Anda di halaman 1dari 143

KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

UPT SPF SDN 101777 SAENTIS


KECAMATAN PERCUT SEI TUAN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Disusun oleh
Tim Pengembang Kurikulum

UPT SPF SDN 101777 SAENTIS


Alamat : JL. MEDAN-PERCUT KM. 15,5
Kode Pos : 20371
NSS : 101010106014
NPSN : 10214780
Email : sdnegeri101777@gmail.com

KABUPATEN DELI SERDANG


SUMATERA UTARA
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Berdasar kepada hasil musyawarah TIM Pengembang Kurikulum (TPK) UPT SPF SDN
101777 Saentis dan memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah, maka dengan ini
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan UPT SPF SDN 101777 Saentis Kecamatan Percut
Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang disahkan untuk diberlakukan mulai tahun pelajaran
2023/2024

Percut Sei Tuan, 11 Juli 2023


Disetujui Yang mengesahkan,
Komite Sekolah Kepala UPT SPF SDN 101777 Saentis

(RUBINO, S.Pd) (PONISI, S.Pd)


NIP. 19670922 199007 2 004

Diketahui
Koordinator Wilayah Kecamatan Diverifikasi oleh
Bidang Pendidikan Pengawas Pembina

(Kosmaida Samosir, M.Pd) (Nursani Marlina, S.Pd)


NIP. 19710830 199412 2 004 NIP. 19780824 200604 2 025

Disahkan oleh
a.n Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar

SAMSUAR SINAGA,S.Pd.M.Si
Pembina/IV a
NIP.196908071998011002
BERITA ACARA PENYUSUNAN KOSP

Pada hari ini Kamis tanggal Tiga Belas Bulan Juli Tahun Dua Ribu Dua Puluh
Tiga di UPT SPF SDN 101777 Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan diselenggarakan Rapat
Dinas / Musyawarah Kerja dari pukul 09.00 s/d selesai.
Dalam rangka Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan UPT SPF SDN
101777 Saentis, dipimpin oleh Kepala Sekolah yang dihadiri oleh Pengawas Sekolah, Komite
Sekolah, dan seluruh dewan Guru UPT SPF SDN 101777 Saentis.
Adapun panitia yang terpilih dan hadir dalam penyusunan Kurikulum pada Tahun
Pelajaran 2023 / 2024 adalah sebagai berikut :
NO Nama Jabatan Dalam Tim
1 Nursani Marlina, S.Pd Pendamping
2 Ponisi, S.Pd Ketua
3 Nurlaini, S.Pd Wakil Ketua
3 Lely Yarna, S.Pd Seketaris
4 Misngatun, S.Pd Anggota
5 Risnawati, S.Pd Anggota
6 Sugiatni, S.Pd Anggota
7 Agus Friyanto, S.Pd Anggota
8 Apriana, M.Pd Anggota
9 Eka Fitriani Nasution, S.Pd Anggota
10 Elmi Budiarni, S.Pd Anggota
11 Nuryetty, S.Pd Anggota
12 Yanti Mala, S.Pd Anggota
13 Widya Riski Atika, S.Pd Anggota
14 Evi Novita Sari, S.Sos.I Anggota
15 Risday Happy Taqwanda, S.Pd Anggota
16 Riska Lubis, S.Pd Anggota
17 Salmawati Silitonga, S.Pd Anggota

Demikianlah Berita Acara ini diperbuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Kepala UPT SPF SDN 101777 Saentis

(PONISI, S.Pd)
NIP. 19670922 199007 2 004
PEMERINTAH KABUPATEN DELI SERDANG
DINAS PENDIDIKAN
UPT SATUAN PENDIDIKAN FORMAL SDN 101777 SAENTIS
KECAMATAN PERCUT SEI TUAN
Alamat: Jl. Medan – Percut Km. 15,5 Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI 101777 SAENTIS
NOMOR: 421.2 / 196 / SDN77 / 2023
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENGEMBANG
KURIKULUM SD NEGERI 101777 SAENTIS

MENIMBANG : Bahwa pada tahun pembelajaran 2023/2024 UPT SPF SDN


101777 Saentis akan menggunakan Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan (KOSP), pada Kelas III dan Kelas VI
menggunakan Kurikulum 2013 dan untuk Kelas I, Kelas II,
Kelas IV dan Kelas V menggunakan Kurikulum Merdeka.

MENGINGAT :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. PP No. 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas PP No. 19
Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. PP No. 19 tahun 2017 tentang Guru;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007
tentang Standar Kepala sekolah / madrasah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.
7. Permendiknas Nomor 63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan.
8. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelanggaraan Pendidikan.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang Implementasi
Kurikukulum 2013.
10. Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 Tentang Penumbuhan
Budi Pekerti
11. Panduan Kerja Kepala Sekolah, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidkan Dan Menengah 2017
12. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar Pada K13 Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
13. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 14
Tahun 2019 Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran .
14. Permendikbudristek No.5 tahun 2022 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah
15. Permendikbudristek No.7 tahun 2022 Tentang Standar Isi Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah
16. Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022 Tentang Standar Proses
Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah
17. Permendikbudristek No. 21 Tahun 2022 Tentang Standar
Penilaian Pendidikan Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah
18. Permendikbudristek No.56 tahun 2022 Pedoman Penetapan
Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
19. Keputusan Kepala BSKAP No 033/H/KR/2022 Tahun 2022
Tentang Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia
Dini jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pada
Kurikulum Merdeka
20. Keputusan Kepala BSKAP No 009/H/KR/2022 Tahun 2022
Tentang Dimensi, Elemen dan Sub Elemen Profil Pelajar
Pancasila pada Kurikulum Merdeka
21. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 262/M/2022 Tentang
perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
22. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang
Nomor 421/9082.PSD/2022 Tentang Penetapan Satuan
Pendidikan Pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka
(IKM) Melalui Jalur Mandiri Jenjang Sekolah Dasar (SD)
Diknas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran
2022/2023.
23. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang
Nomor 420/3669.SKR/2023 Tanggal 13 Juni 2023 Tentang
Kalender Pendidikan PAUD, SD dan SMP di Lingkungan Kab.
Deli Serdang TP. 2023/2024.
24. Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor 29 Tahun 2023 Tentang
Penyelenggaraan Muatan Lokal Budaya Deli Serdang Pada
Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar di Kabupaten Deli
Serdang.

MEMPERHATIKAN :
Hasil Musyawarah Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan (KOSP) UPT SPF SDN 101777 Saentis, dipimpin
oleh Kepala Sekolah yang dihadiri oleh Pengawas Sekolah,
Komite Sekolah, dan seluruh dewan Guru UPT SPF SDN
101777 Saentis.
Yang dilaksanakan pada hari Kamis, Tiga Belas Juli Tahun
2023 di UPT SPF SDN 101777 Saentis.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama : Susunan Tim Penyusun Kurikulum Operasinal Satuan
Pendidikan (KOSP) UPT SPF SDN 101777 Saentis
Kedua : Tugas Tim adalah menyusun Kurikulum Operasinal Satuan
Pendidikan (KOSP) UPT SPF SDN 101777 Saentis sesuai
petunjuk Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
Ketiga : Segala sesuatu yang menyangkut pembiayaan akibat keputusan
ini dibebankan kepada Anggaran Biaya UPT SPF SDN 101777
Saentis Tahun Ajaran 2023/2024.
Keempat : Jika dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat keputusan
ini, maka akan ditinjau dan diperbaiki seperlunya.

Ditetapkan di : Percut Sei Tuan


      Pada Tanggal : 26 Juni 2023

Kepala UPT SPF SDN 101777 Saentis


.

(PONISI, S.Pd)
NIP. 19670922 199007 2 004
LAMPIRAN I SURAT KEPUTUSAN:
TIM PENYUSUN KURIKULUM UPT SPF SDN 101777 SAENTIS
Penugasan Dalam
No. Nama Jabatan
Tim
1 Nursani Marlina, S.Pd Pengawas Pendamping
2 Ponisi, S.Pd Kepala Sekolah Penanggung
Jawab
3 Rubino, S.Pd Ketua Komite Komite
4 Eka Fitriani Nst, S.Pd Guru Kelas VI A Ketua
5 Widya Riski Atika, S.Pd Guru Kelas VI B Wakil Ketua
6 Sri Rezqi Utami, S.Fil.I Operator Sekolah Sekretaris
7 Risnawati, S.Pd Guru kelas IIA Anggota
8 Apriana, M.Pd Guru kelas IVA Anggota
9 Misngatun, S.Pd Guru Kelas VA Anggota
10 Sugiatni, S.Pd Guru Kelas I A Anggota
11 Salmawati, S.Pd Guru PAI Anggota
12 Yanti Mala, S.Pd Guru Kelas II B Anggota
13 Risday Happy Taqwanda, S.Pd Guru Kelas V B Anggota
14 Lely Yarna, S.Pd Guru PJOK Anggota
15 Elmi Budiarni, S.Pd Guru Kelas I B Anggota
16 Agus Friyanto, S.Pd Guru Kelas III A Anggota
17 Nuryetty, S.Pd Guru Kelas III B Anggota
18 Evi Novita Sari, S.Sos.I Guru agama Islam Anggota

Ditetapkan di : Percut Sei Tuan


Pada Tanggal : 26 Juni 2023
Kepala UPT SPF SDN 101777 Saentis

(PONISI, S.Pd)
NIP. 19670922 199007 2 004
SURAT KEPUTUSAN KOMITE SEKOLAH
UPT SPF SDN 101777 SAENTIS
KABUPATEN DELI SERDANG
NOMOR : 421.2 / 197 / SDN77 / 2023
TENTANG PENGESAHAN KOSP

Menimbang :
1. Bahwa dalam rangka peningkatan mutu pendidikan perlu adanya rencana dan program
yang jelas yang termuat dalam kurikulum.
2. Bahwa dalam rangka penyusunan KOSP perlu diperhatikan potensi daerah setempat
dan menjalin kerjasama dengan orangtua murid dan masyarakat.
Mengingat :
1. KOSP di dalam pelaksanaannya sangat memerlukan kerjasama dengan orangtua murid
maka dalam penggunaan kurikulum tersebut perlu pengesahan dari pihak orangtua
(Komite Sekolah).
2. Legalisasi dari pihak Komite Sekolah merupakan bagian bagi terselenggaranya
program KOSP
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama : Bahwa KOSP yang diajukan untuk pedoman pelaksanaan proses belajar dan
mengajar pada sekolah UPT SPF SDN 101777 Saentis dapat kami setujui.
Kedua : Apabila dibelakang hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan.
Ditetapkan di : Percut Sei Tuan
Pada Tanggal : 11 Juli 2023
Ketua Komite Sekolah

(RUBINO, S.Pd)
REKOMENDASI
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN UPT SPF SDN 101777
SAENTIS
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN DELI SERDANG
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Dengan menggunakan instrumen validasi/telaah Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka,
bersama ini :
Nama : NURSANI MARLINA, S.Pd
NIP : 19780824 200604 2 025
Jabatan : Pengawas SD Kecamatan Percut Sei Tuan
Memberikan pertimbangan/Rekomendasi kepada Kurikulum UPT SPF SDN 101777 Saentis,
Tersebut :

🗆 Dapat direkomendasikan tanpa syarat


🗆 Dapat direkomendasikan dengan syarat untuk perbaikan/penyempurnaan
🗆 Belum dapat direkomendasikan
Dengan alasan :

🗆 Semua unsur KOSP terpenuhi dengan lengkap

🗆 Unsur KOSP terpenuhi tetapi kurang lengkap

🗆 Unsur KOSP tidak lengkap

Demikian pernyataan kami buat sebagai bahan pertimbangan / rekomendasi ditetapkannya


kurikulum UPT SPF SDN 101777 Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan.

Mengetahui Pecut Sei Tuan, 11 Juli 2023


Koordinator Wilayah Pendidikan Pengawas
Kecamatan Percut Sei Tuan

KOSMAIDA SAMOSIR, M.Pd NURSANI MARLINA, S.Pd


NIP. 19710830 199412 2 004 NIP. 19780824 200604 2 025
KATA PENGANTAR

Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 jo PP 32


tentang Standar Nasional Pendidikan, setiap sekolah/madrasah wajib mengembangkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berdasarkan kebutuhan khas satuan pendidikan dalam
memenuhi kebutuhan belajar peserta didik.
Kurikulum UPT SPF SDN 101777 Saentis disusun dengan berpedoman pada panduan
implementasi Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka yang terintegrasi dengan bahan
pelatihan pelaksanaan kurikulum, Peraturan Menteri Pedidikan dan Kebudayaan yang relevan,
acuan regulasi daerah, dan aturan yang relavan pada tingkat satuan pendidikan.
Di samping memperhatian karakter pelaksanaan kurikulum 2013 dan Kurikulum
Merdeka, sekolah mempertimbangkan segenap sumber daya yang sekolah miliki untuk
mewujudkan keunggulan sekolah yang berporos pada usaha mewujudkan visi dan misi. Poros
utama pertimbangan adalah bagaimana merumuskan mutu lulusan yang sekolah harapkan yang
dikemabangkan dalam bentuk indikator mutu lulusan seagai basis bagi pengembangan standar
yang lainnya.
Kurikulum UPT SPF SDN 101777 Saentis tersusun berkat kerjasama dari berbagai
pihak. Kepala sekolah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan Kurikulum UPT SPF SDN 101777 Saentis
dan secara khusus kami sampaikan penghargaan dan terima kasih kepada tim pengembang
kurikulum UPT SPF SDN 101777 Saentis yang telah berjuang sehingga dapat menyelesaikan
dokumen tepat pada waktu yang diperlukan.

Percut Sei Tuan, 13 Juli 2023


Kepala UPT SPF SDN 101777 Saentis

PONISI, S.Pd
NIP. 19670922 199007 2 004
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................. iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Landasan Penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah.................................. 4
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum................................................................... 8
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum................................................................... 9
BAB II TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH................ 12
A. TUJUAN PENDIDIKAN.................................................................................. 12
B. VISI SEKOLAH............................................................................................... 12
C. MISI SEKOLAH............................................................................................... 12
D. Tujuan Sekolah.................................................................................................. 13
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM................................................ 14
A. Struktur Kurikulum Operasional Sekolah......................................................... 14
B. Muatan Kurikulum Operasional Sekolah.......................................................... 18
1. Mata Pelajaran ............................................................................................ 18
2. Pengembangan Diri..................................................................................... 24
3. Beban Belajar.............................................................................................. 27
4. Penilaian ................................................................................................... 29
5. Ketuntasan Belajar...................................................................................... 29
6. Kenaikan kelas dan Kelulusan.................................................................... 32
7. Pendidikan Kecakapan Hidup..................................................................... 33
8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global.................................. 34
BAB IV CAPAIAN PEMBELAJARAN, TP, STP, KI dan KD.................................... 35
A. Tujuan Pembelajaran................................................................................... 35
B. Alur Tujuan Pembelajaran........................................................................... 64
C. Kompetensi Inti............................................................................................ 66
D. Kompetensi Dasar........................................................................................... 68
BAB V PEMBELAJARAN ........................................................................................... 137
A. Intrakurikuler ............................................................................................................ 137
1. Intrakurikuler ............................................................................................................ 137
2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.................................................................. 137
B. Pembelajaran Tematik Integrated............................................................................... 138
C. Penilaian Diagnostik, Formatif dan Sumatif.............................................................. 141
D. Penilaian Autentik ................................................................................................... 143
BAB VI KALENDER PENDIDIKAN........................................................................... 145
BAB VII PENUTUP....................................................................................................... 150
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dinamika pendidikan dalam regulasi pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi
mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek pendidikan termasuk
kurikulum. Semula penyelenggaraan pendidikan diatur sepenuhnya oleh Pemerintah kemudian
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota diberi kewenangan untuk mengelola penyelenggaraan
pendidikan. Dalam kaitan ini, sekolah sebagai lembaga pendidikan melalui Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) telah diberi kewenangan untuk mengelola Pendidikan yang optimal.
Dalam pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang
sesuai dengan karakteristik daerah. Begitu pula halnya dengan kurikulum sebagai jantungnya
pendidikan perlu Penilaian.
Sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan,
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi,
ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah.
Dari amanat undang-undang tersebut ditegaskan bahwa:
Kurikulum dikembangkan secara berdiversifikasi dengan maksud agar memungkinkan
penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi
yang ada di daerah serta peserta didik. Kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan di tingkat
satuan pendidikan. Kurikulum operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh satuan
pendidikan diwujudkan dalam bentuk Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka.
Model asesmen kurikulum merdeka memiliki beberapa model yang dapat pendidik
implementasikan dalam proses pembelajaran, yang meliputi asesmen dignostik, asesmen
formatif, dan juga asesmen sumatif. Dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual
untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik yang dinamis.
Adapun pengembangannya harus sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:
Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah,
dan peserta didik. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan
jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c)
peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan
lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g)
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan
global; dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. Pasal 38 Ayat (2) mengatur
bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya
oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah
koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk
pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.
Kurikulum Merdeka atau Pendidikan Berbasis Karakter siswa adalah kurikulum baru
yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi untuk
melanjutkan Kurikulum 2013. Kurikulum Merdeka merupakan sebuah kurikulum yang
mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas
materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi.
Dalam Kurikulum Merdeka mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu
satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.
Kurikulum Merdeka juga akan dilaksanakan pada Tahun Pelajaran 2023/2024 yang di
cetuskan oleh pemerintah sebagai program kelanjutan dari kurikulum 2013. Pengembangan
Kurikulum Merdeka mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
terpadu sesuai dengan karakteristik siswa (berpusat kepada siswa).
Sedangkan Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru
yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk
menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 merupakan
sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa
dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan
santun disiplin yang tinggi. Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan yang diterapkan sejak 2006 lalu. Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib
diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang
pendidikan.
Mekanisme penyusunan Kurikulum UPT SPF SDN 101777 Saentis Tahun Pelajaran
2023/2024 disusun menurut tahapan sebagai berikut : (1) proses penyusunan draf kurikulum
melibatkan stokeholder pendidikan melalui pembentukan Tim Pengembang Kurikulum (2) draf
kurikulum divalidasi oleh Pengawas Sekolah sebagai pihak yang memahami dan mengusai
substansi kurikulum; (3) sebelum dilaksanakan kurikulum tersebut harus mendapatkan
pengesahan dari pejabat berwenang di Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang (4) setelah
itu baru kurikulum disosialisasikan melalui berbagai metode kepada stokeholder pendidikan;
(5) setelah disosialisasikan kurikulum dilaksanakan; (6) kemudian selama perjalanan
kurikulum kepala sekolah atau pengawas sekolah wajib untuk melaksanakan monitoring dan
evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum.
Dalam aspek tantangan dan ancaman merupakan faktor eksternal yang dimiliki oleh
UPT SPF SDN 101777 Saentis perlu disikapi secara bijaksana untuk dikelola menjadi sebuah
peluang kemudian dimanfaatkan secara maksimal untuk mewujudkan konsep sekolah yang
benar-benar memperhatikan kepentingan orang tua, masyarakat, peserta didik, dan stoke holder
pendidikan yang lain.
Faktor internal dan eksternal yang nampak di UPT SPF SDN 101777 Saentis perlu pula
dijadikan pertimbangan oleh pihak sekolah dan dapat ditransformasikan menjadi sumber daya
yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan
Disamping itu, terdapat juga berupa tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus
globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan
teknologi dan informasi, Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat . Rintangan
eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi, pengaruh dan imbas teknosains
serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.
Permasalahan yang menjadi tantangan eksternal bagi UPT SPF SDN 101777 Saentis
tahun pelajaran 2023/2024 yaitu UPT SPF SDN 101777 Saentis berkomitmen untuk memutus
rantai penyebaran Virus Corona dengan memperhatikan protokol kesehatan dalam berbagai
aktivitas pendidikan. Komitmen ini penting dilaksanakan secara serius dengan maksud untuk
memberikan jaminan kesehatan bagi warga sekolah.. Pelaksanaan Pembelajaran di UPT SPF
SDN 101777 Saentis tatap muka. Dengan tetap mematuhi aturan dan protokol kesehatan yang
ditetapkan .Sehingga hak anak untuk mendapatkan pendidikan dapat terpenuhi.
B. Landasan Penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah
1. Landasan Filosofi
Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum UPT SPF SDN
101777 Saentis dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam,
diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk
kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna
bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan
generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa
menjadi tugas utama suatu kurikulum.
Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu
yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan
adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan
kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,
didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan
oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta
kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional
dan cemerlang dalam akademik.
Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan
bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin
ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama mata pelajaran
yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik. Pendidikan untuk membangun
kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai
kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan
berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism).
2. Landasan Yuridis
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradabann
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI nomor 20
tahun 2003 tentang sistem Pendidikan nasional. Untuk mengembangkan dan membentuk watak
dan peradaban bangsa yang bermartabat, pendidikan berfungsi mengembangkan segenap
potensi peserta didik “menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang
demokratis serta bertanggungjawab” (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional). Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka pengembangan kurikulum
haruslah berakar pada budaya bangsa, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di
masa mendatang.

Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Proses pendidikan adalah suatu proses
pengembangan potensi peserta didik sehingga mereka mampu menjadi pewaris dan pengembang
budaya bangsa. Melalui pendidikan berbagai nilai dan keunggulan budaya di masa lampau
diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkan menjadi budaya dirinya, masyarakat, dan bangsa yang
sesuai dengan zaman dimana peserta didik tersebut hidup dan mengembangkan diri.
Kemampuan menjadi pewaris dan pengembang budaya tersebut akan dimiliki peserta didik
apabila pengetahuan, kemampuan intelektual, sikap dan kebiasaan, ketrampilan sosial
memberikan dasar untuk secara aktif mengembangkan dirinya sebagai individu, anggota
masyarakat, warganegara, dan anggota ummat manusia.

Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan bangsa dengan
segala aspek kehidupan yang mencerminkan karakter bangsa masa kini dan masa yang akan
datang. Oleh karena itu, konten pendidikan yang dikembangkan kurikulumi tidak berupa
prestasi besar bangsa di masa lalu semata tetapi juga hal-hal yang berkembang pada saat kini
dan akan berkelanjutan ke masa mendatang. Berbagai perkembangan baru dalam ilmu,
teknologi, budaya, ekonomi, sosial, politik yang dihadapi masyarakat, bangsa dan ummat
manusia dikemas sebagai konten pendidikan. Konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa
kini memberi landasan bagi pendidikan untuk selalu terkait dengan kehidupan masyarakat
dalam berbagai aspek kehidupan, kemampuan berpartisipasi dalam membangun kehidupan
bangsa yang lebih baik, dan memposisikan pendidikan sebagai sesuatu yang tidak terlepas dari
lingkungan sosial, budaya, dan alam. Lagi pula, konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa
kini akan memberi makna yang lebih berarti bagi keunggulan budaya bangsa di masa lalu untuk
digunakan dan dikembangkan sebagai bagian dari kehidupan masa kini.

Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan menggunakan apa yang
diperolehnya dari pendidikan ketika mereka telah menyelesaikan pendidikan 12 tahun dan
berpartisipasi penuh sebagai warganegara. Atas dasar pikiran itu maka konten pendidikan yang
dikembangkan dari warian budaya dan kehidupan masa kini perlu diarahkan untuk memberi
kemampuan bagi peserta didik menggunakannya bagi kehidupan masa depan terutama masa
dimana dia telah menyelesaikan pendidikan formalnya. Dengan demikian sikap, ketrampilan
dan pengetahuan yang menjadi konten pendidikan harus dapat digunakan untuk kehidupan
paling tidak satu sampai dua dekade dari sekarang. Artinya, konten pendidikan yang dirumuskan
dalam Standar Kompetensi Lulusan dan dikembangkan dalam kurikulum harus menjadi dasar
bagi peserta didik untuk dikembangkan dan disesuaikan dengan kehidupan mereka sebagai
pribadi, anggota masyarakat, dan warganegara yang produktif serta bertanggungjawab di masa
mendatang.

Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan masa kini dan masa akan
datang bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan pretasi bangsa di masa lalu, serta
kemudian diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga dimensi
kehidupan bangsa, masa lalu-masa sekarang-masa yang akan datang, menjadi landasan filosofis
pengembangan kurikulum. Pewarisan nilai dan pretasi bangsa di masa lampau memberikan
dasar bagi kehidupan bangsa dan individu sebagai anggota masyarakat, modal yang digunakan
dan dikembangkan untuk membangun kualitas kehidupan bangsa dan individu yang diperlukan
bagi kehidupan masa kini, dan keberlanjutan kehidupan bangsa dan warganegara di amsa
mendatang. Dengan tiga dimensi kehidupan tersebut kurikulum selalu menempatkan peserta
didik dalam lingkungan sosial-budayanya, mengembangkan kehidupan individu peserta didik
sebagai warganegara yang tidak kehilangan kepribadian dan kualitas untuk kehidupan masa kini
yang lebih baik, dan membangun kehidupan masa depan yang lebih baik lagi.
Adapun Landasan Yuridis Kurikulum Adalah Sebagai Berikut:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. PP No. 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas PP No. 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan;
3. PP No. 19 tahun 2017 tentang Guru;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala sekolah / madrasah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan.
7. Permendiknas Nomor 63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan.
8. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelanggaraan Pendidikan.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2014 tentang Implementasi Kurikukulum 2013.
10. Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti
11. Panduan Kerja Kepala Sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidkan Dan Menengah 2017
12. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pada K13 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
13. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 14 Tahun 2019
Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .
14. Permendikbudristek No.5 tahun 2022 Tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
15. Permendikbudristek No.7 tahun 2022 Tentang Standar Isi Pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
16. Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022 Tentang Standar Proses Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
17. Permendikbudristek No. 21 Tahun 2022 Tentang Standar Penilaian Pendidikan
Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
18. Permendikbudristek No.56 tahun 2022 Pedoman Penetapan Kurikulum dalam
Rangka Pemulihan Pembelajaran
19. Keputusan Kepala BSKAP No 033/H/KR/2022 Tahun 2022 Tentang Capaian
Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini jenjang Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka
20. Keputusan Kepala BSKAP No 009/H/KR/2022 Tahun 2022 Tentang Dimensi,
Elemen dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka
21. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 262/M/2022 Tentang perubahan Atas Keputusan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang
Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
22. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang Nomor
421/9082.PSD/2022 Tentang Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksanaan
Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Melalui Jalur Mandiri Jenjang
Sekolah Dasar (SD) Diknas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran
2022/2023.
23. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang Nomor
420/3669.SKR/2023 Tanggal 13 Juni 2023 Tentang Kalender Pendidikan
PAUD, SD dan SMP di Lingkungan Kab. Deli Serdang TP. 2023/2024.
24. Peraturan Bupati Deli Serdang Nomor 29 Tahun 2023 Tentang
Penyelenggaraan Muatan Lokal Budaya Deli Serdang Pada Satuan Pendidikan
Jenjang Pendidikan Dasar di Kabupaten Deli Serdang.
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum

Tujuan Pengembangan Kurikulum UPT SPF SDN 101777 Saentis tahun


pelajaran 2023-2024 yaitu ini untuk memberikan acuan kepada kepala sekolah, guru,
dan tenaga kependidikan lainnya yang ada di sekolah dalam megembangkan program-
program yang akan dilaksanakan. Selain itu, Kurikulum UPT SPF SDN 101777 Saentis
disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk : 1)belajar untuk
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, 2) belajar untuk memahami dan
menghayati, 3) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, 4) belajar
untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan 5) belajar untuk membangun
dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif efektif dan
menyenangkan.

