Disusun oleh
Tim Pengembang Kurikulum
Berdasar kepada hasil musyawarah TIM Pengembang Kurikulum (TPK) UPT SPF SDN
101777 Saentis dan memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah, maka dengan ini
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan UPT SPF SDN 101777 Saentis Kecamatan Percut
Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang disahkan untuk diberlakukan mulai tahun pelajaran
2023/2024
Diketahui
Koordinator Wilayah Kecamatan Diverifikasi oleh
Bidang Pendidikan Pengawas Pembina
Disahkan oleh
a.n Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar
SAMSUAR SINAGA,S.Pd.M.Si
Pembina/IV a
NIP.196908071998011002
BERITA ACARA PENYUSUNAN KOSP
Pada hari ini Kamis tanggal Tiga Belas Bulan Juli Tahun Dua Ribu Dua Puluh
Tiga di UPT SPF SDN 101777 Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan diselenggarakan Rapat
Dinas / Musyawarah Kerja dari pukul 09.00 s/d selesai.
Dalam rangka Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan UPT SPF SDN
101777 Saentis, dipimpin oleh Kepala Sekolah yang dihadiri oleh Pengawas Sekolah, Komite
Sekolah, dan seluruh dewan Guru UPT SPF SDN 101777 Saentis.
Adapun panitia yang terpilih dan hadir dalam penyusunan Kurikulum pada Tahun
Pelajaran 2023 / 2024 adalah sebagai berikut :
NO Nama Jabatan Dalam Tim
1 Nursani Marlina, S.Pd Pendamping
2 Ponisi, S.Pd Ketua
3 Nurlaini, S.Pd Wakil Ketua
3 Lely Yarna, S.Pd Seketaris
4 Misngatun, S.Pd Anggota
5 Risnawati, S.Pd Anggota
6 Sugiatni, S.Pd Anggota
7 Agus Friyanto, S.Pd Anggota
8 Apriana, M.Pd Anggota
9 Eka Fitriani Nasution, S.Pd Anggota
10 Elmi Budiarni, S.Pd Anggota
11 Nuryetty, S.Pd Anggota
12 Yanti Mala, S.Pd Anggota
13 Widya Riski Atika, S.Pd Anggota
14 Evi Novita Sari, S.Sos.I Anggota
15 Risday Happy Taqwanda, S.Pd Anggota
16 Riska Lubis, S.Pd Anggota
17 Salmawati Silitonga, S.Pd Anggota
Demikianlah Berita Acara ini diperbuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Kepala UPT SPF SDN 101777 Saentis
(PONISI, S.Pd)
NIP. 19670922 199007 2 004
PEMERINTAH KABUPATEN DELI SERDANG
DINAS PENDIDIKAN
UPT SATUAN PENDIDIKAN FORMAL SDN 101777 SAENTIS
KECAMATAN PERCUT SEI TUAN
Alamat: Jl. Medan – Percut Km. 15,5 Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI 101777 SAENTIS
NOMOR: 421.2 / 196 / SDN77 / 2023
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENGEMBANG
KURIKULUM SD NEGERI 101777 SAENTIS
MENGINGAT :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. PP No. 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas PP No. 19
Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. PP No. 19 tahun 2017 tentang Guru;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007
tentang Standar Kepala sekolah / madrasah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.
7. Permendiknas Nomor 63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan.
8. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelanggaraan Pendidikan.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang Implementasi
Kurikukulum 2013.
10. Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 Tentang Penumbuhan
Budi Pekerti
11. Panduan Kerja Kepala Sekolah, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidkan Dan Menengah 2017
12. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar Pada K13 Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
13. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 14
Tahun 2019 Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran .
14. Permendikbudristek No.5 tahun 2022 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah
15. Permendikbudristek No.7 tahun 2022 Tentang Standar Isi Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah
16. Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022 Tentang Standar Proses
Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah
17. Permendikbudristek No. 21 Tahun 2022 Tentang Standar
Penilaian Pendidikan Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah
18. Permendikbudristek No.56 tahun 2022 Pedoman Penetapan
Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
19. Keputusan Kepala BSKAP No 033/H/KR/2022 Tahun 2022
Tentang Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia
Dini jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pada
Kurikulum Merdeka
20. Keputusan Kepala BSKAP No 009/H/KR/2022 Tahun 2022
Tentang Dimensi, Elemen dan Sub Elemen Profil Pelajar
Pancasila pada Kurikulum Merdeka
21. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 262/M/2022 Tentang
perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
22. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang
Nomor 421/9082.PSD/2022 Tentang Penetapan Satuan
Pendidikan Pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka
(IKM) Melalui Jalur Mandiri Jenjang Sekolah Dasar (SD)
Diknas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran
2022/2023.
23. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang
Nomor 420/3669.SKR/2023 Tanggal 13 Juni 2023 Tentang
Kalender Pendidikan PAUD, SD dan SMP di Lingkungan Kab.
Deli Serdang TP. 2023/2024.
24. Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor 29 Tahun 2023 Tentang
Penyelenggaraan Muatan Lokal Budaya Deli Serdang Pada
Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar di Kabupaten Deli
Serdang.
MEMPERHATIKAN :
Hasil Musyawarah Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan (KOSP) UPT SPF SDN 101777 Saentis, dipimpin
oleh Kepala Sekolah yang dihadiri oleh Pengawas Sekolah,
Komite Sekolah, dan seluruh dewan Guru UPT SPF SDN
101777 Saentis.
Yang dilaksanakan pada hari Kamis, Tiga Belas Juli Tahun
2023 di UPT SPF SDN 101777 Saentis.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama : Susunan Tim Penyusun Kurikulum Operasinal Satuan
Pendidikan (KOSP) UPT SPF SDN 101777 Saentis
Kedua : Tugas Tim adalah menyusun Kurikulum Operasinal Satuan
Pendidikan (KOSP) UPT SPF SDN 101777 Saentis sesuai
petunjuk Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
Ketiga : Segala sesuatu yang menyangkut pembiayaan akibat keputusan
ini dibebankan kepada Anggaran Biaya UPT SPF SDN 101777
Saentis Tahun Ajaran 2023/2024.
Keempat : Jika dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat keputusan
ini, maka akan ditinjau dan diperbaiki seperlunya.
(PONISI, S.Pd)
NIP. 19670922 199007 2 004
LAMPIRAN I SURAT KEPUTUSAN:
TIM PENYUSUN KURIKULUM UPT SPF SDN 101777 SAENTIS
Penugasan Dalam
No. Nama Jabatan
Tim
1 Nursani Marlina, S.Pd Pengawas Pendamping
2 Ponisi, S.Pd Kepala Sekolah Penanggung
Jawab
3 Rubino, S.Pd Ketua Komite Komite
4 Eka Fitriani Nst, S.Pd Guru Kelas VI A Ketua
5 Widya Riski Atika, S.Pd Guru Kelas VI B Wakil Ketua
6 Sri Rezqi Utami, S.Fil.I Operator Sekolah Sekretaris
7 Risnawati, S.Pd Guru kelas IIA Anggota
8 Apriana, M.Pd Guru kelas IVA Anggota
9 Misngatun, S.Pd Guru Kelas VA Anggota
10 Sugiatni, S.Pd Guru Kelas I A Anggota
11 Salmawati, S.Pd Guru PAI Anggota
12 Yanti Mala, S.Pd Guru Kelas II B Anggota
13 Risday Happy Taqwanda, S.Pd Guru Kelas V B Anggota
14 Lely Yarna, S.Pd Guru PJOK Anggota
15 Elmi Budiarni, S.Pd Guru Kelas I B Anggota
16 Agus Friyanto, S.Pd Guru Kelas III A Anggota
17 Nuryetty, S.Pd Guru Kelas III B Anggota
18 Evi Novita Sari, S.Sos.I Guru agama Islam Anggota
(PONISI, S.Pd)
NIP. 19670922 199007 2 004
SURAT KEPUTUSAN KOMITE SEKOLAH
UPT SPF SDN 101777 SAENTIS
KABUPATEN DELI SERDANG
NOMOR : 421.2 / 197 / SDN77 / 2023
TENTANG PENGESAHAN KOSP
Menimbang :
1. Bahwa dalam rangka peningkatan mutu pendidikan perlu adanya rencana dan program
yang jelas yang termuat dalam kurikulum.
2. Bahwa dalam rangka penyusunan KOSP perlu diperhatikan potensi daerah setempat
dan menjalin kerjasama dengan orangtua murid dan masyarakat.
Mengingat :
1. KOSP di dalam pelaksanaannya sangat memerlukan kerjasama dengan orangtua murid
maka dalam penggunaan kurikulum tersebut perlu pengesahan dari pihak orangtua
(Komite Sekolah).
2. Legalisasi dari pihak Komite Sekolah merupakan bagian bagi terselenggaranya
program KOSP
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama : Bahwa KOSP yang diajukan untuk pedoman pelaksanaan proses belajar dan
mengajar pada sekolah UPT SPF SDN 101777 Saentis dapat kami setujui.
Kedua : Apabila dibelakang hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan.
Ditetapkan di : Percut Sei Tuan
Pada Tanggal : 11 Juli 2023
Ketua Komite Sekolah
(RUBINO, S.Pd)
REKOMENDASI
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN UPT SPF SDN 101777
SAENTIS
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN DELI SERDANG
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Dengan menggunakan instrumen validasi/telaah Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka,
bersama ini :
Nama : NURSANI MARLINA, S.Pd
NIP : 19780824 200604 2 025
Jabatan : Pengawas SD Kecamatan Percut Sei Tuan
Memberikan pertimbangan/Rekomendasi kepada Kurikulum UPT SPF SDN 101777 Saentis,
Tersebut :
PONISI, S.Pd
NIP. 19670922 199007 2 004
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................. iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Landasan Penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah.................................. 4
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum................................................................... 8
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum................................................................... 9
BAB II TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH................ 12
A. TUJUAN PENDIDIKAN.................................................................................. 12
B. VISI SEKOLAH............................................................................................... 12
C. MISI SEKOLAH............................................................................................... 12
D. Tujuan Sekolah.................................................................................................. 13
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM................................................ 14
A. Struktur Kurikulum Operasional Sekolah......................................................... 14
B. Muatan Kurikulum Operasional Sekolah.......................................................... 18
1. Mata Pelajaran ............................................................................................ 18
2. Pengembangan Diri..................................................................................... 24
3. Beban Belajar.............................................................................................. 27
4. Penilaian ................................................................................................... 29
5. Ketuntasan Belajar...................................................................................... 29
6. Kenaikan kelas dan Kelulusan.................................................................... 32
7. Pendidikan Kecakapan Hidup..................................................................... 33
8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global.................................. 34
BAB IV CAPAIAN PEMBELAJARAN, TP, STP, KI dan KD.................................... 35
A. Tujuan Pembelajaran................................................................................... 35
B. Alur Tujuan Pembelajaran........................................................................... 64
C. Kompetensi Inti............................................................................................ 66
D. Kompetensi Dasar........................................................................................... 68
BAB V PEMBELAJARAN ........................................................................................... 137
A. Intrakurikuler ............................................................................................................ 137
1. Intrakurikuler ............................................................................................................ 137
2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.................................................................. 137
B. Pembelajaran Tematik Integrated............................................................................... 138
C. Penilaian Diagnostik, Formatif dan Sumatif.............................................................. 141
D. Penilaian Autentik ................................................................................................... 143
BAB VI KALENDER PENDIDIKAN........................................................................... 145
BAB VII PENUTUP....................................................................................................... 150
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dinamika pendidikan dalam regulasi pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi
mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek pendidikan termasuk
kurikulum. Semula penyelenggaraan pendidikan diatur sepenuhnya oleh Pemerintah kemudian
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota diberi kewenangan untuk mengelola penyelenggaraan
pendidikan. Dalam kaitan ini, sekolah sebagai lembaga pendidikan melalui Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) telah diberi kewenangan untuk mengelola Pendidikan yang optimal.
Dalam pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang
sesuai dengan karakteristik daerah. Begitu pula halnya dengan kurikulum sebagai jantungnya
pendidikan perlu Penilaian.
Sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan,
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi,
ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah.
Dari amanat undang-undang tersebut ditegaskan bahwa:
Kurikulum dikembangkan secara berdiversifikasi dengan maksud agar memungkinkan
penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi
yang ada di daerah serta peserta didik. Kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan di tingkat
satuan pendidikan. Kurikulum operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh satuan
pendidikan diwujudkan dalam bentuk Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka.
Model asesmen kurikulum merdeka memiliki beberapa model yang dapat pendidik
implementasikan dalam proses pembelajaran, yang meliputi asesmen dignostik, asesmen
formatif, dan juga asesmen sumatif. Dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual
untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik yang dinamis.
Adapun pengembangannya harus sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:
Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah,
dan peserta didik. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan
jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c)
peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan
lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g)
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan
global; dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. Pasal 38 Ayat (2) mengatur
bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya
oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah
koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk
pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.
Kurikulum Merdeka atau Pendidikan Berbasis Karakter siswa adalah kurikulum baru
yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi untuk
melanjutkan Kurikulum 2013. Kurikulum Merdeka merupakan sebuah kurikulum yang
mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas
materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi.
Dalam Kurikulum Merdeka mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu
satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.
Kurikulum Merdeka juga akan dilaksanakan pada Tahun Pelajaran 2023/2024 yang di
cetuskan oleh pemerintah sebagai program kelanjutan dari kurikulum 2013. Pengembangan
Kurikulum Merdeka mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
terpadu sesuai dengan karakteristik siswa (berpusat kepada siswa).
Sedangkan Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru
yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk
menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 merupakan
sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa
dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan
santun disiplin yang tinggi. Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan yang diterapkan sejak 2006 lalu. Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib
diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang
pendidikan.
Mekanisme penyusunan Kurikulum UPT SPF SDN 101777 Saentis Tahun Pelajaran
2023/2024 disusun menurut tahapan sebagai berikut : (1) proses penyusunan draf kurikulum
melibatkan stokeholder pendidikan melalui pembentukan Tim Pengembang Kurikulum (2) draf
kurikulum divalidasi oleh Pengawas Sekolah sebagai pihak yang memahami dan mengusai
substansi kurikulum; (3) sebelum dilaksanakan kurikulum tersebut harus mendapatkan
pengesahan dari pejabat berwenang di Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang (4) setelah
itu baru kurikulum disosialisasikan melalui berbagai metode kepada stokeholder pendidikan;
(5) setelah disosialisasikan kurikulum dilaksanakan; (6) kemudian selama perjalanan
kurikulum kepala sekolah atau pengawas sekolah wajib untuk melaksanakan monitoring dan
evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum.
Dalam aspek tantangan dan ancaman merupakan faktor eksternal yang dimiliki oleh
UPT SPF SDN 101777 Saentis perlu disikapi secara bijaksana untuk dikelola menjadi sebuah
peluang kemudian dimanfaatkan secara maksimal untuk mewujudkan konsep sekolah yang
benar-benar memperhatikan kepentingan orang tua, masyarakat, peserta didik, dan stoke holder
pendidikan yang lain.
Faktor internal dan eksternal yang nampak di UPT SPF SDN 101777 Saentis perlu pula
dijadikan pertimbangan oleh pihak sekolah dan dapat ditransformasikan menjadi sumber daya
yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan
Disamping itu, terdapat juga berupa tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus
globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan
teknologi dan informasi, Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat . Rintangan
eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi, pengaruh dan imbas teknosains
serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.
Permasalahan yang menjadi tantangan eksternal bagi UPT SPF SDN 101777 Saentis
tahun pelajaran 2023/2024 yaitu UPT SPF SDN 101777 Saentis berkomitmen untuk memutus
rantai penyebaran Virus Corona dengan memperhatikan protokol kesehatan dalam berbagai
aktivitas pendidikan. Komitmen ini penting dilaksanakan secara serius dengan maksud untuk
memberikan jaminan kesehatan bagi warga sekolah.. Pelaksanaan Pembelajaran di UPT SPF
SDN 101777 Saentis tatap muka. Dengan tetap mematuhi aturan dan protokol kesehatan yang
ditetapkan .Sehingga hak anak untuk mendapatkan pendidikan dapat terpenuhi.
B. Landasan Penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah
1. Landasan Filosofi
Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum UPT SPF SDN
101777 Saentis dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam,
diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk
kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna
bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan
generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa
menjadi tugas utama suatu kurikulum.
Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu
yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan
adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan
kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,
didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan
oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta
kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional
dan cemerlang dalam akademik.
Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan
bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin
ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama mata pelajaran
yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik. Pendidikan untuk membangun
kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai
kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan
berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism).
