Anda di halaman 1dari 15

PERATURAN KEUANGAN

YAYASAN ISLAM AL-


HUSAENI LEBAKBIRU
KETETAPAN PENGURUS YAYASAN ISLAM AL-HUSAENI LEBAKBIRU
NOMOR: 002/YIAL/A.1/III/2022
TENTANG
PENGELOLAAN KEUANGAN YAYASAN ISLAM AL-HUSAENI LEBAKBIRU

BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM
Menimbang : a. Bahwa untuk kelancaran dan efektivitas berlangsungnya proses
penyelenggaraan sentralisasi program-program di lingkungan
Yayasan Islam Al-Husaeni Lebakbiru, maka dipandang perlu
untuk dilakukan penyelarasan dengan perkembangan kebutuhan
dan permasalahan lapangan;
b. Bahwa pengelolaan keuangan Yayasan Islam Al-HUsaeni harus
dilakukan secara akuntabel, auditael dan transparan. sehingga
Laporan Keuangan oleh Unit-unit Penyelenggara Kegiatan dapat
dijadikan sebagai alat pertanggungjawaban akan menghasilkan
laporan yang relevan dan handal dalam pengambilan keputusan
serta menjadikan laporan keuangan dapat menunjukkan apa
yang telah dilakukan manajemen;
c. Maka untuk menjamin pengelolaan keuangan Unit-unit Kerja
Penyelenggara Kegiatan bersifat akuntabel, auditabel, dan
transparan maka diperlukan peraturan yang menjadi pedoman
d. Bahwa berdasarkan poin (a), (b) dan (c) di atas, maka perlu
Ketetapan Pengurus Yayasan Islam Al-Husaeni Lebakbiru
tentang Pengelolaan Keuangan

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003, Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara 4301).
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan
Negara
3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Perubahan
Undang-undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan.
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang otonomi daerah;
5. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, tentang Keuangan
Negara;
7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004, tentang Perbendaharaan
Negara;
8. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004, tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan ;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar
Nasional Pendidikan
11. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
12. Surat Keputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor AHU – 0028292.AH.01.04. Tahun
2015, Tentang Pengesahan Yayasan Islam Al-Husaeni Lebakbiru.

Memperhatikan : 1. Risalah Rapat Dewan Pembina dan Pengurus Yayasan

1
Pendidikan Islam Al-Husaeni Tanggal 18 November 2022,
mengenai Perubahan Nama dan Penyesuaian Anggaran Dasar
Yayasan Pendidikan Islam Al-Husaeni dengan Undang-undang
Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Perubahan Undang-undang
Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan.
2. Anggaran Dasar Yayasan Islam Al-Husaeni Lebakbiru Pasal 13
Ayat 1, Tentang Badan Pengurus Yayasan

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KETETAPAN PENGURUS YAYASAN ISLAM AL-HUSAENI
LEBAKBIRU TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN YAYASAN
ISLAM AL-HUSAENI LEBAKBIRU

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengertian dalam ketetapan ini yang dimaksud dengan:
1. Yayasan adalah Yayasan Islam Al-Husaeni Lebakbiru yang dimaksud dalam
Surat Keputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor AHU – 0028292.AH.01.04. Tahun 2015 yang telah disahkan.

2. Pengurus adalah Pengurus Yayasan Islam Al-Husaeni Lebakbiru

3. Unit Kerja adalah tempat atau wadah penyelenggaraan kegiatan di lingkungan


yayasan yang ada dalam struktur organisasi yayasan.

4. Tahun Akademik adalah jangka waktu penyelenggaraan kegiatan Unit Kerja


yang terdiri dari semester ganjil dan semester genap.

5. Anggaran Tahunan Unit Kerja, yang selanjutnya disebut Anggaran Tahunan,


adalah perencanaan pengeluaran uang Unit Kerja untuk melaksanakan seluruh
kegiatan dalam 1 (satu) Tahun Akademik.

6. Standar Operasional Prosedur, yang selanjutnya disingkat SOP, adalah


dokumen terkait dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk
melaksanakan pengelolaan keuangan di Unit Kerja.

