentu.

Ngemplak,
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra. Widi Hastuti, M.Pd. Nahrutohiroh, S.Pd.


NIP.19640317 198403 2 002 NIP. -
Lampiran 1
PENILAIAN PENGETAHUAN
Tes Uraian
 Tujuan:
Untuk mengukur kompetensi peserta dididk dalam materi dinamika kependudukan
Indonesia.
 Kisi-kisi Soal Uraian
Bentuk No
No KD Materi Indikator
Soal Soal
1 3.1Memahami Dinamika Peserta didik dapat Uraian 1
konsep ruang Kependudu menjelaskan konsep 1
(lokasi, kan dinamika kependudukan. l
distribusi, Indonesia
2 potensi, iklim, Peserta didik dapat
bentuk muka menjelaskan kondisi
bumi, geologis, persebaran penduduk 2
flora dan fauna) Indonesia.
dan interaksi
3 antarruang di Peserta didik dapat
Indonesia serta mengidentifikasi komposisi
3
pengaruhnya penduduk.
terhadap
4 kehidupan Peserta didik dapat
manusia dalam menganalisis pertumbuhan
aspek ekonomi, dan kualitas penduduk di 4
sosial, budaya Indonesia.
dan pendidikan
5 Peserta didik dapat
menganalisis dampak
pertumbuhan penduduk 5
pada usia muda di Indonesia

6 Peserta ddidik dapat


menjelaskan bentuk-bentuk 6
piramida penduduk.

 Soal Uraian
1. Apa yang dimaksud dengan dinamika penduduk?
2. Bagaimana persebaran penduduk yang terdapat di wilayah Indonesia, berikan
alasannya? apa yang menjadi penyebab tidak meratanya persebaran penduduk?
3. Bagaimana komposisi penduduk di Indonesia dilihat dari usia dan jenis kelamin?
4. Berikan analisis anda terkait pertumbuhan dan kualitas penduduk yang terjadi di
Indonesia!
5. Pada struktur penduduk, Indonesia memiliki lebih banyak penduduk dengan usia
muda, hal ini disebabkan oleh masih tingginya tingkat kelahiran. Dengan hal
tersebut dapat dikatakan bahwa usia muda dapat menjadi penyumbang kelahiran
yang tinggi sehingga menyebabkan semakin meningkatnya jumlah penduduk. Jika
melihat fenomena saat ini mulai banyak penduduk yang menikah diusia muda.
Menurut kalian bagaimana tanggapan terkait perlukah menikah diusia muda?
Berikan juga dampak yang mungkin terjadi akibat dari menikah diusia muda?
6. Sebut dan jelaskan bentuk-bentuk paramida penduduk!
 Kunci Jawaban
1. Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk pada suatu wilayah yang
disebabkan oleh 3 faktor yaitu kelahiran, kematian dan perpindahan. (skor 5)

2. Persebaran penduduk di Indonesia belum merata, hal ini dibuktikan dengan dengan
adanya suatu wilayah yang penduduknya sangat padat, padat bahkan ada pula yang
masih sedikit penduduknya.
Tidak meratanya persebaran penduduk dapat disebabkan oleh sumber daya yang
dimiliki oleh suatu wilayah baik sumber daya fisik maupun manusianya,
pembangunan yang belum merata, sarana dan prasarana yang terdapat dalam suatu
wilayah. (skor 5)

3. Jumlah usia di bawah 15 tahun lebih besar dibandingkan dengan usia produktif (15-65
th) sehingga menyebabkan penduduk usia produktif menangung hidup seluruh
penduduk usia nonproduktif.
Semetara jumlah penduduk laki-laki di Indonesia sedikit lebih besar daripada
perempuan, perbandingan ini dapat digunakan untuk memperkiraan bentuk
pemberdayaan penduduk. (skor 5)

4. Berdasarkan data pertumbuhan penduduk periode 2010-2014, Indonesia pertumbuhan


penduduknya termasuk dalam kategori sedang dimana angka pertumbuhannya
mencapai 1,40 % pertahun. Sementara berdasarkan hasil sensus penduduk sepanjang
2010-2020 rata-rata laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,25 %, sehingga
mengalami penurunan. Kencenderungan mengalami penurunan ini disebabkan
adannya kebijakan pemerintah melalui Program Keluarga berencana, maka dari itu
penting bagi orang-orang untuk merencanakan kehidupannya dengan baik dan
matang.
Walaupun mengalami penurunan pertumbuhan penduduk Indonesia masih sangat
banyak yaitu nomer 4 di dunia. Pertumbuhan penduduk yang cepat ini dapat
mempengaruhi kondisi penduduk diantaranya dapat menyebabkan tingginya angka
pengangguran, tingginya arus urbanisasi, persebaran yang tidak merata yang nantinya
dapat berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia yang rendah. (Skor 10)

5. Menikah diusia muda memang tidak dilarang asalkan usia sudah mencukupi aturan
minimal usia diperbolehkan menikah bagi perempuan maupun laki-laki. Namun
alangkah lebih baik jika menikah diusia yang sudah matang dan sudah memiliki
mental, finansial, psikis yang sudah matang dan cukup sehingga diharapkan
kehidupan setelah menikah dapat memiliki kualitas yang baik.
Dampak menikah di usia yang muda dari segi fisik, mental, psikis dan finansial masih
labil; jika memiliki anak diusia muda dapat menyumbang kepadatan dan jumlah
penduduk, secara kesehatan melahirkan di usia muda juga kurang bagus. (skor 10)

6. Bentuk piramida
- Piramida ekspansif
Bentuk piramida penduduk menyerupai kerucut dimana penduduk muda lebih
banyak daripada penduduk usia tua.
- Piramida stationer
Bentuk piramida penduduk yang menyerupai bentuk nisan dimana perbandingan
penduduk usia muda dan dewasa jumlahnya relative seimbang.
- Piramida konstruktif
Merupakan bentuk piramida yang menyerupai guci terbalik dimana jumlah usia
muda dan usia tua relative lebih kecil dan banyak usia dewasa. (Skor 5)

 Pedoman Penskoran
NILAI = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor maksimal
Lampiran 2
PENILAIAN KETERAMPILAN
Penilaian Proyek
 Tujuan
Untuk mengukur kompetensi dan keterampilan peserta didik tentang dinamika
kependudukan Indonesia yaitu mengenai bentuk piramida kependudukan.
 Kisi-kisi Tugas
Nama Sekolah : SMPN 2 Ngemplak
Kelas / Semester : VII / 1
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Mata Pelajaran : IPS

No Kompetensi Dasar Materi Indikator Teknik


Penilaian
1 4.1 Menyajikan hasil telaah Dinamika Membuat infografis Penugasan
konsep ruang (lokasi, Kependudukan tentang piramida Terlampir
distribusi, potensi, iklim, Indoensia penduduk suatu
bentuk muka bumi, wilayah.
geologis, flora dan fauna)
dan interaksi antarruang
Indonesia serta
pengaruhnya terhadap
kehidupan manusia
Indonesia dalam aspek
ekonomi, sosial, budaya,
dan pendidikan.

 Tugas
1. Apa yang dimaksud piramida penduduk?
2. Sebut dan jelaskan bentuk-bentuk piramida penduduk!
3. Gambarlah piramida berdasarkan data kependudukan yang sudah didapat oleh
masing-masing kelompok, kemudian analisislah gambar piramida tersebut masuk
kedalam bentuk paramida apa!
(Data dari wilayah DIY, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Barat, Kalimantan
Timur, Sulawesi Utara, NTB, Papua) pembagian sesuai kelompok yang diperoleh.
 Lembar penilaian

Isilah dengan beri tanda √ sesuai dengan keadaan siswa!

Penilaian Proyek Infografis


Aspek
Kejelasan dan Jumlah
Kesesuaian
No Nama Kelompok Kreativitas kelengkapan
materi
isi
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

8 Dst.

Pedoman Penskoran
- Skor akhir menggunakan skala 1 – 4
- Skala tersebut yaitu: Sangat baik (4), Baik (3), Cukup (2), Kurang (1)
- Perhitungan Skor Akhir

Skor yang diperoleh


X 4 = Skor Akhir
Skor Maksimal

Sesuai Permendikbud No. 81 Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai :


 Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
 Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
 Cukup: apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
 Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
Penilaian Kinerja
 Tujuan
Untuk menukur keterampilan kinerja peserta didik dalam materi dinamika
kependudukan Indonesia.
 Kisi-kisi Penilaian Kinerja
Nama Sekolah : SMPN 2 Ngemplak
Kelas/Semester : VII/Semester I
Tahun pelajaran : 2021 / 2022
Mata Pelajaran : IPS

No Kompetensi Dasar Materi Indikator Teknik


Penilaian
1 4.1 Menyajikan hasil telaah Dinamika Mengkomunikasikan Kinerja
konsep ruang (lokasi, Kependudukan Terlampir
hasil diskusi LKPD
distribusi, potensi, iklim, Indoensia
bentuk muka bumi, dinamika
geologis, flora dan fauna)
kependudukan
dan interaksi antarruang
Indonesia serta Indonesia.
pengaruhnya terhadap
kehidupan manusia
Indonesia dalam aspek
ekonomi, sosial, budaya,
dan pendidikan.

 Lembar Penilaian
Aspek
Ketrampilan Kejelasan dalam Jumlah
No Nama Kelompok Kerjasama
berbicara menjelaskan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 Kelompok 1

2 Kelompok 2

3 Kelompok 3

4 Kelompok 4

5 Kelompok 5

6 Kelompok 6

7 Kelompok 7

8 Kelompok 8
Pedoman Penskoran
- Skor akhir menggunakan skala 1 – 4
- Skala tersebut yaitu: Sangat baik (4), Baik (3), Cukup (2), Kurang (1)
- Perhitungan Skor Akhir

Skor yang diperoleh


X 4 = Skor Akhir
Skor Maksimal

Sesuai Permendikbud No. 81 Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai :


 Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
 Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
 Cukup: apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
 Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
Lampiran 3
PENILAIAN SIKAP
a. Penilaian sikap sosial : KI -2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, toleransi), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan.
b. Teknik penilaian : Pengisian jurnal penilaian
c. Instrumen penilaian dan pedoman penilaian
Instrumen penilaian berupa jurnal penilaian sikap sosial secara individu dan penilaian
sikap spiritual dengan lembar penilaian antar teman.

JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP SOSIAL


MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
SMP NEGERI 2 NGEMPLAK

Nama Sekolah : SMPN 2 Ngemplak


Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : VII/Semester 1
Tahun Ajaran : 2020/2021

No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap TTD Tindak


lanjut
LEMBAR PENILAIAN ANTAR TEMAN
MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
SMP NEGERI 2 NGEMPAK
Nama teman yang dinilai :
Nama penilai :
Kelas/Sem : VII/1
Berilah tanda ceklis () pada kolom Selalu , Sering, Kadang-Kadang, Tidak pernah.
Tidak
No Pernyataan Selalu Sering Kadang
Pernah
RELIGIUS
Teman saya berdoa sebelum dan sesudah
1.
melakukan kegiatan.
Teman saya mengucapakan rasa syukur
2.
atas segala karunia Tuhan.
Teman saya memberi salam sebelum dan
3. sesudah mengungkapkan pendapat di depan
umum.
Saya mengisi lembar penilaian antar teman ini dengan jujur dan tanpa ada paksaaan
dari siapapun.

Pedoman Penskoran
- Skor akhir menggunakan skala 1 – 4
- Skala tersebut yaitu : Selalu (4), Sering (3), Kadang-kadang (2), Tidak pernah (1)
- Perhitungan Skor Akhir

Skor yang diperoleh


X 4 = Skor Akhir
Skor Maksimal

Sesuai Permendikbud No. 81 Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai :


 Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
 Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
 Cukup: apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
“Dinamika Kependudukan Indonesia”

TUJUAN PEMBELAJARAN
1) Peserta didik mampu menjelaskan konsep dinamika kependudukan.
2) Peserta didik mampu menjelaskan jumlah penduduk di Indonesia.
3) Peserta didik mampu menjelaskan kondisi persebaran penduduk Indonesia.
4) Peserta didik mampu mengidentifikasi komposisi penduduk.
5) Peserta didik mampu menganalisis pertumbuhan dan kualitas penduduk di
Indonesia
6) Peserta didik mampu menjelaskan bentuk-bentuk piramida penduduk.
7) Peserta didik mampu Membuat infografis tentang piramida penduduk suatu
wilayah.

PETUNJUK PENGERJAAN
1) Kerjakan pertanyaan dibawah secara kelompok menggunakan berbagai referensi
dari buku paket, atau sumber lain yang relevan.
2) Tuliskan jawaban kalian pada kertas yang sudah disediakan.
3) Jangan lupa diberi identitas kelompok.

PERTANYAAN
A. Jawablah pertanyaan – pertanyan di bawah ini dengan jelas dan tepat, kerjakan
pada kertas HVS secara kelompok!
1. Apa yang dimaksud dengan dinamika penduduk?

2. Bagaimana persebaran penduduk yang terdapat di wilayah Indonesia, berikan


alasannya? apa yang menjadi penyebab tidak meratanya persebaran penduduk?

3. Bagaimana komposisi penduduk di Indonesia dilihat dari usia dan jenis kelamin?

4. Berdasarkan data dibawah, berikan analisis anda terkait pertumbuhan dan kualitas
penduduk yang terjadi di Indonesia!
5. Pada struktur penduduk, Indonesia memiliki lebih banyak penduduk dengan usia
muda, hal ini disebabkan oleh masih tingginya tingkat kelahiran. Dengan hal
tersebut dapat dikatakan bahwa usia muda dapat menjadi penyumbang kelahiran
yang tinggi sehingga menyebabkan semakin meningkatnya jumlah penduduk. Jika
melihat fenomena saat ini mulai banyak penduduk yang menikah diusia muda.
Menurut kalian bagaimana tanggapan terkait perlukah menikah diusia muda?
Berikan juga dampak yang mungkin terjadi akibat dari menikah diusia muda?

6. Sebut dan jelaskan bentuk-bentuk paramida penduduk!

B. Jawablah pertanyaan – pertanyan di bawah ini dengan jelas, kerjakan dalam


bentuk infografis secara mandiri.
1. Apa yang dimaksud piramida penduduk?