2. Landasan Yuridis
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradabann
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI nomor 20
tahun 2003 tentang sistem Pendidikan nasional. Untuk mengembangkan dan membentuk watak
dan peradaban bangsa yang bermartabat, pendidikan berfungsi mengembangkan segenap
potensi peserta didik “menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang
demokratis serta bertanggungjawab” (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional). Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka pengembangan kurikulum
haruslah berakar pada budaya bangsa, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di
masa mendatang.
Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Proses pendidikan adalah suatu proses
pengembangan potensi peserta didik sehingga mereka mampu menjadi pewaris dan pengembang
budaya bangsa. Melalui pendidikan berbagai nilai dan keunggulan budaya di masa lampau
diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkan menjadi budaya dirinya, masyarakat, dan bangsa yang
sesuai dengan zaman dimana peserta didik tersebut hidup dan mengembangkan diri.
Kemampuan menjadi pewaris dan pengembang budaya tersebut akan dimiliki peserta didik
apabila pengetahuan, kemampuan intelektual, sikap dan kebiasaan, ketrampilan sosial
memberikan dasar untuk secara aktif mengembangkan dirinya sebagai individu, anggota
masyarakat, warganegara, dan anggota ummat manusia.
Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan bangsa dengan
segala aspek kehidupan yang mencerminkan karakter bangsa masa kini dan masa yang akan
datang. Oleh karena itu, konten pendidikan yang dikembangkan kurikulumi tidak berupa
prestasi besar bangsa di masa lalu semata tetapi juga hal-hal yang berkembang pada saat kini
dan akan berkelanjutan ke masa mendatang. Berbagai perkembangan baru dalam ilmu,
teknologi, budaya, ekonomi, sosial, politik yang dihadapi masyarakat, bangsa dan ummat
manusia dikemas sebagai konten pendidikan. Konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa
kini memberi landasan bagi pendidikan untuk selalu terkait dengan kehidupan masyarakat
dalam berbagai aspek kehidupan, kemampuan berpartisipasi dalam membangun kehidupan
bangsa yang lebih baik, dan memposisikan pendidikan sebagai sesuatu yang tidak terlepas dari
lingkungan sosial, budaya, dan alam. Lagi pula, konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa
kini akan memberi makna yang lebih berarti bagi keunggulan budaya bangsa di masa lalu untuk
digunakan dan dikembangkan sebagai bagian dari kehidupan masa kini.
Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan menggunakan apa yang
diperolehnya dari pendidikan ketika mereka telah menyelesaikan pendidikan 12 tahun dan
berpartisipasi penuh sebagai warganegara. Atas dasar pikiran itu maka konten pendidikan yang
dikembangkan dari warian budaya dan kehidupan masa kini perlu diarahkan untuk memberi
kemampuan bagi peserta didik menggunakannya bagi kehidupan masa depan terutama masa
dimana dia telah menyelesaikan pendidikan formalnya. Dengan demikian sikap, ketrampilan
dan pengetahuan yang menjadi konten pendidikan harus dapat digunakan untuk kehidupan
paling tidak satu sampai dua dekade dari sekarang. Artinya, konten pendidikan yang dirumuskan
dalam Standar Kompetensi Lulusan dan dikembangkan dalam kurikulum harus menjadi dasar
bagi peserta didik untuk dikembangkan dan disesuaikan dengan kehidupan mereka sebagai
pribadi, anggota masyarakat, dan warganegara yang produktif serta bertanggungjawab di masa
mendatang.
Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan masa kini dan masa akan
datang bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan pretasi bangsa di masa lalu, serta
kemudian diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga dimensi
kehidupan bangsa, masa lalu-masa sekarang-masa yang akan datang, menjadi landasan filosofis
pengembangan kurikulum. Pewarisan nilai dan pretasi bangsa di masa lampau memberikan
dasar bagi kehidupan bangsa dan individu sebagai anggota masyarakat, modal yang digunakan
dan dikembangkan untuk membangun kualitas kehidupan bangsa dan individu yang diperlukan
bagi kehidupan masa kini, dan keberlanjutan kehidupan bangsa dan warganegara di amsa
mendatang. Dengan tiga dimensi kehidupan tersebut kurikulum selalu menempatkan peserta
didik dalam lingkungan sosial-budayanya, mengembangkan kehidupan individu peserta didik
sebagai warganegara yang tidak kehilangan kepribadian dan kualitas untuk kehidupan masa kini
yang lebih baik, dan membangun kehidupan masa depan yang lebih baik lagi.
Adapun Landasan Yuridis Kurikulum Adalah Sebagai Berikut:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. PP No. 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas PP No. 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan;
3. PP No. 19 tahun 2017 tentang Guru;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala sekolah / madrasah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan.
7. Permendiknas Nomor 63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan.
8. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelanggaraan Pendidikan.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2014 tentang Implementasi Kurikukulum 2013.
10. Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti
11. Panduan Kerja Kepala Sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidkan Dan Menengah 2017
12. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pada K13 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
13. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 14 Tahun 2019
Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .
14. Permendikbudristek No.5 tahun 2022 Tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
15. Permendikbudristek No.7 tahun 2022 Tentang Standar Isi Pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
16. Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022 Tentang Standar Proses Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
17. Permendikbudristek No. 21 Tahun 2022 Tentang Standar Penilaian Pendidikan
Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
18. Permendikbudristek No.56 tahun 2022 Pedoman Penetapan Kurikulum dalam
Rangka Pemulihan Pembelajaran
19. Keputusan Kepala BSKAP No 033/H/KR/2022 Tahun 2022 Tentang Capaian
Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini jenjang Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka
20. Keputusan Kepala BSKAP No 009/H/KR/2022 Tahun 2022 Tentang Dimensi,
Elemen dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka
21. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 262/M/2022 Tentang perubahan Atas Keputusan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang
Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
22. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang Nomor
421/9082.PSD/2022 Tentang Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksanaan
Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Melalui Jalur Mandiri Jenjang
Sekolah Dasar (SD) Diknas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran
2022/2023.
23. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang Nomor
420/3669.SKR/2023 Tanggal 13 Juni 2023 Tentang Kalender Pendidikan
PAUD, SD dan SMP di Lingkungan Kab. Deli Serdang TP. 2023/2024.
24. Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor 29 Tahun 2023 Tentang
Penyelenggaraan Muatan Lokal Budaya Deli Serdang Pada Satuan Pendidikan
Jenjang Pendidikan Dasar di Kabupaten Deli Serdang.
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum
Adapun prinsip dan hal yang perlu diperhatikan dalam implementasinya sebagai berikut:
3. Holistik
A. Tujuan Pendidikan
B. Visi Sekolah
Berdasarkan hasil musyawarah dengan semua warga sekolah yang terkait, maka
visi sekolah yang dirumuskan yaitu:
“MEMBENTUK PESERTA DIDIK YANG BERPRESTASI, DISIPLIN,
BERKEPRIBADIAN DAN BERWAWASAN IPTEK YANG DILANDASI IMAN
DAN TAQWA SERTA MEMILIKI KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN”
C. Misi Sekolah
Untuk mewujudkan visi tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya yang dapat dilakukan
antara lain:
1. Menanamkan Sikap Hidup Disiplin Baik di Sekolah, di Lingkungan Keluarga, Maupun
di lingkungan Masyarakat.
D. Tujuan Sekolah
1. Terwujudanya lulusan yang unggul dalam bidang akademik dan non akademik serta
berkarakter pancasila.
2. Tecapainya lulusan peserta didik 100% dan untuk semua mata pelajaran Ujian
Sekolah rata-rata minmal 75
3. Tercapainya peserta didik mengikuti lomba minimal tingkat kecamatan hingga
sampai tingkat internasional.
4. Terwujudanya pendidikan yang menjamin hak belajar bagi setiap peserta didik.
5. Terwujudnya pendidikan menggunakan pendekatan atau model yang beragam
6. Terlaksananya kegiatan belajar mengajar dengan menumbuhkan pendidikan karakter
untuk semua mata pelajaran.
