Anda di halaman 1dari 59

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) TERINTEGRASI

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT


SEKOLAH DASAR NEGERI PANDANAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

DOKUMEN 1

SEKOLAH DASAR NEGERI PANDANAN


KORWIL PENDIDIKAN KECAMATAN WONOSARI
PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN
DINAS PENDIDIKAN
TAHUN 2022
KURIKULUM
SD NEGERI PANDANAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN


DINAS PENDIDIKAN
SD NEGERI PANDANAN
Alamat: Pandanan, Pandanan Wonosari, Klaten. Kodepos 57473
email : sdnegeripandanan@gmail.com

i
LEMBAR PENGESAHAN

Berdasar kepada hasil musyawarah TIM Pengembang Kurikulum SD Negeri Pandanan,


Korwil Pendidikan Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten dan memperhatikan masukan,
saran, serta pertimbangan dari komite sekolah, maka dengan ini Kurikulum SD Negeri
Pandanan disahkan untuk diberlakukan pada Tahun Pelajaran 2022/2023.

Disahkan di : Klaten
Pada tanggal : 7 Juli 2022

Komite Sekolah Kepala Sekolah

PONCOWOLO SUCIATI, S.Pd.SD


NIP. NIP. 19640208 198806 2 001

Mengetahui
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

Drs. YUNANTA, M.M


Pembina Tk I
NIP. 19651001 199303 1 005

ii
PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN
DINAS PENDIDIKAN
KORWIL BIDANG PENDIDIKAN KECAMATAN WONOSARI
Alamat: Bentangan, Bentangan, Wonosari, Klaten kode pos :57473

REKOMENDASI

Berdasarkan hasil validasi, monitoring dan evaluasi disertai bimbingan pelaksanaan


penyusunan Kurikulum Sekolah Dasar secara terpadu dengan memperhatikan :

1. Pedoman Penyusunan KTSP dari BSNP


2. Prinsip Dasar Pengembangan KTSP
3. Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Permendikbud No. 23 Tahun 2020 tentang Standar Penilaian Pendidikan
5. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
6. Permendikbud No. 21 Tahun 2020 tentang Standar Isi
7. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tetang Standar Proses
8. Permendikbud No. 23 Tahun 2020 tentang Standar Penilaian Pendidikan
9. Permendikbud No. 37 Tahun 2018 tentang KI dan KD
10. Saran dan pendapat Stake Holders Pendidikan

Dengan ini Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Wonosari dan Pengawas SD


merekomendasikan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Pandanan Kecamatan Wonosari,
Kabupaten Klaten untuk mendapatkan pengesahan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Klaten.

Wonosari, 7 Juli 2022

Yang Merekomendasi

Korwil Bidang Pendidikan Pengawas Sekolah dasar


Kecamatan Wonosari Dabin IV Kecamatan Wonosari

SUKONO, S.Pd.MM.Pd. SUKONO, S.Pd.MM.Pd.


NIP. 19600405 197911 1 002 NIP. 19600405 197911 1 002

iii
PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI PANDANAN
Alamat: Pandanan, Pandanan, Wonosari, Klaten, Kode Pos 57473

SURAT KEPUTUSAN
Nomor : 422.1 / 14/ 12

Tentang

PENETAPAN DAN PEMBERLAKUAN KURIKULUM SEKOLAH


SD NEGERI PANDANAN

I. Menimbang :
1. Bahwa dalam rangka memperlancar pelaksanaan proses belajar mengajar di SD
Negeri Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten maka perlu menetapkan
pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD Negeri Pandanan.

II. Mengingat :
1. UU No.25 Th 1999 tentang pemerintah daerah Kabupaten Klaten UU No 32
Tentang Pemerintah Daerah.
2. UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. UU no 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4586)
4. Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2015. junto PP No. 57 tahun 2021 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
5. Permendikbud No. 57 Tahun 2014 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum
6. Permendikbud No 20 th 2016 tentang Standar Kompetensi lulusan.
7. Permendikbud No 21 th 2020 tentang Standar Isi.
8. Permendikbud No 23 th 2020 tentang Standar Penilaian.
9. Permendikbud No 37 th 2018 tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar.
10. Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 423.5/27/2011 tentang Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar serta panduan mata pelajaran Bahasa dan Satra Jawa

iv
11. Peraturan Bupati Klaten No. 68 Tahun 2019 tentang Implementasi Pendidikan
Karakter Anti Korupsi pada Satuan Pendidikan Dasar di Kabupaten Klaten.

III. Memperhatikan :
1. Program Kerja Kepala SD Negeri Pandanan baik Program 1 tahun (2022/2023), 4
tahun (jangka menengah) dan 8 tahun (jangka panjang).
2. Hasil Rapat Guru SD Negeri Pandanan tanggal tentang Revisi Penyusunan KTSP
nilai pendidikan karakter bangsa, gerakan literasi, pendidikan anti korupsi,
pendidikan ekonomi kreatif dan pendidikan kewirausahaan dengan pendekatan
belajar aktif serta pemberlakuannya.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Kurikulum ini berlaku untuk Tahun Pelajaran 2022/2023 dan, apabila terdapat kekeliruan
dalam keputusan ini akan ditinjau kembali sebagaimana mestinya.
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Pandanan
Pada tanggal : 7 Juli 2022
Kepala SD Negeri Pandanan

SUCIATI, S.Pd.SD.
NIP. 19640208 198806 2 001

v
Lampiran : Keputusan Kepala SD Negeri Pandanan
Nomor : 422.1 / 14 / 12
Tanggal : 7 Juli 2022
Tentang : Penetapan dan Pemberlakuan Kurikulum SD Negeri Pandanan

DAFTAR SUSUNAN KEPANITIAAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM


SD NEGERI PANDANAN KORWIL PENDIDIKAN KECAMATAN WONOSARI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
No Nama Jabatan Kepanitiaan
1 SUKONO, S.Pd.M.MPd. Narasumber
2 SUCIATI, S.Pd.SD Penanggungjawab
3 SRI SUHARNI, S.Pd.SD Ketua
4 ARDIAN SUKMANA, S.Pd. Sekretaris
5 WIDYA RIMBAWATI, S.Pd. Anggota
6 SARTINI, S.Pd SD Anggota
7 CRISTIE WIDYASTUTI, S.Pd.SD Anggota
8 HIDAYATI SETIYARSIH, S.Pd. Anggota
9 NURUL SURYANTI, S.Pd.I Anggota
10 PRIMANDITA TOMMY W, S.Pd Anggota
11 PUTRI SULISTYOWATI, S.Pd Anggota
12 CINDY PUTRI SALSABILLA, S.Pd Anggota
13 SADALI Anggota

Kepala SD Negeri Pandanan

SUCIATI, S.Pd.
NIP. 19640208 198806 2 001

vi
PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI PANDANAN
Alamat: Pandanan, Pandanan, Wonosari, Klaten, Kode Pos 57473

BERITA ACARA

Pada hari ini Kamis Tanggal Tujuh Bulan Juli Tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua
telah dilaksanakan Penyusunan Revisi Kurikulum SD Negeri Pandanan Kecamatan Wonosari
Tahun Pelajaran 2022/2023 yang terdiri dari :
1. Cover Depan Kurikulum
2. Lembar Pengesahan
3. Lembar Vaildasi verifikasi
4. Lembar Penetapan
5. Kata Pengantar
6. Daftar Isi
7. Bab I
8. Bab II
9. Bab III
10. Bab IV
11. Bab V
12. Lampiran

Penyusunan kurikulum dihadiri oleh Kepala Sekolah, Guru, Pengawas Sekolah,


Komite Sekolah, dan perwakilan wali murid.

