Anda di halaman 1dari 13

Proposal

Meningkatkan Nilai Guna Mangrove Jenis Sonneratia alba dan Sonneratia caseolaris
Sebagai Essential Oil Aromatherapy Penangkal Nyamuk

Oleh:

SAIHUDDIN ZAIM
O1A1 17 120

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal Penelitian

Efektifitas Senyawa Annonaceous Acetogenin Dari Ekstrak Daun Sirsak (Annona


Muricata L.) Sebagai Alternatif Pengobatan Kanker Kulit

Diajukan oleh:

SAIHUDDIN ZAIM
O1A1 17 120
Telah disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Nur Illiyyin Akib, S.Si., M.Si., Apt. Fery Indradewi A.,S.Si., M.Si., Apt.
NIP. 19810319 200801 2 006 NIP. 19740512 200012 2 001

Mengetahui,
Ketua Program Studi Farmasi,

Nur Illiyyin Akib, S.Si., M.Si., Apt.


NIP. 19810319 200801 2 001
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................2
C. Tujuan Khusus.....................................................................................2
D. Urgensi Penelitian................................................................................2
E. Target Penemuan dan Kontribusi Penelitian........................................2
F. Luaran yang Diharapkan......................................................................2
G. Manfaat Penelitian...............................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan teori
B. Kerangka konsep
BAB 3. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat..............................................................................4
B. Jenis Penelitian
C. Bahan penelitian..................................................................................6
D. Alat penelitian.....................................................................................6
E. Variabel...............................................................................................6
F. Prosedur kerja
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................8
LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker kulit adalah kelainan pada sel kulit yang disebabkan oleh mutasi
pada DNA sel yang membuat pertumbuhan sel cepat, usia sel lebih panjang dan
sel kehilangan sifat dasarnya. Kanker kulit umumnya terjadi pada daerah yang
sering terkena sinar matahari seperti pada kulit kepala, wajah, bibir, telinga, leher,
dada, lengan, dan tungkai. Akan tetapi pada beberapa kasus, kanker kulit juga
dapat terjadi di daerah yang jarang terkena sinar matahari seperti di telapak tangan
dan kaki, bagian bawah jari, bahkan di daerah genital. Kanker kulit dapat terjadi
pada siapa saja, termasuk pada orang yang memiliki warna kulit gelap. Sel kanker
terjadi akibat kerusakan dari DNA. Sel kanker akan terus tumbuh dan membelah
menjadi sel yang abnormal dan juga dapat meluas ke jaringan yang normal
(metastasis).
Kanker pada kulit merupakan salah satu penyakit kanker terganas selain
penyakit kanker yang sering ditemukan di Indonesia seperti penyakit kanker
serviks dan kanker payudara. Oleh karena itu, pengetahuan yang lebih dalam
mengenai epidemiologi, etiologi, perkembangan penyakit dan pengobatan
diperlukan agar insiden yang terjadi tidak semakin tinggi di kemudian hari.
Tanaman sirsak (Annona muricata L.) diketahui memiliki kandungan senyawa
yang efektif dalam menyembuhkan kanker. Namun, saat ini belum ada yang
menggunakan daun sirsak (Annona muricata L.) sebagai alternatif pengobatan
penyakit kanker kulit tersebut.
Kandungan senyawa dalam tanaman sirsak (Annona muricata L.) khususnya
pada daun sirsak (Annona muricata L.) antara lain terpenoid, flavonoid, kumarin,
alkaloid, tannin, acetogenin dan lainlain. Senyawa Annonaceous acetogenin
merupakan kumpulan senyawa aktif yang mempunyai sifat sitotoksik di dalam
tubuh dan bekerja dengan menghambat tranpor ATP, (Adenosina trifosfat).
Sebagai senyawa sitotoksik, senyawa Annonaceous acetogenin dapat bersifat
toksik sebagai zat racun, maupun menghentikan pertumbuhan selsel kanker dan
tumor. Dalam pertumbuhannya, sel kanker membutuhkan banyak energi, dengan
demikian pertumbuhan dan perkembangan sel kanker akan membutuhkan banyak
ATP. Senyawa Annonaceous acetogenin akan menghambat ATP yang menjadi
sumber energi bagi sel kanker. Kekurangan energi menyebabkan sel tidak dapat
membelah. Sel kanker gagal untuk berkembang dan pada akhirnya sel kanker akan
mati.
Pemanfaatan senyawa Annonaceous acetogenin sebagai obat selama ini
hanya sebatas dengan meminum rebusan daun sirsak (Annona muricata L.) saja
dan belum dijual dipasaran. Dilihat dari fungsinya, senyawa Annonaceous
acetogenin mempunyai peluang ekonomi tinggi untuk diproduksi. Kendala dalam
pemanfaatan ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) adalah kurang efisiennya
pelarut yang digunakan selama ini. Oleh karena itu, dilakukan isolasi senyawa
Annonaceous acetogenin menggunakan pelarut polar. Berdasarkan uraian di atas
maka penelitian tentang “Efektifitas Senyawa Annonaceous Acetogenin dari
Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.) Sebagai Alternatif Pengobatan Kanker
Kulit” perlu untuk dilakukan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Efektifitas
Senyawa Annonaceous Acetogenin dari Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata
L.) Sebagai Alternatif Pengobatan Kanker Kulit.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai bahan informasi mengenai
senyawa bioaktif Annonaceous acetogenin pada daun sirsak (Annona muricata L.)
yang berpotensi sebagai alternatif pengobatan kanker kulit dan dapat digunakan
sebagai obat.
D. Urgensi Penelitian
Urgensi dalam penelitian ini adalah penting dalam perkembangan
bioteknologi di Indonesia dengan menemukan senyawa dari ekstrak daun sirsak
(Annona muricata L.) yang berpotensi sebagai penghasil obatobatan untuk
penyakit kanker kulit.
E. Target Penemuan dan Kontribusi Penelitian
Target penemuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa
besar efektifitas senyawa Annonaceous acetogenin dari ekstrak daun sirsak
(Annona muricata L.) dalam menyembuhkan kanker kulit.
F. Luaran yang Diharapakan
Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai sumber informasi kepada masyarakat tentang manfaat dari senyawa
Annonaceous acetogenin dari ekstra daun sirsak (Annona muricata L.) untuk
pengobatan kanker kulit.
2. Publikasi dalam bentuk jurnal dan karya ilmiah
G. Manfaat Penelitian
1. Internal
 Dapat memberikan pengetahuan dan wawasan baru bagi peneliti dalam
mengkaji kandungan senyawa Annonaceous acetogenin dari ekstrak daun
sirsak (Annona muricata L.) sebagai alternatif pengobatan kanker kulit.
 Penghasil obatobatan serta memberikan informasi ilmu pengetahuan yang
baru untuk pengembangan penelitian lebih lanjut.
2. Eksternal
 Dapat memberikan informasi penting mengenai efektifitas senyawa
Annonaceous acetogenin dari ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.)
sebagai alternatif pengobatan kanker kulit di Indonesia yang potensial.
 Dapat memberikan manfaat sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi
masyarakat untuk memanfaatkan ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.)
dalam menyembuhkan kanker kulit.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Kanker adalah istilah umum untuk satu kelompok besar penyakit yang dapat
mempengaruhi setiap bagian dari tubuh. Istilah lain yang digunakan adalah tumor
ganas dan neoplasma. Salah satu penyakit kanker yang berbahaya adalah kanker
kulit. Saat ini, penderita kanker kulit mengalami peningkatan jumlahnya. Menurut
badan kesehatan Dunia (WHO) diperkirakan diseluruh dunia ada sekitar 2 juta
kasus baru setiap tahun kanker kulit non melanoma, sedangkan kanker kulit
melanoma ada 132.000 kasus baru setiap tahunnya. Kanker kulit ditandai dengan
pertumbuhan selsel kulit yang tidak terkendali, sehingga dapat merusak jaringan
disekitarnya dan mampu menyebar kebagian tubuh yang lain (Soekaryo, 2017).
Faktor eksternal yang dapat menyebabkan kanker yaitu radiasi, radikal
bebas, sinar ultra violet, virus, infeksi, rokok dan bahan kimia dari makanan.
Sementara faktor internal yang menyebabkan kanker yaitu faktor genetik atau
bawaan, faktor hormonal, faktor kejiwaan, dan kekebalan tubuh. Hanya beberapa
jenis kanker yang dapat diobati, terutama jika diobati saat masih stadium dini.
Kanker merupakan penyakit berbahaya dan sangat fatal bagi manusia selain
keganasannya, penyakit kanker juga identik dengan biaya pengobatan yang sangat
mahal. Melalui beberapa penelitian telah diketahui terdapat berbagai jenis
tumbuhan obat antikanker yang terdapat disekitar kita serta lebih mudah
didapatkan (Mangan, 2009).
Peningkatan populasi sel kanker HL60 (Human promyelocytic leukemia)
secara signifikan pada fase G0 yaitu pada daun 2.5196%. Terlihat pula adanya
kondensasi kromatin serta fragmentasi dari nuklear yang menunjukkan terjadinya
apoptosis. Hasil tersebut menunjukkan bahwa, pada semua ekstrak yang telah
diujikan mampu menginduksi apoptosis melalui penahanan pada fase G0/G1.
Ekstrak daun sirsak memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi serta bersifat toksik
pada sel (Ragasa, 2012).
Salah satu tanaman yang sering digunakan masyarakat dalam pengobatan
tradisional adalah sirsak (Annona muricata L.). Tanaman sirsak (Annona muricata
L.) termasuk famili Annonaceae dan memiliki aktivitas farmakologi seperti
antikanker. Acetogenin merupakan senyawa metabolit sekunder yang secara alami
terbentuk dalam tumbuhan, yang spesifik menyerang sel kanker tanpa
mempengaruhi sel normal pada makhluk hidup. Daun sirsak (Annona muricata L.)
memiliki kandungan senyawa Acetogenin yang tinggi (Hanifah, 2015).
Annonaceous acetogenins merupakan senyawa metabolit sekunder yang
terbentuk secara alami dalam tanaman sirsak, yang spesifik menyerang sel kanker
tanpa mempengaruhi sel normal di sekitarnya.Acetogenins dari daun sirsak telah
terbukti secara in vitro pada cell line kanker hati, kanker paru-paru, kanker
payudara, kanker prostat, kanker kolon, dan kanker limpa. Annonacin adalah
senyawa utama acetogenins dalam tanaman sirsak yang bersifat sitotoksik
terutama terhadap sel kanker serviks, kanker payudara, kanker kandung kemih,
dan kanker kulit ( Setyorini dkk., 2016)
Tumbuhan sirsak (Annona muricata L.) adalah tumbuhan tropis dari
keluarga Annonaceae. Daun tumbuhan sirsak (Annona muricata L.) mengandung
minyak esensial dan secara empiris bermanfaat untuk demam, nyeri, pernapasan,
penyakit kulit, parasit internal dan eksternal, infeksi bakteri, hipertensi,
peradangan, diabetes dan kanker. Saat ini lebih dari 200 senyawa astogenin telah
diidentifikasi dan diisolasi dari tumbuhan sirsak. Diantara seluruh bagian
tumbuhan sirsak (Annona muricata L.), organ daunlah yang paling banyak
dimanfaatkan karena mempunyai kandungan senyawa kimia yang tinggi untuk
mengobati penyakit. Selain itu bagian daun lebih dipilih untuk digunakan karena
keberadaannya yang tidak terpengaruh oleh musim. Hasil aktivitas antioksidan
tertinggi pada (Annona muricata L.) yang diduga penyumbang terbesar berupa
senyawa Acetogenin (Ana, dkk., 2016). Daun sirsak mengandung 114 senyawa
volatil, yaitu 44 ester, 25 terpenoid, 10 senyawa alkohol, 9 aldehida dan keton, 7
senyawa aromatik, 5 hidrokarbon, 3 asam, 3 lakton, dan 8 senyawa lainnya yang
belum diketahui. Kandungan senyawa lain yang khusus terdapat dalam suku
Annonaceae adalah annonaceous acetogenins yang bersifat sitotoksik ( Setyorini
dkk., 2016)
Acetogenin pada daun sirsak (Annona muricata L.) dapat digunakan untuk
melawan kanker dengan menghambat ATP (Adenonsina trifosfat) yang memberi
energi pada sel kanker. Dampaknya, mitosis atau pembelahan sel kanker
terhambat. Daun sirsak (Annona muricata L.) bermanfaat menghambat sel kanker
dengan menginduksi apoptosis, antidiare, analgetik, antidisentri, antiasma,
anthelmitic, dilatasi pembuluh darah, menstimulasi pencernaan dan mengurangi
depresi. Kanker dikenal sebagai penyakit yang paling ditakuti karena proses
penyembuhan dan pengobatannya sangat mahal. Akibat yang ditimbulkan juga
sangat fatal. Penyembuhan kanker secara medis biasanya ditangani dengan
kemoterapi, operasi, dan radioterapi (Laughlin, 2008).
B. Kerangka Konsep

Kanker DMBA
Tanaman sirsak memiliki Dapat menginduksi
aktivitas farmakologi
seperti
Dimetilbenz(a)
antikanker.Acetogenin
antrasene (DMBA)
merupakan senyawa
merupakan karsinogen
metabolit sekunder yang Tradisional Medis yang poten,
secara alami terbentuk
mengalami aktivasi di
dalam tumbuhan, yang
hepar dengan proses
spesifik menyerang sel
oksidasi sehingga
kanker tanpa
Daun Sirsak Terapi kemoterapi membentuk
mempengaruhi sel normal
dan radioterapi karsinogen aktif yang
pada makhluk
dapat bereaksi dengan
hidup(Hanifah, 2015).
DNA menyebabkan
mutasi pada gen
Ekstrak Etanol (Meiyanto dkk, 2007)
Daun Sirsak
Mengandung hingga 17
senyawa acetogenin yang
memiliki efek sitotoksik.
Bullatacin yang juga Variasi dosis
termasuk golongan ekstrak etanol daun
acetogenin dapat sirsak
menginduksi apoptosis
(kematian sel terprogram)
pada hepatoma (adelina
dkk, 2013)

Dosis 1 200 Dosis 2 400 Dosis 3 800 Kontrol negatif Kontrol positif
mg/kgbb mg/kgbb mg/kgbb (-)Na- CMC (+)
0,5 %
Analisis data pengamatan
mikroskopik sel kanker Aktivitas Antikanker

Keterangan: Variabel Terikat

Variabel Bebas

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Bahan Alam Farmasi, Fakultas
Farmasi, Universitas Halu Oleo Kendari, Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan.
B. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental seluruh tahapan
penelitian dilakukan di laboratorium.
C. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pisau, spatula, oven,
blender, micropippet multichannel, elektromantel, gelas kimia, gelas ukur, pipet
volum, erlenmeyer, termometer, alat penggiling (grinder), batang pengaduk, toples
kaca, timbangan analitik, pH meter, autoklaf, spatula, kandang , mortar dan stamper.
D. Bahan
Bahan- Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah daun sirsak , akuades
(air destilata), asam asetat , kertas saring, etanol, ammonium hidroksida (NH4OH),
sodium hipocloryte, mencit dan dimetilbenzantrazena (DMBA)
E. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi ekstrak daun sirsak
( Annona muricata L )
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Aktivitas Antikanker ekstrak
daun sirsak ( Annona muricata L ) .
F. Prosedur Kerja
Prosedur pengujian

Pengambilan sampel dan Pengambilan mencit


pengolahan sampel sebagai hewan uji

Ektraksi ( maserasi) Adaptasi hewan coba


selama 1 minggu

Selama 3 X 24 jam
Diberikan perlakuan

Di evaporasi ( rotary
vaccum evaporator) 4 kelompok dengan 1 kelompok tanpa
pemejanan DMBA pemejanan DMBA

Ekstrak kental

Kelompok dengan Kontrol negatif


pemberian ekstrak (-)Na- CMC 0,5 %

Kontrol positif
(+)

