Anda di halaman 1dari 20

1.

Kapasitor
Simbol dan Fungsi Kapasitor beserta jenis-jenisnya – Kapasitor (Capacitor) atau disebut
juga dengan Kondensator (Condensator) adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat
menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara dengan satuan kapasitansinya adalah
Farad. Satuan Kapasitor tersebut diambil dari nama penemunya yaitu Michael Faraday (1791
~ 1867) yang berasal dari Inggris. Namun Farad adalah satuan yang sangat besar, oleh karena
itu pada umumnya Kapasitor yang digunakan dalam peralatan Elektronika adalah satuan
Farad yang dikecilkan menjadi pikoFarad, NanoFarad dan MicroFarad.

Konversi Satuan Farad adalah sebagai berikut :

Farad =1.000.000µF (mikro Farad)


1µF = 1.000nF (nano Farad)
1µF = 1.000.000pF (piko Farad)
1nF = 1.000pF (piko Farad)

Kapasitor merupakan Komponen Elektronika yang terdiri dari 2 pelat konduktor yang pada
umumnya adalah terbuat dari logam dan sebuah Isolator diantaranya sebagai pemisah. Dalam
Rangkaian Elektronika, Kapasitor disingkat dengan huruf “C”.

Jenis-Jenis Kapasitor
Berdasarkan bahan Isolator dan nilainya, Kapasitor dapat dibagi menjadi 2 Jenis yaitu
Kapasitor Nilai Tetap dan Kapasitor Variabel. Berikut ini adalah penjelasan singkatnya untuk
masing-masing jenis Kapasitor :

A. KAPASITOR NILAI TETAP (FIXED CAPACITOR)

Kapasitor Nilai Tetap atau Fixed Capacitor adalah Kapasitor yang nilainya konstan atau tidak
berubah-ubah. Berikut ini adalah Jenis-jenis Kapasitor yang nilainya Tetap :

~Gambar dan Simbol Kapasitor :


1. Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor)

Kapasitor Keramik adalah Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari Keramik dan berbentuk
bulat tipis ataupun persegi empat. Kapasitor Keramik tidak
memiliki arah atau polaritas, jadi dapat dipasang bolak-balik
dalam rangkaian Elektronika. Pada umumnya, Nilai Kapasitor
Keramik berkisar antara 1pf sampai 0.01µF.

Kapasitor yang berbentuk Chip (Chip Capasitor) umumnya


terbuat dari bahan Keramik yang dikemas sangat kecil untuk
memenuhi kebutuhan peralatan Elektronik yang dirancang
makin kecil dan dapat dipasang oleh Mesin Produksi SMT
(Surface Mount Technology) yang berkecepatan tinggi.

Huruf dibelakang angka menandakan Toleransi dari Nilai Kapasitor tersebut,


Berikut adalah daftar Nilai Toleransinya :
B = 0.10pF H = 3%
C = 0.25pF J = 5%
D = 0.5pF K = 10%
E = 0.5% M = 20%
F = 1% Z = + 80% dan -20%
G= 2%
Materi Ringkasan Komponen Elektronika Kelas XII SMA KRISTA MITRA

Contoh untuk membaca Nilai Kode untuk Kapasitor Keramik diatas dengan Tulisan Kode
473Z. Cara menghitung Nilai Kapasitor berdasarkan kode tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kode : 473Z
Nilai Kapasitor = 47 x 103
Nilai Kapasitor = 47 x 1000
Nilai Kapasitor = 47.000pF atau 47nF atau 0,047µF
473Z = 47,000pF +80% dan -20% atau berkisar antara 37.600 pF ~ 84.600 pF.

2. Kode : 47J
Nilai Kapasitor = 47 x 100
Nilai Kapasitor = 47 x 1
Nilai Kapasitor = 47pF
Jadi Nilai Kapasitor yang berkode 47J adalah 47 pF ±5% yaitu berkisar antara 44,65pF ~
49,35pF

3. Kode : 222K
Nilai Kapasitor = 22 x 102 2200 x 10 % = 220
Nilai Kapasitor = 22 x 100
Nilai Kapasitor = 2200pF
Toleransinya adalah 10% :
Nilai Kapasitor =2200  –   220 = 1980pF
Nilai Kapasitor = 2200 +  10% = 2310pF
Jadi Nilai Kapasitor dengan Kode 222K adalah berkisar antara 1.980 pF ~ 2.310 pF.

2. Kapasitor Polyester (Polyester Capacitor)

Kapasitor Polyester adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari


Polyester dengan bentuk persegi empat. Kapasitor Polyester dapat
dipasang terbalik dalam rangkaian Elektronika (tidak memiliki polaritas
arah)

3. Kapasitor Kertas (Paper Capacitor)

Kapasitor Kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari


KertasMateri Ringkasan
dan pada Komponen
umumnya Elektronika
nilai kapasitor Kelasberkisar
kertas XII SMA diantara
KRISTA MITRA
300pf sampai 4µF. Kapasitor Kertas tidak memiliki polaritas arah
atau dapat dipasang bolak balik dalam Rangkaian Elektronika.
4. Kapasitor Mika (Mica Capacitor)

Kapasitor Mika adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari


bahan Mika. Nilai Kapasitor Mika pada umumnya berkisar antara 50pF
sampai 0.02µF. Kapasitor Mika juga dapat dipasang bolak balik karena
tidak memiliki polaritas arah.

5. Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Capacitor)

Kapasitor Elektrolit adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari Elektrolit
(Electrolyte) dan berbentuk Tabung / Silinder. Kapasitor Elektrolit atau disingkat dengan
ELCO ini sering dipakai pada Rangkaian Elektronika yang
memerlukan Kapasintasi (Capacitance) yang tinggi. Kapasitor
Elektrolit yang memiliki Polaritas arah Positif (-) dan Negatif
(-) ini menggunakan bahan Aluminium sebagai pembungkus
dan sekaligus sebagai terminal Negatif-nya. Pada umumnya
nilai Kapasitor Elektrolit berkisar dari 0.47µF hingga ribuan
microfarad (µF). Biasanya di badan Kapasitor Elektrolit
(ELCO) akan tertera Nilai Kapasitansi, Tegangan (Voltage),
dan Terminal Negatif-nya. Hal yang perlu diperhatikan,
Kapasitor Elektrolit dapat meledak jika polaritas (arah)
pemasangannya terbalik dan melampui batas kamampuan
tegangannya.

6. Kapasitor Tantalum

Kapasitor Tantalum juga memiliki Polaritas arah Positif (+) dan


Negatif (-) seperti halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan Isolatornya
juga berasal dari Elektrolit. Disebut dengan Kapasitor Tantalum
karena Kapasitor jenis ini memakai bahan Logam Tantalum sebagai
Terminal Anodanya (+). Kapasitor Tantalum dapat beroperasi pada
suhu yang lebih tinggi dibanding dengan tipe Kapasitor Elektrolit
lainnya dan juga memiliki kapasintansi yang besar tetapi dapat
dikemas dalam ukuran yang lebih kecil dan mungil. Oleh karena itu,
Kapasitor Tantalum merupakan jenis Kapasitor yang berharga
mahal. Pada umumnya dipakai pada peralatan Elektronika yang
berukuran kecil seperti di Handphone dan Laptop.

B. KAPASITOR VARIABEL (VARIABLE CAPACITOR)


Kapasitor Variabel adalah Kapasitor yang nilai Kapasitansinya dapat diatur atau berubah-ubah. Secara
Materi Ringkasan Komponen Elektronika Kelas XII SMA KRISTA MITRA
fisik, Kapasitor Variabel ini terdiri dari 2 jenis yaitu :
1. VARCO (Variable Condensator)

VARCO (Variable Condensator) yang terbuat dari Logam dengan ukuran yang lebih besar
dan pada umumnya digunakan untuk memilih Gelombang Frekuensi pada Rangkaian Radio
(digabungkan dengan Spul Antena dan Spul Osilator). Nilai Kapasitansi VARCO berkisar
antara 100pF sampai 500pF.

