Laporan Pelatihan Karyawan - Yoganesia
Laporan Pelatihan Karyawan - Yoganesia
LOKASI PELATIHAN
oleh
No Idcard 81600105
Jabatan Elektrik
Departemen Sintering
Page 1 of 11
PT. DEXIN STEEL INDONESIA
Perpindahan arus disebut juga dengan tegangan dengan satuan Volt. Tegangan Statik (Static
Electricity) berbeda dengan tegangan Dinamik (Dynamic Electricity) yang kita pakai untuk mengerakkan
peralatan Elektronik. Hal ini dikarenakan Tegangan Statik (Static electricity) memiliki level arus/charge
yang lebih rendah. Jadi agak sulit bagi manusia untuk merasakannya tetapi sangat berpengaruh
terhadap kinerja Komponen Elektronik yang sensitif terhadapnya.
Kerusakan yang terjadi akibat ESD bisa terjadi langsung maupun terpendam (Latent defect)
Kerusakan langsung artinya komponen tersebut langsung rusak dan tidak dapat berfungsi saat
melakukan Test/Inspeksi terhadap fungsi produk di produksi sedangkan Kerusakan terpendam (latent
Page 2 of 11
PT. DEXIN STEEL INDONESIA
defect) baru akan terjadi jika produk tersebut sudah terjual ke tangan konsumer. Kerusakan terpendam
ini sangat sulit untuk dapat diketahui karena hanya sebagian dari kinerja komponen yang menjadi lemah
atau rendah sehingga usia operasinya akan menurun. Kerusakan seperti ini menyebabkan kekecewaan
pemakai/konsumer terhadap barang yang dibelinya. Di kondisi tertentu, kemungkinan akan
membahayakan pemakai/konsumer.
Kerusakan akibat ESD menyebabkan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan bukan saja pada
harga komponennya, juga menyebabkan terjadinya biaya perbaikan seperti upah buruh dan biaya
pergantian komponen lainnya yang berkaitan dengan aktifitas perbaikan tersebut.
Hampir semua area produksi perakitan elektronik memerlukan proteksi (perlindungan) terhadap
ESD, diantaranya :
Assembly Equipments and Test Equipments (Peralatan perakitan dan peralatan Test)
Shipping (Pengiriman)
Page 3 of 11
PT. DEXIN STEEL INDONESIA
1. Desain proteksi dengan merancang produk dan rakitan menjadi sekuat yang wajar dari
efek ESD.
2. Menentukan tingkat kontrol yang dibutuhkan di lingkungan.
3. Mengidentifikasi dan menentukan area perlindungan elektrostatik (EPA), area di
mana Anda akan menangani item yang rentan terhadap ESD (ESDS).
4. Mengurangi pembangkitan muatan elektrostatik dengan mengurangi dan
menghilangkan proses pembangkitan statis, menjaga proses dan material pada
potensial elektrostatik yang sama, dan dengan menyediakan jalur ground yang sesuai
untuk mengurangi pembangkitan dan akumulasi muatan.
5. Menghilangkan dan menetralkan dengan grounding, ionisasi, dan penggunaan
bahan kontrol statis konduktif dan disipatif.
6. Melindungi produk dari ESD dengan grounding atau shunting yang tepat dan
penggunaan kemasan kontrol statis dan produk penanganan material.
Di tingkat fasilitas, solusi pelepasan muatan listrik statis (ESD) dan upaya
pengendalian kami berkonsentrasi pada lima prinsip terakhir.
Page 4 of 11
PT. DEXIN STEEL INDONESIA
Terdapat 4 cara untuk menghindari dan mencegah kerusakan akibat pengaruh ESD :
Menghindari aktifitas yang mempunyai kemungkinan untuk membangkitkan arus di area produksi,
seperti memindahkan Material atau peralatan yang mempunyai kemungkinan untuk membangkitkan
arus di area produksi dan menggunakan Material Antistatic atau perlengkapan Antistatik di area
produksi.
Menggunakan Grounding untuk menghilangkan Arus. Grounding hanya dapat berfungsi pada material
yang memiliki sifat konduktor yaitu bahan yang dapat menghantarkan listrik. Grounding adalah proses
menghubungkan Arus Static ke bumi, seperti :
Untuk bahan yang bersifat non-konduktor atau Insulator yaitu bahan yang tidak dapat menghantarkan
listrik. Kita harus memakai alat untuk menetralisasikan Electro Static Discharge dengan menggunakan
alat yang dinamakan Ionizer. Ionizer adalah alat yang dapat mengeluarkan angin/udara dengan positif
dan Negatif ION yang bertujuan untuk menetralisasikan ION di permukaan bahan tersebut.
Untuk melindungi dari produk yang sensitive terhadap pengaruh ESD, diperlukan pembungkusan
(packing) agar produk tersebut tidak bersentuhan langsung dengan medan (area) atau bahan yang
dapat membangkitkan arus static. Hal ini sangat diperlukan saat melakukan penyimpanan dan
Page 5 of 11
PT. DEXIN STEEL INDONESIA
pengiriman produk yang setengah jadi (semi-products). Pembungkusan (packaging) untuk perlindungan
ESD antara lain : Metalic Shielding bags, Antistatic Polybags, dan Antistatic Tray.
B. Soldering Training
Level 2 : Teknik menyolder untuk QFP 25 mils, jumpering/rework, chip, DIP dan through
hole komponen
· Level 1 : Teknik menyolder untuk QFP 20mils, socket, vinyl coated wiring, universal area
wiring.
Meningkatkan kemampuan teknisi dalam :
Memanfaatkan dan menggunakan alat pengukur elktronika
Membaca nilai dan polaritas dari berbagai komponen elektronika
Memahami teknik menyolder untuk berbagai bentuk/type komponen
Memahami safety and Health dalam melakukan penyolderani.
Memahami konsep lead free dan pengendalian lingkungan dengan aman dan bersih
dari kontaminasi solder.
C. 3D Printing
Kebutuhan mencetak tidak lagi sekedar di atas kertas. Kemajuan teknologi dapat
mewujudkan apa yang ada di imajinasi Anda ke dalam bentuk yang lebih nyata dan dapat
dirasakan melalui sentuhan. Kehadiran 3D printer menjawab kebutuhan akan mencetak
sebuah desain secara digital menjadi sebuah produk nyata.
Page 6 of 11
PT. DEXIN STEEL INDONESIA
Dalam teorinya, sangatlah menarik untuk melihat kemampuan dari 3D Printers dimana
Anda dapat me-print bentuk 3 Dimensi apapun yang Anda inginkan. Dimulai dari sepatu,
mainan, perhiasan sampai dengan MOBIL. Teknologi ini digunakan dalam perhiasan, alas
kaki, industri desain, arsitektur, engineering, otomotif, aerospace, industri medis,
pendidikan, geografi, sistem informasi dan masih banyak bidang lainnya.
3D printer adalah proses pembuatan benda padat tiga dimensi dari sebuah desain secara
digital menjadi bentuk 3D yang tidak hanya dapat dilihat tapi juga dipegang dan memiliki
volume. 3D printer dicapai dengan menggunakan proses aditif, dimana sebuah obyek
dibuat dengan meletakkan lapisan yang berurut dari bahan.
3D Printing adalah sebuah terobosan baru dalam dunia teknologi. Terobosan ini sangatlah
populer di seluruh belahan dunia, terutama di kalangan ilmuan dan bangsawan. Hal ini
karena mereka percaya bahwa teknologi 3D Printing akan mampu membawa dunia ini
pada kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Terkait dengan definisinya sendiri, 3D
Printing adalah sebuah printer dengan kecanggihan khusus, yakni mampu mencetak
benda, yang sama persis dengan gambar soft file-nya, dalam bentuk 3D (tidak lagi sebatas
mencetak gambar di atas kertas saja). Berhubung hasil cetakan bukan berupa gambar
atau tulisan di atas kertas, maka printer 3D pun tidak memiliki amunisi berupa tinta,
melainkan bahan lain yang menjadi bahan dasar pembuatan produk. Misalnya, untuk
mencetak gantungan kunci, maka tinta di printer diganti dengan bahan plastik. Dengan
begitu, seseorang yang memiliki Printer 3D akan mampu memiliki apapun yang mereka
inginkan, asalkan memiliki design atau gambar dalam bentuk soft file-nya.
3D Printing sebenarnya sudah ditemukan dan digunakan sejak dulu, khususnya oleh
perusahaan yang ingin membuat model prototype untuk produk mereka. Proses ini
dinamakan rapid prototyping. Desainer dari perusahaan tersebut membuat modelnya
dalam file CAD yang kemudian dikirim ke mesin 3D printer. Tapi, masalahnya, bahan yang
digunakan masih rapuh dan gampang hancur, jadi tidak bisa dikomersilkan.Tapi, saat ini
sudah ditemukan campuran bahan untuk keperluan 3D Printing yang cukup kuat yang
terbuat dari campuran plastik dan besi. Bahan ini dinamakan nanocomposite. Bahan ini
cukup kuat, sehingga dapat bertahan lama dan tahan pula dari benturan.
Page 7 of 11
PT. DEXIN STEEL INDONESIA
Sebenarnya konsep printer 3D ini (setidaknya yang kami lihat disana) serupa dengan
mesin printer konvensional yang ada (2D). Yang membedakan adalah printer ini
menggunakan bahan semacam plastik (PLA Fillament tepatnya) sebagai tintanya dan
menyusun bentuk sesuai desain dari bawah ke atas.
Generasi awal Printer 3D ini juga memiliki keterbatasan. Hanya satu buah warna bahan
yang dapat dipilih. Diperlukan kreativitas tinggi dalam mencetak untuk membuat hasil yang
memiliki beragam warna (print sebagian dengan warna a, stop, ganti bahan warna b,
lanjut, dan seterusnya) â€― setidaknya begitu penjelasan sang penjaga booth.
menambahkan layer terus menerus pada bahan photopolymer menuju keatas. Material
yang digunakan pada awalnya adalah liquid (cairan) dan akan mengeras ketika liquid
tersebut terkena sinar ultraviolet.>
membuat bahan liquid mengeras dengan sinar ultraviolet. Tetapi, pada proses penyinaran
digital, objek pada awalnya berbentuk liquid yang penuh. Sebagian dari liquid tersebut
akan disinari, yang tentu saja akan mengeraskan liquid tersebut, lalu objek yang mengeras
akan tenggelam kebawah dan menaikkan liquid selanjutnya. Proses ini terus menerus
dilakukan hingga objek 3D tersebut berhasil dibuat.
menggabungkan berbagai material, seperti plastik, gelas, keramik, dan metal menjadi
output 3D.
dari 3D Printing untuk bahan metal.
Prosesnya di sebuah vakum dan memulai prosesnya dengan menyebarkan sebuah layer
dari metal powser (lebih sering menggunakan titanium). Electron beam akan mencairkan
powder menjadi layer yang keras. Objek yang dibuat dengan teknik ini akan sangat kuat.
menyebarkan sebuah layer dari resin powder dan menyemprotkan sebuat lem yang
mempunyai berbagai warna dan akan mengeras pada satu layer. Multi Jet Modelling
sangatlah berguna karena sangat cepat dan mendukung penyediaan warna.
akan melelehkan bahan seperti plastik pada hasil outputnya. Nozzle tersebut akan
Page 8 of 11
PT. DEXIN STEEL INDONESIA
berpindah secara horizontal dan vertikal yang diatur oleh komputer. Ketika material keluar
dari nozzle, material tersebut akan mengeras.
Internet of things merupakan sebuah konsep di mana suatu benda atau objek ditanamkan
teknologi-teknologi seperti sensor dan software dengan tujuan untuk berkomunikasi,
mengendalikan, menghubungkan, dan bertukar data melalui perangkat lain selama masih
terhubung ke internet.
IoT memiliki hubungan yang erat dengan istilah machine-to-machine atau M2M. Seluruh
alat yang memiliki kemampuan komunikasi M2M ini sering disebut dengan perangkat
cerdas atau smart devices. Perangkat cerdas ini diharapkan dapat membantu kerja
manusia dalam menyelesaikan berbagai urusan atau tugas yang ada.
Untuk membuat suatu ekosistem IoT, kita tidak hanya memerlukan perangkat-perangkat
yang pintar, melainkan juga berbagai unsur pendukung lain di dalamnya. Berikut adalah
berbagai unsur pembentuk internet of things:
Artificial intelligence (kecerdasan buatan)
Yang pertama ada kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan atau artificial
intelligence (AI) adalah sistem kecerdasan yang dimiliki oleh manusia yang
diimplementasikan atau diprogram di dalam mesin agar mesin dapat dapat berpikir
dan berlaku layaknya manusia. AI ini sendiri memiliki beberapa cabang, salah
satunya adalah machine learning. Kamu dapat mempelajari machine learning ini
di Machine Learning Developer Dicoding loh sebagai langkah awal untuk
mengembangkan AI. Dalam IoT, hampir semua mesin atau alat dapat menjadi
mesin pintar. Itu berarti IoT sangat berdampak pada seluruh aspek kehidupan kita.
AI ini bertugas untuk mengumpulkan data, perancangan dan pengembangan
algoritma, serta pemasangan jaringan.
Sensor
Berikutnya ada sensor. Unsur ini merupakan unsur pembeda mesin IoT dengan
mesin canggih lainnya. Dengan adanya sensor ini mesin mampu menentukan
instrumen yang dapat mengubah mesin IoT dari yang semula bersifat pasif menjadi
mesin atau alat yang bersifat aktif dan terintegrasi.
Page 9 of 11
PT. DEXIN STEEL INDONESIA
Konektivitas
Yang terakhir adalah konektivitas. Konektivitas juga biasa disebut sebagai koneksi
antar jaringan. Dalam dunia IoT sendiri ada kemungkinan untuk kita membuat
jaringan baru, jaringan yang khusus digunakan untuk perangkat IoT.
E. PWM Modular
PWM adalah metode untuk mengontrol daya rata-rata yang dikirimkan oleh sinyal
listrik. Nilai rata-rata tegangan (dan arus ) yang diumpankan ke beban dikontrol dengan
mengalihkan suplai antara 0 dan 100% pada laju yang lebih cepat daripada yang
dibutuhkan beban untuk berubah secara signifikan. Semakin lama sakelar hidup,
semakin tinggi total daya yang disuplai ke beban. Seiring dengan pelacakan titik daya
maksimum (MPPT), ini adalah salah satu metode utama untuk mengontrol keluaran
panel surya agar dapat digunakan oleh baterai. PWM sangat cocok untuk menjalankan
beban inersia seperti motor, yang tidak mudah terpengaruh oleh pengalihan diskrit
ini. Tujuan PWM adalah untuk mengontrol beban; namun, frekuensi switching PWM
harus dipilih dengan hati-hati agar dapat melakukannya dengan lancar.
Frekuensi switching PWM dapat sangat bervariasi tergantung pada beban dan
aplikasi. Misalnya, penyalaan hanya perlu dilakukan beberapa kali dalam satu menit di
kompor listrik; 100 atau 120 Hz (dua kali lipat dari frekuensi utilitas ) dalam peredup
lampu; antara beberapa kilohertz (kHz) dan puluhan kHz untuk penggerak motor; dan
hingga puluhan atau ratusan kHz dalam amplifier audio dan catu daya komputer.
Memilih frekuensi switching yang terlalu tinggi untuk aplikasi menghasilkan kontrol
beban yang lancar, tetapi dapat menyebabkan kegagalan prematur pada komponen
kontrol mekanis. Memilih frekuensi switching yang terlalu rendah untuk aplikasi
menyebabkan osilasi pada beban. Keuntungan utama PWM adalah hilangnya daya
pada perangkat switching sangat rendah. Saat sakelar mati praktis tidak ada arus, dan
saat sakelar hidup dan daya ditransfer ke beban, hampir tidak ada penurunan tegangan
pada sakelar. Kehilangan daya, sebagai produk dari tegangan dan arus, dengan
demikian dalam kedua kasus mendekati nol. PWM juga bekerja dengan baik dengan
kontrol digital, yang karena sifatnya on/off, dapat dengan mudah mengatur siklus tugas
yang dibutuhkan. PWM juga telah digunakan di beberapasistem komunikasi di mana
siklus tugasnya telah digunakan untuk menyampaikan informasi melalui saluran
komunikasi.
Page 10 of 11
PT. DEXIN STEEL INDONESIA
Page 11 of 11