Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“BIODIVERSITAS PADA FLORA DAN FAUNA”

Dosen Pengampu :

1. Irwandi Ansori, M. Si
2. Neni Murniati, M. Pd
Disusun Oleh :

Kelompok I

1. Juliana Puspita S. (A1D021001) 8. Fesy Antina (A1D021008)


2. Gustiza Enggarni Q. (A1D021002) 9. Nyoman Ayu N. (A1D021017)
3. Aqilul Hidayat A. (A1D021003) 10. Tessa Anugrah (A1D021018)
4. Khairunisa Tiara S. (A1D021004) 11. Delia Gustina (A1D021019)
5. Yanandra Apriliani P. (A1D021005) 12. Getteri W. (A1D021020)
6. Tyas Nawang W. (A1D021006) 13. Rani Riawanti (A1D021021)
7. Anang Aprizal W. (A1D021007)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah mencurahkan nikmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu guna memenuhi tugas kelompok
untuk mata kuliah Biologi Dasar, yang berjudul : “Biodiversitas pada Flora dan
Fauna”.

Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan rasa terima kasih kami
kepada dosen pengampu mata kuliah Biologi Dasar yang telah memberikan tugas
ini terhadap kami. Serta, kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih penuh dengan kekurangan


dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu,
kami sangat membutuhkan saran atau masukan yang bersifat membangun dari
berbagai pihak. Kami berharap agar makalah ini dapat memberi manfaat di dunia
pendidikan ataupun pihak-pihak yang membutuhkan.

Bengkulu, November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1

1.1 Latar Belakang ...............................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................2

1.3 Tujuan.............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................4

2.1 Pengertian Biodiversitas Tumbuhan...............................................4

2.2 Manfaat Biodiversitas Tumbuhan...................................................5

2.3 Tingkatan Biodiversitas Tumbuhan................................................6

2.4 Usaha Pelestarian Biodiversitas Tumbuhan....................................9

2.5 Pengertian Biodiversitas Hewan.....................................................10

2.6 Manfaat Biodiversitas Hewan.........................................................10

2.7 Tingkatan Biodiversitas Hewan......................................................11

2.8 Usaha Pelestarian Biodiversitas Hewan..........................................14

BAB III PENUTUP ..............................................................................................

3.1 Kesimpulan.....................................................................................

3.2 Saran...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Biodiversitas atau yang lebih dikenal dengan sebutan "keragaman
hayati" adalah variasi dan variabilitas kehidupan di bumi, keberagaman
makhluk hidup yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies, dan
ekosistem. Tidak ada makhluk hidup yang sama persis di muka bumi ini.
Antara satu makhluk hidup dengan makhluk hidup lain pasti memiliki
perbedaan. Misalnya kucing tidak sama dengan ikan, atau seorang anak
berkulit putih yang tidak sama dengan seorang anak berkulit hitam, warna mata
orang Eropa yang tidak sama dengan warna mata orang Asia, dan masih
banyak lagi yang lainnya. Sederhananya, seperti inilah yang disebut
biodiversitas atau keanekaragaman hayati yang mendiami bumi. Sedangkan
apabila ditelusuri lebih dalam lagi, biodiversitas atau keanekaragaman hayati
ini terbagi dalam beberapa tingkatan, yakni biodiversitas spesies, biodiversitas
genetik, dan biodiversitas ekosistem. Dan di dalam tingkatan-tingkatan yang
telah disebutkan tersebut, biodiversitas masih dapat dirincikan lebih spesifik
lagi. Contohnya seperti biodiversitas tingkat ekosistem yang terbagi kembali
menjadi biodiversitas ekosistem bahari dan biodiversitas ekosistem darat.
Menurut Gaston dan Spicer dalam bukunya Biodiversity: An
Introduction, biodiversitas pada dasarnya adalah variasi dari segala bentuk
kehidupan di suatu lokasi. Sehingga apabila disederhanakan, biodiversitas pada
dasarnya adalah kondisi keanekaragaman hayati pada suatu wilayah tertentu.
Indonesia sendiri merupakan negara dengan kekayaan biodiversitas tertinggi
kedua di dunia setelah Brazil (Wahyono & Shalahuddin 2011). Jumlah
keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia lebih dari 38.000 spesies
(Bappenas 2003). Oleh karena itu Indonesia dikenal sebagai negara
megabiodiversitas (megabiodiversity) kedua terbesar di dunia, setelah Brazil.
Biodiversitas yang tinggi di suatu wilayah memiliki banyak sekali manfaat bagi
lingkungan dan siapapun yang tinggal di wilayah tersebut. Manfaat-manfaat ini
antara lain adalah jasa lingkungan, manfaat sosial, dan manfaat ekonomi

1
sebagai sumber daya alam. Biodiversitas yang tinggi dan stabil juga berperan
besar dalam menjaga stabilitas siklus biogeokimia yang ada di alam.
Biodiversitas atau keragaman hayati adalah salah satu aspek lingkungan yang
sangat penting untuk dilestarikan. Namun, disamping banyaknya manfaat dari
biodiversitas, dalam upaya pelestarian dan penjagaan biodiversitas yang ada,
terdapat berbagai tantangan yang harus ditaklukkan untuk menjaga
kelestariannya. Besarnya manfaat yang diberikan dapat dikatakan sebanding
dengan tantangan yang ada dalam upaya pelestariannya.
Maka, apa sebenarnya biodiversitas atau keragaman hayati ini? Apa
saja tingkatan dalam biodiversitas atau keragaman hayati ini? Selain itu, apa
manfaat dan bagaimana upaya pelestarian biodiversitas dan keragaman hayati
ini? Dikarenakan luasnya cakupan pembahasan mengenai biodiversitas atau
keragaman hayati inilah makalah ini disusun sedemikian rupa. Manfaat
disusunnya makalah ini selain untuk memperdalam pengetahuan mengenai
biodiversitas yang ada, juga untuk menyadarkan kita sebagai makhluk yang
memiliki akal dan budi pekerti supaya senantiasa menjaga alam semesta
beserta isinya. Karena semasa hidupnya, manusia akan terus berinteraksi
dengan alam dan makhluk hidup yang lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang dapat diperoleh dari latar belakang
diatas, yakni:
1. Apa itu biodiversitas atau keragaman hayati?
2. Apa saja tingkatan-tingkatan yang ada dalam biodiversitas atau keragaman
hayati?
3. Apa peranan dan manfaat dari adanya biodiversitas atau keragaman hayati?
4. Bagaimana upaya pelestarian biodiversitas atau keberagaman hayati yang
ada?

2
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai dari disusunnya makalah ini ialah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa itu biodiversitas atau keragaman hayati.
2. Untuk mengetahui tingkatan-tingkatan yang ada dalam biodiversitas atau
keragaman hayati.
3. Untuk mengetahui peranan serta manfaat dari adanya biodiversitas atau
keragaman hayati.
4. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan dalam menjaga kelestarian
biodiversitas yang ada.
.

3
BAB I1
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Biodiversitas Tumbuhan


Biodiversitas atau lebih sering dikenal sebagai
“keanekaragaman hayati” merujuk kepada Convention on Biological
Diversity (CBD) di Rio de Janeiro, Brazil (1993), merupakan
variabilitas di antara makhluk hidup yang berasal dari semua sumber,
termasuk darat, laut dan ekosistem perairan lainnya, dan semua
kompleksitas ekologi dari masing-masingnya yang meliputi
keanekaragaman di dalam spesies (pada tingkat genetik), antar spesies
dan ekosistem.
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman
organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen,
jenis, danekosistem pada suatu daerah. Keseluruhan gen, jenis dan
ekosistem merupakandasar kehidupan di bumi. Mengingat pentingnya
keanekaragaman hayati bagi kehidupan maka keanekaragaman hayati
perlu dipelajari dan dilestarikan. Keanekaragaman hayati dapat
diartikan pula sebagai keanekaragaman makhluk hidup di berbagai
kawasan di muka bumi, baik di daratan, lautan,maupun tempat lainnya.
Keanekaragaman makhluk hidup ini merupakan kekayaan bumi yang
meliputi hewan, tumbuhan, mikroorganisme dan semua gen yang
terkandung di dalamnya.
Biodiversitas menyumbang ke banyak aspek kehidupan
manusia, mulai dari menyediakan bahan baku seperti sandang, pangan,
papan, energi, dan obat-obatan, hingga proses ekologi, seperti
penyerapan karbon, pembentukan tanah, sirkulasi air dan udara
(Bharucha, 2004; EASAC, 2005 ; IAIA, 2005 ; MEA, 2005 ; ICMM,
2006 ; GEO4, 2007; Selliers, 2010).
Biodiversitas atau keanekaragaman tumbuhan merupakan
variabilitas dan keunikan dalam tingkat spesies tumbuhan.
Keanekaragaman tumbuhan digunakan untuk derajat keanekaragaman

4
sumber daya alam hayati, meliputi jumlah maupun frekuensi dari
ekosistem, spesies, dan genetik di suatu daearah (Tjitrosoepomo,
2010).

2.2 Manfaat Biodiversitas Tumbuhan


a. Jasa lingkungan
Jasa lingkungan pada dasarnya adalah efek positif terhadap
lingkungan yang diberikan oleh flora atau fauna dalam
suatu bioma.
Dampak positif tersebut antara lain adalah
1) Menjaga kestabilan siklus air
2) Mendorong pembentukan dan perlindungan tanah serta
organisme tanah
3) Menyimpan dan mendaur unsur hara serta nutrisi yang ada di
tanah
4) Mengurangi serta menyerap polusi
5) Menjaga stabilitas dan mempengaruhi iklim lokal
6) Menjaga stabilitas ekosistem setempat
b. Manfaat social
Manfaat sosial dari biodiversitas antara lain adalah:
1) Menjadi bagian dari sistem kepercayaan lokal yang masih
menganut animisme dan dinamisme. Indonesia memiliki
banyak sekali agama, kepercayaan lokal ini menjadi salah
satunya.
2) Menjadi wahana pendidikan sains terapan kepada anak-anak
sekolah dan mahasiswa. Terutama yang mengenyam
pendidikan biologi, geografi lingkungan, kehutanan, atau ilmu
terkait lainnya
3) Sebagai wahana rekreasi, pariwisata, dan penghilang penat
bagi masyarakat daerah tersebut

5
4) Menjadi bagian penting dari kebudayaan lokal. Contohnya
adalah hutan-hutan adat, gunung suci, atau kawasan laut yang
dianggap sakral.
c. Manfaat ekonomi
1) Memenuhi kebutuhan pokok masyarakat sekitar seperti
makanan, pakaian, dan tempat berlindung
2) Sebagai penghasil sumber daya alam yang dapat
diperbarui seperti pohon, makanan, dan komoditas
perhutanan/perkebunan
3) Sebagai bahan baku industri yang nantinya akan diekspor ke
negara lain
4) Sebagai bahan dasar sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui seperti batubara, gas alam, dan minyak bumi
5) Sebagai plasma nutfah bagi generasi hewan dan tumbuhan
berikutnya
6) Dapat dimanfaatkan sebagai wahana pariwisata yang
mendorong perekonomian lokal dan meningkatkan
pendapatan masyarakat
7) Sebagai sumber inspirasi pengembangan teknologi terbaru.

2.3 Tingkatan Biodiversitas Tumbuhan


a. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Keanekaragaman tingkat genetik terjadi karena adanya
keanekaragaman susunan gen.
Gen sendiri merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang
dapat dijumpai di dalam kromosom. Setiap susunan gen akan
memberi penampakan, baik anatomi ataupun fisiologi, pada setiap
organisme. Bila susunannya berbeda, alhasil penampakannya pun
akan berbeda pada satu sifat atau bahkan secara keseluruhan.
Keanekaragaman tingkat gen cukup mudah dikenali dengan
ciri-cirinya yang memiliki variasi, nama ilmiah yang sama, serta