2. Sebut dan jelaskan bentuk-bentuk piramida penduduk!

3. Gambarlah piramida berdasarkan data kependudukan yang sudah didapat oleh


masing-masing kelompok, kemudian analisislah gambar piramida tersebut masuk
kedalam bentuk paramida apa!
(Data dari wilayah DIY, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Barat, Kalimantan
Timur, Sulawesi Utara, NTB, Papua)

Selamat Mengerjakan
Materi Pembelajaran
Dinamika Kependudukan Indonesia
Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk pada suatu wilayah yang
disebabkan oleh tiga faktor yaitu, kelahiran (nartalitas), kematian (mortalitas), dan
perpindahan (migrasi).
A. Jumlah penduduk
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. Berdasarkan Data
Kependudukan Dunia tahun 2015, jumlah penduduk Indonesia menempati urutan
keempat di dunia setelah Cina (1.372 juta jiwa), India (1.314 juta jiwa), dan Amerika
Serikat (321 juta jiwa). Jumlah penduduk Indonesia mencapai 256 juta jiwa.
Jumlah penduduk yang besar ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi bisa menjadi
keuntungan bagi Indonesia dengan jumlah penduduk usia produktif yang berlimpah.
Namun di sisi lain bisa menjadi kerugian bila jumlah penduduk yang besar itu memiliki
kualitas yang rendah, dilihat dari pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan.
B. Persebaran penduduk
Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu
wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Persebaran
penduduk dapat dikenali dari kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk merupakan
indikator adanya perbedaan sumber daya yang dimiliki suatu wilayah. Wilayah yang
memiliki sumber daya yang lebih baik, baik sumber daya fisik maupun manusianya,
akan cenderung dipadati penduduk. Kepadatan penduduk juga memberikan informasi
kepada pemerintah tentang pemerataan pembangunan. Wilayah yang penduduknya
jarang menunjukkan pembangunan belum merata ke berbagai wilayah.
Beberapa daerah di Indonesia penduduknya masih sangat sedikit, atau masih
kekurangan jumlah penduduk (under population). Contohnya di Papua, kepadatan
penduduk rata-rata hanya 4 jiwa per kilometer persegi. Sementara pulau Jawa
kepadatan penduduknya mencapai 945 jiwa per kilometer persegi. Pulau Jawa dan
Madura dengan luas 132 ribu km² berpenduduk 137 juta jiwa pada tahun 2010. Pulau-
pulau lain di Indonesia, dengan luas berkali lipat dari pulau Jawa jika seluruh
penduduknya dijumlahkan tidak dapat mencapai jumlah penduduk yang tinggal di
Pulau Jawa.
Kondisi persebaran penduduk yang tidak merata merupakan sebuah permasalahan
tersendiri bagi pelaksanaan pembangunan. Karena itu perlu dilakukan upaya
pemerataan penduduk yang seimbang, sehingga seluruh potensi bangsa Indonesia dapat
dikembangkan optimal. Salah satu cara untuk memeratakan jumlah penduduk di
Indonesia adalah dengan melalui perpindahan penduduk dari daerah yang padat ke
daerah yang jarang penduduknya. Perpindahan penduduk tersebut tentu dapat dilakukan
dengan keinginan sendiri maupun diprogramkan oleh pemerintah.
C. Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan usia/ umur,
jenis kelamin, mata pencaharian, agama, bahasa, pendidikan, tempat tinggal, jenis
pekerjaan, dan lain-lain. Komposisi penduduk diperlukan dalam suatu negara karena
dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan ataupun penentuan kebijaksanaan dalam
pelaksanaan pembangunan. Komposisi penduduk dapat dikategorikan berdasarkan:
a. Komposisi penduduk berdasarkan usia
Komposisi penduduk berdasarkan usia/umur dapat dibuat dalam bentuk usia
tunggal, seperti 0, 1, 2, 3, 4, sampai 60 tahun atau lebih. Komposisi penduduk dapat
juga dibuat berdasarkan interval usia tertentu, seperti 0–5 tahun (usia balita), 6–12
tahun (usia SD), 13–15 tahun (usia SMP), tahun 16–18 (usia SMA), 19–24 tahun
(usia Perguruan Tinggi), 25–60 tahun (usia dewasa), dan >60 tahun (usia lanjut).
Selain itu, komposisi penduduk juga dapat dibuat berdasarkan usia produktif dan
usia nonproduktif, misalnya: usia 0–14 (usia belum produktif), 15–64 (usia
produktif), dan usia >65 (tidak produktif).
Permasalahan dalam komposisi penduduk lainnya adalah apabila jumlah
penduduk dengan usia di bawah 15 tahun dan usia di atas 65 tahun jumlahnya lebih
besar dibandingkan usia produktif (15-65 th). Hal tersebut dapat menyebabkan
penduduk usia produktif menanggung hidup seluruh penduduk usia nonproduktif.
Sebaliknya, jika semakin kecil angka ketergantungan, akan semakin kecil beban
dalam menopang kehidupan penduduk usia nonproduktif.
b. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin
Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin juga penting untuk diketahui,
karena dapat digunakan dalam menghitung angka perbandingan jenis kelamin (sex
ratio). Perbandingan tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan bentuk
pemberdayaan penduduk sebagai sumber daya manusia sesuai dengan
karakteristiknya. Misalnya, berkenaan dengan pekerjaan, tanggung jawab, serta
bentuk pengembangan pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan potensi dan
kemampuan penduduk.
D. Pertumbuhan dan Kualitas Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan dinamis antara kekuatan yang
menambah dan kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang
memengaruhi pertumbuhan penduduk, yakni kelahiran, kematian, dan migrasi.
Kelahiran dan kematian disebut faktor alami, sedangkan migrasi disebut faktor
nonalami. Kelahiran bersifat menambah, sedangkan kematian bersifat mengurangi
jumlah penduduk. Migrasi yang bersifat menambah disebut migrasi masuk (imigrasi),
sedangkan migrasi yang bersifat mengurangi disebut migrasi keluar (emigrasi).
Tingkat pertumbuhan penduduk di negara kita termasuk kategori sedang. Pada
periode 2010-2014, angka pertumbuhannya mencapai 1,40% per tahun. Untuk
menurunkan tingkat pertumbuhan yang tinggi ini, pemerintah Indonesia melaksanakan
program Keluarga Berencana. Dengan program Keluarga Berencana, penduduk
Indonesia telah mengalami penurunan dari yang awalnya 2,31% pada periode 1971-
1980 menjadi 1,49% pada periode 1990-2000.
Struktur penduduk Indonesia lebih banyak pada penduduk usia muda, hal ini
sebagai akibat dari masih tingginya tingkat kelahiran. Persentase penduduk 0 - 14 tahun
pada tahun 1980 mencapai 40,3% dan pada tahun 1985 sedikit turun menjadi 39,%.
Penduduk usia muda ini pada tahun 2000 diperkirakan turun lagi menjadi 37,7% dan
34,%.
Pertumbuhan penduduk sangat banyak, yaitu nomor empat di dunia setelah Cina,
India, dan Amerika Serikat. Pertumbuhan penduduk yang cepat menyebabkan beberapa
hal berikut ini:
a. Pertumbuhan penduduk usia muda yang cepat menyebabkan tingginya angka
pengangguran.
b. Persebaran penduduk tidak merata.
c. Komposisi penduduk kurang menguntungkan karena banyaknya penduduk usia
muda yang belum produktif sehingga beban ketergantungan tinggi.
d. Arus urbanisasi tinggi, sebab kota lebih banyak menyediakan lapangan kerja.
e. Menurunnya kualitas dan tingkat kesejahteraan penduduk
Masalah dalam hal kualitas pendidikan di Indonesia yang dapat dididentifikasi
adalah sebagai berikut:
1) Masalah sumber daya manusia.
2) Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Indonesia.
3) Rendahnya pendapatan per kapita dalan setiap kepala keluarga.
4) Tingkat mutu dan kualitas kesehatan bagi masyaralat Indonesia.
E. Bentuk Piramida penduduk

Terdapat 3 bentuk piramida penduduk yaitu ekspansif, konstruktif dan stasioner.


Menurut Mantra (2003) penjelasan komposisi penduduk tersebut adalah sebagai berikut:

1. Komposisi Penduduk Muda (Ekspansif), dengan bentuk piramida penduduk


menyerupai kerucut.
Ciri-ciri komposisi penduduk ekspansif antara lain :
a. Jumlah penduduk usia muda (0 – 19 tahun) sangat besar, sedangkan usia tua
sedikit,
b. Angka kelahiran jauh lebih tinggi dibandingkan dengan angka kematian,
c. Pertumbuhan penduduk relatif tinggi,
d. Sebagian besar negara-negara berkembang seperti Indonesia, Malysia,
Thailand, RRC, Mesir, dan India memiliki komposisi penduduk muda
2. Komposisi Penduduk Dewasa (Stasioner), dengan bentuk piramida penduduk
menyerupai Batu Nisan.
Ciri-ciri komposisi penduduk stasioner antara lain:
a. Perbandingan jumlah penduduk pada kelompok usia muda dan dewasa relatif
seimbang,
b. Tingkat kelahiran tidak begitu tinggi, demikian pula angka kematian relatif
rendah,
c. Pertumbuhan penduduk kecil,
d. Beberapa negara maju yang berada pada fase komposisi penduduk stasioner
antara lain Amerika Serikat, Belanda, dan Inggris.
3. Komposisi Penduduk Tua (Konstruktif), dengan bentuk piramida penduduk
menyerupai Guci Terbalik.
Ciri-ciri komposisi penduduk konstruktif antara lain :
a. Jumlah penduduk usia muda (0 – 19 tahun) dan usia tua (di atas usia 64
tahun)sangat kecil,
b. Jumlah penduduk terbanyak terkonsentrasi pada kelompok usia dewasa,
c. Angka kelahiran sangat rendah, demikian juga angka kematian,
d. Pertumbuhan penduduk sangat rendah mendekati nol, bahkan pertumbuhan
penduduk beberapa sampai negatif,
e. Penduduk cenderung berkurang dari tahun ke tahun
f. Beberapa negara yang berada pada fase ini antara lain Swedia, Jerman, dan

Belgia
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP NEGERI 2 NGEMPLAK


Mata Pelajaran : IPS
Kelas/semester : VIII/ Genap
Materi Pokok : Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
Alokasi Waktu : 6 X 40’ (3 pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menunjukkan perilaku jujur, displin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong, sopan santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan.
KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang atau teori.
(Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung/indirect teaching, yaitu keteladanan, pembiasaaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.)

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3 3.3a Menganalisis masa penjajahan. 3.3a.1. Mendeskripsikan kronologi
kedatangan bangsa barat ke
Indonesia (Portugis, Spanyol,
Inggris dan Belanda).
3.3a.2. Menjelaskan rute kedatangan
bangsa barat ke Indonesia dari
masing- masing negara.
3.3a.3. Mengidentifikasi tokoh-tokoh yang
berperan pelayaran menuju ke
Indonesia.
3.3a.4. Menyimpulkan periode waktu
kedatangan negara-negara barat di
Indonesia.
4 4.3a. Menyajikan analisis hasil 4.3a.1. Menggambarkan peta rute
penjajahan kedatangan bangsa barat ke
Indonesia.
4.3a.2. Mempresentasikan peta rute
kedatangan bangsa barat ke
Indonesia.

C. Tujuan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning yang dipadukan dengan
metode diskusi dan pendekatan saintifik yang menuntun peserta didik untuk mengamati

1
(membaca) permasalahan, menuliskan penyelesaian, dan mempresentasikan hasilnya di depan
kelas. Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Melalui diskusi, peserta didik dapat mendeskripsikan kronologi kedatangan bangsa barat ke
Indonesia secara benar.
2. Melalui diskusi, peserta didik dapat menjelaskan rute kedatangan bangsa barat ke Indoensia
secara jelas.
3. Melalui diskusi, peserta didik dapat mengidentifikasi tokoh-tokoh yang berperan dalam
pelayaran menuju Indonesia secara benar.
4. Melalui diskusi, peserta didik dapat menyimpulkan periode waktu kedatangan bangsa barat
ke Indonesia secara kronologis.
5. Melalui praktek, peserta didik dapat menggambar peta rute kedatangan bangsa barat ke
Indonesia secara benar.

D. Fokus Penguatan Karakter:


Fokus penguatan karakter melalui pembelajaran ini adalah disiplin, kerja sama, tanggung jawab
dan peduli lingkungan (anti korupsi). Peserta didik diharapkan mampu menumbuhkan dan
mengembangkan karakter tersebut untuk meningkatkan rasa kedisiplinan, kerja sama, tanggung
jawab dan peduli lingkungan (anti korupsi) dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

E. Materi Pembelajaran
 Materi Reguler
1. Kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia
2. Kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia
3. Kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia.
4. Kedatangan bangsa Spanyol ke Indonesia.
 Materi Pengayaan
Mendeskripsikan peta rute kedatangan bangsa barat ke Indonesia.
 Materi Remedial
Menganalisis faktor keberhasilan bangsa barat sampai di Indonesia.

F. Metode Pembelajaran
Pendekatan: Saintifik
Model Pembelajaran: Discovery Learning
Metode: Diskusi

G. Media dan Bahan


1. Infografis kedatangan bangsa Portugis, Inggris, dan Belanda.
2. Peta rute kedatangan bangsa barat ke Indonesia.
3. Bolpoint
4. LCD dan Proyektor
5. Laptop
6. Kertas gambar
7. Pewarna (spidol, crayon, atau pensil warna).

H. Sumber Belajar
1) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas VII.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
2) Kurnia, A & Suryana, Moh. 2007. Sejarah 2. Jakarta: Ghalia Indonesia.

2
I. Langkah – langkah Pembelajaran

Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu


Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan a. Guru memberikan salam pembuka kepada peserta didik. 10’
Pendahuluan b. Peserta didik dan guru berdoa untuk memulai
pembelajaran.
c. Guru mengkondisikan peserta didik dengan mengecek
kehadiran.
d. Guru memberikan apresepsi berupa pertanyaan tentang
“Negara mana saja yang pernah menjajah Indonesia?”
untuk memantik peserta didik tentang materi yang akan
dipelajari pada pertemuan ini.
e. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik, bahwa
setiap masa selalu ada peristiwa. Hal ini dialami oleh
bangsa Indonesia yang memiliki banyak sekali peristiwa
sejarah hingga mampu mengembangkan negara atas
kuasa sendiri.
f. Guru menyampaikan tema, tujuan pembelajaran dan
tagihan penilaian pada pertemuan ini.

3
Kegiatan Inti Mengamati 60’
 Guru menayangkan beberapa gambar tentang
pelayaran bangsa barat ke Indonesia dengan PPT.

Menanya
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk
merumuskan pertanyaan yang terkait dengan
gambar tersebut.
 Peserta didik menyampaikan pertanyaan yang
berkaitan dengan materi.
 Guru melakukan klarifikasi jawaban sesuai dengan
pertanyaan peserta didik.
 Guru menyampaikan materi melalui infografis
secara singkat tentang kedatangan bangsa Barat ke
Indonesia.
Mengumpulkan Informasi
 Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok
yang beranggotakan 4-5 orang.
 Peserta didik diminta untuk menuliskan rute
kedatangan bangsa Barat ke Indonesia. Masing-
masing kelompok menuliskan 4 rute negara yaitu:
a. Rute Portugis ke Indonesia
b. Rute Spanyol ke Indonesia.
c. Rute Inggris ke Indonesia.
d. Rute Belanda ke Indonesia.

4
 Peserta didik mencari informasi melalui sumber-
sumber lain yang relevan sepeti materi di buku
paket, infografis, ensiklopedia, atau internet.
Mengasosiasi
 Peserta didik menuliskan rute pada kertas yang
sudah disiapkan oleh guru sebagai modal untuk
menggambarkan peta rute kedatangan bangsa barat.
Mengkomunikasikan
 Peserta didik menyampaikan hasil pengolahan dan
analisis rute kedatangan bangsa barat secara
bergantian di depan kelas.
 Kelompok lain diminta untuk memberikan
tanggapan hasil simpulan yang dipresentasikan
berupa pertanyaan, sanggahan atau masukan.
 Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi
yang dipelajari pada pertemuan ini.
Kegiatan Penutup a. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas tentang
materi ini.
b. Guru melakukan review dengan kuis singkat tentang
pembelajaran pertemuan ini.
c. Guru memberitahukan kepada siswa bahwa pertemuan
selanjutnya adalah menggambar peta rute kedatangan
bangsa barat ke Indonesia.
d. Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan
agama dan keyakinan masing-masing (religius).

Pertemuan 2
Kegiatan a. Guru memberikan salam pembuka kepada peserta didik. 10’
Pendahuluan b. Peserta didik dan guru berdoa untuk memulai
pembelajaran.
c. Guru mengkondisikan peserta didik dengan mengecek
kehadiran.
d. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik, bahwa
setiap masa selalu ada peristiwa. Hal ini dialami oleh
bangsa Indonesia yang memiliki banyak sekali peristiwa
sejarah hingga mampu mengembangkan negara atas
kuasa sendiri.
e. Guru menyampaikan tema, tujuan pembelajaran dan
tagihan penilaian pada pertemuan ini.
Kegiatan Inti Mengamati 60’
 Guru menayangkan atau memperlihatkan gambar peta
rute kedatangan bangsa barat ke Indonesia.

5
 Peserta didik mengamati kedua gambar tersebut
sebagai modal untuk menggambar peta kedatangan
bangsa barat ke Indonesia.
Menanya
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk
merumuskan pertanyaan yang terkait dengan gambar
tersebut.
 Peserta didik menyampaikan pertanyaan yang
berkaitan dengan materi.
 Guru melakukan klarifikasi jawaban sesuai dengan
pertanyaan peserta didik.
 Guru menyampaikan rute atau jalur perjalanan bangsa
Barat ke Indonesia melalui peta yang telah
ditayangkan.

Mengumpulkan Informasi
 Guru memberikan instruksi dan petunjuk menggambar
peta rute kedatangan bangsa barat ke Indonesia. Guru
membagikan contoh peta yang akan digunakan acuan
menggambar peta tersebut.
 Peserta didik juga boleh mencari gambar peta rute
kedatangan bangsa barat yang relevan dan sesuai
dengan ketentuan yang disepakati bersama melalui
internet, atlas atau sumber lain yang relevan.

6
Mengasosiasi
 Peserta didik secara individu menggambar peta rute
kedatangan bangsa barat ke Indonesia di kertas gambar
ukuran A3 sesuai dengan contoh yang diberikan oleh
guru. Atau mencari referensi lain yang sejenis dan
relevan dengan rute yang ditentukan.
Kegiatan Penutup a. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik 10’
untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas tentang
materi ini.
b. Guru melakukan review dengan kuis singkat tentang
pembelajaran pertemuan ini.
c. Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan
instruksi penyelesaian menggambar peta di rumah
masing-masing untuk dipresentasikan minggu depan.
d. Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama
dan keyakinan masing-masing (religius).
Pertemuan 3
Kegiatan a. Guru memberikan salam pembuka kepada peserta didik. 10’
Pendahuluan b. Peserta didik dan guru berdoa untuk memulai
pembelajaran.
c. Guru mengkondisikan peserta didik dengan mengecek
kehadiran.
d. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik, bahwa
setiap masa selalu ada peristiwa. Hal ini dialami oleh
bangsa Indonesia yang memiliki banyak sekali peristiwa
sejarah hingga mampu mengembangkan negara atas
kuasa sendiri.
e. Guru mengkonfirmasi penugasan pada pertemuan
sebelumnya dan mengkondisikan peserta didik untuk
melakukan presentasi.
Kegiatan Inti Mengasosiasi 60’
 Peserta didik dibagi ke dalam kelompok yang terdiri 4
orang setiap kelompok.
 Masing – masing kelompok mendiskusikan materi
untuk mempresentasikan peta kedatangan bangsa barat
ke Indonesia.

Mengkomunikasikan
 Peserta didik secara bergiliran mempresentasikan peta
rute kedatangan bangsa barat ke Indonesia yang telah
di gambar.
 Peserta didik dari kelompok lain boleh memberikan
tanggapan berupa saran, masukan dan pertanyaan
untuk kelompok yang presentasi.
 Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang
dipelajari pada pertemuan ini.
Kegiatan Penutup a. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik 10’
untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas tentang
materi ini.

7
b. Guru memberikan tindak lanjut kepada peserta didik
untuk membaca materi selanjutnya yaitu kebijakan
monopoli perdagangan.
c. Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama
dan keyakinan masing-masing (religius).

F. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a) Penilaian Kompetensi Sikap Spiritual
No. Teknik Bentuk Butir Waktu Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Penilaian Jurnal Terlampir Saat Penilaian untuk dan
diri pembelajaran pencapaian
usai pembelajaran
(assessment for and
as learning)
2. Penilaian Jurnal Terlampir Saat Penilaian untuk dan
antar pembelajaran pencapaian
teman usai pembelajaran
(assessment for and
as learning)

b) Penilaian Kompetensi Sikap Sosial


No. Teknik Bentuk Butir Waktu Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Penilaian Jurnal Terlampir Saat Penilaian sebagai
diri sendiri pembelajaran Pembelajaran
usai (assessment as
learning)
2. Penilaian Jurnal Terlampir Saat Penilaian sebagai
antar pembelajaran Pembelajaran
teman usai (assessment as
learning

c) Penilaian Pengetahuan
No. Teknik Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1. Penugasan Penugasan Terlampir Saat Penilaian
kelompok. pembelajaran sebagai
berlangsung pembelajaran
(assessment as
learning)

d) Penilaian Keterampilan
No. Teknik Bentuk Instrumen Contoh Butir Waktu Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
1. Pratik Presentasi Terlampir Saat penilaian
pembelajaran sebagai
berlangsung. pencapaian
pemberlajaran

8
assessment of
learning
2. Produk Tugas Terlampir Saat penilaian
(keterampilan pembelajaran sebagai
berlangsung pencapaian
pemberlajaran
assessment of
learning

2. Materi Pembelajaran (terlampir)


3. Pembelajaran Pengayaan
a. Pembelajaran Remedial
 Teknik penilaian
Non tes
 Bentuk instrument
Penugasan
 Instrumen
Melalui pembelajaran tutor sebaya, peserta didik yang remedial mendeskripsikan
rute kedatangan bangsa barat ke Indonesia.

b. Pembelajaran pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
 Teknik penilaian
Non tes
 Bentuk instrument
Penugasan
 Instrumen
Peserta didik dapat menuliskan kronologi kedatangan bangsa barat ke Indonesia.

Ngemplak, 03 Januari 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Endang Wahyuti Ningsih, S.Pd. Eka Wahyu Istiqomah, S.Pd.


NIP. 19650403 198703 2 021 NIP. -

9
LAMPIRAN 1
PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN
Instrumen penilaian
Bentuk Test : Kuis (Isian singkat)

KISI – KISI SOAL


Jenis Sekolah : SMP Negeri 2 Ngemplak
Mata Pelajaran : IPS
Kurikum : K-13
Jumlah Soal : 10 Soal
Bentuk Soal : Kuis isian singkat
Tahun Ajaran : 2021/2022
No Materi Kemampuam yang diuji/ indikator No
Soal
1 Kedatangan bangsa barat ke Peserta didik dapat mendeskripsikan 1, 2,
ke Indonesia kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia. 3
2 Kedatangan bangsa barat ke Peserta didik dapat mendeskripsikan 4, 5,
ke Indonesia kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia. 6
3 Kedatangan bangsa barat ke Peserta didik dapat mendeskripsikan 7, 8,
ke Indonesia kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia. 9, 10

Soal
No Soal
1. Bangsa Barat yang datang pertama kali ke Indonesia adalah ….
2. Tujuan utama bangsa Portugis datang ke Indonesia adalah…
3. Tempat di Indonesia sebagai pendaratan bangsa Portugis di Indonesia…
4. Inggris datang ke Indonesia pada tahun ….
5. Tempat-tempat yang dijadikan Inggris sebagai untuk membeli rempah- rempah di
Indonesia adalah ….
6. Kongsi dagang yang didirikan oleh Inggris di India adalah ….
7. Pelayaran bangsa Belanda berhasil mencapai ke Indonesia dibawah pimpinan ….
8. Wilayah pendaratan Belanda di Indonesia adalah ….
9. Yang dimaksud dengan monopoli perdagangan adalah …
10. Tujuan dibentuknya VOC adalah ….

Kunci Jawaban dan rubrik penilaian


No Soal Kunci Jawaban Skor
1. Bangsa Barat yang datang pertama kali ke Indonesia adalah …. Portugis 10
2. Tujuan utama bangsa Portugis datang ke Indonesia adalah… Mencari rempah- 10
rempah
3. Tempat di Indonesia sebagai pendaratan bangsa Portugis di Maluku 10
Indonesia…
4. Inggris datang ke Indonesia pada tahun …. 1570 10
5. Tempat-tempat yang dijadikan Inggris sebagai untuk membeli Aceh, Jawa, 10
rempah- rempah di Indonesia adalah …. Kalimantan,
Maluku
6. Kongsi dagang yang didirikan oleh Inggris di India adalah …. EIC 10
7. Pelayaran bangsa Belanda berhasil mencapai ke Indonesia dibawah Cornelis de 10
pimpinan …. Houtman
10
8. Wilayah pendaratan Belanda di Indonesia adalah …. Banten 10
9. Yang dimaksud dengan monopoli perdagangan adalah … Dibeli dengan 10
harga rendah,
dijual dengan
harga tinggi
10. Tujuan dibentuknya VOC adalah …. Mencegah 10
persaingan
dagang antar
pedagang
Belanda.
Total Skor 100

Petunjuk Penilaian
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Skor Akhir = X 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

11
PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN
Instrumen penilaian
Bentuk Test : Kuis Benar Salah

KISI – KISI SOAL


Jenis Sekolah : SMP Negeri 2 Ngemplak
Mata Pelajaran : IPS
Kurikum : K-13
Jumlah Soal : 5 Soal
Bentuk Soal : Uraian
Tahun Ajaran : 2021/2022

No Kompetensi Dasar Materi Indikator Nomor


Soal
1 3.3a. Menganalisis Kedatangan Peserta didik dapat menyebutkan 1
masa penjajahan Bangsa Barat ke negara- negara yang melakukan
Indoenesia penjelajahan samudera ke Indonesia.

Peserta didik dapat menganalisis faktor 2


pendorong kedatangan bangsa barat ke
Indonesia
Peserta didik dapat mendeskripsikan 3
rute penjelajahan samudera negara
Portugis ke Indonesia.
Peserta didik dapat mendeskripsikan 4
rute penjelajahan sam samudera negara
Spanyol ke Indonesia.
Peserta didik dapat mendeskripsikan 5
rute penjelajahan sam samudera negara
Inggris ke Indonesia
Peserta didik dapat mendeskripsikan 6
rute penjelajahan sam samudera negara
Belanda ke Indonesia

12
PENUGASAN LKPD

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


KEDATANGAN BANGSA BARAT KE INDONESIA

Nama :
Kelas :
No :

1. Revolusi industri mendorong bangsa-bangsa Barat memanfaatkan ilmu pengetahuan dan


teknologi untuk melakukan penjelajahan samudera. Mereka memanfaatkan navigasi dan
kemajuan teknologi perahu untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Tuliskan
negara-negara yang melakukan penjelajahan samudera ke Indonesia, beserta dengan
tokohnya!

...………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

2. Kedatangan bangsa barat ke Indonesia tidak hanya dengan tangan terbuka. Mereka
memiliki tujuan tertentu hingga dapat menemukan Indonesia. Tuliskan faktor- faktor yang
melatarbelakangi kedatangan bangsa Barat ke Indonesia!

...………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

3. Tuliskan secara jelas rute kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia!

..………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

4. Tuliskan secara jelas rute kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia!

..………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

5. Tuliskan secara jelas rute kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia!

..………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

6. Tuliskan secara jelas rute kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia!

..………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

13
Kunci Jawaban
No Kunci Jawaban Skor
1. Negara yang melakukan penjelajahan samudera ke Indonesia yaitu 5
- Portugis
Tokoh: Alfonso de Al Buquerque, Bartolomeus Diaz, Vasco da Gama,
Fransisco Serrao dan Antonio de Abbreu.
- Spanyol
Tokoh : Colombus, Magelhaens, dan Sebastian del Cano
- Inggris
Tokoh: Sir Francis Drake, Sir James Lancester, Sir Henry Middleton
- Belanda
Tokoh: Cornelis de Houtman

2. Faktor kedatangan bangsa barat ke Indonesia 10


a. Daya tarik bangsa Indonesia
Daya tarik bangsa Indonesia adalah memiliki hasil alam berupa rempah-
rempah. Daerah penghasil rempah-rempah di Indonesia adalah Maluku.
Rempah-rempah yang banyak dicari adalah cengkih, lada, dan pala.
Bangsa Barat mengincar rempah-rempah untuk mengawetkan makanan,
menghangatkan tubuh dan sebagai bumbu masakan.

b. Motivasi 3G
Gold : Mencari kekayaan
Glory : mencari kejayaan
Gospel : menyebarkan agama nasrani yang dianut oleh Portugis dan
Spanyol.

c. Revolusi Industri
Revolusi industry terjadi tahun 1750-1850. Revolusi industri adalah
pergantian atau perubahan secara besar-besaran dalam memproduksi
barang dari sebelumnya menggunankan tenaga manusia atau hewan
menjadi tenaga mesin. Sehingga menjadikan produksi lebih efisien,
ongkos produksi yang dapat ditekan serta barang yang diproduksi lebih
banyak
3. Rute kedatangan bangsa Portugis 5
Bartholomeus Diaz memimpin pelayaran pada tahun 1486 menyusuri pantai Afrika
Barat menuju Tanjung Harapan  dilanjutkan oleh Alfonso de Alburburque menuju
India dan mencapai Selat Malaka pada tahun 1511  berhasil menjalin kerja sama
dagang dengan Maluku  perjalanan dilanjutkan oleh Fransisco Serrao dan

4. Rute kedatangan bangsa Spanyol 5


Jalur 1
Magelhaens berlayar dari Spanyol  melintasi Samudera Atlantik sampai ke Selat
Magelhaens  menyebrangi samudera pasifik dan mendarat di Filipina.
Jalur 2
Pelayaran dilanjutkan oleh Sebastian del Cano yang tiba di Maluku pada tahun 1522.
Jalur 3
Spanyol menyusuri Pantai Afrika Barat  menyusuri Tanjung Harapan  lalu
mendarat di Maluku.

14
5. Rute Kedatangan bangsa Inggris 5
Pelayaran Inggris dimulai dari Inggris  menyusuri Pantai Afrika Barat 
melewati Tanjung Harapan dan mendarat di India. Inggris mencapai Indonesia pada
tahun 1579, yang sebelumnya hanya membeli rempah- rempah kemudian kembali
ke Inggris.

6. Rute kedatangan bangsa Belanda 5


Pelayaran Belanda dipimpin oleh Cornelis de Houtman dengan jalur menyusuri
pantai Afrika Barat  kemudian melewati Tanjung Harapan  mrmasuki samudera
Hindia  melewati selat Sunda  mendarat di Banten tahun 1596.

Total 30

Petunjuk Penilaian
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Skor Akhir = X 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

15
Lampiran 2
PENILAIAN KETERAMPILAN

a) Keterampilan Produk
K.D 4.3a. Menyajikan analisis hasil penjajahan
Indikator Pencapaian: Menggambarkan peta rute kedatangan bangsa barat ke Indonesia.

 Kisi-Kisi Tugas
Nama Sekolah : SMPN 2 Ngemplak
Kelas / Semester : VIII/ 2
Tahun Pelajaran : 2021/ 2022
Mata Pelajaran : IPS

No Kompetensi Dasar Materi Indikator Teknik


Penilaian
1 4.3a. Menyajikan analisis Kedatangan Peserta didik dapat Penugasan
hasil penjajahan Bangsa Barat ke menggambarkan
Indoenesia peta rute
kedatangan Bangsa
Barat ke Indonesia.

TUGAS KETERAMPILAN
1. Bacalah materi di buku paket pada halaman 201-203 atau membuka materi Infografis
Kedatangan Bangsa-bangsa barat ke Indonesia yang sudah di unggah di google
classroom!
2. Perhatikan gambar peta berikut!

3. Gambarlah peta dengan judul Peta Rute Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
(Belanda, Inggris, Portugis)!
4. Gambarlah peta tersebut pada kertas gambar dengan ukuran A3!
5. Tunjukkan masing-masing rute kedatangan bangsa barat ke Indonesia dengan
warna yang berbeda pada setiap negara!
6. Tuliskan keterangan rute yang dilalui dari masing-masing negara (Belanda, Inggris,
Portugis) di kertas!
Contoh: Inggris berlayar menuju Tanjung Harapan (ujung selatan Afrika) kemudian
melanjutkan penjelajahan hingga sampailah di India.
7. Warnailah peta sesuai dengan kreativitas kaliang masing-masing!

Rubrik Penskoran Penilaian Produk

16
No Nama Peserta Kesesuaian Kesesuain rute Kreativitas Jumlah Nilai
Didik peta Skor Akhir
(1-4) (1-4) (1-4)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

Keterangan: 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup baik, 1 = kurang baik

Indikator nilai kesesuain peta yang digambar


1. Kurang baik jika peta yang digambarkan salah.
2. Cukup, jika peta yang digambar tidak lengkap atau ada peta yang hilang.
3. Baik jika peta yang digambar cukup lengkap.
4. Sangat baik, jika peta yang digambar lengkap dan sesuai dengan contoh.

Indikator nilai kesesuaian rute dengan peta yang digambar


1. Kurang baik jika rute pada peta tidak ditulis.
2. Cukup jika rute pada peta sesuai dan peta ada yang kurang lengkap.
3. Baik jika rute pada peta sesuai dan lengkap.
4. Sangat baik jika peta sangat sesuai dengan contoh.

17
Indikator nilai kreativitas
1. Kurang baik jika peta yang digambar tidak diberi warna dan keterangan.
2. Cukup jika peta diberi warna, namun keterangan tidak lengkap.
3. Baik jika peta yang digambar diberi warna.
4. Sangat baik jika peta yang digamabr diwarnai kemudian penulisan keterangan juga benar dan
lengkap.

Kriteria Nilai
Skor perolehan A = 86 – 100 : Baik Sekali
Nilai = ------------------- x 100 B = 71– 85 : Baik
Skor maksimal C = 56 – 70 : Cukup
D = ≤ 55 : Kurang

b) Keterampilan Kinerja
K.D 4.2 Menyajikan analisis hasil penjajahan
Indikator Pencapaian: Mempresentasikan lembar kerja peserta didik secara berkelompok atas
peta dan rute yang telah digambarkan.

