Anda di halaman 1dari 1

Nama : Cahyo Aji

NIM : 193141156
Mata Kuliah : Metodologi Studi Islam

METODE PEMAHAMAN ISLAM


Ali Syari’ati mengatakan ada berbagai cara untuk memahami islam, salah satunya
dengan mengenal Allah dan membandingkan-Nya dengan tuhan-tuhan agama lain. Cara lain
adalah dengan mempelajari kitab Al-Qur’an dan membandingkannya dengan kitab-kitab
lainnya. Cara lainnya yaitu dengan mempelajari kepribadian rasul Islam dan
membandingkannya dengan para tokoh-tokoh besar dalam sejarah. Dan ada satu cara lagi,
yaitu mempelajari tokoh-tokoh islam terkemuka dan membandingkannya dengan tokoh-tokoh
utama agama lain. Seluruh cara yang ditawarkan oleh Ali Syari’ati adalah mengunakan cara
perbandingan (komparasi) sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan yang terdapat
diantara berbagai hal yang dibandingkan itu.
Ada dua macam metode pemahaman islam dilakukan dengan beberapa dan yang sering di
pakai dan di percaya adalah metode perbandingan ( komparasi ) dan metode sintesis.
1. Metode perbandingan : metode yang membandingkan seluruh aspek yang ada di
agama lain seperti tuhan, kitab, nabi.
2. Metode Sintesis : Metode sintesis adalah suatu cara memahami islam yang
memadukan antara metode ilmiah dengan segala cirinya yang rasional,obejktif,kritis
dan seterusnya dengan metode teologis normatif.

Metode ilmiah digunakan untuk memahami islam yang tampak dalam kenyataan
historis,empiris dan sosiologis.Sedangkan metode teologis normatif digunakan untuk
memahami islam yang terkandung dalam kitab suci.Melalui metode teologis normative ini
seseorang memulainya dan menyakini islam sebagai agama yang mutlak benar.Hal ini
didasarkan pada alasan,karena agama berasal dari tuhan dan apa yang berasal dari tuhan
mutlak benar,maka agamapun mutlak benar.Setelah itu dilanjutkan dengan melihat agama
sebagaimana norma ajaran yang berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan manusia yang
secara keseluruhan diyakini amat ideal.
Melalui metode teologis normatif yang tergolong tua usianya ini dapat dihasilkan
keyakinan dan kecintaan yang kuat,kokoh dan militant pada islam,sedangkan metode ilmiah
yang dinillai sebagai tergolong muda usianya ini dapat dihasilkan kemmapuan menerapkan
islam yang diyakini dan dicintainya itu dalam kenyataan hidup serta memberi jawaban
terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi manusia.
Metode-metode yang digunakan untuk memahami islam itu suatu saat mungkin
dipandang tidak cukup lagi,sehingga diperlukan pendekatan baru yang harus terus digali oleh
para pembaru.

Anda mungkin juga menyukai