Oleh:
SALWA SALSABILA
0502173434
Program Studi
AKUNTANSI SYARIAH
TANDA
TANGGAL WAKTU BAGIAN KEGIATAN TANGAN
KABAG
Menyusun surat yang
akan dikirimkakan untuk
22 Februari 2021 08:00 -17:00 Kepesertaan
para peserta BPJS
Tenagakerja
Menyusun dokumen
24 februari 2021 08:00-17:00 Kepesertaan iuran Jasa Konstruksi
(JAKON)
Memberikan informasi
kepada peserta BPJS
15:30–17:15 Kepesertaan Tenagakerja tentang sisa
saldo pada akun melaluiu
Whatsapp
Menyiapkan sertifikat
untuk dikirimkan kepada
8 maret 2021 08:00–17:00 Kepesertaan
peserta BPJS
Ketenagakerjaan
Mengamalgamasi saldo
11 maret 2021 08:00–17:00 Kepesertaan
peserta pada sistem smile
Mengamalgamasi saldo
12 maret 2021 08:00 – 17:00 Kepesertaan
peserta pada sistem Smile
Menginformasikan
kepada nasabah melalui
13:30 – 17:20 Kepesertaan
email tentang saldo di
akun BPJS
Menginformasikan
kepada nasabah melalui
22 maret 2021 08:00 – 17:00 Kepesertaan
email tentang saldo di
akun BPJS
ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN KLAIM JAMINAN HARI TUA PADA BADAN
PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN
CABANG MEDAN KOTA
Oleh:
SALWA SALSABILA
0502173434
Program Studi
AKUNTANSI SYARIAH
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala yang mana
penulis masih diberikan nikmat kesehatan, kesempatan, dan hidayah-Nya untuk menyelesaikan
kegiatan Kerja Praktik (Magang) dan sekaligus Laporan Akhir Magang di “BPJS
Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota”. Shalawat beriringkan salam tak lupa pula penulis
haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Shallalahu Alaihi Wasallam agar kita
mendapatkan syafa’atnya dikemudian hari kelak aamiin ya rabbal ‘alamin.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil kegiatan magang yang diperoleh selama penulis
melaksanakan Kerja Praktik (Magang) di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota, yang
dimulai dari tanggal 22 Februari-22 Maret 2021.
Dalam penyusunan laporan ini tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi, Dengan
segala keterbatasan pemahaman, pengetahuan serta wawasan yang dimiliki, sehingga pada
laporan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyajian materi maupun
penggunaan bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun
dan menyemurnakan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak yang bersangkutan tidak
mungkin menulis dapat mengikuti program praktik kerja dan penyelesaian laporan ini, untuk
itu penulis ingin mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan bantuan kepada:
1. Bapak Dr. Syahrin Harahap, M.A. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara.
2. Bapak Dr. Muhammad Yafiz, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
3. Ibu Dr. Marliyah, M.A. selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Yenni Samri Juliati Nasution, M.A. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
5. Ibu Laylan Syafina, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Magang yang sudah banyak
mengarahkan penulis dalam pembuatan laporan magang ini.
6. Bapak Syahrial selaku Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota
ii
7. Pembimbing perusahaan dan seluruh Staf pegawai di BPJS Ketenagakerjaan
Cabang Medan Kota yang telah membimbing penulis dalam pelaksanaan magang.
8. Bapak dan ibu dosen yang telah banyak berjasa memberikan ilmu dan mendidik
penulis selama perkuliahan.
9. Nadia Anggraini Ritonga, Febry Afifah, Putri Nilam Sari, Anggi dan semua teman-
teman yang melaksanakan magang di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota,
yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan kerja praktik
(magang).
Akhir kata, semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa melimpahkan karunia Nya
dan membalas segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu penulis
dalam menyusun laporan magang ini. Semoga laporan kerja praktik (magang) ini dapat
memberi manfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.6 Flowchart Prosedur Klaim Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan ............... 26
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Kesejahteraan pekerja meliputi upah dan gaji, tunjangan kesehatan dan jaminan
sosial tenaga kerja perlu untuk diperhatikan. Jaminan sosial tenaga kerja dapat
dilaksanakan melalui program BPJS Ketenagakerjaan sehingga dapat menciptakan rasa
aman dan ketenagaan kerja yang pada akhirnya yang akan nantinya akan meningkatkan
produktivitas perusahaan. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen
atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi. Setiap
perusahaan memerlukan sistem yang baik di dalam menjalankan kegiatan perusahanya,
selain itu sistem yang baik dapat digunakan sebagai dasar di dalam pengambilan
keputusan, misalnya dengan menyajikan laporan keuangan yang relevan sehingga
3
laporan keuangan tersebut bisa di percayai dan dapat digunakan oleh pihak intern
maupun ekstern oleh karenanya setiap perusahaan dituntut untuk menerapkan sistem
akuntansi yang sesuai dengan keadaan perusahaan.
Dalam mengelola dana dari nasabah dan akan dikembalikan kepada nasabah
bila terjadi kerugian financial yang terduga maka perusahaan tentu saja memerlukan
prosedur dan sistem akuntansi yang layak. Hal ini tentu saja diperuntukan agar tercipta
pengendalian dan mengurangi kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan oleh
perusahaan dengan sistem akuntansi ini tentu saja melibatkan banyak pihak dan unsur..
Untuk menghindari timbulnya masalah dengan permasalahan pembayaran, perhitungan
dan pencatatan pengeluaran kas maka BPJS Ketenagakerjaan perlu analisis sistem
akuntansi dalam pengeluaran kas.
Salah satu program yang diselenggarakan oleh BPJS ketenagakerjaan yang saat
ini dirasa paling besar manfaatnya oleh peserta BPJS Ketenagakerjaan adalah jaminan
4
JHT ini dijadikan sebagai tabungan masa depan untuk menghadapi risiko-risiko
kehidupan yang kemungkinan akan terjadi di kemudian hari, terlebih resiko-resiko
sosial ekonomi. JHT merupakan suatu program yang dinilai memiliki manfaat yang
sangat besar dalam menopang kehidupan tenaga kerja, baik saat ini maupun di masa tua
nanti. Berdasarkan uraian diatas dan melihat pentingnya sistem akuntansi sebagai
sarana menciptakan sistem pengawasan dalam suatu perusahaan maka penulis merasa
tertarik untuk mengadakan serangkaian penelitian dengan judul, “Analisis Sistem
Akuntansi Pembayaran Klaim Jaminan Hari Tua Pada BPJS Ketenagakerjaan Medan
Kota”
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
1. Bagaimana pelaksanaan sistem akuntansi yang digunakan untuk pembayaran klaim
pada produk BPJS JHT
2. Bagaimana kefektifan sistem klaim jaminan hari tua yang diterapkan pada BPJS
Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota
C. Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan magang ini adalah sebagai berikut
1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan klaim jaminann hari tua pada BPJS
Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota
2. Untuk mengetahui bagaimana kefektifan sistem klaim jaminan hari tua yang sudah
diterapkan pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota
5
2. Waktu
Kegiatan magang dilakukan selama 1 bulan dari tanggal 22 Februari 2021 sampai
dengan 22 Maret 2021.
BAB II
PROFIL TEMPAT MAGANG
A. Sejarah Perusahaan
Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan
kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat.
Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan Negara. Indonesia seperti halnya negara
berkembang lainnya, mengembangkan program jaminan sosial berdasarkan funded social
security, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat
pekerja di sektor formal.
Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No.3 tahun 1992 tentang Jaminan
Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). Dan melalui PP No.36/1995 ditetapkannya PT Jamsostek
sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Program Jamsostek memberikan
perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya,
dengan memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai
pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilan yang hilang, akibat risiko sosial.
Selanjutnya pada akhir tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan UU Nomor 40 Tahun
2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Undang-undang itu berhubungan dengan
6
7
Amandemen UUD 1945 tentang perubahan pasal 34 ayat 2, yang kini berbunyi: “Negara
mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat
yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan”. Manfaat perlindungan
tersebut dapat memberikan rasa aman kepada pekerja sehingga dapat lebih berkonsentrasi
dalam meningkatkan motivasi maupun produktivitas kerja.
B. Struktur Organisasi
Berikut adalah stuktur organisasi dari BPJS Tenaga Kerja Cabang Medan Kota
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Perusahaan
C. Pembagian Kerja
3) Marketing Officer 3, 4, 5
Ringkasan Pekerjaan: Mengumpulkan data potensi dan melaksanakan
kegiatan pemasaran untuk mengakuisisi kepesertaan baru atau mendapatkan
kembali peserta yang telah keluar dari kepesertaan (untuk masuk kembali
menjadi peserta), guna memastikan tercapainya target kepesertaan dan iuran
yang telah dibebankan.
4) Relationship Officer 1
Ringkasan Pekerjaan: Menyusun usulan rencana pengelolaan kepesertaan
untuk tim-nya, mengkoordinasikan dan/atau melaksanakan kegiatan
pembinaan kepada peserta (sebagai bagian dari program Customer
Relationship Management/CRM), memberikan pelayanan dan menangani
keluhan peserta dengan cepat dan tepat, serta melakukan pembinaan kepada
tim-nya, guna tercapainya tertib administrasi, terjalinnya hubungan baik
dengan peserta, dan meningkatkan kepesertaan dan iuran yang telah
ditetapkan.
5) Relationship Officer 2, 3
Ringkasan Pekerjaan: Menelaah dan mengkoordinasikan pengumpulan data
peserta, melaksanakan kegiatan pembinaan kepada peserta (sebagai bagian
dari program Customer Relationship Management/CRM), memberikan
pelayanan dan menangani keluhan peserta dengan cepat dan tepat, serta
melakukan pembinaan kepada tim-nya, guna tercapainya tertib administrasi,
terjalinnya hubungan baik dengan peserta, dan meningkatkan kepesertaan dan
iuran yang telah ditetapkan.
6) Relationship Officer 4, 5
Ringkasan Pekerjaan: Mengumpulkan data peserta, melaksanakan kegiatan
pembinaan kepada peserta (sebagai bagian dari program Customer
Relationship Management/CRM), memberikan pelayanan dan menangani
keluhan peserta dengan cepat dan tepat, guna tercapainya tertib administrasi,
terjalinnya hubungan baik dengan peserta, dan meningkatkan kepesertaan dan
iuran yang telah ditetapkan.
7) Penata Madya Administrasi Pemasaran
12
D. Proses Bisnis
Berikut adalah proses bisnis dari BPJS
Gambar 2.2
Flowchart Pendaftaran SIPP Online
Gambar 2.3
Flowchart Login ke SIPP
22
Gambar 2.4
Flowchart Menu dan FiturAplikasi SIPP Online
23
Gambar 2.5
Flowchart Proses Penambahan Tenaga Kerja
Gambar 2.6
Flowchart Prosedur Klaim Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan
BAB III
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
B. Fenomena
Dari pelaksanaan kerja praktik (magang) yang dilakukan dari tanggal 22 Februari 2021
sampai dengan 22 Maret 2021 di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Ketenagakerjaan cabang Medan Kota, yang di tempatkan di salah satu bidang yaitu bidang
kepesertaan.
24
25
Adanya perubahan terhadap Peraturan Pemerintah No.46 Tahun 2015 dengan Peraturan
Pemerintah No.60 Tahun 2015, dimana manfaat JHT dapat diterima ketika peserta berhenti
bekerja denganmasa tunggu 1 (satu) bulan setelah berhenti bekerja, dan tidak lagi harus
menunggu kepesertaan minimal 10 (sepuluh) tahun. Adanya peraturan baru ini, jumlah tenaga
kerja yang melakukan klaim dana JHT semakin banyak. Hal ini dikarenakan setiap tenaga kerja
yang sudah tidak aktif dapat melakukan klaim dana JHT yang telah dibayarkan setiap bulan.
Semakin banyak tenaga kerja yang melakukan klaim, maka semakin besar pula
tantangan yang dihadapi oleh BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan pelayanan klaim yang
efektif dan efesien bagi pesertanya. Pelaksanaan pembayaran klaim Jaminan Hari Tua di BPJS
Ketenagakerjaan Cabang Medan Kota ini tentunya berdasarkan prosedur yang sudah ada,
namun tidak dipungkiri dalam melakukan pelaksanaannya masih terdapat beberapa hal yang
kurang sesuai sehingga memerlukan penyesuaian dengan keadaan di lapangan.
Dari fenomena temuan masalah di atas, penulis memiliki bukti dalam mendukung
masalah yang telah penulis paparkan yaitu dari hasil wawancara dilakukan oleh penulis kepada
26
pekerja BPJS Ketenagakerjaan Medan Kota bagian kepesertaan. Ternyata masih banyak
peserta yang kesulitan untuk mengklaim dana JHT yang ada. Para peserta banyak yang
melewatkan membaca keterangan yang ada untuk mencairkan dana JHT. Cara untuk
mengklaim dana JHT peserta dengan cara peserta yang ingin mengklaim dana harus
menyiapkan kelengkapan dokumen seperti; fotocopy kartu BPJS TK dengan membawa yang
asli, fotocopy kartu keluarga dengan menjukkan yang asli, surat pengunduran diri yang asli
serta fotokopi, dan buku rekening tabungan. Setelah membawa syarat dokumen yang
diperlukan peserta mendatangi kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan terdekat, setelah
dikonfirmasi kelengkapan data yang diajukan untuk mengklaim dana JHT pihak BPJS
Ketenagakerjaan akan melakukan panggilan wawancara foto. Setelah semua proses seleseai
peserta tinggal menungggu transferan dana dari pihak BPJS
C. Kajian Teori
1. Prosedur Sistem Pembayaran Klaim Jaminan Hari Tua
Prosedur adalah suatu urutan-urutan pekerjaan kerani (klerikal), biasanya
melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, di susun untuk menjamin
adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering
terjadi.1
Menurut Jogiyanto sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan-tujuan tertentu. 5 Sedangkan menurut Mulyadi sistem
adalah jaringan prosedur yang di buat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan
kegiatan pokok perusahaan. 6 Dari beberapa pengertian sistem di atas, dapat
disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling
berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu usaha.2
Jaminan Hari Tua (JHT) merupakan program tabungan wajib yang berjangka
panjang dimana iurannya ditanggung oleh pekerja/buruh dan pengusaha, namun
pembayarannya kembali hanya dapat dilakukan apabila telah memenuhi syarat-syarat
tertentu. Jaminan hari tua yang selanjutnya disingkat JHT adalah manfaat uang tunai
yang dibayarkan sekaligus pada saat peserta memasuki usia pensiun, meninggal dunia,
atau mengalami cacat total tetap.
1
Zaki Baridwan, Sistem Informasi Akuntansi, (Yogyakarta: BPFE, 1994), h. 3.
2
Jogiyanto.H.M.Analisa dan Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi
Bisnis,(Yogyakarta:ANDI,2005)H.4
27
Jaminan Hari Tua (JHT) adalah program jaminan yang memberikan kepastian
penerimaan penghasilan yang diberikan sekaligus atau secara berkala pada saat tenaga
kerja sudah mencapai hari tua (usia 56 tahun) atau telah memenuhi persyaratan tertentu.
Menurut Sentanoe Kertonegoro Jaminan hari Tua (JHT) merupakan kegiatan
memberikan santunan pada saat tenaga kerja mencapai usia 55 (lima puluh lima) tahun,
mengalami cacat tetap dan total, meninggal dunia, meninggalkan Indonesia untuk tidak
kembali lagi, dan mengalami PHK dengan masa kepesertaan sekurang-kurangnya lima
tahun.
vii. Apabila pekerjaan tergantung pada keadaan cuaca yang upahnya didasarkan pada
upah borongan, upah sebulan sebagai dasar pembayaran iuran JHT dihitung dari
upah rata-rata 12 (dua belas)
viii. Pembayaran iuran paling lambat tanggal 15 (lima belas) jatuh pada hari libur, maka
iuran dibarkan pada hari kerja berikutnya
ix. Apabila pembayaran iuran JHT mengalami keterlambatan maka pemberi kerja
dikenakan denda sebesar 2% (dua persen) dan pembayaran saat penyetoran iuran
bulan berikutnya
D. Pembahasan
1. Tata Cara Pembayaran Iuran
a. Bagi pemberi kerja selain penyelenggara negara Iuran dibayarkan setiap bulan paling
lambat tanggal 15 pada bulan berikutnya dari bulan iuran yang bersangkutan dengan
melampirkan data pendukung seluruh pekerja dan dirinya. Apabila tanggal 15 tersebut
jatuh pada hari libur, iuran dibayarkan pada hari kerja berikutnya. Keterlambatan
pembayaran iuran dikenakan denda sebesar 2% (dua persen) untuk setiap bulan
keterlambatan yang dihitung dari iuran yang seharusnya dibayarkan. Denda tersebut
ditanggung oleh pemberi kerja. Denda keterlambatan tersebut merupakan pendapat
lain dari dana jaminan sosial.
b. Bagi peserta bukan penerima upah Iuran dibayarkan secara sendiri-sendiri setiap
bulan, melalui wadah, atau melalui kelompok tertentu yang dibentuk paling lambat
tanggal 15 bulan berikutnya dari bulan iuran yang bersangkutan. Apabila tanggal 15
tersebut jatuh pada hari libur, iuran dibayarkan pada hari kerja berikutnya.
dapat diambil paling banyak 30% (tuga puluh persen) dari jumlah JHT, untuk
kepemilikan rumah atau paling banyak 10% untuk keperluan lain sesuai persiapan
memasuki masa pensiun. Manfaat JHT berupa uang tunai yang dibayarkan kepada
Peserta apabila Peserta berusia 56 (lima puluh enam) tahun, meninggal dunia, atau
mengalami cacat total tetap. Sesuai PP No. 60 Tahun 2015 tentang Perubahan atas PP
No. 46 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program JHT, Manfaat JHT bagi Peserta
mencapai usia pensiun tersebut, termasuk juga Peserta yang berhenti bekerja, meliputi:
1) Peserta mengudurkan diri
2) Peserta terkena pemutusan hubungan kerja
3) Peserta yang meninggalkan Indonesi untuk selamanya
3
Peraturan BPJS NO.7 tahun 2015tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran Manfaat Jaminan Hari Tua
31
masa tunggu satu bulan terhitung sejak tanggal perjanjian bersama didaftarkan
pada pengadilan hubungan industrial tempat peserta bekerja
b. Peserta mengajukan pembayaran manfaat JHT dengan mengisi formulir
pengajuan klaim yang dilengkapi dokumen sebagai berikut:
1) Kartu asli peserta BPJS Ketenagakerjaan.
2) Fotokopi Perjanjian Bersama.
3) Bukti pendaftaran Penjanjian Bersama pengadilan hubungan industrial
tempat peserta bekerja.
4) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga yang masih berlaku.
5) Fotokopi rekening tabungan jika pembayaran dilakukan melalui transfer
c. Dalam hal peserta yang mengajukan pembayaran manfaat JHT kepada BPJS
Ketenagakerjaan terbukti masih bekerja, Peserta dan/atau Pemberi Kerja dapat
dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Dalam hal ahli waris berusia dibawah 17 tahun maka menggunakan surat
keterangan wali anak/asuh.4
4
Permenaker NO.19 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pembayaran Manfaat Jaminan Hari Tua
34
yang diajukan yaitu kapan terakhir kerja, gaji terakhir berapa, siapa nama ibu
kandung.
g. Foto diri
Setelah sesi wawancara, peserta akan diminta untuk foto diri. Untuk
peserta BPJS Ketenegakerjaan yang sudah tidak bekerja dan akan mengambil
100% saldo JHT-nya. Foto diri ini akan menjadi bukti bahwa orang yang
difoto tersebut sudah pernah mengambil semua uang JHT-nya.
h. Menerima tanda bukti transaksi
Tahapan pencairan dana JHT BPJS Ketenegakerjaan adalah penerimaan
tanda bukti transaksi. Saat yang JHT sudah ditransfer oleh BPJS
Ketenegakerjaan ke rekening bank anda, maka anda akan menerima tanda
buktinya. Pada tahapan ini anda juga akan menerima 47 kembali KTP, Kartu
Keluarga dan Buku Tabungan Anda yang asli. Sementara Kartu Peserta
Jamsostek/ BPJS Ketenegakerjaan yang sudah dicairkan tidak akan
dikembalikan lagi.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
BPJS Ketenagakerjaan adalah badan hukum publik yang bertugas melindungi
seluruh pekerja melalui empat program jaminan sosial ketenagakerjaan. BPJS
Ketenagakerjaan dibentuk pemerintah dalam menjalankan program jaminan sosial yang
merupakan salah satu tanggungjawab dan kewajiban Negara untuk memberikan
perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat.Program JHT diselenggarakan oleh
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan). Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan sosial di Indonesia menurut Undangundang Nomor
40 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011.
Pelaksanaan sistem klaim jaminan hari tua yang ada di BPJS Ketenagakerjaan
Cabang Medan Kota pada umumnya belum sesuai dengan peraturan yang ada. Hal ini
didasarkan dengan masih banyaknya peserta yang tidak melampirkan Surat Keterangan
Berhenti Bekerja atau Surat Keterangan Tidak Bekerja Lagi saat melakukan klaim jaminan
hari tua. Maka dari itu banyak klaim nasabah yang tertunda atau sulit dicairkan
Keefektifan sistem klaim jaminan hari tua yang ada di BPJS Ketenagakerjaan
Cabang Medan Kota yaitu kurang efektif pemanfaatannya. Hal ini dibuktikan dengan
banyaknya peserta yang melakukan klaim hanya di kantor cabang, padahal untuk
melakukan klaim peserta ada tiga cara, yaitu melalui kantor cabang, dan melalui online.
Kurangnya informasi yang dimiliki peserta mengenai sistem klaim jaminan hari tua
membuat peserta melakukan klaim jaminan hari tua hanya di Kantor Cabang saja dan
membuat tidak efektif.
B. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah BPJS Ketenagakerjaan adalah lebih
banyak mengedukasi para peserta untuk membaca informasi yang sudah disediakan
dengan lengkap pada web BPJS Ketenagakerjaan agar proses klaim dana jaminan hari
tua tidak memakan banyak waktu dan lebih efektif dengan cara mengadakan penyeluhan
dan pertemuan di kantor-kantor untuk mengedukasi karyawan yang ingin mengklaim dana
36
37
jaminan hari tuanya untuk lebih memperhatikan kelenngkapan dokumen yang harus
dibawa saat mengklaim dana JHT di kantor cabang BPJS .
Selain itu juga pihak BPJS Ketenagakerjaan juga harus lebih mensosialisasikan
bahwa untuk mengklaim dana JHT dapat dilakukan secara online. Mensosialisasikannya
dapat melalui social media maupun memasang iklan tentang klaim JHT yang dapat
dilakukan secara online.
38
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto.H.M.2005.Analisa dan Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi
Bisnis:Yogyakarta
Peraturan BPJS No. 7 Tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembayaran Manfaat Jaminan
Hari Tua
Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan
Kerja dan Jaminan Kematian
Permenaker No. 19 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pembayaran Manfaat Jaminan
Hari Tua
39
LAMPIRAN
40
41