6
perbedaan morfologi yang tidak terlalu mencolok. Biasanya,
keanekaragaman hayati tingkat gen disebut sebagai varietas.
Dalam keanekaragaman hayati tingkat gen, peningkatan
dapat terjadi lewat persilangan alias hibridisasi antarorganisme
atau spesies dengan sifat berbeda serta pembudidayaan tumbuhan
liar oleh manusia alias domestikasi.
Contoh keanekaragaman hayati tingkat gen pada tumbuhan:
1) Padi (Oryza sativa) dengan varietas: padi rojolele, padi
ciherang, padi ciliwung, dll.
2) Mangga (Mangifera indica) dengan varietas: mangga
arumanis, mangga manalagi, mangga golek, mangga apel dll.
3) Durian (Durio zibethinus) dengan varietas: durian petruk,
durian bawor, durian monthong, dll
b. Keanekaragaman Hayati Tingkat Spesies
Biodiversitas tingkat spesies adalah perbedaan yang dapat
ditemukan pada komunitas atau kelompok berbagai spesies yang
hidup di suatu tempat.
Keanekaragaman ini bisa terjadi karena adanya pengaruh
kandungan genetik dengan habitatnya
Contoh dari keanekaragaman individu/spesies ini ada pada
Arecaceae atau palem-paleman. seperti aren pegunungan(Arenga
pinnata), kelapa pantai (Cocos nucifera), pinang (Areca catechu),
memiliki fisik tanaman yang mirip dan daun yang seperti pita,
namun tumbuh-tumbuhan terserbut merupakan spesies yang
berberda.
Contoh lainnya:
1) Jeruk bali (Citrus maxima), jeruk nipis (Citrus aurantifolia),
dan jeruk manis (Citrus nobilis).
2) Famili  Poaceae : padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays),
dan alang-alang (Imperata cylindrical).
3) Famili Zingiberaceae: kunyit (Curcuma domestica) dan jahe
(Zingiber officinalis).

7
c. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Keanekaragaman ini terjadi akibat perbedaan letak geografis
yang menyebabkan perbedaan iklim dan berpengaruh terhadap
perbedaan suhu, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan
lamanya penyinaran matahari. Dengan sekian banyak perbedaan
tersebut, flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan
bervariasi pula.
Adanya keanekaragaman tingkat ekosistem ini ditunjukkan
dengan adanya perbedaan faktor abiotik serta komposisi jenis
populasi organismenya.
Ekosistem terbentuk karena berbagau kelompok spesies
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, kemudian terjadi
hubungan yang saling memengaruhi antara satu spesies dengan
spesies lain dan juga antara spesies dengan lingkungan abiotic
tempat hidupnya.
Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem:
1) Ekosistem lumut yang terletak di wilayah sekitar puncak
gunung atau di daerah dingin sekitar kutub dan didominasi oleh
tumbuhan lumut
2) kosistem hutan konifer yang didominasi oleh tumbuhan yang
berdaun seperti jarum, misalnya pinus atau cemara. 
3) Ekosistem hutan hujan tropis yang ditumbuhi beragam
pohon, liana, dan epifit
4) Ekosistem padang rumput yang terdapat di wilayah kering di
ketinggian sekitar 4000 mdpl dan didominasi oleh rumput-
rumputan.
5) Ekosistem gurun yang memiliki perbedaan suhu mencolok
antara siang dan malam, angin kencang, iklim panas, dan hujan
yang sangat sedikit serta didominasi oleh kelompok tumbuhan
xerofit seperti kaktus.
6) Ekosistem pantai yang didominasi oleh formasi pes-
caprae dan barringtonia berbentuk perdu atau pohon.

