Anda di halaman 1dari 130

KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

SD SWASTA PAB 19 BANDAR KLIPPA


KECAMATAN PERCUT SEI TUAN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Disusun Oleh
Tim Pengembang Kurikulum

Alamat : Jalan Pasar II Bandar Klippa


Kode Pos : 20371
NSS : 103070106051
NPSN : 10215188
Email : sdpab19@gmail.com

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN DELI SERDANG


KECAMATAN PERCUT SEI TUAN
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Berdasar kepada hasil musyawarah TIM Pengembang Kurikulum (TPK) SD Swasta PAB 19
Bandar Klippa dan memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah, maka dengan ini
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa Kecamatan
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang disahkan untuk diberlakukan mulai tahun pelajaran
2023/2024

Percut Sei Tuan, 11 Juli 2023


Disetujui Yang mengesahkan,
Komite Sekolah Kepala SDS PAB 19 Bandar Klippa

(Sadinem, S.Pd.I) (Syamsul Bahri, SE, S.Pd)

Diketahui
Koordinator Wilayah Kecamatan Diverifikasi oleh
Bidang Pendidikan Pengawas

(Kosmaida Samosir, M.Pd) (Nora Nasution, S.Pd)


NIP. 19710830 199412 2 004 NIP. 19871128 200903 2 003

Disahkan oleh
a.n Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar

SAMSUAR SINAGA, S.Pd, M.Si


Pembina/IV a
NIP.19690807 199801 1 002
BERITA ACARA PENYUSUNAN KOSP
Pada hari ini Kamis Tanggal Sebelas Bulan Juli Tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga di
SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan diselenggarakan Rapat Dinas /
Musyawarah Kerja dari pukul 09.00 s/d selesai.
Dalam rangka Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SD Swasta
PAB 19 Bandar Klippa dipimpin oleh Kepala Sekolah yang dihadiri oleh Pengawas Sekolah,
Komite Sekolah, dan seluruh dewan Guru SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa.
Adapun panitia yang terpilih dan hadir dalam penyusunan Kurikulum pada Tahun
Pelajaran 2023 / 2024 adalah sebagai berikut :

NO Nama JabatanDalam Tim

1 Nora Nasution, S.Pd Pendamping


2 Syamsul Bahri, SE, S.Pd Ketua
3 Temu, S.Pd.i, S.Pd WakilKetua
3 Siti Patimah, S.Kom Seketaris
4 Pujiati Anggota
5 Gusmiliarni, S.Pd Anggota
6 Mawar, S.Ag Anggota
7 Fitri Henriyani Rambe, S.Pd Anggota
8 Yustiani Wulan Ningsih, S.Pd Anggota
9 Ellya Murni Simbolon, S.Pd Anggota
10 Masdalia Rambe, S.Pd Anggota
11 Rusmiati, S.Pd Anggota
12 Dwi Santi, S.Pd.I,S.Pd Anggota
13 Dra. Zuliani, MA Anggota
14 Syahtrio Tegar Santoso Anggota

Demikianlah Berita Acara ini diperbuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Kepala SD PAB 19 Bandar Klippa

Syamsul Bahri, SE, S.Pd


PERKUMPULAN AMAL BAKTI ( PAB )
SD SWASTA PAB 19 BANDAR KLIPPA
KEC.PERCUT SEI TUAN KAB. DELI SERDANG
Membangun Dan Mencerdaskan NSS : 103070106051 NSB : 007262990305008
AnakBangsa NPSN : 10215188 NDS : G 01251010

Alamat : Jl. Pasar II Desa Bandar Klippa Kec. Percut Sei Tuan Kode Pos 20371

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH DASAR SWASTA PAB 19
NOMOR: D.19/B.429/PAB/VII/2023
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENGEMBANG
KURIKULUM SD

MENIMBANG : Bahwa pada tahun pembelajaran 2023/2024 SD Swasta PAB


19 Bandar Klippa akan menggunakan Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan (KOSP), pada Kelas III dan Kelas VI
menggunakan Kurikulum 2013 dan untuk Kelas I, II, IV dan
Kelas V menggunakan Kurikulum Merdeka.

MENGINGAT :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. PP No. 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas PP No. 19
Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. PP No. 19 tahun 2017 Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007
tentang Standar Kepala sekolah / madrasah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.
7. Permendiknas Nomor 63 tahun 2009 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan.
8. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelanggaraan Pendidikan.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang Implementasi
Kurikukulum 2013.
10. Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 Tentang Penumbuhan
Budi Pekerti
11. Panduan Kerja Kepala Sekolah, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidkan Dan Menengah 2017
12. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar Pada K13 Pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah.
13. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor
14 Tahun 2019 Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran .
14. Permendikbudristek No.5 tahun 2022 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah
15. Permendikbudristek No.7 tahun 2022 Tentang Standar Isi
Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar
dan Menengah
16. Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022 Tentang Standar
Proses Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar dan Menengah
17. Permendikbudristek No. 21 Tahun 2022 Tentang Standar
Penilaian Pendidikan Pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
18. Permendikbudristek No.56 tahun 2022 Pedoman Penetapan
Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
19. Keputusan Kepala BSKAP No 033/H/KR/2022 Tahun 2022
Tentang Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia
Dini jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pada
Kurikulum Merdeka
20. Keputusan Kepala BSKAP No 009/H/KR/2022 Tahun 2022
Tentang Dimensi, Elemen dan Sub Elemen Profil Pelajar
Pancasila pada Kurikulum Merdeka
21. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 262/M/2022 Tentang
perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
22. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang
Nomor 421/9082.PSD/2022 Tentang Penetapan Satuan
Pendidikan Pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka
(IKM) Melalui Jalur Mandiri Jenjang Sekolah Dasar (SD)
Diknas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran
2022/2023.
23. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang
Nomor 420/3669.SKR/2023 Tanggal 13 Juni 2023 Tentang
Kalender Pendidikan PAUD, SD dan SMP di Lingkungan Kab.
Deli Serdang TP. 2023/2024.
24. Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor 29 Tahun 2023 Tentang
Penyelenggaraan Muatan Lokal Budaya Deli Serdang pada
Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar di Kabupaten
Deli Serdang.

MEMPERHATIKAN :
Hasil Musyawarah Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan (KOSP) SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa
dipimpin oleh Kepala Sekolah yang dihadiri oleh Pengawas
Sekolah, Komite Sekolah, dan seluruh dewan Guru SD Swasta
PAB 19 Bandar Klippa
Yang dilaksanakan pada hari Kamis, 11 Juli Tahun 2023 di SD
Swasta PAB 19 Bandar Klippa
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama : Susunan Tim Penyusun Kurikulum Operasinal Satuan
Pendidikan (KOSP) SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa
Kedua : Tugas Tim adalah menyusun Kurikulum Operasinal Satuan
Pendidikan (KOSP) SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa sesuai
petunjuk Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
Ketiga : Segala sesuatu yang menyangkut pembiayaan akibat keputusan
ini dibebankan kepada Anggaran Biaya SD Swasta PAB 19
Bandar Klippa Tahun Ajaran 2023/2024.
Keempat : Jika dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat
keputusan ini, maka akan ditinjau dan diperbaiki seperlunya.

Ditetapkan di : Percut Sei Tuan


      Pada Tanggal : 26 Juni 2023
Kepala SDS PAB 19
.

Syamsul Bahri, SE, S.Pd


LAMPIRAN I SURAT KEPUTUSAN:
TIM PENYUSUN KURIKULUM SD SWASTA PAB 19 BANDAR KLIPPA.
No. Nama Jabatan
1 Nora Nasution, S.Pd Pendamping

2 Syamsul Bahri, SE, S.Pd Ketua

3 Temu, S.Pd.i, S.Pd WakilKetua

4 Siti Patimah, S.Kom Seketaris

5 Pujiati Anggota

6 Gusmiliarni, S.Pd Anggota

7 Mawar, S.Ag Anggota

8 Fitri Henriyani Rambe, S.Pd Anggota

9 Yustiani Wulan Ningsih, S.Pd Anggota

10 Ellya Murni Simbolon, S.Pd Anggota

11 Masdalia Rambe, S.Pd Anggota

12 Rusmiati, S.Pd Anggota

13 Dwi Santi, S.Pd.i, S.Pd Anggota

14 Dra. Zuliani, MA Anggota

Ditetapkan di : Percut Sei Tuan


Pada Tanggal : 26 Juni 2023
Kepala SDS PAB 19

Syamsul Bahri, SE, S.Pd

SURAT KEPUTUSAN KOMITE SEKOLAH


SD SWASTA PAB 19 BANDAR KLIPPA
KABUPATEN DELI SERDANG
NOMOR : D.19/B. 430 /PAB/VI/2023
TENTANG PENGESAHAN KOSP

Menimbang :
1. Bahwa dalam rangka peningkatan mutu pendidikan perlu adanya rencana dan program
yang jelas yang termuat dalam kurikulum.
2. Bahwa dalam rangka penyusunan KOSP perlu diperhatikan potensi daerah setempat
dan menjalin kerjasama dengan orangtua murid dan masyarakat.
Mengingat :
1. KOSP di dalam pelaksanaannya sangat memerlukan kerjasama dengan orangtua murid
maka dalam penggunaan kurikulum tersebut perlu pengesahan dari pihak orangtua
(Komite Sekolah).
2. Legalisasi dari pihak Komite Sekolah merupakan bagian bagi terselenggaranya
program KOSP
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama : Bahwa KOSP yang diajukan untuk pedoman pelaksanaan proses belajar dan
mengajar pada sekolah SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa dapat kami setujui.
Kedua : Apabila dibelakang hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan.
Ditetapkan di : Percut Sei Tuan
Pada Tanggal : 11 Juli 2023
Ketua Komite Sekolah

(Sadinem, S.Pd)
REKOMENDASI
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN
SD SWASTA PAB 19 BANDAR KLIPPA
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN DELI SERDANG
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Dengan menggunakan instrumen validasi/telaah Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka,
bersama ini :
Nama :NORA NASUTION, S.Pd
NIP :19871128 200903 2 003
Jabatan : Pengawas SD Kecamatan Percut Sei tuan
Memberikan pertimbangan/Rekomendasi kepada Kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar
Klippa Tersebut :

� Dapat direkomendasikan tanpa syarat


� Dapat direkomendasikan dengan syarat untuk perbaikan/penyempurnaan
� Belum dapat direkomendasikan
Dengan alasan :

� Semua unsur KOSP terpenuhi dengan lengkap

� Unsur KOSP terpenuhi tetapi kurang lengkap

� Unsur KOSP tidak lengkap

Demikian pernyataan kami buat sebagai bahan pertimbangan / rekomendasi ditetapkannya


kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan.

Mengetahui Pecut Sei Tuan, 11 Juli 2023


Koordinator Wilayah Pendidikan Pengawas
Kecamatan Percut Sei Tuan

KOSMAIDA SAMOSIR, M.Pd NORA NASUTION, S.Pd


NIP. 19710830 199412 2 004 NIP. 19871128 200903 2 003

KATA PENGANTAR
Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 jo PP 32
tentang Standar Nasional Pendidikan, setiap sekolah/madrasah wajib mengembangkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berdasarkan kebutuhan khas satuan pendidikan dalam
memenuhi kebutuhan belajar peserta didik.
Kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa disusun dengan berpedoman pada
panduan implementasi Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka yang terintegrasi dengan
bahan pelatihan pelaksanaan kurikulum, Peraturan Menteri Pedidikan dan Kebudayaan yang
relevan, acuan regulasi daerah, dan aturan yang relavan pada tingkat satuan pendidikan.
Di samping memperhatian karakter pelaksanaan kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka,
sekolah mempertimbangkan segenap sumber daya yang sekolah miliki untuk mewujudkan
keunggulan sekolah yang berporos pada usaha mewujudkan visi dan misi. Poros utama
pertimbangan adalah bagaimana merumuskan mutu lulusan yang sekolah harapkan yang
dikembangkan dalam bentuk indikator mutu lulusan seagai basis bagi pengembangan standar
yang lainnya.
Kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa tersusun berkat kerjasama dari berbagai
pihak. Kepala sekolah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan Kurikulum SD Swasta PAB 19
Bandar Klippa dan secara khusus kami sampaikan penghargaan dan terima kasih kepada tim
pengembang kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa yang telah berjuang sehingga
dapat menyelesaikan dokumen tepat pada waktu yang diperlukan.

Percut Sei Tuan, 11 Juli 2023


Kepala SDS PAB 19 Bandar Klippa

Syamsul Bahri, SE, S.Pd


DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Kata Pengantar.............................................................................................................. i
Daftar Isi ii
BAB I Pendahuluan ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Landasan Penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah.................................. 4
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum................................................................... 7
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum................................................................... 8
BAB II Tujuan Pendidikan, Visi, Misi Dan Tujuan Sekolah......................................... 11
A. Tujuan Pendidikan............................................................................................ 11
B. Visi Sekolah...................................................................................................... 11
C. Misi Sekolah ................................................................................................... 11
D. Tujuan Sekolah.................................................................................................. 12
BAB III Struktur Dan Muatan Kurikulum...................................................................... 13
A. Struktur Kurikulum Operasional Sekolah......................................................... 13
B. Muatan Kurikulum Operasional Sekolah.......................................................... 18
a. Mata Pelajaran ............................................................................................ 18
b. Pengembangan Diri..................................................................................... 23
c. Beban Belajar.............................................................................................. 26
d. Penilaian ................................................................................................... 27
e. Ketuntasan Belajar...................................................................................... 27
f. Kenaikan kelas dan Kelulusan.................................................................... 30
g. Pendidikan Kecakapan Hidup..................................................................... 31
h. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global.................................. 32
BAB IV Capaian Pembelajaran, TP, ATP, KI dan KD.................................................. 33
A. Tujuan Pembelajaran .......................................................................................33
B. Alur Tujuan Pembelajaran..................................................................................... 70
C. Kompetensi Inti ............................................................................................72
D. Kompetensi Dasar........................................................................................... 74

BAB V Pembelajaran ................................................................................................... 108


A. Intrakurikuler.................................................................................................. 108
B. Pembelajaran Tematik Integrated................................................................... 109
C. Penilaian Diagnostik, Formatif dan Sumatif.................................................. 111
D. Penilaian Autentik.......................................................................................... 114
BAB VI Kalender Pendidikan........................................................................................ 115
BAB VII Penutup .......................................................................................................... 122
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dinamika pendidikan dalam regulasi pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi
mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek pendidikan termasuk
kurikulum. Semula penyelenggaraan pendidikan diatur sepenuhnya oleh Pemerintah
kemudian Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota diberi kewenangan untuk mengelola
penyelenggaraan pendidikan. Dalam kaitan ini, sekolah sebagai lembaga pendidikan melalui
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) telah diberi kewenangan untuk mengelola Pendidikan
yang optimal.
Dalam pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang
sesuai dengan karakteristik daerah. Begitu pula halnya dengan kurikulum sebagai jantungnya
pendidikan perlu Penilaian.
Sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan,
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi,
ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah.
Dari amanat undang-undang tersebut ditegaskan bahwa, Kurikulum dikembangkan
secara berdiversifikasi dengan maksud agar memungkinkan penyesuaian program pendidikan
pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah serta peserta
didik. Kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan. Kurikulum
operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan diwujudkan dalam
bentuk Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka.
Model asesmen kurikulum merdeka memiliki beberapa model yang dapat pendidik
implementasikan dalam proses pembelajaran, yang meliputi asesmen dignostik, asesmen
formatif, dan juga asesmen sumatif. Dikembangkan dan diimplementasikan secara
kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik yang
dinamis.
Adapun pengembangannya harus sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan
bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Pasal 36
Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman
dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat
peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan
daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan nilai-
nilai kebangsaan. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan
atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk
pendidikan menengah.
Kurikulum Merdeka atau Pendidikan Berbasis Karakter siswa adalah kurikulum baru
yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi untuk
melanjutkan Kurikulum 2013. Kurikulum Merdeka merupakan sebuah kurikulum yang
mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham
atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang
tinggi. . Dalam Kurikulum Merdeka mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di
satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.
Kurikulum Merdeka juga akan dilaksanakan pada Tahun Pelajaran 2023/2024 yang di
cetuskan oleh pemerintah sebagai program kelanjutan dari kurikulum 2013. Pengembangan
Kurikulum Merdeka mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
terpadu sesuai dengan karakteristik siswa (berpusat kepada siswa).
Sedangkan Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru
yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk
menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 merupakan
sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa
dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan
santun disiplin yang tinggi. Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan yang diterapkan sejak 2006 lalu. Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib
diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang
pendidikan.
Mekanisme penyusunan Kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa Tahun
Pelajaran 2023/2024 disusun menurut tahapan sebagai berikut : (1) proses penyusunan draf
kurikulum melibatkan stokeholder pendidikan melalui pembentukan Tim Pengembang
Kurikulum (2) draf kurikulum divalidasi oleh Pengawas Sekolah sebagai pihak yang
memahami dan mengusai substansi kurikulum; (3) sebelum dilaksanakan kurikulum tersebut
harus mendapatkan pengesahan dari pejabat berwenang di Dinas Pendidikan Kabupaten Deli
Serdang (4) setelah itu baru kurikulum disosialisasikan melalui berbagai metode kepada
stokeholder pendidikan; (5) setelah disosialisasikan kurikulum dilaksanakan; (6) kemudian
selama perjalanan kurikulum kepala sekolah atau pengawas sekolah wajib untuk
melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum.
Dalam aspek tantangan dan ancaman merupakan faktor eksternal yang dimiliki oleh SD
Swasta PAB 19 Bandar Klippa perlu disikapi secara bijaksana untuk dikelola menjadi sebuah
peluang kemudian dimanfaatkan secara maksimal untuk mewujudkan konsep sekolah yang
benar-benar memperhatikan kepentingan orang tua, masyarakat, peserta didik, dan stoke
holder pendidikan yang lain.
Faktor internal dan eksternal yang nampak di SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa perlu
pula dijadikan pertimbangan oleh pihak sekolah dan dapat ditransformasikan menjadi sumber
daya yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan
Disamping itu, terdapat juga berupa tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus
globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan
teknologi dan informasi, Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat . Rintangan
eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi, pengaruh dan imbas teknosains
serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.
B. Landasan Penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah .
1. Landasan Filosofi
Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini
dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar
Klippa dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk
membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang
lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu
menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah
rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan
demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum.
Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi
ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus
termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu
proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi
dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan
memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan
budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat
kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan
kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik.
Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan
akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum
adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).
Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama mata pelajaran yang sama dengan nama
disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
kecemerlangan akademik. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa
depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan
masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).

2. Landasan Yuridis
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta
peradabann bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI
nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan nasional. Untuk mengembangkan dan
membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat, pendidikan berfungsi
mengembangkan segenap potensi peserta didik “menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab” (UU RI nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional). Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional
maka pengembangan kurikulum haruslah berakar pada budaya bangsa, kehidupan bangsa
masa kini, dan kehidupan bangsa di masa mendatang.

Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Proses pendidikan adalah suatu proses
pengembangan potensi peserta didik sehingga mereka mampu menjadi pewaris dan
pengembang budaya bangsa. Melalui pendidikan berbagai nilai dan keunggulan budaya di
masa lampau diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkan menjadi budaya dirinya, masyarakat,
dan bangsa yang sesuai dengan zaman dimana peserta didik tersebut hidup dan
mengembangkan diri. Kemampuan menjadi pewaris dan pengembang budaya tersebut akan
dimiliki peserta didik apabila pengetahuan, kemampuan intelektual, sikap dan kebiasaan,
ketrampilan sosial memberikan dasar untuk secara aktif mengembangkan dirinya sebagai
individu, anggota masyarakat, warganegara, dan anggota ummat manusia.

Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan bangsa dengan
segala aspek kehidupan yang mencerminkan karakter bangsa masa kini dan masa yang akan
datang. Oleh karena itu, konten pendidikan yang dikembangkan kurikulumi tidak berupa
prestasi besar bangsa di masa lalu semata tetapi juga hal-hal yang berkembang pada saat kini
dan akan berkelanjutan ke masa mendatang. Berbagai perkembangan baru dalam ilmu,
teknologi, budaya, ekonomi, sosial, politik yang dihadapi masyarakat, bangsa dan ummat
manusia dikemas sebagai konten pendidikan. Konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa
kini memberi landasan bagi pendidikan untuk selalu terkait dengan kehidupan masyarakat
dalam berbagai aspek kehidupan, kemampuan berpartisipasi dalam membangun kehidupan
bangsa yang lebih baik, dan memposisikan pendidikan sebagai sesuatu yang tidak terlepas
dari lingkungan sosial, budaya, dan alam. Lagi pula, konten pendidikan dari kehidupan
bangsa masa kini akan memberi makna yang lebih berarti bagi keunggulan budaya bangsa di
masa lalu untuk digunakan dan dikembangkan sebagai bagian dari kehidupan masa kini.

Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan menggunakan apa yang
diperolehnya dari pendidikan ketika mereka telah menyelesaikan pendidikan 12 tahun dan
berpartisipasi penuh sebagai warganegara. Atas dasar pikiran itu maka konten pendidikan
yang dikembangkan dari warian budaya dan kehidupan masa kini perlu diarahkan untuk
memberi kemampuan bagi peserta didik menggunakannya bagi kehidupan masa depan
terutama masa dimana dia telah menyelesaikan pendidikan formalnya. Dengan demikian
sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang menjadi konten pendidikan harus dapat digunakan
untuk kehidupan paling tidak satu sampai dua dekade dari sekarang. Artinya, konten
pendidikan yang dirumuskan dalam Standar Kompetensi Lulusan dan dikembangkan dalam
kurikulum harus menjadi dasar bagi peserta didik untuk dikembangkan dan disesuaikan
dengan kehidupan mereka sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan warganegara yang
produktif serta bertanggungjawab di masa mendatang.

Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan masa kini dan masa
akan datang bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan pretasi bangsa di masa lalu,
serta kemudian diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga dimensi
kehidupan bangsa, masa lalu-masa sekarang-masa yang akan datang, menjadi landasan
filosofis pengembangan kurikulum. Pewarisan nilai dan pretasi bangsa di masa lampau
memberikan dasar bagi kehidupan bangsa dan individu sebagai anggota masyarakat, modal
yang digunakan dan dikembangkan untuk membangun kualitas kehidupan bangsa dan
individu yang diperlukan bagi kehidupan masa kini, dan keberlanjutan kehidupan bangsa dan
warganegara di amsa mendatang. Dengan tiga dimensi kehidupan tersebut kurikulum selalu
menempatkan peserta didik dalam lingkungan sosial-budayanya, mengembangkan kehidupan
individu peserta didik sebagai warganegara yang tidak kehilangan kepribadian dan kualitas
untuk kehidupan masa kini yang lebih baik, dan membangun kehidupan masa depan yang
lebih baik lagi.

Adapun Landasan Yuridis Kurikulum Adalah Sebagai Berikut:


1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. PP No. 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas PP No. 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan;
3. PP No. 19 tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
2008 tentang Guru;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
sekolah / madrasah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan.
7. Permendiknas Nomor 63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.
8. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelanggaraan Pendidikan.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun
2014 tentang Implementasi Kurikukulum 2013.
10. Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti
11. Panduan Kerja Kepala Sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidkan Dan Menengah 2017
12. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pada K13 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
13. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 14 Tahun 2019
Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .
14. Permendikbudristek No.5 tahun 2022 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
15. Permendikbudristek No.7 tahun 2022 Tentang Standar Isi Pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
16. Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022 Tentang Standar Proses Pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
17. Permendikbudristek No. 21 Tahun 2022 Tentang Standar Penilaian Pendidikan Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
18. Permendikbudristek No.56 tahun 2022 Pedoman Penetapan Kurikulum dalam Rangka
Pemulihan Pembelajaran
19. Keputusan Kepala BSKAP No 033/H/KR/2022 Tahun 2022 Tentang Capaian
Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini jenjang Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka
20. Keputusan Kepala BSKAP No 009/H/KR/2022 Tahun 2022 Tentang Dimensi, Elemen
dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka
21. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 262/M/2022 Tentang perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan
Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
22. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang Nomor
421/9082.PSD/2022 Tentang Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksanaan Implementasi
Kurikulum Merdeka (IKM) Melalui Jalur Mandiri Jenjang Sekolah Dasar (SD) Diknas
Pendidikan Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2023/2024.
23. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang Nomor
420/3669.SKR/2023 Tanggal 13 Juni 2023 Tentang Kalender Pendidikan PAUD, SD
dan SMP di Lingkungan Kab. Deli Serdang TP. 2023/2024.
24. Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor 29 Tahun 2023 Tentang Penyelenggaraan
Muatan Lokal Budaya Deli Serdang pada Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar
Di Kabupaten Deli Serdang

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum


Tujuan Pengembangan Kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa. tahun pelajaran
2023-2024 yaitu ini untuk memberikan acuan kepada kepala sekolah, guru, dan tenaga
kependidikan lainnya yang ada di sekolah dalam megembangkan program-program yang akan
dilaksanakan. Selain itu, Kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa disusun antara lain
agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk : 1)belajar untuk beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, 2) belajar untuk memahami dan menghayati, 3) belajar untuk
mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, 4) belajar untuk hidup bersama dan berguna
untuk orang lain, dan 5) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses
belajar yang aktif, kreatif efektif dan menyenangkan
Kemudian, Kurikulum dibuat dengan tujuan agar pendidikan di Indonesia bisa seperti
pendidikan di negara maju lainnya di mana siswa diberikan kebebasan dalam memilih apa
yang diminatinya dalam pembelajaran, Yang mana pada hakikatnya kurikulum harus berfokus
pada peserta didik yang belajar sesuai dengan tingkatannya. Jadi setiap guru pun tidak akan
terburu-buru dalam memberikan setiap pembelajaran. Hal ini akan membawa dampak positif
tentunya karena apa yang dibutuhkan oleh siswa akan dapat dipenuhi oleh guru melalui
pembelajaran.

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional Sekolah


Pengembangan kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa.
tahun pelajaran 2023-2024 dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan
dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada
peserta didik.
1. Beragam dan terpadu
Kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa tahun pelajaran 2023-2024
dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan nasional sesuai tujuan pendidikan,
keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan,
serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen
muatan wajib dan muatan lokal.
2. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa tahun pelajaran 2023-2024
dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan
pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
3. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan Kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa tahun pelajaran 2023-
2024 pada dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk
menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya
kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara hard skills dan
soft skills pada setiap kelas antarmata pelajaran, dan memperhatikan kesinambungan
hard skills dan soft skills antarkelas
4. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan,
dan keterampilan), bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antar jenjang pendidikan
5. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa. tahun pelajaran 2023-2024 diarahkan
pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta
didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara
unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya
6. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa tahun pelajaran 2023-2024
dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional
dan daerah saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan prinsip Bhinneka
Tunggal Ika dalam kerangka NKRI.
Prinsip pembelajaran kurikulum merupakan salah satu kerangka dasar yang ditetapkan
oleh Pemerintah Pusat. Sehingga Satuan pendidikan melaksanakan pembelajaran sesuai
kurikulum merdeka diharapkan mengacu pada prinsip tersebut. Kemendikbudristek
menetapkan prinsip pembelajaran yang ditulis di panduan pembelajaran dan asesmen
pendidikan.
Adapun prinsip dan hal yang perlu diperhatikan dalam implementasinya sebagai
berikut:
1. Kondisi Peserta Didik
Melakukan analisis terhadap kondisi, latar belakang, tahap perkembangan dan pencapaian
peserta didik sebelumnya dan melakukan pemetaan. Melihat tahap perkembangan sebagai
kontinum yang berkelanjutan sebagai dasar merancang pembelajaran dan asesmen dan
Menganalisis lingkungan sekolah, sarana dan prasarana yang dimiliki peserta didik, pendidik
dan sekolah untuk mendukung kegiatan pembelajaran.
2. Pembelajar Sepanjang Hayat
Mempertimbangkan berbagai stimulus yang bisa digunakan dalam pembelajaran,
Memberikan kesempatan kolaborasi, memberikan pertanyaan pemantik dan mengajarkan
pemahaman bermakna dan Pembelajaran yang sarat dengan umpan balik dari pendidik dan
peserta didik ke peserta didik.
3. Holistik
Menggunakan berbagai metode pembelajaran mutakhir yang mendukung terjadinya
perkembangan kompetensi seperti belajar berbasis inkuiri, berbasis projek, berbasis masalah,
berbasis tantangan, dan metode pembelajaran diferensiasi.Melihat berbagai perspektif yang
mendukung kognitif, sosial emosi, dan spiritual.
BAB II.
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. 
Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.

B. Visi Sekolah
Berdasarkan hasil musyawarah dengan semua warga sekolah yang terkait,
maka visi sekolah yang dirumuskan yaitu:
“Mewujudkan Lembaga Pendidikan Yang Siap Dan Mampu Meningkatkan
Prestasi, Sopan, Santun, Beriman Dan Bertaqwa, Serta Mencintai Lingkungan”

C. Misi Sekolah
Untuk mewujudkan visi tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya yang dapat
dilakukan antara lain:
a. Meningkatkan disiplin
b. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan
c. Melaksanakan tambahan les diluar kegiatan belajar mengajar
d. Melaksanakan ibadah keagamaan bersama siswa dan guru
e. Meningkatkan kegiatan ektrakurikuler dan keterampilan
f. Menanamkan cinta lingkungan
g. Membiasakan 5S sesama siswa dan guru
h. Menanamkan rasa tanggung jawab dan saling menghormati
i. Koordinasi dengan instansi terkait
j. Mengikut sertakan dalam KSN dan O2SN
k. Membina siswa hemat penggunaan listrik, air dan plastic
l. Melaksanakan pembinaan pendidikan lanjutan tenaga pendidikan dan tenaga
kependidikan yang linear.
D. Tujuan Sekolah
1. Terwujudanya lulusan yang unggul dalam bidang akademik dan non akademik
serta berkarakter pancasila.
2. Tercapainya lulusan peserta didik 100% dan untuk semua mata pelajaran Ujian
Sekolah rata-rata minimal 75
3. Tercapainya peserta didik mengikuti lomba minimal tingkat kecamatan hingga
sampai tingkat internasional.
4. Terwujudanya pendidikan yang menjamin hak belajar bagi setiap peserta didik.
5. Terwujudnya pendidikan menggunakan pendekatan atau model yang beragam
6. Terlaksananya kegiatan belajar mengajar dengan menumbuhkan pendidikan
karakter untuk semua mata pelajaran.
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum Operasional Sekolah


1. Struktur Kurikulum Merdeka
Struktur kurikulum mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan pendekatan
mata pelajaran. Proporsi beban belajar di Sekolah Dasar terbagi menjadi 2 (dua) yaitu:
pembelajaran intrakurikuler; dan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dialokasikan
sekitar 20% (dua puluh persen) beban belajar pertahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik
muatan maupun waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek harus mengacu pada capaian profil
pelajar pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian
pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan projek dapat
dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek penguatan profil pelajar
Pancasila dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing
projek tidak harus sama.
3.1 Alokasi waktu mata pelajaran SD kelas I dan IV
1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)

Kelas I Kelas II Kelas IV Kelas V

Alokasi Alokasi Alokasi Alokasi


Mata Intrakurik Alokasi Intrakuri Alokasi Intrakurik Alokasi Intrakurikul
Alokasi P5
Pelajaran uler Per P5 Per Total JP kuler Per P5 Per Total JP uler Per P5 Per Total JP er Per Total JP
Per Tahun
Tahun Tahun Per Tahun Tahun Tahun Per Tahun Tahun Tahun Per Tahun Tahun Per Tahun
(Minggu) (Minggu) (Minggu) (Minggu)
Pendidikan Agama
Islam dan Budi 108 (3) 36 144 108 (3) 36 144 108 (3) 36 144 108 (3) 36 144
Pekerti*
Pendidikan Agama
Kristen dan Budi 108 (3) 36 144 108 (3) 36 144 108 (3) 36 144 108 (3) 36 144
Pekerti*
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180 144 (4) 36 180 144 (4) 36 180 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288 252 (7) 72 325 216 (6) 36 252 216 (6) 36 252
Matematika 144 (4) 36 180 170 (4) 46 216 180 (5) 36 216 180 (5) 36 216
IPAS - - - - - - 180 (5) 36 216 180 (5) 36 216
Pendidikan
Jasmani Olahraga 108 (3) 36 144 108 (3) 36 144 108 (3) 36 144 108 (3) 36 144
dan Kesehatan
Seni
108 (3) 36 144 108 (3) 36 144 108 (3) 36 144 108 (3) 36 144
Tari

Bahasa Inggris 72 (2) - 72 72 (2) - 72 72 (2) - 72 72 (2) - 72


Mulok Budaya Deli
72 (2) - 72 72 (2) - 72 72 (2) - 72 72 (2) - 72
Serdang
828 (23) 252 1080 900 (25) 257 1152 1044(29) 252 1296 1044(29) 252 1296
2. Struktur Kurikulum 2013
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil.
Untuk kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa pengorganisasian Kompetensi
Dasar dilakukan melalui pendekatan terintegrasi (integrated curriculum). Berdasarkan
pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang
mengintegrasikan konten mata pelajaran IPA dan IPS di kelas II, dan III ke dalam
mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia,
Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dengan pendekatan
ini maka struktur Kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa menjadi lebih
sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang.
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam
bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi
konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran
dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum adalah
juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten
dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem
semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran
berdasarkan jam pelajaran per semester. Struktur kurikulum adalah juga gambaran
mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang peserta didik dalam
menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur
kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar seorang peserta
didik yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang
tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah
mata pelajaran, dan beban belajar.
Tabel 3.2
Sturktur Kurikulum 2013
Alokasi Waktu Belajar
Perminggu
No Mata Pelajaran
III VI

Kelompok A

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 6 5


3 Bahasa Indonesia 10 7

4 Matematika 6 6

5 Ilmu Pengetahuan Alam - 3

6 Ilmu Pengetahuan Sosial - 3

Kelompok B

1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4

2 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 4 4

3 Mulok ( Bahasa Inggris ) 2 2

Jumlah Alokasi Waktu Perminggu 34 36

Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas III dan VI di atas dapat diterapkan
dalam pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan
dengan seni, budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan
dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan dilakukan
juga terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran. Penyederhanaan dilakukan dengan
menghilangkan Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan
antarmata pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia
perkembangan psikologis peserta didik.
Di kelas VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan memiliki Kompetensi
Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran Kompetensi Dasar IPA dan IPS,
sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam berbagai
tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata
pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema.
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum
diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa antara
lain Pramuka (Wajib), dan Usaha Kesehatan Sekolah. Mata pelajaran Kelompok A adalah
kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran
Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh
pemerintah daerah. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai
dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut.

B. Muatan Kurikulum Operasional Sekolah


Muatan Kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa meliputi sejumlah mata
pelajaran yang kedalamanya merupakan beban belajar bagi siswa pada satuan pendidikan.
Muatan Kurikulum memuat sejumlah mata pelajaran dan muatan lokal serta kegiatan
pengembangan diri yang tidak termasuk kepada struktur kurikulum dan diberikan diluar
tatap muka. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk
ke dalam isi kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar Nasional Pendidikan
menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan
diuntungkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan semester sesuai dengan Satandar
Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas kompetensi dasar dam
kompensi inti.

a. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada siswa
sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata
pelajaran ditentukan oleh keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat
satuan pendidikan. Metode dan pendekatan pada mata pelajaran tergantung pada ciri
khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan pada
kondisi yang tersedia di sekolah.Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari mata
pelajaran wajib dan pilihan pada setaiap satua pendidikan.
1. Pendidikan Agama Islam
Tujuan :
● Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman peserta
didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus
berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
● Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu
manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis,
berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta
mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.

2. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
● Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
● Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi.
● Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-
bangsa lainnya.
● Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung
atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun
2018.

3. Bahasa Indonesia
Tujuan
● Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulis.
● Menghargai dn bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara
● Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan.
● Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
serta kematangan emosional dan sosial.
● Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa.
● Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun
2018.

4. Matematika
Tujuan:
● Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah.
● Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika.
● Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
● Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah.
● Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37
Tahun 2018.

5. Ilmu Pengetahuan Alam


Tujuan:
● Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, kehidupan dan keteraturan alam ciptanya-Nya.
● Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
● Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat.
● Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memacahkan masalah dan membuat keputusan.
● Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam.
● Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
● Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun
2018.

6. Ilmu Pengetahuan Sosial


Tujuan:
● Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya.
● Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
● Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
● Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.

7. Seni Budaya dan Prakarya


Tujuan :
● Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakarya.
● Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan prakarya.
● Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan prakarya.
● Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya dalam tingkat lokal,
regional, maupun global.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun
2018.

8. Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan


Tujuan :
● Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas
jasmani dan olahraga yang terpilih.
● Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
● Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
● Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai
yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
● Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,
percaya diri dan demokratis.
● Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain
dan lingkungan.
● Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup
sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun
2018

9. Bahasa Inggris
Tujuan :
● Mengenalkan cara mengeja huruf abjad dalam Bahasa Inggris
● Meningkatkan baca teks dalam Bahasa Inggris
● Meningkatkan vocab mengenai diri sendiri dan lingkungan sekitar
● Memiliki kemampuan untuk conversation sesama teman dan guru
● Kemampuan untuk berani tampil dengan menggunakan Bahasa Inggris
● Mengembangkan sikap disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan
demokratis
● Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan
communication
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018

10. Mulok Budaya Deli Serdang


Tujuan
 Peserta didik mampu mengkreasikan, mengumpulkan dan membuat sederhana tutur
panggilan (sapaan) daerah Melayu/Karo/Simalungun
 Mengenalkan penampilan olahraga tradisional MeKarSing yang ada di Deli Serdang
 Mengenalkan berbagai macam gerakan – gerakan pada olahraga tradisional secara
berkelompok /mandiri.

b. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi
dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang yang dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada
mata pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan dengan cara :
a. Identifikasi
● Daya dukung dan potensi
● Bakat dan minat siswa.
b. Pemetaan
● Jenis layanan pengembangan diri
● Petugas yang melayani
● Siswa yang dilayani
c. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan Program
(Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang dikembangkan, Materi Pokok,
Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar).
● Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
● Monitoring Pelaksanan
● Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
● Analisis hasil penilaian (berbasis data, propesional, realitis, valid, transparan
dan akuntable)
● Pelaporan : Umum dalam format raport
Rinci dalam buku laporan pengembangan diri.
Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti :
1. Kegiatan Ektrakurikurer
Tujuan
⮚ Menumbuh kembangkan sikap-sikap kewiraan kepada peserta didik, seperti sikap
kesatria, suka menolong tanpa pamrih, berani dan bertanggung jawab.
⮚ Mengembangkan potensi dan minat peserta didik, sehingga lebih aktif dan kreatif,
mencintai alam sekitar, dan dapat menjadi contoh penggerak pembangunan mental di
sekitar lingkungannya
2. Kegiatan Pembiasaan
Guna mengembangkan nilai religi,nilai-nilai sportifitas kehidupan berbangsa dan
bernegara pembentukan karakter siswa dilakukan melalui :
a. Pembiasaan Rutin
Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas maupun di
sekolah.Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam kegiatan rutin di SD Swasta
PAB 19 Bandar Klippa adalah sebagai berikut:
▪ Upacara bendera setiap hari senin
▪ Berdoa sebelum dan sesudah belajar
▪ Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk kelas
▪ Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah belajar
▪ Membaca buku di perpustakaan
b. Terprogram
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada tingkat kelas
maupun tingkat sekolah.
▪ Kegiatan Keagamaan Pesantren kilat
▪ Pekan Kreatifitas dan olahraga
▪ Peringatan Hari Besar Nasional
▪ Karyawisata, darmawisata, study tour
▪ Bina Olimpiade MIPA

c. Spontan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa dibatasi oleh ruang.
▪ Membiasakan memberi salam
▪ Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
▪ Membiasakan antri
▪ Membiasakan membantu teman yang kena musibah
▪ Berdiskusi dengan baik dan benar

3. Kegiatan Keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang lebih
mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan yang lain
kepada siswanya.
a. Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
b. Mentaati tatatertib yang berlaku di sekolah
c. Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih
d. Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal
e. Memberi contoh penampilan sederhana
f. Menanamkan budaya membaca
g. Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah
h. Memuji hasil kerja siswa yang baik
4. Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme
a. Peringatan Hari Kemerdekaan RI
b. Peringatan Hari Pahlawan
c. Peringatan Hari Pendidikan Nasional
5. Pengembangan Potensi dan Ekpresi Diri
Pengembangan Potensi dan Ekspresi Diri yang dikembangkan di SD Swasta PAB
19 Bandar Klippa adalah keterampilan yang disesuaikan dengan kemampuan potensi
sumber daya sekolah seperti :
a. Program Permainan Edukatif
b. Program Menggambar
c. Program study tour
d. Program cerdas cermat

c. Beban Belajar
A. Beban Ajar Kurikulum Merdeka
Beban belajar di SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa kelas I yaitu 30 jam, kelas II yaitu
32 jam sedangkan untuk kelas V, IV yaitu 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD Swasta
PAB 19 Bandar Klippa. adalah 35 menit. Berikut Tema-Tema Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila yang cocok untuk jenjang SD pada SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa
yaitu:
- Gaya Hidup Berkelanjutan
- Bhineka Tunggal Ika
- Bangunlah Jiwa dan Raganya
- Rekayasa dan Teknologi
- Kewirausahaan
b) Beban Ajar Kurikulum 2013
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama
satu semester. Beban belajar di SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa kelas III dan VI masing-
masing 34 sedangkan untuk kelas VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD
Swasta PAB 19 Bandar Klippa. adalah 35 menit. Dengan adanya tambahan jam belajar ini
dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk
mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran
siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian
informasi karena peserta didik perlu latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan
berkomunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru
dalam mendidik peserta didik sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan
menerapkan apa yang sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat
sekitarnya. Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian
proses dan hasil belajar.

Tabel 3.3. Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan


SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa TP 2023/2024
Satu jam Minggu
Jumlah jam Waktu
pembelajaran Efektif per
Kelas pembelajaran pembelajaran per
tatap tahun
Per Minggu tahun
muka/menit ajaran
1.190 jam
3 35 34 35 pembelajaran
(41.650 menit)
1.260 jam
6 35 36 35 pembelajaran
(44.100 menit)

Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak berstruktur


maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang
bersangkutan.
Contoh mata pelajaran IPA dalam satu minggu 4 jam pelajaran Untuk tatap muka 60
Contoh perhitungan pemberian tugas.
4 x 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 140 menit = 56 menit jadi untuk
pemberian tugas hanya 56 menit per minggu.
Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah stara dengan satu jam tatap
muka. Empat jam praktek di luar sekolah stara dengan dua jam tatap muka.
Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan jenis pengembangan
yang di pilih.

d. Penilaian
A. Asesmen Kurikulum Merdeka
Model asesmen kurikulum merdeka memiliki beberapa model yang dapat pendidik
implementasikan dalam proses pembelajaran, yang meliputi asesmen dignostik,
asesmen formatif, dan juga asesmen sumatif.
B. Penilaian Kurikulum 2013
Sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis
portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,
ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian
sekolah/madrasah.

e .Ketuntasan Belajar
A. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Setiap satuan pendidikan dan pendidik akan menggunakan alur Tujuan
Pembelajaran dab Modul Ajar yang berbeda, oleh karena itu untuk mengidentifikasi
ketercapaian tujuan pembelajaran, pendidik akan menggunakan kriteria yang berbeda
baik dalam angka kuantitatif atau kualitatif sesuai dengan karakteristik: a) tujuan
pembelajaran, b) aktivitas pembelajaran, c) assesmen yang dilaksanakan.
Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran diturunkan dari indikator assesmen
suatutujuan pembelajaran yang mencerminkan ketercapaian kompetensi pada tujuan
pembelajaran. Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran berfungsi untuk
merefleksikan proses pembelajaran dan mendiagnosis tingkat penguasaan kompetensi
peserta didik agar pendidik dapat memperbaiki proses pembelajaran dan atau
memberikan intervensi pembelajaran yang sesuai kepada peserta didik. Kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran tidak menjadi standar minimum yang harus dicapai
peserta didik.
Setiap peserta didik mungkin berada pada kriteria pencapaian yang berbeda,
dengan demikian kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran menjadi sumber informasi
atau data bagi pendidik untuk menentukan tindak lanjut penyesuaian pembelajaran
sesuai kondisi peserta didik. Pada Kurikulum Merdeka tidak ada Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM).

B. Ketuntasan belajar (KKM) di Kurikulum 2013


Ketuntasan Belajar Minimal yang selanjutnya disebut KBM adalah kriteria
ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada
kompetensi dasar, dengan mempertimbangkan kompleksitas/keluasan dan kedalaman,
daya dukung/kondisi satuan pendidikan dan karekteristik peserta didik. Ketuntasan
Belajar adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam
konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan
substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan
penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat
penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di
atasnya, sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas
ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun ajaran, dan tingkat satuan pendidikan.
Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD pada KI-1 dan KI-2) ditetapkan dengan
predikat Baik (B). Sedangkan nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan
keterampilan dituangkan dalam bentuk angka 0 – 100. KKM dirumuskan di awal
tahun pelajaran.
Ketuntasan belajar minimal adalah batas minimal tahapan pencapaian
kompetensi kurikulum yang harus ditempuh oleh peserta didik untuk dapat mengikuti
tahapan / proses pembelajaran pada KI, KD dan materi berikutnya.

Tabel 3.4. Kriteria Ketuntasan Minimal di SDS PAB 19 BANDAR KLIPPA.


KKM
No Mata Pelajaran
Kelas III Kelas VI
1 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 80 80
2 Pendidikan Agama Kristen 75 90
3 Pendidikan Kewarganegaraan 70 80
4 Bahasa Indonesia 70 80
5 Matematika 65 70
6 IPA - 80
7 IPS - 80
8 PJOK 70 80
9 SBdP 70 80
10 Mulok (B. Ing) 70 80

Untuk mengetahui ketuntasan belajar dilakukan dengan penilaian. Untuk penilaian


pengetahuan terdiri dari penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir
semester dan penilaian akhir tahun. Penilaian Harian dilakukan dalam bentuk tes
tertulis, lisan, atau penugasan. Penilaian harian tertulis direncanakan berdasarkan
pemetaan KD dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan minimal satu kali dalam
satu tema untuk setiap KD muatan pelajaran. Hal itu memungkinkan penilaian harian
dilakukan untuk KD satu muatan pelajaran atau gabungan KD-KD beberapa muatan
pelajaran sesuai kebutuhan. Sebelum menyusun soal-soal tes tertulis, guru perlu
membuat kisi-kisi soal. Apabila tes tertulis dilakukan untuk mencapai KD satu muatan
pelajaran, soal-soal dibuat per muatan pelajaran. Soal-soal tes tertulis dapat juga
dibuat terpadu untuk beberapa muatan pelajaran. Penilaian harian berfungsi untuk
perbaikan pembelajaran dan juga sebagai salah satu bahan untuk pengolahan nilai
rapor. Nilai pengetahuan yang diperoleh dari penilaian harian (NPH) merupakan nilai
rerata yang ditulis dengan menggunakan angka pada rentang 0-100.
Penilaian tengah semester dilaksanakan setelah menyelesaikan separuh dari
jumlah tema dalam satu semester atau setelah 8-9 minggu belajar efektif. PTS
berbentuk tes tulis dan berfungsi untuk perbaikan pembelajaran selama setengah
semester serta sebagai salah satu bahan pengolahan nilai rapor. Soal atau instrumen
PTS disusun berdasarkan muatan pelajaran sesuai dengan KD yang dirakit secara
terintegrasi. Nilai pengetahuan yang diperoleh dari PTS (NPTS) merupakan nilai
tengah semester dan penulisannya menggunakan angka pada rentang 0-100.
Penilaian akhir semester (PAS) dan penilaian akhir tahun (PAT) dilaksanakan
setelah menyelesaikan seluruh tema dalam satu semester belajar efektif. Penilaian
akhir semester/tahun untuk aspek pengetahuan dilakukan dengan teknik tes tertulis
yang berfungsi untuk mengukur pencapaian hasil pembelajaran selama satu semester
serta sebagai salah satu bahan pengisian rapor.
Instrumen penilaian akhir semester/tahun untuk aspek pengetahuan disusun
berdasarkan muatan pelajaran sesuai dengan karakteristik KD. Nilai dari penilaian
akhir semester ditulis NPAS dan nilai dari penilaian akhir tahun ditulis NPAT.
Penulisan nilai NPAS dan NPAT menggunakan angka pada rentang 0-100. Untuk
penilaian keterampilan menggunakan teknik praktik, produk, dan proyek.
Penilaian keterampilan menggunakan teknik praktik mengutamakan penilaian
proses yang dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam
melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu, seperti: menyanyi,
praktik ibadah, praktik olahraga, presentasi, bermain peran, memainkan alat musik,
dan membaca. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik dalam
menghasilkan produk-produk, teknologi, dan seni. Penilaian proyek merupakan
penilaian kemapuan peserta didik dalam dalam menghasilkan suatu karya mulai dari
perencanaan, pelaksanaan sampai laporan hasil.
Hasil penilaian praktik, produk, dan proyek menggunakan nilai optimum.
Sedangkan nilai akhir diperoleh dari rerata ketiga penilaian tersebut. Hasil penilaian
pengetahuan dan keterampilan dianalisis untuk memperoleh informasi tentang
pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil analisis digunakan untuk mengidentifikasi
peserta didik yang sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KBM) KD
mata/muatan pelajaran. Bagi peserta didik yang belum mencapai KBM KD, pendidik
harus menindaklanjuti dengan remedial, sedangkan bagi peserta didik yang telah
mencapai KBM KD, pendidik dapat memberikan pengayaan.

F. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas
SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa. sebagai berikut :
1. Siswa sudah menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria
ketuntasan belajar minimal pada semua StandarKompetensi Dasar dan indikator.
2. Kehadiran siswa minimal 75%
3. Prilaku, sikap dan budi Pekerti kriteria baik.

TABEL 3.5
STANDAR KRITERIA LULUSAN (SKL)
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
UJIAN SEKOLAH (US)

No. Mata Pelajaran SKL Keterangan


1. Bahasa Indonesia 70
2. Matematika 65
3. Ilmu Pengetahuan Alam 70

Rata-rata 70
4. Pendidikan Agama 80
5. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 70
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 70
7. Seni Budaya dan Keterampilan 70
8. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 70
9. Mulok 70

Rata-rata 71.67

Sesuai dengan ketentuan PP.19/2005 Pasal 72 Ayat (1),siswa dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan dasar setelah :
1. Siswa menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria ketuntasan
belajar minimal pada semua Kompetensi Dasar (KD) Kompetensi Inti (KI) dan
Indikator semua mata pelajaran.
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran,
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan
kepribaduian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani olahraga dan kesehatan.
3. Persentasi kehadiran minimal 75%
4. Lulus Ujian Sekolah

G. Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan kecakapan hidup yang dikembangkan di SD Swasta PAB 19 Bandar
Klippa dalam pelaksanannya terintegrasi ke dalam mata pelajaran dan kompetensi
Dasar yang sesuai. Ada pun materi kecakapan hidup yang dikembangkan adalah:
a. Kecakapan pribadi (Personal Skill)
1) Keimanan sebagai makhluk Tuhan
2) Cinta kebenaran, tanggung jawab dan disiplin
3) Cinta lingkungan
4) Menolong diri sendiri
5) Menumbuhkan kepercayaan diri
6) Mengenal fungsi anggota tubuh dan cara mengoptimalkan fungsinya
b. Kecakapan Akademik (Academic Skill)
1) Menggali informasi
2) Mengolah informasi
3) Mengambil keputusan
c. Kecakapan sosial (Social Skill)
1) Komunikasi dengan empati
2) Bekerja sama

h. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global


Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain,
yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik. Kurikulum
untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan berbasis
keunggulan lokal dan global.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari
semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal. Pendidikan
berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal
lain dan/atau satuan pendidikan nonformal.
BAB IV
CAPAIAN PEMBELAJARAN, TP, ATP, KI dan KD

A. Tujuan Pembelajaran (TP)


Tujuan Pembelajaran pada kurikulum merdeka termuat di dalam capaian pembelajaran.
Capaian pembelajaran dalam kurikulum merdeka merupakan pembaruan dari kompetensi inti
dan kompetensi dasar yang dirancang untuk menguatkan pembelajaran fokus terhadap
pengembangan kompetensi. Capaian pembelajaran berisikan kompetensi serta lingkup materi
yang disusun secara komperhensif berbentuk narasi. Kurikulum merdeka mengatur
pembelajaran sesuai minat dan bakat anak yang dinilai lebih fleksibel dan berkonsentrasi
untuk mengembangkan kemampuan atau kompetensi siswa.

1. CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) KELAS I, II


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Pada elemen Al-Qur’an-Hadis peserta didik dapat mengenal huruf hijaiyah dan harakatnya,
huruf hijaiyah bersambung, dan mampu membaca surah-surah pendek Al-Qur’an dengan
baik. Dalam elemen akidah, peserta didik mengenal rukun iman, iman kepada Allah
melalui nama-namanya yang agung (asmaul husna) dan mengenal para malaikat dan tugas
yang diembannya. Pada elemen akhlak, peserta didik terbiasa mempraktikkan nilai-nilai
baik dalam kehidupan sehari-hari dalam ungkapan-ungkapan positif baik untuk dirinya
maupun sesama manusia, terutama orang tua dan guru. Peserta didik juga memahami
pentingnya tradisi memberi dalam ajaran agama Islam. Mereka mulai mengenal norma
yang ada di lingkungan sekitarnya. Peserta didik juga terbiasa percaya diri mengungkapkan
pendapat pribadinya dan belajar menghargai pendapat yang berbeda. Peserta didik juga
terbiasa melaksanakan tugas kelompok serta memahami pentingnya mengenali kekurangan
diri dan kelebihan temannya demi terwujudnya suasana saling mendukung satu sama lain.
Dalam elemen fikih, peserta didik dapat mengenal rukun Islam dan kalimah syahadatain,
menerapkan tata cara bersuci, salat fardu, azan, ikamah, zikir dan berdoa setelah salat.
Dalam pemahamannya tentang sejarah, peserta didik mampu menceritakan secara
sederhana kisah beberapa nabi yang wajib diimani.
Elemen Capaian Pembelajaran
Al-Qur’an dan Hadis Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menekankan kemampuan
mengenal huruf hijaiyah dan harakatnya, huruf hijaiyah bersambung, dan
kemampuan membaca surah- surah pendek Al-Qur’an dengan baik.

Akidah Peserta didik mengenal rukun iman kepada Allah melalui nama-namanya
yang agung (asmaulhusna) dan mengenal para malaikat dan
tugas yang diembannya.

Akhlak Peserta didik terbiasa mempraktikkan nilai-nilai baik dalam kehidupan


sehari-hari dalam ungkapan-ungkapan positif baik untuk dirinya maupun
sesama manusia, terutama orang tua dan guru. Peserta didik juga
memahami pentingnya tradisi memberi dalam ajaran agama Islam.
Mereka mulai mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya.
Peserta didik juga terbiasa percaya diri mengungkapkan pendapat
pribadinya dan belajar menghargai pendapat yang berbeda. Peserta didik
juga terbiasa melaksanakan tugas kelompok serta memahami pentingnya
mengenali kekurangan diri dan kelebihan temannya demi terwujudnya
suasana saling mendukung satu sama lain.
Fikih Peserta didik mampu mengenal rukun Islam dan kalimah syahadatain,
menerapkan tata cara bersuci, salat fardu, azan, ikamah, zikir dan berdoa
setelah salat.
Sejarah Peradaban Islam Peserta didik mampu menceritakan secara sederhana kisah beberapa nabi
yang wajib diimani.
CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
SD KELAS: IV
pada elemen Al-Qur’an Hadis peserta didik mampu membaca surah-surah pendek atau ayat
Al-Qur’an dan menjelaskan pesan pokoknya dengan baik. Peserta didik mengenal hadis
tentang kewajiban salat dan menjaga hubungan baik dengan sesama serta mampu
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pada elemen akidah peserta didik memahami sifat-
sifat bagi Allah, beberapa asmaulhusna, mengenal kitab-kitab Allah, para nabi dan rasul
Allah yang wajib diimani. Pada elemen akhlak, peserta didik menghormati dan berbakti
kepada orang tua dan guru, dan menyampaikan ungkapan-ungkapan positif (kalimah
ṫayyibah) dalam keseharian. Peserta didik memahami arti keragaman sebagai sebuah
ketentuan dari Allah SWT. (sunnatullāh). Peserta didik mengenal norma yang ada di
lingkungan sekitarnya dan lingkungan yang lebih luas, percaya diri mengungkapkan
pendapat pribadi, memahami pentingnya musyawarah untuk mencapai kesepakatan dan
pentingnya persatuan. Pada elemen fikih, peserta didik dapat melaksanakan puasa, salat
jumat dan salat sunah dengan baik, memahami konsep baligh dan tanggung jawab yang
menyertainya (taklīf). Dalam pemahamannya tentang sejarah, peserta didik mampu
menceritakan kondisi Arab pra Islam, masa kanak-kanak dan remaja Nabi Muhammad SAW.
hingga diutus menjadi Rasul, berdakwah, hijrah dan membangun Kota Madin
Elemen Capaian Pembelajaran
Al-Qur’an dan Hadis Peserta didik mampu membaca surah-surah pendek atau ayat Al-
Qur’an dan menjelaskan pesan pokoknya dengan baik. Peserta didik
mengenal hadis tentang kewajiban salat dan menjaga hubungan baik
dengan sesama serta mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-
hari.

Aqidah Peserta didik memahami sifat-sifat bagi Allah, beberapa


asmaulhusna, mengenal kitab-kitab Allah, para nabi dan rasul Allah
yang wajib diimani.

Akhlak Pada elemen akhlak, peserta didik menghormati dan berbakti kepada
orang tua dan guru, dan menyampaikan ungkapan- ungkapan positif
(kalimah ṫayyibah) dalam keseharian. Peserta didik memahami arti
keragaman sebagai sebuah ketentuan dari Allah SWT. (sunnatullāh).
Peserta didik mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya dan
lingkungan yang lebih luas, percaya diri mengungkapkan pendapat
pribadi, memahami pentingnya musyawarah untuk mencapai
kesepakatan dan pentingnya persatuan.

Fikih Pada elemen fikih, peserta didik dapat melaksanakan puasa, salat
jumat dan salat sunah dengan baik, memahami konsep balig dan
tanggung jawab yang menyertainya (taklīf).

Sejarah Peradaban Islam Dalam pemahamannya tentang sejarah, peserta didik mampu
menceritakan kondisi Arab pra Islam, masa kanak-kanak dan remaja
Nabi Muhammad saw. hingga diutus menjadi rasul, berdakwah,
hijrah dan membangun Kota Madinah.

Kelas V
Capaian pembelajaran PAI
Elemen Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase C, Peserta didik mampu membaca, menghafal, menulis, dan
Al-Qur’an Hadis memahami pesan pokok surah-surah pendek dan ayat Al- Qur’an tentang
keragaman dengan baik dan benar..
Pada akhir fase C, Peserta didik dapat mengenal Allah melalui
Akidah asmaulhusna, memahami keniscayaan peritiwa hari akhir, qada' dan qadr.

Akhlak Pada akhir fase C, Peserta didik mengenal dialog antaragama dan
kepercayaan dan menyadari peluang dan tantangan yang bisa muncul dari
keragaman di Indonesia. Peserta didik memahami arti ideologi secara
sederhana dan pandangan hidup dan memahami pentingnya menjaga
kesatuan atas keberagaman
Fikih Pada akhir fase C, peserta didik mampu memahami zakat, infak, sedekah,
dan hadiah, memahami ketentuan haji, halal dan haram, serta
mempraktikkan puasa sunah.
Sejarah Peradaban Peserta didik menghayati ibrah dari kisah Nabi Muhammad saw. di masa
Islam separuh akhir kerasulannya serta kisah Khulafau Rasyidin.

CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SD


KELAS: I, II
Pendidikan Agama Kristen merupakan usaha yang dilakukan secara terencana dan
berkelanjutan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan
pertolongan RohKudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah di dalam Yesus
Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan.
Setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki keterpanggilan untuk
mewujudkan kebenaran dan - 21 - tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi
maupun sebagai bagian dari komunitas dalam konteks masyarakat majemuk. Masyarakat
Indonesia yang majemuk dipandang sebagai berkat Tuhan dan dalam konteks pemahaman
iman Kristen merupakan medan layan bagi orang Kristen untuk membangun kehidupan
bersama yang adil dan setara. Panggilan iman orang Kristen ini secara historis telah dibangun
sejak proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, karakteristik Pendidikan Agama
Kristen yang kontekstual harus menegaskan peran hidup orang beriman dalam mewujudkan
tanggungjawabnya membangun bangsa Indonesia yang berketuhanan, bersatu, setara, dan
berkeadilan, serta menghargai kemajemukan dalam masyarakat dan bangsa Indonesia.
No. Elemen Deskripsi

1 Allah Berkarya Pada elemen Allah berkarya peserta didik belajar untuk memahami
Allah yang diimaninya sebagai Pencipta, Pemelihara, Penyelamat, dan
Pembaru. Manusia diciptakan menurut gambar Allah yang diberi
mandat untuk membangun, memanfaatkan, dan memelihara ciptaan
Allah bagi kesejahteraan manusia. Allah memelihara manusia dengan
menciptakan flora dan fauna bagi keseimbangan ekosistem dan
kebutuhan manusia. Allah hadir dalam berbagai peristiwa kehidupan.
Allah melengkapi manusia dengan kemampuan berpikir, berkarya dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Manusia
diselamatkan melalui pengorbanan Yesus Kristus. Manusia menjalani
kehidupan sebagai makhluk sosial yang berbudaya, mengembangkan
demokrasi, dan hak azasi manusia. Allah membarui manusia melalui
karya Roh Kudus.
2 Manusia dan Nilai-nilai Pada elemen manusia dan nilai-nilai kristiani peserta didik belajar
Kristiani tentang hakikat manusia sebagai ciptaan Allah yang terbatas. Dalam
keterbatasannya, manusia diberi hak dan tanggung jawab. Memahami
dan menerapkan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan seharihari,
melalui sikap rendah hati, peduli terhadap sesama, menerapkan kasih,
setia dan keadilan. dalam kehidupan. Perwujudan nilai-nilai kristiani
juga nampak melalui sikap kritis terhadap berbagai bentuk
diskriminasi, menghargai perbedaan, rukun, toleran serta menerapkan
disiplin hidup dalam masyarakat majemuk.
3 Gereja dan Masyarakat Pada elemen gereja dan masyarakat majemuk peserta didik belajar
Majemuk tentang hidup bergereja dan bermasyarakat serta memahami tanggung
jawab terhadap gereja, bangsa dan negara. Peserta didik memahami
makna kehadiran gereja bagi umat Kristen dan dunia serta mengkritisi
berbagai bentuk pelayanan gereja. Mensyukuri keragaman suku,
budaya bangsa, dan agama sebagai anugerah Allah. Mengembangkan
kehidupan harmonis dalam kehidupan bersama melalui sikap terbuka,
toleran, dan inklusif terhadap sesama dalam masyarakat majemuk.
Memahami model-model dialog dan kerja sama antar umat beragama
dalam rangka moderasi beragama.
4 Alam dan Lingkungan Pada elemen alam dan lingkungan hidup, peserta didik belajar
Hidup membangun hubungan yang harmonis dengan alam, memelihara dan
melestarikan alam sebagai wujud syukur kepada Allah. Pada elemen
ini peserta didik mensyukuri bahwa Allah Mahakuasa hadir melalui
alam ciptaan. Menyadari bahwa manusia diberi tugas oleh Allah untuk
mengolah dan memelihara alam dengan mengkritisi tindakan manusia
yang merusak alam dan menerapkan sikap ugahari.

CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SD


KELAS: IV
Pendidikan Agama Kristen merupakan usaha yang dilakukan secara terencana dan
berkelanjutan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan
pertolongan RohKudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah di dalam Yesus
Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan.
Setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki keterpanggilan untuk
mewujudkan kebenaran dan - 21 - tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi
maupun sebagai bagian dari komunitas dalam konteks masyarakat majemuk. Masyarakat
Indonesia yang majemuk dipandang sebagai berkat Tuhan dan dalam konteks pemahaman
iman Kristen merupakan medan layan bagi orang Kristen untuk membangun kehidupan
bersama yang adil dan setara. Panggilan iman orang Kristen ini secara historis telah dibangun
sejak proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, karakteristik Pendidikan Agama
Kristen yang kontekstual harus menegaskan peran hidup orang beriman dalam mewujudkan
tanggungjawabnya membangun bangsa Indonesia yang berketuhanan, bersatu, setara, dan
berkeadilan, serta menghargai kemajemukan dalam masyarakat dan bangsa Indonesia.
No. Elemen Deskripsi

1 Allah Berkarya Pada elemen Allah berkarya peserta didik belajar untuk Memahami
Allah menciptakan, manusia (perempuan dan laki-laki), flora dan
fauna, dan melakukan tindakan nyata sebagai wujud syukur,
Memahami pemeliharaan Allah pada manusia secara umum dan
dirinya melalui kehadiran orang tua, keluarga, dan guru serta
melakukan tindakan nyata sebagai wujud syukur
2 Manusia dan Nilai-nilai Pada elemen manusia dan nilai-nilai kristiani peserta didik belajar
Kristiani tentang Memahami dirinya memiliki berbagai anggota tubuh yang
bermanfaat serta menunjukkan sikap bertanggung jawab menjaga
tubuh untuk tetap sehat, Mengasihi dan bergaul dengan semua orang,
menghargai perbedaan, menjaga kerukunan, dan menerapkan hidup
disiplin di rumah dan di sekolah
3 Gereja dan Masyarakat Pada elemen gereja dan masyarakat majemuk peserta didik belajar
Majemuk tentang Menerima tugas panggilan gereja untuk bersekutu, bersaksi,
dan melayani, Mensyukuri keragaman suku, budaya, bangsa, dan
agama sebagai anugerah Allah
4 Alam dan Lingkungan Pada elemen alam dan lingkungan hidup, peserta didik belajar
Hidup membangun hubungan yang harmonis dengan alam, Mensyukuri Allah
hadir dalam seluruh alam ciptaan dan berbagai fenomena alam,
Melakukan tindakan sederhana dalam upaya tanggung jawab terhadap
alam dan lingkungan sekitarnya
CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SD
KELAS: V
Pada fase ini, peserta didik menerima karya Allah yang menciptakan dan memelihara dirinya
sehingga peserta didik mampu beraktivitas di sekolah, mengenal lingkungan dan
peraturannya, menerima keberagaman, serta mensyukuri alam lingkungan hidup secara
bertanggung jawab.
No. Elemen Deskripsi

1 Allah Berkarya Pada elemen Allah berkarya peserta didik belajar untuk Memahami
Allah menciptakan, dan memelihara manusia di tengah kehidupan di
sekolah.
2 Manusia dan Nilai-nilai Pada elemen manusia dan nilai-nilai kristiani peserta didik belajar
Kristiani tentang Mengenal lingkungan dan peraturan di sekolah.
3 Gereja dan Masyarakat Pada elemen gereja dan masyarakat majemuk peserta didik belajar
Majemuk tentang Menerima tugas panggilan gereja untuk bersekutu, bersaksi,
dan melayani, Mensyukuri keragaman suku, budaya, bangsa, dan
agama sebagai anugerah Allah
4 Alam dan Lingkungan Pada elemen alam dan lingkungan hidup, peserta didik belajar
Hidup Mensyukuri alam dan lingkungan hidup pemberian Allah dengan

bertanggung jawab.

2. CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA SD


CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA SD KELAS: I, II
Mengenal dan menceritakan simbol dan sila-sila Pancasila dalam lambang negara Garuda
Pancasila; mengidentifikasi dan menjelaskan hubungan antara simbol dan sila dalam
lambang negara Garuda Pancasila; menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga
dan sekolah; mengenal aturan di lingkungan keluarga dan sekolah; menceritakan contoh
sikap mematuhi dan tidak mematuhi aturan di keluarga dan sekolah; menunjukkan perilaku
mematuhi aturan di keluarga dan sekolah.
Menyebutkan identitas dirinya sesuai dengan jenis kelamin, ciri-ciri fisik, dan hobinya;
menyebutkan identitas diri (fisik dan non fisik) keluarga dan teman-temannya di lingkungan
rumah dan di sekolah; menceritakan dan menghargai perbedaan baik fisik (contoh : warna
kulit, jenis rambut, dll) maupun nonfisik (contoh: miskin, kaya, dll) keluarga dan teman-
temannya di lingkungan rumah dan sekolah.
Mengidentifikasi dan menceritakan bentuk kerja sama dalam keberagaman di lingkungan
keluarga dan sekolah; mengenal ciri- ciri fisik lingkungan keluarga dan sekolah, sebagai
bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI; dan menyebutkan contoh sikap dan perilaku
menjaga lingkungan sekitar serta mempraktikkannya di lingkungan keluarga dan sekolah.
Capaian Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran

Pancasila Peserta didik mampu mengenal dan menceritakan simbol dan sila-sila
Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila. Peserta didik mampu
mengidentifikasi dan menjelaskan hubungan antara simbol dan sila dalam
lambang negara Garuda Pancasila. Peserta didik mampu menerapkan nilai-
nilai Pancasila di lingkungan keluarga dan sekolah

Undang-Undang Peserta didik mampu mengenal aturan di lingkungan keluarga dan sekolah.
Dasar Negara Peserta didik mampu menceritakan contoh sikap mematuhi dan tidak
Republik mematuhi aturan di keluarga dan sekolah. Peserta didik mampu menunjukkan
Indonesia Tahun perilaku mematuhi aturan di keluarga dan sekolah.
1945

Bhinneka Peserta didik mampu menyebutkan identitas dirinya sesuai dengan jenis
Tunggal kelamin, ciri-ciri fisik, dan hobinya. Peserta didik mampu menyebutkan
Ika identitas diri (fisik dan non fisik) keluarga dan teman-temannya di lingkungan
rumah dan di sekolah. Peserta didik mampu menceritakan dan menghargai
perbedaan baik fisik (contoh : warna kulit, jenis rambut, dll) maupun nonfisik
(contoh : miskin, kaya, dll) keluarga dan teman-temannya di lingkungan
rumah dan sekolah.
Negara Kesatuan Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menceritakan bentuk kerja sama
Republik dalam keberagaman di lingkungan keluarga dan sekolah. Peserta didik mampu
Indonesia mengenal ciri-ciri fisik lingkungan keluarga dan sekolah, sebagai bagian tidak
terpisahkan dari wilayah NKRI. Peserta didik mampu menyebutkan contoh
sikap dan perilaku menjaga lingkungan sekitar serta mempraktikkannya di
lingkungan keluarga dan sekolah.

CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA SD KELAS: IV


Memahami dan menjelaskan makna sila-sila Pancasila serta menceritakan contoh penerapan
sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari; menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat; mengidentifikasi aturan di keluarga, sekolah, dan
lingkungan sekitar tempat tinggal serta melaksanakannya dengan bimbingan orang tua dan
guru; mengidentifikasi dan menyajikan hasil identifikasi hak dan kewajiban sebagai anggota
keluarga dan sebagai warga sekolah; dan melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota
keluarga dan sebagai warga sekolah.
Menjelaskan identitas diri, keluarga, dan teman-temannya sesuai budaya, minat, dan
perilakunya; mengenali dan menyebutkan identitas diri (fisik dan non-fisik) orang di
lingkungan sekitarnya; menghargai perbedaan karakteristik baik fisik (contoh : warna kulit,
jenis rambut, dll) maupun non fisik (contoh : miskin, kaya, dll) orang di lingkungan sekitar;
menghargai kebinekaan suku bangsa, sosial budaya, dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika;
mengidentifikasi dan menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial budaya di
lingkungan sekitar; memahami lingkungan sekitar (RT/RW/desa/kelurahan, dan kecamatan)
sebagai bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI; dan menampilkan sikap kerja sama
dalam berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat
persatuan dan kesatuan.
Capaian Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran

Pancasila Peserta didik mampu memahami dan menjelaskan makna sila-sila Pancasila serta
menceritakan contoh penerapan sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sesuai
dengan perkembangan dan konteks peserta didik. Peserta didik mampu menerapkan
nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Undang-Undang Peserta didik mampu mengidentifikasi aturan di keluarga, sekolah, dan lingkungan
Dasar Negara sekitar tempat tinggal serta melaksanakannya dengan bimbingan orang tua dan
Republik guru. Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajikan hasil identifikasi hak
Indonesia Tahun dan kewajiban sebagai anggota keluarga dan sebagai warga sekolah. Peserta didik
1945 melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga dan sebagai warga
sekolah.

