LKM2 Alfriando Walewangko
LKM2 Alfriando Walewangko
Nama:ALFRIANDO
Model Praktik dengan Masalah
WALEWANGKO
Kolaboratif oleh Lynda Juall
Carpenito
PRE ANESTESI
DS: Appendicitis CEMAS
Pasien mengatakan
khawatir
terhadappenyakitnya Perubahan status kesehatan
Pasien mengatakan
takuut nyeri saat
oprasi
Defisi informasi
Paien mengatakan
takut mendengar
suara alat alat saat
oprasi berlangsung Kurangnya pengetahuan
DS:
Pasien Nampak gelisah Kecemasan
Pasien Nampak
keringat dingain
Ekspresi wajah tampak
tegang
INTRA ANESTESI
DO : - Efek kehilangan cairan saat RK resiko pemenuhan
DS : pembedahan kebutuhan cairan
Pasien akan di
lakukan tindakan
anestesi SAB Resiko pemenuhan
kebutuhan cairan
PASCA ANESTESI
DO:- Efek obat agen anestesi RK resiko jatuh
DS: spinal
Pasien masih dalam
pengaruh obat
anestesi
Belum kembalinya fungsi
organ
Resiko jatuh
c. Pasca Anestesi
1) Resiko jatuh…………………………
2) …………………………..
3. Tentukanlah rencana intervensi yang sesuai untuk mengatasi masalah kesehatan anestesi yang
muncul sesuai kasus dan didasarkan pada Lynda Juall Carpenito!
MASALAH
KRITERIA RENCANA
KESEHATAN TERAPI
HASIL INTERVENSI
ANESTESI
Pre Anestesi
cemas…………………… Setelahdi lakukan 1. Identifikasi 1. Melakukan
. tindakan tanda verbal komunikasi
kepenataan dan non verbal yang baik dan
anestesi di kecemasan menciptakan
harapkan pasien suasana
dapat mengatasi 2. Jelaskan senyaman
kecemasan dengan prosedur mungkin
criteria hasil : 2. Memberikan
tindakan
1. Pasien penjelasan
3. Latih kegiatan
mengataka mengenai
n pengalihan tindakan yang
kekewatira untuk akan di lakukan
n mengenai mengurangi 3. Mengajarkan
penyakitny ketegangan cara pengalihan
a hilang 4. Berikan teknik dengan cara
dan nonfarmakolog berpikir positif
berkurang i (relaksasi, 4. Mengajarkan
2. Pasien pendekatan tehnik relaksasi
tidak nafas dalam
spiritual, terapi
tanpak
musik,
keringat
dingin aromatrapi dll)
3. Ekspresi 5. Kolaborasi
wajah pemberian
tegang obat anti
sudah tidak anxietas
ada
4. Pasien
Nampak
sudah tidk
tegang
Intra Anestesi
Resiko pemenuhan Setelah di lakukan 1. Observasi 1. Monitoring
kebutuhan cairan kepenataan vital sign dan vital sign dan
anestesi di hemodinami hemodinamik
harapkan tidak ada k pasien / 3 menit
resiko pemenuhan 2. Monitor 2. Menjaga
kebutuhan cairan kehilangan keseimbanga
dengan criteria cairan n cairan
hasil 3. Monitor dengan
1. Tekanan intake output menghitung
darah cairan intake output
dalam 4. Kolaborasi selama
batas pemberian berjalannya
normal cairan IV oprasi
( 90- Isotonik 3. Kolaborasi
120/60-80 (misal: NaCl, pemberian
RL), terapi cairan
mmHg),
Hipotonis sesuai
tekanan
idikasi.
nadi kuat, (misal:
frekuensi Glukosa
nadi 60- 2,5%, NaCl
100x/menit 0,4%), Koloid
2. Intake dan (Misal:
output Albumin,
cairan Plasmanate),
seimbang Produk
3. Kesadaran darah sesuai
compos indik
mentis
Pasca Anestesi
Resiko jatuh Setelah dilakukan 1. Observasi 1. .monitoring
tindakan TTV pasien TTV pasien
kepenataan 2. Posisikan dan
anestesi di pasien hemodinamik
harapkan resiko senyaman 2. Memberikan
jatuh pasien mungkin posisi yang
teratasi 3. Pasang nyaman ke
dengankriteria penyangga pasien
hasil bed pasien 3. memasang
1. Pasien 4. Kaji bad rell
merasa bromage 4. melakukan
aman skor penilaian
2. Bed side bromage
rel pasien score
terpasang
3. Pasien
terhindar
dari
cederah
karna jatuh