Anda di halaman 1dari 6

150 2252-3979

ISSN:
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio

Pemanfaatan Tawas Al2(SO4)3 untuk Memperbaiki Kualitas Limbah Cair


Pabrik Kertas dan Uji Toksisitas pada Ikan Mas (Cyprinus carpio)

The Application of Alum Al2(So4)3 to Repair the Quality of liquid Waste from Paper
Factory and Toxicity Examination on Goldfishes (Cyprinus carpio)

Erva S. Rusmaindah*, Herlina Fitrihidajati, Tjipto Haryono


Jurusan Biologi-FMIPA Universitas Negeri Surabaya
*e-mail: ervasukma895@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penurunan kadar logam berat timbal limbah cair
pabrik kertas dengan menggunakan koagulan tawas Al2(SO4)3 dengan konsentrasi berbeda dan uji
toksisitas hasil pengolahan limbah cair pabrik kertas pada ikan mas (Cyprinus carpio) setelah perlakuan
dengan tawas Al2(SO4)3. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor
perlakuan, yaitu konsentrasi koagulan tawas. Jumlah sampel di penelitian ini adalah 20 sampel dengan 5
kali pengulangan. Konsentrasi yang digunakan adalah 0 mg/l tawas; 6,25 mg/l tawas; 12,5 mg/l tawas;
dan 18,75 mg/l tawas. Parameter penelitian yang diamati adalah persentase penurunan kadar logam
berat timbal (Pb) limbah cair pabrik kertas, nilai DO, pH, suhu, dan kematian ikan. Data dianalisis
dengan analisis varian (ANAVA) satu arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan
kadar logam berat timbal limbah cair pabrik kertas dengan menggunakan konsentrasi koagulan tawas
Al2(SO4)3 yang berbeda. Persentase yang tertinggi terdapat pada konsentrasi 18,75 mg/l,yaitu sebesar
56,25%. Hasil terbaik uji toksisitas limbah cair pabrik kertas pada ikan mas setelah perlakuan dengan
tawas Al2(SO4)3, yaitu pada konsentrasi tawas 18,75 mg/l, persentase kematian ikan mas sebesar 34 %.

Kata kunci: tawas; uji toksisitas; ikan mas (Cyprinus carpio); logam berat timbal

ABSTRACT
The aim of this research was to describe the reduction level of Pb-liquid waste from paper factory using
coagulant of Al2(SO4)3 in various concentrations and toxicity examination of liquid waste from paper factory in
goldfishes after given Al2(SO4)3 treatment. This research used a completely randomized design (CRD) with one
treatment factor was coagulant of Al2(SO4)3. This research used 20 samples with five repetition. The concentration
used were 0 mg/l alum; 6,25 mg/l alum; 12,5 mg /l alum; and 18,75 mg /l alum. Parameters observed in this study
were the percentage of reduction level of Pb in liquid waste from paper factory, the level of DO, pH, temperature,
and the mortality of goldfishes Data were analyzed using one way ANOVA. The results showed that there was
different on the reduction level of Pb in liquid waste from paper factory using Al 2(SO4)3 as coagulant. The highest
percentage was at aconcentration of 18.75 mg/l (56.25%). While the best result of toxicity examination of liquid waste
from paper factory after given treatment Al2(SO4)3 treatment showed that the mortality of goldfishes at concentration
of 18.75 mg /l, percentage of fish mortality was 34%.

Key words: alum; toxicity tests; goldfish (Cyprinus carpio); Pb-liquid waste

PENDAHULUAN letaknya pada dinding sel tumbuhan berkayu


Serat pulp diberi tekanan untuk (Dahlan, 2011). Lignin adalah bahan yang
menghasilkan suatu kertas (Paskawati, 2010). diinginkan oleh suatu industri kertas sehingga
Bahan Pulp mempunyai komponen penyusunnya dipisahkan dari selulosa. Pemisahan tersebut
seperti selulosa (C6H10O5)n yang berfungsi untuk bertujuan untuk membuat kertas tidak berwarna
menentukan karakter serat, dan lignin yang coklat (Paskawati, 2010). Lignin adalah bahan

1
34 LeteraBio Vol. 7 No.1, Januari 2018: 33-38

organik yang dihasilkan dari proses pulping yang pemberian 4 ekor ikan pada setiap wadah. Hasil
mana jika bahan tersebut banyak di perairan kandungan Pb perlakuan konsentrasi tawas
maka kadar oksigen terlarut di air semakin sedikit Al2(SO4)3 0 mg/l (kontrol) menunjukkan nilai
sehingga meracuni terhadap organisme sungai 0,215 ppm sedangkan hasil kandungan Pb
(Cahyono, 2007). Limbah yang dihasilkan dari perlakuan dengan tawas Al2(SO4)3 konsentrasi 25
proses deinking mengandung logam beart timbal mg/l menunjukkan nilai 0,167 ppm. Nilai tersebut
yang dihasilkan oleh tinta yang terbuang di dalam mengalami penurunan sebanyak 0,048 ppm
suatu perairan sungai (Hardiani, 2009). Unsur dengan persentase penurunnya sebesar 22%.
yang menyebabkan permasalahan lingkungan Hasil pengukuran kualitas limbah cair perlakuan
dan berperan penting dalam fungsi biologis konsentrasi tawas Al2(SO4)3 0 ppm (kontrol)
kehidupan salah satunya adalah logam berat yaitu nilai DO sebesar 10,3 mg/l, nilai suhu
(Nagajyoti, 2010). Suatu lingkungan yang 31,1oC, dan nilai pH sebesar 8,8. Pada perlakuan
terkontaminasi logam berat akan mengancam konsentrasi tawas Al2(SO4)3 25 mg/l yaitu nilai
kehidupan suatu makhluk hidup karena DO sebesar 7,2 mg / l, nilai suhu 31,1oC, dan nilai
toksisitasnya (Murthy, 2014). Oleh karena itu pH sebesar 8,0. Perlakuan konsentrasi tawas
dibutuhkan suatu pemanfaatan bahan toksisitas Al2(SO4)3 0 mg/l (kontrol) kematian ikan
yang mana dapat mengurangi logam berat timbal, sebanyak 4 ekor ikan, sedangkan pada
pada penelitian Dhir dan kumar (2010) konsentrasi 25 mg/l kematian sebesar 50 % dari
mengatakan bahwa limbah cair industri harus seluruh jumlah ikan.
dihilangkan ion logam beratnya guna Berdasarkan uraian di atas, maka
kelangsungan hidup makhluk hidup. Suatu pemanfaatan tawas Al2(SO4)3 berrtujuan untuk
usaha pabrik dan kegiatan usaha lainnya wajib menurunkan kadar logam berat timbal limbah
untuk melakukan pengolahan limbah yang cair pabrik kertas di Kabupaten Sidoarjo. Selain
dihasilkan dari kegiatan usaha seperti yang itu, uji toksisitas limbah cair pabrik kertas di
tercantum pada Peraturan menteri Lingkungan Kabupaten Sidoarjo pada ikan mas digunakan
Hidup Nomor 33 Tahun 2009 Pasal 3 tentang cara untuk mengetahui limbah cair pabrik kertas
memulihkan lahan yng telah terkena tersebut masih toksik atau tidak. Dengan
limbah.Berdasarkan hal tersebut pabrik kertas demikian dilakukan suatu penelitian untuk
harus mengolah dahulu limbahnya untuk melihat manfaat koagulan tawas dalam mengolah
dibuang di sungai akan tetapi pengolahan dari limbah cair pabrik kertas di Kabupaten Sidoarjo
IPAl yang kurang maksimal masih menimbulkan dan uji toksisitas pada ikan mas dengan
dampak negatif yaitu masih meracuni organisme menghitung kematian ikan.
perairan sungai (Rina, 2012).
Suatu alternatif dalam mengolah limbah cair BAHAN DAN METODE
suatu pabrik adalah dengan mengelola limbah Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
cair dengan tawas. Tawas mempunyai sifat asam Lengkap (RAL) dengan satu faktor perlakuan
dan mekanisme dalam mengolah limbah yaitu yaitu konsentrasi koagulan tawas. Jumlah sampel
dengan koloid yang bermuatan positif (Al3+) di penelitian ini adalah 20 sampel dengan 5 kali
mengikat partikel koloid muatan negatif dan pengulangan. Konsentrasi yang digunakan adalah
mengendapkannya (Efriandi, 2008). Penelitian 0 mg/l tawas; 6,25mg/l tawas; 12,5 mg/l tawas;
yang dilakukan oleh Aziz (2013) tentang dan 18,75 mg/l tawas. Parameter penelitian yang
pengaruh tawas dan kaporit yang menntukkan diamati adalah persentase penurunan kadar
karakteristik fisik dan kimia sungai Lambidaro logam berat timbal (Pb) limbah cair pabrik kertas,
diadapatkan hasil terbaik yaitu terjadi penurunan nilai DO, pH, suhu, dan kematian ikan.
nilai BOD, COD, amonia, dan peningkatan DO Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan
dan kadar sulfat pada pemberian tawas 25 ppm pada bulan April-Juni 2016. Penelitian dilakukan
ditambah dengan 10 ppm kaporit. Mekanisme di Greenhouse, Jurusan Biologi, Fakultas
tawas dan kaporit meningkatkan DO dan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
menurunkan nilai BOD, yaitu dengan mengikat Universitas Negeri Surabaya. Uji logam berat
partikel koloid negarif dan dilanjutkan peran Timbal (Pb) dilakukan di laboratorium Balai Besar
kaporit dalam membunuh bakteri dan Laboratorium Kesehatan Surabaya. Bahan yang
mikroorganisme pada air sungai Lambidaro. digunakan dalam penelitian ini ialah hewan uji,
Pada uji pendahuluan pemberian tawas yaitu ikan mas (Cyprinus carpio) ukuran 3-5 cm
konsentrasi 25 mg/l dan diendapkan selama 24 sebanyak 200 ekor/wadah uji. 21 liter limbah
jam, kemudian dilanjutkan uji toksisitas dengan pabrik kertas di Kabupaten Sidoarjo, dan 187,5 mg
ikan mas (Cyprinus carpio) selama 24 jam dengan tawas Al2(SO4)3. Alat yang digunakan dalam
Rusmaindah dkk; Pemanfaatan Tawas Al2(SO4)3 untuk Memperbaiki Kualitas Limbah Cair Pabrik Kertas 35

penelitian ini ialah pH meter, 4 akuarium besar, Smirnov.Jika hasil uji menunjukkan data
21 toples , 4 aerator, 1 buah beacker glass 1000 ml, berdistribusi normal, maka dilanjutkan uji anava
2 buah drigen plastik ukuran 10 liter, 1 buah satu arah.
drigen plastik ukuran 5 liter, DO meter, (AAS) Apabila uji anava menunjukkan adanya
Atomic Absorption Spectrometry, dan magnetic stirer. perbedaan pada setiap perlakuan maka dilanjut
Prosedur penelitian diawali dengan dengan uji duncan.
pemeliharaan ikan mas selama 5 hari dengan
aerasi secukupnya dan pakan diberikan sebanyak HASIL
2 kali sehari pagi dan sore. Ikan tidak diberi Rata-rata kadar akhir Pb (setelah perlakuan)
pakan selama dua hari (aklimasi). Jika mortalitas menunjukkan hasil adanya penurunan pada
hewan uji tidak melebihi 2% pada saat aklimasi setiap perlakuan dengan nilai rata-rata kadar Pb
maka diteruskan dengan kegiatan perlakuan. yang semakin menurun pada setiap perlakuan
Pada tahap perlakuan diawali dengan nilai dengan tawas, sehingga air limbah dari
DO, suhu, pH, serta uji logam berat Pb diukur pembuangan akhir limbah pabrik kertas di
dan dicatat sebelum diberi perlakuan dengan Kabupaten Sidoarjo sudah layak dibuang ke
tawas Al2(SO4)3. Tawas 6,25 mg; 12,5 mg; dan perairan sungai. Persentase penurunan logam
18,75 mg masing–masing dimasukkan ke dalam berat timbal paling tinggi adalah pada konsentrasi
limbah cair pabrik kertas sampai volume 1 liter. koagulan tawas 18,75 mg/l dengan persentase
Dilakukan pengadukan cepat dengan putaran 140 penurunan kadar logam timbal sebesar 56,25%.
rpm selama 5 menit, dan pengadukan lambat Rata-rata nilai DO akhir diberbagai konsentrasi
dengan putaran 30 rpm selama 10 menit pada tawas menunjukkan perbaikan yang mana nilai
bahan perlakuan, serta diendapkan selama 48 jam. yang terbaik pada konsentrasi 18,75 mg/l sebesar
10 ekor hewan uji ikan mas dimasukkan setiap 6,3. Nilai ini sudah sesuai dengan standar baku
wadah toples dan dibiarkan selama 24 jam. yaitu antara 5-7 mg/l. Nilai rata-rata pH akhir
Setelah 24 jam, diukur dan dicatat kembali setelah perlakuan berbagai konsentrasi tawas
nilai DO, suhu, pH, serta uji logam berat Pb pada menunjukkan peningkatan. pH tertinggi pada
perlakuan dengan tawas Al2(SO4)3. Dicatat jumlah konsentrasi 18,75 mg/l dan 12,5 mg/l yaitu
kematian ikan mas pada setiap wadah toples. sebesar 7,3. Pada pengukuran suhu konsentrasi
Data penurunan kadar Pb pada limbah cair pabrik 18,75 mg/l dan 12,5 mg/l mempunyai rerata suhu
kertas setelah perlakuan dengan tawas dan uji akhir yang tinggi yaitu sebesar 27,3 0C (Tabel
toksisitas dengan menggunakan ikan mas 1).
dianalisis dengan uji normalitas Kolmogrov-

Tabel 1. Data rata-rata kadar logam Pb (mg/l), DO, pH, dan suhu pada limbah cair pabrik kertas setelah
pemberian koagulan tawas Al2(SO4)3 pada berbagai konsentrasi
Hasil
Kadar Persentase Rata- Rata Rata-Rata Rata-
Konsentrasi Rata-Rata
No Awal Penurunan DO Akhir pH Akhir Rata
Koagulan Penurunan
Pb limbah Kadar Pb Limbah Limbah Suhu
Tawas Al2(SO4)3 Kadar Pb
(mg /l) Limbah + (mg/l) Akhir
(mg/l) Limbah
SD (%) Limbah
(mg/l)
(oC)
0 ( 1 L limbah 0,010 31,25 ± 10,50 9,5 7,0 27,2
1
tanpa tawas )
2 6,25 0,012 37,5 ± 20,84 7,5 7,2 27,2
3 12,50 0,032 0,012 37,5 ± 26,79 6,7 7,3 27,3
4 18,75 0,018 56,25 ± 14,59 6,3 7,3 27,3
36 LeteraBio Vol. 7 No.1, Januari 2018: 33-38

Tabel 2. Uji toksisitas limbah cair pabrik kertas pada ikan mas (Cyprinus carpio)
Jumlah Jumlah Persentase
No Konsentrasi Koagulan Jumlah Ikan
Ikan Ikan yang Kematian Ikan + Notasi ⃰
Tawas Al2(SO4)3(mg) yang Mati
Awal Hidup SD (%)
1 0 ( 1 L limbah tanpa tawas) 3 47 94 ± 0,88 a
2 6,25 50 17 33 66 ± 0,55 b
3 12,50 22 28 56 ± 1,82 b
4 18,75 33 17 34 ± 1,11 c

Berdasarkan hasil pengukuran kadar logam PEMBAHASAN


timbal (Pb) pada Tabel 1, selanjutnya data Berdasarkan hasil analisis data dapat
dilakukan uji normalitas dengan uji Kolmogrov- diketahui bahwa tidak ada perbedaan perlakuan
Smirnov (signifikansi >0,05). Hal ini berarti pada konsentrasi 0 mg/l (D), 6,25 mg/l (C), 12,5
memenuhi syarat normalitas, sehingga uji yang mg/l (B), dan 18,75 mg/l (A) terhadap persentase
digunakan selanjutnya yaitu uji anava satu arah penurunan logam timbal pada limbah cair pabrik
dengan taraf uji 0,05. Hasil uji anava kertas dikarenakan interval konsentrasi perlakuan
menunjukkan Fhitung < F tab dengan nilai dengan koagulan tawas tidak terlalu besar. Akan
signifikansi >0,05 yang berarti bahwa tidak ada tetapi, telah terbukti bahwa perbedaan
perbedaan kadar timbal (Pb) yang signifikan antar konsentrasi koagulan tawas yang dapat
kelompok perlakuan. Berdasarkan hal tersebut menurunkan kadar logam timbal jika
maka H0 diterima dan tidak dapat dilanjut dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Pada uji
dengan uji duncan. toksisitas limbah cair pabrik kertas yang
Semakin tinggi konsentrasi tawas maka dilakukan pada ikan mas (Cyrinus carpio) juga
kematian ikan mas (Cyprinus carpio) semakin didapatkan hasil kematian ikan terendah pada
rendah. Hasil yang didapat yaitu nilai kematian konsentrasi 18,75 mg/l. Hal ini berarti ion Al3+
ikan terendah terdapat pada konsentrasi tawas pada tawas berperan mengikat dan menurunkan
18,75 mg/l yaitu jumlah ikan yang mati sebesar 17 logam berat timbal pada limbah cair pabrik kertas
ekor dengan persentase kematian ikan sebesar 34 dengan elektrolit positifnya pada proses
% ikan yang mati. Kematian ikan tersebut destabilisasi partikel koloid.
dikarenakan pada konsentrasi 18,75 mg/l limbah Penurunan kadar logam timbal dalam limbah
cair pabrik kertas di Kabupaten Sidoarjo kadar cair pabrik kertas disebabkan oleh proses adsorbsi
logam berat timbal (Pb) lebih kecil daripada tawas. Ditinjau dari besarnya konsentrasi
konsentrasi koagulan tawas Al2(SO4)3 lainnya perlakuan koagulan tawas, menunjukkan bahwa
(Tabel 2). adanya penurunan yang tinggi dengan perlakuan
Berdasarkan hasil pengukuran uji Toksisitas konsentrasi koagulan tawas yang lebih tinggi
limbah cair pabrik kertas pada ikan mas pada pula. Hal ini diperkuat dengan pernyataan
Tabel 2, selanjutnya data dilakukan uji normalitas Hartini (2015) yang mengatakan bahwa, adsorbsi
dengan uji Kolmogrov-Smirnov (signifikansi >0,05). ialah proses pengikatan suatu adsorbat di atas
Hal ini berarti memenuhi syarat normalitas, permukaan pori yang di dalamnya terdapat
sehingga uji yang digunakan selanjutnya yaitu uji gamma (γ) alumina berukuran pori besar dan
anava satu arah dengan taraf uji 0,05. Hasil uji bersifat kuat. Ukuran pori yang besar maka
anava menunjukkan Fhitung > F tab dengan nilai adsorbat yang terserap semakin banyak sehingga
signifikansi <0,05 yang berarti bahwa ada penyerapan logam berat timbal (Pb) semakin
perbedaan mortalitas ikan mas yang signifikan tinggi pula.
antar kelompok perlakuan. Pada uji anava satu Menurut Bangun (2013) mengatakan bahwa
arah menunjukkan hasil bahwa data tersebut pada proses penyerapan limbah cair kertas
menunjukkan H0 ditolak sehingga dapat dilanjut dengan tawas berlangsung proses koagulasi yaitu
dengan uji duncan. Berdasarkan uji duncan pemanfaatan ion-ion yang bermuatan berlawanan
terdapat notasi yang berbeda (a,b,c) menjadi partikel yang terendapkan serta proses
menunjukkan adanya perbedaan nyata antar flokulasi dengan proses penggumpalan dan
perlakuan dengan taraf 0,05. pengendapan partikel-partikel koloid menjadi
flok-flok besar.
Rusmaindah dkk; Pemanfaatan Tawas Al2(SO4)3 untuk Memperbaiki Kualitas Limbah Cair Pabrik Kertas 37

Proses koagulasi dan flokulasi tidak dapat yang di bawah standar baku mutu air limbah
dipisahkan dalam proses pengolahan limbah cair sehingga ikan banyak yang masih hidup. Hal itu
industri karena kedua proses ini selalu dilakukan dikarenakan adanya pengolahan limbah cair
bersama. Tawas mempunyai mekanisme dengan pabrik kertas di Kabupaten Sidoarjo dengan
cara pengikatan dan penetralan partikel halus menggunakan koagulan tawas. Tawas dapat
yang bermuatan negatif dan berperan sebagai menghilangkan bau dan dapat memperbaiki
elektrolit positif pada destabilisasi partikel koloid kualitas air limbah. Proses penyerapan limbah
(Wahyuni, 2007). Pada penelitian Dhir dan Kumar cair kertas oleh tawas juga berlangsung proses
(2010) mengatakan bahwa limbah cair industri koagulasi yaitu pemanfaatan ion-ion yang
harus dihilangkan ion logam beratnya guna bermuatan berlawanan serta proses flokulasi
kelangsungan hidup makhluk hidup. merupakan proses penggumpalan dan
Pada uji anava menunjukkan tidak adanya pengendapan partikel-partikel koloid menjadi
pengaruh kogaulan tawas terhadap limbah cair flok-flok besar yang dibantu dengan pengadukan
pabrik kertas. Tidak adanya perbedaan yang lambat (Bangun, 2013).
signifikan ini dikarenakan antara konsentrasi 0
mg/l, 6,25 mg/l, 12,5 mg/l, dan 18,75 mg/l SIMPULAN
dikarenakan selisih interval pada tiap konsentrasi Persentase penurunan kadar logam berat
kecil sehingga memiliki daya penurunan Pb yang timbal limbah cair pabrik kertas di Kabupaten
hampir sama. Meskipun tidak berbeda secara Sidoarjo dengan menggunakan konsentrasi
nyata, namun penurunan terbesar logam timbal koagulan tawas Al2(SO4)3 yang berbeda berturut-
terdapat pada konsentrasi 18,75 mg/l yang turut yaitu 31,25 %, 37,5 %, 37,5 %, dan 56,25 %
nilainya di bawah Standar Nasional Indonesia sehingga tidak adanya perbedaan secara nyata
yaitu tidak boleh lebih dari 0,03 mg/l pada air. pada setiap perlakuan dikarenkan memiliki daya
Hal ini dikarenakan pada konsentrasi 18,75 mg/l penurunan Pb yang hampir sama. Hasil uji
penambahan koagulan tawas yang nilainya toksisitas limbah cair pabrik kertas di Kabupaten
banyak daripada konsentrasi lainnya. Semakin Sidoarjo pada ikan mas (Cyprinus carpio) setelah
besar ukuran pori suatu adsorben maka adsorbat perlakuan dengan tawas Al2(SO4)3 dengan
yang terserap semakin banyak sehingga semakin konsentrasi yang berbeda mengalami perbedaan
tinggi konsentrasi koagulan tawas maka setiap konsentrasinya semakin tinggi konsentrasi
peneyerapan logam berat timbal (Pb) semakin tawas kematian ikan semakin menurun. Pada
tinggi pula. konsentrasi tawas 18,75 mg/l nilai mortalitas ikan
Pada faktor fisik suhu, nilai DO, dan pH mas sebesar 17 ekor dengan persentase kematian
yang diukur sebelum dan sesudah perlakuan juga ikan mas sebesar 34 %.
mengalami perubahan. Setelah perlakuan, suhu
mengalami sedikit kenaikan ukuran dan nilai DO UCAPAN TERIMA KASIH
serta pH mengalami kenaikan. Berdasarkan hasil Penulis mengucapakan terima kasih kepada
penelitian mengenai pemanfaatan tawas pada Dr. Fida Rachmadiarti, M.Kes dan Dr. Raharjo
limbah cair pabrik kertas dan uji toksisitas pada M.Si selaku dosen penguji dalam penelitian
ikan mas, terlihat adanya perbaikan nilai DO, “Pemanfaatan tawas Al2(SO4)3 untuk
suhu, dan pH didapatkan hasil bahwa semakin Memperbaiki Kualitas Limbah Cair Pabrik Kertas
tinggi konsetrasi tawas nilai DO, suhu, dan pH dan Uji Toksisitas pada Ikan Mas (Cyprinus
semakin meningkat pada limbah cair pabrik carpio).
kertas dibandingkan dengan tanpa penambahan
koagulan tawas. Ini menunjukkan bahwa DAFTAR PUSTAKA
koagulan tawas memiliki potensial dalam
Aziz TD, Yahrinta P, dan Lola R, 2013. Pengaruh
memperbaiki kualitas air limbah. Nilai pH Penambahan Tawas Al2(So4)3 dan Kaporit
berperan penting dalam penyerapan logam. Hal
Ca(OCl)2 terhadap Karakteristik Fisik dan
ini dikarenakan pH dapat mempengaruhi
Kimia Air Sungai Lambidaro . Teknik Kimia,
muatan, pada pH asam, terjadi perubahan 19( 3) .
komponen sehingga terjadi penyerapan yang
Bangun A, RS Aminah, Rudi AH, dan M. Yusuf
tinggi oleh adsorben (Rahayu, 2007). Ritonga, 2013. Pengaruh Kadar Air, Dosis,
Pada uji toksisitas limbah cair pabrik kertas
dan Lama Pengendapan Koagulan Serbuk
pada ikan mas didapatkan hasil pada konsentrasi Biji Kelor sebagai Alternatif Pengolahan
tertinggi nilai kematian ikan mas semakin rendah.
Limbah Cair Industri Tahu. Teknik Kimia
Hal ini dikarenakan adanya perbaikan nilai DO, USU, 2 (1).
suhu, pH, serta penurunan logam timbal (Pb)
38 LeteraBio Vol. 7 No.1, Januari 2018: 33-38

Cahyono R, 2007. Dampak Limbah Cair PT Kertas Nagajyoti PC, Lee KD, Sreekanth TVM, 2010.
Basuki Rachmat, Banyuwangi terhadap Haevy Metals Occurence and Toxicity for
Kesehatan Masyarakat .Tesis. Semarang : Plants. Review Environ Chem Lett. 8(1):199-
Universitas Diponegoro. 216.
Dahlan H, 2011. Pengolahan Limbah Kertas Paskawati Y, Susyana AE, dan S.
Menjadi Pulp sebagai Bahan Pengemas Retnoningtyas,2010. Pemanfaatan Sabut
Produk Agroindustri. Prosiding Seminar Kelapa sebagai Bahan Baku Pembuatan
Nasional AVoER ke-3. 26-27 Oktober 2011. Kertas Komposit Alternatif. Widya Teknik, 9
Universitas Sriwijaya : 280-281. (1): 12-21.
Dhir B, and Kumar R, 2010. Adsorption of Heavy Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Metals by Salvina Biomass and Agricultural Nomor 33 Tahun 2009 Pasal 3 tentang Tata
Residues. Enviromental Res. 4(3):427-432. Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi
Efriandi B, 2008. Pengaruh Konsentrasi Optimum Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Tawas terhadap Turbiditas dengan Metode Jar Rahayu, LH, dan S.Purnavita, 2007. Pembuatan
Test Di PDAM Titanadi Instalasi Sunggal. Kitosan dari Kitin Limbah Cangkang
Sumetera Utara : FMIPA Universitas Rajungan (Portunus pelagicus) untuk
Sumatera Utara. Adsorben Ion Logam Merkuri. Reaktor,
Hartini, 2015, Study Karakter Pori terhadap 11(1):45-49. Diakses di
Komposit Γ-Alumina - Karbon Aktif dari http://www.ejournal.undip.ac.id/index.ph
Limbah Kulit Singkong (Manihot esculenta p/reaktor/article/view/1439/1207. Pada
cranz). Penelitian Kimia, 11 ( 1) : 47-57. tanggal 20 Maret 2016 pukul 12.00 WIB.
Hardiani H, T Kardiansyah, dan Sugesty, 2011. Rina, SS, 2012. Pengembangan Proses Digestasi
Bioremidiasi Logam Timbal (PB) dalam Anaerobik Lumpur Biologi Ipal Industri
Tanah Terkontaminasi Limbah Sludge Kertas untuk Meningkatkan Nilai Ekonomi
Industri Kertas Proses Deinking. Selulosa. Pemanfaatan Limbah . Riset Industri, 6
1(1):31-41. (2):193-202.
Murthy S, Bali G, Sarangi SK, 2014. Effect of Laead Wahyuni S, 2007. Studi Perbandingan Efektifitas
on Growth, Protein and Biosorption Koagulan Kulit Tlur sebagai Koagulan
Capacity of Bacillus Cereus Isolated from Alternatif dan Kaogulan Aluminium Sulfat
Industrial Eflluents. Enviromental Biology. dalam Proses Penurunan Kandungan
35:407-411 Kekeruhan Air Sungai Citarum Hulu.
Infomatek, 9(2).

Anda mungkin juga menyukai