Demikian berita acara ini dibuat, dan Kurikulum menjadi acuan dalam kegiatan
sekolah di SD Negeri Pandanan Kecamatan Wonosari

Kepala SD Negeri Pandanan

SUCIATI, S.Pd.
NIP. 19640208 198806 2 001

vii
PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI PANDANAN
Alamat: Pandanan, Pandanan, Wonosari, Klaten, Kode Pos 57473

DAFTAR HADIR
RAPAT PEMBUATAN KURIKULUM 2013 SD NEGERI PANDANAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Hari/Tanggal : 7 Juli 2022


Waktu : 08.00 WIB
Tempat : SD NEGERI PANDANAN
No. Nama Jabatan Tanda Tangan
1 SUKONO, S.Pd.M.MPd. Pengawas SD 1
2 PONCOWOLO Komite I 2
3 HANEVY PUSPA DEWANTI Komite II 3
4 AGUS WIBOWO Komite III 4
5 SUCIATI, S.Pd Kepala Sekolah 5
6 ARDIAN SUKMANA, S.Pd. Guru 6
7 WIDYA RIMBAWATI, S.Pd. Guru 7
8 SARTINI, S.Pd SD Guru 8
9 CRISTIE WIDYASTUTI, S.Pd.SD Guru 9
10 HIDAYATI SETIYARSIH, S.Pd. Guru 10
11 NURUL SURYANTI, S.Pd.I Guru 11
12 PRIMANDITA TOMMY W, S.Pd Guru 12
13 PUTRI SULISTYOWATI, S.Pd Guru 13
14 CINDY PUTRI S, S.Pd Guru 14
15 SADALI Penjaga 15
16 INDRA OKA KURNIAWAN Wali Murid 16
17 SULASTRI Wali Murid 17
18 WAHYU WIBOWO Wali Murid 18

Kepala Sekolah

SUCIATI, S.Pd.
NIP. 19640208 198806 2 001

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat, inayah
dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita masih bisa melaksanakan tugas dengan
baik dalam menyusun Kurikulum 2013 untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Penyusunan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Pandanan dikoordinasi dan disupervisi


oleh Pengawas Dabin. Untuk itu kami sampaikan terima kasih kepada :

1. Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Wonosari yang telah mendukung dan


membantu kelancaran selama penyusunan Kurikulum 2013.
2. Pengawas SD yang telah membimbing dan mengarahkan penyusunan Kurikulum
2013 ini sehingga dapat berjalan dengan lancar
3. Komite sekolah yang telah mendukung dan menyetujui penyusunan Kurikulum 2013.

Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Kurikulum 2013) Sekolah


Dasar Negeri Pandanan masih jauh dari kesempurnaan, karena itu kami memerlukan
binaan, bimbingan, serta masukan dari berbagai pihak.

Tim Penyusun

ix
DAFTAR ISI

Judul .......................................................................................................................................... i
Lembar Pengesahan .................................................................................................................. ii
Rekomendasi ........................................................................................................................... iii
Surat Keputusan ....................................................................................................................... iv
Berita Acara ............................................................................................................................. vii
Daftar Hadir Rapat ................................................................................................................ viii
Kata Pengantar .......................................................................................................................... ix
Daftar Isi ..................................................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Karakteristik Kurikulum 2013 ................................................................................. 4
C. Tujuan Kurikulum 2013 ......................................................................................... 5
D. Landasan Penyusunan Kurikulum 2013 ................................................................ 5
E. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013 .............................................................. 9

BAB II TUJUAN PENDIDIKAN TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


A. Tujuan Pendidikan Dasar ..................................................................................... 14
B. Visi Sekolah ......................................................................................................... 14
B. Misi Sekolah ......................................................................................................... 14
C. Tujuan Sekolah .................................................................................................... 15

BAB III STRUKTUR dan MUATAN KURIKULUM


A. Struktur Kurikulum .............................................................................................. 16
B. Muatan Kurikulum ................................................................................................ 24
C. Mata Pelajaran ...................................................................................................... 25
D. Beban Belajar ........................................................................................................ 38
E. Muatan Lokal ........................................................................................................ 39
F. Pengaturan Beban Belajar ..................................................................................... 40
G. Ketuntasan Belajar / KKM .................................................................................... 41
H. Kenaikan Kelas dan Kelulusan ............................................................................. 44

BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN


A. Kalender Pendidikan ............................................................................................ 45
B. Analisis Kalender Pendidikan .............................................................................. 47

BAB IV. PENUTUP


A. Kesimpulan .......................................................................................................... 49
B. Rekomendasi ......................................................................................................... 49

x
LAMPIRAN
1. Silabus (Dokumen terpisah)
2. Program Tahunan (Dokumen terpisah)
3. Program Semester (Dokumen terpisah)
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) – Dokumen terpisah.

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi

mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek pendidikan,

termasuk kurikulum. Dalam kaitan ini kurikulum sekolah dasar pun menjadi perhatian dan

pemikiran-pemikiran baru, sehingga mengalami perubahan-perubahan kebijakan seperti

Standar Kompetensi Lulusan, Standra Proses, Standar Penilaian dan Kerangka Dasar dan

Struksur Kurikulum Sekolah Dasar.

Sejalan dengan perkembangan tuntutan masyarakat dan program pemerintah untuk

penyempurnaan program pendidikan antara lain pengembangan Pendidikan Budaya dan

Karakter Bangsa, Kewirausahaan, dan pengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta

didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter

bangsa, mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan

dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius, serta menanamkan

jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik. Penanaman nilai- nilai karakter

bangsa dan kewirausahaan tersebut diaplikasikan dalam proses pembelajaran dan

terintegrasi di semua mata pelajaran.

1. Pengertian Kurikulum

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah
1
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang

kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua

dimensi tersebut.

2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:

a. Tantangan Internal

Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan

tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional

Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,

standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar

pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Tantangan lihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah internal

lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dipenduduk Indonesia

usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak- anak

berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia

produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2021-2035 pada saat angkanya

mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana

mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat

ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan

keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.

b. Tantangan Eksternal

Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu

yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi,

kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat


2
internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris

dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern

seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of

Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic

Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal

juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas

teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan

Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and

Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA)

sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak

menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA.

Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan

PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.

c. Penyempurnaan Pola Pikir

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:

1) Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik

harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya

belajarnya (learning style) untuk memiliki kompetensi yang sama;

2) Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-

masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);

3) Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba

ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh

melalui internet);

4) Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari

semakin diperkuat dengan pendekatan pembelajaran saintifik);


3
5) Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);

6) Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;

7) Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan tetap

memperhatikan pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta

didik;

8) Penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan

9) Penguatan pola pembelajaran kritis.

d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum

Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut.

1) Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif;

2) Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen

kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan

3) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses

pembelajaran.

e. Penguatan Materi

Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi yang tidak relevan

serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.\

B. Karakteristik Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut.

1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan

keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman

belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke

masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;


4
3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,

pengetahuan, dan keterampilan;

4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti kelas

yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;

5. Mengembangkan Kompetensi Inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing

elements) Kompetensi Dasar. Semua Kompetensi Dasar dan proses pembelajaran

dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam Kompetensi Inti;

6. Mengembangkan Kompetensi Dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling

memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang

pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

C. Tujuan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki

kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,

inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

D. Landasan Penyusunan Kurikulum

1. Landasan Yuridis

Secara konseptual, kurikulum adalah suatu respon pendidikan terhadap kebutuhan

masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi muda bangsanya. Secara

pedagogis, kurikulum adalah rancangan pendidikan yang memberi kesempatan untuk

peserta didik mengembangkan potensi dirinya dalam suatu suasana belajar yang

menyenangkan dan sesuai dengan kemampuan dirinya untuk memiliki kualitas yang

diinginkan masyarakat dan bangsanya. Secara yuridis, kurikulum adalah suatu


5
kebijakan publik yang didasarkan kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis

di bidang pendidikan.

Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan

Pemerintah nomor 57 tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 20 tahun 2016 tentang Standar

Kompetensi Lulusan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 tahun

2020 tentang Standar Isi, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22

tahun 2016 tentang Standar Proses, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 23 tahun 2020 tentang Standar Penilaian, Peraturan Menteri Pendidikan Dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi

Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan Dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Standar Isi

Pendidikan Dasar Dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar

Dan Menengah Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 23 Tahun 2020 Tentang Standar Penilaian Pendidikan dan Permendikbud

Nomor 37 tahun 2018 tentang KI dan KD.

2. Landasan Filosofis

Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik

yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran,

posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat

dan lingkungan alam di sekitarnya.

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar

bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia


6
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.

Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara

spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang

berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan

filosofi sebagai berikut.

1) Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa

kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013

dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan

untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi

kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik

untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini

mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk

mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas

mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum.

Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,

Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan

kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan

bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap

mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang

yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.

2) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan

filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah

sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta

didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada

peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir


7
rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa

yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna

yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan

psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan

kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013

memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa

bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam

interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa

kini.

3) Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan

kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan

bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran

disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama

matapelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.

4) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih

baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan

berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun

kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social

reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk

mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif

bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan

masyarakat demokratis yang lebih baik.

5) Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam


8
mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas,

berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang

peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia.

6) Kurikulum yang dibuat sekolah sesuai peraturan Bupati Bandung Barat menginsersi

pendidikan anti korupsi hal ini menanamkan perilaku yang baik bagi peserta didik

sejak dini, yang terintegrasi dalam proses pembelajaran, dalam kehidupan sehari-

hari di sekolah seperti terciptanya kantin kejujuran (kanjur) dan kotak temuan

(barang tak bertuan), juga diterapkan dalam kegiatan ekstrakurikuler, kehidupan di

rumah dan masyarakat, sehingga menjadi budaya sekolah dan budaya kedupan

sehari-hari. Pendidikan anti korupsi bertujuan untuk memberikan penguatan sikap

dan mentalitas lebih disiplin, jujur, serta nilai-nilai anti korupsi lainnya.

E. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013

Pelaksanaan pembelajaran pada pelaksanaan kurikulum 2013 memiliki karakteristik yang

berbeda dari pelaksanaan kurikulum 2006. Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi

yang diharapkan terdapat maka dipeloleh 14 prinsip utama pembelajaran yang perlu guru

terapkan.

Ada pun 14 prinsip itu adalah:

1. Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu; pembelajaran mendorong siswa

menjadi pembelajar aktif, pada awal pembelajaran guru tidak berusaha untuk

meberitahu siswa karena itu materi pembelajaran tidak disajikan dalam bentuk final.

Pada awal pembelajaran guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu

fenomena atau fakta lalu mereka merumuskan ketidaktahuannya dalam bentuk

pertanyaan. Jika biasanya kegiatan pembelajaran dimulai dengan penyampaian

informasi dari guru sebagai sumber belajar, maka dalam pelaksanaan kurikulum 2013

kegiatan inti dimulai dengan siswa mengamati fenomena atau fakta tertentu. Oleh

9
karena itu guru selalu memulai dengan menyajikan alat bantu pembelajaran untuk

mengembangkan rasa ingin tahu siswa dan dengan alat bantu itu guru membangkitkan

rasa ingin tahu siswa dengan bertanya.

2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber;

pembelajaran berbasis sistem lingkungan. Dalam kegiatan pembelajaran membuka

peluang kepada siswa sumber belajar seperti informasi dari buku siswa, internet,

koran, majalah, referensi dari perpustakaan yang telah disiapkan. Pada metode proyek,

pemecahan masalah, atau inkuiri siswa dapat memanfaatkan sumber belajar di luar

kelas. Dianjurkan pula untuk materi tertentu siswa memanfaatkan sumber belajar di

sekitar lingkungan masyarakat. Tentu dengan pendekatan ini pembelajaran tidak

cukup dengan pelaksanaan tatap muka dalam kelas.

3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan

ilmiah; pergeseran ini membuat guru tidak hanya menggunakan sumber belajar tertulis

sebagai satu-satunya sumber belajar siswa dan hasil belajar siswa hanya dalam bentuk

teks. Hasil belajar dapat diperluas dalam bentuk teks, disain program, mind maping,

gambar, diagram, tabel, kemampuan berkomunikasi, kemampuan mempraktikan

sesuatu yang dapat dilihat dari lisannya, tulisannya, geraknya, atau karyanya.

4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis

kompetensi;pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar, tetapi dari aktivitas

dalam proses belajar. Yang dikembangkan dan dinilai adalah sikap, pengetahuan, dan

keterampilannya.

5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; mata pelajaran dalam

pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi komponen sistem yang terpadu. Semua materi

pelajaran perlu diletakkan dalam sistem yang terpadu untuk menghasilkan kompetensi

lulusan. Oleh karena itu guru perlu merancang pembelajaran bersama-sama,


10
menentukan karya siswa bersama-sama, serta menentukan karya utama pada tiap mata

pelajaran bersama-sama, agar beban belajar siswa dapat diatur sehingga tugas yang

banyak, aktivitas yang banyak, serta penggunaan waktu yang banyak tidak menjadi

beban belajar berlebih yang kontraproduktif terhadap perkembangan siswa.

6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan

jawaban yang kebenarannya multi dimensi; di sini siswa belajar menerima kebenaran

tidak tunggul. Siswa melihat awan yang sama di sebuah kabupaten. Mereka akan

melihatnya dari tempatnya berpijak. Jika ada sejumlah siswa yang melukiskan awan

pada jam yang sama dari tempat yangberjauhan, mereka akan melukiskannya berbeda-

beda, semua benar tentang awan itu, benar menjadi beragam.

