Anda di halaman 1dari 17

BUPATI BARITO SELATAN

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN BUPATI BARITO SELATAN


NOMOR},hAHUN 2A21

TENTANG
RENCANA AKSI DAERAH PERCEPATAN PENURUNAN SIUNTflTG
TAHUN 2O2T-2A24

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BARITO SELATAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia


yang sehat, cerdas, dan produktif, serta pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan, dilakukan percepatan
penururran shmting;
h. bahwa percepatan penurunart stunting dilaksanakan $ecara
holistik, integratif, dan berkualitas dengan pendekatan multi
sektor oleh seluruh perangkat daerah, pemerintah desa, dan
pemangku kepentingan melalui sinkronisasi program dan
kegiatan yang berdampak pada penurunan dan pencegahan
stunting di Kabupaten Barito Selatan;
c. bahwa sesuai ketentuan pasal 8 ayat (a) dan pasal 10 ayat (2)
Peraturan Presiden Nomor T2 Tahun 2021 tentang
Percepatan Penurunan shmting disebutkan pelaksanaan
percepatan stunting diantaranya dilakukan oleh pemerintah
daerah dengan berpedoman pada stategi Nasional percepatan
Penurunan Shtnting;
C. bahrva berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a,huruf b dan huruf c, perlu menetapkan
Peraturan Bupati tentang Rencana Aksi Daerah
Penanggulangansfr.rnting di Kabupaten Barito selatan Tahun
2021-2A24;

Mengingat : 1. undang-undang Nomor 2T Tahun 1959 tentang penetapan


undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 19s3 tentang
Perpanjangan Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan
(Lembaran Negara Repubtik Indonesia Tahun 1gs3 Nomor 9,
sebagai undang-undang (Lembaran Negara Repubiik
indonesia Tahun 1g5g Nomor 72, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1g2O];
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 20O9 t€htang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OA9 Nomor
744, Tarnbahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2Al2 tentang Pangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OI2 Nomor
242, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6Latl;
4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2Ol4 tentang Desa
{Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol4 Nomor 7
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
54e5);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2AA tentang Per.nerintahah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tasobahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5657), sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2A15
tentaag Pembahan Keflua Atas Unalang-Uhdang Nomof 23
Tahun 2OL4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Irmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679|;
6. Undang - Undang Nomor 11 Tahun 2O2A tentang Cipta Kerja
(Lembaran Neg:rra Republik Indonesia Tahun 2O2O Nomor
245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6573);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2A12 tentang
Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif (Lembaran Negara Republik
Indonesia Terlrun 2U^12 Notmor 58, Tarnbahan Lembafan
Negara Republik Indonesia Nomor 529t1;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomof 5887) Seba$aimaha t01ah diubah
dengan peraturan Pemerintah Nomor 72 Talllun 2OI9 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2Ot6
tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OI9 Nomor 187,Tambahan Lembaran
Negzlra Republik Indonesia Nomor 6aO2l;
9. Peraturan Presiden Nomor 72 Ta}:run 2O2I tentang Percepatan
Pemrrunan Strrnting (tembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2A2L Nomor l72l;
1O. Peraturan Presiden 83 Tahun 2077 tentang Kebijakan
Strategis Pangan dan Gizi {Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 188);
1 1. Peratrrran Menteri Perencanaan Pernbangunan Nasional /
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor
1 Tahun 2A18 tentang Rencana Aksi Pangan dan Gtzi (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol8 Noinor 1.49);
12. Pefatufan Daerah Kabupaten Barito Selatah Nomor 3 Tahun
2CIr6 tentang Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Barito Selatan (Lembaran Daerah Kabupaten
Barito Selatan Tahun 2016 Nomor 3, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Barito Selatan Nomor 2);
13. Peraturan Bupati Kabupaten Barito Selatan Nomor 16 Tahun
2OLg tentang Penurunan Stunting {Berita Daerah Kabupaten
Barito Selatan tahun 2019 Nomor 16)..

MEMUTUSKAN:

MenetapKan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA AKSI DAERAH


PERCEPATAN PENURUNAN STUNTIN G TAHUN 2O2 1 -2024 .

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasa-l 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:


1. Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan
anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang,
yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada
di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
kesehatan.
2. Percepatan penurunan Stunting adalah setiap upaya yang
mencakup intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitif yang
dilaksanakan secara konvergen, holistik, integratif, dan
berkualitas melalui kerja sama multisektor di pusat, daerah
dan desa.
3. Intervensi Spesifik adalah kegiatan yang dilaksanakan
untuk mengatasi penyebab langsung terjadinya Stunting.
4. Intervensi Sensitif adalah kegiatan yang dilaksanakan
untuk mengurangi penyebab tidak langsung terjadinya
Stunting.
5. Aksi Konvergensi Pencegahan Stunting adalah sebuah
intsrumen atau pendekatan intervensi yang dilakukan
secara terkoordinir, terpadu, dan bersama-sama dalam
Upaya pehufUhan Stun{ing.
6. Rencana Aksi Daerah Penurunan Stunting yang selanjutnya
disebut RAD Pencegahan dan Penanganan Stunting adalah
perencanaan secara sistematis, komprehensif dan terarah
dari seluruh pemangku kepentingan untuk melaksanakan
kegiatan pencegahan dan penanganan stuntirug di
Kabupaten Barito Selatan secara berkelanjutan dan
berkesinambungan.
7. Daerah adalah Kabupaten Barito Selatan.
8. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
9. Bupati adalah Bupati Barito Selatan.
10. Perangkat Daerah adalah unsur pembzintu Bupati dan
Dewan Perwakilan Ralqyat Daerah dalam penyelenggaraan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
11. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
12. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut
dengan narna lain dibantu Perangkat Desa sebagai uhSUt
penyelen ggar a Pemerintahan Desa.

Pasal 2
(1) Peraturan Bupati ini dimaksudkan sebagai panduan,
arahan serta acuan dalatn melaksanakan pencegahah dan
penanganan Sfitnting di Kabupaten Barito Selatan.
(2) Peraturan Bupati ini bertujuan untuk:
a. meningkatkan pemahaman dan peran serta masyarakat
dan seluruh pemangku kepentingan terkait dalam
pencegahan dan penangan an Sfunting ;
b. mengintegrasikan dan menyelaraskan perencanaan
penanggulaLngan sfunting rnelalui koordinasi program
dan kegiatan multisektoral;
c. meningkatkan peran dan komitmen Pemerintah Daerah
dalam mengkoordinasikan pemangku kepentingan
penanggulangan stunting untuk mencapai penurunan
prevalensi samt*g;
d. membangun sinergi, integrasi dan koordinasi
pelaksanaan program dan kegiatan terkait pencegahan
dan penanganan Stunting secara terinci dan
terukur/jelas; dan
e. membefikatr panduan bagi Pemerintah DaerAh dalam
melaksanakan kegiatan yang terdapat pada rencana aksi
daerah penanggulangan stunting.

Pasal 3
Ruang Lingkup Rencana Aksi Daerah Penanggulangan
Stunting ini meliputi:
a. RAD Penanggulangan Stunting;
b. Pengorganisasian;dan
c. Evaluasi dan Pelaporan.
BAB II
RENCANA AKSI DAERAH PENANGGULANGAN STU]Vfl]VG

Pasal 4

(1) Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Sfunting


dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah, Perangkat Daerah,
Organisasi Non Pemerintah, masyarakat dan pemangku
kepentingan lain di Kabupaten Barito Selatan.
(21 Koordinasi pelaksanaan Rencana Aksi Daerah
Penanggulangan Stunting sebagaimana dimaksud pada ayat
(U dilakukan oleh Badan Pereneanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Barito Selatan.

Pasal 5

(U RAD Pencegahan dan penanganan stunting dilaksanakan


secara bertahap dan berkesinambungan.
(21 Pelaksanaan tahapan RAD Pencegahan dan penanganarl
Sfimting sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui
program dan kebijakan Pemerintah Daerah yang mengacu
pada Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting.
(3) RAD Pencegnhan dan Penangrrnan Sttmting dilaksanakan
dari Tahun 2021, sampai dengan Tahun 2024.
$t RAD Pencegahan dan Penangan gan sfitntirq sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) disusun sesuai target
dan sasaran sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang
menrpakrrn bagiiiti tidak terpisarhkan dari Peraturan Bupati
ini.
(s) Lokasi prioritas Desa dan Kelurahan tempat pelaksanaan
RAD Pencegahan dan Penangganan stunting ditetapkan
dengan Keputusan Bupati dengan memperhatikan
kemampuirn keuangern daerah.

BAB III
PERAN PEMERINTAH DESA
Pasal 6

Dalam Pencegahan dan Penanganan Stunting, Pemerintah Desa


betperra.n:
(1) Melakukan sinkronisasi dalam perencanaan dan
penganggar:an program dan kegiatan petnbangunan desa
untuk mendukung pencegahan dan penanganan sfirnting.
(2) Pemerintah DeSa meRetapkan prioritas perencanaan
pembangunan Desa dan alokasi pendanaan dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa untuk pencegahan
dan penanganan sfimting -
(3) Mengimplementasikan kegiatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) melalui kerjasama dengan Kader
Pembangunan Manusia (KPM), Pendamping Program
Keluarga Harapan (PKH),Petugas Puskesmas dan Petugas
Keluarga Berencana (KB).

BAB IV
PENGORGANISASIAN

Pasal 7
(1) Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Sfimting
dilaksanakan secara sinergis dan terpadu multisektor oleh
Tim Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Stunting.
(2) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beranggotakan
unsur Perangkat Daerah yang membidangi perencanaan,
perumahan dan kawasan permukiman, pertanian dan
pangiln, pengendalizln penduduk dan keluarga berencana,
pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak,
perdagangan, perindustrian, sosial, administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil, pendidikan,
komunikasi dan informatika, rumah sakit daerah, dan
instzlnsi terkait lain serta organisasi kemasyarakatan,Tim
Penggerak Pemberdayaan Kesej ahte raat'L Keluarga (TP-PKK),
dunia usaha dan pemangku kepentingan sesuai kebutuhan.
(3) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas
melaksanakan Rencana Aksi Daerah Penanggulangan
stilnting mencakup kewaspadaaR elini, peReegahan,
pena.nganan, monitoring dan evaluasi.
(4) Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan RAD
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dibentuk
kelompok kerja dan sekretariat Rencana Aksi Daerah
Penanggulangiui Stunting se suai kebutuhan.
(s) Tim, sekretariat dan kelompok kerja Rencana Aksi Daerah
Penanggulangan Stunting sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2) dibentuk dan ditetapkan dengan Keputusan
Bupati.

