Kadal
Kadal
Keanekaragaman[sunting | sunting sumber]
Kadal kebun betina (Eutropis multifasciatus) sedang
Kebiasaan[sunting | sunting sumber]
Sebagian besar kadal aktif pada siang hari, sebagian lainnya aktif pada malam hari. Ada juga
beberapa spesies yang aktif pada pagi hingga sore hari. Sebagian besar kadal memerlukan sinar
matahari untuk menghangatkan badannya sebelum beraktivitas. Biasanya, kadal berkelana
sendirian, kadang-kadang juga berkelompok, misalnya Komodo yang memakan mangsanya
bersama-sama dengan komodo lainnya. Interaksi yang paling sering dilakukan kadal adalah
ketika musim kawin. Biasanya, kadal saling berkomunikasi menggunakan isyarat tertentu seperti
enggerakkan bagian tubuh tertentu (semisal ekor), menjulurkan lidahnya, mengubah-ubah warna
kulit (contohnya bunglon) atau menaik-turunkan badannya. Pada keadaan tertentu, kadal-kadal
jantan sering kali berkelahi dengan sadis untuk memperebutkan wilayah kekuasaan atau kadal
betina, seperti saling menggigit atau mencakar, sampai salah satu mengalah dan pergi.[6][7]
Jika ada hewan atau manusia yang mengganggu, kadal biasanya memilih pergi menjauh. Namun,
jika sudah tidak mampu melarikan diri, kadal akan membela diri dengan berbagai cara.
Misalnya, mengeluarkan suara yang nyaring atau menggigit bagian tubuh pengganggunya.
Beberapa jenis kadal seperti cecak dapat memutuskan ekornya (autotomi) sebagai alat pengalih
perhatian pengganggu, selanjutnya kadal tersebut akan melarikan diri secepat mungkin dan
bersembunyi. Meskipun ekornya putus, tetapi tubuhnya bisa menumbuhkan ekor yang baru.[8]
Makanan[sunting | sunting sumber]
Kadal adalah reptil omnivora (pemakan hewan dan/atau tumbuhan), tetapi bisa dipastikan bahwa
hampir semua jenis kadal pasti lebih menyukai zat hewani. Makanan kadal
meliputi serangga (yang merupakan makanan utama sebagian besar spesies kadal, biasanya
nyamuk, belalang, atau larva), cacing, amfibia, reptil yang lain (terkadang jenisnya
sendiri/kanibal), dan mamalia kecil. Beberapa spesies lebih menyukai zat nabati
seperti tanaman, buah-buahan dan bahan nabati lain, misalnya Iguana laut yang
memakan rumput laut. Sebagian kelompok kadal juga menyukai bangkai, bahkan kadal besar
seperti komodo juga memangsa hewan besar lainnya, misalnya unggas, rusa atau babi hutan.
Bahkan ada beberapa kasus serangan komodo terhadap manusia.[5]
Reproduksi[sunting | sunting sumber]
Sebagian besar kadal berkembangbiak dengan bertelur (ovipar). Telur kadal terdiri dari lapisan
luar berupa cangkang lunak yang kedap air (biasanya berwarna putih), kemudian ada dinding
dalam berupa selaput, serta zat puti-kuning telur, yang akan berubah menjadi individu kadal baru
apabila diinkubasi. Jenis kelamin pada kadal yang akan menetas sangat dipengaruhi suhu udara
di sekitarnya. Apabila suhu udara tinggi, telur tersebut akan berisi kadal jantan, sedangkan jika
sebaliknya (suhu udara rendah) akan menghasilkan kadal betina. Namun, batas suhu pasti akan
menghasilkan jantan atau betina, sampai saat ini masih diperdebatkan.[9]
Beberapa jenis kadal, sekitar 20% spesies, berkembangbiak dengan melahirkan (ovovivipar).
Biasanya, saat melahirkan, bagian tubuh yang keluar terlebih dahulu adalah ekor. Jenis kelamin
bayi kadal yang lahir dipengaruhi oleh suhu tempat ia akan dilahirkan. Seperti halnya kadal yang
bertelur, suhu yang tinggi akan neghasilkan lebih banyak jantan dan suhu yang rendah akan
menghasilkan lebih banyak betina. Beberapa jenis kadal bahkan dapat berkembangbiak tanpa
perkawinan samasekali (partenogenesis).