Anda di halaman 1dari 1

[14/6 14.56] 🫧: Kemenkes RI. 2016.

Inventaris Tumbuhan Obat Indonesia, Edisi Revisi Jilid 1

Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan, hlm 149-153.

[14/6 15.01] 🫧: Purbasari, K. dan Sumadji, A, R. 2018. Studi variasi ubi jalar (Ipomoea batatas L.)
berdasarkan karakter morfologi di Kabupaten Ngawi. Jurnal

Biologi dan Pembelajarannya 5(2): 78-84.

[14/6 15.19] 🫧: Santi, R. 2011. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit dan Biji Kelengkeng (Euphoria
longan (Lour.) Steud) Terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus serta toksisitasnya
terhadap Artemia salina Leach, Jurnal Pharmacon, Vol. 12, No. 1.

[14/6 15.24] 🫧: Leba, M. A. U

2017 Buku Ajar Ekstraksi dan Real Kromatografi. Cetakan Pertama Yogyakarta. CV. Budi Utama

[14/6 15.25] 🫧: Depkes RI] Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2000. Parameter Standar
Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

[14/6 15.43] 🫧: Lona, A. T., 2018, Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi n-Heksana, Etil Asetat, dan Air dari
Ekstrak Daun Hijau Tanaman Pucuk Merah (Syzygium myrtifolium Walp.) Terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus ATCC 25923, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi, Surakarta,

[14/6 15.56] 🫧: Nuraeni, A. D., & Kodir, R. A. (2021). Uji Aktivitas Antibakteri Propionibacterium

acnes Ekstrak Etanol dan Fraksi Daun Karuk (Piper sarmentosum Roxb. Ex. Hunter) serta Analisis KLT
Bioautografi Journal Riset Farmasi, 1(1), 9-15.

Maserasi adalah salah satu metode ekstraksi dengan cara merendam simplisia pada pelarut tertentu
dan sesekali dilakukan pengadukan (Marjoni, 2016). Prinsip maserasi adalah melarutnya zat
berdasarkan sifat kelarutannya aktif Like Dissolved Like, senyawa polar akan terlarut pada pelarut
polar dan senyawa yang bersifat non polar akan terlarut pada pelarut yang bersifat non polar.
Pertemuan antara simplisia dengan pelarut terdapat perbedaan konsentrasi di dalam sel dan di luar
sel. Perbedaan konsentrasi ini yang dapat mengakibatkan terjadinya proses difusi, dimana terjadi
proses perpindahan zat dari konsentrasi yang lebih tinggi menuju konsentrasi yang lebih rendah.
Peristiwa ini terjadi berulang-ulang sampai terjadi kesetimbangan konsentrasi di dalam dan di luar sel
(Marjoni, 2016).

Anda mungkin juga menyukai