Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 1

STUDI KASUS

“ Konsep Dasar Studi Kasus “

Dosen Pengampu :

Dr. Riska Ahmad, M. Pd., Kons

Verlanda Yuca, S.Pd, M.Pd., Kons

Oleh

DEBY DELFIANTI

18006246

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
A. Pengertian Studi Kasus
Kamus psikologi (Kartono dan Gulo, 2000) menyebutkan 2 pengertian tentang
studi kasus, pertama studi kasus merupakan suatu penelitian (penyelidikan) intentnsif,
mencakup semua informasi relevan terhadap seorang atau beberapa orang biasanya
tertekan dengan satu gejala psikologis tunggal. Kedua studi kasus merupakan infomasi-
informasi historis atau biografis tentang seorang individu, seringkali mencakup
pengalamannya dalam terapi.
Studi kasus adalah penelitian yang berupaya untuk mengungkapkan berbagai
pelajaran yang berharga (best learning practices) yang diperoleh dari pemahaman
terhadap kasus yang diteliti (Lincoln dan Guba : 1985 ).
Pendapat lain menyatakan bahwa studi kasus adalah suatu strategi riset,
penelaahan empiris yang menyelidiki suatu gejala dalam latar kehidupan nyata. Strategi
ini dapat menyertakan bukti kuatitatif yang bersandar pada berbagai sumber dan
perkembangan sebelumnya dari proposisi teoretis. Studi kasus dapat menggunakan bukti
baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian dengan subjek tunggal
memberikan kerangka kerja statistik untuk membuat inferensi dari data studi kasus
kuantitatif.
Studi kasus merupakan metode penelitian yang mampu membawa pemahaman
tentang isu yang kompleks dan dapat memperkuat pemahaman tentang pengetahuan yang
telah diketahui sebelumnya (Doodley, 2005 ).
Studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang
subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu (Bogdan dan
Biklen : 1982 ).
1. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Studi Kasus :
a. Seseorang harus mampu mengajukan pertanyaan yang baik dan mampu untuk
menginterpretasikan jawaban-jawaban.
b. Seseorang harus dapat menjadi pendengar yang baik dan tidak terperangkap oleh
prakonsepsi sendiri.
c. Seseorang diharapkan mampu menyesuaikan diri dan fleksibel agar situasi yang
baru dialami dapat dipandang sebagai kesempatan/ peluang bukan ancaman.
d. Seseorang harus memiliki daya tangkap yang kuat terhadap isu-isu yang akan
diteliti, apakah hal ini merupakan orientasi teoritis atau kebijakan.
e. Sesorang harus tidak bias, oleh anggapan-anggapan yang sudah ada sebelumnya,
seseorang harus peka dan responsif terhadap bukti-bukti yang kontradiktif.
2. 3 Prinsip pengumpulan data :
a. Menggunakan multi sumber bukti, menggunakan banyak informan dan
memperhatikan sumber-sumber bukti lainnya.
b. Menciptakan data dasar studi kasus, mengorganisir dan mengkoordinasikan data
yang telah terkumpul, biasanya studi kasus memakan waktu yang cukup lama dan
data yang diperolehnya pun cukup banyak sehingga perlu dilakukan
pengorganisasian data agar data yang terkumpul tidak hilang saat dibutuhkan
nanti.
c. Memelihara rangkaian bukti, tujuannya agar bisa ditelusuri dari bukti-bukti yang
ada, berkenaan dengan studi kasus yang sedang dijalankan. Penting ketika
menelusuri kekurangan data lapangan.

B. Tujuan, Manfaat, dan Ruang Lingkup Studi Kasus


1. Tujuan
a. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang suatu keadaan yang dianggap
mempunyai masalah.
b. Untuk mengetahui penyebab - penyebab dan menerapkan jenis dan sifat serta
latar belakang timbulnya masalah.
c. Untuk memberi bekal pengalaman kepada seseorang khususnya calon guru agar
lebih peka Terhadap permasalahan yang dihadapi siswa dan mampu
memecahkannya.
d. Membantu siswa menyesuaia kan diri dengan lingkungan dan memecahkan
masalah serta mengembangkan potensi belajar siswa secara optimal
e. Memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa yang mempunyai masalah.