7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; pada waktu lalu

pembelajaran berlangsung ceramah. Segala sesuatu diungkapkan dalam bentuk lisan

guru, fakta disajikan dalam bentuk informasi verbal, sekarang siswa harus lihat

faktanya, gambarnya, videonya, diagaramnya, teksnya yang membuat siswa melihat,

meraba, merasa dengan panca indranya. Siswa belajar tidak hanya dengan mendengar,

namun dengan menggunakan panca indra lainnya.

8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan

keterampilan mental (softskills); hasil belajar pada rapot tidak hanya melaporkan

angka dalam bentuk pengetahuannya, tetapi menyajikan informasi menyangku

perkembangan sikapnya dan keterampilannya. Keterampilan yang dimaksud bisa

keterampilan membacan, menulis, berbicara, mendengar yang mencerminkan

keterampilan berpikirnya. Keterampilan bisa juga dalam bentuk aktivitas dalam

menghasilkan karya, sampai pada keterampilan berkomunikasi yang santun,

keterampilan menghargai pendapat dan yang lainnya.

9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan siswa sebagai


11
pembelajar sepanjang hayat; ini memerlukan guru untuk mengembangkan pembiasaan

sejak dini untuk melaksanakan norma yang baik sesuai dengan budaya masyarakat

setempat, dalam ruang lingkup yang lebih luas siswa perlu mengembangkan

kecakapan berpikir, bertindak, berbudi sebagai bangsa, bahkan memiliki kemampuan

untuk menyesusaikan dengan dengan kebutuhan beradaptasi pada lingkungan global.

Kebiasaan membaca, menulis, menggunakan teknologi, bicara yang santun

merupakan aktivitas yang tidak hanya diperlukan dalam budaya lokal, namun

bermanfaat untuk berkompetisi dalam ruang lingkup global.

10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso

sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan

kreativitas siswa dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); di sini guru perlu

menempatkan diri sebagai fasilitator yang dapat menjadi teladan, meberi contoh

bagaimana hidup selalu belajar, hidup patuh menjalankan agama dan prilaku baik lain.

Guru di depan jadi teladan, di tengah siswa menjadi teman belajar, di belakang selalu

mendorong semangat siswa tumbuh mengembangkan pontensi dirinya secara optimal.

11. Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; karena itu

pembelajaran dalam kurikulum 2013 memerlukan waktu yang lebih banyak dan

memanfaatkan ruang dan waktu secara integratif. Pembelajaran tidak hanya

memanfaatkan waktu dalam kelas.

12. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah

siswa, dan di mana saja adalah kelas. Prinsip ini menadakan bahwa ruang belajar

siswa tidak hanya dibatasi dengan dinding ruang kelas. Sekolah dan lingkungan sekitar

adalah kelas besar untuk siswa belajar. Lingkungan sekolah sebagai ruang belajar yang

sangat ideal untuk mengembangkan kompetensi siswa. Oleh karena itu pembelajaran

hendaknya dapat mengembangkan sistem yang terbuka.


12
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efisiensi

dan efektivitas pembelajaran; di sini sekolah perlu meningkatkan daya guru dan siswa

untuk memanfaatkan TIK. Jika guru belum memiliki kapasitas yang mumpuni siswa

dapat belajar dari siapa pun. Yang paling penting mereka harus dapat menguasai TIK

sebabab mendapatkan pelajaran dengan dukungan TIK atau tidak siswa tetap akan

menghadapi tantangan dalam hidupnya menjadi pengguna TIK. Jika sekolah tidak

memfasilitasi pasti daya kompetisi siswa akan jomplang daripada siswa yang

memeroleh pelajaran menggunakannya.

14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa; cita-cita, latar

belakang keluarga, cara mendapat pendidikan di rumah, cara pandang, cara belajar,

cara berpikir, keyakinan siswa berbeda-beda. Oleh karena itu pembelajaran harus

melihat perbedaan itu sebagai kekayaan yang potensial dan indah jika dikembangkan

menjadi kesatuan yang memiliki unsur keragaman. Hargai semua siswa, kembangkan

kolaborasi, dan biarkan siswa tumbuh menurut potensinya masing-masing dalam

kolobarasi kelompoknya.

Demikian materi tentang prinsip pembelajaran yang disarikan dari materi pelatihan

implementasi Kurikulum 2013.

13
BAB II

TUJUAN PENDIDIKAN TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Dasar

Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan

lebih lanjut.

B. Visi Sekolah Dasar Negeri Pandanan

Terwujudnya peserta didik yang beriman, cerdas, terampil, mandiri, dan berwawasan global.

B. Misi Sekolah Dasar Negeri Pandanan

1. Menanamkan keimanan dan ketakwaan melalui pengamalan ajaran agama.

2. Mengoptimalkan proses belajar dan bimbingan

3. Mengembangkan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan minat, bakat, dan potensi

peserta didik.

4. Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan pembiasaan, kewirausahaan, dan pengembangan

diriyang terencana dan berkesinambungan.

5. Menjalin kerja sama yang harmonis antar warga sekolah dan lembaga lain.

14
D. Tujuan Sekolah Dasar Negeri Pandanan

1. Mengembangkan budaya sekolah yang religius melalui kegiatan keagamaan.

2. Melaksanakan pendekatan pembelajaran aktif pada semua mata pelajaran.

3. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas berbasis pendidikan

karakter bangsa.

4. Menjalin kerja sama dengan lembaga lain dalam merealisasikan program sekolah.

5. Memanfaatkan dan memelihara fasilitas pendukung proses pembelajaran berbasis TIK.

15
BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

A. STRUKTUR KURIKULUM

Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk

kurikulum SD Negeri Pandanan organisasi Kompetensi Dasar kurikulum dilakukan

melalui pendekatan terintegrasi (integrated curriculum). Berdasarkan pendekatan ini maka

terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar muatan pelajaran yang mengintegrasikan konten

muatan pelajaran IPA dan IPS di kelas I, II, dan III ke dalam muatan pelajaran Pendidikan

Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini maka struktur Kurikulum SD

Negeri Pandanan kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam

bentuk muatan pelajaran, posisi konten/muatan pelajaran dalam kurikulum, distribusi

konten/muatan pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk muatan pelajaran

dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum adalah juga

merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan

pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten

dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem

semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran

berdasarkan jam pelajaran per semester. Struktur kurikulum adalah juga gambaran

mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang peserta didik dalam

menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur

kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar seorang peserta didik

yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh muatan pelajaran yang tercantum
16
dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah muatan pelajaran,

dan beban belajar. ( PR UNTUK Penyususn : masukkan konten bahwa Matematika dan

PJOK untuk kelas atas berdiri sendiri)

(1) Kompetensi Inti

Kompetensi Inti Sekolah Dasar merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SD

pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas/usia tertentu.

Melalui Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal berbagai Kompetensi Dasar

antarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal

berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda

dapat dijaga pula.

Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi

Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah

menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan

tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek

sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu

jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan

kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.

Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element)

kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat

untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi

vertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu

kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip

belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang
17
dipelajari peserta didik. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten

Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata

pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama

sehingga terjadi proses saling memperkuat.

Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan

dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2),

pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).

Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus

dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi

yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak

langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang

pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).

Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada

kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar

pada kelas yang berbeda dapat dijaga.

Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:

a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;


b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtidaiyah dapat dilihat pada Tabel berikut. (lampiran) Rincian

kompetensi inti adalah sebagai berikut :

18
Kompetensi Ini Kelas I,II,III

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS I DAN KELAS II KELAS III
1. Menerima dan menjalankan ajaran 1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, santun, peduli, tanggung jawab, santun, peduli, dan
dan percaya diri dalam berinteraksi percaya diri dalam berinteraksi dengan
dengan keluarga, teman, dan guru keluarga, teman, tetangga, dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual 3. Memahami pengetahuan faktual


dengan cara mengamati dengan cara mengamati [mendengar,
[mendengar, melihat, membaca] melihat, membaca] dan menanya
dan menanya berdasarkan rasa berdasarkan rasa ingin tahu tentang
ingin tahu tentang dirinya, dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
kegiatannya, dan benda-benda dijumpainya di rumah, sekolah, dan
yang dijumpainya di rumah dan di tempat bermain.
sekolah

4. Menyajikan pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual


dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam bahasa yang jelas, logis, dan
dalam karya yang estetis, dalam sistematis, dalam karya yang estetis
gerakan yang mencerminkan anak dalam gerakan yang mencerminkan
sehat, dan dalam tindakan yang anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak mencerminkan perilaku anak beriman
beriman dan berakhlak mulia. dan berakhlak mulia.

19
Kompetensi Inti Kelas IV,V,VI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS IV KELAS V DAN VI
1. Menerima, menghargai, dan 1. Menerima, menghargai, dan
menjalankan ajaran agama yang menjalankan ajaran agama yang
dianutnya . dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, santun, peduli, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam percaya diri, dan cinta tanah air dalam
berinteraksi dengan keluarga, berinteraksi dengan keluarga, teman,
teman, tetangga, dan guru. tetangga, dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual 3. Memahami pengetahuan faktual dan


dengan cara mengamati konseptual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan mencoba [mendengar, melihat,
dan menanya berdasarkan rasa membaca] serta menanya berdasarkan
ingin tahu tentang dirinya, rasa ingin tahu secara kritis tentang
makhluk ciptaan Tuhan dan dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda kegiatannya, dan benda-benda yang
yang dijumpainya di rumah, dijumpainya di rumah, sekolah, dan
sekolah, dan tempat bermain. tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan


dalam bahasa yang jelas, logis, konseptual dalam bahasa yang jelas,
dan sistematis, dalam karya yang logis, dan sistematis, dalam karya
estetis dalam gerakan yang yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan mencerminkan anak sehat, dan dalam
dalam tindakan yang tindakan yang mencerminkan perilaku
mencerminkan perilaku anak anak beriman dan berakhlak mulia.
beriman dan berakhlak mulia.

20
(2) Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap
kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau
kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber
pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal,
serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk
menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan
disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan
perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang dikembangkan
dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut filosofi
rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam
kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama
mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak
perlu terikat pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme.

Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap


kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap
mata pelajaran tercantum pada Lampiran 1A s.d. Lampiran 9 yang mencakup:
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS,
Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta
Daftar Tema dan Alokasi Waktunya.
(3) Pembelajaran Tematik Integrated (Terpadu)
Kurikulum SD NEGERI Pandanan menggunakan pendekatan pembelajaran tematik
integratif dari kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik integratif merupakan
pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai
mata pelajaran ke dalam berbagai tema.
Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap,
keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai
konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga
peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian
pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti
tercermin pada berbagai tema yang tersedia.

21
Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan
dengan alam dan kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III, keduanya
merupakan pemberi makna yang substansial terhadap mata pelajaran PPKn,
Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari IPA dan
IPS yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting
sebagai pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya.
Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum mampu berpikir
abstrak untuk memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas
IV, V, dan VI sudah mulai mampu berpikir abstrak. Pandangan psikologi
perkembangan dan Gestalt memberi dasar yang kuat untuk integrasi
Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran tematik. Dari
sudut pandang transdisciplinarity maka pengotakan konten kurikulum secara
terpisah ketat tidak memberikan keuntungan bagi kemampuan berpikir
selanjutnya.

(4) Pendekatan Saintifik (Ilmiah)


Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses
pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:

a) Mengamati;

b) Menanya;

c) Mengumpulkan informasi/eksperimen;

d) Mengasosiasikan/mengolah informasi; dan

e) Mengkomunikasikan.

Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

22
Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya

Langkah Kompetensi yang


Kegiatan Belajar
Pembelajara Dikembangkan
n
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, Melatih kesungguhan,
melihat (tanpa atau dengan alat) ketelitian, mencari informasi

Menanya Mengajukan pertanyaan tentang Mengembangkan kreativitas,


informasi yang tidak dipahami dari rasa ingin tahu, kemampuan
apa yang diamati atau pertanyaan merumuskan pertanyaan
untuk mendapatkan informasi untuk membentuk pikiran
tambahan tentang apa yang diamati kritis yang perlu
(dimulai dari pertanyaan faktual untuk hidup cerdas dan
sampai ke pertanyaan yang bersifat belajar sepanjang hayat
hipotetik)
Mengumpulkan - melakukan eksperimen Mengembangkan sikap teliti,
informasi/ jujur,sopan, menghargai
eksperimen - membaca sumber lain selain buku
teks pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi,
- mengamati objek/ kejadian/ menerapkan kemampuan
- aktivitas mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang
- wawancara dengan dipelajari, mengembangkan
narasumber
kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/ - mengolah informasi yang sudah Mengembangkan sikap jujur,
mengolah informasi dikumpulkan baik terbatas dari teliti, disiplin, taat aturan,
hasil kegiatan kerja keras, kemampuan
mengumpulkan/eksperimen mau menerapkan prosedur dan
pun hasil dari kegiatan mengamati kemampuan berpikir induktif
dan kegiatan mengumpulkan serta deduktif dalam
informasi. menyimpulkan .
- Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari
solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan.
Mengkomunikasi Menyampaikan hasil pengamatan, Mengembangkan sikap jujur,
k an kesimpulan berdasarkan hasil analisis teliti, toleransi, kemampuan
secara lisan, tertulis, atau media berpikir sistematis,
lainnya mengungkapkan pendapat
dengan
singkat dan jelas, dan
mengembangkan kemampuan
23
(5) Penilaian Autentik (Responsif)
Dalam rangka melaksanakan penilaian autentik yang baik, guru harus
memahami secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus
bertanya pada diri sendiri, khususnya berkaitan dengan: (1) sikap, pengetahuan
dan keterampilan apa yang akan dinilai; (2) fokus penilaian akan dilakukan,
misalnya, berkaitan dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan; dan (3)
tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti penalaran, memori, atau
proses. Bentuk-Bentuk Penilaian Autentik Yang Di Kembangkan

a) Penilaian Sikap

- Observasi
- Penilaian Diri
- Penilaian Antarteman
- Jurnal Catatan Guru
b) Penilaian Pengetahuan
- Tes Tulis
- Tes Lisan
- Penugasan
c) Penilaian Keterampilan
- Penilaian Kinerja
- Penilaian Proyek
- Penilaian Portopolio

B. MUATAN KURIKULUM
Muatan Kurikulum SD NEGERI Pandanan meliputi sejumlah mata pelajaran yang
kedalamanya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan
yang memuat sejumlah mata pelajaran dan muatan lokal serta kegiatan
pengembangan diri yang tidak termasuk kepada struktur kurikulum dan diberikan
diluar tatap muka. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan
diuntungkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan semester sesuai dengan

24
Satandar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas kompetensi
dasar dam kompensi inti.

C. Mata pelajaran

Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu yang sesuai

dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata pelajaran dan alokasi waktu untuk

Sekolah Dasar sebagaimana tabel berikut.

ALOKASI WAKTU PER MINGGU


MATA PELAJARAN
I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
Pendidikan Pancasila dan 5 5 6 5 5 5
2
Kewarganegaran
3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 4 4 4 4 4 4
2
Kesehatan

3 Bahasa Jawa 2 2 2 2 2 2
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER 32 34 36 38 38 38
Keterangan: MINGGU

a. Potensi dan Kearifan Lokal dapat dimasukkan ke dalam Struktur Kurikulum

b. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum

diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja.

c. Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Unit Kesehatan Sekolah,

Palang Merah Remaja, dan yang lainnya adalah dalam rangka mendukung

25
pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik, terutamanya adalah sikap

peduli.

1. Mata Pelajaran
a. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
1) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bertujuan untuk :
a) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan,
serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi
manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya
kepada Allah SWT.
b) Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak
mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,
produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga
keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan
budaya agama dalam komunitas sekolah.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai
berikut.
a) Al-Qur’an dan Hadits
b) Aqidah
c) Akhlak
d) Fiqih
e) Tarikh dan Kebudayaan Islam
Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan
keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan
manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan
hubungan manusia dengan alam sekitarnya.

2) Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti bertujuan untuk :


Mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK ) adalah :
a) Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-
karya- Nya agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan
meneladani Allah Tritunggal dalam hidupnya
26
b) Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-Nya kepada
peserta didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya
c) Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati
imannya secara bertanggungjawab serta berakhlak mulia di tengah
masyarakat yang pluralistik.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pendidikan Agama Kristen meliputi aspek-aspek sebagai
berikut
a) Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya-Nya
b) Nilai-nilai kristiani.
Pada jenjang pendidikan SD peserta didik diperkenalkan pada hakikat Allah
dan perspektif hubungan-Nya dengan manusia. Allah tidak berkarya di dalam
ruang kosong, tetapi berkomunikasi dengan manusia. Allah membina relasi
dengan manusia melalui karya-Nya.

b. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
anti-korupsi
3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

27
meliputi aspek aspek sebagai berikut.
1) Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam
perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,
Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan
2) Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan
keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat,
Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan
peradilan internasional
3) Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan
kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional
HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM
4) Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri
sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan
mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri ,
Persamaan kedudukan warga negara
5) Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi
yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di
Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi
6) Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,
Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah Pusat Demokrasi dan
sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat
madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi
7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara,
Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila
sebagai ideologi terbuka
8) Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional
dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi globalisasi.

28
c. Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulis
2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara
3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk berbagai tujuan
4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial
5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan berbahasa
6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen
kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek
sebagai berikut.
1) Mendengarkan
2) Berbicara
3) Membaca
4) Menulis

d. Matematika
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,
efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
29
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun
bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh
4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.

Ruang Lingkup
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi
aspek aspek sebagai berikut.
1) Bilangan
2) Geometri dan pengukuran
3) Pengolahan data.

e. Ilmu Pengetahuan Alam


Mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya
2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi dan masyarakat.
4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan
5) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga
dan melestarikan lingkungan alam
6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
30
sebagai salah satu ciptaan Tuhan
7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Ruang Lingkup
Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut.
1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan
dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan
2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas
3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,
cahaya dan pesawat sederhana
4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda
langit lainnya.
f. Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut :
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungannya
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai
sosial dan kemanusiaan
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1) Manusia, Tempat, dan Lingkungan
2) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
3) Sistem Sosial dan Budaya
4) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

31
g. Seni Budaya dan Ketrampilan
Mata pelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
1) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan ketrampilan.
2) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan ketrampilan.
3) Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan ketrampilan.
4) Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan ketrampilan dalam
tingkat lokal, regional, maupun global.

Ruang Lingkup
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan meliputi aspek-aspek sebagai
berikut.
1) Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam
menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak,
dan sebagainya
2) Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal,
memainkan alat musik, apresiasi karya musik
3) Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan
dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari
4) Seni drama, mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan
seni musik, seni tari dan peran
5) Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup (life skills) yang
meliputi keterampilan personal, keterampilan sosial,
keterampilan vokasional dan keterampilan akademik.

h. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
1) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani srta pola hidup sehat
melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.
2) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih
baik.
32
3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
4) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-
nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga, dan
kesehatan.
5) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab,
kerjasama, percaya diri, dan demokrasi.
6) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri,
orang lain dan lingkungan.
7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang
bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang
sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap
yang positif.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1) Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan.
eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif,
atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis
meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya
2) Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen
kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya
3) Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,
ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya
4) Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam
aerobic serta aktivitas lainnya
5) Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan
bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya
6) Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan
lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung
7) Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan
sehari- hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap
sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman
yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang
33
tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan
merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua
aspek.

i. Mulok
1) Bahasa Jawa
Dalam kurikulum muatan lokal (1994:65), tujuan pembelajaran mata pelajaran
bahasa Jawa disebutkan sebagai berikut:
a) Peningkatan pemahaman dan penggunaan bahasa Jawa.
b) Peningkatan kemampuan penguasaan kebahasaan untuk berkomunikasi.
c) Pengembangan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Jawa.
d) Peningkatan kemampuan menggunakan bahasa Jawa untuk
meningkatkan kemampuan intelektual.
e) Meningkatkan, memahami, dan memanfaatkan karya sastra untuk
memperluas wawasan kehidupan serta meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan berbahasa.
Menurut kurikulum Kurikulum 2013 Mata pelajaran ini bertujuan untuk
mengembangkan apresiasi terhadap bahasa dan budaya Jawa Tengah,
mengenalkan identitas masyarakat Jawa Tengah dan menanamkan kecintaan
terhadap bahasa dan budaya Jawa Tengah. Ruang lingkup mata pelajaran ini
adalah: 1) Kemampuan berkomunikasi yang meliputi mendengarkan
(ngrungoake), berbicara (micara), membaca (maca), dan menulis (nulis), 2)
Kemampuan menulis huruf Jawa, 3) Meningkatkan kepekaan dan
penghayatan terhadap karya sastra Jawa, 4) Memupuk tanggung jawab untuk
melestarikan hasil kreasi budaya sebagai salah satu unsur kebudayaan
nasional.
2) Seni Suara Daerah
Mata Pelajaran Seni Suara Daerah (SSD) di SD/MI bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan secara
terbatas untuk mengiringi tindakan
b. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya Seni Suara Daerah