7. Kepala Sekolah adalah pimpinan tertinggi Sekolah

8. Kepala Pondok Pesantren adalah pimpinan tertinggi Pondok Pesantren

9. Bendahara Yayasan adalah pegawai yayasan yang membidangi administrasi,


umum, dan keuangan

10. Biro administrasi keuangan adalah unit kerja yang membidangi keuangan

2
yayasan dan bertanggung jawab kepada Bendahara Yayasan yang membidangi
administrasi, umum, dan keuangan.

11. Dana operasional adalah anggaran untuk melaksanakan kegiatan rutin Unit
Kerja

12. Dana program adalah anggaran untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka
mencapai indikator kinerja dalam rencana strategis Yayasan yang sesuai
dengan pedoman, petunjuk teknis, dan peraturan perundang-undangan
lainnya yang berlaku.

13. Dana non-budgeted adalah anggaran yang tidak direncanakan dalam Anggaran
Tahunan.

14. Limit of Authority, yang selanjutnya disingkat LoA, adalah batas maksimal
kewenangan pejabat di Unit Kerja dan/atau Yayasan dalam memberikan
persetujuan terhadap permohonan pengguna dana Anggaran Tahunan

15. Kas kecil adalah uang tunai yang disimpan oleh biro administrasi dalam
jumlah terbatas.

Pasal 2

Ruang lingkup pengelolaan keuangan yang diatur dalam Peraturan Yayasan ini
meliputi:

a. tugas dan wewenang dalam pengelolaan keuangan Unit Kerja;


b. sumber pendanaan;
c. anggaran tahunan;
d. permohonan permintaan dana Anggaran Tahunan;
e. pertanggungjawaban penggunaan dana Anggaran Tahunan; dan
f. pengelolaan kas kecil.

3
BAB II
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 3
Yayasan memiliki wewenang untuk:

a. menerima dana dalam bentuk transfer dana dan tunai;


b. menetapkan rancangan Anggaran Tahunan yang diusulkan oleh Unit Kerja
menjadi Anggaran Tahunan;
c. menyetujui pengeluaran dana yang diajukan oleh Unit Kerja dengan mengacu
pada Anggaran Tahunan dan LoA;
d. mengawasi penggunaan dana oleh Unit Kerja; dan
e. melaksanakan audit terhadap penggunaan Anggaran Tahunan oleh Unit
Kerja

Pasal 4

(1) Unit Kerja dalam pengelolaan keuangan memiliki tugas untuk:


a. menyusun rancangan Anggaran Tahunan;
b. mengusulkan rancangan Anggaran Tahunan kepada Yayasan;
dan
c. melaporkan realisasi kegiatan dan Anggaran Tahunan kepada Yayasan
setelah berakhirnya Tahun Akademik.
(2) Unit Kerja memiliki wewenang untuk:
a. menyusun SOP pengelolaan keuangan dengan persetujuan Yayasan;
b. mengeluarkan dana berdasarkan Anggaran Tahunan dan LoA; dan
c. mengelola Anggaran Tahunan yang telah ditetapkan oleh Yayasan.

BAB III
SUMBER DANA
Pasal 5
Yayasan menerima dana, untuk penyelenggaraan pendidikan oleh Unit Kerja, yang
bersumber dari:

a. siswa;
b. santri;
c. alumni;

4
d. pemerintah;
e. masyarakat;
f. usaha Unit Kerja: dan
g. donatur lain yang bersifat tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan.

Pasal 6

(1) Yayasan menerima dana dari siswa dan santri untuk pembiayaan
penyelenggaraan pendidikan
(2) Komponen dan besaran dana dari mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur dengan Peraturan yang dibuat oleh Unit Kerja dengan persetujuan
Yayasan.

Pasal 7

(1) Yayasan dapat menerima bantuan dana dari pemerintah, masyarakat, dan
donatur lain yang tidak mengikat untuk penyelenggaraan pendidikan dan
pengembangan Yayasan.
(2) Bantuan dana dari pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelola
berdasarkan peraturan perundang- undangan.

BAB IV
ANGGARAN TAHUNAN
Bagian Kesatu
Penyusunan
Pasal 8
(1) Unit Kerja bertugas menyusun rancangan Anggaran Tahunan selama 1 {satu)
Tahun Akademik
(2) Rancangan Anggaran Tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. dana operasional; dan
b. dana program.

