0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
25 tayangan2 halaman
Penelitian ini menguji kapasitas resin polimer submikron (SMR) untuk menghilangkan logam berat seperti timbal, tembaga, seng dan nikel dari air sungai dan limbah cair. SMR mampu menghilangkan 82-85% timbal dari kedua sampel air, namun kurang efektif untuk logam lainnya karena kompetisi dari bahan organik. SMR juga hanya mengurangi sedikit kadar karbon organik total (TOC) air. Secara
Penelitian ini menguji kapasitas resin polimer submikron (SMR) untuk menghilangkan logam berat seperti timbal, tembaga, seng dan nikel dari air sungai dan limbah cair. SMR mampu menghilangkan 82-85% timbal dari kedua sampel air, namun kurang efektif untuk logam lainnya karena kompetisi dari bahan organik. SMR juga hanya mengurangi sedikit kadar karbon organik total (TOC) air. Secara
Penelitian ini menguji kapasitas resin polimer submikron (SMR) untuk menghilangkan logam berat seperti timbal, tembaga, seng dan nikel dari air sungai dan limbah cair. SMR mampu menghilangkan 82-85% timbal dari kedua sampel air, namun kurang efektif untuk logam lainnya karena kompetisi dari bahan organik. SMR juga hanya mengurangi sedikit kadar karbon organik total (TOC) air. Secara
Penggunaan resin penukar ion polimer sub-mikron untuk menghilangkan
timbal (Pb), tembaga (Cu), Zinc (Zn) dan Nikel (Ni) dari perairan
Penelitian ini mengkkaji mengenai kapasitas polimer sub-mikron untuk
menghilangkan timbal, tembaga, zinc dan nikel dari perairan yang mengandung bahan organik. Untuk meningkatkan efisiensi adsorpsi dan pertukaran ion, maka peneliti mulai mengkaji penggunaan adsorben ukuran nano atau sub mikron sebaagai alternative adsorben. Resin sub mikron (SMRs) yang disintesis pada percobaan ini sangat kecil (217 ± 4 nm) dibandingkan dengan ukuran resin yang biasa digunakan untuk fixed bed ion exchange (0,3-1,2 mm). Ini berarti pada SMR terdapat area permukaan yang besar untuk rasio volume, yang akan meningkatkan jumlah zat yang teradsorpsi per massa adsorben. SMR yang dibuat untuk penelitian ini adalah resin polimer dengan monomer fungsional, asam metakrilat (MAA), terdiri dari gugus fungsi asam karboksilat dan memiliki muatan negatif pada permukaannya dalam kondisi netral. Tes awal dilakukan untuk mengevaluasi penghilangan kandungan organik yang diukur sebagai total karbon organik (TOC) dari air sungai dan sampel air limbah. Kandungan organic yang ada dalam sampel air memiliki potensi untuk mengganggu proses penghilangan logam, jadi untuk itu penting untuk mengukur tingkat interferensi. Sampel air sungai diambil dari Sungai Rideau dekat Carleton Universitas di Ottawa, Ontario. Sampel limbah cair sekunder dikumpulkan dari Pusat Lingkungan Hidup di Ottawa, Ontario. 1. Metode Percobaan Pada percobaan ini dilakukan pada variasi konsentrasi resin SMRs yaitu 5, 50, dan 500 mg/L. Dan pada sampel air sungai dan air limbah dilakukan pada konsentrasi 100, 500 dan 10.000 µg/L. 2. Hasil dan Pembahasan 2.1 Interferensi kandungan bahan organik dalam air tanpa logam Pada sampel yang mengandung bahan oganik seperti TOC, akan mengurangi efektivitas resin SMR untuk menghilangkan logam di sampel. Dari percobaan didapatkan bahwa pengurangan TOC menggunakan partikel SMR untuk air sungai dan air limbah tanpa menambahkan logam berat. TOC awal air sungai adalah 119,2 mg/L, dan TOC awal dari air limbah adalah 160,6 mg / L. TOC dari air sungai tinggi, kemungkinan karena sampel diambil awal musim semi setelah mencairnya salju, dan air cukup bergoncang. Penurunan kadar TOC dari air sungai masing-masing adalah 10%, 6,5%, dan 6,6% untuk penambahan SMR 5, 50, dan 500 mg / L. Penurunan kadar TOC dari air limbah adalah 2,2%, 3,4%, dan 1,8% untuk penambahan SMR 5, 50, dan 500 mg / L. Hal ini berarti untuk kapasitas resin SMR pada polutan organik sangat kecil, sehingga masih mempunyai kapasitas yang besar untuk adsorpsi logam. 2.2 Adsorpsi Pb, Cu, Zn, dan Ni pada air sungai SMR diuji pada pH 7,56 dengan konsentrasi logam di sungai yaitu 0,48 µg/L untuk Ni, 0,44 µg/L untuk Cu, 1,37 µg/L untuk Zn, dan 0,20 µg/L Pb. Pada percobaan konsentrasi asing-masing logam dibuat menjadi sama yaitu 3 variasi konsentrasi (100 µg/L, 500 µg/L dan 10.000 µg/L), dan konsentrasi SMR yang dipakai adalah 50 mg/L. Dari percobaaan didapatkan bahwa pada persen removal paling besar untk semua logam adalah pada konsentrasi 500 µg/L dengan konsentrasi SMR 50 mg/L, yaitu Pb > Cu > Zn > Ni dan fasa adsorben meningkat seiring konsentrasi logam meningkat kecuali pada logam Ni dimana nilai partikel yang diabsorp konstan pada knsentrasi 500 dan 10.000 µg/L, hal ini menunjukkan partikel telah mencapai saturasi atau jenuh sehingga perlu diregenerasi. SMR pada penelitian ini mengandung resin asam karboksilat sehingga lebih rendah dari kapasitas adsorben Zirkonium sulfat yang adalah resin penukar kation kuat. Seri selektivitas, atau urutan preferensi untuk ion logam, umumnya sama untuk ion exchangers dengan kelompok fungsional yang sama, dan untuk karboksilat gugus fungsi asam adalah: Pb> Cu> Zn> Ni (SenGupta, 2002). Namun dari grafik percobaan, urutan selektivitasnya adalah Zn> Pb> Cu>Ni untuk konsentrasi awal 100 μg / L dan 500 μg / L, dan Pb> Cu> Zn> Ni untuk konsentrasi awal 10.000 μg / L. Oleh karena itu seri selektivitas untuk 10.000 μg / L diharapkan untuk penukar ion asam karboksilat, tetapi untuk 100 μg / L dan 500 μg / L diangggap tidak cocok. Perbedaan-perbedaan ini mungkin terjadi karena efek kompetitif dari kompleks metal-NOM (kandungan bahan organik) dan pengendapan. 2.3 Adsorpsi Pb, Cu, Zn, dan Ni pada air limbah Pada pH 8,01 penambahan SMR pada air limbah yang mengandung logam tidak terlalu berbeda pada air sungai. Timbal memiliki presentase removal tertinggi pada konsentrasi SMR 100 mg/L dan 500 mg/L sedangkan Zinc dan nikel memiliki presentase removal tertinggi pada konsentrasi SMR 10.000 mg/L. Dapat diasumsikan bahwa air limbah mengandung lebih banyak konsentrasi NOM (TOC), umumnya menurunkan adsorpsi logam terhdapa partikel SMR. 3. Kesimpulan SMR menunjukkan potensi yang sangat baik untuk menghilangkan timbal dari perairan alami, menghilangkan 82% ± 0,2% dan 85,9% ± 0,1% dari timbal dari sampel air sungai dan air limbah. SMR kurang efektif untuk menghilangkan logam lain dari perairan alami, yang kalah bersaing dengan timbal untuk proses adsorpsi. Namun SMR tidak terlalu berpotensi untuk menghilangkan kandungan bahan organik di air sungai atau air limbah. Secara keseluruhan, SMR menunjukkan potensi bagus untuk menghilangkan logam dari perairan alami. Eksperimen selanjutnya dapat dilakukan untuk mengoptimalkan desain dan kapasitas pertukaran ion di luar ukuran partikel.