2. Manfaat
a. Manfaat studi kasus dalam layanan bimbingan siswa disekolah adalah merupakan
suatu upaya dalam membantu siswa yang bermasalah supaya dapat memahami
kemampuan dirinya dan lingkungan dalam usaha untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa. Selain itu juga, dapat berguna untuk siswa agar mengetahui
keadaan diri sendiri dan bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
b. Memberikan pengertian bahwa semua permasalahan itu pasti ada hikmahnya dan
agar berusaha bersabar dalam menjalani hidupnya dan jangan lupa selalu berdo’a
kepada tuhan yang maha kuasa.
3. Ruang lingkup
Data kasus
Bagian pertama yang dipelajari atau dibahas dalam  menelaah suatu kasus adalah
data-data dan keterangan yang terkait dengan kasus yang di teliti, yang tentunya data
yang sesuai dengan klien
a. Tanda-tanda atau gejala yang nampak pada klien atau individu yang terkait
dengan kasus yang dipelajari.
b. Data-data sekitar klien
1) Latar belakang keluarga (family backgtound) antara lain:
a) Lingkungan keluarga
b) Bagaimana hubungan antar angota keluarga
c) Disiplin dalam keluarga
d) Status perekonomian keluarga
e) Sikap orang tua terhadap anak dan sebaliknya
2) Latar belakang jasmani dan kesehatan anak, antara lain:
a) Kesehatan anak pada umumnya
b) Ciri-ciri jasmani
3) Data mengenai pendidikannya
a) Hasil belajar (record)
b) Kemajuan dan kemunduran di sekolah
c) Kemampuan menggikuti pelajaran dan sebagainya
4) Sosial behavior dan minatnya:
a) Hobinya hubungan sosialnya
b) Kepercayaan pada diri sendiri

C. Beberapa Istilah terkait Studi Kasus


1. Studi kasus observasi, mengutamakan teknik pengumpulan datanya melalul observasi
peran-serta atau pelibatan (participant observation), sedangkan fokus studinya pada
suatu organisasi tertentu.. Bagian-bagian organisasi yang menjadi fokus studinya
antara lain: (a) suatu tempat tertentu di dalam sekolah; (b) satu kelompok siswa; (c)
kegiatan sekolah.
2. Studi kasus sejarah hidup, yang mencoba mewawancarai satu onang dengan maksud
mengumpulkan narasi orang pertama dengan kepemilikan sejarah yang khas.
Wawancara sejarah hiclup biasanya mengungkap konsep karier, pengabdian hidup
seseorang, dan lahir hingga sekarang. masa remaja, sekolah. topik persahabatan dan
topik tertentu lainnya.
3. Studi kasus kemasyarakatan, merupakan studi tentang kasus kemasyarakatan
(community study) yang dipusatkan pada suatu lingkungan tetangga atau masyarakat
sekitar (kornunitas), bukannya pada satu organisasi tertentu bagaimana studi kasus
organisasi dan studi kasus observasi.
4. Studi kasus analisis situasi, jenis studi kasus ini mencoba menganalisis situasi
terhadap peristiwa atau kejadian tertentu. Misalnya terjadinya pengeluaran siswa pada
sekolah tertentu, maka haruslah dipelajari dari sudut pandang semua pihak yang
terkait, mulai dari siswa itu sendiri, teman-temannya, orang tuanya, kepala sekolah,
guru dan mungkin tokoh kunci lainnya.
5. Mikroethnografi, merupakan jenis studi kasus yang dilakukan pada unit organisasi
yang sangat kecil, seperti suatu bagian sebuah ruang kelas atau suatu kegiatan
organisasi yang sangat spesifik pada anak-anak yang sedang belajar menggambar.

D. Dimensi-dimensi Kasus
1. Sebab Akibat, dicari penyebab anak yang sering absen,
Dari beberapa masalah yang dialami oleh kasus terlihat jelas bahwa, jika suatu
masalah tersebut tidak segera terentaskan dan terindentifikasi maka akan berakibat
tidak baik bagi kasus tersebut.
2. Psiko-Fisik
Melihat perkembangan masalah selanjutnya jika suatu masalah tidak segera
terentaskan maka kecendrungan pelanggaran tatatertib akan selalu terjadi pada si
kasus.
3. Lingkungan
Jika kasus tidak terentaskan sesegera mungkin maka itu akan sangat berpengaruh
buruk pada lingkungan keluarga, masyarakat, dan lingkungan si kasus lainnya. Maka
perlu melakukan tidakan lanjut untuk masalah yang di alami kasus agar tidak
berpengaruh pada lingkungannya.
4. Nilai dan Moral
Jika ditinjau dari segi kasus maka sangat diharapkan agar kasus dapat berkembang
secara baik, dari segala segi baik itu sosial, emosional, moral, nilai-nilai hidup yang
positif serta tuentunya hubungan dengan tuhan
5. Pembinaan/intervensi/pemecahan
Perlu adanya pembinaan terhadap kasus tentang kasus yang ia alami, konselor perlu
memecahkan permasalan yang sedang di alami si kasus, agar nantinya dapat
melakukan pembinaan kepapa pihak si kasus
KEPUSTAKAAN

Bimo, Walgito. (2010). Pengantar Psikolog Umum. Yogyakarta: Andi Offset

Bogdan, Biklen. (1982). Pengantar Studi Penelitian. Badung: Alfabeta.

Doodley, K. (2005). Doing Case Study Reasearch. New York: Teachers College

Kartini, Kartono, & Dali Gulo. (2000). Kamus Psikologi. Bandung: Pionir Jaya.
Lincoln, Y. S. And Guba, E.G. (1985). Naturalistic Inquairy. Beverly Hills: Sage Publications.
Yin, K. Robert, (1994). Case Study Rersearch:Design and M ethods. California: Sage
Publications
Yin, Robert K. (2011). Studi Kasus: Desain dan Metode. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai