V.3 Papaparan Sosialisasi Rencana Penyederhanaan Surat Suara Dengan KPU Prov
V.3 Papaparan Sosialisasi Rencana Penyederhanaan Surat Suara Dengan KPU Prov
*Sumber : https://aceproject.org/ace-en/topics/vo/voc/voc02/voc02a
3 4
Undang-Undang atau
Sistem Pemilu Peraturan Perundang-
Undangan
Surat Suara Dari Masa
Ke Masa (1)
Menusuk (Mencoblos) dan atau Menulis
Mencoblos
UU No 2/1980 tentang
UU No 1/1985 tentang
Perubahan Ketiga UU No
(1987-1992-1997) 15/1969. Pasal 21 Ayat 6
tetap berlaku
Mencoblos Surat Suara Dari Masa
Ke Masa (2)
UU No. 3/1999 tentang Pemilihan Umum
Tiga Surat Suara (DPR, DPRD I, dan DPRD II)
1999 Tiap SuratSuara berisi nomor urut dan gambar Partai Politik
2004
UU No 4/2000 tentang Perubahan atas UU
No.3/1999 tentang Pemilhan Umum
Mencontreng
2014
Surat Suara berisi Nomor Urut dan gambar Partai Politik (DPR dan DPRD)
Surat Suara berisi Nomor Urut dan foto calon Anggota (DPD)
Pilpres digelar terpisah;
Satu Surat Suara Pilpres berisi nama, foto, dan nomor urut pasangan calon
2019
dan DPRD)
Surat Suara berisi Nomor Urut, Nama
Calon dan gambar Partai Politik (DPD)
1. Beban kerja Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang tinggi sehingga Badan Ad Hoc terutama KPPS yang mengalami
kelelahan secara fisik bahkan meninggal;
2. Tingginya angka Surat Suara yang tidak sah pada Pemilu Tahun 2019 (inforgrafis KPU, Selasa, 21 Mei 2019) ;
a. Pemilu Presiden : 2,37% atau 3.754.905 suara
b. Pemilu DPR RI : 11,12% atau 17.503.953 suara
c. Pemilu DPD RI : 19,02% atau 29.710.175 suara
3. Putusan Mahkamah Konstitusi nomor 147/PUU-VII/2009 tanggal 30 maret 2010 terkait pemaknaan “mencoblos” diartikan pula menggunakan
pemungutan suara dengan elektronik dengan syarat kumulatif dan dapat dimaknai dengan cara lain ;
4. Kesulitan pemilih dalam memberikan suara karena banyaknya surat suara yang mengakibatkan
tingginya suara tidak sah (sumber survei LIPI tahun 2019, survei litbang kompas 2021);
5. Berdasarkan Survei yang dilakukan oleh litbang kompas 2021, 82.2% responden menyatakan setuju jika
KPU membuka alternatif desain Surat Suara dengan jumlah surat suara yang lebih sedikit;
6. Survei Pusat Penelitian Politik LIPI 2019, yang bertajuk “Survei Pasca Pemilu 2019: Pemilu Serentak
dan Konsolidasi Demokrasi”
a. 74% responden menyatakan pemilu serentak dengan mencoblos lima surat suara (presiden, DPR,
DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota) menyulitkan pemilih.
b. 96% responden setuju bahwa sebagian besar perhatian publik tertuju pada proses pemilu
presiden dibandingkan dengan pemilu legislatif.
7. Menyulitkan dan memerlukan waktu lama bagi Pemilih untuk membuka dan melipat surat suara dan
kemudian memasukkan ke dalam kotak suara (6 menit per pemilih);
8. Efisiensi (jumlah surat suara dan kotak suara berkurang)
UPAYA YANG
DILAKUKAN KPU
TATA CARA
PEMBERIAN SUARA
7 59.4 cm
2
1 Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota
DPR, DPD, DPRD Provinsi dan
Menuliskan Nomor Urut
DPRD Kabupaten/Kota ditempel di
Calon pada Kolom yang di
dalam Bilik Suara
sediakan
TATA CARA
PEMBERIAN SUARA
59.4 cm
29.7 cm
TATA CARA
PEMBERIAN SUARA Daftar Pasangan Calon (DPC)
Presiden dan Wakil Presiden
ditempel di papan pengumuman
59.4 cm
Perubahan Pasal 342 ayat (1), ayat Perubahan Pasal 353 ayat (1)
(2), ayat (3) huruf a, b, dan c
tentang aturan minimal di surat suara
tentang Pemberian suara dengan cara
karena terdapat pengurangan aturan
mencoblos;
seperti nomor urut paslon dan nama
paslon di dalam surat suara;.
6
TERIMA KASIH
KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA