Anda di halaman 1dari 22

MENCUCI TANGAN DENGAN

ANTISEPTIK BERBASIS
ALKOHOL /HANDRUB
No. Dokumen : SOP/I/2023/Pkm.Plt/151
No. Revisi :1
SOP
Tanggal Terbit : 3 Januari 2023
Halaman : 1/2
PUSKESMAS dr. KARYADI
PLANTUNGAN NIP.197010012009041001

1. Pengertian Mencuci tangan dengan antiseptik berbasis alkohol/ handrub adalah suatu
prosedur membersihkan tangan dengan menggunakan cairan antiseptic
berbasis alkohol, sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan langkah- langkah cuci tangan
dengan antiseptic berbasis alkohol/ handrub
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 053 Tahun 2023 tentang Penerapan
Kewaspadaan Standar
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

5. Langkah – 1. Melepaskan semua perhiasan yang ada ditangan seperti: cincin, jam
langkah tangan dan gelang
2. Menuangkan 3 – 5 cc antiseptik berbasis alkohol/ handrub ke telapak
tangan.
3. Menggosokkan handrub dengan kedua telapak tangan hingga merata,
semua gerakan memutar berlawanan dengan arah jarum jam.
4. Menggosokkan punggung dan sela – sela jari tangan kiri dengan
tangan kanan dan sebaliknya.
5. Menggosokkan kedua telapak tangan dan sela – sela jari.
6. Menggosokkan jari – jari sisi dalam dari kedua tangan yang saling
mengunci.
7. Menggosokkan ibu jari kiri dengan gerakan berputar dalam
genggaman tangan kanan dan sebaliknya.
8. Menggosokkan dengan memutar ujung jari – jari tangan kanan
ditelapak tangan kiri dan sebaliknya.
6. Diagram alir

menuangkan 3 – 5 cc
antiseptik berbasis alkohol/
handrub ke telapak tangan

menggosok punggung dan menggosok handrub dengan kedua telapak


sela – sela jari tangan kiri tangan hingga merata, semua gerakan
dengan tangan kanan dan memutar berlawanan dengan arah jarum jam
sebaliknya

menggosok
jari – jari sisi menggosok ibu jari
menggosok kedua kiri dengan gerakan
telapak tangan dalam dari
kedua tangan berputar dalam
dan sela – sela jari genggaman tangan
yang saling
mengunci kanan dan sebaliknya

menggosok dengan memutar ujung


jari – jari tangan kanan ditelapak
tangan kiri dan sebaliknya

7. Unit terkait Semua unit di Puskesmas Plantungan

8. Rekam Historis Perubahan


TGL MULAI
NO. YANG DIRUBAH ISI PERUBAHAN
DIBERLAKUKAN
1. Kop Puskesmas UPTD dihilangkan 3 Januari 2023

2/2
CUCI TANGAN DENGAN
SABUN/HANDWASH
No. Dokumen : SOP/I/2023/Pkm.Plt/150
No. Revisi :1
SOP
Tanggal Terbit : 3 Januari 2023
Halaman : 1/2
PUSKESMAS dr. KARYADI
PLANTUNGAN NIP.197010012009041001

1. Pengertian Mencuci tangan dengan sabun atau handwash adalah suatu prosedur
membersihkan tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir,
sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan langkah- langkah cuci tangan
dengan sabun dan air mengalir atau handwash
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 053 Tahun 2023 tentang Penerapan
Kewaspadaan Standar
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
5. Langkah – 1. Melepaskan semua perhiasan yang ada ditangan seperti: cincin, jam
langkah tangan dan gelang
2. Membahasi tangan dengan air mengalir yang bersih.
3. Menuangkan 3–5 cc sabun cair, untuk menyabuni seluruh permukaan
tangan.
4. Menggosok kedua telapak tangan hingga merata.
5. Menggosok punggung dan sela – sela jari tangan kiri dengan tangan
kanan dan sebaliknya.
6. Menggosok kedua telapak tangan dan sela – sela jari.
7. Menggosok jari – jari sisi dalam dari kedua tangan yang saling
mengunci.
8. Menggosok ibu jari kiri dengan gerakan berputar dalam genggaman
tangan kanan dan sebaliknya.
9. Menggosok dengan memutar ujung jari – jari tangan kanan ditelapak
tangan kiri dan sebaliknya.
10. Menggosok kedua tangan dengan air mengalir.
11. Mengeringkan dengan handuk sekali pakai atau tissue towel sampai
benar – benar kering.
12. Menggunakan handuk sekali pakai atau tissue towel untuk menutup
keran dan buang ke tempat sampah dengan benar.
6. Diagram alir

Basahi tangan Menuangkan 3 – 5 cc sabun cair dan


dengan air mengalir untuk menyabuni seluruh permukaan
yang bersih tangan

Menggosok
Menggosok kedua Menggosok kedua
punggung dan sela –
telapak tangan dan telapak tangan
sela jari tangan kiri
sela – sela jari dengan tangan kanan
hingga merata
dan sebaliknya

menggosok jari – jari


sisi dalam dari kedua menggosok ibu jari kiri dengan gerakan
tangan yang saling berputar dalam genggaman tangan kanan
mengunci dan sebaliknya

membilas kedua tangan menggosok dengan memutar ujung


dengan air mengalir jari – jari tangan kanan ditelapak
tangan kiri dan sebaliknya

mengeringkan dengan Gunakan handuk sekali


handuk sekali pakai pakai atau tissue towel
atau tissue towel untuk menutup keran

7. Unit terkait 1. Semua unit di Puskesmas

8. Rekam Historis Perubahan


TGL MULAI
NO. YANG DIRUBAH ISI PERUBAHAN
DIBERLAKUKAN
1. Kop Puskesmas UPTD dihilangkan 3 Januari 2023

2/2
PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PLANTUNGAN
Jl Suratman No 21, Tirtomulyo Plantungan, Telp (0294)3652015, Kode Pos 51362
E-mail : puskesmasplantungan001@gmail.com

Plantungan, 11 Mei 2023

Nomor : 005 / 2554 /V/ 2023/ Pkm.Plt


Lampiran : -
Perihal : UNDANGAN
Kepada Yth.
Seluruh
Karyawan/Karyawati
Puskesmas Plantungan
di
Tempat

Mengharap dengan hormat kehadiran Bapak/Ibu/Saudara pada pertemuan yang


akan dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Jum’at, 12 Mei 2023

Jam : 13.00 WIB s/d selesai

Tempat : Aula Puskemas Plantungan

Acara : Sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Keterangan : - Dimohon hadir tepat waktu

- Menerapkan Protokol Kesehatan

Demikian untuk menjadi perhatian dan atas kehadirannya disampaikan terima


kasih.

Penanggungjawab Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi

Sulistianingsih, A.Md.Kep
NIP.199210012022032005
PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PLANTUNGAN
Jl Suratman No 21, Tirtomulyo Plantungan, Telp (0294)3652015, Kode Pos 51362
E-mail : puskesmasplantungan001@gmail.com

NOTULEN SOSIALISASI
NOTULEN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
PERTEMUAN
Hari, : Selasa Peserta : Seluruh Karyawan
Tanggal : 12 Mei 2022 Puskesmas Plantungan
Pukul : 13.00 WIB s/d selesai Pimpinan : Kepala Puskesmas
Tempat : Aula Puskesmas Plantungan
Plantungan
Susunan Acara 1. Pembukaan
2. Sambutan dilanjutkan pengarahan dari Kepala Puskesmas
3. Penyampaian materi
4. Diskusi dan Praktek
5. Penutup
Pembahasan Sosialisasi dibuka oleh kepala puskesmas, kemudian kepala puskesmas mengucapkan
terimakasih atas kehadiran peserta sosialisasi.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Penanggung jawab PPI :
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017,
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) adalah upaya untuk mencegah dan
meminimalkan terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung, dan masyarakat
sekitar fasilitas pelayanan Kesehatan
Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan (Health Care Associated Infections) yang
selanjutnya disingkat HAIs adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan
dirumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, dimana ketika masuk tidak ada
infeksi dan tidak dalam masa inkubasi, termasuk infeksi dalam rumah sakit tapi muncul
setelah pasien pulang, juga infeksi karena pekerjaan pada petugas rumah sakit dan tenaga
kesehatan terkait proses pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Pedoman PPI di fasilitas pelayanan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan Kesehatan, sehingga melindungi sumberdaya manusia Kesehatan,
pasien dan masyarakat dari penyakit infeksi yang terkait pelayanan Kesehatan.
Penerapan PPI:
a. Prinsip kewaspadaan standar dan berdasarkan transmisi
b. Penggunaan antimikroba secara bijak; dan
c. Bundles (sekumpulan praktik berbasis bukti sahih yang menghasilkan perbaikan
keluaran proses pelayanan kesehatan bila dilakukan secara kolektif dan konsisten)
Pelaksanaan PPI:
a) Suveilans; dan Pendidikan dan pelatihan PPI
Kewaspadaan Standar :
1. Kebersihan tangan
2. Alat pelindung diri (APD)
3. Dekontaminasi peralatan perawatan pasien
4. Kesehatan lingkungan
5. Pengelolaan limbah
6. Penatalaksanaan linen
7. Perlindungan Kesehatan petugas
8. Penempatan pasien
9. Hygiene respirasi/ etika batuk dan bersin
10. Praktik menyuntik yang aman
11. Praktik lumbal pungsi yang aman

1. Kebersihan tangan
Mencegah agar tidak terjadi infeksi, kolonisasi pada pasien dan mencegah
kontaminasi dari pasien ke lingkungan termasuk lingkungan kerja petugas.
Kebersihan tangan terdiri dari:
a. Cuci tangan
1. Sabun dan air mengalir (40-60 detik)
2. Antiseptik berbasis alcohol /Handrub (20-30 detik)
b. Kuku harus selalu bersih dan terpotong pendek
c. Tidak memakai perhiasan (ex: cincin)
Sesuai dengan Permenkes No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Kesehatan, ada 6 langkah cuci tangan yang benar
Langkah – Langkah cuci tangan dengan sabun dan air mengalir/ handwash:
1. Melepaskan semua perhiasan yang ada ditangan seperti: cincin, jam tangan
dan gelang
2. Membahasi tangan dengan air mengalir yang bersih.
3. Menuangkan 3–5 cc sabun cair, untuk menyabuni seluruh permukaan tangan.
4. Menggosok kedua telapak tangan hingga merata.
5. Menggosok punggung dan sela – sela jari tangan kiri dengan tangan kanan
dan sebaliknya.
6. Menggosok kedua telapak tangan dan sela – sela jari.
7. Menggosok jari – jari sisi dalam dari kedua tangan yang saling mengunci.
8. Menggosok ibu jari kiri dengan gerakan berputar dalam genggaman tangan
kanan dan sebaliknya.
9. Menggosok dengan memutar ujung jari – jari tangan kanan ditelapak tangan
kiri dan sebaliknya.
10. Menggosok kedua tangan dengan air mengalir.
11. Mengeringkan dengan handuk sekali pakai atau tissue towel sampai benar –
benar kering.
Menggunakan handuk sekali pakai atau tissue towel untuk menutup keran dan
buang ke tempat sampah dengan benar.
Langkah- Langkah cuci tangan dengan cairan berbasis alcohol/ handrub:
1. Melepaskan semua perhiasan yang ada ditangan seperti: cincin, jam tangan
dan gelang
2. Menuangkan 3 – 5 cc antiseptik berbasis alkohol/ handrub ke telapak tangan.
3. Menggosokkan handrub dengan kedua telapak tangan hingga merata, semua
gerakan memutar berlawanan dengan arah jarum jam.
4. Menggosokkan punggung dan sela – sela jari tangan kiri dengan tangan kanan
dan sebaliknya.
5. Menggosokkan kedua telapak tangan dan sela – sela jari.
6. Menggosokkan jari – jari sisi dalam dari kedua tangan yang saling mengunci.
7. Menggosokkan ibu jari kiri dengan gerakan berputar dalam genggaman
tangan kanan dan sebaliknya.
Menggosokkan dengan memutar ujung jari – jari tangan kanan ditelapak tangan
kiri dan sebaliknya.
Indikasi kebersihan tangan:
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum melakukan tindakan aseptic
3. Setelah kontak dengan darah dan cairan tubuh
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien

2. Alat Pelindung Diri (APD)


a. Alat pelindung diri adalah pakaian khusus atau peralatan yang di pakai petugas
untuk memproteksi diri dari bahaya fisik, kimia, biologi/bahan infeksius.
b. APD terdiri dari sarung tangan, masker/Respirator Partikulat, pelindung mata
(goggle), perisai/pelindung wajah, kap penutup kepala, gaun pelindung/apron,
sandal/sepatu tertutup (Sepatu Boot).
c. Tujuan Pemakaian APD adalah melindungi kulit dan membrane mukosa dari
resiko pajanan darah, cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan
selaput lendir dari pasien ke petugas dan sebaliknya.
d. Indikasi penggunaan APD adalah jika melakukan tindakan yang memungkinkan
tubuh atau membran mukosa terkena atau terpercik darah atau cairan tubuh
atau kemungkinan pasien terkontaminasi dari petugas.
e. Melepas APD segera dilakukan jika tindakan sudah selesai di lakukan.
f. Tidak dibenarkan menggantung masker di leher, memakai sarung tangan sambil
menulis dan menyentuh permukaan lingkungan.
1) Jenis- jenis APD
a) Sarung tangan
Terdapat 3 jenis sarung tangan
- Sarung tangan bedah (steril), dipakai sewaktu melakukan tindakan
invasif atau pembedahan.
- Sarung tangan pemeriksaan (bersih), dipakai untuk melindungi petugas
pemberi pelayanan kesehatan sewaktu melakukan pemeriksaan atau
pekerjaan rutin
- Sarung tangan rumah tangga, dipakai sewaktu memproses peralatan,
menangani bahan-bahan terkontaminasi, dan sewaktu membersihkan
permukaan yang terkontaminasi.
b) Masker
Terdapat masker:
- Masker bedah, untuk tindakan bedah atau mencegah penularan melalui
droplet.
- Masker respiratorik, untuk mencegah penularan melalui airbone
- Masker rumah tangga, digunakan di bagian gizi atau dapur

Cara memakai masker:

- Memegang pada bagian tali (kaitkan pada telinga jika menggunakan


kaitan tali karet atau simpulkan tali di belakang kepala jika menggunakan
tali lepas).
- Eratkan tali kedua pada bagian tengah kepala atau leher.
- Tekan klip tipis fleksibel (jika ada) sesuai lekuk tulang hidung dengan
kedua ujung jari tengah atau telunjuk.
- Membetulkan agar masker melekat erat pada wajah dan di bawah
dagu dengan baik.
- Periksa ulang untuk memastikan bahwa masker telah melekat dengan
benar.
c) Gaun pelindung
Jenis- jenis gaun pelindung
1) Gaun pelindung tidak kedap air
2) Gaun pelindung kedap air
3) Gaun steril
4) Gaun non steril
Indikasi penggunaan gaun pelindung
Tindakan atau penanganan alat yang memungkinkan pencemaran atau
kontaminasi pada pakaian petugas, seperti:
1. Membersihkan luka
2. Tindakan drainase
3. Menuangkan cairan terkontaminasi kedalam lubang pembuangan atau
WC/toilet
4. Menangani pasien perdarahan massif
5. Tindakan bedah
6. Perawatan gigi
d) Google dan perisai wajah
Tujuannya melindungi mata dan wajah dari percikan darah, cairan tubuh,
sekresi dan eksresi
Indikasi :
Pada saat tindakan operasi, pertolongan persalinan dan tindakan
persalinan, tindakan perawatan gigi dan mulut, pencampuran B3 cair,
pemulasaraan jenazah, penanganan linen terkontaminasidi laundry, di
ruang dekontaminasi CSSD
e) Sepatu pelindung
Tujuan pemakaian sepatu pelindung adalah melindung kaki petugas dari
tumpahan/percikan darah atau cairan tubuh lainnya dan mencegah dari
kemungkinan tusukan benda tajam atau kejatuhan alat kesehatan, sepatu
tidak boleh berlubang agar berfungsi optimal.
Jenis sepatu pelindung seperti sepatu boot atau sepatu yang menutup
seluruh permukaan kaki.
Indikasinya:
1) Pemulasaran jenazah
2) Penanganan limbah
3) Tindakan operasi
4) Pertolongan dan Tindakan persalinan
5) Penanganan linen
6) Pencucian peralatan di ruang gizi
7) Ruang dekontaminasi CSSD
f) Topi pelindung
Tujuan pemakaian topi pelindung adalah untuk mencegah jatuhnya
mikroorganisme yang ada di rambut dan kulit kepala petugas terhadap alat-
alat/daerah steril atau membran mukosa pasien dan juga sebaliknya untuk
melindungi kepala/rambut petugas dari percikan darah atau cairan tubuh dari
pasien
Indikasinya untuk : Tindakan operasi, Pertolongan dan tindakan persalinan,
Tindakan insersi CVL, Intubasi Trachea, Penghisapan lendir massive,
Pembersihan peralatan kesehatan
Langkah- Langkah pelepasan APD:
1) Lepaskan sepasang sarung tangan
2) Lakukan kebersihan tangan
3) Lepaskan apron
4) Lepaskan perisai wajah (goggle)
5) Lepaskan gaun bagian luar
6) Lepaskan penutup kepala
7) Lepaskan masker
8) Lepaskan pelindung kaki
9) Lakukan kebersihan tangan

3. Dekontaminasi Peralatan Perawatan Pasien


a. Kritikal
Bahan dan praktik ini berkaitan dengan jaringan steril atau sistem darah
sehingga merupakan risiko infeksi tingkat tertinggi. Kegagalan
manajemen sterilisasi dapat mengakibatkan infeksi yang serius dan fatal.
b. Semikritikal
Bahan dan praktik ini merupakan terpenting kedua setelah kritikal yang
berkaitan dengan mukosa dan area kecil di kulit yang lecet.Pengelola perlu
mengetahui dan memiliki keterampilan dalam penanganan peralatan invasif,
pemrosesan alat, Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT), pemakaian sarung tangan
bagi petugas yang menyentuh mukosa atau kulit tidak utuh.
c. Non- Kritikal
Pengelolaan peralatan/ bahan dan praktik yang berhubungan dengan kulit utuh
yang merupakan risiko terendah. Walaupun demikian, pengelolaan yang buruk
pada bahan dan peralatan non-kritikal akan dapat menghabiskan sumber daya
dengan manfaat yang terbatas (contohnya sarung tangan steril digunakan untuk
setiap kali memegang tempat sampah atau memindahkan sampah).

4. Pengendalian Lingkungan
Pengendalian lingkungan di fasilitas pelayanan kesehatan, antara lain berupa upaya
perbaikan kualitas udara, kualitas air, dan permukaan lingkungan, serta desain dan
konstruksi bangunan, dilakukan untuk mencegah transmisi mikroorganisme kepada
pasien, petugas dan pengunjung.

• KUALITAS UDARA >> Tidak dianjurkan melakukan fogging dan sinar


ultraviolet untuk kebersihan udara, kecuali dry mist dengan H2O2 dan
penggunaan sinar UV untuk terminal dekontaminasi ruangan pasien dengan
infeksi yang ditransmisikan melalui air borne.
• KUALITAS AIR >> Seluruh persyaratan kualitas air bersih harus dipenuhi baik
menyangkut bau, rasa, warna dan susunan kimianya termasuk debitnya sesuai
ketentuan peraturan perundangan mengenai syarat-syarat dan pengawasan
kualitas air minum dan mengenai persyaratan kualitas air minum.
• PERMUKAAN LINGKUNGAN >> Seluruh pemukaan lingkungan datar,
bebas debu, bebas sampah, bebas serangga (semut, kecoa, lalat, nyamuk) dan
binatang pengganggu (kucing, anjing dan tikus) dan harus dibersihkan secara
terus menerus.
• DESAIN DAN KONSTRUKSI BANGUNAN >> Desain harus mencerminkan
kaidah PPI yang mengacu pada pedoman PPI secara efektif dan tepat guna.

5. Pengelolaan Limbah
a. Limbah infeksius: Limbah yang terkontaminasi darah dan cairan tubuh
masukkan kedalam kantong plastik berwarna kuning.
b. Limbah non-infeksius: Limbah yang tidak terkontaminasi darah dan cairan
tubuh, masukkan ke dalam kantong plastik berwarna hitam.
c. Limbah benda tajam: Limbah yang memiliki permukaan tajam, masukkan
kedalam wadah tahan tusuk dan air.
d. Limbah cair segera dibuang ke tempat pembuangan/pojok limbah cair
(spoelhoek).

Pengolahan Limbah
- Limbah infeksius dimusnahkan dengan insenerator.
- Limbah non-infeksius dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA).
- Limbah benda tajam dimusnahkan dengan insenerator.
- Limbah cair dibuang ke spoelhoek.
- Limbah feces, urin, darah dibuang ke tempat pembuangan/pojok
limbah (spoelhoek).

Wadah tempat penampungan sementara limbah infeksius berlambang


biohazard, dengan ketentuan:
1) Harus tertutup
2) Mudah dibuka dengan menggunakan pedal kaki
3) Bersih dan dicuci/ dibersihkan setiap hari
4) Terbuat dari bahan yang kuat, ringan dan tidak berkarat
5) Jarak antar wadah limbah 10-20 meter, diletakkan di ruang tindakan dan tidak
boleh di bawah tempat tidur pasien
6) Ikat kantong plastik limbah jika sudah terisi ¾ penuh
- Pengangkutan limbah harus menggunakan troli khusus yang kuat, tertutup
dan mudah dibersihkan, tidak boleh tercecer, petugas menggunakan APD
ketika mengangkut limbah.
- Tempat Penampungan Sementara (TPS) limbah sebelum dibawa ke tempat
penampungan akhir pembuangan
- Tempatkan limbah dalam kantong plastik dan ikat dengan kuat.
- Beri label pada kantong plastik limbah
- Setiap hari limbah diangkat dari TPS minimal 2 kali sehari.
- Mengangkut limbah harus menggunakan kereta dorong khusus.
- Kereta dorong harus kuat, mudah dibersihkan, tertutup limbah tidak boleh
ada yang tercecer.
- Gunakan APD ketika menangani limbah.
- TPS harus di area terbuka, terjangkau oleh kendaraan, aman dan selalu
dijaga kebersihannya dan kondisi kering.
Penanganan Limbah Benda Tajam/ Pecahan Kaca :
- Jangan menekuk atau mematahkan benda tajam.
- Jangan meletakkan limbah benda tajam sembarang tempat.
- Segera buang limbah benda tajam ke wadah yang tersedia tahan tusuk dan
tahan air dan tidak bisa dibuka lagi.
- Selalu buang sendiri oleh si pemakai.
- Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai (recapping).
- Wadah benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan.
- Bila menangani limbah pecahan kaca gunakan sarung tangan rumah tangga.

Wadah Penampung Limbah Benda Tajam


- Tahan bocor dan tahan tusukan
- Harus mempunyai pegangan yang dapat dijinjing dengan satu tangan
- Mempunyai penutup yang tidak dapat dibuka lagi
- Bentuknya dirancang agar dapat digunakan dengan satu tangan
- Ditutup dan diganti setelah ¾ bagian terisi dengan limbah
- Ditangani bersama limbah medis

Pembuangan benda tajam :


- Wadah benda tajam merupakan limbah medis dan harus dimasukkan ke dalam
kantong medis sebelum insinerasi
- Idealnya semua benda tajam dapat diinsinerasi, tetapi bila tidak mungkin dapat
dikuburkan dan dikapurisasi bersama limbah lain.
Lain-Lain -
Rencana
1. Tindak Dilakukan monitoring/ evaluasi kepada seluruh petugas dalam penerapan pencegahan
Lanjut dan pengendalian infeksi
2. Diharapkan setiap pengunjung (pasien) yang datang, diharuskan untuk melakukan cuci
tangan terlebih dahulu sebelum memasuki gedung puskesmas.
Penutup Prememori
DOKUMENTASI KEGIATAN
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DOKUMENTASI EDUKASI KE PASIEN/ PENGUNJUNG

Anda mungkin juga menyukai