Paper HAM
Paper HAM
NIM : 210710101196
KELAS : HAM H
ABTRAK
Hukuman mati ialah hukuman yang dianggap masyarakat sebagai hukuman sebagai aksi
balas dendam. Hukuman mati ini diperlukan untuk melindungi masyarakat yang memang
seharusnya mendapatkan hak melindungi diri sendiri ataupun mendapat serangan dari
pihak lain. Selain sebagai hak setiap masyarakat, hukuman mati digunakan untuk
mencegah adanya hal-hal kriminal yang akan terjadi di masa mendatang dan dilakukan
oleh para generasi-generasi muda saat ini. Berlakunya hukuman mati di Indonesia sudah
memiliki landasan yuridis yang kuat yaitu Kitab Undang-undang Hikum Pidana (KUHP)
Indonesia. Hukuman mati berlaku semenjak 1 Januari 1918. Dalam sebuah peradilan di
Indonesia, penjatuhan hukuman mati ialah salah satu hukuman dari beberapa hukuman
seperti hukuman denda ataupun hukum penjara. Karena hal tersebut merupakan hal yang
sudah pasti dalam sebuah peradilan maka penjatuhan hukuman mati ini harus
dilaksanakan secara bijak dan objektif. Hukuman mati dapat dilihat dari 2 sudut pandang
yang berbeda, hukum pidana dan Hak Asasi Manusia. Dalam hukum pidana diatur dalam
Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHAP) yang terdiri dari beberapa pasal. Dalam
Hak Asasi Manusia hukuman mati ini menimbulkan pro dan kontra.
Dikenal sebagai negara hukum, Indonesia memiliki banyak norma yang berlaku. Norma-norma
tersebut adalah dasar berjalannya hukuman hukuman yang salah satunya ialah hukuman mati.
Menurut data yang tercatat di Kejaksaan Agung Republik Indonesia pada tahun 2003, tuntutan
dan vonis hukuman mati menunjukkan penerapan hukuman mati dijatuhkan oleh pengadilan di
12 provinsi. Kasus yang terjadi bervariasi seperti pembunuhan, narkotika, psikotropika,
pencurian dengan kekerasan,dan di Bali 3 orang terjerat pidana mati karena bom bali.1
Arba'i, Y. A. (2012). Aku Menolak Hukuman Mati : Telaah Atas Penerapan Pidana Mati. Kepustakaan Populer
Gramedia . hal 5.