8
2.4 Usaha Pelestarian Biodiversitas Tumbuhan
Adapun upaya pelestarian biodiversitas Tumbuhan, dapat dilakukan
dengan 4 cara yaitu:
a. Penghijauan
Penghijauan dilakukan dengan cara menanam berbagai jenis
tanaman di berbagai tempat yang telah direncanakan, dapat di
halaman sekitar rumah, hutan hutan yang gundul akibat
penebangan liar dan tempat lain yang diduga terhindar dari
bencana jika ditanami tumbuhan.
b. Pembuatan Taman Kota
Pembuatan taman kota akan mendatangkan manfaat antara lain
meningkatkan kandungan oksigen, menurunkan suhu lingkungan,
menurunkan efek pencemaran udara yang berasal dari kendaraan
bermotor, memberi keindahan dan yang meningkatkan
keanekaragaman hayati.
c. Pemuliaan
Pemuliaan adalah usaha membuat varietas unggul tetapi bukan
berarti menghilangkan veritas tidak unggul. pemuliaan dapat
dilakukan dengan perkawinan silang yang akan menghasilkan
varian baru oleh karena itu pemuliaan tumbuhan dapat
meningkatkan keanekaragaman gen dan keanekaragaman spesies.
d. Pembiakan in situ dan ex situ
Adapun upaya pelestarian sumber daya alam hayati dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu pelestarian secara in situ dan
pelestarian secara eks situ
1) Pelestarian secara in situ
Yaitu upaya pelestarian sumber daya alam hayati di
habitat atau tempat aslinya, hal ini dilakukan dengan
mempertimbangkan karakteristik tumbuhan tertentu yang
sangat membahayakan kelestariannya apabila dipindahkan ke

9
tempat lainnya. contohnya yaitu pelestarian bunga raflesia di
taman Nasional Bengkulu.
2) Pelestarian secara ex situ
Yaitu suatu upaya pelestarian yang dilakukan dengan
memindahkan ke tempat lain yang lebih cocok bagi
perkembangan kehidupannya. contoh pelestarian ex situ
sebagai berikut kebun raya dan kebun koleksi untuk
menyeleksi berbagai tumbuhan langka dan dalam rangka
melestarikan plasma nutfah.

2.5 Pengertian Biodiversitas Hewan


Biodiversitas adalah semua kehidupan di atas bumi ini baik
tumbuhan, hewan, jamur dan mikroorganisme serta berbagai materi
genetik yang dikandungnya dan keaneka-ragaman sistem ekologi di
mana mereka hidup. Termasuk didalamnya kelimpahan dan
keanekaragaman genetik relatif dari organisme-organisme yang berasal
dari semua habitat baik yang ada di darat, laut maupun sistem-sistem
perairan lainnya.

2.6 Manfaat Biodiversitas Hewan


Keanekaragaman hayati ini meliputi berbagai jenis kehidupan
yang ada di bumi secara keseluruhan yang saling bergantung satu sama
lain. Masing-masing di antaranya mempunyai peranan tersendiri dalam
menjaga keseimbangan ekosistem alam. Masing-masing spesies
makhluk hidup serta berbagai unsur yang mendukung dalam
keanekaragaman hayati perlu dijaga dan dilestarikan dengan baik. Hal
ini tidak lain bertujuan untuk menjaga keseimbangan alam dan
mencegah terjadinya kepunahan. Jika salah satu spesies atau unsur lain
mengalami kepunahan atau kerusakan, maka akan berdampak pada
kelangsungan hidup dari makhluk hidup lainnya.Dengan menjaganya
tetap utuh dan lestari, maka akan didapatkan berbagai macam manfaat
keanekaragaman hayati bagi setiap makhluk yang ada di dalamnya.

10
2.7 Tingkatan Biodiversitas Hewan
Biodiversitas dapat terjadi pada berbagai tingkatan kehidupan,
mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi.
Secara garis besar biodiversitas ini dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu
keanekaragaman gen, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman
ekosistem.

a. Keanekaragaman Gen
Biodiversitas pada tingkatan ini menyebabkan variasi antar
individu dalam satau spesies. Contoh dari biodiversitas pada
tingkat gen ini misalnya perbedaan antara varietas padi, varietas
padi ini sangat bermacam-macam misalnya varietas rojolele,
cianjur, IPB 3S, IR, dan kapuas. Tanaman mangga pun memiliki
biodiversitas gen yang cukup mencolok, misalnya terdapat
mangga (Mangifera indica) varietas harum manis, bali, gadung,
dan si manalagi.
Manusia pun merupakan contoh biodiversitas gen yang
paling mencolok. Manusia meskipun merupakan spesies yang
sama yaitu Homo sapiens, tetapi manusia memiliki bentuk yang
sangat berbeda dengan manusia lainnya.
Biodiversitas ini terjadi akibat adanya variasi gen yang
berbeda pada setiap individu sejenis. Gen sendiri adalah materi
dalam kromosom makhluk hidup yang mengendalikan sifat
organisme. Gen ini menyebabkan adanya suatu variasi yang
nampak (fenotipe) dan variasi yang tidak nampak (genotipe).
Susunan gen ini pada setiap makhluk hidup akan berbeda karena
gen merupakan hasil dari campuran gen betina dan gen jantan
ketika dalam proses perkawinan.
b. Keanekaragaman Spesies
Keanekaragaman pada tingkat spesies sangat mudah diamati
karena perbedaan yang sangat mencolok. Sebagai contoh kucing,