(3) Penyusunan rancangan Anggaran Tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) dilaksanakan setiap 14 (empat belas) minggu sebelum dimulainya Tahun
Akademik dengan mengacu pada:

5
a. kebutuhan operasional Unit Kerja;
b. indikator kinerja Unit Kerja dalam Rencana Strategis Unit Kerja masing-
masing; dan
c. realisasi Anggaran Tahunan sebelumnya selama 3 (tiga) tahun berturut-
turut.

Pasal 9

Setiap Unit Kerja wajib menyerahkan rancangan Anggaran Tahunan kepada biro
administrasi keuangan paling lambat 12 (dua belas) minggu sebelum dimulainya
Tahun Akademik baru.

Bagian Kedua
Rekapitulasi dan Verifikasi
Pasal 10
(1) Biro administrasi keuangan bertugas melakukan rekapitulasi rancangan
Anggaran Tahunan yang telah diserahkan seluruh Unit Kerja.
(2) Rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh biro
administrasi keuangan dengan supervisi Bendahara Yayasan.

Pasal 11

Biro administrasi keuangan menyerahkan rekapitulasi rancangan Anggaran


Tahunan kepada Bendahara Yayasan paling lambat 10 (sepuluh) minggu sebelum
dimulainya Tahun Akademik baru.

Pasal 12

(1) Pengurus Yayasan melalui Bendahara Yayasan bertugas memverifikasi


rekapitulasi rancangan Anggaran Tahunan.
(2) Verifikasi rekapitulasi rancangan Anggaran Tahunan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan untuk memeriksa kesesuaian hasil rekapitulasi terhadap
rancangan Anggaran Tahunan yang diserahkan setiap Unit Kerja.

6
Pasal 13

Bendahara Yayasan menyerahkan rekapitulasi rancangan Anggaran Tahunan yang


telah diverifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 kepada Ketua Yayasan dan
Dewan Pembina paling lambat 8 (delapan} minggu sebelum dimulainya Tahun
Akademik baru.

Pasal 14

(1) Ketua Yayasan bersama-sama dengan Dewan Pembina bertugas membahas dan
memberi persetujuan terhadap rekapitulasi rancangan Anggaran Tahunan yang
telah diverifikasi oleh Bendahara Yayasan.
(2) Pembahasan rekapitulasi rancangan Anggaran Tahunan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1} dilakukan dengan kriteria:
a. kesesuaian rancangan Anggaran Tahunan terhadap indikator kinerja Unit
Kerja; dan
b. kesesuaian rancangan Anggaran Tahunan terhadap kebutuhan riil Unit
Kerja.
(3) Ketua Yayasan dapat mengembalikan rekapitulasi rancangan Anggaran
Tahunan kepada Bendahara Yayasan untuk kemudian untuk diperbaiki oleh
Biro Administrasi Keuangan jika ditemukan ketidaksesuaian berdasarkan
kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
(4) Biro Administrasi Keuangan menyerahkan perbaikan rekapitulasi rancangan
Anggaran Tahunan kepada Bendahara Yayasan paling lambat 3 (tiga) hari sejak
diterima.

Pasal 15

Bendahara Yayasan menyerahkan rekapitulasi rancangan Anggaran Tahunan yang


telah direvisi kepada Yayasan paling lambat 6 (enam} minggu sebelum dimulainya
Tahun Akademik baru untuk dibahas dan ditetapkan oleh Yayasan.

Bagian Ketiga
Penetapan
Pasal 16
Yayasan berwenang melakukan penyesuaian terhadap rekapitulasi rancangan
Anggaran Tahunan yang telah disetujui Bendahara Yayasan .

7
Pasal 17

Yayasan menetapkan rekapitulasi rancangan Anggaran Tahunan menjadi Anggaran


Tahunan paling lambat 4 (empat) minggu sebelum dimulainya Tahun Akademik
baru.

BAB V
PERMOHONAN PERMINTAAN DANA ANGGARAN TAHUNAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 18
(1) Unit Kerja mengajukan permohonan permintaan dana Anggaran Tahunan
kepada Yayasan paling banyak 3 (tiga) kali setiap bulan pada tanggal tertentu.
(2) Yayasan menyerahkan dana Anggaran Tahunan yang diajukan Unit Kerja paling
banyak 3 (tiga) kali setiap bulan pada tanggal tertentu.
(3) Tanggal tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (2} diatur dalam SOP.