 Lembar Penilaian

No Nama Mempresentasikan Ketepatan Percaya diri Jumlah


jawaban (1-5) skor
(1-5) (1-5)
15

 Kriteria Penilaian
Nilai 1 jika peserta didik tidak aktif tetapi hadir
Nilai 2 jika peserta didik ikut terlibat dalam kegiatan tetapi sedikit
Nilai 3 jika peserta didik terlibat dalam kegiatan (frekwensi cukup)
Nilai 4 jika peserta didik aktif terlibat dalam kegiatan
Nilai 5 jika peserta didik mendominasi dalam kegiatan

Pedoman Penskoran
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Skor Akhir = X 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

18
Lampiran 3
PENILAIAN SIKAP

Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual

Nama Sekolah : SMP N 2 Ngemplak


Kelas/Semester : VIII /2
Mata Pelajaran : IPS
Tahun pelajaran : 2021/2022

No Tanggal Nama Catatan Perilaku Butir Ttd Tindak


Siswa Sikap Lanjut
1
2

Dst

Jurnal Perkembangan Sikap Sosial


Nama Sekolah : SMP N 2 Ngemplak
Kelas/Semester : VIII/2
Mata Pelajaran : IPS
Tahun pelajaran : 2021/2022

No Tanggal Nama Catatan Perilaku Butir Ttd Tindak


Siswa Sikap Lanjut
1

Dst

19
LAMPIRAN 4 MATERI AJAR

20
21
LAMPIRAN 5. HASIL PEKERJAAN SISWA
No Nama Nilai Nilai Penugasan
Pengetahuan PETA
1. AJI NUR SETIAWAN 80 84
2. ALIFAH ALFI NABILAH 70 83
3. ANGGITA INTANIA RAHMAWATI 80 84
4. ARNI WAHYUNINGSIH 80 85
5. ATHALAH FAHRI MAULANA 80 86
6. AZ ZAHRA EFENDI PUTRI 83
BHAYANGKARA 70
7. BAGAS EKA NUGROHO 80 80
8. CAHAYA LIFIA DAMAI BUMI 70 85
9. CAMEO KALANGI ZAHRAN 80 84
10. DAFFA RAFY PUTRA ALAMSYAH 80 80
11. DAMIAN NUR ARKANA PRAMADITA 100 82
12. DIMAS PRAMUJIONO PRASETYO 100 82
13. DYARRA AURA KUSUMA BUMI 70 81
14. ELSAFIARANI PUTRI ANDINI 80 83
15. FAHRIAH AMANDA RAMADHANI 80 84
16. FAIZ ADYATMA SUTAN NAWAWI 90 87
17. FAJRI RIFKI ALKAFI 80 81
18. FERDY HERDYAN SETIAWAN 80 80
19. HAURA NURI CALLISTA 70 82
20. INDRA DWI SAPUTRA 90 80
21. MAHFUD FATHONI 80 78
22. MEILIANA KUSUMANINGTYAS 90 83
23. MUHAMMAD SIROJUL UMAM 90 87
24. NABILA NUR ASIFA 70 75
25. NATASYA DWI KARTIKASARI 80 85
26. NAURA ARIIJ NADHIFAH 80 83
27. NOVITA GADIS EKA BUDIARTHA 70 84
28. PUSPITA ARUM UTAMI 70 81
29. RAYSHA PUTRI INAYAH 90 80
30. RYO WAHYU PRATAMA 80 80
31. SAVIRA DESIANTI 70 82
32. SHELY DESTIKA ELMEDA 70 82
33. SYAFINA NURUL LATIFAH 70 81

22
Contoh karya siswa

23
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP ke 5)

Sekolah : SMP N 2 Ngemplak


Mata pelajaran : IPS
Kelas/Semester : IX / 1
Materi Pembelajaran : Globalisasi
Alokasi Waktu : 8 x 40 Menit ( 4 x pertemuan )

A. Kompetensi Inti (KI)

K.I. 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


K.I. 2. Menghargai dan menghayati perilakujujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
K.I. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
K.I. 4. Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang /teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KD Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2. perubahan kehidupan sosial budaya 3.2.1. Mendeskripsikan tentang pengertian


bangsa Indonesia dalam menghadapi arus globalisasi
globalisasi untuk memperkokoh kehidupan 3.2.2. Mendeskripsikan tentang bentuk-
kebangsaan bentuk globalisasi
3.2.3. Menganalisis dampak positif
globalisasi.
3.2.4. Menganalisis dampak negatif
globalisasi terutama westernisasi
dan kenakalan remaja. ( materi
kependudukan: triad genre dan
Bina Remaja )
3.2.5. Menganalisis dampak globalisasi
terhadap perilaku masyarakat
dalam mendukung upaya
pelestarian lingkungan, mencegah
pencemaran, dan kerusakan
lingkungan hidup.
3.2.6. Merencanakan upaya menghadapi
dampak globalisasi

4.2. hasil analisis tentang perubahan 4.2.1.Mempresentasikan hasil diskusi


kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia 4.2.2.Membuat/ menciptakan slogan atau
dalam menghadapi arus globalisasi untuk poster tentang pencegahan dampak
memperkokoh kehidupan kebangsaan globalisasi yaitu westernisasi, kenakalan
remaja dan kerusakan lingkungan

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran :
 Melalui diskusi, peserta didik dapat mendeskripsikan pengertian globalisasi dengan
benar.
 Melalui diskusi, peserta didik dapat mendeskripsikan bentuk-bentuk globalisasi
dengan benar.
 Melalui diskusi, peserta didik dapat menganalisis dampak positif globalisasi
dengan benar
 Melalui diskusi, peserta didik dapat menganalisis dampak negatif globalisasi
terutama westernisasi dan kenakalan remaja dengan benar
 Melalui diskusi, peserta didik dapat menganalisis dampak globalisasi terhadap
perilaku masyarakat dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan, mencegah
pencemaran, dan kerusakan lingkungan hidup.
 Melalui diskusi, peserta didik dapat merencanakan upaya menghadapi dampak
globalisasi
 Peserta didik dapat membuat/menciptakan slogan atau poster tentang pencegahan
dampak globalisasi yaitu westernisasi, kenakalan remaja dan kerusakan lingkungan.

Fokus karakter yang dikembangkan : disiplin, tanggungjawab dan keberanian


(komponen karakter anti korupsi), kerjasama, peduli lingkungan.

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Reguler
 Pengertian globalisasi
 Bentuk-bentuk globalisasi
 Dampak positif globalisasi
 Dampak negative globalisasi terutama westernisasi dan kenakalan remaja
 Dampak globalisasi terhadap perilaku masyarakat dalam mendukung upaya
pelestarian lingkungan, mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan
hidup
 Upaya menghadapi globalisasi
2. Materi Remedial
 Upaya menghadapi globalisasi
3. Materi Pengayaan
 Dampak negative globalisasi terutama westernisasi dan kenakalan remaja
 Dampak globalisasi terhadap perilaku masyarakat dalam mendukung upaya
pelestarian lingkungan, mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan
hidup

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran :Discovery learning
F. Media Pembelajaran
1. Media : gambar-gambar globalisasi

G. Bahan dan Sumber Belajar


1. LCD Proyektor dan Komputer serta tayangan slide power point (ppt) yang telah
disiapkan
2. Iwan Setiawan dkk, 2018: Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas IX, CV Arya Duta
Kemendikbud, Jawa Barat, halaman 115 – 146.
3. Buku IPS lain yang relevan
4. Internet
5. Lingkungan sekitar dan sumber lain yang relevan

H. Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama: ( 2 JP )

a. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit )


1) Guru menyampaikan salam, salam Genre (Sehat, Cerdas, Ceria) dan
memberi penjelasan tentang salam Genre tsb dengan kondisi kesehatan dan
pembelajaran hari ini. Dan mengajak siswa untuk bersyukur, bagi yang
dikaruniai kesehatan serta mendoakan bagi siswa yang berhalangan/sakit.
2) Peserta didik bersama guru mengondisikan kelas.
3) Guru memberi motivasi kepada peserta didik terkait slogan Genre Indonesia
“Saatnya yang muda yang berencana”
4) Guru menanyakan tentang materi pembelajaran berkaitan dengan globalisasi
5) Peserta didik menerima informasi tentang tema, tujuan pembelajaran dan
jenis tagihan penilaian dari guru.

b. Kegiatan Inti ( 60 menit )


 Mengamati

a) Peserta didik mengamati gambar-gambar globalisasi


b) Peserta didik membaca dari berbagai sumber seperti buku teks dan
internet tentang globalisasi
c) Peserta didik mengisi lembar aktivitas kelompok yang ada pada buku
siswa.
 Menanya
a) Peserta didik diminta membentuk kelompok dengan anggota 3 - 4 siswa.
b) Peserta didik mendiskusikan dalam kelompok untuk merumuskan
pertanyaan berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui dari hasil
pengamatan sebelumnya, misalnya jelaskan pengertian globalisasi?
Sebutkan bentuk-bentuk globalisasi! bagaimanakah bentuk
globalisasi?dan seterusnya.
c) Salah satu di antara peserta didik dari wakil kelompok diminta
menuliskan rumusan pertanyaan di papan tulis.
 Mengumpulkan informasi
a) Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan informasi/data
untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dari berbagai
sumber, seperti: membaca Buku Siswa, serta referensi lain yang
relevan, termasuk internet.
c. Kegiatan Penutup ( 10 menit )
1) Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum
dipahami.
2) Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh peserta
didik.
3) Peserta didik diminta menyelesaikan di rumah mencari informasi atas
pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan sebelumnya.
4) Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.

2. Pertemuan Kedua: ( 2 JP )

a. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit )


1) Guru menyampaikan salam, salam Genre (Sehat, Cerdas, Ceria) dan
memberi penjelasan tentang salam Genre tsb dengan kondisi kesehatan dan
pembelajaran hari ini. Dan mengajak siswa untuk bersyukur, bagi yang
dikaruniai kesehatan serta mendoakan bagi siswa yang berhalangan/sakit.
2) Peserta didik bersama guru mengondisikan kelas.
3) Guru memberi motivasi kepada peserta didik slogan Genre Indonesia
“Saatnya yang muda yang berencana” dikaitkan dengan materi.
4) Guru menanyakan tentang tugas kelompok dan melanjutkan kegiatan
pembelajaran.
b. Kegiatan Inti ( 60 menit )
 Mengasosiasi
a).Peserta didik melakukan analisis terhadap jawaban-jawaban atas pertanyaan
yang sudah dicari jawabannya sebagai tugas individu dalam kelompok.
b) Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang
menjadi tugas kelompok.
 Mengomunikasikan
a) Peserta didik menyampaikan hasil pengolahan dan asosiasi datanya di depan
kelompok lainnya.
b) Kelompok lain diminta memberi tanggapan atas hasil simpulan kelompok
yang dipresentasikan
c) Peserta didik bersama guru mengambil simpulan atas materi yang telah
dipelajari hari ini
c. Kegiatan Penutup ( 10 menit )
1) Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum
dipahami.
2) Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh peserta
didik.
3) Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
4) Peserta diingatkan untuk menyempurnakan laporan hasil diskusi kelompok
tentang jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan untuk dikumpulkan
kepada guru.
5) Peserta didik diingatkan untuk membaca materi pada sub bab berikutnya
yaitu dampak globalisasi

3. Pertemuan Ketiga: ( 2 JP )

a. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit )


1) Guru menyampaikan salam, salam Genre (Sehat, Cerdas, Ceria) dan
memberi penjelasan tentang salam Genre tsb dengan kondisi kesehatan dan
pembelajaran hari ini. Dan mengajak siswa untuk bersyukur, bagi yang
dikaruniai kesehatan serta mendoakan bagi siswa yang berhalangan/sakit.
2) Peserta didik bersama guru mengondisikan kelas.
3) Guru memberi motivasi kepada peserta didik slogan Genre Indonesia
“Saatnya yang muda yang berencana” dikaitkan dengan materi.
4) Guru memberi pertanyaan terkait materi pertemuan sebelumnya, dan
dikaitkan dengan materi hari ini tentang dampak globalisasi

b. Kegiatan Inti ( 60 menit )


 Mengamati

a) Peserta didik mengamati gambar-gambar globalisasi


b) Peserta didik membaca dari berbagai sumber seperti buku teks dan
internet tentang globalisasi
 Menanya
a) Peserta didik diminta membentuk kelompok dengan anggota 3 - 4 siswa.
b) Peserta didik mendiskusikan dalam kelompok untuk merumuskan
pertanyaan berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui dari hasil
pengamatan sebelumnya, misalnya bagaimanakah dampak positif
globalisasi? Bagaimanakah dampak negative globalisasi? Jelaskan
tentang westernisasi? Jelaskan kaitannya globalisasi dengan kenakalan
remaja? bagaimanakah dampak globalisasi terhadap lingkungan? dan
seterusnya.
c) Salah satu di antara peserta didik dari wakil kelompok diminta
menuliskan rumusan pertanyaan di papan tulis.

 Mengumpulkan informasi
a) Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan informasi/data
untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dari berbagai
sumber, seperti: membaca Buku Siswa, serta referensi lain yang
relevan, termasuk internet.
c. Kegiatan Penutup ( 10 menit )
1) Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum
dipahami.
2) Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh peserta
didik.
3) Peserta didik diminta menyelesaikan di rumah mencari informasi atas
pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan sebelumnya.
4) Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.

4. Pertemuan Keempat: ( 2 JP )

a. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit )


1) Guru menyampaikan salam, salam Genre (Sehat, Cerdas, Ceria) dan
memberi penjelasan tentang salam Genre tsb dengan kondisi kesehatan dan
pembelajaran hari ini. Dan mengajak siswa untuk bersyukur, bagi yang
dikaruniai kesehatan serta mendoakan bagi siswa yang berhalangan/sakit.
2) Peserta didik bersama guru mengondisikan kelas.
3) Guru memberi motivasi kepada peserta didik slogan Genre Indonesia
“Saatnya yang muda yang berencana” dikaitkan dengan materi.
4) Guru menanyakan tentang tugas kelompok dan melanjutkan kegiatan
pembelajaran.

b. Kegiatan Inti ( 60 menit )


 Mengasosiasi
a).Peserta didik melakukan analisis terhadap jawaban-jawaban atas pertanyaan
yang sudah dicari jawabannya sebagai tugas individu dalam kelompok.
b) Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang
menjadi tugas kelompok.
 Mengomunikasikan
a) Peserta didik menyampaikan hasil pengolahan dan asosiasi datanya di depan
kelompok lainnya.
b) Kelompok lain diminta memberi tanggapan atas hasil simpulan kelompok
yang dipresentasikan
c) Peserta didik bersama guru mengambil simpulan atas materi yang telah
dipelajari hari ini, terutama ditekankan pada dampak negative globalisasi
yaitu westernisasi dan kenakalan remaja, sekaligus ditambahi pesan moral.

c. Kegiatan Penutup ( 10 menit )


1) Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum
dipahami.
2) Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh peserta
didik.
3) Peserta didik diberi tugas untuk membuat poster terkait westernisasi, stop
kenakalan remaja upaya pencegahan kerusakan lingkungan.
5) Peserta didik diingatkan untuk belajar karena pertemuan berikutnya akan
diselenggarakan penilaian harian.
I. Penilaian, Pembelajaran Remedial, dan Pengayaan
 Penilaian
1. Teknik penilaian
a.Tes tulis
b.Tes kinerja
2. Bentuk penilaian
a. Penilaian Pengetahuan :
Tes uraian / LKPD
b. Penilaian Ketrampilan :
Membuat produk : Poster
c. Penilaian Sikap :
Jurnal
3. Instrumen penilaian
terlampir

 Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


 Pembelajaran Remedial
1. Teknik penilaian
 Non tes
2. Bentuk instrumen
 Penugasan
3. Instrumen
 Melalui pembelajaran tutor sebaya, peserta didik yang remedial mempelajari
upaya menghadapi globalisasi.

