Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

SURVEI AKREDITASI PUSKESMAS


TAHUN 2019

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari


pembangunan nasional, tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan
adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan
mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional diselenggarakan
berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu.
Puskesmas merupakan garda depan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan
dasar. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang ”Pusat
Kesehatan Masyarakat”, merupakan landasan hukum dalam  penyelenggaraan
Puskesmas. Puskesmas yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya.
Agar Puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal perlu
dikelola dengan baik,  baik kinerja pelayanan, proses pelayanan, maupun
sumber daya yang digunakan. Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan
yang aman dan bermutu, serta dapat menjawab kebutuhan mereka, oleh
karena itu upaya peningkatan mutu, manajemen risiko dan keselamatan
pasien  perlu diterapkan dalam pengelolaan Puskesmas dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang komprehensif kepada masyarakat melalui upaya
pemberdayaan masyarakat dan swasta.
Untuk menjamin bahwa perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan
penerapan manajemen risiko dilaksanakan secara berkesinambungan di
Puskesmas, maka perlu dilakukan  penilaian oleh pihak eksternal dengan

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Survey Akreditasi 2019 Page 1


menggunakan standar yang ditetapkan yaitu melalui mekanisme akreditasi.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Pasal 39 ayat (1) juga
mewajibkan Puskesmas untuk diakreditasi secara berkala paling sedikit tiga
tahun sekali, demikian juga akreditasi merupakan salah satu persyaratan
kredensial sebagai fasilitas  pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
bekerjasama dengan BPJS, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan
Kesehatan Nasional Pasal 6 ayat (2).
Akreditasi Puskesmas adalah Upaya perbaikan secara berkala dan
berkesinambungan terhadap pelayanan kesehatan yang tersedia di puskesmas,
tidak semata menjadi syarat untuk memperolah dana kapitasi JKN namun
benar-benar hartus menjadi suatu niat yang tulus dari dari seluruh stakeholder
dari pusat sampai pelosok daerah untuk memberi pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Melalui proses akriditasi Puskesmas ini diharapkan Puskesmas
mampu menjalankan fungsinya dengan maksimal sebagai unit terdepan
pelayanan kesehatan yang di butuhkan oleh masyarakat.
Tujuan utama akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan peningkatan
mutu, kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem
manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan
dan program, serta penerapan manajemen risiko, dan bukan sekedar penilaian
untuk mendapatkan sertifikat akreditasi.Pendekatan yang dipakai dalam
akreditasi Puskesmas adalah keselamatan dan hak  pasien dan keluarga,
dengan tetap memperhatikan hak petugas. Prinsip ini ditegakkan sebagai
upaya meningkatkan kualitas dan keselamatan pelayanan.
Selain itu, prinsip dan dasar yang ditetapkan dalam Sistem Kesehatan
Nasional 2009 yang menggarisbawahi soal hak asasi manusia dan responsif
gender, juga dipakai dalam standar akreditasi Puskesmas ini untuk menjamin
bahwa semua pasien mendapatkan pelayanan dan informasi yang sebaik-
baiknya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien, tanpa memandang
golongan sosial, ekonomi, pendidikan, jenis kelamin, ras, maupun suku.
Akreditasi Puskesmas menilai tiga kelompok pelayanan di Puskesmas, yaitu
kelompok administrasi manajemen, kelompok Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM), dan kelompok Upaya Kesehatan Perorangan atau Pelayanan Kesehatan.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Survey Akreditasi 2019 Page 2


B. Dasar Hukum
Adapun dasar Hukum dari Kegiatan ini adalah :
1. UU RI No.25 tahun 2019 tentang Pelayanan Publik
2. UU RI No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3. UU RI No.23 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
4. Permenkes No.71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN
5. Permenkes No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
6. Permenkes No.46 Tahun 2015 Tentang Akriditasi Puskesmas,
7. Kepmenkes HK.02.02/52/2015 tentang Renstra Kemenkes 2015 – 2019

C. Maksud dan tujuan


1. Maksud
Maksud dari pada Kegiatan Survei Akreditasi Puskesmas adalah
untuk menjamin perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan
penerapan manajemen risiko yang dilaksanakan secara
berkesinambungan di Puskesmas,

2. Tujuan
Tujuan utama akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan
peningkatan mutu, kinerja melalui perbaikan yang
berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem manajemen
mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan dan program, serta
penerapan manajemen risiko.

D. Sasaran Kegiatan
Pimpinan Puskesmas dan Karyawan dan karyawati di Puskesmas Taar,
Ngadi, Tubyal Kur dan Tam Ngurhir Kota Tual
E. Kegiatan
Adapun kegitan persiapan Akriditasi Puskesmas terdiri dari :
 Survei Puskesmas
 Penilaian Dokumen Aministrasi
 Penilaan Upaya Kesehatan Masyarakat

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Survey Akreditasi 2019 Page 3


 Penilaian Upaya Kesehatan Perorangan
 Penilaian Akriditasi

F. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk :
 Kunjungan Lapangan
 Pemeriksaan Dokumen/Kaji Dokumen
 Wawancara
G. Waktu dan tempat
Kegiatan Survei Akriditasi akan dilakukan sesuai dengan usulan dari Tim
pendamping akriditasi pada bulan Oktober dan November 2019 bertempat di
Puskesmas Taar, Ngadi, Tubyal Kur dan Tam Ngurhir Kota Tual.

Matriks Kegiatan Persiapan Akreditasi dan Survei Puskesmas 2019

Kegiatan / Bulan Ket


No
Uraian Kegiatan
Me
Jan Peb Mar Apr Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
i
Workshop Pemahaman
1
Standar dan Instrumen
Lokakarya Mini Lintas
2
Sektor
Penggalangan
3
Komitmen
Pendampingan Self
Assessment dan
4
Penyusunan POA
Akreditasi
Pendampingan
5
Penyusunan Dokumen
Survei Akreditasi
6
Puskesmas
Pendampingan
7
Penilaian Pasca Survei
8

H. Tenaga ahli / Nara sumber

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Survey Akreditasi 2019 Page 4


Tenaga Ahli/Narasumber dalam kegiatan Persiapan Akriditasi
Puskesmas ini terdiri dari
a. Tenaga Ahli dari Kementrian Kesehatan RI
b. Tim Akreditasi Independen
c. Tenaga Ahli dari Dinas Kesehatan Provinsi
d. Tim Pendamping

I. Sumber Dana

Kegiatan ini dibebankan pada APBN Non DAK Dinas Kesehatan Kota
Tual Tahun Anggaran 2019

J. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) ini disampaikan untuk
dijadikan bahan pertimbangan serta mendapat respon positif demi
tercapainya tujuan yang diharapkan.

Tual, 01 Februari 2018


Mengetahui
Kepala Dinas Kesehatan Kepala Bidang Pelayanan
Kota Tual Kesehatan

dr. Betty Zoebaedah Soleman Rumra, A. Md. KL


Pembina Utama Muda NIP : 19690310 199603 1 005
NIP : 19601318 198901 3 001

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Survey Akreditasi 2019 Page 5


WORKSHOP TEKNIS KESELAMATAN PASIEN
TAHUN 2019

A. Latar Belakang

Dalam memberikan pelayanan kesehatan keselamatan menjadi hal penting


baik untuk pasien maupun petugas kesehatan.Upaya meningkatkan
keselamatan dapat dilakukan melalui prinsip manajemen resiko dan
menghindari cedera pada pasien akibat pelayanan yang diberikan.
Mengurangi resiko cedera, infeksi, atau bahaya lain terkait pelayananan
kesehatan dapat dilakukan oleh Puskesmas dengan mengimplementasikan
standar-standar mutu yang terkait dengan keselamatan dan manajemen
resiko. Oleh karena itu untuk meningkatkan pemahaman petugas
Puskesmas di Kota Tual tentang keselamtan Pasien dan manajemen Resiko
diadakan kegiatan Workshop Teknis Keselamatan Pasien.

Program mutu dan keselamat pasien merupakan programa yang wajib direncanakan ,
dilaksanakan dan dimonitor ,dievaluasi dan ditindaklanjuti oleh seluruh jajaran yang ada
di puskesmas kepala puskesmas penanggungjawab pelayanan klinis ,penanggungjawab
pelayanan UKM dan seluruh karyawan di Puskesmas .

Oleh karena itu perlu di lakukan Workshop Teknis Keselamatan Pasien,yang


menjadi acuhan dalam pelaksanaan pelayanan keselamatan pasien di unit kerja baik
untuk pelayanan administrasi manajemen , penyelenggaan UKM dan pelayanan klinis
untuk dilaksanakan di puskesmas 2018.Mutu dan keselamatan pasien sebenarnya
sudah tertanam dalam kegiatan pekerjaan sehari-hari dari tenaga kesehatan
profesional dan staf lainnya.Pada waktu dokter dan perawat menilai
kebutuhan pasie dan memberikan asuhan, hal ini dapat membantu mereka
memahami bagaimana perbaikan dapat benar-benar membantu pasien dan
mengurangi resiko.

B. Dasar Hukum
Adapun dasar Hukum dari Kegiatan ini adalah :
1. UU RI No.25 tahun 2019 tentang Pelayanan Publik

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Survey Akreditasi 2019 Page 6


2. UU RI No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3. UU RI No.23 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
4. Permenkes No.71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN
5. Permenkes No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
6. Permenkes No.46 Tahun 2015 Tentang Akriditasi Puskesmas,
7. Kepmenkes HK.02.02/52/2015 tentang Renstra Kemenkes 2015 –
2019

C. Maksud dan tujuan


1. Maksud
Maksud dari pada Kegiatan Workshop Teknis Keselamatan Pasien
adalah untuk menjamin perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan
penerapan manajemen risiko yang dilaksanakan secara
berkesinambungan di Puskesmas,
2. Tujuan
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan petugas Puskesmas dapat
memahami :
1. Peserta diharapkan dapat merencanakan program peningkatan
mutu dan program keselamatan pasien.
2. Peserta dapat merancang proses-proses klinis baru dan proses
manajerial dengan benar
3. Dapat mengukur apakah proses berjalan baik melalui
pengumpulan data
4. Peserta dapat menerapkan dan melanjutkan perubahan yang dapat
menghasilkan perbaikan.

D. Sasaran Kegiatan
Pimpinan Puskesmas dan Karyanan dan karyawati di Puskesmas Ohoitahit,
Warkar, Mangur dan Tayando Yamtel
.
E. Materi Kegiatan

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Survey Akreditasi 2019 Page 7


Pada dasarnya Materi kegiatan Workshop Teknis Keselamatan Pasien ini
terdiri dari :
1. Meningkatkan mutu kepemimpinan dan perencanaan keselamatan pasien
2. Rancangan proses klinis dan manajerial.
3. Pemilihan indikator dan pengumpulan data
4. Validasi dan analisis dari data penilaian
5. Mempertahankan peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang tercapai

F. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk :
 Ceramah
 Diskusi
 Tanya jawab
 Curah pendapat
 Praktek lapangan

G. Waktu dan tempat


Kegiatan Workshop Teknis Keselamatan Pasien akan dilakukan sesuai
dengan usulan dari Tim pendamping persiapan akreditasi pada bulan Maret
dan April bertempat di Dinas Kesehatan Kota Tual

H. Tenaga ahli / Nara sumber


Tenaga Ahli/Narasumber dalam kegiatan Workshop Teknis Keselamatan
Pasien ini terdiri dari :
a. Tenaga Ahli dari Kementrian Kesehatan RI
b. Tim Akriditasi Independen
c. Tenaga Ahli dari Dinas Kesehatan Provinsi
d. Tim Pendamping

I. Sumber Dana
Kegiatan ini dibebankan pada APBN Non DAK Dinas Kesehatan Kota Tual
Tahun Anggaran 2019 dengan jumlah Biaya Sebesar Rp.120.000.000

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Survey Akreditasi 2019 Page 8


J. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) ini disampaikan untuk
dijadikan bahan pertimbangan serta mendapat resppon positif demi
tercapainya tujuan yang diharapkan.

Tual, Maret 2018


Mengetahui
Kepala Dinas Kesehatan Kepala Bidang Pelayanan
Kota Tual Kesehatan

dr. Betty Zoebaedah Soleman Rumra, A. Md. KL


Pembina Utama Muda NIP : 19690310 199603 1 005
NIP : 19601318 198901 3 001

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Survey Akreditasi 2019 Page 9

Anda mungkin juga menyukai