11
harimau, dan macan memiliki morfologi yang berbeda satu sama
lain, tetapi mereka sebenarnya berkerabat dekat.
Keanekaragaman satu ini dapat ditemukan pada komunitas
atau kelompok berbagai spesies makhluk hidup dalam genus atau
famili yang sama di suatu tempat. Biasanya, semakin jauh dari
kehidupan manusia, keanekaragaman tingkat spesies pun semakin
tinggi. Misalnya, di hutan.
Contoh keanekaragaman hayati tingkat spesies pada
tumbuhan:
1) Tingkat genus: Genus Citrus misalnya pada Jeruk bali (Citrus
maxima), jeruk nipis (Citrus aurantifolia), dan jeruk manis
(Citrus nobilis). Juga Genus Musa pada Pisang buah (Musa
paradisiaca) dan pisang serat (Musa textilis).
2) Tingkat family dibagi menjadi Famili Poaceae pada padi
(Oryza sativa), jagung (Zea mays), dan alang-alang (Imperata
cylindrical), dan Famili Zingiberaceae pada kunyit (Curcuma
domestica) dan jahe (Zingiber officinalis).
Contoh keanekaragaman hayati tingkat spesies pada
hewan:
1) Tingkat genus dibagi menjadi Genus Felis dan Genus Bos.
Genus Felis, diantaranya kucing leopard (Felis bengalensis),
kucing rumahan (Felis silvestris), dan kucing hutan (Felis
chaus) dan Genus Bos pada sapi berpunuk (Bos indicus), sapi
potong dan perah di Eropa (Bos Taurus), dan sapi asli
Indonesia (Bos sondaicus).
2) Tingkat family, dibagi menjadi Famili Bovidae pada sapi (Bos)
dan kerbau (Bubalus) dan Famili Canidae: Serigala (Canis) dan
rubah (Lycalopex).

c. Keanekaragaman Ekosistem
Semua makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya,
baik itu faktor biotik maupun faktor abiotik. Faktor biotik

12
merupakan bagian-bagian dalam ekosistem yang merupakan
makhluk-makhluk hidup misalnya tumbuhan, sedangkan faktor
abiotik merupakan bagian dalam ekosistem yang tidak hidup
misalnya iklim, cahaya, air, tanah, tingkat keasaman tanah, dan
kandungan mineral dalam tanah.
Faktor biotik maupun faktor abiotik ini sangat beragam, oleh
sebab itu ekosistem yang tersusun atas dua faktor tersebut pun
memiliki perbedaan antar ekosistem satu dengan ekosistem
lainnya. Berbagai jenis ekosistem ini di antaranya adalah :
1) Ekosistem Lumut
Ekosistem lumut merupakan ekosistem yang mayoritas
lingkungannya ditumbuhi oleh tumbuhan lumut. Biasanya
ekosistem ini terdapat di daerah yang bertemperatur rendah,
seperti di puncak gunung, perbukitan, dan di daerah dekat
kutub. Hewan yang berada di ekosistem ini biasanya adalah
hewan yang berbulu tebal dan toleran terhadap suhu yang
dingin.
2) Ekosistem Hutan Berdaun Jarum
Ekosistem hutan berdaun jarum berada di daerah sub
tropis. Ekosistem ini biasanya tumbuh pada suhu yang relatif
rendah.
3) Ekosistem Hutan Hujan Tropis
Ekosistem ini terdapat di daerah tropis dengan ciri khas
utama tumbuhan yang beranekaragam. Ekosistem ini biasanya
memiliki keanekaragaman hayati yang sangat besar. Indonesia
yang memiliki ekosistem jenis ini dikenal sebagai negara
megabiodiversity karena memiliki jutaan spesies makhluk
hidup.
4) Ekosistem Padang Rumput
Ekosistem ini didominasi oleh rerumputan dan terdapat di
daerah yang memiliki iklim yang cukup kering. Ekosistem ini
misalnya terdapat di hutan-hutan Afrika.