 Pembelajaran Pengayaan
1. Teknik penilaian
 Non tes
2. Bentuk instrumen
 Penugasan
3. Instrumen
 Peserta didik mencari solusi upaya mengatasi agar tidak terjebak dalam
kenakalan remaja terutama karena pergaulan sekitar.
 Peserta didik mencari dampak globalisasi terhadap perilaku masyarakat dalam
mendukung upaya pelestarian lingkungan, mencegah pencemaran dan
kerusakan lingkungan hidup

Ngemplak, 16 Juli 2021


Mengetahui,
Kepala SMP N 2 Ngemplak Guru Mata Pelajaran,

Endang Wahyuti Ningsih, S.Pd Titisari Handayani, M.Pd


NIP.19650403 198703 2 021 NIP 19670814 199512 2 003
Lampiran 1

 Penilaian PENGETAHUAN

Tes URAIAN

 Tujuan:
Untuk mengukur kompetensi peserta didik dalam materi globalisasi

 Kisi-kisi Soal Uraian


Bahan N0
kelas/ Kompetensi soal
No Kompetensi Inti Materi Indikator
sem Dasar
1 2 3 4 5 6 7
1 K.I. 3. Memahami IX/1 3.2. perubahan Pengertian Peserta didik dapat 1
pengetahuan kehidupan sosial globalisasi mendeskripsikan
(faktual, konseptual, budaya bangsa pengertian globalisasi
2 dan prosedural) Indonesia dalam Bentuk- Peserta didik dapat 2
berdasarkan rasa menghadapi bentuk mendeskripsikan
ingin tahunya arus globalisasi globalisasi bentuk globalisasi
3 tentang ilmu untuk Dampak Peserta didik dapat 3
pengetahuan, memperkokoh positif menganalisis dampak
teknologi, seni, kehidupan globalisasi positif globalisasi
4 budaya terkait kebangsaan Dampak Peserta didik dapat 4
fenomena dan globalisasi menganalisis dampak
kejadian tampak terhadap globalisasi terhadap
mata. lingkungan lingkungan

5 Dampak Peserta didik dapat 5


negative menganalisis dampak
globalisasi negative globalisasi
6 Dampak Peserta didik dapat 6
negative menganalisis dampak
globalisasi: negative globalisasi
westernisasi yaitu westernisasi
7 Dampak Peserta didik dapat 7
negative menjelaskan dampak
globalisasi: negative globalisasi
kenakalan yaitu kenakalan remaja
remaja beserta contohnya.
8 Upaya Peserta didik dapat 8
menghadapi menrencanakan upaya
globalisasi menghadapi globalisasi.
 Soal Uraian

1. Jelaskan pengertian globalisasi!


2. Sebutkan dan jelaskan bentuk-bentuk globalisasi!
3. Analisislah dampak positif globalisasi!
4. Analisislah dampak globalisasi terhadap lingkungan!
5. Analisislah dampak negative globalisasi!
6. Analisislah dampak negative globalisasi yaitu westernisasi!
7. Jelaskan dampak negative globalisasi yaitu kenakalan remaja beserta contohnya!
8. Rencanakan upaya menghadapi globalisasi!

 Kunci Jawaban

1. globalisasi adalah ( 2 )
suatu proses sosial yang di dalamnya kendala geografi terhadap pengaturan sosial
dan budaya menjadi surut dan manusia menjadi semakin sadar bahwa pengaturan
tersebut menjadi semakin surut.

2. Bentuk globalisasi : ( 5 )
a. Globalisasi budaya
Globalisasi dalam bidang budaya memberikan manfaat misalnya memperkaya
budaya bangsa. Namun di sisi lain memberikan ancaman terhadap keberadaan
budaya lokal bangsa.
Budaya global akan masuk ke negara mana saja yang mengikuti arus globalisasi.
Dengan globalisasi budaya semacam ini pelan-pelan budaya lokal dapat tergeser.
Namun saat ini banyak yang sudah mulai menggabungkan budaya lokal dan
budaya global yang mereka sebut glokal.
b. Globalisasi komunikasi
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi dari satu pihak
ke pihak lain.Globalisasi dalam bidang komunikasi dapat dilihat dari kemajuan
teknologi komunikasi. Awalnya masyarakat Indonesia berkomunikasi dengan cara
tradisional. Kemudian mulai mengalami perkembangan dalam teknologi telepon,
handphone, internet serta media sosial yang ada sekarang ini.
Perkembangan teknologi komunikasi mampu mendekatkan yang jauh.Interaksi
antara satu orang dengan orang lain saat ini tidak harus dilakukan secara tatap
muka karena banyak media yang dapat digunakan untuk berkomunikasi. Selain
untuk berkomunikasi media-media tersebut juga dapat digunakan untuk
mengakses informasi dengan cepat dan mudah, sehingga dianggap lebih efektif
dan efisien.
c. Globalisasi ekonomi
Globalisasi di bidang ekonomi merupakan suatu aktivitas ekonomi dan
perdagangan secara global dan terbuka. Dalam globalisasi ekonomi berbagai
negara di dunia menjadi pasar yang satu dan semakin terintegrasi tanpa mengenal
batasan teritorial atau kewilayahan antarnegara . Globalisasi ekonomi memang
berkaitan erat dengan perdagangan bebas (free trade). Perdagangan bebas
adalah system perdagangan yang makin luas dan menghilangkan hambatan-
hambatan tidak lancarnya perdagangan internasional. Perdagangan bebas secara
lebih lanjut
Tekanan dalam globalisasi ekonomi adalah terletak pada pernyataan bahwa
perekonomian nasional suatu negara menjadi bagian dari perekonomian global.
Hal ini ditandai dengan adanya kekuatan pasar dunia. Globalisasi dalam bidang
ekonomi merupakan tanda utama dari gejala proses terjadinya globalisasi.
Perdagangan dan kegiatan ekonomi yang menandai globalisasidalam bidang ini
diantaranya terlihat pada aspek produktif, pembiayaan,tenaga kerja, jaringan
informasi, dan perdagangan.

d. Globalisasi IPTEK
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong semakin
cepatnya globalisasi.Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (iptek) merupakan kekuatan
utama dalam meningkatkan kesejahteraan yang berkelanjutan dan
peradaban suatu bangsa. Ilmu pengetahuan merupakan upaya mencari
pengetahuan yang dapat diuji dan diandalkan serta dilakukan secara sistematis
menurut tahapan yang teratur dan berdasarkan prinsip serta prosedur tertentu.
Sementara teknologi merupakan seluruh perangkat, ide, metode, teknik, atau
benda-benda material yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pada
dasarnya ilmu pengetahuan merupakan teori-teori yang dirumuskan secara tetap
sementara teknologi adalah praktek atau ilmu terapan dari teori yang berasal dari
ilmu pengetahuan.
Perkembangan iptek tidak bisa dihindarkan oleh sebagian besar lapisan
masyarakat dunia. Penggunaan teknologi komputer, faksimile, handphone, siaran
televisi, serta satelit telah mempercepat aliran informasi menembus batas dunia.
Tujuan utama perkembangan globalisasi iptek adalah perubahan kehidupan masa
depan manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat, dan aman. Dengan
teknologi yang berkembang kita dapat melakukan segala sesuatu dalam waktu
yang singkat secara cepat. Globalisasi iptek sendiri membawa pengaruh besar
dalam berbagai bidang kehidupan.
e. Globalisasi transportasi
beragamnya alat transportasi yang dapat digunakan. Kemajuan teknologi
Perkembangan alat transportasi merupakan salah satu ukuran dari globalisasi.
Transportasi adalah pemindahan barang, atau manusia dari tempat satu ke tempat
yang lain. Peranan transportasi sangatlah penting dalam suatu negara. Produsen,
distributor ataupun konsumen membutuhkan transportasi dalam melakukan
aktivitasnya.Setelah berlangsungnya industrialisasi, bermunculan berbagai
penemuan baru, inovasi, dan pembaharuan terhadap berbagai alat transportasi.
Batas-batas wilayah dunia semakin tidak tampak lagi dengan kecanggihan
alat transportasi. Beberapa faktor membuat globalisasi di bidang ini menjadi
semakin berkembang, antara lain adalah sebagai berikut.
1) Manusia menginginkan perubahan karena mereka menuntut hidup yang lebih
mudah dan praktis.
2) Perkembangan teknologi yang ditandai semakin majunya pendidikan
3) Perkembangan di bidang telekomunikasi yang membuat perkembangan
alat transportasi diberitakan dengan cepat ke seluruh penjuru dunia.

3. Dampak positif : ( 2 )
1). Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
2). Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi
3). Perekonomian Suatu Negara Semakin Meningkat
4). Meningkatnya Taraf Hidup Masyarakat
5). Komunikasi Semakin Cepat dan Mudah
6). Berkembangnya Dunia Pariwisata
7). Perkembangan Alat Komunikasi dan Keterbukaan Informasi

4. Dampak globalisasi terhadap lingkungan ( 5 )


Proses globalisasi yang tidak dibarengi dengan analisis masalah dan dampak
lingkungan (AMDAL) sering menimbulkan malapetaka, yakni berupa pencemaran
lingkungan. Hal itu dapat diakibatkan oleh teknologi dan alat mesin yang digunakan
oleh pabrik pengolahan ataupun industri. Pencemaran merupakan perbuatan mencemari
atau membuat lingkungan menjadi tercemar. Pencemaran dapat dikelompokkan
menjadi pencemaran udara, pencemaran tanah, pencemaran air, dan pencemaran suara.
Pencemaran lingkungan ditandai dengan berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya.
Pencemaran lingkungan, baik lingkungan udara, air, suara, maupun tanah, akan
berdampak bagi kesehatan tubuh manusia maupun makhluk hidup yang lainnya.
Banyak wabah penyakit yang ditimbulkan dari pencemaran, seperti sesak napas,
keracunan udara, kolera, asma, dan TBC. Mengingat bahaya tersebut, berbagai usaha
perlu dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Usaha-usaha untuk menjaga
kelestarian lingkungan tidak dapat dilakukan hanya dalam skala lokal maupun
nasional, melainkan harus dilaksanakan dalam skala global. Semua negara bersama-
sama menanggulangi terjadinya pencemaran. Penanggulangan pencemaran dapat
berupa penanggulangan administratif, edukatif, dan juga teknologis.

5. Dampak negative globalisasi ( 2 )


1). Westernisasi
2). Demoralisasi
3). Kesenjangan Sosial Ekonomi
4). Kriminalitas
5). Pencemaran Lingkungan
6). Kenakalan Remaja

6. Westernisasi (2)
Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan nasionalisme
dengan meniru atau melakukan aktivitas kebarat-baratan. Westernisasi dilakukan di
antaranya dengan cara meniru gaya hidup bangsa Barat seperti bangsa Eropa dan
Amerika. Mereka dianggap
sebagai bangsa yang lebih modern sehingga banyak anggapan bahwa meniru mereka
akan disebut modern. Padahal, kalau kita cermati, gaya hidup dan perilaku bangsa Barat
belum tentu sesuai dengan budaya kita. Westernisasi dapat dilihat dari cara berpakaian,
cara mengisi waktu luang, dan sebagainya. Gaya hidup yang bermewah-mewahan, gaya
rambut kepirang-pirangan, pergi ke klub malam, dugem adalah beberapa diantara
contoh perilaku westernisasi.
Faktor penyebab terjadinya westernisasi antara lain sebagai berikut!
(1) Kurang penguasaan dan berkembangnya iptek.
(2) Masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap barang-barang luar negeri.
(3) Maraknya budaya Barat dan akulturasi (percampuran) budaya.
(4) Kurangnya kesadaran masyarakat memilah budaya yang baik atau buruk.
(5) Munculnya keinginan untuk mencari kebebasan, seperti negaranegara Barat
(6) Meniru gaya berbusana, rambut, serta gaya hidup ke barat-baratan.
Dampak Negatif Westernisasi:
(1) Lunturnya jiwa nasionalis dan jati diri bangsa.
(2) Melunturkan semangat cinta akan bangsa dan budaya sendiri.
(3) Gaya hidup yang bersifat konsumtif.
(4) Mencari segala sesuatu yang instan.
(5) Budaya Barat yang dikenal dengan konsep liberalisme, yang
mengakibatkan munculnya pornografi, pergaulan bebas, dan sebagainya.

7. Kenakalan remaja (2)


Kartini Kartono (1992) menjelaskan bahwa kenakalan remaja atau juvenile
delincuency sebagai gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh
perilaku yang menyimpang. Kenakalan remaja juga dapat diartikan sebagai semua
perbuatan anak remaja (usia belasan tahun) yang berlawanan dengan ketertiban umum
(nilai dan norma yang diakui masyarakat) yang ditujukan pada orang, binatang, dan
atau barang-barang yang dapat menimbulkabahaya atau kerugian pada pihak lain.
Adapun salah satu faktor penyebab kenakalan remaja adalah demonstration effect,
yaitu pola hidup memperlihatkan penampilan yang tidak sesuai dengakeadaan yang
sebenarya demi diperolehnya gengsi atau prestise. Dalam pola hidup semacam ini
remaja berusaha menampilkan sikap dan pola hidup seolah-olah kaya, maju, modern
dan sebagainya. Sikap ini, banyak merekaperoleh dari media massa sehingga remaja
mempunyai kecenderungan untukkonsumtif, atau agar dianggap up to date. Bentuk-
bentuk kenakalan remaja di antaranya adalah
(a) Kenakalan remaja yang menimbulkan korban fisik pada orang lain, seperti
perkelahian, perampokan, pembunuhan.
(b) Kenakalan remaja yang menimbukan korban materi, seperti perusakan, pencurian,
pencopetan, pemerasan.
(c) Kenakalan remaja yang tidak menimbulkan korban di pihak lain,seperti
penyalahgunaan narkoba.
(d) Kenakalan yang melawan status, sebagai pelajar dengan cara
membolos,mengingkari status sebagai anak dengan cara pergi dari rumah atau
membantah perintah orang tua.
Gejala dari kenakalan remaja bentuk tersebut di antaranya adalah seperti
berikut:
(a) mengebut di jalan.
(b) membentuk kelompok-kelompok dengan aturan tidak etis, misalnya kelompok
pergaulan bebas.
(c) membentuk kelompok yang cenderung membawa ke arah destruktif,seperti
kelompok tawuran, pemerasan.
(d) Pengedaran gambar, atau VCD porno di kalangan anak remaja.
(e) Memakai, mengedarkan, dan memasuki jaringan pemakaian narkoba dan obat-
obat terlarang.
(f) Tindakan indisipliner di sekolah, di rumah, di tempat umum, misalnya tidak
masuk sekolah, membolos, tawuran, tidak patuh pada orang tua,dan guru.
(g) Mencoret-coret dan merusak fasilitas umum.
(h) Melakukan tindakan penyimpangan seksual yang tidak sesuai dengan nilai-
nilai serta norma yang berlaku, misalnya pemerkosaan,pencabulan, kumpul kebo
dan sebagainya.
8. Upaya menghadapi globalisasi ( 5 )
a. Budaya
cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi globalisasi di bidang budaya adalah.
1) Menyaring setiap budaya asing yang masuk ke Indonesia untuk kemudian
diadaptasi dan digunakan bersama-sama.
2) Mempromosikan budaya asli Indonesia ke kancah internasional untuk
menumbuhkan rasa cinta budaya Indonesia.
3) Menyukai dan menggunakan produk-produk asli Indonesia.
4) Memperkuat persatuan dan kesatuan antar warga Indonesia yang memiliki budaya
beragam untuk bersatu melindungi budaya asli Indonesia agar tidak luntur terbawa
arus globalisasi juga tidak hilang karena diklaim negara lain.
5) Mematenkan setiap budaya Indonesia serta mempublikasikannya agar tetap
terjaga dan menjadikan masyarakat Indonesia bangga memilikinya.
6) Berpegang teguh pada nilai religius, spiritual dan memupuk rasa kebhinekaan agar
Indonesia tetap berjaya dengan budayanya.
7) Meningkatkan kualitas nilai keimanan dan moralitas masyarakat
b. IPTEK
Upaya yang dapat dilakukan diantaranya adalah :
1) Berkompetisi dalam kemajuan iptek.
2) Meningkatkan motif berprestasi.
3) Meningkatkan kualitas/mutu Sumber Daya Manusia terutama di bidang
penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi agar kita mampu bersaing.
4) Selalu berorientasi ke masa depan.
5) Meningkatkan penguasaan kita terhadap teknologi modern di segala bidang
sehingga tidak tertinggal dan bergantung pada bangsa lain.
c. Ekonomi
Beberapa upaya yang harus dilakukan dalam menghadapi globalisasi dalam bidang
ekonomi adalah.
1) Menyiapkan SDM yang kompeten, kompetitif dan memiliki kemampuan
yang baik dalam menghadapi kompetisi globalisasi.
2) Melaksanakan standarisasi dan sertifikasi bagi perusahaan dan lembaga pemerintah
untuk citra, kesungguhan dan kualitas produk.
3) Menghilangkan praktek-praktek korupsi, kolusi, nepotisme dan manipulasi.
4) Mendorong pengusaha-pengusaha lokal khususnya pengusaha kecil dan menengah
untuk berkompetisi secara sehat.
5) Mendorong munculnya produk-produk kreatif dan inovatif dari masyarakat
Indonesia.
d.Komunikasi
Upaya apa yang dapat dilakukan dalam upaya globalisasi di bidang komunikasi:
1) Memilih dan memanfaatkan alat komunikasi secara tepat dan sebaik-baiknya sesuai
dengan fungsi dan kebutuhan.
2) Memanfaatkan alat komunikasi demi kemajuan masa depan dan tidak menyalah
gunakannnya.
3) Memilih informasi dengan tepat dan bijaksana agar tidak mudah terpengaruh
dan terhasut oleh informasi yang salah.
e. Transportasi
1) Memanfaatkan alat transportasi sesuai dengan jarak dan waktunya.
2) Menggunakan alat transportasi tidak berlebihan agar tidak terjadi pencemaran
lingkungan.
3) Menjaga keberadaan alat transportasi lokal sebagai salah satu khasanah budaya.

 Pedoman Penskoran

Nilai = nilai perolehan x 4

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

 Tujuan:
Untuk mengukur kompetensi peserta didik dalam materi globalisasi

 Waktu :
Dilaksanakan saat proses pembelajaran
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD 1 )

Perintah tugas:

1. Bentuklah kelompok dengan anggota maksimal 4 orang!


2. Tentukan ketua kelompoknya!
3. Ketua membagi tugas pada anggota kelompok untuk mencari
informasi seputar pertanyaan berikut ini :
 Jelaskan pengertian globalisasi !
 Sebutkan bentuk-bentuk globalisasi!
 Deskripsikan masing-masing bentuk globalisasi!
 Carilah 3 contoh dari masing-masing bentuk globalisasi!
4. Diskusikan hasil perolehan masing-masing anggota!
5. Dipresentasikan bila sudah waktunya
6. Untuk laporan kelompok buatlah dalam bentuk Powerpoint.

Selamat belajar !

Salam Genre: Sehat…Cerdas…Ceria…


Lampiran 2

 Penilaian KETRAMPILAN

a. Ketrampilan PRODUK

 Tujuan:
Untuk mengukur kompetensi dan ketrampilan peserta didik tentang dampak negative
globalisasi yaitu westernisasi dan kenakalan remaja, terkait materi kependudukan:
Bina remaja dan Triad genre, juga tentang upaya mengatasi masalah kependudukan
yaitu kerusakan lingkungan.

 Kisi-Kisi Tugas
Nama Sekolah : SMPN 2 Ngemplak
Kelas / Semester : IX / 1
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Mata Pelajaran : IPS

No Kompetensi Dasar Materi Indikator Teknik


Penilaian
1 4.2. hasil analisis tentang Peserta didik dapat Penugasan
perubahan kehidupan sosial Globalisasi menciptakan
budaya bangsa Indonesia gambar, slogan
dalam menghadapi arus atau kata mutiara
globalisasi untuk tentang dampak
memperkokoh kehidupan Globalisasi
kebangsaan terutama dampak
negative yaitu
westernisasi dan
kenakalan remaja
serta upaya
mengatasi dampak
terhadap
lingkungan

 Tugas :
Buatlah poster tentang stop dampak globalisasi yaitu dampak negative westernisasi,
kenakalan remaja, serta upaya pencegahan kerusakan lingkungan.

 Lembar penilaian :
Aspek yang dinilai Jumlah
No Nama peserta didik Nilai
1 2 3 4 5 6 skor
1.
2.
3.
Keterangan aspek yang dinilai Skor maksimum
1. Gambar / slogan / kalimat mengandung ajakan 5
2. Komposisi tempat, huruf seimbang 5
3. Penampilan / pewarnaan 5
4. Kebenaran materi bisa dipertanggungjawabkan 5

Jumlah skor maksimum 20

 Pedoman Penskoran
Nilai = skor perolehan x 5

b. Penilaian KINERJA
 Tujuan:
Untuk mengukur ketrampilan kinerja peserta didik dalam materi Globalisasi
 Kisi-kisi Penilaian Kinerja
Nama Sekolah : SMPN 2 Ngemplak
Kelas/Semester : IX/Semester I
Tahun pelajaran : 2021 / 2022
Mata Pelajaran : IPS

Teknik
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
1. 4.2. hasil analisis tentang Siswa dapat Kinerja
perubahan kehidupan sosial Globalisa mempresentasikan
budaya bangsa Indonesia si hasil diskusi
dalam menghadapi arus
globalisasi untuk
memperkokoh kehidupan
kebangsaan

 Lembar Penilaian

No Nama Mempresentasikan Menjelaskan Memvisualisasikan Merespon Jumlah


skor
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
20

3
 Kriteria Penilaian
Nilai 1 jika peserta didik tidak aktif tetapi hadir
Nilai 2 jika peserta didik ikut terlibat dalam kegiatan tetapi sedikit
Nilai 3 jika peserta didik terlibat dalam kegiatan ( frekwensi cukup)
Nilai 4 jika peserta didik aktif terlibat dalam kegiatan
Nilai 5 jika peserta didik mendominasi dalam kegiatan

 Pedoman Penskoran

Nilai = jumlah perolehan x 5


= 20 X 5 = 100
 Penilaian KETRAMPILAN (Ketrampilan PRODUK)

 Tujuan:
Untuk mengukur kompetensi dan ketrampilan peserta didik tentang dampak negative
globalisasi yaitu kenakalan remaja, terkait materi kependudukan: Bina remaja dan
Triad genre.

 Kisi-Kisi Tugas
Nama Sekolah : SMPN 2 Ngemplak
Kelas / Semester : IX / 1
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Mata Pelajaran : IPS

No Kompetensi Dasar Materi Indikator Teknik


Penilaian
1 4.2. hasil analisis tentang Peserta didik dapat Penugasan
perubahan kehidupan sosial Globalisasi mendeskripsikan
budaya bangsa Indonesia dampak
dalam menghadapi arus Globalisasi yaitu
globalisasi untuk kenakalan remaja
memperkokoh kehidupan yang terjadi di
kebangsaan lingkungan sekitar,
yang menjadi issu
kependudukan.

 Tugas :
Lakukanlah observasi tentang kenakalan remaja yang ada di lingkungan sekitarmu,
dengan cara mewawancarai tokoh masyarakat. Buatlah laporan dan dikumpulkan minggu
depan.

 Lembar penilaian :
Aspek yang dinilai Jumlah
No Nama peserta didik Nilai
1 2 3 4 skor
1.
2.
3.

Keterangan aspek yang dinilai Skor maksimum


1. Kelengkapan data 5
2. Analisis data 5
3. Penampilan tugas 5
4. Kebenaran materi bisa dipertanggungjawabkan 5

Jumlah skor maksimum 20

 Pedoman Penskoran
Nilai = skor perolehan x 5
TUGAS KETRAMPILAN
DAMPAK GLOBALISASI: KENAKALAN REMAJA

Kompetensi Dasar :
4.2. hasil analisis tentang perubahan kehidupan sosial budaya
bangsa Indonesia dalam menghadapi arus globalisasi
untuk memperkokoh kehidupan kebangsaan
Perintah Tugas :
Lakukanlah observasi tentang kenakalan remaja yang ada
di lingkungan sekitarmu, dengan cara mewawancarai
tokoh masyarakat. Buatlah laporan dan dikumpulkan
minggu depan.

Langkah Kerja :
1. Siapkan alat tulis
2. Lakukan wawancara dengan tokoh masyarakat
setempat meliputi: apa saja kenakalan remaja yang
terjadi di lingkungan sekitar, penyebabnya dan upaya
mengatasinya.
3. Catat semua data selama wawancara, dan jangan lupa
ambil foto
4. Analisislah data-data yang diperoleh, buatlah
kesimpulan.
5. Laporan siap dikumpulkan ,jangan lupa beri nama ,
nomor, kelas.
 Penilaian KETRAMPILAN (Ketrampilan PRODUK)

 Tujuan:
Untuk mengukur kompetensi dan ketrampilan peserta didik tentang dampak negative
globalisasi yaitu kerusakan lingkungan, yg juga merupakan materi kependudukan..

 Kisi-Kisi Tugas
Nama Sekolah : SMPN 2 Ngemplak
Kelas / Semester : IX / 1
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Mata Pelajaran : IPS

No Kompetensi Dasar Materi Indikator Teknik


Penilaian
1 4.2. hasil analisis tentang Peserta didik dapat Penugasan
perubahan kehidupan sosial Globalisasi menganalisis
budaya bangsa Indonesia tentang dampak
dalam menghadapi arus Globalisasi yaitu
globalisasi untuk kerusakan
memperkokoh kehidupan lingkungan
kebangsaan

 Tugas :
Lakukanlah observasi tentang kerusakan lingkungan yang ada di lingkungan sekitarmu,
dengan cara mewawancarai tokoh masyarakat. Buatlah laporan dan dikumpulkan minggu
depan.

 Lembar penilaian :
Aspek yang dinilai Jumlah
No Nama peserta didik Nilai
1 2 3 4 5 6 skor
1.
2.
3.

Keterangan aspek yang dinilai Skor maksimum


1.Kelengkapan data 5
2.Analisis data 5
3.Penampilan tugas 5
4.Kebenaran materi bisa dipertanggungjawabkan 5
------
Jumlah skor maksimum 20

 Pedoman Penskoran
Nilai = skor perolehan x 5
TUGAS KETRAMPILAN
DAMPAK GLOBALISASI: KERUSAKAN LINGKUNGAN

Kompetensi Dasar :
4.2. hasil analisis tentang perubahan kehidupan sosial budaya
bangsa Indonesia dalam menghadapi arus globalisasi
untuk memperkokoh kehidupan kebangsaan
Perintah Tugas :
Lakukanlah observasi tentang kerusakan lingkungan yang
ada di lingkungan sekitarmu, dengan cara mewawancarai
tokoh masyarakat. Buatlah laporan dan dikumpulkan
minggu depan.

Langkah Kerja :
1.Siapkan alat tulis
2. Lakukan wawancara dengan tokoh masyarakat
setempat meliputi: apa saja kerusakan lingkungan yang
ada di lingkungan sekitar, bagaimana kondisi saat
mengalami kerusakan, apa penyebabnya dan upaya
mengatasinya.
3. Catat semua data selama wawancara, dan jangan lupa
ambil foto.
4.Analisislah data-data yang diperoleh, buatlah
kesimpulan.
5.Laporan siap dikumpulkan ,jangan lupa beri nama ,
nomor, kelas.
Lampiran 3

 Penilaian SIKAP

 Sikap Tanggungjawab
Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….
Petunjuk : Berilah tanda centang (v) pada kolom “Ya” atau “Tidak”
sesuai dengan keadaan kalian yang sebenarnya.
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Melaksanakan tugas individu dengan baik
2 Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan
3 Tidak menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat
4 Mengembalikan barang yang dipinjam
5 Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
Jumlah Skor

Keterangan
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Pedoman Penskoran :

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 100 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Sangat Baik (A) : 86 -100


Baik (B) : 71 - 85
Cukup (C) : 56 - 70
Kurang (K) : < 55

 Jurnal Penilaian (Perkembangan) Sikap


Nama Sekolah : SMP N 2 Ngemplak
Kelas / Semester : IX / 1
Tahun Pelajaran : 2021 / 2022

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap Ket


Lampiran 4. materi

GLOBALISASI

Globalisasi diambil dari kata global (universal). Orang yang pertama kali
menggunakan istilah globalisasi adalah Theodore Levitte pada tahun 1985.
Menurut Waters dalam Kamanto Sunarto (2004), globalisasi adalah suatu proses sosial
yang di dalamnya kendala geografi terhadap pengaturan sosial dan budaya menjadi surut dan
manusia menjadi semakin sadar bahwa pengaturan tersebut menjadi semakin surut.
Globalisasi menjadikan seluruh bangsa dan negara di dunia semakin terkait, mewujudkan
satu tatanan kehidupan baru dengan meniadakan batas geografis, ekonomi, sosial, dan
budaya. Selain itu, globalisasi mengubah dunia menjadi satu kesatuan yang terwujud dalam
bentuk keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia. Keterkaitan itu dapat melalui berbagai
macam kontak seperti perdagangan, komunikasi, investasi, perjalanan, dan budaya.

1. Bentuk Globalisasi
Globalisasi telah melanda berbagai bidang kehidupan. Globalisasi ditandai dengan persamaan
dalam berbagai bidang kehidupan di semua negara di dunia.
Adapun bentuk-bentuk globalisasi terjadi dalam bidang-bidang berikut!
a. Globalisasi budaya
Globalisasi dalam bidang budaya memberikan manfaat misalnya memperkaya budaya
bangsa. Namun di sisi lain memberikan ancaman terhadap keberadaan budaya lokal
bangsa. Budaya global akan masuk ke negara mana saja yang mengikuti arus globalisasi.
Dengan globalisasi budaya semacam ini pelan-pelan budaya lokal dapat tergeser. Namun
saat ini banyak yang sudah mulai menggabungkan budaya lokal dan budaya global yang
mereka sebut glokal.
b. Globalisasi komunikasi
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi dari satu pihak ke pihak
lain.Globalisasi dalam bidang komunikasi dapat dilihat dari kemajuan teknologi
komunikasi. Awalnya masyarakat Indonesia berkomunikasi dengan cara
tradisional. Kemudian mulai mengalami perkembangan dalam teknologi telepon,
handphone, internet serta media sosial yang ada sekarang ini.
Perkembangan teknologi komunikasi mampu mendekatkan yang jauh.Interaksi antara satu
orang dengan orang lain saat ini tidak harus dilakukan secara tatap muka karena banyak
media yang dapat digunakan untuk berkomunikasi. Selain untuk berkomunikasi media-
media tersebut juga dapat digunakan untuk mengakses informasi dengan cepat dan mudah,
sehingga dianggap lebih efektif dan efisien.
c. Globalisasi ekonomi
Globalisasi di bidang ekonomi merupakan suatu aktivitas ekonomi dan perdagangan
secara global dan terbuka. Dalam globalisasi ekonomi berbagai negara di dunia menjadi
pasar yang satu dan semakin terintegrasi tanpa mengenal batasan teritorial atau
kewilayahan antarnegara . Globalisasi ekonomi memang berkaitan erat dengan
perdagangan bebas (free trade). Perdagangan bebas adalah system perdagangan yang
makin luas dan menghilangkan hambatan-hambatan tidak lancarnya perdagangan
internasional. Perdagangan bebas secara lebih lanjut
Tekanan dalam globalisasi ekonomi adalah terletak pada pernyataan bahwa perekonomian
nasional suatu negara menjadi bagian dari perekonomian global. Hal ini ditandai dengan
adanya kekuatan pasar dunia. Globalisasi dalam bidang ekonomi merupakan tanda utama
dari gejala proses terjadinya globalisasi. Perdagangan dan kegiatan ekonomi yang
menandai globalisasidalam bidang ini diantaranya terlihat pada aspek produktif,
pembiayaan,tenaga kerja, jaringan informasi, dan perdagangan.
d. Globalisasi IPTEK
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong semakin cepatnya
globalisasi.Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (iptek) merupakan kekuatan utama dalam
meningkatkan kesejahteraan yang berkelanjutan dan peradaban suatu bangsa.
Ilmu pengetahuan merupakan upaya mencari pengetahuan yang dapat diuji dan
diandalkan serta dilakukan secara sistematis menurut tahapan yang teratur dan
berdasarkan prinsip serta prosedur tertentu. Sementara teknologi merupakan seluruh
perangkat, ide, metode, teknik, atau benda-benda material yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Pada dasarnya ilmu pengetahuan merupakan teori-teori
yang dirumuskan secara tetap sementara teknologi adalah praktek atau ilmu terapan dari
teori yang berasal dari ilmu pengetahuan.
Perkembangan iptek tidak bisa dihindarkan oleh sebagian besar lapisan masyarakat
dunia. Penggunaan teknologi komputer, faksimile, handphone, siaran televisi, serta
satelit telah mempercepat aliran informasi menembus batas dunia.
Tujuan utama perkembangan globalisasi iptek adalah perubahan kehidupan masa depan
manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat, dan aman. Dengan teknologi yang
berkembang kita dapat melakukan segala sesuatu dalam waktu yang singkat secara cepat.
Globalisasi iptek sendiri membawa pengaruh besar dalam berbagai bidang kehidupan.
e. Globalisasi transportasi
Kemajuan teknologi perkembangan alat transportasi merupakan salah satu ukuran dari
globalisasi. Transportasi adalah pemindahan barang, atau manusia dari tempat satu ke
tempat yang lain. Peranan transportasi sangatlah penting dalam suatu negara. Produsen,
distributor ataupun konsumen membutuhkan transportasi dalam melakukan
aktivitasnya.Setelah berlangsungnya industrialisasi, bermunculan berbagai penemuan
baru, inovasi, dan pembaharuan terhadap berbagai alat transportasi. Batas-batas wilayah
dunia semakin tidak tampak lagi dengan kecanggihan alat transportasi. Beberapa
faktor membuat globalisasi di bidang ini menjadi semakin berkembang, antara lain adalah
sebagai berikut.
1) Manusia menginginkan perubahan karena mereka menuntut hidup yang lebih mudah
dan praktis.
2) Perkembangan teknologi yang ditandai semakin majunya pendidikan
3) Perkembangan di bidang telekomunikasi yang membuat perkembangan
alat transportasi diberitakan dengan cepat ke seluruh penjuru dunia.

