Anda di halaman 1dari 31

DOSIS

FERY INDRADEWI ARMADANY


DEFENISI
Dosis (takaran) suatu obat ialah banyaknya
suatu obat yang dapat dipergunakan atau
diberikan kepada seorang penderita baik untuk
dipakai sebagai obat dalam maupun obat luar.
Ketentuan Umum Tentang Dosis
1. Dosis maksimum (DM)
Dosis ini berlaku untuk pemakaian satu kali dan satu hari.
2. Dosis terapi
Dosis yang diberikan dalam keadaan biasa dan dapat
menyembuhkan si sakit.
3. Dosis lazim
Dosis ini merupakan petunjuk yg tdk mengikat, tetapi
digunakan sebagai pedoman umum.
4. Regimen dosis
Jadwal pemberian dosis suatu obat
Ketentuan Umum Tentang Dosis
5. Loading dose
Dosis muatan sbg dosis awal shg tercapai kadar dalam darah yg
cukup untuk menghasilkan efek terapetik
6. Maintenance dose
Dosis pemeliharaan untuk mempertahankan kadar obat dalam darah
agar tetap menghasilkan efek terapetik
KETENTUAN FI TENTANG
DOSIS
Ketentuan Umum FI edisi III
mencantumkan 2 dosis yakni :
1. Dosis Maksimal ( maximum)
2. Dosis Lazim (Usual Doses)
1. Dosis Maksimal ( maximum), berlaku untuk pemakaian
sekali dan sehari.
Penyerahan obat dengan dosis melebihi dosis maksimum
dapat dilakukan dengan membubuhi tanda seru dan paraf
dokter penulisan resep, diberi garis dibawah nama obat
tersebut atau banyaknya obat hendaknya ditulis dengan
huruf lengkap.
Kecuali dinyatakan lain, yang dimaksud dosis maksimum adalah dosis maksimum
dewasa untuk pemakaian melalui mulut, injeksi subkutan dan rektal
2. Dosis Lazim (Usual Doses), merupakan petunjuk yang
tidak mengikat tetapi digunakan sebagai pedoman umum
(dosis yang biasa / umum digunakan).
 Daftar dosis maksimal menurut FI : untuk dewasa, umur 20
– 60 tahun, BB 58 – 60 kg.
 Untuk orang usia lanjut  fungsi fisiologis mulai menurun
 pemberian dosis < dosis dewasa
PERBANDINGAN DOSIS ORANG USIA
LANJUT TERHADAP DOSIS DEWASA :
Umur Dosis

60-70 tahun 4/5 x dosis dewasa

70-80 tahun ¾ x dosis dewasa

80-90 tahun 2/3 x dosis dewasa

90 tahun keatas ½ x dosis dewasa


Dosis untuk wanita hamil
 Untuk wanita hamil yang peka terhadap obat-obatan
sebaiknya diberi dalam jumlah yang lebih kecil,
 Untuk beberapa obat yang dapat mengakibatkan abortus
pemakaiannya
 Selain itu juga beberapa obat dilarang untuk wanita
menyusui, karena obat dapat diserap oleh bayi melalui
ASI.
Dosis untuk anak dan bayi
 Respon tubuh anak dan bayi terhadap obat tidak dapat
disamakan dengan orang dewasa.
 Pediatrik memiliki bobot lebih kecil dari pasien dewasa dan
sistem tubuh tertentu belum berkembang sepenuhnya
 OKI penetapan dosis memperhitungkan beberapa faktor, yi
umur, berat badan, jenis kelamin, sifat penyakit, daya serap
obat, ekskresi obat.
 Faktor lain kondisi pasien, kasus penyakit, jenis obatnya juga
faktor toleransi, habituasi, adiksi dan sensitif.
Contoh Soal

Obat CTM (4mg/tablet) disebutkan dosis lazimnya 6 -


16mg/hari dan dosis maksimumnya 40mg/hari.
Bila seorang pasien minum CTM 3x sehari 2 tablet,
apakah diperbolehkan?
 Mengapa perlu mempertimbangkan dosis obat, walaupun
DM tidak terlampaui ?
 Hal tersebut perlu dipertimbangkan karena beberapa
macam obat DM nya tidak terlampaui tetapi dianggap
tidak lazim. Misalnya dosis maximal CTM 40 mg per hari,
sedangkan dosis lazimnya 6-16 mg /hari.
 Bila pasien minum CTM tablet 3 kali sehari 2 tablet, dosis
maksimalnya belum dilampaui, tetapi dianggap tidak lazim
karena efek terapi sudah dapat dicapai cukup dengan
pemberian 3 kali sehari 1 tablet.
Macam – Macam Dosis
1. Dosis terapi adalah dosis (takaran) yang diberikan dalam
keadaan biasa dan dapat menyembuhkan si sakit.
2. Dosis minimum adalah dosis (takaran) obat terkecil yg
diberikan dan masih dpt menyembuhkan serta tdk
menimbulkan resistensi pd pasien
3. Dosis maksimum adalah dosis (takaran) yang terbesar yang
dapat diberikan kepada orang dewasa untuk pemakaian
sekali dan sehari tanpa membahayakan.
Macam – Macam Dosis
1. Dosis toksis adalah dosis (takaran) obat dalam keadaan
biasa dan dapat menyebabkan keracunan pada pasien
2. Dosis letalis adalah dosis (takaran) obat dlm keadaan biasa
yg dapat menyebabkan kematian pada pasien
3. L.D.50 adalah dosis (takaran) yang menyebabkan kematian
pada 50% hewan percobaan.
4. L.D.100 adalah dosis (takaran) yang menyebabkan
kematian pada 100 % hewan percobaan
Diperlukan beberapa pengetahuan untuk dapat
menghitung dosis secara benar dengan :
1. Memahami perhitungan dosis individual bagi bayi, anak -
anak, lansia, org dg BB berlebih (obesitas), atau pd pasien
dg fungsi ginjal/hati yg terganggu
2. Memahami satuan2 dosis yg digunakan dlm bidang farmasi
dan cara konversinya
3. Memahami perhitungan dosis yg harus diberikan
berdasarkan sediaan obat yg ada (tersedia)
4. Memahami cara menghitung luas permukaan tubuh
5. Menghitung sediaan obat
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
PERHITUNGAN
 Faktor penderita
DOSIS
umur, bobot badan, jenis kelamin, luas permukaan tubuh, toleransi,
habituasi, adiksi, sensitivitas, serta kondisi penderita
 Faktor obat
sifat kimia fisika obat, sifat farmakokinetik (ADME) dan jenis obat
 Faktor penyakit
sifat dan jenis penyakit
SECARA PENDEKATAN KEAMANAN OBAT
DINYATAKAN SBG:
 Indeks Terapi Obat (IT)
 IT = DL50/DE50
 DL50 = median dosis letal
 DE50 = median dosis yang efek khusus
 Margin Dosis Keamanan (MDK)
 MDK = dosis yang menimbulkan efek samping/dosis yang
memberi terapi efektif
 MDK digunakan untuk mengevaluasi keamanan dalam
penentuan dosis
Perhitungan Dosis Berdasarkan Umur
• Tidak akurat karena tdk mempertimbangkan sangat beragamnya
bobot dan ukuran anak2 dlm satu kelompok usia
• Obat bebas untuk pediatrik : dosis dikelompokkan atas usia, spt :
2 - 6thn; 6 - 12thn; diatas 12thn.
Bila kurang dari 2 thn, dinyatakan dg : atas pertimbangan dokter
• Persamaan yg digunakan :
 Rumus Young (anak dibwh 8 tahun)  Rumus Dilling (anak diatas 8 tahun)
 Rumus Cowling  Rumus Fried (khusus untuk bayi)
 Rumus Gaubius  Rumus Bastedo
PERHITUNGAN DOSIS BERDASARKAN
UMUR
Rumus Gaubius
– 0 – 1 tahun : 1/12 dosis dewasa
– 1 – 2 tahun : 1/8 dosis dewasa
– 2 – 3 tahun : 1/6 dosis dewasa
– 3 – 4 tahun : 1/4 dosis dewasa
– 4 – 7 tahun : 1/3 dosis dewasa
– 7 – 14 tahun : 1/2 dosis dewasa
– 14 – 21 tahun : 2/3 dosis dewasa
– 21 – 60 tahun : dosis dewasa

Rumus Bastedo
- Dosis = n(tahun)/30 X dosis dws
Hubungan Umur dan Bobot dengan
% Dosis Pemakaian
• Menurut ISO Indonesia
bayi : 0 - 12bln,
anak :1 – 15,5th
• Hubungan dosis bayi - anak terhadap dosis
dewasa:
Bayi prematur : 1,13 kg : 2,5 - 5%
Bayi baru lahir : 3,18 kg : 12,5%
2 bulan : 4,54 kg : 15%
4 bulan : 6,35 kg : 19%
12 bulan : 9,98 kg : 25%
3 tahun : 14,97 kg : 33%
7 tahun : 22,68 kg : 50%
10 tahun : 29,94 kg : 60%
12 tahun : 35,52 kg : 75%
14 tahun : 45,36 kg : 80%
16 tahun : 54,43 kg : 90%
PERHITUNGAN DOSIS BERDASARKAN
BOBOT
• Dosis lazim obat umumnya dianggap sesuai untuk individu
berbobot 70 kg (154 pon)
• Rasio antara jumlah obat yg diberikan dan ukuran tubuh
mempengaruhi konsentrasi obat di tempat kerjanya
• Oleh karena itu, dosis obat mungkin perlu disesuaikan dari dosis
lazim untuk pasien kurus atau gemuk yg tidak normal
• Persamaan :
 Rumus Clark (AS)
 Rumus Thremick - Fier (Jerman)
 Rumus Black (Belanda)
PERHITUNGAN DOSIS BERDASARKAN
LUAS PERMUKAAN TUBUH
• Disebut juga dengan rumus BSA (Body Surface Area)
• Paling akurat karena mempertimbangkan tinggi dan bobot
pasien dengan menggunakan rumus Du Bois dan Du Bois
• Terutama digunakan untuk :
 Pasien kanker yg menerima kemoterapi
 Pasien pediatrik pada semua usia anak2, kecuali bayi prematur dan
bayi normal yg fungsi hati dan ginjalnya belum sempurna sehingga
memerlukan penilaian tambahan dalam pengaturan dosis
Latihan
Pasien anak wanita berusia 7 tahun
dengan tinggi 101 cm dan bobot 17 kg. Berapa dosis untuk pasien ini?
Resep yang diberikan dokter berupa • Gunakan persamaan BSA
omeprazol dimana untuk dewasa, • Gunakan nomogram untuk mencari BSA
dosisnya 20 mg sehari. anak
PEMBERIAN OBAT BERDASARKAN
REGIMEN DOSIS
• FI ed III
– Satu hari dihitung 24 jam sehingga untuk pemakaian sehari
dihitung: 24/n kali pemakaian sehari semalam
– Misalkan, tiap 3 jam, maka pemakaian 24/3 = 8 kali sehari
semalam
• Van Duin
– Pemakaian sehari dihitung untuk 16 jam, kecuali antibiotik
dihitung sehari semalam 24 jam
DOSIS MAKSIMUM
GABUNGAN
 Bila dalam resep terdapat lebih dari satu macam obat yang
mempunyai kerja bersamaan/searah, maka harus dibuat dosis
maksimum gabungan.
 Dosis maksimum gabungan dinyatakan tidak lampau bila :
pemakaian 1 kali zat A + pemakaian 1 kali zat B, hasilnya < 100
%, demikian pula pemakaian 1 harinya.

 Untuk dosis maksimum yang mengandung sirup > 16,6% atau 1/6
bagian, bobot jenis dihitung 1,3
 Volume = berat/BJ
Contoh obat yang memiliki DM gabungan

 Atropin Sulfas dengan Extractum Belladonnae,


 Pulvis Opii dengan Pulvis Doveri,
 Coffein dengan Aminophyllin,
 Arsen Trioksida dengan Natrii Arsenas
 dan lain-lain
TERIMA KASIH
 ADA PERTANYAAN ???

Anda mungkin juga menyukai