Modul Ajar Pjok Kelas X - Atletik Fix
Modul Ajar Pjok Kelas X - Atletik Fix
KELAS X
Kelas X (Sepuluh)
Alokasi Waktu 9 JP (9 x 45 Menit)
Jumlah Pertemuan 3 Kali Pertemuan
Fase Capaian E
Profil Pelajar Pancasila Mandiri, Gotong-Royong, dan Tanggungjawab
Alat Praktik Stop watch, tali, pita-pita pembatas, kapur tulis, peluit, papan
Pembelajaran dada, poster, alat tulis,
Peluru, bola, tali penarik, ban luar sepeda (untuk dijadikan
halter untuk memberi berat pada latihan sprint), bangku swedia,
bola yang digantung, gawang-gawang kecil (frekuensi langkah)
dan bahkan pita-pita berperekat untuk memasang tanda lebar
langkah dan arah atau jalur gerakan siswa.
Media Pembelajaran Google Clashroom, Power Point, Video Pembelajaran, Gambar-
gambar Olahraga
Tujuan Pembelajaran 1. Mempraktikkan hasil evaluasi aktivitas jasmani dan olahraga
permainan bola voli (passing bawah, passing atas (set up), spike
dan tip; block) dan mempraktekkan hasil evaluasi tersebut
dalam bentuk permainan sesuai potensi dan kreativitas yang
dimiliki oleh siswa.
2. Mengevaluasi fakta, konsep, prinsip, dan prosedur dalam
melakukan keterampilan gerak spesiik dan fungsional
permainan bola voli (passing bawah, passing atas (set up), spike
dan tip; block) dan melakukan pendalaman evaluatif tentang
bagaimana teknik dasar yang dipelajari tersebut diterapkan
dalam bentuk permainan sesuai potensi dan kreativitas yang
dimiliki oleh siswa.
3. Mengevaluasi fakta, konsep, prinsip, dan prosedur dan
mempraktikkan permainan bola voli sebagai latihan
pengembangan kebugaran jasmani terkait kesehatan (health-
related physical itness) dan kebugaran jasmani terkait
keterampilan (skill-related physical itness), berdasarkan prinsip
latihan (Frequency, Intensity, Time, Type/FITT) untuk
mendapatkan kebugaran dengan status baik.
4. Mengembangkan tanggung jawab sosial siswa dalam kelompok
kecil untuk melakukan perubahan positif, menunjukkan etika
yang baik, saling menghormati, dan mengambil bagian dalam
kerja kelompok pada aktivitas jasmani atau kegiatan sosial
lainnya, melalui pembelajaran permainan bola voli.
5. Mengevaluasi sikap dan kebiasaan untuk menjadi individu yang
sehat, aktif, menyukai tantangan dan cara menghadapinya
secara positif dalam konteks aktivitas jasmani dengan
menunjukkan perilaku menghormati diri sendiri dan orang lain,
serta mengembangkan nilai-nilai gerak: nilai-nilai aktivitas
jasmani untuk kesehatan, nilai-nilai aktivitas jasmani untuk
kegembiraan dan tantangan, dan nilai-nilai aktivitas jasmani
untuk ekspresi diri dan interaksi sosial.
Pertemuan 1 Daring/Luring/Tatap Muka (135 Menit)
1. Guru meminta salah seorang siswa untuk Kegiatan pembelajaran inti diawali dari
menyiapkan barisan di lapangan sekolah dan berakhirnya kegiatan pendahuluan
mengucapkan salam atau selamat pagi kepada (pemanasan). Kegiatan inti dalam
siswa. pembelajaran lari jarak pendek akan diawali
2. Guru meminta salah seorang siswa untuk oleh kegiatan permainan reaksi, yaitu
memimpin doa, dan siswa berdo’a sesuai kegiatan orientasi yang diarahkan pada
dengan agamanya masing-masing. membangun insting gerak eksplosif dan
3. Guru memastikan bahwa semua siswa dalam kecepatan, serta meningkatkan kecepatan
keadaan sehat, bila ada siswa yang kurang sehat waktu reaksi dalam bentuk permainan
(sakit), maka guru meminta siswa tersebut untuk reaksi.