13
5) Ekosistem Padang Pasir
Ciri utama dari ekosistem ini adalah adanya tumbuhan
kaktus yang hanya membutuhkan sedikit air untuk hidup.
Hewan yang ada di sini antara lain reptil, mamalia kecil, dan
berbagai jenis burung.
6) Ekosistem Pantai
Ekosistem pantai didominasi oleh hewan-hewan seperti
kepiting, serangga, dan burung-burung pantai.

2.8 Usaha Pelestarian Biodiversitas Hewan


Indonesia negara yang kaya akan hewan(fauna) yang harus
dilindungi,namun akibat seringnya kebakaran lahan mengakibatkan
hewan menjadi langka . Oleh sebab itu upaya yang dapat dilakukan
untuk menjaga kelestarian hewan di indonesia antara lain mendirikan
konservasi agar tidak punah,selain itu terdapat beberapa konservasi
satwa yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut:
a. Memberikan edukasi dan sosialisasi
Hal pertama yang harus dilakukan yaitu memberikan edukasi
dan sosialisasi apa yang dapat masyarakat lakukan kaarena banyak
masyarakat yang tidak tahu jenis satwa apa saja yang dilindungi
oleh pemerintah
b. Mendukung upaya pelestarian lingkungan
Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan yaitu mendukung
upaya pemerintah maupun lembaga lingkungan untuk melakukan
pelestarian lingkungan
c. Membuat penangkaran
Penangkaran dapat membuat satwa bisa berkembang biak agar
tidak punah,perkembangbiakan ini juga bertujuan agar menjaga
satwa dari kepunahan
d. Membuat papan larangan
Dalam papan larangan tersebut dapat berisikan ancaman pidana
atau sanksi jika perburuan tetap dilakukan

14
e. Melaporkan orang yang berburu satwa langka
Hal ini bertujuan agar membuat efek jera terhadap orang yang
melakukan perburuan tersebut dan memberikan peringatan terhadap
masyarakat lain yang ingin melakukan perburuan serupa
f. Menghindari transaksi binatang langka
Jangan membeli satwa yang dilindungi oleh pemerintah seperti
burung cendrawasih,macan dahan,owa,beruang madu dan masih
banyak lagi
Selain upaya diatas terdapat upaya pelestarian hewan lainya
yaitu sebagai berikut:
1) Pelestarian in situ
Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan pada
habitat asli hewan itu berada. Contoh pelestarian in situ adalah
suaka margasatwa
2) Pelestarian ex situ
Pelestarian ex situ adalah pelestarian yang dilakukan dilur
habitat aslinya. Contoh pelestarian ex situ adalah Taman safari
dan kebun binatang

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari makalah yang dapat kami tampilkan dapat kami simpulkan,


keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman
organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen,
jenis, dan ekosistem pada suatu daerah. Keseluruhan gen, jenis dan
ekosistem merupakan dasar kehidupan di bumi. Mengingat pentingnya
keanekaragaman hayati bagi kehidupan maka keanekaragaman hayati
perlu dipelajari dan dilestarikan. Keanekaragaman hayati dapat
diartikan pula sebagai keanekaragaman makhluk hidup di berbagai
kawasan di muka bumi, baik di daratan, lautan,maupun tempat lainnya.