BAB III
Bahasa
Indonesi
a
252 (7) 72
21
216 216 3
72 288 36 252 6 252
(6) (6) 6
(6)
324
180 (5) 36
216
IPAS
18
180 3
- - - - - - 36 216 0 216
(5) 6
(5)
Pendi
dikan
Jasm
ani
Olahr
aga
dan 108 (3) 36
10
Kese 108 3
108 36 144 8 144
hatan 36 144 (3) 6
(3) (3)
144
Seni dan
Budaya :
* Seni
Tari
* Seni
Rupa
10
108 3
36 144 8 144
108 (3) 36 144 (3) 6
(3)
Bahasa
Inggris
72 72
72* 72 (2) *** - 72*** 72* 72 72*
(2) - (2) - -
** ** (2) *** **
*** ***
Mulok
Budaya
Deli 72
72 72
Serdang 72* 72 (2) *** - 72*** 72* (2) 72*
(2) - (2) - -
** ** ** **
*** ***
*
Total:
828 (23) 252 1080 1044 252 129 1044 2 129
(29) 6 (29) 5 6
2
900 ( 25) 252 1.152
a. Struktur Kurikulum 2013
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk
kurikulum UPT SPF SDN 101777 Saentis pengorganisasian Kompetensi Dasar dilakukan
melalui pendekatan terintegrasi (integrated curriculum). Berdasarkan pendekatan ini maka
terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang mengintegrasikan konten mata
pelajaran IPA dan IPS di kelas III ke dalam mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,
PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Dengan pendekatan ini maka struktur Kurikulum UPT SPF SDN 101777 Saentis menjadi lebih
sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang.
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk
mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran
dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu
untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep
pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem
pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum
yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam
sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester. Struktur kurikulum adalah juga
gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang peserta didik dalam
menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum
menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar seorang peserta didik yaitu apakah
mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah
kurikulum memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan.
Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, dan beban belajar.
Tabel 3.2
Sturktur Kurikulum 2013
Alokasi Waktu
III VI
Kelompok A
3 Bahasa Indonesia 10 7
4 Matematika 6 6
Kelompok B
3 Bahasa Inggris 4 4
Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas III di atas dapat diterapkan dalam
pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni,
budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni
Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga
serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan.
Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan dilakukan
juga terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran. Penyederhanaan dilakukan dengan
menghilangkan Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan
antarmata pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia
perkembangan psikologis peserta didik.
Di kelas VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan memiliki Kompetensi
Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran Kompetensi Dasar IPA dan IPS,
sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam berbagai tema.
Oleh karena itu, proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran
terintegrasi dalam berbagai tema.
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum
diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler UPT SPF SDN 101777 Saentis antara lain
Pramuka (Wajib), dan Usaha Kesehatan Sekolah. Mata pelajaran Kelompok A adalah
kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran
Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh
pemerintah daerah. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai
dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut.
1. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada siswa
sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata
pelajaran ditentukan oleh keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan
pendidikan. Metode dan pendekatan pada mata pelajaran tergantung pada ciri khas dan
karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan pada kondisi yang
tersedia di sekolah.Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan
pilihan pada setaiap satua pendidikan.
A. Pendidikan Agama Islam
Tujuan :
● Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman
peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang
terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
● Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur,
adil, etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan
sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
B. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
i. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
ii. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi.
iii. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
iv. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.
C. Bahasa Indonesia
Tujuan
i. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis.
ii. Menghargai dn bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara
iii. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan.
iv. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
serta kematangan emosional dan sosial.
v. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa.
vi. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya
dan intelektual manusia Indonesia.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.
D. Matematika
Tujuan:
i. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah.
ii. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika.
iii. Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh.
iv. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah.
v. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018
b. Terprogram
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada tingkat
kelas maupun tingkat sekolah.
▪ Kegiatan Keagamaan Pesantren kilat
▪ Pekan Kreatifitas dan olahraga
▪ Peringatan Hari Besar Nasional
▪ Karyawisata, darmawisata, study tour
▪ Bina Olimpiade MIPA
c. Spontan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa dibatasi oleh
ruang.
▪ Membiasakan memberi salam
▪ Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
▪ Membiasakan antri
▪ Membiasakan membantu teman yang kena musibah
▪ Berdiskusi dengan baik dan benar
3. Kegiatan Keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang lebih
mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan yang lain
kepada siswanya.
a. Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
b. Mentaati tatatertib yang berlaku di sekolah
c. Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih
d. Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal
e. Memberi contoh penampilan sederhana
f. Menanamkan budaya membaca
g. Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah
h. Memuji hasil kerja siswa yang baik
4. Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme
a. Peringatan Hari Kemerdekaan RI
b. Peringatan Hari Pahlawan
c. Peringatan Hari Pendidikan Nasional
5. Pengembangan Potensi dan Ekpresi Diri
Pengembangan dan Potensi dan Ekspresi Diri yang dikembangkan di UPT SPF SDN
101777 Saentis adalah keterampilan yang disesuaikan dengan kemampuan potensi sumber
daya sekolah seperti :
a. Program Permainan Edukatif
b. Program Mengambar
3. Beban Belajar
A. Beban Ajar Kurikulum Merdeka
Beban belajar di UPT SPF SDN 101777 Saentis kelas I 30 jam dan kelas II yaitu 32 Jam
sedangkan untuk kelas IV dan kelas V yaitu 36 jam setiap minggu. Jam belajar UPT SPF SDN
101777 Saentis adalah 35 menit. Berikut Tema-Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
yang cocok untuk jenjang SD pada UPT SPF SDN 101777 Saentis yaitu:
- Gaya Hidup Berkelanjutan
- Bhineka Tunggal Ika
- Bangunlah Jiwa dan Raganya
- Rekayasa dan Teknologi
- Kewirausahaan
B. Beban Ajar Kurikulum 2013
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar
selama satu semester. Beban belajar di UPT SPF SDN 101777 Saentis III 34 jam setiap
minggu sedangkan untuk kelas VI 36 jam setiap minggu. Jam belajar UPT SPF SDN 101777
Saentis adalah 35 menit. Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah
Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses
pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan
waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta
didik perlu latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses
pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta
didik sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang
sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu
bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil
belajar.
Tabel 3.3 Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan
UPT SPF SDN 101777 Saentis TP 2023/2024
Satu jam Minggu
Jumlah jam
pembelajaran Efektif Waktu pembelajaran per
Kelas pembelajaran
tatap per tahun tahun
Per Minggu
muka/menit ajaran
1 35 30 37 1.110 jam pembelajaran
(38.850 menit)
2 35 32 37 1.184 jam pembelajaran
(41.440 menit)
1.258 jam pembelajaran
3 35 34 37
(44.030 menit)
4 35 36 37 1.332 jam pembelajaran
(46.620 menit)
5 35 36 37 1.332 jam pembelajaran
(46.620 menit)
1.406 jam pembelajaran
6 35 36 37
(49.210 menit)
Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak berstruktur maksimum 40%
dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
Contoh mata pelajaran IPA dalam satu minggu 4 jam pelajaran Untuk tatap muka 60 %
Contoh perhitungan pemberian tugas.
4 x 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 140 menit = 56 menit jadi untuk
pemberian tugas hanya 56 menit per minggu.
Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah stara dengan satu jam tatap
muka. Empat jam praktek di luar sekolah stara dengan dua jam tatap muka.
Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan jenis pengembangan
yang di pilih.
4. Penilaian
A. Asesmen Kurikulum Merdeka
Model asesmen kurikulum merdeka memiliki beberapa model yang dapat pendidik
implementasikan dalam proses pembelajaran, yang meliputi asesmen dignostik, asesmen
formatif, dan juga asesmen sumatif.
5. Ketuntasan Belajar
A. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Setiap satuan pendidikan dan pendidik akan menggunakan alur Tujuan Pembelajaran dab
Modul Ajar yang berbeda, oleh karena itu untuk mengidentifikasi ketercapaian tujuan
pembelajaran, pendidik akan menggunakan kriteria yang berbeda baik dalam angka kuantitatif
atau kualitatif sesuai dengan karakteristik: a) tujuan pembelajaran, b) aktivitas pembelajaran, c)
assesmen yang dilaksanakan.
Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran diturunkan dari indikator assesmen
suatutujuan pembelajaran yang mencerminkan ketercapaian kompetensi pada tujuan
pembelajaran. Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran berfungsi untuk merefleksikan proses
pembelajaran dan mendiagnosis tingkat penguasaan kompetensi peserta didik agar pendidik
dapat memperbaiki proses pembelajaran dan atau memberikan intervensi pembelajaran yang
sesuai kepada peserta didik. Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran tidak menjadi standar
minimum yang harus dicapai peserta didik.