2. Dampak Globalisasi
Globalisasi mempunyai banyak manfaat dan pengaruh bagi masyarakat di dunia. Namun di
sisi lain, globalisasi juga membawa pengaruh atau dampak negatif.
a. Dampak Positif Globalisasi
1). Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan yang cepat membawa perubahan yang cepat pula
dalam bidang teknologi. Globalisasi membawa masyarakat melakukan penyesuaian
terhadap perubahan sosial budaya. Hal ini dapat dilihat dari minat masyarakat terhadap
ilmu pengetahuan yang semakin besar. Pemanfaatan teknologi ini membawa banyak
keuntungan bagi masyarakat sepertikemudahan dalam melakukan berbagai kegiatan,
hasil produksi menjadi lebih banyak, dan sebagainya. Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi di berbagai bidang kehidupan membawa pengaruh positif dalam
masyarakat. Dalam bidang pertanian misalnya, perkembangan teknologi yang
diterapkan mampu meningkatkan hasil produksi pertanian. Selain keuntungan terhadap
hasil produksi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mampu
meningkatkan efektivitas sehingga terjadi efisiensi
2). Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi
Efektivitas dan efisiensi adalah kata kunci untuk menjelaskan pengaruh positif
globalisasi. Efektivitas dapat diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam
pencapaian tujuan yang telah diinginkan. Efektif adalah melakukan tugas yang benar
sedangkan efisien adalah melakukan tugas dengan tepat.
Berdasarkan pembahasan di atas diketahui bahwa globalisasi memberikan manfaat yang
sangat besar dalam kehidupan manusia. Diantaranya adalah terjadi efektivitas dalam
penggunaan pikiran, tenaga, ataupun waktu.
3). Perekonomian Suatu Negara Semakin Meningkat
Waters dalam Kamanto Sunarto (2004) berpandangan bahwa globalisasi berlangsung salah
satunya pada bidang perekonomian. Globalisasi ekonomi tampak antara lain di bidang
perdagangan, produksi, investasi, ideology organisasi, pasar modal, dan pasar kerja.
Globalisasi perekonomian ini mampu membawa banyak manfaat positif. Salah satu
dampak positif kehadiran globalisasi ekonomi adalah semakin berkembang dan
menggeliatnya perekonomian sebuah negara. Hal ini salah satunya karena semakin
banyak modal yang masuk ke sebuah negara. Indonesia juga menjadi salah satu sasaran
dunia internasional sebagai tempat terbaik untuk berinvestasi, terutama untuk sektor
pertambangan, pertanian dan industri.
4). Meningkatnya Taraf Hidup Masyarakat
Pengaruh positif dari globalisasi yang sebelumnya dibahas adalah meningkatkan
perekonomian sebuah negara. Meningkatnya perekonomian suatu negara pada akhirnya
dapat membuat peningkatan taraf hidup masyarakat. Keadaan seperti ini akan membuat
negara semakin aman,damai, dan tentram karena bisa menurunkan tingkat kriminalitas di
Negara tersebut seperti pencurian, pembunuhan, korupsi, dan lainnya. Dunia yang tanpa
batas saat ini memungkinkan seseorang untuk berusaha meningkatkan taraf hidup dan
keluarganya. Tidak sedikit warga negara kita yang bekerja di luar negeri untuk membiayai
kebutuhan keluarganya di dalam negeri.
5). Komunikasi Semakin Cepat dan Mudah
Dahulu, mungkin orang tua kita membutuhkan waktu lama untuk berkomunikasi dengan
kerabat atau sahabat yang berada di wilayah atau di negara lain. Media yang digunakan
berkomunikasi saat itu melalui media surat-menyurat. Tetapi saat ini komonukasi sudah
bergeser diantaranya dengan surat elektronik (e-mail), internet, telepon, media jejaring
sosial, dan sebagainya. Saat ini media komunikasi tersebut lebih disukai masyarakat
karena dianggap lebih cepat dan murah. Dalam hitungan detik pesan kita sudah
tersampaikan.
6). Berkembangnya Dunia Pariwisata
Globalisasi berdampak positif bagi perkembangan dunia pariwisata di suatu negara, tak
terkecuali di Indonesia. Tempat-tempat wisata di Indonesia semakin dikenal masyarakat
dunia lewat berbagai teknologi seperti internet dan media sosial lainnya. Kesenjangan
jarak tidak lagi menjadi masalah karena didukung dengan kemudahan sesama transportasi.
Selain itu penyebaran informasi melalui media internet atau aplikasi smartphone
menjadikan tempat-tempat wisata yang dikunjungi oleh wisatawan dengan mudah
diketahui orang lain. Sehingga mereka kemudian tertarik untuk berkunjung pula di tempat
tersebut.
7). Perkembangan Alat Komunikasi dan Keterbukaan Informasi
Apakah kamu pernah menyaksikan berita di televisi, membaca artikel koransecara online
atau mengunduh berbagai informasi, gambar, video dari media internet? Tentunya kamu
dimudahkan oleh media internet. Selain itu kamu juga mendapatkan informasi lebih bebas,
terbuka, dan mudah. Keterbuka andan kebebasan informasi sangatlah penting terutama di
masa globalisasi seperti sekarang. Saat ini informasi beredar secara global dan cepat.
Berita, kejadian, atau hal-hal yang ada di belahan dunia mana pun, dalam hitungan detik.

b. Dampak Negatif Globalisasi

1). Westernisasi
Makin cepatnya arus informasi yang diperoleh di era globalisasi menyebabkan berbagai
macam pengaruh muncul dalam perubahan sosial-budaya. Arus informasi yang berkembang
cukup cepat menyebabkan interaksi masyarakat dengan masyarakat lain makin intensif.
Interaksi dengan dunia luar yang tidak disaring ataupun tidak terkendali dapat
mempengaruhi perilaku masyarakat. Salah satunya adalah westernisasi. Apakah kamu
pernah mendengar istilah westernisasi? Westernisasi adalah suatu perbuatanseseorang yang
mulai kehilangan nasionalisme dengan meniru atau melakukanaktivitas kebarat-baratan.
Westernisasi dilakukan di antaranya dengan cara meniru gaya hidup bangsa Barat seperti
bangsa Eropa dan Amerika. Mengapa yang ditiru adalah Eropa dan Amerika? Bangsa Eropa
dan Amerika dianggap sebagai bangsa yang lebih modern sehingga banyak anggapan bahwa
meniru mereka akan disebut modern. Padahal, kalau kita cermati, gaya hidup dan perilaku
bangsa Barat belum tentu sesuai dengan budaya kita. Westernisasidapat dilihat dari cara
berpakaian, cara mengisi waktu luang, dan sebagainya. Gaya hidup yang bermewah-
mewahan, gaya rambut kepirang-pirangan, pergi ke klub malam, dugem adalah beberapa
diantara contoh perilaku westernisasi.
Westernisasi dapat terjadi karena masyarakat seringkali menyalahartikan antara westernisasi
dan modernisasi. Padahal antara westernisasi, globalisasi dan modernisasi adalah hal yang
berbeda. Globalisasi sebagai media penyebaran berbagai hal di dunia ini tidak hanya
penyebaran hal-hal yang berasal dari barat, tetapi juga penyebaran unsur-unsur lain yang
bersifat universal.

a) Faktor Penyebab Westernisasi


Faktor penyebab terjadinya westernisasi antara lain sebagai berikut!
(1) Kurang penguasaan dan berkembangnya iptek.
(2) Masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap barang-barang luar negeri.
(3) Maraknya budaya Barat dan akulturasi (percampuran) budaya.
(4) Kurangnya kesadaran masyarakat memilah budaya yang baik atau buruk.
(5) Munculnya keinginan untuk mencari kebebasan, seperti Negara-negara Barat
(6) Meniru gaya berbusana, rambut, serta gaya hidup ke barat-baratan.
b) Dampak Positif Westernisasi
(1) Dapat menguasai iptek.
(2) Terjadi akulturasi (percampuran) budaya sehingga tidak mengalami kebosanan budaya
karena masyarakat selalu menginginkan hal-hal yang baru.
(3) Penggunaan bahasa lain dalam komunikasi meningkatkan wawasan dan pengetahuan.
(4) Munculnya ide-ide baru yang dapat membantu kemajuan IPTEK.
c) Dampak Negatif Westernisasi
(1) Lunturnya jiwa nasionalis dan jati diri bangsa.
(2) Melunturkan semangat cinta akan bangsa dan budaya sendiri.
(3) Gaya hidup yang bersifat konsumtif.
(4) Mencari segala sesuatu yang instan.
(5) Budaya Barat yang dikenal dengan konsep liberalisme, yang mengakibatkan
munculnya pornografi, pergaulan bebas, dan sebagainya.
2). Demoralisasi
Globalisasi yang terjadi, menjadikan paham-paham barat masuk secara leluasa ke
Indonesia. Paham-paham tersebut belum tentu sesuai dengan nilai yang dimiliki bangsa
Indonesia. Hal ini menyebabkan nilai-nilai social masyarakat memudar. Masyarakat mulai
meninggalkan nilai dan norma social mereka. Memudarnya nilai dan norma sosial ini pada
akhirnya dapat
menyebabkan munculnya dekadensi moral atau demoralisasi. Dekadensi moral atau
demoralisasi adalah menurunnya atau merosotnya akhlak atau moral seseorang. Ciri dari
penurunan moral ini salah satunya ditunjukkan dari perilakunya yang bertentangan
dengan nilai dan norma dalam masyarakat.
Demoralisasi yang banyak kita jumpai saat ini antara lain pembunuhan, pencurian,
korupsi, dan pergaulan bebas. Akibat selanjutnya dari demoralisasi adalah meningkatnya
kriminalitas dalam masyarakat.

3). Kesenjangan Sosial Ekonomi


Tidak dipungkiri lagi bahwa kesenjangan sosial ekonomi saat ini terjadi di berbagai
daerah. Kesenjangan sosial ekonomi yang terjadi salah satunya sebagai akibat dari
globalisasi. Apa yang dimaksud dengan kesenjangan social ekonomi? Kesenjangan sosial
ekonomi adalah perbedaan yang tajam antara satu kelompok dengan kelompok lain dalam
bidang sosial dan ekonomi.

4). Kriminalitas
Kriminalitas yang semakin merajalela adalah dampak lanjutan dari segala macam masalah
sosial yang muncul di masyarakat. Dari hari ke hari, media massa baik cetak, media online
ataupun media elektronik di dominasi oleh berita kriminal mulai dari pembunuhan,
mutilasi, pembuangan bayi, penculikan, penipuan, korupsi, dan sebagainya.
Globalisasi ternyata juga dapat menciptakan kejahatan atau kriminalitas lintas negara.
Kejahatan lintas negara dipandang sebagai salah satu ancaman serius dalam keamanan
global. Selain kejahatan lintas negara, kriminalitas juga terjadi sebagai akibat dari
kehidupan di era globalisasi. Apakah yang dimaksud dengan kriminalitas? Kriminalitas
dapat disebut juga sebagai segala bentuk tindakan yang melanggar norma hukum.
Tindakan kriminal yang dilakukan makin bervariasi. Mulai dari cara sederhana sampai
menggunakan teknologi canggih dapat kita temukan. Kriminalitas yang dilakukan saat ini
seolah ikut memanfaatkan arus globalisasi. Bahkan, perkembangan media hiburan, media
massa atau media sosial lain turut berperan dalam memicu terjadinya tindakan kriminal di
kalangan masyarakat. Lalu apakah yang menyebabkan terjadinya kriminalitas? Faktor
penyebab terjadinya kriminalitas adalah:
(a) pertentangan dan persaingan,
(b) perbedaan ideologi politik,
(c) kepadatan dan komposisi penduduk,
(d) perbedaan kekayaan dan pendapatan, dan
(e) mentalitas yang labil.
Banyaknya kriminalitas yang terjadi mengakibatkan dampak yang tidak sedikit. Adapun
akibat dari kriminalitas di antaranya adalah:
(a) merugikan pihak lain baik material maupun imaterial,
(b) merugikan masyarakat secara keseluruhan,
(c) merugikan negara, dan
(d) mengganggu stabilitas keamanan masyarakat.
Kriminalitas yang makin banyak terjadi di masyarakat mengharuskan berbagai pihak
berpikir mencari cara pemecahan yang dianggap efektif.
Adapun solusi yang dapat dilakukan adalah seperti berikut.
(a) Menegakkan sanksi hukum yang tegas dan tanpa pandang bulu.
(b) Mengaktifkan peran orang tua dan lembaga pendidikan dalam mendidik anak.
(c) Selektif terhadap budaya asing yang masuk agar tidak merusak nilai budaya bangsa.
(d) Menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai dan norma dalam masyarakat.

5). Pencemaran Lingkungan


Masuknya perusahaan asing dan pembangunan sebagai proses dari globalisasi telah
membawa perubahan pula dalam lingkungan alam. Berbagai kemudahan telah kita
rasakan sebagai dampak dari globalisasi. Namun demikian proses globalisasi yang tidak
dibarengi dengan analisis masalah dan dampak lingkungan (AMDAL) sering
menimbulkan malapetaka, yakni berupa pencemaran lingkungan. Hal itu dapat
diakibatkan oleh teknologi dan alat mesin yang digunakan oleh pabrik pengolahan
ataupun industri.
Pencemaran merupakan perbuatan mencemari atau membuat lingkungan menjadi
tercemar. Pencemaran dapat dikelompokkan menjadi pencemaran udara, pencemaran
tanah, pencemaran air, dan pencemaran suara. Pencemaran lingkungan ditandai dengan
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas
lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan kurang atau
tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Pencemaran lingkungan, baik lingkungan udara, air, suara, maupun tanah, akan
berdampak bagi kesehatan tubuh manusia maupun makhluk hidup yang ainnya. Banyak
wabah penyakit yang ditimbulkan dari pencemaran, seperti sesak napas, keracunan udara,
kolera, asma, dan TBC. Mengingat bahaya tersebut, berbagai usaha perlu dilakukan untuk
menjaga kelestarian lingkungan. Usaha-usaha untuk menjaga kelestarian lingkungan tidak
dapat dilakukan hanya dalam skala lokal maupun nasional, melainkan harus dilaksanakan
dalam skala global. Semua negara bersama-sama menanggulangi terjadinya pencemaran.
Penanggulangan pencemaran dapat berupa penanggulangan administratif, edukatif, dan
juga teknologis.

6). Kenakalan Remaja


Kartini Kartono (1992) menjelaskan bahwa kenakalan remaja atau juvenile delincuency
sebagai gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh perilaku yang
menyimpang. Kenakalan remaja juga dapat diartikan sebagai semua perbuatan anak
remaja (usia belasan tahun) yang berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan norma
yang diakui masyarakat) yang ditujukan pada orang, binatang, dan atau barang-barang
yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian pada pihak lain. Kenakalan remaja lebih
banyak dipicu oleh sifat atau kepribadian jiwa remaja yang masih labil dan mencari jati
diri. Adapun salah satu faktor penyebab kenakalan remaja adalah demonstration effect,
yaitu pola hidup memperlihatkan penampilan yang tidak sesuai dengan keadaan yang
sebenarya demi diperolehnya gengsi atau prestise. Dalam pola hidup semacam ini
remaja berusaha menampilkan sikap dan pola hidup seolah-olah kaya, maju, modern dan
sebagainya. Sikap ini, banyak mereka peroleh dari media massa sehingga remaja
mempunyai kecenderungan untuk konsumtif, atau agar dianggap up to date. Untuk
mengetahui mengenai remaja yang terjadi di sekitar kita.
Bentuk-bentuk kenakalan remaja di antaranya adalah:
(a) Kenakalan remaja yang menimbulkan korban fisik pada orang lain,seperti perkelahian,
perampokan, pembunuhan.
(b) Kenakalan remaja yang menimbukan korban materi, seperti perusakan, pencurian,
pencopetan, pemerasan.
(c) Kenakalan remaja yang tidak menimbulkan korban di pihak lain,seperti
penyalahgunaan narkoba.
(d) Kenakalan yang melawan status, sebagai pelajar dengan cara membolos, mengingkari
status sebagai anak dengan cara pergi dari rumah atau membantah perintah orang tua.
(e) Kenakalan remaja nonkriminal adalah remaja yang cenderung tertarik pada
kesenangan yang sifatnya menyendiri, apatis terhadap kegiatan masyarakat atau
sekolah, melamun, mudah tersinggung, dan sebagainya.
(f) Perasaannya sangat peka dan mudah terluka, cepat tersinggung dan membesar-
besarkan kekurangannya sendiri.
Gejala dari kenakalan remaja bentuk tersebut di antaranya adalah seperti berikut:
(a) mengebut di jalan.
(b) membentuk kelompok-kelompok dengan aturan tidak etis, misalnya kelompok
pergaulan bebas.
(c) membentuk kelompok yang cenderung membawa ke arah destruktif, seperti kelompok
tawuran, pemerasan.
(d) Pengedaran gambar, atau VCD porno di kalangan anak remaja.
(e) Memakai, mengedarkan, dan memasuki jaringan pemakaian narkoba dan obat-obat
terlarang.
(f) Tindakan indisipliner di sekolah, di rumah, di tempat umum, misalnya tidak masuk
sekolah, membolos, tawuran, tidak patuh pada orang tua, dan guru.
(g) Mencoret-coret dan merusak fasilitas umum.
(h) Melakukan tindakan penyimpangan seksual yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
serta norma yang berlaku, misalnya pemerkosaan, pencabulan, kumpul kebo dan
sebagainya.
(i) Melakukan tindakan kriminal misalnya: mencuri, merampok, membunuh dan
sebagainya.

