Tugas Pertemuan 11
Tugas Pertemuan 11
HALAMAN JUDUL
Disusun oleh:
Semua faktor ekonomi ini saling terkait dan dapat berdampak pada berbagai aspek
dalam industri pengolahan karet, mulai dari biaya produksi hingga pasar dan profitabilitas
Produksi Dunia Karet: Disebutkan produksi dunia karet Indonesia diharapkan menjadi
pemasok utama karet, mengingat adanya investasi di beberapa negara. Angka produksi
dan konsumsi karet dunia disebutkan, dengan spesifikasi angka produksi dan konsumsi
tertentu.
Pengurusan Getah Matang: Penjelasan mengenai pengurusan getah matang
dimulai. Pengorehan atau penyadapan getah karet dari pohon dijelaskan dengan detail,
termasuk sudut dan waktu yang optimal. Teknik dan praktik penyadapan yang baik
dibahas berikut penjelasannya:
1. Pengenalan Proses Pengurusan Getah Matang: Pengurusan getah matang
merupakan langkah dalam pengolahan karet yang melibatkan penyadapan
getah dari pohon karet. Ini adalah proses yang esensial untuk mendapatkan
bahan baku karet alam.
2. Pengorehan Getah Karet: Pengurusan dimulai dengan pengorehan atau
penyadapan getah karet dari batang pohon karet. Getah karet adalah cairan
kental yang terletak di dalam saluran-saluran khusus di batang pohon.
3. Waktu Penyadapan yang Tepat: Teks tersebut menjelaskan waktu yang
tepat untuk memulai penyadapan, yaitu setelah selesai materi sebelumnya.
Waktu ini tampaknya dirancang untuk memastikan fokus pada materi
sebelumnya sebelum beralih ke praktik penyadapan.
4. Penentuan Waktu Penyadapan: Proses penyadapan dijelaskan dimulai pada
jam 6.30 pagi hingga setengah tujuh pagi. Pada saat ini, kondisi pohon dan
getah karet dianggap optimal untuk dilakukan penyadapan.
5. Teknik Penorehan yang Benar: Dalam penjelasan tentang teknik
penorehan yang benar, teks memberikan panduan tentang bagaimana cara
memotong saluran latex secara bersistem. Ditekankan bahwa orientasi
potongan harus berlawanan dengan kedudukan saluran karet.
6. Kecepatan Penyadapan: Teks mengungkapkan bahwa hasil penyadapan
yang baik diperoleh ketika pokok getah dapat dilihat tanpa bantuan cahaya
lampu. Ini menunjukkan bahwa kecepatan aliran getah karet yang baik
adalah faktor penting dalam proses ini.
7. Pengaliran Getah Karet: Teks menjelaskan bahwa hasil penyadapan lebih
maksimal pada jam 6 pagi dibandingkan dengan penyadapan pada jam 2
pagi. Ini mengindikasikan bahwa pagi lebih baik untuk mengalirkan getah
karet.
8. Pengelolaan Getah Matang: Teks juga memberikan panduan tentang
pengelolaan getah matang setelah penyadapan. Penting untuk
membersihkan getah matang dengan membuang pompa lateks yang
menyumbat saluran-saluran karet.
9. Pemahaman Tentang Curam Alur Torehan: Penjelasan tentang cara
membuat alur torehan dengan kemiringan sebesar 30°. Teks menyebutkan
bahwa alur torehan yang terlalu dalam dapat menghasilkan air lebih
banyak daripada lateks.
10. Faktor Cuaca dalam Penyadapan: Teks juga mengakui bahwa cuaca dapat
mempengaruhi proses penyadapan. Jika hujan atau torehannya basah,
penyadapan mungkin tidak dapat dilakukan dengan baik.
11. Masa Penorehan yang Optimal: Teks memberikan waktu terbaik untuk
melakukan penyadapan, yaitu ketika sel-sel pokok masih segar, turgor
masih kuat, dan sel karet mengalir cepat.
Pemanfaatan Getah Karet: Proses pemanfaatan getah karet menjadi produk-
produk seperti karet lembaran, karet set, dan lainnya dijelaskan. Perbedaan antara karet
alam dan karet sintetis dibahas, dengan menekankan kelebihan dan kekurangan masing-
masing, pasar dan Komposisi Karet Alam: Karet alam memiliki komposisi yang terdiri
dari beberapa komponen kimia dan zat-zat lainnya. Berdasarkan uraian yang diberikan,
komposisi karet alam terdiri dari:
1. Hidrokarbon: Hidrokarbon merupakan komponen utama karet alam, mencakup
sekitar 93,7% dari komposisi. Ini menunjukkan bahwa karet alam adalah sebagian
besar bahan organik yang terdiri dari karbon dan hidrogen.
2. Lemak: Lemak atau lipid menyumbang sekitar 2,4% dari komposisi karet alam.
3. Glikolipid dan Fosfolipid: Glikolipid (1%) dan fosfolipid juga merupakan bagian
dari komposisi, meskipun presentasinya lebih kecil dibandingkan hidrokarbon dan
lemak.
4. Protein: Protein hadir dalam karet alam sekitar 2%. Ini menunjukkan adanya
komponen protein dalam bahan yang mungkin memberikan sifat-sifat khusus pada
karet.
5. Karbohidrat: Karbohidrat terdapat dalam jumlah kecil, sekitar 0,2% hingga 0,4%.
6. Lain-lain: Ada komponen lain yang membentuk sekitar 0,1% dari komposisi karet
alam.
Komposisi ini memberikan gambaran tentang berbagai komponen kimia yang
hadir dalam karet alam. Komposisi yang beragam ini memainkan peran dalam
memberikan sifat-sifat fisik dan kimia karet alam yang diinginkan, seperti elastisitas dan
kekuatan.