berisitirahat di kelas. Aktivitas Pembelajaran 1: Pembelajaran
4. Guru memotivasi siswa untuk mengondisikan start jongkok dan Sprint 30 meter
suasana belajar yang menyenangkan dengan Aktivitas Pembelajaran 2: Latihan Start
mengajukan pertanyaan tentang manfaat Jongkok Kemudian Sprint Sejauh 50
olahraga bagi kesehatan dan kebugaran. Meter
5. Penyampaian tujuan pembelajaran secara umum. Aktivitas Pembelajaran 3: Latihan Start
6. Penyampaian materi pelajaran pada pertemuan Jongkok kemudian Sprint Sejauh 100
tersebut. meter
7. Penyampaian konsep teoritis dari materi Aktivitas Pembelajaran 4: Latihan
pelajaran, ditampilkan dalam tayangan tertulis Frekuensi Langkah
dalam papan dada.
8. Pengecekan pemahaman siswa (checking for
understanding).
9. Pemberian motivasi pada aktivitas pendahuluan.
10. Penyampaian aktivitas pendahuluan: Loco with
music; games, spontaneous/instant activities.
11. Passive stretching atau pemanasan yang sesuai
dengan kepentingan untuk pembelajaran Sprint
(Lari Jarak Pendek), seperti: lari, lompat,
skipping, galloping, sliding, hopping) ke
berbagai arah, dan games sederhana.
1. Salah seorang siswa di bawah bimbingan guru • Buku Panduan Guru Pendidikan Jasmani,
melakukan gerakan pendinginan, guru Olahraga dan Kesehatan Kelas X. Penulis
mempertanyakan, apakah manfaatnya. Agus Mahendra dan Bambang Abduljabar.
2. Guru dan siswa melakukan refleksi apa yang 2021
telah dicapai dan belum dicapai sesuai dengan
tujuan yang ditetapkan secara umum dan
kesalahan-kesalahan yang masih sering timbul
saat melakukan aktivitas belajar gerak.
3. Guru menginformasikan kepada siswa, siswa
yang paling baik penampilannya selama
pembelajaran lari jarak pendek.
4. Guru menugaskan siswa yang terkait dengan
pembelajaran yang telah dilakukan. Selanjutnya
guru memberi tugas kepada siswa untuk
membaca dan mempelajari materi pembelajaran
pada pertemuan minggu yang akan datang,
yaitu: lompat jauh.
5. Berdo’a dipimpin oleh salah satu siswa dan
menyampaikan salam.
6. Siswa kembali ke kelas yang dilakukan dengan
tertib, dan bagi siswa yang bertugas
mengembalikan peralatan ke tempat semula.
1. Apakah secara keseluruhan siswa aktif dalam 1. Lembar Kegiatan Siswa (student work
pembelajaran, ataukah sebagian besar siswa sheet) yang berisi perintah dan indikator
malah tidak mau dan takut mencoba? Apakah tugas gerak
hal tersebut disebabkan oleh faktor guru, oleh 2. Lembar Penilaian Sikap Perilaku
faktor tugas gerak yang terlalu tinggi atau Peserta Didik
rendah tingkat kesulitannya, oleh faktor 3. Lembar Soal
lingkungan pembelajaran, termasuk terbatasnya
alat, ataukah oleh faktor motivasi siswa yang
rendah. Dari faktor penyebab yang dapat
teridentiikasi itu lah guru dapat merancang
upaya mengubahnya, agar keterlibatan siswa
dapat ditingkatkan.
2. Apakah siswa lebih banyak menunggu giliran
karena peralatan yang digunakan sangat
terbatas ?
3. Apakah siswa terlihat aktif secara fisik,
sehingga kelihatan bahwa mereka terengah-
engah dan kelihatan berkeringat ?
4. Apakah peserta didik banyak menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru ?
Pertemuan 2 Daring/Luring/Tatap Muka (135 Menit)
