Anda di halaman 1dari 52

ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN KLAIM JAMINAN HARI TUA PADA BADAN

PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN


CABANG MEDAN KOTA

Oleh:

SALWA SALSABILA
0502173434

Program Studi
AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
PENGESAHAN LAPORAN MAGANG

ANALISIS AKUNTANSI PEMBAYARAN KLAIM JAMINAN HARI TUA PADA


BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN PADA
CABANG MEDAN KOTA

Nama : Salwa Salsabila


NIM 0502173434
Program Studi : Akuntansi Syariah
No. SK Magang : B/712/012021
Tanggal SK Magang : 12 Januari 2021
Lama Magang : 1 Bulan (22 Februari – 22 Maret 2021)
Tempat Magang : BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota
Alamat Tempat Magang : Jl. Kapten Pattimura No. 334, Kota Medan,
Sumatera Utara, 20153
Medan, 22 Maret 2021
TIM KERJA PRAKTIK (MAGANG) TANDA TANGAN
1. Kepala Laboratorium
Dr. Kamilah, SE. Ak,MSi, CA
2. Dosen Pembimbing Magang
Laylan Syafina, M.Si
3. Pembimbing Perusahaan
Salvatore
4. Ketua Program Studi
Dr. Yenni Samri Juliati Nasution
LAPORAN KEGIATAN HARIAN

TANDA
TANGGAL WAKTU BAGIAN KEGIATAN TANGAN
KABAG
Menyusun surat yang
akan dikirimkakan untuk
22 Februari 2021 08:00 -17:00 Kepesertaan
para peserta BPJS
Tenagakerja

Melipat brosur untuk


23 februari 2021 08:00 – 12:00 Kepesertaan kegiatan sosialisasi BPJS
Tenagakerja

Menyusun surat yang


akan dikirimkan unutk
13:30-17:00 Kepesertaan
para peserta BPJS
Tenagakerja

Menyusun dokumen
24 februari 2021 08:00-17:00 Kepesertaan iuran Jasa Konstruksi
(JAKON)

Menyusun iuran data


25 februari 2021 08:00-17:00 Kepesertaan Jasa Konstruksi
(JAKON)

Menyusun iuran data Jasa


26 februari 2021 08:00-15:00 Kepesertaan
Konstruksi (JAKON)

15:00-17:00 Kepesertaan Mencetak Sertifikat

Menyusun data Jasa


1 maret 2021 08:00-17:00 Kepesertaan Konstruksi (JAKON)
excel

Menyusun data Jasa


2 maret 2021 08:00-17:00 Kepesertaan Konstruksi (JAKON)
dalam bentuk excel
Menyusun data Jasa
3 maret 2021 08:00–17:00 Kepesertaan Konstruksi (JAKON)
dalam bentuk excel

Menyusun data Jasa


4 maret 2021 08:00–17:00 Kepesertaan Konstruksi (JAKON)
dalam bentuk excel

Menyusun data Jasa


5 maret 2021 08:00–15:30 Kepesertaan Konstruksi (JAKON)
dalam bentuk excel

Memberikan informasi
kepada peserta BPJS
15:30–17:15 Kepesertaan Tenagakerja tentang sisa
saldo pada akun melaluiu
Whatsapp
Menyiapkan sertifikat
untuk dikirimkan kepada
8 maret 2021 08:00–17:00 Kepesertaan
peserta BPJS
Ketenagakerjaan

Memeriksa data dan


9 maret 2021 08:00–17:00 Kepesertaan kelengkapan dokumen
kepesertaan

10 maret 2021 08:00–17:00 Kepesertaan Mengisi slip setoran

Mengamalgamasi saldo
11 maret 2021 08:00–17:00 Kepesertaan
peserta pada sistem smile

Mengamalgamasi saldo
12 maret 2021 08:00 – 17:00 Kepesertaan
peserta pada sistem Smile

Merekap data sertifikat


15 maret 2021 08:00 –12:00 Kepesertaan
dalam bentuk excel
Merekap NPWP
19 maret 2021 08:00 – 12:00 Kepesertaan perusahaan yang tidak
valid

Menginformasikan
kepada nasabah melalui
13:30 – 17:20 Kepesertaan
email tentang saldo di
akun BPJS
Menginformasikan
kepada nasabah melalui
22 maret 2021 08:00 – 17:00 Kepesertaan
email tentang saldo di
akun BPJS
ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN KLAIM JAMINAN HARI TUA PADA BADAN
PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN
CABANG MEDAN KOTA

Oleh:

SALWA SALSABILA
0502173434

Program Studi
AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
PENGESAHAN LAPORAN MAGANG

ANALISIS AKUNTANSI PEMBAYARAN KLAIM JAMINAN HARI TUA PADA


BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN PADA
CABANG MEDAN KOTA

Nama : Salwa Salsabila


NIM 0502173434
Program Studi : Akuntansi Syariah
No. SK Magang : B/712/012021
Tanggal SK Magang : 12 Januari 2021
Lama Magang : 1 Bulan (22 Februari – 22 Maret 2021)
Tempat Magang : BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota
Alamat Tempat Magang : Jl. Kapten Pattimura No. 334, Kota Medan,
Sumatera Utara, 20153
Medan, 22 Maret 2021
TIM KERJA PRAKTIK (MAGANG) TANDA TANGAN
1. Kepala Laboratorium
Dr. Kamilah, SE. Ak,MSi, CA
2. Dosen Pembimbing Magang
Laylan Syafina, M.Si
3. Pembimbing Perusahaan
Salvatore
4. Ketua Program Studi
Dr. Yenni Samri Juliati Nasution

i
KATA PENGANTAR

ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala yang mana
penulis masih diberikan nikmat kesehatan, kesempatan, dan hidayah-Nya untuk menyelesaikan
kegiatan Kerja Praktik (Magang) dan sekaligus Laporan Akhir Magang di “BPJS
Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota”. Shalawat beriringkan salam tak lupa pula penulis
haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Shallalahu Alaihi Wasallam agar kita
mendapatkan syafa’atnya dikemudian hari kelak aamiin ya rabbal ‘alamin.

Laporan ini disusun berdasarkan hasil kegiatan magang yang diperoleh selama penulis
melaksanakan Kerja Praktik (Magang) di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota, yang
dimulai dari tanggal 22 Februari-22 Maret 2021.

Dalam penyusunan laporan ini tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi, Dengan
segala keterbatasan pemahaman, pengetahuan serta wawasan yang dimiliki, sehingga pada
laporan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyajian materi maupun
penggunaan bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun
dan menyemurnakan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak yang bersangkutan tidak
mungkin menulis dapat mengikuti program praktik kerja dan penyelesaian laporan ini, untuk
itu penulis ingin mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan bantuan kepada:

1. Bapak Dr. Syahrin Harahap, M.A. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara.
2. Bapak Dr. Muhammad Yafiz, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
3. Ibu Dr. Marliyah, M.A. selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Yenni Samri Juliati Nasution, M.A. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
5. Ibu Laylan Syafina, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Magang yang sudah banyak
mengarahkan penulis dalam pembuatan laporan magang ini.
6. Bapak Syahrial selaku Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota

ii
7. Pembimbing perusahaan dan seluruh Staf pegawai di BPJS Ketenagakerjaan
Cabang Medan Kota yang telah membimbing penulis dalam pelaksanaan magang.
8. Bapak dan ibu dosen yang telah banyak berjasa memberikan ilmu dan mendidik
penulis selama perkuliahan.
9. Nadia Anggraini Ritonga, Febry Afifah, Putri Nilam Sari, Anggi dan semua teman-
teman yang melaksanakan magang di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota,
yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan kerja praktik
(magang).

Akhir kata, semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa melimpahkan karunia Nya
dan membalas segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu penulis
dalam menyusun laporan magang ini. Semoga laporan kerja praktik (magang) ini dapat
memberi manfaat bagi semua pihak yang membacanya.

WABILLAHI TAUFIK WAL HIDAYAH WASSALAMU’ALAIKUM WARAH


MATULLAHI WA BARAKATUH

Medan, 30 Juni 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1


A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 3
C. Tujuan .................................................................................................................... 4
D. Tempat dan Waktu ................................................................................................. 4

BAB II PROFIL TEMPAT MAGANG ........................................................................... 5


A. Sejarah Perusahaan ................................................................................................. 5
B. Struktur Organisasi ................................................................................................. 7
C. Pembagian Kerja .................................................................................................... 7
D. Proses Bisnis ........................................................................................................ 24

BAB III HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN................................................... 27


A. Deskripsi Kegiatan Magang .................................................................................. 27
B. Fenomena ............................................................................................................. 27
C. Kajian Teori ......................................................................................................... 29
D. Pembahasan dan Analisis...................................................................................... 32

BAB IV PENUTUP ........................................................................................................ 40


A. Kesimpulan .......................................................................................................... 40
B. Saran .................................................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 Flowchart Pendaftaran SIPP Online ................................................................. 24

Gambar 2.3 Flowchart Login Ke SIPP Online ..................................................................... 24

Gambar 2.4 Flowchart Menu dan FiturAplikasi SIPP Online............................................... 25

Gambar 2.5 Flowchart Proses Penambahan Tenaga Kerja ................................................... 26

Gambar 2.6 Flowchart Prosedur Klaim Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan ............... 26

Gambar 3.1 Flowchart Klaim Jaminan Hari Tua.................................................................. 39

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Temuan Masalah dalam Praktik Magang

