Bab Ii
Bab Ii
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Konseptual
sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ciri atau karakteristik atau
gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan
Menurut Gunawan, karakter adalah keadaan asli yang ada dalam diri
sehari-hari.
1
Ibid., 2
2
Muchlas Samami, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2016), 43.
3
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, (Bandung: Alfabeta, 2014), 3.
5
6
1. Lingkungan
kuat bagi individu. Setiap perilaku dan sugesti yang diberikan sedikit banyak
2. Kegiatan sehari-hari
Setiap kegiatan yang dilakukan secara teratur akan menjadi kebiasaan dan
tersebut sebagai contoh nyata bahwa sikap dan gaya keseharian bisa
3. Keturunan
4. Perasaan
Peran perasaan atau emosi pada pembentukan karakter sangat kuat karena
faktor tersebut berasal dari diri sendiri. Gambaran perasaan akan menunjukkan
emosi ketika berada dalam kondisi dan situasi, lalu dieksekusi dengan sebuah
tindakan.
B. Nilai-nilai karakter
18 nilai yang bersumber dari agama, pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan
nasional, yaitu:
7
1) Religius.
2) Jujur.
3) Toleransi.
4) Disiplin.
5) Kerja keras.
6) Kreatif.
7) Mandiri.
8) Demokratis.
13) Bersahabat/komunikatif.
Tokoh adalah menunjuk pada orangnya, pelaku cerita, misalnya sebagai jawaban
terhadap pertanyaan: “ siapa tokoh utama novel itu?” atau “ ada berapa orang
jumlah tokoh novel itu ?”, dan sebagainya. Watak, perwatakan, dan karakter,
4
Kementrian Pendidikan Nasional, Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter, 8.
8
menunjuk pada sifat dan sikap para seperti yang ditafsirkan oleh pembaca, lebih
A. Jenis-jenis tokoh
Tokoh dalam sebuah dalam sebuah karya fiksi dapat dibedakan menjadi
delapan yaitu:
a) Pelaku utama atau pelaku inti yaitu tokoh yang memiliki peranan penting dalam
sebuah cerita.
b) Pelaku tambahan atau pelaku pembantu yaitu tokoh yang memiliki peranan tidak
pelaku utama.
c) Pelaku prantagonis yaitu pelaku yang memiliki watak yang baik sehingga
disenangi pembaca.
d) Pelaku antagonis yaitu pelaku yang tidak disukai pembaca karena memiliki watak
e) Simple karakter yaitu pelaku yang tidak banyak menunjukan adanya kompleksitas
5
Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2013),
h. 247
9
g) Pelaku dinamis yaitu pelaku yang memiliki perubahan dan perkembangan batin
perkembangan sejak pelaku itu muncul sampai akhir cerita. Selain itu tokoh juga
Novel berasal dari bahasa novella, yang dalam bahasa jerman disebut
novelle dan novel dalam bahasa inggris, dan inilah yang kemudian masuk ke
Indonesia. Secara harfiah novella berarti sebuah barang baru yang kecil, yang
Novel adalah karangan yang panjang dan berbentuk prosa dan mengandung
menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Novel adalah bentuk karya sastra yang
Novel adalah media penuangan pikiran, perasaan, dan gagasan penulis dalam
6
Ayuk Fitri Lifiani,”karakter Tokoh Utama Pada Film Yowels Ben,” (Skripsi Sarjana, Fakultas
Bahasa dan Seni, Semarang, 2019), hal. 15-16
7
Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2010),
h. 9.