Penyebab kenakalan remaja secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua:

(a) Faktor Intern


Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari dalam diri remaja tersebut. seperti.
(1) Krisis Identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk
integrasi. Integrasi pertama, terbentuknya perasaan akan konsisten dalam kehidupannya.
Integrasi kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja
gagal mencapai masa integrasi kedua.
(2) Faktor Kepribadian
Masa remaja dikatakan sebagai masa yang sedang mencari jati diri. Pada periode ini,
seseorang meninggalkan masa anak-anak untuk menuju masa dewasa. Masa ini
dirasakan sebagai suatu krisis identitas karena belum adanya pegangan. Kepribadian
yang tidak dapat dibentuk dengan baik akan mengarahkan remaja untuk melakukan
kenakalan dan tindakan menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku.
(3) Faktor status dan peranannya dalam masyarakat
Tindakan menyimpang terhadap hukum yang pernah dilakukan anak mendorong kembali
si anak melakukan penyimpangan. Seorang anak yang pernah berbuat menyimpang
terhadap hukum yang berlaku, sering kali pada saat kembali ke masyarakat status
atau sebutan “eks atau mantan atau bekas” yang diberikan oleh masyarakat sulit
terhapuskan sehingga anak tersebut kembali melakukan tindakan penyimpangan hukum
karena merasa tertolak dan terasingkan.
(b) Faktor Ekstern
Faktor ekstern merupakan faktor-faktor penyebab yang berasal dari luar diri remaja, seperti:
(1) Kondisi Lingkungan Keluarga
Kondisi orang tua di lingkungan keluarga dapat menyebabkan terjadinya kenakalan
remaja. Misalnya saja, orang tua yang disibukkan oleh karir dan pekerjaaan, menjadi
kurang perhatian dan memberikan kasih sayang kepada anak. Selain itu, kesibukan
mereka mengakibatkan kurangnya proses dialogis dan komunikasi efektif antara orang
tua dan anak. Penyebab kenakalan remaja pada anak dari keluarga mampu atau kaya
bukan terletak pada materi, tetapi lebih pada kurangnya kasih sayang dan perhatian.
Sementara pada keluarga yang kurang mampu, penyebab kenakalan remaja adalah
kurangnya perhatian orang tua karena sibuk mencari nafkah, ketidakmampuan untuk
rekreasi, kondisi perumahan yang tidak memenuhi syarat, ketidakmampuan orang tua
menyekolahkan anak suatu pengaruh seseorang memiliki daya beli bukan karena faktor
kebutuhan, tetapi takut akan sebutan ketinggalan zaman dan hanya untuk memenuhi gaya
hidup dan sebagainya.
(2) Kontak Sosial dari Lembaga Masyarakat Kurang Baik
Apabila sistem pengawasan lembaga-lembaga sosial masyarakat terhadap pola perilaku
anak muda sekarang kurang berjalan dengan baik, akan memunculkan tindakan
penyimpangan terhadap nilai dan norma yang berlaku. Misalnya, mudah mentoleransi
tindakan anak muda yang menyimpang dari hukum atau norma yang berlaku, seperti
mabuk-mabukan yang dianggap hal yang wajar, tindakan perkelahian antara anak muda
dianggap hal yang biasa saja. Sikap kurang tegas dalam menangani tindakan
penyimpangan perilaku ini akan makin meningkatkan kuantitas dan kualitas tindak
penyimpangan di kalangan anak muda.
(3) Kondisi Geografis atau Kondisi Alam Fisik
Kondisi geografis yang tidak subur, kering, tandus dapat juga menjadi penyebab seorang
remaja melakukan tindakan menyimpang, terlebih pada individu yang bermental negatif.
Tindakan kenakalan remaja akibat dari kondisi ini, misalnya melakukan pencurian,
mengganggu keamanan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, melakukan
pengrusakan.
(4) Faktor Kesenjangan Ekonomi dan Disintegrasi Politik
Kesenjangan yang nyata dan tampak antara orang kaya dan orang miskin menyebabkan
kecemburuan sosial yang dapat diwujudkan dalam bentuk tindakan perusakan,
pencurian, dan perampokan. Disintegrasi politik (perang, konflik antarparpol dan
sebagainya dapat memengaruhi jiwa remaja yang kemudian bisa menimbulkan tindakan
penyimpangan. kasus-kasus kenakalan remaja saat ini semakin mengkhawatirkan.

Oleh karena itu, banyak pihak berusaha untuk mencari solusi atau pencegahan upaya
mengurangi tingkat kenakalan dari remaja-remaja tersebut pencegahan yang dapat dilakukan
untuk mengatasi masalah kenakalan remaja harus dilakukan oleh berbagai pihak terkait,
termasuk dari keluarga, pemerintah, sekolah, dan masyarakat.
Adapun upaya mengatasi kenakalan remaja tersebut di antaranya adalah:
(a) Menguatkan sikap mental remaja agar mampu menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya.
(b) Memberikan pendidikan tidak hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan,
tetapi juga pendidikan mental, pribadi, agama dan budi pekerti.
(c) Menyediakan sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi
yang wajar.
(d) Menyelenggarakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan
pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif.
(e) Mendirikan tempat latihan untuk menyalurkan kreativitas para remaja delikuensi dan
nondelikuen.

7). Individualisme yang Semakin Tinggi


Individualisme bisa disebut sebagai perilaku yang mementingkan diri sendiri dan tidak
mau tahu urusan atau kepentingan orang lain. Di kota besar, sikap individualisme
tampak jelas, bahkan dengan jarak tetangga yang berdekatan belum tentu saling
mengenal. Hal tersebut terjadi karena sosialisasi yang dilakukan berdasarkan
kepentingan semata. Kalangan generasi muda di desa juga mulai memiliki sikap
individualis yang tinggi. Kepedulian terhadap sesama tampak mulai memudar sebagai
salah satu gejala dari perilaku ini. Perilaku gotong royong dan tolong-menolong yang
dulu menjadi ciri khas masyarakat desa, perlahan juga mulai luntur seiring dengan
kebersamaan yang mulai memudar.

3. Upaya Menghadapi Globalisasi


Globalisasi merupakan tantangan besar bagi setiap bangsa. Tidak mungkin bangsa-
bangsa di dunia menutup diri di tengah ketergantungan kepada bangsa lain. Oleh karena itu
pada dasarnya negara harus mempunyai kemampuan untuk menempatkan dirinya sebagai
bangsa yang sama-sama mempunyai hak untuk menjadi subyek globalisasi. Oleh karena itu,
negara kawasan selatan dan negara di kawasan utara dapat kerja sama mengendalikan
globalisasi dengan tetap mengetengahkan aspek kehormatan dan martabat bangsa.

a. Upaya Menghadapi Gobalisasi Budaya


Dalam globalisasi yang merambah bidang budaya, masyarakat seharusnya selektif
memilih budaya dari luar dengan mengambil kebudayaan-kebudayaan yang sesuai dengan
kebudayaan lokal. Budaya lokal juga harus diangkat kembali agar tidak tergerus dan
hilang akibat globalisasi. Upaya yang dapat dilakukan di antaranya dengan mengadakan
berbagai macam pameran,seminar, lomba kebudayaan, dan masih banyak lagi.
Kebudayaan yang diwariskan secara turun temurun harus pula tetap dilestarikan agar tidak
ada bagian yang tertinggal. Untuk mendukung hal tersebut dapat pula dilakukan dengan
menjaga tempat bersejarah, wisata budaya, wisata alam, dan berbagaihal yang berkaitan
dengan adat istiadat daerah. Apa saja cara yang mungkin dapat kita lakukan bersama agar
globalisasi dalam bidang budaya di Indonesia tetap membawa pengaruh positif terhadap
kebudayaan asli bangsa Indonesia? Adapun cara yang dapat dilakukan untuk
menghadapi globalisasi di bidang budaya adalah:
1) Menyaring setiap budaya asing yang masuk ke Indonesia untuk kemudian
diadaptasi dan digunakan bersama-sama.
2) Mempromosikan budaya asli Indonesia ke kancah internasional untuk menumbuhkan
rasa cinta budaya Indonesia.
3) Menyukai dan menggunakan produk-produk asli Indonesia.
4) Memperkuat persatuan dan kesatuan antar warga Indonesia yang memiliki budaya
beragam untuk bersatu melindungi budaya asli Indonesia agar tidak luntur terbawa arus
globalisasi juga tidak hilang karena diklaim negara lain.
5) Mematenkan setiap budaya Indonesia serta mempublikasikannya agar tetap terjaga
dan menjadikan masyarakat Indonesia bangga memilikinya.
6) Berpegang teguh pada nilai religius, spiritual dan memupuk rasa kebhinekaan agar
Indonesia tetap berjaya dengan budayanya.
7) Meningkatkan kualitas nilai keimanan dan moralitas masyarakat
b. Upaya Menghadapi Globalisasi IPTEK
Upaya menghadapi globalisasi di bidang IPTEK diantaranya dapat ditempuh dengan
menyaring informasi yang baik dan bermanfaat. Selain itu diperlukan adanya pengawasan
dari semua pihak agar informasi yang beredar di masyarakat tidak membawa dampak
negatif terutama untuk kalangan muda. Masyarakat juga harus berusaha mengikuti
perkembangan IPTEK agar tidak tertinggal dari negara lain serta tidak mudah terpengaruh
informasi- informasi yang masuk dari luar. Sudah banyak contoh siswa Indonesia yang
mampu berkompetisi di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di kancah
internasional. Bahkan kemenangan mereka raih dalam kompetisi mereka. Prestasi ini
menunjukkan bahwa bangsa Indonesia dalam menghadapi globalisasi di bidang IPTEK
tidak kalah dengan negara lain. Namun masih diperlukan banyak upaya untuk menghadapi
globalisasi yang melanda bidang IPTEK. Tahukah kamu apa saja upaya tersebut?
Upaya yang dapat dilakukan diantaranya adalah :
1) Berkompetisi dalam kemajuan iptek.
2) Meningkatkan motif berprestasi.
3) Meningkatkan kualitas/mutu Sumber Daya Manusia terutama di bidang penguasaan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi agar kita mampu bersaing.
4) Selalu berorientasi ke masa depan.
5) Meningkatkan penguasaan kita terhadap teknologi modern di segala bidang sehingga
tidak tertinggal dan bergantung pada bangsa lain.

c. Upaya Menghadapi Globalisasi Ekonomi


Pada dasarnya negara-negara di dunia terdapat dua kutub dalam menyikapi globalisasi
ekonomi ini. Kutub yang pertama adalah negara-negara yang mendukung pelaksanaan
globalisasi. Negara-negara ini terdiri dari negara-negara maju dan negara-negara yang
memiliki perekonomian yang kuat. Di kutub yang lain terdapat negara-negara yang
menolak pemberlakuan perdagangan bebas di dunia. Negara-negara ini biasanya
merupakan negara-negara yang memiliki Sumber Daya Alam yang banyak tetapi Sumber
Daya Manusia yang mengolahnya terbatas. Indonesia memberanikan untuk berkecimpung
dalam perdagangan bebas. Dengan ditandatangani AFTA berarti Indonesia telah siap ikut
ambil bagian dalam perdagangan bebas.
Beberapa upaya yang harus dilakukan dalam menghadapi globalisasi dalam bidang
ekonomi adalah:
1) Menyiapkan SDM yang kompeten, kompetitif dan memiliki kemampuan yang
baik dalam menghadapi kompetisi globalisasi.
2) Melaksanakan standarisasi dan sertifikasi bagi perusahaan dan lembaga pemerintah
untuk citra, kesungguhan dan kualitas produk.
3) Menghilangkan praktek-praktek korupsi, kolusi, nepotisme dan manipulasi.
4) Mendorong pengusaha-pengusaha lokal khususnya pengusaha kecil dan menengah
untuk berkompetisi secara sehat.
5) Mendorong munculnya produk-produk kreatif dan inovatif dari masyarakat
Indonesia.

d. Upaya Menghadapi Globalisasi Komunikasi


Komunikasi yang berkembang di era globalisasi sangat besar manfaatnya dalam
kehidupan masyarakat. Namun demikian penggunaan alat komunikasi juga sebaiknya di
lihat kebermanfaatannya. Upaya apa yang dapat dilakukan dalam upaya globalisasi di
bidang komunikasi?
1) Memilih dan memanfaatkan alat komunikasi secara tepat dan sebaik-baiknya sesuai
dengan fungsi dan kebutuhan.
2) Memanfaatkan alat komunikasi demi kemajuan masa depan dan tidak menyalah
gunakannnya.
3) Memilih informasi dengan tepat dan bijaksana agar tidak mudah terpengaruh dan
terhasut oleh informasi yang salah.

e. Upaya Menghadapi Globalisasi Tranportasi


Globalisasi di bidang transportasi telah membawa pengaruh yang sangat besar dalam
pemilihan alat transportasi. Alat transportasi yang modern dan cepat dalam membantu
mobilitas manusia menjadi salah satu pertimbangan dalam pemilihan alat transportasi.
Sehingga alat transportasi lokal atau yangkurang modern menjadi tersisih. Untuk
menjangkau tempat yang dekat saja terkadang mereka tetap memanfaatkan alat
transportasi, padahal dapat dijangkau dengan jalan kaki.
Cara menghadapi agar globalisasi di bidang transportasi lebih tepat dan efisien:
1) Memanfaatkan alat transportasi sesuai dengan jarak dan waktunya.
2) Menggunakan alat transportasi tidak berlebihan agar tidak terjadi pencemaran
lingkungan.
3) Menjaga keberadaan alat transportasi lokal sebagai salah satu khasanah budaya.
Upaya yang dilakukan dalam menghadapi globalisasi tersebut hanya bersifat
mengantisipasi agar tidak terjadi pengaruh globalisasi yang negatif. Globalisasi agar
dimanfaatkan secara tepat dan bermanfaat. Melalui upaya dan sikap yang tepat diharapkan
dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

Sehat…Cerdas…Ceria…
LAMPIRAN 5. HASIL PEKERJAAN SISWA

DAFTAR NILAI KLAS 9C MATERI GLOBALISASI

No Nama Nilai ulangan Nilai Penugasan


Poster
1. Alfina Rahma Putri Indriani 86 90
2. Annaya Yuliantina 80 82
3 Arfan Dwiyanto 76 80
4 Bima Kristiawan 76 80
5 Damar Singgih Pambudi 76 80
6 David Fantori Ikang Fauzi 80 80
7 Dessinta Alifa Dina Atmaja 80 82
8 Desya Amalia Puspitasari 78 82
9 Erlita Dwi Iskawati 80 86
10 Febritama Raka Qualita Akhsana 78 82
11 Fiki Dwi Pamungkas 78 82
12 Greisilla Rona Lembayung Ache 82 86
13 Hevinda Nur Rahma Yolanthi 80 82
14 Icha Amelia 80 82
15 Indah Fitri Septiyani 78 82
16 Indah Puspitasari 86 80
17 Irma Damayanti 88 82
18 Luthfi Putri Hapsari 86 82
19 Muhammad Zidni Abdulloh 86 90
20 Nabyla Dayanti Eka Hasiana F S 86 84
21 Rahagi Andhika 80 84
22 Rahmawati Kusumaningrum 82 82
23 Raka Yoga Pratama 80 80
24 Rixko Nur Hendra Saputra 76 82
25 Vania Khansa Bryna Sumarwan 82 82
26 Yeli Ramanda 82 80
27 Yudhistiraka Dewangga 76 80
28 Yunanda Dimas Saputra 80 80
29 Yusuf Bachtiar 90 90
Contoh Poster :

Anda mungkin juga menyukai