Buaya
Buaya
88 bahasa
Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Lihat riwayat
Perkakas
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Buaya
Periode Eosen – Kini, 55–0 jtyl
PreЄ
K
Pg
Crocodylidae
Taksonomi
Kerajaan Animalia
Filum Chordata
Kelas Reptilia
Ordo Crocodilia
Superfamili Crocodyloidea
Famili Crocodylidae
Cuvier, 1807
Subfamili
Crocodylinae
†Mekosuchinae
Tomistominae?
Distribusi
l
b
s
Anak suku Mekosuchinae (punah)
Anak suku Crocodylinae
o Marga Euthecodon (punah)
o Marga Rimasuchus (punah, sebelumnya Crocodylus lloydi)
o Marga Osteolaemus
Buaya kerdil, Osteolaemus tetraspis (para ahli berbeda pendapat apakah
spesies ini sebetulnya terdiri dari dua spesies. Kebanyakan
berpandangan bahwa buaya kerdil adalah satu spesies dengan dua anak
jenis (subspesies): O. tetraspis tetraspis & O. t. osborni)
Buaya Kerdil
o Marga Crocodylus
Crocodylus acutus, buaya Amerika Buaya
Amerika
Crocodylus cataphractus, Buaya moncong-ramping (kajian DNA terbaru
menyarankan bahwa spesies ini mungkin lebih tepat digolongkan ke
Buaya Nil
Crocodylus novaeguineae, buaya Irian Buaya
Irian
Crocodylus palustris, buaya India atau buaya rawa
Buaya India
Buaya Siam
Anak suku Tomistominae (kajian terbaru mendapatkan bahwa kelompok ini
sesungguhnya lebih dekat berkerabat dengan gavial, suku Gavialidae)
o Marga Kentisuchus (punah)
o Marga Gavialosuchus (punah)
o Marga Paratomistoma (punah)
o Marga Thecachampsa (punah)
o Marga Rhamphosuchus (punah)
o Marga Tomistoma
Tomistoma schlegelii, buaya senyulong atau gavial Malaya
Tomistoma lusitanica (punah)
Tomistoma cairense (punah)
Tomistoma machikanense (punah, spesies kala Pleistosen dari Jepang)
Buaya di Indonesia[sunting | sunting sumber]
Sejauh ini diketahui sekitar tujuh spesies (atau subspesies) buaya yang ditemukan di
Indonesia,[11] yakni:
Buaya sejati
o Buaya irian (C. novaeguineae)
o Buaya air asin (C. porosus)
o Buaya kalimantan (C. raninus)
o Buaya air tawar atau Buaya Siam (C. siamensis)
o Buaya sahul (Crocodylus sp.nov.), dan
Bukan buaya sejati
o Buaya sepit (Tomistoma schlegelii)
o †Gavial bengawan solo (Gavialis bengawanicus). Sudah punah, fosilnya
ditemukan oleh Eugène Dubois di sungai Bengawan Solo tahun 1908. [12]
Keberadaan buaya mindoro di Indonesia (yakni di Sulawesi timur dan tenggara) baru
dilaporkan semenjak 1996. Buaya kalimantan (diketahui dari Kalimantan
Barat dan Selatan) statusnya masih diperdebatkan, mengingat jenis ini serupa
bentuk dan habitatnya dengan buaya air tawar, namun dengan beberapa ciri lain
yang membedakannya. Demikian pula status buaya Sahul, yang selama ini
dianggap identik dengan buaya irian. Buaya Sahul menyebar terbatas di sebelah
selatan Papua, sementara buaya irian di sebelah utara pegunungan tengah. [11]
Kerabat dekat[sunting | sunting sumber]
Aligator dan kaiman (caiman atau cayman) adalah kerabat dekat buaya yang
termasuk suku Alligatoridae. Aligator memiliki tubuh mirip buaya, yang kadang-
kadang dikelirukan satu sama lain. Bedanya, aligator memiliki moncong yang
cenderung lebar ujungnya, bentuk huruf U apabila dilihat dari atas; sedangkan
buaya bermoncong lebih sempit meruncing, bentuk huruf V. Gigi ke-4 di rahang
bawah buaya berukuran besar dan muncul di sisi luar rahang atas manakala
moncongnya terkatup. Gigi-gigi rahang bawah aligator tersembunyi oleh bibir
atasnya manakala moncongnya terkatup.
Gavial alias buaya julung-julung adalah jenis buaya lain lagi yang tergolong suku
Gavialidae. Buaya ini memiliki tubuh yang gemuk, namun dengan moncong yang
panjang dan kurus, bukan tak mirip dengan kepala ikan julung-julung. Buaya ini juga
disebut buaya ikan, karena memang makanan utamanya adalah ikan. Selain itu
gavial juga hampir sepenuhnya akuatik, dan hanya sesekali naik ke darat untuk
berjemur. Crocodylidae, Alligatoridae dan Gavialidae tergolong ke dalam bangsa
(ordo) Crocodilia.
Beberapa kerabat buaya yang telah punah, anggota kelompok yang lebih besar lagi,
yakni Crocodylomorpha, yang bersifat herbivora.