Kemudian, Kurikulum dibuat dengan tujuan agar pendidikan di Indonesia bisa


seperti pendidikan di negara maju lainnya di mana siswa diberikan kebebasan dalam
memilih apa yang diminatinya dalam pembelajaran, Yang mana pada hakikatnya
kurikulum harus berfokus pada peserta didik yang belajar sesuai dengan tingkatannya. Jadi
setiap guru pun tidak akan terburu-buru dalam memberikan setiap pembelajaran. Hal ini
akan membawa dampak positif tentunya karena apa yang dibutuhkan oleh siswa akan
dapat dipenuhi oleh guru melalui pembelajaran.
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional Sekolah
Pengembangan kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum UPT SPF SDN 101777 Saentis
tahun pelajaran 2023-2024 dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan
pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.

1. Beragam dan terpadu


Kurikulum UPT SPF SDN 101777 Saentis tahun pelajaran 2023-2024 dikembangkan
dengan memperhatikan kebutuhan nasional sesuai tujuan pendidikan, keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta
menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen
muatan wajib dan muatan lokal.
2. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum UPT SPF SDN 101777 Saentis tahun pelajaran 2023-2024 dikembangkan
atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang
secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan
pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
3. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan Kurikulum UPT SPF SDN 101777 Saentis tahun pelajaran 2023-
2024 pada dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk
menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya
kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara hard skills dan
soft skills pada setiap kelas antarmata pelajaran, dan memperhatikan kesinambungan
hard skills dan soft skills antarkelas
4. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap,
pengetahuan, dan keterampilan), bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang
direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar jenjang pendidikan
5. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum UPT SPF SDN 101777 Saentis tahun pelajaran 2023-2024 diarahkan
pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta
didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara
unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya
6. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum UPT SPF SDN 101777 Saentis tahun pelajaran 2023-2024 dikembangkan
dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk membangun
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan
daerah saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan prinsip Bhinneka Tunggal
Ika dalam kerangka NKRI.
Prinsip pembelajaran kurikulum merupakan salah satu kerangka dasar yang
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Sehingga Satuan pendidikan melaksanakan
pembelajaran sesuai kurikulum merdeka diharapkan mengacu pada prinsip tersebut.
Kemendikbudristek menetapkan prinsip pembelajaran yang ditulis di panduan
pembelajaran dan asesmen pendidikan.

Adapun prinsip dan hal yang perlu diperhatikan dalam implementasinya sebagai berikut:

1. Kondisi Peserta Didik

Melakukan analisis terhadap kondisi, latar belakang, tahap perkembangan dan


pencapaian peserta didik sebelumnya dan melakukan pemetaan. Melihat tahap
perkembangan sebagai kontinum yang berkelanjutan sebagai dasar merancang
pembelajaran dan asesmen dan Menganalisis lingkungan sekolah, sarana dan prasarana
yang dimiliki peserta didik, pendidik dan sekolah untuk mendukung kegiatan
pembelajaran.

2. Pembelajar Sepanjang Hayat

Mempertimbangkan berbagai stimulus yang bisa digunakan dalam pembelajaran,


Memberikan kesempatan kolaborasi, memberikan pertanyaan pemantik dan mengajarkan
pemahaman bermakna dan Pembelajaran yang sarat dengan umpan balik dari pendidik
dan peserta didik ke peserta didik.

3. Holistik

Menggunakan berbagai metode pembelajaran mutakhir yang mendukung terjadinya


perkembangan kompetensi seperti belajar berbasis inkuiri, berbasis projek, berbasis
masalah, berbasis tantangan, dan metode pembelajaran diferensiasi.Melihat berbagai
perspektif yang mendukung kognitif, sosial emosi, dan spiritual.
BAB II

TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Tujuan Pendidikan

Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar


menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. 
Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.

B. Visi Sekolah

Berdasarkan hasil musyawarah dengan semua warga sekolah yang terkait, maka
visi sekolah yang dirumuskan yaitu:
“MEMBENTUK PESERTA DIDIK YANG BERPRESTASI, DISIPLIN,
BERKEPRIBADIAN DAN BERWAWASAN IPTEK YANG DILANDASI IMAN
DAN TAQWA SERTA MEMILIKI KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN”

C. Misi Sekolah

Untuk mewujudkan visi tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya yang dapat dilakukan
antara lain:
1. Menanamkan Sikap Hidup Disiplin Baik di Sekolah, di Lingkungan Keluarga, Maupun
di lingkungan Masyarakat.

2. Meningkatkan Gemar Membaca.


3. Mengembangkan bidang ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4. Melaksanakan Pengembangan Bidang Agama.
5. Menciptakan Siswa yang memiliki profil pelajar Pancasila.
6. Menciptakan Sekolah yang Rindang dan Nyaman Untuk Belajar.
7. Menggalang Partisipasi Masyarakat Melalui Gerakan Masyarakat Peduli Pendidikan
(GMPP), Dunia Usaha dan Industri.
8. Mewujudkan Pola Hidup Bersih, Sehat dan nyaman Melalui Pendidikan Lingkungan
Hidup.
9. Menghasilkan Siswa Yang Peduli Terhadap Lingkungan.

D. Tujuan Sekolah

1. Terwujudanya lulusan yang unggul dalam bidang akademik dan non akademik serta
berkarakter pancasila.
2. Tecapainya lulusan peserta didik 100% dan untuk semua mata pelajaran Ujian
Sekolah rata-rata minmal 75
3. Tercapainya peserta didik mengikuti lomba minimal tingkat kecamatan hingga
sampai tingkat internasional.
4. Terwujudanya pendidikan yang menjamin hak belajar bagi setiap peserta didik.
5. Terwujudnya pendidikan menggunakan pendekatan atau model yang beragam
6. Terlaksananya kegiatan belajar mengajar dengan menumbuhkan pendidikan karakter
untuk semua mata pelajaran.
BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum Operasional Sekolah


1. Struktur Kurikulum Merdeka
Struktur kurikulum mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan pendekatan
mata pelajaran. Proporsi beban belajar di Sekolah Dasar terbagi menjadi 2 (dua) yaitu:
pembelajaran intrakurikuler; dan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dialokasikan
sekitar 20% (dua puluh persen) beban belajar pertahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik
muatan maupun waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek harus mengacu pada capaian profil
pelajar pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian
pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan projek dapat
dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila
dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus
sama.
Tabel 3.1. Alokasi waktu mata pelajaran SD kelas I, II, IV dan V
1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Mata Kelas I Kelas II Kelas IV Kelas V
pelajara
n Aloka Aloka
si si
Alo
Intrak Alokasi Intrak Alokasi
kasi Aloka Aloka
urikul Intrakuri urikul Alokasi Intrakuri
P5 Total JP si P5 Total JP si P5
er Per kuler Per er Per P5 Per Total JP kuler Per Total JP
Per Per Per Per Per
Tahu Tahun Tahu Tahun Per Tahun Tahun Per Tahun
Tah Tahun Tahun Tahun Tahun
n (Minggu) n (Minggu)
un
(Min (Min
ggu) ggu)
Pendi
dikan
Aga
ma
Islam
1
dan
Budi 108 (3) 36 1144
Peker 10
ti* 108 108 3
36 144 36 144 8 144
(3) (3) 6
(3)

Pendidik 144 36 180 144 36 180 14 3 180


an (4) (4) 4 6
Pancasila (4)
144 (4) 36 180

Bahasa
Indonesi
a

252 (7) 72
21
216 216 3
72 288 36 252 6 252
(6) (6) 6
(6)

324

Matemat 144 36 180 180 36 216 18 3 216


ika (4) (5) 0 6
(5)

180 (5) 36
216

IPAS

18
180 3
- - - - - - 36 216 0 216
(5) 6
(5)

Pendi
dikan
Jasm
ani
Olahr
aga
dan 108 (3) 36
10
Kese 108 3
108 36 144 8 144
hatan 36 144 (3) 6
(3) (3)

144
Seni dan
Budaya :
* Seni
Tari
* Seni
Rupa
10
108 3
36 144 8 144
108 (3) 36 144 (3) 6
(3)

108 (3) 36 144

Bahasa
Inggris
72 72
72* 72 (2) *** - 72*** 72* 72 72*
(2) - (2) - -
** ** (2) *** **
*** ***

Mulok
Budaya
Deli 72
72 72
Serdang 72* 72 (2) *** - 72*** 72* (2) 72*
(2) - (2) - -
** ** ** **
*** ***
*

Total:
828 (23) 252 1080 1044 252 129 1044 2 129
(29) 6 (29) 5 6
2
900 ( 25) 252 1.152
a. Struktur Kurikulum 2013
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk
kurikulum UPT SPF SDN 101777 Saentis pengorganisasian Kompetensi Dasar dilakukan
melalui pendekatan terintegrasi (integrated curriculum). Berdasarkan pendekatan ini maka
terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang mengintegrasikan konten mata
pelajaran IPA dan IPS di kelas III ke dalam mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,
PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Dengan pendekatan ini maka struktur Kurikulum UPT SPF SDN 101777 Saentis menjadi lebih
sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang.
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk
mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran
dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu
untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep
pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem
pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum
yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam
sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester. Struktur kurikulum adalah juga
gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang peserta didik dalam
menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum
menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar seorang peserta didik yaitu apakah
mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah
kurikulum memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan.
Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, dan beban belajar.

Tabel 3.2
Sturktur Kurikulum 2013
Alokasi Waktu

No Mata Pelajaran Belajar Perminggu

III VI

Kelompok A

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4


2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 6 5

3 Bahasa Indonesia 10 7

4 Matematika 6 6

5 Ilmu Pengetahuan Alam - 3

6 Ilmu Pengetahuan Sosial - 3

Kelompok B

1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4

2 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 4 4

3 Bahasa Inggris 4 4

Jumlah Alokasi Waktu Perminggu 34 36

Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas III di atas dapat diterapkan dalam
pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni,
budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni
Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga
serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan.
Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan dilakukan
juga terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran. Penyederhanaan dilakukan dengan
menghilangkan Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan
antarmata pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia
perkembangan psikologis peserta didik.
Di kelas VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan memiliki Kompetensi
Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran Kompetensi Dasar IPA dan IPS,
sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam berbagai tema.
Oleh karena itu, proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran
terintegrasi dalam berbagai tema.
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum
diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler UPT SPF SDN 101777 Saentis antara lain
Pramuka (Wajib), dan Usaha Kesehatan Sekolah. Mata pelajaran Kelompok A adalah
kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran
Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh
pemerintah daerah. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai
dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut.

B. Muatan Kurikulum Operasional Sekolah


Muatan Kurikulum UPT SPF SDN 101777 Saentis meliputi sejumlah mata pelajaran
yang kedalamanya merupakan beban belajar bagi siswa pada satuan pendidikan. Muatan
Kurikulum memuat sejumlah mata pelajaran dan muatan lokal serta kegiatan
pengembangan diri yang tidak termasuk kepada struktur kurikulum dan diberikan diluar
tatap muka. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk
ke dalam isi kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar Nasional Pendidikan
menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan
diuntungkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan semester sesuai dengan Satandar
Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas kompetensi dasar dam
kompensi inti.

1. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada siswa
sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata
pelajaran ditentukan oleh keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan
pendidikan. Metode dan pendekatan pada mata pelajaran tergantung pada ciri khas dan
karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan pada kondisi yang
tersedia di sekolah.Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan
pilihan pada setaiap satua pendidikan.
A. Pendidikan Agama Islam
Tujuan :
● Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman
peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang
terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
● Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur,
adil, etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan
sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.

B. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
i. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
ii. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi.
iii. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
iv. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.

C. Bahasa Indonesia
Tujuan
i. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis.
ii. Menghargai dn bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara
iii. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan.
iv. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
serta kematangan emosional dan sosial.
v. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa.
vi. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya
dan intelektual manusia Indonesia.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.

D. Matematika
Tujuan:
i. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah.
ii. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika.
iii. Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh.
iv. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah.
v. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018

E. Ilmu Pengetahuan Alam


Tujuan:
i. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, kehidupan dan keteraturan alam ciptanya-Nya.
ii. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
iii. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat.
iv. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memacahkan masalah dan membuat keputusan.
v. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memlihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam.
vi. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
vii. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.

F. Ilmu Pengetahuan Sosial


Tujuan:
i. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya.
ii. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
iii. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
iv. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan bekompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.
G. Seni Budaya dan Prakarya
Tujuan :
i. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakarya.
ii. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan prakarya.
iii. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan prakarya.
iv. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya dalam tingkat
lokal, regional, maupun global.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.

H. Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan


Tujuan :
i. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan
dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.
ii. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
iii. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
iv. Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai
yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
v. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,
percaya diri dan demokratis.
vi. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang
lain dan lingkungan.
vii. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola
hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018
I. Bahasa Inggris
Tujuan :
1. Mengembangkan kompetensi komunikasi dalam bahasa Inggris dengan
berbagai teks multimodal (lisan, tulisan, visual, audiovisual)
2. Mengembangkan kompetensi interkultural untuk memahami dan
menghargai perspektif, praktik, dan produk budaya Indonesia dan budaya
asing.
3. Mengembangkan kepercayaan diri untuk berekspresi sebagai individu yang
mandiri dan bertanggung jawab.
4. Mengembangkan keterampilan bernalar kritis dan kreatif.

J. Mulok Budaya Deli Serdang


Tujuan :
1. Muatan Lokal Budaya Deli Serdang bertujuan untuk melestarikan,
mengembangkan, dan mengkreasikan budaya Deli Serdang.
2. Menumbuh kembangkan pengetahuan dan ketertarikan peserta didik
untuk melestarikan budaya yang ada di Deli Serdang.
Landasan Yuridis Muatan Lokal Budaya Deli Serdang terdapat pada Peraturan
Bupati Deli Serdang Nomor 29 Tahun 2023 Tentang Penyelenggaraan Muatan
Lokal Budaya Deli Serdang Pada Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar
di Kabupaten Deli Serdang.
2. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru. Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi
dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang yang dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada
mata pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan dengan cara :
a. Identifikasi
● Daya dukung dan potensi
● Bakat dan minat siswa.
b. Pemetaan
● Jenis layanan pengembangan diri
● Petugas yang melayani
● Siswa yang dilayani
c. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan Program
(Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang dikembangkan, Materi Pokok,
Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar).
● Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
● Monitoring Pelaksanan
● Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
● Analisis hasil penilaian (berbasis data, propesional, realitis, valid, transparan
dan akuntable)
● Pelaporan : Umum dalam format raport
Rinci dalam buku laporan pengembangan diri.

Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti :


1. Kegiatan Ektrakurikurer
Tujuan
⮚ Menumbuh kembangkan sikap-sikap kewiraan kepada peserta didik, seperti sikap
kesatria, suka menolong tanpa pamrih, berani dan bertanggung jawab.
⮚ Mengembangkan potensi dan minat peserta didik, sehingga lebih aktif dan kreatif,
mencintai alam sekitar, dan dapat menjadi contoh penggerak pembangunan mental di
sekitar lingkungannya
2. Kegiatan Pembiasaan
Guna mengembangkan nilai religi,nilai-nilai sportifitas kehidupan berbangsa
dan bernegara pembentukan karakter siswa dilakukan melalui :
a. Pembiasaan Rutin
Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas maupun di
sekolah.Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam kegiatan rutin di UPT
SPF SDN 101777 Saentis adalah sebagai berikut:
▪ Upacara bendera setiap hari senin
▪ Berdoa sebelum dan sesudah belajar
▪ Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk kelas
▪ Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah belajar
▪ Membaca buku di perpustakaan

b. Terprogram
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada tingkat
kelas maupun tingkat sekolah.
▪ Kegiatan Keagamaan Pesantren kilat
▪ Pekan Kreatifitas dan olahraga
▪ Peringatan Hari Besar Nasional
▪ Karyawisata, darmawisata, study tour
▪ Bina Olimpiade MIPA

c. Spontan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa dibatasi oleh
ruang.
▪ Membiasakan memberi salam
▪ Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
▪ Membiasakan antri
▪ Membiasakan membantu teman yang kena musibah
▪ Berdiskusi dengan baik dan benar
3. Kegiatan Keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang lebih
mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan yang lain
kepada siswanya.
a. Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
b. Mentaati tatatertib yang berlaku di sekolah
c. Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih
d. Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal
e. Memberi contoh penampilan sederhana
f. Menanamkan budaya membaca
g. Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah
h. Memuji hasil kerja siswa yang baik
4. Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme
a. Peringatan Hari Kemerdekaan RI
b. Peringatan Hari Pahlawan
c. Peringatan Hari Pendidikan Nasional
5. Pengembangan Potensi dan Ekpresi Diri
Pengembangan dan Potensi dan Ekspresi Diri yang dikembangkan di UPT SPF SDN
101777 Saentis adalah keterampilan yang disesuaikan dengan kemampuan potensi sumber
daya sekolah seperti :
a. Program Permainan Edukatif
b. Program Mengambar

3. Beban Belajar
A. Beban Ajar Kurikulum Merdeka
Beban belajar di UPT SPF SDN 101777 Saentis kelas I 30 jam dan kelas II yaitu 32 Jam
sedangkan untuk kelas IV dan kelas V yaitu 36 jam setiap minggu. Jam belajar UPT SPF SDN
101777 Saentis adalah 35 menit. Berikut Tema-Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
yang cocok untuk jenjang SD pada UPT SPF SDN 101777 Saentis yaitu:
- Gaya Hidup Berkelanjutan
- Bhineka Tunggal Ika
- Bangunlah Jiwa dan Raganya
- Rekayasa dan Teknologi
- Kewirausahaan
B. Beban Ajar Kurikulum 2013
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar
selama satu semester. Beban belajar di UPT SPF SDN 101777 Saentis III 34 jam setiap
minggu sedangkan untuk kelas VI 36 jam setiap minggu. Jam belajar UPT SPF SDN 101777
Saentis adalah 35 menit. Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah
Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses
pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan
waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta
didik perlu latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses
pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta
didik sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang
sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu
bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil
belajar.
Tabel 3.3 Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan
UPT SPF SDN 101777 Saentis TP 2023/2024
Satu jam Minggu
Jumlah jam
pembelajaran Efektif Waktu pembelajaran per
Kelas pembelajaran
tatap per tahun tahun
Per Minggu
muka/menit ajaran
1 35 30 37 1.110 jam pembelajaran
(38.850 menit)
2 35 32 37 1.184 jam pembelajaran
(41.440 menit)
1.258 jam pembelajaran
3 35 34 37
(44.030 menit)
4 35 36 37 1.332 jam pembelajaran
(46.620 menit)
5 35 36 37 1.332 jam pembelajaran
(46.620 menit)
1.406 jam pembelajaran
6 35 36 37
(49.210 menit)
Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak berstruktur maksimum 40%
dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
Contoh mata pelajaran IPA dalam satu minggu 4 jam pelajaran Untuk tatap muka 60 %
Contoh perhitungan pemberian tugas.
4 x 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 140 menit = 56 menit jadi untuk
pemberian tugas hanya 56 menit per minggu.
Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah stara dengan satu jam tatap
muka. Empat jam praktek di luar sekolah stara dengan dua jam tatap muka.
Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan jenis pengembangan
yang di pilih.

4. Penilaian
A. Asesmen Kurikulum Merdeka
Model asesmen kurikulum merdeka memiliki beberapa model yang dapat pendidik
implementasikan dalam proses pembelajaran, yang meliputi asesmen dignostik, asesmen
formatif, dan juga asesmen sumatif.

B. Penilaian Kurikulum 2013


Sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan
dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup:
penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat
kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah.

5. Ketuntasan Belajar
A. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Setiap satuan pendidikan dan pendidik akan menggunakan alur Tujuan Pembelajaran dab
Modul Ajar yang berbeda, oleh karena itu untuk mengidentifikasi ketercapaian tujuan
pembelajaran, pendidik akan menggunakan kriteria yang berbeda baik dalam angka kuantitatif
atau kualitatif sesuai dengan karakteristik: a) tujuan pembelajaran, b) aktivitas pembelajaran, c)
assesmen yang dilaksanakan.
Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran diturunkan dari indikator assesmen
suatutujuan pembelajaran yang mencerminkan ketercapaian kompetensi pada tujuan
pembelajaran. Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran berfungsi untuk merefleksikan proses
pembelajaran dan mendiagnosis tingkat penguasaan kompetensi peserta didik agar pendidik
dapat memperbaiki proses pembelajaran dan atau memberikan intervensi pembelajaran yang
sesuai kepada peserta didik. Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran tidak menjadi standar
minimum yang harus dicapai peserta didik.
Setiap peserta didik mungkin berada pada kriteria pencapaian yang berbeda, dengan
demikian kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran menjadi sumber informasi atau data bagi
pendidik untuk menentukan tindak lanjut penyesuaian pembelajaran sesuai kondisi peserta
didik. Pada Kurikulum Merdeka tidak ada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

B. Ketuntasan belajar (kkm) di Kurikulum 2013


Ketuntasan Belajar Minimal yang selanjutnya disebut KBM adalah kriteria ketuntasan
belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi dasar, dengan
mempertimbangkan kompleksitas/keluasan dan kedalaman, daya dukung/kondisi satuan
pendidikan dan karekteristik peserta didik. Ketuntasan Belajar adalah tingkat minimal
pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan
substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan Belajar terdiri
atas ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar.
Ketuntasan penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat
penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di atasnya,
sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam
setiap semester, setiap tahun ajaran, dan tingkat satuan pendidikan. Ketuntasan Belajar untuk
sikap (KD pada KI-1 dan KI-2) ditetapkan dengan predikat Baik (B). Sedangkan nilai
ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam bentuk angka 0 – 100.
KKM dirumuskan di awal tahun pelajaran.
KKM
No Mata Pelajaran
Kelas III Kelas VI
1 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 70 70
2 Pendidikan Kewarganegaraan 70 70
3 Bahasa Indonesia 70 70
4 Matematika 65 70
5 IPA 70
6 IPS 70
7 PJOK 70 70
8 SBdP 70 70
9 Mulok 70 70
Ketuntasan belajar minimal adalah batas minimal tahapan pencapaian kompetensi
kurikulum yang harus ditempuh oleh peserta didik untuk dapat mengikuti tahapan / proses
pembelajaran pada KI, KD dan materi berikutnya.
Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Minimal di UPT SPF SDN 101777 Saentis

Untuk mengetahui ketuntasan belajar dilakukan dengan penilaian. Untuk penilaian


pengetahuan terdiri dari penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester
dan penilaian akhir tahun. Penilaian Harian dilakukan dalam bentuk tes tertulis, lisan, atau
penugasan. Penilaian harian tertulis direncanakan berdasarkan pemetaan KD dalam proses
pembelajaran yang dilaksanakan minimal satu kali dalam satu tema untuk setiap KD muatan
pelajaran. Hal itu memungkinkan penilaian harian dilakukan untuk KD satu muatan pelajaran
atau gabungan KD-KD beberapa muatan pelajaran sesuai kebutuhan. Sebelum menyusun soal-
soal tes tertulis, guru perlu membuat kisi-kisi soal. Apabila tes tertulis dilakukan untuk
mencapai KD satu muatan pelajaran, soal-soal dibuat per muatan pelajaran. Soal-soal tes tertulis
dapat juga dibuat terpadu untuk beberapa muatan pelajaran. Penilaian harian berfungsi untuk
perbaikan pembelajaran dan juga sebagai salah satu bahan untuk pengolahan nilai rapor. Nilai
pengetahuan yang diperoleh dari penilaian harian (NPH) merupakan nilai rerata yang ditulis
dengan menggunakan angka pada rentang 0-100.
Penilaian tengah semester dilaksanakan setelah menyelesaikan separuh dari jumlah tema
dalam satu semester atau setelah 8-9 minggu belajar efektif. PTS berbentuk tes tulis dan
berfungsi untuk perbaikan pembelajaran selama setengah semester serta sebagai salah satu
bahan pengolahan nilai rapor. Soal atau instrumen PTS disusun berdasarkan muatan pelajaran
sesuai dengan KD yang dirakit secara terintegrasi. Nilai pengetahuan yang diperoleh dari PTS
(NPTS) merupakan nilai tengah semester dan penulisannya menggunakan angka pada rentang 0-
100.
Penilaian akhir semester (PAS) dan penilaian akhir tahun (PAT) dilaksanakan setelah
menyelesaikan seluruh tema dalam satu semester belajar efektif. Penilaian akhir semester/tahun
untuk aspek pengetahuan dilakukan dengan teknik tes tertulis yang berfungsi untuk mengukur
pencapaian hasil pembelajaran selama satu semester serta sebagai salah satu bahan pengisian
rapor.
Instrumen penilaian akhir semester/tahun untuk aspek pengetahuan disusun berdasarkan
muatan pelajaran sesuai dengan karakteristik KD. Nilai dari penilaian akhir semester ditulis
NPAS dan nilai dari penilaian akhir tahun ditulis NPAT. Penulisan nilai NPAS dan NPAT
menggunakan angka pada rentang 0-100.
Untuk penilaian keterampilan menggunakan teknik praktik, produk, dan proyek.
Penilaian keterampilan menggunakan teknik praktik mengutamakan penilaian proses yang
dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian
ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik
melakukan tugas tertentu, seperti: menyanyi, praktik ibadah, praktik olahraga, presentasi,
bermain peran, memainkan alat musik, dan membaca. Penilaian produk meliputi penilaian
kemampuan peserta didik dalam menghasilkan produk-produk, teknologi, dan seni. Penilaian
proyek merupakan penilaian kemapuan peserta didik dalam dalam menghasilkan suatu karya
mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai laporan hasil.
Hasil penilaian praktik, produk, dan proyek menggunakan nilai optimum. Sedangkan
nilai akhir diperoleh dari rerata ketiga penilaian tersebut. Hasil penilaian pengetahuan dan
keterampilan dianalisis untuk memperoleh informasi tentang pencapaian kompetensi peserta
didik. Hasil analisis digunakan untuk mengidentifikasi peserta didik yang sudah mencapai
kriteria ketuntasan minimal (KBM) KD mata/muatan pelajaran. Bagi peserta didik yang belum
mencapai KBM KD, pendidik harus menindaklanjuti dengan remedial, sedangkan bagi peserta
didik yang telah mencapai KBM KD, pendidik dapat memberikan pengayaan.