BAB V
EVALUASI DAN PELAPORAN

Pasal 8
(1) Evaluasi pelaksanaan Rencana Aksi Daerah
Penanggulangan Sfunting dari masing-masing PeraRgkat
Daerah sebagai penanggung jawab kegiatan dilakukan 3
(tiga) bulan sekali.
(2) Daefah
Penanggulangan Stunting sebagaimana dimaksud dalam
ayat (U dilakukan setiap triwulan dengan melihat hasil
pencapaian target yang telah ditentukan sesuai indikator
dan kewenangan masing-masing Perangkat Daerah sebagai
penanggungjawab.
(3) Evaluasi untuk seluruh Desa Lokus Stunting dari Tahun
2O2I sampai dengan Tahun 2023 dilaksanakan pada Tahun
2A24.
(4) Format evaluasi pelaksanaan Rencana Aksi Daerah
Penanggulangan Shmting sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (21 tercantum dalam Lampiran II yang
me1'upakerLn bagian tidak terpisahkan dari peranran Bupati
ini.

Pasal 9
(1) Laporan pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Penanggulangan
Srunting dari Tim KoRve-rgensi Percepatan Penanggulangan
Stunting (KP2S) Kabupaten Barito Selatan Kepada Bupati
disampaikan setiap 6 (enam) bulan sekali.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) men:pakan
bahan evaluasi secara menyeluruh dari pelaksanaan
Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Stunting dan untuk
mempersiapkan keberlanjutan Rencana Aksi Daerah
Penanggulangan Sfinttng.
(3) Format laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak
terpiszrhkan drrri Peraturan Bupati ini.

BAB VI
PENDANAAN

Pdsal 10
Pendanaanbagi pelaksanaan RAD penanggulangan stunting
bersumber dari:
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN);
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Provinsi dan Kabupaten;
c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes);dan
d. Sumber lain yang sah serta tidak mengikat sesuai dengan
ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 11

(1) RAD Penanggulangan stunting yang bersumber dari APBN


dan APBD sebagaimana dimaksud dalam Pasal t huruf a
dan huruf b, dipergunakan sesuai dengan petunjuk
pelaksanaan penanggulangan stunting.
{2) RAD Penanggulangan stunting y.rng bersunrber dari ApBDes
sebagaimana dimaksud dalarn pasal g huruf c,
dipergunakan untuk Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),
Konseling Giai, Jaminan sosial, Air Bersih dan santasi serta
Pendidikan Anak usia Dini (pAUD) dan/atau sesuai dengan
Peraturan pemndang-underngari yring berliil,ni.
{3} camat sesuai dengan tugas dan fungsinya melalui evaluasi
RAPBDes memastikan penganggaran kegiatan sebagaimana
dimaksud pada ayat {Z) melalui ApBDes.
(4) RAD Penanggulangan stunting yang bersumber dari sumber
lain y;iLirg serh serta flclak mengkat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal t huruf d, dipergunakan untuk mendukung
penanggulangan stunting sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 12

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Barito Selatan.

Ditetapkan eU Buntok
}j Desember 2A2L

SEI,ATAN,

Diundangkan di Buntok
pada tanggal 3'? Desember ZAZI

BERITA DAERAH KABUPATEN tsARITO SELA?AN TAHUN 2O2I NOMOR .TJ


i<E+
?.nH
2E+
>t
xd
qt :=
'i*
(r\
EES +rd
r'r E ol tru0
ZYiD> 6' c,
ds
f,3=H UE
Mql
.i"853 IJ

6?72
n-r-:-(
Xor*iF
ftox<
04ctVJ
qt

4 -.U frl
B
q,
nzza F) n n a o
b0 a a
-D(^
f-H>\,/ x rn ftl O.
a 0.
a CI,
a 0.
K*EHEl
o.aE
-
b0 z z o o
a
o
D' Ed<
m
u0
a
H tc n n
a
z a
z a
z a
qt lq,
{ I+. n o o
zs-.'-, ffi - =
IWA E l6l
-A
E.l ro lo
la
Id

#5"XE
;;FiAHur lo
0.kll_D t+,
l.l ,H t4
G"
t (dot
H (rnr
88593
f<
lk
q, ) g.E -e - OI d
Jtre<g E
tr m N65 - Fo -oO
o\ o vN
(d rl O-i
-H H+J o, Cl SN !0 C.l
=
i\_
E) (,
.P
'=o. H
H (a-C 4O
KGI rO \-, Rc lo0 H-
o\ c\ -tJ
F-
q G'
aE cJ o
iiF!U
,9 !
o .c cE
Q o g r'-'o
-cdd
F
z 3at
I a 0*
t-{
FI

o X
z I - i00g
Itr d h0
trc
dcd
Ld
0J=
J q, l6 c t1 JC yJd
t u H
+J Ri ltl +J
J
o a
q)
c IE
l(9
l+)
ll.r
E
H
)
+l
c
{-) SE
8* J4(s
P.
Cd

z f
l.-r
lE e
G) a rH
HO
z +,
G
15 00
tr
(A
(d yo. 008
g t5 b0 H EE
rd
0.
.ta
k
(,
a
Cd
tr mfH -o
o tr
{-, >)
a E f, E
a -(6 c(t t.{
a YE
!4
I
(, Et{ lE= -a-J
a Eq
>d b0 -(d()
cd
$4

fr
o 5c d
k a Eg'a5 H hA
z
d
x J4 HE t Cd
.o
,
Cg
a= s 6-
fl'a*
?4
G, tii
.tE o!s J4
C) o
,o f,\
X(;')+) -)
+, )J+)
O
zrn * cd --- / (-'! H dCD
c trE d
a d
+) 6\ ti t-.

8E TH
u
H
.rl dM ()
E
l.i i4 --- r5 d €:cdP (UF{ E
cd l{ a i'l
*(, C' :F(,cd )
6
h
d
>) -oo li
d ()
H\,.L
14)
oc €d 't
J cd
ccd 3o 15
.o
J4
trc) g(d
o tr ti d o dr-r d15
(d- d a
.l cd
o0c
SH $$, o 0.cdC oEtr
E
u0u
-{ +)
xd EH
-l
d Eg +Ju/i
3 $$
€6t #o. bE Ei L{
*s8. C cU.=
ot OOJ +J #d o-o-o
-1 t-i
qJ F( (.)
E 2i
Od
EU
oc) frE a+l5
L{
li
a t4
H
EEg
poo
G)

rEE
ooo
t:5
0l 0)
d
xx FJ4 FM F}( F i P"0. fu O.O.
*J
a
E + rj
o
x
H
c,
*a d
a
ct -rO
-
H
,!a H
cd EO
6,
+,
d
b0
g
.Fl #dCcdcd
trc i{i
!
cdoQ
H (E
b0 o fiHE EP J4
()
v t C ij H. L'E
.H.d
A d
tU
t\
Fl
/
r
U
c(,h
'=(g9
u a'l Li
F{
k -u5rEE
aJ( o.o.ol gs&
G,
or{
E ci .o
-.t
E# B
O \.U
{.r 6':i
E b05
oqt:
E"EE
Hqt
H

Il
6l
B
?rl 70 u
brO
cI
,i22 O.

&
^=g
r-l 0. a
f')
a
rd
cO
0,
a atfr 14 o o t4 m
b0 rnM
Vtr z a a z M
0.
b0
d
E$H Z n o n n
I
ZA O.
n
6l
x
d
tU
0, at
a- o o-
I
o
roo. ot
t $ t s \r
(\I t
OI C\ C\I ol
o(d o o o o O o OI

E,f 96- Ci
L
CI
E
C{
H
C\
c
C\I
d
CI
d
o
CI

tE
u_6 E
() +,
d ^tx Lr
s.
5-o
F,
3. -E
-c
d
J-{
d
r\{
d
5
J-{
d
5
d
a
.(
11

Ftr t
cd
J Hi F F F F +, +J
-H" d vr
k
CU +r
(g
o{ s o{ s s
+J
cd

d r< o o o o.s
o o o o*
o
>r c/)
o o t,* Ot Ot |.- o'
o
0l
E 'aH L
-H t{ L{ d
sl
6,
>r $i
li
)
3s
5
b0 u0
6
d HId
d
5
d
gH
f4

u-yA fi rg
cl cd cdd +J
t,k a
o
PA li
d
3{,
d 0 Efi
dE E-3 HtHE
'-!D ? dE
E
d t{ trn
(dv
'5a iEtr E
()
O"
() qi^r
EgE
&
(, bo
o
o h0
A+)
J4d
;d
4A
(U .-l <E=
L.d\v
c S6s
+,
I d
g e d-c >c.J trcid.!
d
AM
g
r,I E
I
dl
o
g d -.1o
YA cd
€E fta f,E ss s dE
>,C
>pgH
) () m cud
d xc boH
.= boi
Eh Eee
o ,!( O.
o qr (d* ddv L.t O
tr cd'tr
a^ a7
ilo-oH
0, cd
a
H F.
{-l
S.,s 5H trO cd
6
k
.d
k
() E ,aA d9a taEEs kc) Eu (E
cd o= !'=
=m
d
-) * (d rbm
h< 33M l'1 J('- Pr6 ^ Hoo h0u00 E 9,3
g d EM Hfi J{b >J F C .Y E 8E i5d d Xo
o .co. dtr fig#tsF trtrc od oi
M s6lct >.
tr
t1
Ec o5 rr
JCd J4 'i5 cd b0 t_< sEm .Y bon Ef
La
o
E}dc)-H
:

3- o9 (l)Fi l'{
L
d
i\i bo
AY
d$
a*
d.{
8E
Elp.
0Jt-i(Un{C
3 F; 'F
9g€sg +.r6 41 a p-cf{
0jl 0J ^i
a;:.c
q.= :J
(d

fr
tl, AQ
J.l5
+J Ii +)
cl4 gcdd
?,-
^F-\ E5 Fm'a
.il
a #E 8.8
oc
li
t-i
o(g
a= o!_!l
Li GJ .{ ut $BE h<;i
(,E'hi HSx oi.)O.?
litr EE $r
JT
ql HJ
OjJ
?a oo
o-a
lil<
^o
lJ. ^c)
lL ff e-q #fi E"gg ds< O-+
F+J
O O OrYr
0. Jd ola
.ra
I
t r-l C\l t r-{ GI CO t
E
x
o tra
d -!c
.lrd-l
aa).\
c,
tr t cdtr EST E
+, =CU
bE dFt0JFl
T
cl
J tr O"'= ,dV/^/ -{ lJ{ d

8." '.EE
fr tsH
I
qt u0
g T.N.E ocX H

cl
b0
(,
ata
tr
(u H $,g5*
EE$*-E-*
,ru.: ci . .Etr
s * s Eg5U0 -y5atr_oJ4
d h0cU 5 -t 5 F
-g
d
o|
kl
= ='-r
THHEd
J($0()d
3EF*EEE
O.J(E O.5
6
.fl
aJJ4 0.x =
LD

*l qi d
u
>?
tt
cn=
Efr
o\i
+.(U
c! h0
oq,
EE
Mq
lrl

Ig
ld
l+J
ld
z z aC'
o 0 o o
cD +,
rsH# rgHfi .l
o, & k &
a m c, a O.
a
a ='itua E<gCD E o O
z &
n
o ssEe gsHs -
H
{,
a
z a
z
o rr] M E] MO4 0(
+,
q,
E o o
m m
s5ql
M
+ v
C\ (U- T-
o 4=
o
GI
c\ o{ st
o{
H
)
Er
a
H
6,
+,
L
H
')
t4
li+j or
)
.q+
Ca

5
t4
5
E.E
9.
sg o
d
.oO
GI sg
cd
+J
d
+)
EE ;Qo
o A
H
(, o\N
o sN
o
s s o' .- o o'\
o o >T T,
o Ot
t{
.l
+r
.t{
a) l

tc
I d-
i9 oo
lfled.\d
c'a t1 tr
o s H
I 15 cd
bo a Eb d
Idlud
lHr/U loo>5 d ol ti(dA
Ig $BE IE g-E -o >b tri HL $'a
loiri x JL{ ol nc)
l'!<L-rd
o jy o d
IHJHH
c;J. o"bo
am |4
5o,k
8.o
.EH
CE {,
il E F *]fi .VE
r() 5)
'a 's *.uE $g
I
(!- +,
M.;E trl
I

lu0 -i +r

+,
lausE ".}!s cdS
J4S
hoH
d(U
,'i b0
t{l
EI E E P,8E IC
ld ET
+)
L
\t
tr $E H; € E# d(a EE 6,
LWIN
l-) E{ +J L.a{ t> I3g t-)
q;i (.)c\ il El I
.l\a(U
lc dd v)
+,
rg Hd€A_
!L,A
<v!^
E S3 trd ld cdJ4
k
o g: Eg X t-.i J
J5
F!

8$,
L.
,!(
EI
I
.c 'IJIE d
a4
li

vs EE fi 'a ?.
.ll cd
c F's E 3'a :L
eEoo ol
ol
L H

kcl
-s S^ H5 d'5 c ql 6x
.!
$vE t.; Eg* 5C al E AE EdN (.)
lr
E
+-, QE tr
E (dooo
li (J
€o"
ho?.,=
dtri; .-l $>dJo-v
c il H 5< 'd v) E
o
{, Ed H6 trlQ-l- o#
(Uii-(
a* E ol d (ta g
gTHEE
il(,t gTEE#H
M $co -l a
ETi g,
>:)
ai +J Qid
II
0, I
o :l q) )-{
arJ4 -! 15
oll 009
3it -uE cd
J - EHEg () +rO
t:rH.H FE
Oi;C Lr' H'
a (U+r cdl
d*.cdOQ HE A: cd -r
oi o.c cl fr
+, I

d JdE
qJHHIV*{ ^E
F.H
O CFJi C
E
(J
EaaN
!
o'F*
\w \1 iH
b! ts E€
11,dYff
HI
.'{
al I

Eg$HTE
g-q
+J
a{ b0H
o Hj4 ol
+J]
(ff

flg6E-v e ges
t<;\r,' H o, trL
oo
Fa. oxo
H ,r li
o.tro.
HI
0rl?, fi
oxoool! 3p a H!
li O;
o )-i
L{l
ol
u0t
kt O, Hfu1JE<
0l
O. )r) '-( al
>t
trl
or
) i ,!( I
E- .N
gEH"'eE
H H SE
cJ4., -l
)rl
6tl -
L^akr-l
g. d._ f.i
+,
ctl
J(l
I
E*H$fr€EE
u0t
EI
orl
EsgE.fiE^E* trl
ol
I

Td E H E EE!€ &I
bPH ubF r 5 C ..1
ol IEE*IEfliflE
ESbEdEFg:h
I

EELbESEEE
e g.oJ(J4 9.5U) kl zJ( p.a.9,5.9i(Em
dI
HI
.ll
d AI ni
- ,!{

.g#
.9i*
i
E U05
ardr:
Ef
o trtuU
xqr{

3ql
B
dl
F,
h0 tu
a a a a a a a a
c a frl rd rd rq kl H rn rd
5 M M 14 M
h0
u0 a z z z z Z z z Z
E
q, z o o n o o n o n
H
{, n
&

tr
5
t- v ol fi H H c E tl
f,"8 5
Eo ^o
Nol
5 F t
.q+ .C sf, .c+ Ev
p
.cr
F(

.q+ S+
e& sC\ So
€8 -c -o -o Fer -O
Qor !qoI !!o SN
*O -o ON
*O
+r
oelEl
sG
o
d) sN sN
o o sN osCI
o sN
o sN
o sN
gDA @ d
(-. cl' o CI 00 00 o\
o
o
(,
Fr

a 5d HT
IHH
IJ(F h0
\,. N
'a h0 ta -qd
15tr H
d og Itr O a 6c
..-, d
a.I

lJ1 h le +) +.1
la g= 8. l5 o 6H
I*d
ItrH
=
la
ld *F) ,'\ la *
aD 'a tc 6
lo
t#u h0 u)
l,o 5 g,'{
Ht-
d6
l{H
5q) trcd
H+J
lHcd s b(u I \,, c loE
luoc iP b
IEJ lE m
trl-
Od
hlE lb'E
Ht{ l9 c
t.i.,
l.!r A Eb0
dc Et
FP.
.1
Bd
(d

a5 lsh
l r-1 h-i :.
d(d
uo i: ld F (s lEr
O$r E 5p. 6d
a.ld 6E
irltrE eo H* looH H va cu
lLi AH ,otr #o
+J I 8.8
l"A.E{
cDd E8 EE
6l*3 5d IF ET gs
CJ
=
sts t.1H or rI gE qbo
E'a $# a\do d8 9 oo{ 'ac
5(s EH d -d{V J(-o cd& PC;J 5d
fi16fl
nlnc)
j-{ t
,\ .ts TE
.v E> Efl Eb HHg .E96
^ |'i

.Ho EE 's, a
F{ AH
-((E Iv{IxI Hbo
$ lffs ;.di E a4 +J
=o iq JH
qJ4 Jd
frf;e otr 5-e g -o', EHS trl
dti
lrd.-
lo9 "J+r
odcd o'.
Ef (Uti
.<. *g tr
6EA(d^ dE 6 dJ(
H's
.d

g8:<
obo IA E H o. ts:s g
a.cJ(
6E atr
ao au H
lEU EuH oc)
6d
c'E ih EflE
dxH{
+-) H.i E t-q d
!A
b0w
l8u
l?, E3 h ilg
9C fi rrl lr+1
Li +J
ooX
aaX
co
OE
(!) c
E 6\<
HEE Bgs ${n{)
USE
!-lr

.A.d*

loo E i{o(d OY O \,/ o (s= E9


1.)
l-.oI bc.E
).gg 0.=cd
oX€)
vaJ

lo.ld d E> Ats AF"i: Ats tL,AA


F. E=
=t lr0 t. cd O'l
j .j
Fl

tr
q,
+,
(,
t
u0
(,
M
.J
*#
sE Uot
6rdY
i*s
Et&
rq H

s6l
E
d
E
u0
si
co
&
cO
0.
a CY)
tr
cO
&
c/)
p,
rd
a m m m m m
h0
h0
M
n
54
O.
zM 14
0.
M
& n"
H 0. & o CI. & O.
EI
g
(,
o o n o o
&

g
t
5- H H E H
f,# ,q+ 5
.(+ I
S+
sg "(r
*o
!EN lE ol
*O
tlo
O,- Qo .l! N
E* sN sN sN g-E )<o -O
83 ot,-sc{ Fi
+rCt
{)(, o o +
gDA
ql
o o' o
E{

o a 6 d co
I
dF
H 00 d 00
li
rdd L. g d
a *ls- (d d d
t-t -d J
[.{ .1 ra
fr
H
(J
pO t{(s o c o
.eH; O'-l JT
0)
t{
,&
e
cd
bD
Lr a&#
H'd
LJF
uo
Eq
6
E
p{) d
d 6
'd d d L{
d
+a

*t
+a
o ?)CN
$," o
vlJ .i PI
!:t
(gi d
(J
t5
b0
t<
d
>t
d
gt
J4 .J
c ij. b0
.H
o
-r (B a o &
d tra
H
G
b0
d
$E E
H13J( $
J4 rd
a
()
k il95 O.d d d
ql O,. )d H
H
t H
A E"E F-U d ci)
dc
hd o
{, (gv
M
cd

8$H F'E (d.= E


'rd
E 6 9^ EE P.i
H
ol
o. E.EE
o 9'6
IiHrl H
dS
n st
H
o o't n)d
Hs,l
I

?1 H\.iA
H
cUX5d i\ Fl rla ?a
d HE
ORt
a:
p.tr8]4 E f;ts Ef( EI SH
dq
J( 5l
ts^.1
i,9YE ocx
y)dH ts'.4
oq Otr
aot{
t{k 9,3 ti
()d u)l
El
5H,$8. e-Eg (.)
F.o &O.
(.)
c.) cs oc)
0. .O
I

-;t C{ Cr) \f, rj \o

FT L.
:d
Hl*
6d
A t-)
tr dl'
sl
+a
6, #'E
erH:.iL
ro $,
b0
o I $g,EE
d.E
M
*E
E I 8..68
aJ4 5J4.o
it
6,H
EA
o\c6
+.
cb0
od
tr€
EE
Mq
H

Z
o n o
A.
a O" L
a a
*a o o o
6
,!( eEHi. a
z a
z a
d
k g"EH n n o
al
>| O.
=
a
(,
E
c
tcl 5
E H
)
d
5
d

ql
,q+
QGI '4rt
(uol .q+ .q$
(u
*O Qor *ost
u0
k -o -o
ol sN
o sN
o sN
o sN
I
- n o o
FI
(, o o\
M

t.d f

.J
rFl
bo l9
la. \,'.lr A la b0
gEh0 :hDbO
U)dA
HH
U gb0 :S b0
IM
d
dhOlu-{ ID dd *Jdd $
H,
{.,
E dd
H
Cd Iv
l+,
t(d
hFEE
E
3
a
t- I0.
H
(6 d
$., $ g^*:H
dl
I

U) {-J
TI d
.5 lq € r.!-
t-,r
d d
u0t ts )o R/ tr
H d# p5 fid L'ao .t{ EE
IiH g.a
H
EI \t 6 ss ld
aI
d ) €
+,
qll
FI
1,l
dl
fibE
oPE
ds l> f
ld 5=H.Eit,
IE
t $rHtr g a
d
([
a
d
rr
a6
}{
d
E
o
H
9,E'E .t{k .E t .EE
't4Ht
I
+r
t
q, I
o r .4tr tr
o
Ql
orl
NI 0)ud
-a
.g
o.-
EEHHrE HS S E
o :jjE*HU
C)
D dd d
\l tr
PdE.l
Vt{
W
d
u0

E
(l "odu
ds E
.Aa,.
-oH 6 E g Hi Hi
O"
H z$l H
e .fr !l d
9.
k
d el
xt Fod-v &ES ;E s S -E b0 d ds
Fr (g SEE
- 6ll P* H
u0
'a E H

EEE p g- ! E€ g?F
t<
h
S.r

o El d H
d AA !5
cd
bo' cd

x H ch +? !!aa
trl F{O
EEH#ET
dH
!liJ o 6 5J1 c
6tl Tq.l gT M A cd ^FE.q
d Hr d
u0t
al
mt9"8$ I 4'.6
tlI
cll
#'; q)
a .oH cd C E Fr
.F: E
+J
a
,o
cd
(d
.o
cd
t
*l .5 d $ r-i f;a L
tr
cd(d cdH
+J lJ{ }.i +J
g d gd
g
H
xtrd.rr
d
trl
88fr $ E E; r q3
oE L t{ *d- t{
dl o
a
c)
h0 i! c 5 I'"d o
EI ?,fi-u
oYo 0):o EbEuEFg k
o
J{
d ox cll
V YA lr
di
EI
dl
o.Ho. O. HJ A E.O H.O O"E e O EH EI
0)
E E 8E
{JI
OI
xf
CII
dl
:s$g.E
+.I
crI du(Udgs
JaI tr! sE
u0t
Ei
rll
.r c€ 3Q R
trl
OI
frl Ei.rEHn
$o'i
..t HE E*
tl I

E€ q.ts€+5J
aJ( HE E F E
kl
c, I
HI
.il
*l
ra

;E
d:=
lr l.a
{r\
+. Gl
c! b0
!r(U
EP
UE
xq L'

z
F M
D
s a
rd
Zn Fli
a
x=
lJ 0i
t-
7< cq
O. t-.
a
aa NA na u
frl O rd
YA 9a il
zz 0.
0. m
oo frl
frl
o F n
0. t-+
O.
kl
-)
m
tr
3 ^L
(g Fl (U-t
-l.i H
6
f"E
k
) ET :)
EE t4
t-{

EE.
t+
Qor
,q sf, olg Ng t+ .o
Qor Qo{ H\o
,gg -o .l
o i.E ?.8 -o iO.
+r S! sN
o sN (,
.EH .EH sN -o .9
C'O
gDA O"t
tO
f..- o
o
lo ts6
6l
tr
ci
.l EE sd
Fi \/a
r-,1 A
d
*a
6,
li '-l t4 EI d (s

