Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN NAGEKEO

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JAWAKISA
Jln. Danga – Aemali No: - Telp: - Kode Pos: 86472

NOTULEN PERTEMUAN UKM BULAN FEBRUARI UPTD PUSKESMAS JAWAKISA


DALAM RANGKA PENYUSUNAN RUK
…..Februari 2022

1. Pembukaan Oleh Moderator ( Ibu Nita )


2. Doa Pembukaan oleh ibu Ibu Otin
3. Sapaan awal dari PJ UKM
 Terima kasih untuk kehadiran koordinator pelayanan dan pelaksana
kegiatan pada pertemuan ini
 Disiplin waktu dalam bekerja
 Disiplin dalam Berpakaian
 Tingkatkan program – program yang belum mencapai target
 Seperti kesepakatan kita sebelumya bahwa hari ini kita akan menyusun
RUK tahun 2023 sebagai usulan atas kegiatan rutin dan kegiatan kita
yang belum mencapai target. Kiranya kita semua/ program bisa
mengusulkan apa yang menjadi kebutuhan kita demi kelancaran
pelaksanaan program kerja UKM dan demi meningkatkan mutu
pelayanan.
 Dalam Diskusi Penyusunan RUK tahun ini lebih difokuskan pada
kegiatan pemberdayaan masyarakat dan kegiatan yang terintegrasi
sedangkan kegiatan rutinitas bisa teman – teman lanjutkan sesuai
dengan tahun – tahun sebelumya dengan tetap memperhatikan target
dan capaian.
 Sebelum memulai penyusunan RUK saya akan mengingatkan kembali
tentang tahapan penyusunan RUK :
- Identifikasi masalah
- Analisis Data
4. Identifikasi masalah Program
Program KIA oleh Ibu Irm
- Persalinan oleh Nakes di Faskes : 99.30%
- Cakupan K1 Standar : 68,6%
- Cakupan K4 Standar: 70 %
- Penanganan Komplikasi pada Ibu Hamil Resti : 100%
- Cakupan KF Lengkap : 98,1 %
- KN Lengkap : 99 %
- Balita Standar : 100 %
- SDIDTK 2 X : 100 %
- MTBS : 0 %
- Kematian Bayi/Neonatal : 1 kasus
- Kematian Balita : 0
- Apras DDTK 2x : 100 %
- Akseptor Aktif : 47,3%
- KB Pasca Salin : 21 %
Masalah yang dihadapi
- Masih ada 0,70% ibu bersalin yang tidak bersalin di Faskes
- Masih ada 31,4% ibu hamil yang tidak mendapatkan pelayanan K1
Standar
- Masih Ada 30% Ibu hamil yang tidak mendapatkan pelayanan K4
Standar
- Masih ada 1.9% ibu nifas yang tidak mendapatkan pelayanan Nifas
Lengkap
- Masih Ada 1% neonatus yang tidak mendapat pelayanan lengkap
- Ditemukan 1 kasus kematian pada neonatal usia 4 hari
- Masih Ada 52,7% Pasangan usia subur yang tidak menjadi akseptor
KB aktif
- Masih ada 79% Ibu bersalin yang tidak mengikuti KB pasca salin
Penyebab Masalah
- Kurang Validasi data K4 (Pencatatan pada kohort ibu)
- Kurang pengetahuan tentang pertemuan kelas ibu hamil
- Persiapan untuk Ibu hamil trimester III yang kurang
- masih ada alokasi dana yang kurang untuk kegiatan kelas ibu
- Hasil Koordinasi Lintas Sektor tidak berjalan dengan baik
- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk berKB
- masih ada budaya tabu untuk BerKB
- masih ada sasaran penduduk berpindah keluar masuk desa
- Tidak ada uang untuk berobat di Puskesmas
- Ibu nifas dan neonatus tidak berada pada wilayah kerja setelah
bersalin
- Jarak ke tempat tinggal sasaran terlalu sulit

Program P2P dari Ibu Rolin


- Untuk P2P yang tidak ada kasus di tahun 2020 : Malaria, AFP, pneumonia,
DBD
- Penemuan Penderita Diare , target 207 kasus dan realisasi 34 kasus
(16,42% )
- HPR ditangani 100 %
- Cakupan kelurahan / Desa yang mengalami KLB yang dilakukan PE kurang
dari 24 jam 100 %
Dari Cakupan diatas, ada masalah yang ditemukan seperti
Masalah yang dihadapi :
- Ada kesenjangan dari pencapaian target sebesar 84,58% penemuan
penderita diare di wilayah kerja Puskesmas Jawakisa Tahun 2020
Penyebab Masalah :
- Orang tua membawa anakx ke faskes saat kondisi anak sudah parah
- anak tidak bisa mengambil keputusan ke faskes. Tapi berdasarkan
keputusan orang tua untuk membawa ke faskes
- keluarga belum paham tentang bahaya diare bagi balita sehingga tidak
segera mengantarkan anak ke faskes
Program TB oleh Ibu Otin:
- Penemuan suspek / terduga TB : target 119 ( 100%) orang dan realisasi 80
orang (67,22%)
- Penemuan paien TB paru BTA positif : target 22 kasus dan 4 kasus (18,18%)
- Penderita TBC yang ditemukan mendapatkan pengobatan 100 %
- ( dari 4 kasus)
- Penderita TB sembuh dan mendapatkan pengobatan lengkap 100 %
- Penderita TBC yang sembuh dan pengobatan lengkap target 90 % realisasi
100%
- Untuk tahun 2021 tidak ada kasus HIV
Masalah Yang dihadapi
- ada kesenjangan sebesar 32,78% dari target penemuan terduga penderita
TBC
- ada kesenjangan sebesar 81,82% dari target penemuan penderita TBC
- Belum ada penderita HIV yang ditemukan di tahun 1

Penyebab Masalah yang dihadapi


- situasi pandemi Covid - 19 sehingga kurangnya penjaringan petugas ke
masyarakat
- pemberian sampel dahak yang tidak memenuhi standar pemeriksaan
laboratorium
- Kurang kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan pemeriksaan
dahak
- Kurangnya dilakukan penjaringan suspek TBC oleh Tenaga Kesehatan
- keluarga tidak paham manfaat periksa dahak
- Topografi yang sulit dijangkau oleh Pengelola TBC Puskesmas ke seluruh
wilayah kerja
- Kurang kesadaran masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan
-
Program Gizi oleh ibu Nita
- Balita Gizi Buruk mendapatkan perawatan 1 orang ( 100%)
- Cakupan pemberian MPASI bagi balita gizi kurang. Kasusx ada 63 orang
dan 100 % mdpatkan MPASI
- Cakupan Bumil yang mendapatkan tablet Fe 90 tablet 100 %
- Cakupan bayi yang mendapatkan Asi eksklusif. Target 60 % dan realisasi
90%
- Cakupan Balita yang ditimbang D/S. target 85% realisasi 90%
- Cakupan Balita yang naik BB N/D. target 75 realisasi 42,71 %
- Cakupan Prevalensi stunting. Target 21.1 % realisasi 13.75 %
Masalah yang dihadapi
- ada kesenjangan 32,3 % dari target pencapaian cakupan balita yang naik
BB di wilayah kerja puskesmas Jawakisa pada tahun 2021
Penyebab masalah
- ibu tidak rutin membawa anaknya ke posyandu
- orang tuanya kurang memperhatikan pola asuh dan pola makan bagi balita
- orang tuanya menitipkan anaknya tinggal dengan neneknya
- orang tua belum mengetahui manfaat pentingnya pola asuh dan pola makan
Balita
- balita sakit dan tidak memiliki kartu jaminan kesehatan untuk berobat ke
sarana pelayanan kesehatan
- kurangnya pemantauan oleh tenaga kesehatan terhadap balita yang tidak
naik BB 2 kali berturut-turut dalam penimbangan
- kurangnya pengetahuan ibu dalam pengolahan makanan bagi balita
sehingga memberi makanan yang tidak tepat baik pilihan menu maupun
cara pengolahan makanannya sehingga kebutuhan gizi tidak terpenuhi
- orang tua belum mengetahui manfaat pentingnya pola asuh dan pola makan
Balita

Program Kesling Oleh pak Charles


- Cakupan Rumah Sehat. Target 100 % Realisasi 66,33 %
- Cakupan KK memiliki SAB. Target 100 % Realisasi 35,0 %
- Cakupan Desa STBM / Desa ODF. Target 71 % Realisasi 57 %
- Masalah yang dihadapi
- ada kesenjangan 33,66 % dari target pencapaian 100 % Cakupan Rumah
Sehat
- ada kesenjangan 65.00 % dari target pencapaian 100 % Cakupan KK yang
memiliki sarana air Bersih
- ada kesenjangan 14% dari target pencapain desa ODF dari target 71%
Penyebab masalah
masih banyak terdapat rumah yang tidak memiliki jamban sehat, TPS, SPAL
Kurang tersedianya sumber air bersih
Pokja AMPL tidak berjalan dan kurang keperpihakan dana desa
terhadap ketersediaan dana desa untuk jamban sehat