6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas UPT
SPF SDN 101777 Saentis sebagai berikut :
1. Siswa sudah menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria ketuntasan
belajar minimal pada semua StandarKompetensi Dasar dan indikator.
2. Kehadiran siswa minimal 75%
3. Prilaku, sikap dan budi Pekerti kriteria baik.

TABEL 3.6
STANDAR KRITERIA LULUSAN (SKL)
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

UJIAN SEKOLAH (US)

No. Mata Pelajaran SKL Keterangan

1. Bahasa Indonesia 70
2. Matematika 70
3. Ilmu Pengetahuan Alam 70

Rata-rata

4. Pendidikan Agama 70
5. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 70
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 70
7.
Muatan Lokal 70
8. 70
9. 70

a. Bahasa Inggris

Seni Budaya dan Keterampilan


Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Rata-rata

Sesuai dengan ketentuan PP.19/2005 Pasal 72 Ayat (1),siswa dinyatakan lulus dari
satuan pendidikan dasar setelah :
1. Siswa menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria ketuntasan
belajar minimal pada semua Kompetensi Dasar (KD)Kompetensi Inti (KI) dan
Indikator semua mata pelajaran.
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran, kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribaduian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani olahraga dan kesehatan.
3. Persentasi kehadiran minimal 75%
4. Lulus Ujian Sekolah

7. Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan kecakapan hidup yang dikembangkan di UPT SPF SDN 101777 Saentis dalam
pelaksanannya terintegrasi ke dalam mata pelajaran dan kompetensi Dasar yang sesuai. Ada
pun materi kecakapan hidup yang dikembangkan adalah:
a. Kecakapan pribadi (Personal Skill)
1) Keimanan sebagai makhluk Tuhan
2) Cinta kebenaran, tanggung jawab dan disiplin
3) Cinta lingkungan
4) Menolong diri sendiri
5) Menumbuhkan kepercayaan diri
6) Mengenal fungsi anggota tubuh dan cara mengoptimalkan fungsinya

b. Kecakapan Akademik (Academic Skill)


1) Menggali informasi
2) Mengolah informasi
3) Mengambil keputusan
c. Kecakapan sosial (Social Skill)
1) Komunikasi dengan empati
2) Bekerja sama

8. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global


Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan
keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa,
teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi
pengembangan kompetensi peserta didik. Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan
dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari
semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal. Pendidikan
berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal
lain dan/atau satuan pendidikan nonformal.
BAB IV

CAPAIAN PEMBELAJARAN, TP, ATP, KI dan KD

A. Tujuan Pembelajaran (TP)


Tujuan Pembelajaran pada kurikulum merdeka termuat di dalam capaian pembelajaran. Capaian
pembelajaran dalam kurikulum merdeka merupakan pembaruan dari kompetensi inti dan
kompetensi dasar yang dirancang untuk menguatkan pembelajaran fokus terhadap
pengembangan kompetensi. Capaian pembelajaran berisikan kompetensi serta lingkup materi
yang disusun secara komperhensif berbentuk narasi. Kurikulum merdeka mengatur
pembelajaran sesuai minat dan bakat anak yang dinilai lebih fleksibel dan berkonsentrasi untuk
mengembangkan kemampuan atau kompetensi siswa.

1. CP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI


Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada
setiap fase
▶ Fase A Kelas I dan II
Pada akhir Fase A, pada elemen Al-Qur’an-Hadis peserta didik dapat mengenal huruf hijaiah
dan harakatnya, huruf hijaiah bersambung, dan mampu membaca surah-surah pendek Al-Qur’an
dengan baik. Dalam elemen akidah, peserta didik mengenal rukun iman, iman kepada Allah
melalui nama-namanya yang agung (asmaulhusna) dan mengenal para malaikat dan tugas yang
diembannya. Pada elemen akhlak, peserta didik terbiasa mempraktikkan nilai-nilai baik dalam
kehidupan sehari-hari dalam ungkapan-ungkapan positif baik untuk dirinya maupun sesama
manusia, terutama orang tua dan guru. Peserta didik juga memahami pentingnya tradisi memberi
dalam ajaran agama Islam. Mereka mulai mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya.
Peserta didik juga terbiasa percaya diri mengungkapkan pendapat pribadinya dan belajar
menghargai pendapat yang berbeda. Peserta didik juga terbiasa melaksanakan tugas kelompok
serta memahami pentingnya mengenali kekurangan diri dan kelebihan temannya demi
terwujudnya suasana saling mendukung satu sama lain. Dalam elemen fikih, peserta didik dapat
mengenal rukun Islam dan kalimah syahadatain, menerapkan tata cara bersuci, salat fardu, azan,
ikamah, zikir dan berdoa setelah salat. Dalam pemahamannya tentang sejarah, peserta didik
mampu menceritakan secara sederhana kisah beberapa nabi yang wajib diimani.
▶ Fase B Kelas IV
Pada akhir Fase B, pada elemen Al-Qur’an Hadis peserta didik mampu membaca surah-surah
pendek atau ayat Al-Qur’an dan menjelaskan pesan pokoknya dengan baik. Peserta didik
mengenal hadis tentang kewajiban salat dan menjaga hubungan baik dengan sesama serta
mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pada elemen akidah peserta didik memahami
sifat-sifat bagi Allah, beberapa asmaulhusna, mengenal kitab-kitab Allah, para nabi dan rasul
Allah yang wajib diimani. Pada elemen akhlak, peserta didik menghormati dan berbakti kepada
orang tua dan guru, dan menyampaikan ungkapan-ungkapan positif (kalimah ṫayyibah) dalam
keseharian. Peserta didik memahami arti keragaman sebagai sebuah ketentuan dari Allah Swt.
(sunnatullāh). Peserta didik mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya dan lingkungan
yang lebih luas, percaya diri mengungkapkan pendapat pribadi, memahami pentingnya
musyawarah untuk mencapai kesepakatan dan pentingnya persatuan. Pada elemen fikih, peserta
didik dapat melaksanakan puasa, salat jumat dan salat sunah dengan baik, memahami konsep
balig dan tanggung jawab yang menyertainya (taklīf). Dalam pemahamannya tentang sejarah,
peserta didik mampu menceritakan kondisi Arab pra Islam, masa kanak-kanak dan remaja Nabi
Muhammad saw. hingga diutus menjadi rasul, berdakwah, hijrah dan membangun Kota
Madinah.
▶ Fase C Kelas V
Pada akhir Fase C, pada elemen Al-Qur’an Hadis peserta didik mampu membaca, menghafal,
menulis, dan memahami pesan pokok surah-surah pendek dan ayat Al-Qur’an tentang
keragaman dengan baik dan benar. Pada elemen akidah, peserta didik dapat mengenal Allah
melalui asmaulhusna, memahami keniscayaan peritiwa hari akhir, qadāʾ dan qadr. Pada elemen
akhlak, peserta didik mengenal dialog antar agama dan kepercayaan dan menyadari peluang dan
tantangan yang bisa muncul dari keragaman di Indonesia. Peserta didik memahami arti ideologi
secara sederhana dan pandangan hidup dan memahami pentingnya menjaga kesatuan atas
keberagaman. Peserta didik juga memahami pentingnya introspeksi diri untuk menjadi pribadi
yang lebih baik setiap harinya. Peserta didik memahami pentingnya pendapat yang logis,
menerima perbedaan pendapat, dan menemukan titik kesamaan (kalimah sawā’) untuk
mewujudkan persatuan dan kerukunan. Peserta didik memahami peran manusia sebagai khalifah
Allah di bumi untuk menebarkan kasih sayang dan tidak membuat kerusakan di muka bumi.
Pada elemen fikih, peserta didik mampu memahami zakat, infak, sedekah dan hadiah,
memahami ketentuan haji, halal dan haram serta mempraktikkan puasa sunnah. Pada elemen
sejarah, peserta didik menghayati ibrah dari kisah Nabi Muhammad saw. di masa separuh akhir
kerasulannya serta kisah al-khulafā al-rāsyidūn.

Elemen Fase A Fase B Fase C


Al-Qur’an dan Pendidikan Agama Peserta didik mampu Peserta didik mampu
Hadis Islam dan Budi Pekerti membaca surah-surah membaca, menghafal,
menekankan pendek atau ayat Al- menulis, dan
kemampuan mengenal Qur’an dan memahami pesan
huruf hijaiah dan menjelaskan pesan pokok surah-surah
harakatnya, huruf pokoknya dengan pendek dan ayat Al-
hijaiah bersambung, dan baik. Peserta didik Qur’an tentang
kemampuan membaca mengenal hadis keragaman dengan
surah-surah pendek tentang kewajiban baik dan benar.
AlQur’an dengan baik. salat dan menjaga
hubungan baik dengan
sesama serta mampu
menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Akidah Peserta didik mengenal Peserta didik Peserta didik dapat
rukun iman kepada memahami sifat-sifat mengenal Allah
Allah melalui nama- bagi Allah, beberapa melalui asmaulhusna,
namanya yang agung asmaulhusna, memahami
(asmaulhusna) dan mengenal kitab-kitab keniscayaan peritiwa
mengenal para malaikat Allah, para nabi dan hari akhir, qadāʾ dan
dan tugas yang rasul Allah yang wajib qadr.
diembannya. diimani.
Akhlak Peserta didik terbiasa Pada elemen akhlak, Peserta didik
mempraktikkan nilai- peserta didik mengenal dialog antar
nilai baik dalam menghormati dan agama dan
kehidupan sehari-hari berbakti kepada orang kepercayaan dan
dalam tua dan guru, dan menyadari peluang
ungkapanungkapan menyampaikan dan tantangan yang
positif baik untuk ungkapan-ungkapan bisa muncul dari
dirinya maupun sesama positif (kalimah keragaman di
manusia, terutama orang ṫayyibah) dalam Indonesia. Peserta
tua dan guru. Peserta keseharian. Peserta didik memahami arti
didik juga memahami didik memahami arti ideologi secara
pentingnya tradisi keragaman sebagai sederhana dan
memberi dalam ajaran sebuah ketentuan dari pandangan hidup dan
agama Islam. Mereka Allah Swt. memahami
mulai mengenal norma (sunnatullāh). Peserta pentingnya menjaga
yang ada di lingkungan didik mengenal norma kesatuan atas
sekitarnya. Peserta didik yang ada di keberagaman. Peserta
juga terbiasa percaya lingkungan sekitarnya didik juga memahami
diri mengungkapkan dan lingkungan yang pentingnya
pendapat pribadinya dan lebih luas, percaya diri introspeksi diri untuk
belajar menghargai mengungkapkan menjadi pribadi yang
pendapat yang berbeda. pendapat pribadi, lebih baik setiap
Peserta didik juga memahami pentingnya harinya. Peserta didik
terbiasa melaksanakan musyawarah untuk memahami
tugas kelompok serta mencapai kesepakatan pentingnya pendapat
memahami pentingnya dan pentingnya yang logis, menerima
mengenali kekurangan persatuan. perbedaan pendapat,
diri dan kelebihan dan menemukan titik
temannya demi kesamaan (kalimah
terwujudnya suasana sawāʾ) untuk
saling mendukung satu mewujudkan
sama lain. persatuan dan
kerukunan. Peserta
didik memahami
peran manusia
sebagai khalifah Allah
di bumi untuk
menebarkan kasih
sayang dan tidak
membuat kerusakan
di muka bumi.
Fikih Peserta didik mampu Pada elemen fikih, Pada elemen fikih,
mengenal rukun Islam peserta didik dapat peserta didik mampu
dan kalimah melaksanakan puasa, memahami zakat,
syahadatain, salat jumat dan salat infak, sedekah dan
menerapkan tata cara sunah dengan baik, hadiah, memahami
bersuci, salat fardu, memahami konsep ketentuan haji, halal
azan, ikamah, zikir dan balig dan tanggung dan haram serta
berdoa setelah salat. jawab yang mempraktikkan puasa
menyertainya (taklīf). sunnah.
Sejarah Peradaban Peserta didik mampu Dalam pemahamannya Pada elemen sejarah,
Islam menceritakan secara tentang sejarah, peserta didik
sederhana kisah peserta didik mampu menghayati ibrah dari
beberapa nabi yang menceritakan kondisi kisah Nabi
wajib diimani. Arab pra Islam, masa Muhammad saw. di
kanak-kanak dan masa separuh akhir
remaja Nabi kerasulannya serta
Muhammad saw. kisah al-khulafā al-
hingga diutus menjadi rāsyidūn.
rasul, berdakwah,
hijrah dan membangun
Kota Madinah.

2. CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA SD


CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA SETIAP FASE
▶ Fase A Kelas I dan II
Mengenal dan menceritakan simbol dan sila-sila Pancasila dalam lambang negara Garuda
Pancasila; mengidentifikasi dan menjelaskan hubungan antara simbol dan sila dalam lambang
negara Garuda Pancasila; menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga dan sekolah;
mengenal aturan di lingkungan keluarga dan sekola; menceritakan contoh sikap mematuhi dan
tidak mematuhi aturan di keluarga dan sekolah; menunjukkan perilaku mematuhi aturan di
keluarga dan sekolah. Menyebutkan identitas dirinya sesuai dengan jenis kelamin, ciri-ciri fisik,
dan hobinya; menyebutkan identitas diri (fisik dan non fisik) keluarga dan temantemannya di
lingkungan rumah dan di sekolah; menceritakan dan menghargai perbedaan baik fisik (contoh :
warna kulit, jenis rambut, dll) maupun nonfisik (contoh: miskin, kaya, dll) keluarga dan teman-
temannya di lingkungan rumah dan sekolah. Mengidentifikasi dan menceritakan bentuk kerja
sama dalam keberagaman di lingkungan keluarga dan sekolah; mengenal ciri-ciri fisik
lingkungan keluarga dan sekolah, sebagai bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI; dan
menyebutkan contoh sikap dan perilaku menjaga lingkungan sekitar serta mempraktikkannya di
lingkungan keluarga dan sekolah.
▶ Fase B Kelas IV
Memahami dan menjelaskan makna sila-sila Pancasila serta menceritakan contoh penerapan sila
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari; menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat; mengidentifikasi aturan di keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar
tempat tinggal serta melaksanakannya dengan bimbingan orang tua dan guru; mengidentifikasi
dan menyajikan hasil identifikasi hak dan kewajiban sebagai anggota keluarga dan sebagai
warga sekolah; dan melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga dan sebagai
warga sekolah. Menjelaskan identitas diri, keluarga, dan teman-temannya sesuai budaya, minat,
dan perilakunya; mengenali dan menyebutkan identitas diri (fisik dan non-fisik) orang di
lingkungan sekitarnya; menghargai perbedaan karakteristik baik fisik (contoh : warna kulit, jenis
rambut, dll) maupun non fisik (contoh : miskin, kaya, dll) orang di lingkungan sekitar;
menghargai kebinekaan suku bangsa, sosial budaya, dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika;
mengidentifikasi dan menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial budaya di
lingkungan sekitar; memahami lingkungan sekitar (RT/RW/desa/kelurahan, dan kecamatan)
sebagai bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI; dan menampilkan sikap kerja sama dalam
berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat
persatuan dan kesatuan.
▶Fase C Kelas V
Memahami dan menyajikan hubungan antarsila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang
utuh; mengidentifikasi dan menyajikan makna nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup
berbangsa dan bernegara; menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat; menganalisis dan menyajikan hasil analisis bentuk-bentuk sederhana norma, aturan,
hak, dan kewajiban dalam kedudukannya sebagai anggota keluarga, warga sekolah, dan bagian
dari masyarakat; menganalisis secara sederhana dan menyajikan hasil analisis pelaksanaan
norma, aturan, hak, dan kewajiban sebagai anggota keluarga, dan warga sekolah; melaksanakan
kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga, warga sekolah, dan bagian dari masyarakat; dan
mempraktikkan membuat kesepakatan dan aturan bersama serta menaatinya dalam kehidupan
sehari-hari di keluarga dan di sekolah. Menganalisis, menyajikan hasil analisis, menghormati,
menjaga, dan melestarikan keragaman budaya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika di
lingkungan sekitarnya; mengenal wilayahnya dalam konteks kabupaten/kota, provinsi sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah NKRI; dan membangun kebersamaan, persatuan,
dan berkontribusi menciptakan kenyamanan di sekolah dan lingkungan sekitar.
Capaian Berdasarkan Elemen
Elemen Fase A Fase B Fase C
Pancasila Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
mengenal dan memahami dan memahami dan
menceritakan simbol menjelaskan makna sila- menyajikan
dan sila-sila Pancasila sila Pancasila serta hubungan antarsila
dalam lambang negara menceritakan contoh dalam Pancasila
Garuda Pancasila. penerapan sila Pancasila sebagai suatu
Peserta didik mampu dalam kehidupan sehari- kesatuan yang utuh.
mengidentifikasi dan hari sesuai dengan Peserta didik mampu
menjelaskan hubungan perkembangan dan konteks mengidentifikasi dan
antara simbol dan sila peserta didik. Peserta didik menyajikan makna
dalam lambang negara mampu menerapkan nilai- nilai-nilai Pancasila
Garuda Pancasila. nilai Pancasila di sebagai pandangan
Peserta didik mampu lingkungan keluarga, hidup berbangsa dan
menerapkan nilainilai sekolah, dan masyarakat. bernegara. Peserta
Pancasila di didik mampu
lingkungan keluarga menerapkan nilai-
dan sekolah nilai Pancasila di
lingkungan keluarga,
sekolah, dan
masyarakat.
Undang-Undang Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
Dasar Negara mengenal aturan di mengidentifikasi aturan di menganalisis dan
Republik lingkungan keluarga keluarga, sekolah, dan menyajikan hasil
Indonesia Tahun dan sekolah. Peserta lingkungan sekitar tempat analisis bentuk-
1945 didik mampu tinggal serta bentuk sederhana
menceritakan contoh melaksanakannya dengan norma, aturan, hak,
sikap mematuhi dan bimbingan orang tua dan dan kewajiban dalam
tidak mematuhi aturan guru. Peserta didik mampu kedudukannya
di keluarga dan mengidentifikasi dan sebagai anggota
sekolah. Peserta didik menyajikan hasil keluarga, warga
mampu menunjukkan identifikasi hak dan sekolah, dan bagian
perilaku mematuhi kewajiban sebagai anggota dari masyarakat.
aturan di keluarga dan keluarga dan sebagai warga Peserta didik mampu
sekolah. sekolah. Peserta didik menganalisis secara
melaksanakan kewajiban sederhana dan
dan hak sebagai anggota menyajikan hasil
keluarga dan sebagai warga analisis pelaksanaan
sekolah. norma, aturan, hak,
dan kewajiban
sebagai anggota
keluarga, dan warga
sekolah. Peserta
didik melaksanakan
kewajiban dan hak
sebagai anggota
keluarga, warga
sekolah, dan bagian
dari masyarakat.
Peserta didik mampu
mempraktikkan
membuat
kesepakatan dan
aturan bersama serta
menaatinya dalam
kehidupan sehari-hari
di keluarga dan di
sekolah.
Bhinneka Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
menyebutkan identitas menjelaskan identitas diri, menganalisis,
Tunggal Ika dirinya sesuai dengan keluarga, dan teman- menyajikan hasil
jenis kelamin, ciri-ciri temannya sesuai budaya, analisis,
fisik, dan hobinya. minat, dan perilakunya. menghormati,
Peserta didik mampu Peserta didik mampu menjaga, dan
menyebutkan identitas mengenali dan melestarikan
diri (fisik dan non menyebutkan identitas diri keragaman budaya
fisik) keluarga dan (fisik dan non-fisik) orang dalam bingkai
teman-temannya di di lingkungan sekitarnya. Bhinneka Tunggal
lingkungan rumah dan Peserta didik mampu Ika di lingkungan
di sekolah. Peserta menghargai perbedaan sekitarnya.
didik mampu karakteristik baik fisik
menceritakan dan (contoh : warna kulit, jenis
menghargai perbedaan rambut, dll) maupun non
baik fisik (contoh : fisik (contoh : miskin,
warna kulit, jenis kaya, dll) orang di
rambut, dll) maupun lingkungan sekitar. Peserta
nonfisik (contoh : didik mampu menghargai
miskin, kaya, dll) kebinekaan suku bangsa,
keluarga dan teman- sosial budaya, dalam
temannya di bingkai Bhinneka Tunggal
lingkungan rumah dan Ika
sekolah.
Negara Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
Kesatuan mengidentifikasi dan mengidentifikasi dan mengenal
Republik menceritakan bentuk menyajikan berbagai wilayahnya dalam
Indonesia kerja sama dalam bentuk keberagaman suku konteks
keberagaman di bangsa, sosial budaya di kabupaten/kota,
lingkungan keluarga lingkungan sekitar. Peserta provinsi sebagai
dan sekolah. Peserta didik mampu memahami bagian yang tidak
didik mampu mengenal lingkungan sekitar terpisahkan dari
ciri-ciri fisik (RT/RW/desa/kelurahan, wilayah NKRI.
lingkungan keluarga dan kecamatan) sebagai Peserta didik mampu
dan sekolah, sebagai bagian tidak terpisahkan membangun
bagian tidak dari wilayah NKRI. Peserta kebersamaan,
terpisahkan dari didik mampu menampilkan persatuan, dan
wilayah NKRI. Peserta sikap kerja sama dalam berkontribusi
didik mampu berbagai bentuk menciptakan
menyebutkan contoh keberagaman suku bangsa, kenyamanan di
sikap dan perilaku sosial, dan budaya di sekolah dan
menjaga lingkungan Indonesia yang terikat lingkungan sekitar.
sekitar serta persatuan dan kesatuan.
mempraktikkannya di
lingkungan keluarga
dan sekolah.
3. CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SETIAP FASE
▶ Fase A Kelas I dan II
Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar, sesuai dengan
tujuan, kepada teman sebaya dan orang dewasa di sekitar tentang diri dan lingkungannya.
Peserta didik menunjukkan minat serta mampu memahami dan menyampaikan pesan;
mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan diskusi sederhana
dalam interaksi antarpribadi serta di depan banyak pendengar secara santun. Peserta didik
mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan
bersastra dengan topik yang beragam. Peserta didik juga mulai mampu mengungkapkan
gagasannya secara lisan dan tulisan dengan sikap yang baik menggunakan katakata yang
dikenalinya sehari-hari.
▶ Fase B Kelas IV
Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar, sesuai dengan
tujuan, kepada teman sebaya dan orang dewasa tentang hal-hal menarik di lingkungan
sekitarnya. Peserta didik menunjukkan minat terhadap teks, mampu memahami dan
menyampaikan gagasan dari teks informatif, serta mampu mengungkapkan gagasan dalam kerja
kelompok dan diskusi, serta memaparkan pendapatnya secara lisan dan tertulis. Peserta didik
mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan
bersastra dengan topik yang beragam. Peserta didik mampu membaca dengan fasih dan lancar.
▶ Fase C Kelas V
Pada akhir fase C, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan
bernalar sesuai dengan tujuan dan konteks sosial. Peserta didik menunjukkan minat terhadap
teks, mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi dan pesan dari paparan
lisan dan tulis tentang topik yang dikenali dalam teks narasi dan informatif. Peserta didik
mampu menanggapi dan mempresentasikan informasi yang dipaparkan; berpartisipasi aktif
dalam diskusi; menuliskan tanggapannya terhadap bacaan menggunakan pengalaman dan
pengetahuannya; menulis teks untuk menyampaikan pengamatan dan pengalamannya dengan
lebih terstruktur. Peserta didik memiliki kebiasaan membaca untuk hiburan, menambah
pengetahuan, dan keterampilan.

Capaian Berdasarkan Elemen


Elemen Fase A Fase B Fase C
Menyimak Peserta didik mampu Peserta didik Peserta didik mampu
bersikap menjadi mampu memahami menganalisis
pendengar yang ide pokok informasi berupa
penuh perhatian. (gagasan) suatu fakta, prosedur
Peserta didik pesan lisan, dengan
menunjukkan minat informasi dari mengidentifikasikan
pada tuturan yang media audio, teks ciri objek dan urutan
didengar serta aural (teks yang proses kejadian dan
mampu memahami dibacakan dan/atau nilai-nilai dari
pesan lisan dan didengar), dan berbagai jenis teks
informasi dari media instruksi lisan yang informatif dan fiksi
audio, teks aural berkaitan dengan yang disajikan dalam
(teks yang dibacakan tujuan bentuk lisan, teks
dan/atau didengar), berkomunikasi. aural (teks yang
instruksi lisan, dan Peserta didik dibacakan dan/atau
percakapan yang mampu memahami didengar) dan audio.
berkaitan dengan dan memaknai teks
tujuan berkomunikasi narasi yang
dibacakan atau dari
media audio.
Membaca dan Peserta didik mampu Peserta didik Peserta didik mampu
Memirsa bersikap menjadi mampu memahami membaca kata-kata
pembaca dan pemirsa pesan dan dengan berbagai pola
yang menunjukkan informasi tentang kombinasi huruf
minat terhadap teks kehidupan sehari- dengan fasih dan
yang dibaca atau hari, teks narasi, indah serta
dipirsa. Peserta didik dan puisi anak memahami informasi
mampu membaca dalam bentuk cetak dan kosakata baru
kata-kata yang atau elektronik. yang memiliki makna
dikenalinya sehari- Peserta didik denotatif, literal,
hari dengan fasih. mampu membaca konotatif, dan kiasan
Peserta didik mampu katakata baru untuk
memahami informasi dengan pola mengidentifikasi
dari bacaan dan kombinasi huruf objek, fenomena, dan
tayangan yang yang telah karakter. Peserta didik
dipirsa tentang diri dikenalinya dengan mampu
dan lingkungan, fasih. Peserta didik mengidentifikasi ide
narasi imajinatif, dan mampu memahami pokok dari teks
puisi anak. Peserta ide pokok dan ide deskripsi, narasi dan
didik mampu pendukung pada eksposisi, serta nilai-
memaknai kosakata teks informatif. nilai yang terkandung
baru dari teks yang Peserta didik dalam teks sastra
dibaca atau tayangan mampu (prosa dan pantun,
yang dipirsa dengan menjelaskan hal- puisi) dari teks
bantuan ilustrasi. hal yang dihadapi dan/atau audiovisual.
oleh tokoh cerita
pada teks narasi.
Peserta didik
mampu memaknai
kosakata baru dari
teks yang dibaca
atau tayangan yang
dipirsa sesuai
dengan topik.
Berbicara dan Peserta didik mampu Peserta didik Peserta didik mampu
Mempresentasikan berbicara dengan mampu berbicara menyampaikan
santun tentang dengan pilihan kata informasi secara lisan
beragam topik yang dan sikap untuk tujuan
dikenali tubuh/gestur yang menghibur dan
menggunakan santun, meyakinkan mitra
volume dan intonasi menggunakan tutur sesuai kaidah
yang tepat sesuai volume dan dan konteks.
konteks. Peserta intonasi yang tepat Menggunakan
didik mampu sesuai konteks. kosakata baru yang
merespons dengan Peserta didik memiliki makna
bertanya tentang mengajukan dan denotatif, konotatif,
sesuatu, menjawab, menanggapi dan kiasan; pilihan
dan menanggapi pertanyaan, kata yang tepat sesuai
komentar orang lain jawaban, dengan norma
(teman, guru, dan pernyataan, budaya;
orang dewasa) penjelasan dalam menyampaikan
dengan baik dan suatu percakapan informasi dengan
santun dalam suatu dan diskusi dengan fasih dan santun.
percakapan. Peserta aktif. Peserta didik Peserta didik
didik mampu mampu menyampaikan
mengungkapkan mengungkapkan perasaan berdasarkan
gagasan secara lisan gagasan dalam fakta, imajinasi (dari
dengan atau tanpa suatu percakapan diri sendiri dan orang
bantuan dan diskusi dengan lain) secara indah dan
gambar/ilustrasi. mematuhi tata menarik dalam bentuk
Peserta didik mampu caranya. Peserta prosa dan puisi
menceritakan didik mampu dengan penggunaan
kembali suatu isi menceritakan kosakata secara
informasi yang kembali suatu kreatif. Peserta didik
dibaca atau didengar; informasi yang mempresentasikan
dan menceritakan dibaca atau gagasan, hasil
kembali teks narasi didengar dari teks pengamatan, dan
yang dibacakan atau narasi dengan topik pengalaman dengan
dibaca dengan topik yang beraneka logis, sistematis,
diri dan lingkungan. ragam. efektif, kreatif, dan
kritis;
mempresentasikan
imajinasi secara
kreatif.
Menulis Peserta didik mampu Peserta didik Peserta didik mampu
menunjukkan mampu menulis menulis teks
keterampilan menulis teks narasi, teks eksplanasi, laporan,
permulaan dengan deskripsi, teks dan eksposisi
benar (cara rekon, teks persuasif dari
memegang alat tulis, prosedur, dan teks gagasan, hasil
jarak mata dengan eksposisi dengan pengamatan,
buku, menebalkan rangkaian kalimat pengalaman, dan
garis/huruf, dll.) di yang beragam, imajinasi;
atas kertas dan/atau informasi yang menjelaskan
melalui media rinci dan akurat hubungan kausalitas,
digital. Peserta didik dengan topik yang serta menuangkan
mengembangkan beragam. Peserta hasil pengamatan
tulisan tangan yang didik terampil untuk meyakinkan
semakin baik. Peserta menulis tegak pembaca. Peserta
didik mampu menulis bersambung. didik mampu
teks deskripsi dengan menggunakan kaidah
beberapa kalimat kebahasaan dan
sederhana, menulis kesastraan untuk
teks rekon tentang menulis teks sesuai
pengalaman diri, dengan konteks dan
menulis kembali norma budaya;
narasi berdasarkan menggunakan
teks fiksi yang dibaca kosakata baru yang
atau didengar, memiliki makna
menulis teks denotatif, konotatif,
prosedur tentang dan kiasan. Peserta
kehidupan sehari- didik menyampaikan
hari, dan menulis perasaan berdasarkan
teks eksposisi tentang fakta, imajinasi (dari
kehidupan sehari- diri sendiri dan orang
hari. lain) secara indah dan
menarik dalam bentuk
prosa dan puisi
dengan penggunaan
kosakata secara
kreatif.

4. Capaian Pembelajaran Matematika


Capaian Pembelajaran Matematika Pada Setiap Fase

▶ Fase A Kelas I dan II


Pada akhir fase A, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan memiliki intuisi bilangan
(number sense) pada bilangan cacah sampai 100, termasuk melakukan komposisi (menyusun)
dan dekomposisi (mengurai) bilangan tersebut. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan
dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 20, dan dapat memahami pecahan setengah dan
seperempat. Mereka dapat mengenali, meniru, dan melanjutkan pola-pola bukan bilangan.
Mereka dapat membandingkan panjang, berat, dan durasi waktu, serta mengestimasi panjang
menggunakan satuan tidak baku. Peserta didik dapat mengenal berbagai bangun datar dan
bangun ruang, serta dapat menyusun dan mengurai bangun datar. Mereka dapat menentukan
posisi benda terhadap benda lain. Peserta didik dapat mengurutkan, menyortir,
mengelompokkan, membandingkan, dan menyajikan data menggunakan turus dan piktogram
paling banyak 4 kategori
▶ Fase B Kelas IV
Pada akhir fase B, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number
sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah sampai 1.000, dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian
bilangan cacah, dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika,
dan dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau obyek sederhana
dan pola bilangan yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai
100. Mereka dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor, masalah
berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan. Mereka dapat membandingkan dan
mengurutkan antar-pecahan, serta dapat mengenali pecahan senilai. Mereka dapat menunjukkan
pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan desimal, dan dapat
menghubungkan pecahan desimal dan perseratusan dengan persen. Peserta didik dapat
mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku, dan dapat menentukan hubungan
antar-satuan baku panjang. Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume
menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah. Peserta didik dapat
mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar dan dapat menyusun (komposisi) dan
mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan satu cara atau lebih jika memungkinkan.
Peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis dan
menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang
(skala satu satuan).
▶Fase C Kelas V
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number
sense) pada bilangan cacah dengan 1.000.000. Mereka dapat melakukan operasi aritmetika pada
bilangan cacah sampai 100.000. Mereka dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai
pecahan, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta melakukan operasi
perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli. Mereka dapat membandingkan dan
mengurutkan bilangan desimal dan mengubah pecahan menjadi desimal. Mereka dapat mengisi
nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan operasi
aritmetika pada bilangan cacah sampai 1000. Mereka dapat menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan KPK dan FPB dan masalah yang berkaitan dengan uang. Mereka dapat
mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola bilangan membesar yang melibatkan
perkalian dan pembagian. Mereka dapat bernalar secara proporsional dan menggunakan operasi
perkalian dan pembagian dalam menyelesaikan masalah sehari-hari dengan rasio dan atau yang
terkait dengan proporsi. Peserta didik dapat menentukan keliling dan luas beberapa bentuk
bangun datar dan gabungannya. Mereka dapat mengonstruksi dan mengurai beberapa bangun
ruang dan gabungannya, dan mengenali visualisasi spasial. Mereka dapat membandingkan
karakteristik antar bangun datar dan antar bangun ruang. Mereka dapat menentukan lokasi pada
peta yang menggunakan sistem berpetak. Peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan,
menyajikan, dan menganalisis data banyak benda dan data hasil pengukuran dalam bentuk
beberapa visualisasi dan dalam tabel frekuensi untuk mendapatkan informasi. Mereka dapat
menentukan kejadian dengan kemungkinan yang lebih besar dalam suatu percobaan acak.
Capaian Berdasarkan Elemen
Elemen Fase A Fase B Fase C
Bilangan Pada akhir fase A, Pada akhir fase B, Pada akhir fase C,
peserta didik peserta didik peserta didik dapat
menunjukkan menunjukkan menunjukkan
pemahaman dan pemahaman dan pemahaman dan
memiliki intuisi intuisi bilangan intuisi bilangan
bilangan (number sense) (number sense) pada (number sense) pada
pada bilangan cacah bilangan cacah sampai bilangan cacah sampai
sampai 100, mereka 10.000. Mereka dapat 1.000.000. Mereka
dapat membaca, membaca, menulis, dapat membaca,
menulis, menentukan menentukan nilai menulis, menentukan
nilai tempat, tempat, nilai tempat,
membandingkan, membandingkan, membandingkan,
mengurutkan, serta mengurutkan, mengurutkan,
melakukan komposisi menggunakan nilai melakukan komposisi
(menyusun) dan tempat, melakukan dan dekomposisi
dekomposisi (mengurai) komposisi dan bilangan tersebut.
bilangan. Peserta didik dekomposisi bilangan Mereka juga dapat
dapat melakukan operasi tersebut. Mereka juga menyelesaikan
penjumlahan dan dapat menyelesaikan masalah yang
pengurangan masalah berkaitan berkaitan dengan
menggunakan benda- dengan uang uang. Mereka dapat
benda konkret yang menggunakan ribuan melakukan operasi
banyaknya sampai 20. sebagai satuan.peserta penjumlahan,
Peserta didik didik dapat melakukan pengurangan,
menunjukkan operasi penjumlahan perkalian, dan
pemahaman pecahan dan pengurangan pembagian bilangan
sebagai bagian dari bilangan cacah sampai cacah sampai 100.000.
keseluruhan melalui 1.000. Mereka dapat Mereka juga dapat
konteks membagi melakukan operasi menyelesaikan
sebuah benda atau perkalian dan masalah yang
kumpulan benda sama pembagian bilangan berkaitan dengan KPK
banyak, pecahan yang cacah sampai 100 dan FPB. Peserta didik
diperkenalkan adalah menggunakan benda- dapat membandingkan
setengah dan benda konkret, dan mengurutkan
seperempat. gambar dan simbol berbagai pecahan
matematika. Mereka termasuk pecahan
juga dapat campuran, melakukan
menyelesaikan operasi penjumlahan
masalah berkaitan dan pengurangan
dengan kelipatan dan pecahan, serta
faktor. Peserta didik melakukan operasi
dapat membandingkan perkalian dan
dan mengurutkan pembagian pecahan
antar-pecahan dengan dengan bilangan asli.
pembilang satu Mereka dapat
(misalnya, 1/2 , 1/ 3 , mengubah pecahan
1/ 4) dan antar- menjadi desimal, serta
pecahan dengan membandingkan dan
penyebut yang sama mengurutkan bilangan
(misalnya, 2/8 , 4/ 8 , desimal (satu angka di
7/ 8 ). Mereka dapat belakang koma)
mengenali pecahan
senilai menggunakan
gambar dan simbol
matematika. Peserta
didik menunjukkan
pemahaman dan
intuisi bilangan
(number sense) pada
bilangan desimal.
Mereka dapat
menyatakan pecahan
desimal persepuluhan
dan perseratusan, serta
menghubungkan
pecahan desimal
perseratusan dengan
konsep persen.
Aljabar Pada akhir Fase A, Pada akhir Fase B, Pada akhir fase C,
peserta didik dapat peserta didik dapat peserta didik dapat
menunjukan mengisi nilai yang mengisi nilai yang
pemahaman makna belum diketahui dalam belum diketahui dalam
simbol matematika "=" sebuah kalimat sebuah kalimat
dalam suatu kalimat matematika yang matematika yang
matematika yang terkait berkaitan dengan berkaitan dengan
dengan penjumlahan penjumlahan dan penjumlahan,
dan pengurangan pengurangan pada pengurangan,
bilangan cacah sampai bilangan cacah sampai perkalian, dan
20 menggunakan 100 (contoh: 10 + … pembagian pada
gambar. Contoh: = 19, 19 - … = 10) bilangan cacah sampai
Peserta didik dapat 1000 (contoh : 10 x …
mengidentifikasi, = 900, dan 900 : … =
meniru, dan 10) Peserta didik
mengembangkan pola dapat
gambar atau obyek mengidentifikasi,
sederhana dan pola meniru, dan
bilangan membesar mengembangkan pola
Peserta didik dapat dan mengecil yang bilangan membesar
mengenali, meniru, dan melibatkan dan mengecil yang
melanjutkan pola bukan penjumlahan dan melibatkan perkalian
bilangan (misalnya, pengurangan pada dan pembagian.
gambar, warna, suara) bilangan cacah sampai Mereka dapat bernalar
100. secara proporsional
untuk menyelesaikan
masalah sehari-hari
dengan rasio satuan.
Mereka dapat
menggunakan operasi
perkalian dan
pembagian dalam
menyelesaikan
masalah sehari-hari
yang terkait dengan
proporsi.
Pengukuran Pada akhir Fase A, Pada akhir Fase B, Pada akhir fase C,
peserta didik dapat peserta didik dapat peserta didik dapat
membandingkan mengukur panjang dan menentukan keliling
panjang dan berat benda berat benda dan luas berbagai
secara langsung, dan menggunakan satuan bentuk bangun datar
membandingkan durasi baku. Mereka dapat (segitiga, segiempat,
waktu. Mereka dapat menentukan hubungan dan segibanyak) serta
mengukur dan antar-satuan baku gabungannya. Mereka
mengestimasi panjang panjang (cm, m). dapat menghitung
benda menggunakan Mereka dapat durasi waktu dan
satuan tidak baku. mengukur dan mengukur besar sudut.
mengestimasi luas dan
volume menggunakan
satuan tidak baku dan
satuan baku berupa
bilangan cacah.
Geometri Pada akhir Fase A, Pada akhir Fase B, Pada akhir fase C,
peserta didik dapat peserta didik dapat peserta didik dapat
mengenal berbagai mendeskripsikan ciri mengonstruksi dan
bangun datar (segitiga, berbagai bentuk mengurai bangun
segiempat, segibanyak, bangun datar ruang (kubus, balok,
lingkaran) dan bangun (segiempat, segitiga, dan gabungannya) dan
ruang (balok, kubus, segibanyak). Mereka mengenali visualisasi
kerucut, dan bola). dapat menyusun spasial (bagian depan,
Mereka dapat menyusun (komposisi) dan atas, dan samping).
(komposisi) dan mengurai Mereka dapat
mengurai (dekomposisi) (dekomposisi) membandingkan
suatu bangun datar berbagai bangun datar karakteristik antar
(segitiga, segiempat, dan dengan lebih dari satu bangun datar dan antar
segibanyak). Peserta cara jika bangun ruang. Mereka
didik juga dapat memungkinkan. dapat menentukan
menentukan posisi lokasi pada peta yang
benda terhadap benda menggunakan sistem
lain (kanan, kiri, depan berpetak.
belakang).
Analisis Data dan Pada akhir fase A, Pada akhir fase B, Pada akhir fase C,
Peluang peserta didik dapat peserta didik dapat peserta didik dapat
mengurutkan, menyortir, mengurutkan, mengurutkan,
mengelompokkan, membandingkan, membandingkan,
membandingkan, dan menyajikan, menyajikan, dan
menyajikan data dari menganalisis dan menganalisis data
banyak benda dengan menginterpretasi data banyak benda dan data
menggunakan turus dan dalam bentuk tabel, hasil pengukuran
piktogram paling diagram gambar, dalam bentuk gambar,
banyak 4 kategori. piktogram, dan piktogram, diagram
diagram batang (skala batang, dan tabel
satu satuan). frekuensi untuk
mendapatkan
informasi. Mereka
dapat menentukan
kejadian dengan
kemungkinan yang
lebih besar dalam
suatu percobaan acak.

5.Capaian Pembelajaran IPAS


Capaian Pembelajaran IPAS Pada Setiap Fase
▶ Fase B Kelas IV
Pada Fase B peserta didik mengidentifikasi keterkaitan antara pengetahuan yang baru saja
diperoleh serta mencari tahu bagaimana konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
berkaitan satu sama lain yang ada di lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari.
Penguasaan peserta didik terhadap materi yang sedang dipelajari ditunjukkan dengan
menyelesaikan tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya peserta didik
mengusulkan ide/ menalar, melakukan investigasi/ penyelidikan/ percobaan,
mengomunikasikan, menyimpulkan, merefleksikan, mengaplikasikan dan melakukan tindak
lanjut dari proses inkuiri yang sudah dilakukannya.
▶ Fase C Kelas V
Pada Fase C peserta didik diperkenalkan dengan sistem - perangkat unsur yang saling
terhubung satu sama lain dan berjalan dengan aturan-aturan tertentu untuk menjalankan fungsi
tertentu - khususnya yang berkaitan dengan bagaimana alam dan kehidupan sosial saling
berkaitan dalam konteks kebhinekaan. Peserta didik melakukan suatu tindakan, mengambil
suatu keputusan atau menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
berdasarkan pemahamannya terhadap materi yang telah dipelajari.
Capaian Berdasarkan Elemen
Elemen Fase B Fase C
Pemahaman IPAS (sains Peserta didik menganalisis Peserta didik melakukan
dan sosial) hubungan antara bentuk simulasi dengan menggunakan
serta fungsi bagian tubuh gambar/bagan/alat/media
pada manusia (pancaindra). sederhana tentang sistem organ
Peserta didik dapat tubuh manusia (sistem
membuat simulasi pernafasan/pencernaan/peredara
menggunakan bagan/alat n darah) yang dikaitkan dengan
bantu sederhana tentang cara menjaga kesehatan organ
siklus hidup makhluk hidup. tubuhnya dengan benar. Peserta
Peserta didik dapat didik menyelidiki bagaimana
mengidentifikasi masalah hubungan saling ketergantungan
yang berkaitan dengan antar komponen biotik-abiotik
pelestarian sumber daya dapat memengaruhi kestabilan
alam di lingkungan suatu ekosistem di lingkungan
sekitarnya dan kaitannya sekitarnya. Berdasarkan
dengan upaya pelestarian pemahamannya terhadap konsep
makhluk hidup. Peserta gelombang (bunyi dan cahaya)
didik mengidentifikasi peserta didik
proses perubahan wujud zat mendemonstrasikan bagaimana
dan perubahan bentuk penerapannya dalam kehidupan
energi dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik
sehari-hari. Peserta didik mendeskripsikan adanya
mengidentifikasi sumber ancaman krisis energi yang
dan bentuk energi serta dapat terjadi serta mengusulkan
menjelaskan proses upayaupaya individu maupun
perubahan bentuk energi kolektif yang dapat dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari untuk menghemat penggunaan
(contoh: energi kalor, listrik, energi dan serta penemuan
bunyi, cahaya). Peserta sumber energi alternatif yang
didik memanfaatkan gejala dapat digunakan menggunakan
kemagnetan dalam sumber daya yang ada di
kehidupan sehari-hari, sekitarnya. Peserta didik
mendemonstrasikan mendemonstrasikan bagaimana
berbagai jenis gaya dan sistem tata surya bekerja dan
pengaruhnya terhadap arah, kaitannya dengan gerak rotasi
gerak dan bentuk benda. dan revolusi bumi. Peserta didik
Peserta didik merefleksikan bagaimana
mendeskripsikan terjadinya perubahan kondisi alam di
siklus air dan kaitannya permukaan bumi terjadi akibat
dengan upaya menjaga faktor alam maupun perbuatan
ketersediaan air. Di akhir manusia, mengidentifikasi pola
fase ini, peserta didik hidup yang menyebabkan
menjelaskan tugas, peran, terjadinya permasalahan
dan tanggung jawab sebagai lingkungan serta memprediksi
warga sekolah serta dampaknya terhadap kondisi
mendeskripsikan bagaimana sosial kemasyarakatan, ekonomi.
interaksi sosial yang terjadi Di akhir fase ini peserta didik
di sekitar tempat tinggal dan menggunakan peta
sekolah. Peserta didik konvensional/digital untuk
mengidentifikasi ragam mengenal letak dan kondisi
bentang alam dan geografis negara Indonesia.
keterkaitannya dengan Peserta didik mengenal
profesi masyarakat. Peserta keragaman budaya nasional
didik mampu menunjukkan yang dikaitkan dengan konteks
letak kota/ kabupaten dan kebhinekaan. Peserta didik
provinsi tempat tinggalnya menceritakan perjuangan bangsa
pada peta Indonesia dalam melawan
konvensional/digital. imperialisme, merefleksikan
Peserta didik perjuangan para pahlawan dalam
mendeskripsikan upaya merebut dan
keanekaragaman hayati, mempertahankan kemerdekaan
keragaman budaya, kearifan serta meneladani perjuangan
lokal dan upaya pahlawan dalam tindakan nyata
pelestariannya. Peserta didik sehari-hari. Di akhir fase ini,
mengenal keragaman peserta didik mengenal berbagai
budaya, kearifan lokal, macam kegiatan ekonomi
sejarah (baik tokoh maupun masyarakat dan ekonomi kreatif
periodisasinya) di provinsi di lingkungan sekitar. Dengan
tempat tinggalnya serta penuh kesadaran, peserta didik
menghubungkan dengan melakukan suatu tindakan atau
konteks kehidupan saat ini. mengambil suatu keputusan
Peserta didik mampu yang berkaitan dengan
membedakan antara kehidupan sehari-hari
kebutuhan dan keinginan, berdasarkan pemahamannya
mengenal nilai mata uang terhadap kekayaan kearifan lokal
dan mendemonstrasikan yang berlaku di wilayahnya serta
bagaimana uang digunakan nilai-nilai ilmiah dari kearifan
untuk mendapatkan nilai lokal tersebut.
manfaat/ memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari.
Keterampilan proses 1. Mengamati 1. Mengamati
Di akhir fase ini, peserta Pada akhir fase C, peserta didik
didik mengamati fenomena mengamati fenomena dan
dan peristiwa secara peristiwa secara sederhana
sederhana dengan dengan menggunakan panca
menggunakan pancaindra indra, mencatat hasil
dan dapat mencatat hasil pengamatannya, serta mencari
pengamatannya. persamaan dan perbedaannya.

2. Mempertanyakan dan 2. Mempertanyakan dan


memprediksi memprediksi

Dengan menggunakan Dengan panduan, peserta didik


panduan, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan
mengidentifikasi pertanyaan lebih lanjut untuk memperjelas
yang dapat diselidiki secara hasil pengamatan dan membuat
ilmiah dan membuat prediksi tentang penyelidikan
prediksi berdasarkan ilmiah.
ppengetahuan yang dimiliki
sebelumnya.
3. Merencanakan dan melakukan
penyelidikan Secara mandiri,
3. Merencanakan dan peserta didik merencanakan dan
melakukan penyelidikan melakukan langkah-langkah
Dengan panduan, peserta operasional untuk menjawab
didik membuat rencana dan pertanyaan yang diajukan.
melakukan langkah-langkah Menggunakan alat dan bahan
operasional untuk menjawab yang sesuai dengan
pertanyaan yang diajukan. mengutamakan keselamatan.
Menggunakan alat dan Peserta didik menggunakan alat
bahan yang sesuai dengan bantu pengukuran untuk
mengutamakan mendapatkan data yang akurat.
keselamatan. Peserta didik
menggunakan alat bantu
pengukuran untuk 4. Memproses, menganalisis
mendapatkan data yang data dan informasi Menyajikan
akurat. data dalam bentuk tabel atau
grafik serta menjelaskan hasil
pengamatan dan pola atau
4. Memproses, menganalisis hubungan pada data secara
data dan informasi digital atau non digital.
Mengorganisasikan data Membandingkan data dengan
dalam bentuk tabel dan prediksi dan menggunakannya
grafik sederhana untuk sebagai bukti dalam menyusun
menyajikan data dan penjelasan ilmiah.
mengidentifikasi pola.
Peserta didik
membandingkan antara hasil 5. Mengevaluasi dan refleksi
pengamatan dengan prediksi Mengevaluasi kesimpulan
dan memberikan alasan melalui perbandingan dengan
yang bersifat ilmiah. teori yang ada. Merefleksikan
proses investigasi, termasuk
merefleksikan validitas suatu tes.
5. Mengevaluasi dan
refleksi Mengevaluasi
kesimpulan melalui 6. Mengomunikasikan hasil
perbandingan dengan teori Mengomunikasikan hasil
yang ada. Menunjukkan penyelidikan secara utuh yang
kelebihan dan kekurangan ditunjang dengan argumen,
proses penyelidikan. bahasa, serta konvensi sains
yang umum sesuai format yang
ditentukan.
6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil
penyelidikan secara lisan
dan tertulis dalam berbagai
format.

6. Capaian Pembelajaran PJOK Pada Setiap Fase


▶ Fase A Kelas I dan II
Pada akhir fase A, peserta didik dapat menunjukkan berbagai aktivitas pola gerak dasar dan
keterampilan gerak sebagai hasil peniruan dari berbagai sumber, memahami konsep dan prinsip
gerak yang benar, memahami dan mempraktikkan aktivitas jasmani untuk pengembangan
kebugaran dan pola perilaku hidup sehat, menunjukkan perilaku awal tanggung jawab personal
dan sosial, serta menerima nilai-nilai aktivitas jasmani.
▶ Fase B Kelas IV
Pada akhir fase B, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam memvariasikan dan
mengombinasikan berbagai aktivitas pola gerak dasar dan keterampilan gerak secara mandiri
(tanpa meniru contoh) dilandasi dengan penerapan prosedur gerak yang benar, menerapkan
prosedur aktivitas jasmani untuk pengembangan kebugaran dan pola perilaku hidup sehat,
menunjukkan perilaku tanggung jawab personal dan sosial dalam jangka waktu tertentu secara
konsisten, serta mendukung nilai-nilai aktivitas jasmani.
▶ Fase C Kelas V
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan
modifikasi berbagai aktivitas pola gerak dasar dan keterampilan gerak, dilandasi dengan
penerapan konsep dan prinsip gerak yang benar, menerapkan konsep dan prinsip aktivitas untuk
pengembangan kebugaran jasmani, serta pola perilaku hidup sehat, menunjukkan perilaku
tanggung jawab personal dan sosial dalam jangka waktu yang lebih lama secara konsisten, serta
meyakini nilai-nilai aktivitas jasmani.
Capaian Berdasarkan Elemen
Elemen Fase A Fase B Fase C
Elemen Pada akhir fase A Pada akhir fase B peserta Pada akhir fase C
Keterampilan Gerak peserta didik didik menunjukkan peserta didik dapat
menunjukkan kemampuan dalam menunjukkan
kemampuan dalam mempraktikkan variasi kemampuan dalam
menirukan aktivitas dan kombinasi aktivitas mempraktikkan
pola gerak dasar, pola gerak dasar dan modifikasi berbagai
aktivitas senam, keterampilan gerak aktivitas pola gerak
aktivitas gerak secara mandiri (tanpa dasar dan
berirama, dan meniru contoh) berupa keterampilan gerak
aktivitas permainan permainan dan olahraga, berupa permainan dan
dan olahraga air aktivitas senam, aktivitas olahraga, aktivitas
(kondisional). gerak berirama, dan senam, aktivitas gerak
aktivitas permainan dan berirama, dan
olahraga air aktivitas permainan
(kondisional). dan olahraga air
(kondisional).
Elemen Pada akhir fase A Pada akhir fase B peserta Pada akhir fase C
Pengetahuan Gerak peserta didik didik menerapkan peserta didik dapat
memahami prosedur prosedur variasi dan menerapkan konsep
dalam melakukan kombinasi pola gerak dan prinsip modifikasi
pola gerak dasar, dasar dan keterampilan berbagai aktivitas pola
aktivitas senam, gerak berupa permainan gerak dasar dan
aktivitas gerak dan olahraga, aktivitas keterampilan gerak
berirama, dan senam, aktivitas gerak berupa permainan dan
aktivitas permainan berirama, dan aktivitas olahraga, aktivitas
dan olahraga air permainan dan olahraga senam, aktivitas gerak
(kondisional). air (kondisional). berirama, dan
aktivitas permainan
dan olahraga air
(kondisional).
Elemen Pada akhir fase A Pada akhir fase B peserta Pada akhir fase C
Pemanfaatan Gerak peserta didik didik dapat menerapkan peserta didik dapat
memahami prosedur prosedur dan menerapkan konsep
dan mampu mempraktikkan latihan dan prinsip serta
mempraktikkan pengembangan mempraktikkan
latihan kebugaran jasmani sesuai aktivitas untuk
pengembangan ukuran dan intensitas pengembangan
kebugaran jasmani aktivitas jasmani (ringan kebugaran jasmani
terkait kesehatan. hingga sedang), terkait kesehatan
Peserta didik juga menunjukkan (physical fittness
memahami prosedur kemampuan dalam related health), dan
dan mampu menerapkan pola prosedur
mempraktikkan pola perilaku hidup sehat pengukurannya untuk
perilaku hidup sehat berupa perlunya aktivitas mengetahui status
berupa mengenali jasmani, istirahat, kebugaran pribadi.
nama dan fungsi pengisian waktu luang, Pada fase ini, peserta
anggota tubuh, serta serta memilih makanan didik juga memiliki
menjaga kebersihan bergizi dan seimbang. pengetahuan
diri dan lingkungan. Peserta didik juga dapat pengembangan pola
menunjukkan perilaku hidup sehat
kemampuan dalam berupa bahaya
menerapkan prosedur merokok, meminum
pemeliharaan kebersihan minuman keras, dan
dan kesehatan alat menyalahgunakan
reproduksi, serta narkotika, zat-zat
kesehatan diri dan orang aditif (NAPZA) dan
lain dari penyakit obat berbahaya
menular dan tidak lainnya, serta
menular. memiliki pengetahuan
dan kemampuan
untuk menghindari
cidera dan berbagai
risiko dalam aktivitas
jasmani dan olahraga.
Elemen Pada akhir fase A Pada akhir fase B peserta Pada akhir fase C
Pengembangan peserta didik didik dapat menunjukkan peserta didik terlibat
Karakter dan menunjukkan perilaku bertanggung secara aktif dalam
Internalisasi perilaku jawab untuk belajar proses pembelajaran
Nilainilai Gerak bertanggung jawab mengarahkan diri dalam yang didasari
dalam menyimak proses pembelajaran, kesadaran personal
arahan dan umpan menerima dan dan tanggung jawab
balik yang diberikan mengimplementasikan sosial berupa
guru, mulai dapat arahan dan umpan balik penggunaan alat dan
menghormati orang yang diberikan guru, fasilitas pembelajaran,
lain, serta menerima serta mendukung adanya serta menghargai
ragam keriangan keriangan di dalam orang lain. Selain itu
yang didapat aktivitas jasmani. peserta didik juga
melalui aktivitas meyakini adanya
jasmani. interaksi sosial
melalui aktivitas
jasmani.

7. Capaian Pembelajaran Seni


Capaian Pelajaran Seni Rupa Pada Setiap Fase

▶ Fase A kelas I dan II


Di akhir fase A, peserta didik mampu mengamati, mengenal, merekam, merespon dan
mengekspresikan pengalaman kesehariannya secara visual dalam karya 2 atau 3
dimensi dengan menggunakan bentuk-bentuk dasar geometris yang menunjukkan
konsep bentuk yang jelas.
▶ Fase B Kelas IV
Di akhir fase B, peserta didik mampu menuangkan pengalamannya secara visual
sebagai ungkapan ekspresi kreatif dengan rinci walaupun hasilnya belum menunjukkan
proporsi yang optimal. Diharapkan pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengenal
dan dapat menggunakan keterampilan atau pengetahuan dasar tentang unsur rupa
garis, bentuk, tekstur, ruang, dan warna dengan bahan, alat, dan prosedur yang dipilih
dalam menciptakan karya 2 dan 3 dimensi.
▶ Fase kelas V
Di akhir fase C, peserta didik mampu menuangkan pengalamannya secara visual
sebagai ekspresi kreatif dengan rinci, ditandai penguasaan ruang dengan penggunaan
garis horizon dalam karyanya. Diharapkan pada akhir fase ini, proses kreatif dan
kegiatan apresiasi peserta didik telah mencerminkan penguasaan terhadap bahan, alat,
dan prosedur yang mewakili perasaan dan empati peserta didik.
Capaian Berdasarkan Elemen
Elemen Fase A Fase B Fase C

Mengalami Pada akhir fase A, Pada akhir fase B, Pada akhir fase C,
(Experiencing) peserta didik peserta didik peserta didik mampu
mampu mengamati mampu mengamati, mengamati,
elemen-elemen mengenal, mengenal, merekam
rupa di lingkungan merekam dan dan menuangkan
kesehariannya dan menuangkan pengalaman
menuangkan pengalaman kesehariannya
pengalaman kesehariannya secara visual dengan
kesehariannya secara visual menggunakan garis
secara visual dengan pijak dan proporsi.
dengan menggunakan garis Peserta didik
menggunakan pijak dan proporsi terbiasa
bentuk-bentuk walaupun masih menggunakan alat,
dasar geometris. berdasarkan bahan dan prosedur
Peserta didik penglihatan sendiri. dasar yang tepat
mengeksplorasi alat Peserta didik dalam menggambar,
dan bahan dasar mengenali dan mewarnai,
dalam berkarya dapat membentuk,
seperti kertas, alat menggunakan alat, memotong, dan
menggambar, bahan dan prosedur merekat.
mewarnai, dasar dalam
membentuk, menggambar,
memotong, dan mewarnai,
merekat. membentuk,
memotong, dan
merekat.

Menciptakan Pada akhir fase A, Pada akhir fase B, Pada akhir fase C,
(Making/ Creating) peserta didik peserta didik peserta didik mampu
mampu mampu menciptakan karya 2
menciptakan karya menciptakan karya atau 3 dimensi
dengan 2 atau 3 dimensi dengan
mengeksplorasi dan dengan mengeksplorasi,
menggunakan mengeksplorasi dan menggunakan dan
elemen seni rupa menggunakan menggabungkan
berupa garis, elemen seni rupa elemen seni rupa
bentuk dan warna. berupa garis, berupa garis,
bentuk, tekstur, bentuk, tekstur dan
ruang dan warna. ruang. Peserta didik
mulai menggunakan
garis horizon dalam
karya 2 dimensi.
Selain itu, peserta
didik mulai
menerapkan
keseimbangan dan
irama/ritme dalam
warna, garis atau
bentuk dalam
karyanya.
Merefleksikan Pada akhir fase A, Pada akhir fase B, Pada akhir fase C,
(Reflecting) peserta didik peserta didik peserta didik mampu
mampu mengenali mampu mengenali mengenali dan
dan menceritakan dan menceritakan menceritakan fokus
fokus dari karya fokus dari karya dari karya yang
yang diciptakan yang diciptakan diciptakan atau
atau dilihatnya (dari atau dilihatnya (dari dilihatnya (dari
teman sekelas teman sekelas teman sekelas karya
karya seni dari karya seni dari seni dari orang lain
orang lain) serta orang lain atau era atau era atau
pengalaman dan atau budaya budaya tertentu)
perasaannya tertentu) serta serta pengalaman
mengenai karya pengalaman dan dan perasaannya
tersebut. perasaannya mengenai karya
mengenai karya tersebut.
tersebut.

Berpikir dan Pada akhir fase A, Pada akhir fase B, Pada akhir fase C,
Bekerja Artistik peserta didik peserta didik mulai peserta didik secara
(Thinking and mampu mengenali mulai terbiasa mandiri secara
Working dan membiasakan secara mandiri mandiri
Artistically) diri dengan menggunakan menggunakan
berbagai prosedur berbagai prosedur berbagai prosedur
dasar sederhana dasar sederhana dasar sederhana
untuk berkarya untuk berkarya untuk berkarya
dengan aneka dengan aneka dengan aneka
pilihan media yang pilihan media yang pilihan media yang
tersedia di sekitar. tersedia di sekitar. tersedia di sekitar.
Peserta didik Peserta didik Peserta didik mulai
mengetahui dan mengetahui, mengenal alternatif
memahami memahami dan bahan, alat atau
keutamaan faktor mulai konsisten prosedur dasar dasar
keselamatan dalam mengutamakan dalam menggambar,
bekerja. faktor keselamatan mewarnai,
dalam bekerja. membentuk,
memotong, dan
merekat. Peserta
didik mengetahui,
memahami dan
konsisten
mengutamakan
faktor keselamatan
dalam bekerja.
Berdampak Pada akhir fase A, Pada akhir fase B, Pada akhir fase C,
(Impacting) peserta didik peserta didik peserta didik mampu
mampu mampu menciptakan karya
menciptakan karya menciptakan karya sendiri yang sesuai
sendiri yang sesuai sendiri yang sesuai dengan perasaan,
dengan perasaan dengan perasaan, minat atau konteks
atau minatnya. minat atau konteks lingkungannya.
lingkungannya.
Capaian Pelajaran Seni Tari

▶ Fase A Kelas I dan II


Pada akhir fase, peserta didik mampu mengemukakan pencapaian diri dalam mengenal unsur
utama tari, gerak di tempat, dan gerak berpindah tempat, melalui pengamatan bentuk tari
sebagai pengetahuan dasar dalam membuat gerak tari yang dipertunjukkan sesuai
norma/perilaku dengan percaya diri sehingga dapat menumbuhkan rasa keingintahuan dan
antusiasme.
▶ Fase B Kelas IV
Pada akhir fase, peserta didik mampu menilai hasil pencapaian diri dalam mengenal tari sebagai
wujud ekspresi diri, melalui pengamatan bentuk penyajian tari berdasarkan latar belakang serta
pengidentifikasian dalam menerapkan unsur utama tari, level, perubahan arah, sebagai bentuk
ekspresi tari kelompok yang dapat menumbuhkan rasa cinta pada seni tari.
▶ Fase C Kelas V
Pada akhir fase, peserta didik mampu menghargai hasil pencapaian karya tari dengan mengenal
ragam tari tradisi menggunakan unsur pendukung tari dan menerapkan desain kelompok pada
pertunjukkan melalui pengamatan berbagaibentuk tari tradisi yang dapat dijadikan inspirasi
untuk merespon fenomena di lingkungan sekitar dengan mempertimbangkan pendapat orang
lain. Capaian Berdasarkan Elemen
Elemen Fase A Fase B Fase C
Berpikir dan bekerja Pada akhir fase ini, Pada akhir fase ini, Pada akhir fase ini,
artistik (Thinking peserta didik mampu peserta didik mampu peserta didik mampu
and working menunjukkan hasil menunjukkan hasil menunjukkan hasil
artistically) gerak berdasarkan tari kelompok dengan merangkai gerak tari
norma/perilaku yang bekerja secara menggunakan unsur
sesuai dalam menari kooperatif untuk pendukung tari dengan
dengan keyakinan dan mengembangkan bekerja kooperatif dan
percaya diri saat kemampuan bekerja berperan aktif dalam
mengekspresikan ide sama dan saling kelompok
dan perasaan kepada menghargai demi
penonton atau tercapainya tujuan
lingkungan sekitar. bersama.
Mengalami Pada akhir fase ini, Pada akhir fase ini, Pada akhir fase ini,
(Experiencing) peserta didik mampu peserta didik mampu peserta didik mampu
mengamati bentuk tari mengamati bentuk mengamati berbagai
sebagai media penyajian tari bentuk tari tradisi yang
komunikasi serta berdasarkan latar dapat digunakan untuk
mengembangkan belakang serta mengekspresikan diri
kesadaran diri dalam mengeksplorasi unsur melalui unsur
mengeksplorasi unsur utama tari sesuai pendukung tari.
utama tari meliputi level, perubahan arah
gerak, ruang, waktu, hadap, dan desain
tenaga, serta gerak di lantai.
tempat dan gerak
berpindah.
Menciptakan Pada akhir fase ini, Pada akhir fase ini, Pada akhir fase ini,
(Creating) peserta didik mampu peserta didik mampu peserta didik mampu
mengidentifikasi mengidentifikasi dan merangkai gerak tari
unsur utama tari membuat gerak yang berpijak pada
(gerak, ruang, waktu, dengan unsur utama tradisi dengan
dan tenaga), gerak di tari, level, dan menerapkan desain
tempat dan gerak perubahan arah kelompok.
berpindah untuk hadap.
membuat gerak yang
memiliki kesatuan
gerak yang indah.
Merefleksikan Pada akhir fase ini, Pada akhir fase ini, Pada akhir fase ini,
(Reflecting) peserta didik mampu peserta didik mampu peserta didik mampu
mengemukakan menilai pencapaian menghargai hasil
pencapaian diri secara dirinya saat pencapaian karya tari
lisan, tulisan, dan melakukan aktivitas dengan
kinestetik. pembelajaran tari. mempertimbangkan
pendapat orang lain.
Berdampak Pada akhir fase ini, Pada akhir fase ini, Pada akhir fase ini,
(Impacting) peserta didik mampu peserta didik mampu peserta didik mampu
menumbuhkan menumbuhkan rasa merespon fenomena di
keingintahuan, cinta pada seni tari lingkungan sekitar
menunjukkan yang berpengaruh melalui tari yang
antusiasme saat pada kemampuan diri dikomunikasikan
proses pembelajaran dalam menyelesaikan kepada penonton atau
tari yang berpengaruh aktivitas masyarakat sekitar.
pada kemampuan diri pembelajaran tari.
dalam menyelesaikan
aktivitas
pembelajaran tari.

8.Capaian Pembelajaran Bahasa Inggris


▶ Fase A kelas I dan II
Pada akhir Fase A, peserta didik memahami bahwa bahasa Inggris lisan dapat membantu
mereka berinteraksi dengan orang lain dalam situasi sosial sehari-hari dan konteks kelas.
Dalam mengembangkan keterampilan menyimak dan berbicara, peserta didik
mengikuti/merespon instruksi  atau pertanyaan sederhana dalam bahasa Inggris dan
mengucapkan dengan baik kosakata  sederhana. Pada Fase A, peserta didik banyak
menggunakan alat bantu visual dan komunikasi non-verbal untuk membantu mereka
berkomunikasi. Peserta didik memahami bahwa kegiatan membaca merupakan kegiatan
individu maupun berkelompok yang bisa dilakukan untuk memberikan kesenangan
(reading for pleasure). Mereka memahami bahwa gambar yang terdapat dalam buku
yang dibacakan oleh guru atau gambar yang peserta didik amati memiliki arti. Mereka
merespon secara lisan, visual, dan/atau komunikasi non-verbal terhadap teks sederhana
yang dibacakan atau gambar yang dilihatnya
▶ Fase B kelas IV
Pada akhir Fase B, peserta didik memahami dan merespon teks lisan dan visual
sederhana dalam bahasa Inggris. Dalam mengembangkan keterampilan menyimak dan
berbicara, peserta didik  mengikuti/merespon instruksi atau pertanyaan sederhana dalam
bahasa Inggris dan  membagikan informasi dengan kosakata sederhana. Peserta didik
merespon berbagai teks/gambar  secara lisan dan tulisan sederhana dengan alat bantu
visual dan komunikasi non-verbal. Pada  Fase B, peserta didik dapat berinteraksi dengan
menggunakan bahasa Inggris sederhana. 
▶ Fase C kelas V
Pada akhir Fase C, peserta didik memahami dan merespon teks lisan, tulisan, dan visual
sederhana dalam bahasa Inggris. Mereka menggunakan bahasa Inggris sederhana untuk
berinteraksi dan berkomunikasi dalam situasi yang familiar/lazim/ rutin. Peserta didik
memahami hubungan bunyi huruf pada kosakata sederhana dalam bahasa Inggris dan
menggunakan pemahaman  tersebut untuk memahami dan memproduksi teks tulisan dan
visual sederhana dalam bahasa Inggris dengan bantuan contoh.
Capaian Berdasarkan Elemen  
Elemen Fase A Fase B Fase C
Menyimak – Pada akhir Fase A, Pada akhir Fase B, Pada akhir Fase C,
Berbicara peserta didik peserta didik peserta didik
menggunakan bahasa menggunakan menggunakan kalimat
Inggris sederhana bahasa Inggris untuk dengan pola tertentu
untuk berinteraksi berinteraksi dalam dalam bahasa Inggris
dalam situasi sosial lingkup situasi sosial untuk berinteraksi pada
dan kelas seperti dan kelas yang lingkup situasi sosial
berkenalan, makin luas, namun dan kelas yang makin
memberikan informasi masih dapat luas, namun masih
diri, mengucapkan diprediksi (rutin) dapat diprediksi atau
salam dan selamat menggunakan bersifat rutin. Mereka
tinggal. Mereka kalimat dengan pola mengubah/mengganti
merespon instruksi yang sesuai dengan sebagian elemen
sederhana (dengan konteks yang kalimat untuk dapat
bantuan visual) dibicarakan. Mereka berpartisipasi dalam
melalui gerakan tubuh mengubah/ aktivitas belajar, seperti
atau menjawab mengganti sebagian membuat pertanyaan
pertanyaan pendek elemen kalimat sederhana, meminta
sederhana dengan untuk dapat klarifikasi dan meminta
kata, frase atau berpartisipasi dalam izin. Mereka
kalimat sederhana. rutinitas kelas dan menggunakan beberapa
Mereka memahami aktivitas belajar, strategi untuk
ide pokok dari seperti mengidentifikasi
informasi yang menyampaikan informasi penting/inti
disampaikan secara perasaan, dalam berbagai
lisan dengan bantuan menyampaikan konteks, seperti
visual dan kebutuhan, dan meminta pembicara
menggunakan meminta untuk mengulangi atau
kosakata sederhana. pertolongan. Mereka berbicara dengan lebih
Mereka menggunakan memahami ide pelan, atau bertanya arti
alat bantu visual untuk pokok dari informasi sebuah kata. Mereka
membantu mereka yang disampaikan mengikuti rangkaian
berkomunikasi. By the secara lisan dengan instruksi sederhana
end of Phase A, bantuan visual, serta yang berkaitan dengan
students use basic menggunakan prosedur kelas dan
English to interact in kosakata sederhana. aktivitas belajar. By the
social and classroom Mereka mengikuti end of Phase C,
situations such as rangkaian instruksi students use English to
introducing sederhana yang interact in a range of
themselves, sharing berkaitan dengan predictable social and
personal information, prosedur kelas dan classroom situations
greeting and bidding aktivitas belajar using certain patterns of
farewell. They dengan bantuan sentences. They
respond to simple visual. By the end of change/substitute some
instructions (with Phase B, students elements of sentences
support from visual use English to to participate in
cues) with action- interact in a range of learning activities such
related language or predictable social as asking simple
answer to short, and classroom questions, requesting
simple questions with situations using clarification and
simple words, phrases certain patterns of seeking permission.
or sentences. They sentences. They They use some
identify key points of change/substitute strategies to identify
information in some sentence key information in most
visually supported elements to contexts such as asking
oral presentations participate in a speaker to repeat or to
containing familiar classroom routines speak slowly, or asking
vocabulary. They use and learning what a word means.
visual texts to help activities, such as They follow a series of
them communicate. expressing feelings, simple instructions
expressing needs and related to classroom
requesting help. procedures and learning
They identify key activities.
points of information
in visually supported
oral presentations
containing familiar
vocabulary. Using
visual cues, they
follow a series of
simple instructions
related to classroom
procedures and
learning activities.
Menulis dan Belum menjadi fokus Pada akhir fase B, Pada akhir Fase C,
Mempresentasikan pembelajaran pada peserta didik peserta didik
fase ini, karena mengomunikasikan mengomunikasikan ide
peserta didik belum ide dan dan pengalamannya
diminta untuk pengalamannya melalui salinan tulisan
mengungkapkan melalui gambar dan dan tulisan sederhana
gagasan secara tertulis salinan tulisan. mereka sendiri, serta
(composing/producing Dengan bantuan menunjukkan
). guru, mereka perkembangan
menghasilkan teks pemahaman terhadap
deskripsi dan proses menulis. Mereka
prosedur sederhana menunjukkan kesadaran
menggunakan awal bahwa teks dalam
kata/frasa sederhana bahasa Inggris ditulis
dan gambar. Mereka dengan kaidah
menulis kosakata (konvensi) yang
sederhana yang disesuaikan dengan
berkaitan dengan konteks dan tujuannya.
lingkungan kelas dan Dengan bantuan guru,
rumah dalam bahasa mereka menghasilkan
Inggris teks deskripsi, cerita,
menggunakan ejaan dan prosedur sederhana
yang diciptakan menggunakan kalimat
sendiri oleh anak. By dengan pola tertentu
the end of Phase B, dan contoh pada
students tingkatan kata dan
communicate their kalimat sederhana.
ideas and experience Mereka menunjukkan
through drawings kesadaran atas
and copied writing. pentingnya tanda baca
With teachers’ dasar dan penggunaan
support, they huruf kapital. Mereka
produce simple menunjukkan
descriptions and pemahaman terhadap
procedures using beberapa hubungan
simple bunyi-huruf dalam
words/phrases and bahasa Inggris dan
pictures. They use ejaan dari kata-kata
invented spelling in yang umum digunakan.
writing simple Dalam menulis, mereka
vocabulary related to menggunakan kosakata
their class and home yang berkaitan dengan
environments. lingkungan kelas dan
rumah, dan mereka juga
menggunakan beberapa
strategi dasar seperti
menyalin kata atau
frasa dari buku atau
daftar kata,
menggunakan gambar,
dan bertanya bagaimana
cara menuliskan sebuah
kata. By the end of
Phase C, students
communicate their
ideas and experience
through copied writing
and their own basic
writing, showing
evidence of a
developing
understanding of the
writing process. They
demonstrate an early
awareness that written
texts in English are
presented through
conventions, which
change according to
context and purpose.
With teachers’ support,
they produce simple
descriptions, recounts
and procedures using
certain patterns of
sentences and modelled
examples at word and
simple sentence level.
They show awareness
of the need for basic
punctuation and
capitalization. They
demonstrate knowledge
of some English letter-
sound relationships and
the spelling of high-
frequency words. In
their writing, they use
vocabulary related to
their class and home
environments, and use
basic strategies, such as
copying words or
phrases from books or
word lists, using images
and asking how to write
a word.

Capaian Pelajaran Mulok Deli Serdang

▶Fase A Kelas I dan II

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------

▶Fase B Kelas IV

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------

▶Fase C Kelas V

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------

Capaian Berdasarkan Elemen

Elemen Fase A Fase B Fase C

Prakarya --------------------- ---------------------- ----------------------


-----

Seni Budaya --------------------- ---------------------- ----------------------


Tari -----

Teknologi --------------------- ----------------------- ------------------------


--

Olah raga --------------------- ----------------------- -----------------------


Permainan --
tradisional

Bahasa --------------------- ----------------------- ------------------------


------ ----

B. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)


Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang
sudah disusun secara sistematis dan logis dalam fase capaian pembelajaran secara utuh dari
fase awal hingga akhir. Alur tujuan pembelajaran ini memang disusun secara linear sesuai
urutan kegiatan pembelajaran dengan tujuan mengukur capaian pembelajaran.Secara umum,
Alur Tujuan Pembelajaran mempunyai fungsi sama seperti silabus, yaitu untuk acuan
perencanaan pembelajaran. Alur Tujuan Pembelajaran ini bukan hanya dijadikan acuan atau
panduan guru, tetapi juga siswa dalam mencapai pencapaian pembelajaran di akhir fase.
Seperti yang diketahui, pemerintah menetapkan capaian pembelajaran kurikulum merdeka
dalam fase-fase, yaitu fase A untuk tingkat kelas 1 dan kelas 2, fase B untuk tingkat kelas 3
dan 4, fase C untuk kelas 5 dan 6, fase D untuk kelas 7 dan 8, fase E untuk kelas 9 dan 10,
serta fase F untuk kelas 11 dan 12.

Umumnya ada 2 cara untuk mengembangkan Capaian Pembelajaran serta menyusun


perangkat ajar yaitu menyusun alur tujuan pembelajaran dan mengembangkan modul ajar.
Modul ajar sendiri merupakan perencanaan pembelajaran yang sama seperti RPP namun
dilengkapi dengan materi pembelajaran, lembar aktivitas siswa serta asesmen yang
bertujuan untuk mengetahui apakah siswa sudah mencapai tujuan pembelajaran atau belum.
Dengan adanya alur tujuan pembelajaran dan modul ajar, diharapkan guru bisa mengajar
dengan optimal dan menggunakan metode diferensiasi atau mengajar sesuai dengan
karakteristik dan tingkat kemampuan setiap siswa di kelas.

Dalam mengembangkan kurikulum operasional sekolah, setiap satuan pendidikan


akan membuat dokumen rencana pembelajaran berupa Alur Tujuan Pembelajaran dan
Modul Ajar. Dalam hal ini, pemerintah pusat sudah menetapkan capaian pembelajaran yang
bisa dikembangkan menjadi alur tujuan pembelajaran serta modul ajar oleh setiap sekolah.
Adapun Capaian Pembelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah merupakan sebuah
kompetensi pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa setiap perkembangan untuk setiap
mata pelajaran di sekolah.

Ada beberapa kriteria Alur Tujuan Pembelajaran yang bisa Anda ketahui. Berikut adalah
beberapa kriteria tersebut.

 Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa.

 Setiap fase dalam Alur Tujuan Tujuan Pembelajaran menggambarkan cakupan serta
tahapan pembelajaran yang linear mulai dari awal fase hingga akhir fase.

 Alur Tujuan Pembelajaran yang dibuat untuk seluruh fase menggambarkan cakupan
serta
tahapan pembelajaran yang di dalamnya terdapat tahapan perkembangan kompetensi
antar
fase serta jenjang.

Susunan Alur Tujuan Pembelajaran ini akan membentuk tujuan pembelajaran dari
awal fase hingga akhir fase suatu Capaian Pembelajaran. Guru bisa menyusun tujuan
pembelajaran secara kronologis sesuai urutan pembelajaran dari waktu ke waktu. Dalam hal
ini guru juga bisa menyusun alur pembelajaran masing-masing yang memuat rangkaian
tujuan pembelajaran. Pemerintah akan membantu untuk menyediakan  set alur tujuan
pembelajaran ini. Set alur ini untuk digunakan sebagai contoh pengembangan kurikulum
setiap satuan pendidikan serta panduan dalam menyusun perangkat ajar.