Lembaga pendidikan yang ada di Indonesia baik yang diselenggarakan oleh


pemerintah maupun swasta hampir semuanya memiliki program Magang atau yang
biasa disebut dengan PKL (Praktik Kerja Lapangan) maupun KKN (Kuliah Kerja
Nyata), karena pendidikan yang dilakukan di perguruan tinggi masih terbatas pada
pemberian teori dan praktik dalam skala kecil yang harapannya mampu memunculkan
sosok pemimpin dari kalangan peserta didik. Fakultas Ekonomi Bisnis Islam, Program
Studi Akuntansi Syariah Universitas Islam Negeri Sumatera Utara berusaha
memberikan kontribusi kepada Negara dengan meningkatkan Sumber Daya peserta
didik agar dapat memahami dan memecahkan setiap permasalahan yang muncul di
dunia kerja, maka mahasiswa perlu melakukan kegiatan pelatihan kerja secara langsung
di instansi/lembaga yang relevan dengan program pendidikan yang diikuti.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
pesat, terutama pada mutu pendidikan saat ini yang menjadi sorotan di mata dunia baik
didalam maupun luar negeri, hal ini demi terciptanya sumber daya yang berkualitas
yang mampu membuat dunia menjadi lebih maju dan menjadikan kehidupan yang lebih
baik lagi. Oleh karena itu, setiap mahasiswa yang akan menyelesaikan pendidikan baik
itu di universitas ataupun di lembaga-lembaga lainnya, mahasiswa terlebih dahulu
harus melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL). PKL yang dilaksanakan
merupakan kegiatan dengan pendekatan ilmu yang diperoleh mahasiswa di ruang
kuliah dengan pengalaman yang diperoleh di lapangan (Praktik).
Sehingga setelah lepas dari ikatan akademik di perguruan tinggi yang
bersangkutan, mahasiswa/mahasiswi bisa memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang
telah diperoleh selama masa pendidikan dan masa pelatihan kerja untuk
menerapkannya di dunia kerja yang sebenarnya. Program Magang atau Praktik Kerja
Lapangan (PKL) merupakan salah satu mata kuliah yang menjadi bagian integral
dari kurikulum, bertujuan untuk menjembatani antara dunia kampus dengan dunia
kerja yang sesungguhnya dengan memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa
untuk berpartisipasi dengan tugas langsung pada suatu lembaga, Instansi pemerintahan

1
2

ataupun perusahaan swasta. Praktik Kerja Lapangan (PKL) memberi kesempatan


kepada mahasiswa untuk mengabdikan ilmu-ilmu yang diperoleh di universitas atau
lembaga pendidikan lainnya ke dalam dunia kerja.
Hal ini dikarenakan mahasiswa di dalam pendidikannya tidak hanya di
targetkan untuk menguasai teori, tetapi juga untuk mengaplikasikan pengetahuan yang
bersifat teori itu kedalam dunia yang sesungguhnya. Hal inilah yang melatar belakangi
penulis untuk melakukan praktik di salah satu instansi pemerintah di Indonesia, yaitu
Kantor BPJS Ketenagakerjaan cabang medan kota. Penulis ingin mengetahui
sepenuhnya tentang tugas Pegawai BPJS Ketenagakerjaan. Dengan demikian, penulis
menyimpulkan bahwa program Magang, praktik Kerja Lapangan (PKL) dan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) sangatlah penting untuk mahasiswa pada suatu perguruan tinggi.
Agar mahasiswa dapat mengimplementasikan teori-teori yang diperoleh selama
perkuliahan kedalam dunia kerja yang sesungguhnya.
Jaminan sosial tenaga kerja adalah program publik yang memberikan
perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi resiko sosial ekonomi tertentu yang
penyelenggarannya menggunakan mekanisme sosial. Sebagai program publik BPJS
Ketenagakerjaan memberikan hak dan membebani kewajiban secara pasti bagi
pengusaha dan tenaga kerja berdasarkan Undang undang No. 3 tahun 1992. Progam
BPJS Ketenagakerjaan merupakan program pemerintah yang bertujuan memberikan
perlindungan dasar bagi tenaga keja untuk menjaga harkat dan martabatnya sebagai
manusia dalam mengatasi masalah resiko-resiko sosial ekonomi yang timbul. Risiko
sosial yang ditanggulangi oleh program ini terbatas pada saat terjadi peristiwa
kecelakaan kerja, kematian dan hari tua yang mengakibatkan berkurangnya penghasilan
tenaga kerja.

Kesejahteraan pekerja meliputi upah dan gaji, tunjangan kesehatan dan jaminan
sosial tenaga kerja perlu untuk diperhatikan. Jaminan sosial tenaga kerja dapat
dilaksanakan melalui program BPJS Ketenagakerjaan sehingga dapat menciptakan rasa
aman dan ketenagaan kerja yang pada akhirnya yang akan nantinya akan meningkatkan
produktivitas perusahaan. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen
atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi. Setiap
perusahaan memerlukan sistem yang baik di dalam menjalankan kegiatan perusahanya,
selain itu sistem yang baik dapat digunakan sebagai dasar di dalam pengambilan
keputusan, misalnya dengan menyajikan laporan keuangan yang relevan sehingga
3

laporan keuangan tersebut bisa di percayai dan dapat digunakan oleh pihak intern
maupun ekstern oleh karenanya setiap perusahaan dituntut untuk menerapkan sistem
akuntansi yang sesuai dengan keadaan perusahaan.

Penerapan Sistem Akuntansi dalam suatu perusahaan untuk mengatur jalannya


semua aktifitas perusahaan yang bersifat operasional maupun non operasional sangatlah
penting Tantangan-tantangan yang dihadapi sangat kompleks, baik dari luar perusahaan
(eksternal) maupun dari dalam perusahaan (internal), maka untu menghadapinya
diperlukan rencana-rencana pengendalian secara eksternal maupun internal dengan
baik. Pengendalian eksternal dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk mengantisipasi
lingkungan eksternal perusahaan yangterkadang sangat ekstrim dan dinamis, sedangkan
pengendalian internal sangat dibutuhkan perusahaan untukmengkoordinasi bagian-
bagian dalam perusahaan agar dapat bekerja dengan baik dan efektif. Dalam
penyelenggaraan pembayaran klaim ini diperlukan suatu prosedur yang tepat dan
terarah sesuai dengan persyaratan yang benar sehingga akan terlihat aliran kas keluar.

Dalam mengelola dana dari nasabah dan akan dikembalikan kepada nasabah
bila terjadi kerugian financial yang terduga maka perusahaan tentu saja memerlukan
prosedur dan sistem akuntansi yang layak. Hal ini tentu saja diperuntukan agar tercipta
pengendalian dan mengurangi kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan oleh
perusahaan dengan sistem akuntansi ini tentu saja melibatkan banyak pihak dan unsur..
Untuk menghindari timbulnya masalah dengan permasalahan pembayaran, perhitungan
dan pencatatan pengeluaran kas maka BPJS Ketenagakerjaan perlu analisis sistem
akuntansi dalam pengeluaran kas.

Seiring dengan berjalannya waktu, kebutuhan kehidupan manusia semakin


meningkat. Pekerjaan menjadi salah satu jembatan dalam pemenuhan kebutuhan
tersebut. Selain memenuhi kebutuhan yang harus dipenuhi, masa depan juga tak lepas
dari pertimbangan dari hasil pekerjaan yang didapat. Tabungan untuk kehidupan di
masa depan yang tak terencana. Tak hanya kita sendiri instansi tempat dimana kita
bekerja juga sebaiknya memikirkan bagaimana cara instansi tersebut menjamin setiap
tenaga kerja yang dimiliki. Jaminan tersebut dapat berupa tabungan untuk masa depan
ketika sudah tidak bekerja.

Salah satu program yang diselenggarakan oleh BPJS ketenagakerjaan yang saat
ini dirasa paling besar manfaatnya oleh peserta BPJS Ketenagakerjaan adalah jaminan
4

hari tua. Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 46 tahun 2015 tentang


penyelenggaraan Jaminan Hari Tua, program jht adalah manfaat uang tunai yang
diberikan ketika peserta memasuki usia tertentu, tidak ingin bekerja lagi, cacat total
tetap sehingga tidak mampu bekerja kembali atau meninggal dunia dan akan diberikan
sampai batas waktu tertentu setelah kepesertaan mencapai minimal 10 (sepuluh) tahun.

JHT ini dijadikan sebagai tabungan masa depan untuk menghadapi risiko-risiko
kehidupan yang kemungkinan akan terjadi di kemudian hari, terlebih resiko-resiko
sosial ekonomi. JHT merupakan suatu program yang dinilai memiliki manfaat yang
sangat besar dalam menopang kehidupan tenaga kerja, baik saat ini maupun di masa tua
nanti. Berdasarkan uraian diatas dan melihat pentingnya sistem akuntansi sebagai
sarana menciptakan sistem pengawasan dalam suatu perusahaan maka penulis merasa
tertarik untuk mengadakan serangkaian penelitian dengan judul, “Analisis Sistem
Akuntansi Pembayaran Klaim Jaminan Hari Tua Pada BPJS Ketenagakerjaan Medan
Kota”

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
1. Bagaimana pelaksanaan sistem akuntansi yang digunakan untuk pembayaran klaim
pada produk BPJS JHT
2. Bagaimana kefektifan sistem klaim jaminan hari tua yang diterapkan pada BPJS
Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota

C. Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan magang ini adalah sebagai berikut
1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan klaim jaminann hari tua pada BPJS
Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota
2. Untuk mengetahui bagaimana kefektifan sistem klaim jaminan hari tua yang sudah
diterapkan pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota
5

D. Tempat dan Waktu


1. Tempat
Kegiatan magang dilakukan di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota yang
beralamat di Jl Kapten Pattimura No. 334, Kota Medan, Sumatera Utara, 20153.