8
Nursito, Ikhtisar Kesusastraan, h. 168
10
Dari beberapa pendapat ahli diatas, novel merupakan cerita kehidupan seseorang
B.Ciri-ciri Novel
Sebagai salah satu karya sastra, novel memiliki ciri khas tersendiri bila
dibandingkan dengan karya sastra lain. Dari segi jumlah kata ataupun kalimat,
novel lebih mengandung banyak kata dan kalimat sehingga dalam proses
pemaknaan relative jauh lebih mudah dari pada memaknai sebuah puisi yang
cenderung mengandung beragam bahasa kias. Dari segi panjang cerita novel
lebih panjang dari pada cerpen sehingga novel dapat mengemukakan sesuatu
secara lebih banyak, lebih rinci, lebih detail, dan lebih banyak melibatkan
d. Novel bergantung pada perilaku dan mungkin lebih dari satu pelaku.
C. Unsur-unsur Novel
satu dengan yang lain. Unsur-unsur pembangun sebuah novel yang secara garis
besar dibagi menjadi dua yaitu unsur extrinsik dan unsur intrinsik.
Unsur extrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra itu, tetapi
secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra,
namun tidak ikut menjadi bagian di dalamnya. Unsur extrinsik terdiri dari keadaan
hidup, biografi, keadaan lingkungan pengarang seperti ekonomi, politik dan sosial
yang kesemuanya itu mempengaruhi karya yang ditulisnaya. Unsur intrinsik adalah
unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang
menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara
faktual akan dijumpai jika seseorang membaca karya sastra. Unsur intrinsik sebuah
novel adalah unsur-unsur yang secara langsung turut serta membangun cerita.
Unsur yang dimaksud adalah tema, plot, penokohan, latar, dan sudut pandang.9
a. Tema
9
Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian,h.23
12
Tema merupakan gagasan dasar yang menopang sebuah karya sastra dan
yang terkandung di dalam teks sebagai struktur semantis dan yang menyangkut
b. Plot
menyambung tersebut terjadilah sebuah cerita. Diantara awal dan akhir cerita itu
terdapat alur. Jadi alur memperlihatkan bagaimana cerita berjalan. Kita misalkan
peristiwa-peristiwa kemudian.
b) Plot flash-back. Urutan kejadian yang dikisahkan dalam karya fiksi yang
berplot regresif tidak bersifat kronologis, cerita tidak dimulai dari tahap
c. Penokohan
Tokoh adalah salah satu unsur interinsik pembangun cerita dalam sebuah
karya fiksi. Kehadiran tokoh dalam cerita merupakan unsur yang sangat penting,
tokoh menunjuk pada orang sebagai pelaku cerita, orang-orang yang ditampilkan
10
Ibid, h.70
13
dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki
moral dan
kecenderungan tertentu seperti yang diekpresikan dalam ucapan dan apa yang
dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan sebagai
kualitas moral, intelektual, dan emosional tertentu dengan kesimpulan dari apa
d. Latar
sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritkan dalam karya fiksi. Tata cara
cukup komplek. Ia dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan,
pandangan hidup, cara berfikir dan bersikap. Di samping itu, latar sosial juga
e. Sudut pandang
dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada
1) Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh dan kata ganti orang pertama,
mengamati dari luar dari pada terlihat di dalam cerita pengarang biasanya
menggunakan kata ganti orang ketiga. Pencerita dalam sudut pandang orang
ketiga berada diluar cerita sehingga pencerita tidak memihak salah satu tokoh
dan kejadianyang diceritakan. Dengan menggunakan kata ganti nama ia, dia,
dan mereka, pengarang dapat menceritakan suatu kejadian jauh ke masa lampau
luar cerita, ia serba melihat, serba mendengar, serba tahu. Ia melihat sampai ke
dalam pikiran tokoh dan mampu mengisahkan rahasia batin yang paling dalam
dari tokoh.
f. Amanat
keseluruhan isi cerita. Oleh karena itu, untuk menemukannya tidak cukup
hanya membaca dua atau tiga paragraf, tetapi harus menghabiskannya sampai
tuntas.
A. HASIL RELEVAN
judul Analisis tokoh dan Analisis tokoh dan Analisis karakter tokoh
15
shirazy
Shirazy
dokumenter
Pabichara. Tokoh yang peran tokoh utama dan dalam novel Kembara