Berdasarkan operasional komponen tujuan pembelajaran, terdapat 3 aspek dalam


Alur Tujuan Pembelajaran, yaitu kompetensi, konten, serta variasi. Untuk mengetahui lebih
dalam, berikut sedikit penjelasannya.

1. Kompetensi

Kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki dan bisa didemonstrasikan atau


diaktualisasikan oleh siswa dalam bentuk produk maupun kinerja, baik yang abstrak
ataupun konkret. Kompetensi ini menunjukkan bahwa siswa sudah berhasil mencapai
tujuan pembelajaran. Keberhasilan dalam memiliki kompetensi ini bisa dilihat setelah siswa
mengikuti rangkaian kegiatan pembelajaran di kelas.

Saat menentukan kompetensi dalam Alur Tujuan Pembelajaran, guru dapat menggunakan
kata kerja operasional yang bisa diamati sesuai dengan taksonomi bloom yang direvisi.
Sebagai contoh, peserta didik mampu memberikan solusi untuk mengatasi perubahan
lingkungan akibat faktor manusia.

2. Konten

Konten merupakan isi atau materi ilmu pengetahuan inti maupun konsep utama yang bisa
didapatkan oleh siswa melalui pemahaman selama mengikuti proses pembelajaran di akhir
1 unit pembelajaran. Guru dapat menentukan ilmu pengetahuan atau konsep utama apa
yang harus dipahami siswa di akhir satu unit pembelajaran. Kemudian, guru juga dapat
merumuskan pertanyaan yang hrus dapat dijawab siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran unit tersebut. Contoh konten adalah perubahan alam yang terjadi di
permukaan bumi akibat faktor manusia.

 Variasi

Alur Tujuan Pembelajaran juga perlu memenuhi aspek variasi, yaitu beberapa keterampilan
berpikir siswa yang harus dikuasai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Variasi
keterampilan berpikir ini seperti berpikir kritis, kreatif, dan berpikir tingkat tinggi, seperti
analisis evaluasi, prediksi, menciptakan, dan lain-lain.

Guru dapat menentukan variasi keterampilan berpikir siswa yang harus dikuasai. Salah satu
perantinya adalah menggunakan soal-soal HOTS. Sebagai contoh, peserta didik mampu
menganalisis hubungan manusia dengan perubahan alam di permukaan bumi lalu membuat
kesimpulan faktor utamanya. Dalam hal ini berarti siswa dituntut mempunyai variasi
berpikir untuk mengetahui, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, serta membuat
kesimpulan materi tersebut.

C. Kompetensi Inti
Pada tahun pelajaran 2023/2024, UPT SPF SDN 101777 Saentis sudah menggunakan
muatan Kurikulum 2013 untuk semua kelas. Muatan Kurikulum yang digunakan sebagai
mana tercantun dalam Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi dan
Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
Adapun Muatan Nasional Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut.

1. Tingkat Kompetensi
KOMPETENSI
DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI
Sikap Spritual 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama
yang dianutnya.
Sikap Sosial 2. Menunjukkan Perilaku:
a. jujur,
b. disiplin,
c. santun,
d. percaya diri,
e. peduli, dan
f. bertanggung jawab
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangga, dan negara.
Pengetahuan 3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif pada tingkat dasar dengan cara :
a. mengamati,
b. menanya, dan
c. mencoba
Berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan
bertindak:
a. kreatif
b. produktif,
c. kritis,
d. mandiri,
e. kolaboratif, dan
f. komunikatif
Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai
dengan tahap perkembangannya.

Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi


Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah
menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu,
gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatujenjang sekolah,
kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara
pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element)
kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk
organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasivertikal Kompetensi
Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satukelas atau jenjang pendidikan ke
kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsipbelajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang
berkesinambungan antara konten yangdipelajari peserta didik. Organisasi horizontal adalah
keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi
Dasar dari matapelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama
sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan
dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan
(Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok itu
menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa
pembelajaran secara integratif. Kompetensi yangberkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial
dikembangkan secara tidak langsung(indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar
tentang pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4)

D. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri
atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus
dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai
sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu
diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi
esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang
dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut
filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam
kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata
pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat
pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata pelajaran
tercantum pada Lampiran 1A s.d. Lampiran 9 yang mencakup: Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta Daftar Tema dan Alokasi Waktunya.

1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


KELAS: III
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. menerima, menjalankan, dan 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menghargai ajaran agama yang tanggung jawab, santun, peduli, dan
dianutnya percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 terbiasa membaca al-Qur’an dengan 2.1 menunjukkan sikap peduli terhadap
tartil sesama sebagai
implementasi pemahaman Q.S. anNasr
dan Q.S. al-Kausar
1.2 meyakini Hadis yang terkait dengan
2.2 menunjukkan perilaku mandiri, percaya
perilaku mandiri, percaya diri, dan
diri, dan bertanggung jawab
bertanggung jawab
1.3 meyakini keesaan Allah Swt. Yang 2.3 menunjukkan sikap kerja sama sebagai
Maha Pencipta berdasarkan pengamatan implementasi pemahaman keesaan
terhadap dirinya dan makhluk Allah Swt.
ciptaanNya yang dijumpai di sekitar
rumah dan sekolah
1.4 meyakini adanya Allah Swt. Yang 2.4 menunjukkan sikap peduli, berbuat
Maha Pemberi, Maha Mengetahui, dan baik, dan berhati-hati sebagai
Maha Mendengar implementasi pemahaman alAsmau al-
Husna: al-Wahhab, al‘Alim, dan as-
Sami‘
1.5 meyakini bahwa perilaku tawaduk, 2.5 menunjukkan perilaku tawaduk, ikhlas,
ikhlas, dan mohon pertolongan sebagai dan mohon pertolongan
cerminan dari iman
1.6 meyakini bahwa sikap peduli terhadap 2.6 menunjukkan sikap peduli terhadap
sesama sebagai cerminan dari iman sesama sebagai implementasi
pemahaman Q.S. al-
Kausar
1.7 menerima dan mensyukuri nikmat Allah 2.7 menunjukkan sikap bersyukur
Swt. yang diberikan kepada
makhluknya
1.8 menjalankan salat secara tertib 2.8 menunjukkan sikap hidup tertib sebagai
implementasi pemahaman makna
ibadah salat
1.9 menerima makna zikir dan doa setelah 2.9 menunjukkan sikap rendah hati sebagai
salat sebagai wujud berserah diri kepada implementasi pemahaman makna zikir
Allah Swt. dan doa setelah salat
1.10 menjalankan ibadah salat dengan tertib 2.10 menunjukkan perilaku kerja sama
sebagai implementasi pemahaman
hikmah ibadah salat

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.11 meyakini kebenaran kisah Nabi Yusuf a.s. 2.11 menunjukkan sikap pemaaf sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Yusuf a.s.
1.12 meyakini kebenaran kisah Nabi Syu’aib 2.12 menunjukkan sikap jujur sebagai
a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Syu’aib a.s.
1.13 meyakini kebenaran kisah Nabi Ibrahim 2.13 menunjukkan sikap rasa ingin tahu, sabar,
a.s. dan Nabi Ismail a.s. rela berkorban, hormat, dan patuh
kepada orangtua sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
1.14 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.14 menunjukkan sikap percaya diri dan
Muhammad saw. mandiri sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan Nabi
Muhammad saw.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


4. menyajikan pengetahuan faktual dalam
3. memahami pengetahuan faktual dengan
bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
cara mengamati
dalam karya yang estetis, dalam gerakan
[mendengar, melihat, membaca] dan
yang mencerminkan anak sehat, dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu
dalam tindakan yang mencerminkan
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang perilaku anak beriman dan berakhlak
dijumpainya di rumah, di sekolah dan mulia
tempat bermain

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 memahami makna Q.S. an-Nasr dan 4.1.1 membaca kalimat-kalimat dalam Q.S.
al-Kausar an-Nasr dan al-Kausar dengan benar
4.1.2 menulis kalimat-kalimat dalam Q.S.
an-Nasr dan al-Kausar dengan benar
4.1.3 menunjukkan hafalan Q.S. an-Nasr dan
al-Kausar dengan lancar
3.2 memahami Hadis yang terkait dengan 4.2 mencontohkan perilaku mandiri,
perilaku mandiri, percaya diri, dan percaya diri, dan bertanggung jawab
bertanggung jawab sebagai implementasi makna
Hadis yang terkandung
3.3 memahami keesaan Allah Yang Maha 4.3 melakukan pengamatan terhadap diri
Pencipta berdasarkan pengamatan dan makhluk ciptaan Allah yang
terhadap dirinya dan makhluk ciptaan- dijumpai di sekitar rumah dan sekolah
Nya yang dijumpai di sekitar rumah sebagai implementasi iman terhadap
dan sekolah keesaan Allah Yang Maha Pencipta

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.4 memahami makna al-Asmau al- 4.4 membaca al-Asmau al-Husna:
Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as- alWahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘
Sami‘ dengan jelas dan benar
3.5 memahami perilaku tawaduk, ikhlas, 4.5 mencontohkan perilaku tawaduk, ikhlas,
dan mohon pertolongan dan mohon pertolongan
3.6 memahami sikap peduli terhadap 4.6 mencontohkan perilaku peduli terhadap
sesama sebagai implementasi sesama sebagai implementasi
pemahaman Q.S. al-Kausar pemahaman Q.S. al-
Kausar
3.7 memahami sikap bersyukur 4.7 mencontohkan sikap bersyukur
3.8 memahami makna salat sebagai wujud 4.8 menunjukkan contoh makna salat
dari pemahaman Q.S. al- sebagai wujud dari pemahaman
Kausar Q.S. al-Kausar
3.9 memahami makna zikir dan doa setelah 4.9 mempraktikkan tata cara zikir dan doa
salat setelah salat secara benar
3.10 memahami hikmah ibadah salat melalui 4.10 menceritakan pengalaman hikmah
pengamatan dan pengalaman di rumah pelaksanaan ibadah salat di rumah dan
dan sekolah sekolah
3.11 memahami kisah keteladanan Nabi Yusuf 4.11 menceritakan kisah keteladanan Nabi
a.s. Yusuf a.s.
3.12 memahami kisah keteladanan Nabi 4.12 menceritakan kisah keteladanan Nabi
Syu‘aib a.s. Syu’aib a.s.
3.13 memahami kisah keteladanan Nabi 4.13 menceritakan kisah keteladanan Nabi
Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.

3.14 memahami kisah keteladanan nabi 4. 14 menceritakan kisah keteladanan Nabi


Muhammad saw. Muhammad saw.

KELAS: VI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. menerima, menjalankan, dan 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menghargai ajaran agama yang tanggung jawab, santun, peduli, dan
dianutnya percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya
serta cinta tanah air

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 terbiasa membaca al-Qur’an dengan 2.1 menunjukkan perilaku toleran, simpati,
tartil waspada, berbaik sangka, dan hidup
rukun sebagai implementasi
pemahaman Q.S. alKafirun, Q.S. al-
Maidah/5:2-3 dan
Q.S. al- Hujurat/49:12-13
1.2 meyakini adanya Allah Swt. tempat 2.2 menunjukkan sikap peduli sebagai
meminta, Maha Berkuasa, Maha implementasi pemahaman makna al-
Mendahulukan, dan Maha Kekal Asmau al-Husna: as-Samad,
alMuqtadir, al-Muqaddim, dan al-Baqi
2.3 menunjukkan perilaku rendah hati
1.3 meyakini adanya hari akhir sebagai
yang mencerminkan iman kepada hari
implementasi pemahaman Rukun Iman
akhir
1.4 menyakini adanya qadha dan qadar 2.4 menunjukkan perilaku berserah diri
kepada Allah Swt. yang mencerminkan
iman kepada qadha dan qadar
1.5 meyakini bahwa perilaku hormat dan 2.5 menunjukkan perilaku hormat dan
patuh kepada orangtua, guru, dan patuh kepada orangtua, guru, dan
sesama anggota keluarga sebagai sesama anggota keluarga
cerminan dari iman
1.6 meyakini bahwa sikap toleran dan 2.6 menunjukkan sikap toleran dan
simpatik terhadap sesama sebagai simpatik terhadap sesama
cerminan dari iman
1.7 menjalankan kewajiban berzakat 2.7 menunjukkan sikap peduli sebagai
sebagai implementasi pemahaman implementasi pemahaman hikmah
rukun Islam zakat, infaq, dan sedekah sebagai
implementasi rukun Islam
1.8 meyakini kebenaran kisah Nabi Yunus 2.8 menunjukkan sikap tanggung jawab
a.s. sebagai implementasi pemahaman
kisah keteladan Nabi Yunus a.s.
1.9 meyakini kebenaran kisah Nabi menunjukkan sikap kasih sayang
2.9
Zakariya a.s. sebagai implementasi pemahaman
kisah keteladan Nabi Zakariya a.s.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.10 meyakini kebenaran kisah Nabi Yahya a.s. 2.10 menunjukkan sikap patuh dan taat sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladan Nabi Yahya a.s.
1.11 meyakini kebenaran kisah Nabi Isa 2.11 menunjukkan sikap peduli sebagai
a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladan Nabi Isa a.s.
1.12 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.12 menunjukkan sikap semangat dalam
Muhammad saw belajar sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladan Nabi
Muhammad saw
1.13 meyakini kebenaran kisah sahabatsahabat 2.13 menunjukkan sikap peduli sebagai
Nabi Muhammad saw implementasi pemahaman kisah
keteladan sahabat-sahabat Nabi
Muhammad saw.
1.14 meyakini kebenaran kisah Ashabul Kahfi 2.14 menunjukkan sikap teguh pendirian
sebagaimana terdapat dalam al-Qur’an sebagai implementasi pemahaman kisah
keteladanan Ashabul Kahfi
sebagaimana terdapat dalam al-Qur’an

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. memahami pengetahuan faktual dan 4. menyajikan pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang jelas,
menanya dan mencoba berdasarkan rasa sistematis dan logis, dalam karya yang
ingin tahu tentang dirinya, makhluk estetis, dalam gerakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan anak sehat, dan dalam
bendabenda yang dijumpainya di rumah, tindakan yang mencerminkan perilaku
di sekolah dan tempat bermain anak beriman dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 memahami makna Q.S. Al-Kafirun, 4.1.1 membaca Q.S. Al-Kafirun, Q.S.
Q.S. Al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. AlMaidah/5:2-3 dan Q.S. al-
alHujurat/49:12-13 dengan benar Hujurat/49:12-13 dengan jelas dan
benar
4.1.2 menulis Q.S. Al-Kafirun, Q.S.
AlMaidah/5:2-3 dan Q.S. al-
Hujurat/49:12-13 dengan benar
4.1.3 menunjukkan hafalan Q.S. AlKafirun,
Q.S. Al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al-
Hujurat/49:12-13 dengan benar
3.2 memahami makna al-Asmau 4.2 membaca al-Asmau al-Husna: AsSamad,
alHusna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-
AlMuqaddim, dan Al-Baqi Baqi dengan jelas dan benar
3.3 memahami hikmah beriman kepada 4.3 menunjukkan contoh hikmah beriman
hari akhir yang dapat membentuk kepada hari akhir yang dapat
perilaku akhlak mulia membentuk perilaku akhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.4 memahami hikmah beriman kepada 4.4 menunjukkan hikmah beriman kepada
qadha dan qadar yang dapat membentuk qadha dan qadar yang dapat
perilaku akhlak mulia membentuk perilaku akhlak mulia
3.5 memahami perilaku hormat dan patuh 4.5 mencontohkan perilaku hormat dan
kepada orangtua, guru, dan sesama patuh kepada orangtua, guru, dan
anggota keluarga sesama anggota keluarga
3.6 memahami sikap toleran dan simpatik 4.6 menunjukkan sikap toleran dan simpatik
terhadap sesama sebagai wujud dari terhadap sesama sebagai wujud dari
pemahaman Q.S. alKafirun pemahaman Q.S. alKafirun
3.7 memahami hikmah zakat, infaq, dan 4.7 menunjukkan hikmah zakat, infaq, dan
sedekah sebagai implementasi rukun sedekah sebagai implementasi rukun
Islam Islam
3.8 memahami kisah keteladanan Nabi 4.8 menceritakan kisah keteladanan Nabi
Yunus a.s. Yunus a.s.
3.9 memahami kisah keteladanan Nabi 4.9 menceritakan kisah keteladanan Nabi
Zakariya a.s. Zakariya a.s.
3.10 memahami kisah keteladanan Nabi Yahya 4.10 menceritakan kisah keteladanan Nabi
a.s. Yahya a.s.
3.11 memahami kisah keteladanan Nabi 4.11 menceritakan kisah keteladanan Nabi Isa
Isa a.s. a.s.
4.12 menceritakan kisah keteladanan Nabi
3.12 memahami kisah Nabi Muhammad saw.
Muhammad saw.

3.13 memahami kisah keteladanan sahabat- 4.13 menceritakan kisah keteladanan sahabat-
sahabat Nabi Muhammad saw. sahabat Nabi Muhammad saw.

3.14 memahami kisah keteladanan 4.14 menceritakan kisah keteladanan


Ashabul Kahfi sebagaimana Ashabul Kahfi sebagaimana
terdapat dalam al-Qur’an terdapat dalam al-Qur’an

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


KELAS: III
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru dan
tetangganya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Menerima arti bintang, rantai, pohon 2.1 Bersikap jujur, peduli, kasih sayang
beringin, kepala banteng, dan padi sesuai dengan sila-sila Pancasila dalam
kapas pada lambang negara “Garuda lambang negara
Pancasila” sebagai anugerah Tuhan “Garuda Pancasila”
Yang Maha Esa
1.2 Menghargai kewajiban dan hak sebagai 2.2 Melaksanakan kewajiban dan hak
anggota keluarga dan warga sekolah sebagai anggota keluarga dan warga
sebagai wujud rasa syukur kepada sekolah
Tuhan Yang Maha Esa
1.3 Mensyukuri keberagaman karakteristik 2.3 Menampilkan kebersamaan dalam
individu di lingkungan sekitar sebagai keberagaman karakteristik individu di
anugerah Tuhan Yang Maha Esa lingkungan sekitar
1.4 Mensyukuri makna bersatu dalam 2.4 Menampilkan sikap kerja sama sebagai
keberagaman di lingkungan sekitar wujud bersatu dalam keberagaman di
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha lingkungan sekitar
Esa

KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
dengan cara mengamati bahasa yang jelas dan logis, dalam
[mendengar, melihat, membaca] dan karya yang estetis, dalam gerakan yang
menanya berdasarkan rasa ingin tahu mencerminkan anak sehat, dan dalam
tentang dirinya, makhluk ciptaan tindakan yang mencerminkan perilaku
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- anak beriman dan berakhlak mulia
benda yang dijumpainya di rumah dan
di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami arti gambar pada 4.1 Menceritakan arti gambar pada lambang
lambang negara “Garuda negara “Garuda Pancasila”
Pancasila”
3.2 Mengidentifikasi kewajiban dan hak 4.2 Menyajikan hasil identifikasi kewajiban
sebagai anggota keluarga dan warga dan hak sebagai anggota keluarga dan
sekolah warga sekolah

3.3 Menjelaskan makna keberagaman 4.3 Menyajikan makna keberagaman


karakteristik individu di lingkungan karakteristik individu di lingkungan
sekitar sekitar
3.4 Memahami makna bersatu dalam 4.4 Menyajikan bentuk-bentuk kebersatuan
keberagaman di lingkungan sekitar dalam keberagaman di lingkungan
sekitar

KELAS: VI
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. Menerima, menjalankan dan 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menghargai ajaran agama yang tanggung jawab, santun, peduli, dan
dianutnya percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru dan
tetangganya serta cinta tanah air

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha 2..1 Bersikap penuh tanggung jawab sesuai
Esa atas nilai-nilai Pancasila secara nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
utuh sebagai satu kesatuan dalam sehari-hari
kehidupan sehari-hari
1.2 Menghargai makna kewajiban, hak, 2.2 Melaksanakan kewajiban, hak, dan
dan tanggung jawab sebagai warga tanggung jawab sebagai warga negara
negara dalam menjalankan agama sebagai wujud cinta tanah air
1.3 Mensyukuri keberagaman sosial, 2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman
budaya, dan ekonomi masyarakat sosial, budaya, dan ekonomi
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha masyarakat dalam konteks Bhineka
Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Tunggal Ika
Ika

1.4 Mensyukuri persatuan dan 2.4 Menampilkan sikap tanggung jawab


kesatuan sebagai anugerah Tuhan terhadap penerapan nilai persatuan
Yang Maha Esa beserta dan kesatuan dalam kehidupan
dampaknya berbangsa dan bernegara

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
[mendengar, melihat, membaca] dan dalam karya yang estetis, dalam
menanya berdasarkan rasa ingin tahu gerakan yang mencerminkan anak
tentang dirinya, makhluk ciptaan sehat, dan dalam tindakan yang
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- mencerminkan perilaku anak beriman
benda yang dijumpainya di rumah dan dan berakhlak mulia
di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis penerapan nilainilai 4.1 Menyajikan hasil analisis pelaksanaan


Pancasila dalam kehdupan sehari-hari nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari

3.2 Menganalisis pelaksanaan kewajiban, 4.2 Menyajikan hasil analisis pelaksanaan


hak, dan tanggung jawab sebagai kewajiban, ha, dan tanggung jawab
warga negara beserta dampaknya sebagai warga masyarakat beserta
dalam kehidupan sehari-hari dampaknya dalam kehidupan sehari-
hari
3.3 Menelaah keberagaman sosial, budaya, 4.3 Mengampanyekan manfaat
dan ekonomi masyarakat keanekaragaman sosial, budaya, dan
ekonomi
3.4 Menelaah persatuan dan kesatuan 4.4 Menyajikan hasil telaah persatuan dan
terhadap kehidupan berbangsa dan kesatuan terhadap kehidupan
bernegara beserta dampaknya berbangsa dan bernegara beserta
dampaknya

3. Bahasa Indonesia
KELAS: III
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas, sistematis
(mendengar, melihat, membaca) dan dan logis, dalam karya yang estetis,
menanya berdasarkan rasa ingin tahu dalam gerakan yang mencerminkan
tentang dirinya, makhluk ciptaan anak sehat, dan dalam tindakan yang
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- mencerminkan perilaku anak beriman
benda yang dijumpainya di rumah dan dan berakhlak mulia
di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menggali informasi tentang konsep 4.1 Menyajikan hasil informasi tentang
perubahan wujud benda dalam konsep perubahan wujud benda
kehidupan sehari-hari yang disajikan dalam kehidupan seharihari dalam
dalam bentuk lisan, tulis, visual, bentuk lisan, tulis, dan visual
dan/atau eksplorasi lingkungan menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
3.2 Menggali informasi tentang sumber 4.2 Menyajikan hasil penggalian
dan bentuk energi yang disajikan informasi tentang konsep sumber dan
dalam bentuk lisan, tulis, visual, bentuk energi dalam bentuk tulis dan
dan/atau eksplorasi lingkungan visual menggunakan kosakata baku
dan kalimat efektif
3.3 Menggali informasi tentang 4.3 Menyajikan hasil penggalian
perubahan cuaca dan pengaruhnya informasi tentang konsep perubahan
terhadap kehidupan manusia yang cuaca dan pengaruhnya terhadap
disajikan dalam bentuk lisan, tulis, kehidupan manusia dalam bentuk
visual, tulis
dan/atau eksplorasi lingkungan menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.4 Mencermati kosakata dalam teks 4.4 Menyajikan laporan tentang konsep
tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan
(makanan dan tempat hidup), tempat hidup), pertumbuhan dan
pertumbuhan, dan perkembangan perkembangan makhluk hidup yang
makhluk hidup yang ada di ada di lingkungan setempat secara
lingkungan setempat yang disajikan tertulis menggunakan kosakata baku
dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan kalimat efektif
dan/atau eksplorasi lingkungan
3.5 Menggali informasi tentang caracara 4.5 Menyajikan hasil wawancara tentang
perawatan tumbuhan dan hewan cara-cara perawatan tumbuhan dan
melalui wawancara hewan dalam
dan/atau eksplorasi lingkungan bentuk tulis dan visual menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif
3.6 Mencermati isi teks informasi 4.6 Meringkas informasi tentang
tentang perkembangan teknologi perkembangan teknologi produksi,
produksi, komunikasi, dan komunikasi, dan transportasi di
transportasi di lingkungan lingkungan
setempat setempat secara tertulis
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
3.7 Mencermati informasi tentang 4.7 Menjelaskan konsep delapan arah
konsep delapan arah mata angin dan mata angin dan pemanfaatannya
pemanfaatannya dalam denah dalam dalam denah dalam bentuk tulis dan
teks lisan, tulis, visual, dan/atau visual menggunakan
eksplorasi lingkungan kosakata baku dan kalimat efektif
3.8 Menguraikan pesan dalam dongeng 4.8 Memeragakan pesan dalam dongeng
yang disajikan secara lisan, tulis, dan sebagai bentuk ungkapan diri
visual dengan tujuan untuk menggunakan kosakata baku dan
kesenangan kalimat efektif
3.9 Mengidentifi-kasi lambang/ simbol 4.9 Menyajikan hasil identifikasi tentang
(rambu lalu lintas, pramuka, dan lambang/simbol (rambu lalu lintas,
lambang negara) beserta artinya pramuka, dan lambang negara)
dalam teks lisan, tulis, visual, beserta artinya dalam bentuk visual
dan/atau eksplorasi lingkungan dan tulis
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
3.10 Mencermati ungkapan atau kalimat 4.10 Memeragakan ungkapan atau kalimat
saran, masukan, dan penyelesaian saran, masukan, dan penyelesaian
masalah (sederhana) dalam teks tulis. masalah (sederhana) sebagai bentuk
ungkapan diri menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif yang dibuat
sendiri

KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial, yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan faktual dan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang jelas,
menanya dan mencoba berdasarkan rasa sistematis, logis dan kritis, dalam
ingin tahu tentang dirinya, makhluk karya yang estetis, dalam gerakan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan yang mencerminkan anak sehat, dan
benda-benda yang dijumpainya di dalam tindakan yang mencerminkan
rumah, di sekolah dan di tempat bermain perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menyimpulkan informasi berdasarkan 4.1 Menyajikan simpulan secara lisan dan
teks laporan hasil pengamatan yang tulis dari teks laporan hasil pengamatan
didengar dan dibaca atau wawancara yang
diperkuat oleh bukti

3.2 Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) 4.2 Menyajikan hasil penggalian informasi
ilmiah yang didengar dan dibaca dari teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah
secara lisan, tulis, dan visual dengan
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
3.3 Menggali isi teks pidato yang didengar 4.3 Menyampaikan pidato hasil karya pribadi
dan dibaca dengan menggunakan kosakata baku
dan kalimat efektif sebagai bentuk
ungkapan diri

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.4 Menggali informasi penting dari buku 4.4 Memaparkan informasi penting dari buku
sejarah menggunakan aspek: sejarah secara lisan, tulis, dan visual
apa, di mana, kapan, siapa, dengan menggunakan aspek: apa, di
mengapa, dan bagaimana mana, kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana serta memperhatikan
penggunaan kosakata baku dan kalimat
efektif

3.5 Membandingkan karakteristik teks puisi 4.5 Mengubah teks puisi ke dalam teks prosa
dan teks prosa dengan tetap memperhatikan makna isi
teks puisi
3.6 Mencermati petunjuk dan isi teks 4.6 Mengisi teks formulir (pendaftaran, kartu
formulir (pendaftaran, kartu anggota, anggota, pengiriman uang melalui
pengiriman uang melalui bank/kantor bank/kantor pos, daftar riwayat hidup,
pos, daftar riwayat hidup, dsb.) dll.) sesuai petunjuk pengisiannya
3.7 Memperkirakan informasi yang 4.7 Menyampaikan kemungkinan informasi
dapat diperoleh dari teks nonfiksi yang diperoleh berdasarkan membaca
sebelum membaca (hanya judul teks nonfiksi secara lisan, tulis,
berdasarkan membaca judulnya saja) dan visual
3.8 Menggali informasi yang terdapat pada 4.8 Menyampaikan hasil
teks nonfiksi membandingkan informasi yang
diharapkan dengan informasi yang
diperoleh setelah membaca teks
nonfiksi secara lisan, tulis, dan visual
3.9 Menelusuri tuturan dan tindakan tokoh 4.9 Menyampaikan penjelasan tentang
serta penceritaan penulis dalam teks tuturan dan tindakan tokoh serta
fiksi penceritaan penulis dalam teks
fiksi secara lisan, tulis, dan visual
3.10 Mengaitkan peristiwa yang dialami tokoh 4.10 Menyajikan hasil pengaitan
dalam cerita fiksi dengan pengalaman peristiwa yang dialami tokoh dalam
pribadi cerita fiksi dengan pengalaman
pribadi secara lisan,
tulis, dan visual

4. Matematika Kelas III dan VI

KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR MATEMATIKA SD/MI KELAS III dan VI
KELAS: III
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu,
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai


berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4


(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati (mendengar, dalam bahasa yang jelas, sistematis
melihat, membaca) dan menanya dan logis, dalam karya yang estetis,
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dalam gerakan yang mencerminkan
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan anak sehat, dan dalam tindakan yang
kegiatannya, dan benda-benda yang mencerminkan perilaku anak
dijumpainya dirumah dan di beriman dan berakhlak mulia
sekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menjelaskan sifat-sifat operasi 4.1 Menyelesaikan masalah yang
hitung pada bilangan cacah melibatkan penggunaan sifat-sifat
operasi hitung pada bilangan cacah

3.2 Menjelaskan bilangan cacah dan 4.2 Menggunakan bilangan


pecahan sederhana (seperti 1/2, 1/3, cacah dan pecahan sederhana
dan 1/4) yang disajikan pada garis (seperti 1/2, 1/3, dan 1/4 )
bilangan yang disajikan pada garis
bilangan
3.3 Menyatakan suatu bilangan sebagai Menilai apakah suatu bilangan
jumlah, selisih, hasil kali, atau hasil dapat dinyatakan sebagai jumlah,
bagi dua bilangan cacah selisih, hasil kali, atau hasil bagi
bilangan cacah
3.4 Menggeneralisasi ide pecahan Menyajikan pecahan sebagai
sebagai bagian dari keseluruhan bagian dari keseluruhan
menggunakan benda-benda konkret menggunakan benda-benda konkret

3.5 Menjelaskan dan melakukan 4.5 Menyelesaikan masalah


penjumlahan dan pengurangan pecahan
penjumlahan dan pengurangan pecahan
berpenyebut sama berpenyebut sama
3.6 Menjelaskan dan menentukan 4.6 Menyelesaikan masalah yang
lama waktu suatu kejadian berlangsung berkaitan lama waktu suatu kejadian
berlangsung
3.7 Mendeskripsikan dan menentukanMenyelesaikan masalah yang
hubungan antar satuan baku untuk panjang,berkaitan dengan hubungan
berat, dan waktu yang umumnya digunakanantarsatuan baku untuk panjang,
dalam kehidupan sehari-hari berat, dan waktu yang umumnya
digunakan dalam kehidupan
sehari-hari
3.8 Menjelaskan dan menentukan luas Menyelesaikan masalah luas dan
dan volume dalam satuan tidak baku volume dalam satuan tidak baku
dengan menggunakan benda dengan menggunakan benda
konkret konkret
3.9 Menjelaskan simetri lipat dan 4.9 Mengidentifikasi simetri lipat
simetri putar pada bangun datar dan
menggunakan benda konkret simetri putar pada bangun datar
menggunakan benda konkret
3.10 Menjelaskan dan menentukan kelilingMenyajikan dan menyelesaikan
bangun datar masalah yang berkaitan dengan
keliling bangun datar
3.11 Menjelaskan sudut, jenis sudut Mengidentifikasi jenis sudut, (sudut
(sudut siku-siku, sudut lancip, dan siku-siku, sudut lancip, dan
sudut tumpul), dan satuan pengukuran tidak sudut tumpul), dan satuan
baku pengukuran tidak baku
3.12 Menganalisis berbagai bangun Mengelompokkan berbagai bangun
datar berdasarkan sifat-sifat yang datar berdasarkan sifat-sifat yang
dimiliki dimiliki
3.13 Menjelaskan data berkaitan dengan Menyajikan data berkaitan dengan
diri peserta didik yang disajikan diri peserta didik yang disajikan
dalam diagram gambar dalam diagram gambar

KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap
Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dan Menyajikan pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang jelas,
menanya, dan mencoba berdasarkan sistematis, logis dan kritis, dalam
rasa ingin tahu tentang dirinya, karya yang estetis, dalam gerakan
makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan anak sehat, dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dalam tindakan yang mencerminkan
dijumpainya di rumah, di sekolah, perilaku anak beriman dan berakhlak
dan tempat bermain mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menjelaskan bilangan bulat negatif Menggunakan konsep bilangan
(termasuk menggunakan garis bulat negatif (termasuk
bilangan) mengggunakan garis bilangan)
untuk menyatakan situasi sehari-
hari
3.2 Menjelaskan dan melakukan Menyelesaikan masalah yang
operasi penjumlahan, berkaitan dengan operasi
pengurangan, perkalian, dan penjumlahan, pengurangan,
pembagian yang melibatkan perkalian, dan pembagian yang
bilangan bulat negatif melibatkan bilangan bulat negatif
dalam kehidupan sehari-hari
3.3 Menjelaskan dan melakukan Menyelesaikan masalah yang
operasi hitung campuran yang berkaitan operasi hitung campuran
melibatkan bilangan cacah, yang melibatkan bilangan cacah,
pecahan dan/atau desimal dalam pecahan dan/atau desimal dalam
berbagai bentuk sesuai urutan berbagai bentuk sesuai urutan
operasi operasi
3.4 Menjelaskan titik pusat, jari-jari, Mengidentifikasi titik pusat, jari-
diameter, busur, tali busur, jari, diameter, busur, tali busur,
tembereng, dan juring tembereng, dan juring
3.5 Menjelaskan taksiran keliling dan Menaksir keliling dan luas
luas lingkaran lingkaran serta menggunakannya
untuk menyelesaikan masalah
3.6 Membandingkan prisma, tabung, 4.6 Mengidentifikasi prisma,
limas, kerucut, dan bola. tabung,
limas, kerucut, dan bola
3.7 Menjelaskan bangun ruang yang Mengidentifikasi bangun ruang yang
merupakan gabungan dari beberapa merupakan gabungan dari beberapa
bangun ruang, serta luas bangun ruang, serta luas
permukaan dan volumenya permukaan dan volumenya
3.8 Menjelaskan dan membandingkan Menyelesaikan masalah yang
modus, median, dan mean dari berkaitan dengan modus, median,
data tunggal untuk menentukan dan mean dari data tunggal dalam
nilai mana yang paling tepat penyelesaian masalah
mewakili data

5. IPA
KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SD

KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan faktual dan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang jelas,
menanya, dan mencoba berdasarkan rasa sistematis, logis, dan kritis; dalam karya
ingin tahu tentang dirinya, makhluk yang estetis, dalam gerakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan anak sehat dan tindakan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, yang mencerminkan perilaku anak
di sekolah, dan di tempat bermain. beriman dan berakhlak mulia.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi karakteristik 4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik
geografis dan kehidupan sosial geografis dan kehidupan sosial budaya,
budaya, ekonomi, politik di wilayah ekonomi, dan politik di wilayah ASEAN.
ASEAN.
3.2 Menganalisis perubahan sosial budaya 4.2 Menyajikan hasil analisis mengenai
dalam rangka modernisasi bangsa perubahan sosial budaya dalam rangka
Indonesia. modernisasi bangsa Indonesia.
3.3 Menganalisis posisi dan peran 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang posisi
Indonesia dalam kerja sama di bidang dan peran Indonesia dalam kerja sama di
ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi, bidang ekonomi, politik, sosial, budaya,
dan pendidikan dalam lingkup ASEAN. teknologi, dan pendidikan dalam lingkup
ASEAN.
3.4 Memahami makna proklamasi 4.4 Menyajikan laporan tentang makna
kemerdekaan, upaya mempertahankan proklamasi kemerdekaan, upaya
kemerdekaan, dan upaya mengembangkan mempertahankan kemerdekaan, dan upaya
kehidupan kebangsaan yang sejahtera. mengembangkan kehidupan kebangsaan
yang sejahtera.

6. IPS
KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang jelas,
menanya, dan mencoba berdasarkan rasa sistematis, logis, dan kritis; dalam karya
ingin tahu tentang dirinya, makhluk yang estetis, dalam gerakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan anak sehat dan tindakan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, yang mencerminkan perilaku anak
di sekolah, dan di tempat bermain. beriman dan berakhlak mulia.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Mengidentifikasi karakteristik 4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik
geografis dan kehidupan sosial geografis dan kehidupan sosial budaya,
budaya, ekonomi, politik di wilayah ekonomi, dan politik di wilayah ASEAN.
ASEAN.
3.2 Menganalisis perubahan sosial budaya 4.2 Menyajikan hasil analisis mengenai
dalam rangka modernisasi bangsa perubahan sosial budaya dalam rangka
Indonesia. modernisasi bangsa Indonesia.
3.3 Menganalisis posisi dan peran 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang posisi
Indonesia dalam kerja sama di bidang dan peran Indonesia dalam kerja sama di
ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi, bidang ekonomi, politik, sosial, budaya,
dan pendidikan dalam lingkup ASEAN. teknologi, dan pendidikan dalam lingkup
ASEAN.
3.4 Memahami makna proklamasi 4.4 Menyajikan laporan tentang makna
kemerdekaan, upaya mempertahankan proklamasi kemerdekaan, upaya
kemerdekaan, dan upaya mengembangkan mempertahankan kemerdekaan, dan upaya
kehidupan kebangsaan yang sejahtera. mengembangkan kehidupan kebangsaan
yang sejahtera.

7. PJOK
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA,
DAN KESEHATAN SD
KELAS: III
“Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi
Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap
dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.Kompetensi
Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan faktual dengan 4. Menyajikan pengetahuan faktual
cara mengamati dalam bahasa yang jelas, sistematis
[mendengar, melihat, membaca] dan dan logis, dalam karya yang estetis,
menanya berdasarkan rasa ingin tahu dalam gerakan yang mencerminkan
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan anak sehat, dan dalam tindakan yang
dan kegiatannya, dan benda-benda yang mencerminkan perilaku anak beriman
dijumpainya di rumah dan di sekolah dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami kombinasi gerak dasar 4.1 Mempraktikkan gerak kombinasi
lokomotor sesuai dengan konsep tubuh, gerak dasar lokomotor sesuai dengan
ruang, usaha, dan keterhubungan dalam konsep tubuh, ruang, usaha, dan
berbagai bentuk permainan sederhana keterhubungan dalam berbagai bentuk
dan atau tradisional permainan sederhana dan atau
tradisional
3.2 Memahami kombinasi gerak dasar non- 4.2 Mempraktikkan gerak kombinasi
lokomotor sesuai dengan konsep tubuh, gerak dasar non-lokomotor sesuai
ruang, usaha, dan keterhubungan dalam dengan konsep tubuh, ruang, usaha,
berbagai bentuk permainan sederhana dan keterhubungan dalam berbagai
dan atau tradisional bentuk permainan sederhana dan atau
tradisional
3.3 Memahami kombinasi gerak dasar 4.3 Mempraktikkan kombinasi gerak dasar
manipulatif sesuai dengan konsep manipulatif sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan tubuh, ruang, usaha, dan
dalam berbagai bentuk permainan keterhubungan dalam berbagai bentuk
sederhana dan atau tradisional permainan sederhana dan atau
tradisional
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.4 Memahami bergerak secara seimbang, 4.4 Mempraktikkan bergerak secara
lentur, lincah, dan berdaya tahan dalam seimbang, lentur, lincah, dan berdaya
rangka pengembangan kebugaran tahan dalam rangka pengembangan
jasmani melalui permainan sederhana kebugaran jasmani melalui permainan
dan atau tradisional sederhana dan atau tradisional
3.5 Memahami kombinasi berbagai pola 4.5 Mempraktikkan kombinasi berbagai
gerak dominan (bertumpu, pola gerak dominan (bertumpu,
bergantung, keseimbangan, bergantung, keseimbangan,
berpindah/lokomotor, tolakan, putaran, berpindah/lokomotor, tolakan, putaran,
ayunan, melayang, dan, dan mendarat) ayunan, melayang, dan mendarat)
dalam aktivitas senam lantai dalam aktivitas senam lantai
3.6 Memahami penggunaan kombinasi 4.6 Mempraktikkan penggunaan
gerak dasar lokomotor, nonlokomotor kombinasi gerak dasar lokomotor,
dan manipulatif sesuai dengan irama non-lokomotor dan manipulatif sesuai
(ketukan) tanpa/dengan musik dalam dengan irama (ketukan) tanpa/dengan
aktivitas gerak berirama musik dalam aktivitas gerak berirama
3.7 Memahami prosedur gerak dasar 4.7 Mempraktikkan gerak dasar
mengambang (water trappen) dan mengambang (water trappen) dan
meluncur di air serta menjaga meluncur di air serta menjaga
keselamatan diri/orang lain dalam keselamatan diri/orang lain dalam
aktivitas air*** aktivitas air***
3.8 Memahami bentuk dan manfaat 4.8 Menceritakan bentuk dan manfaat
istirahat dan pengisian waktu luang istirahat dan pengisian waktu luang
untuk menjaga kesehatan untuk menjaga kesehatan
3.9 Memahami perlunya memilih makanan 4.9 Menceritakan perlunya memilih
bergizi dan jajanan sehat untuk makanan bergizi dan jajanan sehat
menjaga kesehatan tubuh untuk menjaga kesehatan tubuh

KELAS: VI
Santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangga serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan faktual dan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang jelas,
menanya dan mencoba berdasarkan rasa sistematis, logis dan kritis, dalam karya
ingin tahu tentang dirinya, makhluk yang estetis, dalam gerakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan anak sehat, dan dalam
benda-benda yang dijumpainya di rumah, tindakan yang mencerminkan perilaku
di sekolah dan di tempat bermain anak beriman dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami variasi dan kombinasi 4.1 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, gerak dasar lokomotor, non-
dan manipulatif dengan kontrol yang lokomotor, dan manipulatif dengan
baik dalam permainan bola besar kontrol yang baik dalam permainan
sederhana dan atau tradisional* bola besar sederhana dan atau
tradisional*
3.2 Memahami variasi dan kombinasi 4.2 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, gerak dasar lokomotor, non-
dan manipulatif dengan kontrol yang lokomotor, dan manipulatif dengan
baik dalam permainan bola kecil kontrol yang baik dalam permainan
sederhana dan atau tradisional* bola kecil sederhana dan atau
tradisional*
3.3 Memahami variasi dan kombinasi 4.3 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
gerak dasar jalan, lari, lompat, dan gerak dasar jalan, lari, lompat, dan
lempar dengan kontrol yang baik lempar dengan kontrol yang baik
melalui permainan dan atau olahraga melalui permainan dan atau olahraga
tradisional tradisional
3.4 Memahami variasi dan kombinasi 4.4 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
gerak dasar lokomotor, non lokomotor, gerak dasar lokomotor, non lokomotor,
dan manipulatif untuk dan manipulatif
membentuk gerak dasar seni untuk membentuk gerak dasar seni
beladiri** beladiri**
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.5 Memahami latihan kebugaran jasmani 4.5 Mempratikkan latihan kebugaran
dan pengukuran tingkat kebugaran jasmani dan pengukuran tingkat
jasmani pribadi secara sederhana kebugaran jasmani pribadi secara
(contoh: menghitung denyut nadi, sederhana (contoh: menghitung denyut
menghitung kemampuan melakukan nadi, menghitung kemampuan
push up, menghitung kelenturan melakukan push up, menghitung
tungkai) kelenturan tungkai)
3.6 Memahami rangkaian tiga pola gerak 4.6 Mempraktikkan rangkaian tiga pola
dominan (bertumpu, bergantung, gerak dominan (bertumpu, bergantung,
keseimbangan, berpindah/lokomotor, keseimbangan, berpindah/lokomotor,
tolakan, putaran, ayunan, melayang, tolakan, putaran, ayunan, melayang,
dan mendarat) dengan konsisten, tepat dan mendarat) dengan konsisten, tepat
dan terkontrol dalam aktivitas senam dan terkontrol dalam aktivitas senam
3.7 Memahami penggunaan variasi dan 4.7 Mempraktikkan penggunaan variasi
kombinasi gerak dasar rangkaian dan kombinasi gerak dasar rangkaian
langkah dan ayunan lengan mengikuti langkah dan ayunan lengan mengikuti
irama (ketukan) tanpa/dengan musik irama (ketukan) tanpa/dengan musik
dalam aktivitas gerak berirama dalam aktivitas gerak berirama
3.8 Memahami keterampilan salah satu 4.8 Mempraktikkan keterampilan salah
gaya renang dan dasar-dasar satu gaya renang dan dasar-dasar
penyelamatan diri*** penyelamatan diri***
3.9 Memahami perlunya pemeliharaan 4.9 Memaparkan perlunya pemeliharaan
kebersihan alat reproduksi kebersihan alat reproduksi

8. SBdP
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SD
KELAS III:
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual dengan 4. menyajikan pengetahuan faktual
cara mengamati dalam bahasa yang jelas, sistematis
(mendengar, melihat, membaca) dan dan logis, dalam karya yang estetis,
menanya berdasarkan rasa ingin tahu dalam gerakan yang mencerminkan
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan anak sehat, dan dalam tindakan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang yang mencerminkan perilaku anak
dijumpainya di rumah dan di sekolah beriman dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 mengetahui unsur-unsur rupa dalam 4.1 membuat karya dekoratif
karya dekoratif
3.2 mengetahui bentuk dan variasi pola 4.2 menampilkan bentuk dan variasi
irama dalam lagu irama melalui lagu
3.3 mengetahui dinamika gerak tari 4.3 meragakan dinamika gerak tari
3.4 mengetahui teknik potong, lipat, dan 4.4 membuat karya dengan teknik
sambung potong, lipat, dan sambung

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
siswa lebih lanjut.
KELAS VI
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami reklame 4.1 membuat reklame


3.2 memahami interval nada 4.2 memainkan interval nada melalui
lagu dan alat musik
3.3 memahami penampilan tari kreasi 4.3 menampilkan tari kreasi daerah
daerah
3.4 memahami patung 4.4 membuat patung

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan faktual dan 4. menyajikan pengetahuan faktual dan


konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang jelas,
menanya dan mencoba berdasarkan rasa sistematis, logis dan kritis, dalam karya
ingin tahu tentang dirinya, makhluk yang estetis, dalam gerakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan anak sehat, dan dalam
benda-benda yang dijumpainya di tindakan yang mencerminkan perilaku
rumah, di sekolah dan tempat bermain anak beriman dan berakhlak mulia

9. Bahasa Inggris
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
siswa lebih lanjut.

KELAS 3

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


1 Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya
2 Memilikiperilaku jujur, disiplin,
bertanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru
3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara 3.1 Memahami instruksi lisan dan tulisan yang
mengamati [mendengar, melihat, melibatkan kata, frasa, dan kalimat
membaca, dan menanya berdasarkan rasa sederhana (Like and dislike) bertema Lagu
ingin tahu tentang dirinya, makhluk Kicir-Kicir
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah
3.2 Memahami instruksi lisan dan
tulisan yang dijumpainya di rumah
dan yang melibatkan kata, frasa,
dan kalimat sederhana (The concept of
there is and there are with numbers)
bertema Membuat Kepala Ondel-Ondel
3.3 Memahami instruksi lisan dan
tulisan yang melibatkan kata,
frasa, dan
kalimat sederhana
Let’s/Let us) bertema Menarikan
Lagu Kicir-Kicir
3.4 Memahami instruksi lisan dan
tulisan yang melibatkan kata,
frasa, dan kalimat sederhana
'Tellinq the procedure bertema
Membuat Lampion
3.5 Memahami instruksi lisan dan
tulisan yang melibatkan kata,
frasa, dan
kalimat sederhana
"I'aste and
fruit) bertema Membuat
Asinan Buah
3.6 Memahami instruksi lisan dan
tulisan yang melibatkan kata, frasa,
dan kalimat sederhana (Shapes and
colors) bertema Mewamai Gambar
Ornamen Betawi jendela dan pintu
3.7 Memahami instruksi lisan dan
tulisan yang melibatkan kata, frasa,
dan kalimat sederhana Giving
procedures) bertema · Permainan
Damdas 16 batu
3.8 Memahami instruksi lisan dan
tulisan yang melibatkan kata, frasa,
dan kalimat sederhana Giuinq and
following instruction) bertema
Permainan Uler Kelabang
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4.1 Melafalkan dan menulis kata,
bahasa yang jelas dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang frasa, dan kalimat sederhana
mencerminkan anak sehat, dan dalam dengan memperhatikan fungsi
tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia sosial dan unsur ke bahasaan
yang benar sesuai kon teks (Like
and dislike) bertema Lagu Kicir-
Kicir
4.2 Melafalkan dan menulis kata, frasa,
dan kalimat sederhana dengan
memperhatikan fungsi sosial dan
unsur kebahasaan yang benar sesuai
konteks (The concept of there is and
there are with numbers) bertema
Membuat Kepala Ondel-Ondel
4.3 Melafalkan clan menulis kata, frasa,
dan kalimat sederhana dengan
memperhatikan fungsi sosial dan unsur
kebahasaan yang benar sesuai
konteks (Let's/ let us) bertema
Menarikan Lagu Kicir-Kicir
4.4 Melafalkan dan menulis kata, frasa,
dan kalimat sederhana dengan
memperhatikan fungsi sosial dan
unsur kebahasaan yang benar sesuai
konteks (Telling the procedure) bertema
Membuat Lampion
4.5 Melafalkan dan rnenulis kata, frasa,
dan kalimat sederhana dengan
memperhatikan fungsi sosial dan unsur
kebahasaan yang benar sesuai
konteks (Taste and fruit) bertema
(Membuat Asinan Buah
4.6 Melafalkan dan menulis kata, frasa,
dan kalimat sederhana dengan
memperhatikan fungsi sosial dan
unsur kebahasaan yang benar sesuai
konteks (Shapes and colors) bertema
Mewarnai Gambar Ornamen Betawi
(Jendela dan Pintu)
4.7 Melafalkan d an menulis kata, frasa,
dan kalimat sederhanadengan
memperhatikan fungsi sosial dan unsur
kebahasaan yang benar sesuai
konteks (Giving procedures) berterna
Permainan Damdas 16 batu
4.8 Melafalkan dan menulis kata,
frasa, dan kalimat sederhana dengan
memperhatikan fungsi sosial
dan unsur kebahasaan yang benar
sesuai konteks (Giving and following
instruction) bertema Permainan Uler
Kelabang
KELAS 3

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


1 Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya

2 Memilikiperilaku jujur, disiplin,


bertanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru
3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara 3.1 Memahami instruksi lisan dan tulisan yang
mengamati [mendengar, melihat, melibatkan kata, frasa, dan kalimat
membaca, dan menanya berdasarkan rasa sederhana (Like and dislike) bertema Lagu
ingin tahu tentang dirinya, makhluk Kicir-Kicir
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah
3.2 Memahami instruksi lisan dan
tulisan yang dijumpainya di rumah
dan yang melibatkan kata, frasa,
dan kalimat sederhana (Number 21 -
50, There is/ are) bertema
Commuterline
3.3 Memahami instruksi lisan dan
tulisan yang melibatkan kata,
frasa, dan kalimat sederhana
Let’s/Let us) bertema {Adjective)
bertema Jenis-Jenis Alat
Komunikasi Elektronik
3.4 Memahami instruksi lisan dan
tulisan yang melibatkan kata,
frasa, dan kalimat sederhana
(Must/ musn't) bertema Gempa
Bumi
3.5 Memahami instruksi lisan dan
tulisan yang melibatkan kata,
frasa, dan kalimat sederhana .
(Descriptive Adjective) bertema
Sekolah Sehat
3.6 Memahami instruksi lisan dan
tulisan yang melibatkan kata, frasa,
dan kalimat sederhana (Present Verbs)
bertema Jenis Sekolah di Jakarta
3.7 Memahami instruksi lisan dan
tulisan yang melibatkan kata, frasa,
dan kalimat sederhana (Imperative
Sentence) bertema Penghijauan Kota
3.8 Memahami instruksi lisan dan
tulisan yang melibatkan kata, frasa,
dan kalimat sederhana (The use of
need) bertema Keselamatan Lalu
Lintas
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4.1 Melafalkan dan menulis kata,
bahasa yang jelas dan logis, dalam frasa, dan kalimat sederhana
karya yang estetis, dalam gerakan yang dengan memperhatikan fungsi
mencerminkan anak sehat, dan dalam sosial dan unsur ke bahasaan
tindakan yang mencerminkan perilaku yang benar sesuai kon teks (Like
anak beriman dan berakhlak mulia and dislike) bertema Lagu Kicir-
Kicir
4.2 Melafalkan dan menulis kata, frasa,
dan kalimat sederhana dengan
memperhatikan fungsi sosial dan
unsur kebahasaan yang benar sesuai
konteks konteks (Number 21-5o, There
is/ are) bertema Commuterline
4.3 Melafalkan clan menulis kata, frasa,
dan kalimat sederhana dengan
memperhatikan fungsi sosial dan unsur
kebahasaan yang benar sesuai
konteks (Adjective)bertema Jenis - jenis
Alat Komunikasi Elektronik
4.4 Melafalkan dan menulis kata, frasa,
dan kalimat sederhana dengan
memperhatikan fungsi sosial dan
unsur kebahasaan yang benar sesuai
konteks konteks (Must/ musn't ) bertema
Gempa Bumi
4.5 Melafalkan dan rnenulis kata, frasa,
dan kalimat sederhana dengan
memperhatikan fungsi sosial dan unsur
kebahasaan yang benar sesuai
konteks (Descriptive Adjective) bertema
Sekolah Sehat
4.6 Melafalkan dan menulis kata, frasa,
dan kalimat sederhana dengan
memperhatikan fungsi sosial dan
unsur kebahasaan yang benar sesuai
konteks (Present Verbs) bertema Jenis
Sekolah di Jakarta
4.7 Melafalkan d an menulis kata, frasa,
dan kalimat sederhana dengan
memperhatikan fungsi sosial dan unsur
kebahasaan yang benar sesuai
konteks (Imperative Sentence) bertema
Penghijauan Kota
4.8 Melafalkan dan menulis kata,
frasa, dan kalimat sederhana dengan
memperhatikan fungsi sosial
dan unsur kebahasaan yang benar
sesuai konteks (The use of need)
bertema
Keselamatan Lalu Lintas