2. Waktu
Kegiatan magang dilakukan selama 1 bulan dari tanggal 22 Februari 2021 sampai
dengan 22 Maret 2021.
BAB II
PROFIL TEMPAT MAGANG

A. Sejarah Perusahaan

Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan
kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat.
Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan Negara. Indonesia seperti halnya negara
berkembang lainnya, mengembangkan program jaminan sosial berdasarkan funded social
security, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat
pekerja di sektor formal.

Sejarah terbentuknya PT Jamsostek (Persero) mengalami proses yang panjang, dimulai


dari UU No.33/1947 jo UU No.2/1951 tentang kecelakaan kerja, Peraturan Menteri Perburuhan
(PMP) No.48/1952 jo PMP No.8/1956 tentang pengaturan bantuan untuk usaha
penyelenggaraan kesehatan buruh, PMP No.15/1957 tentang pembentukan Yayasan Sosial
Buruh, PMP No.5/1964 tentang pembentukan Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS),
diberlakukannya UU No.14/1969 tentang Pokok-pokok Tenaga Kerja. Secara kronologis
proses lahirnya asuransi sosial tenaga kerja semakin transparan.

Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut landasan hukum,


bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada tahun 1977 diperoleh suatu tonggak
sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) No.33 tahun 1977 tentang
pelaksanaan program asuransi sosial tenaga kerja (ASTEK), yang mewajibkan setiap pemberi
kerja/pengusaha swasta dan BUMN untuk mengikuti program ASTEK. Terbit pula PP
No.34/1977 tentang pembentukan wadah penyelenggara ASTEK yaitu Perum Astek.

Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No.3 tahun 1992 tentang Jaminan
Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). Dan melalui PP No.36/1995 ditetapkannya PT Jamsostek
sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Program Jamsostek memberikan
perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya,
dengan memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai
pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilan yang hilang, akibat risiko sosial.

Selanjutnya pada akhir tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan UU Nomor 40 Tahun
2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Undang-undang itu berhubungan dengan

6
7

Amandemen UUD 1945 tentang perubahan pasal 34 ayat 2, yang kini berbunyi: “Negara
mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat
yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan”. Manfaat perlindungan
tersebut dapat memberikan rasa aman kepada pekerja sehingga dapat lebih berkonsentrasi
dalam meningkatkan motivasi maupun produktivitas kerja.

Kiprah Perusahaan PT Jamsostek (Persero) yang mengedepankan kepentingan dan hak


normatif Tenaga Kerja di Indonesia dengan memberikan perlindungan 4 (empat) program,
yang mencakup Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM),
Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) bagi seluruh tenaga kerja
dan keluarganya terus berlanjutnya hingga berlakunya UU No 24 Tahun 2011.

Tahun 2011, ditetapkanlah UU No 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara


Jaminan Sosial. Sesuai dengan amanat undang-undang, tanggal 1 Januri 2014 PT Jamsostek
akan berubah menjadi Badan Hukum Publik. PT Jamsostek (Persero) yang bertransformsi
menjadi BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan tetap dipercaya untuk
menyelenggarakan program jaminan sosial tenaga kerja, yang meliputi JKK, JKM, JHT dengan
penambahan Jaminan Pensiun mulai 1 Juli 2015.

Kini dengan sistem penyelenggaraan yang semakin maju, program BPJS


Ketenagakerjaan tidak hanya memberikan manfaat kepada pekerja dan pengusaha saja, tetapi
juga memberikan kontribusi penting bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi bangsa dan
kesejahteraan masyarakat Indonesia.
8

B. Struktur Organisasi
Berikut adalah stuktur organisasi dari BPJS Tenaga Kerja Cabang Medan Kota

Gambar 2.1
Struktur Organisasi Perusahaan

C. Pembagian Kerja

1. Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota


Ringkas pekerjaan: Mengarahkan, mengevaluasi dan mengendalikan kegiatan
operasional di Kantor Cabang, selaras dengan kebijakan dan
strategi yang ditetapkan di Kantor Wilayah serta kegiatan yang
terkait dengan pengawasan dan pemeriksaan kepesertaan, guna
memastikan pencapaian target Cabang dan wilayah secara
optimal, sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku di
perusahaan.
9

Tanggung Jawab Utama


a. Pengelolaan Organisasi:
1) Mengelola kinerja kantor cabang, sehingga target kantor Cabang Utama
tercapai.
2) Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan Sumber Daya Manusia di Kantor
Cabang, sehingga memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualitas untuk
mendukung efektivitas kerja.
3) Mengelola pengembangan dan penerapan program-program inovasi di Kantor
Cabang, guna mendukung upaya peningkatan kinerja perusahaan secara
berkesinambungan (continuous improvement).
b. Pengelolaan Operasional
1) Menyusun dan memantau implementasi rencana kerja dan anggaran tahunan
Cabang Utama, guna menjaga efektivitas kerja dan efisiensi.
2) Mengendalikan kegiatan pengembangan kepesertaan penerima upah dan
bukan penerima upah selaras dengan kebijakan wilayah, guna memastikan
tercapainya target pemasaran.
3) Memastikan tersedianya dukungan teknologi informasi bagi kegiatan
operasional, agar tercipta kelancaran dan efektivitas kerja.
4) Mengendalikan komunikasi perusahaan dengan pihak eksternal (berupa
promotion, advertising, sponsorship, publicity) selaras dengan kebijakan
wilayah, guna menciptakan dan menjaga citra positif perusahaan di Kantor
Cabang.
2. Kepala Bidang Pemasaran Peserta Penerima Upah
Ringkasan Pekerjaan: Merencanakan program pemasaran peserta penerima upah
(untuk pengembangan kepesertaan) dan pengelolaan
kepesertaan peserta penerima upah melalui program
Customer Relationship Management (CRM) di cabang yang
selaras dengan strategi pemasaran wilayah, memantau dan
membina kinerja Relationship Officer (RO) serta
mengendalikan pelayanan administrasi kepesertaan, guna
memastikan target kepesertaan Peserta Penerima Upah dan
iuran di cabang tercapai dengan efektif dan efisien.
10

Tanggung Jawab Utama


a. Pengelolaan Organisasi
1) Mengelola kinerja bidang Pemasaran Peserta penerima upah, sehingga target
bidang Pemasaran Peserta penerima upah tercapai.
2) Menyusun usulan rencana pengembangan Sumber Daya Manusia di bidang
Pemasaran Peserta penerima upah, guna mendukung pengembangan kualitas
pegawai.
3) Mengendalikan implementasi prinsip tata kelola di bidang Pemasaran Peserta
penerima upah.
b. Pengelolaan Operasional
1) Menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan bidang Pemasaran
Peserta penerima upah , untuk menjaga efektivitas kerja dan efisiensi biaya
di bidang Pemasaran Peserta penerima upah nya.
2) Menyusun program pemasaran (dalam rangka pengembangan kepesertaan)
dan pengelolaan kepesertaan di kantor cabang selaras dengan strategi
pemasaran wilayah, sebagai acuan kegiatan operasional.
3) Mengkoordinasikan implementasi program pemasaran dan memantau tingkat
pencapaian, untuk memastikan target kepesertaan tercapai dengan efektif dan
efisien.
4) Memantau kinerja dan membina Marketing Officer dan Relationship Officer,
untuk memastikan telah memenuhi standar dan ketentuan yang berlaku.
Sub Unit Kerja:
1) Marketing Officer 1
Ringkasan Pekerjaan: Menyusun usulan program pemasaran untuk tim-nya,
mengkoordinasikan dan atau melaksanakan kegiatan pemasaran untuk
mengakuisisi kepesertaan baru atau mendapatkan kembali peserta yang telah
keluar dari kepesertaan (untuk masuk kembali menjadi peserta), serta
melakukan pembinaan kepada tim, guna memastikan tercapainya target
kepesertaan dan iuran yang telah dibebankan.
2) Marketing Officer 2
Ringkasan Pekerjaan: Mereview data potensi dan/atau melaksanakan
kegiatan pemasaran untuk mengakuisisi kepesertaan baru atau mendapatkan
kembali peserta yang telah keluar dari kepesertaan (untuk masuk kembali
11

menjadi peserta), serta melakukan pembinaan kepada tim, guna memastikan


tercapainya target kepesertaan dan iuran yang telah dibebankan.