*EE
rIl
bD
+, .Hd .r(
lF{ F
Ft
.F{ {,
o fri L{
a=
q.r sh
ta t-( r
^qtr FI
lr 5l< 5t{ >()
2,Eq .il
i0)
gE -{gEC)
5J(
ccd o .sa
=h0d^
rvH
h
d6
boo.
q,
:&
l-i :E
H
(d
'a
-{S
d,
r-{.
A 5g
m E
l. E€ dH \rH

+a
5iq
tr
g.
!-O Id
lt
Ir.,
l-iL
o)
vsl
l.{
cdstL
oc
.os
*) 3-
taE
otr
* A H d \,1 .rl
EE 4b
+,
) H
cdHi:
LUd
d
i
6
)L
dS dS 'dF
t +a !S
Aq
US
eq
k iT(
t"O
g .HHi
a) J( H P.F t
ql
d/ dd
djJ
+rJ da
'-\
d P.d AH
Ed Hlr
'gd
tr
d.H c trJ4 Hd ff?;
^aJ c ;r
GI
(U .a
k
fi, (d-({
b0b05
cd(g
al (,
E Ilr r{ &E _o
(dL,
5 dtr iP dH dE
(, At4iJ
dcdH B'.5 a
.l
o >t >ri
ctr
CdE
>5 Od
Ho
M rJli$
d om ub!
Cbo
d
H
gfi
l.jH
Efl qcd
H +-t
dtr
0. .i oc d
HC
d.x 6 p. id
nl
u0 $oq
b6cgO
E b0H
h0$ $s
h0p
e(d
id
o>) c d +J. +J
l^. (u (E Hd CE dJ(
8.;EE
F{ '- Li rlj
A.a
^iA (S
+r
sd
c,
.Y
OO-{
9.o. ()C) O- F'.E
.fr,il 3 iJ
I
H ao= aoo frg
8 ESE oxaorE:
gFt
H n{ (,
u0
L
h bi
F A.M
I+LA
ooo o(g
F P.E F,o
E EA
AHr\
rH\./
{) HH

AqY i * ,u oA
L.Fv

E
d
a E
d -
'll
q r.r
x(l Ecr
!? cd rr
)
! -,E
o'n +,
(, EE ](dx
JE I
a;A* A
(d
bp'l] r
d .*Y h0 UIHL/
E.*6iDctr tra0)
ld
'ubH ,^ E 6 H d d
c o =r! e s'6
E+J
.i'Fl
r-W
l^.dC
JT6
d
hA
tn TEfl3E5P H"d
occ
aJ4 0. SE H
li
qt
rd
$B'H!HHs
a aA kl 0.0.7) a
otE
r=r .d
a.= L<

J, .r{
* ni .ci
(/l(1+
xot 6HF{
h0
+J
(dd (\I
<oT
z>?t aE t-.1

o
3E$
zFi"
-
3 HH= cc'3 il
s9 n
lJ) za>\
gd
d-I
o..
cg
H
rn a?e o-q Fo
o 4t'.< trE
Et
3 E4A
tr' \J F
fi FHH
NUp a
a Hn=t*
4
= ZZ=,
0. D<0a d
e
F{
fEI <
rtu'
2 frZ<
m <fElm
H
s
g .O
v9r
-+-t-
€a
=zlez
z (.': i;fd F
0.
frl
ff5cEs
=N.'.
o, lr. s/015
-l+A\H\)
ts'
h
t-
d
cd
rd

Ot
SdEhlm 01 a
cd

JiizoM ? :
e
Z E
J ts
00
F-
"r,
o
z a t-
z cd
a t*
H d
o \o
& o
B
d F
E]

B J?

a F
M
k
o
z +J
Cd
cf,
U
zrd td
a
m
e
c$
D +J
J d
b0
o
a CO
}.i
Cd
t<
h0
o
!
&
.o
d
ts
cd

bn
C{
bo
a0
H
d
()
&
o
z r-{
<uz
z=3
(tru
HFfl z
4&tz o
A
E4
F
rd
f*
fiEEH
llJFq
frl
Et
- A

HHHE frl
F zAP a Fo
d<PH,- Et
Af;.E 4a
741,tr# rd
u
Ei $ls
EA'HHE do. 4t
*c x a H
o
!it
El<
tuc)
LJI
ME- s
5frgg-n FI
[o
F.
rd
gv
<E
<*i
ZZ ?Z
I

fuD
<iD al
Ha
z4
<J Zct
<3 aYl t-
i,a,
AY E
rd
3tI
tr)' 7
\r

r3
EFT
Oo.
\J
;
fu lr{
zi
fl3
Olr i
n. H
8tz
-ED
:

(-.
14tr e
x.a
tiF
z

z
F
s
$
trl
M
+t N
E
il,
frl M
rh
n o
t- il0.
<H
Mri
9fr
AH
d>
rI ftl
z
a" u)

Anda mungkin juga menyukai