1. Guru meminta salah seorang siswa untuk Kegiatan pembelajaran inti diawali dari
menyiapkan barisan di lapangan sekolah dan berakhirnya kegiatan pendahuluan
mengucapkan salam atau selamat pagi kepada (pemanasan). Kegiatan inti dalam
siswa. pembelajaran Lompat Jauh akan diawali
2. Guru meminta salah seorang siswa untuk oleh kegiatan Striding, yaitu kegiatan
memimpin doa, dan siswa berdo’a sesuai orientasi yang diarahkan untuk membangun
dengan agamanya masing-masing. kemampuan tolakan kaki, baik yang diawali
3. Guru memastikan bahwa semua siswa dalam awalan atau awalan pada berbagai jarak.
keadaan sehat, bila ada siswa yang kurang sehat Aktivitas Pembelajaran 1: Pembelajaran
(sakit), maka guru meminta siswa tersebut Lompat Jauh Gaya Menggantung Tanpa
untuk berisitirahat di kelas. Awalan
4. Guru memotivasi siswa untuk mengondisikan Aktivitas Pembelajaran 2: Pembelajaran
suasana belajar yang menyenangkan dengan Lompat Jauh Gaya Menggantung
mengajukan pertanyaan tentang manfaat dengan Awalan
olahraga bagi kesehatan dan kebugaran.
5. Penyampaian tujuan pembelajaran secara
umum.
6. Penyampaian materi pelajaran pada pertemuan
tersebut.
7. Penyampaian konsep teoritis dari materi
pelajaran, ditampilkan dalam tayangan tertulis
dalam papan dada.
8. Pengecekan pemahaman siswa (checking for
understanding).
9. Pemberian motivasi pada aktivitas
pendahuluan.
10. Penyampaian aktivitas pendahuluan: Loco with
music; games, spontaneous/instant activities.
11. Passive stretching atau pemanasan yang sesuai
dengan kepentingan untuk pembelajaran lompat
jauh, seperti: lari, lompat, skipping, galloping,
sliding, hopping) ke berbagai arah, dan games
sederhana.
1. Salah seorang siswa di bawah bimbingan guru • Buku Panduan Guru Pendidikan Jasmani,
melakukan gerakan pendinginan, guru Olahraga dan Kesehatan Kelas X. Penulis
mempertanyakan, apakah manfaatnya. Agus Mahendra dan Bambang Abduljabar.
2. Guru dan siswa melakukan refleksi apa yang 2021
telah dicapai dan belum dicapai sesuai dengan
tujuan yang ditetapkan secara umum dan
kesalahan-kesalahan yang masih sering timbul
saat melakukan aktivitas belajar gerak.
3. Guru menginformasikan kepada siswa, siswa
yang paling baik penampilannya selama
pembelajaran lompat jauh gaya menggantung.
4. Guru menugaskan siswa yang terkait dengan
pembelajaran yang telah dilakukan. Selanjutnya
guru memberi tugas kepada siswa untuk
membaca dan mempelajari materi pembelajaran
pada pertemuan minggu yang akan datang,
yaitu: tolak peluru.
5. Berdo’a dipimpin oleh salah satu siswa dan
menyampaikan salam.
6. Siswa kembali ke kelas yang dilakukan dengan
tertib, dan bagi siswa yang bertugas
mengembalikan peralatan ke tempat semula.
1. Apakah secara keseluruhan siswa aktif dalam 1. Lembar Kegiatan Siswa (student work
pembelajaran, ataukah sebagian besar siswa sheet) yang berisi perintah dan indikator
malah tidak mau dan takut mencoba? Apakah tugas gerak
hal tersebut disebabkan oleh faktor guru, oleh 2. Lembar Penilaian Sikap Perilaku
faktor tugas gerak yang terlalu tinggi atau Peserta Didik
rendah tingkat kesulitannya, oleh faktor 3. Lembar Soal
lingkungan pembelajaran, termasuk terbatasnya
alat, ataukah oleh faktor motivasi siswa yang
rendah. Dari faktor penyebab yang dapat
teridentiikasi itu lah guru dapat merancang
upaya mengubahnya, agar keterlibatan siswa
dapat ditingkatkan.
2. Apakah siswa lebih banyak menunggu giliran
karena peralatan yang digunakan sangat
terbatas ?
3. Apakah siswa terlihat aktif secara fisik,
sehingga kelihatan bahwa mereka terengah-
engah dan kelihatan berkeringat ?
4. Apakah peserta didik banyak menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru ?
Pertemuan 3 Daring/Luring/Tatap Muka (135 Menit)
1. Guru meminta salah seorang siswa untuk 1. Kegiatan pembelajaran inti diawali dari
menyiapkan barisan di lapangan sekolah dan berakhirnya kegiatan pendahuluan
mengucapkan salam atau selamat pagi kepada (pemanasan). Kegiatan inti dalam
siswa. pembelajaran Tolak Peluru akan diawali
2. Guru meminta salah seorang siswa untuk oleh kegiatan penguatan gelang bahu dan
memimpin doa, dan siswa berdo’a sesuai lengan atas serta penguatan tungkai,
dengan agamanya masing-masing. khususnya yang bernuansa eksplosif.
3. Guru memastikan bahwa semua siswa dalam 2. Pembelajaran diawali dengan latihan
keadaan sehat, bila ada siswa yang kurang sehat pengenalan terhadap peluru yang bisa
(sakit), maka guru meminta siswa tersebut dilakukan dengan mencoba dan
untuk berisitirahat di kelas. merasakan beratnya peluru serta upaya
4. Guru memotivasi siswa untuk mengondisikan menolakkannya. Pengenalan tersebut
suasana belajar yang menyenangkan dengan lama-lama mengarah pada gerakan
mengajukan pertanyaan tentang manfaat menolak yang sebenarnya.
olahraga bagi kesehatan dan kebugaran. 3. Aktivitas pembelajaran tolak peluru
5. Penyampaian tujuan pembelajaran secara meliputi :
umum. Aktivitas Pembelajaran 1:
6. Penyampaian materi pelajaran pada pertemuan Pengenalan peluru (tolak peluru
tersebut. tanpa awalan)
7. Penyampaian konsep teoritis dari materi Aktivitas Pembelajaran 2:
pelajaran, ditampilkan dalam tayangan tertulis Pembelajaran Tolak Peluru dengan
dalam papan dada. Awalan (gaya yang dipakai)
8. Pengecekan pemahaman siswa (checking for
understanding).
9. Pemberian motivasi pada aktivitas
pendahuluan.
10. Penyampaian aktivitas pendahuluan: Loco with
music; games, spontaneous/instant activities.
11. Passive stretching atau pemanasan yang sesuai
dengan kepentingan untuk pembelajaran tolak
peluru, seperti: mengangkat mendorong, dan
games sederhana.
1. Salah seorang siswa di bawah bimbingan guru • Buku Panduan Guru Pendidikan Jasmani,
melakukan gerakan pendinginan, guru Olahraga dan Kesehatan Kelas X. Penulis
mempertanyakan, apakah manfaatnya. Agus Mahendra dan Bambang Abduljabar.
2. Guru dan siswa melakukan refleksi apa yang 2021
telah dicapai dan belum dicapai sesuai dengan
tujuan yang ditetapkan secara umum dan
kesalahan-kesalahan yang masih sering timbul
saat melakukan aktivitas belajar gerak.
3. Guru menginformasikan kepada siswa, siswa
yang paling baik penampilannya selama
pembelajaran lompat jauh gaya menggantung.
4. Guru memberikan apresiasi dan umpan balik
kepada siswa terkait pembelajaran atletik mulai
dari sprint, lompat jauh, dan tolak peluru.
5. Berdo’a dipimpin oleh salah satu siswa dan
menyampaikan salam.
6. Siswa kembali ke kelas yang dilakukan dengan
tertib, dan bagi siswa yang bertugas
mengembalikan peralatan ke tempat semula.
1. Apakah secara keseluruhan siswa aktif dalam 1. Lembar Kegiatan Siswa (student work
pembelajaran, ataukah sebagian besar siswa sheet) yang berisi perintah dan indikator
malah tidak mau dan takut mencoba? Apakah tugas gerak
hal tersebut disebabkan oleh faktor guru, oleh 2. Lembar Penilaian Sikap Perilaku
faktor tugas gerak yang terlalu tinggi atau Peserta Didik
rendah tingkat kesulitannya, oleh faktor 3. Lembar Soal
lingkungan pembelajaran, ataukah oleh faktor
motivasi siswa yang rendah ?
2. Apakah siswa terlihat aktif secara fisik,
sehingga kelihatan bahwa mereka terengah-
engah dan kelihatan berkeringat ?
3. Apakah peserta didik banyak menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru ?
2) medium start (start menengah): lutut dari kaki belakang (ketika diletakkan di
tanah) sejajar dengan ujung kaki depan
2: Gerakan Lari
Gerakan lari dilakukan dengan cara berlari secepat mungkin tanpa mengurangi kecepatan
B. Lompat Jauh
Deskripsi :
Seperti dapat dilihat dari cara memperoleh jarak yang baik dalam lompat jauh, unsur
pokok/teknik dasar yang menentukan lompat jauh ada empat (4) macam, yaitu :
1. awalan,
2. tolakan,
3. sikap melayang di udara, dan
4. mendarat.
Secara teknis, pelaksanaan lari jarak pendek didasarkan pada beberapa teknik dasar,
yaitu start, gerakan lari, dan saat melewati garis finish. Uraiannya sebagai berikut :
1: Awalan
Yang harus diperhatikan:
Pertama adalah jarak awalan. Jarak awalan ideal adalah antara 25 hingga 40 meter.
2: Tolakan
Gerakan lari dilakukan dengan cara berlari secepat mungkin tanpa mengurangi kecepatan
4: Pendaratan
Dari pengalaman, guru akan menyadari bahwa alat bantu yang paling ideal adalah
Bangku Swedia, karena ketinggian dari bangku itu masih memungkinkan untuk
digunakan ketika latihan lompat yang dilakukan dengan awalan. Anggaplah Bangku
Swedia ini yang digunakan, maka tahapan latihannya adalah sebagai berikut :
a. Berdiri dengan kedua kaki di atas bangku. Dengan didahului dengan sikap jongkok
di atasnya, pelompat kemudian menolak dari atas bangku dan melayang ke arah bak
lompat. Pada saat melayang, cobalah tarik kedua lengan ke belakang atas bersamaan
dengan mengangkat dada ke depan tanpa mengubah pandangan mata yang terarah ke
depan. Pada saat yang sama, tariklah kedua kaki ke belakang dengan lutut bengkok
sehingga badan membusur dan membuat sikap lenting di udara. Setelah sikap
melenting tercapai, tarik kembali lengan dan kaki ke depan bersamaan hingga
keduanya terjułur lurus ke depan. Terakhir, mendaratlah dengan kedua kaki yang
membengkok.
b. Hampir sama seperti latihan pertama, cobalah menolak dari bangku hanya dengan kaki
tolak saja. Tolakan tersebut didahului dengan menempatkan kaki tolak di atas
bangku dan kaki ayun di tanah di belakang bangku. Setelah menolak, angkatlah paha
dari kaki ayun sejajar dengan tanah. Pada titik tertinggi layangan, segera angkat dada
ke depan atas persamaan dengan menarik kaki ayun ke arah kaki yang lain
membentuk sikap badan melenting. Kemudian, julurkan kedua kaki ke depan untuk
mendarat.
c. Sama dengan latihan di atas, hanya sebelum menolak, si pelompat berdiri sekitar 2
hingga 3 langkah di belakang bangku. Untuk bisa menolak pelompat harus
berjalan sebanyak tiga langkah lału menolak dengan kaki tolak. Keterangan
selanjutnya sama seperti pelaksanaan latihan di atas.
C. Tolak Peluru
Deskripsi :
Tolak Peluru adalah salah satu nomor lempar dalam Cabang Atletik, di samping
nomor Lempar Lembing, Lempar Cakram, dan Lontar Martil. Disebut Tolak Peluru karena
dilihat dari cara melempar alatnya lebih berupa gerak menolak, daripada gerak melempar atau
melontar. Adapun benda yang dilempar adalah berupa peluru, yaitu benda dari besi dengan
berat sekitar 4 hingga 7 kg, yang memiliki bentuk bulat bundar.
Secara teknis, gaya tolak peluru yang dikenal dewasa ini ada tiga macam, yaitu:
1. Gaya menyamping atau disebut juga gaya orthodox.
2. Gaya membelakang, lebih đikenal sebagai gaya 0’Brean.
3. Gaya berputar atau disebut sebagai gaya Barishnikov.
Berdasarkan istilah-istilah di
atas, yang termasuk dalam jenis
start lari jarak pendek adalah....
A. (d)
B. (c)
C. (b)
D. (a)
Kunci: D. Short, medium, long
Berdasarkan istilah-istilah di
atas, yang termasuk gaya dalam
lompat jauh adalah....
A. (d)
B. (c)
C. (b)
D. (a)
Kunci: C. Jongkok, menggantung
A. (d)
B. (c)
C. (b)
D. (a)
Kunci: A. O’brien, ortodox
1 Awalan 2. Kecepatan
3. Langkah Awalan
4. Sudut Tubuh
1. Kecondongan tubuh
pada tolakan
2 Tolakan
2. Bagian Kaki Tolakan
3. Kelurusan Tungkai
1. Ketinggian layangan
1. Sikap kaki
4 Penda- 2. Sikap lengan
ratan
3. Arah pendaratan
Nilai Indikator
1 Gerakan menunjukkan kurang koordinasi, terlihat kaku,
masih lamban, dsb.
2 Gerakan sudah mulai lancar tetapi tetap kurang ter-
koordinasi
3 Gerakan sudah menunjukkan adanya kemampuan
pengendalian, sehingga memenuhi fungsinya
Gerakan menunjang pada terpenuhinya unsur me- kanika
4 gerak dan menjadikan keterampilan lebih baik hasilnya
4) Pedoman Penskoran
a) Penskoran
(1) Skor 1 jika: Ya.
(2) Skor 0 jika: Tidak
(3) Perolehan skor maksimum adalah skor akhir yang diperoleh dari: Jumlah
nilai “ya” yang diperoleh dikali 100%.
(4) Perilaku Kemandirian;
siswa menunjukkan perilaku mengenali kemampuan diri dalam situasi
gerak dan permainan,
siswa menunjukkan kemampuan memotivasi diri, berpartisipasi dan
melibatkan diri dalam situasi gerak dan permainan,
siswa menunjukkan kemampuan meregulasi diri, berkreasi, dan menata
diri dalam menampilkan gerak dan permainan,
siswa senantiasa merefleksi diri sebelum menampilkan gerak dan
permainan.
(5) Perilaku Gotong Royong;
siswa menunjukkan perilaku berbagi alat,
siswa menunjukkan perilaku kerjasama dalam situasi gerak dan
permainan,
siswa menunjukkan kepedulian pada teman yang menampilkan
kesalahan gerak atau kesulitan menampilkan tugas gerak,
siswa menunjukkan perilaku menghargai dan menghormati teman
bermain.
(6) Perilaku Bertanggungjawab;
siswa menunjukkan perilaku adanya teman bermain,
siswa menunjukkan memelihara alat dan mengembalikan alat yang
digunakan atau dipinjmnya,
siswa menunjukkan perilaku menghargai dan menghormati teman
dalam satu regu permainannya.
b) Pengolahan Skor
Skor maksimum: 10
Skor perolehan siswa: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh siswa: SP/10.
c) Konversi skor perolehan ke dalam kategori dan angka
Skor Perolehan Kategori Angka
80% - 100% Sangat Baik 8 - 10
60% - 80 % Baik 6-7
40% - 60 % Cukup 4-5
0% - 40 % Kurang 0-3
LAMPIRAN 4. PENILAIAN SIKAP
Penilaian sikap dilakukan melalui penilaian diri sendiri oleh siswa dan diisi dengan jujur !
1. Petunjuk Penilaian (berupa tanya jawab dan lembar penilaian sikap diri) !
a. Isikan identitas kalian.
b. Berikan tanda cek (√) pada kolom “Ya” jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai
dengan sikap Kalian, dan “Tidak” jika belum sesuai.
c. Isilah pernyataan secara jujur.
d. Hitunglah jumlah jawaban “Ya”.
e. Lingkari kriteria Sangat Baik, Baik, atau Baik sesuai jumlah “Ya” yang terisi.
Lembar kegitan siswa adalah lembar kegiatan belajar yang dibuat sederhana untuk memandu
siswa melakukan aktivitas pembelajaran, yaitu:
Tanggal : ....................................................
Lingkup/materi pembelajaran : ....................................................
Nama siswa : ....................................................
Kelas/Semester : ....................................................
Panduan umum:
1. Pastikan kalian dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti aktivitas pembelajaran.
2. Ikuti gerakan pemanasan dengan baik untuk dan instruksi yang diberikan guru untuk
menghindari cidera.
3. Mulailah kegiatan dnegan berdo’a.
4. Selama kegiatan perhatikan selalu keselamatan diri dan keselamatan
bersama.
Pembelajaran Remedial
Untuk siswa atau kelompok siswa yang memperlihatkan kemampuan yang belum baik
pada penguasaan gerak spesifik, strategi latihan gerak yang lain dapat diberikan,
diidentifikasi kesulitannya di mana, atau siswa bisa dipasangkan dengan siswa yang
terampil sehingga siswa terampil dapat membantu siswa yang kesulitan untuk menguasai
kemampuan gerak spesifik dengan lebih baik.
Pengayaan