34
j. Pengembangan Diri
1) Pembentukan karakter bangsa kepada siswa dilakukan melalui kegiatan :
a) Upacara setiap hari Senin
b) Upacara Hari-Hari Besar Nasional
c) Kegiatan pengumpulan zakat fitrah
d) Kegiatan pengumpulan uang sosial untuk sumbangan keluarga warga sekolah
meninggal dunia
e) Kegiatan pembinaan potensi melalui layanan karier dan layanan pembinaan
siswa bermasalah
f) Kegiatan belajar keluar seperti ke museum, pameran inovasi, pameran buku
g) Kegiatan jumat bersih
2) Bimbingan konseling dilaksanakan secara insidental oleh guru yang ditunjuk
3) Unit Pengembangan Bakat dan Minat dilaksanakan melalui kegiatan ekstra
kurikuler yaitu:
a) Pramuka
b) Komputer
Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam penguatan

pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi

keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler

ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.

Beberapa istilah yang perlu dijelaskan dalam Kegiatan Ekstrakurikuler adalah

sebagai berikut.

1. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan olehpeserta didik

diluar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasandari kegiatan kurikulum dan

dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan

kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di

luar minat yangdikembangkan oleh kurikulum. Berdasarkan definisi tersebut,

maka kegiatan di sekolah atau pun di luar sekolah yang terkait dengan tugas belajar

suatu mata pelajaran bukanlah kegiatan ekstrakurikuler.

35
2. Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh

seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang

tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.

3. Ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang dapat diikuti

oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing.

Tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan adalah:

a. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif,

dan psikomotor peserta didik.

b. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat mengembangkan bakat dan minat peserta

didik dalam upaya pembinaan pribadimenuju pembinaan manusia seutuhnya.

Kegiatan ekstrakurikuler dapat berbentuk.

1. Krida; meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa

(LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka

(Paskibraka), dan lainnya;

2. Karya ilmiah; meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan

keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, danlainnya;

3. Latihan/olah bakat/prestasi; meliputi pengembangan bakat olahraga,

K a r a w i t a n , seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan, dan

lainnya.

Kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013 dikelompokkan berdasarkan

kaitan kegiatan tersebut dengan kurikulum, yakni ekstrakurikuler wajib dan

ekstrakurikuler pilihan.

36
a. Ekstrakurikuler wajib

Merupakan program ekstrakurikuler yang harusdiikuti oleh seluruh peserta didik,

terkecuali peserta didik dengankondisi tertentu yang tidak memungkinkannya

untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.

Dalam Kurikulum 2013, Kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan

ekstrakurikuler wajib dari sekolah dasar (SD/MI) hingga sekolah menengah atas

(SMA/SMK), dalam pendidikan dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.

Pelaksananannya dapat bekerja samadengan organisasi Kepramukaan

setempat/terdekat.

b. Ekstrakurikuler pilihan

merupakan kegiatan yang antara lain, UKS, dan PMR. Selain itu, kegiatan ini dapat

juga dalam bentuk antara lain kelompok atau klub yang kegiatan

ekstrakurikulernya dikembangkan atau berkenaan dengan konten suatu mata

pelajaran,misalnya klub olahraga seperti klub sepak bola atau klub bola voli.

Berkenaan dengan hal tersebut, satuan pendidikan (kepala sekolah,guru, dan tenaga

kependidikan) perlu secara aktif mengidentifikasi kebutuhan dan minat peserta didik

yang selanjutnya dikembangkanke dalam kegiatan ekstrakurikuler

yang bermanfaat positif bagipeserta didik. Ide pengembangan suatu kegiatan

ekstrakurikuler dapat pula berasal dari peserta didik atau sekelompok peserta didik.

Program ekstrakurikuler berikut adalah contoh yang dapat dikembangkan di satuan

pendidikan sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang dimilikinya.

PROGRAM EKSTRAKURIKULER

1. Pramuka

37
2. Komputer

Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai memuaskan pada kegiatan

ekstrakurikuler wajib pada setiap semester.Nilai yang diperoleh pada kegiatan

ekstrakurikuler wajib. Kepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta

didik. Nilai di bawah memuaskan dalam dua semester atau satu tahun memberikan

sanksi bahwa peserta didik tersebut harus mengikuti program khusus yang

diselenggarakan bagi mereka (Jadwal pelajaran terlampir)

D. Beban Belajar

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta

didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran

1. Beban belajar di Sekolah Dasar dinyatakandalam jam pembelajaran per minggu.

a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 32 jam pembelajaran.

b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 34 jam pembelajaran.

c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 36 jam pembelajaran.

d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 38 jam pembelajaran.

Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 30 menit.

2. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18

minggu dan paling banyak 20 minggu.

3. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan

paling banyak 20 minggu.

4. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan

paling banyak 16 minggu.

5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling

banyak 40 minggu.
38
E. Muatan Lokal

1. Muatan lokal wajib adalah :

Bahasa Jawa

Tujuan: 1) Mengembangkan kemampuan dan keterampilan berkomunikasi siswa

dengan menggunakan bahasa Jawa.

2) Meningkatkan kepekaan dan penghayatan terhadap karya sastra

Jawa.

3) Memupuk tanggungjawab untuk melestarikan hasil kreasi budaya Jawa

sebagai salah satu unsur kebudayaan nasional.

2. Muatan Lokal Pilihan

b. PMR (Palang Merah Remaja)

c. Seni Suara Daerah

d. Pendidikan Limgkungan Hidup

F. Pengaturan Beban Belajar

1. Beban belajar dalam KTSP diatur dalam bentuk sistem paket

Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam struktur kurikulum

setiap satuan pendidikan merupakan pengaturan alokasi waktu untuk setiap

mata pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap dalam satu tahun

ajaran. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran tatap muka,

penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri.

2. Beban belajar tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri.

a. Sistem Paket

Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri pada satuan

pendidikan yang menggunakan Sistem Paket yaitu 0%-40% untuk SD/MI.


39
3. Beban Belajar Tambahan

Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan

kebutuhan belajar peserta didik.Konsekuensi penambahan beban belajar pada

satuan pendidikan menjadi tanggung jawab satuan pendidikan yang

bersangkutan.

G. Ketuntasan Belajar / Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

KD pada KI 3 dan pada KI 4 nilai yang diperoleh siswa lebih kecil dari 2,50

dilakukan remedial dan atau KD pada KI 3 dan pada KI 4 belum tuntas bila rata-rata

nilai diperolah siswa di bawah 75 %. Remedial dilakukan oleh guru kelas dalam bentuk

bimbingan secara kelompok atau perorangan tergantung tingkat kesulitan siswa., dan

atau remedial klasikal.