Bhinneka Peserta didik mampu menjelaskan identitas diri, keluarga, dan teman-temannya
Tunggal sesuai budaya, minat, dan perilakunya. Peserta didik mampu mengenali dan
Ika menyebutkan identitas diri (fisik dan non-fisik) orang di lingkungan sekitarnya.
Peserta didik mampu menghargai perbedaan karakteristik baik fisik (contoh
: warna kulit, jenis rambut, dll) maupun non fisik (contoh : miskin, kaya, dll) orang
di lingkungan sekitar. Peserta didik mampu menghargai kebinekaan suku bangsa,
sosial budaya, dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Negara Kesatuan Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajikan berbagai bentuk
Republik keberagaman suku bangsa, sosial budaya di lingkungan sekitar. Peserta didik
Indonesia mampu memahami lingkungan sekitar
(RT/RW/desa/kelurahan, dan kecamatan) sebagai bagian tidak terpisahkan dari
wilayah NKRI. Peserta didik mampu menampilkan sikap kerja sama dalam
berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang
terikat persatuan dan kesatuan.
Kelas V
Capaian pembelajaran Pendidikan Pancasila
Elemen Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase C, Peserta didik mampu memahami dan menyajikan hubungan
Pancasila antarsila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh. Peserta didik
mampu mengidentifikasi dan menyajikan makna nilai-nilai Pancasila sebagai
pandangan hidup berbangsa dan bernegara. Peserta didik mampu menerapkan
nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat
Undang Dasar Negara Pada akhir fase C, Peserta didik mampu menganalisis dan menyajikan hasil
Republik Indonesia analisis bentuk-bentuk sederhana norma, aturan, hak, dan kewajiban dalam
Tahun 1945 kedudukannya sebagai anggota keluarga, warga sekolah, dan bagian dari
masyarakat.
Pada akhir fase C, Peserta didik mampu menganalisis, menyajikan hasil
Bhinneka Tunggal analisis, menghormati, menjaga, dan melestarikan keragaman budaya dalam
Ika bingkai Bhinneka Tunggal Ika di lingkungan sekitarnya

Negara Kesatuan Pada akhir fase C, Peserta didik mampu mengenal wilayahnya dalam konteks
Republik Indonesia kabupaten/kota, provinsi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah
NKRI. Peserta didik mampu membangun kebersamaan, persatuan, dan
berkontribusi menciptakan kenyamanan di sekolah dan lingkungan sekitar.

5. CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD KELAS: I , II
Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar, sesuai
dengan tujuan, kepada teman sebaya dan orang dewasa di sekitar tentang diri dan
lingkungannya. Peserta didik menunjukkan minat serta mampu memahami dan
menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan;berpartisipasi dalam
percakapan dan diskusi sederhana dalam interaksi antarpribadi serta di depan banyak
pendengar secara santun. Peserta didik mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru
melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam. Peserta didik
juga mulai mampu mengungkapkan gagasannya secara lisan dan tulisan dengan sikap yang
baik menggunakan kata-kata yang dikenalinya sehari-hari.
Berdasarkan Elemen.
Elemen Capaian Pembelajaran
Peserta didik mampu bersikap menjadi pendengar yang penuh perhatian. Peserta
Menyimak didik menunjukkan minat pada tuturan yang didengar serta mampu memahami
pesan lisan dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan
dan/atau didengar), instruksi lisan, dan percakapan yang berkaitan dengan tujuan
berkomunikasi.

Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang menunjukkan
Membaca minat terhadap teks yang dibaca atau dipirsa. Peserta didik mampu membaca kata-
dan Memirsa kata yang dikenalinya sehari-hari dengan fasih. Peserta didik mampu memahami
informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan,
narasi imajinatif, dan puisi anak. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru
dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.

Peserta didik mampu berbicara dengan santun tentang beragam topik yang dikenali
Berbicara dan menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Peserta didik
Mempresentasikan mampu merespons dengan bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan
menanggapi komentar orang lain
(teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun dalam suatu percakapan.
Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan atau tanpa
bantuan gambar/ilustrasi.
Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu isi informasi yang dibaca atau
didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca
dengan topik diri dan lingkungan.
Menulis Peserta didik mampu menunjukkan keterampilan menulis permulaan dengan benar
(cara memegang alat tulis, jarak mata dengan buku, menebalkan garis/huruf, dll.)
di atas kertas dan/atau melalui media digital. Peserta didik mengembangkan tulisan
tangan yang semakin baik.
Peserta didik mampu menulis teks deskripsi dengan beberapa kalimat sederhana,
menulis teks rekon tentang pengalaman diri, menulis kembali narasi
berdasarkan teks fiksi yang dibaca atau didengar, menulis teks prosedur tentang
kehidupan sehari-hari, dan menulis teks eksposisi tentang kehidupan sehari- hari.

Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV:


Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar, sesuai
dengan tujuan, kepada teman sebaya dan orang dewasa tentang hal-hal menarik di lingkungan
sekitarnya. Peserta didik menunjukkan minat terhadap teks, mampu memahami dan
menyampaikan gagasan dari teks informatif, serta mampu mengungkapkan gagasan dalam
kerja kelompok dan diskusi, serta memaparkan pendapatnya secara lisan dan tertulis. Peserta
didik mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa
dan bersastra dengan topik yang beragam. Peserta didik mampu membaca dengan fasih dan
lancar.

Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran

Menyimak Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan,
informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau
didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan
atau dari media audio.
Elemen Capaian Pembelajaran

Membaca dan Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan
Memirsa sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.
Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf
yang telah dikenalinya dengan fasih. Peserta didik mampu memahami ide
pokok dan ide pendukung pada teks informatif. Peserta didik mampu
menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi. Peserta
didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan
yang dipirsa sesuai dengan topik.

Berbicara dan Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur
Mempresentasikan yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.
Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan,
penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif. Peserta didik
mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan
mematuhi tata caranya. Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu
informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang
beraneka ragam.

Menulis Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks
prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam,
informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam. Peserta didik
terampil menulis tegak bersambung.

Kelas V
Capaian pembelajaran Bahasa Indonesia
Elemen Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase ini, Peserta didik mampu menganalisis informasi berupa fakta,
Menyimak prosedur dengan mengidentifikasikan ciri objek dan urutan proses kejadian dan
nilai-nilai dari berbagai jenis teks informatif dan fiksi yang disajikan dalam
bentuk lisan, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar) dan audio.
Pada akhir Fase ini, Peserta didik mampu membaca kata-kata dengan berbagai
Membaca– Memirsa pola kombinasi huruf dengan fasih dan indah serta memahami informasi dan
kosakata baru yang memiliki makna denotatif, literal, konotatif, dan kiasan
untuk mengidentifikasi objek, fenomena, dan karakter.

Berbicara- Pada akhir Fase ini, Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan
Mempresentasikan untuk tujuan menghibur dan meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks.
Menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan
kiasan; pilihan kata yang tepat sesuai dengan norma budaya; menyampaikan
informasi dengan fasih dan santun.
Menulis Pada akhir Fase ini, Peserta didik mampu menulis teks eksplanasi, laporan, dan
eksposisi persuasif dari gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi;
menjelaskan hubungan kausalitas, serta menuangkan hasil pengamatan untuk
meyakinkan pembaca.

6. Capaian Pembelajaran Matematika


Capaian Pembelajaran Matematika Kelas I, II:
Peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan memiliki intuisi bilangan (number sense)
pada bilangan cacah sampai 100, termasuk melakukan komposisi menyusun dan
dekomposisi (mengurai) bilangan tersebut. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan
dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 20, dan dapat memahami pecahan setengah
dan seperempat. Mereka dapat mengenali, meniru, dan melanjutkan pola-pola bukan
bilangan. Mereka dapat membandingkan panjang, berat, dan durasi waktu, serta
mengestimasi panjang menggunakan satuan tidak baku.
Peserta didik dapat mengenal berbagai bangun datar dan bangun ruang, serta dapat
menyusun dan mengurai bangun datar. Mereka dapat menentukan posisi benda terhadap
benda lain.
Peserta didik dapat mengurutkan, menyortir, mengelompokkan, membandingkan, dan
menyajikan data menggunakan turus dan piktogram paling banyak 4 kategori.

Fase A Berdasarkan Elemen


Elemen Capaian Pembelajaran

Bilangan Pada akhir fase A, peserta didik menunjukkan pemahaman dan memiliki intuisi
bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 100, mereka dapat
membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan,
serta melakukan komposisi (menyusun) dan dekomposisi (mengurai) bilangan.
Peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan
menggunakan benda-benda konkret yang banyaknya sampai 20.
Peserta didik menunjukkan pemahaman pecahan sebagai bagian dari
keseluruhan melalui konteks membagi sebuah benda atau kumpulan benda
sama banyak, pecahan yang diperkenalkan adalah setengah dan seperempat.

Aljabar Pada akhir Fase A, peserta didik dapat menunjukan pemahaman makna simbol
matematika "=" dalam suatu kalimat matematika yang terkait dengan
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 20 menggunakan
gambar. Contoh:

Peserta didik dapat mengenali, meniru, dan melanjutkan pola bukan bilangan
(misalnya, gambar, warna, suara)

Pengukuran Pada akhir Fase A, peserta didik dapat membandingkan panjang dan berat
benda secara langsung, dan membandingkan durasi waktu. Mereka dapat
mengukur dan mengestimasi panjang benda menggunakan satuan tidak baku.

Geometri Pada akhir Fase A, peserta didik dapat mengenal berbagai bangun datar
(segitiga, segiempat, segibanyak, lingkaran) dan bangun ruang (balok, kubus,
kerucut, dan bola). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai
(dekomposisi) suatu bangun datar (segitiga, segiempat, dan segibanyak).
Peserta didik juga dapat menentukan posisi benda terhadap benda lain (kanan,
kiri, depan belakang).
Analisis Data dan Pada akhir fase A, peserta didik dapat mengurutkan, menyortir,
Peluang mengelompokkan, membandingkan, dan menyajikan data dari banyak benda
dengan menggunakan turus dan piktogram paling banyak 4 kategori.

Capaian Pembelajaran Matematika kelas IV:


Peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada
bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah sampai 1.000, dapat melakukan operasi perkalian dan
pembagian bilangan cacah, dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat
matematika, dan dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau
obyek sederhana dan pola bilangan yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah sampai 100. Mereka dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan
kelipatan dan faktor, masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan.
Mereka dapat membandingkan dan mengurutkan antar- pecahan, serta dapat mengenali
pecahan senilai. Mereka dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number
sense) pada bilangan desimal, dan dapat menghubungkan pecahan desimal dan perseratusan
dengan persen.
Peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku, dan dapat
menentukan hubungan antar-satuan baku panjang. Mereka dapat mengukur dan
mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa
bilangan cacah.
Peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar dan dapat menyusun
(komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan satu cara atau lebih
jika memungkinkan.
Peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis dan
menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang
(skala satu satuan.
Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Bilangan Pada akhir fase B, peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan
(number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis,
menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat,
melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat
menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai
satuan.peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan
cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian
bilangan cacah sampai 100 menggunakan benda-benda konkret, gambar dan simbol
matematika. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan
dan faktor.
Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan
antar-pecahan dengan pembilang satu (misalnya, 1 , 1 , 1)
2 3 4
dan antar-pecahan dengan penyebut yang sama
(misalnya, 2
, 4 , 7 ). Mereka dapat mengenali pecahan
8 8 8
senilai menggunakan gambar dan simbol matematika.
Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada
bilangan desimal. Mereka dapat menyatakan pecahan desimal persepuluhan dan
perseratusan, serta menghubungkan pecahan desimal perseratusan dengan konsep
persen.
Elemen Capaian Pembelajaran
Bilangan Pada akhir fase B, peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan
(number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca,
menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan
nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga
dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai
satuan.peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan operasi perkalian dan
pembagian bilangan cacah sampai 100 menggunakan benda-benda konkret, gambar
dan simbol matematika. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan
kelipatan dan faktor.
Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan
antar-pecahan dengan pembilang satu (misalnya, 1 , 1 , 1)
2 3 4
dan antar-pecahan dengan penyebut yang sama
(misalnya, 2
, , ). Mereka dapat mengenali pecahan
4 7

8 8 8
senilai menggunakan gambar dan simbol matematika.
Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada
bilangan desimal. Mereka dapat menyatakan pecahan desimal persepuluhan dan
perseratusan, serta menghubungkan pecahan desimal perseratusan dengan konsep
persen.

Aljabar Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam
sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan
pada bilangan cacah sampai 100 (contoh: 10 + … = 19, 19 - … = 10)
Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau
obyek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan
penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100.

Pengukuran Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda
menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku
panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume
menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah.
Geometri Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun
datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan
mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika
memungkinkan.

Analisa Data Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan,
dan Peluang menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar,
piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan).

Kelas V
Capaian pembelajaran Matematika
Elemen Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi
bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat
Bilangan
membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan,
melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut.
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menentukan keliling dan luas berbagai
Pengukuran bentuk bangun datar (segitiga, segiempat, dan segibanyak) serta gabungannya.
Mereka dapat menghitung durasi waktu dan mengukur besar sudut.

Geometri Pada akhir fase C, peserta didik dapat mengonstruksi dan mengurai bangun
ruang (kubus, balok,dan gabungannya) dan mengenali visualisasi spasial
(bagian depan, atas, dan samping). Mereka dapat membandingkan karakteristik
antar bangun datar dan antar bangun ruang. Mereka dapatmenentukan lokasi
pada peta yang menggunakan sistem berpetak.

Analisis Data dan Pada akhir fase C, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan,
Peluang menyajikan, dan menganalisis data banyak benda dan data hasil pengukuran
dalam bentuk gambar, piktogram, diagram batang, dan tabel frekuensi untuk
mendapatkan informasi. Mereka dapat menentukan kejadian dengan
kemungkinan yang lebih besar dalam suatu percobaan acak.

7. Capaian Pembelajaran IPAS


Capaian Pembelajaran IPAS Kelas IV
Peserta didik mengidentifikasi keterkaitan antara pengetahuan-pengetahuan yang baru
saja diperoleh serta mencari tahu bagaimana konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam
dan Sosial berkaitan satu sama lain yang ada di lingkungan sekitar dalam kehidupan
sehari-hari. Penguasaan peserta didik terhadap materi yang sedang dipelajari
ditunjukkan dengan menyelesaikan tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-
hari. Selanjutnya peserta didik mengusulkan ide/menalar, melakukan investigasi/
penyelidikan/ percobaan, mengomunikasikan, menyimpulkan, merefleksikan,
mengaplikasikan dan melakukan tindak lanjut dari proses inkuiri yang sudah
dilakukannya.
Elemen Capaian Pembelajaran

Pemahaman Peserta didik menganalisis hubungan antara bentuk serta fungsi bagian tubuh pada
IPAS (sains dan manusia (pancaindra). Peserta didik dapat membuat simulasi menggunakan bagan/alat
sosial) bantu sederhana tentang siklus hidup makhluk hidup. Peserta didik dapat
mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam di
lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan upaya pelestarian makhluk hidup.

Peserta didik mengidentifikasi proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk energi
dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik mengidentifikasi sumber dan bentuk energi serta menjelaskan proses
perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari (contoh: energi kalor, listrik,
bunyi, cahaya). Peserta didik memanfaatkan gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-
hari, mendemonstrasikan berbagai jenis gaya dan pengaruhnya terhadap arah, gerak dan
Elemen Capaian Pembelajaran
bentuk benda. Peserta didik mendeskripsikan terjadinya siklus air dan kaitannya dengan
Keterampilan proses
upaya
1. menjaga ketersediaan air.
Mengamati
Di akhir fase ini,
Di akhir fasepeserta didik didik
ini, peserta menjelaskan tugas,fenomena
mengamati peran, dandan
tanggung jawab
peristiwa sebagai
secara
warga sekolah serta
sederhana mendeskripsikan
dengan menggunakanbagaimana interaksi
pancaindra dan sosial
dapat yang terjadi di
mencatat sekitar
hasil
tempat tinggal dan sekolah. Peserta didik mengidentifikasi ragam bentang alam dan
pengamatannya.
keterkaitannya
2. dengan profesidan
Mempertanyakan masyarakat.
memprediksi
Peserta
Dengan menggunakan panduan,letak
didik mampu menunjukkan kota/kabupaten
peserta dan provinsi
didik mengidentifikasi tempat tinggalnya
pertanyaan yang
padadapat
peta konvensional/digital. Peserta
diselidiki secara ilmiah didik mendeskripsikan
dan membuat keanekaragaman
prediksi berdasarkan hayati,
pengetahuan
keragaman budaya,sebelumnya.
yang dimiliki kearifan lokal dan upaya pelestariannya.
Peserta didik mengenal keragaman budaya, kearifan lokal, sejarah (baik tokoh maupun
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan Dengan panduan, peserta
periodisasinya) di provinsi tempat tinggalnya serta menghubungkan dengan konteks
didik membuat rencana dan melakukan langkah-langkah operasional untuk
kehidupan saat ini. Peserta didik mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan,
menjawab pertanyaan
mengenal nilai mata uang dan mendemonstrasikan bagaimana uang
yang diajukan. Menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan
digunakan untuk mendapatkan nilai manfaat/ memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
mengutamakan keselamatan. Peserta didik menggunakan alat bantu pengukuran
untuk mendapatkan data yang akurat.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi Mengorganisasikan data
dalam bentuk tabel dan grafik sederhana untuk menyajikan data dan
mengidentifikasi pola. Peserta didik
membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi dan memberikan
alasan yang bersifat ilmiah.
5. Mengevaluasi dan refleksi Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan
dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses
penyelidikan.
6. Mengomunikasikan hasil Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara lisan
dan tertulis dalam berbagai format.
Kelas V
Capaian pembelajaran IPAS
Elemen Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase ini, Peserta didik melakukan simulasi dengan menggunakan
Pemahaman IPAS (sains gambar/bagan/alat/media sederhana tentang sistem organ tubuh manusia
dan sosial) (sistem pernapasan/pencernaan/peredaran darah) yang dikaitkan dengan cara
menjaga kesehatan organ tubuhnya dengan benar
Di akhir fase ini, peserta didik mengenal berbagai macam kegiatan ekonomi
masyarakat dan ekonomi kreatif di lingkungan sekitar. Dengan penuh
kesadaran, peserta didik melakukan suatu tindakan atau mengambil suatu
keputusan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari berdasarkan
pemahamannya terhadap kekayaan kearifan lokal yang berlaku di wilayahnya
serta nilai-nilai ilmiah dari kearifan lokal tersebut.

8. Capaian Pembelajaran PJOK


Capaian pembelajaran PJOK Kelas I , II:
Elemen Capaian Pembelajaran
Keterampilan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik menunjukkan kemampuan dalam menirukan
aktivitas gerak dasar, permainan dan olahraga, aktivitas senam lantai sederhana,
aktivitas gerak berirama, dan aktivitas air yang disesuaikan dengan kemampuan dan
karakteristik peserta didik (kondisional).
Pengetahuan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik mengetahui prosedur dalam melakukan gerak
dasar, permainan dan olahraga, aktivitas senam lantai sederhana, aktivitas gerak
berirama, dan aktivitas olahraga air yang disesuaikan dengan kemampuan juga
karakteristik peserta didik (kondisional).
Pemanfaatan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik mengetahui prosedur gerak dasar dan mampu
mempraktikkan latihan pengembangan kebugaran jasmani untuk kesehatan dan
menunjukkan kemampuan dalam mengenali nama dan fungsi tubuh dan anggota
tubuh, menjaga kebersihan diri dan lingkungan yang disesuaikan dengan
kemampuan juga karakteristik peserta didik.
Pengembangan Karakter Pada akhir fase ini, peserta didik menunjukkan perilaku bertanggung jawab dalam
menyimak arahan dan umpan balik yang diberikan guru serta mulai dapat
menghormati orang lain yang disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik
peserta didik.
Nilai-Nilai Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik mengenali ragam aktivitas jasmani yang dapat
digunakan untuk menjaga kesehatan, sekaligus merasakan adanya keberhasilan
dalam tantangan dan sebagai wahana dalam mengekspresikan diri ketika
berinteraksi sosial yang disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta
didik

Kelas IV
Capaian pembelajaran PJOK Kelas IV :
Elemen Capaian Pembelajaran
Keterampilan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik menunjukkan kemampuan dalam
mempraktikkan variasi dan kombinasi aktivitas pola gerak dasar, permainan
dan olahraga, aktivitas senam lantai sederhana, aktivitas gerak berirama, dan
aktivitas olahraga air yang disesuaikan dengan kemampuan juga karakteristik
peserta didik (kondisional).
Pengetahuan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik memahami prosedur variasi dan kombinasi
pola gerak dasar, permainan dan olahraga, aktivitas senam lantai sederhana,
aktivitas gerak berirama, dan aktivitas olahraga air yang disesuaikan dengan
kemampuan juga karakteristik peserta didik (kondisional).
Pemanfaatan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat memahami prosedur dan
mempraktikkan latihan pengembangan kebugaran jasmani, menunjukkan
kemampuan dalam menerapkan pola hidup sehat (perlunya aktivitas jasmani,
istirahat, pengisian waktu luang, serta memilih makanan bergizi dan seimbang).
Peserta didik juga dapat menunjukkan kemampuan dalam menerapkan konsep
pemeliharaan kebersihan dan kesehatan alat reproduksi, serta kesehatan diri dan
orang lain dari penyakit menular dan tidak menular sesuaikan dengan
kemampuan dan karakteristik peserta didik.
Pengembangan Karakter Pada akhir fase ini, peserta didik dapat menunjukkan perilaku bertanggung
jawab untuk belajar mengarahkan diri dalam proses pembelajaran serta
menerima dan mengimplementasikan arahan dan umpan balik yang diberikan
guru yang disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik.
Nilai-Nilai Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat memahami ukuran dan intensitas
aktivitas jasmani (ringan, sedang, dan berat) yang berhubungan dengan
kesehatan, menumbuhkembangkan unsur kegembiraan, tantangan, percaya diri,
serta dapat mengekspresikan diri ketika berinteraksi sosial yang disesuaikan
dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik.

Kelas V
Capaian pembelajaran PJOK Kelas V :
Elemen Capaian Pembelajaran
Keterampilan Gerak Pada akhir fase C peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam
mempraktikkan modifikasi berbagai aktivitas pola gerak dasar dan
keterampilan gerak berupa permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas
gerak berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air (kondisional).
Pengetahuan Gerak Pada akhir fase C peserta didik dapat menerapkan konsep dan prinsip
modifikasi berbagai aktivitas pola gerak dasar dan keterampilan gerak berupa
permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan
aktivitas permainan dan olahraga air (kondisional).
Pemanfaatan Gerak Pada akhir fase C peserta didik dapat menerapkan konsep dan prinsip serta
mempraktikkan aktivitas untuk pengembangan kebugaran jasmani terkait
kesehatan (physical fittness related health), dan prosedur pengukurannya untuk
mengetahui status kebugaran pribadi. Pada fase ini, peserta didik juga memiliki
pengetahuan pengembangan pola perilaku hidup sehat berupa bahaya merokok,
meminum minuman keras, dan menyalahgunakan narkotika, zat-zat aditif
(NAPZA) dan obat berbahaya lainnya, serta memiliki pengetahuan dan
kemampuan untuk menghindari cedera dan berbagai risiko dalam aktivitas
jasmani dan olahraga.
Pengembangan Pada akhir fase C peserta didik terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran
Karakter dan Nilai- yang didasari kesadaran personal dan tanggung jawab sosial berupa
nilai Gerak penggunaan alat dan fasilitas pembelajaran, serta menghargai orang lain. Selain
itu peserta didik juga meyakini adanya interaksi sosial melalui aktivitas
jasmani.

9. Capaian Pembelajaran Seni Musik


Capaian pembelajaran Seni Musik Kelas I, II :
Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami Pada akhir fase ini, Peserta didik mampu mengimitasi bunyi musik sederhana
(Experiencing) dengan mengenal unsur-unsur bunyi musik, baik intrinsik maupun ekstrinsik.

Merefleksikan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengenali diri sendiri, sesama, dan
(Reflecting) lingkungan yang beragam (kebhinekaan), serta mampu memberi kesan atas praktik
bermusik lewat bernyanyi atau bermain alat/media musik, baik sendiri maupun
bersama-sama dalam bentuk sederhana.
Berpikir dan Bekerja Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menyimak, mengenali, dan mengimitasi
Secara Artistik bunyi musik dan menerapkan kebiasaan bermusik yang baik dan rutin dalam
(Thinking and Working berpraktik musik sederhana sejak dari persiapan, saat bermusik, maupun usai
Artistically) berpraktik musik, serta memilih secara artistik yang mengandung nilai-nilai positif
dan membangun.
Menciptakan (Creating) Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengembangkan imitasi bunyi musik
menjadi pola baru yang sederhana dengan mengenal unsur-unsur bunyi musik, baik
intrinsik maupun ekstrinsik.