KELAS VI
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuian factual 4. Menyajikan pengetahuan factual
dengan cara factual dengan cara dalam bahasa yang jelas dan logis,
mengamati(mendengar, melihat, dalam karya yang estetis, dalam
membaca dan menanya berdsarkan gerakan yan mencerminkan anak sehat
rasa ingin tahu tentang dirinya dan dalam : tindakan yang
makhluk ciptaan tuhan dan mencerminkan perilaku anak beriman
kegiatannya dan benda – benda yang
di jumpainya di rumah dan di sekolah dan berakhlak mulia
3.1 memahami instruksi lisan dan tulisan 3.1 melafalkan dan menulis kata,frasa, dan
yang melibatkan kata, frasa dan kalimat kalimat sederhana dengan memperhatikan

sederhana ( the future tense : will ) berema fungsi social dan unsur kebahasaan yang
benar sesuai konteks ( the future tense :
lagu ondel – ondel lobang
will) bertema lagu ondel – ondel lobang.
3.2 melafalkan dan menulis kata,frasa, dan
3.2 memahami instruksi lisan dan tulisan
kalimat sederhana dengan memperhatikan
yang melibatkan kata , frasa dan kalimat
fungsi social dan unsur kebahasaan yang
sederhana ( asking and giving response :
benar sesuai konteks ( asking and
will ) bertema membuat maket rumah
giving response : will ) bertema
betawi
membuat maket rumah betawi
3.3 melafalkan dan menulis kata,frasa, dan
3.3 memahami instruksi lisan dan tulisan kalimat sederhana dengan memperhatikan
yang melibatkan kata, frasa dan kalimat fungsi social dan unsur kebahasaan yang
sederhana (announcing future action using : benar sesuai konteks (announcing future
will) bertema menarikan lagu ondel – ondel action using : will) bertema menarikan
lagu ondel – ondel
3.4 memahami instruksi lisan dan tulisan 3.4 melafalkan dan menulis kata,frasa, dan
yang melibatkan kata, frasa dan kalimat kalimat sederhana dengan memperhatikan
sederhana ( to be going to – will) bertema fungsi social dan unsur kebahasaan yang

palang pintu benar sesuai konteks ( to be going to –


will) bertema palang pintu
3.5 memahami instruksi lisan dan tulisan 3.5 melafalkan dan menulis kata,frasa, dan

yang melibatkan kata, frasa dan kalimat kalimat sederhana dengan memperhatikan
fungsi social dan unsur kebahasaan yang
sederhana ( future adverb of time) bertema
benar sesuai konteks (future adverb of
membuat es selendang mayang
time) bertema membuat es selendang
mayang
3.6 memahami instruksi lisan dan tulisan
3.6 melafalkan dan menulis kata,frasa, dan
yang melibatkan kata, frasa dan kalimat
kalimat sederhana dengan memperhatikan
sederhana ( telling one’s future plan )
fungsi social dan unsur kebahasaan yang
bertema asal nama jalan dan kampong di
benar sesuai konteks ( telling one’s
Jakarta
future plan ) bertema asal nama jalan
3.7 memahami instruksi lisan dan tulisan dan kampong di Jakarta
yang melibatkan kata, frasa dan kalimat 3.7 melafalkan dan menulis kata,frasa, dan
sederhana ( the use of will + need/ise) kalimat sederhana dengan memperhatikan

bertema membuat batik betawi . fungsi social dan unsur kebahasaan yang
benar sesuai konteks ( the use of will +

3.8 memahami instruksi lisan dan tulisan need/ise) bertema membuat batik

yang melibatkan kata, frasa dan kalimat betawi

sederhana ( WH- question in future tense) melafalkan dan menulis kata,frasa, dan

bertema permainan galasin) kalimat sederhana dengan memperhatikan


fungsi social dan unsur kebahasaan yang
benar sesuai konteks ( WH- question in
future tense) bertema permainan galasin)

BAB V

PEMBELAJARAN

A. INTRAKURIKULER
1. Intrakurikuler
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler dirancang agar anak dapat mencapai kemampuan
yang tertuang di dalam capaian pembelajaran. Capaian Pembelajaran ditetapkan oleh SK
BSKAP No. 8 Tahun 2022 tentang Capaian Pembelajaran PAUD, Dikdasmen pada Kurikulum
Merdeka. Intisari kegiatan pembelajaran intrakurikuler adalah bermain bermakna sebagai
perwujudan “Merdeka Belajar, Merdeka Bermain”.Kegiatan yang dipilih harus memberikan
pengalaman yang menyenangkan dan bermakna bagi anak. Kegiatan perlu didukung oleh
penggunaan sumber-sumber belajar yang nyata dan ada di lingkungan sekitar anak. Sumber
belajar yang tidak tersedia secara nyata dapat dihadirkan dengan dukungan teknologi dan buku
bacaan anak.
2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan untuk memperkuat upaya pencapaian profil
pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Tingkat
Pencapaian Perkembangan Anak .Program ini merupakan pembelajaran berbasis projek yang
ditujukan sebagai penguatan profil pelajar pancasila melalui tema yang telah ditetapkan, yaitu:

1. Gaya Hidup Berkelanjutan


2. Kearifan Lokal
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
5. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI
6. Kewirausahaan

Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini mempunyai alokasi waktu sendiri dan tidak terikat
dengan mata pelajaran apapun.  Asesmen yang  dilakukan pun berfokus pada ke 6 dimensi
Profil Pelajar Pancasila. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan pembelajaran
yang kontekstual, mengasah kemampuan berpikir, dan pemecahan masalah kepada siswa.
Siswa juga belajar mengaplikasikan ilmu lintas disiplin pada program ini.

B. Pembelajaran Tematik Integrated (Terpadu)

Kurikulum UPT SPF SDN 101777 SAENTIS menggunakan pendekatan pembelajaran


tematik integratif dari kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik integratif merupakan
pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata
pelajaran ke dalam berbagai tema.
Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan
pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang
berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar
konsep dasar secara parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang
utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia.
Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan
kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III, keduanya merupakan pemberi makna yang
substansial terhadap mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya
dan Prakarya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi
Dasar dari IPA dan IPS yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran
penting sebagai pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya.

Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum mampu berpikir abstrak untuk
memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas IV, V, dan VI sudah mulai
mampu berpikir abstrak. Pandangan psikologi perkembangan dan Gestalt memberi dasar
yang kuat untuk integrasi Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran
tematik. Dari sudut pandang transdisciplinarity maka pengotakan konten kurikulum secara
terpisah ketat tidak memberikan keuntungan bagi kemampuan berpikir selanjutnya.
Di bawah ini adalah tema-tema yang telah disiapkan untuk peserta didik Sekolah Dasar
kelas III dan VI pada Kurikulum 2013.

Tabel 5.1 `
Tema-Tema di Sekolah Dasar
KELAS III KELAS VI
1. Pertumbuhan dan Perkembangan 1. Selamatkan Makhluk Hidup
Makhluk Hidup 2. Persatuan Dalam Perbedaan
2. Menyayangi Tumbuhan dan 3. Tokoh Dan Penemuan
Hewan 4. Globalisasi
3. Benda di Sekitarku 5. Wirausaha
4. Kewajiban dan Hakku 6. Menuju Masyarakat Sehat
5. Cuaca 7. Kepemimpinan
6. Energi dan Perubahannya 8. Bumiku
7. Perkembangan Teknologi 9. Menjelajah Angkasa Luar
8. Praja Muda Karana
Pendekatan Saintifik (Ilmiah)
Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran terdiri
atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:
1. Mengamati;
2. Menanya;
3. Mengumpulkan informasi/eksperimen;
4. Mengasosiasikan/mengolah informasi; dan
5. Mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 5.2
Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya
Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, Melatih kesungguhan,
melihat (tanpa atau dengan alat) ketelitian, mencari
informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang informasi Mengembangkan
yang tidak dipahami dari apa yang kreativitas, rasa ingin tahu,
diamati atau pertanyaan untuk kemampuan merumuskan
mendapatkan informasi tambahan tentang pertanyaan untuk
apa yang diamati membentuk pikiran kritis
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai yang perlu
ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat
Mengumpulkan - melakukan eksperimen Mengembangkan sikap
informasi/ - membaca sumber lain selain buku teks teliti, jujur,sopan,
eksperimen - mengamati objek/ kejadian/ menghargai pendapat

- aktivitas orang lain, kemampuan

- wawancara dengan narasumber berkomunikasi,


menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi
Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
melalui berbagai cara yang
dipelajari,
mengembangkan
kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/ - mengolah informasi yang sudah Mengembangkan sikap
mengolah dikumpulkan baik terbatas dari hasil jujur, teliti, disiplin, taat
informasi kegiatan mengumpulkan/eksperimen aturan, kerja keras,
mau pun hasil dari kegiatan mengamati kemampuan menerapkan
dan kegiatan mengumpulkan informasi. prosedur dan kemampuan
- Pengolahan informasi yang berpikir induktif serta
dikumpulkan dari yang bersifat deduktif dalam
menambah keluasan dan kedalaman menyimpulkan .
sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan.
Mengkomunikasik Menyampaikan hasil pengamatan, Mengembangkan sikap
an kesimpulan berdasarkan hasil analisis jujur, teliti, toleransi,
secara lisan, tertulis, atau media lainnya kemampuan berpikir
sistematis,
mengungkapkan pendapat
dengan
singkat dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa
yang baik dan benar.

C. Penilaian Diagnostik,Formatif dan Sumatif


Asesmen pembelajaran dapat dibagi menjadi tiga, yaitu asesmen diagnosis, asesmen formatif, dan
asesmen sumatif.

1. Asesmen diagnosis

Asesmen diagnosis  merupakan asesmen yang dilakukan guru di awal pembelajaran untuk melihat
kompetensi dan memonitor perkembangan belajar peserta didik dari aspek kognitif maupun non
kognitif. Hasil asesmen diagnosis digunakan untuk memetakan kebutuhan belajar sehingga guru
dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat sesuai kondisi peserta didik. Peserta didik yang
memiliki perkembangan atau hasil belajarnya paling tertinggal berdasarkan hasil asesmen diagnosis,
diberikan pendampingan belajar secara afirmatif. Kemampuan dan keterampilan siswa di dalam
sebuah kelas berbeda-beda. Ada yang lebih cepat paham dalam topik tertentu, akan tetapi ada juga
yang membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami topik tersebut. Seorang siswa yang cepat
paham dalam satu topik, belum tentu cepat paham dalam topik lainnya.

2. Asesmen Formatif

Asesmen formatif merupakan asesmen yang dilakukan guru selama proses pembelajaran untuk
memberikan informasi mengenai perkembangan penguasaan kompetensi peserta didik pada setiap
tahap pembelajaran. Hasil asesmen formatif berguna bagi guru untuk mengambil tindakan dan
memastikan bahwa setiap peserta didik mencapai penguasaan yang optimum. Asesmen formatif
dapat mendorong peserta didik mencapai tujuan belajar dengan melakukan penyampaian umpan
balik yang dilakukan secara berkala. Asesmen formatif melibatkan aktivitas guru dan peserta didik
yang bertujuan untuk memantau kemajuan belajar siswa selama proses belajar berlangsung.
Penilaian ini akan memberikan umpan balik bagi penyempurnaan program pembelajaran,
mengetahui dan mengurangi kesalahan yang memerlukan perbaikan Asesmen formatif merupakan
bagian dari langkah-langkah pembelajaran, dilakukan selama kegiatan pembekajaran berlangsung
yang merupakan bagian dari praktik keseharian pendidik dan peserta didik di dalam proses belajar
mengajar di kelas.

3. Asesmen sumatif

Asesmen sumatif merupakan asesmen yang dilakukan guru setelah menyelesaikan proses


pembelajaran. Asesmen sumatif  tidak selalu dilakukan di akhir pembelajaran. Hasil asesmen
sumatif digunakan untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik, mengukur konsep dan
pemahaman peserta didik, serta mendorong untuk melakukan aksi dalam mencapai kompetensi yang
dituju. Di dalam asesmen sumatif mencakup lebih dari satu pokok bahasan yang dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana peserta didik telah dapat berpindah dari suatu unit pembelajaran ke unit
pembelajaran berikutnya. Asesmen sumatif dapat juga diartikan sebagai penggunaan tes-tes pada
akhir suatu periode pengajaran tertentu, yang meliputi beberapa atau semua unit pelajaran yang
diajarkan dalam satu semester, bahkan setelah selesai pembahasan suatu bidang studi. Asesmen
sumatif dilaksanakan setelah sekumpulan program pelajaran selesai diberikan. Kegiatan asesmen
sumatif dilakukan jika satuan pengalaman belajar atau seluruh materi pelajaran telah selesai.
Asesmen sumatif menghasilkan nilai atau angka yang kemudian digunakan sebagai keputusan pada
kinerja peserta didik.

1. Tujuan asesmen diagnostik

Asesmen diagnosis digunakan bertujuan untuk memetakan kemampuan semua peserta didik di kelas
secara cepat, untuk mengetahui siapa saja yang sudah paham, siapa saja yang agak paham, dan siapa
saja yang belum paham. Dengan demikian guru dapat menyesuaikan materi pembelajaran dengan
kemampuan yang di,iliki oleh peserta didik.

2. Tujuan asesmen formatif

Asesmen formatif bertujuan untuk merefleksikan proses belajar dan tidak menentukan nilai akhir
peserta didik. Tujuan asesmen formatif adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran, tidak hanya
untuk menentukan tingkat kemampuan peserta didik. Selain itu, asesmen formatif bertujuan untuk
memperoleh informasi mengenai kekuatan dan kelemahan serta faktor-faktor penyebabnya pada saat
pembelajaran yang telah dilakukan. Pelaksanaan evaluasi semacam ini biasanya bertujuan untuk
keperluan bimbingan belajar, pengajaran remedial, menemukan kasus-kasus, dan lain

Pendidik dapat menggunakan informasi tersebut untuk memperbaiki, mengubah atau memodifikasi
pembelajaran agar lebih efektif dan dapat meningkatkan kompetensi peserta didik.
3. Tujuan asesmen sumatif

Asesmen sumatif  digunakan untuk menentukan klasifikasi penghargaan pada akhir kursus atau
program. Penilaian sumatif dirancang untuk merekam pencapaian keseluruhan peserta didik secara
sistematis. Asemen sumatif berkaitan dengan menyimpulkan prestasi peserta didik dan diarahkan
pada pelaporan di akhir suatu program studi. Fungsi asesmen sumatif, yaitu pengukuran kemampuan
dan pemahaman peserta didik dan sebagai sarana memberikan umpan balik kepada peserta didik.
Asesmen sumatif juga berfungsi untuk memberikan umpan balik kepada staf akademik sebagai
ukuran keberhasilan pembelajaran, akuntabilitas dan standar pemantauan staf akademik, serta
sebagai sarana untuk memotivasi peserta didik.

D.Penilaian Autentik (Responsif)


Dalam rangka melaksanakan penilaian autentik yang baik, guru harus memahami secara
jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus bertanya pada diri sendiri, khususnya
berkaitan dengan: (1) sikap, pengetahuan dan keterampilan apa yang akan dinilai; (2) fokus
penilaian akan dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap, pengetahuan dan
keterampilan; dan (3) tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti penalaran,
memori, atau proses.

Bentuk-Bentuk Penilaian Autentik Yang Di Kembangkan :


1. Penilaian Sikap
a. Observasi
b. Penilaian Diri
c. Penilaian Antarteman
d. Jurnal Catatan Guru
2. Penilaian Pengetahuan
a. Tes Tulis
b. Tes Lisan
c. Penugasan
3. Penilaian Keterampilan
a. Penilaian Kinerja
b. Penilaian Proyek
c. Penilaian Portopolio
BAB VI
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta


didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun
kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah/madrasah
mengacu kepada Standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik
sekolah/madrasah, kebutuhan perserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah
daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender
pendidikan sebagai berikut :
a. permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah
ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni
tahun berikutnya.
b. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif
belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
c. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran untuk setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan
lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
d. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal. Hari lbur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang
terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota,
dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
e. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir
tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
f. Libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran digunakan
untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
g. Sekolah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih
panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
h. Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara
khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran
efektif.
i. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis
pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota

Kalender Pendidikan UPT SPF SDN 101777 SAENTIS disusun dengan berpedoman
kepada kalender Pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2023/2024
yang disesuaikan dengan program sekolah.

KALENDER PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 2023 / 2024
DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN DELI SERDANG

HARI Juli 2023 Agustus 2023


Minggu 2 9 16 23 30 Minggu 6 13 20 27
Senin 3 10 17 24 31 Senin 7 14 21 28
Selasa 4 11 18 25 Selasa 1 8 15 22 29
Rabu 5 12 19 26 Rabu 2 9 16 23 30
Kamis 6 13 20 27 Kamis 3 10 17 24 31
Jum’at 7 14 21 28 Jum’at 4 11 18 25
Sabtu 1 8 15 22 29 Sabtu 5 12 19 26

Keterangan :
Juni – 1 Juli :Penerimaan Peserta Didik Baru 1 s/d 31 Agustus: Kegiatan Pembelajaran Efektif
13 Juli : Awal Masuk Tahun Pelajaran 2023/2024 17 Agustus : Upacara HUT RI ke 78
13-29 Juli : Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah kelas 1 SD
19 juli : Tahun Baru Islam ( 1 Muharram 1445 H )

HARI September 2023 Oktober 2023

Minggu 3 10 17 24 Minggu 1 8 15 22 29
Senin 4 11 18 25 Senin 2 9 16 23 30
Selasa 5 12 19 26 Selasa 3 10 17 24 31
Rabu 6 13 20 27 Rabu 4 11 18 25
Kamis 7 14 21 28 Kamis 5 12 19 26
Jum’at 1 8 15 22 29 Jum’at 6 13 20 27
Sabtu 2 9 16 23 30 Sabtu 7 14 21 28

Keterangan :
1 s/d 30 September : Kegiatan Pembelajaran Efektif 1 Oktober : Hari Kesaktian Pancasila
28 September : Maulid Nabi Muhammad SAW 2 s/d 7 Oktober : Penilaian Tengah Semester
23 s/d 26 Oktober : Pelaksanaaan ANBK ( Assesmen
Nasional Berbasis Komputer )
28 Oktober : Hari Sumpah Pemuda

HARI November 2023 Desember 2023


Minggu 5 12 19 26 Minggu 3 10 17 24 31
Senin 6 13 20 27 Senin 4 11 18 25
Selasa 7 14 21 28 Selasa 5 12 19 26
Rabu 1 8 15 22 29 Rabu 6 13 20 27
Kamis 2 9 16 23 30 Kamis 7 14 21 28
Jum’at 3 10 17 24 Jum’at 1 8 15 22 29
Sabtu 4 11 18 25 Sabtu 2 9 16 23 30

Keterangan : 1 s/d 30 Nov : Kegiatan Pembelajaran Efektif 4 s/d 9 Des : Penilaian Akhir Semester Ganjil
10 Nov : Hari Pahlawan 11 s/d 15 : Ujian susulan dan pengisisan raport
25 Nov : Hari Guru Nasional 16 Des : Pembagian LHBPD

18 s/d 30 : Libur semester ganjil


25 Des : Libur Natal

Libur semester
Libur Nasional ( keagamaan )
Pelaksanaan PTS dan PAS

Hari Nasional ( Kenegaraan )

Penyerahan LHBPD ( Raport )

Hari Januari 2024 Hari Februari 2024


Minggu 7 14 21 28 Minggu 4 11 18 25

Senin 1 8 15 22 29 Senin 5 12 19 26

Selasa 2 9 16 23 30 Selasa 6 13 20 27

Rabu 3 10 17 24 31 Rabu 7 14 21 28

Kamis 4 11 18 25 Kamis 1 8 15 22 29

Juma't 5 12 19 26 Juma't 2 9 16 23

Sabtu 6 13 20 27 Sabtu 3 10 17 24

Keterangan :

4 s/d 31 Januari : Kegiatan Pembelajaran Efektif 1 s/d 29 Februari : Kegiatan Pembelajaran Efektif

1 Januari : Tahun Baru 2024 8 Februari : Isra’Mi’raj

2 – 3 Januari : Libur semester ganjil 10 Februari : Tahun Baru Imlek

4 Januari : Hari Pertama masuk

sekolah semester genap

Hari Maret 2024 Hari April 2024

Minggu 3 10 17 24 31 Minggu   7 14 21 28

Senin 4 11 18 25 Senin 1 8 15 22 29

Selasa   5 12 19 26 Selasa 2 9 16 23 30

Rabu   6 13 20 27 Rabu 3 10 17 24  

Kamis   7 14 21 28 Kamis 4 11 18 25  

Juma't 1 8 15 22 29 Juma't 5 12 19 26  

Sabtu 2 9 16 23 30 Sabtu 6 13 20 27  

Keterangan :

1 s/d 23 Maret : Kegiatan Pembelajaran

11 Maret : Hari Raya Nyepi 8 – 9 April : Libur menyambut Hari Raya

Idul Fitri

8 – 13 Maret : Libur Awal Puasa (Perkiraan) 10 – 11 Apr : Hari Raya Idul Fitri 1445

25 – 30 Maret : Penilaian Tengah Semester Genap 12 – 13 April : Libur setelah Hari Raya Idul

Fitri

29 Maret : Wafat Isa Al-Masih 21 April : Hari Kartini

22 - 27 April : Penilaian Akhir

Semester Genap kelas VI

Hari Mei 2024 Hari Juni 2024


Minggu 5 12 19 26 Minggu 2 9 16 23 30

Senin 6 13 20 27 Senin 3 10 17 24

Selasa   7 14 21 28 Selasa   4 11 18 25

Rabu 1 8 15 22 29 Rabu   5 12 19 26

Kamis 2 9 16 23 30 Kamis   6 13 20 27

Juma't 3 10 17 24 31 Juma't   7 14 21 28

Sabtu 4 11 18 25   Sabtu 1 8 15 22 29

Keterangan :

1 Mei : Hari Buruh Internasional 1 Juni : Hari Lahir Pancasila

2 Mei : Hari Pendidikan Nasional 8 Juni : Pengumuman Kelulusan SD

13 – 25 Mei : Penilaian Akhir Semerter Kelas VI 10 – 15 Juni : Penilaian Akhir Semester

9 Mei : Kenaikan Isa Al-Masih 17 – 21 Juni : Penilaian Sumatif Susulan dan

23 Mei : Hari Raya Waisak 2568 Pengisian Raport

31 Mei : Tanggal Raport Kelas VI 22 Juni : Penyerahan LHBPD

Libur semester
Libur Nasional ( keagamaan )
Pelaksanaan PTS dan PAS
Hari Nasional ( Kenegaraan )

Penyerahan LHBPD ( Raport )

Saentis-, 13 Juli 2023


Kepala UPT SPF SDN 101777 SAENTIS

PONISI, S.Pd
NIP. 19670922 199007 2 004
Tabel 16
Perhitungan Hari Efektif Belajar Semester I dan Semester II

Hari
Smt Bulan Tidak
Minggu Efektif Jumlah
Efektif

Juli 2023 4 16 15 31

Agustus 2023 5 5 26 31

September 2023 4 5 25 30
I
Oktober 2023 4 11 20 31

November 2023 5 4 26 30

Desember 2023 4 23 8 31

Jumlah 26 64 120 184

Hari
Smt Bulan Tidak
Minggu Efektif Jumlah
Efektif

II Januari 2024 5 7 24 31

Februari 2024 4 6 23 29

Maret 2024 4 16 15 31
April 2024 4 16 14 30

Mei 2024 5 13 18 31

Juni 2024 4 18 13 30

Jumlah 26 76 107 183

BAB VII

PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Kurikulum UPT SPF SDN 101777 SAENTIS merupakan rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan UPT SPF SDN 101777 SAENTIS Tujuan ini
meliputi tujuan sekolah serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah,
satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum ini disusun, selain mengacu
kepada peraturan pemerintah pusat, juga disusun berdasarkan peraturan daerah dan kondisi
sekolah.
2. Kurikulum UPT SPF SDN 101777 SAENTIS tahun 2023/2024 bersifat penyempurnaan dari
kurikulum tahun sebelumnya. Berbagai hasil belajar yang diperoleh siswa (pengetahuan,
keterampilan, sikap dan perilaku) menjadi bahan evaluasi untuk mengetahui sejauhmana visi,
misi dan tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai.
3. Kurikulum UPT SPF SDN 101777 SAENTIS tahun 2023/2024 disusun dengan mengacu
pada panduan penyusunan KOSP yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah, kalender pendidikan tahun 2023/2024, dan kekhasan sekolah.

B. SARAN – SARAN
1. Semua warga sekolah mempelajari dan memahami kurikulum ini agar dalam pelaksanaan tugas
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
2. Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan senantiasa melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
kurikulum ini untuk perbaikan di tahun mendatang.
LAMPIRAN

1. Modul Ajar Kelas 1, 2, 4 dan 5


( masing – masing 1 pb dan semua mapel harus ada )
2. RPP Kelas 3 dan 6
( masing – masing 1 pb)

Anda mungkin juga menyukai