15
Keanekaragaman makhluk hidup ini merupakan kekayaan bumi yang
meliputi hewan, tumbuhan, mikroorganisme dan semua gen yang
terkandung di dalamnya. Biodiversitas menyumbang ke banyak aspek
kehidupan manusia, mulai dari menyediakan bahan baku seperti
sandang, pangan, papan, energi, dan obat-obatan, hingga proses
ekologi, seperti penyerapan karbon, pembentukan tanah, sirkulasi air
dan udara. Banyak manfaat yang didapat dari biodiversitas ini manfaat
paling utama adalah biodiversitas ini berperan dalam menjaga
keseimbangan alam, apabila tidak ada keanekaragaman makhluk hidup
pasti makhluk hidup akan sulit dalam mendapatkan kebutuhan yang
paling utama ialah kebutuhan ciri-ciri mahkluk hidup seperti bernafas
dan memerlukan nutrisi untu keberlangsungan hidupnya. Oleh karena
itu, diperlukan upaya pelestarian biodiversitas (keanekaragaman
makhluk hidup), seperti menjaga ekosistem, edukasi tentang
pentingnya menjaga kelestarian hewan dan tumbuhan, pembiakan, dan
pemulihan agar biodiversitas ini tetap terjaga dan lestari sampai masa
yang akan datang.

3.2 SARAN

Mengenai saran dalam pembuatan laporan materi biodiversitas ini


kami menyadari bahawa laporan kami ini masih banyak
kekurangan ataupun kesalahan dalam pembuatannya. Oleh karena
itu, kami berharap bagi pembaca dapat memberikan kritik dan
saran yang membangun agar nantinya kami dapat memperbaiki
kesalahan itu dan dapat menampilkan hasil yang memuaskan di
kemudian hari

16
DAFTAR PUSTAKA

Bappenas. 2003. Indonesia Biodiversitas and Action Plan 2003-2020. Jakarta:


Bappenas.

Detikedu. 2021. 6 Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Menjaga Kelestarian


Fauna di Indonesia. Dapat diakses pada
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5692573/6-upaya-yang-dapat-
dilakukan-untuk-menjaga-kelestarian-fauna-di-indonesia. Diakses pada 9
November 2021.

Faradiba, N. 2021. Bagaimana Upaya Pelestarian Hewan yang Bisa Kita


Lakukan?. Dapat diakses pada
https://www.kompas.com/sains/read/2021/09/14/123200523/bagaimana-
upaya-pelestarian-hewan-yang-bisa-kita-lakukan-. Diakses pada 9
November 2021.

Foresteract. 2021. Keanekaragaman Hayati : Pengertian, Tingkatan, dan


Klasifikasi. Dapat diakses pada https://foresteract.com/keanekaragaman-
hayati/. Diakses pada 9 November 2021.

Hakim, I. 2020. Biodiversitas : Pengertian, Manfaat, serta Tantangannya. Dapat


diakses pada https://insanpelajar.com/biodiversitas/. Diakses pada 9
November 2021.

Irnaningtyas, 2016. Biologi. Jakarta : Erlangga

Kevin J. Gaston and John I. Spicer. 1998. Biodiversity: An Introduction. Oxford:


Blackwell Science.

Kresnoadi, 2018. Keanekaragaman Hayati: Tingkat Genetik, Individu, dan


Ekosistem. Dapat diakses pada
https://www.ruangguru.com/blog/keanekaragaman-hayati. Diakses tanggal
8 November 2021

Prabandari, A. I. 2020. Manfaat Keanekaragaman Hayati bagi Kehidupan, Bantu


Jaga Stabilitas Iklim Bumi. Dapat diakses pada

17
https://www.merdeka.com/jateng/manfaat-keanekaragaman-hayati-bagi-
kehidupan-membantu-menjaga-stabilitas-iklim-kln.html. Diakses pada 9
November 2021.

Sereliciouz, 2018. Perdalam Materi Keanekaragaman Hayati. Dapat diakses pada


https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/materi-keanekaragaman-
hayati/. Diakses tanggal 8 November 2021

Wahyono S, Shalahuddin L. 2011. Direktori Penelitian Asing di Indonesia.


Sekretariat Perijinan Penelitian Asing. Biro Hukum dan Humas,
Kementrian Riset dan Teknologi. ISSN 2088-1916.

Yusra, F. Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati. Dapat diakses pada


https://id.scribd.com/document/368464424/Upaya-Pelestarian-
Keanekaragaman-Hayati. Diakses pada 9 November 2021.

18

Anda mungkin juga menyukai