Setiap peserta didik mungkin berada pada kriteria pencapaian yang berbeda, dengan
demikian kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran menjadi sumber informasi atau data bagi
pendidik untuk menentukan tindak lanjut penyesuaian pembelajaran sesuai kondisi peserta
didik. Pada Kurikulum Merdeka tidak ada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
TABEL 3.6
STANDAR KRITERIA LULUSAN (SKL)
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
1. Bahasa Indonesia 70
2. Matematika 70
3. Ilmu Pengetahuan Alam 70
Rata-rata
4. Pendidikan Agama 70
5. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 70
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 70
7.
Muatan Lokal 70
8. 70
9. 70
a. Bahasa Inggris
Rata-rata
Sesuai dengan ketentuan PP.19/2005 Pasal 72 Ayat (1),siswa dinyatakan lulus dari
satuan pendidikan dasar setelah :
1. Siswa menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria ketuntasan
belajar minimal pada semua Kompetensi Dasar (KD)Kompetensi Inti (KI) dan
Indikator semua mata pelajaran.
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran, kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribaduian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani olahraga dan kesehatan.
3. Persentasi kehadiran minimal 75%
4. Lulus Ujian Sekolah
Mengalami Pada akhir fase A, Pada akhir fase B, Pada akhir fase C,
(Experiencing) peserta didik peserta didik peserta didik mampu
mampu mengamati mampu mengamati, mengamati,
elemen-elemen mengenal, mengenal, merekam
rupa di lingkungan merekam dan dan menuangkan
kesehariannya dan menuangkan pengalaman
menuangkan pengalaman kesehariannya
pengalaman kesehariannya secara visual dengan
kesehariannya secara visual menggunakan garis
secara visual dengan pijak dan proporsi.
dengan menggunakan garis Peserta didik
menggunakan pijak dan proporsi terbiasa
bentuk-bentuk walaupun masih menggunakan alat,
dasar geometris. berdasarkan bahan dan prosedur
Peserta didik penglihatan sendiri. dasar yang tepat
mengeksplorasi alat Peserta didik dalam menggambar,
dan bahan dasar mengenali dan mewarnai,
dalam berkarya dapat membentuk,
seperti kertas, alat menggunakan alat, memotong, dan
menggambar, bahan dan prosedur merekat.
mewarnai, dasar dalam
membentuk, menggambar,
memotong, dan mewarnai,
merekat. membentuk,
memotong, dan
merekat.
Menciptakan Pada akhir fase A, Pada akhir fase B, Pada akhir fase C,
(Making/ Creating) peserta didik peserta didik peserta didik mampu
mampu mampu menciptakan karya 2
menciptakan karya menciptakan karya atau 3 dimensi
dengan 2 atau 3 dimensi dengan
mengeksplorasi dan dengan mengeksplorasi,
menggunakan mengeksplorasi dan menggunakan dan
elemen seni rupa menggunakan menggabungkan
berupa garis, elemen seni rupa elemen seni rupa
bentuk dan warna. berupa garis, berupa garis,
bentuk, tekstur, bentuk, tekstur dan
ruang dan warna. ruang. Peserta didik
mulai menggunakan
garis horizon dalam
karya 2 dimensi.
Selain itu, peserta
didik mulai
menerapkan
keseimbangan dan
irama/ritme dalam
warna, garis atau
bentuk dalam
karyanya.
Merefleksikan Pada akhir fase A, Pada akhir fase B, Pada akhir fase C,
(Reflecting) peserta didik peserta didik peserta didik mampu
mampu mengenali mampu mengenali mengenali dan
dan menceritakan dan menceritakan menceritakan fokus
fokus dari karya fokus dari karya dari karya yang
yang diciptakan yang diciptakan diciptakan atau
atau dilihatnya (dari atau dilihatnya (dari dilihatnya (dari
teman sekelas teman sekelas teman sekelas karya
karya seni dari karya seni dari seni dari orang lain
orang lain) serta orang lain atau era atau era atau
pengalaman dan atau budaya budaya tertentu)
perasaannya tertentu) serta serta pengalaman
mengenai karya pengalaman dan dan perasaannya
tersebut. perasaannya mengenai karya
mengenai karya tersebut.
tersebut.
Berpikir dan Pada akhir fase A, Pada akhir fase B, Pada akhir fase C,
Bekerja Artistik peserta didik peserta didik mulai peserta didik secara
(Thinking and mampu mengenali mulai terbiasa mandiri secara
Working dan membiasakan secara mandiri mandiri
Artistically) diri dengan menggunakan menggunakan
berbagai prosedur berbagai prosedur berbagai prosedur
dasar sederhana dasar sederhana dasar sederhana
untuk berkarya untuk berkarya untuk berkarya
dengan aneka dengan aneka dengan aneka
pilihan media yang pilihan media yang pilihan media yang
tersedia di sekitar. tersedia di sekitar. tersedia di sekitar.
Peserta didik Peserta didik Peserta didik mulai
mengetahui dan mengetahui, mengenal alternatif
memahami memahami dan bahan, alat atau
keutamaan faktor mulai konsisten prosedur dasar dasar
keselamatan dalam mengutamakan dalam menggambar,
bekerja. faktor keselamatan mewarnai,
dalam bekerja. membentuk,
memotong, dan
merekat. Peserta
didik mengetahui,
memahami dan
konsisten
mengutamakan
faktor keselamatan
dalam bekerja.
Berdampak Pada akhir fase A, Pada akhir fase B, Pada akhir fase C,
(Impacting) peserta didik peserta didik peserta didik mampu
mampu mampu menciptakan karya
menciptakan karya menciptakan karya sendiri yang sesuai
sendiri yang sesuai sendiri yang sesuai dengan perasaan,
dengan perasaan dengan perasaan, minat atau konteks
atau minatnya. minat atau konteks lingkungannya.
lingkungannya.
Capaian Pelajaran Seni Tari
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------
▶Fase B Kelas IV
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------
▶Fase C Kelas V
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------
Ada beberapa kriteria Alur Tujuan Pembelajaran yang bisa Anda ketahui. Berikut adalah
beberapa kriteria tersebut.
Setiap fase dalam Alur Tujuan Tujuan Pembelajaran menggambarkan cakupan serta
tahapan pembelajaran yang linear mulai dari awal fase hingga akhir fase.
Alur Tujuan Pembelajaran yang dibuat untuk seluruh fase menggambarkan cakupan
serta
tahapan pembelajaran yang di dalamnya terdapat tahapan perkembangan kompetensi
antar
fase serta jenjang.
Susunan Alur Tujuan Pembelajaran ini akan membentuk tujuan pembelajaran dari
awal fase hingga akhir fase suatu Capaian Pembelajaran. Guru bisa menyusun tujuan
pembelajaran secara kronologis sesuai urutan pembelajaran dari waktu ke waktu. Dalam hal
ini guru juga bisa menyusun alur pembelajaran masing-masing yang memuat rangkaian
tujuan pembelajaran. Pemerintah akan membantu untuk menyediakan set alur tujuan
pembelajaran ini. Set alur ini untuk digunakan sebagai contoh pengembangan kurikulum
setiap satuan pendidikan serta panduan dalam menyusun perangkat ajar.
1. Kompetensi
Saat menentukan kompetensi dalam Alur Tujuan Pembelajaran, guru dapat menggunakan
kata kerja operasional yang bisa diamati sesuai dengan taksonomi bloom yang direvisi.
Sebagai contoh, peserta didik mampu memberikan solusi untuk mengatasi perubahan
lingkungan akibat faktor manusia.
2. Konten
Konten merupakan isi atau materi ilmu pengetahuan inti maupun konsep utama yang bisa
didapatkan oleh siswa melalui pemahaman selama mengikuti proses pembelajaran di akhir
1 unit pembelajaran. Guru dapat menentukan ilmu pengetahuan atau konsep utama apa
yang harus dipahami siswa di akhir satu unit pembelajaran. Kemudian, guru juga dapat
merumuskan pertanyaan yang hrus dapat dijawab siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran unit tersebut. Contoh konten adalah perubahan alam yang terjadi di
permukaan bumi akibat faktor manusia.
Variasi
Alur Tujuan Pembelajaran juga perlu memenuhi aspek variasi, yaitu beberapa keterampilan
berpikir siswa yang harus dikuasai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Variasi
keterampilan berpikir ini seperti berpikir kritis, kreatif, dan berpikir tingkat tinggi, seperti
analisis evaluasi, prediksi, menciptakan, dan lain-lain.
Guru dapat menentukan variasi keterampilan berpikir siswa yang harus dikuasai. Salah satu
perantinya adalah menggunakan soal-soal HOTS. Sebagai contoh, peserta didik mampu
menganalisis hubungan manusia dengan perubahan alam di permukaan bumi lalu membuat
kesimpulan faktor utamanya. Dalam hal ini berarti siswa dituntut mempunyai variasi
berpikir untuk mengetahui, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, serta membuat
kesimpulan materi tersebut.
C. Kompetensi Inti
Pada tahun pelajaran 2023/2024, UPT SPF SDN 101777 Saentis sudah menggunakan
muatan Kurikulum 2013 untuk semua kelas. Muatan Kurikulum yang digunakan sebagai
mana tercantun dalam Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi dan
Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
Adapun Muatan Nasional Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut.
1. Tingkat Kompetensi
KOMPETENSI
DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI
Sikap Spritual 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama
yang dianutnya.
Sikap Sosial 2. Menunjukkan Perilaku:
a. jujur,
b. disiplin,
c. santun,
d. percaya diri,
e. peduli, dan
f. bertanggung jawab
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangga, dan negara.
Pengetahuan 3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif pada tingkat dasar dengan cara :
a. mengamati,
b. menanya, dan
c. mencoba
Berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan
bertindak:
a. kreatif
b. produktif,
c. kritis,
d. mandiri,
e. kolaboratif, dan
f. komunikatif
Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai
dengan tahap perkembangannya.
D. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri
atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus
dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai
sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu
diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi
esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang
dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut
filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam
kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata
pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat
pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata pelajaran
tercantum pada Lampiran 1A s.d. Lampiran 9 yang mencakup: Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta Daftar Tema dan Alokasi Waktunya.
KELAS: VI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. menerima, menjalankan, dan 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menghargai ajaran agama yang tanggung jawab, santun, peduli, dan
dianutnya percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya
serta cinta tanah air
3.13 memahami kisah keteladanan sahabat- 4.13 menceritakan kisah keteladanan sahabat-
sahabat Nabi Muhammad saw. sahabat Nabi Muhammad saw.
1.1 Menerima arti bintang, rantai, pohon 2.1 Bersikap jujur, peduli, kasih sayang
beringin, kepala banteng, dan padi sesuai dengan sila-sila Pancasila dalam
kapas pada lambang negara “Garuda lambang negara
Pancasila” sebagai anugerah Tuhan “Garuda Pancasila”
Yang Maha Esa
1.2 Menghargai kewajiban dan hak sebagai 2.2 Melaksanakan kewajiban dan hak
anggota keluarga dan warga sekolah sebagai anggota keluarga dan warga
sebagai wujud rasa syukur kepada sekolah
Tuhan Yang Maha Esa
1.3 Mensyukuri keberagaman karakteristik 2.3 Menampilkan kebersamaan dalam
individu di lingkungan sekitar sebagai keberagaman karakteristik individu di
anugerah Tuhan Yang Maha Esa lingkungan sekitar
1.4 Mensyukuri makna bersatu dalam 2.4 Menampilkan sikap kerja sama sebagai
keberagaman di lingkungan sekitar wujud bersatu dalam keberagaman di
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha lingkungan sekitar
Esa
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
dengan cara mengamati bahasa yang jelas dan logis, dalam
[mendengar, melihat, membaca] dan karya yang estetis, dalam gerakan yang
menanya berdasarkan rasa ingin tahu mencerminkan anak sehat, dan dalam
tentang dirinya, makhluk ciptaan tindakan yang mencerminkan perilaku
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- anak beriman dan berakhlak mulia
benda yang dijumpainya di rumah dan
di sekolah
3.1 Memahami arti gambar pada 4.1 Menceritakan arti gambar pada lambang
lambang negara “Garuda negara “Garuda Pancasila”
Pancasila”
3.2 Mengidentifikasi kewajiban dan hak 4.2 Menyajikan hasil identifikasi kewajiban
sebagai anggota keluarga dan warga dan hak sebagai anggota keluarga dan
sekolah warga sekolah
KELAS: VI
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. Menerima, menjalankan dan 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menghargai ajaran agama yang tanggung jawab, santun, peduli, dan
dianutnya percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru dan
tetangganya serta cinta tanah air
1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha 2..1 Bersikap penuh tanggung jawab sesuai
Esa atas nilai-nilai Pancasila secara nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
utuh sebagai satu kesatuan dalam sehari-hari
kehidupan sehari-hari
1.2 Menghargai makna kewajiban, hak, 2.2 Melaksanakan kewajiban, hak, dan
dan tanggung jawab sebagai warga tanggung jawab sebagai warga negara
negara dalam menjalankan agama sebagai wujud cinta tanah air
1.3 Mensyukuri keberagaman sosial, 2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman
budaya, dan ekonomi masyarakat sosial, budaya, dan ekonomi
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha masyarakat dalam konteks Bhineka
Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Tunggal Ika
Ika
3. Bahasa Indonesia
KELAS: III
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.
KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial, yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.
3.2 Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) 4.2 Menyajikan hasil penggalian informasi
ilmiah yang didengar dan dibaca dari teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah
secara lisan, tulis, dan visual dengan
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
3.3 Menggali isi teks pidato yang didengar 4.3 Menyampaikan pidato hasil karya pribadi
dan dibaca dengan menggunakan kosakata baku
dan kalimat efektif sebagai bentuk
ungkapan diri
3.5 Membandingkan karakteristik teks puisi 4.5 Mengubah teks puisi ke dalam teks prosa
dan teks prosa dengan tetap memperhatikan makna isi
teks puisi
3.6 Mencermati petunjuk dan isi teks 4.6 Mengisi teks formulir (pendaftaran, kartu
formulir (pendaftaran, kartu anggota, anggota, pengiriman uang melalui
pengiriman uang melalui bank/kantor bank/kantor pos, daftar riwayat hidup,
pos, daftar riwayat hidup, dsb.) dll.) sesuai petunjuk pengisiannya
3.7 Memperkirakan informasi yang 4.7 Menyampaikan kemungkinan informasi
dapat diperoleh dari teks nonfiksi yang diperoleh berdasarkan membaca
sebelum membaca (hanya judul teks nonfiksi secara lisan, tulis,
berdasarkan membaca judulnya saja) dan visual
3.8 Menggali informasi yang terdapat pada 4.8 Menyampaikan hasil
teks nonfiksi membandingkan informasi yang
diharapkan dengan informasi yang
diperoleh setelah membaca teks
nonfiksi secara lisan, tulis, dan visual
3.9 Menelusuri tuturan dan tindakan tokoh 4.9 Menyampaikan penjelasan tentang
serta penceritaan penulis dalam teks tuturan dan tindakan tokoh serta
fiksi penceritaan penulis dalam teks
fiksi secara lisan, tulis, dan visual
3.10 Mengaitkan peristiwa yang dialami tokoh 4.10 Menyajikan hasil pengaitan
dalam cerita fiksi dengan pengalaman peristiwa yang dialami tokoh dalam
pribadi cerita fiksi dengan pengalaman
pribadi secara lisan,
tulis, dan visual
KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR MATEMATIKA SD/MI KELAS III dan VI
KELAS: III
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu,
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap
Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dan Menyajikan pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang jelas,
menanya, dan mencoba berdasarkan sistematis, logis dan kritis, dalam
rasa ingin tahu tentang dirinya, karya yang estetis, dalam gerakan
makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan anak sehat, dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dalam tindakan yang mencerminkan
dijumpainya di rumah, di sekolah, perilaku anak beriman dan berakhlak
dan tempat bermain mulia
5. IPA
KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SD
KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
6. IPS
KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang jelas,
menanya, dan mencoba berdasarkan rasa sistematis, logis, dan kritis; dalam karya
ingin tahu tentang dirinya, makhluk yang estetis, dalam gerakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan anak sehat dan tindakan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, yang mencerminkan perilaku anak
di sekolah, dan di tempat bermain. beriman dan berakhlak mulia.
7. PJOK
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA,
DAN KESEHATAN SD
KELAS: III
“Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi
Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap
dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.Kompetensi
Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KELAS: VI
Santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangga serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
8. SBdP
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SD
KELAS III:
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual dengan 4. menyajikan pengetahuan faktual
cara mengamati dalam bahasa yang jelas, sistematis
(mendengar, melihat, membaca) dan dan logis, dalam karya yang estetis,
menanya berdasarkan rasa ingin tahu dalam gerakan yang mencerminkan
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan anak sehat, dan dalam tindakan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang yang mencerminkan perilaku anak
dijumpainya di rumah dan di sekolah beriman dan berakhlak mulia
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
siswa lebih lanjut.
KELAS VI
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:
9. Bahasa Inggris
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
siswa lebih lanjut.
KELAS 3
KELAS VI
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:
sederhana ( the future tense : will ) berema fungsi social dan unsur kebahasaan yang
benar sesuai konteks ( the future tense :
lagu ondel – ondel lobang
will) bertema lagu ondel – ondel lobang.
3.2 melafalkan dan menulis kata,frasa, dan
3.2 memahami instruksi lisan dan tulisan
kalimat sederhana dengan memperhatikan
yang melibatkan kata , frasa dan kalimat
fungsi social dan unsur kebahasaan yang
sederhana ( asking and giving response :
benar sesuai konteks ( asking and
will ) bertema membuat maket rumah
giving response : will ) bertema
betawi
membuat maket rumah betawi
3.3 melafalkan dan menulis kata,frasa, dan
3.3 memahami instruksi lisan dan tulisan kalimat sederhana dengan memperhatikan
yang melibatkan kata, frasa dan kalimat fungsi social dan unsur kebahasaan yang
sederhana (announcing future action using : benar sesuai konteks (announcing future
will) bertema menarikan lagu ondel – ondel action using : will) bertema menarikan
lagu ondel – ondel
3.4 memahami instruksi lisan dan tulisan 3.4 melafalkan dan menulis kata,frasa, dan
yang melibatkan kata, frasa dan kalimat kalimat sederhana dengan memperhatikan
sederhana ( to be going to – will) bertema fungsi social dan unsur kebahasaan yang
yang melibatkan kata, frasa dan kalimat kalimat sederhana dengan memperhatikan
fungsi social dan unsur kebahasaan yang
sederhana ( future adverb of time) bertema
benar sesuai konteks (future adverb of
membuat es selendang mayang
time) bertema membuat es selendang
mayang
3.6 memahami instruksi lisan dan tulisan
3.6 melafalkan dan menulis kata,frasa, dan
yang melibatkan kata, frasa dan kalimat
kalimat sederhana dengan memperhatikan
sederhana ( telling one’s future plan )
fungsi social dan unsur kebahasaan yang
bertema asal nama jalan dan kampong di
benar sesuai konteks ( telling one’s
Jakarta
future plan ) bertema asal nama jalan
3.7 memahami instruksi lisan dan tulisan dan kampong di Jakarta
yang melibatkan kata, frasa dan kalimat 3.7 melafalkan dan menulis kata,frasa, dan
sederhana ( the use of will + need/ise) kalimat sederhana dengan memperhatikan
bertema membuat batik betawi . fungsi social dan unsur kebahasaan yang
benar sesuai konteks ( the use of will +
3.8 memahami instruksi lisan dan tulisan need/ise) bertema membuat batik
sederhana ( WH- question in future tense) melafalkan dan menulis kata,frasa, dan
BAB V
PEMBELAJARAN
A. INTRAKURIKULER
1. Intrakurikuler
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler dirancang agar anak dapat mencapai kemampuan
yang tertuang di dalam capaian pembelajaran. Capaian Pembelajaran ditetapkan oleh SK
BSKAP No. 8 Tahun 2022 tentang Capaian Pembelajaran PAUD, Dikdasmen pada Kurikulum
Merdeka. Intisari kegiatan pembelajaran intrakurikuler adalah bermain bermakna sebagai
perwujudan “Merdeka Belajar, Merdeka Bermain”.Kegiatan yang dipilih harus memberikan
pengalaman yang menyenangkan dan bermakna bagi anak. Kegiatan perlu didukung oleh
penggunaan sumber-sumber belajar yang nyata dan ada di lingkungan sekitar anak. Sumber
belajar yang tidak tersedia secara nyata dapat dihadirkan dengan dukungan teknologi dan buku
bacaan anak.
2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan untuk memperkuat upaya pencapaian profil
pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Tingkat
Pencapaian Perkembangan Anak .Program ini merupakan pembelajaran berbasis projek yang
ditujukan sebagai penguatan profil pelajar pancasila melalui tema yang telah ditetapkan, yaitu:
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini mempunyai alokasi waktu sendiri dan tidak terikat
dengan mata pelajaran apapun. Asesmen yang dilakukan pun berfokus pada ke 6 dimensi
Profil Pelajar Pancasila. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan pembelajaran
yang kontekstual, mengasah kemampuan berpikir, dan pemecahan masalah kepada siswa.
Siswa juga belajar mengaplikasikan ilmu lintas disiplin pada program ini.
Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum mampu berpikir abstrak untuk
memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas IV, V, dan VI sudah mulai
mampu berpikir abstrak. Pandangan psikologi perkembangan dan Gestalt memberi dasar
yang kuat untuk integrasi Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran
tematik. Dari sudut pandang transdisciplinarity maka pengotakan konten kurikulum secara
terpisah ketat tidak memberikan keuntungan bagi kemampuan berpikir selanjutnya.
Di bawah ini adalah tema-tema yang telah disiapkan untuk peserta didik Sekolah Dasar
kelas III dan VI pada Kurikulum 2013.
Tabel 5.1 `
Tema-Tema di Sekolah Dasar
KELAS III KELAS VI
1. Pertumbuhan dan Perkembangan 1. Selamatkan Makhluk Hidup
Makhluk Hidup 2. Persatuan Dalam Perbedaan
2. Menyayangi Tumbuhan dan 3. Tokoh Dan Penemuan
Hewan 4. Globalisasi
3. Benda di Sekitarku 5. Wirausaha
4. Kewajiban dan Hakku 6. Menuju Masyarakat Sehat
5. Cuaca 7. Kepemimpinan
6. Energi dan Perubahannya 8. Bumiku
7. Perkembangan Teknologi 9. Menjelajah Angkasa Luar
8. Praja Muda Karana
Pendekatan Saintifik (Ilmiah)
Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran terdiri
atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:
1. Mengamati;
2. Menanya;
3. Mengumpulkan informasi/eksperimen;
4. Mengasosiasikan/mengolah informasi; dan
5. Mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 5.2
Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya
Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, Melatih kesungguhan,
melihat (tanpa atau dengan alat) ketelitian, mencari
informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang informasi Mengembangkan
yang tidak dipahami dari apa yang kreativitas, rasa ingin tahu,
diamati atau pertanyaan untuk kemampuan merumuskan
mendapatkan informasi tambahan tentang pertanyaan untuk
apa yang diamati membentuk pikiran kritis
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai yang perlu
ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat
Mengumpulkan - melakukan eksperimen Mengembangkan sikap
informasi/ - membaca sumber lain selain buku teks teliti, jujur,sopan,
eksperimen - mengamati objek/ kejadian/ menghargai pendapat
1. Asesmen diagnosis
Asesmen diagnosis merupakan asesmen yang dilakukan guru di awal pembelajaran untuk melihat
kompetensi dan memonitor perkembangan belajar peserta didik dari aspek kognitif maupun non
kognitif. Hasil asesmen diagnosis digunakan untuk memetakan kebutuhan belajar sehingga guru
dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat sesuai kondisi peserta didik. Peserta didik yang
memiliki perkembangan atau hasil belajarnya paling tertinggal berdasarkan hasil asesmen diagnosis,
diberikan pendampingan belajar secara afirmatif. Kemampuan dan keterampilan siswa di dalam
sebuah kelas berbeda-beda. Ada yang lebih cepat paham dalam topik tertentu, akan tetapi ada juga
yang membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami topik tersebut. Seorang siswa yang cepat
paham dalam satu topik, belum tentu cepat paham dalam topik lainnya.
2. Asesmen Formatif
Asesmen formatif merupakan asesmen yang dilakukan guru selama proses pembelajaran untuk
memberikan informasi mengenai perkembangan penguasaan kompetensi peserta didik pada setiap
tahap pembelajaran. Hasil asesmen formatif berguna bagi guru untuk mengambil tindakan dan
memastikan bahwa setiap peserta didik mencapai penguasaan yang optimum. Asesmen formatif
dapat mendorong peserta didik mencapai tujuan belajar dengan melakukan penyampaian umpan
balik yang dilakukan secara berkala. Asesmen formatif melibatkan aktivitas guru dan peserta didik
yang bertujuan untuk memantau kemajuan belajar siswa selama proses belajar berlangsung.