3) Marketing Officer 3, 4, 5
Ringkasan Pekerjaan: Mengumpulkan data potensi dan melaksanakan
kegiatan pemasaran untuk mengakuisisi kepesertaan baru atau mendapatkan
kembali peserta yang telah keluar dari kepesertaan (untuk masuk kembali
menjadi peserta), guna memastikan tercapainya target kepesertaan dan iuran
yang telah dibebankan.
4) Relationship Officer 1
Ringkasan Pekerjaan: Menyusun usulan rencana pengelolaan kepesertaan
untuk tim-nya, mengkoordinasikan dan/atau melaksanakan kegiatan
pembinaan kepada peserta (sebagai bagian dari program Customer
Relationship Management/CRM), memberikan pelayanan dan menangani
keluhan peserta dengan cepat dan tepat, serta melakukan pembinaan kepada
tim-nya, guna tercapainya tertib administrasi, terjalinnya hubungan baik
dengan peserta, dan meningkatkan kepesertaan dan iuran yang telah
ditetapkan.
5) Relationship Officer 2, 3
Ringkasan Pekerjaan: Menelaah dan mengkoordinasikan pengumpulan data
peserta, melaksanakan kegiatan pembinaan kepada peserta (sebagai bagian
dari program Customer Relationship Management/CRM), memberikan
pelayanan dan menangani keluhan peserta dengan cepat dan tepat, serta
melakukan pembinaan kepada tim-nya, guna tercapainya tertib administrasi,
terjalinnya hubungan baik dengan peserta, dan meningkatkan kepesertaan dan
iuran yang telah ditetapkan.
6) Relationship Officer 4, 5
Ringkasan Pekerjaan: Mengumpulkan data peserta, melaksanakan kegiatan
pembinaan kepada peserta (sebagai bagian dari program Customer
Relationship Management/CRM), memberikan pelayanan dan menangani
keluhan peserta dengan cepat dan tepat, guna tercapainya tertib administrasi,
terjalinnya hubungan baik dengan peserta, dan meningkatkan kepesertaan dan
iuran yang telah ditetapkan.
7) Penata Madya Administrasi Pemasaran
12

Ringkasan Pekerjaan: Menghimpun dan mengelola data yang terkait dengan


kegiatan pemasaran dan administrasi kepesertaan, melakukan pelayanan
dokumen administrasi dan penghitungan besar iuran serta denda (jika ada),
guna menyediakan data yang akurat dan dokumen yang lengkap untuk
mendukung kelancaran kegiatan pemasaran.
3. Kepala Bidang Pemasaran Peserta Bukan Penerima Upah
Ringkasan Pekerjaan: Merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan, dan
mengelola program pemasaran peserta bukan penerima
upah dan jasa konstruksi di kantor cabang yang selaras
dengan strategi pemasaran wilayah, memantau dan
membina kinerja Relationship Officer (RO) serta
mengendalikan pelayanan administrasi kepesertaan, guna
memastikan target kepesertaan serta iuran di bidang jasa
konstruksi dan bukan penerima upah di cabang tercapai
dengan efektif dan efisien. Merencanakan dan
mengkoordinasikan penerapan program Kesejahteraan
Peserta, selaras dengan strategi di Kantor Wilayah, guna
efektivitas dan efisiensi program untuk mendukung
kegiatan pemasaran
Tanggung Jawab Utama
a. Pengelolaan Organisasi
1) Mengelola kinerja bidang Pemasaran Peserta Bukan Penerima Upah,
sehingga target bidang tercapai.
2) Menyusun usulan rencana pengembangan Sumber Daya Manusia di bidang
Pemasaran Peserta Bukan Penerima Upah, guna mendukung pengembangan
kualitas pegawai.
3) Mengkoordinir proses penilaian kinerja sesuai prosedur, guna memperoleh
hasil penilaian kinerja yang valid dan akurat.
b. Pengelola Operasional
1) Menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan bidang, untuk
menjaga efektivitas kerja dan efisiensi biaya di bidangnya.
2) Menyusun program pemasaran (dalam rangka pengembangan kepesertaan)
dan pengelolaan kepesertaan di kantor cabang selaras dengan strategi
pemasaran wilayah, sebagai acuan kegiatan operasional.
13

3) Membangun kerjasama dengan mitra kerja, untuk mendukung tercapainya


target kepesertaan dan iuran, jasa konstruksi dan program Kesejahteraan
Peserta.
4) Mengelola penerapan program Kesejahteraan Peserta, guna menjaga
kesesuaiannya dengan program yang telah ditetapkan dari Kantor Wilayah.
Sub Unit Kerja :
1) Penata Madya Pemasaran Peserta Bukan Penerima Upah.
Ringkasan Pekerjaan: Melaksanakan kegiatan pemasaran (untuk
mengembangkan kepesertaan) dan pembinaan kepada peserta bukan
penerima upah dan jasa konstruksi, memberikan pelayanan dan menangani
keluhan peserta dengan cepat dan tepat, guna memastikan tercapainya target
kepesertaan dan iuran informal yang telah dibebankan dan untuk menjaga
kepuasan peserta
2) Penata Madya Administrasi Peserta Bukan Penerima Upah
Ringkasan Pekerjaan: Menghimpun data yang terkait dengan kegiatan
pemasaran dan administrasi kepesertaan bukan penerima upah dan jasa
konstruksi, menyiapkan sarana prasarana penunjang kegiatan pemasaran
serta melakukan pelayanan dokumen administrasi dan penghitungan besar
iuran serta denda (jika ada), guna menyediakan data yang akurat dan
dokumen yang lengkap untuk mendukung kelancaran kegiatan pemasaran
peserta bukan penerima upah.
3) Penata Madya Kesejahteraan Peserta
Ringkasan Pekerjaan: Menyebarkan informasi mengenai program
Kesejahteraan Peserta, menghimpun dan mengkonsolidasikan data, serta
mengelola administrasi program dan informasi yang terkait dengan program
KP, guna menunjang kelancaran program KP Kantor Cabang.
4. Kepala Bidang Umum dan SDM
Ringkasan Pekerjaan : Memantau dan mengoordinasikan kegiatan pengelolaan
sumber daya manusia, pengadaan barang dan jasa,
pemeliharaan arsip, aset dan pelayanan umum bagi
karyawan (seperti rumah tangga, kebersihan, keamanan,
kearsipan, dll), serta hubungan komunikasi dengan pihak
internal dan eksternal, guna memberikan dukungan pada
14

aspek SDM & Umum bagi kelancaran kegiatan bisnis di


kantor cabang.

Tanggung Jawab Utama


a. Pengelolaan Organisasi
1) Mengelola kinerja bidang Umum dan SDM, sehingga target bidang tercapai.
2) Menyusun usulan rencana pengembangan Sumber Daya Manusia di bidang
Umum dan SDM, guna mendukung pengembangan kualitas pegawai.
b. Pengelolaan Operasional
1) Menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan bidang, untuk
menjaga efektivitas kerja dan efisiensi biaya di bidang Umum dan SDM.
2) Mengelola pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia, guna memastikan
efektivitas penempatan di Cabang sesuai dengan spesifikasi jabatan.
3) Memastikan dan mengkoordinasikan kegiatan penyerahan dokumen in aktif
dari unit kerja kepada kearsipan sesuai pedoman administrasi umum.
4) Mengelola kegiatan pengadaan barang dan jasa untuk Kantor Cabang sesuai
prosedur yang berlaku, untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan
pengguna dengan harga yang efisien serta kualitas yang terjamin.
Sub Unit Kerja
1) Penata Madya SDM
Ringkasan Pekerjaan: Melaksanakan pengelolaan sistem Sumber Daya
Manusia, administrasi karyawan dan pembinaan bagi karyawan di Kantor
Cabang, sesuai arahan,guna memberikan dukungan optimal terhadap
kelancaran operasional.
2) Penata Madya Umum
Ringkasan Pekerjaan: Mengkoordinasikan pemberian layanan umum dan
penyediaan barang/jasa sesuai kebutuhan, dan pemeliharaaan aset, sarana
dan prasarana serta melaksanakan program komunikasi sesuai arahan, guna
memberikan dukungan optimal terhadap kelancaran operasional.
3) Penata Madya Kearsipan
Ringkasan Pekerjaan:
a) Melaksanakan kegiatan pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan
yang meliputi ketatalaksanaan kearsipan, pembuatan petunjuk
kearsipan, pengolahan arsip, penyimpanan arsip, konservasi arsip,
15

layanan kearsipan, publikasi kearsipan, pengkajian dan pengembangan


kearsipan, pembinaan dan pengawasan kearsipan.
b) Melaksanakan dan mengelola hubungan komunikasi dan korespondensi
antar Unit Kearsipan baik internal dan eksternal BPJS Ketenagakerjaan,
melakukan koordinasi untuk pelaksanaan kegiatan kearsipan bagi
seluruh Unit Kerja sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah
ditetapkan, mengkoordinasikan penyediaan sarana dan prasarana tata
kelola kearsipan guna mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan
Kearsipan.
4) Staf Umum
Ringkasan Pekerjaan: Melakukan kegiatan pemeliharaan sarana dan
prasarana perusahaan, penerimaan, penyimpanan dan distribusi barang di
gudang sesuai dengan kebutuhan serta melakukan pencatatan/monitoring
sesuai ketentuan yang berlaku, penyediaan kendaraan dinas, guna
memastikan seluruh sarana dan prasarana kantor terjaga dan terpelihara
dengan baik dan mendukung pemenuhan kebutuhan sarana dan prasana
dalam mendukung efektivitas kegiatan operasional.

5. Sekretaris Unit Kerja Kacab


Ringkasan Pekerjaan: Melaksanakan pengelolaan administrasi surat menyurat,
rapat intern/ekstern, administrasi personil, serta sarana
dan prasarana kerja pada Kantor Cabang, guna
mendukung kelancaran kerja Kepala Kantor Cabang dan
Unit Kerja.
Tanggung Jawab:
a. Pengelolaan Organisasi
1) Melaksanakan penilaian kinerja sesuai prosedur, guna memperoleh hasil
penilaian yang valid dan akurat.
2) Melaksanakan peraturan BPJS Ketenagakerjaan/ perundangan sebagai
bagian dari pelaksanaan prinsip tata kelola.
b. Pengelolaan Operasional
1) Mengatur jadwal acara dan kegiatan Kepala Kantor Cabang dan Unit
Kerja (misalnya: rapat, kunjungan ke instansi lain, penerimaan tamu, dll),
untuk mendukung kelancaran kegiatan.
16

2) Menyiapkan bahan dan/atau membuat konsep dokumen (misalnya: surat


jawaban, dll), untuk memudahkan Kepala Kantor Cabang dan Unit Kerja
dalam memberikan respon.
3) Mengelola komunikasi Kepala Kantor Cabang dan Unit Kerja baik yang
berupa langsung (misalnya: tamu Kepala Kantor Cabang) maupun tidak
langsung (misalnya: telepon), untuk membantu efektivitas komunikasi
Kepala Kantor Cabang dan Unit Kerja.
4) Menyediakan dokumen dan mengatur penyediaan akomodasi bagi
pegawai dalam melakukan perjalanan dinas di dalam negeri, guna
mendukung kelancaran tugas pegawai.
6. Kepala Bidang Keuangan
Ringkasan Pekerjaan: Memantau dan mengkoordinasikan kegiatan yang terkait
dengan pengelolaan keuangan di kantor cabang, guna
memberikan dukungan pada aspek keuangan bagi
kegiatan operasional yang efektif dan efisien.
Tanggung Jawab Utama
a. Pengelolaan Organisasi
1) Mengelola kinerja bidang Keuangan, sehingga target bidang tercapai
2) Menyusun usulan rencana pengembangan SDM di bidang Keuangan,
guna mendukung pengembangan kualitas pegawai.
b. Pengelolaan Operasional
1) Menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan bidang Keuangan,
untuk menjaga efektivitas kerja dan efisiensi biaya di bidangnya.
2) Mengkoordinasikan pengelolaan keuangan, untuk memastikan kegiatan
operasional cabang dapat berjalan lancar.
3) Mengkoordinasikan pencatatan transaksi keuangan, untuk mendukung
penyajian laporan keuangan yang lengkap dan akurat.
4) Mengkoordinasikan kegiatan pemenuhan kewajiban perpajakan Kantor
Cabang, untuk memastikan kewajiban perpajakan telah dipenuhi sesuai
ketentuan.
Unit Bagian
1) Penata Madya Keuangan
Ringkasan Pekerjaan: Mengkompilasi usulan anggaran dari setiap Bidang
di Kantor Cabang, melaksanakan pengendalian penggunaan anggaran, serta
17

memenuhi kewajiban perpajakan perusahaan, guna menghasilkan


pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien serta dipenuhinya kewajiban
yang terkait dengan perpajakan.
2) Penata Muda Keuangan
Ringkasan Pekerjaan: Melaksanakan pencatatan keuangan secara akurat,
memproses pembayaran klaim jaminan, dan mengelola administrasi
keuangan, guna menghasilkan laporan yang tertib administrasi.
7. Penata Madya Teknologi Informasi
Ringkasan Pekerjaan: Melaksanakan pengaturan penggunaan, perbaikan, dan
pemeliharaan hardware, software, jejaring dan layanan TI
di Kantor Cabang, guna mengoptimalkan pengoperasian
perangkat dan layanan serta memperkaya, mengelola,
menganalisa data, informasi dan pengetahuan untuk
memberikan pelayanan yang cepat dan akurat kepada
peserta sebagai pondasi kestabilan operasional serta
kecepatan pengambilan keputusan.
Tanggung Jawab Utama
a. Pengelolaaan Organisasi
1) Melaksanakan penilaian kinerja sesuai prosedur, guna memperoleh hasil
penilaian yang valid dan akurat.
2) Melaksanakan peraturan BPJS Ketenagakerjaan/ perundangan sebagai
bagian dari pelaksanaan prinsip tata kelola.
b. Pengelolaan Operasional
1) Melaksanakan pengelolaan aplikasi serta layanan TI, termasuk diantaranya
layanan e-services, bagi kegiatan operasional, sehingga kegiatan
operasional dapat berjalan efektif dan efisien.
2) Melaksanakan tindakan penyelesaian masalah dan troubleshooting terhadap
permasalahan layanan TI internal serta e-services dalam lingkup kantor
cabang.
3) Melaksanakan kegiatan pemeliharaan rutin sarana prasarana teknologi
informasi (perangkat keras, perangkat lunak, jejaring komputer, aplikasi,
serta database), guna mengoptimalkan kelangsungan operasional dengan
downtime yang minimal.
18

4) Melakukan tindakan pengelolaan keamanan infrastruktur, penggunaan


layanan dan perangkat lunak TI guna melindungi operasional dan data.
8. Kepala Bidang Pelayanan
Ringkasan Pekerjaan: Merencanakan, mengkoordinasikan, memantau dan
mengevaluasi penyelenggaraan dan pelayanan
program JHT,JP, JKK dan JKM serta
mengkooordinasikan penyelesaian kasus terdiagnosa
Kecelakaan Kerja – Penyakit Akibat Kerja (KK-PAK)
di lingkungan operasional Kantor Cabang guna
memastikan kegiatan pelayanan berlangsung lancar
dan memenuhi standar kualitas yang ditentukan.

Tanggung Jawab Utama


a. Pengelolaan Organisasi
1) Mengelola kinerja Bidang Pelayanan, sehingga target bidang tercapai.
2) Menyusun usulan rencana pengembangan Sumber Daya Manusia di
Bidang Pelayanan, guna mendukung pengembangan kualitas pegawai.
b. Pengelolaan Operasional
1) Menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan Bidang
Pelayanan, untuk menjaga efektivitas kerja dan efisiensi biaya di
bidangnya.
2) Melakukan koordinasi terhadap kasus penyelesaian KK-PAK yang
dilakukan Kantor Cabang.
3) Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan bagi peserta, agar sesuai dengan
standar mutu yang telah ditetapkan
4) Memantau kinerja petugas pelayanan (Customer Service), untuk
memastikan terpenuhinya standar pelayanan yang telah ditetapkan.
Sub Unit
1. Manajer Kasus Kecelakaan Kerja dan PAK
Ringkasan Pekerjaan: Melaksanakan dan menindaklanjuti penyelesaian
kasus terdiagnosa Kecelakaan Kerja – Penyakit Akibat Kerja (KK-PAK) di
lingkungan operasional Kantor Cabang, serta melakukan koordinasi dengan
mitra terkait dalam penanganan kasus KK-PAK guna hingga memastikan
peserta BPJS Ketenagakerjaan tersebut siap kembali bekerja.
19

2. Penata Madya Pelayanan JHT-JP


Ringkasan Pekerjaan: Melakukan verifikasi terhadap dokumen pendukung
proses klaim program JHT & JP, menentukan besar klaim dan memproses
klaim sesuai ketentuan yang berlaku, guna memenuhi kewajiban
pembayaran klaim kepada peserta dengan tepat jumlah dan tepat waktu.
3. Penata Madya Pelayanan JKK-JKM
Ringkasan Pekerjaan: Melakukan verifikasi dokumen pendukung dan
perhitungan biaya sesuai ketentuan dalam proses klaim program JKK-JKM,
menentukan besar klaim dan memproses klaim, serta memantau kinerja dan
melakukan pembinaan kepada mitra Penyedia Pelayanan Kecelakaan Kerja,
guna memenuhi kewajiban proses klaim kepada peserta dengan tepat
sasaran, tepat mutu dan tepat waktu.
4. Customer Service
Ringkasan Pekerjaan: Memberikan pelayanan kepada peserta maupun calon
peserta sesuai kebutuhan (seperti pelayanan kepesertaan, iuran, pengajuan
jaminan, permintaan informasi, dll), menangani keluhan peserta sesuai
ketentuan, guna memenuhi kebutuhan dengan tepat sasaran dan tepat waktu,
dan untuk menjaga kepuasan pelanggan sesuai standar yang ditetapkan.
9. Petugas Pemeriksa Cabang 1, Cabang 2, Cabang 3
Ringkasan Pekerjaan: Menyusun usulan dan melaksanakan program kerja
pengawasan dan pemeriksaan tahunan di Unit Kerjanya,
mengkoordinasikan dan/atau melaksanakan kegiatan
pemeriksaan kantor maupun pemeriksaan lapangan kepada
pemberi kerja; menyusun, mengevaluasi dan mereview
kembali laporan dan menyiapkan sanksi administratif
berupa surat teguran, denda dan surat rekomendasi tidak
mendapat pelayanan publik tertentu; berkoordinasi dengan
instansi terkait untuk melakukan penindakan dan
mekanisme pencabutannya; guna mendukung kelancaran
kegiatan pengawasan dan pemeriksaan program jaminan
sosial ketenagakerjaan secara optimal.
20

Tanggung Jawab Utama


a. Pengelolaan Organisasi
1) Melaksanakan penilaian kinerja sesuai prosedur, guna memperoleh hasil
penilaian yang valid dan akurat.
2) Melaksanakan peraturan BPJS Ketenagakerjaan/ perundangan sebagai dari
pelaksanaan prinsip tata kelola.
b. Pengelolaan Operasional
1) Menyusun usulan RKAT dan program pengawasan dan pemeriksaan, guna
mendukung atasan dalam persiapan pelaksanaan pengawasan dan
pemeriksaan.
2) Berperan sebagai Ketua Tim atas kegiatan penyelidikan, pemeriksaan
operasional, pemeriksaan tujuan tertentu, evaluasi sistem pengawasan dan
pemeriksaan, untuk memastikan terselenggaranya kegiatan pemeriksaan
dan pengawasan.
3) Melaksanakan sosialisasi strategi dan program pengawasan dan
pemeriksaan, guna mendukung upaya penegakan kepatuhan dan
pengoptimalan pencapaian target kepesertaan.
4) Mengkoordinasikan dan/atau melaksanakan kegiatan pemeriksaan kantor
maupun pemeriksaan lapangan kepada pemberi kerja.
21

D. Proses Bisnis
Berikut adalah proses bisnis dari BPJS

Gambar 2.2
Flowchart Pendaftaran SIPP Online

Gambar 2.3
Flowchart Login ke SIPP
22

Gambar 2.4
Flowchart Menu dan FiturAplikasi SIPP Online
23

Gambar 2.5
Flowchart Proses Penambahan Tenaga Kerja

Gambar 2.6
Flowchart Prosedur Klaim Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan
BAB III
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kegiatan Magang


Pelaksanaan kerja praktik (magang) yang dilakukan di Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan cabang Medan Kota. Kantor BPJS berada di jalan Kapten
Pattimura No. 334, Kota Medan, Sumatera Utara, 20153. Kegiatan magang dilakukan oleh
penulis dilaksanakan selama satu bulan dan dimulai pada tanggal 22 Februari 2021 sampai
dengan 22 Maret 2021.
Proses kegiatan magang dilakukan mengikuti jam kerja, yaitu mulai pukul 08:00 sampai
dengan pukul 17:00. Penulis mengerjakan yang ditugaskan oleh Bapak/Ibu karyawan BPJS
cabang Medan Kota kepada penulis serta menaati semua peraturan yang ada di kantor tersebut.
Dalam proses kegiatan magang penulis juga mengamati permasalahan yang muncul di BPJS
cabang Medan Kota. Penulis melakukan kegiatan magang di kantor BPJS cabang Medan Kota
dan di tempatkan di bagian Kepesertaan. Selama mengikuti kegiatan magang penulis
mendapatkan tugas yaitu Menyusun surat yang akan dibagikan kepada peserta BPJS
Ketenagakerjaan, melipat brosur untuk kegiatan sosialisasi yang akan dilakukan oleh BPJS
Ketenagakerjaan, Menyusun dokumen iuran jasa konstruksi, mencetak sertifikat untuk
dikirimkan kepada anggota BPJS Ketenagakerjaan yang sudah terdaftar, serta memberikan
informasi kepada peserta BPJS Ketenegakerjaan mengenai sisa saldo yang ada pada akun
setiap peserta.

B. Fenomena
Dari pelaksanaan kerja praktik (magang) yang dilakukan dari tanggal 22 Februari 2021
sampai dengan 22 Maret 2021 di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Ketenagakerjaan cabang Medan Kota, yang di tempatkan di salah satu bidang yaitu bidang
kepesertaan.

24
25

Adanya perubahan terhadap Peraturan Pemerintah No.46 Tahun 2015 dengan Peraturan
Pemerintah No.60 Tahun 2015, dimana manfaat JHT dapat diterima ketika peserta berhenti
bekerja denganmasa tunggu 1 (satu) bulan setelah berhenti bekerja, dan tidak lagi harus
menunggu kepesertaan minimal 10 (sepuluh) tahun. Adanya peraturan baru ini, jumlah tenaga
kerja yang melakukan klaim dana JHT semakin banyak. Hal ini dikarenakan setiap tenaga kerja
yang sudah tidak aktif dapat melakukan klaim dana JHT yang telah dibayarkan setiap bulan.

BPJS Ketenagakerjaan melalui Peraturan Direksi BPJS Ketenagakerjaan Nomor


PERDIR/155/122015 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Jaminan Hari Tua
telah membuat prosedur yang berlaku mulai dari peserta mendaftar hingga melakukan klaim
terhadap dana JHT yang telah dibayarkan. Dengan adanya prosedur ini tentunya akan
meminimalisir kesalahan atau adanya proses pencairan yang terlewatkan. Prosedur ini juga
diharapkan menjadi acuan yang paling benar, sehingga tidak akan ada lagi perbedaan persepsi
dari setiap pihak yang terlibat dalam klaim jaminan hari tua. JHT menjadi salah satu tabungan
masa depan tenaga kerja tersebut setelah keluar dari instansi tempat dimana dia bekerja.

Semakin banyak tenaga kerja yang melakukan klaim, maka semakin besar pula
tantangan yang dihadapi oleh BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan pelayanan klaim yang
efektif dan efesien bagi pesertanya. Pelaksanaan pembayaran klaim Jaminan Hari Tua di BPJS
Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota ini tentunya berdasarkan prosedur yang sudah ada,
namun tidak dipungkiri dalam melakukan pelaksanaannya masih terdapat beberapa hal yang
kurang sesuai sehingga memerlukan penyesuaian dengan keadaan di lapangan.

Berdasarkan pengamatan penulis bahwa BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota


adanya peraturan baru dalam hal klaim Jaminan Hari Tua sangat menyulitkan karyawan
terutama bagian pelayanan karena berkas-berkas yang masuk melalui situs yang telah
disediakan harus dicek satu persatu data yang sudah diupload peserta yangin ingin klaim,
hingga memakan waktu yang cukup lama dalam pengurusannya karena tidak dilakukan secara
manual lagi. Hal ini disebabkan karena banyaknya tenaga kerja yang melakukan klaim.
Sehingga kejadian ini menjadi tantangan yang sangat besar bagi kami untuk memberikan
pelayanan yang baik untuk setiap tenaga kerja yang melakukan klaim.

Bukti Ilmiah atas Temuan Masalah dalam Kerja Praktik (Magang)

Dari fenomena temuan masalah di atas, penulis memiliki bukti dalam mendukung
masalah yang telah penulis paparkan yaitu dari hasil wawancara dilakukan oleh penulis kepada
26

pekerja BPJS Ketenagakerjaan Medan Kota bagian kepesertaan. Ternyata masih banyak
peserta yang kesulitan untuk mengklaim dana JHT yang ada. Para peserta banyak yang
melewatkan membaca keterangan yang ada untuk mencairkan dana JHT. Cara untuk
mengklaim dana JHT peserta dengan cara peserta yang ingin mengklaim dana harus
menyiapkan kelengkapan dokumen seperti; fotocopy kartu BPJS TK dengan membawa yang
asli, fotocopy kartu keluarga dengan menjukkan yang asli, surat pengunduran diri yang asli
serta fotokopi, dan buku rekening tabungan. Setelah membawa syarat dokumen yang
diperlukan peserta mendatangi kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan terdekat, setelah
dikonfirmasi kelengkapan data yang diajukan untuk mengklaim dana JHT pihak BPJS
Ketenagakerjaan akan melakukan panggilan wawancara foto. Setelah semua proses seleseai
peserta tinggal menungggu transferan dana dari pihak BPJS

C. Kajian Teori
1. Prosedur Sistem Pembayaran Klaim Jaminan Hari Tua
Prosedur adalah suatu urutan-urutan pekerjaan kerani (klerikal), biasanya
melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, di susun untuk menjamin
adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering
terjadi.1
Menurut Jogiyanto sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan-tujuan tertentu. 5 Sedangkan menurut Mulyadi sistem
adalah jaringan prosedur yang di buat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan
kegiatan pokok perusahaan. 6 Dari beberapa pengertian sistem di atas, dapat
disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling
berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu usaha.2

Jaminan Hari Tua (JHT) merupakan program tabungan wajib yang berjangka
panjang dimana iurannya ditanggung oleh pekerja/buruh dan pengusaha, namun
pembayarannya kembali hanya dapat dilakukan apabila telah memenuhi syarat-syarat
tertentu. Jaminan hari tua yang selanjutnya disingkat JHT adalah manfaat uang tunai
yang dibayarkan sekaligus pada saat peserta memasuki usia pensiun, meninggal dunia,
atau mengalami cacat total tetap.

1
Zaki Baridwan, Sistem Informasi Akuntansi, (Yogyakarta: BPFE, 1994), h. 3.
2
Jogiyanto.H.M.Analisa dan Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi
Bisnis,(Yogyakarta:ANDI,2005)H.4
27

Jaminan Hari Tua (JHT) adalah program jaminan yang memberikan kepastian
penerimaan penghasilan yang diberikan sekaligus atau secara berkala pada saat tenaga
kerja sudah mencapai hari tua (usia 56 tahun) atau telah memenuhi persyaratan tertentu.
Menurut Sentanoe Kertonegoro Jaminan hari Tua (JHT) merupakan kegiatan
memberikan santunan pada saat tenaga kerja mencapai usia 55 (lima puluh lima) tahun,
mengalami cacat tetap dan total, meninggal dunia, meninggalkan Indonesia untuk tidak
kembali lagi, dan mengalami PHK dengan masa kepesertaan sekurang-kurangnya lima
tahun.

2. Mekanisme Pembayaran Klaim Jaminan Hari Tua (JHT)


Peserta JHT adalah seorang yang telah membayar iuran, termasuk orang asing yang
bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia yang telah membayar iuran. Besaran
total iuran atau premi program Jaminan Hari Tua (JHT) didasari oleh perhitungan total
iuran yang telah dibayarkan pemberi kerja dan tenaga kerja, besar kecilnya iuran atau
premi per-bulan ditentukan oleh besar kecilnya upah yang diterima tenaga kerja.
Dalam kaitannya pembayaran iuran, pemberi kerja diberi kewajiban untuk
memotong langsung upah pkerja dari daftar upah dan menyetorkannya langsung ke
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Selanjutnya, pihak BPJS akan mendaftarkan
iuran tersebut ke rekening masing-masing peserta. Peserta penerima upah:
i. Iuran JHT penerima upah yang bekerja pada pemberi kerja atau perusahaan sebesar
5,7% dari upah perbulan dengan ketentuan; 2% ditanggung oleh tenaga kerja dan
3,7% ditanggung oleh pemberi kerja
ii. Besarnya iuran program JHT bagi peserta menerima upah yang bekerja pada
pemberi kerja selain penyelenggara negara dilakukan dengan evaluasi berkala
paling lama 3 tahun yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah
iii. Dasar pembayaran iuran JHT bagi peserta penerima upah ialah berdasrakan upah
perbulan yang diterima tenaga kerja
iv. Upah sebulan yang diterima pekerja terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap
v. Apabila upah dibayarkan secara harian, upah sebulan sebagai dasar pembayaran
iuran JHT dihitung dari upah sehari dikalikan 25
vi. Apabila upah yang dibayarkan secara borongan atau hasil, upah sebulan sebagai
dasar pembayaran iuran JHT dihitung dari upah rata-rata 3 (tiga).
28

vii. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada
upah borongan, upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran JHT dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas)
viii. Pembayaran iuran paling lambat tanggal 15 (lima belas) jatuh pada hari libur, maka
iuran dibarkan pada hari kerja berikutnya
ix. Apabila pembayaran iuran JHT mengalami keterlambatan maka pemberi kerja
dikenakan denda sebesar 2% (dua persen) dan pembayaran saat penyetoran iuran
bulan berikutnya

D. Pembahasan
1. Tata Cara Pembayaran Iuran
a. Bagi pemberi kerja selain penyelenggara negara Iuran dibayarkan setiap bulan paling
lambat tanggal 15 pada bulan berikutnya dari bulan iuran yang bersangkutan dengan
melampirkan data pendukung seluruh pekerja dan dirinya. Apabila tanggal 15 tersebut
jatuh pada hari libur, iuran dibayarkan pada hari kerja berikutnya. Keterlambatan
pembayaran iuran dikenakan denda sebesar 2% (dua persen) untuk setiap bulan
keterlambatan yang dihitung dari iuran yang seharusnya dibayarkan. Denda tersebut
ditanggung oleh pemberi kerja. Denda keterlambatan tersebut merupakan pendapat
lain dari dana jaminan sosial.
b. Bagi peserta bukan penerima upah Iuran dibayarkan secara sendiri-sendiri setiap
bulan, melalui wadah, atau melalui kelompok tertentu yang dibentuk paling lambat
tanggal 15 bulan berikutnya dari bulan iuran yang bersangkutan. Apabila tanggal 15
tersebut jatuh pada hari libur, iuran dibayarkan pada hari kerja berikutnya.

2. Manfaat Jaminan Hari Tua


Manfaat dari program jaminan hari tua adalah berupa uang tunai besarnya merupakan
nilai akumulasi iuran ditambah hasil pengembangganya, yang dibayarkan secara
sekaligus apabila:
1) Peserta mencapai usia pensiun
2) Peserta mengalami cacat total
3) Peserta meninggal dunia
Besarnya manfaat JHT adalah sebesar nilai akumulasi seluruh Iuran yang telah disetor
ditambah hasil pengembangannya dan dibayar secara sekaligus, setelah peserta memiliki
masa kepesertaan paling singkat 10 tahun. Setelah masa kepesertaan ini manfaat JHT
29

dapat diambil paling banyak 30% (tuga puluh persen) dari jumlah JHT, untuk
kepemilikan rumah atau paling banyak 10% untuk keperluan lain sesuai persiapan
memasuki masa pensiun. Manfaat JHT berupa uang tunai yang dibayarkan kepada
Peserta apabila Peserta berusia 56 (lima puluh enam) tahun, meninggal dunia, atau
mengalami cacat total tetap. Sesuai PP No. 60 Tahun 2015 tentang Perubahan atas PP
No. 46 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program JHT, Manfaat JHT bagi Peserta
mencapai usia pensiun tersebut, termasuk juga Peserta yang berhenti bekerja, meliputi:
1) Peserta mengudurkan diri
2) Peserta terkena pemutusan hubungan kerja
3) Peserta yang meninggalkan Indonesi untuk selamanya

3. Persyaratan Pembayaran Manfaat Jaminan Hari Tua


Peserta mencapai usia 56 tahun:
1) Peserta mengajukan pembayaran manfaat JHT dengan mengisi formular pengajuan
klaim yan dilengkapi dokumen sebagai berikut:
a. Kartu asli BPJSTK
b. Surat keterangan berhenti karena usia dari perusahaan bagi yang sudah tidak
bekerja lagi
c. Fotokopi kartu tanda penduduk dan kartu keluargag yang masih berlaku
d. Fotokopi rekening tabungan jika pembayaran melalui transfer
2) Bagi peserta usia 56 tahun yang masih aktif bekerja dapet memilih untuk mengambil
saldo JHT atau menunda membayar manfaat JHT, dan meneruskan kepesertaannya
serta mengambil JHT setelah selesai bekerja.
Peserta mengundurkan diri sebelum pensiun (usia 56 tahun):
a. Pemberian manfaat JHT bagi peserta yang mengundurkan diri dari tempat
bekerjanya dan tidak sedang bekerja kembali, dapat mengajukan pembayaran
manfaat JHT dengan masa tunggu satu bulan terhitung sejak surat pengunduran
diri dari perusahaan diterbitkan.
b. Masa tunggu satu bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terhitung sejak
non aktif kepesertaan di BPJS Ketenagakerjaan.
c. Peserta mengajukan pembayaran manfaat JHT dengan mengisi formulir
pengajuan klaim yang dilengkapi dokumen sebagai berikut:
1) Kartu asli peserta BPJS Ketenagakerjaan
30

2) Surat keterangan pengunduran diri dari perusahaan tempat bekerja yang


ditujukan kepada dan diketahui Dinas Tenaga Kerja setempat dengan
tembusan kepada BPJS Ketenagakerjaan setempat
3) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga yang masih berlaku
4) Fotokopi rekening tabungan jika pembayaran dilakukan melalui transfer
d. Persyaratan surat keterangan pengunduran diri wajib bagi peserta yang
mengdundurkan diri terhitung mulai tanggal 1 September 2015 dan seterusnya.
e. Dalam hal peserta yang mengajukan pembayaran menfaat JHT kepada BPJS
Ketenagakerjaan terbukti masih bekerja, Peserta dan/atau Pemberi Kerja dapat
dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.3

3) Peserta terkena pemutusan hubungan kerja melalui penetapan pengadilan hubungan


industrial.
a. Pemberian manfaat JHT bagi peserta yang terkena pemutusan hubungan kerja
(PHK) dapat mengajukan pembayaran manfaat 39 JHT dengan masa tunggu
satu bulan terhitung sejak tanggal penetapan pengadilan hubungan industrial.
b. Peserta mengajukan pembayaran manfaat JHT dengan mengisi formulir
pengajuan klaim yang dilengkapi dokumen sebagai berikut:
1) Kartu asli peserta BPJS Ketenagakerjaan.
2) Bukti penetapan pemutusan hubungan kerja dari pengadilan hubungan
industrial tempat peserta bekerja.
3) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga yang masih berlaku.
c. Dalam hal peserta yang mengajukan pembayaran manfaat JHT kepada BPJS
Ketenagakerjaan terbukti masih bekerja, Peserta dan/atau Pemberi Kerja dapat
dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4) Peserta terkena pemutusan hubungan kerja melalui Bipartit (Pengusaha dan


Pekerja):
a. Pemberian manfaat JHT bagi peserta yang terkena pemutusan hubungan kerja
(PHK) melalui Bipartit dapat mengajukan pembayaran manfaat JHT dengan

3
Peraturan BPJS NO.7 tahun 2015tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran Manfaat Jaminan Hari Tua
31

masa tunggu satu bulan terhitung sejak tanggal perjanjian bersama didaftarkan
pada pengadilan hubungan industrial tempat peserta bekerja
b. Peserta mengajukan pembayaran manfaat JHT dengan mengisi formulir
pengajuan klaim yang dilengkapi dokumen sebagai berikut:
1) Kartu asli peserta BPJS Ketenagakerjaan.
2) Fotokopi Perjanjian Bersama.
3) Bukti pendaftaran Penjanjian Bersama pengadilan hubungan industrial
tempat peserta bekerja.
4) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga yang masih berlaku.
5) Fotokopi rekening tabungan jika pembayaran dilakukan melalui transfer
c. Dalam hal peserta yang mengajukan pembayaran manfaat JHT kepada BPJS
Ketenagakerjaan terbukti masih bekerja, Peserta dan/atau Pemberi Kerja dapat
dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5) Peserta meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya:


a. Pemberian manfaat JHT bagi peserta Warga Negara Indonesia (WNI) yang
meninggalkan wilayah Indonesia untuk selamalamanya dapat mengajukan
pembayaran manfaat JHT.
b. Peserta mengajukan pembayaran manfaat JHT dengan mengisi formulir
pengajuan klaim yang dilengkapi dokumen sebagai berikut:
1) Kartu asli peserta BPJS Ketenagakerjaan.
2) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga yang masih berlaku.
3) Fotokopi keterangan berhenti bekerja.
4) Fotokopi paspor
5) Fotokopi visa
6) Fotokopi rekening tabungan jika pembayaran dilakukan melalui transfer.
c. Pemberian manfaat JHT bagi peserta Warga Negara Asing (WNA) yang
meninggalkan wilayah Indonesia untuk selamalamanya dapat mengajukan
pembayaran manfaat JHT.
d. Peserta mengajukan pembayaran manfaat JHT dengan mengisi formulir
pengajuan klaim yang dilengkapi dokumen sebagai berikut:
1) Kartu asli peserta BPJS Ketenagakerjaan
2) Fotokopi paspor
32

3) Fotokopi keterangan habis kontrak kerja/berakhirnya masa tugas di


Indonesia.
4) Surat pernyataan tidak bekerja lagi di Indonesia.
5) Fotokopi rekening tabungan jika pembayaran dilakukan melalui transfer.

6) Peserta mengalami cacat total tetap:


a. Pemberian manfaat JHT bagi peserta mengalami cacat total tetap dapat
mengajukan pembayaran manfaat JHT.
b. Peserta mengajukan pembayaran manfaat JHT dengan mengisi formulir
pengajuan klaim yang dilengkapi dokumen sebagai berikut:
1) Kartu asli peserta BPJS Ketenagakerjaan.
2) Surat keterangan dari dokter yang merawat atau dokter penasehat yang
menyatakan cacat total tetap.
3) Surat keterangan tidak mampu bekerja karena cacat atau berhenti bekerja
dari pemberian kerja.
4) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga yang masih berlaku.
5) Fotokopi rekening tabungan jika pembayaran dilakukan melalui transfer.
c. Pembayaran hak atas manfaat JHT diperhitungkan mulai satu bulan berikutnya
setelah peserta ditetapkan mengalami cacat total tetap.

7) Peserta meninggal dunia:


a. Pemberian manfaat JHT bagi peserta yang meninggal dunia dapat diajukan
pembayaran manfaat JHT oleh ahli waris peserta.
b. Ahli waris mengajukan pembayaran manfaat JHT dengan mengisi formulir
pengajuan klaim yang dilengkapi dokumen sebagai berikut:
1) Kartu asli peserta BPJS Ketenagakerjaan
2) Surat keterangan kematian dari rumah sakit/kepolisian/kelurahan atau
fotokopi legalisir dengan menunjukkan yang aslinya
3) Surat keterangan ahli waris dari instansi yang berwenang
4) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga yang masih berlaku.
5) Fotokopi rekening tabungan jika pembayaran dilakukan melalui transfer.
33

c. Dalam hal ahli waris berusia dibawah 17 tahun maka menggunakan surat
keterangan wali anak/asuh.4

4. Flowchart Pencairan Klaim Jaminan Hari Tua

Gambar 3.1. Flow Chart Pencairan Klaim Jaminan Hari Tua

a. Cek kelengkapan dokumen


Tahap pertama dari proses dan tahapan pencairan dana JHT BPJS adalah
pemeriksaan dokumen. Dokumen memang merupakan syarat yang utama
dari hal apapun yang berkaitan dengan pencairan keuangan. Di BPJS sendiri
proses pemeriksaan dokumen biasanya dilakukan oleh petugas satpam
dengan menggunakan map ceklis. Petugas security ini akan mengecek ini
akan mengecek satu persatu dokumen dan berkas-berkas yang anda bawa.
Apabila ada satu saja dokumen yang kurang, petugas tidak akan meloloskan
kita ke tahap selanjutnya. Peserta akan disuruh pulang terlebih dahulu untuk
melengkapi dokumen yang kurang. Dan jika ada dokumen yang belum
difotocopy, petugas security biasanya akan menyarankan dan menyuruh
peserta untuk memfotocopy terlebih dahulu. Dokumen-dokumen yang wajib
dilengkapi dan difotocopy dalam proses pencairan uang JHT BPJS
Ketenagakerjaan tersebut antara lain: Kartu Peserta Jamsostek/BPJS TK,
KTP atau SIM, Kartu Keluarga dan buku tabungan. Jadi sebaiknya sebelum

4
Permenaker NO.19 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pembayaran Manfaat Jaminan Hari Tua
34

berangkat peserta perlu melengkapi dan memfotocopy dulu beberapa


dokumen yang dibutuhkan tersebut
b. Mengisi formular klaim jaminan hari tua
Jika peserta telah melengkapi seluruh dokumen yang dibutuhkan dan
dinyatakan lengkap oleh petugas, maka peserta akan melanjutkan 45 ke tahap
kedua yaitu pengisian formulir. Ditahap ini peserta akan diberikan formulir
pencairan JHT oleh petugas. Tugas peserta pada tahap ini adalah mengisi
formulir tersebut dengan data-data yang benar dan lengkap. Jangan malu dan
segan untuk bertanya kepada petugas jika ada hal-hal yang tidak dimengerti
dalam pengisian formulir.
c. Menandatangani Surat Pernyataan Sedang Tidak Bekerja
Setelah peserta mengisi formulir dengan lengkap dan benar, peserta
nanti juga akan diwajibkan untuk mengisi surat peryataan. Surat pernyataan
ini berisi nanti sebuah keterangan yang menyatakan bahwa peserta memang
sedang tidak bekerja di perusahaan maupun. Surat pernyataan tersebut harus
peserta tanda tangani di atas materai Rp. 6000 sebagai penguatnya
pernyataan.
d. Letakkan dokumen kedalam dropbox
Semua berkas yang telah di periksa beserta formulir permohonan dan
surat pernyataan yang telah ditandatangani tersebut harus dimasukkan
kedalam sebuah map. Setelah peserta memasukkan semua berkas tadi ke
dalam map, berikutnya peserta harus meletakkan map tadi di dalam dropbox
yang telah disediakan, yang nantinya akan diperiksa kembali oleh petugas.
e. Ambil nomor antrian
Saat peserta meletakkan dokumen atau berkas tadi ke dalam dropbox,
peserta jangan lupa untuk mengambil nomor antrian yang ada dibawah
dropbox. Setelah itu, duduklah di kursi tunggu untuk menunggu panggilan
pada proses berikutnya. Pemanggilan akan dilakukan berdasarkan urutan
nomor antrian yang ada.
f. Verifikasi data diri
Setelah nama peserta dipanggil berdasarkan nomor rutan, maka peserta
masuk ke tahap verifikasi data. Pada tahap verifikasi data diri ini peserta akan
sedikit diwawancarai dengan beberapa pertanyaan. Biasanya pertanyaaan
35

yang diajukan yaitu kapan terakhir kerja, gaji terakhir berapa, siapa nama ibu
kandung.
g. Foto diri
Setelah sesi wawancara, peserta akan diminta untuk foto diri. Untuk
peserta BPJS Ketenegakerjaan yang sudah tidak bekerja dan akan mengambil
100% saldo JHT-nya. Foto diri ini akan menjadi bukti bahwa orang yang
difoto tersebut sudah pernah mengambil semua uang JHT-nya.
h. Menerima tanda bukti transaksi
Tahapan pencairan dana JHT BPJS Ketenegakerjaan adalah penerimaan
tanda bukti transaksi. Saat yang JHT sudah ditransfer oleh BPJS
Ketenegakerjaan ke rekening bank anda, maka anda akan menerima tanda
buktinya. Pada tahapan ini anda juga akan menerima 47 kembali KTP, Kartu
Keluarga dan Buku Tabungan Anda yang asli. Sementara Kartu Peserta
Jamsostek/ BPJS Ketenegakerjaan yang sudah dicairkan tidak akan
dikembalikan lagi.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
BPJS Ketenagakerjaan adalah badan hukum publik yang bertugas melindungi
seluruh pekerja melalui empat program jaminan sosial ketenagakerjaan. BPJS
Ketenagakerjaan dibentuk pemerintah dalam menjalankan program jaminan sosial yang
merupakan salah satu tanggungjawab dan kewajiban Negara untuk memberikan
perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat.Program JHT diselenggarakan oleh
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan). Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan sosial di Indonesia menurut Undangundang Nomor
40 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011.

Pelaksanaan sistem klaim jaminan hari tua yang ada di BPJS Ketenagakerjaan
Cabang Medan Kota pada umumnya belum sesuai dengan peraturan yang ada. Hal ini
didasarkan dengan masih banyaknya peserta yang tidak melampirkan Surat Keterangan
Berhenti Bekerja atau Surat Keterangan Tidak Bekerja Lagi saat melakukan klaim jaminan
hari tua. Maka dari itu banyak klaim nasabah yang tertunda atau sulit dicairkan

Keefektifan sistem klaim jaminan hari tua yang ada di BPJS Ketenagakerjaan
Cabang Medan Kota yaitu kurang efektif pemanfaatannya. Hal ini dibuktikan dengan
banyaknya peserta yang melakukan klaim hanya di kantor cabang, padahal untuk
melakukan klaim peserta ada tiga cara, yaitu melalui kantor cabang, dan melalui online.
Kurangnya informasi yang dimiliki peserta mengenai sistem klaim jaminan hari tua
membuat peserta melakukan klaim jaminan hari tua hanya di Kantor Cabang saja dan
membuat tidak efektif.
B. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah BPJS Ketenagakerjaan adalah lebih
banyak mengedukasi para peserta untuk membaca informasi yang sudah disediakan
dengan lengkap pada web BPJS Ketenagakerjaan agar proses klaim dana jaminan hari
tua tidak memakan banyak waktu dan lebih efektif dengan cara mengadakan penyeluhan
dan pertemuan di kantor-kantor untuk mengedukasi karyawan yang ingin mengklaim dana

36
37

jaminan hari tuanya untuk lebih memperhatikan kelenngkapan dokumen yang harus
dibawa saat mengklaim dana JHT di kantor cabang BPJS .
Selain itu juga pihak BPJS Ketenagakerjaan juga harus lebih mensosialisasikan
bahwa untuk mengklaim dana JHT dapat dilakukan secara online. Mensosialisasikannya
dapat melalui social media maupun memasang iklan tentang klaim JHT yang dapat
dilakukan secara online.
38

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 1994. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: BPFE.

Jogiyanto.H.M.2005.Analisa dan Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi
Bisnis:Yogyakarta

Peraturan BPJS No. 7 Tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran Manfaat Jaminan
Hari Tua

Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan
Kerja dan Jaminan Kematian

Permenaker No. 19 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pembayaran Manfaat Jaminan
Hari Tua
39

LAMPIRAN
40
41

Anda mungkin juga menyukai