Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

DINAS KESEHATAN DAN KB

KAK UPTD PUSKESMAS OMBEN

(KERANGKA ACUAN KEGIATAN)


POSYANDU LANSIA
PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG
DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
UPTD PUSKESMAS OMBEN
Jl. TrunojoyoNo. 32 Kec Omben 69291 Sampang TELP. (0323) 781153–781118
Website : http//:pkm-omben.sampangkab.go.id Email : puskesmasomben@gmail.com
SAMPANG ( 69291 )

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


EDUKASI LANSIA DAN LANSIA RISIKO TINGGI OLEH TENAGA
KESEHATAN PUSKESMAS
PUSKESMAS OMBEN TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
Keadaan masyarakat Indonesia yang beragam sangat dipengaruhi oleh
perkembangan masyarakat dari usia dini. Pemerintah telah memperhatikan kelangsungan
perkembangan usia dini ini dengan mengoptimalkan berbagai bentuk pengembangan di
usia muda, seperti peningkatan mutu pendidikan, pengembangan pola-pola intelektual,
pola pendidikan moral dan banyak aspek lainnya. Hal ini tentu saja menggembirakan,
meskipun tidak bisa menjadi jaminan bahwa upaya tersebut dapat meningkatkan kualitas
generasi selanjutnya.
Lansia sering dianggap sebagai golongan yang lemah, tetapi sesungguhnya lansia
memiliki peran yang berarti bagi asyarakat. Lansia memiliki peranan moral yang lebih
bagus untuk generasi dibawahnya . Lansia memiliki semacam gairah yang tinggi karena
secara alami, manusia akan cenderung memanfaatkan masa-masa akhirnya secara
optimal untuk melakukan pewarisan nilai dan norma. Hal ini justru mempengaruhi kita
untuk membina moral anak-anak.
Masa lanjut usia adalah masa dimana individu dapat merasakan kesatuan,
integritas, dan refleksi dari kehidupannya. Jika tidak, ini akan menimbulkan
ketimpangan dan bahkan dapat mengakibatkan patologis, semacam penyakit
kejiwaan(Latifah, 2010). Jika ini terjadi maka keadaan masyarakat juga terganggu,
dimana lansia sebagai penguat transformator nilai dan norma berkurang, baik secara
kualitas dan kuantitas. Banyak contoh yang terjadi di masyarakat kita, dimana lansia
berlaku yang kurang sopan atau bahkan kurang beradab sehingga secaratidak langsung
akan mengganggu ketentraman kehidupan bermasyarakat. Lansia di Indonesia, menurut
Depkomindo 2010, pada tahun 2008 berjumlah 23 juta orang, sedangkan lansia yang
terlantar mencapai 1,7 juta sampai 2 juta orang.
Wujud dari usaha pemerintah ini adalah dicanangkan pelayanan bagi lansia
melalui beberapa jenjang yaitu pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat adalah
Posyandu Lansia. Pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah Puskesmas, dan
pelayanan tingkat lanjutan adalah Rumah Sakit. Dengan demikian, posyandu lansia
sangat kita perlukan, dimana posyandu lansia ini dapat membantu lansia sesuai dengan
kebutuhannya dan pada lingkungan yang tepat, sehingga para lansia tidak merasa lagi
terabaikan didalam masyarakat.
II. LATAR BELAKANG
Keadaan masyarakat Indonesia yang beragam sangat dipengaruhi oleh
perkembangan masyarakat dari usia dini. Pemerintah telah memperhatikan kelangsungan
perkembangan usia dini ini dengan mengoptimalkan berbagai bentuk pengembangan di
usia muda, seperti peningkatan mutu pendidikan, pengembangan pola-pola intelektual,
pola pendidikan moral dan banyak aspek lainnya. Hal ini tentu saja menggembirakan,
meskipun tidak bisa menjadi jaminan bahwa upaya tersebut dapat meningkatkan kualitas
generasi selanjutnya.
Lansia sering dianggap sebagai golongan yang lemah, tetapi sesungguhnya lansia
memiliki peran yang berarti bagi asyarakat. Lansia memiliki peranan moral yang lebih
bagus untuk generasi dibawahnya . Lansia memiliki semacam gairah yang tinggi karena
secara alami, manusia akan cenderung memanfaatkan masa-masa akhirnya secara
optimal untuk melakukan pewarisan nilai dan norma. Hal ini justru mempengaruhi kita
untuk membina moral anak-anak.
Masa lanjut usia adalah masa dimana individu dapat merasakan kesatuan,
integritas, dan refleksi dari kehidupannya. Jika tidak, ini akan menimbulkan
ketimpangan dan bahkan dapat mengakibatkan patologis, semacam penyakit
kejiwaan(Latifah, 2010). Jika ini terjadi maka keadaan masyarakat juga terganggu,
dimana lansia sebagai penguat transformator nilai dan norma berkurang, baik secara
kualitas dan kuantitas. Banyak contoh yang terjadi di masyarakat kita, dimana lansia
berlaku yang kurang sopan atau bahkan kurang beradab sehingga secaratidak langsung
akan mengganggu ketentraman kehidupan bermasyarakat. Lansia di Indonesia, menurut
Depkomindo 2010, pada tahun 2008 berjumlah 23 juta orang, sedangkan lansia yang
terlantar mencapai 1,7 juta sampai 2 juta orang.
Wujud dari usaha pemerintah ini adalah dicanangkan pelayanan bagi lansia
melalui beberapa jenjang yaitu pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat adalah
Posyandu Lansia. Pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah Puskesmas, dan
pelayanan tingkat lanjutan adalah Rumah Sakit. Dengan demikian, posyandu lansia
sangat kita perlukan, dimana posyandu lansia ini dapat membantu lansia sesuai dengan
kebutuhannya dan pada lingkungan yang tepat, sehingga para lansia tidak merasa lagi
terabaikan didalam masyarakat.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan angka harapan hidup usia lanjut
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan jenis dan jangkauan pelayanan kesehatan usia lanjut.
b. Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu pelayanan usia lanjut.
c. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan lansia.Tercapainya cakupan pelayanan
kesehatan lansia diseluruh wilayah kerja Puskesmas Omben baik di dalam gedung
maupun di luar gedung.
d. Terselenggaranya posyandu lansia secara merata di wilayah kerja Puskesmas omben.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Posyandu lansia a. Pendaftaran : mengisi daftar hadir
b. Pengukuran Tinggi Badan, Berat Badan, Tekanan
Darah, dan Pemeriksaan Kesehatan bagi pralansia,
lansia dan lansia risti.
c. Pemberian obat bagi parlansia dan lansia yang
sakit
d. Pencatatan di buku register posyandu lansia
e. Pemberian PMT bagi lansia
f. Pemberian penyuluhan tentang kesehatan.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Lintas
Kegiatan Pelaksana Lintas Sektor
No. Program Ket
Pokok Program ARU Terkait
Terkait
1. Posyandu  Menyusun  Promkes  Kader Sumber
lansia rencana  KIA  Kades pembiayaan
kegiatan  Toga BOK
 Menentukan  Toma
jadwal  Bidan desa
pelaksanaan
dan tempat
pelaksanaan
 Menyiapkan
kohort/register
lansia
 Menyiapkan
format
pencatatan
hasil kegiatan
VI. SASARAN
No. Kegiatan Pokok Sasaran
1. Posyandu lansia  Pralansia (45-59 tahun),
Lansia (≥ 60 tahun) dan
Lansia Risti (≥ 70 tahun)

VII. JADWAL KEGIATAN


Tahun 2023
No
Kegiatan

Sept
Mar

Nop
Apr
.

Okt
Mei
Feb

Jun

Ags
Jan

Des
Jul
1. Posyandu lansia √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

VIII.EVALUASI PELAKSANA KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh masing-masing bina wilayah dan
langsung dilaporkan ke koordinator program menggunakan format yang telah ditentukan.

IX.PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dilakukan pada saat melakukan kegiatan, sedangkan untuk pelaporan
dilakukan setiap akhir bulan dan dikumpulkan melalui SP2TP untuk pelaporan ke Dinas
Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sampang.

Sampang, Maret 2023


Koordinator ARU

Devi Ekawati HF
-

Anda mungkin juga menyukai