Bagian Kedua
Permohonan Unit Kerja
Pasal 19
(1) Unit Kerja dapat mengajukan permohonan permintaan dana Anggaran Tahunan
kepada biro administrasi keuangan paling lambat 7 (hari} kerja sebelum hari
pelaksanaan kegiatan.
(2) Permohonan permintaan dana Anggaran Tahunan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1} untuk penggunaan:
a. dana operasional;
b. dana program; dan/atau
c. dana non-budgeted

Pasal 20

(1) Unit Kerja mengajukan permohonan permintaan dana kepada biro administrasi
keuangan dengan menyerahkan dokumen:
a. formulir permohonan dana bagi permohonan penggunaan dana operasional;
atau
b. formulir permohonan dana dan proposal kegiatan bagi permohonan

8
penggunaan dana program dan dana non- budgeted.
(2) Biro administrasi keuangan bertugas memverifikasi dokumen permohonan
permintaan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan berdasarkan kriteria:
a. kesesuaian tujuan permintaan dana dengan Anggaran Tahunan; dan
b. kesesuaian nominal dana dengan Anggaran Tahunan.
(4) Biro administrasi keuangan mengembalikan dokumen permohonan permintaan
dana kepada Unit Kerja jika tidak sesuai dengan kriteria sebagaimana
dimaksud pada ayat (3).

Bagian Ketiga
Pengeluaran Dana
Pasal 21
(1) Biro administrasi keuangan bertugas melaksanakan pengeluaran dana terhadap
permohonan permintaan dana yang telah diverifikasi.
(2) Pengeluaran dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan setelah
memperoleh persetujuan berdasarkan LoA.
(3) Ketentuan mengenai LoA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Yayasan ini.

Pasal 22

(1) Biro administrasi keuangan bertugas menyerahkan dana yang telah disetujui
kepada Unit Kerja yang mengajukan permohonan paling lambat 3 (tiga) hari
kerja sebelum hari pelaksanaan kegiatan.
(2) Penyerahan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
transfer dana atau tunai.
(3) Ketentuan mengenai alur penyerahan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Yayasan ini.

9
BAB VI
PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN DANA ANGGARAN TAHUNAN
Pasal 23
(1) Unit Kerja wajib:
a. menyerahkan laporan penggunaan dana Anggaran Tahunan kepada biro
administrasi keuangan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah
pelaksanaan kegiatan; dan
b. mengembalikan sisa. dana yang tidak digunakan dalam kegiatan kepada
biro administrasi keuangan bersamaan dengan penyerahan laporan
penggunaan dana Anggaran Tahunan sebagaimana dimaksud pada huruf a.
(2) Laporan penggunaan dana sebagañnana dñnaksud pada ayat (1) berisi:
a. rincian realisasi penggunaan dana Anggaran Tahunan; dan
b. bukti realisasi penggunaan dana Anggaran Tahunan.

Pasal 24

(1) Biro administrasi keuangan bertugas melakukan verifikasi terhadap laporan


penggunaan dana Anggaran Tahunan yang diserahkan Unit Kerja.
(2) Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (l) dilakukan dengan memeriksa
kesesuaian rincian realisasi penggunaan dana terhadap:
a. rincian dana yang diajukan dalam formulir permohonan dana; dan
b. bukti realisasi penggunaan dana.
(3) Biro administrasi keuangan dapat mengembalikan laporan penggunaan dana
kepada Unit Kerja untuk direvisi jika menemukan ketidaksesuaian dalam rincian
realisasi penggunaan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
(4) Unit Kerja wajib menyerahkan hasil revisi laporan penggunaan dana paling
lambat 1 (satu) minggu setelah diterima dari biro administrasi keuangan.

Pasal 25

(1) Biro administrasi keuangan bertugas:


a. mendokumentasikan laporan penggunaan dana yang telah diverifikasi; dan
b. melakukan pembukuan dan penyusunan laporan keuangan berdasarkan
laporan penggunaan dana yang telah diverifikasi.

10
BAB VII
PENGELOLAAN KAS KKCIL
Pasal 26
Biro administrasi keuangan bertanggung jawab atas pengelolaan kas kecil.

Pasal 27

Biro administrasi keuangan wajib menggunakan kas kecil hanya untuk pengeluaran
dana operasional.

Pasal 28

Ketentuan lebih lanjut tentang jumlah dan tata cara penggunaan kas kecil diatur
dengan SOP.

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 29
Pada saat Peraturan Yayasan ini mulai berlaku, semua peraturan atau keputusan lain
yang bertentangan dengan Peraturan Yayasan ini dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 30

Peraturan Yayasan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Ditetapkan di : Lebakbiru
Pada tanggal :
Ketua
Yayasan Islam Al-Husaeni Lebakbiru

Dr. H. Umar Faruk, M.Si.

11
LAMPIRAN
KETETAPAN PENGURUS YAYASAN ISLAM
AL-HUSAENI LEBAKBIRU
NOMOR ……….. TAHUN 2022
TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN
YAYASAN ISLAM AL-HUSAENI LEBAKBIRU

LIMIT OF AUTHORITY
DALAM PERSETUJUAN PERMOHONAN PENGGUNAAN DANA

I. Persetujuan permohonan penggunaan dana budgeted berupa dana


operasional dan dana program
PENANDATANGAN
NOMINAL DANA PEMBERI PERSETUJUAN
CEK/GIRO
Di atas Rp. 1. Kepala biro administrasi 1. Ketua/Bendahara
300.000.000,00 keuangan. Yayasan.
2. Ketua/Bendahara 2. Pembina 1 Yayasan.
Yayasan.
3. Pembina 1 Yayasan
4. Pembina 2 Yayasan.

Di atas Rp. 1.Kepala biro administrasi 1. Ketua/Bendahara


100.000.000,00 dan keuangan. Yayasan.
kurang dari Rp. 2.Ketua/Bendahara 2. Pembina 1 Yayasan.
300.000.000,00 Yayasan.
3. Pembina 1 Yayasan

12
Di atas Rp. 1. Kepala biro administrasi Ketua/Bendahara Yayasan
20.000.000,00 dan keuangan.
kurang dari Rp. 2. Ketua/Bendahar
100.000.000,00 Yayasan.

Di atas Rp. 1. Kepala biro administrasi Ketua/Bendahara Yayasan


5.000.000,00 dan keuangan.
kurang dari Rp. 2. Ketua/Bendahara
20.000.000,00 Yayasan.

Di bawah Rp. 1. Kepala biro administrasi Kepala biro administrasi


5.000.000,00 keuangan. keuangan.
2. Ketua/Bendahar
Yayasan.

II. Persetujuan permohonan penggunaan dana non-budgeted


PENANDATANGAN
NOMINAL DANA PEMBERI PERSETUJUAN
CEK/GIRO
Di atas Rp. 1. Kepala biro administrasi 1. Ketua/Bendahara
150.000.000,00 keuangan. Yayasan.
2. Ketua/Bendahara 2. Pembina 1 Yayasan.
Yayasan.
3. Pembina 1 Yayasan
4. Pembina 2 Yayasan.

13
Di atas Rp. 1.Kepala biro administrasi 1. Ketua/Bendahara
50.000.000,00 dan keuangan. Yayasan.
kurang dari Rp. 2.Ketua/Bendahara 2. Pembina 1 Yayasan.
150.000.000,00 Yayasan.
3. Pembina 1 Yayasan

Di atas Rp. 1. Kepala biro administrasi Ketua/Bendahara Yayasan


10.000.000,00 dan keuangan.
kurang dari Rp. 2. Ketua/Bendahara
50.000.000,00 Yayasan.

Di atas Rp. 1. Kepala biro administrasi Ketua/Bendahara Yayasan


2.000.000,00 dan keuangan.
kurang dari Rp. 2. Ketua/Bendahara
10.000.000,00 Yayasan.

Di bawah Rp. 1. Kepala biro administrasi Kepala biro administrasi


2.000.000,00 keuangan. keuangan.
2. Ketua/Bendahara
Yayasan.

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Ketua
Yayasan Islam Al-Husaeni Lebakbiru

Dr. H. Umar Faruk, M.Si.

14

Anda mungkin juga menyukai