Penilaian ini akan memberikan umpan balik bagi penyempurnaan program pembelajaran,
mengetahui dan mengurangi kesalahan yang memerlukan perbaikan Asesmen formatif merupakan
bagian dari langkah-langkah pembelajaran, dilakukan selama kegiatan pembekajaran berlangsung
yang merupakan bagian dari praktik keseharian pendidik dan peserta didik di dalam proses belajar
mengajar di kelas.
3. Asesmen sumatif
Asesmen diagnosis digunakan bertujuan untuk memetakan kemampuan semua peserta didik di kelas
secara cepat, untuk mengetahui siapa saja yang sudah paham, siapa saja yang agak paham, dan siapa
saja yang belum paham. Dengan demikian guru dapat menyesuaikan materi pembelajaran dengan
kemampuan yang di,iliki oleh peserta didik.
Asesmen formatif bertujuan untuk merefleksikan proses belajar dan tidak menentukan nilai akhir
peserta didik. Tujuan asesmen formatif adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran, tidak hanya
untuk menentukan tingkat kemampuan peserta didik. Selain itu, asesmen formatif bertujuan untuk
memperoleh informasi mengenai kekuatan dan kelemahan serta faktor-faktor penyebabnya pada saat
pembelajaran yang telah dilakukan. Pelaksanaan evaluasi semacam ini biasanya bertujuan untuk
keperluan bimbingan belajar, pengajaran remedial, menemukan kasus-kasus, dan lain
Pendidik dapat menggunakan informasi tersebut untuk memperbaiki, mengubah atau memodifikasi
pembelajaran agar lebih efektif dan dapat meningkatkan kompetensi peserta didik.
3. Tujuan asesmen sumatif
Asesmen sumatif digunakan untuk menentukan klasifikasi penghargaan pada akhir kursus atau
program. Penilaian sumatif dirancang untuk merekam pencapaian keseluruhan peserta didik secara
sistematis. Asemen sumatif berkaitan dengan menyimpulkan prestasi peserta didik dan diarahkan
pada pelaporan di akhir suatu program studi. Fungsi asesmen sumatif, yaitu pengukuran kemampuan
dan pemahaman peserta didik dan sebagai sarana memberikan umpan balik kepada peserta didik.
Asesmen sumatif juga berfungsi untuk memberikan umpan balik kepada staf akademik sebagai
ukuran keberhasilan pembelajaran, akuntabilitas dan standar pemantauan staf akademik, serta
sebagai sarana untuk memotivasi peserta didik.
Kalender Pendidikan UPT SPF SDN 101777 SAENTIS disusun dengan berpedoman
kepada kalender Pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2023/2024
yang disesuaikan dengan program sekolah.
KALENDER PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 2023 / 2024
DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN DELI SERDANG
Keterangan :
Juni – 1 Juli :Penerimaan Peserta Didik Baru 1 s/d 31 Agustus: Kegiatan Pembelajaran Efektif
13 Juli : Awal Masuk Tahun Pelajaran 2023/2024 17 Agustus : Upacara HUT RI ke 78
13-29 Juli : Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah kelas 1 SD
19 juli : Tahun Baru Islam ( 1 Muharram 1445 H )
Minggu 3 10 17 24 Minggu 1 8 15 22 29
Senin 4 11 18 25 Senin 2 9 16 23 30
Selasa 5 12 19 26 Selasa 3 10 17 24 31
Rabu 6 13 20 27 Rabu 4 11 18 25
Kamis 7 14 21 28 Kamis 5 12 19 26
Jum’at 1 8 15 22 29 Jum’at 6 13 20 27
Sabtu 2 9 16 23 30 Sabtu 7 14 21 28
Keterangan :
1 s/d 30 September : Kegiatan Pembelajaran Efektif 1 Oktober : Hari Kesaktian Pancasila
28 September : Maulid Nabi Muhammad SAW 2 s/d 7 Oktober : Penilaian Tengah Semester
23 s/d 26 Oktober : Pelaksanaaan ANBK ( Assesmen
Nasional Berbasis Komputer )
28 Oktober : Hari Sumpah Pemuda
Keterangan : 1 s/d 30 Nov : Kegiatan Pembelajaran Efektif 4 s/d 9 Des : Penilaian Akhir Semester Ganjil
10 Nov : Hari Pahlawan 11 s/d 15 : Ujian susulan dan pengisisan raport
25 Nov : Hari Guru Nasional 16 Des : Pembagian LHBPD
Libur semester
Libur Nasional ( keagamaan )
Pelaksanaan PTS dan PAS
Senin 1 8 15 22 29 Senin 5 12 19 26
Selasa 2 9 16 23 30 Selasa 6 13 20 27
Rabu 3 10 17 24 31 Rabu 7 14 21 28
Kamis 4 11 18 25 Kamis 1 8 15 22 29
Juma't 5 12 19 26 Juma't 2 9 16 23
Sabtu 6 13 20 27 Sabtu 3 10 17 24
Keterangan :
4 s/d 31 Januari : Kegiatan Pembelajaran Efektif 1 s/d 29 Februari : Kegiatan Pembelajaran Efektif
Minggu 3 10 17 24 31 Minggu 7 14 21 28
Senin 4 11 18 25 Senin 1 8 15 22 29
Selasa 5 12 19 26 Selasa 2 9 16 23 30
Rabu 6 13 20 27 Rabu 3 10 17 24
Kamis 7 14 21 28 Kamis 4 11 18 25
Juma't 1 8 15 22 29 Juma't 5 12 19 26
Sabtu 2 9 16 23 30 Sabtu 6 13 20 27
Keterangan :
Idul Fitri
8 – 13 Maret : Libur Awal Puasa (Perkiraan) 10 – 11 Apr : Hari Raya Idul Fitri 1445
25 – 30 Maret : Penilaian Tengah Semester Genap 12 – 13 April : Libur setelah Hari Raya Idul
Fitri
Senin 6 13 20 27 Senin 3 10 17 24
Selasa 7 14 21 28 Selasa 4 11 18 25
Rabu 1 8 15 22 29 Rabu 5 12 19 26
Kamis 2 9 16 23 30 Kamis 6 13 20 27
Juma't 3 10 17 24 31 Juma't 7 14 21 28
Sabtu 4 11 18 25 Sabtu 1 8 15 22 29
Keterangan :
Libur semester
Libur Nasional ( keagamaan )
Pelaksanaan PTS dan PAS
Hari Nasional ( Kenegaraan )
PONISI, S.Pd
NIP. 19670922 199007 2 004
Tabel 16
Perhitungan Hari Efektif Belajar Semester I dan Semester II
Hari
Smt Bulan Tidak
Minggu Efektif Jumlah
Efektif
Juli 2023 4 16 15 31
Agustus 2023 5 5 26 31
September 2023 4 5 25 30
I
Oktober 2023 4 11 20 31
November 2023 5 4 26 30
Desember 2023 4 23 8 31
Hari
Smt Bulan Tidak
Minggu Efektif Jumlah
Efektif
II Januari 2024 5 7 24 31
Februari 2024 4 6 23 29
Maret 2024 4 16 15 31
April 2024 4 16 14 30
Mei 2024 5 13 18 31
Juni 2024 4 18 13 30
BAB VII
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Kurikulum UPT SPF SDN 101777 SAENTIS merupakan rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan UPT SPF SDN 101777 SAENTIS Tujuan ini
meliputi tujuan sekolah serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah,
satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum ini disusun, selain mengacu
kepada peraturan pemerintah pusat, juga disusun berdasarkan peraturan daerah dan kondisi
sekolah.
2. Kurikulum UPT SPF SDN 101777 SAENTIS tahun 2023/2024 bersifat penyempurnaan dari
kurikulum tahun sebelumnya. Berbagai hasil belajar yang diperoleh siswa (pengetahuan,
keterampilan, sikap dan perilaku) menjadi bahan evaluasi untuk mengetahui sejauhmana visi,
misi dan tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai.
3. Kurikulum UPT SPF SDN 101777 SAENTIS tahun 2023/2024 disusun dengan mengacu
pada panduan penyusunan KOSP yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah, kalender pendidikan tahun 2023/2024, dan kekhasan sekolah.
B. SARAN – SARAN
1. Semua warga sekolah mempelajari dan memahami kurikulum ini agar dalam pelaksanaan tugas
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
2. Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan senantiasa melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
kurikulum ini untuk perbaikan di tahun mendatang.
LAMPIRAN