Berdampak (Impacting) Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menjalani kebiasaan bermusik yang baik
bagi diri sendiri dan dan rutin dalam berpraktik musik dan aktif dalam kegiatan-kegiatan bermusik lewat
orang lain bernyanyi dan memainkan media bunyi-musik sederhana serta mendapatkan
pengalaman dan kesan baik bagi diri sendiri, sesama, dan lingkungan.

Kelas IV
Capaian pembelajaran Seni Musik kelas IV :
Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengimitasi dan menata bunyi-musik
(Experiencing) sederhana dengan menunjukkan kepekaan akan unsur-unsur bunyi-musik baik
intrinsik maupun ekstrinsik.
Merefleksikan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengenali diri sendiri, sesama, dan
(Reflecting) lingkungan yang beragam (berkebinekaan), serta mampu memberi kesan atas
praktik bermusik lewat bernyanyi atau bermain alat/media musik baik sendiri
maupun bersama-sama dalam beragam bentuk: lisan, tulisan/gambar, atau
referensi lainnya.
Berpikir dan Bekerja Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menyimak, mendokumentasikan
Secara Artistik (Thinking secara sederhana, dan menjalani kebiasaan bermusik yang baik dan rutin dalam
and Working Artistically) berpraktik musik sejak dari persiapan, saat bermusik, maupun usai berpraktik
musik, serta memilih secara aktif dan memainkan karya musik sederhana secara
artistik, yang mengandung nilai-nilai positif dan membangun.

Menciptakan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengembangkan, mengimitasi, dan
(Creating) menata bunyi-musik sederhana menjadi pola baru dengan mempertimbangkan
unsur-unsur bunyimusik intrinsik maupun ekstrinsik.
Berdampak (Impacting) Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menjalani, mendokumentasikan
bagi diri sendiri dan kebiasaan bermusik yang baik dan rutin dalam berpraktik musik dan aktif
orang lain dalam kegiatankegiatan bermusik lewat bernyanyi dan memainkan media
bunyi-musik sederhana serta mendapatkan pengalaman dan kesan baik bagi diri
sendiri, sesama, dan lingkungan.

Kelas V
Capaian pembelajaran Seni Musik
Elemen Capaian Pembelajaran
Keterampilan Gerak Pada akhir fase C peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam
mempraktikkan modifikasi berbagai aktivitas pola gerak dasar dan
keterampilan gerak berupa permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas
gerak berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air (kondisional).
Pada akhir fase C peserta didik dapat menerapkan konsep dan prinsip
Pengetahuan Gerak modifikasi berbagai aktivitas pola gerak dasar dan keterampilan gerak berupa
permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas
permainan dan olahraga air (kondisional).
Pemanfaatan Gerak Pada akhir fase C peserta didik dapat menerapkan konsep dan prinsip serta
mempraktikkan aktivitas untuk pengembangan kebugaran jasmani terkait
kesehatan (physical fittness related health), dan prosedur pengukurannya untuk
mengetahui status kebugaran pribadi. Pada fase ini, peserta didik juga memiliki
pengetahuan pengembangan pola perilaku hidup sehat berupa bahaya merokok,
meminum minuman keras, dan menyalahgunakan narkotika, zat-zat aditif
(NAPZA) dan obat berbahaya lainnya, serta memiliki pengetahuan dan
kemampuan untuk menghindari cedera dan berbagai risiko dalam aktivitas
jasmani dan olahraga.
Pengembangan Pada akhir fase C peserta didik terlibat secara aktif dalam proses
Karakter dan Nilai- pembelajaran yang didasari kesadaran personal dan tanggung jawab sosial
nilai Gerak berupa penggunaan alat dan fasilitas pembelajaran, serta menghargai
orang lain. Selain itu peserta didik juga meyakini adanya interaksi sosial
melalui aktivitas jasmani.

10. Capaian Pembelajaran Bahasa Inggris


Capaian Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas I, II

Elemen menyimak – berbicara


Pada akhir fase A, peserta didik menggunakan bahasa inggris sederhana untuk berinteraksi dalam situasi
social dan kelas seperti berkenalan, memberikan informasi diri, mengucapkan salam dan selamat tinggal.
Mereka merespon instruksi sederhana ( dengan bantuan visual) melalui gerakan tubuh atau menjawab
pertanyaan pendek sederhana dengan kata, frase atau kalimat sederhana. Mereka memahami ide pokok dari
informasi yang disampaikan secara losan dengan bantuan visual dan menggunakan kosakata sederhan .
mereka menggunakan alat bantu visual untuk membantu mereka berkomunikasi.
By the end of Phase A, students use basic English to interact in social and classroom situations such as
introducing themselves, sharing personal information, greeting and bidding farewell. They respond to simple
instructions (with support from visual cues) with action-related language or answer to short, simple questions
with simple words, phrases or sentences. They identify key points of information in visually supported oral
presentations containing familiar vocabulary. They use visual texts to help them communicate.
Elemen Membaca – Memirsa
Pada akhir Fase A, peserta didik merespon secara lisan terhadap teks pendek sederhana dan
familiar, berbentuk teks tulis yang dibacakan oleh guru. Peserta didik menunjukkan
pemahaman teks yang dibacakan atau gambar/ilustrasi yang diperlihatkan padanya,
menggunakan komunikasi non-verbal.

By the end of Phase A, students respond orally to short, simple, familiar texts in the form of
print texts read by teachers. They show understanding of texts being read to or
pictures/illustration being shown, using non- verbal communication.
Elemen Menulis – Mempresentasikan
Belum menjadi fokus pembelajaran pada fase ini, karena peserta didik belum diminta untuk
mengungkapkan gagasan secara tertulis

Capaian Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV:


Peserta didik memahami dan merespon teks lisan dan visual sederhana dalam bahasa
Inggris. Dalam mengembangkan keterampilan menyimak dan berbicara, peserta didik
mengikuti/merespon instruksi atau pertanyaan sederhana dalam bahasa Inggris dan
membagikan informasi dengan kosakata sederhana. Peserta didik merespon berbagai
teks/gambar secara lisan dan tulisan sederhana dengan alat bantu visual dan komunikasi non-
verbal. Pada Fase B, peserta didik dapat berinteraksi dengan menggunakan bahasa Inggris
sederhana.
Elemen Menyimak – Berbicara
Pada akhir Fase B, peserta didik menggunakan bahasa Inggris untuk berinteraksi dalam lingkup situasi
sosial dan kelas yang makin luas, namun masih dapat diprediksi (rutin) menggunakan kalimat dengan pola
yang sesuai dengan konteks yang dibicarakan. Mereka mengubah/mengganti sebagian elemen kalimat untuk
dapat berpartisipasi dalam rutinitas kelas dan aktivitas belajar, seperti menyampaikan perasaan,
menyampaikan kebutuhan, dan meminta pertolongan. Mereka memahami ide pokok dari informasi yang
disampaikan secara lisan dengan bantuan visual, serta menggunakan kosakata sederhana. Mereka mengikuti
rangkaian instruksi sederhana yang berkaitan dengan prosedur kelas dan aktivitas belajar dengan bantuan
visual.

By the end of Phase B, students use English to interact in a range of predictable social and classroom
situations using certain patterns of sentences. They change/substitute some sentence elements to
participate in classroom routines and learning activities, such as expressing feelings, expressing needs
and requesting help. They identify key points of information in visually supported oral presentations
containing familiar vocabulary. Using visual cues, they follow a series of simple instructions related to
classroom procedures and learning activities.

Elemen Membaca – Memirsa


Pada akhir fase B, peserta didik memahami kata-kata yang sering digunakan sehari-hari dengan bantuan
gambar/ilustrasi. Mereka membaca dan memberikan respon terhadap teks pendek sederhana dan familiar
dalam bentuk tulisan atau digital, termasuk teks visual, multimodal atau interaktif.

By the end of Phase B, students understand everyday vocabulary with support from pictures/illustration.
They read and respond to a range of short, simple, familiar texts in the form of print or digital texts,
including visual, multimodal or interactive texts.

Elemen Menulis – Mempresentasikan


Pada akhir fase B, peserta didik mengomunikasikan ide dan pengalamannya melalui gambar dan salinan
tulisan. Dengan bantuan guru, mereka menghasilkan teks deskripsi dan prosedur sederhana menggunakan
kata/frasa sederhana dan gambar. Mereka menulis kosakata sederhana yang berkaitan dengan lingkungan
kelas dan rumah dalam bahasa Inggris menggunakan ejaan yang diciptakan sendiri oleh anak.

By the end of Phase B, students communicate their ideas and experience through drawings and copied
writing. With teachers’ support, they produce simple descriptions and procedures using simple
words/phrases and pictures. They use invented spelling in writing simple vocabulary related to their class
and home environments.
Kelas V
Capaian pembelajaran Bahasa Inggris
Elemen Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase C, peserta didik menggunakan kalimat dengan pola tertentu
Menyimak– Berbicara dalam bahasa Inggris untuk berinteraksi pada lingkup situasi sosial dan kelas
yang makin luas, namun masih dapat diprediksi atau bersifat rutin. (By the end
of Phase C, students use English to interact in a range of predictable social and
classroom situations using certain patterns of sentences)
Pada akhir Fase C, peserta didik memahami kata-kata yang sering digunakan
Membaca– Memirsa sehari-hari dan memahami kata-kata baru dengan bantuan gambar/ilustrasi serta
kalimat dalam konteks yang dipahami peserta didik (By the end of Phase C,
students understand familiar and new vocabulary with support from visual
clues or context clues. They read and respond to a wide range of short, simple,
familiar texts in the form of print or digital texts, including visual, multimodal
or interactive texts.)
Menulis– Pada akhir Fase C, peserta didik mengomunikasikan ide dan pengalamannya
Mempresentasikan melalui salinan tulisan dan tulisan sederhana mereka sendiri, serta
menunjukkan perkembangan pemahaman terhadap proses menulis. Mereka
menunjukkan kesadaran awal bahwa teks dalam bahasa Inggris ditulis dengan
kaidah (konvensi) yang disesuaikan dengan konteks dan tujuannya. (By the end
of Phase C, students communicate their ideas and experience through copied
writing and their own basic writing, showing evidence of a developing
understanding of the writing process. They demonstrate an early awareness
that written texts in English are presented through conventions, which change
according to context and purpose.)

11. Capaian Pembelajaran Mulok Lokal Budaya Deli Serdang Kelas I, II:
Fase A ( Kelas 1 dan 2 )
Pada Fase ini, peserta didik mampu: Mengenal bentuk-bentuk kerajinan seni anyaman,
menyusun bahan yang digunakan untuk melakukan proses menganyam, dan menirukan karya
anyaman sederhana Deli Serdang serta menerapkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya;
memahami makna, mengidentifikasi dan melakukan gerakan tarian daerah Deli Serdang
sesuai dengan rentak, iringan musik dengan kreatif secara kelompok/mandiri; mewarnai
rumah adat yang ada di kabupaten Deli Serdang; mengenal, mengidentifikasi, meniru dan
memahami makna berbagai macam olahraga tradisional MeKarSing yang ada di Deli
Serdang; Meningkatkan penguasaan kosa kata tutur panggilan (sapaan) daerah yang di dengar
(Melayu, Karo, Simalungun).

Elemen Capaian Pembelajaran

Prakarya Peserta didik mampu mengenal bentuk-bentuk kerajinan seni anyaman
Peserta didik mampu menyusun bahan yang digunakan untuk melakukan
proses menganyam, dan menirukan karya anyaman sederhana Deli
Serdang serta menerapkan nilai-nilai yang terkandung didalamnya

Seni Budaya Peserta didik mampu mengidentifikasi, memahami makna dan dapat


Tari melakukan gerakan tarian daerah Deli Serdang sesuai denganrentak dan
iringan musik dengan kreatif dan mandiri.

Teknologi Peserta didik mampu mewarnai rumah adat yang ada di


Kabupaten Deli Serdang

Olah raga Peserta Didik dapat mengenal dan mengidentifikasi berbagai macam
Permainan olahraga tradisional MeKarSing yang ada di Deli Serdang.Peserta didik
tradisional mampu meniru dan mengikuti berbagai gerak dasar olahraga tradisional
MeKarSing dengan runtut. Peserta didik dapatmemahami makna
gerakan olahraga tradisional

Bahasa Peserta didik dapat meningkatkan penguasaan kosa kata tutur


panggilan (sapaan) daerah yang di dengar (Melayu, Karo, Simalungun).
Capaian Pembelajaran Mulok Lokal Budaya Deli Serdang:
Fase B Kelas IV
pada fase ini, peserta didik mampu: membuat pola anyaman, merancang pola anyamandengan
menggunakan bahan – bahan yang ada di sekitar lingkungan; mengidentifikasi, memahami
makna,memodifikasi dan dapat melakukan gerakan tarian daerah Deli Serdang sesuai dengan
rentak dan iringan musik dengan kreatif secara berkelompok/ mandiri; mengenal,
mengidentifikasi, membedakan rumah adat yang ada di Kabupaten Deli Serdang;
menyebutkan, menentukan berbagai macam olahraga tradisional Mekarsing yang ada di Deli
Serdang. Mampu merinci dan mengikuti berbagai gerak dasar olahraga tradisional Mekarsing
dengan runtut. Peserta didik dapat merangkai berbagai macam gerakan – gerakan pada
olahraga tradisional secara kelompok/mandiri; menganalisis tutur panggilan (sapaan) daerah
Melayu/Karo/Simalungun
Elemen Capaian Pembelajaran

Prakarya Peserta didik mampu membuat pola anyaman dan merancangan pola
anyaman dengan menggunakan bahan – bahan yang ada disekitar
lingkungan

Seni Budaya Peserta didik mampu mengidentifikasi, memahami makna,


Tari memodifikasi dan melakukan gerakan tarian daerah Deli Serdang sesuai
dengan rentak dan iringan musik dengan kreatif dan mandiri

Teknologi Peserta didik mampu mengenal, mengidentifikasi, membedakan rumah


adat yang ada di Kabupaten Deli Serdang.

Permainan Peserta didik dapat menyebutkan, menentukan berbagai macam olahraga


tradisional tradisional MeKarSing yang ada di Deli Serdang.

Peserta didik mampu merinci dan mengikuti berbagai gerak dasar


olahraga tradisional MeKarSing dengan runtut

Peserta didik dapat merangkai berbagai macam gerakan – gerakan pada


olahraga tradisional secara kelompok/mandiri.

Bahasa Peserta didik mampu menganalisis tutur panggilan (sapaan) daerah


Melayu/Karo/Simalungun

Capaian Pembelajaran Mulok Lokal Budaya Deli Serdang:


Fase C Kelas V
pada fase ini, peserta didik mampu: membuat, menata dan memodifikasi dari bahan alam
yang ada disekolah seperti daun kelapa sawit, daun pandan atau daun pakis menghasilkan
karya anyaman sederhana khas Deli Serdang; mengidentifikasi, memahami makna,
memodifikasi, mengkreasikan dan dapat menampilkan gerakan tarian daerah Deli Serdang
sesuai dengan rentak dan iringan musik dengan kreatif serta mandiri; mengenal,
mengidentifikasi, merancang dan membuat miniatur rumah adat yang ada di Kabupaten Deli
Serdang; merancang gerakan olahraga tradisional MeKarSing, mengkombinasikan berbagai
gerak dasar olahraga tradisional MeKarSing. Peserta didik mampu menampilkan olahraga
trasional MeKarSing yang ada di Deli Serdang, merinci fungsi dan manfaat dari olahraga
tradisional MeKarSing yang ada di Deli Serdang dari berbagai bidang kehidupan sehari –
hari; mengkreasikan, mengumpulkan dan membuat kalimat sederhana tutur panggilan
(sapaan) daerah Melayu/Karo/Simalungun
Elemen Capaian Pembelajaran

Prakarya Peserta didik mampu membuat pola anyaman dan merancangan pola
anyaman dengan menggunakan bahan – bahan yang ada disekitar
lingkungan

Seni Budaya Peserta didik mampu mengidentifikasi, memahami makna,


Tari memodifikasi dan melakukan gerakan tarian daerah Deli Serdang sesuai
dengan rentak dan iringan musik dengan kreatif dan mandiri

Teknologi Peserta didik mampu mengidentifikasi, memahami makna,


memodifikasi, mengkreasikan dan dapat menampilkan gerakan tarian
daerah Deli Serdang sesuai dengan rentak dan iringan musik dengan
kreatif dan mandiri.

Olahraga Peserta didik mampu merancang gerakan olahraga tradisional


Permainan
MeKarSing
tradisional
Peserta didik mampu mengkombinasikan berbagai gerak dasar olahraga
tradisional MeKarSing dengan runtut

Peserta didik mampu menampilkan olahraga tradisional MeKarSing


yang ada di Deli Serdang, Peserta didik mampu merinci fungsi dan
manfaat dari olahraga tradisional MeKarSing yang ada di Deli Serdang
dari berbagai bidang kehidupan sehari - hari

Bahasa Peserta didik mampu mengkreasikan, mengumpulkan dan membuat


kalimat sederhana tutur panggilan (sapaan) daerah
Melayu/Karo/Simalungun

B. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)


Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang sudah
disusun secara sistematis dan logis dalam fase capaian pembelajaran secara utuh dari fase
awal hingga akhir. Alur tujuan pembelajaran ini memang disusun secara linear sesuai
urutan kegiatan pembelajaran dengan tujuan mengukur capaian pembelajaran.Secara
umum, Alur Tujuan Pembelajaran mempunyai fungsi sama seperti silabus, yaitu untuk
acuan perencanaan pembelajaran. Alur Tujuan Pembelajaran ini bukan hanya dijadikan
acuan atau panduan guru, tetapi juga siswa dalam mencapai pencapaian pembelajaran di
akhir fase. Seperti yang diketahui, pemerintah menetapkan capaian pembelajaran
kurikulum merdeka dalam fase-fase, yaitu fase A untuk tingkat kelas 1 dan kelas 2, fase
B untuk tingkat kelas 3 dan 4, fase C untuk kelas 5 dan 6, fase D untuk kelas 7 dan 8,
fase E untuk kelas 9 dan 10, serta fase F untuk kelas 11 dan 12.
Umumnya ada 2 cara untuk mengembangkan Capaian Pembelajaran serta
menyusun perangkat ajar yaitu menyusun alur tujuan pembelajaran dan mengembangkan
modul ajar. Modul ajar sendiri merupakan perencanaan pembelajaran yang sama seperti
RPP namun dilengkapi dengan materi pembelajaran, lembar aktivitas siswa serta asesmen
yang bertujuan untuk mengetahui apakah siswa sudah mencapai tujuan pembelajaran atau
belum. Dengan adanya alur tujuan pembelajaran dan modul ajar, diharapkan guru bisa
mengajar dengan optimal dan menggunakan metode diferensiasi atau mengajar sesuai
dengan karakteristik dan tingkat kemampuan setiap siswa di kelas.
Dalam mengembangkan kurikulum operasional sekolah, setiap satuan pendidikan
akan membuat dokumen rencana pembelajaran berupa Alur Tujuan Pembelajaran dan
Modul Ajar. Dalam hal ini, pemerintah pusat sudah menetapkan capaian pembelajaran
yang bisa dikembangkan menjadi alur tujuan pembelajaran serta modul ajar oleh setiap
sekolah. Adapun Capaian Pembelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah merupakan
sebuah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa setiap perkembangan
untuk setiap mata pelajaran di sekolah.

Ada beberapa kriteria Alur Tujuan Pembelajaran yang bisa Anda ketahui. Berikut adalah
beberapa kriteria tersebut.
 Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa.
 Setiap fase dalam Alur Tujuan Tujuan Pembelajaran menggambarkan cakupan serta
tahapan pembelajaran yang linear mulai dari awal fase hingga akhir fase.
 Alur Tujuan Pembelajaran yang dibuat untuk seluruh fase menggambarkan cakupan
serta tahapan pembelajaran yang di dalamnya terdapat tahapan perkembangan
kompetensi antar fase serta jenjang.
Susunan Alur Tujuan Pembelajaran ini akan membentuk tujuan pembelajaran dari
awal fase hingga akhir fase suatu Capaian Pembelajaran. Guru bisa menyusun tujuan
pembelajaran secara kronologis sesuai urutan pembelajaran dari waktu ke waktu. Dalam
hal ini guru juga bisa menyusun alur pembelajaran masing-masing yang memuat
rangkaian tujuan pembelajaran. Pemerintah akan membantu untuk menyediakan  set alur
tujuan pembelajaran ini. Set alur ini untuk digunakan sebagai contoh pengembangan
kurikulum setiap satuan pendidikan serta panduan dalam menyusun perangkat ajar.
Berdasarkan operasional komponen tujuan pembelajaran, terdapat 3 aspek dalam
Alur Tujuan Pembelajaran, yaitu kompetensi, konten, serta variasi. Untuk mengetahui
lebih dalam, berikut sedikit penjelasannya.

1. Kompetensi
Kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki dan bisa didemonstrasikan atau
diaktualisasikan oleh siswa dalam bentuk produk maupun kinerja, baik yang abstrak
ataupun konkret. Kompetensi ini menunjukkan bahwa siswa sudah berhasil mencapai
tujuan pembelajaran. Keberhasilan dalam memiliki kompetensi ini bisa dilihat setelah
siswa mengikuti rangkaian kegiatan pembelajaran di kelas.
Saat menentukan kompetensi dalam Alur Tujuan Pembelajaran, guru dapat
menggunakan kata kerja operasional yang bisa diamati sesuai dengan taksonomi bloom
yang direvisi. Sebagai contoh, peserta didik mampu memberikan solusi untuk mengatasi
perubahan lingkungan akibat faktor manusia.

2. Konten
Konten merupakan isi atau materi ilmu pengetahuan inti maupun konsep utama yang bisa
didapatkan oleh siswa melalui pemahaman selama mengikuti proses pembelajaran di
akhir 1 unit pembelajaran. Guru dapat menentukan ilmu pengetahuan atau konsep utama
apa yang harus dipahami siswa di akhir satu unit pembelajaran. Kemudian, guru juga
dapat merumuskan pertanyaan yang hrus dapat dijawab siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran unit tersebut. Contoh konten adalah perubahan alam yang terjadi di
permukaan bumi akibat faktor manusia.

 Variasi
Alur Tujuan Pembelajaran juga perlu memenuhi aspek variasi, yaitu beberapa
keterampilan berpikir siswa yang harus dikuasai untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Variasi keterampilan berpikir ini seperti berpikir kritis, kreatif, dan berpikir tingkat
tinggi, seperti analisis evaluasi, prediksi, menciptakan, dan lain-lain.
Guru dapat menentukan variasi keterampilan berpikir siswa yang harus dikuasai.
Salah satu perantinya adalah menggunakan soal-soal HOTS. Sebagai contoh, peserta
didik mampu menganalisis hubungan manusia dengan perubahan alam di permukaan
bumi lalu membuat kesimpulan faktor utamanya. Dalam hal ini berarti siswa dituntut
mempunyai variasi berpikir untuk mengetahui, memahami, mengaplikasikan,
menganalisis, serta membuat kesimpulan materi tersebut.

C. Kompetensi Inti
Pada tahun pelajaran 2023/2024, SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa sudah menggunakan
muatan Kurikulum 2013 untuk kelas III dan VI. Muatan Kurikulum yang digunakan sebagai
mana tercantun dalam Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi dan
Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
Adapun Muatan Nasional Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut.

1. Tingkat Kompetensi
KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap Spritual 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
Sikap Sosial 2. Menunjukkan Perilaku:
a. jujur,
b. disiplin,
c. santun,
d. percaya diri,
e. peduli, dan
f. bertanggung jawab
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga, dan
negara.
Pengetahuan 3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat dasar dengan cara :
a. mengamati,
b. menanya, dan
c. mencoba
Berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan
bertindak:
a. kreatif
b. produktif,
c. kritis,
d. mandiri,
e. kolaboratif, dan
f. komunikatif
Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap
perkembangannya.

Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi


Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah
menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu,
gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatujenjang
sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang
seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element)
kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk
organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasivertikal
Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satukelas atau
jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsipbelajar yaitu terjadi
suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yangdipelajari peserta didik.
Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran
dengan konten Kompetensi Dasar dari matapelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan
mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu
berkenaan dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2),
pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat
kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap
peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi yangberkenaan dengan sikap
keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung(indirect teaching) yaitu pada
waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan
pengetahuan (Kompetensi Inti 4)

D. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang
terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang
harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata
pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak
selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi
esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang
dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut
filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam
kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata
pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat
pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas
yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata pelajaran
tercantum pada Lampiran 1A s.d. Lampiran 9 yang mencakup: Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta Daftar Tema dan Alokasi Waktunya.
1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SD
KELAS: III
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)

1. menerima, menjalankan, dan menghargai 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


ajaran agama yang dianutnya tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan
tetangganya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 terbiasa membaca al-Qur’an dengan tartil 2.1 menunjukkan sikap peduli terhadap
sesama sebagai
implementasi pemahaman Q.S.
anNasr dan Q.S. al-Kausar
1.2 meyakini Hadis yang terkait dengan
2.2 menunjukkan perilaku mandiri,
perilaku mandiri, percaya diri, dan
percaya diri, dan bertanggung jawab
bertanggung jawab
1.3 meyakini keesaan Allah Swt. Yang Maha 2.3 menunjukkan sikap kerja sama sebagai
Pencipta berdasarkan pengamatan terhadap implementasi pemahaman keesaan
dirinya dan makhluk ciptaanNya yang Allah Swt.
dijumpai di sekitar rumah dan sekolah
1.4 meyakini adanya Allah Swt. Yang Maha 2.4 menunjukkan sikap peduli, berbuat
Pemberi, Maha Mengetahui, dan Maha baik, dan berhati-hati sebagai
Mendengar implementasi pemahaman alAsmau
al-Husna: al-Wahhab, al‘Alim, dan
as- Sami‘
1.5 meyakini bahwa perilaku tawaduk, ikhlas, 2.5 menunjukkan perilaku tawaduk,
dan mohon pertolongan sebagai cerminan ikhlas, dan mohon pertolongan
dari iman
1.6 meyakini bahwa sikap peduli terhadap 2.6 menunjukkan sikap peduli terhadap
sesama sebagai cerminan dari iman sesama sebagai implementasi
pemahaman Q.S. al-
Kausar

1.7 menerima dan mensyukuri nikmat Allah 2.7 menunjukkan sikap bersyukur

Swt. yang diberikan kepada makhluknya

1.8 menjalankan salat secara tertib 2.8 menunjukkan sikap hidup tertib
sebagai implementasi pemahaman
makna ibadah salat
1.9 menerima makna zikir dan doa setelah salat 2.9 menunjukkan sikap rendah hati
sebagai wujud berserah diri kepada Allah sebagai implementasi pemahaman
Swt. makna zikir dan doa setelah salat
1.10 menjalankan ibadah salat dengan tertib 2.10 menunjukkan perilaku kerja sama
sebagai implementasi pemahaman
hikmah ibadah salat

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.11 meyakini kebenaran kisah Nabi Yusuf a.s. 2.11 menunjukkan sikap pemaaf sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Yusuf a.s.
1.12 meyakini kebenaran kisah Nabi Syu’aib a.s. 2.12 menunjukkan sikap jujur sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Syu’aib a.s.
1.13 meyakini kebenaran kisah Nabi Ibrahim a.s. 2.13 menunjukkan sikap rasa ingin tahu,
dan Nabi Ismail a.s. sabar, rela berkorban, hormat, dan
patuh kepada orangtua sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladanan
Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
1.14 meyakini kebenaran kisah Nabi Muhammad 2.14 menunjukkan sikap percaya diri dan
saw. mandiri sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan Nabi
Muhammad saw.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan faktual dengan 4. menyajikan pengetahuan faktual


cara mengamati dalam bahasa yang jelas, sistematis
[mendengar, melihat, membaca] dan dan logis, dalam karya yang estetis,
menanya berdasarkan rasa ingin tahu dalam gerakan yang mencerminkan
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan anak sehat, dan dalam tindakan yang
dan kegiatannya, dan benda-benda yang mencerminkan perilaku anak beriman
dijumpainya di rumah, di sekolah dan dan berakhlak mulia
tempat bermain

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami makna Q.S. an-Nasr dan al- 4.1.1 membaca kalimat-kalimat dalam Q.S.
Kausar an-Nasr dan al-Kausar dengan benar
4.1.2 menulis kalimat-kalimat dalam Q.S.
an-Nasr dan al-Kausar dengan benar
4.1.3 menunjukkan hafalan Q.S. an-Nasr dan
al-Kausar dengan lancar

3.2 memahami Hadis yang terkait dengan 4.2 mencontohkan perilaku mandiri,
perilaku mandiri, percaya diri, dan percaya diri, dan bertanggung jawab
bertanggung jawab sebagai implementasi makna
Hadis yang terkandung
3.3 memahami keesaan Allah Yang Maha 4.3 melakukan pengamatan terhadap diri
Pencipta berdasarkan pengamatan dan makhluk ciptaan Allah yang
terhadap dirinya dan makhluk ciptaan-Nya dijumpai di sekitar rumah dan
yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah sebagai implementasi iman
sekolah terhadap keesaan Allah Yang Maha
Pencipta

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.4 memahami makna al-Asmau al- 4.4 membaca al-Asmau al-Husna:


Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as- alWahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘
Sami‘ dengan jelas dan benar
3.5 memahami perilaku tawaduk, ikhlas, dan 4.5 mencontohkan perilaku tawaduk,
mohon pertolongan ikhlas, dan mohon pertolongan
3.6 memahami sikap peduli terhadap sesama
4.6 mencontohkan perilaku peduli
sebagai implementasi pemahaman Q.S. al-
terhadap sesama sebagai implementasi
Kausar pemahaman Q.S. al-
Kausar

3.7 memahami sikap bersyukur 4.7 mencontohkan sikap bersyukur

3.8 memahami makna salat sebagai wujud dari 4.8 menunjukkan contoh makna salat
pemahaman Q.S. al- sebagai wujud dari pemahaman
Kausar Q.S. al-Kausar
3.9 memahami makna zikir dan doa setelah 4.9 mempraktikkan tata cara zikir dan doa
salat setelah salat secara benar
3.10 memahami hikmah ibadah salat melalui 4.10 menceritakan pengalaman hikmah
pengamatan dan pengalaman di rumah dan pelaksanaan ibadah salat di rumah dan
sekolah sekolah
4.11 menceritakan kisah keteladanan Nabi
3.11 memahami kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s.
Yusuf a.s.
3.12 memahami kisah keteladanan Nabi Syu‘aib 4.12 menceritakan kisah keteladanan Nabi
a.s. Syu’aib a.s.
3.13 memahami kisah keteladanan Nabi Ibrahim
4.13 menceritakan kisah keteladanan Nabi
a.s. dan Nabi Ismail a.s.
Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.

3.14 memahami kisah keteladanan nabi 4. 14 menceritakan kisah keteladanan Nabi


Muhammad saw. Muhammad saw.

KELAS: VI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)

1. menerima, menjalankan, dan menghargai 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


ajaran agama yang dianutnya tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya
serta cinta tanah air

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 terbiasa membaca al-Qur’an dengan tartil 2.1 menunjukkan perilaku toleran, simpati,
waspada, berbaik sangka, dan hidup
rukun sebagai implementasi
pemahaman Q.S. alKafirun, Q.S. al-
Maidah/5:2-3 dan
Q.S. al- Hujurat/49:12-13
1.2 meyakini adanya Allah Swt. tempat 2.2 menunjukkan sikap peduli sebagai
meminta, Maha Berkuasa, Maha implementasi pemahaman makna al-
Mendahulukan, dan Maha Kekal Asmau al-Husna: as-Samad,
alMuqtadir, al-Muqaddim, dan al-Baqi
2.3 menunjukkan perilaku rendah hati
1.3 meyakini adanya hari akhir sebagai
yang mencerminkan iman kepada hari
implementasi pemahaman Rukun Iman
akhir
1.4 menyakini adanya qadha dan qadar 2.4 menunjukkan perilaku berserah diri
kepada Allah Swt. yang mencerminkan
iman kepada qadha dan qadar
1.5 meyakini bahwa perilaku hormat dan patuh 2.5 menunjukkan perilaku hormat dan
kepada orangtua, guru, dan sesama patuh kepada orangtua, guru, dan
anggota keluarga sebagai cerminan dari sesama anggota keluarga
iman
1.6 meyakini bahwa sikap toleran dan 2.6 menunjukkan sikap toleran dan
simpatik terhadap sesama sebagai simpatik terhadap sesama
cerminan dari iman
1.7 menjalankan kewajiban berzakat sebagai 2.7 menunjukkan sikap peduli sebagai
implementasi pemahaman rukun Islam implementasi pemahaman hikmah
zakat, infaq, dan sedekah sebagai
implementasi rukun Islam
1.8 meyakini kebenaran kisah Nabi Yunus a.s. 2.8 menunjukkan sikap tanggung jawab
sebagai implementasi pemahaman
kisah keteladan Nabi Yunus a.s.

1.9 meyakini kebenaran kisah Nabi Zakariya menunjukkan sikap kasih sayang
a.s. 2.9 sebagai implementasi pemahaman
kisah keteladan Nabi Zakariya a.s.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.10 meyakini kebenaran kisah Nabi Yahya a.s. 2.10 menunjukkan sikap patuh dan taat sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladan Nabi Yahya a.s.
1.11 meyakini kebenaran kisah Nabi Isa 2.11 menunjukkan sikap peduli sebagai
a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladan Nabi Isa a.s.
1.12 meyakini kebenaran kisah Nabi Muhammad 2.12 menunjukkan sikap semangat dalam
saw belajar sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladan Nabi
Muhammad saw
1.13 meyakini kebenaran kisah sahabatsahabat 2.13 menunjukkan sikap peduli sebagai
Nabi Muhammad saw implementasi pemahaman kisah
keteladan sahabat-sahabat Nabi
Muhammad saw.
1.14 meyakini kebenaran kisah Ashabul Kahfi 2.14 menunjukkan sikap teguh pendirian
sebagaimana terdapat dalam al-Qur’an sebagai implementasi pemahaman kisah
keteladanan Ashabul Kahfi
sebagaimana terdapat dalam al-Qur’an

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan faktual dan 4. menyajikan pengetahuan faktual dan


konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang jelas,
menanya dan mencoba berdasarkan rasa sistematis dan logis, dalam karya yang
ingin tahu tentang dirinya, makhluk estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan anak sehat, dan dalam tindakan yang
bendabenda yang dijumpainya di rumah, mencerminkan perilaku anak beriman dan
di sekolah dan tempat bermain berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami makna Q.S. Al-Kafirun, Q.S. 4.1.1 membaca Q.S. Al-Kafirun, Q.S.
Al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. AlMaidah/5:2-3 dan Q.S. al-
alHujurat/49:12-13 dengan benar Hujurat/49:12-13 dengan jelas dan benar
4.1.2 menulis Q.S. Al-Kafirun, Q.S.
AlMaidah/5:2-3 dan Q.S. al-
Hujurat/49:12-13 dengan benar
4.1.3 menunjukkan hafalan Q.S. AlKafirun, Q.S.
Al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al-
Hujurat/49:12-13 dengan benar
3.2 memahami makna al-Asmau 4.2 membaca al-Asmau al-Husna: AsSamad, Al-
alHusna: As-Samad, Al-Muqtadir, Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi
AlMuqaddim, dan Al-Baqi dengan jelas dan benar
3.3 memahami hikmah beriman kepada hari 4.3 menunjukkan contoh hikmah beriman
akhir yang dapat membentuk perilaku kepada hari akhir yang dapat membentuk
akhlak mulia perilaku akhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.4 memahami hikmah beriman kepada 4.4 menunjukkan hikmah beriman kepada
qadha dan qadar yang dapat membentuk qadha dan qadar yang dapat membentuk
perilaku akhlak mulia perilaku akhlak mulia

3.5 memahami perilaku hormat dan patuh 4.5 mencontohkan perilaku hormat dan patuh
kepada orangtua, guru, dan sesama kepada orangtua, guru, dan sesama
anggota keluarga anggota keluarga

3.6 memahami sikap toleran dan simpatik 4.6 menunjukkan sikap toleran dan simpatik
terhadap sesama sebagai wujud dari terhadap sesama sebagai wujud dari
pemahaman Q.S. alKafirun pemahaman Q.S. alKafirun

3.7 memahami hikmah zakat, infaq, dan 4.7 menunjukkan hikmah zakat, infaq, dan
sedekah sebagai implementasi rukun sedekah sebagai implementasi rukun
Islam Islam
3.8 memahami kisah keteladanan Nabi 4.8 menceritakan kisah keteladanan Nabi
Yunus a.s. Yunus a.s.
3.9 memahami kisah keteladanan Nabi 4.9 menceritakan kisah keteladanan Nabi
Zakariya a.s. Zakariya a.s.
3.10 memahami kisah keteladanan Nabi Yahya 4.10 menceritakan kisah keteladanan Nabi Yahya
a.s. a.s.
3.11 memahami kisah keteladanan Nabi
4.11 menceritakan kisah keteladanan Nabi Isa a.s.
Isa a.s.
4.12 menceritakan kisah keteladanan Nabi
3.12 memahami kisah Nabi Muhammad saw.
Muhammad saw.

3.13 memahami kisah keteladanan sahabat- 4.13 menceritakan kisah keteladanan sahabat-
sahabat Nabi Muhammad saw. sahabat Nabi Muhammad saw.

3.14 memahami kisah keteladanan 4.14 menceritakan kisah keteladanan


Ashabul Kahfi sebagaimana Ashabul Kahfi sebagaimana terdapat
terdapat dalam al-Qur’an dalam al-Qur’an

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti SD


Kelas III
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
Kompetensi Inti 1 ( Sikap Spiritual ) Kompetensi Inti 2 ( Sikap Sosial)
1. menerima dan menjalankan ajaran 2. menunjukkan perilaku jujur,
agama yang dianutnya disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru dan tetangganya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 mensyukuri kehadiran Allah 2.1 menunjukkan kepedulian terhadap
melalui iklim dan gejala-gejala alam iklim dan gejala-gejala alam
1.2 mensyukuri kehadiran Allah melalui keberagaman 2.2 menunjukkan tanggung jawab dalam memelihara
flora dan fauna flora dan fauna
1.3 mensyukuri kehadiran Allah dalam 2.3 bersikap terbuka dan menerima pergaulan dengan
berbagai suku, budaya, bangsa, dan agama sesama dalam berbagai suku, budaya,
bangsa, dan agama
1.4 menghayati kehadiran Allah dalam 2.4 bersikap sebagai orang yang ikut serta menjaga
keutuhan ciptaan-Nya keutuhan ciptaan-Nya
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual dengan cara 4. menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang
mengamati [mende-ngar, melihat, membaca] dan jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis,
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
makhluk ciptaan tuhan dan kegiatannya, dan benda- dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami kehadiran Allah dalam iklim dan 4.1 menerapkan sikap peduli terhadap iklim dan
gejala-gejala alam gejala-gejala alam
3.2 memahami contoh tanggung jawab dalam 4.2 membuat karya yang berkaitan dengan tanggung
memelihara flora dan fauna di sekitarnya jawab dalam memelihara flora dan fauna disekitarnya
3.3 memahami bahwa keberagaman budaya, suku, dan 4.3 membuat proyek yang berkaitan dengan pergaulan
bangsa adalah kekayaan yang dikaruniakan Allah pada sesama manusia walaupun berbeda suku, budaya,
manusia bangsa, dan agama
3.4 memahami pentingnya berperan serta menjaga 4.4 melakukan tindakan sederhana sebagai wujud ikut
keutuhan ciptaan Allah serta menjaga keutuhan ciptaan Allah

KELAS: VI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
Kompetensi Inti 1 ( Sikap Spiritual ) Kompetensi Inti 2 ( Sikap Sosial)
1. menerima dan menjalankan ajaran 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
agama yang dianutnya jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangganya, serta cinta tanah air
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 meyakini ibadah yang berkenan kepada Allah 2.1 mengembangkan sikap beribadah yang berkenan
kepada Allah
1.2 mengakui pentingnya menjalin hubungan akrab 2.2 memiliki hubungan akrab dengan Allah sebagai
dengan Allah sebagai wujud ibadah wujud ibadah
1.3 meyakini kesempatan melayani 2.3 membiasakan melayani sesama sebagai salah satu
sesama sebagai ibadah kepada Allah ungkapan ibadah kepada Allah
1.4 mensyukuri seluruh hidupnya sebagai ibadah sejati 2.4 mewujudkan seluruh hidupnya sebagai ibadah
kepada Allah sejati kepada Allah
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual dengan cara 4. menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang
mengamati [mende-ngar, melihat, membaca] dan jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis,
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
makhluk ciptaan tuhan dan kegiatannya, dan benda- dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan beriman dan berakhlak mulia
tempat bermain.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami makna ibadah yang 4.1 menyajikan contoh ibadah yang
berkenan kepada Allah berkenan kepada Allah
3.2 memahami pentingnya menjalin 4.2 mempraktikkan kesetiaan
hubungan akrab dengan Allah beribadah, berdoa, dan membaca
sebagai wujud ibadah Alkitab
3.3 menganalisis makna melayani 4.3 mendemonstrasikan berbagai bentuk pelayanan
sesama sebagai ibadah yang terhadap sesama sebagai ibadah yang sejati kepada
berkenan kepada Allah Allah
3.4 memahami seluruh hidupnya 4.4 membuat proyek yang melibatkan
sebagai ibadah sejati kepada Allah seluruh hidupnya sebagai ibadah
yang sejati kepada Allah
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
KELAS: III

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


yang dianutnya tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru dan tetangganya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Menerima arti bintang, rantai, pohon 2.1 Bersikap jujur, peduli, kasih sayang sesuai
beringin, kepala banteng, dan padi kapas dengan sila-sila Pancasila dalam lambang
pada lambang negara “Garuda Pancasila” negara
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa “Garuda Pancasila”
1.2 Menghargai kewajiban dan hak sebagai 2.2 Melaksanakan kewajiban dan hak sebagai
anggota keluarga dan warga sekolah anggota keluarga dan warga sekolah
sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa
1.3 Mensyukuri keberagaman karakteristik 2.3 Menampilkan kebersamaan dalam
individu di lingkungan sekitar sebagai keberagaman karakteristik individu di
anugerah Tuhan Yang Maha Esa lingkungan sekitar
1.4 Mensyukuri makna bersatu dalam 2.4 Menampilkan sikap kerja sama sebagai
keberagaman di lingkungan sekitar sebagai wujud bersatu dalam keberagaman di
anugerah Tuhan Yang Maha Esa lingkungan sekitar

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan faktual dengan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam


cara mengamati bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
[mendengar, melihat, membaca] dan yang estetis, dalam gerakan yang
menanya berdasarkan rasa ingin tahu mencerminkan anak sehat, dan dalam
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan tindakan yang mencerminkan perilaku
dan kegiatannya, dan benda-benda yang anak beriman dan berakhlak mulia
dijumpainya di rumah dan di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami arti gambar pada 4.1 Menceritakan arti gambar pada lambang
lambang negara “Garuda negara “Garuda Pancasila”
Pancasila”
3.2 Mengidentifikasi kewajiban dan hak 4.2 Menyajikan hasil identifikasi kewajiban dan
sebagai anggota keluarga dan warga hak sebagai anggota keluarga dan warga
sekolah sekolah

3.3 Menjelaskan makna keberagaman 4.3 Menyajikan makna keberagaman


karakteristik individu di lingkungan sekitar karakteristik individu di lingkungan sekitar
3.4 Memahami makna bersatu dalam 4.4 Menyajikan bentuk-bentuk kebersatuan
keberagaman di lingkungan sekitar dalam keberagaman di lingkungan sekitar

KELAS: VI
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. Menerima, menjalankan dan 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menghargai ajaran agama yang tanggung jawab, santun, peduli, dan
dianutnya percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru dan tetangganya
serta cinta tanah air

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa 2..1 Bersikap penuh tanggung jawab sesuai
atas nilai-nilai Pancasila secara utuh nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sebagai satu kesatuan dalam kehidupan sehari-hari
sehari-hari
1.2 Menghargai makna kewajiban, hak, dan 2.2 Melaksanakan kewajiban, hak, dan
tanggung jawab sebagai warga negara tanggung jawab sebagai warga negara
dalam menjalankan agama sebagai wujud cinta tanah air
1.3 Mensyukuri keberagaman sosial, budaya, 2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman
dan ekonomi masyarakat sebagai sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat
anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam dalam konteks Bhineka Tunggal Ika
konteks Bhineka Tunggal Ika
1.4 Mensyukuri persatuan dan 2.4 Menampilkan sikap tanggung jawab
kesatuan sebagai anugerah Tuhan terhadap penerapan nilai persatuan dan
Yang Maha Esa beserta kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan
dampaknya bernegara

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan faktual dengan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam


cara mengamati bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
[mendengar, melihat, membaca] dan yang estetis, dalam gerakan yang
menanya berdasarkan rasa ingin tahu mencerminkan anak sehat, dan dalam
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan tindakan yang mencerminkan perilaku
dan kegiatannya, dan benda-benda yang anak beriman dan berakhlak mulia
dijumpainya di rumah dan di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis penerapan nilainilai Pancasila 4.1 Menyajikan hasil analisis pelaksanaan
dalam kehdupan sehari-hari nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari

3.2 Menganalisis pelaksanaan kewajiban, hak, 4.2 Menyajikan hasil analisis pelaksanaan
dan tanggung jawab sebagai warga kewajiban, ha, dan tanggung jawab
negara beserta dampaknya dalam sebagai warga masyarakat beserta
kehidupan sehari-hari dampaknya dalam kehidupan sehari-hari
3.3 Menelaah keberagaman sosial, budaya, dan 4.3 Mengampanyekan manfaat
ekonomi masyarakat keanekaragaman sosial, budaya, dan
ekonomi
3.4 Menelaah persatuan dan kesatuan terhadap 4.4 Menyajikan hasil telaah persatuan dan
kehidupan berbangsa dan bernegara kesatuan terhadap kehidupan berbangsa
beserta dampaknya dan bernegara beserta dampaknya

5. Bahasa Indonesia
KELAS: III
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan faktual dengan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam


cara mengamati bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
(mendengar, melihat, membaca) dan dalam karya yang estetis, dalam gerakan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu yang mencerminkan anak sehat, dan
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dalam tindakan yang mencerminkan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang perilaku anak beriman dan berakhlak
dijumpainya di rumah dan di sekolah mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menggali informasi tentang konsep 4.1 Menyajikan hasil informasi tentang
perubahan wujud benda dalam konsep perubahan wujud benda dalam
kehidupan sehari-hari yang disajikan kehidupan seharihari dalam bentuk
dalam bentuk lisan, tulis, visual, lisan, tulis, dan visual menggunakan
dan/atau eksplorasi lingkungan kosakata baku dan kalimat efektif
3.2 Menggali informasi tentang sumber dan 4.2 Menyajikan hasil penggalian informasi
bentuk energi yang disajikan dalam tentang konsep sumber dan bentuk
bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau energi dalam bentuk tulis dan visual
eksplorasi lingkungan menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif

3.3 Menggali informasi tentang perubahan 4.3 Menyajikan hasil penggalian informasi
cuaca dan pengaruhnya terhadap tentang konsep perubahan cuaca dan
kehidupan manusia yang disajikan pengaruhnya terhadap kehidupan
dalam bentuk lisan, tulis, visual, manusia dalam bentuk tulis
dan/atau eksplorasi lingkungan menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.4 Mencermati kosakata dalam teks tentang 4.4 Menyajikan laporan tentang konsep ciri-
konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan ciri, kebutuhan (makanan dan tempat
dan tempat hidup), pertumbuhan, dan hidup), pertumbuhan dan perkembangan
perkembangan makhluk hidup yang ada makhluk hidup yang ada di lingkungan
di lingkungan setempat yang disajikan setempat secara tertulis menggunakan
dalam bentuk lisan, tulis, visual, kosakata baku dan kalimat efektif
dan/atau eksplorasi lingkungan
3.5 Menggali informasi tentang caracara 4.5 Menyajikan hasil wawancara tentang
perawatan tumbuhan dan hewan melalui cara-cara perawatan tumbuhan dan
wawancara hewan dalam
dan/atau eksplorasi lingkungan bentuk tulis dan visual menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif
3.6 Mencermati isi teks informasi tentang 4.6 Meringkas informasi tentang
perkembangan teknologi produksi, perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi di komunikasi, dan transportasi di
lingkungan lingkungan
setempat setempat secara tertulis menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif
3.7 Mencermati informasi tentang konsep 4.7 Menjelaskan konsep delapan arah mata
delapan arah mata angin dan angin dan pemanfaatannya dalam denah
pemanfaatannya dalam denah dalam dalam bentuk tulis dan visual
teks lisan, tulis, visual, dan/atau menggunakan
eksplorasi lingkungan kosakata baku dan kalimat efektif
3.8 Menguraikan pesan dalam dongeng yang 4.8 Memeragakan pesan dalam dongeng
disajikan secara lisan, tulis, dan visual sebagai bentuk ungkapan diri
dengan tujuan untuk kesenangan menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif
3.9 Mengidentifi-kasi lambang/ simbol 4.9 Menyajikan hasil identifikasi tentang
(rambu lalu lintas, pramuka, dan lambang/simbol (rambu lalu lintas,
lambang negara) beserta artinya dalam pramuka, dan lambang negara) beserta
teks lisan, tulis, visual, dan/atau artinya dalam bentuk visual dan tulis
eksplorasi lingkungan menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif
3.10 Mencermati ungkapan atau kalimat 4.10 Memeragakan ungkapan atau kalimat
saran, masukan, dan penyelesaian saran, masukan, dan penyelesaian
masalah (sederhana) dalam teks tulis. masalah (sederhana) sebagai bentuk
ungkapan diri menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif yang dibuat
sendiri

KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial, yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan faktual dan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan


konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang jelas,
menanya dan mencoba berdasarkan rasa sistematis, logis dan kritis, dalam karya
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan yang estetis, dalam gerakan yang
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda mencerminkan anak sehat, dan dalam
yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tindakan yang mencerminkan perilaku
di tempat anak beriman dan berakhlak mulia
bermain

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menyimpulkan informasi berdasarkan teks 4.1 Menyajikan simpulan secara lisan dan tulis
laporan hasil pengamatan yang didengar dari teks laporan hasil pengamatan atau
dan dibaca wawancara yang
diperkuat oleh bukti

3.2 Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) 4.2 Menyajikan hasil penggalian informasi dari
ilmiah yang didengar dan dibaca teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah secara
lisan, tulis, dan visual dengan
menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif
3.3 Menggali isi teks pidato yang didengar dan 4.3 Menyampaikan pidato hasil karya pribadi
dibaca dengan menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif sebagai bentuk ungkapan
diri

3.4 Menggali informasi penting dari buku sejarah 4.4 Memaparkan informasi penting dari buku
menggunakan aspek: sejarah secara lisan, tulis, dan visual
apa, di mana, kapan, siapa, dengan menggunakan aspek: apa, di mana,
mengapa, dan bagaimana kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana
serta memperhatikan penggunaan kosakata
baku dan kalimat efektif

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.5 Membandingkan karakteristik teks puisi dan 4.5 Mengubah teks puisi ke dalam teks prosa
teks prosa dengan tetap memperhatikan makna isi teks
puisi
3.6 Mencermati petunjuk dan isi teks formulir 4.6 Mengisi teks formulir (pendaftaran, kartu
(pendaftaran, kartu anggota, pengiriman anggota, pengiriman uang melalui
uang melalui bank/kantor pos, daftar bank/kantor pos, daftar riwayat hidup, dll.)
riwayat hidup, dsb.) sesuai petunjuk pengisiannya
3.7 Memperkirakan informasi yang 4.7 Menyampaikan kemungkinan informasi yang
dapat diperoleh dari teks nonfiksi sebelum diperoleh berdasarkan membaca judul teks
membaca (hanya nonfiksi secara lisan, tulis, dan visual
berdasarkan membaca judulnya saja)
3.8 Menggali informasi yang terdapat pada teks 4.8 Menyampaikan hasil
nonfiksi membandingkan informasi yang
diharapkan dengan informasi yang
diperoleh setelah membaca teks nonfiksi
secara lisan, tulis, dan visual
3.9 Menelusuri tuturan dan tindakan tokoh serta 4.9 Menyampaikan penjelasan tentang tuturan
penceritaan penulis dalam teks fiksi dan tindakan tokoh serta penceritaan
penulis dalam teks
fiksi secara lisan, tulis, dan visual
3.10 Mengaitkan peristiwa yang dialami tokoh 4.10 Menyajikan hasil pengaitan
dalam cerita fiksi dengan pengalaman peristiwa yang dialami tokoh dalam
pribadi cerita fiksi dengan pengalaman
pribadi secara lisan,
tulis, dan visual

6. Matematika
KELAS III
KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR MATEMATIKA
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang
mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis,
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda- dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah beriman dan berakhlak mulia
3.1. Menjelaskan sifat-sifat operasi hitung pada 4.1. Menyelesaikan masalah yang melibatkan
bilangan cacah penggunaan sifat-sifat operasi hitung pada bilangan
cacah
3.2. Menjelaskan bilangan cacah dan pecahan
sederhana (seperti 1/2, 1/3 , dan 1/4) yang disajikan 4.2. Menggunakan bilangan cacah dan pecahan
pada garis bilangan sederhana (seperti 1/2, 1/3 , dan 1/4 ) yang disajikan
pada garis bilangan
3.3. Menyatakan suatu bilangan sebagai jumlah, 4.3. Menilai apakah suatu bilangan dapat dinyatakan
selisih, hasil kali, atau hasil bagi dua bilangan cacah sebagai jumlah, selisih, hasil kali, atau hasil bagi dua
bilangan cacah
3.4. Menggeneralisasi ide pecahan sebagai bagian dari
keseluruhan menggunakan benda-benda konkret 4.4. Menyajikan pecahan sebagai bagian dari
keseluruhan menggunakan benda-benda konkret
3.5. Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan
pengurangan pecahan berpenyebut sama 4.5. Menyelesaikan masalah penjumlahan dan
pengurangan pecahan berpenyebut sama
3.6. Menjelaskan dan menentukan lama waktu suatu
kejadian berlangsung 4.6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan lama
waktu suatu kejadian berlangsung
3.7. Mendeskripsikan dan menentukan hubungan antar
satuan baku untuk panjang, berat, dan waktu yang 4.7. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
umumnya digunakan dalam kehidupan sehari-hari hubungan antarsatuan baku untuk panjang, berat, dan
waktu yang umumnya digunakan dalam kehidupan
3.8. Menjelaskan dan menentukan luas dan volume sehari-hari
dalam satuan tidak baku dengan menggunakan benda
konkret 4.8. Menyelesaikan masalah luas dan volume dalam
satuan tidak baku dengan menggunakan benda konkret
3.9 Menjelaskan simetri lipat dan simetri putar pada
bangun datar menggunakan benda konkret 4.9. Mengidentifikasi simetri lipat dan simetri putar
pada bangun datar menggunakan benda konkret
3.10. Menjelaskan dan menentukan keliling bangun
datar 4.10. Menyajikan dan menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan keliling bangun datar
3.11. Menjelaskan sudut, jenis sudut (sudut siku-siku,
sudut lancip, dan sudut tumpul), dan satuan 4.11. Mengidentifikasi jenis sudut, (sudut siku-siku,
pengukuran tidak baku sudut lancip, dan sudut tumpul), dan satuan
pengukuran tidak baku
3.12. Menganalisis berbagai bangun datar berdasarkan
sifat-sifat yang dimiliki 4.12. Mengelompokkan berbagai bangun datar
berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki
3.13. Menjelaskan data berkaitan dengan diri peserta
didik yang disajikan dalam diagram gambar 4.13. Menyajikan data berkaitan dengan diri peserta
didik yang disajikan dalam diagram gambar

KELAS VI
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan menanya dalam bahasa yang jelas, sistematis
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dan logis, dalam karya yang estetis,
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan dalam gerakan yang mencerminkan
kegiatannya, dan benda-benda yang anak sehat, dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah, dan mencerminkan perilaku anak beriman
tempat bermain dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menjelaskan bilangan bulat negatif 4.1 Menggunakan konsep bilangan bulat
(termasuk menggunakan garis bilangan) negatif (termasuk mengggunakan
garis bilangan) untuk menyatakan
situasi sehari-hari

3.2 Menjelaskan dan melakukan operasi 4.2 Menyelesaikan masalah yang


penjumlahan, pengurangan, perkalian, berkaitan dengan operasi
dan pembagian yang melibatkan penjumlahan, pengurangan, perkalian,
bilangan bulat negatif dan pembagian yang melibatkan
bilangan bulat negatif dalam
kehidupan sehari-hari
3.3 Menjelaskan dan melakukan operasi 4.3 Menyelesaikan masalah yang
hitung campuran yang melibatkan berkaitan operasi hitung campuran
bilangan cacah, pecahan dan/atau yang melibatkan bilangan cacah,
desimal dalam berbagai bentuk sesuai pecahan dan/ atau desimal dalam
urutan operasi berbagai bentuk sesuai urutan operasi

3.4 Menjelaskan titik pusat, jari-jari, 4.4 Mengidentifikasi titik pusat, jarijari,
diameter, busur, tali busur, tembereng, diameter, busur, tali busur, tembereng,
dan juring dan juring
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.5 Menjelaskan taksiran keliling dan luas 4.5 Menaksir keliling dan luas lingkaran
lingkaran serta menggunakannya untuk
menyelesaikan masalah

3.6 Membandingkan prisma, tabung, limas, 4.6 Mengidentifikasi prisma, tabung,


kerucut, dan bola. limas, kerucut, dan bola

3.7 Menjelaskan bangun ruang yang 4.7 Mengidentifikasi bangun ruang yang
merupakan gabungan dari beberapa merupakan gabungan dari beberapa
bangun ruang, serta luas permukaan bangun ruang, serta luas permukaan
dan volumenya dan volumenya

3.8 Menjelaskan da membandingka modus, 4.8 Menyelesaikan masalah yang


median, da mean dari data tunggal berkaitan dengan modus, median,
untuk menentukan nilai man yang dan mean dari data tunggal dalam
paling tepat mewakili data penyelesaian masalah

7. IPA
KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SD/MI
KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran


berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan faktual dan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang jelas,
menanya dan mencoba berdasarkan rasa sistematis, logis dan kritis, dalam karya
ingin tahu tentang dirinya, makhluk yang estetis, dalam gerakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan anak sehat, dan dalam
benda-benda yang dijumpainya di rumah, tindakan yang mencerminkan perilaku
di sekolah dan tempat bermain anak beriman dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Membandingkan cara perkembangbiakan 4.1 Menyajikan karya tentang


tumbuhan dan hewan perkembangangbiakan tumbuhan
3.2 Menghubungkan ciri pubertas pada laki- 4.2 Menyajikan karya tentang cara menyikapi
laki dan perempuan dengan kesehatan ciri-ciri pubertas yang dialami
reproduksi
3.3 Menganalisis cara makhluk hidup 4.3 Menyajikan karya tentang cara makhluk
menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, sebagai hasil penelusuran
berbagai sumber
3.4 Mengidentifikasi komponen-komponen 4.4 Melakukan percobaan rangkaian listrik
listrik dan fungsinya dalam rangkaian sederhana secara seri dan paralel
listrik sederhana
3.5 Mengidentifikasi sifat-sifat magnet dalam 4.5 Membuat laporan hasil percobaan tentang
kehidupan sehari-hari sifat-sifat magnet dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
3.6 Menjelaskan cara menghasilkan, 4.6 Menyajikan karya tentang berbagai cara
menyalurkan, dan menghemat melakukan penghematan energi
energi listrik dan usulan sumber alternatif energi listrik
3.7 Menjelaskan sistem tata surya dan 4.7 Membuat model sistem tata surya
karakteristik anggota tata surya
3.8 Menjelaskan peristiwa rotasi dan revolusi 4.8 Membuat model gerhana bulan dan
bumi serta terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari
gerhana matahari

8. IPS
KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menerima, menghargai, dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual
dengan cara mengamati, menanya, dan dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis, dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang kritis; dalam karya yang estetis, dalam gerakan
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan anak sehat dan tindakan
kegiatannya, dan benda-benda yang yang mencerminkan perilaku anak beriman
dijumpainya di rumah, di sekolah, dan di dan berakhlak mulia.
tempat bermain.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Mengidentifikasi karakteristik geografis 4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik
dan kehidupan sosial budaya, ekonomi, geografis dan kehidupan sosial budaya,
politik di wilayah ASEAN. ekonomi, dan politik di wilayah ASEAN.
3.2 Menganalisis perubahan sosial budaya dalam 4.2 Menyajikan hasil analisis mengenai perubahan
rangka modernisasi bangsa Indonesia. sosial budaya dalam rangka modernisasi
bangsa Indonesia.
3.3 Menganalisis posisi dan peran 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang posisi dan
Indonesia dalam kerja sama di bidang peran Indonesia dalam kerja sama di bidang
ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi, ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi,
dan pendidikan dalam lingkup ASEAN. dan pendidikan dalam lingkup ASEAN.
3.4 Memahami makna proklamasi kemerdekaan, 4.4 Menyajikan laporan tentang makna proklamasi
upaya mempertahankan kemerdekaan, dan kemerdekaan, upaya mempertahankan
upaya mengembangkan kehidupan kebangsaan kemerdekaan, dan upaya mengembangkan
yang sejahtera. kehidupan kebangsaan yang sejahtera.

9. PJOK
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI,
OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SD
KELAS: III
“Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi
Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.Penumbuhan dan pengembangan
kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat
digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut
ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan faktual dengan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam


cara mengamati bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
[mendengar, melihat, membaca] dan dalam karya yang estetis, dalam gerakan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan tindakan yang mencerminkan perilaku anak
dan kegiatannya, dan benda-benda yang beriman dan berakhlak mulia
dijumpainya di rumah dan di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami kombinasi gerak dasar 4.1 Mempraktikkan gerak kombinasi gerak
lokomotor sesuai dengan konsep tubuh, dasar lokomotor sesuai dengan konsep
ruang, usaha, dan keterhubungan dalam tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan
berbagai bentuk permainan sederhana dan dalam berbagai bentuk permainan
atau tradisional sederhana dan atau tradisional
3.2 Memahami kombinasi gerak dasar non- 4.2 Mempraktikkan gerak kombinasi gerak
lokomotor sesuai dengan konsep tubuh, dasar non-lokomotor sesuai dengan
ruang, usaha, dan keterhubungan dalam konsep tubuh, ruang, usaha, dan
berbagai bentuk permainan sederhana dan keterhubungan dalam berbagai bentuk
atau tradisional permainan sederhana dan atau tradisional
3.3 Memahami kombinasi gerak dasar 4.3 Mempraktikkan kombinasi gerak dasar
manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, manipulatif sesuai dengan konsep tubuh,
ruang, usaha, dan keterhubungan dalam ruang, usaha, dan keterhubungan dalam
berbagai bentuk permainan sederhana dan berbagai bentuk permainan sederhana dan
atau tradisional atau tradisional

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.4 Memahami bergerak secara seimbang, 4.4 Mempraktikkan bergerak secara


lentur, lincah, dan berdaya tahan dalam seimbang, lentur, lincah, dan berdaya
rangka pengembangan kebugaran jasmani tahan dalam rangka pengembangan
melalui permainan sederhana dan atau kebugaran jasmani melalui permainan
tradisional sederhana dan atau tradisional
3.5 Memahami kombinasi berbagai pola 4.5 Mempraktikkan kombinasi berbagai pola
gerak dominan (bertumpu, bergantung, gerak dominan (bertumpu, bergantung,
keseimbangan, berpindah/lokomotor, keseimbangan, berpindah/lokomotor,
tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan, tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan
dan mendarat) dalam aktivitas senam mendarat) dalam aktivitas senam lantai
lantai
3.6 Memahami penggunaan kombinasi gerak 4.6 Mempraktikkan penggunaan kombinasi
dasar lokomotor, nonlokomotor dan gerak dasar lokomotor, non-lokomotor
manipulatif sesuai dengan irama (ketukan) dan manipulatif sesuai dengan irama
tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak (ketukan) tanpa/dengan musik dalam
berirama aktivitas gerak berirama
3.7 Memahami prosedur gerak dasar 4.7 Mempraktikkan gerak dasar mengambang
mengambang (water trappen) dan (water trappen) dan meluncur di air serta
meluncur di air serta menjaga keselamatan menjaga keselamatan diri/orang lain
diri/orang lain dalam aktivitas air*** dalam aktivitas air***
3.8 Memahami bentuk dan manfaat istirahat 4.8 Menceritakan bentuk dan manfaat istirahat
dan pengisian waktu luang untuk menjaga dan pengisian waktu luang untuk menjaga
kesehatan kesehatan
3.9 Memahami perlunya memilih makanan 4.9 Menceritakan perlunya memilih makanan
bergizi dan jajanan sehat untuk menjaga bergizi dan jajanan sehat untuk menjaga
kesehatan tubuh kesehatan tubuh

KELAS: VI
Santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangga serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan faktual dan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan


konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang jelas,
menanya dan mencoba berdasarkan rasa sistematis, logis dan kritis, dalam karya
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan yang estetis, dalam gerakan yang
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda mencerminkan anak sehat, dan dalam
yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak
di tempat beriman dan berakhlak mulia
bermain

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami variasi dan kombinasi gerak 4.1 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
dasar lokomotor, nonlokomotor, dan gerak dasar lokomotor, non-lokomotor,
manipulatif dengan kontrol yang baik dan manipulatif dengan kontrol yang baik
dalam permainan bola besar sederhana dalam permainan bola besar sederhana
dan atau tradisional* dan atau tradisional*
3.2 Memahami variasi dan kombinasi gerak 4.2 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
dasar lokomotor, nonlokomotor, dan gerak dasar lokomotor, non-lokomotor,
manipulatif dengan kontrol yang baik dan manipulatif dengan kontrol yang baik
dalam permainan bola kecil sederhana dan dalam permainan bola kecil sederhana dan
atau tradisional* atau tradisional*
3.3 Memahami variasi dan kombinasi gerak 4.3 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
dasar jalan, lari, lompat, dan lempar gerak dasar jalan, lari, lompat, dan lempar
dengan kontrol yang baik melalui dengan kontrol yang baik melalui
permainan dan atau olahraga tradisional permainan dan atau olahraga tradisional
3.4 Memahami variasi dan kombinasi gerak 4.4 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
dasar lokomotor, non lokomotor, dan gerak dasar lokomotor, non lokomotor,
manipulatif untuk dan manipulatif
membentuk gerak dasar seni beladiri** untuk membentuk gerak dasar seni
beladiri**

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.5 Memahami latihan kebugaran jasmani dan 4.5 Mempratikkan latihan kebugaran jasmani
pengukuran tingkat kebugaran jasmani dan pengukuran tingkat kebugaran
pribadi secara sederhana (contoh: jasmani pribadi secara sederhana (contoh:
menghitung denyut nadi, menghitung menghitung denyut nadi, menghitung
kemampuan melakukan push up, kemampuan melakukan push up,
menghitung kelenturan tungkai) menghitung kelenturan tungkai)
3.6 Memahami rangkaian tiga pola gerak 4.6 Mempraktikkan rangkaian tiga pola gerak
dominan (bertumpu, bergantung, dominan (bertumpu, bergantung,
keseimbangan, berpindah/lokomotor, keseimbangan, berpindah/lokomotor,
tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan
mendarat) dengan konsisten, tepat mendarat) dengan konsisten, tepat
dan terkontrol dalam aktivitas senam dan terkontrol dalam aktivitas senam
3.7 Memahami penggunaan variasi dan 4.7 Mempraktikkan penggunaan variasi dan
kombinasi gerak dasar rangkaian langkah kombinasi gerak dasar rangkaian langkah
dan ayunan lengan mengikuti irama dan ayunan lengan mengikuti irama
(ketukan) tanpa/dengan musik dalam (ketukan) tanpa/dengan musik dalam
aktivitas gerak berirama aktivitas gerak berirama
3.8 Memahami keterampilan salah satu gaya 4.8 Mempraktikkan keterampilan salah satu
renang dan dasar-dasar penyelamatan gaya renang dan dasar-dasar
diri*** penyelamatan diri***
3.9 Memahami perlunya pemeliharaan 4.9 Memaparkan perlunya pemeliharaan
kebersihan alat reproduksi kebersihan alat reproduksi

10. SBdP
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA
SD/MI
KELAS III:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan faktual dengan 4. menyajikan pengetahuan faktual dalam


cara mengamati bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
(mendengar, melihat, membaca) dan dalam karya yang estetis, dalam gerakan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu yang mencerminkan anak sehat, dan
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dalam tindakan yang mencerminkan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang perilaku anak beriman dan berakhlak
dijumpainya di rumah dan di sekolah mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 mengetahui unsur-unsur rupa dalam 4.1 membuat karya dekoratif


karya dekoratif
3.2 mengetahui bentuk dan variasi pola 4.2 menampilkan bentuk dan variasi irama
irama dalam lagu melalui lagu

3.3 mengetahui dinamika gerak tari 4.3 meragakan dinamika gerak tari

3.4 mengetahui teknik potong, lipat, dan 4.4 membuat karya dengan teknik potong,
sambung lipat, dan sambung

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima, menjalankan, dan menghargai


ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta
kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter siswa lebih lanjut.
KELAS VI
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan faktual dan 4. menyajikan pengetahuan faktual dan


konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang jelas,
menanya dan mencoba berdasarkan rasa sistematis, logis dan kritis, dalam karya
ingin tahu tentang dirinya, makhluk yang estetis, dalam gerakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan anak sehat, dan dalam
benda-benda yang dijumpainya di rumah, tindakan yang mencerminkan perilaku
di sekolah dan tempat bermain anak beriman dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami reklame 4.1 membuat reklame

3.2 memahami interval nada 4.2 memainkan interval nada melalui lagu
dan alat musik
3.3 4.3 menampilkan tari kreasi daerah
memahami penampilan tari kreasi daerah

3.4 memahami patung 4.4 membuat patung

11. Bahasa Inggris


Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima, menjalankan, dan menghargai
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta
kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter siswa lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan faktual dan 4. menyajikan pengetahuan faktual dan


konseptual dengan cara mengamati,
konseptual dalam bahasa yang jelas,
(mendengar, melihat,membaca) dan
sistematis, logis dan kritis, dalam karya
menanya berdasarkan rasa ingin tahu
yang estetis, dalam gerakan yang
tentang dirinya, makhluk ciptaan
mencerminkan anak sehat, dan dalam
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-
tindakan yang mencerminkan perilaku
benda yang dijumpainya di rumah, dan
anak beriman dan berakhlak mulia
di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

4.1 (a)Menangkap makna teks lisan instruksi


3.1 (a)Memahami instruksi sangat sederhana
sangat sederhana dalam konteks kelas
dalam konteks kelas dan sekolah
dan sekolah
3.1 (b)Memahami ungkapan salam 4.1 (b)Menangkap makna teks lisan tentang
(greetings) dan perkenalan diri dalam greeting dan memperkenalkan diri sangat
kalimat sangat sederhana serdahana
3.2 Memahami macam – macam kegemaran 4.2 Menangkap makna teks lisan tentang
atau hobi kegemaran atau hobi
3.3 (a)Memahami bagian – bagian anggota 4.3 (a)Menangkap makna teks lisan tentang
tubuh dan pancaindera bagian – bagian anggota tubuh dan
pancaindera
3.3 (b)Memahami teks lisan tentang 4.3 (b)Menangkap teks lisan tentang
kegiatanku kegiatanku

3.4 Memahami kata, frasa dan 4.4 Menangkapp makna teks lisan tentang
ungkapan/kalimat tentang anggota (anggota) keluarga
keluarga
3.5 Memahami kata, frasa, kalimat sangat 4.5 Menangkap makna teks lisan tentang
sederhana tentang lingkungan bersih, pengalaman diri dalam konteks sekolah
sehat dan asri

KELAS VI
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuian factual 4. Menyajikan pengetahuan factual
dengan cara factual dengan cara dalam bahasa yang jelas dan logis,
mengamati(mendengar, melihat, dalam karya yang estetis, dalam
membaca dan menanya berdsarkan gerakan yan mencerminkan anak
rasa ingin tahu tentang dirinya sehat dan dalam : tindakan yang
makhluk ciptaan tuhan dan mencerminkan perilaku anak
kegiatannya dan benda – benda yang beriman dan berakhlak mulia
di jumpainya di rumah dan di sekolah
3.1 memahami instruksi lisan dan tulisan yang 4.1 melafalkan dan menulis kata,frasa, dan
melibatkan kata, frasa dan kalimat sederhana ( the kalimat sederhana dengan
future tense : will ) berema lagu ondel – ondel memperhatikan fungsi social dan unsur
lobang kebahasaan yang benar sesuai konteks (
the future tense : will) bertema lagu
3.2 memahami instruksi lisan dan tulisan yang
melibatkan kata , frasa dan kalimat sederhana
ondel – ondel lobang.
( asking and giving response : will ) bertema 4.2 melafalkan dan menulis kata,frasa, dan
membuat maket rumah betawi kalimat sederhana dengan
memperhatikan fungsi social dan unsur
3.3 memahami instruksi lisan dan tulisan yang kebahasaan yang benar sesuai konteks (
melibatkan kata, frasa dan kalimat sederhana asking and giving response : will )
(announcing future action using : will) bertema bertema membuat maket rumah
menarikan lagu ondel – ondel
betawi
3.4 memahami instruksi lisan dan tulisan yang 4.3 melafalkan dan menulis kata,frasa, dan
melibatkan kata, frasa dan kalimat sederhana ( to be kalimat sederhana dengan
going to – will) bertema palang pintu memperhatikan fungsi social dan unsur
kebahasaan yang benar sesuai konteks
3.5 memahami instruksi lisan dan tulisan yang (announcing future action using :
melibatkan kata, frasa dan kalimat sederhana ( future will) bertema menarikan lagu ondel
adverb of time) bertema membuat es selendang
mayang – ondel
4.4 melafalkan dan menulis kata,frasa, dan
3.6 memahami instruksi lisan dan tulisan yang kalimat sederhana dengan
melibatkan kata, frasa dan kalimat sederhana memperhatikan fungsi social dan unsur
( telling one’s future plan ) bertema asal nama jalan kebahasaan yang benar sesuai konteks (
dan kampong di Jakarta to be going to – will) bertema
palang pintu
3.7 memahami instruksi lisan dan tulisan yang
melibatkan kata, frasa dan kalimat sederhana ( the
4.5 melafalkan dan menulis kata,frasa, dan
use of will + need/ise) bertema membuat batik kalimat sederhana dengan
betawi . memperhatikan fungsi social dan unsur
kebahasaan yang benar sesuai konteks
3.8 memahami instruksi lisan dan tulisan yang (future adverb of time) bertema
melibatkan kata, frasa dan kalimat sederhana ( WH- membuat es selendang mayang
question in future tense) bertema permainan galasin) 4.6 melafalkan dan menulis kata,frasa, dan
kalimat sederhana dengan
memperhatikan fungsi social dan unsur
kebahasaan yang benar sesuai konteks (
telling one’s future plan ) bertema
asal nama jalan dan kampong di
Jakarta

4.7 melafalkan dan menulis kata,frasa, dan


kalimat sederhana dengan
memperhatikan fungsi social dan unsur
kebahasaan yang benar sesuai konteks (
the use of will + need/ise) bertema
membuat batik betawi
melafalkan dan menulis kata,frasa, dan kalimat
sederhana dengan memperhatikan fungsi social dan
unsur kebahasaan yang benar sesuai konteks ( WH-
question in future tense) bertema permainan
galasin)
4.8
BAB V
PEMBELAJARAN

A. INTRAKURIKULER
1. Intrakurikuler
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler dirancang agar anak dapat mencapai
kemampuan yang tertuang di dalam capaian pembelajaran. Capaian Pembelajaran ditetapkan
oleh SK BSKAP No. 8 Tahun 2022 tentang Capaian Pembelajaran PAUD, Dikdasmen pada
Kurikulum Merdeka. Intisari kegiatan pembelajaran intrakurikuler adalah bermain bermakna
sebagai perwujudan “Merdeka Belajar, Merdeka Bermain”.Kegiatan yang dipilih harus
memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermakna bagi anak. Kegiatan perlu
didukung oleh penggunaan sumber-sumber belajar yang nyata dan ada di lingkungan sekitar
anak. Sumber belajar yang tidak tersedia secara nyata dapat dihadirkan dengan dukungan
teknologi dan buku bacaan anak.

2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan untuk memperkuat upaya pencapaian
profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Tingkat
Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD. Program ini merupakan pembelajaran berbasis
projek yang ditujukan sebagai penguatan profil pelajar pancasila melalui tema yang telah
ditetapkan, yaitu:

1. Gaya Hidup Berkelanjutan


2. Kearifan Lokal
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
5. Suara Demokrasi
6. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI
7. Kewirausahaan

Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini mempunyai alokasi waktu sendiri dan tidak terikat
dengan mata pelajaran apapun.  Asesmen yang  dilakukan pun berfokus pada ke 6 dimensi
Profil Pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia . Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan pembelajaran yang
kontekstual, mengasah kemampuan berpikir, dan pemecahan masalah kepada sswa. Siswa
juga belajar mengaplikasikan ilmu lintas disiplin pada program ini

B. Pembelajaran Tematik Integrated (Terpadu)


Kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa. menggunakan pendekatan pembelajaran
tematik integratif dari kelas III sampai kelas VI. Pembelajaran tematik integratif merupakan
pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata
pelajaran ke dalam berbagai tema.
Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan
dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang
berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar
konsep dasar secara parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang
utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia.
Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan
kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III, keduanya merupakan pemberi makna yang
substansial terhadap mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan
Prakarya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar
dari IPA dan IPS yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting sebagai
pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya.
Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum mampu berpikir abstrak untuk
memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas IV, V, dan VI sudah mulai
mampu berpikir abstrak. Pandangan psikologi perkembangan dan Gestalt memberi dasar yang
kuat untuk integrasi Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran tematik.
Dari sudut pandang transdisciplinarity maka pengotakan konten kurikulum secara terpisah
ketat tidak memberikan keuntungan bagi kemampuan berpikir selanjutnya.
Di bawah ini adalah tema-tema yang telah disiapkan untuk peserta didik Sekolah Dasar
kelas III dan VI pada Kurikulum 2013.
Tabel 5.1 `
Tema-Tema di Sekolah Dasar
KELAS III KELAS VI
1. Pertumbuhan dan Perkembangan 1. Selamatkan Makhluk Hidup
Makhluk Hidup 2. Persatuan Dalam Perbedaan
2. Menyayangi Tumbuhan dan Hewan 3. Tokoh Dan Penemuan
3. Benda di Sekitarku 4. Globalisasi
4. Kewajiban dan Hakku 5. Wirausaha
5. Cuaca 6. Menuju Masyarakat Sehat
6. Energi dan Perubahannya 7. Kepemimpinan
7. Perkembangan Teknologi 8. Bumiku
8. Praja Muda Karana 9. Menjelajah Angkasa Luar

Pendekatan Saintifik (Ilmiah)


Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran terdiri
atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:
1. Mengamati;
2. Menanya;
3. Mengumpulkan informasi/eksperimen;
4. Mengasosiasikan/mengolah informasi; dan
5. Mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 5.2
Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya
Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, melihat Melatih kesungguhan,
(tanpa atau dengan alat) ketelitian, mencari informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang informasi Mengembangkan kreativitas,
yang tidak dipahami dari apa yang diamati rasa ingin tahu, kemampuan
atau pertanyaan untuk mendapatkan merumuskan pertanyaan
informasi tambahan tentang apa yang diamati untuk membentuk pikiran
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke kritis yang perlu
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat
Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
Mengumpulkan - melakukan eksperimen Mengembangkan sikap teliti,
informasi/ - membaca sumber lain selain buku teks jujur,sopan, menghargai
eksperimen - mengamati objek/ kejadian/ pendapat orang lain,
- aktivitas kemampuan berkomunikasi,
- wawancara dengan narasumber menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/ - mengolah informasi yang sudah Mengembangkan sikap jujur,
mengolah informasi dikumpulkan baik terbatas dari hasil teliti, disiplin, taat aturan,
kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau kerja keras, kemampuan
pun hasil dari kegiatan mengamati dan menerapkan prosedur dan
kegiatan mengumpulkan informasi. kemampuan berpikir induktif
- Pengolahan informasi yang dikumpulkan serta deduktif dalam
dari yang bersifat menambah keluasan dan menyimpulkan .
kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat
yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan.
Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil pengamatan, Mengembangkan sikap jujur,
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara teliti, toleransi, kemampuan
lisan, tertulis, atau media lainnya berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat
dengan
singkat dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa yang
baik dan benar.

C.Penilaian Diagnostik,Formatif dan Sumatif


Asesmen pembelajaran dapat dibagi menjadi tiga, yaitu asesmen diagnosis, asesmen
formatif, dan asesmen sumatif.

1. Asesmen diagnosis
Asesmen diagnosis  merupakan asesmen yang dilakukan guru di awal pembelajaran
untuk melihat kompetensi dan memonitor perkembangan belajar peserta didik dari aspek
kognitif maupun non kognitif. Hasil asesmen diagnosis digunakan untuk memetakan
kebutuhan belajar sehingga guru dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat sesuai
kondisi peserta didik. Peserta didik yang memiliki perkembangan atau hasil belajarnya paling
tertinggal berdasarkan hasil asesmen diagnosis, diberikan pendampingan belajar secara
afirmatif. Kemampuan dan keterampilan siswa di dalam sebuah kelas berbeda-beda. Ada yang
lebih cepat paham dalam topik tertentu, akan tetapi ada juga yang membutuhkan waktu lebih
lama untuk memahami topik tersebut. Seorang siswa yang cepat paham dalam satu topik,
belum tentu cepat paham dalam topik lainnya

2. Asesmen Formatif

Asesmen formatif merupakan asesmen yang dilakukan guru selama proses


pembelajaran untuk memberikan informasi mengenai perkembangan penguasaan kompetensi
peserta didik pada setiap tahap pembelajaran. Hasil asesmen formatif berguna bagi guru untuk
mengambil tindakan dan memastikan bahwa setiap peserta didik mencapai penguasaan yang
optimum. Asesmen formatif dapat mendorong peserta didik mencapai tujuan belajar dengan
melakukan penyampaian umpan balik yang dilakukan secara berkala. Asesmen
formatif melibatkan aktivitas guru dan peserta didik yang bertujuan untuk memantau
kemajuan belajar siswa selama proses belajar berlangsung. Penilaian ini akan memberikan
umpan balik bagi penyempurnaan program pembelajaran, mengetahui dan mengurangi
kesalahan yang memerlukan perbaikan Asesmen formatif merupakan bagian dari langkah-
langkah pembelajaran, dilakukan selama kegiatan pembekajaran berlangsung yang merupakan
bagian dari praktik keseharian pendidik dan peserta didik di dalam proses belajar mengajar di
kelas.

3. Asesmen sumatif

Asesmen sumatif merupakan asesmen yang dilakukan guru setelah menyelesaikan


proses pembelajaran. Asesmen sumatif  tidak selalu dilakukan di akhir pembelajaran. Hasil
asesmen sumatif digunakan untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik, mengukur
konsep dan pemahaman peserta didik, serta mendorong untuk melakukan aksi dalam
mencapai kompetensi yang dituju. Di dalam asesmen sumatif mencakup lebih dari satu pokok
bahasan yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah dapat
berpindah dari suatu unit pembelajaran ke unit pembelajaran berikutnya. Asesmen sumatif
dapat juga diartikan sebagai penggunaan tes-tes pada akhir suatu periode pengajaran tertentu,
yang meliputi beberapa atau semua unit pelajaran yang diajarkan dalam satu semester, bahkan
setelah selesai pembahasan suatu bidang studi. Asesmen sumatif dilaksanakan setelah
sekumpulan program pelajaran selesai diberikan. Kegiatan asesmen sumatif dilakukan jika
satuan pengalaman belajar atau seluruh materi pelajaran telah selesai. Asesmen sumatif
menghasilkan nilai atau angka yang kemudian digunakan sebagai keputusan pada kinerja
peserta didik.

1. Tujuan asesmen diagnostik


Asesmen diagnosis digunakan bertujuan untuk memetakan kemampuan semua peserta
didik di kelas secara cepat, untuk mengetahui siapa saja yang sudah paham, siapa saja yang
agak paham, dan siapa saja yang belum paham. Dengan demikian guru dapat menyesuaikan
materi pembelajaran dengan kemampuan yang di,iliki oleh peserta didik.

2. Tujuan asesmen formatif


Asesmen formatif bertujuan untuk merefleksikan proses belajar dan tidak menentukan
nilai akhir peserta didik. Tujuan asesmen formatif adalah untuk memperbaiki proses
pembelajaran, tidak hanya untuk menentukan tingkat kemampuan peserta didik. Selain itu,
asesmen formatif bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kekuatan dan kelemahan
serta faktor-faktor penyebabnya pada saat pembelajaran yang telah dilakukan. Pelaksanaan
evaluasi semacam ini biasanya bertujuan untuk keperluan bimbingan belajar, pengajaran
remedial, menemukan kasus-kasus, dan lain

Pendidik dapat menggunakan informasi tersebut untuk memperbaiki, mengubah atau


memodifikasi pembelajaran agar lebih efektif dan dapat meningkatkan kompetensi peserta
didik.

3. Tujuan asesmen sumatif


Asesmen sumatif  digunakan untuk menentukan klasifikasi penghargaan pada akhir
kursus atau program. Penilaian sumatif dirancang untuk merekam pencapaian keseluruhan
peserta didik secara sistematis. Asemen sumatif berkaitan dengan menyimpulkan prestasi
peserta didik dan diarahkan pada pelaporan di akhir suatu program studi. Fungsi asesmen
sumatif, yaitu pengukuran kemampuan dan pemahaman peserta didik dan sebagai sarana
memberikan umpan balik kepada peserta didik. Asesmen sumatif juga berfungsi untuk
memberikan umpan balik kepada staf akademik sebagai ukuran keberhasilan pembelajaran,
akuntabilitas dan standar pemantauan staf akademik, serta sebagai sarana untuk memotivasi
peserta didik.
D.Penilaian Autentik (Responsif)
Dalam rangka melaksanakan penilaian autentik yang baik, guru harus memahami
secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus bertanya pada diri sendiri,
khususnya berkaitan dengan: (1) sikap, pengetahuan dan keterampilan apa yang akan dinilai;
(2) fokus penilaian akan dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap, pengetahuan dan
keterampilan; dan (3) tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti penalaran, memori,
atau proses. Bentuk-Bentuk Penilaian Autentik Yang Di Kembangkan
1. Penilaian Sikap
a. Observasi
b. Penilaian Diri
c. Penilaian Antarteman
d. Jurnal Catatan Guru
2. Penilaian Pengetahuan
a. Tes Tulis
b. Tes Lisan
c. Penugasan
3. Penilaian Keterampilan
a. Penilaian Kinerja
b. Penilaian Proyek
c. Penilaian Portopolio
BAB VI
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta


didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun
kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah/madrasah
mengacu kepada Standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik
sekolah/madrasah, kebutuhan perserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender
pendidikan sebagai berikut :
a. permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah
ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni
tahun berikutnya.
b. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar
sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
c. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran untuk setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
d. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal. Hari lbur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan, Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara
pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
e. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan
hari libur khusus.
f. Libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran digunakan
untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
g. Sekolah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang
dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran efektif.
h. Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara
khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran
efektif.
i. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis
pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota

Kalender Pendidikan SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa disusun dengan berpedoman


kepada kalender Pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serang Tahun 2023/2024
yang disesuaikan dengan program sekolah.

KALENDER PENDIDIKAN SEMESTER I (SATU)


SD PAB 19 Bandar Klippa
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Hari Juli 2023 Hari Agustus 2023


Mingg
2 9 16 23 30 Minggu 6 13 20 27
u
Senin 3 10 17 24 31 Senin 7 14 21 28
Selasa 4 11 18 25 Selasa 1 8 15 22 29
Rabu 5 12 19 26 Rabu 2 9 16 23 30
Kamis 6 13 20 27 Kamis 3 10 17 24 31
Juma't 7 14 21 28 Juma't 4 11 18 25
Sabtu 1 8 15 22 29 Sabtu 5 12 19 26

Keterangan :
Juni s.d. 1 Juli : Penerimaan Peserta Didik Baru 17 Agustus : HUT Kemerdekaan RI ke-78
13 Juli : Awal masuk Tahun Pelajaran 2023/2024
13 s.d. 15 Juli : Pengenalan Lingkungan Sekolah Kls VII SMP
13 s.d. 29 Juli : Pengenalan Lingkungan Sekolah Kls I SD
19 Juli : Tahun Baru Islam (1 Muharram 1445 H)
Hari September 2023 Hari Oktober 2023
Mingg
3 10 17 24 Minggu 1 8 15 22 29
u
Senin 4 11 18 25 Senin 2 9 16 23 30
Selasa 5 12 19 26 Selasa 3 10 17 24 31
Rabu 6 13 20 27 Rabu 4 11 18 25
Kamis 7 14 21 28 Kamis 5 12 19 26
Juma't 1 8 15 22 29 Juma't 6 13 20 27
Sabtu 2 9 16 23 30 Sabtu 7 14 21 28
Keterangan :
18 s.d. 21 Sept : Pelaksanaan ANBK (Asesment Nasional 1 Oktober :Hari Kesaktian Pancasila
Barbasis Komputer) Jenjang SMP 2 s.d. 7 Okt. : Penilaian Sumatif Tengah
28 September : Maulid Nabi Muhammad S.A.W. SD dan SMP
23 s.d. 26 Okt : Pelaksanaan ANBK
Jenjang SD
28 Oktober : Hari Sumpah Pemuda

Hari November 2023 Hari Desember 2023


Minggu 5 12 19 26 Minggu 3 10 17 24 31
Senin 6 13 20 27 Senin 4 11 18 25
Selasa 7 14 21 28 Selasa 5 12 19 26
Rabu 1 8 15 22 29 Rabu 6 13 20 27
Kamis 2 9 16 23 30 Kamis 7 14 21 28
Juma't 3 10 17 24 Juma't 1 8 15 22 29
Sabtu 4 11 18 25 Sabtu 2 9 16 23 30

Keterangan :
10 November :Hari Pahlawan Nasional 4 s.d. 9 Des :Penilaian Sumatif Akhir Semester
25 November : Hari Guru Nasional Ganjil
11 s.d. 15 Des:Penilaian Sumatif Susulan dan
Pengisian Raport
16 Desember :Penyerahan Raport
18 s.d. 30 Des :Libur Semester Ganjil
25 Desember : Hari Raya Natal
26 Desember : Cuti Bersama
KALENDER PENDIDIKAN SEMESTER I (SATU)
SD PAB 19 Bandar Klippa
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

A. PERHITUNGAN MINGGU EFEKTIF

Jumlah Minggu
No Bulan Jumlah Minggu Keterangan
Efektif
1 Juli 5 minggu 3 minggu
2 Agustus 5 minggu 5 minggu
3 September 5 minggu 3 minggu
4 Oktober 5 minggu 2 minggu
5 November 5 minggu 5 minggu
6 Desember 5 minggu 1 minggu
Jumlah 30 minggu 19 minggu

B. PERHITUNGAN HARI EFEKTIF

No Bulan Jumlah Hari Efektif Keterangan

1 Juli 15 hari
2 Agustus 26 hari
3 September 21 hari
4 Oktober 15 hari
5 November 24 hari
6 Desember 7 hari
Jumlah 108 hari
KALENDER PENDIDIKAN SEMESTER II (DUA)
SD PAB 19 Bandar Klippa
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Hari Januari 2024 Hari Februari 2024


Minggu 7 14 21 28 Minggu 4 11 18 25
Senin 1 8 15 22 29 Senin 5 12 19 26
Selasa 2 9 16 23 30 Selasa 6 13 20 27
Rabu 3 10 17 24 31 Rabu 7 14 21 28
Kamis 4 11 18 25 Kamis 1 8 15 22 29
Juma't 5 12 19 26 Juma't 2 9 16 23
Sabtu 6 13 20 27 Sabtu 3 10 17 24

Keterangan :
1 Januari : Tahun Baru 2024 8 Februari : Isra’ Mi’raj
2 – 3 Januari : Libur semester ganjil 10 Februari : Tahun Baru Imlek
4 Januari : Hari Pertama masuk sekolah semester genap

Hari Maret 2024 Hari April 2024


Minggu 3 10 17 24 31 Minggu 7 14 21 28
Senin 4 11 18 25 Senin 1 8 15 22 29
Selasa 5 12 19 26 Selasa 2 9 16 23 30
Rabu 6 13 20 27 Rabu 3 10 17 24
Kamis 7 14 21 28 Kamis 4 11 18 25
Juma't 1 8 15 22 29 Juma't 5 12 19 26
Sabtu 2 9 16 23 30 Sabtu 6 13 20 27
Keterangan :
11 Maret : Hari Raya Nyepi 8 – 9 April : Libur menyambut Hari Raya Idul Fitri
8 – 13 Maret : Libur Awal Puasa (Perkiraan) 10 – 11 Apr : Hari Raya Idul Fitri 1445
25 – 30 Maret : Penilaian Sumatif Tengah Semester Genap 12 – 13 April : Libur setelah Hari Raya Idul Fitri
29 Maret : Wafat Isa Al-Masih 21 April : Hari Kartini
22 - 27 April : Penilaian Sumatif Akhir Semester Genap
Kelas VI SD dan Kelas IX SMP
Hari Mei 2024 Hari Juni 2024
Minggu 5 12 19 26 Minggu 2 9 16 23 30
Senin 6 13 20 27 Senin 3 10 17 24
Selasa 7 14 21 28 Selasa 4 11 18 25

Rabu 1 8 15 22 29 Rabu 5 12 19 26

Kamis 2 9 16 23 30 Kamis 6 13 20 27

Juma't 3 10 17 24 31 Juma't 7 14 21 28

Sabtu 4 11 18 25 Sabtu 1 8 15 22 29

Keterangan :

1 Mei : Hari Buruh Internasional 1 Juni : Hari Lahir Pancasila

2 Mei : Hari Pendidikan Nasional 8 Juni : Pengumuman Kelulusan SD dan SMP

13 – 25 Mei : Penilaian Sumatif Akhir Jenjang Kelas VI, Kelas IX 10 – 15 Juni : Penilaian Sumatif Akhir Semester

Paket A dan Paket B (Perkiraan) SD (Kelas I – V) dan SMP (Kelas VII dan VIII)

9 Mei : Kenaikan Isa Al-Masih 17 – 21 Juni : Penilaian Sumatif Susulan dan Pengisian

23 Mei : Hari Raya Waisak 2568 Raport

31 Mei : Tanggal Raport Kelas VI SD dan Kelas IX SMP 22 Juni : Penyerahan Raport
KALENDER PENDIDIKAN SEMESTER II (DUA)
SD PAB 19 Bandar Klippa
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

A. PERHITUNGAN MINGGU EFEKTIF

Jumlah Jumlah Minggu


No Bulan Keterangan
Minggu Efektif
1 Januari 5 minggu 5 minggu
2 Pebruari 5 minggu 4 minggu
3 Maret 5 minggu 3 minggu
4 April 5 minggu 2 minggu
5 Mei 5 minggu 3 minggu
6 Juni 5 minggu 1 minggu
Jumlah 30 Minggu 18 Minggu

B. PERHITUNGAN HARI EFEKTIF SEMESTER II (DUA)

Jumlah Hari
No Bulan Keterangan
Efektif
1 Januari 24 hari
2 Pebruari 23 hari
3 Maret 15 hari
4 April 14 hari
5 Mei 17 hari
6 Juni 6 hari
Jumlah 99 Hari
Bandar Klippa, 11 Juli 2023
Kepala SD PAB 19 Bandar Klippa

Syamsul Bahri, SE, S.Pd


NIR.PU.10.00.1795

BAB VII
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa merupakan rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan SD Swasta PAB 19
Bandar Klippa Tujuan ini meliputi tujuan sekolah serta kesesuaian dengan kekhasan,
kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu
kurikulum ini disusun, selain mengacu kepada peraturan pemerintah pusat, juga disusun
berdasarkan peraturan daerah dan kondisi sekolah.
2. Kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa. tahun 2023/2024 bersifat
penyempurnaan dari kurikulum tahun sebelumnya. Berbagai hasil belajar yang
diperoleh siswa (pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku) menjadi bahan evaluasi
untuk mengetahui sejauhmana visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai.
3. Kurikulum SD Swasta PAB 19 Bandar Klippa. tahun 2023/2024 disusun dengan
mengacu pada panduan penyusunan KTSP yang dikeluarkan Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah, kalender pendidikan tahun 2023/2024, dan kekhasan
sekolah.

B. SARAN – SARAN
1. Semua warga sekolah mempelajari dan memahami kurikulum ini agar dalam
pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
2. Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan senantiasa melakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan kurikulum ini untuk perbaikan di tahun mendatang.
LAMPIRAN
1. Modul Ajar
2. RPP Kelas III, dan VI
RPP
KELAS III
DAN VI

Anda mungkin juga menyukai