Anda di halaman 1dari 2

Penggunaan resin penukar ion polimer sub-mikron untuk menghilangkan

timbal (Pb), tembaga (Cu), Zinc (Zn) dan Nikel (Ni) dari perairan

Penelitian ini mengkkaji mengenai kapasitas polimer sub-mikron untuk


menghilangkan timbal, tembaga, zinc dan nikel dari perairan yang mengandung
bahan organik. Untuk meningkatkan efisiensi adsorpsi dan pertukaran ion, maka
peneliti mulai mengkaji penggunaan adsorben ukuran nano atau sub mikron sebaagai
alternative adsorben. Resin sub mikron (SMRs) yang disintesis pada percobaan ini
sangat kecil (217 ± 4 nm) dibandingkan dengan ukuran resin yang biasa digunakan
untuk fixed bed ion exchange (0,3-1,2 mm). Ini berarti pada SMR terdapat area
permukaan yang besar untuk rasio volume, yang akan meningkatkan jumlah zat yang
teradsorpsi per massa adsorben. SMR yang dibuat untuk penelitian ini adalah resin
polimer dengan monomer fungsional, asam metakrilat (MAA), terdiri dari gugus
fungsi asam karboksilat dan memiliki muatan negatif pada permukaannya dalam
kondisi netral.
Tes awal dilakukan untuk mengevaluasi penghilangan kandungan organik
yang diukur sebagai total karbon organik (TOC) dari air sungai dan sampel air
limbah. Kandungan organic yang ada dalam sampel air memiliki potensi untuk
mengganggu proses penghilangan logam, jadi untuk itu penting untuk mengukur
tingkat interferensi. Sampel air sungai diambil dari Sungai Rideau dekat Carleton
Universitas di Ottawa, Ontario. Sampel limbah cair sekunder dikumpulkan dari Pusat
Lingkungan Hidup di Ottawa, Ontario.
1. Metode Percobaan
Pada percobaan ini dilakukan pada variasi konsentrasi resin SMRs yaitu 5, 50,
dan 500 mg/L. Dan pada sampel air sungai dan air limbah dilakukan pada konsentrasi
100, 500 dan 10.000 µg/L.
2. Hasil dan Pembahasan
2.1 Interferensi kandungan bahan organik dalam air tanpa logam
Pada sampel yang mengandung bahan oganik seperti TOC, akan mengurangi
efektivitas resin SMR untuk menghilangkan logam di sampel. Dari percobaan
didapatkan bahwa pengurangan TOC menggunakan partikel SMR untuk air sungai
dan air limbah tanpa menambahkan logam berat. TOC awal air sungai adalah 119,2
mg/L, dan TOC awal dari air limbah adalah 160,6 mg / L. TOC dari air sungai tinggi,
kemungkinan karena sampel diambil awal musim semi setelah mencairnya salju, dan
air cukup bergoncang. Penurunan kadar TOC dari air sungai masing-masing adalah
10%, 6,5%, dan 6,6% untuk penambahan SMR 5, 50, dan 500 mg / L. Penurunan
kadar TOC dari air limbah adalah 2,2%, 3,4%, dan 1,8% untuk penambahan SMR 5,
50, dan 500 mg / L. Hal ini berarti untuk kapasitas resin SMR pada polutan organik
sangat kecil, sehingga masih mempunyai kapasitas yang besar untuk adsorpsi logam.
2.2 Adsorpsi Pb, Cu, Zn, dan Ni pada air sungai
SMR diuji pada pH 7,56 dengan konsentrasi logam di sungai yaitu 0,48 µg/L
untuk Ni, 0,44 µg/L untuk Cu, 1,37 µg/L untuk Zn, dan 0,20 µg/L Pb. Pada
percobaan konsentrasi asing-masing logam dibuat menjadi sama yaitu 3 variasi
konsentrasi (100 µg/L, 500 µg/L dan 10.000 µg/L), dan konsentrasi SMR yang
dipakai adalah 50 mg/L. Dari percobaaan didapatkan bahwa pada persen removal
paling besar untk semua logam adalah pada konsentrasi 500 µg/L dengan konsentrasi
SMR 50 mg/L, yaitu Pb > Cu > Zn > Ni dan fasa adsorben meningkat seiring
konsentrasi logam meningkat kecuali pada logam Ni dimana nilai partikel yang
diabsorp konstan pada knsentrasi 500 dan 10.000 µg/L, hal ini menunjukkan partikel
telah mencapai saturasi atau jenuh sehingga perlu diregenerasi.
SMR pada penelitian ini mengandung resin asam karboksilat sehingga lebih
rendah dari kapasitas adsorben Zirkonium sulfat yang adalah resin penukar kation
kuat. Seri selektivitas, atau urutan preferensi untuk ion logam, umumnya sama untuk
ion exchangers dengan kelompok fungsional yang sama, dan untuk karboksilat gugus
fungsi asam adalah: Pb> Cu> Zn> Ni (SenGupta, 2002). Namun dari grafik
percobaan, urutan selektivitasnya adalah Zn> Pb> Cu>Ni untuk konsentrasi awal 100
μg / L dan 500 μg / L, dan Pb> Cu> Zn> Ni untuk konsentrasi awal 10.000 μg / L.
Oleh karena itu seri selektivitas untuk 10.000 μg / L diharapkan untuk penukar ion
asam karboksilat, tetapi untuk 100 μg / L dan 500 μg / L diangggap tidak cocok.
Perbedaan-perbedaan ini mungkin terjadi karena efek kompetitif dari kompleks
metal-NOM (kandungan bahan organik) dan pengendapan.
2.3 Adsorpsi Pb, Cu, Zn, dan Ni pada air limbah
Pada pH 8,01 penambahan SMR pada air limbah yang mengandung logam
tidak terlalu berbeda pada air sungai. Timbal memiliki presentase removal tertinggi
pada konsentrasi SMR 100 mg/L dan 500 mg/L sedangkan Zinc dan nikel memiliki
presentase removal tertinggi pada konsentrasi SMR 10.000 mg/L. Dapat diasumsikan
bahwa air limbah mengandung lebih banyak konsentrasi NOM (TOC), umumnya
menurunkan adsorpsi logam terhdapa partikel SMR.
3. Kesimpulan
SMR menunjukkan potensi yang sangat baik untuk menghilangkan timbal
dari perairan alami, menghilangkan 82% ± 0,2% dan 85,9% ± 0,1% dari timbal dari
sampel air sungai dan air limbah. SMR kurang efektif untuk menghilangkan logam
lain dari perairan alami, yang kalah bersaing dengan timbal untuk proses adsorpsi.
Namun SMR tidak terlalu berpotensi untuk menghilangkan kandungan bahan organik
di air sungai atau air limbah. Secara keseluruhan, SMR menunjukkan potensi bagus
untuk menghilangkan logam dari perairan alami. Eksperimen selanjutnya dapat
dilakukan untuk mengoptimalkan desain dan kapasitas pertukaran ion di luar ukuran
partikel.

Anda mungkin juga menyukai