Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengkajian
B. Nnm
C. Data Sosial
D. Data Spiritual
E. Data Penunjang
F. Analisa Data
G. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas Masalah
H. Intervensi Keperawatan
I. Implementasi Keperawatan
J. Evaluasi Keperawatan

No Diagnosa SIKI SLKI


Keperawatan
1 Diare kronis b.d Observasi Setelah dilakukan intervensi
tingkat  Identifikasi penyebab keperawatan selama 1 x 24
kecemasan yang diare (mis: inflamasi jam, maka eliminasi fekal
tinggi gastrointestinal, iritasi membaik, dengan kriteria
gastrointestinal, proses hasil:
infeksi, malabsorpsi, 1. Kontrol pengeluaran feses
ansietas, stres, obatobatan, meningkat
pemberian botol susu) 2. Keluhan defekasi lama
 Identifikasi Riwayat dan sulit menurun
pemberian makanan 3. Mengejan saat defekasi
 Identifikasi gejala menurun
invaginasi (mis: tangisan 4. Konsistensi feses
keras, kepucatan pada membaik
bayi) 5. Frekuensi BAB membaik

 Monitor warna, volume, 6. Peristaltik usus membaik


frekuensi, dan konsistensi
feses
 Monitor tanda dan gejala
hypovolemia (mis:
takikardia, nadi teraba
lemah, tekanan darah
turun, turgor kulit turun,
mukosa kulit kering, CRT
melambat, BB menurun)
 Monitor iritasi dan
ulserasi kulit di daerah
perianal
 Monitor jumlah dan
pengeluaran diare
 Monitor keamanan
penyiapan makanan
Terapeutik
 Berikan asupan cairan
oral (mis: larutan garam
gula, oralit, Pedialyte,
renalyte)
 Pasang jalur intravena
 Berikan cairan intravena
(mis: ringer asetat, ringer
laktat), jika perlu
 Ambil sampel darah untuk
pemeriksaan darah
lengkap dan elektrolit
 Ambil sampel feses untuk
kultur, jika perlu Edukasi
 Anjurkan makanan porsi
kecil dan sering secara
bertahap
 Anjurkan menghindari
makanan pembentuk gas,
pedas, dan mengandung
laktosa
 Anjurkan melanjutkan
pemberian ASI Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
obat antimotilitas (mis:
loperamide, difenoksilat)
 Kolaborasi pemberian
antispasmodik/spasmolitik
(mis: papaverine, ekstrak
belladonna, mebeverine)
 Kolaborasi pemberian
obat pengeras feses (mis:
atapugit, smektit,
kaolinpektin)
2 Hipovolemia b.d Observasi Setelah dilakukan intervensi
kehilangan cairan  Monitor frekuensi dan keperawatan selama 1 x 24
aktif kekuatan nadi jam, maka status cairan
 Monitor frekuensi napas membaik, dengan kriteria
 Monitor tekanan darah hasil:

 Monitor berat badan  Kekuatan nadi

 Monitor waktu pengisian meningkat

kapiler  Turgor kulit

 Monitor elastisitas atau meningkat

turgor kulit  Output Urin

 Monitor jumlah, warna, meningkat

dan berat jenis urin  Perasaan lemah

 Monitor kadar albumin menurun

dan protein total  Keluhan Haus

 Monitor hasil menurun

pemeriksaan serum (mis:  Konsentrasi urin

osmolaritas serum, menurun

hematokrit, natrium,  Intake cairan


kalium, dan BUN) membaik

 Monitor intake dan output  Frekuensi nadi,


cairan tekanan darah, dan

 Identifikasi tanda-tanda tekanan nadi


hypovolemia (mis: membaik
frekuensi nadi meningkat,
nadi teraba lemah,
tekanan darah menurun,
tekanan nadi menyempit,
turgor kulit menurun,
membran mukosa kering,
volume urin menurun,
hematokrit meningkat,
hasil, lemah, konsentrasi
urin meningkat, berat
badan menurun dalam
waktu singkat)
 Identifikasi tanda-tanda
hypervolemia (mis:
dispnea, edema perifer,
edema anasarca, JVP
meningkat, CVP
meningkat, refleks
hepatojugular positif,
berat badan menurun
dalam waktu singkat)
 Identifikasi faktor risiko
ketidakseimbagnan cairan
(mis: prosedur
pembedahan mayor,
trauma/perdarahan, luka
bakar, apheresis, obstruksi
intestinal, peradangan
pancreas, penyakit ginjal
dan kelenjar, disfungsi
intestinal)
Terapeutik
 Atur interval waktu
pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
 Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
 Dokumentasikan hasil
pemantauan
3 Defisit nutrisi Observasi Setelah dilakukan intervensi
berhubungan  Identifikasi keperawatan selama 1 x 24
dengan penurunan kemungkinan penyebab jam, maka status nutrisi
BB ekstrim BB kurang membaik, dengan kriteria hasil:

 Monitor adanya mual 1. Porsi makan yang dihabiskan


dan muntah meningkat 2. Berat badan

 Monitor jumlah kalori membaik 3. Indeks massa

yang di konsumsi sehari- tubuh (IMT) membaik


hari
 Monitor berat badan
 Monitor albumin,
limfosit, dan elektrolit
serum
Terapeutik
 Berikan perawatan mulut
sebelum pemberian makan,
jika perlu
 Sediakan makanan yang
tepat sesuai kondisi pasien
(mis: makanan dengan
tekstur halus, makanan yang
diblender, makanan cair
yang diberikan melalui NGT
atau gastrostomy, total
parenteral nutrition sesuai
indikasi)
 Hidangkan makanan secara
menarik
 Berikan suplemen, jika perlu
 Berikan pujian pada
pasien/keluarga untuk
peningkatan yang dicapai
Edukasi
 Jelaskan jenis makanan yang
bergizi tinggi, namun tetap
terjangkau
 Jelaskan peningkatan
asupan kalori yang
dibutuhkan

Anda mungkin juga menyukai