Bu Novi
Bu Novi
Disusun Oleh:
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1.1 Pengertian
Perawatan paliatif adalah adalah kesehatan terpadu yang aktif dan
menyeluruh, degan pendekatan multidisiplin yang terintregrasi. Tujuannya
untuk mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang umurnya,
meningkatkan kualitas hidup nya,juga memberikan support kepada
keluarganya. Meski pada akhirnya pasien meninggal, sebelum meninggal
sudah siap secara psikologis dan spiritual. Etik adalah Kesepakatan
tentang praktik moral, keyakinan, sistem nilai,standar perilaku individu
dan atau kelompok tentang penilaian terhadap apa yang benar dan apa
yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, apa yang merupakan
kejahatan, apa yang dikehendaki dan apa yang ditolak.
Etika Keperawatan adalah Kesepakatan / peraturan tentang
penerapan nilai moral dan keputusan keputusan yang ditetapkan untuk
profesi keperawatan (Wikipedia,2008).
c) Pertimbangan kebudayaan
Faktor etnis, ras, agama, dan faktor budaya lainnya bisa jadi
mempengaruhi penderitaan pasien. Perbedaan ini harus
diperhatikan dalam perencanaan perawatan .
d) Persetujuan
Persetujuan dari pasien adalah mutlakdiperlukan sebelum
perawatan dimulai atau diakhiri. Pasien yang telah diberi
informasi dan setuju dengan perawatan yang akan diberikan akan
lebih patuh mengikuti segala usaha perawatan.
f) Komunikasi
Komunikasi yang baik antara dokter dan pasien maupun dengan
keluarga adalah hal yang sangat penting dan mendasr dalam
pelaksanaan perawatan paliatif.
g) Aspek klinis :
Perawatan yang sesuaisemua perawatan paliatif harus sesuai
dengan stadium dan prognosis dari penyakit yang diderita pasien
.hal ini penting karena karena pemberian pareawatan yang tidak
sesuai, baik itu lebih maupun kurang, hanya akan menambah
penderitaan pasien. Pemberian perawatn yang berlebihan
beresiko untuk memberikan harapan palsu kepada pasien.Hal ini
berhubungan dengan masalah etika yang akan dibahas
kemudian. Perawatan yang diberikan hanya karena dokter
merasa harus melakukan sesuatu meskipun itu sia sia adalah
tidak etis.
h) Perawatan komprehensif dan terkoordinasi dari berbagai bidang
profesi perawatan palitif memberikan perawtan yang bersifat
holistik dan intergratif sehingga dibutuhkan sebuah tim yang
mencakup keseluruhan aspek hidup pasien serta koordinasi yang
baik dari masing masing anggota tim tersebut untuk memberikan
hasil yang maksimal kepada pasien dan keluarga .
i) Kualitas perawatan yang ebaik mungkin
Perawatan medis secara konsisten, terkoordinasi dan
berkelanjutan. Perawatn medis yang konsisten akan mengurangi
kemungkinan terjadinya perubahan kondisi yang tidak terduga,
dimana hal ini akan sangat mengganggu baik pasien maupun
keluarga.
j) Perawatan yang berkelanjutan.
Pemberian perawtan simtomatis dan suportif dari awal hingga
akhir. merupakan dasr tujuan dari parawtan paliatf.Masalah yang
sering terjadi adalah pasien dipindahkan dari satu tempat
ketempat lain sehingga sulit untuk mempertahankan komunitas
perawatan .
k) Mencegah terjadinya kegawatan
Perwatan paliatif yang baik mencakup perencanaan teliti untuk
mencegah terjadinya kegawatan fisik dan emosional yang
mungkin terjadi dalam perjalanan penyakit. Pasien dan keluarga
harus diberituaukan sebelumnya mengenai masalah yang sering
terjadi dan membentuk rencana untuk meminimalisasi stress fisik
dan emosional.
l) Bantuan kepada sang perawat
Keluarga pasien dengan penyakit lanjut sering kali rentan
terhadap stress fisik dan emosianal terutama apabila pasien
dirawat di rumah sehingga perlu diberikan perhatian khusus
kepada mereka, mengingat keberhasilan dari perawatan paliatif
tergantung dari pemberi perawatan.
m)Pemeriksaan
m) Pemeriksaan ulang
Perlu dilakukan pemeriksaan mengenai kondisi pasien secara
terus menerus mengingat pasien dengan penyakit lanjut karen
2. Prinsip otonomi
2.2.1Tujuan kebijakan
Tujuan umum:
Sebagai payung hukum dan arahan bagi perawatan paliatif di
Indonesia
Tujuan khusus:
1. Terlaksananya perawatan paliatif yang bermutu sesuai standar
yang berlaku di seluruh Indonesia
2. Tersusunnya pedoman-pedoman pelaksanaan/juklak perawatan
paliatif.
3. Tersedianya tenaga medis dan non medis yang terlatih.
4. Tersedianya sarana dan prasarana yang diperlukan.
2.2.2Sasaran
2.2.2Sasaran kebijakan pelayanan paliatif
1. Seluruh pasien (dewasa dan anak) dan anggota keluarga, lingkungan
yang memerlukan perawatan paliatif di mana pun pasien berada di
seluruh Indonesia
2. Pelaksana perawatan paliatif : dokter, perawat, tenaga kesehatan
lainnya dan tenaga terkait lainnya.
3. Institusi-institusi terkait, misalnya:
a. Dinas kesehatan propinsi dan dinas kesehatan kabupaten/kota
b. Rumah Sakit pemerintah dan swasta
c. Puskesmas
d. Rumah perawatan/hospis
e. Fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta lain.
2.2.8 Pendanaan
Menimbang :
Mengingat :
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas kehidupan pasien dan keluarganya dalam
menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan penyakit yang
mengancam jiwa, dengan mencegah dan meringankan penderitaan melalui
identifikasi awal serat terapi dan masalah lain, fisik, psikososial dan
spiritual.
Etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap perilaku yang
dapat dipertanggung jawabkan, didalam etik terdapat nila-nilai moral yang
merupakan dasar dari perilaku manusia (niat).Yang terpenting adalah
rambu rambu etika, moral maupun hukum yang tegas tentang euthanasia,
agar terdapat kejelasan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.aidsindosia.or.id/uploads/20130506131833.skmen
http://www.aidsindosia.or.id/uploads/20130506131833.skmenkes_Nomor_812M
kes_Nomor_812M
ENKESSKVII2007_Tentang_Kebijakan_Perawatan_paliatif.pdf
(04/09/2018;07:42)
https://es.scribd.com/document/349938260/Etik-Dalam-Perawatan-Paliatif-
Kelompok-1 (04/09/2018;07:42)