Dosis 1 200 Dosis 2 400 Dosis 3 800


mg/kgbb mg/kgbb mg/kgbb
Menunggu pertumbuhan
kanker selama 2 minggu

Dilakukan pengamatan
pertumbuhan kanker

1. Pengambilan Sampel Daun Sirsak (Annona muricata L.)


Bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah daun sirsak
(Annona muricata L.), kemudian diekstraksi di laboratorium Farmasi , Fakultas
Farmasi, Universitas Halu Oleo. Data penelitian dianalisis secara deskriptif.
Pengambilan sampel daun sirsak (Annona muricata L.) dilakukan dengan
menggunakan metode sampling.
2. Pengekstrakan Daun Sirsak (Annona muricata L.)
Penyiapan bahan meliputi pengumpulan dan pengolahan bahan sampai
menjadi simplisia daun sirsak Daun sirsak diambil dan dipisahkan dari tangkai,
kemudian dicuci, dikeringkan dengan metode pengeringan dibawah sinar
matahari langsung (sampel ditutup dengan kain hitam), dan digiling hingga
menjadi serbuk simplisia. 100 gram simplisia dimaserasi dengan etanol 1 L, dan
didiamkan selama 3x24 jam. Ekstrak cair dipekatkan dengan rotavapor hingga
diperoleh ekstrak kental.
3. Pengambilan Mencit Sebagai Hewan Uji
Pengambilan mencit sebagai hewan uji dilakukan dengan mengambil
mencit yang sehat sebanyak 25 ekor, dan ditempatkan pada kandang terpisah
yang masingmasing kandang berisi lima ekor mencit. Masingmasing kelompok
terdiri dari 5 ekor yang ditempatkan dalam kandang terpisah serta diberikan
makan minum. Sebelum diperlakukan, mencit diadaptasikan dalam lingkungan
percobaan selama 1 minggu.
4. Diberi Perlakuan Induksi karsinogenesis menggunakan DMBA dan
perlakuan dengan ekstrak daun sirsak
25 ekor mencit umur 40 hari dibagi menjadi 5 kelompok secara random.
Kelompok I digunakan sebagai kelompok kontrol negatif, diberi makanan pelet dan
diberikan larutan CMC-Na 0,5% selama proses perlakuan. Kelompok II merupakan
kelompok kontrol DMBA, yang diberikan DMBA (20 mg/kgBB ) selama proses
induksi karsinogenesis dan diberikan pelet saja selama proses perlakuan.
Kelompok III, IV, dan V merupakan kelompok ekstrak dengan dosis 200
mg/kgBB, 400 mg/kgBB, dan 800 mg/kgBB yang diberikan selama proses
perlakuan. Induksi menggunakan DMBA dilakukan pada kelompok kontrol
DMBA dan ekstrak selama lima minggu pertama (minggu ke-0 s/d ke-5) secara
oral menggunakan sonde dua kali seminggu (hari ke- 1 dan ke-4). Pada dua
minggu berikutnya (minggu ke-6 dan ke-7) kelima kelompok tidak diberikan
perlakuan untuk menunggu tumbuhnya tumor namun tetap diberikan makan dan
minum dan selama 17 hari berikutnya dilakukan pemberian CMC-Na 0,5% pada
kelompok I dan ekstrak daun sirsak pada kelompok III,IV, dan V.
5. Pengamatan Kanker pada Tikus
Pengamatan kanker kulit dilakukan setelah 2 minggu pemberian dosis.

DAFTAR PUSTAKA

Ana V, Efigenia M, Elhadi M, Eva N. 2016. Annona muricata: A Comprehensive Review


on Its Traditional Medicinal Uses, Phytochemicals, Pharmacological Activities,
Mechanisms of Action and Toxicity. Arabian Journal of Chemistry. King Saudi
University,2016,h 130.

Hanifah, ZN. 2015. Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Sirsak (Annona muricata
L) Terhadap Larva Artemia salina Leach Dengan Metode BSLT. (Skripsi).
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Laughlin, M. 2008. Paw Paw and Cancer: Annonaceous Acetogenin From Discovery To
Commercial Products.J.Nat.Prod 73:13111321.

Mangan Y. 2009. Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker. PT. Agro Media
Pustaka, Jakarta.

Ragasa CY, Soriano G, Torres OB., Don MJ, Shen CC. 2012.Acetogenins from Annona
muricata. Pharmacognosy J 4 (32): 3237.

Setyorini, H., Asih Arifayu Addiena Kurniatri, Rosa Adelina dan Winarsih. 2016.
Karakterisasi Mutu Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.) dari Tiga Tempat
Tumbuh. Buletin Penelitian Kesehatan. Vol. 44 ( 4)

Soekaryo, E., 2017. Identifikasi Senyawa Aktif Fraksi Etanol Daun Sirsak (Annona
muricata Linn.) Sebagai Penghambat Siklooksigenase2. ISBN 9789793812427.
UAD, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai