Disusun Oleh
Tim Pengembang Kurikulum
Diketahui
Koordinator Wilayah Kecamatan Diverifikasi oleh
Bidang Pendidikan Pengawas
Disahkan oleh
a.n Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar
Demikianlah Berita Acara ini diperbuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Kepala SD PAB 19 Bandar Klippa
Alamat : Jl. Pasar II Desa Bandar Klippa Kec. Percut Sei Tuan Kode Pos 20371
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH DASAR SWASTA PAB 19
NOMOR: D.19/B.429/PAB/VII/2023
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENGEMBANG
KURIKULUM SD
MENGINGAT :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. PP No. 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas PP No. 19
Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. PP No. 19 tahun 2017 Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007
tentang Standar Kepala sekolah / madrasah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.
7. Permendiknas Nomor 63 tahun 2009 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan.
8. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelanggaraan Pendidikan.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang Implementasi
Kurikukulum 2013.
10. Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 Tentang Penumbuhan
Budi Pekerti
11. Panduan Kerja Kepala Sekolah, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidkan Dan Menengah 2017
12. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar Pada K13 Pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah.
13. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor
14 Tahun 2019 Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran .
14. Permendikbudristek No.5 tahun 2022 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah
15. Permendikbudristek No.7 tahun 2022 Tentang Standar Isi
Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar
dan Menengah
16. Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022 Tentang Standar
Proses Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar dan Menengah
17. Permendikbudristek No. 21 Tahun 2022 Tentang Standar
Penilaian Pendidikan Pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
18. Permendikbudristek No.56 tahun 2022 Pedoman Penetapan
Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
19. Keputusan Kepala BSKAP No 033/H/KR/2022 Tahun 2022
Tentang Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia
Dini jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pada
Kurikulum Merdeka
20. Keputusan Kepala BSKAP No 009/H/KR/2022 Tahun 2022
Tentang Dimensi, Elemen dan Sub Elemen Profil Pelajar
Pancasila pada Kurikulum Merdeka
21. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 262/M/2022 Tentang
perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
22. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang
Nomor 421/9082.PSD/2022 Tentang Penetapan Satuan
Pendidikan Pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka
(IKM) Melalui Jalur Mandiri Jenjang Sekolah Dasar (SD)
Diknas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran
2022/2023.
23. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang
Nomor 420/3669.SKR/2023 Tanggal 13 Juni 2023 Tentang
Kalender Pendidikan PAUD, SD dan SMP di Lingkungan Kab.
Deli Serdang TP. 2023/2024.
24. Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor 29 Tahun 2023 Tentang
Penyelenggaraan Muatan Lokal Budaya Deli Serdang pada
Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar di Kabupaten
Deli Serdang.
MEMPERHATIKAN :
Hasil Musyawarah Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan (KOSP) SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa
dipimpin oleh Kepala Sekolah yang dihadiri oleh Pengawas
Sekolah, Komite Sekolah, dan seluruh dewan Guru SD Swasta
PAB 19 Bandar Klippa
Yang dilaksanakan pada hari Kamis, 11 Juli Tahun 2023 di SD
Swasta PAB 19 Bandar Klippa
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama : Susunan Tim Penyusun Kurikulum Operasinal Satuan
Pendidikan (KOSP) SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa
Kedua : Tugas Tim adalah menyusun Kurikulum Operasinal Satuan
Pendidikan (KOSP) SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa sesuai
petunjuk Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
Ketiga : Segala sesuatu yang menyangkut pembiayaan akibat keputusan
ini dibebankan kepada Anggaran Biaya SD Swasta PAB 19
Bandar Klippa Tahun Ajaran 2023/2024.
Keempat : Jika dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat
keputusan ini, maka akan ditinjau dan diperbaiki seperlunya.
5 Pujiati Anggota
Menimbang :
1. Bahwa dalam rangka peningkatan mutu pendidikan perlu adanya rencana dan program
yang jelas yang termuat dalam kurikulum.
2. Bahwa dalam rangka penyusunan KOSP perlu diperhatikan potensi daerah setempat
dan menjalin kerjasama dengan orangtua murid dan masyarakat.
Mengingat :
1. KOSP di dalam pelaksanaannya sangat memerlukan kerjasama dengan orangtua murid
maka dalam penggunaan kurikulum tersebut perlu pengesahan dari pihak orangtua
(Komite Sekolah).
2. Legalisasi dari pihak Komite Sekolah merupakan bagian bagi terselenggaranya
program KOSP
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama : Bahwa KOSP yang diajukan untuk pedoman pelaksanaan proses belajar dan
mengajar pada sekolah SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa dapat kami setujui.
Kedua : Apabila dibelakang hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan.
Ditetapkan di : Percut Sei Tuan
Pada Tanggal : 11 Juli 2023
Ketua Komite Sekolah
(Sadinem, S.Pd)
REKOMENDASI
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN
SD SWASTA PAB 19 BANDAR KLIPPA
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN DELI SERDANG
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Dengan menggunakan instrumen validasi/telaah Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka,
bersama ini :
Nama :NORA NASUTION, S.Pd
NIP :19871128 200903 2 003
Jabatan : Pengawas SD Kecamatan Percut Sei tuan
Memberikan pertimbangan/Rekomendasi kepada Kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar
Klippa Tersebut :
KATA PENGANTAR
Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 jo PP 32
tentang Standar Nasional Pendidikan, setiap sekolah/madrasah wajib mengembangkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berdasarkan kebutuhan khas satuan pendidikan dalam
memenuhi kebutuhan belajar peserta didik.
Kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa disusun dengan berpedoman pada
panduan implementasi Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka yang terintegrasi dengan
bahan pelatihan pelaksanaan kurikulum, Peraturan Menteri Pedidikan dan Kebudayaan yang
relevan, acuan regulasi daerah, dan aturan yang relavan pada tingkat satuan pendidikan.
Di samping memperhatian karakter pelaksanaan kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka,
sekolah mempertimbangkan segenap sumber daya yang sekolah miliki untuk mewujudkan
keunggulan sekolah yang berporos pada usaha mewujudkan visi dan misi. Poros utama
pertimbangan adalah bagaimana merumuskan mutu lulusan yang sekolah harapkan yang
dikembangkan dalam bentuk indikator mutu lulusan seagai basis bagi pengembangan standar
yang lainnya.
Kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa tersusun berkat kerjasama dari berbagai
pihak. Kepala sekolah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan Kurikulum SD Swasta PAB 19
Bandar Klippa dan secara khusus kami sampaikan penghargaan dan terima kasih kepada tim
pengembang kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa yang telah berjuang sehingga
dapat menyelesaikan dokumen tepat pada waktu yang diperlukan.
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar.............................................................................................................. i
Daftar Isi ii
BAB I Pendahuluan ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Landasan Penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah.................................. 4
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum................................................................... 7
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum................................................................... 8
BAB II Tujuan Pendidikan, Visi, Misi Dan Tujuan Sekolah......................................... 11
A. Tujuan Pendidikan............................................................................................ 11
B. Visi Sekolah...................................................................................................... 11
C. Misi Sekolah ................................................................................................... 11
D. Tujuan Sekolah.................................................................................................. 12
BAB III Struktur Dan Muatan Kurikulum...................................................................... 13
A. Struktur Kurikulum Operasional Sekolah......................................................... 13
B. Muatan Kurikulum Operasional Sekolah.......................................................... 18
a. Mata Pelajaran ............................................................................................ 18
b. Pengembangan Diri..................................................................................... 23
c. Beban Belajar.............................................................................................. 26
d. Penilaian ................................................................................................... 27
e. Ketuntasan Belajar...................................................................................... 27
f. Kenaikan kelas dan Kelulusan.................................................................... 30
g. Pendidikan Kecakapan Hidup..................................................................... 31
h. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global.................................. 32
BAB IV Capaian Pembelajaran, TP, ATP, KI dan KD.................................................. 33
A. Tujuan Pembelajaran .......................................................................................33
B. Alur Tujuan Pembelajaran..................................................................................... 70
C. Kompetensi Inti ............................................................................................72
D. Kompetensi Dasar........................................................................................... 74
A. Latar Belakang
Dinamika pendidikan dalam regulasi pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi
mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek pendidikan termasuk
kurikulum. Semula penyelenggaraan pendidikan diatur sepenuhnya oleh Pemerintah
kemudian Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota diberi kewenangan untuk mengelola
penyelenggaraan pendidikan. Dalam kaitan ini, sekolah sebagai lembaga pendidikan melalui
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) telah diberi kewenangan untuk mengelola Pendidikan
yang optimal.
Dalam pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang
sesuai dengan karakteristik daerah. Begitu pula halnya dengan kurikulum sebagai jantungnya
pendidikan perlu Penilaian.
Sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan,
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi,
ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah.
Dari amanat undang-undang tersebut ditegaskan bahwa, Kurikulum dikembangkan
secara berdiversifikasi dengan maksud agar memungkinkan penyesuaian program pendidikan
pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah serta peserta
didik. Kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan. Kurikulum
operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan diwujudkan dalam
bentuk Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka.
Model asesmen kurikulum merdeka memiliki beberapa model yang dapat pendidik
implementasikan dalam proses pembelajaran, yang meliputi asesmen dignostik, asesmen
formatif, dan juga asesmen sumatif. Dikembangkan dan diimplementasikan secara
kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik yang
dinamis.
Adapun pengembangannya harus sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan
bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Pasal 36
Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman
dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat
peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan
daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan nilai-
nilai kebangsaan. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan
atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk
pendidikan menengah.
Kurikulum Merdeka atau Pendidikan Berbasis Karakter siswa adalah kurikulum baru
yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi untuk
melanjutkan Kurikulum 2013. Kurikulum Merdeka merupakan sebuah kurikulum yang
mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham
atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang
tinggi. . Dalam Kurikulum Merdeka mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di
satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.
Kurikulum Merdeka juga akan dilaksanakan pada Tahun Pelajaran 2023/2024 yang di
cetuskan oleh pemerintah sebagai program kelanjutan dari kurikulum 2013. Pengembangan
Kurikulum Merdeka mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
terpadu sesuai dengan karakteristik siswa (berpusat kepada siswa).
Sedangkan Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru
yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk
menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 merupakan
sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa
dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan
santun disiplin yang tinggi. Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan yang diterapkan sejak 2006 lalu. Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib
diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang
pendidikan.
Mekanisme penyusunan Kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa Tahun
Pelajaran 2023/2024 disusun menurut tahapan sebagai berikut : (1) proses penyusunan draf
kurikulum melibatkan stokeholder pendidikan melalui pembentukan Tim Pengembang
Kurikulum (2) draf kurikulum divalidasi oleh Pengawas Sekolah sebagai pihak yang
memahami dan mengusai substansi kurikulum; (3) sebelum dilaksanakan kurikulum tersebut
harus mendapatkan pengesahan dari pejabat berwenang di Dinas Pendidikan Kabupaten Deli
Serdang (4) setelah itu baru kurikulum disosialisasikan melalui berbagai metode kepada
stokeholder pendidikan; (5) setelah disosialisasikan kurikulum dilaksanakan; (6) kemudian
selama perjalanan kurikulum kepala sekolah atau pengawas sekolah wajib untuk
melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum.
Dalam aspek tantangan dan ancaman merupakan faktor eksternal yang dimiliki oleh SD
Swasta PAB 19 Bandar Klippa perlu disikapi secara bijaksana untuk dikelola menjadi sebuah
peluang kemudian dimanfaatkan secara maksimal untuk mewujudkan konsep sekolah yang
benar-benar memperhatikan kepentingan orang tua, masyarakat, peserta didik, dan stoke
holder pendidikan yang lain.
Faktor internal dan eksternal yang nampak di SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa perlu
pula dijadikan pertimbangan oleh pihak sekolah dan dapat ditransformasikan menjadi sumber
daya yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan
Disamping itu, terdapat juga berupa tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus
globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan
teknologi dan informasi, Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat . Rintangan
eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi, pengaruh dan imbas teknosains
serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.
B. Landasan Penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah .
1. Landasan Filosofi
Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini
dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar
Klippa dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk
membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang
lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu
menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah
rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan
demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum.
Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi
ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus
termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu
proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi
dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan
memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan
budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat
kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan
kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik.
Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan
akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum
adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).
Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama mata pelajaran yang sama dengan nama
disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
kecemerlangan akademik. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa
depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan
masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).
2. Landasan Yuridis
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta
peradabann bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI
nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan nasional. Untuk mengembangkan dan
membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat, pendidikan berfungsi
mengembangkan segenap potensi peserta didik “menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab” (UU RI nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional). Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional
maka pengembangan kurikulum haruslah berakar pada budaya bangsa, kehidupan bangsa
masa kini, dan kehidupan bangsa di masa mendatang.
Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Proses pendidikan adalah suatu proses
pengembangan potensi peserta didik sehingga mereka mampu menjadi pewaris dan
pengembang budaya bangsa. Melalui pendidikan berbagai nilai dan keunggulan budaya di
masa lampau diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkan menjadi budaya dirinya, masyarakat,
dan bangsa yang sesuai dengan zaman dimana peserta didik tersebut hidup dan
mengembangkan diri. Kemampuan menjadi pewaris dan pengembang budaya tersebut akan
dimiliki peserta didik apabila pengetahuan, kemampuan intelektual, sikap dan kebiasaan,
ketrampilan sosial memberikan dasar untuk secara aktif mengembangkan dirinya sebagai
individu, anggota masyarakat, warganegara, dan anggota ummat manusia.
Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan bangsa dengan
segala aspek kehidupan yang mencerminkan karakter bangsa masa kini dan masa yang akan
datang. Oleh karena itu, konten pendidikan yang dikembangkan kurikulumi tidak berupa
prestasi besar bangsa di masa lalu semata tetapi juga hal-hal yang berkembang pada saat kini
dan akan berkelanjutan ke masa mendatang. Berbagai perkembangan baru dalam ilmu,
teknologi, budaya, ekonomi, sosial, politik yang dihadapi masyarakat, bangsa dan ummat
manusia dikemas sebagai konten pendidikan. Konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa
kini memberi landasan bagi pendidikan untuk selalu terkait dengan kehidupan masyarakat
dalam berbagai aspek kehidupan, kemampuan berpartisipasi dalam membangun kehidupan
bangsa yang lebih baik, dan memposisikan pendidikan sebagai sesuatu yang tidak terlepas
dari lingkungan sosial, budaya, dan alam. Lagi pula, konten pendidikan dari kehidupan
bangsa masa kini akan memberi makna yang lebih berarti bagi keunggulan budaya bangsa di
masa lalu untuk digunakan dan dikembangkan sebagai bagian dari kehidupan masa kini.
Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan menggunakan apa yang
diperolehnya dari pendidikan ketika mereka telah menyelesaikan pendidikan 12 tahun dan
berpartisipasi penuh sebagai warganegara. Atas dasar pikiran itu maka konten pendidikan
yang dikembangkan dari warian budaya dan kehidupan masa kini perlu diarahkan untuk
memberi kemampuan bagi peserta didik menggunakannya bagi kehidupan masa depan
terutama masa dimana dia telah menyelesaikan pendidikan formalnya. Dengan demikian
sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang menjadi konten pendidikan harus dapat digunakan
untuk kehidupan paling tidak satu sampai dua dekade dari sekarang. Artinya, konten
pendidikan yang dirumuskan dalam Standar Kompetensi Lulusan dan dikembangkan dalam
kurikulum harus menjadi dasar bagi peserta didik untuk dikembangkan dan disesuaikan
dengan kehidupan mereka sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan warganegara yang
produktif serta bertanggungjawab di masa mendatang.
Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan masa kini dan masa
akan datang bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan pretasi bangsa di masa lalu,
serta kemudian diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga dimensi
kehidupan bangsa, masa lalu-masa sekarang-masa yang akan datang, menjadi landasan
filosofis pengembangan kurikulum. Pewarisan nilai dan pretasi bangsa di masa lampau
memberikan dasar bagi kehidupan bangsa dan individu sebagai anggota masyarakat, modal
yang digunakan dan dikembangkan untuk membangun kualitas kehidupan bangsa dan
individu yang diperlukan bagi kehidupan masa kini, dan keberlanjutan kehidupan bangsa dan
warganegara di amsa mendatang. Dengan tiga dimensi kehidupan tersebut kurikulum selalu
menempatkan peserta didik dalam lingkungan sosial-budayanya, mengembangkan kehidupan
individu peserta didik sebagai warganegara yang tidak kehilangan kepribadian dan kualitas
untuk kehidupan masa kini yang lebih baik, dan membangun kehidupan masa depan yang
lebih baik lagi.
A. Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
B. Visi Sekolah
Berdasarkan hasil musyawarah dengan semua warga sekolah yang terkait,
maka visi sekolah yang dirumuskan yaitu:
“Mewujudkan Lembaga Pendidikan Yang Siap Dan Mampu Meningkatkan
Prestasi, Sopan, Santun, Beriman Dan Bertaqwa, Serta Mencintai Lingkungan”
C. Misi Sekolah
Untuk mewujudkan visi tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya yang dapat
dilakukan antara lain:
a. Meningkatkan disiplin
b. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan
c. Melaksanakan tambahan les diluar kegiatan belajar mengajar
d. Melaksanakan ibadah keagamaan bersama siswa dan guru
e. Meningkatkan kegiatan ektrakurikuler dan keterampilan
f. Menanamkan cinta lingkungan
g. Membiasakan 5S sesama siswa dan guru
h. Menanamkan rasa tanggung jawab dan saling menghormati
i. Koordinasi dengan instansi terkait
j. Mengikut sertakan dalam KSN dan O2SN
k. Membina siswa hemat penggunaan listrik, air dan plastic
l. Melaksanakan pembinaan pendidikan lanjutan tenaga pendidikan dan tenaga
kependidikan yang linear.
D. Tujuan Sekolah
1. Terwujudanya lulusan yang unggul dalam bidang akademik dan non akademik
serta berkarakter pancasila.
2. Tercapainya lulusan peserta didik 100% dan untuk semua mata pelajaran Ujian
Sekolah rata-rata minimal 75
3. Tercapainya peserta didik mengikuti lomba minimal tingkat kecamatan hingga
sampai tingkat internasional.
4. Terwujudanya pendidikan yang menjamin hak belajar bagi setiap peserta didik.
5. Terwujudnya pendidikan menggunakan pendekatan atau model yang beragam
6. Terlaksananya kegiatan belajar mengajar dengan menumbuhkan pendidikan
karakter untuk semua mata pelajaran.
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
Kelompok A
4 Matematika 6 6
Kelompok B
Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas III dan VI di atas dapat diterapkan
dalam pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan
dengan seni, budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan
dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan dilakukan
juga terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran. Penyederhanaan dilakukan dengan
menghilangkan Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan
antarmata pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia
perkembangan psikologis peserta didik.
Di kelas VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan memiliki Kompetensi
Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran Kompetensi Dasar IPA dan IPS,
sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam berbagai
tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata
pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema.
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum
diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa antara
lain Pramuka (Wajib), dan Usaha Kesehatan Sekolah. Mata pelajaran Kelompok A adalah
kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran
Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh
pemerintah daerah. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai
dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut.
a. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada siswa
sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata
pelajaran ditentukan oleh keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat
satuan pendidikan. Metode dan pendekatan pada mata pelajaran tergantung pada ciri
khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan pada
kondisi yang tersedia di sekolah.Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari mata
pelajaran wajib dan pilihan pada setaiap satua pendidikan.
1. Pendidikan Agama Islam
Tujuan :
● Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman peserta
didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus
berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
● Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu
manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis,
berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta
mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
2. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
● Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
● Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi.
● Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-
bangsa lainnya.
● Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung
atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun
2018.
3. Bahasa Indonesia
Tujuan
● Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulis.
● Menghargai dn bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara
● Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan.
● Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
serta kematangan emosional dan sosial.
● Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa.
● Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun
2018.
4. Matematika
Tujuan:
● Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah.
● Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika.
● Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
● Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah.
● Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37
Tahun 2018.
9. Bahasa Inggris
Tujuan :
● Mengenalkan cara mengeja huruf abjad dalam Bahasa Inggris
● Meningkatkan baca teks dalam Bahasa Inggris
● Meningkatkan vocab mengenai diri sendiri dan lingkungan sekitar
● Memiliki kemampuan untuk conversation sesama teman dan guru
● Kemampuan untuk berani tampil dengan menggunakan Bahasa Inggris
● Mengembangkan sikap disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan
demokratis
● Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan
communication
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018
b. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi
dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang yang dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada
mata pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan dengan cara :
a. Identifikasi
● Daya dukung dan potensi
● Bakat dan minat siswa.
b. Pemetaan
● Jenis layanan pengembangan diri
● Petugas yang melayani
● Siswa yang dilayani
c. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan Program
(Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang dikembangkan, Materi Pokok,
Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar).
● Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
● Monitoring Pelaksanan
● Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
● Analisis hasil penilaian (berbasis data, propesional, realitis, valid, transparan
dan akuntable)
● Pelaporan : Umum dalam format raport
Rinci dalam buku laporan pengembangan diri.
Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti :
1. Kegiatan Ektrakurikurer
Tujuan
⮚ Menumbuh kembangkan sikap-sikap kewiraan kepada peserta didik, seperti sikap
kesatria, suka menolong tanpa pamrih, berani dan bertanggung jawab.
⮚ Mengembangkan potensi dan minat peserta didik, sehingga lebih aktif dan kreatif,
mencintai alam sekitar, dan dapat menjadi contoh penggerak pembangunan mental di
sekitar lingkungannya
2. Kegiatan Pembiasaan
Guna mengembangkan nilai religi,nilai-nilai sportifitas kehidupan berbangsa dan
bernegara pembentukan karakter siswa dilakukan melalui :
a. Pembiasaan Rutin
Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas maupun di
sekolah.Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam kegiatan rutin di SD Swasta
PAB 19 Bandar Klippa adalah sebagai berikut:
▪ Upacara bendera setiap hari senin
▪ Berdoa sebelum dan sesudah belajar
▪ Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk kelas
▪ Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah belajar
▪ Membaca buku di perpustakaan
b. Terprogram
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada tingkat kelas
maupun tingkat sekolah.
▪ Kegiatan Keagamaan Pesantren kilat
▪ Pekan Kreatifitas dan olahraga
▪ Peringatan Hari Besar Nasional
▪ Karyawisata, darmawisata, study tour
▪ Bina Olimpiade MIPA
c. Spontan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa dibatasi oleh ruang.
▪ Membiasakan memberi salam
▪ Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
▪ Membiasakan antri
▪ Membiasakan membantu teman yang kena musibah
▪ Berdiskusi dengan baik dan benar
3. Kegiatan Keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang lebih
mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan yang lain
kepada siswanya.
a. Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
b. Mentaati tatatertib yang berlaku di sekolah
c. Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih
d. Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal
e. Memberi contoh penampilan sederhana
f. Menanamkan budaya membaca
g. Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah
h. Memuji hasil kerja siswa yang baik
4. Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme
a. Peringatan Hari Kemerdekaan RI
b. Peringatan Hari Pahlawan
c. Peringatan Hari Pendidikan Nasional
5. Pengembangan Potensi dan Ekpresi Diri
Pengembangan Potensi dan Ekspresi Diri yang dikembangkan di SD Swasta PAB
19 Bandar Klippa adalah keterampilan yang disesuaikan dengan kemampuan potensi
sumber daya sekolah seperti :
a. Program Permainan Edukatif
b. Program Menggambar
c. Program study tour
d. Program cerdas cermat
c. Beban Belajar
A. Beban Ajar Kurikulum Merdeka
Beban belajar di SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa kelas I yaitu 30 jam, kelas II yaitu
32 jam sedangkan untuk kelas V, IV yaitu 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD Swasta
PAB 19 Bandar Klippa. adalah 35 menit. Berikut Tema-Tema Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila yang cocok untuk jenjang SD pada SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa
yaitu:
- Gaya Hidup Berkelanjutan
- Bhineka Tunggal Ika
- Bangunlah Jiwa dan Raganya
- Rekayasa dan Teknologi
- Kewirausahaan
b) Beban Ajar Kurikulum 2013
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama
satu semester. Beban belajar di SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa kelas III dan VI masing-
masing 34 sedangkan untuk kelas VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD
Swasta PAB 19 Bandar Klippa. adalah 35 menit. Dengan adanya tambahan jam belajar ini
dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk
mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran
siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian
informasi karena peserta didik perlu latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan
berkomunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru
dalam mendidik peserta didik sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan
menerapkan apa yang sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat
sekitarnya. Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian
proses dan hasil belajar.
d. Penilaian
A. Asesmen Kurikulum Merdeka
Model asesmen kurikulum merdeka memiliki beberapa model yang dapat pendidik
implementasikan dalam proses pembelajaran, yang meliputi asesmen dignostik,
asesmen formatif, dan juga asesmen sumatif.
B. Penilaian Kurikulum 2013
Sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis
portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,
ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian
sekolah/madrasah.
e .Ketuntasan Belajar
A. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Setiap satuan pendidikan dan pendidik akan menggunakan alur Tujuan
Pembelajaran dab Modul Ajar yang berbeda, oleh karena itu untuk mengidentifikasi
ketercapaian tujuan pembelajaran, pendidik akan menggunakan kriteria yang berbeda
baik dalam angka kuantitatif atau kualitatif sesuai dengan karakteristik: a) tujuan
pembelajaran, b) aktivitas pembelajaran, c) assesmen yang dilaksanakan.
Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran diturunkan dari indikator assesmen
suatutujuan pembelajaran yang mencerminkan ketercapaian kompetensi pada tujuan
pembelajaran. Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran berfungsi untuk
merefleksikan proses pembelajaran dan mendiagnosis tingkat penguasaan kompetensi
peserta didik agar pendidik dapat memperbaiki proses pembelajaran dan atau
memberikan intervensi pembelajaran yang sesuai kepada peserta didik. Kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran tidak menjadi standar minimum yang harus dicapai
peserta didik.
Setiap peserta didik mungkin berada pada kriteria pencapaian yang berbeda,
dengan demikian kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran menjadi sumber informasi
atau data bagi pendidik untuk menentukan tindak lanjut penyesuaian pembelajaran
sesuai kondisi peserta didik. Pada Kurikulum Merdeka tidak ada Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM).
TABEL 3.5
STANDAR KRITERIA LULUSAN (SKL)
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
UJIAN SEKOLAH (US)
Rata-rata 70
4. Pendidikan Agama 80
5. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 70
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 70
7. Seni Budaya dan Keterampilan 70
8. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 70
9. Mulok 70
Rata-rata 71.67
Sesuai dengan ketentuan PP.19/2005 Pasal 72 Ayat (1),siswa dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan dasar setelah :
1. Siswa menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria ketuntasan
belajar minimal pada semua Kompetensi Dasar (KD) Kompetensi Inti (KI) dan
Indikator semua mata pelajaran.
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran,
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan
kepribaduian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani olahraga dan kesehatan.
3. Persentasi kehadiran minimal 75%
4. Lulus Ujian Sekolah
Akidah Peserta didik mengenal rukun iman kepada Allah melalui nama-namanya
yang agung (asmaulhusna) dan mengenal para malaikat dan
tugas yang diembannya.
Akhlak Pada elemen akhlak, peserta didik menghormati dan berbakti kepada
orang tua dan guru, dan menyampaikan ungkapan- ungkapan positif
(kalimah ṫayyibah) dalam keseharian. Peserta didik memahami arti
keragaman sebagai sebuah ketentuan dari Allah SWT. (sunnatullāh).
Peserta didik mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya dan
lingkungan yang lebih luas, percaya diri mengungkapkan pendapat
pribadi, memahami pentingnya musyawarah untuk mencapai
kesepakatan dan pentingnya persatuan.
Fikih Pada elemen fikih, peserta didik dapat melaksanakan puasa, salat
jumat dan salat sunah dengan baik, memahami konsep balig dan
tanggung jawab yang menyertainya (taklīf).
Sejarah Peradaban Islam Dalam pemahamannya tentang sejarah, peserta didik mampu
menceritakan kondisi Arab pra Islam, masa kanak-kanak dan remaja
Nabi Muhammad saw. hingga diutus menjadi rasul, berdakwah,
hijrah dan membangun Kota Madinah.
Kelas V
Capaian pembelajaran PAI
Elemen Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase C, Peserta didik mampu membaca, menghafal, menulis, dan
Al-Qur’an Hadis memahami pesan pokok surah-surah pendek dan ayat Al- Qur’an tentang
keragaman dengan baik dan benar..
Pada akhir fase C, Peserta didik dapat mengenal Allah melalui
Akidah asmaulhusna, memahami keniscayaan peritiwa hari akhir, qada' dan qadr.
Akhlak Pada akhir fase C, Peserta didik mengenal dialog antaragama dan
kepercayaan dan menyadari peluang dan tantangan yang bisa muncul dari
keragaman di Indonesia. Peserta didik memahami arti ideologi secara
sederhana dan pandangan hidup dan memahami pentingnya menjaga
kesatuan atas keberagaman
Fikih Pada akhir fase C, peserta didik mampu memahami zakat, infak, sedekah,
dan hadiah, memahami ketentuan haji, halal dan haram, serta
mempraktikkan puasa sunah.
Sejarah Peradaban Peserta didik menghayati ibrah dari kisah Nabi Muhammad saw. di masa
Islam separuh akhir kerasulannya serta kisah Khulafau Rasyidin.
1 Allah Berkarya Pada elemen Allah berkarya peserta didik belajar untuk memahami
Allah yang diimaninya sebagai Pencipta, Pemelihara, Penyelamat, dan
Pembaru. Manusia diciptakan menurut gambar Allah yang diberi
mandat untuk membangun, memanfaatkan, dan memelihara ciptaan
Allah bagi kesejahteraan manusia. Allah memelihara manusia dengan
menciptakan flora dan fauna bagi keseimbangan ekosistem dan
kebutuhan manusia. Allah hadir dalam berbagai peristiwa kehidupan.
Allah melengkapi manusia dengan kemampuan berpikir, berkarya dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Manusia
diselamatkan melalui pengorbanan Yesus Kristus. Manusia menjalani
kehidupan sebagai makhluk sosial yang berbudaya, mengembangkan
demokrasi, dan hak azasi manusia. Allah membarui manusia melalui
karya Roh Kudus.
2 Manusia dan Nilai-nilai Pada elemen manusia dan nilai-nilai kristiani peserta didik belajar
Kristiani tentang hakikat manusia sebagai ciptaan Allah yang terbatas. Dalam
keterbatasannya, manusia diberi hak dan tanggung jawab. Memahami
dan menerapkan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan seharihari,
melalui sikap rendah hati, peduli terhadap sesama, menerapkan kasih,
setia dan keadilan. dalam kehidupan. Perwujudan nilai-nilai kristiani
juga nampak melalui sikap kritis terhadap berbagai bentuk
diskriminasi, menghargai perbedaan, rukun, toleran serta menerapkan
disiplin hidup dalam masyarakat majemuk.
3 Gereja dan Masyarakat Pada elemen gereja dan masyarakat majemuk peserta didik belajar
Majemuk tentang hidup bergereja dan bermasyarakat serta memahami tanggung
jawab terhadap gereja, bangsa dan negara. Peserta didik memahami
makna kehadiran gereja bagi umat Kristen dan dunia serta mengkritisi
berbagai bentuk pelayanan gereja. Mensyukuri keragaman suku,
budaya bangsa, dan agama sebagai anugerah Allah. Mengembangkan
kehidupan harmonis dalam kehidupan bersama melalui sikap terbuka,
toleran, dan inklusif terhadap sesama dalam masyarakat majemuk.
Memahami model-model dialog dan kerja sama antar umat beragama
dalam rangka moderasi beragama.
4 Alam dan Lingkungan Pada elemen alam dan lingkungan hidup, peserta didik belajar
Hidup membangun hubungan yang harmonis dengan alam, memelihara dan
melestarikan alam sebagai wujud syukur kepada Allah. Pada elemen
ini peserta didik mensyukuri bahwa Allah Mahakuasa hadir melalui
alam ciptaan. Menyadari bahwa manusia diberi tugas oleh Allah untuk
mengolah dan memelihara alam dengan mengkritisi tindakan manusia
yang merusak alam dan menerapkan sikap ugahari.
1 Allah Berkarya Pada elemen Allah berkarya peserta didik belajar untuk Memahami
Allah menciptakan, manusia (perempuan dan laki-laki), flora dan
fauna, dan melakukan tindakan nyata sebagai wujud syukur,
Memahami pemeliharaan Allah pada manusia secara umum dan
dirinya melalui kehadiran orang tua, keluarga, dan guru serta
melakukan tindakan nyata sebagai wujud syukur
2 Manusia dan Nilai-nilai Pada elemen manusia dan nilai-nilai kristiani peserta didik belajar
Kristiani tentang Memahami dirinya memiliki berbagai anggota tubuh yang
bermanfaat serta menunjukkan sikap bertanggung jawab menjaga
tubuh untuk tetap sehat, Mengasihi dan bergaul dengan semua orang,
menghargai perbedaan, menjaga kerukunan, dan menerapkan hidup
disiplin di rumah dan di sekolah
3 Gereja dan Masyarakat Pada elemen gereja dan masyarakat majemuk peserta didik belajar
Majemuk tentang Menerima tugas panggilan gereja untuk bersekutu, bersaksi,
dan melayani, Mensyukuri keragaman suku, budaya, bangsa, dan
agama sebagai anugerah Allah
4 Alam dan Lingkungan Pada elemen alam dan lingkungan hidup, peserta didik belajar
Hidup membangun hubungan yang harmonis dengan alam, Mensyukuri Allah
hadir dalam seluruh alam ciptaan dan berbagai fenomena alam,
Melakukan tindakan sederhana dalam upaya tanggung jawab terhadap
alam dan lingkungan sekitarnya
CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SD
KELAS: V
Pada fase ini, peserta didik menerima karya Allah yang menciptakan dan memelihara dirinya
sehingga peserta didik mampu beraktivitas di sekolah, mengenal lingkungan dan
peraturannya, menerima keberagaman, serta mensyukuri alam lingkungan hidup secara
bertanggung jawab.
No. Elemen Deskripsi
1 Allah Berkarya Pada elemen Allah berkarya peserta didik belajar untuk Memahami
Allah menciptakan, dan memelihara manusia di tengah kehidupan di
sekolah.
2 Manusia dan Nilai-nilai Pada elemen manusia dan nilai-nilai kristiani peserta didik belajar
Kristiani tentang Mengenal lingkungan dan peraturan di sekolah.
3 Gereja dan Masyarakat Pada elemen gereja dan masyarakat majemuk peserta didik belajar
Majemuk tentang Menerima tugas panggilan gereja untuk bersekutu, bersaksi,
dan melayani, Mensyukuri keragaman suku, budaya, bangsa, dan
agama sebagai anugerah Allah
4 Alam dan Lingkungan Pada elemen alam dan lingkungan hidup, peserta didik belajar
Hidup Mensyukuri alam dan lingkungan hidup pemberian Allah dengan
bertanggung jawab.
Pancasila Peserta didik mampu mengenal dan menceritakan simbol dan sila-sila
Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila. Peserta didik mampu
mengidentifikasi dan menjelaskan hubungan antara simbol dan sila dalam
lambang negara Garuda Pancasila. Peserta didik mampu menerapkan nilai-
nilai Pancasila di lingkungan keluarga dan sekolah
Undang-Undang Peserta didik mampu mengenal aturan di lingkungan keluarga dan sekolah.
Dasar Negara Peserta didik mampu menceritakan contoh sikap mematuhi dan tidak
Republik mematuhi aturan di keluarga dan sekolah. Peserta didik mampu menunjukkan
Indonesia Tahun perilaku mematuhi aturan di keluarga dan sekolah.
1945
Bhinneka Peserta didik mampu menyebutkan identitas dirinya sesuai dengan jenis
Tunggal kelamin, ciri-ciri fisik, dan hobinya. Peserta didik mampu menyebutkan
Ika identitas diri (fisik dan non fisik) keluarga dan teman-temannya di lingkungan
rumah dan di sekolah. Peserta didik mampu menceritakan dan menghargai
perbedaan baik fisik (contoh : warna kulit, jenis rambut, dll) maupun nonfisik
(contoh : miskin, kaya, dll) keluarga dan teman-temannya di lingkungan
rumah dan sekolah.
Negara Kesatuan Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menceritakan bentuk kerja sama
Republik dalam keberagaman di lingkungan keluarga dan sekolah. Peserta didik mampu
Indonesia mengenal ciri-ciri fisik lingkungan keluarga dan sekolah, sebagai bagian tidak
terpisahkan dari wilayah NKRI. Peserta didik mampu menyebutkan contoh
sikap dan perilaku menjaga lingkungan sekitar serta mempraktikkannya di
lingkungan keluarga dan sekolah.
Pancasila Peserta didik mampu memahami dan menjelaskan makna sila-sila Pancasila serta
menceritakan contoh penerapan sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sesuai
dengan perkembangan dan konteks peserta didik. Peserta didik mampu menerapkan
nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Undang-Undang Peserta didik mampu mengidentifikasi aturan di keluarga, sekolah, dan lingkungan
Dasar Negara sekitar tempat tinggal serta melaksanakannya dengan bimbingan orang tua dan
Republik guru. Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajikan hasil identifikasi hak
Indonesia Tahun dan kewajiban sebagai anggota keluarga dan sebagai warga sekolah. Peserta didik
1945 melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga dan sebagai warga
sekolah.
Bhinneka Peserta didik mampu menjelaskan identitas diri, keluarga, dan teman-temannya
Tunggal sesuai budaya, minat, dan perilakunya. Peserta didik mampu mengenali dan
Ika menyebutkan identitas diri (fisik dan non-fisik) orang di lingkungan sekitarnya.
Peserta didik mampu menghargai perbedaan karakteristik baik fisik (contoh
: warna kulit, jenis rambut, dll) maupun non fisik (contoh : miskin, kaya, dll) orang
di lingkungan sekitar. Peserta didik mampu menghargai kebinekaan suku bangsa,
sosial budaya, dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
Negara Kesatuan Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajikan berbagai bentuk
Republik keberagaman suku bangsa, sosial budaya di lingkungan sekitar. Peserta didik
Indonesia mampu memahami lingkungan sekitar
(RT/RW/desa/kelurahan, dan kecamatan) sebagai bagian tidak terpisahkan dari
wilayah NKRI. Peserta didik mampu menampilkan sikap kerja sama dalam
berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang
terikat persatuan dan kesatuan.
Kelas V
Capaian pembelajaran Pendidikan Pancasila
Elemen Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase C, Peserta didik mampu memahami dan menyajikan hubungan
Pancasila antarsila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh. Peserta didik
mampu mengidentifikasi dan menyajikan makna nilai-nilai Pancasila sebagai
pandangan hidup berbangsa dan bernegara. Peserta didik mampu menerapkan
nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat
Undang Dasar Negara Pada akhir fase C, Peserta didik mampu menganalisis dan menyajikan hasil
Republik Indonesia analisis bentuk-bentuk sederhana norma, aturan, hak, dan kewajiban dalam
Tahun 1945 kedudukannya sebagai anggota keluarga, warga sekolah, dan bagian dari
masyarakat.
Pada akhir fase C, Peserta didik mampu menganalisis, menyajikan hasil
Bhinneka Tunggal analisis, menghormati, menjaga, dan melestarikan keragaman budaya dalam
Ika bingkai Bhinneka Tunggal Ika di lingkungan sekitarnya
Negara Kesatuan Pada akhir fase C, Peserta didik mampu mengenal wilayahnya dalam konteks
Republik Indonesia kabupaten/kota, provinsi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah
NKRI. Peserta didik mampu membangun kebersamaan, persatuan, dan
berkontribusi menciptakan kenyamanan di sekolah dan lingkungan sekitar.
Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang menunjukkan
Membaca minat terhadap teks yang dibaca atau dipirsa. Peserta didik mampu membaca kata-
dan Memirsa kata yang dikenalinya sehari-hari dengan fasih. Peserta didik mampu memahami
informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan,
narasi imajinatif, dan puisi anak. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru
dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.
Peserta didik mampu berbicara dengan santun tentang beragam topik yang dikenali
Berbicara dan menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Peserta didik
Mempresentasikan mampu merespons dengan bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan
menanggapi komentar orang lain
(teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun dalam suatu percakapan.
Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan atau tanpa
bantuan gambar/ilustrasi.
Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu isi informasi yang dibaca atau
didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca
dengan topik diri dan lingkungan.
Menulis Peserta didik mampu menunjukkan keterampilan menulis permulaan dengan benar
(cara memegang alat tulis, jarak mata dengan buku, menebalkan garis/huruf, dll.)
di atas kertas dan/atau melalui media digital. Peserta didik mengembangkan tulisan
tangan yang semakin baik.
Peserta didik mampu menulis teks deskripsi dengan beberapa kalimat sederhana,
menulis teks rekon tentang pengalaman diri, menulis kembali narasi
berdasarkan teks fiksi yang dibaca atau didengar, menulis teks prosedur tentang
kehidupan sehari-hari, dan menulis teks eksposisi tentang kehidupan sehari- hari.
Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan,
informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau
didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan
atau dari media audio.
Elemen Capaian Pembelajaran
Membaca dan Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan
Memirsa sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.
Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf
yang telah dikenalinya dengan fasih. Peserta didik mampu memahami ide
pokok dan ide pendukung pada teks informatif. Peserta didik mampu
menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi. Peserta
didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan
yang dipirsa sesuai dengan topik.
Berbicara dan Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur
Mempresentasikan yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.
Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan,
penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif. Peserta didik
mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan
mematuhi tata caranya. Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu
informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang
beraneka ragam.
Menulis Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks
prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam,
informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam. Peserta didik
terampil menulis tegak bersambung.
Kelas V
Capaian pembelajaran Bahasa Indonesia
Elemen Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase ini, Peserta didik mampu menganalisis informasi berupa fakta,
Menyimak prosedur dengan mengidentifikasikan ciri objek dan urutan proses kejadian dan
nilai-nilai dari berbagai jenis teks informatif dan fiksi yang disajikan dalam
bentuk lisan, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar) dan audio.
Pada akhir Fase ini, Peserta didik mampu membaca kata-kata dengan berbagai
Membaca– Memirsa pola kombinasi huruf dengan fasih dan indah serta memahami informasi dan
kosakata baru yang memiliki makna denotatif, literal, konotatif, dan kiasan
untuk mengidentifikasi objek, fenomena, dan karakter.
Berbicara- Pada akhir Fase ini, Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan
Mempresentasikan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks.
Menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan
kiasan; pilihan kata yang tepat sesuai dengan norma budaya; menyampaikan
informasi dengan fasih dan santun.
Menulis Pada akhir Fase ini, Peserta didik mampu menulis teks eksplanasi, laporan, dan
eksposisi persuasif dari gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi;
menjelaskan hubungan kausalitas, serta menuangkan hasil pengamatan untuk
meyakinkan pembaca.
Bilangan Pada akhir fase A, peserta didik menunjukkan pemahaman dan memiliki intuisi
bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 100, mereka dapat
membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan,
serta melakukan komposisi (menyusun) dan dekomposisi (mengurai) bilangan.
Peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan
menggunakan benda-benda konkret yang banyaknya sampai 20.
Peserta didik menunjukkan pemahaman pecahan sebagai bagian dari
keseluruhan melalui konteks membagi sebuah benda atau kumpulan benda
sama banyak, pecahan yang diperkenalkan adalah setengah dan seperempat.
Aljabar Pada akhir Fase A, peserta didik dapat menunjukan pemahaman makna simbol
matematika "=" dalam suatu kalimat matematika yang terkait dengan
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 20 menggunakan
gambar. Contoh:
Peserta didik dapat mengenali, meniru, dan melanjutkan pola bukan bilangan
(misalnya, gambar, warna, suara)
Pengukuran Pada akhir Fase A, peserta didik dapat membandingkan panjang dan berat
benda secara langsung, dan membandingkan durasi waktu. Mereka dapat
mengukur dan mengestimasi panjang benda menggunakan satuan tidak baku.
Geometri Pada akhir Fase A, peserta didik dapat mengenal berbagai bangun datar
(segitiga, segiempat, segibanyak, lingkaran) dan bangun ruang (balok, kubus,
kerucut, dan bola). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai
(dekomposisi) suatu bangun datar (segitiga, segiempat, dan segibanyak).
Peserta didik juga dapat menentukan posisi benda terhadap benda lain (kanan,
kiri, depan belakang).
Analisis Data dan Pada akhir fase A, peserta didik dapat mengurutkan, menyortir,
Peluang mengelompokkan, membandingkan, dan menyajikan data dari banyak benda
dengan menggunakan turus dan piktogram paling banyak 4 kategori.
8 8 8
senilai menggunakan gambar dan simbol matematika.
Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada
bilangan desimal. Mereka dapat menyatakan pecahan desimal persepuluhan dan
perseratusan, serta menghubungkan pecahan desimal perseratusan dengan konsep
persen.
Aljabar Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam
sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan
pada bilangan cacah sampai 100 (contoh: 10 + … = 19, 19 - … = 10)
Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau
obyek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan
penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100.
Pengukuran Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda
menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku
panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume
menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah.
Geometri Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun
datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan
mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika
memungkinkan.
Analisa Data Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan,
dan Peluang menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar,
piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan).
Kelas V
Capaian pembelajaran Matematika
Elemen Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi
bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat
Bilangan
membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan,
melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut.
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menentukan keliling dan luas berbagai
Pengukuran bentuk bangun datar (segitiga, segiempat, dan segibanyak) serta gabungannya.
Mereka dapat menghitung durasi waktu dan mengukur besar sudut.
Geometri Pada akhir fase C, peserta didik dapat mengonstruksi dan mengurai bangun
ruang (kubus, balok,dan gabungannya) dan mengenali visualisasi spasial
(bagian depan, atas, dan samping). Mereka dapat membandingkan karakteristik
antar bangun datar dan antar bangun ruang. Mereka dapatmenentukan lokasi
pada peta yang menggunakan sistem berpetak.
Analisis Data dan Pada akhir fase C, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan,
Peluang menyajikan, dan menganalisis data banyak benda dan data hasil pengukuran
dalam bentuk gambar, piktogram, diagram batang, dan tabel frekuensi untuk
mendapatkan informasi. Mereka dapat menentukan kejadian dengan
kemungkinan yang lebih besar dalam suatu percobaan acak.
Pemahaman Peserta didik menganalisis hubungan antara bentuk serta fungsi bagian tubuh pada
IPAS (sains dan manusia (pancaindra). Peserta didik dapat membuat simulasi menggunakan bagan/alat
sosial) bantu sederhana tentang siklus hidup makhluk hidup. Peserta didik dapat
mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam di
lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan upaya pelestarian makhluk hidup.
Peserta didik mengidentifikasi proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk energi
dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik mengidentifikasi sumber dan bentuk energi serta menjelaskan proses
perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari (contoh: energi kalor, listrik,
bunyi, cahaya). Peserta didik memanfaatkan gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-
hari, mendemonstrasikan berbagai jenis gaya dan pengaruhnya terhadap arah, gerak dan
Elemen Capaian Pembelajaran
bentuk benda. Peserta didik mendeskripsikan terjadinya siklus air dan kaitannya dengan
Keterampilan proses
upaya
1. menjaga ketersediaan air.
Mengamati
Di akhir fase ini,
Di akhir fasepeserta didik didik
ini, peserta menjelaskan tugas,fenomena
mengamati peran, dandan
tanggung jawab
peristiwa sebagai
secara
warga sekolah serta
sederhana mendeskripsikan
dengan menggunakanbagaimana interaksi
pancaindra dan sosial
dapat yang terjadi di
mencatat sekitar
hasil
tempat tinggal dan sekolah. Peserta didik mengidentifikasi ragam bentang alam dan
pengamatannya.
keterkaitannya
2. dengan profesidan
Mempertanyakan masyarakat.
memprediksi
Peserta
Dengan menggunakan panduan,letak
didik mampu menunjukkan kota/kabupaten
peserta dan provinsi
didik mengidentifikasi tempat tinggalnya
pertanyaan yang
padadapat
peta konvensional/digital. Peserta
diselidiki secara ilmiah didik mendeskripsikan
dan membuat keanekaragaman
prediksi berdasarkan hayati,
pengetahuan
keragaman budaya,sebelumnya.
yang dimiliki kearifan lokal dan upaya pelestariannya.
Peserta didik mengenal keragaman budaya, kearifan lokal, sejarah (baik tokoh maupun
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan Dengan panduan, peserta
periodisasinya) di provinsi tempat tinggalnya serta menghubungkan dengan konteks
didik membuat rencana dan melakukan langkah-langkah operasional untuk
kehidupan saat ini. Peserta didik mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan,
menjawab pertanyaan
mengenal nilai mata uang dan mendemonstrasikan bagaimana uang
yang diajukan. Menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan
digunakan untuk mendapatkan nilai manfaat/ memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
mengutamakan keselamatan. Peserta didik menggunakan alat bantu pengukuran
untuk mendapatkan data yang akurat.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi Mengorganisasikan data
dalam bentuk tabel dan grafik sederhana untuk menyajikan data dan
mengidentifikasi pola. Peserta didik
membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi dan memberikan
alasan yang bersifat ilmiah.
5. Mengevaluasi dan refleksi Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan
dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses
penyelidikan.
6. Mengomunikasikan hasil Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara lisan
dan tertulis dalam berbagai format.
Kelas V
Capaian pembelajaran IPAS
Elemen Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase ini, Peserta didik melakukan simulasi dengan menggunakan
Pemahaman IPAS (sains gambar/bagan/alat/media sederhana tentang sistem organ tubuh manusia
dan sosial) (sistem pernapasan/pencernaan/peredaran darah) yang dikaitkan dengan cara
menjaga kesehatan organ tubuhnya dengan benar
Di akhir fase ini, peserta didik mengenal berbagai macam kegiatan ekonomi
masyarakat dan ekonomi kreatif di lingkungan sekitar. Dengan penuh
kesadaran, peserta didik melakukan suatu tindakan atau mengambil suatu
keputusan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari berdasarkan
pemahamannya terhadap kekayaan kearifan lokal yang berlaku di wilayahnya
serta nilai-nilai ilmiah dari kearifan lokal tersebut.
Kelas IV
Capaian pembelajaran PJOK Kelas IV :
Elemen Capaian Pembelajaran
Keterampilan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik menunjukkan kemampuan dalam
mempraktikkan variasi dan kombinasi aktivitas pola gerak dasar, permainan
dan olahraga, aktivitas senam lantai sederhana, aktivitas gerak berirama, dan
aktivitas olahraga air yang disesuaikan dengan kemampuan juga karakteristik
peserta didik (kondisional).
Pengetahuan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik memahami prosedur variasi dan kombinasi
pola gerak dasar, permainan dan olahraga, aktivitas senam lantai sederhana,
aktivitas gerak berirama, dan aktivitas olahraga air yang disesuaikan dengan
kemampuan juga karakteristik peserta didik (kondisional).
Pemanfaatan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat memahami prosedur dan
mempraktikkan latihan pengembangan kebugaran jasmani, menunjukkan
kemampuan dalam menerapkan pola hidup sehat (perlunya aktivitas jasmani,
istirahat, pengisian waktu luang, serta memilih makanan bergizi dan seimbang).
Peserta didik juga dapat menunjukkan kemampuan dalam menerapkan konsep
pemeliharaan kebersihan dan kesehatan alat reproduksi, serta kesehatan diri dan
orang lain dari penyakit menular dan tidak menular sesuaikan dengan
kemampuan dan karakteristik peserta didik.
Pengembangan Karakter Pada akhir fase ini, peserta didik dapat menunjukkan perilaku bertanggung
jawab untuk belajar mengarahkan diri dalam proses pembelajaran serta
menerima dan mengimplementasikan arahan dan umpan balik yang diberikan
guru yang disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik.
Nilai-Nilai Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat memahami ukuran dan intensitas
aktivitas jasmani (ringan, sedang, dan berat) yang berhubungan dengan
kesehatan, menumbuhkembangkan unsur kegembiraan, tantangan, percaya diri,
serta dapat mengekspresikan diri ketika berinteraksi sosial yang disesuaikan
dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik.
Kelas V
Capaian pembelajaran PJOK Kelas V :
Elemen Capaian Pembelajaran
Keterampilan Gerak Pada akhir fase C peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam
mempraktikkan modifikasi berbagai aktivitas pola gerak dasar dan
keterampilan gerak berupa permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas
gerak berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air (kondisional).
Pengetahuan Gerak Pada akhir fase C peserta didik dapat menerapkan konsep dan prinsip
modifikasi berbagai aktivitas pola gerak dasar dan keterampilan gerak berupa
permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan
aktivitas permainan dan olahraga air (kondisional).
Pemanfaatan Gerak Pada akhir fase C peserta didik dapat menerapkan konsep dan prinsip serta
mempraktikkan aktivitas untuk pengembangan kebugaran jasmani terkait
kesehatan (physical fittness related health), dan prosedur pengukurannya untuk
mengetahui status kebugaran pribadi. Pada fase ini, peserta didik juga memiliki
pengetahuan pengembangan pola perilaku hidup sehat berupa bahaya merokok,
meminum minuman keras, dan menyalahgunakan narkotika, zat-zat aditif
(NAPZA) dan obat berbahaya lainnya, serta memiliki pengetahuan dan
kemampuan untuk menghindari cedera dan berbagai risiko dalam aktivitas
jasmani dan olahraga.
Pengembangan Pada akhir fase C peserta didik terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran
Karakter dan Nilai- yang didasari kesadaran personal dan tanggung jawab sosial berupa
nilai Gerak penggunaan alat dan fasilitas pembelajaran, serta menghargai orang lain. Selain
itu peserta didik juga meyakini adanya interaksi sosial melalui aktivitas
jasmani.
Merefleksikan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengenali diri sendiri, sesama, dan
(Reflecting) lingkungan yang beragam (kebhinekaan), serta mampu memberi kesan atas praktik
bermusik lewat bernyanyi atau bermain alat/media musik, baik sendiri maupun
bersama-sama dalam bentuk sederhana.
Berpikir dan Bekerja Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menyimak, mengenali, dan mengimitasi
Secara Artistik bunyi musik dan menerapkan kebiasaan bermusik yang baik dan rutin dalam
(Thinking and Working berpraktik musik sederhana sejak dari persiapan, saat bermusik, maupun usai
Artistically) berpraktik musik, serta memilih secara artistik yang mengandung nilai-nilai positif
dan membangun.
Menciptakan (Creating) Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengembangkan imitasi bunyi musik
menjadi pola baru yang sederhana dengan mengenal unsur-unsur bunyi musik, baik
intrinsik maupun ekstrinsik.
Berdampak (Impacting) Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menjalani kebiasaan bermusik yang baik
bagi diri sendiri dan dan rutin dalam berpraktik musik dan aktif dalam kegiatan-kegiatan bermusik lewat
orang lain bernyanyi dan memainkan media bunyi-musik sederhana serta mendapatkan
pengalaman dan kesan baik bagi diri sendiri, sesama, dan lingkungan.
Kelas IV
Capaian pembelajaran Seni Musik kelas IV :
Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengimitasi dan menata bunyi-musik
(Experiencing) sederhana dengan menunjukkan kepekaan akan unsur-unsur bunyi-musik baik
intrinsik maupun ekstrinsik.
Merefleksikan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengenali diri sendiri, sesama, dan
(Reflecting) lingkungan yang beragam (berkebinekaan), serta mampu memberi kesan atas
praktik bermusik lewat bernyanyi atau bermain alat/media musik baik sendiri
maupun bersama-sama dalam beragam bentuk: lisan, tulisan/gambar, atau
referensi lainnya.
Berpikir dan Bekerja Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menyimak, mendokumentasikan
Secara Artistik (Thinking secara sederhana, dan menjalani kebiasaan bermusik yang baik dan rutin dalam
and Working Artistically) berpraktik musik sejak dari persiapan, saat bermusik, maupun usai berpraktik
musik, serta memilih secara aktif dan memainkan karya musik sederhana secara
artistik, yang mengandung nilai-nilai positif dan membangun.
Menciptakan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengembangkan, mengimitasi, dan
(Creating) menata bunyi-musik sederhana menjadi pola baru dengan mempertimbangkan
unsur-unsur bunyimusik intrinsik maupun ekstrinsik.
Berdampak (Impacting) Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menjalani, mendokumentasikan
bagi diri sendiri dan kebiasaan bermusik yang baik dan rutin dalam berpraktik musik dan aktif
orang lain dalam kegiatankegiatan bermusik lewat bernyanyi dan memainkan media
bunyi-musik sederhana serta mendapatkan pengalaman dan kesan baik bagi diri
sendiri, sesama, dan lingkungan.
Kelas V
Capaian pembelajaran Seni Musik
Elemen Capaian Pembelajaran
Keterampilan Gerak Pada akhir fase C peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam
mempraktikkan modifikasi berbagai aktivitas pola gerak dasar dan
keterampilan gerak berupa permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas
gerak berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air (kondisional).
Pada akhir fase C peserta didik dapat menerapkan konsep dan prinsip
Pengetahuan Gerak modifikasi berbagai aktivitas pola gerak dasar dan keterampilan gerak berupa
permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas
permainan dan olahraga air (kondisional).
Pemanfaatan Gerak Pada akhir fase C peserta didik dapat menerapkan konsep dan prinsip serta
mempraktikkan aktivitas untuk pengembangan kebugaran jasmani terkait
kesehatan (physical fittness related health), dan prosedur pengukurannya untuk
mengetahui status kebugaran pribadi. Pada fase ini, peserta didik juga memiliki
pengetahuan pengembangan pola perilaku hidup sehat berupa bahaya merokok,
meminum minuman keras, dan menyalahgunakan narkotika, zat-zat aditif
(NAPZA) dan obat berbahaya lainnya, serta memiliki pengetahuan dan
kemampuan untuk menghindari cedera dan berbagai risiko dalam aktivitas
jasmani dan olahraga.
Pengembangan Pada akhir fase C peserta didik terlibat secara aktif dalam proses
Karakter dan Nilai- pembelajaran yang didasari kesadaran personal dan tanggung jawab sosial
nilai Gerak berupa penggunaan alat dan fasilitas pembelajaran, serta menghargai
orang lain. Selain itu peserta didik juga meyakini adanya interaksi sosial
melalui aktivitas jasmani.
By the end of Phase A, students respond orally to short, simple, familiar texts in the form of
print texts read by teachers. They show understanding of texts being read to or
pictures/illustration being shown, using non- verbal communication.
Elemen Menulis – Mempresentasikan
Belum menjadi fokus pembelajaran pada fase ini, karena peserta didik belum diminta untuk
mengungkapkan gagasan secara tertulis
By the end of Phase B, students use English to interact in a range of predictable social and classroom
situations using certain patterns of sentences. They change/substitute some sentence elements to
participate in classroom routines and learning activities, such as expressing feelings, expressing needs
and requesting help. They identify key points of information in visually supported oral presentations
containing familiar vocabulary. Using visual cues, they follow a series of simple instructions related to
classroom procedures and learning activities.
By the end of Phase B, students understand everyday vocabulary with support from pictures/illustration.
They read and respond to a range of short, simple, familiar texts in the form of print or digital texts,
including visual, multimodal or interactive texts.
By the end of Phase B, students communicate their ideas and experience through drawings and copied
writing. With teachers’ support, they produce simple descriptions and procedures using simple
words/phrases and pictures. They use invented spelling in writing simple vocabulary related to their class
and home environments.
Kelas V
Capaian pembelajaran Bahasa Inggris
Elemen Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase C, peserta didik menggunakan kalimat dengan pola tertentu
Menyimak– Berbicara dalam bahasa Inggris untuk berinteraksi pada lingkup situasi sosial dan kelas
yang makin luas, namun masih dapat diprediksi atau bersifat rutin. (By the end
of Phase C, students use English to interact in a range of predictable social and
classroom situations using certain patterns of sentences)
Pada akhir Fase C, peserta didik memahami kata-kata yang sering digunakan
Membaca– Memirsa sehari-hari dan memahami kata-kata baru dengan bantuan gambar/ilustrasi serta
kalimat dalam konteks yang dipahami peserta didik (By the end of Phase C,
students understand familiar and new vocabulary with support from visual
clues or context clues. They read and respond to a wide range of short, simple,
familiar texts in the form of print or digital texts, including visual, multimodal
or interactive texts.)
Menulis– Pada akhir Fase C, peserta didik mengomunikasikan ide dan pengalamannya
Mempresentasikan melalui salinan tulisan dan tulisan sederhana mereka sendiri, serta
menunjukkan perkembangan pemahaman terhadap proses menulis. Mereka
menunjukkan kesadaran awal bahwa teks dalam bahasa Inggris ditulis dengan
kaidah (konvensi) yang disesuaikan dengan konteks dan tujuannya. (By the end
of Phase C, students communicate their ideas and experience through copied
writing and their own basic writing, showing evidence of a developing
understanding of the writing process. They demonstrate an early awareness
that written texts in English are presented through conventions, which change
according to context and purpose.)
11. Capaian Pembelajaran Mulok Lokal Budaya Deli Serdang Kelas I, II:
Fase A ( Kelas 1 dan 2 )
Pada Fase ini, peserta didik mampu: Mengenal bentuk-bentuk kerajinan seni anyaman,
menyusun bahan yang digunakan untuk melakukan proses menganyam, dan menirukan karya
anyaman sederhana Deli Serdang serta menerapkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya;
memahami makna, mengidentifikasi dan melakukan gerakan tarian daerah Deli Serdang
sesuai dengan rentak, iringan musik dengan kreatif secara kelompok/mandiri; mewarnai
rumah adat yang ada di kabupaten Deli Serdang; mengenal, mengidentifikasi, meniru dan
memahami makna berbagai macam olahraga tradisional MeKarSing yang ada di Deli
Serdang; Meningkatkan penguasaan kosa kata tutur panggilan (sapaan) daerah yang di dengar
(Melayu, Karo, Simalungun).
Prakarya Peserta didik mampu mengenal bentuk-bentuk kerajinan seni anyaman
Peserta didik mampu menyusun bahan yang digunakan untuk melakukan
proses menganyam, dan menirukan karya anyaman sederhana Deli
Serdang serta menerapkan nilai-nilai yang terkandung didalamnya
Olah raga Peserta Didik dapat mengenal dan mengidentifikasi berbagai macam
Permainan olahraga tradisional MeKarSing yang ada di Deli Serdang.Peserta didik
tradisional mampu meniru dan mengikuti berbagai gerak dasar olahraga tradisional
MeKarSing dengan runtut. Peserta didik dapatmemahami makna
gerakan olahraga tradisional
Prakarya Peserta didik mampu membuat pola anyaman dan merancangan pola
anyaman dengan menggunakan bahan – bahan yang ada disekitar
lingkungan
Prakarya Peserta didik mampu membuat pola anyaman dan merancangan pola
anyaman dengan menggunakan bahan – bahan yang ada disekitar
lingkungan
Ada beberapa kriteria Alur Tujuan Pembelajaran yang bisa Anda ketahui. Berikut adalah
beberapa kriteria tersebut.
Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa.
Setiap fase dalam Alur Tujuan Tujuan Pembelajaran menggambarkan cakupan serta
tahapan pembelajaran yang linear mulai dari awal fase hingga akhir fase.
Alur Tujuan Pembelajaran yang dibuat untuk seluruh fase menggambarkan cakupan
serta tahapan pembelajaran yang di dalamnya terdapat tahapan perkembangan
kompetensi antar fase serta jenjang.
Susunan Alur Tujuan Pembelajaran ini akan membentuk tujuan pembelajaran dari
awal fase hingga akhir fase suatu Capaian Pembelajaran. Guru bisa menyusun tujuan
pembelajaran secara kronologis sesuai urutan pembelajaran dari waktu ke waktu. Dalam
hal ini guru juga bisa menyusun alur pembelajaran masing-masing yang memuat
rangkaian tujuan pembelajaran. Pemerintah akan membantu untuk menyediakan set alur
tujuan pembelajaran ini. Set alur ini untuk digunakan sebagai contoh pengembangan
kurikulum setiap satuan pendidikan serta panduan dalam menyusun perangkat ajar.
Berdasarkan operasional komponen tujuan pembelajaran, terdapat 3 aspek dalam
Alur Tujuan Pembelajaran, yaitu kompetensi, konten, serta variasi. Untuk mengetahui
lebih dalam, berikut sedikit penjelasannya.
1. Kompetensi
Kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki dan bisa didemonstrasikan atau
diaktualisasikan oleh siswa dalam bentuk produk maupun kinerja, baik yang abstrak
ataupun konkret. Kompetensi ini menunjukkan bahwa siswa sudah berhasil mencapai
tujuan pembelajaran. Keberhasilan dalam memiliki kompetensi ini bisa dilihat setelah
siswa mengikuti rangkaian kegiatan pembelajaran di kelas.
Saat menentukan kompetensi dalam Alur Tujuan Pembelajaran, guru dapat
menggunakan kata kerja operasional yang bisa diamati sesuai dengan taksonomi bloom
yang direvisi. Sebagai contoh, peserta didik mampu memberikan solusi untuk mengatasi
perubahan lingkungan akibat faktor manusia.
2. Konten
Konten merupakan isi atau materi ilmu pengetahuan inti maupun konsep utama yang bisa
didapatkan oleh siswa melalui pemahaman selama mengikuti proses pembelajaran di
akhir 1 unit pembelajaran. Guru dapat menentukan ilmu pengetahuan atau konsep utama
apa yang harus dipahami siswa di akhir satu unit pembelajaran. Kemudian, guru juga
dapat merumuskan pertanyaan yang hrus dapat dijawab siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran unit tersebut. Contoh konten adalah perubahan alam yang terjadi di
permukaan bumi akibat faktor manusia.
Variasi
Alur Tujuan Pembelajaran juga perlu memenuhi aspek variasi, yaitu beberapa
keterampilan berpikir siswa yang harus dikuasai untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Variasi keterampilan berpikir ini seperti berpikir kritis, kreatif, dan berpikir tingkat
tinggi, seperti analisis evaluasi, prediksi, menciptakan, dan lain-lain.
Guru dapat menentukan variasi keterampilan berpikir siswa yang harus dikuasai.
Salah satu perantinya adalah menggunakan soal-soal HOTS. Sebagai contoh, peserta
didik mampu menganalisis hubungan manusia dengan perubahan alam di permukaan
bumi lalu membuat kesimpulan faktor utamanya. Dalam hal ini berarti siswa dituntut
mempunyai variasi berpikir untuk mengetahui, memahami, mengaplikasikan,
menganalisis, serta membuat kesimpulan materi tersebut.
C. Kompetensi Inti
Pada tahun pelajaran 2023/2024, SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa sudah menggunakan
muatan Kurikulum 2013 untuk kelas III dan VI. Muatan Kurikulum yang digunakan sebagai
mana tercantun dalam Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi dan
Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
Adapun Muatan Nasional Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut.
1. Tingkat Kompetensi
KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap Spritual 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
Sikap Sosial 2. Menunjukkan Perilaku:
a. jujur,
b. disiplin,
c. santun,
d. percaya diri,
e. peduli, dan
f. bertanggung jawab
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga, dan
negara.
Pengetahuan 3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat dasar dengan cara :
a. mengamati,
b. menanya, dan
c. mencoba
Berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan
bertindak:
a. kreatif
b. produktif,
c. kritis,
d. mandiri,
e. kolaboratif, dan
f. komunikatif
Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap
perkembangannya.
D. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang
terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang
harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata
pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak
selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi
esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang
dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut
filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam
kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata
pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat
pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas
yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata pelajaran
tercantum pada Lampiran 1A s.d. Lampiran 9 yang mencakup: Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta Daftar Tema dan Alokasi Waktunya.
1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SD
KELAS: III
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
1.1 terbiasa membaca al-Qur’an dengan tartil 2.1 menunjukkan sikap peduli terhadap
sesama sebagai
implementasi pemahaman Q.S.
anNasr dan Q.S. al-Kausar
1.2 meyakini Hadis yang terkait dengan
2.2 menunjukkan perilaku mandiri,
perilaku mandiri, percaya diri, dan
percaya diri, dan bertanggung jawab
bertanggung jawab
1.3 meyakini keesaan Allah Swt. Yang Maha 2.3 menunjukkan sikap kerja sama sebagai
Pencipta berdasarkan pengamatan terhadap implementasi pemahaman keesaan
dirinya dan makhluk ciptaanNya yang Allah Swt.
dijumpai di sekitar rumah dan sekolah
1.4 meyakini adanya Allah Swt. Yang Maha 2.4 menunjukkan sikap peduli, berbuat
Pemberi, Maha Mengetahui, dan Maha baik, dan berhati-hati sebagai
Mendengar implementasi pemahaman alAsmau
al-Husna: al-Wahhab, al‘Alim, dan
as- Sami‘
1.5 meyakini bahwa perilaku tawaduk, ikhlas, 2.5 menunjukkan perilaku tawaduk,
dan mohon pertolongan sebagai cerminan ikhlas, dan mohon pertolongan
dari iman
1.6 meyakini bahwa sikap peduli terhadap 2.6 menunjukkan sikap peduli terhadap
sesama sebagai cerminan dari iman sesama sebagai implementasi
pemahaman Q.S. al-
Kausar
1.7 menerima dan mensyukuri nikmat Allah 2.7 menunjukkan sikap bersyukur
1.8 menjalankan salat secara tertib 2.8 menunjukkan sikap hidup tertib
sebagai implementasi pemahaman
makna ibadah salat
1.9 menerima makna zikir dan doa setelah salat 2.9 menunjukkan sikap rendah hati
sebagai wujud berserah diri kepada Allah sebagai implementasi pemahaman
Swt. makna zikir dan doa setelah salat
1.10 menjalankan ibadah salat dengan tertib 2.10 menunjukkan perilaku kerja sama
sebagai implementasi pemahaman
hikmah ibadah salat
1.11 meyakini kebenaran kisah Nabi Yusuf a.s. 2.11 menunjukkan sikap pemaaf sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Yusuf a.s.
1.12 meyakini kebenaran kisah Nabi Syu’aib a.s. 2.12 menunjukkan sikap jujur sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Syu’aib a.s.
1.13 meyakini kebenaran kisah Nabi Ibrahim a.s. 2.13 menunjukkan sikap rasa ingin tahu,
dan Nabi Ismail a.s. sabar, rela berkorban, hormat, dan
patuh kepada orangtua sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladanan
Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
1.14 meyakini kebenaran kisah Nabi Muhammad 2.14 menunjukkan sikap percaya diri dan
saw. mandiri sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan Nabi
Muhammad saw.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.1 memahami makna Q.S. an-Nasr dan al- 4.1.1 membaca kalimat-kalimat dalam Q.S.
Kausar an-Nasr dan al-Kausar dengan benar
4.1.2 menulis kalimat-kalimat dalam Q.S.
an-Nasr dan al-Kausar dengan benar
4.1.3 menunjukkan hafalan Q.S. an-Nasr dan
al-Kausar dengan lancar
3.2 memahami Hadis yang terkait dengan 4.2 mencontohkan perilaku mandiri,
perilaku mandiri, percaya diri, dan percaya diri, dan bertanggung jawab
bertanggung jawab sebagai implementasi makna
Hadis yang terkandung
3.3 memahami keesaan Allah Yang Maha 4.3 melakukan pengamatan terhadap diri
Pencipta berdasarkan pengamatan dan makhluk ciptaan Allah yang
terhadap dirinya dan makhluk ciptaan-Nya dijumpai di sekitar rumah dan
yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah sebagai implementasi iman
sekolah terhadap keesaan Allah Yang Maha
Pencipta
3.8 memahami makna salat sebagai wujud dari 4.8 menunjukkan contoh makna salat
pemahaman Q.S. al- sebagai wujud dari pemahaman
Kausar Q.S. al-Kausar
3.9 memahami makna zikir dan doa setelah 4.9 mempraktikkan tata cara zikir dan doa
salat setelah salat secara benar
3.10 memahami hikmah ibadah salat melalui 4.10 menceritakan pengalaman hikmah
pengamatan dan pengalaman di rumah dan pelaksanaan ibadah salat di rumah dan
sekolah sekolah
4.11 menceritakan kisah keteladanan Nabi
3.11 memahami kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s.
Yusuf a.s.
3.12 memahami kisah keteladanan Nabi Syu‘aib 4.12 menceritakan kisah keteladanan Nabi
a.s. Syu’aib a.s.
3.13 memahami kisah keteladanan Nabi Ibrahim
4.13 menceritakan kisah keteladanan Nabi
a.s. dan Nabi Ismail a.s.
Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
KELAS: VI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
1.9 meyakini kebenaran kisah Nabi Zakariya menunjukkan sikap kasih sayang
a.s. 2.9 sebagai implementasi pemahaman
kisah keteladan Nabi Zakariya a.s.
1.10 meyakini kebenaran kisah Nabi Yahya a.s. 2.10 menunjukkan sikap patuh dan taat sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladan Nabi Yahya a.s.
1.11 meyakini kebenaran kisah Nabi Isa 2.11 menunjukkan sikap peduli sebagai
a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladan Nabi Isa a.s.
1.12 meyakini kebenaran kisah Nabi Muhammad 2.12 menunjukkan sikap semangat dalam
saw belajar sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladan Nabi
Muhammad saw
1.13 meyakini kebenaran kisah sahabatsahabat 2.13 menunjukkan sikap peduli sebagai
Nabi Muhammad saw implementasi pemahaman kisah
keteladan sahabat-sahabat Nabi
Muhammad saw.
1.14 meyakini kebenaran kisah Ashabul Kahfi 2.14 menunjukkan sikap teguh pendirian
sebagaimana terdapat dalam al-Qur’an sebagai implementasi pemahaman kisah
keteladanan Ashabul Kahfi
sebagaimana terdapat dalam al-Qur’an
3.1 memahami makna Q.S. Al-Kafirun, Q.S. 4.1.1 membaca Q.S. Al-Kafirun, Q.S.
Al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. AlMaidah/5:2-3 dan Q.S. al-
alHujurat/49:12-13 dengan benar Hujurat/49:12-13 dengan jelas dan benar
4.1.2 menulis Q.S. Al-Kafirun, Q.S.
AlMaidah/5:2-3 dan Q.S. al-
Hujurat/49:12-13 dengan benar
4.1.3 menunjukkan hafalan Q.S. AlKafirun, Q.S.
Al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al-
Hujurat/49:12-13 dengan benar
3.2 memahami makna al-Asmau 4.2 membaca al-Asmau al-Husna: AsSamad, Al-
alHusna: As-Samad, Al-Muqtadir, Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi
AlMuqaddim, dan Al-Baqi dengan jelas dan benar
3.3 memahami hikmah beriman kepada hari 4.3 menunjukkan contoh hikmah beriman
akhir yang dapat membentuk perilaku kepada hari akhir yang dapat membentuk
akhlak mulia perilaku akhlak mulia
3.4 memahami hikmah beriman kepada 4.4 menunjukkan hikmah beriman kepada
qadha dan qadar yang dapat membentuk qadha dan qadar yang dapat membentuk
perilaku akhlak mulia perilaku akhlak mulia
3.5 memahami perilaku hormat dan patuh 4.5 mencontohkan perilaku hormat dan patuh
kepada orangtua, guru, dan sesama kepada orangtua, guru, dan sesama
anggota keluarga anggota keluarga
3.6 memahami sikap toleran dan simpatik 4.6 menunjukkan sikap toleran dan simpatik
terhadap sesama sebagai wujud dari terhadap sesama sebagai wujud dari
pemahaman Q.S. alKafirun pemahaman Q.S. alKafirun
3.7 memahami hikmah zakat, infaq, dan 4.7 menunjukkan hikmah zakat, infaq, dan
sedekah sebagai implementasi rukun sedekah sebagai implementasi rukun
Islam Islam
3.8 memahami kisah keteladanan Nabi 4.8 menceritakan kisah keteladanan Nabi
Yunus a.s. Yunus a.s.
3.9 memahami kisah keteladanan Nabi 4.9 menceritakan kisah keteladanan Nabi
Zakariya a.s. Zakariya a.s.
3.10 memahami kisah keteladanan Nabi Yahya 4.10 menceritakan kisah keteladanan Nabi Yahya
a.s. a.s.
3.11 memahami kisah keteladanan Nabi
4.11 menceritakan kisah keteladanan Nabi Isa a.s.
Isa a.s.
4.12 menceritakan kisah keteladanan Nabi
3.12 memahami kisah Nabi Muhammad saw.
Muhammad saw.
3.13 memahami kisah keteladanan sahabat- 4.13 menceritakan kisah keteladanan sahabat-
sahabat Nabi Muhammad saw. sahabat Nabi Muhammad saw.
KELAS: VI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
Kompetensi Inti 1 ( Sikap Spiritual ) Kompetensi Inti 2 ( Sikap Sosial)
1. menerima dan menjalankan ajaran 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
agama yang dianutnya jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangganya, serta cinta tanah air
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 meyakini ibadah yang berkenan kepada Allah 2.1 mengembangkan sikap beribadah yang berkenan
kepada Allah
1.2 mengakui pentingnya menjalin hubungan akrab 2.2 memiliki hubungan akrab dengan Allah sebagai
dengan Allah sebagai wujud ibadah wujud ibadah
1.3 meyakini kesempatan melayani 2.3 membiasakan melayani sesama sebagai salah satu
sesama sebagai ibadah kepada Allah ungkapan ibadah kepada Allah
1.4 mensyukuri seluruh hidupnya sebagai ibadah sejati 2.4 mewujudkan seluruh hidupnya sebagai ibadah
kepada Allah sejati kepada Allah
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual dengan cara 4. menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang
mengamati [mende-ngar, melihat, membaca] dan jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis,
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
makhluk ciptaan tuhan dan kegiatannya, dan benda- dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan beriman dan berakhlak mulia
tempat bermain.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami makna ibadah yang 4.1 menyajikan contoh ibadah yang
berkenan kepada Allah berkenan kepada Allah
3.2 memahami pentingnya menjalin 4.2 mempraktikkan kesetiaan
hubungan akrab dengan Allah beribadah, berdoa, dan membaca
sebagai wujud ibadah Alkitab
3.3 menganalisis makna melayani 4.3 mendemonstrasikan berbagai bentuk pelayanan
sesama sebagai ibadah yang terhadap sesama sebagai ibadah yang sejati kepada
berkenan kepada Allah Allah
3.4 memahami seluruh hidupnya 4.4 membuat proyek yang melibatkan
sebagai ibadah sejati kepada Allah seluruh hidupnya sebagai ibadah
yang sejati kepada Allah
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
KELAS: III
1.1 Menerima arti bintang, rantai, pohon 2.1 Bersikap jujur, peduli, kasih sayang sesuai
beringin, kepala banteng, dan padi kapas dengan sila-sila Pancasila dalam lambang
pada lambang negara “Garuda Pancasila” negara
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa “Garuda Pancasila”
1.2 Menghargai kewajiban dan hak sebagai 2.2 Melaksanakan kewajiban dan hak sebagai
anggota keluarga dan warga sekolah anggota keluarga dan warga sekolah
sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa
1.3 Mensyukuri keberagaman karakteristik 2.3 Menampilkan kebersamaan dalam
individu di lingkungan sekitar sebagai keberagaman karakteristik individu di
anugerah Tuhan Yang Maha Esa lingkungan sekitar
1.4 Mensyukuri makna bersatu dalam 2.4 Menampilkan sikap kerja sama sebagai
keberagaman di lingkungan sekitar sebagai wujud bersatu dalam keberagaman di
anugerah Tuhan Yang Maha Esa lingkungan sekitar
KELAS: VI
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. Menerima, menjalankan dan 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menghargai ajaran agama yang tanggung jawab, santun, peduli, dan
dianutnya percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru dan tetangganya
serta cinta tanah air
1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa 2..1 Bersikap penuh tanggung jawab sesuai
atas nilai-nilai Pancasila secara utuh nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sebagai satu kesatuan dalam kehidupan sehari-hari
sehari-hari
1.2 Menghargai makna kewajiban, hak, dan 2.2 Melaksanakan kewajiban, hak, dan
tanggung jawab sebagai warga negara tanggung jawab sebagai warga negara
dalam menjalankan agama sebagai wujud cinta tanah air
1.3 Mensyukuri keberagaman sosial, budaya, 2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman
dan ekonomi masyarakat sebagai sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat
anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam dalam konteks Bhineka Tunggal Ika
konteks Bhineka Tunggal Ika
1.4 Mensyukuri persatuan dan 2.4 Menampilkan sikap tanggung jawab
kesatuan sebagai anugerah Tuhan terhadap penerapan nilai persatuan dan
Yang Maha Esa beserta kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan
dampaknya bernegara
3.1 Menganalisis penerapan nilainilai Pancasila 4.1 Menyajikan hasil analisis pelaksanaan
dalam kehdupan sehari-hari nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari
3.2 Menganalisis pelaksanaan kewajiban, hak, 4.2 Menyajikan hasil analisis pelaksanaan
dan tanggung jawab sebagai warga kewajiban, ha, dan tanggung jawab
negara beserta dampaknya dalam sebagai warga masyarakat beserta
kehidupan sehari-hari dampaknya dalam kehidupan sehari-hari
3.3 Menelaah keberagaman sosial, budaya, dan 4.3 Mengampanyekan manfaat
ekonomi masyarakat keanekaragaman sosial, budaya, dan
ekonomi
3.4 Menelaah persatuan dan kesatuan terhadap 4.4 Menyajikan hasil telaah persatuan dan
kehidupan berbangsa dan bernegara kesatuan terhadap kehidupan berbangsa
beserta dampaknya dan bernegara beserta dampaknya
5. Bahasa Indonesia
KELAS: III
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.
3.1 Menggali informasi tentang konsep 4.1 Menyajikan hasil informasi tentang
perubahan wujud benda dalam konsep perubahan wujud benda dalam
kehidupan sehari-hari yang disajikan kehidupan seharihari dalam bentuk
dalam bentuk lisan, tulis, visual, lisan, tulis, dan visual menggunakan
dan/atau eksplorasi lingkungan kosakata baku dan kalimat efektif
3.2 Menggali informasi tentang sumber dan 4.2 Menyajikan hasil penggalian informasi
bentuk energi yang disajikan dalam tentang konsep sumber dan bentuk
bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau energi dalam bentuk tulis dan visual
eksplorasi lingkungan menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
3.3 Menggali informasi tentang perubahan 4.3 Menyajikan hasil penggalian informasi
cuaca dan pengaruhnya terhadap tentang konsep perubahan cuaca dan
kehidupan manusia yang disajikan pengaruhnya terhadap kehidupan
dalam bentuk lisan, tulis, visual, manusia dalam bentuk tulis
dan/atau eksplorasi lingkungan menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
3.4 Mencermati kosakata dalam teks tentang 4.4 Menyajikan laporan tentang konsep ciri-
konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan ciri, kebutuhan (makanan dan tempat
dan tempat hidup), pertumbuhan, dan hidup), pertumbuhan dan perkembangan
perkembangan makhluk hidup yang ada makhluk hidup yang ada di lingkungan
di lingkungan setempat yang disajikan setempat secara tertulis menggunakan
dalam bentuk lisan, tulis, visual, kosakata baku dan kalimat efektif
dan/atau eksplorasi lingkungan
3.5 Menggali informasi tentang caracara 4.5 Menyajikan hasil wawancara tentang
perawatan tumbuhan dan hewan melalui cara-cara perawatan tumbuhan dan
wawancara hewan dalam
dan/atau eksplorasi lingkungan bentuk tulis dan visual menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif
3.6 Mencermati isi teks informasi tentang 4.6 Meringkas informasi tentang
perkembangan teknologi produksi, perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi di komunikasi, dan transportasi di
lingkungan lingkungan
setempat setempat secara tertulis menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif
3.7 Mencermati informasi tentang konsep 4.7 Menjelaskan konsep delapan arah mata
delapan arah mata angin dan angin dan pemanfaatannya dalam denah
pemanfaatannya dalam denah dalam dalam bentuk tulis dan visual
teks lisan, tulis, visual, dan/atau menggunakan
eksplorasi lingkungan kosakata baku dan kalimat efektif
3.8 Menguraikan pesan dalam dongeng yang 4.8 Memeragakan pesan dalam dongeng
disajikan secara lisan, tulis, dan visual sebagai bentuk ungkapan diri
dengan tujuan untuk kesenangan menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif
3.9 Mengidentifi-kasi lambang/ simbol 4.9 Menyajikan hasil identifikasi tentang
(rambu lalu lintas, pramuka, dan lambang/simbol (rambu lalu lintas,
lambang negara) beserta artinya dalam pramuka, dan lambang negara) beserta
teks lisan, tulis, visual, dan/atau artinya dalam bentuk visual dan tulis
eksplorasi lingkungan menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif
3.10 Mencermati ungkapan atau kalimat 4.10 Memeragakan ungkapan atau kalimat
saran, masukan, dan penyelesaian saran, masukan, dan penyelesaian
masalah (sederhana) dalam teks tulis. masalah (sederhana) sebagai bentuk
ungkapan diri menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif yang dibuat
sendiri
KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial, yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.
3.1 Menyimpulkan informasi berdasarkan teks 4.1 Menyajikan simpulan secara lisan dan tulis
laporan hasil pengamatan yang didengar dari teks laporan hasil pengamatan atau
dan dibaca wawancara yang
diperkuat oleh bukti
3.2 Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) 4.2 Menyajikan hasil penggalian informasi dari
ilmiah yang didengar dan dibaca teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah secara
lisan, tulis, dan visual dengan
menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif
3.3 Menggali isi teks pidato yang didengar dan 4.3 Menyampaikan pidato hasil karya pribadi
dibaca dengan menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif sebagai bentuk ungkapan
diri
3.4 Menggali informasi penting dari buku sejarah 4.4 Memaparkan informasi penting dari buku
menggunakan aspek: sejarah secara lisan, tulis, dan visual
apa, di mana, kapan, siapa, dengan menggunakan aspek: apa, di mana,
mengapa, dan bagaimana kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana
serta memperhatikan penggunaan kosakata
baku dan kalimat efektif
3.5 Membandingkan karakteristik teks puisi dan 4.5 Mengubah teks puisi ke dalam teks prosa
teks prosa dengan tetap memperhatikan makna isi teks
puisi
3.6 Mencermati petunjuk dan isi teks formulir 4.6 Mengisi teks formulir (pendaftaran, kartu
(pendaftaran, kartu anggota, pengiriman anggota, pengiriman uang melalui
uang melalui bank/kantor pos, daftar bank/kantor pos, daftar riwayat hidup, dll.)
riwayat hidup, dsb.) sesuai petunjuk pengisiannya
3.7 Memperkirakan informasi yang 4.7 Menyampaikan kemungkinan informasi yang
dapat diperoleh dari teks nonfiksi sebelum diperoleh berdasarkan membaca judul teks
membaca (hanya nonfiksi secara lisan, tulis, dan visual
berdasarkan membaca judulnya saja)
3.8 Menggali informasi yang terdapat pada teks 4.8 Menyampaikan hasil
nonfiksi membandingkan informasi yang
diharapkan dengan informasi yang
diperoleh setelah membaca teks nonfiksi
secara lisan, tulis, dan visual
3.9 Menelusuri tuturan dan tindakan tokoh serta 4.9 Menyampaikan penjelasan tentang tuturan
penceritaan penulis dalam teks fiksi dan tindakan tokoh serta penceritaan
penulis dalam teks
fiksi secara lisan, tulis, dan visual
3.10 Mengaitkan peristiwa yang dialami tokoh 4.10 Menyajikan hasil pengaitan
dalam cerita fiksi dengan pengalaman peristiwa yang dialami tokoh dalam
pribadi cerita fiksi dengan pengalaman
pribadi secara lisan,
tulis, dan visual
6. Matematika
KELAS III
KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR MATEMATIKA
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang
mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis,
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda- dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah beriman dan berakhlak mulia
3.1. Menjelaskan sifat-sifat operasi hitung pada 4.1. Menyelesaikan masalah yang melibatkan
bilangan cacah penggunaan sifat-sifat operasi hitung pada bilangan
cacah
3.2. Menjelaskan bilangan cacah dan pecahan
sederhana (seperti 1/2, 1/3 , dan 1/4) yang disajikan 4.2. Menggunakan bilangan cacah dan pecahan
pada garis bilangan sederhana (seperti 1/2, 1/3 , dan 1/4 ) yang disajikan
pada garis bilangan
3.3. Menyatakan suatu bilangan sebagai jumlah, 4.3. Menilai apakah suatu bilangan dapat dinyatakan
selisih, hasil kali, atau hasil bagi dua bilangan cacah sebagai jumlah, selisih, hasil kali, atau hasil bagi dua
bilangan cacah
3.4. Menggeneralisasi ide pecahan sebagai bagian dari
keseluruhan menggunakan benda-benda konkret 4.4. Menyajikan pecahan sebagai bagian dari
keseluruhan menggunakan benda-benda konkret
3.5. Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan
pengurangan pecahan berpenyebut sama 4.5. Menyelesaikan masalah penjumlahan dan
pengurangan pecahan berpenyebut sama
3.6. Menjelaskan dan menentukan lama waktu suatu
kejadian berlangsung 4.6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan lama
waktu suatu kejadian berlangsung
3.7. Mendeskripsikan dan menentukan hubungan antar
satuan baku untuk panjang, berat, dan waktu yang 4.7. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
umumnya digunakan dalam kehidupan sehari-hari hubungan antarsatuan baku untuk panjang, berat, dan
waktu yang umumnya digunakan dalam kehidupan
3.8. Menjelaskan dan menentukan luas dan volume sehari-hari
dalam satuan tidak baku dengan menggunakan benda
konkret 4.8. Menyelesaikan masalah luas dan volume dalam
satuan tidak baku dengan menggunakan benda konkret
3.9 Menjelaskan simetri lipat dan simetri putar pada
bangun datar menggunakan benda konkret 4.9. Mengidentifikasi simetri lipat dan simetri putar
pada bangun datar menggunakan benda konkret
3.10. Menjelaskan dan menentukan keliling bangun
datar 4.10. Menyajikan dan menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan keliling bangun datar
3.11. Menjelaskan sudut, jenis sudut (sudut siku-siku,
sudut lancip, dan sudut tumpul), dan satuan 4.11. Mengidentifikasi jenis sudut, (sudut siku-siku,
pengukuran tidak baku sudut lancip, dan sudut tumpul), dan satuan
pengukuran tidak baku
3.12. Menganalisis berbagai bangun datar berdasarkan
sifat-sifat yang dimiliki 4.12. Mengelompokkan berbagai bangun datar
berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki
3.13. Menjelaskan data berkaitan dengan diri peserta
didik yang disajikan dalam diagram gambar 4.13. Menyajikan data berkaitan dengan diri peserta
didik yang disajikan dalam diagram gambar
KELAS VI
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan menanya dalam bahasa yang jelas, sistematis
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dan logis, dalam karya yang estetis,
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan dalam gerakan yang mencerminkan
kegiatannya, dan benda-benda yang anak sehat, dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah, dan mencerminkan perilaku anak beriman
tempat bermain dan berakhlak mulia
3.4 Menjelaskan titik pusat, jari-jari, 4.4 Mengidentifikasi titik pusat, jarijari,
diameter, busur, tali busur, tembereng, diameter, busur, tali busur, tembereng,
dan juring dan juring
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.5 Menjelaskan taksiran keliling dan luas 4.5 Menaksir keliling dan luas lingkaran
lingkaran serta menggunakannya untuk
menyelesaikan masalah
3.7 Menjelaskan bangun ruang yang 4.7 Mengidentifikasi bangun ruang yang
merupakan gabungan dari beberapa merupakan gabungan dari beberapa
bangun ruang, serta luas permukaan bangun ruang, serta luas permukaan
dan volumenya dan volumenya
7. IPA
KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SD/MI
KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
8. IPS
KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menerima, menghargai, dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual
dengan cara mengamati, menanya, dan dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis, dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang kritis; dalam karya yang estetis, dalam gerakan
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan anak sehat dan tindakan
kegiatannya, dan benda-benda yang yang mencerminkan perilaku anak beriman
dijumpainya di rumah, di sekolah, dan di dan berakhlak mulia.
tempat bermain.
9. PJOK
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI,
OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SD
KELAS: III
“Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi
Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.Penumbuhan dan pengembangan
kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat
digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut
ini.
3.1 Memahami kombinasi gerak dasar 4.1 Mempraktikkan gerak kombinasi gerak
lokomotor sesuai dengan konsep tubuh, dasar lokomotor sesuai dengan konsep
ruang, usaha, dan keterhubungan dalam tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan
berbagai bentuk permainan sederhana dan dalam berbagai bentuk permainan
atau tradisional sederhana dan atau tradisional
3.2 Memahami kombinasi gerak dasar non- 4.2 Mempraktikkan gerak kombinasi gerak
lokomotor sesuai dengan konsep tubuh, dasar non-lokomotor sesuai dengan
ruang, usaha, dan keterhubungan dalam konsep tubuh, ruang, usaha, dan
berbagai bentuk permainan sederhana dan keterhubungan dalam berbagai bentuk
atau tradisional permainan sederhana dan atau tradisional
3.3 Memahami kombinasi gerak dasar 4.3 Mempraktikkan kombinasi gerak dasar
manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, manipulatif sesuai dengan konsep tubuh,
ruang, usaha, dan keterhubungan dalam ruang, usaha, dan keterhubungan dalam
berbagai bentuk permainan sederhana dan berbagai bentuk permainan sederhana dan
atau tradisional atau tradisional
KELAS: VI
Santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangga serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.1 Memahami variasi dan kombinasi gerak 4.1 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
dasar lokomotor, nonlokomotor, dan gerak dasar lokomotor, non-lokomotor,
manipulatif dengan kontrol yang baik dan manipulatif dengan kontrol yang baik
dalam permainan bola besar sederhana dalam permainan bola besar sederhana
dan atau tradisional* dan atau tradisional*
3.2 Memahami variasi dan kombinasi gerak 4.2 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
dasar lokomotor, nonlokomotor, dan gerak dasar lokomotor, non-lokomotor,
manipulatif dengan kontrol yang baik dan manipulatif dengan kontrol yang baik
dalam permainan bola kecil sederhana dan dalam permainan bola kecil sederhana dan
atau tradisional* atau tradisional*
3.3 Memahami variasi dan kombinasi gerak 4.3 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
dasar jalan, lari, lompat, dan lempar gerak dasar jalan, lari, lompat, dan lempar
dengan kontrol yang baik melalui dengan kontrol yang baik melalui
permainan dan atau olahraga tradisional permainan dan atau olahraga tradisional
3.4 Memahami variasi dan kombinasi gerak 4.4 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
dasar lokomotor, non lokomotor, dan gerak dasar lokomotor, non lokomotor,
manipulatif untuk dan manipulatif
membentuk gerak dasar seni beladiri** untuk membentuk gerak dasar seni
beladiri**
3.5 Memahami latihan kebugaran jasmani dan 4.5 Mempratikkan latihan kebugaran jasmani
pengukuran tingkat kebugaran jasmani dan pengukuran tingkat kebugaran
pribadi secara sederhana (contoh: jasmani pribadi secara sederhana (contoh:
menghitung denyut nadi, menghitung menghitung denyut nadi, menghitung
kemampuan melakukan push up, kemampuan melakukan push up,
menghitung kelenturan tungkai) menghitung kelenturan tungkai)
3.6 Memahami rangkaian tiga pola gerak 4.6 Mempraktikkan rangkaian tiga pola gerak
dominan (bertumpu, bergantung, dominan (bertumpu, bergantung,
keseimbangan, berpindah/lokomotor, keseimbangan, berpindah/lokomotor,
tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan
mendarat) dengan konsisten, tepat mendarat) dengan konsisten, tepat
dan terkontrol dalam aktivitas senam dan terkontrol dalam aktivitas senam
3.7 Memahami penggunaan variasi dan 4.7 Mempraktikkan penggunaan variasi dan
kombinasi gerak dasar rangkaian langkah kombinasi gerak dasar rangkaian langkah
dan ayunan lengan mengikuti irama dan ayunan lengan mengikuti irama
(ketukan) tanpa/dengan musik dalam (ketukan) tanpa/dengan musik dalam
aktivitas gerak berirama aktivitas gerak berirama
3.8 Memahami keterampilan salah satu gaya 4.8 Mempraktikkan keterampilan salah satu
renang dan dasar-dasar penyelamatan gaya renang dan dasar-dasar
diri*** penyelamatan diri***
3.9 Memahami perlunya pemeliharaan 4.9 Memaparkan perlunya pemeliharaan
kebersihan alat reproduksi kebersihan alat reproduksi
10. SBdP
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA
SD/MI
KELAS III:
3.3 mengetahui dinamika gerak tari 4.3 meragakan dinamika gerak tari
3.4 mengetahui teknik potong, lipat, dan 4.4 membuat karya dengan teknik potong,
sambung lipat, dan sambung
3.2 memahami interval nada 4.2 memainkan interval nada melalui lagu
dan alat musik
3.3 4.3 menampilkan tari kreasi daerah
memahami penampilan tari kreasi daerah
3.4 Memahami kata, frasa dan 4.4 Menangkapp makna teks lisan tentang
ungkapan/kalimat tentang anggota (anggota) keluarga
keluarga
3.5 Memahami kata, frasa, kalimat sangat 4.5 Menangkap makna teks lisan tentang
sederhana tentang lingkungan bersih, pengalaman diri dalam konteks sekolah
sehat dan asri
KELAS VI
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:
A. INTRAKURIKULER
1. Intrakurikuler
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler dirancang agar anak dapat mencapai
kemampuan yang tertuang di dalam capaian pembelajaran. Capaian Pembelajaran ditetapkan
oleh SK BSKAP No. 8 Tahun 2022 tentang Capaian Pembelajaran PAUD, Dikdasmen pada
Kurikulum Merdeka. Intisari kegiatan pembelajaran intrakurikuler adalah bermain bermakna
sebagai perwujudan “Merdeka Belajar, Merdeka Bermain”.Kegiatan yang dipilih harus
memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermakna bagi anak. Kegiatan perlu
didukung oleh penggunaan sumber-sumber belajar yang nyata dan ada di lingkungan sekitar
anak. Sumber belajar yang tidak tersedia secara nyata dapat dihadirkan dengan dukungan
teknologi dan buku bacaan anak.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini mempunyai alokasi waktu sendiri dan tidak terikat
dengan mata pelajaran apapun. Asesmen yang dilakukan pun berfokus pada ke 6 dimensi
Profil Pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia . Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan pembelajaran yang
kontekstual, mengasah kemampuan berpikir, dan pemecahan masalah kepada sswa. Siswa
juga belajar mengaplikasikan ilmu lintas disiplin pada program ini
1. Asesmen diagnosis
Asesmen diagnosis merupakan asesmen yang dilakukan guru di awal pembelajaran
untuk melihat kompetensi dan memonitor perkembangan belajar peserta didik dari aspek
kognitif maupun non kognitif. Hasil asesmen diagnosis digunakan untuk memetakan
kebutuhan belajar sehingga guru dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat sesuai
kondisi peserta didik. Peserta didik yang memiliki perkembangan atau hasil belajarnya paling
tertinggal berdasarkan hasil asesmen diagnosis, diberikan pendampingan belajar secara
afirmatif. Kemampuan dan keterampilan siswa di dalam sebuah kelas berbeda-beda. Ada yang
lebih cepat paham dalam topik tertentu, akan tetapi ada juga yang membutuhkan waktu lebih
lama untuk memahami topik tersebut. Seorang siswa yang cepat paham dalam satu topik,
belum tentu cepat paham dalam topik lainnya
2. Asesmen Formatif
3. Asesmen sumatif
Keterangan :
Juni s.d. 1 Juli : Penerimaan Peserta Didik Baru 17 Agustus : HUT Kemerdekaan RI ke-78
13 Juli : Awal masuk Tahun Pelajaran 2023/2024
13 s.d. 15 Juli : Pengenalan Lingkungan Sekolah Kls VII SMP
13 s.d. 29 Juli : Pengenalan Lingkungan Sekolah Kls I SD
19 Juli : Tahun Baru Islam (1 Muharram 1445 H)
Hari September 2023 Hari Oktober 2023
Mingg
3 10 17 24 Minggu 1 8 15 22 29
u
Senin 4 11 18 25 Senin 2 9 16 23 30
Selasa 5 12 19 26 Selasa 3 10 17 24 31
Rabu 6 13 20 27 Rabu 4 11 18 25
Kamis 7 14 21 28 Kamis 5 12 19 26
Juma't 1 8 15 22 29 Juma't 6 13 20 27
Sabtu 2 9 16 23 30 Sabtu 7 14 21 28
Keterangan :
18 s.d. 21 Sept : Pelaksanaan ANBK (Asesment Nasional 1 Oktober :Hari Kesaktian Pancasila
Barbasis Komputer) Jenjang SMP 2 s.d. 7 Okt. : Penilaian Sumatif Tengah
28 September : Maulid Nabi Muhammad S.A.W. SD dan SMP
23 s.d. 26 Okt : Pelaksanaan ANBK
Jenjang SD
28 Oktober : Hari Sumpah Pemuda
Keterangan :
10 November :Hari Pahlawan Nasional 4 s.d. 9 Des :Penilaian Sumatif Akhir Semester
25 November : Hari Guru Nasional Ganjil
11 s.d. 15 Des:Penilaian Sumatif Susulan dan
Pengisian Raport
16 Desember :Penyerahan Raport
18 s.d. 30 Des :Libur Semester Ganjil
25 Desember : Hari Raya Natal
26 Desember : Cuti Bersama
KALENDER PENDIDIKAN SEMESTER I (SATU)
SD PAB 19 Bandar Klippa
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Jumlah Minggu
No Bulan Jumlah Minggu Keterangan
Efektif
1 Juli 5 minggu 3 minggu
2 Agustus 5 minggu 5 minggu
3 September 5 minggu 3 minggu
4 Oktober 5 minggu 2 minggu
5 November 5 minggu 5 minggu
6 Desember 5 minggu 1 minggu
Jumlah 30 minggu 19 minggu
1 Juli 15 hari
2 Agustus 26 hari
3 September 21 hari
4 Oktober 15 hari
5 November 24 hari
6 Desember 7 hari
Jumlah 108 hari
KALENDER PENDIDIKAN SEMESTER II (DUA)
SD PAB 19 Bandar Klippa
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Keterangan :
1 Januari : Tahun Baru 2024 8 Februari : Isra’ Mi’raj
2 – 3 Januari : Libur semester ganjil 10 Februari : Tahun Baru Imlek
4 Januari : Hari Pertama masuk sekolah semester genap
Rabu 1 8 15 22 29 Rabu 5 12 19 26
Kamis 2 9 16 23 30 Kamis 6 13 20 27
Juma't 3 10 17 24 31 Juma't 7 14 21 28
Sabtu 4 11 18 25 Sabtu 1 8 15 22 29
Keterangan :
13 – 25 Mei : Penilaian Sumatif Akhir Jenjang Kelas VI, Kelas IX 10 – 15 Juni : Penilaian Sumatif Akhir Semester
Paket A dan Paket B (Perkiraan) SD (Kelas I – V) dan SMP (Kelas VII dan VIII)
9 Mei : Kenaikan Isa Al-Masih 17 – 21 Juni : Penilaian Sumatif Susulan dan Pengisian
31 Mei : Tanggal Raport Kelas VI SD dan Kelas IX SMP 22 Juni : Penyerahan Raport
KALENDER PENDIDIKAN SEMESTER II (DUA)
SD PAB 19 Bandar Klippa
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Jumlah Hari
No Bulan Keterangan
Efektif
1 Januari 24 hari
2 Pebruari 23 hari
3 Maret 15 hari
4 April 14 hari
5 Mei 17 hari
6 Juni 6 hari
Jumlah 99 Hari
Bandar Klippa, 11 Juli 2023
Kepala SD PAB 19 Bandar Klippa
BAB VII
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa merupakan rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan SD Swasta PAB 19
Bandar Klippa Tujuan ini meliputi tujuan sekolah serta kesesuaian dengan kekhasan,
kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu
kurikulum ini disusun, selain mengacu kepada peraturan pemerintah pusat, juga disusun
berdasarkan peraturan daerah dan kondisi sekolah.
2. Kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa. tahun 2023/2024 bersifat
penyempurnaan dari kurikulum tahun sebelumnya. Berbagai hasil belajar yang
diperoleh siswa (pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku) menjadi bahan evaluasi
untuk mengetahui sejauhmana visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai.
3. Kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa. tahun 2023/2024 disusun dengan
mengacu pada panduan penyusunan KTSP yang dikeluarkan Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah, kalender pendidikan tahun 2023/2024, dan kekhasan
sekolah.
B. SARAN – SARAN
1. Semua warga sekolah mempelajari dan memahami kurikulum ini agar dalam
pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
2. Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan senantiasa melakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan kurikulum ini untuk perbaikan di tahun mendatang.
LAMPIRAN
1. Modul Ajar
2. RPP Kelas III, dan VI
RPP
KELAS III
DAN VI