Dalam remedial diberikan perlakuan khusus bagi siswa tertentu dengan cara

- Penyederhanaan isi materi pada kompetensi dasar tertentu

.- Penyederhanaan cara penyajian

.- Penyederhanaan soal atau tugas yang diberikan

KD pada KI 3 dan pada KI 4 nilai yang diperoleh siswa lebih besar dan sama

dengan dari 2,50 dinyatakan tuntas, pembelajaran dilanjutkan. KD pada KI 1 dan pada KI

2 dinyatakan tuntas bila nilainya Baik

40
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
SEKOLAH DASAR NEGERI Pandanan
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

KKM
No Komponen
I II III IV V VI
A. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama 75 75 75 75 75 75
dan Budi Pekerti
Pendidikan 70 70 70 70 70 70
Kewarganegaraan
(Tema)
3 Bahasa Indonesia
(Tema)

70 70 70 70 70 70
4 Matematika

70 70 70 70 70 70
5 IPA (Tema)

- - - 70 70 70
6 IPS (Tema) - - - 70 70 70

7 SBDP (Tema) 70 70 70 70 70 70
8 PJOK 70 70 70 70 70 70
B. Muatan Lokal
Bahasa Jawa 70 70 70 70 70 70
C. Pengembangan Diri
1. Pramuka B B B B B B
2. Komputer B B B B B B

Remedial

Remedial dilakukan oleh guru kelas dalam bentuk bimbingan secara kelompok atau

perorangan tergantung tingkat kesulitan siswa.

41
Dalam remedial diberikan perlakuan khusus bagi siswa tertentu dengan cara :

Penyederhanaan isi materi pada kompetensi dasar tertentu

Penyederhanaan cara penyajian

Penyederhanaan soal atau tugas yang diberikan

Pengayaan

Pengayaan diberikan kepada siswa yang telah melebihi nilai ketuntasan belajar dan

lebih cepat daripada yang lainnya. Pengayaan dilakukan sebagai berikut :

Pemberian bacaan tambahan

Pemberian tugas tambahan

Pemberian soal latihan tambahan

H. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

Kriteria Kenaikan Kelas

Kriteria kenaikan kelas ditentukan oleh satuan pendidikan, dengan ketentuan

minimal:

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada

tahun pelajaran yang diikuti.

2. Mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan, minimal sama dengan KKM.

3. Mencapai nilai sikap untuk semua mata pelajaran minimal baik.

4. Tidak terdapat nilai kurang dari KKM maksimal pada tiga mata pelajaran.

Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 15% dari jumlah hari

efektif. (tergantung sekolah masing-masing)

5.

42
Kriteria Kelulusan

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran

3. Lulus ujian sekolah/madrasah.

4. Nilai sikap minimal Baik

43
BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

A. Kalender Pendidikan

Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan

dengan mengikuti kalender pendidikan. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu

untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup

permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan

hari libur.

1. Permulaan Waktu Pelajaran

Permulaan waktu pelajaran di setiap satuan pendidikan dimulai pada setiap awal

tahun pelajaran.

2. Pengaturan Waktu Belajar Efektif

a. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran di luar

waktu libur untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

b. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu

yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk

muatan lokal (kurikulum tingkat daerah), ditambah jumlah jam untuk

kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan.

3. Pengaturan Waktu Libur

Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang

berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah.Waktu libur dapat

berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari

libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur

44
khusus. Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya

tertera pada tabel berikut ini.

NO KEGIATAN ALOKASI WAKTU KETERANGAN


1 Minggu efektif Minimum 34 minggu Digunakan untuk kegiatan
Belajar dan maksimum 38 pembelajaran efektif pada setiap
minggu satuan pendidikan
2 Jeda tengah Maksimum 2 Satu minggu setiap semester
Semester Minggu
3 Jeda antar Maksimum 2 Antara semester I dan II
Semester Minggu
4 Libur akhir Maksimum 3 Digunakan untuk penyiapan
tahun pelajaran Minggu kegiatan dan administrasi akhir dan
awal tahun pelajaran
5 Hari libur 2 – 4 minggu Daerah khusus yang
keagamaan memerlukan libur keagamaan lebih
panjang dapat mengaturnya sendiri
tanpa mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

6 Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan Peraturan


umum/nasional Minggu Pemerintah

7 Hari libur Maksimum 1 Untuk satuan pendidikan sesuai


Khusus Minggu dengan ciri kekhususan masing-
masing

8 Kegiatan khusus Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan yang


sekolah Minggu diprogramkan secara khusus oleh
sekolah/madrasah tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif

45
B. Analisis Kalender Pendidikan

Bulan Semester Senin Selasa Rabu Kamis Jum‟at Sabtu Jml

Juli 2 3 3 3 3 2 16
Hari
Agustus 4 4 4 4 3 3 22
September Satu 2 2 2 2 2 2 12
Oktober 4 4 4 5 5 5 27
November 5 4 4 4 3 4 24
Desember 3 4 4 4 2 4 21
Jumlah Hari efektif 122
Bulan Semester Senin Selasa Rabu Kamis Jum‟at Sabtu Jml
Januari 2 3 3 3 3 3 Hari
17
Februari Dua 3 4 4 4 4 4 23
Maret 4 4 4 4 4 5 25
April 4 4 4 4 4 5 25
Mei 4 4 4 4 4 5 25
Juni 4 4 4 4 4 3 23
Jumlah Hari Efektif 138

46
BAB V

PENUTUP

Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Pandanan ini merupakan langkah kerja yang

dilaksanakan pada tahun pelajaran 2022/2023, namun keberhasilan program ini sulit untuk

diprediksi, karena yang dihadapi adalah sumber daya yang selalu bergerak dan berkembang

secara dinamis seirama dengan lajunya perkembangan pendidikan. Walaupun demikian

dengan tatanan system kerja yang professional akan memudahkan untuk mengevaluasi hasil

kerja, memperbaiki kegagalan atau mengerjakan pekerjaan yang tertunda, sehingga

secara berkesinambungan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Pandanan akan selalu

memprioritaskan program unggulan, mengkaji dan mengevaluasi hasil kerja yang selalu dan

meningkatkan kualitas yang akan datang.

Jalin kerja yang harmonis antara guru, kepala sekolah, pengawas, komite sekolah, dan

masyarakat akan memperingan langkah untuk mencapai keberhasilan yang diharapkan di

Sekolah Dasar Negeri Pandanan. Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Pandanan akan

direview setiap pergantian tahun pelajaran menyesuaikan situasi dan kondisi yang ada.

Dalam proses perubahan dan pengembangan Kurikulum 2013 melibatkan dewan guru

dengan persetujuan orang tua murid melalui komite sekolah.

Isi kurikulum Sekolah Dasar Negeri Pandanan masih jauh dari sempurna. Saran dan

perbaikan diharapkan dapat menyempurnakan isi Kurikulum 2013 ini. Dengan mengharap

ridlo dan perlindungan dari Alloh SWT, semoga dapat melaksanakan kurikulum ini secara

optimal.

47

Anda mungkin juga menyukai