Program Imunisasi oleh Ibu Dince


Cakupan desa/kelurahan UCI Target 94 % dan realisasi 94 %
- Tidak ada masalah dalam pencapaian UCI , tetapi masih ada bayi yang
belum diimunisasi secara rutin
Penyebab Masalah
kurangya partisipasi orang tua untuk rutin membawa anaknya imunisasi
setiap bulan/anak sakit saat pelayanan imunisasi.
Program Promkes oleh Pak Erdin
- Cakupan Desa/kelurahan Siaga Aktif target 80 % realisasi 33 %
- Cakupan Rumah Tangga Ber - PHBS target 65 % realisasi 45 %
- Cakupan Posyandu Menurut Strata target 80 % realisasi 69 %
- Cakupan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat target 80 % realisasi 40%
Masalah yang dihadapi
- Ada kesenjangan dari pencapaian target sebesar 47% cakupan desa siaga
akif di wilayah kerja Puskesmas Jawakisa Tahun 2021
- Ada kesenjangan dari pencapaian target sebesar 20% cakupan Rumah
Tangga Ber-PHBS di wilayah kerja Puskesmas Jawakisa Tahun 2021
- Adanya kesenjangan target sebesar 11% cakupan posyandu menurut strata
di wilayah kerja puskesmas tahun 2021
- Adanya kesenjangan target sebesar 40% cakupan gerakan masyarakat
hidup sehat di wilayah kerja Puskesmas jawakisa tahun 2021
Penyebab masalah
- Dukungan lintas sektor kepada Desa Siaga rendah
- Kurangnya pendampingan PHBS di masyarakat
- peningkatan Strata Posyandu tidak menjadi prioritas utama
- Kegiatan Germas tidak ditindaklanjuti dengan baik

Laporan dari Program tentang masala


5. Diskusi
 Ibu Nita
Masukan untuk program Kesling bahwa masalah program kesling adalah
kekurangan air bersih.
Saran agar Petugas kesling lebih terlibat aktif dalam Musrenbangdes
sehingga masalah bisa teratasi
Jawaban :
Seperti sebelumnya jika undangan dari Desa terbatas untuk Puskesmas,
yang mana Kepala Puskesmas yang diundang untuk hadir. Maka kami
akan menyampaikan hal tersebut melalui Kapus agar bisa
menyampaikan permasalahan ini di Musrenbangdes
 Pak Chafo
Untuk TBC dan HIV sebaiknya masukan juga dengan pengadaan leaflet
sehingga disaat teman Nakes lain ke Desa bisa bagikan dengan leaflet ke
masyarakat dengan tujuan makin banyak masyarakat yang terpapar
dengan informasi TBC maupun HIV
Jawab :
Trima Kasih untuk masukan,kami akan masukan dengan Pengadaan
Leaflet di Tahun 2023. Sebenarnya di Tahun 2021 juga dianggarkan
namun dana tidak mencukupi di penyusunan DPA sehingga belum
diakomodir. Di Tahun 2023 nanti semoga mencukupi untuk terealisasi
sehingga informasi bisa tersampaikan ke seluruh masyarakat.
 Ibu Irm
Untuk Kasus yang tidak terjadi seperti kusta, AFP. Apakah tidak perlu
dimasukan? Saran saya sebaiknya tetap dimasukan ke poin penyilidikan
epdemiologi penyakit menular secara umum sehingga ketika ada kasus
apa saja yang berhubungan dengan penyakit menular, bisa dilakukan
PE.
Jawaban :
Siap untuk masukan dalam RUK tahun 2023

 Ibu Otin
Sebaiknya RUK yang kita susun hari ini, dilihat dan dirapihkan kembali.
Selanjutnya dikumpulkan ke bagian Tata Usaha dalam waktu satu
Minggu kedepan.
Jawaban
usulan diterima. Sebaiknya kita melihat kembali dan merapihkan RUK
yang telah disusun hari ini dan dikumpulkan satu minggu ke depan.

6. Penutup oleh Ketua UKM


 Trima kasih untuk kehadiran dan partisipasi kita semua dalam
penyusunan RUK
 Trima kasih kepada pengelola program yang sudah menyiapkan data
sehingga memudahkan kita dalam penyusunan RUK yang baik.
 Mari kita tetap semangat dalam pelayanan kita demi terwujudnya
masyarakat Aesesa Selatan sehat.

7. Doa Penutup oleh Ibu Dince


DISKUSI LINSEK

NO MASUKKAN/PERTANYAAN TANGGAPAN
1 Masukkan dari bapak Baltasar Bisara (kades  Kami akan tetap
renduteno) : melakukan penyuluhan
 Kalau bisa beri penyuluhan KB bila KB kepada masyarakat
perlu kie dari petugas untuk setiap khususnya kepada PUS
PUS sehingga PUS tersebut benar2  KB hanya mengatur
memahami tentang pentignya KB dan jarak anak, bukan untuk
mau mengikuti program KB, semoga membatasi jumlah anak
dengan pendekatan kepada setiap  Kami siap melakukan
PUS, cakupan KB bisa meningkat. sosialisasi penyakit2
 Kami mendukung KB tetapi jangan menular yang sering
sampai setiap kampong tidak ada terjadi di masyarakat
anak
 Kasi penyuluhan juga menyangkut
dengan penyakit2 menular lainnya
misalnya diare, TBC, DBD dll

2 Masukkan bapak Theodorus Aru (kades  Tanggal posyandu setiap


renduwawo) : bulan sudah disepakati
 Untuk semua kegiatan di desa bersama bidan desa dan
diharapkan Puskesmas melakukan sasarannya
koordinasi dengan Desa sehingga  Jadwal kegiatan di desa
kegiatan bisa berjalan dengan baik, akan dismapiakn melalui
misalnya tanggal2 posyandu juga surat penyampaian ke
harus disampaikan kepada bidan desa desa
sehingga bidan desa bisa bersama
aparat untuk menggerakan sasaran
menuju lokasi pelayanan posyandu.
 Kegiatan apapun dari tim puskesmas
ke desa harus berkoordinasi dengan
pemerintah desa agar hal2 yang
membutuhkan tindak lanjut dari
aparat desa bisa bersama pemdes
untuk menindaklanjuti kegiatan
tersebut

3 Pertanyaan bapak Mus Saze (Kades Langedhawe)  Setiap tiga bulan akan
 Masih banyak jentik di rumah2 dilakukan pemantauan
masyarakat, kira2 berapa lama masa jentik dan abatesasi
pemakaiannya baru boleh diganti lagi? karena masa residu atau
 Untuk penyakit TBC dan ISPA, kira2 berlakunya hanya
tindak lnjutnya seperti apa? sampai 3 bulan
 Untuk TBC dan ISPA
akan dilakukan
beberapa kegiatan yakni
ketuk pintu
TBC/penjaringan TBC ke
semua desa, Pelacakan
kasus TBC untuk teduga
TBC, kunungan rumah
penderita TBC serta
KOntak tracing bagi
anggota keluarga
penderita positif TBC
4 Masukkan dari Bapak Yeremias Lele (kades  Data Ibu hamil akan
rendubutowe) : dilaporkan kepada para
 Data ibu hamil tolong disampaikan kepala desa pada saat
juga kepada kepala desa agar kita ada penambahan ibu
sama2 bisa memantau ibu hamil hamil
tersebut, sehingga tidak terjadi hal2  Tugas bidan di desa
yang tidak diinginkan pada ibu hamil salah satunya yaitu
tersebut mendampingi ibu hamil
 Nakes wajib mendampingi ibu hamil sampai 42 hari setelah
sejak awal kehamilan sampai melahirkan
persalinan sehingga tidak terjadi  Setiap 2 kali setahun
persalinan di luar faskes akan dilakukan
 Tolong dilakukan monitoring setiap 3 monitoring STBM ke
bulan sekali kepada para KK yang desa khususnya desa2
belum mempunyai jamban untuk yang belum dilakukan
mengetahui perkembangan data deklarasi STBM
jamban ataupun sudah sampai di
mana kemajuan pengerjaan jamban
oleh setiap KK yang belum
mempunyai jamban

5 Masukkan dari bapak Servas Ame (kades  Tetap dilakukan


Tengatiba) : penyuluhan KB dan kie
 Untuk bapak PLKB agar menekankan kepada sasaran sehingga
kepada masyarakat bahwa KB bukan mau berKB
membatasi jumlah anak tetapi  Membuat jadwal
membatasi jarak anak pemantauan ibu hamil
 Agar persalinan di luar faskes tidak bersama untuk para
terjadi diharpkan petugas desa nakes puskesmas,
berkoordinasi dengan kepala desa aparat desa dan
sehingga desa bisa memotivasi ibu kecamatan
hamil untuk beristirahat di ruang
tunggu jika sudah mendekati waktu
persalinan

7 Masukkan dari Ketua OMK :  Dilakukan kegiatan


 Banyak anak2 muda maupun orang mobile VCT kepada
tua kita yang suka merantau baik kepada kelompok2 kecil
merantau luar kabupaten maupun di misalnya OMK atau
sekitar rumah, bagaimana caranya kelompok kursus
supaya orang2 tersebut bisa terjaring perkawinan dan
penyakit2 menularnya misalnya TBC, melakukan pelacakan
HIV, Malaria dll? kasus HIV serta kontak
 Soal Desa Siaga bisakah kita tracing terhadap pasien
mengaktifkan kembali desa siaga HIV, Spilis dan Hepatitis
sekaligus melakukan penyegaran  Diusahakn untuk
kepada pengurus desa siaga sehingga melakukan pertemuan
desa siaga bsa kembali aktif? tingkat desa untuk
mengaktifkan kembali
desa siaga

Anda mungkin juga menyukai