2. Trimmer

Trimmer adalah jenis Kapasitor Variabel yang memiliki bentuk lebih kecil sehingga
memerlukan alat seperti Obeng untuk dapat memutar Poros pengaturnya. Trimmer terdiri dari
2 pelat logam yang dipisahkan oleh selembar Mika dan juga terdapat sebuah Screw yang
mengatur jarak kedua pelat logam tersebut sehingga nilai kapasitansinya menjadi berubah.
Trimmer dalam Rangkaian Elektronika berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang
Frekuensi (Fine Tune). Nilai Kapasitansi Trimmer hanya maksimal sampai 100pF.

Fungsi Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika


Pada Peralatan Elektronika, Kapasitor merupakan salah satu jenis Komponen Elektronika
yang paling sering digunakan. Hal ini dikarenakan Kapasitor memiliki banyak fungsi
sehingga hampir setiap Rangkaian Elektronika memerlukannya.

Dibawah ini adalah beberapa fungsi daripada Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika :

▪ Buat menyimpan arus dan tegangan listrik sementara waktu.


▪ Sebagai penyaring atau filter dalam sebuah rangkaian elektronika seperti power
supply atau adaptor.
▪ Buat menghilangkan bouncing (percikan api) apabila dipasang pada saklar.
▪ Sebagai kopling antara rangkaian elektronika satu dengan rangkaian elektronika yang
lain. Materi Ringkasan Komponen Elektronika Kelas XII SMA KRISTA MITRA
▪ Buat menghemat daya listrik apabila dipasang pada lampu neon.
▪ Sebagai isolator atau penahan arus listrik untuk arus DC atau searah
▪ Sebagai konduktor atau menghantarkan arus listrik untuk arus AC atau bolak – balik
▪ Buat meratakan gelombang tegangan DC pada rangkaian pengubah tegangan AC ke
DC (adaptor)
▪ Sebagai oscilator atau pembangkit gelombang AC (bolak – balik) dan lain sebagainya

SUSUNAN SERI DAN PARALEL


Rangkaian Paralel Kapasitor
► Rangkaian Paralel Kapasitor adalah Rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih
Kapasitor yang disusun secara berderet atau berbentuk Paralel. Dengan menggunakan
Rangkaian Paralel Kapasitor ini, kita dapat menemukan nilai Kapasitansi pengganti
yang diinginkan.
Rumus dari Rangkaian Paralel Kapasitor (Kondensator) adalah :
Ctotal = C1 + C2 + C3 + C4 + …. + Cn
Dimana :
Ctotal = Total Nilai Kapasitansi Kapasitor
C1     = Kapasitor ke-1
C2    = Kapasitor ke-2
C3    = Kapasitor ke-3
C4    = Kapasitor ke-4
Cn     = Kapasitor ke-n

Rangkaian Seri Kapasitor


► Rangkaian Seri Kapasitor adalah Rangkaian yang terdiri dari 2 buah dan lebih
Kapasitor yang disusun sejajar atau berbentuk Seri. Seperti halnya dengan Rangkaian
Paralel, Rangkaian Seri Kapasitor ini juga dapat digunakan untuk mendapat nilai
Kapasitansi Kapasitor pengganti yang diinginkan. Hanya saja, perhitungan Rangkaian
Seri untuk Kapasitor ini lebih rumit dan sulit dibandingkan dengan Rangkaian Paralel
Kapasitor.
Rumus dari Rangkaian Seri Kapasitor (Kondensator) adalah :
1/Ctotal = 1/C1 + 1/C2 + 1/C3 + 1/C4 + …. + 1/Cn
Dimana :
Ctotal = Total Nilai Kapasitansi Kapasitor
C1     = Kapasitor ke-1
C2    = Kapasitor ke-2
C3    = Kapasitor ke-3
C4    = Kapasitor ke-4
Materi Ringkasan Komponen Elektronika Kelas XII SMA KRISTA MITRA
Cn     = Kapasitor ke-n
2. Dioda

Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor
dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus
listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering dipergunakan sebagai penyearah
dalam Rangkaian Elektronika. Dioda pada umumnya mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu
Anoda (+) dan Katoda (-) dan memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan
p-n semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n
(Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya.

Fungsi Dioda
Berdasarkan Fungsi Dioda, Dioda dapat dibagi menjadi beberapa Jenis, diantaranya adalah :
▪ Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge) yang berfungsi sebagai penyearah
arus AC ke arus DC.
▪ Dioda Zener yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga sebagai penstabil
tegangan.
▪ Dioda LED yang berfungsi sebagai lampu Indikator ataupun lampu penerangan
▪ Dioda Photo yang berfungsi sebagai sensor cahaya
▪ Dioda Schottky yang berfungsi sebagai Pengendali

Simbol Dioda
Gambar dibawah ini menunjukan bahwa
Materi Dioda Komponen
Ringkasan merupakanElektronika
komponenKelas
Elektronika aktif yang
XII SMA KRISTA MITRA
terdiri dari 2 tipe bahan yaitu bahan tipe-p dan tipe-n :
Prinsip Kerja Dioda
Untuk dapat memperjelas prinsip kerja Dioda dalam menghantarkan dan menghambat aliran
arus listrik, dibawah ini adalah rangkaian dasar contoh pemasangan dan penggunaan Dioda
dalam sebuah rangkaian Elektronika.

Jenis Dioda
Materi Ringkasan Komponen Elektronika Kelas XII SMA KRISTA MITRA
1. Dioda Normal (Dioda PN Junction)

Dioda jenis ini merupakan dioda yang paling sering ditemui dalam rangkaian elektronika,
terutama pada rangkaian pencatu daya (power supply) dan rangkaian frekuensi radio (RF).
Dioda jenis ini disebut juga Dioda Normal (Normal Diode) karena merupakan dioda standar
yang paling umum digunakan ataupun Dioda Penyearah (Rectifier Diode) karena biasanya
digunakan sebagai penyearah pada Pencatu Daya. Dioda ini juga dikenal dengan nama PN
Junction Diode.

Dioda Normal dapat dibagi menjadi dua yaitu germanium dan silikon. Untuk jenis dioda
Silikon memiliki besar tegangan maju sekitar 0,6V, sedangkan jenis dioda Germanium
memiliki besar tegangan maju sekitar 0,3V. Kedua jenis dioda standar memiliki beragam
batasan karena bergantung pada spesifikasinya. Batasan tersebut meliputi frekuensi, suhu,
tegangan reverse maupun arus. Apabila suhu naik sebanyak 1 derajat dari suhu normal maka
tegangan maju dioda akan mengalami penurunan sebanyak 0,025V.

2. Dioda Bridge (Bridge Diode)

Dioda Bridge pada dasarnya adalah Dioda yang terdiri dari 4 dioda normal yang umumnya
digunakan sebagai penyearah gelombang penuh dalam rangkaian Pencatu Daya (Power
Supply). Dengan menggunakan Dioda Bridge ini, kita tidak perlu lagi merangkai 4 buah
dioda normal menjadi rangkaian penyearah tegangan AC ke tegangan DC karena telah
dikemas oleh produsen menjadi 1 komponen saja. Dioda Bridge ini memiliki 4 kaki terminal
yaitu 2 kaki terminal Input untuk masukan tegangan/arus bolak-balik (AC) dan 2 kaki
terminal untuk Output Positif (+) dan Output Negatif (-).

Materi Ringkasan Komponen Elektronika Kelas XII SMA KRISTA MITRA

3. Dioda Zener (Zener Diode)


Dioda Zener adalah jenis dioda yang dirancang khusus untuk dapat beroperasi di
rangkaian reverse bias (bias balik). Karakteristik Dioda Zener ini adalah dapat melewatkan
arus listrik pada kondisi bias terbalik (reverse bias) apabila tegangan mencapai titik tegangan
breakdown-nya.  Namun pada saat Forward bias (bias maju), Dioda Zener ini dapat
menghantarkan arus listrik seperti Dioda normal pada umumnya. Dioda Zener dapat
memberikan tegangan referensi yang stabil sehingga banyak digunakan sebagai pengatur
tegangan (Voltage Regulator) pada pencatu daya (Power supply).

4. Dioda LED (Light Emitting Diode)

(Dioda LED atau Light Emitting Diode merupakan jenis dioda yang dapat memancarkan
cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju (Forward bias). LED ada yang
berwarna merah, jingga, kuning, biru, hijau dan putih tergantung pada panjang gelombang
(wavelength)  dan jenis senyawa semikonduktor yang digunakannya. Dalam kehidupan
sehari-hari, kita dapat menemukan aplikasi LED di lampu-lampu penerangan rumah maupun
jalan raya, lampu indikator peralatan elektronik dan listrik, lampu dekorasi dan iklan serta
backlight untuk TV LCD.

5. Dioda Foto (Photodiode)

Dioda Foto atau Photodiode adalah jenis Dioda yang dapat mengubah energi cahaya menjadi
arus listrik. Dioda Foto ini sering digunakan sebagai sensor untuk mendeteksi cahaya seperti
pada sensor cahaya kamera, sensor penghitung kendaraan, scanner barcode dan peralatan
medis. Dioda Foto ini dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu Dioda Photovoltaic  yang
menghasilkan tegangan seperti sel surya dan Dioda Photoconductive yang tidak
menghasilkan tegangan dan harus diberikan sumber tegangan lain untuk penggerak beban.

6. Dioda Laser

Dioda Laser atau Laser Diode adalah jenis dioda yang dapat menghasilkan radiasi atau
cahaya koheren yang dapat dilihat oleh mata dan spektrum inframerah ketika dialiri arus
listrik. Dioda Laser ini sering digunakan pada perangkat audio/video seperti Player DVD dan
Blueray, Laser pointer, Scanner Barcode, Alat ukur jarak dan Printer laser. LASER pada
dasarnya adalah singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation.

7. Dioda Varactor

Dioda Varactor atau kadang-kadang disebut juga dengan Dioda Varicap adalah jenis dioda
yang memiliki sifat kapasitas yang berubah-ubah sesuai dengan tegangan yang diberikan.
Dioda Varactor ini sering digunakan di rangkaian-rangkaian yang berkaitan dengan frekuensi
seperti osilator, TV Tuner dan Radio Tuner. Simbol Dioda Varactor atau Dioda Varicap ini
dilambangkan dengan sebuah dioda yang ujungnya ditambahkan sebuah kapasitor.

Materi Ringkasan Komponen Elektronika Kelas XII SMA KRISTA MITRA


8. Dioda Tunnel
Dioda Tunnel atau Dioda Terowongan adalah jenis dioda yang mampu beroperasi pada
kecepatan yang sangat tinggi dan dapat berfungsi dengan baik pada gelombang mikro
(Microwave). Dioda Tunnel ini biasanya digunakan di rangkaian pendeteksi frekuensi dan
konverter. Dioda Tunner disebut juga dengan Dioda Esaki. Nama Esaki diambil dari nama
penemu Dioda jenis ini.

9. Dioda Schottky

Dioda Schottky merupakan jenis dioda dengan tegangan maju yang lebih rendah dari dioda
normal pada umumnya. Pada arus rendah, tegangan jatuh bisa berkisar diantara 0,15V hingga
0,4V. tegangan ini lebih rendah dari dioda normal yang terbuat dari silikon yang memerlukan
0,6V. Dioda ini banyak digunakan pada aplikasi rectifier (penyearah), clamping dan juga
aplikasi RF.

3. Transistor (Transistor)
A. Pengertian
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai
sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi
sinyal atau sebagai fungsi lainnya.

Pada dasarnya, Transistor adalah Komponen Elektronika yang terdiri dari 3 Lapisan
Semikonduktor dan memiliki 3 Terminal (kaki) yaitu Terminal Emitor yang
disingkat dengan huruf “E”, Terminal Base (Basis) yang disingkat dengan huruf
“B” serta Terminal Collector/Kolektor yang disingkat dengan huruf “C”.

Cara kerja transistor


1. Pertama, elektron disimpan di kolektor.
2. Selanjutnya, elektron disalurkan ke Basis, dan
basis akan mengatur alirannya, sebelum menuju
emitor.
3. Terakhir, emitor menyimpan elektron.

Materi Ringkasan Komponen Elektronika Kelas XII SMA KRISTA MITRA


Terminals Function
(Terminal/ kaki) (Fungsi)

Terminal Emitor Kaki emitor berfungsi sebagai tempat berkumpulnya


arus elektron sebelum diatur oleh kaki basis
“E”

Base Terminal Kaki basis merupakan kaki transistor yang berfungsi


(Terminal Base) untuk mengatur jalannya aliran elektron yang akan
mengalir dari kaki emitor ke kaki kolektor. Besar
kecilnya arus elektron diatur melalui kaki ini.

“B”

Collector Terminal Kaki kolektor merupakan kaki transistor yang


(Terminal Kolektor) berfungsi sebagai tempat berkumpulnya elektron
setelah sebelumnya diatur oleh kaki basisnya.

“C”

Bagaimana menentukan Kaki Base, Kolektor Dan Emitor


1. Ubah multimeter ke Ohm meter x10 atau x100.

2. Hubungkan probe merah ke salah satu kaki, misal kaki 1 kemudian probe
hitam dihubungkan ke kedua kaki yang lain,
apabila multimeter memberikan nilai ukur
resistansi yang rendah (jarum bergerak lebar)
pada keduanya maka kaki 1 adalah kaki basis
untuk transistor PNP. (Untuk transistor NPN,
jika multimeter menunjukan nilai ukur yang
tinggi, maka terminal tersebut adalah terminal
base).

3. Untuk menetukan kaki kolektor dan emitor


seting multmeter di pindah ke Ohm meter
x10KOhm.

4. Misalnya transistor NPN.


Materi Hubungkan
Ringkasan probeElektronika
Komponen hitam pada salah
Kelas XII satu
SMAkaki selain
KRISTA MITRA
basis dengan cara menempelkan probe bersama jari tangan kita (probe dan
kaki transistor dipegang jadi satu).
5. Hubungkan probe merah pada kaki yang lain (juga selain basis) dan jangan
disentuh dengan jari tangan.

6. Sentuh kaki basis dengan jari tangan. Jika jarum meter tidak bergerak, balik
posisinya ke kaki yang lain. Sentuh kembali kaki basis dengan jari tangan. Jika
jarum meter bergerak cukup lebar maka bisa dipastikan kaki yang dipegang
bersama probe hitam adalah kolektor, kaki yang lain (probe merah) adalah
emitor.

B. Fungsi Transistor
● Speaker (Pengeras suara)
Transistor menguatkan gelombang audio.

● Radio signal amplifier.


Penguat sinyal radio.

● As rectifier.
Sebagai penyearah.

● Sebagai penguat tegangan dan daya.

● Sebagai stabilisasi tegangan.

● Sebagai mixer.

● Sebagai osilator.

● Sebagai switch (Pemutus dan Penyambung Sirkuit).

Materi Ringkasan Komponen Elektronika Kelas XII SMA KRISTA MITRA


C. Gambar bentuk dan simbol transistor

D. Jenis- jenis Transistor


Berdasarkan bentuk transistor :

a) Bipolar Junction Transistor (Transistor Bipolar)


1. NPN Transistor (Transistor NPN)
Transistor NPN adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil
dan tegangan positif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan
tegangan yang lebih besar dari Kolektor ke Emitor. Kepanjangan NPN adalah
Negatif – Positif – Negatif. NPN artinya tipe transistor yang bekerja atau
mengalirkan arus negatif dengan positif sebagai biasnya. Transistor NPN
mengalirkan arus negatif dari emitor menuju ke kolektor. Dalam Transistor
NPN, kaki dasar dianggap katoda. Sedangkan yang dianggap anoda adalah
kolektor dan emitor.

Materi Ringkasan Komponen Elektronika Kelas XII SMA KRISTA MITRA


2. PNP Transistor (Transistor PNP)
Dalam Transistor PNP, kaki dasar dianggap anoda. Sedangkan yang dianggap
katoda adalah kolektor dan emitor. Prinsip kerja dari transistor PNP adalah
arus akan mengalir dari emitter menuju ke kolektor jika pada pin basis
dihubungkan ke sumber tegangan. Arus yang mengalir ke basis harus lebih
kecil daripada arus yang mengalir dari emitor ke kolektor, oleh sebab itu maka
ada baiknya jika pada pin basis dipasang sebuah resistor. PNP adalah
singkatan dari Positif – Negatif – Positif.

b) Field Effect Transistor (FET)

1. JFET (Junction Field Effect Transistor)

JFET adalah Transistor Efek Medan yang menggunakan persimpangan


(junction) p-n bias terbalik sebagai isolator antara Gerbang (Gate) dan
Kanalnya. JFET terdiri dari dua jenis yaitu JFET Kanal P (p-channel) dan
JFET Kanal N (n-channel). JFET terdiri dari tiga kaki terminal yang masing-
masing terminal tersebut diberi nama Gate (G), Drain (D) dan Source (S).

Materi Ringkasan Komponen Elektronika Kelas XII SMA KRISTA MITRA


2. MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor)
MOSFET
adalah tipe
Field Effect
Transistor yang
menggunakan
Isolator
(biasanya
menggunakan
Silicon Dioxide
atau SiO2)
antara Gate dan Canal. MOSFET ini juga terdiri dari dua jenis konfigurasi,
yaitu MOSFET Depletion dan MOSFET enhancement yang masing-masing
jenis MOSFET juga dibagi menjadi MOSFET P-channel dan MOSFET N-
channel. MOSFET merupakan perangkat semionduktor yang menggunakan
switch dan sebagai penguat sinyal pada perangkat elektronik. MOSFET
memiliki terminal empat gerbang yaitu Source (S), Gate (G), Drain (D) dan
Body (B).

3. UJT (Uni Junction Transistor)


UJT adalah jenis Transistor yang digolongkan sebagai
Field Effect Transistor (FET) karena pengoperasiannya
juga menggunakan medan listrik atau tegangan sebagai
pengendalinya. Berbeda dengan jenis FET lainnya,
UJT mememiliki dua terminal Basis (B1 dan B2) dan 1
terminal Emitor. UJT digunakan khusus sebagai
pengendali (switch) dan tidak dapat dipergunakan sebagai penguat seperti
jenis transistor lainnya.

Materi Ringkasan Komponen Elektronika Kelas XII SMA KRISTA MITRA


4.IC (Integrated Circuit)
Sirkuit Terpadu
A. Definition (Pengertian)
Sirkuit Terpadu atau sering disebut IC adalah komponen yang sering ditemukan di
sirkuit elektronik modern dan canggih.
Hampir semua perangkat elektronik
yang kita gunakan saat ini
menggunakannya. Popularitas IC ini
adalah karena kemampuannya untuk
mengintegrasikan ratusan bahkan
jutaan transistor, dioda, resistor dan
kapasitor ke dalam paket yang cukup
kecil.

B. Gambar IC dan Simbolnya

C. Jenis- jenis IC
a) Jenis- jenis IC berdasarkan aplikasinya
1. Analog IC IC Analog)
Fungsi:
⮚ Power Amplifier (Penguat Daya) ⮚ Voltage Comparator
⮚ Signal Amplifier (Penguat Sinyal) ⮚ Multiplier
⮚ Operational Amplifiers (Penguat ⮚ Radio Frequency Receiver (Penerima
Operasional) Frekuensi Radio)
⮚ Micro Signal Amplifier (Penguat ⮚ Voltage Regulator (Regulator
Sinyal Mikro) Tegangan)
⮚ RF and IF amplifier (Penguat RF dan
IF)
Materi Ringkasan Komponen Elektronika Kelas XII SMA KRISTA MITRA
2. Digital IC (IC Digital)
Fungsi:
> Flip-flop > Logic Gate (Gerbang Logika)
> Timer > Memory
> Counter > Clock
> Multiplexer > Microprocessor (Mikroprosesor)
> Calculator > Microcontroller

3. Mixed IC (IC Campuran)


Yang dimaksud dengan IC Campuran atau Mixed IC adalah IC yang mengkombinasikan
fungsi IC Analog dan IC Digital ke dalam kemasan satu IC.

b). Jenis- jenis IC berdasarkan fungsinya :


1. Logic Gate IC (IC Gerbang Logika)
Adalah IC yang berfungsi sebagai Gerbang Logika.
2. Comparator IC
Yaitu IC yang berfungsi sebagai Komparator (Pembanding).
3. Timer IC
Yaitu IC yang berfungsi sebagai penghitung waktu (timer).
4. Switching IC
Berfungsi sebagai Switch (sakelar)
5. Audio Amplifier IC
IC yang berfungsi sebagai penguat Audio

Contoh IC
1. IC LM358
Pin Konfigurasi LM358 IC

Diagram pin LM358


IC terdiri dari 8 pin, di mana
Pin-1 dan pin-7 adalah o / p dari komparator
Pin-2 dan pin-6 adalah pembalik i / id
Materi iRingkasan
Pin-3 dan pin-5 adalah non inverting / id Komponen Elektronika Kelas XII SMA KRISTA MITRA

Pin-4 adalah terminal GND


Pin-8 adalah VCC +

2. IC Timer 555

✔ Ground Pin
Pin GND digunakan untuk memasok tegangan nol ke IC. (Arus negatif)

✔ Trigger Pin
Pin pemicu digunakan untuk mengubah FF dari set ke RST (reset). Output dari timer
tergantung pada amplitudo pulsa pemicu eksternal yang diterapkan pada pin pemicu.

✔ Output Pin
Adalah pin output.

✔ Reset Pin
Ketika pulsa negatif diterapkan ke pin ini untuk menonaktifkan atau mengatur ulang,
dan pemicu palsu dapat diabaikan dengan menghubungkan ke VCC.

✔ Control Voltage Pin


Pin tegangan kontrol digunakan untuk mengontrol lebar pulsa dari gelombang
keluaran dan juga tingkat ambang batas dan pemicu. Ketika tegangan eksternal
diterapkan ke pin ini, maka bentuk gelombang output akan dimodulasi

✔ Threshold Pin
Ketika tegangan diterapkan ke ambang pin, maka kontras dengan tegangan referensi.
Materi Ringkasan
Keadaan set FF dapat bergantung padaKomponen
amplitudoElektronika
pin ini. Kelas XII SMA KRISTA MITRA

✔ Discharge Pin
Ketika output dari kolektor terbuka melepaskan kapasitor antara interval, maka itu
beralih output dari tinggi ke rendah.

✔ Supply Terminal
Pin pasokan tegangan digunakan untuk memasok tegangan ke IC sehubungan dengan
terminal pentanahan.

Materi Ringkasan Komponen Elektronika Kelas XII SMA KRISTA MITRA

Anda mungkin juga menyukai